universitas medan arearepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/7004/1/... · 2018. 1. 2. · banyak...

11
AKIBAT TAK DIPE A KESEPAKATAN UNTUK MEN IKAH TER HADAP HARTA KEKA Y PEE SEOG PA TEAP WANITA (Ana Puan Pengadan Negeri Medan Nomor : 01dtG013N Mdn) SIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Perkuliahan Untuk Mendapatkan Gelar Saana Hukum O LEH N FS SU M: 10 T0 0171 BG PEATAAN FAKUL TAS M UNERSITAS DAN AA MEDAN 2014 UNIVERSITAS MEDAN AREA

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS MEDAN AREArepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/7004/1/... · 2018. 1. 2. · banyak Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam yang masuk ke

AKIBAT HUKUM TIDAK DIPENUHINY A KESEP AKATAN

UNTUK MEN IKAH TERHADAP HART A KEKA Y AAN

PEMBERIAN SEORANG PRIA TERHADAP WANITA

(Analisis Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 01/Pdt.G/2013/PN Mdn)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Perkuliahan Untuk Mendapatkan

Gelar Sarjana Hukum

O LEH

HARDIAN FAISAL HASIBUAN

NPM: 10 840 0171 BIDANG HUKUM KEPERDATAAN

FAKUL TAS HUKUM

UNIVERSITAS ME DAN AREA

ME D A N

2014

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 2: UNIVERSITAS MEDAN AREArepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/7004/1/... · 2018. 1. 2. · banyak Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam yang masuk ke

I. PENULIS: NAMA NPM BID ANG

LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

F AKUL TAS HUKUM

UNIVERSITAS MEDAN AREA

HARDIAN FAISAL HASIBUAN 10 840 0171 HUKUM KEPERDATAAN

JUDUL SKRIPSI AKIBAT HUKUM TIDAi( DIPENUHINYA KESEPAKATAN UNTUK MENIKAH TERHADAP HARTA KEKAYAAN PEMBERIAN SEORANG PRIA TERHADAP WANITA (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 01/Pdt.G/2013/PN Mdn)

II. DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI : 1. NAMA

J A BA T A N TANGGAL PERSETUJUAN

TANDA TANGAN

2. N A MA JABATAN TANGGALPERSETUJUAN

TANDA TANGAN

III. P ANITIA UJIAN MEJA IDJAU

: H. GHULAM MUHAMMAD, SH., M.Hum : DOSEN PEMB ING I

KE TUA : PROF. H. SY AMSUL ARIFIN, SH., MH

SEKRETARIS : RAFIQI, SH., MM

PENGUJI I : H. GHULAM MUHAMMAD, SH., M.Hum

PENGUJI II : ABI JUMROH HARAHAP, SH., M.Im

DISETUJUI OLEH:.

KETUA BIDANG HUKUMKEPERDATAAN

(ZAINI MUNA WIR, SH., M.HUM)

TERHADAP HARTA PEMBERIAN SEORANG PRIA WANITA (Analisis Putusan Pengadilan Medan Nomor: 01/Pdt.G/2013/PN

DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI : NAMA J A BA T A N TANGGAL PERSETUJUAN

TANDA TANGAN

N A MA JABATAN TANGGALPERSETUJUAN

TANDA TANGAN

ANITIA UJIAN MEJA IDJAU

: H. GHULAM MUHAMMAD, : DOSEN DOSEN PEMB ING I

TUA : PROF. H. SY AMSUL AMSUL SY AMSUL SY ARIFIN, ARIFIN, SH., SH., MH MH

SEKRETARIS : RAFIQI, SH., MM

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 3: UNIVERSITAS MEDAN AREArepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/7004/1/... · 2018. 1. 2. · banyak Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam yang masuk ke

ABSTRAK

AKIBAT HUKUM TIDAK DIPENUHINYA KESEPAKATAN UNTUK MENIKAH TERHADAP HART A KEKA YAAN PEMBERIAN

SEORANG PRIA TERHADAP WANITA

(Analisis Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 01/Pdt.G/2013/PN Mdn)

O LE H HARDIAN FAISAL HASIBUAN

NPM : 10 840 0171

BIDANG HUKUM KEPERDATAAN

Pembahasan skripsi ini adalah tentang akibat hukum tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah sebagai suatu bentuk ingkar janji terhadap harta kekayaan pemberian seorang pria kepada seorang wanita dengan menganalisis Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 01/Pdt.G/2013/PN Mdn.

Permasalahan yang diajukan adalah apakah dasar hukum pelaksanaan penuntutan perkara tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah terhadap harta kekayaan pemberian seorang pria terhadap seorang wanita dan bagaimana akibat hukum tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah terhadap harta kekayaan pemberian seorang pria terhadap seorang wanita.

Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian secara kepustakaan dan penelitian lapangan pada Pengadilan Negeri Medan.

Basil penelitian dan pembahasan menjelaskan dasar hukum pelaksanaan penuntutan perkara tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah terhadap harta kekayaan pemberian seorang pria terhadap seorang wanita dalam Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 01/Pdt.G/2013/PN Mdn adalah telah terjadinya perjanjian pinjam meminjam uang antara Penggugat dengan Tergugat. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya bukti rekening koran atas beberapa kegiatan transfer uang antar bank yang dilakukan oleh Penggugat kepada Tergugat, yang diterjemahkan sebagai suatu perbuatan pinjam meminjam uang antara Penggugat dengan Tergugat. Akibat hukum tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah terhadap harta kekayaan pemberian seorang pria terhadap seorang wanita berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: Ol/Pdt.G/2013/PN Mdn adalah: menghukum Tergugat untuk membayar hutangnya sebesar Rp. 1.014.381.500,- (satu miliar empat belas juta tiga ratus delapan puluh satu ribu lima ratus rupiah) kepada Penggugat dengan seketika dan tunai serta menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi berupa bunga kepada Penggugat sebesar 2 %

(dua persen) dari Rp. 1.014.381.500,- (satu miliar empat belas juta tiga ratus delapan puluh satu ribu lima ratus rupiah) untuk setiap bulannya yang dihitung sejak gugatan diajukan ke pengadilan sampai dengan Tergugat melunasi seluruh utangnya kepada Penggugat

Kata Kunci: Akibat Hukum, Menikah, Kekayaan

Pembahasan skripsi ini adalah tentang akibat hukum tidak kesepakatan untuk menikah sebagai suatu bentuk ingkar janji kekayaan pemberian seorang pria kepada seorang wanita dengan

Pengadilan Negeri Medan Nomor : 01/Pdt.G/2013/PN Mdn. Permasalahan yang diajukan adalah apakah dasar hukum

penuntutan perkara tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah kekayaan pemberian seorang pria terhadap seorang wanita dan bagaimana

tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah terhadap pemberian seorang pria terhadap seorang wanita.

Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan pada Pengadilan Negeri Medan.

Basil penelitian dan pembahasan menjelaskan dasar hukum penuntutan perkara tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah kekayaan pemberian seorang pria terhadap seorang wanita Pengadilan Negeri Medan Nomor: 01/Pdt.G/2013/PN Mdn adalah perjanjian pinjam meminjam uang antara Penggugat dengan Tergugat. dibuktikan dengan adanya bukti rekening koran atas beberapa kegiatan

antar bank yang dilakukan oleh Penggugat kepada Tergugat, diterjemahkan sebagai suatu perbuatan pinjam meminjam uang antara

Tergugat. Akibat hukum tidak dipenuhinya kesepakatan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 4: UNIVERSITAS MEDAN AREArepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/7004/1/... · 2018. 1. 2. · banyak Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam yang masuk ke

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

mengkaruniakan kesehatan dan kelapangan berpikir kepada penulis sehingga

akhimya tulisan ilmiah dalam bentuk skripsi ini dapat juga terselesaikan oleh

penulis.

Skripsi penulis im berjudul "AKIBAT HUKUM TIDAK

DIPENUHINYA KESEPAKATAN UNTUK MENIKAH TERHADAP

HARTA KEKAYAAN PEMBERIAN SEORANG PRIA TERHADAP

WANITA (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:

01/Pdt.G/2013/PN Mdn)". Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi

persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas

Medan Area Bidang Hukum Keperdataan.

Dalam menyelesaikan tulisan ini penulis telah banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan yang berbahagia ini penulis

ingin mengucapkan terima-kasih yang sebesar-besamya kepada :

Bapak Prof. H. Syamsul Arifin, SH, MH, selaku Dekan pada Fakultas Hukum

Universitas Medan Area.

Bapak Zaini Munawir, SH., M.Hum. selaku Ketua Bidang Hukum Keperdataan

Fakultas Hukum Universitas Medan Area.

Bapak H. Ghulam Muhammad, SH. M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I.

Bapak Abi Jumroh Harahap, SH., M.Kn selaku Dosen Pembimbing II.

Bapak dan Ibu Dosen dan sekaligus Staf administrasi di Fakultas Hukum

Skripsi penulis im berjudul "AKIBAT HUKUM

DIPENUHINYA KESEPAKATAN UNTUK MENIKAH

KEKAYAAN PEMBERIAN SEORANG PRIA

WANITA (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Medan

01/Pdt.G/2013/PN Mdn)". Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk

persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum

Area Bidang Hukum Keperdataan.

Dalam menyelesaikan tulisan ini penulis telah banyak

dari berbagai pihak, maka pada kesempatan yang berbahagia

mengucapkan terima-kasih yang sebesar-besamya kepada :

Bapak Prof H. Syamsul Arifin, SH, MH, selaku Dekan pada Fakultas

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 5: UNIVERSITAS MEDAN AREArepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/7004/1/... · 2018. 1. 2. · banyak Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam yang masuk ke

Universitas Medan Area.

Rekan-rekan se-almamater.

Ayahanda (H. Faisal Syarif Hsb) dan Ibunda ( Hj. Misniwati, SH., M.Kn) yang

telah memberikan kasih dan sayangnya kepada penulis, khususnya dalam

memberikan didikan dan arahan kepada penulis tentang pentingnya ilmu

pengetahuan.

Kakak (dr. Fani Agustina Hsb), Abang (dr. Riyan Agus F. Hsb, SH.) dan adik

(Dimas R. Faisal Hsb, Annisa Zahra Hsb) yang telah mendukung penulis dalam

menyelesaikan pendidikan.

Demikian penulis hajatkan, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Mei 2014

HARDIAN FAISAL HASIBUAN NPM : 10 840 0171

Kakak (dr. Fani Agustina Hsb), Abang (dr. Riyan Agus F. Hsb,

(Dimas R. Faisal Hsb, Annisa Zahra Hsb) yang telah mendukung

menyelesaikan pendidikan.

Demikian penulis hajatkan, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi

Medan, Mei

HARDIAN FAISAL NPM : 10 840

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 6: UNIVERSITAS MEDAN AREArepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/7004/1/... · 2018. 1. 2. · banyak Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam yang masuk ke

DAFTAR ISI

Hal am an

ABSTRAK

KATA PENGANTAR .................................................................................. .

DAFTAR ISI . ..................................................... . .......................................... n1

BAB I. PENDAHULUAN....................................................................... 1

A. Pengertian dan Penegasan Judul.......... ..... .......... .. ..... ..... .. ..... 7

B. Alasan Pemilihan Judul ...................... ................. ................ .. 9

C. Permasalahan ...... .. ... .. ...... .. .... .. .. .... .. ........ .... .. ..... ..... .... .. ........ 9

D. Hipotesa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

E. Tujuan Penelitian . . . . . . . . .. .. . . .. .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . .. .. .. . . . . . . . . 10

F. Metode Pengumpulan Data ...... .. .................... ....................... 11

G. Sistematika Penulisan. ........................................................... 11

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN ....................... 14

A. Pengertian Perj anj ian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

B. Asas-Asas Hukum Perjanjian ................................................ 19

C. Jenis-Jenis Perjanjian............................................................. 27

D. Syarat Sahnya Perjanjian ....................................................... 32

E. Akibat Hukum Perjanjian. ..................................................... 40

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PINJAM MEMINJAM DAN

GANTI RUG!.............................................................................. 43

A. Pengertian Umum Tentang Pinjam Meminjam ..................... 43

1. Pengertian Pinjam Meminjam ......................................... 43

Ill

A. Pengertian dan Penegasan Judul.......... ..... .......... .. ..... .....

B. Alasan Pemilihan Judul ...................... ................. ................

C. Permasalahan ...... .. ... .. ...... .. .... .. .. .... .. ........ .... .. ..... ..... ....

D. Hipotesa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

E. Tujuan Penelitian . . . . . . . . .. .. . . .. .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . .. ..

F. Metode Pengumpulan Data ...... .. .................... .......................

G. Sistematika Penulisan. .....................................................

TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN .......................

A. Pengertian Perj anj ian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

B. Asas-Asas Hukum Perjanjian .........................................

C. Jenis-Jenis Perjanjian

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 7: UNIVERSITAS MEDAN AREArepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/7004/1/... · 2018. 1. 2. · banyak Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam yang masuk ke

2. Kewajiban dan Hak Masing-Masing Pihak Dalam

Perjanjian Pinjam Meminjam ........ ...... ............................ 49

B. Pengertian Umum Tentang Ganti Rugi ................ ........... . ..... 51

1. Pengertian Ganti Rugi................. .. ........ ............ ............... 51

2. Bentuk-Bentuk Ganti Rugi .............................................. 55

3. Dasar Tuntutan Ganti Rugi ..... ................ .... .. ...... ............. 57

BAB IV TIDAK DIPENUHINYA KESEP AKA TAN UNTUK

MENIKAH TERHADAP HARTA KEKAYAAN

PEMBERlAN SEO RANG PRIA KEP ADA SEO RANG

WANITA .................................................. ............................ ....... 69

A. Dasar Hukum Pelaksanaan Penuntutan Perkara Tidak

Dipenuhinya Kesepakatan Untuk Menikah Terhadap Harta

Kekayaan Pemberian Seorang Pria Terhadap Seorang

Wanita ..................................................................... ............. 69

B. Akibat Hukum Tidak Dipenuhinya Kesepakatan Untuk

Menikah Terhadap Harta Kekayaan Pemberian Seorang

Pria Terhadap Seorang Wanita. ............................................ 84

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 86

A. Kesimpulan .. .. ... .... ............... ......... .. . ...... .. .. .. .. .. .. ... .. .. ..... .. .. . .. 86

B. Saran. ........................ ....................................................... ...... 87

DAFTAR PUSTAKA

TIDAK DIPENUHINYA KESEP AKA KESEP AKA KESEP TAN AKA TAN AKA UNTUK

MENIKAH TERHADAP HARTA KEKAYAAN

PEMBERlAN SEO RANG SEO RANG SEO PRIA KEP ADA KEP ADA KEP SEO

WANITA .................................................. ............................

A. Dasar Hukum Pelaksanaan Penuntutan Perkara

Dipenuhinya Kesepakatan Untuk Menikah Terhadap

Kekayaan Pemberian Seorang Pria Terhadap Seorang

Wanita ..................................................................... .............

B. Akibat Hukum Tidak Dipenuhinya Kesepakatan

Menikah Terhadap Harta Kekayaan Pemberian Seorang

Pria Terhadap Seorang Wanita.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 8: UNIVERSITAS MEDAN AREArepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/7004/1/... · 2018. 1. 2. · banyak Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam yang masuk ke

BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan sebuah negara Kesatuan yang didalamnya terdapat

banyak Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam

yang masuk ke wilayah Indonesia. Berbicara mengenai kebudayaan dan

masyarakat didalamnya, sering kali kita akan membicarakan pula mengenai

Masyarakat Adat. Ada beberapa pendapat mengenai Masyarakat Adat menurut

beberapa ahli.

Menurut Ter Haar Masyarakat Hukum adalah:

1. Kesatuan manusia yang teratur

2. Menetap disuatu daerah tertentu

3. Mempunyai penguasa-penguasa

4. Mempunyai kekayaan yang berwujud ataupun tidak berwujud.1

Berbeda dengan Ter Haar, Kusumadi Pudjosewojo mengartikan

Masyarakat Hukum Adat adalah "masyarakat yang timbul secara spontan di

wilayah tertentu, yang berdirinya tidak ditetapkan atau diperintahkan oleh

penguasa-penguasa yang lebih tinggi atau penguasa lainnya, dengan rasa

solidaritas yang sangat besar diantara para anggotanya, yang memandang bukan

anggota masyarakat sebagai orang luar, dan menggunakan wilayahnya sebagai

sumber kekayaan yang hanya dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh anggota." 2

1 Ter Haar Bzn. Asas-asas dan Susunan Hukum Adat, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta, 1960, hal. 33.

2 Sri Sudaryatmi Sukimo dan Sri Kartini, Beberapa Aspek Hukum Adat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, Semarang, 2000. hal. 2-3.

Masyarakat Adat. Ada beberapa pendapat mengenai Masyarakat

ahli.

Menurut Ter Haar Masyarakat Hukum adalah:

Kesatuan manusia yang teratur

Menetap disuatu daerah tertentu

Mempunyai penguasa-penguasa

Mempunyai kekayaan yang berwujud ataupun tidak berwujud.1

Berbeda dengan Ter Haar, Kusumadi Pudjosewojo

Masyarakat Hukum Adat adalah "masyarakat yang timbul secara

wilayah tertentu, yang berdirinya tidak ditetapkan atau diperintahkan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 9: UNIVERSITAS MEDAN AREArepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/7004/1/... · 2018. 1. 2. · banyak Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam yang masuk ke

Undang-Undang Dasar 1945 mengakui masyarakat hukum adat di dalam

Pasal 18B ayat (2) "Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan

masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan

sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia, yang diatur dalam Undang-Undang."

Itu berarti sudah ada payung hukum yang kuat yang mengatur keberadaan

masyarakat hukum adat. Namun pada kenyataannya keberadaan masyarakat

hukum adat seakan-akan termarginalkan dengan sendirinya dengan keberadaan

kehidupan zaman yang semakin modem ini. Berangkat dari sebuah pemaparan

tentang suatu Masyarakat Adat, penulis akan mengemukakan kaitan antara

Hukum Adat dengan Antropologi Hukum karena tidak dapat penulis pungkiri

bahwa kedua bidang tersebut saling berkaitan satu sama lainnya.

Berdasarkan perbedaan antara kebudayaan asal maka warganegara

Indonesia dalam hukum perdata dan hukum dagang dapat dibagi dalam beberapa

golongan rakyat, yakni:

1. Golongan hukum adat

2. Golongan hukum Eropa (Barat)

3. Golongan hukum Timur Asing.

Dalam hal ini keturunan Tionghoa adalah bagian dari orang dengan

kebangsaan Cina yang mana tunduk pada peraturan peraturan golongan hukum

adat Timur Asing. Namun pada abad ke-19, pergaulan dagang (handelsverkeer)

antara golongan hukum Timur Asing dan golongan hukum Belanda makin lama

makin erat, maka pemerintah Hindia-Belanda menetapkan golongan Timur Asing

2

masyarakat hukum adat. Namun pada kenyataannya keberadaan

adat seakan-akan termarginalkan dengan sendirinya dengan

kehidupan zaman yang semakin modem ini. Berangkat dari sebuah

suatu Masyarakat Adat, penulis akan mengemukakan

Adat dengan Antropologi Hukum karena tidak dapat penulis

kedua bidang tersebut saling berkaitan satu sama lainnya.

Berdasarkan perbedaan antara kebudayaan asal maka

Indonesia dalam hukum perdata dan hukum dagang dapat dibagi dalam

rakyat, yakni:

Golongan hukum adat

Golongan hukum Eropa (Barat)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 10: UNIVERSITAS MEDAN AREArepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/7004/1/... · 2018. 1. 2. · banyak Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam yang masuk ke

DAFT AR PUST AKA

A. Buku:

Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan, Penerbit Alumni, Bandung, 1982.

Basrah, Tentang Penggantian Biaya, Rugi, dan Bunga Karena Tidak Dipenuhinya Suatu Perikatan, Pelangi Perdata II, Fak. Hukum

USU, Medan, 1980.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008.

E. Utrecht, Pengantar Dalam Hukum Indonesia, Penerbit dan Balai Buku Ichtiar, Jakarta, 2000.

M.A. Moegni Djojodirjo, Perbuatan Melawan Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, 1997.

Mariam Darns Badrulzaman, Pendalaman Materi Hukum Perikatan, Penerbit Fakultas Hukum USU, Medan, 1982.

Mariam Darus Badrulzaman dkk, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.

Meliala Djaja S., Perkembangan Hukum Perdata Tentang Benda dan Hukum Perikatan, Nuansa Aulia, Bandung, 2007.

Munir Fuady, Hukum Kontrak, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.

M. Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, 1986.

Nieuwenhuis J.H., terjemahan Djasadin Saragih, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Airlangga University Press, Surabaya, 1985.

R. Subekti, Aneka Perjanjian, Penerbit Alumni, Bandung, 1982.

, Hukum Perjanjian, Penerbit Alumni, Bandung, 1990.

R. Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Perjarifian, Sumur, Bandung, 201 1.

Perbuatan melanggar Hukum, Sumur, Bandung, 1996.

Salim H.S, Hukum Kontrak: Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta, 2004.

88

Pustaka Utama, Jakarta, 2008.

Pengantar Dalam Hukum Indonesia, Penerbit dan Balai Buku Jakarta, 2000.

Moegni Djojodirjo, Perbuatan Melawan Hukum, Pradnya Paramita, 1997.

Darns Badrulzaman, Pendalaman Materi Hukum Perikatan, Fakultas Hukum USU, Medan, 1982.

Darus Badrulzaman dkk, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Bakti, Bandung, 2001.

Djaja S., Perkembangan Hukum Perdata Tentang Benda Perikatan, Nuansa Aulia, Bandung, 2007.

Fuady, Hukum Kontrak, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.

Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung,

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 11: UNIVERSITAS MEDAN AREArepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/7004/1/... · 2018. 1. 2. · banyak Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam yang masuk ke

Sri Sudaryatmi Sukirno dan Sri Kartini, Beberapa Aspek Hukum Adat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, Semarang, 2000.

Ter Haar Bzn. Asas-asas dan Susunan Hukum Adat, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta, 1960.

B. Peraturan Perundang-Undangan:

KUH Perdata

Undang-Undang No. 1 Tahun1974 tentang Perkawinan

C. Internet:

Ahmad Rifai, "Akibat Hukum'', http://ahmad-rifai-uin.blogspot.com/ 2013104/akibat-hukum.html.

89

Internet:

Rifai, "Akibat Hukum'', http://ahmad-rifai-uin.blogspot.com/ 2013104/akibat-hukum.html.

UNIVERSITAS MEDAN AREA