universitas kristen indonesia fakultas ilmu sosial dan

158
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH EKONOMI POLITIK UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU POLITIK RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER TANGGAL PENYUSUNAN EKONOMI POLITIK 73124217 Mata Kuliah Wajib Prodi 3 3 16 April 2020 Pengembang RPS Koordinator RMK Kaprodi Indah Novitasari, S.Sos., M.Si (Han) Fransiskus Xaverius Gian Tue Mali, M.Si Fransiskus X. Gian Tue Mali, M.Si Capaian Pembelajaran (CP) CPL 1. Sikap a. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila; b. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; c. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan; d. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. 2. Keterampilan Umum a. Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan/atau teknologi sesuai dengan bidang keahliannya; b. Mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan, teknologi atau seni sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah untuk menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik seni serta menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir; c. Mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis terhadap informasi dan data; d. mengelola pembelajaran secara mandiri; 3. Keterampilan Khusus a. Mampu mengidentifikasi, mengklasifikasi dan mensistemasisasi masalah politik pada tingkat lokal yang berkembang dalam masyarakat dari pemerintahan daerah;

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

MATA KULIAH EKONOMI POLITIK

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER TANGGAL PENYUSUNAN

EKONOMI POLITIK 73124217 Mata Kuliah Wajib

Prodi

3 3 16 April 2020

Pengembang RPS Koordinator RMK Kaprodi

Indah Novitasari, S.Sos., M.Si (Han)

Fransiskus Xaverius Gian Tue Mali, M.Si

Fransiskus X. Gian Tue Mali, M.Si

Capaian Pembelajaran (CP) CPL

1. Sikap

a. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan

peradaban berdasarkan pancasila;

b. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;

c. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;

d. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.

2. Keterampilan Umum

a. Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi

ilmu pengetahuan dan/atau teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;

b. Mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan, teknologi atau seni sesuai dengan

keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah untuk menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau

kritik seni serta menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir;

c. Mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan

hasil analisis terhadap informasi dan data;

d. mengelola pembelajaran secara mandiri;

3. Keterampilan Khusus

a. Mampu mengidentifikasi, mengklasifikasi dan mensistemasisasi masalah politik pada tingkat lokal yang

berkembang dalam masyarakat dari pemerintahan daerah;

Page 2: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

b. Mampu merumuskan pilihan-pilihan pemecahan masalah dalam bidang politik lokal dan otonomi daerah,

termasuk kekuatan dan kelemahan setiap pilihan, yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam proses

pengambilan kebijakan;

c. Mampu membandingkan praktek politik lokal dan pemerintahan darah, baik dimensi spasial (antar daerah,

antarnegara, antarkomunitas, dan antarindividu) maupun dalam dimensi waktu;

d. Mampu melakukan riset politik dengan menggunakan salah satu metode penelitian;

e. Mampu menganalisis persoalan politik lokal dan pemerintahan daerah dengan berbagai teknik analisis;

4. Pengetahuan

a. Menguasai konsep praktik politik baik di tingkat lokal maupun pusat;

b. Menguasai mekanisme sistem pemerintahan administrasi pada pemerintahan daerah dan pemerintahan pusat;

c. Menguasai teknik verifikasi konsep-konsep politik dan pemerintahan untuk memahami bekerjanya kekuasaan

dalam realitas empiris;

d. Menguasai substansi fatsun politik untuk memahami perilaku politik di tingkat lokal maupun pusat dalam

kerangka otonomi daerah;

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

1. Mahasiswa mampu memahamu munculnya studi ekonomi politik

2. Mahasiswa mampu memahami sejarah pemikiran dan perkembangan studi ekonomi politik

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perspektif ekonomi sebuah negara dan kemunculan rezim ekonomi

politik

4. Mahasiswa mampu memahami, menganalisa dan menjelaskan persoalan-persoalan yang kompleks dalam tatanan

perekonomian sebuah negara

Deskripsi Singkat MK

Mata kuliah ini akan bertujuan untuk menjelaskan keterkaitan faktor politik terhadap keputusan ekonomi. Dengan mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa

diharapkan dapat memahami dan menggunakan kerangka analisis ekonomi politik terhadap berbagai kasus makro dan mikroekonomi khususnya terhadap

kegiatan pencari rente dan pelanggaran moral dalam pengambilan keputusan ekonomi. Antara lain dengan mempelajari sejarah dan lingkup ekonomi politik

serta menganalisis kasus-kasus yang terjadi di Indonesia dan luar negeri. Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswamengerti kaitan

antaraekonomi dan politik.

Referensi Utama Brewer, Anthony, 2000, Kajian Kritis Das Kapital Karl Marx, Teplok Press, Jakarta

Caporaso, James A. dan David P. 2015. Levine. Teori – teori Ekonomi Politik. Ypgyakarta : Pustaka Pelajar

Kuncoro, Mudrajad, 1997, Ekonomi Pembangunan (Teori, Masalah, dan Kebijakan), UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Lane, Jan Erik, dan Ersson, Svante, 2002, Ekonomi Politik Komparatif Demokratisasi dan Pertumbuhan Benarkah Kontradiktif, PT RajaGrafindo

Persada, Jakarta.

Mas’oed, Mochtar, 2000, Ekonomi-Politik, Birokrasi, dan Pembangunan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Media Pembelajaran

Perangkat lunak: Perangkat keras:

MS Windows

MS Office Power Point

MS Windows Media Player

Internet Explorer

Laptop

Spidol board marker

Whiteboard

Poster

LCD

Page 3: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Matakuliah syarat -

Mg

Ke-

Sub-CP-MK

(Kemampuan Akhir yang

Direncanakan)

Bahan Kajian

(Materi Pembelajaran)

Bentuk dan Metode

Pembelajaran

(Media dan sumber

belajar)

Estimasi

Waktu

Pengalaman Belajar

Mahasiswa

Penilaian

Kriteria Indikator Bobot

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Mahasiswa memiliki

pemahaman tentang CP

mata kuliah dan cara

pencapaiannya melalui

proses pembelajaran

dengan bahan kajiannya

dalam satu semester

1. RPS, kontrak

perkuliahan dan

instrument penilaian

Ceramah dan

diskusi

3 x 50 mnt

Mahasiswa memahami

dengan baik tentang CP,

proses pembelajaran dan

perannya dalam

pembelajaran, serta

mampu Menyusun rencana

belajar selama satu

semester

Ketepatan dan

kesuaian penganturan

rencana belajar

selama satu semester.

1. Perkenalan dosen dan

mahasiswa di kelas

2. Latar belakang dan

tujuan matakuliah

3. Pembahasan RPS

4. Penjelasan sistem

penilaian

5. Pembuatan kontrak

belajar untuk satu

semester

5%

2 Mahasiswa memiliki

pemahaman tentang

pemikiran ekonomi

politik

1. Pengantar Ke

Pemikiran Ekonomi

Politik

2. Arti Penting ekonomi

Politik

3. Klasifikasi system

ekonomi dan kaitannya

dengan politik

4. Kaitan antara ekonomi

dengan Politik

5. Definisi dan Ruang

Lingkup Ekonomi

Politik

Ceramah, Diskusi

dan

Kuis

3 x 50 mnt

Mahasiswa dapat

menjelaskan dengan baik

konteks dan pemikiran

ekonomi politik

Ketepatan dan

penguasaan materi

Kategori Non-test :

Tugas review

1. Mampu merumuskan

kembali kaitan antara

ekonomi dan politik

demikian pula

sebaliknya

2. Mampu merumuskan

Kembali definisi dan

ruang lingkup dalam

ekonomi politik secara

rigid.

3 Mahasiswa

memahami berbagai

pendekatan dalam

Ekonomi Politik

1. Pendekatan Klasik

dan Neo-Klasik

2. Pendekatan

Keynesian

3. Pendekatan Marxian

Ceramah, dan

Diskusi

3 x 50 mnt

Mahasiswa dapat

memahami dan

merumuskan berbagai

pendekatan utama

dalam memahami

ekonomi politik

Ketepatan,

meringkas dan

menjelaskan

1. Memahami berbagai

pendekatan dalam

ekonomi politik

2. Memahami dan bisa

menjelaskan perbedaan

diantara sejumlah

pendekatan.

10%

Page 4: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

4 Mahasiswa memahami

sejumlah teori ekonomi

politik yang digunakan

untuk menganalisa

fenomena ekonomi

politik

1. Teori Pilihan

Publik

2. Teori Rent seeking

3. Teori

Redistributive

Combines

4. Teori Keadilan

Ceramah, dan

Diskusi

2 x 50 mnt

Mahasiswa dapat

menjelaskan dengan

baik teori ekonomi

ekonomi politik

Ketepatan,

meringkas dan

menjelaskan

Non-test Review Analisa

fenomena ekonomi

politik

menggunakan salah

satu teori.

1. Memahami berbagai

teori yang digunakan

dalam menganalisa

fenomena ekonomi

politik.

2. Memahami dan

menjelaskan perbedaan

diantara sejumlah teori

tersebut

3. Menggunakan salah satu

teori untuk menjelaskan

fenomena ekonomi

politik

5 Mahasiswa memahami

cara kerja ekonomi dan

mode produksi

kapitalis (Mode of

Capitalist Production)

1. Cara kerja system

ekonomi sederhana

dan ideal

2. Mode produksi

Kapitalis

3. Kelemahan dan

kekurangan kapitalis

4. Kapitalisme dan

Demokrasi

5. Ekonomi Politik

Sosialisme

Ceramah dan

diskusi kelompok

3 x 50 mnt

Mahasiswa dapat

menjelaskan cara kerja

system ekonomi secara

sederhana dan ideal

serta mode produksi

kapitalis.

Ketepatan,

menjelaskan

1. Memahami cara kerja

system ekonomi secara

sederhana dan ideal

2. Merumuskan Kembali

cara kerja system

ekonomu dengan

memberikan contoh

dalam praktik kehidupan

sehari-hari

3. Menjelaskan mode

produksi kapitalisme

beserta dengan

kekuarangan dan

kelemahannya

4. Mambandingkan system

ekonomi kapitalis dan

sosialis

20%

6 Mahasiswa mampu

memahami dan

menjelaskan

perbandingan

pembangunan diantara

negara-Negara

berkembang

1. Definisi negara

berkembang

2. Karakter perbedaan

pada negara

berkembang

3. Keterbelakangan dan

solusi bagi negara

berkembang

Ceramah Dosen,

Presentasi

Kelompok, dan

Tanya jawab

3 x 50 mnt

Mahasiswa membuat studi

kelompok yang

menganalisa proses dan

indicator pembangunan

pada bidang ekonomi dan

politik pada sejumlah

negara berkembang

Ketepatan ,

menganalisis dan

mengolah data serta

mempertahankan

argumen

1. Memahami pola

pembangunan ekonomi

dan politik pada

sejumlah negara

2. Menjelaskan perbedaan

karakter pada negara

berkembang

15%

Page 5: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

3. Memberikan Analisa

terhadap sejumlah

persoalan pembangunan

pada negara berkembang

7 Mahasiswa mampu

memahami dan

menjelaskan ekonomi

politik Globalisasi.

1. Sejarah kemunculan

ekonomi politik

globalisasi

2. Globalisasi dan

lahirnya actor ekonomi

internasional baru

3. Perspektif ekonomi

Globalisasi/ Ekonomi

Politik Internasional

Ceramah Dosen,

Presentasi

Kelompok, dan

Tanya jawab

3 x 50 mnt

Mahasiswa membuat studi

kelompok yang

menganalisa sejumlah

actor yang terlibat dalam

ekonomi

globalisasi/Ekonomi

Politik Internasional

Ketepatan,

menjelaskan dan

menganalisis

1. Menjelaskan sejarah,

definisi dan actor dalam

ekonomi politik

Globalisasi.

2. Menganalisa fenomena

ekonomi politik

Internasional menurut

berbagai pendekatan dan

teori

8 Mahasiswa mampu

memahami dan

menjelasan ekonomi

politik radikal dengan

pendekatan

strukturalisme dan

dependensia

1. Sejarah

berkembangnya

ekonomi politik

radikal

2. Pendekatan ekonomi

strukturalisme

3. Pendekatan ekonomi

politik dependensia

4. Pembangunan di

Negara Maju

Ceramah Dosen,

Presentasi

Kelompok, dan

Tanya jawab

3 x 50 mnt

Mahasiswa memahami

dan menjelaskan ekonomi

politik radikal melalui

pendekatan

strukturalisme dan

dependensia melalui studi

kelompok

Ketepatan

menjelaskan dan

menganalisa serta

mempertahankan

argumen

1. Memahami dan

menjelaskan ekonomi

politik radikal

2. Memahami dan

menjelaskan pendekatan

ekonomi strukturalisme

dengan menganalisa

fenomena ekonomi

politik

3. Memahami dan

menjelaskan pendekatan

ekonomi dependensia

dengan menganalisa

fenomena ekonomi

politik

9 Mahasiswa mampu

memahami dan

menjelaskan pendekatan

ekonomi politik

kelembagaan

1. Definisi ekonomi

politik kelembagaan

2. Ekonomi politik

kelembagaan vs

ekonomi murni

3. Peran nilai dan norma,

kewirausahaan serta

hukum dalam ekonomi

politik kelembagaan

Ceramah Dosen,

Presentasi

Kelompok, dan

Tanya jawab

2 x 50 mnt

Mahasiswa membuat studi

kelompok untuk

menjelaskan ekonomi

kelembagaan yang berupa

ciri-ciri maupun

bentuknya dalam

fenomena ekonomi politik

Ketepatan

menjelaskan dan

menganalisa

1. Memahami bentuk, ciri-

ciri dan sejumlah faktor

penting yang berperan

dalam ekonomi

kelembagaan

2. Menjelaskan berbagai

bentuk kelembagaan

pada ekonomi politik

10%

Page 6: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

4. Bentuk Kelembagaan

dalam ekonomi politik

10 Mahasiswa mampu

memahami dan

menjelaskan

perkembangan ekonomi

politik Indonesia

1. Ekonomi Politik

Indonesia dari masa ke

masa (Orde lama, orde

baru, dan reformasi)

2. Ekonomi politik dan

politik ekonomi

3. Kebijakan ekonomi

kerakyatan

Ceramah Dosen,

Presentasi

Kelompok, dan

Tanya jawab

2 x 50 mnt

Mahasiswa mendapatkan

penjelasan dan studi

kelompok untuk

menganalisa perbedaan

bentuk ekonomi politik

Indonesia pada masa orde

lama, orede baru serta

reformasi

Ketepatan

menjelaskan dan

menganalisa

1. Memahami dan

menjelaskan kondisi

ekonomi politik ke

Indonesia dari masa ke

masa

2. Memahami dan

menjelaskan ekonomi

politik kerakyatan

sebagai ciri utama

10%

11 Mahasiswa mampu

memahami dan

menjelaskan

perkembangan ekonomi

politik Indonesia

1. Studi kasus

perkembangan

ekonomi politik di

Indonesia

2. Gelombang privatisasi

BUMN di Indonesia

3. Reformasi eksistensi

BUMN

Ceramah Dosen,

Presentasi

Kelompok, dan

Tanya jawab

2 x 50 mnt

Mahasiswa memahami

perkembangan ekonomi

politik di Indonesia

dengan melihat BUMN

sebagai objek studi kasus

Ketepatan penjelasan

dan analisa

BUMN sebagai salah

satu pendekatan

ekonomi politik

12 Mahasiswa memahami

pembangunan sector

keuangan sebagai bagian

dari perkembangan

ekonomi politik di

Indonesia

1. Perkembangan sector

keuangan

2. Krisis ekonomi,

pemulihan ekonomi

dan Lembaga

keuangan.

Ceramah Dosen,

Presentasi

Kelompok, dan

Tanya jawab

2 x 50 mnt

Mahasiswa memahami

berbagai fenomena

pembangunan sector

keuangan sebagai bagian

perkembangan ekonomi

politik di Indonesia.

Pemahaman,

ketepatan

menjelaskan dan

analisa

1. Perkembangan sector

keuangan

2. Krisis ekonomi,

pemulihan ekonomi

dan Lembaga

keuangan.

Page 7: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

13 Mahasiswa memiliki

pemahaman tentang

otonomi daerah dan

pemerataan ekonomi

1. Otonomi daerah

dan pemerataan

ekonomi

2. Hubungan fiscal

pusat dan daerah

3. Perimbangan

keuangan pusat dan

daerah

Presentasi

Kelompok, dan

Tanya jawab

Mahasiswa memahami

otonomi daerah dan

pemerataan ekonomi

melalui hubungan fiscal

antara pusat dan daerah

Pemahaman,

ketepatan

menjelaskan dan

analisa

1. Otonomi daerah

sebagai implikasi

politik terhadap

ekonomi

2. Pendekatan ekonomi

politik dalam

mengatur hubungan

fiscal antara pusat dan

daerah

3. Faktor ekonomi politik

dalam politik

anggaran.

10%

14 Mahasiswa mampu

menjelaskan sejumlah

Analisa terkait isu

spresifik dalam ekonomi

politik di Indonesia

Presentasi kelompok

terkait dengan tema

“kajian ekonomi politik

dalam pertumbuhan

ekonomi di Indonesia :

Pertumbuhan vs

pemerataan”

Diskusi dan tanya

jawab.

Mahasiswa membentuk

studi kelompok dan

menganalisa tema terkait

dalam pendekatan dan

teori ekonomi politik lalu

mempresentasikan hasil

analisa

Ketepatan

menjelaskan dan

menganalisa serta

mempertahankan

argumen

10 %

15 Mahasiswa mampu

menjelaskan sejumlah

Analisa terkait isu

spresifik dalam ekonomi

politik di Indonesia

Presentasi kelompok

dengan tema “

Desentralisasi Fiskal dan

pembangunan di daerah” Diskusi dan tanya

jawab.

Mahasiswa membentuk

studi kelompok dan

menganalisa tema terkait

dalam pendekatan dan

teori ekonomi politik lalu

mempresentasikan hasil

analisa

Ketepatan

menjelaskan dan

menganalisa serta

mempertahankan

argumen

16

Evalusi Akhir Semester (EAS) dengan tes tulis berupa pembuatan karya tulis ilmiah

Page 8: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

SISTEM PENILAIAN

I. PERSYARATAN UMUM

A. Kehadiran:

1. Jumlah kuliah tatap muka per semester yang harus dihadiri oleh mahasiswa/i adalah

16 pertemuan.

2. Batas toleransi kehadiran mahasiswa/i 75 % dari total jumlah pertemuan.

3. Kriteria ketidakhadiran mahasiswa/i adalah: S (sakit) ditandai dengan surat

keterangan dokter, I (Ijin) ditandai dengan surat ijin resmi, dan A (Alpa), maksimal

4x pertemuan kelas.

4. Mahasiswa aktif dan parsitipatif mengikuti ibadah keluarga besar UKI dan tidak

diperkenankan melakukan kegiatan lain selama ibadah berlangsung.

5. Toleransi keterlambatan perkuliahan (dosen + mahasiswa/i) setiap tatap muka adalah

15 menit. Jika setelah 15 menit dosen + mahasiswa/i tidak hadir maka perkuliahan

dibatalkan. (kecuali ada persetujuan atau ada masalah tertentu).

B. Perkualiahan:

1. Mata kuliah yang dilaksanakan mahasiswa berbasis KKNI.

2. Mata kuliah berbasis KKNI dinilai/dievaluasi per topik yang telah tuntas

3. Persentase penilaian/evaluasi ditentukan oleh dosen yang bersangkutan sesuai

kompetensi MK dan capaian pembelajaran.

4. Tidak diperkenankan meninggalkan kelas selama perkuliahan tanpa ijin oleh dosen.

5. Mahasiswa tidak diijinkan membuka HP saat proses belajar mengajar berlangsung

tanpa ijin oleh dosen.

6. Mahasiswa memakai busana yang sopan.

7. Tidak membuat kegaduhan selama proses pembelajaran berlangsung.

C. Kejahatan akademik: plagiarisme Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17

Tahun 2010:

“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba

memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau

seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa

menyatakan sumber secara tepat dan memadai.” (Permendik No 17 Tahun 2010 dan

Panduan Anti Plagiasime terlampir).

Sanksi sesuai Permendik No 17 Tahun 2010 Pasal 12:

1. Teguran;

2. Peringatan tertulis;

3. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;

4. Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;

5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;

6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; atau

7. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.

II. PERSYARATAN KHUSUS

A. Tugas dan Tanggung jawab mahasiswa/i

Pada setiap tatap muka mahasiswa/i diwajibkan berpartisipasi aktif dalam proses

perkuliahan melalui hal-hal berikut

1. Presentasi: mahasiswa/i wajib berpartisipasi aktif dalam diskusi yang diadakan dalam

setiap tatap muka sesuai kebutuhan materi perkuliahan (lihat RPS).

2. Tugas Mandiri: mahasiswa/i wajib mengerjakan tugas mandiri dalam bentuk review

materi kuliah yang telah diberi tanda bintang pada referensi yang digunakan di RPS.

3. Tugas terstruktur: mahasiswa/i wajib membentuk kelompok untuk mendiskusikan

berbagai fenomena politik yang berhubungan dengan ekonomi politik

B. Gaya Selingkung Pengerjaan Tugas

1. Untuk mengerjakan tugas review, mahasiswa/i wajib mematuhi ketentuan berikut:

a. Artikel mahasiswa/i harus ditulis dengan komposisi: Pendahuluan (1 hal),

Pembahasan (2 hal), Kesimpulan (½ hal).

b. Daftar referensi minimal menggunakan 3 buku dan 2 jurnal ilmiah.

c. Pengutipan dan penulisan daftar pustaka menggunakan “Chicago Manual

Style” (terlampir).

d. Ketentuan kertas A4, huruf Cambria, ukuran jenis 12, spasi 1½.

2. Untuk mengerjakan tugas makalah kelompok, mahasiswa/i wajib mematuhi

ketentuan berikut:

a. Artikel mahasiswa/i harus ditulis dengan komposisi: Pendahuluan berisi

permasalahan dan pentingnya isu/fenomena tersebut dibahas (2 hal), Tinjauan

Teoritis berisi teori apa yang hendak digunakan sebagai pisau analisis (2 hal),

Pembahasan (5 hal), Kesimpulan (1 hal).

b. Daftar referensi minimal menggunakan 5 buku dan 10 jurnal ilmiah.

Page 9: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

c. Pengutipan dan penulisan daftar pustaka menggunakan “APA (American

Psychological Association).

d. Ketentuan kertas A4, jenis huruf Cambria, ukuran 12, spasi 1½.

III. Skala nilai akhir dalam huruf dan angka:

Nilai Akhir (NA) Nilai Huruf (NH) Nilai Mutu (NM)

80,0-100,0 A 4,0

75,0-79,0 A- 3,7

70,0-74,9 B+ 3,3

65,0-69,9 B 3,0

60,0-64,9 B- 2,7

55,0-59,9 C 2,3

50,0-54,9 C- 2,0

45,0-49,9 D 1,0

<44,9 E 0

Prosentase Tahap Penilaian Tugas dan kewajiban mahasiswa (dapat diganti/disesuaikan oleh

dosen)

Kehadiran 5 %

Tugas Mandiri dan kelompok (Diskusi Dan Makalah) 65 %

Ujian Tengah Semester (UTS) 10 %

Ujian Akhir Semester (UAS) 20 %

Jakarta, 16 April 2020

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Politik

Fransiskus X. Gian Tue Mali, S.Ikom, M.Si

Dosen Pengampu

Fransiskus X. Gian Tue Mali, S.Ikom, M.Si

Page 10: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
Page 11: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Rekap Kehadiran Mahasiswa

No NIM Nama Tidak

Hadir Sakit Izin Hadir

Total

Pertemuan

Persentase

Kehadiran

%

1 1773150003 Yustinus Gebze 1 0 0 3 4 75

2 1973150015 Sm. Angelina

Sabeleake 1 0 0 10 11 90,91

3 1973150014 Alexsius Salakkopak 0 0 0 11 11 100

4 1973150013 Rapta Mardina Saogo 0 0 0 11 11 100

5 1973150008 Tiur Paulinawati 1 1 0 13 15 93,33

6 1973150012 Fernando Salolit 0 1 0 7 8 100

7 1973150006 Daniel L. Sipahutar 1 0 0 14 15 93,33

8 1973150001 Adrian Alexsander 0 0 0 15 15 100

9 1873150004 Venny Yolanda 0 0 0 15 15 100

10 1973150010 Pendiron Indra Enumbi 0 0 2 9 11 100

11 1973150011 Sahat M. Tampubolon 8 0 0 7 15 46,67

12 1773150901 Olsavira N. Surono 0 0 0 15 15 100

Page 12: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Mata Kuliah : Ekonomi Politik

Hari/Tanggal : 19 April 2021

Kelas : A

Dosen : Fransiskus X. Gian Tue Mali, M.Si

Waktu :

Sifat Ujian : Terbuka

Mahasiswa menjelaskan praktek di Indonesia dari masalah teori dibawah ini :

1. Teori Pilihan Publik

2. Teori Rent seeking

3. Teori Redistributive Combines

4. Teori Keadilan

Masalah yang diidentifikasi dari teori tersebut kemudian dijelaskan solusinya berdasarkan

usulan teori tersebut.

Page 13: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Mata Kuliah : Ekonomi Politik

Hari/Tanggal : 24 Juni 2021

Kelas : A

Dosen : Fransiskus X. Gian Tue Mali, M.Si

Waktu :

Sifat Ujian : Terbuka

Mahasiswa menyusun paper tentang praktek ekonomi politik kelembagaan di Indonesia dari

perspektif:

1. Nilai dan norma

2. Hukum

3. Sosial budaya

Aspek yang dijelaskan adalah pengaruh kelembagaan tersebut terhadap perilaku ekonomi

politik, dan unsur-unsur yang melengkapi dan menjadi ciri karakteristik itu sendiri.

Page 14: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

HASIL PERKULIAHAN/PENILAIAN MAHASISWA

NIM Nama_Mahasiswa UTS UAS Tugas Keaktifan Nilai

Akhir Grade

1773150003 Yustinus Gebze 0 0 0 0 E

1773150901 Olsavira N. Surono 80 70 78 85 76,9 A-

1873150004 Venny Yolanda 83 75 80 70 78,4 A-

1973150001 Adrian Alexsander 85 75 87 70 81,1 A

1973150006 Daniel L. Sipahutar 80 72 75 80 76,1 A-

1973150008 Tiur Paulinawati 85 80 88 70 82,9 A

1973150010 Pendiron I. Enumbi 68 86 77 90 78,3 A-

1973150011 Sahat M. Tampubolon 0 0 0 0 0 E

1973150012 Fernando Salolit 70 65 78 66 70,5 B+

1973150013 Rapta Mardina Saogo 76 60 71 60 68,1 B

1973150014 Alexsius Salakkopak 70 80 79 67 75,4 A-

1973150015 Sm. Angelina Sabeleake 70 60 70 60 66 B

Page 15: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

EKONOMI POLITIK

Page 16: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

ARTI PENTING EKONOMI POLITIK

• Ekonomi politik dapat digunakan sebagai pedoman dalam memahamidan menilai setiap gejala sosial.

• Struktur sosial terstratifikasi berdasarkan pola produksi danpertukaran barang, yang dapat juga memicu terjadinya perubahansosial

• Adanya keterkaitan faktor-faktor produksi, keuangan, perdagangandengan kebijakan pemerintah di moneter, fiskal, dan komersial

• 2 aspek berkenaan ekonomi politik : kebijakan pemerintahan dalambidang ekonomi dan kepentingan politik dalam bidang ekonomi. 2 aspek ini tujuan idealnya adalah kesejahteraan nasional sebuah negara.

Page 17: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

SEJARAH EKONOMI POLITIKAbad 14-16

Transformasiekonomi Eropa

terhadap ekonomifeodal

Munculnya ekspresibagi aspirasiindividu dan

menguatnya jiwakewirausahaan yg

sebelumnya ditekan

Lahirnyarasionalisme

sehingga penekananterhadap ilmupengetahuansemakin kuat

Pada masa ini negaradiberi wewenang

memberikanperlindungan,

pengawasan produk

Akhir abad 18 pemikiran ini

ditentang negaradianggap

menghambatkesejahteraan

Lahir 3 mazhab :1. Aliran ekopol

konservatif2. Aliran ekopol

klasik3. Aliran ekopol

radikal

Page 18: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Aliran KonservatifRomantisme Dan

Nasionalisme (EdmunBurke)

Teori Neo Fasis

Korporatisme

Neo Konservatisme

Aliran RadikalTeori Sosial Demokratik

(Karl Marx)

Ekonomi Kelembagaan

Ekonomi Sosial

Teori Post Marxian

Page 19: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Ekopol Klasik/Neo Klasik

Mazhab EkonomiAustria

Ekonomi Neo Austrian

Teori PilihanPublik

Ekonomi KlasikBaru

Mazhab EkonomiCambridge

EkonomiKeynesian Baru

Neo Korporatisme

Ekonomi Post Keynesian

Page 20: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KLASIFIKASI SISTEM EKONOMI DAN KAITANNYA DENGAN POLITIK

Terbagi Dalam 3 Klasifikasi :

1. Organisasi Pengaturan/Pengambilan Keputusan :

– Sentralisasi : keputusan ekonomi ditentukan oleh otoritas pusat

– Desentralisasi : keputusan ekonomi ditentukan oleh level/unit ekonomiyg lebih rendah (rumah tangga dan perusahaan individu) yg relatifbebas dari otoritas pusat

2. Mekanisme Penyebaran Informasi Dan Koordinasi

– Mekanisme perencanaan : sistem ekonomi dikatakan sebagai sistemperencanan jika informasi dan keputusan2 ekonomi disebarkan sesuaiinstruksi/komando badan superior (pemerintah)

– Mekanisme pasar : jika penyebaran informasi dan koordinasikeputusan2 ekonomi dilaksanakan berdasarkan tekanan permintaan danpenawaran

Page 21: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KLASIFIKASI SISTEM EKONOMI DAN KAITANNYA DENGAN POLITIK

3. Kepemilikan Kekayaan Produktif :– Sebagian besar kekayaan produktif dimiliki oleh swasta (privat)

seperti yg dijumpai dalam sistem kapitalis– Sebagian besar kekayaan produktif adalah milik negara – otoriter

atau bekas komunisme Uni Soviet– Sebagian besar kekayaan produktif milik kolektif atau kooperatif -

sosialis

Page 22: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

ILMU EKONOMI VS

ILMU EKONOMI POLITIK

ILMU EKONOMI

Mempelajari pemenuhankebutuhan manusia,

produksi, konsumsi dariperspektif penggunaanmodal ekonomis sepertitanah, tenaga kerja dan

proses produksi dandistribusi melalui pasar.

ILMU EKONOMIPOLITIK

Meletakkan Ekonomisebagai pergumulan

antara kebijakan negara, politik, hukum,

lingkungan sosial danideologi politik dengan

proses ekonomikonvesional

Page 23: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Persamaan Dan Perbedaan Ilmu &Ilmu Ekonomi Politik

Persamaan

1. sama2 membahas bagaimanamengalokasikan Sumber daya ygterbatas secara efisien sehinggamenghasilkan ouput yg optimal

2. Menyusun formulasi kerja samaataupun kompetisi secara detail

sehingga tidak menimbulkankonflik

Sama2 berdasarkan pada kondisiketerbatasan sumber daya yg

terbatas

Perbedaan

1. Ekopol berfokus pada insentifdari hasil transaksi dan

pemberian informasi yg lengkap. Teori ekonomi hanya membahas

transaksi

2. Teori ekonomi membahas hargadan pergerakan pasar. Ekopol

menciptakan infrastrukturpendukung, jaminan keamanandan melahirkan regulasi batas

harga, pajak, subsidi, kontrak, lelang,kredit, dsb.

Page 24: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Teori Ekonomi dan Teori Ekopol

Memfokuskan perhatian pada isu-isu sbb; mengorganisasi dan

mengkoordinasikan kegiatan manusia, mengelola konflik,

mengalokasikan beban dan keuntungan, dan menyediakan

kepuasan bagi kepentingan dan keinginan manusia

Page 25: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KAITAN ANTARA EKONOMI DAN POLITIK

EKONOMI1. Ekonomi sebagai “Cara” melakukan sesuatu seperti dalam istilah

“ekonomis” atau “kalkulasi ekonomi” yg konotasinya adalahefisiensimaka politik hanya menjadi tempat dimana kalkulasidilakukan

2. Ekonomi sebagai “aktifitas” yg biasanya ditujukan untukmemperoleh sesuatu yg diinginkanmaka politik dan ekonomi adadi tempat berbeda

3. Ekonomi sebagai “institusi” seperti dalam istilah ekonomi pasar atauekonomi komandomaka ekonomi sebagai bagian dari ruangsosial politik

Page 26: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KAITAN ANTARA EKONOMI DAN POLITIKPOLITIK

1. Politik sebagai pemerintahan : mencakup sebagai organisasi, aturan-aturan dan keagenan (organization, rules, & agency). Organisasimerujuk pada struktur yg kongkret (pengadilan, badan logistik, birokrasi, dan partai politik). Aturan-aturan merujuk pada hak dankewajiban termasuk prosedur dan strategi. Keagenan merujuk padaperannya sebagai aktor perubahan dan kemajuan.

2. Politik sebagai pengatur kehidupan publik : merujuk pada peristiwayg melibatkan banyak orang. Kebijakan publik tujuannya adalahkesejahteraan umum, yg juga adalah tujuan ekonomi sosial (secaraluas)

3. Politik sbg otoritas pengalokasian : merujuk pada peran politik dalampengambilan keputusan ttg produksi dan pendistribusian nilai-nilai

Page 27: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

HUBUNGAN SISTEMATIS ANTARA EKONOMI DAN PROSES POLITIK

1. Hubungan Deterministik : asumsinya bahwa ada hubungandeterminasi antara ekonomi dan politik, dimana politik menentukanaspek-aspek ekonomi dan institusi ekonomi menentukan proses-proses politik.

2. Hubungan Interaktif : asumsinya fungsi-fungsi ekonomi dan politiksaling berbeda, namun saling mempengaruhi.

3. Hubungan Kontinyu : asumsinya ekonomi dan politik memilikihubungan perilaku yg berlanjut atau kontinyu.

Page 28: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

DEFENISI EKONOMI POLITIK• Strailand : Ekopol merupakan sebuah studi tentang teori sosial dan

keterbelakangan. Menurutnya ekopol mengacu pada masalah dasar dalamteori sosial, berupa kemiskinan dan perilaku eksploitatif oleh kelompokyang kuat.

• Caporaso & Levine : Peran institusi politik dalam membuat, mempengaruhi perubahan kebijakan politik dengan memasukkan analisisekonomi, baik untuk kepentingan kelompoknya atau masyarakat.

• Yustika : Ekopol mengaitkan seluruh penyelenggara politik, baik aspek, proses maupun kelembagaan dengan kegiatan ekonomi yang harusdilakukan oleh masyarakat maupun yang diintrodusir oleh pemerintah. Pendekatan ini meletakan bidang politik subordinat terhadap ekonomi, yaitu bahwa instrumen-instrumen ekonomi seperti mekanisme pasar, harga, dan investasi dianalisis dengan menggunakan setting sistem politikdimana peristiwa ekonomi terjadi.

Page 29: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

EKONOMI POLITIKVS

POLITIK EKONOMI

EKONOMI POLITIK

Cenderung sebagai tinjauanekonomi yang melihat

politik adalah alat untukmencapai keuntunganmaksimal (Efesiensi)

POLITIK EKONOMI

Cenderung sebagai tinjauanpolitik yang melihat

ekonomi adalah alat untukmencapai kekuasaan dan

kepentingan (Efektif)

Melihat ekonomimenggunakan pendekatankuantitatif dan kualitatif

Page 30: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TERMINOLOGI EKOPOL

Bentuk sistem yang diterapkanoleh suatu negara yang

berpengaruh pada sistemekonomi yaitu Sistem EkonomiPolitik Kapitalisme dan Sistem

Ekonomi Politik Sosialisme

Produk dari studi ekonomipolitik adalah kebijakan publik

(public policy)

Page 31: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

RUANG LINGKUP EKONOMI POLITIK

1. Kebijakan Ekonomi

2. Strategi pembangunan

3. Keberpihakan

4. Ide ide dasar kesejahteraan

5. Paradigma Pembangunan

Page 32: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PENGARUH KEKUASAAN POLITIK

POLITIK EKONOMI

1. Arah Ekonomi

2. Besaran Ekonomi

3. Mekanisme

4. Distribusi

5. Kontrol Ekonomioleh Negara

6. Pasar - harga

Page 33: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PENDEKATAN EKONOMI

POLITIK

Page 34: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Politik ekonomi

PENDEKATAN

PENDEKATAN

Page 35: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PENDEKATAN UTAMA EKOPOL

1. Pendekatan Klasik / Neo Klasik

2. Pendekatan Keynesian

3. Pendekatan Marxian

Page 36: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

A. PENDEKATAN KLASIK / NEO KLASIK Ekopol Klasik : Liberalisme Awal

Neo Klasik : Neo Liberalisme

Perkembangan awal ideologi liberal erat kaitannya dengan pemikiran yang berkembang dan lahir pada masa pencerahan dan Revolusi Perancis padaakhir abad 18. Meskipun begitu embrio liberal telah ada sejak tahun 1215, ketika tuntutan kaum petani dan pemilik tanah non bangsawan di Inggris

terhadap dominasi kaum aristokrat dalam bidang ekonomi, hinggadibuatnya aturan yang disebut Magna Charta. Ruang besar bagi pemikiran

liberal semakin menguat hingga akhir abad 15 ketika gerakan tuntutanreformasi agama menguat di Jerman. Dari 2 peristiwa ini hakikatnya

didasarkan pada keinginan masyarakat Eropa saat itu untuk menikmatikebebasan, atau keluar dari kukungan perselingkuhan gereja Katolik Roma

dan monarki absolut yang otoriter.

Page 37: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

A. PENDEKATAN KLASIK / NEO KLASIK MAKNA KEBEBASAN (LIBERAL) MENURUT ADAM SMITH:

1. Buruh atau pekerja: bebas untuk memilih pekerjaan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki.

2. Produsen: bebas memilih jenis usaha yang akan diproduksinya sesuai

kecakapan yang dimiliki serta bebas menentukan dimana tempat

produksi itu dilakukan.

3. Pemilik modal: bebas memilih melakukan investasi pada jenis usaha

apa yang diinginkan berdasarkan kepentingannya, pengalamannya,

serta kecakapannya dalam membaca kebutuhan konsumen.

4. Konsumen: bebas mengkonsumsi barang atau jasa apa yang dipilihnya

di pasar berdasarkan kebutuhannya dan peminatannya.

Page 38: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

A. PENDEKATAN KLASIK / NEO KLASIK Gerakan liberal semakin mengemuka di Eropa hingga diterbitkannya buku The

Wealth of Nations karya Adam Smith, seorang pemikir Skotlandia. Namun selainSmith ada beberapa pemikir lain yang turut mempengaruhi pengembangbiakanideologi ini diantaranya, J. R. McCulloch, Nassau William Senior, J. B Say, David

Ricardo, dan Robert Torrens. Buku ini menjadi penanda lahirnya konsepliberalisme klasik atau bentuk kapitalisme awal.

Tesis pemikiran para pemikir liberalisme klasik ditujukan pada beberapa hal, yaitu; • Menghapus sistem merkantilisme yang ketinggalan zaman• Menghapus dominasi Gereja Katolik sebagai pemilik harta kekayaan dan

lembaga ekonomi• Menuntut pengurangan kekuasaan monarki atau menghapusnya sama sekali• Menghapus hak-hak istimewa kaum bangsawan• Menghendaki adanya lembaga parlementer sebagai pengganti monarki yang

dikontrol masyarakat. • Sistem ekonomi perdagangan bebas, semua orang mendapatkan perlakuan

yang sama

Page 39: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

A. PENDEKATAN KLASIK / NEO KLASIKPendekatan ini adalah pemicu utama lahirnya sistem kapitalis, dgn asumsi umumnya :

Inefisiensi ekonomi disebabkan oleh kebijakan pemerintah yg menghambat keluarmasuknya pelaku ekonomi seperti : bea cukai, pajak, batas harga maksimal dan

minimal.

Page 40: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

A. PENDEKATAN KLASIK / NEO KLASIKHarga ditentukan oleh demand and supply:

Page 41: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PERBEDAAN PENDEKATAN KLASIK VS NEO KLASIK1. Asumsi Pendekatan Klasik :

Kritik terhadap ketimpangan pendapatan dalam pasar merupakan soalperjuangan kelas (class struggle) yg diperjuangkan melalui negara

(instrumen politik)

Page 42: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PERBEDAAN PENDEKATAN KLASIK VS NEO KLASIK

1. Asumsi Pendekatan Klasik :

Peran Negara (Non Ekonomi)

Terutama dalam proses distribusi pendapatan, dimana terjadibenturan antar kelas (class struggle)

1. Melindungi masyarakat dari invasi dan kekerasan

2. Menjaga setiap anggota masyarakat dari ketidakadilan

3. Menegakkan dan merawat pekerjaan-pekerjaan publik danlembaga publik (infrastruktur, lembaga kesehatan, pendidikan, dsb)

Page 43: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

2. Asumsi Pendekatan Neo Klasik

– Dampak terbesar dari liberalisme baru ini adalah semakin kuatnyapraktek perdagangan bebas antar negara yang dilakukan olehMultinational Corporation (MNC), dan semakin kuatnya lembagakeuangan swasta internasional mengatur ekonomi dunia.

– MNC menggelontorkan investasi ke berbagai negara dengan didukungoleh asumsi investasi akan meningkatkan kepemilikan modal bagisebuah negara, namun investasi tersebut harus dilaksanakan oleh MNC itu sendiri, jikalau harus bekerjasama maka kerjasama dilakukan denganlembaga ekonomi swasta yang ada di negara tujuan investasi.

– Negara-negara yang mengalami kekurangan modal memilikikecenderungan mengajukan pinjaman kepada lembaga keuanganswasta internasional seperti Bank Dunia, IMF, maupun organisasikreditur lainnya. Bahkan tak jarang beberapa negara memilih berhutangkepada MNC.

Page 44: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

2. Asumsi Pendekatan Neo Klasik

– Inti dari pandangan ini adalah individu adalah agen yg memilihbeberapa alternatif dari tindakannya dan dampak darikeputusannya/pilihannya

– Keputusan individu dihadapkan antara kondisi subjektif (keinginan) dan kondisi objektif (ketersediaan sumber daya), bila terdapatperbedaan maka muncul kelangkaan. Sehingga disebut sebagai pilihanterbatas – terpaksa (constrained choice)

– Pasar tidak memperhitungkan dominasi perusahaan besar dalammemanipulasi pasar

– Pendekatan ini menginginkan negara mengurusi pengaruh eksternalitasyg disebabkan perusahaan yg tidak memasukkan laba ke dalam ongkossosial, praktek monopoli/oligopoli, dan barang publik

Page 45: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

2. Asumsi Pendekatan Neo Klasik

– Negara diharuskan membuat kebijakan yg memaksa perusahaanutk menginternalisasikan ongkos biaya sosial ke dalam laba

– Negara membuat kebijakan yg mengontrol perilaku pelakuekonomi

– Negara mendesain kerangka hak kepemilikan dan sistem kontrak.

– Masalah eksternalitas diselesaikan melalui proses politik, sistemperadilan, dan regulasi pemerintah.

Page 46: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

2. Pendekatan Neo Klasik

Menurut Robert Mills masalah eksternalitas dapat diselesaikan dengancara :

– Pembagian otoritas dan tanggungjawab antara pemerintah pusat, lokal dan lembaga pemerintahan lainnya.

– Penegakkan pajak bagi penghasil polutan.

– Membatasi tingkat eksternalitas optimal.

Page 47: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

2. Pendekatan Neo Klasik

Menurut Mansour Fakih (2011) menyebutkan pokok-pokok pendirianNeoliberal meliputi beberapa hal:

1. Bebaskan perusahaan swasta dari campur tangan pemerintah, misalnyajauhkan pemerintah dari campur tangan di bidang-bidang perburuhan, investasi, dan harga, serta biarkan mereka mempunyai ruang untukmengatur diri sendiri untuk tumbuh.

2. Hentikan subsidi negara kepada rakyat karena hal itu selainbertentangan dengan prinsip Neoliberal tentang jauhkan campur tanganpemerintah, juga bertentangan dengan prinsip pasar dan persainganbebas. Oleh karena itu pemerintah juga harus melakukan privatiasisemua perusahaan milik negara, karena perusahaan negara padadasarnya dibuat untuk melaksanakan subsidi negara pada rakyat, danitupun menghambat persaingan bebas.

3. Hapuskan ideologi ‘kesejahteraan bersama’ dan pemilikan komunalseperti yang masih banyak dianut oleh masyarakat ‘tradisional’ karenadianggap menghambat atau menghalangi pertumbuhan.

Page 48: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

2. PENDEKATAN KEYNESIANKritik Maynard Keynes terhadap pendekatan Klasik/Neo Klasik:

1. Kegagalan pembelian akan terjadi karena akumulasi penawaran ygtinggi.

2. Pendekatan klasik menyebabkan penguasaan teknologi yg timpang, kemampuan kapital yg berbeda, dan penyebaran informasi ygtimpang.

3. Sistem kapitalis mulai dari distribusi, investasi, penyediaan lapanganpekerjaan, dan sistem harga akan menyebabkan akumulasi.

Page 49: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PENDEKATAN KEYNESIANSolusinya :1. Negara harus memberikan insentif kepada masyarakat untuk

meningkatkan daya beli, peningkatan capital, dan pemerataanteknologi.

2. Pemerintah menyediakan informasi yg lengkap untuk mendukunginsentif.

3. Pemerintah harus melakukan pembangunan berkelanjutan, kebijakanpajak, pengeluaran pemerintah, distribusi pendapatandanmemanipulasi permintaan agregat sehingga dapat mendoronginvestasi dan penyerapan tenaga kerja.

Page 50: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PENDEKATAN KEYNESIAN

Singkatnya :

Fungsi pemerintah diperlukan untuk mencegah resesi ekonomi akibatrendahnya agregat permintaan yg sistematis

Maka

Peran negara antara lain :

1. Memanipulasi permintaan agregat

2. Memperkuat sektor keuangan

3. Stabilisasi harga

Dengan memanfaatkan kebijakan fiskal pemerintah (pajak danpendapatan negara).

Page 51: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

3. PENDEKATAN MARXIAN

Asumsinya :

Mulanya individu memiliki kepentingan ekonomi masing2, namunsebagai sebuah negara, individu dituntut untuk peduli kepentinganbersama. Sehingga disini terjadi pertemuan ekonomi dan politik, sehingga kegiatan ekonomi menjadi agenda politik.

Sehingga tuntutan akan dominasi negara baru akan terwujud jika :

Page 52: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PENDEKATAN MARXIAN

Asumsinya :

Pendekatan ini melihat sistem klasik lebih mengembangkan inovasiproduksi dibandingkan pengembangan pranata faktor-faktorproduksi. Sehingga pemegang polis terbesar atau profit adalahpemilik modal yg relatif, sementara upah tenaga kerja dan sewaadalah biaya tetap (fixed cost)

Marxian menghendaki faktor produksi dikuasai negara

Produksi dan investasi dilakukan berdasarkan perencanaan terpusatyg mencakup tingkat pertumbuhan ekonomi dan perangkatpenunjangnya

Implementasi rencana ekonomi terpusat mempertimbangkankebutuhan warga negara berdasarkan sumber daya yg dimiliki danberbasis tindakan kolektif daripada privatisasi

Page 53: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PENDEKATAN MARXIAN

Prinsip utamanya :

1. Negara menyiapkan seluruh regulasi utk menggerakan kegiatanekonomi (sistem kepemilikan, proses transaksi, dan pembagiankeuntungan) mulai dari perencanaan – operasionalisasi –pengawasan – evaluasi.

2. Pelaku ekonomi tidak membuat kontrak dengan pelaku ekonomilain, melainkan dengan negara. Utk menghindar dari ketimpanganpendapatan.

Page 54: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PENDEKATAN MARXIAN

Pendekatan ini akan terwujud dengan 2 pola : Pertama POLA POLITIK

Page 55: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PENDEKATAN MARXIAN

Kedua Pola Ekonomi Politik

Page 56: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TEORI EKONOMI

POLITIK

Page 57: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
Page 58: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TEORI EKONOMI POLITIK

1. Teori Pilihan Publik

2. Teori Rent Seeking

3. Teori Redistributive Combines

4. Teori Keadilan

Page 59: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TEORI PILIHAN PUBLIK

Disebut juga sebagai teori pilihan rasional titikberatnya padamanfaat yang didapat (untung/rugi) dari keyakinan, preferensi, pilihan, tindakan, pola perilaku individu maupun kelompok

Aplikasi metode ekonomi terhadap politik

Teori ini menganggap para aktor politik memiliki kepentingansendiri dalam ekonomi, yg disebut sebagai pilihan rasional

Masyarakat diposisikan sebagai konsumen, sedangkan aktor politiksebagai penyedia kebijakan publik formulasi kebijakan dandukungan dalam pasar politik kebijakan publik adalah hasilinteraksi politik diantara pelaku rasional yg ingin memaksimalkankeuntungan bagi dirinya sendiri.

Selain itu juga membahas praktek pertukaran politik, kekuasaan danhubungan otoritas

Page 60: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TEORI PILIHAN PUBLIK

Alasan kelahiran teori ini :

1. Kecukupan kepentingan material individu memotivasi adanyaperilaku ekonomi para aktor politik

2. Kecukupan ekonomi memotivasi perilaku politik tertentu

3. Motif kecukupan ini lebih mirip dengan praktek ekopol neoklasik

4. Individu dalam masyarakat dan para aktor politik aktif, berupayamemperbesar kekuasaannya – pengaruh, sama seperti pengusaha ygingin memperbesar keuntungan

Politik dianggap sebagai panggung untuk mengeruk sumber daya publiksehingga fokusnya ada pada kekuasaan

Page 61: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TEORI PILIHAN PUBLIK

Pada level analisis teori ini dibagi 2 :

Teori Pilihan PublikNormatif

• Teori ini membahas perangkatkerja konstitusi dalam sistempolitik sebuah negara

Teori Pilihan Publik Positif

• Teori ini fokus padapembahasan perilaku aktorpolitik dalam sistem politik

Page 62: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TEORI PILIHAN PUBLIK

Pada level operasionalisasi teori ini dibagi 2 :

Demand

Supply

Page 63: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PERBANDINGAN PARADIGMA KLASIK DAN PILIHAN

PUBLIK

VARIABEL EKONOMI KLASIK PILIHAN PUBLIK

Pemasok (Supplier) Produsen,Pengusaha, Distributor

Politisi, Parpol,Birokrasi,

Pemerintah

Peminta (Demander) Konsumen Pemilih (Voters)

Jenis Komoditas Komoditas Individu Komoditas Publik

Alat Transaksi Uang Suara

Jenis Transaksi Transaksi Sukarela Kepentingan Politik Sebagai Pertukaran

Page 64: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TEORI PILIHAN PUBLIK

Kritik terhadap teori ini :

Teori ini dianggap tidak berhasil pada sisi supply

1. Ketidakmungkinan yg melekat / otomatis : merujuk pada kondisidimana negara//pemerintah tidak melakukan segala hal secarasederhana

2. Kegagalan politik : rintangan politik akibat persaingan kepentingansehingga sulit diwujudkannya kebijakan yg diminta

3. Kegagalan birokrasi : aparat dan organ birokrasi tidak sanggupmewujudkan tuntutan administratif sesuai dengan tujuan/niatsemula

Bisa ditambah dengan kegagalan legislatif, yudikatif dan kegagalanpenegakkan (enforcement failure)

Page 65: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TEORI RENT SEEKING menurut Krueger

Asumsinya :

Rent Seeking = upaya individual/kelompok utk meningkatkanpendapatan melalui pemanfaatan regulasi pemerintah (proses pembuatanhingga implementasi)

Para aktor politik berupaya mendapatkan keuntungan ekonomi sebesar2nya dengan upaya sekecil2nya

Salah satu bentuknya adalah dalam melakukan lobi, jikadicontohkan tujuannya adalah menghasilkan kebijakan, maka akanberdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi maupun aspeklainnya, karena proses pengambilan keputusan yg berlarut2.

Singkatnya, semakin besar upaya pemerintah menentukan alokasikesejahteraan, semakin besar kesempatan bagi para reent seeking

Page 66: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TEORI RENT SEEKING

Contohnya :

Keterkaitan antara para pengusaha dengan politisi, menurut anda apakeuntungan yg didapat diantara keduanya?

Praktek ini berdampak pada distorsi alokasi sumber daya, ekonomimenjadi tidak efisien, KKN.

Masyarakat akan mengalokasikan segala sumber daya utkmendapatkan peluang dari pemerintah

Setiap aktor politik akan berupaya utk mempertahakan posisi ygmenguntungkan, sehingga stabilitas politik tidak akan terwujud

Kepentingan pemerintah tidak tunggal, karena ada persaingankepentingan aktor politik

Page 67: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Bagaimana caranyamenghilangkan Rent

Seeking?

Page 68: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TEORI REDISTRIBUTIVE COMBINES

Redistributive combines = kelompok yg terbentuk dgn tujuan memperolehpendapatan cuma2 yg dibagikan oleh negara atau disalurkan melaluisistem hukum atau sekedar utk melindungi diri sendiri

Pola Redistributive combines berupa perlakuan istimewa, pengampunanpajak, menurunkan harga, memberikan perlindungan bagi pekerjatertentu, memberikan hak khusus pada bidang usaha tertentu.

Maka tujuan kelompok kepentingan dalam Ekopol akan berusaha utkmempengaruhi pemerintah utk memperoleh redistribusi ygmenguntungkan mereka atau anggotanya. Dengan dilegitimasi olehadanya aturan hukum dsb.

Sehingga sistem ekonomi mengabdi pada sistem politik dengan polaRedistributive combines. Sistem hukum dibiarkan kabur.

Page 69: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TEORI REDISTRIBUTIVE COMBINES Teori ini sesuai dengan Teori Regulasi Ekonomi (Stigler) yg khusus membahas

SIAPA YG MENDAPATKAN MANFAAT, dan SIAPA YG MENANGGUNG BEBAN akibat adanya suatu regulasi atau aturan ekonomi.

ALURNYA

Membentukorganisasi utkmemperolehpendapatan

cuma2

Partai politik, media massa,

organisasiinformal,

perusahaan, bahkan

keluarga2.

Proses mendapatkann

ya melaluisistem hukum

Organisasi iniakan bertarungjangan sampaiperaturan baru

mengancamkeuntungan ygmereka dapat,

kalau bisamenghasilkan

baru

Page 70: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TEORI REDISTRIBUTIVE COMBINES

Penyebabnya :

Sistem politik yg tertutup

Sistem hukum yg kabur

Ketiadaan rule of law dalam ekonomi

Pemerintah tidak bebas dari kepentingan individu atau tidak netral sehinggatujuan yg ingin mengalokasikan kebijakan kepada kelompok ekonomiyg tepat yg berkepentingan terhadap kebijakan tersebut, pada akhirnyahanya memberikan privilege bagi kelompok tertentu.

Struktur produksi berdampak pada kekuatan ekonomi sehingga terciptaketidakmerataan yg berdampak pada pengaruh yg diberikan terhadapsistem politik.

Page 71: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TEORI KEADILAN menurut RAWLS

Didasarkan pada prinsip : Setiap orang memiliki hak yg sama terhadap skema kebebasan yg

sejajar Ketimpangan sosial dan ekonomi harus ditangani Diekspektasikan secara logis menguntungkan setiap orang Dicantumkan setiap posisi dan jabatan yg terbuka bagi semua

orangMaka penciptaan prinsip politik yg berbasis Kontrak atau Kesetaraan

adalah keharusanJustice = Fairness

Pasar bebas adil secara prosedural (Procedural justice) namun tidak adilsecara sosial (Social justice) karena menyebabkan ketimpangan akibat

perbedaan struktur produksi dan kemampuan.

Page 72: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Uraian Tugas

1. Jelaskan teori rent seeking, pilihan publik, dan redistributive combines

2. Jelaskan contoh kasus

3. Lalu analisis contoh kasus tersebut menggunakan teori

TEORI PILIHAN PUBLIK

1. Jelaskan dulu teori pilihan publik

2. Jelaskan contoh kasus

3. Analisis contoh kasus tersebut menggunakan teori pilhan publik

RENT SEEKING

Page 73: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

CARA KERJA EKONOMI :Kapitalisme dan Sosialisme

Page 74: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
Page 75: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KEKURANGAN DARI CARA

KERJA EKONOMI

DIATAS

1. Bahwa seseorang memiliki modal dan yglainnya memiliki labour adalah sesuatu ygalamiah terjadi

2. Kondisi itu melahirkan “relasi kuasa” ygberdampak pada perbedaan akses terhadapsarana produksi, distribusi, pertukaran dankomunikasi dalam masyarakat. Sehinggamelahirkan alienasi dan eksploitasi manusia

3. Labour yg sebenarnya adalah sebuahaktifitas manusia, dimaknai sebagai benda.

4. Kondisi ini mengakibatkan semua peristiwasosial, psikologs, dan fisik sebagaieksternalitas (di luar urusan ekonomi)

Page 76: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

STRATEGY OF COST REDUCTION in CAPITALISM

Ada 2 cara :

Alih Teknologi : penambahan teknologi untuk menekanproduktifitas labour, dampaknya adalah pengangguran. Makakualitas labour juga harus ditingkatkan untuk menciptakan relasikekuasaan dari labour dalam mengontrol upah

Cost Shifting : meningkatkan intensitas jam kerja, ataumemperpanjang jam proses produksi

Mereduksi standar lingkungan : menekan atau mencari lingkunganproduksi dengan standar rendah

Page 77: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Cara Kerja Ekonomi Ideal

Kapital disediakan perusahaan yang disesuaikan dengan Labour daninput komoditas (bahan mentah) diperhitungkan sebagai bagian daricara kerja produksi. Hubungannya adalah saling membutuhkan, dankonflik kepentingannya setara

Barang jadi dijual dengan dikenai pajak akibat terhadap kondisieksternalitas, begitupula keuntungan perusahaan dipotong dengandampak eksternalitas

Kondisi eksternalitas harus direproduksi ulang kembali menjadikondisi semula

Page 78: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

FOKUS EKOPOL DALAM SISTEM EKONOMI IDEAL

Proses produksi : membahas tujuan, fungsi, relasi kekuasaan dariaktifitas sosial manusia di dalam kerja proses produksi ygmerupakan interaksi antara labour dan capital. Konflik kepentinganlabour dan firms.

Pasar : tempat interaksi pilihan individu mengakses produk, kondisieksternalitas, permintaan dan penawaran, daya beli. Yg terpentingjuga adalah konflik kepentingan antara penjual dan pembeli

Input produksi : kapital, labour power, dan relasi kekuasaankeduanya

Output produksi : harga, eksternalitas, kesejahteraan,

Page 79: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

CAPITALIST MODE OF PRODUCTION

Manusia adalah makhluk sosial yg memiliki hubungan resiprokal daninterelasi baik tercipta dalam bentuk yg bebas maupun hirarkis

dengan kecenderungan dominasi

Capitalist mode of production = capitalist – isme

Economic and social system characterised by the profit motive and the control of the means of productions, distribution, and exchange of goods by private

ownership

Kata kunci :

Profit motive bukan utk memenuhi kebutuhan tetapi keuntunganpribadi

Kontrol terhadap produksi, distribusi, dan pertukaran olehkepemilikan pribadi

Page 80: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PROFIT MOTIVE

Pemilik kapital akan membayar nilai tertentu terhadap sebuahkomoditas, dan menggandakannya dengan menjual komoditas

dengan selisih harga tertentu

Kehidupan manusia adalah bekerja bertujuan untuk menghasilkankeuntungan

Contohnya : keramahan yg adalah ciri sosial biasa diubah dalammasyarakat kapitalis untuk mendapatkan keuntungan dalam

industri pariwisata

Manusia menawarkan segala hal untuk mendapatkankeuntungannya, termasuk tenaga

Page 81: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PRIVATE OWNERSHIP

Max Weber : Spirit kapitalisme memiliki karakter sebuah situasi ketikaorang-orang dipengaruhi oleh gagasan untuk mencari uang dan

pengadaan barang. Hidup diorientasikan untuk keberhasilan.

John Locke Dan Milik Pribadi

Menurul Locke kepemilikan pribadi itu berdasarkan pekerjaannya

Setiap manusia adalah penguasa atas dirinya sendiri, kepribadian, tubuh dan tenaga yg dihasilkan dari tubuh tsb, pekerjaan merupakanlegitimasi dari seseorang

Manusia menginvestasikan tenaga nya pada orang yang memberipekerjaan, namun pemberi pekerjaan tidak boleh menghabiskaninvestasi tersebut

Uang dapat mengakumulasikan kepemilikan seseorang

Page 82: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KEBAIKAN KAPITALISME

Lebih efisien dalammemanfaatkan sumber-

sumber daya dandistribusi barang-barang.

Kreativitas masyarakatmenjadi tinggi karena

adanya kebebasanmelakukan segala halyang terbaik dirinya.

Pengawasan politik dansosial minimal, karena

tenaga waktu dan biayayang diperlukan lebih

kecil.

Page 83: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KELEMAHAN KAPITALISME

Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada

persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.

Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-

sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak

memperhitungkan yang menekan upah buruh dan

lain-lain).

Page 84: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KAPITALISME DAN DEMOKRATISASI

1. Pemerintahan demokratis dapat mengoreksi akses kapitalis sehingga terjadi pemerataan

2. Konflik kepentingan antar kelas dalam relasi kekuasaan ekonomi dapat teratasi

3. Pemerataan kepemilikan faktor produksi

Page 85: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

EKONOMI POLITIK SOSIALISME

Page 86: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

SISTEM EKONOMI POLITIK SOSIALIS

Page 87: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KEBAIKAN EKOPOL SOSIALISME

1. Kebutuhan pokok manusia disediakan negara

2. Orang gagal dalam kompetisi ekonomi diurus negara

3. Perencanan ekonomi dan produksi dikontrol dandilaksanakan oleh negara sesuai dengan kebutuhan warganegara

4. Masalah surplus produksi yg menguntungkan kapitalistidak akan terjadi, karena surplus produksi di distribusikanbagi kepentingan negara

Page 88: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KELEMAHAN EKOPOL SOSIALISME

1. Teori pertentangan kelas tidak berlaku umum

2. Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan (Maka kreativitas masyarakat tehambat, produktivitas menurun, produksi dan perekonomian akan stagnan).

3. Tidak ada insentive untuk kerja keras (Maka tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik, prestasi dan produksi menurun, ekonomi mundur).

4. Tidak menjelaskan bagaimana mekanisme ekonomi ( Karl Marx hanya mengkritik keburukan kapitalisme, tapi tidak menjelaskan mekanisme yang mengalokasikan sumber daya di bawah sosialisme.

Page 89: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Sosialisme tidak sama dengan komunisme

–Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme.

–Komunisme merupakan tahap akhir perkembangan masyarakat (The Six Major Historical Stages): primitive communism slavery feudalism, capitalism, sosialism dan full communism

–Komunismemasyarakat tanpa kelas tanpa otoritasberkuasa

Page 90: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PEMBANGUNAN KOMPARATIF : PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DIANTARA NEGARA-NEGARA

BERKEMBANG

Page 91: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

TOLAK UKUR SEBUAH NEGARA BERKEMBANG

1. Pendapatan Per Kapita (Bank Dunia) : pendapatan sebuah negaradiklasifikasi berdasarkan pendapatan nasional bruto per kapita rendah($765), menengah-bawah($766), menengah-atas($3.035), dantinggi($9386+)

2. Tingkat Hutang Internasional (Bank Dunia) : kategorinya sangatberhutang, berhutang menengah, dan berhutang sedikit

3. Tingkat Pembangunan Manusia (UNDP): termasuk tingkat pendidikandan kesehatan (0 – 1)

4. Keamanan belum terjamin

5. Fasilitas kesehatan minim

6. Perkembangan penduduk tidak terkendali

7. Tingginya pengangguran

8. Impor lebih besar

Page 92: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Tujuan mereka sama, yaitu1. Memerangi Kemiskinan2. Mengatasi

KetidakmerataanPendapatan

3. Mengurangi Tingkat Pengangguran

4. Memenuhi StandarMinimum Di BidangPendidikan, Kesehatan, Perumahan, Dan Kecukupan Pangan

5. MemperluasKesempatan Di BidangSosial Ekonomi

6. PengintegrasianNasional

Terdapat 160 negara yg dikategorikan sebagainegara Dunia Ketiga

Faktor tolak ukur Perbedaan antara negaraberkembang berpenghasilan tinggi dengannegara berkembang paling miskin sangatbesar, daripada antara negara kaya dengan

negara berkembang

Letak perbedaannya :Kebudayaan, Kondisi ekonomi, Struktur sosial

dan politik, Luas wilayah dan jumlahpenduduk, Integrasi nasional, SDA, Potensi

swasembadaPersamaannya kondisi keuangan

Page 93: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Tantanganyang

berbedadengan

kadar yang berbeda ada

pada

1. Kemiskinan absolut yg kronis dan meluas2. Cenderung meningginya pengangguran dan setengah

menganggur3. Jurang kesenjangan distribusi pendapatan yg semakin

melebar4. Ancaman stagnasi dan rendahnya tingkat

produktivitas di bidang pertanian5. Meningkatnya ketidakseimbangan taraf hidup dan

ketidakseimbangan antara perkotaan dan pedesaan6. Kerusakan lingkungan hidup7. Kurang memadainya fasilitas dan pelayanan

pendidikan dan kesehatan8. Membengkaknya utang luar negeri dan memburuknya

neraca pembayaran9. Ketergantungan pada teknologi luar negeri10. Semakin lemahnya struktur kelembagaan dan sistem

tata nilai akibat pengaruh budaya luar

Page 94: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

8 KARAKTER PERBEDAAN KERAGAMAN NEGARA2 BERKEMBANG

1. Ukuran Negara luas geografis, jumlah penduduk, serta tingkatpendapatan : Dari 160 negara berkembang : 87 negara dengan jumlah penduduk 5

juta jiwa keatas, 58 negara kurang dari 2,5 juta jiwa, dan 38 negarakurang dari 500ribu jiwa

Manfaat wilayah yg luas : tersedianya sumber daya, potensi pasar ygluas, memiliki bahan baku mandiri.

Negara dgn wilayah yg luas dan penduduk yg banyak : beratnyatugas pengawasan administratif, pembinaan kesatuan nasional, penanggulangan ketidakseimbangan regional

2. Latar Belakang Sejarah Dan Kolonial : kolonialisme Eropameninggalkan praktek kepemilikan pribadi, pajak perseorangan, danpajak yg harus dibayar dengan uang bukan barang, sehinggamerusak sendi ekonomi lokal dan masyarakat yg rapuh.

Page 95: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

8 KARAKTER PERBEDAAN KERAGAMAN NEGARA2 BERKEMBANG

3. Persediaan Sumber Daya Fisik Alam Dan Manusia : SDA : tanah yg subur, kandungan mineral berharga, dan bahan

mentah bernilai ekonomis lainnya Letak geografis dan iklim SDM : jumlah penduduk, ketrampilannya atau tingkat

pendidikannya Pandangan hidup manusia, tingkat kebudayaan, sikap2 atau

penilaian mereka terhadap pekerjaan, akses utk mendapatkaninformasi, dan besar kecilnya keinginan utk memperbaiki hidupsecara kreatif dan otonom, serta kecakapan administratif

4. Komposisi Etnik Dan Agama Semakin besar keragaman etnis dan agama semakin besar pula

gejolak internal dan instabilitas politik.

Page 96: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

8 KARAKTER PERBEDAAN KERAGAMAN NEGARA2

BERKEMBANG

5. Arti Penting Relatif Atas Sektor Pemerintah Dan Swasta Serta Masyarakat Sipil :

Mayoritas menganut sistem ekonomi campuran (ada peran swasta danpemerintah dalam ekonomi). Namun ada yg peran swasta lebih besar, dansebaliknya. Ditambah pengaruh asing dalam swasta, maupun pemerintah

Di negara yg di dominasi swasta, penciptaan lapangan pekerjaan lebihbesar. Negara yg didominasi pemerintah, berfokus pada pembangunanpedesaan/regional.

Civil Society - NGO’s menjadi fokus dalam melakukan inovasi sosial

6. Sifat Dasar Struktur Industri

Industri primer : pertanian, perikanan dan kehutanan

Industri sekunder : perdagangan, transportasi, keuangan dan jasa

Page 97: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

8 KARAKTER PERBEDAAN KERAGAMAN NEGARA2

BERKEMBANG

7. Kadar Ketergantungan Eksternal

Tingkat ketergantungan suatu negara berkembang ditentukan oleh luaswilayah, SDA, dan sejarah perjalanan politik

Negara berkembang yg kecil bergantung pada investasi asing, hubunganperdagangan dengan luar negeri, pasokan teknologi produksi dari negaramaju

Pengaruh struktur politik, nilai2, pola konsumsi, sikap terhadap pekerjaan, sikap terhadap diri sendiri, serta sikap terhadap kehidupan

8. Struktur Politik, Kekuasaan, Dan Kelompok Kepentingan

Proses ekonomi dan pembangunan ditentukan oleh struktur politik, anekakepentingan yg sepihak dan tersembunyi, persengkokolan elit (tuan tanah, kaum industrialis perkotaan, bankir, pengusaha asing, perwira militer, danpengurus serikat buruh).

Page 98: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KARAKTERISTIK NEGARA BERKEMBANG1. Standar kehidupan yg relatif rendah ditunjukkan oleh tingkat pendapatan

yg rendah, ketimpangan pendapatan yg parah, kondisi kesehatan yg buruk(usia kematian, sanitasi, malnutrisi, fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan), rendahnya kualitas pendidikan dan kurang memadainya sistempendidikan

2. Tingkat produktivitas yg rendah (Tenaga kerja, fungsi produksi) disebabkan oleh masalah pemanfaatan tanah, pengelolaan pajak badanusaha, strukutur perbankan, masalah lembaga administrasi yg tidakmenganut nilai good governance, sikap kaum pekerja dan pihak manajemen.

3. Tingkat pertumbuhan penduduk serta beban ketergantungan yg tinggi(kematian dan kelahiran yg tinggi), jumlah anak2 yg tinggi menjadi beban

4. Ketergantungan pendapatan yg sangat besar kepada sektor pertanianserta ekspor-ekspor produk primer (bahan mentah)

5. Pengaruh perpindahan nilai, sikap, kelembagaan dan standar perilakuyg tidak sesuai dengan masyarakat negara berkembang

Page 99: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

Program tahunan UNDP, yg mengukur :

Masa hidup – harapan hidup

Pengetahuan – kemampuan baca tulis orang dewasa

Standar kehidupan – pendapatan per kapita, dan daya beli

Dengan ukuran : 0 = RENDAH

1 = TINGGI

0.0 – 0,499 Tingkat Pembanguan Manusia Rendah

0,50 – 0,799 Tingkat Pembanguan Manusia Menengah

0,80 – 1,0 Tingkat Pembanguan Manusia Tinggi

Page 100: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

SOLUSI BAGI NEGARA BERKEMBANG

Rangsangan perdagangan internasional

Penelitian dan pengembangan untuk menyelesaikan masalahnasional

Stabilitas dan fleksibilitas lembaga politik dan sosial

Keefektifan institusi ekonomi domestik insentif utk merangsangpertumbuhan dan akses utk kesempatan berusaha bagi masyarakatluas

Transfer teknologi dari negara maju

Akumulasi modal melalui investasi

Page 101: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Beberapa kesimpulan…

Fenomena keterbelakangan negara berkembang harus dilihat dalamkonteks nasional dan internasional

Penelahaan pada kebijakan ekonomi dan politik baik dalam negerimaupun luar negeri

Telaah tingkat perubahan kelembagaa, teknologi, dan sosial

Page 102: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KONDISI INDONESIA SEBAGAI NEGARA BERKEMBANG

1. Pendapatan Per Kapita (Bank Dunia) : pendapatan sebuah negara diklasifikasiberdasarkan pendapatan nasional bruto per kapita rendah ($765), menengah-bawah($766), menengah-atas($3.035), dan tinggi($9386+) (PDB Per Kapita Indonesia sebesar 3917.087 USD pada 2020)

2. Tingkat Hutang Internasional (Bank Dunia) : kategorinya sangat berhutang, berhutang menengah, dan berhutang sedikit ULN Rp 8ribu Triliun-SangatBerhutang)

3. Tingkat Pembangunan Manusia (UNDP): termasuk tingkat pendidikan dan kesehatan(0 – 1) Pada 2019, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mencapai 71,92 ataumasuk dalam kategori tinggi

4. Keamanan belum terjamin Indonesia negara ke 76 teraman di Indonesia dari 195 negara5. Fasilitas kesehatan minim poin indeks kesehatan Indonesia adalah 56,6 ( dari 100) ;

peringkat 30 di Dunia)6. Perkembangan penduduk tidak terkendali Tahun 2020 sebanyak 270,2 juta jiwa. Angka

tersebut meningkat 32,57 juta jiwa dari total penduduk Indonesia pada tahun 2010 yang barusebanyak 237,63 juta jiwa.

7. Tingginya pengangguran 2020: Angkatan kerja 138,22 juta orang, yang bekerja 128,45 juta orang, pekerja informal 7,68 juta orang.

8. Impor lebih besar nilai ekspor Indonesia Januari–Agustus 2020 mencapai US$103,16 miliar, Impor sebesar US$ 141,57 miliar.

BENTUK 4 KELOMPOK

, CARI PENYEBABNYA APA,

LALU PERBANDI

NGKAN DENGAN NEGARA

LAIN

TUGAS

Page 103: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

EKOPOLGLOBALISASI

Page 104: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Perdebatan awal kelahiranekopol globalisasi :

1. Pendekatan klasik sulitditerapkan karena tidakmendapatkan legitimasi

sistem politik2. Sementara sistem politik

diragukan jika tidakdapat menghadirkankesejahteraan sosial

Maka lahirlah globalisasi, dengan asumsi :Terciptanya pemerataan ekonomi antarnegara yang tidak terbatas pada ruang(batas negara maupun sistem politik)

Namun, lahir pula pertanyaan :1. Apa benar pemerataan ekonomi

terwujud?2. Bagaimana fakta perkembangan ekopol

globalisasi saat ini?

Page 105: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Defenisi Globalisasi

Globalisasi adalah istilah yg digunakan utk menjelaskan penguranganatau peniadaan sekat-sekat bagi kelancaran arus barang, uang danSDM.

Globalisasi adalah pengintegrasian internasional individu-individudengan jaringan-jaringan informasi serta institusi ekonomi, sosial, danpolitik yang terjadi secara cepat dan mendalam.

Menurut Spillane, globalisasi digerakkan oleh 2 faktor :

1. Pergeseran pembangunan yg dipimpin pemerintah (government led) ke pembangunan yg dipimpin oleh pasar (market led).

2. Kemajuan teknologi yg memudahkan koordinasi produksi danpemasaran pada tingkat global

Page 106: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Pergeseran paradigma pembangunan darigovernment led menjadi market led menyebabkan :

Pergeseran kekuasaan dari negara ke perusahaanmultinasional

Dominasi sistem ekonomi terhadap sistempolitik

Kebijakan di bidang ekonomi yg bersifat antarnegara diambil alih oleh negara maju dan institusi

internasional yg didominasi

Sehingga lahir 2 hipotesis :

1. “Hipotesis Dramatis” oleh Kenichi Ohmaeglobalisasi akan melenyapkan nation state

2. Hipotesis “Silent take-over and death of Democracy” oleh Noreena Hertz globalisasi

ekonomi akan mematikan demokrasi

Page 107: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Globalisasi Polarisasi Aktivitas Ekonomi Global

1. Kelompok perdagangan yg dibentuk atas dasar kedekatan wilayah(integrasi regional)

2. Kelompok perdagangan yg dibentuk berdasarkan skala ekonomitertentu

Secara umum ada 2 agenda rencana perdagangan internasional :1. Membebaskan atau meminimalisir bea masuk perdagangan

antarnegara peserta kelompok perdagangan2. Liberalisasi sektor keuangan integrasi sistem keuangan negara

dengan keuangan global (pada negara maju utk memapankan sistemekonomi, sementara pada negara berkembang agar tidak teralienasiperekonomian internal dengan negara lain)

Page 108: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Fakta bahwa Globalisasididasarkan pada

pendekatan Klasik/Neo Klasik

Menyebabkan peran daripihak swasta sangat besarDalam konteks ini disebutMultinational Corporations

MNCs

Mayoritas MNCs berada di negara-negara maju, sehingga peningkatan

pendapatan MNCs berdampak padapertumbuhan negara maju

Sementara negara berkembang dannegara miskin hanya menjadi pasar

Namun kelahiran MNCs didorong olehkebijakan sebuah negara, sehinggasemua negara hakikatnya mampu

melahirkan MNCs

Page 109: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Perdebatan Keberadaan MNCs

Pro MNCs

1. Non Marxist : MNCs menciptakan pasar persaingan sempurna padataraf global, terciptanya lapangan pekerjaan, peningkatanpenerimaan pajak.

2. Marxist : negara dunia ketiga mendapatkan manfaat dari keberadaanMNCs yg berinvestasi pada segmen ekonomi yg belum ada.

Kontra MNCs

1. Non Marxist : MNCs menciptakan pasar oligopoli yg bisamengakusisi MNCs lain

2. Marxist : MNCs mengeksploitasi negara berkembang dan miskin

Page 110: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Maka fokus pembahasan dalam EkopolGlobalisasi

Ekonomi Politik

Negara Pasar

Masyarakat Domestik

Internasional

Page 111: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

4 Perspektif Ekopol Globalisasi/Ekopol Internasional

1. MERKANTILISAktor : negara bangsaTujuan : maksimalisasi kepentingan nasionalSifat hubungan dan sistem : konfliktual dan menguntungkan si kuatPeran negara : primerHubungan ekopol : politik menentukan ekonomiKemungkinan perubahan : perubahan ekonomi dan politik ditentukan

oleh perubahan distribusi kekuasaanPreskripsi : negara lemah maka harus ada intervensi pasar utk

melindungi ekonomi domestik dari dominasi asingStrateginya : pengendalian harga dan upah shingga barang yg dihasilkan

dijual dengan harga yg bersaing, industrialisasi substitusi impor, ekspormanufaktur, dan pembatasan impor komoditas pasar

Page 112: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

4 Perspektif Ekopol Globalisasi/Ekopol Internasional

2. LIBERALAktor : individu yg secara rasional memaksimalkan perolehan

Tujuan : maksimalisasi kesejahteraan global

Sifat hubungan dan sistem : harmoni dan saling menguntungkan karenaadanya rasa saling membutuhkan dan kesamaan antara kepentingan nasionalsebuah negara dan kepentingan ekonomi internasional

Peran negara : sekunder, terbatas sebagai penjamin pasar bebas

Hubungan ekopol : ekonomi harusnya menentukan politik

Kemungkinan perubahan : ekopol internasional cenderung keekulibriumdinamik

Preskripsi : manfaatkan sistem internasional, tetapi jangan intervensi pasar. Efisiensi akan tercipta karena adanya spesialisasi produksi.

Page 113: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

4 Perspektif Ekopol Globalisasi/Ekopol Internasional

3. RADIKALPerspektif ini diasumsikan bahwa kelas kapitalis yg menentukan kebijakannegara sehingga ada eksplotasi terhadap kelas buruh, kepentingan materiilmereka yg mendominasi, bahkan kaum Neo Marxis menuding adanyakapitalis internasional

Aktor : kelas sosial yg saling bersaingTujuan : maksimalisasi kepentingan kelasSifat hubungan dan sistem : konfliktual dan menguntungkan si kuatPeran negara : primer memperjuangkan kepentingan kelas (menjamin kondisi

bagi kelestarian kapitalis)Hubungan ekopol : ekonomi memang menentukan politikKemungkinan perubahan : ekopol internasional cenderung disekulibriumPreskripsi : negara lemah hindarkan diri dari sistem kapitalisme internasional.

Tekankan strategi “autarky”

Page 114: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

4 Perspektif Ekopol Globalisasi/Ekopol Internasional4. REFORMIS

Lebih bersifat internasionalis daripada nasionalis, perspektif ini mengakuinegara lemah tereksploitasi maka solusinya adalah reformasi struktur

ekonomi internasional.Aktor : nation state dan unit internasional

Tujuan : maksimalisasi kesejahteraan global

Sifat hubungan dan sistem : konfliktual dan saat ini merugikan si lemah, tetapibisa diperbaiki

Peran negara : primer memperjuangkan kepentingan kelompok negara2 ekonomi lemah dalam forum diplomasi internasional

Hubungan ekopol : timbal balik

Kemungkinan perubahan : perubahan bisa diarahkan ke reformasi struktursecara damai

Preskripsi : manfaatkan organisasi internasional untuk : strategi “collective self reliance and collective bargaining”

Page 115: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PERDEBATAN KEBERADAAN GLOBALISASIPOSITIF1. Lancarnya arus transportasi dan

informasi2. Akses dan alih pengetahuan3. Peningkatan pertumbuhan

ekonomi4. Meningkatkan ekspor5. Harga barang lebih murah

NEGATIF1. Liberalisasi ekonomi memicu

monopoli pasar2. Masuknya barang impor ke

negara berkembang menekanproduk dalam negeri, sehinggaterjadi lemahnya pertumbuhan, pengangguran (pertanian danindustri)

3. Globalisasi menguntungkannegara maju

4. Globalisasi menyebabkanfluktuasi ekonomi dalam negeri

5. Keberpihakkan lembaga ekonomiinternasional

Page 116: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

EKOPOL RADIKAL :STRUKTURALISME DAN

DEPENDENSIA

Page 117: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Perdebatan akibat ekopol globalisasi yg timpang

Kaum kapitalis negara yg masih terbelakang bisa terus membukadiri dengan menumbuhkan kapitalisme sepenuhnya (klasik) dengansebuah line up pertumbuhan ekonomi (neo klasik).

Dengan tiap negara fokus menghasilkan barang yg biaya produksinya rendah danmengekspor surplus produksi ke luar negeri. Serta mengimpor barang yg lebih murahbiayanya daripada diproduksi sendiri. Sehingga tercipta keunggulan absolut dankomparatif yg saling menguntungkan antar negara.

Kaum Kiri adanya dominasis dan eksploitasi dalam modaimperialisme dan kolonialisme di satu sisi dan perjuangan untukkemerdekaan di sisi lainnya.

Karena kenyataannya harga produk primer yg dihasilkan negara berkembangcenderung kompetitif sehingga harga ditentukan pembeli. Maka yg terciptaadalah barang produksi negara berkembang cenderung murah, sementaraproduk negara maju cenderung harga tinggi

Page 118: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Maka rekomendasi dari ECLA (Komisi EkonomiPBB untuk Amerika Latin :

Negara berkembang harus menghentikan eksporbahan mentah

Beralih ke strategi industrialisasi substitusiimpor

Menghilangkan hambatan-hambatan strukturaldalam negeri seperti praktek oligarki politik dan

penguasaan tanah oleh segelintir orang

Memutuskan hubungan ekopol dengan negara-negara maju dengan melakukan hubunganekopol antar sesama negara berkembang (

Caranya : menerapkan bea tinggi pada produknegara maju, integrasi ekonomi regional negara

berkembang, dan membuka pasar bersama)

Paul Presbich

Page 119: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Pandangan dari ECLA tersebutmenghasilkan 2 teori ekopol radikal

Yaitu :

1. Ekopol Pendekatan Strukturalisme

2. Ekopol Pendekatan Dependensia

Page 120: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

EKONOMI POLITIK PENDEKATAN STRUKTURALISME

Pendekatan ini dilatari oleh rekomendasi ECLA berupa ketimpanganharga dan hambatan struktural dalam negeri termasuk pemerataan

pendapatan dan kesempatan akses yg sama pada ekonomi dan politik

Swasono : Strukturalisme adalah paham yg menolak ketimpanganstruktural sebagai sumber ketidakadilan ekonomi yg dilandaskan padaprinsip privatisasi, mekanisme pasar bebas, persaingan sempurna, dan

pengutamaan pertumbuhan daripada pemerataan.

Page 121: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Pandangan pendekatanstrukturalis terhadap

Pertumbuhan

Pertumbuhan hanya akanmenimbulkan eksploitasi,

pelumpuhan (disempowerment), dan pemiskinan serta tidak

peduli terhadap harkatmanusia.

Page 122: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Kritik Pendekatan Strukturalisme Terhadap Pasar Bebas

Sistem modal, produksi, dan perdagangan dalam pasar bebas akanmenimbulkan hubungan harta antar pelaku ekonomi yg mapandengan mengorbankan golongan kelas bawah.

Kelompok masyarakat yg tidak memiliki daya beli akan tersingkir.

Pasar bebas tidak omniscent dan omnipotent, tidak self-regulating danself-correcting

Pasar bebas yg kompetitif hanya akan saling menghancurkan, harusnya adalah konvergensi antara kompetitif dan kerjasama, dimanakompetitifnya adalah berupaya menghasilkan yg terbaik tanpa salingmenghancurkan dan menyingkirkan

Invisible hand tidak akan tercipta karena homo economicus akan berubahmenjadi homo homini lupus. Invisible hand hanyalah imperfect hand ataubahkan the dirty hand. Seharusnya ada visible hand yg mengatur pasardemi kepentingan negara dan kemashlatan masyarakat.

Page 123: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Solusi pendekatan Strukturalisme :

Maka fokusnya ada padarestrukturisasi ekonomi

Disertai pengontrolan mekanismepasar oleh pemerintah sehinggamenghasilkan “nilai tambah ekonomi” dan nilai tambah “sosiokultural” ygmenjangkau partisipasi dan emansipasikemartabatan.

Page 124: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PENDEKATAN EKOPOL DEPENDENSIAAsumsi pendekatan ini : dunia sebagai sebuah sistem, negara-negara di dunia

terdiri dari yg paling maju hingga yg paling terbelakang, dan pembangunansebagai sebuah proses unilinear

Paul Baran :

oKapitalisme mustahil bagi negara berkembang karena polanya berupatransfer bisnis monopolistik dari negara-negara maju. Sehingga hambataninternal tidak hilang, malah memberi keuntungan bagi aristokrasi agraria danoligarki lokal.

o Investasi MNC’s mmg dapat meningkatkan pendapatan nasional negaraterbelakang, namun tidak ada pemerataan pendapatan. Yang terjadi adalahperubahan pola orientasi dari upaya mencukupi kebutuhan pasar internal menjadi orientasi memenuhi pasar luar negeri

oKapitalisme hanya mengintroduksi ketimpangan ekonomi dan sosial ygmelekat dalam sistem kapitalis

Page 125: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PENDEKATAN EKOPOL DEPENDENSIA

Andre Gunder Frank : Negara Metropolis-SateliteoHubungan ketergantungannya yaitu : Negara metropolis

mengontrol perdagangan di negara satelit.o Lokus saling ketergantungan ada pada hubungan antar negara

sebagai sebuah sistem kapitalis dunia. Dimana kelas-kelas dipahamisebagai bagian dari struktur kekuasaan, dan negara2 berupaya utkmendapatkan manfaat dari extractive power posisi tsb.

o Keterbelakangan di negara satelit harus dipahami dari kondisiawal, kondisi khuluk, dan perkembangan kapitalisme. Karena hasilketerbelakangan ini dipicu oleh karakteristik ekonomi, politik, dansosio kultural

oKondisi ketergantungan ini bermula dari kekuatan senjatapembentukan struktur ketergantungan.

Page 126: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PENDEKATAN EKOPOL DEPENDENSIA

Andre Gunder Frank :

o Menurutnya kondisi negara terbelakang saat ini bukanlah kondisiawal pembangunan, yg pernah dialami negara maju.

o Kerugian negara berkembang

– Tidak memiliki kontrol atas perekonomian sendiri.

– Negara terbelakang tidak menerima manfaat materi darihubungan saling ketergantungan ini.

o Penerima keuntungan adalah kaum borjuis lokal – comprador. Mereka mengembangkan industrialisasi yg dikontrol metropolis.

Page 127: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Samir Amin : Negara Sentral VS Negara Periferi

o Menurutnya negara sentral dan periferi saling beroposisi, dimana pembangunan di negara sentral akan memblokirpembangunan di negara periferi

o Negara sentral dan periferi melalui tahap Merkantilis, Premonopsoni / Kompetitif, hingga tahap KapitalismeImperialis. Dikotomi paling terlihat ada pada tahapkapitalis imperialis.

Page 128: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Theonio Dos Santos :

o Menurutnya ketergantungan adalah kondisi dimanaperekonomian sekelompok negara dikondisikan olehpembangunan dan ekspansi sekelompok negara lain.

o Sehingga perkembangan sebuah negara adalah refleksidari negara lain yg lebih dominan.

o Ketergantungan juga selain disebabkan oleh faktor internal, juga dipengaruhi oleh faktor internal. Faktor internal Ketergantungan Kolonial, Ketergantungan Industrial-finansial, Dan Ketergantungan Teknologi Industri.

Page 129: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Kritik Atas Pendekatan Dependensia :

Dependensia terlalu memfokuskan diri pada faktoreksternal.

Dependensia menuding pengaruh kolonialisme daninteraksi dengan negara maju sebagai pemicuketergantungan, bagaimana dengan negara yg tidak pernahdijajah dan yg terisolasi?.

Negara industri baru di Asia Timur tetap berinteraksidengan negara maju dan bekas kolonialism, namun bisa maju.

Page 130: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

PEMBANGUNAN DI NEGARA INDUSTRI BARUNegara industri baru mengembangkan kapitalisme yg disesuaikan dengan

kondisi sosio kultural negaranya dengan intervensi pemerintah.

Negara industri baru meniru pembangunan non komunis ala Rostowdengan mengandalkan bantuan modal, teknis, dan manajemen dari negaramaju.

Pembangunan di negara industri baru menitikberatkan pada SubstitusiImpor (inward looking) dan Strategi Promosi Ekspor (outward looking).

o Substitusi impor = orientasi pasar domestik dengan memproduksi barang2 pengganti impor.

o Strategi promosi ekspor = usaha pengembangan industri dalam negeri untukmemenuhi kebutuhan pasar internasional. 1). Menjadi perakit, 2). Membuatbarang yg persis sama, 3). Meningkatkan kualitas yg tidak ada pada barang ygpersis sama, 4). Mulai mengubah desain agar lebih bermutu, indah/ bersaingpada aspek estetika, 5). Melakukan penelitian dan pengembangan inovasi baru.

Page 131: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

SOLUSI PEMBANGUNAN DI INDONESIA MENURUT

SUMITRO

Melaksanakan usaha produktif melalui kebijakan ekonomi dan keuanganyg tepat pada akar rumput

Memperluas lapangan kerja dengan menggiatkan sumber2 baru

Keseimbangan antara sektor agraria dan industri, akan terwujud jika adaperubahan struktur ekonomi

Pemerintah harus mengawasi proses produksi dan pembagian hasilproduksi serta mengatur kekuatan proses produksi golongan lemah agar terhindar dari eksploitasi kaum kuat

Intervensi pemerintah dalam pasar utk menghindarkan keganjilan pasar ygdapat merugikan kepentingan umum

Page 132: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

EKONOMI POLITIKKELEMBAGAANInstitutional Political Economy

Page 133: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Pentingnya Ekopol KelembagaanIlmu ekonomi murni hanya memusatkan

upaya untuk mengatasi kelangkaandiselesaikan melalui mekanisme pasar danmengabaikan pengaruh sosial lainnya, yang

cenderung menghasilkan kompetisi dankonflik

Padahal bentuk dan cara kegiatan ekonomiditentukan oleh sistem sosial politik (institusi

sosial), termasuk hubungan distribusikekuasaan.

Sistem sosial politik merupakan implementasidari konsensus dan norma yg berlaku yg padaakhirnya memotivasi individu dalam peristiwa

sosial tertentu, termasuk ekonomi.

Ekonomi murnimenganggap dirinyamerupakan disiplin

ilmu sendiri(partikular)

Ekopol kelembagaanmenganalisis masalahekonomi berdasarkan

pendekatan ilmusosial lainnya

(komprehensif)

Page 134: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Perbedaan Ekopol Kelembagaan VS Ekonomi MurniEKOPOL KELEMBAGAAN EKONOMI MURNI

Page 135: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Thorstein Veblen : Ekopol kelembagaanadalah perilaku mengonsumsi danmemproduksi merupakan perilaku

masyarakat yg ditentukan oleh norma-norma kelembagaan

…settled habits of thought common to the generality of men

…a custom, practice, relationship, or behavioral pattern of importance in the life of

community or society

Defenisi

Page 136: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Peran Nilai-nilai Dan Norma (Thorsetein Veblen)

Keadaan dan lingkungan (intitusi sosial) terpengaruh oleh nilai, norma, kebiasaan, dan budaya sehingga mempengaruhi perilaku ekonomi

Keadaan dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilakuekonomi, sebab struktur politik dan sosial yg tidak mendukung dapatmenyebabkan distorsi ekonomi. Perilaku masyarakat bisa berubah, disesuaikan dengan keadaan dan

lingkungan. Contoh : faktor emosional – suka pamer, membuat manusia conspicuous

sonsumption Pendekatan klasik/neo klasik fokus pada production for use, sehingga

harga ditentukan kualitas. Namun sekarang production for profit sehingga trik-trik licik sering digunakan. Veblen juga mengkritik kegiatan di pasar modal yg dianggapnya

menyimpang dari tujuan kegiatan ekonomi.

Page 137: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Peran Wirausahawan (Weber, Schumpeter, dan Myrdal)

Wirausahawan tidak berfokus pada modal sebagai faktor utama dalam ekonomitetapi inovasi dan kreatifitas dalam menghasilkan barang

Tindakan manusia dalam ekonomi bukan terjadi dalam ruang otonomyg hampa, tetapi kalkulasi dari jaringan relasi sosial yg institusional

Termasuk peran negara dalam pembangunan ekonomi jangka panjang, ideologi yg dianut, dan masalah sosial lainnya, berperan dalammempengaruhi kegiatan ekonomi

Kelompok wirausahawan yg memicu industrialisasi dan modernisasilahir karena adanya situasi sosial politik yg memungkinkan peluang. Contohnya masyarakat kapitalis di Eropa yg hadir akibat Protestan Ethic.

Maka kesimpulan Weber, jiwa wirausaha itu tidak dimiliki semuamanusia, tergantung pada aktivitas dan struktur yg ada di belakangkegiatan ekonomi.

Page 138: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Peran Hukum (Commons, Coasae, Dan North)Sistem ekonomi ditentukan oleh hukum yg membingkainya

Hukum mengatur pola interaksi antar berbagai aktor dalam sistemekonomi, dan mewujudkan kontrol kolektif terhadap transaksi

North pelaku ekonomi boleh saja memaksimalkan segala sesuatu, tetapi dibatasi oleh tidak hanya sumber daya, tetapi juga institusi ygberlaku dalam masyarakat (nilai-norma-hukum)

Pasar hanya akan efektif jika ada aturan main (hukum) yg dapatmengurangi ketidakpastian

Institusi harus dibangun, direkayasa, dikonstruksikan, dikembangkan, dan dijaga keberadaannya, serta ditegakkan aturan mainnya agar tidakterjadi penyimpangan aturan main yg akan membuat sistem ekonomitidak stabil

Contoh : hukum hak paten, hak cipta, hukum kontrak, merek dagang,, dan kepemilikan.

Page 139: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

3 Bentuk Kelembagaan dalam Ekopol1. Kelembagaan Sbg Norma & Konvensi : Hasil konsensus bersama atas

perilaku manusia yg bersifat informal dan ditegakkan oleh keluarga, masyarakat, adat, dll. Jika dilanggar akan menimbulkan kekacauan.

2. Kelembagaan Sbg Aturan Main : Merupakan aturan ygmelindungi/menaungi dan sanksi terhadap individu. Cirinya : adanyastruktu yg didasarkan pada interaksi individu, pemahaman akan nilai, dan tekanan utk berperilaku sesuai kesepakatan

3. Kelembagaan Sbg Hub. Kepemilikan : Sbg pengatur hubungankepemilikan berupa : individu atau kelompok pemilik,objek nilai bagipemilik dan orang lain, dan orang/pihak lain yg terlibat dalamkepemilikan. 3 elemen hak dalam kepemilikan : hak ekslusif utkmemilih penggunaan suatu sumber daya, hak untuk menerimamanfaat dari sumber daya yg dimiliki, dan hak untuk menukarkansumber daya yg dimiliki sesuai dengan persyaratan yg disepakati

Page 140: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Aturan Kelembagaan Dalam Kepemilikan :

1. Milik Negara : diperoleh karena kekuasaanwewenang yg sah

2. Milik Bersama : kekayaan sekelompokorang yg diwariskan seperti tanah ulayat,

hutan, sungai, danau atau padang utkpeternakan komunitas

3. Milik Privat : kepemilikan individu yg bisaditransfer kepada orang lain

4. Bukan Milik Siapa-siapa : barang ygjumlahnya melimpah, dan

pengonsumsiannya oleh semua orang dantidak berkurang manfaatnya.

Page 141: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Kesimpulan…

Pembahasan ekopol kelembagaan harus melihat format hubungan antara swasta, masyarakat, organisasi buruh, partai

politik, pemerintah, lembaga konsumen, dan kelompokkepentingan

Pasar persaingan sempurna anjuran pendekatan klasik/neo klasik, akan terwujud jika setiap orang memiliki informasi yg

sempurna, rasional 100 %, berperilaku jujur dan tidakopurtunis, maka semua itu ditentukan oleh kelembagaan(keadaan dan lingkungan sosial politik) bukan harga dan

pendapatan atau apa yg diproduksi.

Page 142: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

EKONOMI POLITIK INDONESIA

Page 143: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

EKOPOL ORDE LAMA

Page 144: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Ekonomi Pancasila dan Ekonomi Demokrasi 1945-1950

Kas negara kosong, berlaku 3 mata uang (Hindian Belanda, Javasche

Bank, dan Jepang), inflasi, perdagangan luar negeri mati karena blokade

laut oleh Belanda.

Kemandirian ekonomi menjadi semangat yg mendasari : 1946 dibentuk

BI, pinjaman nasional pertama untuk subsidi ekonomi kerakyatan,

tenaga militer dialihkan ke bidang produktif, dan upaya swasembada

pangan.

Page 145: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Ekonomi Liberalis awal 1950 – 1957

Ekonomi pasar yg berlaku malah memperburuk keadaan karena belum

mapannya pelaku ekonomi lokal.

Tidak didukung oleh stabilitas politik, pertumbuhan penduduk tinggi, utang negara

yang besar Rp 3 triliyun, minimnya ahli ekonomi, dan defisit negara yang besar

karena besarnya pengeluaran negara.

Kebijakannya :

Pemotongan nilai mata uang/devaluasi.

Ekspor : nilai tukar Rupiah terhadap 1 Dollar, dari Rp 3,80 menjadi Rp 7,60

Impor : 1 Dollar menjadi Rp 11,40

Dilakukannya Musyawarah pembangunan nasional dan penetapan rencana

pembangunan 5 tahun.

Nasionalisasi perusahaan Hindia Belanda, Program Ekonomi Benteng (pinjaman

dan kredit bagi pengusaha pribumi-UKM), dan sistem Ali-Baba.

Page 146: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Ekonomi Etatisme awal 1958 – Orde Baru

Dibentuknya Bappenas – lahirnya UU Pembangunan Nasional Semesta

Berencana Tahapan.

Devaluasi : 500-50, 1000-100. tujuannya utk meningkatkan nilai mata

uang, dan mengurangi jumlah uang yg beredar di masyarakat namun

menyebabkan inflasi.

Manipol- USDEK (Manipol = Manifesto Politik; USDEK = UUD 44,

Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan

Kepribadian Indonesia).

Slogan Trisakti : Berdaulat di bidang Politik, Berdikari di bidang Ekonomi,

Berkepribadian di bidang Budaya.

Landasannya : Pancasila, Marhaenisme, Nasakom (Nasionalis, Agama

dan Komunis).

Semuanya bertema sama, yaitu condong pada sosialisme dan kontrol yang

terpusat.

Page 147: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Politik diwarnai aksi dan pidato ideologis dan penuh dengan slogan yg tidak

punya arti konstruktif bagi pembangunan

Penolakan terhadap kapitalisme akibat pengalaman masa lalu yang

Imperialis adanya anggapan kemiskinan saat itu adalah akibat

penerapan kapitalisme

Namun tidak didukung dengan struktur kekuatan ekonomi

Pengangguran di perkotaan meningkat menjadi 8.5% pada awal 1960

Merosotnya ekspor hasil perkebunan yg merupakan warisan kolonialisme

Kenaikan harga dibandingkan money supply

Dampaknya = hiper-inflasi tahun 1966 – 1967

Page 148: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Kesimpulan Penyebab Gagalnya Ekopol Orde Lama :

1. Ketidakstabilan politik konflik vertikal dan horizontal

2. Etatisme melemahkan kemampuan ekonomi pasar.

3. Menolak terlibat dalam kapitalisme internasional Stabilisasi ekonomi

diciptakan dengan mengisolasi diri dari interaksi dengan asing serta

diberlakukannya otonomi daerah

4. Negara-negaa sosialis yg menjadi “kawan” tidak memiliki mata uang yang kuat

5. Lemahnya aspek teknis dan administratif dibandingkan politik berbiaya besar

6. Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda berujung pada kebangkrutan

7. Land-reform 1960 yang membatasi kepemilikan tanah pertanian 5 sampai 20

hektar sajaminimnya produksiborjuasi lokal lemah.

Page 149: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

EKOPOL ORDE BARU

Page 150: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Tidak lagi melihat kenyataan masa lalu dan tidak menolak kapitalisme

kapitalisme menjadi “partner” untuk memperkuat posisi politik.

Menyadari pentingnya penguasaan dan pertumbuhan kekayaan material

bagi “kepentingan” bangsa Industrializing Ideology

Pemerintah menerapkan outword-looking strategy di bawah pengaruh

neoklasik

Melakukan pinjaman luar negeri

Memperketat kredit dan peredaran uang

Liberalisasi perdagangan valuta asing

Pada awal Orde Baru produksi pangan dan sandang dikuasai pemerintah,

industri dan pertambangan diberikan pada modal asing

Page 151: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Diterapkannya Pembangunan Lima Tahun (Pelita)

1. Pelita I (1969-1974) : Pangan, sandang, perbaikan prasarana, perumahan

rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani.

2. Pelita II (1974-1979) : Pangan, sandang, sarana dan

prasarana,mensejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja.

Hasilnyapertumbuhan ekonomi 7%, perbaikan irigasi, kenaikan produksi,

dan meningkatnya infrastruktur jalan.

3. Pelita III (1979-1984) : Berpedoman pada Trilogi Pembangunan (Stabilitas

Nasional yang dinamis, Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, dan Pemerataan

Pembangunan dan hasil-hasilnya), dalam bentuk pemerataan kebutuhan

pokok, Pendidikan, Kesehatan, upah, kesempatan kerja, dan penyebaran

penduduk.

4. Pelita IV (1984-1989) : swasembada pangan, dan industri.

5. Pelita V (1989-1994) : Pertanian dan industri. Pertumbuhan rata-rata 6.8%

per tahun.

6. Pelita VI (1994-1999) : pertanian, industri, dan SDM.

Page 152: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Hasilnya

Politik bergerak lambat ke arah demokrasi, namun kebijakan pangan

mampu membawa Indonesia keluar dari ketergantungan pangan impor

80 an – 1996 pertumbuhan ekonomi 7 % per tahun

Industrializing ideology yang state centered telah membawa dampak

perubahan secara fisik pada bidang ekonomi maupun sosial-politik

dibandingkan orde lama

Praktik simbolik Orde Lama tak lagi diperlukan karena masyarakat

difokuskan pada pembangunan kesejahteraan

Kekayaan masyarakat tidak lagi bergantung pada kepemilikan tanah dan

posisi birokratis

Page 153: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KRITIK :

Awal Orde Baru Industrialisasi gagal karena hampir tidak adanya kelas

sosial-politik lokal maupun kelembagaan yg mampu berpartisipasi dalam

pembangunan material.

Aktor-aktor swasta tidak mampu berkembang sebagai industriawan

namun hanya sbg pedagang menengah serta kelompok petani pedesaan.

Negara menjadi aktor dari kegiatan ekonomi asing di dalam negeri

maupun sumber penerimaan domestik lainnya

Negara menjadi aktor utama pembangunan ekonomi utk

menunjangnya dilakukanlah “rekayasa sosial” yg kondusif (memperkuat

posisi sosial-politik militer dan depolitisasi kekuatan di luar

negara/penguasa)

Upaya keadilan sosial terhambat akibat dominasi elit dan oligarki yg

massif dan KKN.

Page 154: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

EKOPOL PASCA REFORMASI

Page 155: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Penyebab krisis 1998 :

Depresiasi Rupiah terhadap US Dollar

Hutang luar negeri oleh swasta tidak terkontrol

Hutang oleh swasta tidak dilaporkan sebagai sebuah kewajiban

11 Bank swasta terpaksa ditutup, hutang mereka menjadi hutang negara,

dengan imbasnya adalah aset bank menjadi milik pemerintah

Keluarnya modal asing yang berinvestasi di Indonesia

Merajalelanya KKN sehingga kas negara dan bea cukai nihil

Page 156: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

BENTUK-BENTUK EKOPOL REFORMASI :

Ekonomi memiliki kecenderungan terhadap pasar bebas.

Adanya subsidi bagi UKM.

Pengelolaan SDA masih dominasi perusahaan asing.

Desentralisasi politik dan pemerintahan memicu desentralisasi ekonomi.

Stabilitas politik rentan.

Nilai tukar rupiah merosot.

Page 157: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

KRITIKAN :

Liberalisasi ekonomi akibat lemahnya design praktikal dari kaum sosial

demokrat, melahirkan monopoli ekonomi borjuasi.

Ekonomi kapitalistik tidak banyak berubah, selain ditambah dengan praktek

neoliberalisme melalui keterlibatan dalam ekopol globalisasi.

Permodalan usaha dalam negeri menyebabkan ketergantungan pada

akumulasi modal asing melalui investasi dan hutang.

Pelaksanaan pemilu langsung (1 periode 5 tahun) dampaknya pada

ekonomi adalah tidak terskemanya perencanaan pembangunan ekonomi

Pembatasan kekuasaan dengan melakukan distribusi kekuasaan

(pembagian, pemisahan), Kebebasan berpolitik, dan Pers yg bebas jauh dari

substansi.

Page 158: UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

SEBENARNYA EKONOMI INDONESIA BERDASARKAN UUD

1945 ADALAH DIHARUSKANNYA MENERAPKAN EKONOMI

PANCASILA

APA ITU EKONOMI PANCASILA?

BAGAIMANA BENTUK PENERAPANNYA?

APA SAJA KEBIJAKANNYA?

BAGAIMANA PERAN MASYARAKAT?