universitas medan arearepository.uma.ac.id/bitstream/123456789/7004/1/... · 2018. 1. 2. · banyak...
TRANSCRIPT
AKIBAT HUKUM TIDAK DIPENUHINY A KESEP AKATAN
UNTUK MEN IKAH TERHADAP HART A KEKA Y AAN
PEMBERIAN SEORANG PRIA TERHADAP WANITA
(Analisis Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 01/Pdt.G/2013/PN Mdn)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Perkuliahan Untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Hukum
O LEH
HARDIAN FAISAL HASIBUAN
NPM: 10 840 0171 BIDANG HUKUM KEPERDATAAN
FAKUL TAS HUKUM
UNIVERSITAS ME DAN AREA
ME D A N
2014
UNIVERSITAS MEDAN AREA
I. PENULIS: NAMA NPM BID ANG
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI
F AKUL TAS HUKUM
UNIVERSITAS MEDAN AREA
HARDIAN FAISAL HASIBUAN 10 840 0171 HUKUM KEPERDATAAN
JUDUL SKRIPSI AKIBAT HUKUM TIDAi( DIPENUHINYA KESEPAKATAN UNTUK MENIKAH TERHADAP HARTA KEKAYAAN PEMBERIAN SEORANG PRIA TERHADAP WANITA (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 01/Pdt.G/2013/PN Mdn)
II. DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI : 1. NAMA
J A BA T A N TANGGAL PERSETUJUAN
TANDA TANGAN
2. N A MA JABATAN TANGGALPERSETUJUAN
TANDA TANGAN
III. P ANITIA UJIAN MEJA IDJAU
: H. GHULAM MUHAMMAD, SH., M.Hum : DOSEN PEMB ING I
KE TUA : PROF. H. SY AMSUL ARIFIN, SH., MH
SEKRETARIS : RAFIQI, SH., MM
PENGUJI I : H. GHULAM MUHAMMAD, SH., M.Hum
PENGUJI II : ABI JUMROH HARAHAP, SH., M.Im
DISETUJUI OLEH:.
KETUA BIDANG HUKUMKEPERDATAAN
(ZAINI MUNA WIR, SH., M.HUM)
TERHADAP HARTA PEMBERIAN SEORANG PRIA WANITA (Analisis Putusan Pengadilan Medan Nomor: 01/Pdt.G/2013/PN
DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI : NAMA J A BA T A N TANGGAL PERSETUJUAN
TANDA TANGAN
N A MA JABATAN TANGGALPERSETUJUAN
TANDA TANGAN
ANITIA UJIAN MEJA IDJAU
: H. GHULAM MUHAMMAD, : DOSEN DOSEN PEMB ING I
TUA : PROF. H. SY AMSUL AMSUL SY AMSUL SY ARIFIN, ARIFIN, SH., SH., MH MH
SEKRETARIS : RAFIQI, SH., MM
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ABSTRAK
AKIBAT HUKUM TIDAK DIPENUHINYA KESEPAKATAN UNTUK MENIKAH TERHADAP HART A KEKA YAAN PEMBERIAN
SEORANG PRIA TERHADAP WANITA
(Analisis Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 01/Pdt.G/2013/PN Mdn)
O LE H HARDIAN FAISAL HASIBUAN
NPM : 10 840 0171
BIDANG HUKUM KEPERDATAAN
Pembahasan skripsi ini adalah tentang akibat hukum tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah sebagai suatu bentuk ingkar janji terhadap harta kekayaan pemberian seorang pria kepada seorang wanita dengan menganalisis Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 01/Pdt.G/2013/PN Mdn.
Permasalahan yang diajukan adalah apakah dasar hukum pelaksanaan penuntutan perkara tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah terhadap harta kekayaan pemberian seorang pria terhadap seorang wanita dan bagaimana akibat hukum tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah terhadap harta kekayaan pemberian seorang pria terhadap seorang wanita.
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian secara kepustakaan dan penelitian lapangan pada Pengadilan Negeri Medan.
Basil penelitian dan pembahasan menjelaskan dasar hukum pelaksanaan penuntutan perkara tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah terhadap harta kekayaan pemberian seorang pria terhadap seorang wanita dalam Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 01/Pdt.G/2013/PN Mdn adalah telah terjadinya perjanjian pinjam meminjam uang antara Penggugat dengan Tergugat. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya bukti rekening koran atas beberapa kegiatan transfer uang antar bank yang dilakukan oleh Penggugat kepada Tergugat, yang diterjemahkan sebagai suatu perbuatan pinjam meminjam uang antara Penggugat dengan Tergugat. Akibat hukum tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah terhadap harta kekayaan pemberian seorang pria terhadap seorang wanita berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: Ol/Pdt.G/2013/PN Mdn adalah: menghukum Tergugat untuk membayar hutangnya sebesar Rp. 1.014.381.500,- (satu miliar empat belas juta tiga ratus delapan puluh satu ribu lima ratus rupiah) kepada Penggugat dengan seketika dan tunai serta menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi berupa bunga kepada Penggugat sebesar 2 %
(dua persen) dari Rp. 1.014.381.500,- (satu miliar empat belas juta tiga ratus delapan puluh satu ribu lima ratus rupiah) untuk setiap bulannya yang dihitung sejak gugatan diajukan ke pengadilan sampai dengan Tergugat melunasi seluruh utangnya kepada Penggugat
Kata Kunci: Akibat Hukum, Menikah, Kekayaan
Pembahasan skripsi ini adalah tentang akibat hukum tidak kesepakatan untuk menikah sebagai suatu bentuk ingkar janji kekayaan pemberian seorang pria kepada seorang wanita dengan
Pengadilan Negeri Medan Nomor : 01/Pdt.G/2013/PN Mdn. Permasalahan yang diajukan adalah apakah dasar hukum
penuntutan perkara tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah kekayaan pemberian seorang pria terhadap seorang wanita dan bagaimana
tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah terhadap pemberian seorang pria terhadap seorang wanita.
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan pada Pengadilan Negeri Medan.
Basil penelitian dan pembahasan menjelaskan dasar hukum penuntutan perkara tidak dipenuhinya kesepakatan untuk menikah kekayaan pemberian seorang pria terhadap seorang wanita Pengadilan Negeri Medan Nomor: 01/Pdt.G/2013/PN Mdn adalah perjanjian pinjam meminjam uang antara Penggugat dengan Tergugat. dibuktikan dengan adanya bukti rekening koran atas beberapa kegiatan
antar bank yang dilakukan oleh Penggugat kepada Tergugat, diterjemahkan sebagai suatu perbuatan pinjam meminjam uang antara
Tergugat. Akibat hukum tidak dipenuhinya kesepakatan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
mengkaruniakan kesehatan dan kelapangan berpikir kepada penulis sehingga
akhimya tulisan ilmiah dalam bentuk skripsi ini dapat juga terselesaikan oleh
penulis.
Skripsi penulis im berjudul "AKIBAT HUKUM TIDAK
DIPENUHINYA KESEPAKATAN UNTUK MENIKAH TERHADAP
HARTA KEKAYAAN PEMBERIAN SEORANG PRIA TERHADAP
WANITA (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:
01/Pdt.G/2013/PN Mdn)". Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi
persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas
Medan Area Bidang Hukum Keperdataan.
Dalam menyelesaikan tulisan ini penulis telah banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan yang berbahagia ini penulis
ingin mengucapkan terima-kasih yang sebesar-besamya kepada :
Bapak Prof. H. Syamsul Arifin, SH, MH, selaku Dekan pada Fakultas Hukum
Universitas Medan Area.
Bapak Zaini Munawir, SH., M.Hum. selaku Ketua Bidang Hukum Keperdataan
Fakultas Hukum Universitas Medan Area.
Bapak H. Ghulam Muhammad, SH. M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I.
Bapak Abi Jumroh Harahap, SH., M.Kn selaku Dosen Pembimbing II.
Bapak dan Ibu Dosen dan sekaligus Staf administrasi di Fakultas Hukum
Skripsi penulis im berjudul "AKIBAT HUKUM
DIPENUHINYA KESEPAKATAN UNTUK MENIKAH
KEKAYAAN PEMBERIAN SEORANG PRIA
WANITA (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Medan
01/Pdt.G/2013/PN Mdn)". Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk
persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum
Area Bidang Hukum Keperdataan.
Dalam menyelesaikan tulisan ini penulis telah banyak
dari berbagai pihak, maka pada kesempatan yang berbahagia
mengucapkan terima-kasih yang sebesar-besamya kepada :
Bapak Prof H. Syamsul Arifin, SH, MH, selaku Dekan pada Fakultas
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Universitas Medan Area.
Rekan-rekan se-almamater.
Ayahanda (H. Faisal Syarif Hsb) dan Ibunda ( Hj. Misniwati, SH., M.Kn) yang
telah memberikan kasih dan sayangnya kepada penulis, khususnya dalam
memberikan didikan dan arahan kepada penulis tentang pentingnya ilmu
pengetahuan.
Kakak (dr. Fani Agustina Hsb), Abang (dr. Riyan Agus F. Hsb, SH.) dan adik
(Dimas R. Faisal Hsb, Annisa Zahra Hsb) yang telah mendukung penulis dalam
menyelesaikan pendidikan.
Demikian penulis hajatkan, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Mei 2014
HARDIAN FAISAL HASIBUAN NPM : 10 840 0171
Kakak (dr. Fani Agustina Hsb), Abang (dr. Riyan Agus F. Hsb,
(Dimas R. Faisal Hsb, Annisa Zahra Hsb) yang telah mendukung
menyelesaikan pendidikan.
Demikian penulis hajatkan, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi
Medan, Mei
HARDIAN FAISAL NPM : 10 840
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR ISI
Hal am an
ABSTRAK
KATA PENGANTAR .................................................................................. .
DAFTAR ISI . ..................................................... . .......................................... n1
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Pengertian dan Penegasan Judul.......... ..... .......... .. ..... ..... .. ..... 7
B. Alasan Pemilihan Judul ...................... ................. ................ .. 9
C. Permasalahan ...... .. ... .. ...... .. .... .. .. .... .. ........ .... .. ..... ..... .... .. ........ 9
D. Hipotesa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
E. Tujuan Penelitian . . . . . . . . .. .. . . .. .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . .. .. .. . . . . . . . . 10
F. Metode Pengumpulan Data ...... .. .................... ....................... 11
G. Sistematika Penulisan. ........................................................... 11
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN ....................... 14
A. Pengertian Perj anj ian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
B. Asas-Asas Hukum Perjanjian ................................................ 19
C. Jenis-Jenis Perjanjian............................................................. 27
D. Syarat Sahnya Perjanjian ....................................................... 32
E. Akibat Hukum Perjanjian. ..................................................... 40
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PINJAM MEMINJAM DAN
GANTI RUG!.............................................................................. 43
A. Pengertian Umum Tentang Pinjam Meminjam ..................... 43
1. Pengertian Pinjam Meminjam ......................................... 43
Ill
A. Pengertian dan Penegasan Judul.......... ..... .......... .. ..... .....
B. Alasan Pemilihan Judul ...................... ................. ................
C. Permasalahan ...... .. ... .. ...... .. .... .. .. .... .. ........ .... .. ..... ..... ....
D. Hipotesa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
E. Tujuan Penelitian . . . . . . . . .. .. . . .. .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . .. ..
F. Metode Pengumpulan Data ...... .. .................... .......................
G. Sistematika Penulisan. .....................................................
TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN .......................
A. Pengertian Perj anj ian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Asas-Asas Hukum Perjanjian .........................................
C. Jenis-Jenis Perjanjian
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2. Kewajiban dan Hak Masing-Masing Pihak Dalam
Perjanjian Pinjam Meminjam ........ ...... ............................ 49
B. Pengertian Umum Tentang Ganti Rugi ................ ........... . ..... 51
1. Pengertian Ganti Rugi................. .. ........ ............ ............... 51
2. Bentuk-Bentuk Ganti Rugi .............................................. 55
3. Dasar Tuntutan Ganti Rugi ..... ................ .... .. ...... ............. 57
BAB IV TIDAK DIPENUHINYA KESEP AKA TAN UNTUK
MENIKAH TERHADAP HARTA KEKAYAAN
PEMBERlAN SEO RANG PRIA KEP ADA SEO RANG
WANITA .................................................. ............................ ....... 69
A. Dasar Hukum Pelaksanaan Penuntutan Perkara Tidak
Dipenuhinya Kesepakatan Untuk Menikah Terhadap Harta
Kekayaan Pemberian Seorang Pria Terhadap Seorang
Wanita ..................................................................... ............. 69
B. Akibat Hukum Tidak Dipenuhinya Kesepakatan Untuk
Menikah Terhadap Harta Kekayaan Pemberian Seorang
Pria Terhadap Seorang Wanita. ............................................ 84
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 86
A. Kesimpulan .. .. ... .... ............... ......... .. . ...... .. .. .. .. .. .. ... .. .. ..... .. .. . .. 86
B. Saran. ........................ ....................................................... ...... 87
DAFTAR PUSTAKA
TIDAK DIPENUHINYA KESEP AKA KESEP AKA KESEP TAN AKA TAN AKA UNTUK
MENIKAH TERHADAP HARTA KEKAYAAN
PEMBERlAN SEO RANG SEO RANG SEO PRIA KEP ADA KEP ADA KEP SEO
WANITA .................................................. ............................
A. Dasar Hukum Pelaksanaan Penuntutan Perkara
Dipenuhinya Kesepakatan Untuk Menikah Terhadap
Kekayaan Pemberian Seorang Pria Terhadap Seorang
Wanita ..................................................................... .............
B. Akibat Hukum Tidak Dipenuhinya Kesepakatan
Menikah Terhadap Harta Kekayaan Pemberian Seorang
Pria Terhadap Seorang Wanita.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan sebuah negara Kesatuan yang didalamnya terdapat
banyak Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam
yang masuk ke wilayah Indonesia. Berbicara mengenai kebudayaan dan
masyarakat didalamnya, sering kali kita akan membicarakan pula mengenai
Masyarakat Adat. Ada beberapa pendapat mengenai Masyarakat Adat menurut
beberapa ahli.
Menurut Ter Haar Masyarakat Hukum adalah:
1. Kesatuan manusia yang teratur
2. Menetap disuatu daerah tertentu
3. Mempunyai penguasa-penguasa
4. Mempunyai kekayaan yang berwujud ataupun tidak berwujud.1
Berbeda dengan Ter Haar, Kusumadi Pudjosewojo mengartikan
Masyarakat Hukum Adat adalah "masyarakat yang timbul secara spontan di
wilayah tertentu, yang berdirinya tidak ditetapkan atau diperintahkan oleh
penguasa-penguasa yang lebih tinggi atau penguasa lainnya, dengan rasa
solidaritas yang sangat besar diantara para anggotanya, yang memandang bukan
anggota masyarakat sebagai orang luar, dan menggunakan wilayahnya sebagai
sumber kekayaan yang hanya dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh anggota." 2
1 Ter Haar Bzn. Asas-asas dan Susunan Hukum Adat, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta, 1960, hal. 33.
2 Sri Sudaryatmi Sukimo dan Sri Kartini, Beberapa Aspek Hukum Adat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, Semarang, 2000. hal. 2-3.
Masyarakat Adat. Ada beberapa pendapat mengenai Masyarakat
ahli.
Menurut Ter Haar Masyarakat Hukum adalah:
Kesatuan manusia yang teratur
Menetap disuatu daerah tertentu
Mempunyai penguasa-penguasa
Mempunyai kekayaan yang berwujud ataupun tidak berwujud.1
Berbeda dengan Ter Haar, Kusumadi Pudjosewojo
Masyarakat Hukum Adat adalah "masyarakat yang timbul secara
wilayah tertentu, yang berdirinya tidak ditetapkan atau diperintahkan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Undang-Undang Dasar 1945 mengakui masyarakat hukum adat di dalam
Pasal 18B ayat (2) "Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan
sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang diatur dalam Undang-Undang."
Itu berarti sudah ada payung hukum yang kuat yang mengatur keberadaan
masyarakat hukum adat. Namun pada kenyataannya keberadaan masyarakat
hukum adat seakan-akan termarginalkan dengan sendirinya dengan keberadaan
kehidupan zaman yang semakin modem ini. Berangkat dari sebuah pemaparan
tentang suatu Masyarakat Adat, penulis akan mengemukakan kaitan antara
Hukum Adat dengan Antropologi Hukum karena tidak dapat penulis pungkiri
bahwa kedua bidang tersebut saling berkaitan satu sama lainnya.
Berdasarkan perbedaan antara kebudayaan asal maka warganegara
Indonesia dalam hukum perdata dan hukum dagang dapat dibagi dalam beberapa
golongan rakyat, yakni:
1. Golongan hukum adat
2. Golongan hukum Eropa (Barat)
3. Golongan hukum Timur Asing.
Dalam hal ini keturunan Tionghoa adalah bagian dari orang dengan
kebangsaan Cina yang mana tunduk pada peraturan peraturan golongan hukum
adat Timur Asing. Namun pada abad ke-19, pergaulan dagang (handelsverkeer)
antara golongan hukum Timur Asing dan golongan hukum Belanda makin lama
makin erat, maka pemerintah Hindia-Belanda menetapkan golongan Timur Asing
2
masyarakat hukum adat. Namun pada kenyataannya keberadaan
adat seakan-akan termarginalkan dengan sendirinya dengan
kehidupan zaman yang semakin modem ini. Berangkat dari sebuah
suatu Masyarakat Adat, penulis akan mengemukakan
Adat dengan Antropologi Hukum karena tidak dapat penulis
kedua bidang tersebut saling berkaitan satu sama lainnya.
Berdasarkan perbedaan antara kebudayaan asal maka
Indonesia dalam hukum perdata dan hukum dagang dapat dibagi dalam
rakyat, yakni:
Golongan hukum adat
Golongan hukum Eropa (Barat)
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFT AR PUST AKA
A. Buku:
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan, Penerbit Alumni, Bandung, 1982.
Basrah, Tentang Penggantian Biaya, Rugi, dan Bunga Karena Tidak Dipenuhinya Suatu Perikatan, Pelangi Perdata II, Fak. Hukum
USU, Medan, 1980.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008.
E. Utrecht, Pengantar Dalam Hukum Indonesia, Penerbit dan Balai Buku Ichtiar, Jakarta, 2000.
M.A. Moegni Djojodirjo, Perbuatan Melawan Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, 1997.
Mariam Darns Badrulzaman, Pendalaman Materi Hukum Perikatan, Penerbit Fakultas Hukum USU, Medan, 1982.
Mariam Darus Badrulzaman dkk, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.
Meliala Djaja S., Perkembangan Hukum Perdata Tentang Benda dan Hukum Perikatan, Nuansa Aulia, Bandung, 2007.
Munir Fuady, Hukum Kontrak, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.
M. Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, 1986.
Nieuwenhuis J.H., terjemahan Djasadin Saragih, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Airlangga University Press, Surabaya, 1985.
R. Subekti, Aneka Perjanjian, Penerbit Alumni, Bandung, 1982.
, Hukum Perjanjian, Penerbit Alumni, Bandung, 1990.
R. Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Perjarifian, Sumur, Bandung, 201 1.
Perbuatan melanggar Hukum, Sumur, Bandung, 1996.
Salim H.S, Hukum Kontrak: Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta, 2004.
88
Pustaka Utama, Jakarta, 2008.
Pengantar Dalam Hukum Indonesia, Penerbit dan Balai Buku Jakarta, 2000.
Moegni Djojodirjo, Perbuatan Melawan Hukum, Pradnya Paramita, 1997.
Darns Badrulzaman, Pendalaman Materi Hukum Perikatan, Fakultas Hukum USU, Medan, 1982.
Darus Badrulzaman dkk, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Bakti, Bandung, 2001.
Djaja S., Perkembangan Hukum Perdata Tentang Benda Perikatan, Nuansa Aulia, Bandung, 2007.
Fuady, Hukum Kontrak, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.
Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung,
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Sri Sudaryatmi Sukirno dan Sri Kartini, Beberapa Aspek Hukum Adat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, Semarang, 2000.
Ter Haar Bzn. Asas-asas dan Susunan Hukum Adat, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta, 1960.
B. Peraturan Perundang-Undangan:
KUH Perdata
Undang-Undang No. 1 Tahun1974 tentang Perkawinan
C. Internet:
Ahmad Rifai, "Akibat Hukum'', http://ahmad-rifai-uin.blogspot.com/ 2013104/akibat-hukum.html.
89
Internet:
Rifai, "Akibat Hukum'', http://ahmad-rifai-uin.blogspot.com/ 2013104/akibat-hukum.html.
UNIVERSITAS MEDAN AREA