universitas kristen indonesia fakultas ilmu sosial dan
TRANSCRIPT
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
MATA KULIAH EKONOMI POLITIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER TANGGAL PENYUSUNAN
EKONOMI POLITIK 73124217 Mata Kuliah Wajib
Prodi
3 3 16 April 2020
Pengembang RPS Koordinator RMK Kaprodi
Indah Novitasari, S.Sos., M.Si (Han)
Fransiskus Xaverius Gian Tue Mali, M.Si
Fransiskus X. Gian Tue Mali, M.Si
Capaian Pembelajaran (CP) CPL
1. Sikap
a. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan pancasila;
b. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
c. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
d. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
2. Keterampilan Umum
a. Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi
ilmu pengetahuan dan/atau teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;
b. Mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan, teknologi atau seni sesuai dengan
keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah untuk menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau
kritik seni serta menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir;
c. Mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan
hasil analisis terhadap informasi dan data;
d. mengelola pembelajaran secara mandiri;
3. Keterampilan Khusus
a. Mampu mengidentifikasi, mengklasifikasi dan mensistemasisasi masalah politik pada tingkat lokal yang
berkembang dalam masyarakat dari pemerintahan daerah;
b. Mampu merumuskan pilihan-pilihan pemecahan masalah dalam bidang politik lokal dan otonomi daerah,
termasuk kekuatan dan kelemahan setiap pilihan, yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam proses
pengambilan kebijakan;
c. Mampu membandingkan praktek politik lokal dan pemerintahan darah, baik dimensi spasial (antar daerah,
antarnegara, antarkomunitas, dan antarindividu) maupun dalam dimensi waktu;
d. Mampu melakukan riset politik dengan menggunakan salah satu metode penelitian;
e. Mampu menganalisis persoalan politik lokal dan pemerintahan daerah dengan berbagai teknik analisis;
4. Pengetahuan
a. Menguasai konsep praktik politik baik di tingkat lokal maupun pusat;
b. Menguasai mekanisme sistem pemerintahan administrasi pada pemerintahan daerah dan pemerintahan pusat;
c. Menguasai teknik verifikasi konsep-konsep politik dan pemerintahan untuk memahami bekerjanya kekuasaan
dalam realitas empiris;
d. Menguasai substansi fatsun politik untuk memahami perilaku politik di tingkat lokal maupun pusat dalam
kerangka otonomi daerah;
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
1. Mahasiswa mampu memahamu munculnya studi ekonomi politik
2. Mahasiswa mampu memahami sejarah pemikiran dan perkembangan studi ekonomi politik
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perspektif ekonomi sebuah negara dan kemunculan rezim ekonomi
politik
4. Mahasiswa mampu memahami, menganalisa dan menjelaskan persoalan-persoalan yang kompleks dalam tatanan
perekonomian sebuah negara
Deskripsi Singkat MK
Mata kuliah ini akan bertujuan untuk menjelaskan keterkaitan faktor politik terhadap keputusan ekonomi. Dengan mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa
diharapkan dapat memahami dan menggunakan kerangka analisis ekonomi politik terhadap berbagai kasus makro dan mikroekonomi khususnya terhadap
kegiatan pencari rente dan pelanggaran moral dalam pengambilan keputusan ekonomi. Antara lain dengan mempelajari sejarah dan lingkup ekonomi politik
serta menganalisis kasus-kasus yang terjadi di Indonesia dan luar negeri. Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswamengerti kaitan
antaraekonomi dan politik.
Referensi Utama Brewer, Anthony, 2000, Kajian Kritis Das Kapital Karl Marx, Teplok Press, Jakarta
Caporaso, James A. dan David P. 2015. Levine. Teori – teori Ekonomi Politik. Ypgyakarta : Pustaka Pelajar
Kuncoro, Mudrajad, 1997, Ekonomi Pembangunan (Teori, Masalah, dan Kebijakan), UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Lane, Jan Erik, dan Ersson, Svante, 2002, Ekonomi Politik Komparatif Demokratisasi dan Pertumbuhan Benarkah Kontradiktif, PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Mas’oed, Mochtar, 2000, Ekonomi-Politik, Birokrasi, dan Pembangunan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Media Pembelajaran
Perangkat lunak: Perangkat keras:
MS Windows
MS Office Power Point
MS Windows Media Player
Internet Explorer
Laptop
Spidol board marker
Whiteboard
Poster
LCD
Matakuliah syarat -
Mg
Ke-
Sub-CP-MK
(Kemampuan Akhir yang
Direncanakan)
Bahan Kajian
(Materi Pembelajaran)
Bentuk dan Metode
Pembelajaran
(Media dan sumber
belajar)
Estimasi
Waktu
Pengalaman Belajar
Mahasiswa
Penilaian
Kriteria Indikator Bobot
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Mahasiswa memiliki
pemahaman tentang CP
mata kuliah dan cara
pencapaiannya melalui
proses pembelajaran
dengan bahan kajiannya
dalam satu semester
1. RPS, kontrak
perkuliahan dan
instrument penilaian
Ceramah dan
diskusi
3 x 50 mnt
Mahasiswa memahami
dengan baik tentang CP,
proses pembelajaran dan
perannya dalam
pembelajaran, serta
mampu Menyusun rencana
belajar selama satu
semester
Ketepatan dan
kesuaian penganturan
rencana belajar
selama satu semester.
1. Perkenalan dosen dan
mahasiswa di kelas
2. Latar belakang dan
tujuan matakuliah
3. Pembahasan RPS
4. Penjelasan sistem
penilaian
5. Pembuatan kontrak
belajar untuk satu
semester
5%
2 Mahasiswa memiliki
pemahaman tentang
pemikiran ekonomi
politik
1. Pengantar Ke
Pemikiran Ekonomi
Politik
2. Arti Penting ekonomi
Politik
3. Klasifikasi system
ekonomi dan kaitannya
dengan politik
4. Kaitan antara ekonomi
dengan Politik
5. Definisi dan Ruang
Lingkup Ekonomi
Politik
Ceramah, Diskusi
dan
Kuis
3 x 50 mnt
Mahasiswa dapat
menjelaskan dengan baik
konteks dan pemikiran
ekonomi politik
Ketepatan dan
penguasaan materi
Kategori Non-test :
Tugas review
1. Mampu merumuskan
kembali kaitan antara
ekonomi dan politik
demikian pula
sebaliknya
2. Mampu merumuskan
Kembali definisi dan
ruang lingkup dalam
ekonomi politik secara
rigid.
3 Mahasiswa
memahami berbagai
pendekatan dalam
Ekonomi Politik
1. Pendekatan Klasik
dan Neo-Klasik
2. Pendekatan
Keynesian
3. Pendekatan Marxian
Ceramah, dan
Diskusi
3 x 50 mnt
Mahasiswa dapat
memahami dan
merumuskan berbagai
pendekatan utama
dalam memahami
ekonomi politik
Ketepatan,
meringkas dan
menjelaskan
1. Memahami berbagai
pendekatan dalam
ekonomi politik
2. Memahami dan bisa
menjelaskan perbedaan
diantara sejumlah
pendekatan.
10%
4 Mahasiswa memahami
sejumlah teori ekonomi
politik yang digunakan
untuk menganalisa
fenomena ekonomi
politik
1. Teori Pilihan
Publik
2. Teori Rent seeking
3. Teori
Redistributive
Combines
4. Teori Keadilan
Ceramah, dan
Diskusi
2 x 50 mnt
Mahasiswa dapat
menjelaskan dengan
baik teori ekonomi
ekonomi politik
Ketepatan,
meringkas dan
menjelaskan
Non-test Review Analisa
fenomena ekonomi
politik
menggunakan salah
satu teori.
1. Memahami berbagai
teori yang digunakan
dalam menganalisa
fenomena ekonomi
politik.
2. Memahami dan
menjelaskan perbedaan
diantara sejumlah teori
tersebut
3. Menggunakan salah satu
teori untuk menjelaskan
fenomena ekonomi
politik
5 Mahasiswa memahami
cara kerja ekonomi dan
mode produksi
kapitalis (Mode of
Capitalist Production)
1. Cara kerja system
ekonomi sederhana
dan ideal
2. Mode produksi
Kapitalis
3. Kelemahan dan
kekurangan kapitalis
4. Kapitalisme dan
Demokrasi
5. Ekonomi Politik
Sosialisme
Ceramah dan
diskusi kelompok
3 x 50 mnt
Mahasiswa dapat
menjelaskan cara kerja
system ekonomi secara
sederhana dan ideal
serta mode produksi
kapitalis.
Ketepatan,
menjelaskan
1. Memahami cara kerja
system ekonomi secara
sederhana dan ideal
2. Merumuskan Kembali
cara kerja system
ekonomu dengan
memberikan contoh
dalam praktik kehidupan
sehari-hari
3. Menjelaskan mode
produksi kapitalisme
beserta dengan
kekuarangan dan
kelemahannya
4. Mambandingkan system
ekonomi kapitalis dan
sosialis
20%
6 Mahasiswa mampu
memahami dan
menjelaskan
perbandingan
pembangunan diantara
negara-Negara
berkembang
1. Definisi negara
berkembang
2. Karakter perbedaan
pada negara
berkembang
3. Keterbelakangan dan
solusi bagi negara
berkembang
Ceramah Dosen,
Presentasi
Kelompok, dan
Tanya jawab
3 x 50 mnt
Mahasiswa membuat studi
kelompok yang
menganalisa proses dan
indicator pembangunan
pada bidang ekonomi dan
politik pada sejumlah
negara berkembang
Ketepatan ,
menganalisis dan
mengolah data serta
mempertahankan
argumen
1. Memahami pola
pembangunan ekonomi
dan politik pada
sejumlah negara
2. Menjelaskan perbedaan
karakter pada negara
berkembang
15%
3. Memberikan Analisa
terhadap sejumlah
persoalan pembangunan
pada negara berkembang
7 Mahasiswa mampu
memahami dan
menjelaskan ekonomi
politik Globalisasi.
1. Sejarah kemunculan
ekonomi politik
globalisasi
2. Globalisasi dan
lahirnya actor ekonomi
internasional baru
3. Perspektif ekonomi
Globalisasi/ Ekonomi
Politik Internasional
Ceramah Dosen,
Presentasi
Kelompok, dan
Tanya jawab
3 x 50 mnt
Mahasiswa membuat studi
kelompok yang
menganalisa sejumlah
actor yang terlibat dalam
ekonomi
globalisasi/Ekonomi
Politik Internasional
Ketepatan,
menjelaskan dan
menganalisis
1. Menjelaskan sejarah,
definisi dan actor dalam
ekonomi politik
Globalisasi.
2. Menganalisa fenomena
ekonomi politik
Internasional menurut
berbagai pendekatan dan
teori
8 Mahasiswa mampu
memahami dan
menjelasan ekonomi
politik radikal dengan
pendekatan
strukturalisme dan
dependensia
1. Sejarah
berkembangnya
ekonomi politik
radikal
2. Pendekatan ekonomi
strukturalisme
3. Pendekatan ekonomi
politik dependensia
4. Pembangunan di
Negara Maju
Ceramah Dosen,
Presentasi
Kelompok, dan
Tanya jawab
3 x 50 mnt
Mahasiswa memahami
dan menjelaskan ekonomi
politik radikal melalui
pendekatan
strukturalisme dan
dependensia melalui studi
kelompok
Ketepatan
menjelaskan dan
menganalisa serta
mempertahankan
argumen
1. Memahami dan
menjelaskan ekonomi
politik radikal
2. Memahami dan
menjelaskan pendekatan
ekonomi strukturalisme
dengan menganalisa
fenomena ekonomi
politik
3. Memahami dan
menjelaskan pendekatan
ekonomi dependensia
dengan menganalisa
fenomena ekonomi
politik
9 Mahasiswa mampu
memahami dan
menjelaskan pendekatan
ekonomi politik
kelembagaan
1. Definisi ekonomi
politik kelembagaan
2. Ekonomi politik
kelembagaan vs
ekonomi murni
3. Peran nilai dan norma,
kewirausahaan serta
hukum dalam ekonomi
politik kelembagaan
Ceramah Dosen,
Presentasi
Kelompok, dan
Tanya jawab
2 x 50 mnt
Mahasiswa membuat studi
kelompok untuk
menjelaskan ekonomi
kelembagaan yang berupa
ciri-ciri maupun
bentuknya dalam
fenomena ekonomi politik
Ketepatan
menjelaskan dan
menganalisa
1. Memahami bentuk, ciri-
ciri dan sejumlah faktor
penting yang berperan
dalam ekonomi
kelembagaan
2. Menjelaskan berbagai
bentuk kelembagaan
pada ekonomi politik
10%
4. Bentuk Kelembagaan
dalam ekonomi politik
10 Mahasiswa mampu
memahami dan
menjelaskan
perkembangan ekonomi
politik Indonesia
1. Ekonomi Politik
Indonesia dari masa ke
masa (Orde lama, orde
baru, dan reformasi)
2. Ekonomi politik dan
politik ekonomi
3. Kebijakan ekonomi
kerakyatan
Ceramah Dosen,
Presentasi
Kelompok, dan
Tanya jawab
2 x 50 mnt
Mahasiswa mendapatkan
penjelasan dan studi
kelompok untuk
menganalisa perbedaan
bentuk ekonomi politik
Indonesia pada masa orde
lama, orede baru serta
reformasi
Ketepatan
menjelaskan dan
menganalisa
1. Memahami dan
menjelaskan kondisi
ekonomi politik ke
Indonesia dari masa ke
masa
2. Memahami dan
menjelaskan ekonomi
politik kerakyatan
sebagai ciri utama
10%
11 Mahasiswa mampu
memahami dan
menjelaskan
perkembangan ekonomi
politik Indonesia
1. Studi kasus
perkembangan
ekonomi politik di
Indonesia
2. Gelombang privatisasi
BUMN di Indonesia
3. Reformasi eksistensi
BUMN
Ceramah Dosen,
Presentasi
Kelompok, dan
Tanya jawab
2 x 50 mnt
Mahasiswa memahami
perkembangan ekonomi
politik di Indonesia
dengan melihat BUMN
sebagai objek studi kasus
Ketepatan penjelasan
dan analisa
BUMN sebagai salah
satu pendekatan
ekonomi politik
12 Mahasiswa memahami
pembangunan sector
keuangan sebagai bagian
dari perkembangan
ekonomi politik di
Indonesia
1. Perkembangan sector
keuangan
2. Krisis ekonomi,
pemulihan ekonomi
dan Lembaga
keuangan.
Ceramah Dosen,
Presentasi
Kelompok, dan
Tanya jawab
2 x 50 mnt
Mahasiswa memahami
berbagai fenomena
pembangunan sector
keuangan sebagai bagian
perkembangan ekonomi
politik di Indonesia.
Pemahaman,
ketepatan
menjelaskan dan
analisa
1. Perkembangan sector
keuangan
2. Krisis ekonomi,
pemulihan ekonomi
dan Lembaga
keuangan.
13 Mahasiswa memiliki
pemahaman tentang
otonomi daerah dan
pemerataan ekonomi
1. Otonomi daerah
dan pemerataan
ekonomi
2. Hubungan fiscal
pusat dan daerah
3. Perimbangan
keuangan pusat dan
daerah
Presentasi
Kelompok, dan
Tanya jawab
Mahasiswa memahami
otonomi daerah dan
pemerataan ekonomi
melalui hubungan fiscal
antara pusat dan daerah
Pemahaman,
ketepatan
menjelaskan dan
analisa
1. Otonomi daerah
sebagai implikasi
politik terhadap
ekonomi
2. Pendekatan ekonomi
politik dalam
mengatur hubungan
fiscal antara pusat dan
daerah
3. Faktor ekonomi politik
dalam politik
anggaran.
10%
14 Mahasiswa mampu
menjelaskan sejumlah
Analisa terkait isu
spresifik dalam ekonomi
politik di Indonesia
Presentasi kelompok
terkait dengan tema
“kajian ekonomi politik
dalam pertumbuhan
ekonomi di Indonesia :
Pertumbuhan vs
pemerataan”
Diskusi dan tanya
jawab.
Mahasiswa membentuk
studi kelompok dan
menganalisa tema terkait
dalam pendekatan dan
teori ekonomi politik lalu
mempresentasikan hasil
analisa
Ketepatan
menjelaskan dan
menganalisa serta
mempertahankan
argumen
10 %
15 Mahasiswa mampu
menjelaskan sejumlah
Analisa terkait isu
spresifik dalam ekonomi
politik di Indonesia
Presentasi kelompok
dengan tema “
Desentralisasi Fiskal dan
pembangunan di daerah” Diskusi dan tanya
jawab.
Mahasiswa membentuk
studi kelompok dan
menganalisa tema terkait
dalam pendekatan dan
teori ekonomi politik lalu
mempresentasikan hasil
analisa
Ketepatan
menjelaskan dan
menganalisa serta
mempertahankan
argumen
16
Evalusi Akhir Semester (EAS) dengan tes tulis berupa pembuatan karya tulis ilmiah
SISTEM PENILAIAN
I. PERSYARATAN UMUM
A. Kehadiran:
1. Jumlah kuliah tatap muka per semester yang harus dihadiri oleh mahasiswa/i adalah
16 pertemuan.
2. Batas toleransi kehadiran mahasiswa/i 75 % dari total jumlah pertemuan.
3. Kriteria ketidakhadiran mahasiswa/i adalah: S (sakit) ditandai dengan surat
keterangan dokter, I (Ijin) ditandai dengan surat ijin resmi, dan A (Alpa), maksimal
4x pertemuan kelas.
4. Mahasiswa aktif dan parsitipatif mengikuti ibadah keluarga besar UKI dan tidak
diperkenankan melakukan kegiatan lain selama ibadah berlangsung.
5. Toleransi keterlambatan perkuliahan (dosen + mahasiswa/i) setiap tatap muka adalah
15 menit. Jika setelah 15 menit dosen + mahasiswa/i tidak hadir maka perkuliahan
dibatalkan. (kecuali ada persetujuan atau ada masalah tertentu).
B. Perkualiahan:
1. Mata kuliah yang dilaksanakan mahasiswa berbasis KKNI.
2. Mata kuliah berbasis KKNI dinilai/dievaluasi per topik yang telah tuntas
3. Persentase penilaian/evaluasi ditentukan oleh dosen yang bersangkutan sesuai
kompetensi MK dan capaian pembelajaran.
4. Tidak diperkenankan meninggalkan kelas selama perkuliahan tanpa ijin oleh dosen.
5. Mahasiswa tidak diijinkan membuka HP saat proses belajar mengajar berlangsung
tanpa ijin oleh dosen.
6. Mahasiswa memakai busana yang sopan.
7. Tidak membuat kegaduhan selama proses pembelajaran berlangsung.
C. Kejahatan akademik: plagiarisme Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17
Tahun 2010:
“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau
seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai.” (Permendik No 17 Tahun 2010 dan
Panduan Anti Plagiasime terlampir).
Sanksi sesuai Permendik No 17 Tahun 2010 Pasal 12:
1. Teguran;
2. Peringatan tertulis;
3. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
4. Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;
5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;
6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; atau
7. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.
II. PERSYARATAN KHUSUS
A. Tugas dan Tanggung jawab mahasiswa/i
Pada setiap tatap muka mahasiswa/i diwajibkan berpartisipasi aktif dalam proses
perkuliahan melalui hal-hal berikut
1. Presentasi: mahasiswa/i wajib berpartisipasi aktif dalam diskusi yang diadakan dalam
setiap tatap muka sesuai kebutuhan materi perkuliahan (lihat RPS).
2. Tugas Mandiri: mahasiswa/i wajib mengerjakan tugas mandiri dalam bentuk review
materi kuliah yang telah diberi tanda bintang pada referensi yang digunakan di RPS.
3. Tugas terstruktur: mahasiswa/i wajib membentuk kelompok untuk mendiskusikan
berbagai fenomena politik yang berhubungan dengan ekonomi politik
B. Gaya Selingkung Pengerjaan Tugas
1. Untuk mengerjakan tugas review, mahasiswa/i wajib mematuhi ketentuan berikut:
a. Artikel mahasiswa/i harus ditulis dengan komposisi: Pendahuluan (1 hal),
Pembahasan (2 hal), Kesimpulan (½ hal).
b. Daftar referensi minimal menggunakan 3 buku dan 2 jurnal ilmiah.
c. Pengutipan dan penulisan daftar pustaka menggunakan “Chicago Manual
Style” (terlampir).
d. Ketentuan kertas A4, huruf Cambria, ukuran jenis 12, spasi 1½.
2. Untuk mengerjakan tugas makalah kelompok, mahasiswa/i wajib mematuhi
ketentuan berikut:
a. Artikel mahasiswa/i harus ditulis dengan komposisi: Pendahuluan berisi
permasalahan dan pentingnya isu/fenomena tersebut dibahas (2 hal), Tinjauan
Teoritis berisi teori apa yang hendak digunakan sebagai pisau analisis (2 hal),
Pembahasan (5 hal), Kesimpulan (1 hal).
b. Daftar referensi minimal menggunakan 5 buku dan 10 jurnal ilmiah.
c. Pengutipan dan penulisan daftar pustaka menggunakan “APA (American
Psychological Association).
d. Ketentuan kertas A4, jenis huruf Cambria, ukuran 12, spasi 1½.
III. Skala nilai akhir dalam huruf dan angka:
Nilai Akhir (NA) Nilai Huruf (NH) Nilai Mutu (NM)
80,0-100,0 A 4,0
75,0-79,0 A- 3,7
70,0-74,9 B+ 3,3
65,0-69,9 B 3,0
60,0-64,9 B- 2,7
55,0-59,9 C 2,3
50,0-54,9 C- 2,0
45,0-49,9 D 1,0
<44,9 E 0
Prosentase Tahap Penilaian Tugas dan kewajiban mahasiswa (dapat diganti/disesuaikan oleh
dosen)
Kehadiran 5 %
Tugas Mandiri dan kelompok (Diskusi Dan Makalah) 65 %
Ujian Tengah Semester (UTS) 10 %
Ujian Akhir Semester (UAS) 20 %
Jakarta, 16 April 2020
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Politik
Fransiskus X. Gian Tue Mali, S.Ikom, M.Si
Dosen Pengampu
Fransiskus X. Gian Tue Mali, S.Ikom, M.Si
Rekap Kehadiran Mahasiswa
No NIM Nama Tidak
Hadir Sakit Izin Hadir
Total
Pertemuan
Persentase
Kehadiran
%
1 1773150003 Yustinus Gebze 1 0 0 3 4 75
2 1973150015 Sm. Angelina
Sabeleake 1 0 0 10 11 90,91
3 1973150014 Alexsius Salakkopak 0 0 0 11 11 100
4 1973150013 Rapta Mardina Saogo 0 0 0 11 11 100
5 1973150008 Tiur Paulinawati 1 1 0 13 15 93,33
6 1973150012 Fernando Salolit 0 1 0 7 8 100
7 1973150006 Daniel L. Sipahutar 1 0 0 14 15 93,33
8 1973150001 Adrian Alexsander 0 0 0 15 15 100
9 1873150004 Venny Yolanda 0 0 0 15 15 100
10 1973150010 Pendiron Indra Enumbi 0 0 2 9 11 100
11 1973150011 Sahat M. Tampubolon 8 0 0 7 15 46,67
12 1773150901 Olsavira N. Surono 0 0 0 15 15 100
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Mata Kuliah : Ekonomi Politik
Hari/Tanggal : 19 April 2021
Kelas : A
Dosen : Fransiskus X. Gian Tue Mali, M.Si
Waktu :
Sifat Ujian : Terbuka
Mahasiswa menjelaskan praktek di Indonesia dari masalah teori dibawah ini :
1. Teori Pilihan Publik
2. Teori Rent seeking
3. Teori Redistributive Combines
4. Teori Keadilan
Masalah yang diidentifikasi dari teori tersebut kemudian dijelaskan solusinya berdasarkan
usulan teori tersebut.
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Mata Kuliah : Ekonomi Politik
Hari/Tanggal : 24 Juni 2021
Kelas : A
Dosen : Fransiskus X. Gian Tue Mali, M.Si
Waktu :
Sifat Ujian : Terbuka
Mahasiswa menyusun paper tentang praktek ekonomi politik kelembagaan di Indonesia dari
perspektif:
1. Nilai dan norma
2. Hukum
3. Sosial budaya
Aspek yang dijelaskan adalah pengaruh kelembagaan tersebut terhadap perilaku ekonomi
politik, dan unsur-unsur yang melengkapi dan menjadi ciri karakteristik itu sendiri.
HASIL PERKULIAHAN/PENILAIAN MAHASISWA
NIM Nama_Mahasiswa UTS UAS Tugas Keaktifan Nilai
Akhir Grade
1773150003 Yustinus Gebze 0 0 0 0 E
1773150901 Olsavira N. Surono 80 70 78 85 76,9 A-
1873150004 Venny Yolanda 83 75 80 70 78,4 A-
1973150001 Adrian Alexsander 85 75 87 70 81,1 A
1973150006 Daniel L. Sipahutar 80 72 75 80 76,1 A-
1973150008 Tiur Paulinawati 85 80 88 70 82,9 A
1973150010 Pendiron I. Enumbi 68 86 77 90 78,3 A-
1973150011 Sahat M. Tampubolon 0 0 0 0 0 E
1973150012 Fernando Salolit 70 65 78 66 70,5 B+
1973150013 Rapta Mardina Saogo 76 60 71 60 68,1 B
1973150014 Alexsius Salakkopak 70 80 79 67 75,4 A-
1973150015 Sm. Angelina Sabeleake 70 60 70 60 66 B
EKONOMI POLITIK
ARTI PENTING EKONOMI POLITIK
• Ekonomi politik dapat digunakan sebagai pedoman dalam memahamidan menilai setiap gejala sosial.
• Struktur sosial terstratifikasi berdasarkan pola produksi danpertukaran barang, yang dapat juga memicu terjadinya perubahansosial
• Adanya keterkaitan faktor-faktor produksi, keuangan, perdagangandengan kebijakan pemerintah di moneter, fiskal, dan komersial
• 2 aspek berkenaan ekonomi politik : kebijakan pemerintahan dalambidang ekonomi dan kepentingan politik dalam bidang ekonomi. 2 aspek ini tujuan idealnya adalah kesejahteraan nasional sebuah negara.
SEJARAH EKONOMI POLITIKAbad 14-16
Transformasiekonomi Eropa
terhadap ekonomifeodal
Munculnya ekspresibagi aspirasiindividu dan
menguatnya jiwakewirausahaan yg
sebelumnya ditekan
Lahirnyarasionalisme
sehingga penekananterhadap ilmupengetahuansemakin kuat
Pada masa ini negaradiberi wewenang
memberikanperlindungan,
pengawasan produk
Akhir abad 18 pemikiran ini
ditentang negaradianggap
menghambatkesejahteraan
Lahir 3 mazhab :1. Aliran ekopol
konservatif2. Aliran ekopol
klasik3. Aliran ekopol
radikal
Aliran KonservatifRomantisme Dan
Nasionalisme (EdmunBurke)
Teori Neo Fasis
Korporatisme
Neo Konservatisme
Aliran RadikalTeori Sosial Demokratik
(Karl Marx)
Ekonomi Kelembagaan
Ekonomi Sosial
Teori Post Marxian
Ekopol Klasik/Neo Klasik
Mazhab EkonomiAustria
Ekonomi Neo Austrian
Teori PilihanPublik
Ekonomi KlasikBaru
Mazhab EkonomiCambridge
EkonomiKeynesian Baru
Neo Korporatisme
Ekonomi Post Keynesian
KLASIFIKASI SISTEM EKONOMI DAN KAITANNYA DENGAN POLITIK
Terbagi Dalam 3 Klasifikasi :
1. Organisasi Pengaturan/Pengambilan Keputusan :
– Sentralisasi : keputusan ekonomi ditentukan oleh otoritas pusat
– Desentralisasi : keputusan ekonomi ditentukan oleh level/unit ekonomiyg lebih rendah (rumah tangga dan perusahaan individu) yg relatifbebas dari otoritas pusat
2. Mekanisme Penyebaran Informasi Dan Koordinasi
– Mekanisme perencanaan : sistem ekonomi dikatakan sebagai sistemperencanan jika informasi dan keputusan2 ekonomi disebarkan sesuaiinstruksi/komando badan superior (pemerintah)
– Mekanisme pasar : jika penyebaran informasi dan koordinasikeputusan2 ekonomi dilaksanakan berdasarkan tekanan permintaan danpenawaran
KLASIFIKASI SISTEM EKONOMI DAN KAITANNYA DENGAN POLITIK
3. Kepemilikan Kekayaan Produktif :– Sebagian besar kekayaan produktif dimiliki oleh swasta (privat)
seperti yg dijumpai dalam sistem kapitalis– Sebagian besar kekayaan produktif adalah milik negara – otoriter
atau bekas komunisme Uni Soviet– Sebagian besar kekayaan produktif milik kolektif atau kooperatif -
sosialis
ILMU EKONOMI VS
ILMU EKONOMI POLITIK
ILMU EKONOMI
Mempelajari pemenuhankebutuhan manusia,
produksi, konsumsi dariperspektif penggunaanmodal ekonomis sepertitanah, tenaga kerja dan
proses produksi dandistribusi melalui pasar.
ILMU EKONOMIPOLITIK
Meletakkan Ekonomisebagai pergumulan
antara kebijakan negara, politik, hukum,
lingkungan sosial danideologi politik dengan
proses ekonomikonvesional
Persamaan Dan Perbedaan Ilmu &Ilmu Ekonomi Politik
Persamaan
1. sama2 membahas bagaimanamengalokasikan Sumber daya ygterbatas secara efisien sehinggamenghasilkan ouput yg optimal
2. Menyusun formulasi kerja samaataupun kompetisi secara detail
sehingga tidak menimbulkankonflik
Sama2 berdasarkan pada kondisiketerbatasan sumber daya yg
terbatas
Perbedaan
1. Ekopol berfokus pada insentifdari hasil transaksi dan
pemberian informasi yg lengkap. Teori ekonomi hanya membahas
transaksi
2. Teori ekonomi membahas hargadan pergerakan pasar. Ekopol
menciptakan infrastrukturpendukung, jaminan keamanandan melahirkan regulasi batas
harga, pajak, subsidi, kontrak, lelang,kredit, dsb.
Teori Ekonomi dan Teori Ekopol
Memfokuskan perhatian pada isu-isu sbb; mengorganisasi dan
mengkoordinasikan kegiatan manusia, mengelola konflik,
mengalokasikan beban dan keuntungan, dan menyediakan
kepuasan bagi kepentingan dan keinginan manusia
KAITAN ANTARA EKONOMI DAN POLITIK
EKONOMI1. Ekonomi sebagai “Cara” melakukan sesuatu seperti dalam istilah
“ekonomis” atau “kalkulasi ekonomi” yg konotasinya adalahefisiensimaka politik hanya menjadi tempat dimana kalkulasidilakukan
2. Ekonomi sebagai “aktifitas” yg biasanya ditujukan untukmemperoleh sesuatu yg diinginkanmaka politik dan ekonomi adadi tempat berbeda
3. Ekonomi sebagai “institusi” seperti dalam istilah ekonomi pasar atauekonomi komandomaka ekonomi sebagai bagian dari ruangsosial politik
KAITAN ANTARA EKONOMI DAN POLITIKPOLITIK
1. Politik sebagai pemerintahan : mencakup sebagai organisasi, aturan-aturan dan keagenan (organization, rules, & agency). Organisasimerujuk pada struktur yg kongkret (pengadilan, badan logistik, birokrasi, dan partai politik). Aturan-aturan merujuk pada hak dankewajiban termasuk prosedur dan strategi. Keagenan merujuk padaperannya sebagai aktor perubahan dan kemajuan.
2. Politik sebagai pengatur kehidupan publik : merujuk pada peristiwayg melibatkan banyak orang. Kebijakan publik tujuannya adalahkesejahteraan umum, yg juga adalah tujuan ekonomi sosial (secaraluas)
3. Politik sbg otoritas pengalokasian : merujuk pada peran politik dalampengambilan keputusan ttg produksi dan pendistribusian nilai-nilai
HUBUNGAN SISTEMATIS ANTARA EKONOMI DAN PROSES POLITIK
1. Hubungan Deterministik : asumsinya bahwa ada hubungandeterminasi antara ekonomi dan politik, dimana politik menentukanaspek-aspek ekonomi dan institusi ekonomi menentukan proses-proses politik.
2. Hubungan Interaktif : asumsinya fungsi-fungsi ekonomi dan politiksaling berbeda, namun saling mempengaruhi.
3. Hubungan Kontinyu : asumsinya ekonomi dan politik memilikihubungan perilaku yg berlanjut atau kontinyu.
DEFENISI EKONOMI POLITIK• Strailand : Ekopol merupakan sebuah studi tentang teori sosial dan
keterbelakangan. Menurutnya ekopol mengacu pada masalah dasar dalamteori sosial, berupa kemiskinan dan perilaku eksploitatif oleh kelompokyang kuat.
• Caporaso & Levine : Peran institusi politik dalam membuat, mempengaruhi perubahan kebijakan politik dengan memasukkan analisisekonomi, baik untuk kepentingan kelompoknya atau masyarakat.
• Yustika : Ekopol mengaitkan seluruh penyelenggara politik, baik aspek, proses maupun kelembagaan dengan kegiatan ekonomi yang harusdilakukan oleh masyarakat maupun yang diintrodusir oleh pemerintah. Pendekatan ini meletakan bidang politik subordinat terhadap ekonomi, yaitu bahwa instrumen-instrumen ekonomi seperti mekanisme pasar, harga, dan investasi dianalisis dengan menggunakan setting sistem politikdimana peristiwa ekonomi terjadi.
EKONOMI POLITIKVS
POLITIK EKONOMI
EKONOMI POLITIK
Cenderung sebagai tinjauanekonomi yang melihat
politik adalah alat untukmencapai keuntunganmaksimal (Efesiensi)
POLITIK EKONOMI
Cenderung sebagai tinjauanpolitik yang melihat
ekonomi adalah alat untukmencapai kekuasaan dan
kepentingan (Efektif)
Melihat ekonomimenggunakan pendekatankuantitatif dan kualitatif
TERMINOLOGI EKOPOL
Bentuk sistem yang diterapkanoleh suatu negara yang
berpengaruh pada sistemekonomi yaitu Sistem EkonomiPolitik Kapitalisme dan Sistem
Ekonomi Politik Sosialisme
Produk dari studi ekonomipolitik adalah kebijakan publik
(public policy)
RUANG LINGKUP EKONOMI POLITIK
1. Kebijakan Ekonomi
2. Strategi pembangunan
3. Keberpihakan
4. Ide ide dasar kesejahteraan
5. Paradigma Pembangunan
PENGARUH KEKUASAAN POLITIK
POLITIK EKONOMI
1. Arah Ekonomi
2. Besaran Ekonomi
3. Mekanisme
4. Distribusi
5. Kontrol Ekonomioleh Negara
6. Pasar - harga
PENDEKATAN EKONOMI
POLITIK
Politik ekonomi
PENDEKATAN
PENDEKATAN
PENDEKATAN UTAMA EKOPOL
1. Pendekatan Klasik / Neo Klasik
2. Pendekatan Keynesian
3. Pendekatan Marxian
A. PENDEKATAN KLASIK / NEO KLASIK Ekopol Klasik : Liberalisme Awal
Neo Klasik : Neo Liberalisme
Perkembangan awal ideologi liberal erat kaitannya dengan pemikiran yang berkembang dan lahir pada masa pencerahan dan Revolusi Perancis padaakhir abad 18. Meskipun begitu embrio liberal telah ada sejak tahun 1215, ketika tuntutan kaum petani dan pemilik tanah non bangsawan di Inggris
terhadap dominasi kaum aristokrat dalam bidang ekonomi, hinggadibuatnya aturan yang disebut Magna Charta. Ruang besar bagi pemikiran
liberal semakin menguat hingga akhir abad 15 ketika gerakan tuntutanreformasi agama menguat di Jerman. Dari 2 peristiwa ini hakikatnya
didasarkan pada keinginan masyarakat Eropa saat itu untuk menikmatikebebasan, atau keluar dari kukungan perselingkuhan gereja Katolik Roma
dan monarki absolut yang otoriter.
A. PENDEKATAN KLASIK / NEO KLASIK MAKNA KEBEBASAN (LIBERAL) MENURUT ADAM SMITH:
1. Buruh atau pekerja: bebas untuk memilih pekerjaan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
2. Produsen: bebas memilih jenis usaha yang akan diproduksinya sesuai
kecakapan yang dimiliki serta bebas menentukan dimana tempat
produksi itu dilakukan.
3. Pemilik modal: bebas memilih melakukan investasi pada jenis usaha
apa yang diinginkan berdasarkan kepentingannya, pengalamannya,
serta kecakapannya dalam membaca kebutuhan konsumen.
4. Konsumen: bebas mengkonsumsi barang atau jasa apa yang dipilihnya
di pasar berdasarkan kebutuhannya dan peminatannya.
A. PENDEKATAN KLASIK / NEO KLASIK Gerakan liberal semakin mengemuka di Eropa hingga diterbitkannya buku The
Wealth of Nations karya Adam Smith, seorang pemikir Skotlandia. Namun selainSmith ada beberapa pemikir lain yang turut mempengaruhi pengembangbiakanideologi ini diantaranya, J. R. McCulloch, Nassau William Senior, J. B Say, David
Ricardo, dan Robert Torrens. Buku ini menjadi penanda lahirnya konsepliberalisme klasik atau bentuk kapitalisme awal.
Tesis pemikiran para pemikir liberalisme klasik ditujukan pada beberapa hal, yaitu; • Menghapus sistem merkantilisme yang ketinggalan zaman• Menghapus dominasi Gereja Katolik sebagai pemilik harta kekayaan dan
lembaga ekonomi• Menuntut pengurangan kekuasaan monarki atau menghapusnya sama sekali• Menghapus hak-hak istimewa kaum bangsawan• Menghendaki adanya lembaga parlementer sebagai pengganti monarki yang
dikontrol masyarakat. • Sistem ekonomi perdagangan bebas, semua orang mendapatkan perlakuan
yang sama
A. PENDEKATAN KLASIK / NEO KLASIKPendekatan ini adalah pemicu utama lahirnya sistem kapitalis, dgn asumsi umumnya :
Inefisiensi ekonomi disebabkan oleh kebijakan pemerintah yg menghambat keluarmasuknya pelaku ekonomi seperti : bea cukai, pajak, batas harga maksimal dan
minimal.
A. PENDEKATAN KLASIK / NEO KLASIKHarga ditentukan oleh demand and supply:
PERBEDAAN PENDEKATAN KLASIK VS NEO KLASIK1. Asumsi Pendekatan Klasik :
Kritik terhadap ketimpangan pendapatan dalam pasar merupakan soalperjuangan kelas (class struggle) yg diperjuangkan melalui negara
(instrumen politik)
PERBEDAAN PENDEKATAN KLASIK VS NEO KLASIK
1. Asumsi Pendekatan Klasik :
Peran Negara (Non Ekonomi)
Terutama dalam proses distribusi pendapatan, dimana terjadibenturan antar kelas (class struggle)
1. Melindungi masyarakat dari invasi dan kekerasan
2. Menjaga setiap anggota masyarakat dari ketidakadilan
3. Menegakkan dan merawat pekerjaan-pekerjaan publik danlembaga publik (infrastruktur, lembaga kesehatan, pendidikan, dsb)
2. Asumsi Pendekatan Neo Klasik
– Dampak terbesar dari liberalisme baru ini adalah semakin kuatnyapraktek perdagangan bebas antar negara yang dilakukan olehMultinational Corporation (MNC), dan semakin kuatnya lembagakeuangan swasta internasional mengatur ekonomi dunia.
– MNC menggelontorkan investasi ke berbagai negara dengan didukungoleh asumsi investasi akan meningkatkan kepemilikan modal bagisebuah negara, namun investasi tersebut harus dilaksanakan oleh MNC itu sendiri, jikalau harus bekerjasama maka kerjasama dilakukan denganlembaga ekonomi swasta yang ada di negara tujuan investasi.
– Negara-negara yang mengalami kekurangan modal memilikikecenderungan mengajukan pinjaman kepada lembaga keuanganswasta internasional seperti Bank Dunia, IMF, maupun organisasikreditur lainnya. Bahkan tak jarang beberapa negara memilih berhutangkepada MNC.
2. Asumsi Pendekatan Neo Klasik
– Inti dari pandangan ini adalah individu adalah agen yg memilihbeberapa alternatif dari tindakannya dan dampak darikeputusannya/pilihannya
– Keputusan individu dihadapkan antara kondisi subjektif (keinginan) dan kondisi objektif (ketersediaan sumber daya), bila terdapatperbedaan maka muncul kelangkaan. Sehingga disebut sebagai pilihanterbatas – terpaksa (constrained choice)
– Pasar tidak memperhitungkan dominasi perusahaan besar dalammemanipulasi pasar
– Pendekatan ini menginginkan negara mengurusi pengaruh eksternalitasyg disebabkan perusahaan yg tidak memasukkan laba ke dalam ongkossosial, praktek monopoli/oligopoli, dan barang publik
2. Asumsi Pendekatan Neo Klasik
– Negara diharuskan membuat kebijakan yg memaksa perusahaanutk menginternalisasikan ongkos biaya sosial ke dalam laba
– Negara membuat kebijakan yg mengontrol perilaku pelakuekonomi
– Negara mendesain kerangka hak kepemilikan dan sistem kontrak.
– Masalah eksternalitas diselesaikan melalui proses politik, sistemperadilan, dan regulasi pemerintah.
2. Pendekatan Neo Klasik
Menurut Robert Mills masalah eksternalitas dapat diselesaikan dengancara :
– Pembagian otoritas dan tanggungjawab antara pemerintah pusat, lokal dan lembaga pemerintahan lainnya.
– Penegakkan pajak bagi penghasil polutan.
– Membatasi tingkat eksternalitas optimal.
2. Pendekatan Neo Klasik
Menurut Mansour Fakih (2011) menyebutkan pokok-pokok pendirianNeoliberal meliputi beberapa hal:
1. Bebaskan perusahaan swasta dari campur tangan pemerintah, misalnyajauhkan pemerintah dari campur tangan di bidang-bidang perburuhan, investasi, dan harga, serta biarkan mereka mempunyai ruang untukmengatur diri sendiri untuk tumbuh.
2. Hentikan subsidi negara kepada rakyat karena hal itu selainbertentangan dengan prinsip Neoliberal tentang jauhkan campur tanganpemerintah, juga bertentangan dengan prinsip pasar dan persainganbebas. Oleh karena itu pemerintah juga harus melakukan privatiasisemua perusahaan milik negara, karena perusahaan negara padadasarnya dibuat untuk melaksanakan subsidi negara pada rakyat, danitupun menghambat persaingan bebas.
3. Hapuskan ideologi ‘kesejahteraan bersama’ dan pemilikan komunalseperti yang masih banyak dianut oleh masyarakat ‘tradisional’ karenadianggap menghambat atau menghalangi pertumbuhan.
2. PENDEKATAN KEYNESIANKritik Maynard Keynes terhadap pendekatan Klasik/Neo Klasik:
1. Kegagalan pembelian akan terjadi karena akumulasi penawaran ygtinggi.
2. Pendekatan klasik menyebabkan penguasaan teknologi yg timpang, kemampuan kapital yg berbeda, dan penyebaran informasi ygtimpang.
3. Sistem kapitalis mulai dari distribusi, investasi, penyediaan lapanganpekerjaan, dan sistem harga akan menyebabkan akumulasi.
PENDEKATAN KEYNESIANSolusinya :1. Negara harus memberikan insentif kepada masyarakat untuk
meningkatkan daya beli, peningkatan capital, dan pemerataanteknologi.
2. Pemerintah menyediakan informasi yg lengkap untuk mendukunginsentif.
3. Pemerintah harus melakukan pembangunan berkelanjutan, kebijakanpajak, pengeluaran pemerintah, distribusi pendapatandanmemanipulasi permintaan agregat sehingga dapat mendoronginvestasi dan penyerapan tenaga kerja.
PENDEKATAN KEYNESIAN
Singkatnya :
Fungsi pemerintah diperlukan untuk mencegah resesi ekonomi akibatrendahnya agregat permintaan yg sistematis
Maka
Peran negara antara lain :
1. Memanipulasi permintaan agregat
2. Memperkuat sektor keuangan
3. Stabilisasi harga
Dengan memanfaatkan kebijakan fiskal pemerintah (pajak danpendapatan negara).
3. PENDEKATAN MARXIAN
Asumsinya :
Mulanya individu memiliki kepentingan ekonomi masing2, namunsebagai sebuah negara, individu dituntut untuk peduli kepentinganbersama. Sehingga disini terjadi pertemuan ekonomi dan politik, sehingga kegiatan ekonomi menjadi agenda politik.
Sehingga tuntutan akan dominasi negara baru akan terwujud jika :
PENDEKATAN MARXIAN
Asumsinya :
Pendekatan ini melihat sistem klasik lebih mengembangkan inovasiproduksi dibandingkan pengembangan pranata faktor-faktorproduksi. Sehingga pemegang polis terbesar atau profit adalahpemilik modal yg relatif, sementara upah tenaga kerja dan sewaadalah biaya tetap (fixed cost)
Marxian menghendaki faktor produksi dikuasai negara
Produksi dan investasi dilakukan berdasarkan perencanaan terpusatyg mencakup tingkat pertumbuhan ekonomi dan perangkatpenunjangnya
Implementasi rencana ekonomi terpusat mempertimbangkankebutuhan warga negara berdasarkan sumber daya yg dimiliki danberbasis tindakan kolektif daripada privatisasi
PENDEKATAN MARXIAN
Prinsip utamanya :
1. Negara menyiapkan seluruh regulasi utk menggerakan kegiatanekonomi (sistem kepemilikan, proses transaksi, dan pembagiankeuntungan) mulai dari perencanaan – operasionalisasi –pengawasan – evaluasi.
2. Pelaku ekonomi tidak membuat kontrak dengan pelaku ekonomilain, melainkan dengan negara. Utk menghindar dari ketimpanganpendapatan.
PENDEKATAN MARXIAN
Pendekatan ini akan terwujud dengan 2 pola : Pertama POLA POLITIK
PENDEKATAN MARXIAN
Kedua Pola Ekonomi Politik
TEORI EKONOMI
POLITIK
TEORI EKONOMI POLITIK
1. Teori Pilihan Publik
2. Teori Rent Seeking
3. Teori Redistributive Combines
4. Teori Keadilan
TEORI PILIHAN PUBLIK
Disebut juga sebagai teori pilihan rasional titikberatnya padamanfaat yang didapat (untung/rugi) dari keyakinan, preferensi, pilihan, tindakan, pola perilaku individu maupun kelompok
Aplikasi metode ekonomi terhadap politik
Teori ini menganggap para aktor politik memiliki kepentingansendiri dalam ekonomi, yg disebut sebagai pilihan rasional
Masyarakat diposisikan sebagai konsumen, sedangkan aktor politiksebagai penyedia kebijakan publik formulasi kebijakan dandukungan dalam pasar politik kebijakan publik adalah hasilinteraksi politik diantara pelaku rasional yg ingin memaksimalkankeuntungan bagi dirinya sendiri.
Selain itu juga membahas praktek pertukaran politik, kekuasaan danhubungan otoritas
TEORI PILIHAN PUBLIK
Alasan kelahiran teori ini :
1. Kecukupan kepentingan material individu memotivasi adanyaperilaku ekonomi para aktor politik
2. Kecukupan ekonomi memotivasi perilaku politik tertentu
3. Motif kecukupan ini lebih mirip dengan praktek ekopol neoklasik
4. Individu dalam masyarakat dan para aktor politik aktif, berupayamemperbesar kekuasaannya – pengaruh, sama seperti pengusaha ygingin memperbesar keuntungan
Politik dianggap sebagai panggung untuk mengeruk sumber daya publiksehingga fokusnya ada pada kekuasaan
TEORI PILIHAN PUBLIK
Pada level analisis teori ini dibagi 2 :
Teori Pilihan PublikNormatif
• Teori ini membahas perangkatkerja konstitusi dalam sistempolitik sebuah negara
Teori Pilihan Publik Positif
• Teori ini fokus padapembahasan perilaku aktorpolitik dalam sistem politik
TEORI PILIHAN PUBLIK
Pada level operasionalisasi teori ini dibagi 2 :
Demand
Supply
PERBANDINGAN PARADIGMA KLASIK DAN PILIHAN
PUBLIK
VARIABEL EKONOMI KLASIK PILIHAN PUBLIK
Pemasok (Supplier) Produsen,Pengusaha, Distributor
Politisi, Parpol,Birokrasi,
Pemerintah
Peminta (Demander) Konsumen Pemilih (Voters)
Jenis Komoditas Komoditas Individu Komoditas Publik
Alat Transaksi Uang Suara
Jenis Transaksi Transaksi Sukarela Kepentingan Politik Sebagai Pertukaran
TEORI PILIHAN PUBLIK
Kritik terhadap teori ini :
Teori ini dianggap tidak berhasil pada sisi supply
1. Ketidakmungkinan yg melekat / otomatis : merujuk pada kondisidimana negara//pemerintah tidak melakukan segala hal secarasederhana
2. Kegagalan politik : rintangan politik akibat persaingan kepentingansehingga sulit diwujudkannya kebijakan yg diminta
3. Kegagalan birokrasi : aparat dan organ birokrasi tidak sanggupmewujudkan tuntutan administratif sesuai dengan tujuan/niatsemula
Bisa ditambah dengan kegagalan legislatif, yudikatif dan kegagalanpenegakkan (enforcement failure)
TEORI RENT SEEKING menurut Krueger
Asumsinya :
Rent Seeking = upaya individual/kelompok utk meningkatkanpendapatan melalui pemanfaatan regulasi pemerintah (proses pembuatanhingga implementasi)
Para aktor politik berupaya mendapatkan keuntungan ekonomi sebesar2nya dengan upaya sekecil2nya
Salah satu bentuknya adalah dalam melakukan lobi, jikadicontohkan tujuannya adalah menghasilkan kebijakan, maka akanberdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi maupun aspeklainnya, karena proses pengambilan keputusan yg berlarut2.
Singkatnya, semakin besar upaya pemerintah menentukan alokasikesejahteraan, semakin besar kesempatan bagi para reent seeking
TEORI RENT SEEKING
Contohnya :
Keterkaitan antara para pengusaha dengan politisi, menurut anda apakeuntungan yg didapat diantara keduanya?
Praktek ini berdampak pada distorsi alokasi sumber daya, ekonomimenjadi tidak efisien, KKN.
Masyarakat akan mengalokasikan segala sumber daya utkmendapatkan peluang dari pemerintah
Setiap aktor politik akan berupaya utk mempertahakan posisi ygmenguntungkan, sehingga stabilitas politik tidak akan terwujud
Kepentingan pemerintah tidak tunggal, karena ada persaingankepentingan aktor politik
Bagaimana caranyamenghilangkan Rent
Seeking?
TEORI REDISTRIBUTIVE COMBINES
Redistributive combines = kelompok yg terbentuk dgn tujuan memperolehpendapatan cuma2 yg dibagikan oleh negara atau disalurkan melaluisistem hukum atau sekedar utk melindungi diri sendiri
Pola Redistributive combines berupa perlakuan istimewa, pengampunanpajak, menurunkan harga, memberikan perlindungan bagi pekerjatertentu, memberikan hak khusus pada bidang usaha tertentu.
Maka tujuan kelompok kepentingan dalam Ekopol akan berusaha utkmempengaruhi pemerintah utk memperoleh redistribusi ygmenguntungkan mereka atau anggotanya. Dengan dilegitimasi olehadanya aturan hukum dsb.
Sehingga sistem ekonomi mengabdi pada sistem politik dengan polaRedistributive combines. Sistem hukum dibiarkan kabur.
TEORI REDISTRIBUTIVE COMBINES Teori ini sesuai dengan Teori Regulasi Ekonomi (Stigler) yg khusus membahas
SIAPA YG MENDAPATKAN MANFAAT, dan SIAPA YG MENANGGUNG BEBAN akibat adanya suatu regulasi atau aturan ekonomi.
ALURNYA
Membentukorganisasi utkmemperolehpendapatan
cuma2
Partai politik, media massa,
organisasiinformal,
perusahaan, bahkan
keluarga2.
Proses mendapatkann
ya melaluisistem hukum
Organisasi iniakan bertarungjangan sampaiperaturan baru
mengancamkeuntungan ygmereka dapat,
kalau bisamenghasilkan
baru
TEORI REDISTRIBUTIVE COMBINES
Penyebabnya :
Sistem politik yg tertutup
Sistem hukum yg kabur
Ketiadaan rule of law dalam ekonomi
Pemerintah tidak bebas dari kepentingan individu atau tidak netral sehinggatujuan yg ingin mengalokasikan kebijakan kepada kelompok ekonomiyg tepat yg berkepentingan terhadap kebijakan tersebut, pada akhirnyahanya memberikan privilege bagi kelompok tertentu.
Struktur produksi berdampak pada kekuatan ekonomi sehingga terciptaketidakmerataan yg berdampak pada pengaruh yg diberikan terhadapsistem politik.
TEORI KEADILAN menurut RAWLS
Didasarkan pada prinsip : Setiap orang memiliki hak yg sama terhadap skema kebebasan yg
sejajar Ketimpangan sosial dan ekonomi harus ditangani Diekspektasikan secara logis menguntungkan setiap orang Dicantumkan setiap posisi dan jabatan yg terbuka bagi semua
orangMaka penciptaan prinsip politik yg berbasis Kontrak atau Kesetaraan
adalah keharusanJustice = Fairness
Pasar bebas adil secara prosedural (Procedural justice) namun tidak adilsecara sosial (Social justice) karena menyebabkan ketimpangan akibat
perbedaan struktur produksi dan kemampuan.
Uraian Tugas
1. Jelaskan teori rent seeking, pilihan publik, dan redistributive combines
2. Jelaskan contoh kasus
3. Lalu analisis contoh kasus tersebut menggunakan teori
TEORI PILIHAN PUBLIK
1. Jelaskan dulu teori pilihan publik
2. Jelaskan contoh kasus
3. Analisis contoh kasus tersebut menggunakan teori pilhan publik
RENT SEEKING
CARA KERJA EKONOMI :Kapitalisme dan Sosialisme
KEKURANGAN DARI CARA
KERJA EKONOMI
DIATAS
1. Bahwa seseorang memiliki modal dan yglainnya memiliki labour adalah sesuatu ygalamiah terjadi
2. Kondisi itu melahirkan “relasi kuasa” ygberdampak pada perbedaan akses terhadapsarana produksi, distribusi, pertukaran dankomunikasi dalam masyarakat. Sehinggamelahirkan alienasi dan eksploitasi manusia
3. Labour yg sebenarnya adalah sebuahaktifitas manusia, dimaknai sebagai benda.
4. Kondisi ini mengakibatkan semua peristiwasosial, psikologs, dan fisik sebagaieksternalitas (di luar urusan ekonomi)
STRATEGY OF COST REDUCTION in CAPITALISM
Ada 2 cara :
Alih Teknologi : penambahan teknologi untuk menekanproduktifitas labour, dampaknya adalah pengangguran. Makakualitas labour juga harus ditingkatkan untuk menciptakan relasikekuasaan dari labour dalam mengontrol upah
Cost Shifting : meningkatkan intensitas jam kerja, ataumemperpanjang jam proses produksi
Mereduksi standar lingkungan : menekan atau mencari lingkunganproduksi dengan standar rendah
Cara Kerja Ekonomi Ideal
Kapital disediakan perusahaan yang disesuaikan dengan Labour daninput komoditas (bahan mentah) diperhitungkan sebagai bagian daricara kerja produksi. Hubungannya adalah saling membutuhkan, dankonflik kepentingannya setara
Barang jadi dijual dengan dikenai pajak akibat terhadap kondisieksternalitas, begitupula keuntungan perusahaan dipotong dengandampak eksternalitas
Kondisi eksternalitas harus direproduksi ulang kembali menjadikondisi semula
FOKUS EKOPOL DALAM SISTEM EKONOMI IDEAL
Proses produksi : membahas tujuan, fungsi, relasi kekuasaan dariaktifitas sosial manusia di dalam kerja proses produksi ygmerupakan interaksi antara labour dan capital. Konflik kepentinganlabour dan firms.
Pasar : tempat interaksi pilihan individu mengakses produk, kondisieksternalitas, permintaan dan penawaran, daya beli. Yg terpentingjuga adalah konflik kepentingan antara penjual dan pembeli
Input produksi : kapital, labour power, dan relasi kekuasaankeduanya
Output produksi : harga, eksternalitas, kesejahteraan,
CAPITALIST MODE OF PRODUCTION
Manusia adalah makhluk sosial yg memiliki hubungan resiprokal daninterelasi baik tercipta dalam bentuk yg bebas maupun hirarkis
dengan kecenderungan dominasi
Capitalist mode of production = capitalist – isme
Economic and social system characterised by the profit motive and the control of the means of productions, distribution, and exchange of goods by private
ownership
Kata kunci :
Profit motive bukan utk memenuhi kebutuhan tetapi keuntunganpribadi
Kontrol terhadap produksi, distribusi, dan pertukaran olehkepemilikan pribadi
PROFIT MOTIVE
Pemilik kapital akan membayar nilai tertentu terhadap sebuahkomoditas, dan menggandakannya dengan menjual komoditas
dengan selisih harga tertentu
Kehidupan manusia adalah bekerja bertujuan untuk menghasilkankeuntungan
Contohnya : keramahan yg adalah ciri sosial biasa diubah dalammasyarakat kapitalis untuk mendapatkan keuntungan dalam
industri pariwisata
Manusia menawarkan segala hal untuk mendapatkankeuntungannya, termasuk tenaga
PRIVATE OWNERSHIP
Max Weber : Spirit kapitalisme memiliki karakter sebuah situasi ketikaorang-orang dipengaruhi oleh gagasan untuk mencari uang dan
pengadaan barang. Hidup diorientasikan untuk keberhasilan.
John Locke Dan Milik Pribadi
Menurul Locke kepemilikan pribadi itu berdasarkan pekerjaannya
Setiap manusia adalah penguasa atas dirinya sendiri, kepribadian, tubuh dan tenaga yg dihasilkan dari tubuh tsb, pekerjaan merupakanlegitimasi dari seseorang
Manusia menginvestasikan tenaga nya pada orang yang memberipekerjaan, namun pemberi pekerjaan tidak boleh menghabiskaninvestasi tersebut
Uang dapat mengakumulasikan kepemilikan seseorang
KEBAIKAN KAPITALISME
Lebih efisien dalammemanfaatkan sumber-
sumber daya dandistribusi barang-barang.
Kreativitas masyarakatmenjadi tinggi karena
adanya kebebasanmelakukan segala halyang terbaik dirinya.
Pengawasan politik dansosial minimal, karena
tenaga waktu dan biayayang diperlukan lebih
kecil.
KELEMAHAN KAPITALISME
Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada
persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-
sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak
memperhitungkan yang menekan upah buruh dan
lain-lain).
KAPITALISME DAN DEMOKRATISASI
1. Pemerintahan demokratis dapat mengoreksi akses kapitalis sehingga terjadi pemerataan
2. Konflik kepentingan antar kelas dalam relasi kekuasaan ekonomi dapat teratasi
3. Pemerataan kepemilikan faktor produksi
EKONOMI POLITIK SOSIALISME
SISTEM EKONOMI POLITIK SOSIALIS
KEBAIKAN EKOPOL SOSIALISME
1. Kebutuhan pokok manusia disediakan negara
2. Orang gagal dalam kompetisi ekonomi diurus negara
3. Perencanan ekonomi dan produksi dikontrol dandilaksanakan oleh negara sesuai dengan kebutuhan warganegara
4. Masalah surplus produksi yg menguntungkan kapitalistidak akan terjadi, karena surplus produksi di distribusikanbagi kepentingan negara
KELEMAHAN EKOPOL SOSIALISME
1. Teori pertentangan kelas tidak berlaku umum
2. Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan (Maka kreativitas masyarakat tehambat, produktivitas menurun, produksi dan perekonomian akan stagnan).
3. Tidak ada insentive untuk kerja keras (Maka tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik, prestasi dan produksi menurun, ekonomi mundur).
4. Tidak menjelaskan bagaimana mekanisme ekonomi ( Karl Marx hanya mengkritik keburukan kapitalisme, tapi tidak menjelaskan mekanisme yang mengalokasikan sumber daya di bawah sosialisme.
Sosialisme tidak sama dengan komunisme
–Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme.
–Komunisme merupakan tahap akhir perkembangan masyarakat (The Six Major Historical Stages): primitive communism slavery feudalism, capitalism, sosialism dan full communism
–Komunismemasyarakat tanpa kelas tanpa otoritasberkuasa
PEMBANGUNAN KOMPARATIF : PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DIANTARA NEGARA-NEGARA
BERKEMBANG
TOLAK UKUR SEBUAH NEGARA BERKEMBANG
1. Pendapatan Per Kapita (Bank Dunia) : pendapatan sebuah negaradiklasifikasi berdasarkan pendapatan nasional bruto per kapita rendah($765), menengah-bawah($766), menengah-atas($3.035), dantinggi($9386+)
2. Tingkat Hutang Internasional (Bank Dunia) : kategorinya sangatberhutang, berhutang menengah, dan berhutang sedikit
3. Tingkat Pembangunan Manusia (UNDP): termasuk tingkat pendidikandan kesehatan (0 – 1)
4. Keamanan belum terjamin
5. Fasilitas kesehatan minim
6. Perkembangan penduduk tidak terkendali
7. Tingginya pengangguran
8. Impor lebih besar
Tujuan mereka sama, yaitu1. Memerangi Kemiskinan2. Mengatasi
KetidakmerataanPendapatan
3. Mengurangi Tingkat Pengangguran
4. Memenuhi StandarMinimum Di BidangPendidikan, Kesehatan, Perumahan, Dan Kecukupan Pangan
5. MemperluasKesempatan Di BidangSosial Ekonomi
6. PengintegrasianNasional
Terdapat 160 negara yg dikategorikan sebagainegara Dunia Ketiga
Faktor tolak ukur Perbedaan antara negaraberkembang berpenghasilan tinggi dengannegara berkembang paling miskin sangatbesar, daripada antara negara kaya dengan
negara berkembang
Letak perbedaannya :Kebudayaan, Kondisi ekonomi, Struktur sosial
dan politik, Luas wilayah dan jumlahpenduduk, Integrasi nasional, SDA, Potensi
swasembadaPersamaannya kondisi keuangan
Tantanganyang
berbedadengan
kadar yang berbeda ada
pada
1. Kemiskinan absolut yg kronis dan meluas2. Cenderung meningginya pengangguran dan setengah
menganggur3. Jurang kesenjangan distribusi pendapatan yg semakin
melebar4. Ancaman stagnasi dan rendahnya tingkat
produktivitas di bidang pertanian5. Meningkatnya ketidakseimbangan taraf hidup dan
ketidakseimbangan antara perkotaan dan pedesaan6. Kerusakan lingkungan hidup7. Kurang memadainya fasilitas dan pelayanan
pendidikan dan kesehatan8. Membengkaknya utang luar negeri dan memburuknya
neraca pembayaran9. Ketergantungan pada teknologi luar negeri10. Semakin lemahnya struktur kelembagaan dan sistem
tata nilai akibat pengaruh budaya luar
8 KARAKTER PERBEDAAN KERAGAMAN NEGARA2 BERKEMBANG
1. Ukuran Negara luas geografis, jumlah penduduk, serta tingkatpendapatan : Dari 160 negara berkembang : 87 negara dengan jumlah penduduk 5
juta jiwa keatas, 58 negara kurang dari 2,5 juta jiwa, dan 38 negarakurang dari 500ribu jiwa
Manfaat wilayah yg luas : tersedianya sumber daya, potensi pasar ygluas, memiliki bahan baku mandiri.
Negara dgn wilayah yg luas dan penduduk yg banyak : beratnyatugas pengawasan administratif, pembinaan kesatuan nasional, penanggulangan ketidakseimbangan regional
2. Latar Belakang Sejarah Dan Kolonial : kolonialisme Eropameninggalkan praktek kepemilikan pribadi, pajak perseorangan, danpajak yg harus dibayar dengan uang bukan barang, sehinggamerusak sendi ekonomi lokal dan masyarakat yg rapuh.
8 KARAKTER PERBEDAAN KERAGAMAN NEGARA2 BERKEMBANG
3. Persediaan Sumber Daya Fisik Alam Dan Manusia : SDA : tanah yg subur, kandungan mineral berharga, dan bahan
mentah bernilai ekonomis lainnya Letak geografis dan iklim SDM : jumlah penduduk, ketrampilannya atau tingkat
pendidikannya Pandangan hidup manusia, tingkat kebudayaan, sikap2 atau
penilaian mereka terhadap pekerjaan, akses utk mendapatkaninformasi, dan besar kecilnya keinginan utk memperbaiki hidupsecara kreatif dan otonom, serta kecakapan administratif
4. Komposisi Etnik Dan Agama Semakin besar keragaman etnis dan agama semakin besar pula
gejolak internal dan instabilitas politik.
8 KARAKTER PERBEDAAN KERAGAMAN NEGARA2
BERKEMBANG
5. Arti Penting Relatif Atas Sektor Pemerintah Dan Swasta Serta Masyarakat Sipil :
Mayoritas menganut sistem ekonomi campuran (ada peran swasta danpemerintah dalam ekonomi). Namun ada yg peran swasta lebih besar, dansebaliknya. Ditambah pengaruh asing dalam swasta, maupun pemerintah
Di negara yg di dominasi swasta, penciptaan lapangan pekerjaan lebihbesar. Negara yg didominasi pemerintah, berfokus pada pembangunanpedesaan/regional.
Civil Society - NGO’s menjadi fokus dalam melakukan inovasi sosial
6. Sifat Dasar Struktur Industri
Industri primer : pertanian, perikanan dan kehutanan
Industri sekunder : perdagangan, transportasi, keuangan dan jasa
8 KARAKTER PERBEDAAN KERAGAMAN NEGARA2
BERKEMBANG
7. Kadar Ketergantungan Eksternal
Tingkat ketergantungan suatu negara berkembang ditentukan oleh luaswilayah, SDA, dan sejarah perjalanan politik
Negara berkembang yg kecil bergantung pada investasi asing, hubunganperdagangan dengan luar negeri, pasokan teknologi produksi dari negaramaju
Pengaruh struktur politik, nilai2, pola konsumsi, sikap terhadap pekerjaan, sikap terhadap diri sendiri, serta sikap terhadap kehidupan
8. Struktur Politik, Kekuasaan, Dan Kelompok Kepentingan
Proses ekonomi dan pembangunan ditentukan oleh struktur politik, anekakepentingan yg sepihak dan tersembunyi, persengkokolan elit (tuan tanah, kaum industrialis perkotaan, bankir, pengusaha asing, perwira militer, danpengurus serikat buruh).
KARAKTERISTIK NEGARA BERKEMBANG1. Standar kehidupan yg relatif rendah ditunjukkan oleh tingkat pendapatan
yg rendah, ketimpangan pendapatan yg parah, kondisi kesehatan yg buruk(usia kematian, sanitasi, malnutrisi, fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan), rendahnya kualitas pendidikan dan kurang memadainya sistempendidikan
2. Tingkat produktivitas yg rendah (Tenaga kerja, fungsi produksi) disebabkan oleh masalah pemanfaatan tanah, pengelolaan pajak badanusaha, strukutur perbankan, masalah lembaga administrasi yg tidakmenganut nilai good governance, sikap kaum pekerja dan pihak manajemen.
3. Tingkat pertumbuhan penduduk serta beban ketergantungan yg tinggi(kematian dan kelahiran yg tinggi), jumlah anak2 yg tinggi menjadi beban
4. Ketergantungan pendapatan yg sangat besar kepada sektor pertanianserta ekspor-ekspor produk primer (bahan mentah)
5. Pengaruh perpindahan nilai, sikap, kelembagaan dan standar perilakuyg tidak sesuai dengan masyarakat negara berkembang
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Program tahunan UNDP, yg mengukur :
Masa hidup – harapan hidup
Pengetahuan – kemampuan baca tulis orang dewasa
Standar kehidupan – pendapatan per kapita, dan daya beli
Dengan ukuran : 0 = RENDAH
1 = TINGGI
0.0 – 0,499 Tingkat Pembanguan Manusia Rendah
0,50 – 0,799 Tingkat Pembanguan Manusia Menengah
0,80 – 1,0 Tingkat Pembanguan Manusia Tinggi
SOLUSI BAGI NEGARA BERKEMBANG
Rangsangan perdagangan internasional
Penelitian dan pengembangan untuk menyelesaikan masalahnasional
Stabilitas dan fleksibilitas lembaga politik dan sosial
Keefektifan institusi ekonomi domestik insentif utk merangsangpertumbuhan dan akses utk kesempatan berusaha bagi masyarakatluas
Transfer teknologi dari negara maju
Akumulasi modal melalui investasi
Beberapa kesimpulan…
Fenomena keterbelakangan negara berkembang harus dilihat dalamkonteks nasional dan internasional
Penelahaan pada kebijakan ekonomi dan politik baik dalam negerimaupun luar negeri
Telaah tingkat perubahan kelembagaa, teknologi, dan sosial
KONDISI INDONESIA SEBAGAI NEGARA BERKEMBANG
1. Pendapatan Per Kapita (Bank Dunia) : pendapatan sebuah negara diklasifikasiberdasarkan pendapatan nasional bruto per kapita rendah ($765), menengah-bawah($766), menengah-atas($3.035), dan tinggi($9386+) (PDB Per Kapita Indonesia sebesar 3917.087 USD pada 2020)
2. Tingkat Hutang Internasional (Bank Dunia) : kategorinya sangat berhutang, berhutang menengah, dan berhutang sedikit ULN Rp 8ribu Triliun-SangatBerhutang)
3. Tingkat Pembangunan Manusia (UNDP): termasuk tingkat pendidikan dan kesehatan(0 – 1) Pada 2019, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mencapai 71,92 ataumasuk dalam kategori tinggi
4. Keamanan belum terjamin Indonesia negara ke 76 teraman di Indonesia dari 195 negara5. Fasilitas kesehatan minim poin indeks kesehatan Indonesia adalah 56,6 ( dari 100) ;
peringkat 30 di Dunia)6. Perkembangan penduduk tidak terkendali Tahun 2020 sebanyak 270,2 juta jiwa. Angka
tersebut meningkat 32,57 juta jiwa dari total penduduk Indonesia pada tahun 2010 yang barusebanyak 237,63 juta jiwa.
7. Tingginya pengangguran 2020: Angkatan kerja 138,22 juta orang, yang bekerja 128,45 juta orang, pekerja informal 7,68 juta orang.
8. Impor lebih besar nilai ekspor Indonesia Januari–Agustus 2020 mencapai US$103,16 miliar, Impor sebesar US$ 141,57 miliar.
BENTUK 4 KELOMPOK
, CARI PENYEBABNYA APA,
LALU PERBANDI
NGKAN DENGAN NEGARA
LAIN
TUGAS
EKOPOLGLOBALISASI
Perdebatan awal kelahiranekopol globalisasi :
1. Pendekatan klasik sulitditerapkan karena tidakmendapatkan legitimasi
sistem politik2. Sementara sistem politik
diragukan jika tidakdapat menghadirkankesejahteraan sosial
Maka lahirlah globalisasi, dengan asumsi :Terciptanya pemerataan ekonomi antarnegara yang tidak terbatas pada ruang(batas negara maupun sistem politik)
Namun, lahir pula pertanyaan :1. Apa benar pemerataan ekonomi
terwujud?2. Bagaimana fakta perkembangan ekopol
globalisasi saat ini?
Defenisi Globalisasi
Globalisasi adalah istilah yg digunakan utk menjelaskan penguranganatau peniadaan sekat-sekat bagi kelancaran arus barang, uang danSDM.
Globalisasi adalah pengintegrasian internasional individu-individudengan jaringan-jaringan informasi serta institusi ekonomi, sosial, danpolitik yang terjadi secara cepat dan mendalam.
Menurut Spillane, globalisasi digerakkan oleh 2 faktor :
1. Pergeseran pembangunan yg dipimpin pemerintah (government led) ke pembangunan yg dipimpin oleh pasar (market led).
2. Kemajuan teknologi yg memudahkan koordinasi produksi danpemasaran pada tingkat global
Pergeseran paradigma pembangunan darigovernment led menjadi market led menyebabkan :
Pergeseran kekuasaan dari negara ke perusahaanmultinasional
Dominasi sistem ekonomi terhadap sistempolitik
Kebijakan di bidang ekonomi yg bersifat antarnegara diambil alih oleh negara maju dan institusi
internasional yg didominasi
Sehingga lahir 2 hipotesis :
1. “Hipotesis Dramatis” oleh Kenichi Ohmaeglobalisasi akan melenyapkan nation state
2. Hipotesis “Silent take-over and death of Democracy” oleh Noreena Hertz globalisasi
ekonomi akan mematikan demokrasi
Globalisasi Polarisasi Aktivitas Ekonomi Global
1. Kelompok perdagangan yg dibentuk atas dasar kedekatan wilayah(integrasi regional)
2. Kelompok perdagangan yg dibentuk berdasarkan skala ekonomitertentu
Secara umum ada 2 agenda rencana perdagangan internasional :1. Membebaskan atau meminimalisir bea masuk perdagangan
antarnegara peserta kelompok perdagangan2. Liberalisasi sektor keuangan integrasi sistem keuangan negara
dengan keuangan global (pada negara maju utk memapankan sistemekonomi, sementara pada negara berkembang agar tidak teralienasiperekonomian internal dengan negara lain)
Fakta bahwa Globalisasididasarkan pada
pendekatan Klasik/Neo Klasik
Menyebabkan peran daripihak swasta sangat besarDalam konteks ini disebutMultinational Corporations
MNCs
Mayoritas MNCs berada di negara-negara maju, sehingga peningkatan
pendapatan MNCs berdampak padapertumbuhan negara maju
Sementara negara berkembang dannegara miskin hanya menjadi pasar
Namun kelahiran MNCs didorong olehkebijakan sebuah negara, sehinggasemua negara hakikatnya mampu
melahirkan MNCs
Perdebatan Keberadaan MNCs
Pro MNCs
1. Non Marxist : MNCs menciptakan pasar persaingan sempurna padataraf global, terciptanya lapangan pekerjaan, peningkatanpenerimaan pajak.
2. Marxist : negara dunia ketiga mendapatkan manfaat dari keberadaanMNCs yg berinvestasi pada segmen ekonomi yg belum ada.
Kontra MNCs
1. Non Marxist : MNCs menciptakan pasar oligopoli yg bisamengakusisi MNCs lain
2. Marxist : MNCs mengeksploitasi negara berkembang dan miskin
Maka fokus pembahasan dalam EkopolGlobalisasi
Ekonomi Politik
Negara Pasar
Masyarakat Domestik
Internasional
4 Perspektif Ekopol Globalisasi/Ekopol Internasional
1. MERKANTILISAktor : negara bangsaTujuan : maksimalisasi kepentingan nasionalSifat hubungan dan sistem : konfliktual dan menguntungkan si kuatPeran negara : primerHubungan ekopol : politik menentukan ekonomiKemungkinan perubahan : perubahan ekonomi dan politik ditentukan
oleh perubahan distribusi kekuasaanPreskripsi : negara lemah maka harus ada intervensi pasar utk
melindungi ekonomi domestik dari dominasi asingStrateginya : pengendalian harga dan upah shingga barang yg dihasilkan
dijual dengan harga yg bersaing, industrialisasi substitusi impor, ekspormanufaktur, dan pembatasan impor komoditas pasar
4 Perspektif Ekopol Globalisasi/Ekopol Internasional
2. LIBERALAktor : individu yg secara rasional memaksimalkan perolehan
Tujuan : maksimalisasi kesejahteraan global
Sifat hubungan dan sistem : harmoni dan saling menguntungkan karenaadanya rasa saling membutuhkan dan kesamaan antara kepentingan nasionalsebuah negara dan kepentingan ekonomi internasional
Peran negara : sekunder, terbatas sebagai penjamin pasar bebas
Hubungan ekopol : ekonomi harusnya menentukan politik
Kemungkinan perubahan : ekopol internasional cenderung keekulibriumdinamik
Preskripsi : manfaatkan sistem internasional, tetapi jangan intervensi pasar. Efisiensi akan tercipta karena adanya spesialisasi produksi.
4 Perspektif Ekopol Globalisasi/Ekopol Internasional
3. RADIKALPerspektif ini diasumsikan bahwa kelas kapitalis yg menentukan kebijakannegara sehingga ada eksplotasi terhadap kelas buruh, kepentingan materiilmereka yg mendominasi, bahkan kaum Neo Marxis menuding adanyakapitalis internasional
Aktor : kelas sosial yg saling bersaingTujuan : maksimalisasi kepentingan kelasSifat hubungan dan sistem : konfliktual dan menguntungkan si kuatPeran negara : primer memperjuangkan kepentingan kelas (menjamin kondisi
bagi kelestarian kapitalis)Hubungan ekopol : ekonomi memang menentukan politikKemungkinan perubahan : ekopol internasional cenderung disekulibriumPreskripsi : negara lemah hindarkan diri dari sistem kapitalisme internasional.
Tekankan strategi “autarky”
4 Perspektif Ekopol Globalisasi/Ekopol Internasional4. REFORMIS
Lebih bersifat internasionalis daripada nasionalis, perspektif ini mengakuinegara lemah tereksploitasi maka solusinya adalah reformasi struktur
ekonomi internasional.Aktor : nation state dan unit internasional
Tujuan : maksimalisasi kesejahteraan global
Sifat hubungan dan sistem : konfliktual dan saat ini merugikan si lemah, tetapibisa diperbaiki
Peran negara : primer memperjuangkan kepentingan kelompok negara2 ekonomi lemah dalam forum diplomasi internasional
Hubungan ekopol : timbal balik
Kemungkinan perubahan : perubahan bisa diarahkan ke reformasi struktursecara damai
Preskripsi : manfaatkan organisasi internasional untuk : strategi “collective self reliance and collective bargaining”
PERDEBATAN KEBERADAAN GLOBALISASIPOSITIF1. Lancarnya arus transportasi dan
informasi2. Akses dan alih pengetahuan3. Peningkatan pertumbuhan
ekonomi4. Meningkatkan ekspor5. Harga barang lebih murah
NEGATIF1. Liberalisasi ekonomi memicu
monopoli pasar2. Masuknya barang impor ke
negara berkembang menekanproduk dalam negeri, sehinggaterjadi lemahnya pertumbuhan, pengangguran (pertanian danindustri)
3. Globalisasi menguntungkannegara maju
4. Globalisasi menyebabkanfluktuasi ekonomi dalam negeri
5. Keberpihakkan lembaga ekonomiinternasional
EKOPOL RADIKAL :STRUKTURALISME DAN
DEPENDENSIA
Perdebatan akibat ekopol globalisasi yg timpang
Kaum kapitalis negara yg masih terbelakang bisa terus membukadiri dengan menumbuhkan kapitalisme sepenuhnya (klasik) dengansebuah line up pertumbuhan ekonomi (neo klasik).
Dengan tiap negara fokus menghasilkan barang yg biaya produksinya rendah danmengekspor surplus produksi ke luar negeri. Serta mengimpor barang yg lebih murahbiayanya daripada diproduksi sendiri. Sehingga tercipta keunggulan absolut dankomparatif yg saling menguntungkan antar negara.
Kaum Kiri adanya dominasis dan eksploitasi dalam modaimperialisme dan kolonialisme di satu sisi dan perjuangan untukkemerdekaan di sisi lainnya.
Karena kenyataannya harga produk primer yg dihasilkan negara berkembangcenderung kompetitif sehingga harga ditentukan pembeli. Maka yg terciptaadalah barang produksi negara berkembang cenderung murah, sementaraproduk negara maju cenderung harga tinggi
Maka rekomendasi dari ECLA (Komisi EkonomiPBB untuk Amerika Latin :
Negara berkembang harus menghentikan eksporbahan mentah
Beralih ke strategi industrialisasi substitusiimpor
Menghilangkan hambatan-hambatan strukturaldalam negeri seperti praktek oligarki politik dan
penguasaan tanah oleh segelintir orang
Memutuskan hubungan ekopol dengan negara-negara maju dengan melakukan hubunganekopol antar sesama negara berkembang (
Caranya : menerapkan bea tinggi pada produknegara maju, integrasi ekonomi regional negara
berkembang, dan membuka pasar bersama)
Paul Presbich
Pandangan dari ECLA tersebutmenghasilkan 2 teori ekopol radikal
Yaitu :
1. Ekopol Pendekatan Strukturalisme
2. Ekopol Pendekatan Dependensia
EKONOMI POLITIK PENDEKATAN STRUKTURALISME
Pendekatan ini dilatari oleh rekomendasi ECLA berupa ketimpanganharga dan hambatan struktural dalam negeri termasuk pemerataan
pendapatan dan kesempatan akses yg sama pada ekonomi dan politik
Swasono : Strukturalisme adalah paham yg menolak ketimpanganstruktural sebagai sumber ketidakadilan ekonomi yg dilandaskan padaprinsip privatisasi, mekanisme pasar bebas, persaingan sempurna, dan
pengutamaan pertumbuhan daripada pemerataan.
Pandangan pendekatanstrukturalis terhadap
Pertumbuhan
Pertumbuhan hanya akanmenimbulkan eksploitasi,
pelumpuhan (disempowerment), dan pemiskinan serta tidak
peduli terhadap harkatmanusia.
Kritik Pendekatan Strukturalisme Terhadap Pasar Bebas
Sistem modal, produksi, dan perdagangan dalam pasar bebas akanmenimbulkan hubungan harta antar pelaku ekonomi yg mapandengan mengorbankan golongan kelas bawah.
Kelompok masyarakat yg tidak memiliki daya beli akan tersingkir.
Pasar bebas tidak omniscent dan omnipotent, tidak self-regulating danself-correcting
Pasar bebas yg kompetitif hanya akan saling menghancurkan, harusnya adalah konvergensi antara kompetitif dan kerjasama, dimanakompetitifnya adalah berupaya menghasilkan yg terbaik tanpa salingmenghancurkan dan menyingkirkan
Invisible hand tidak akan tercipta karena homo economicus akan berubahmenjadi homo homini lupus. Invisible hand hanyalah imperfect hand ataubahkan the dirty hand. Seharusnya ada visible hand yg mengatur pasardemi kepentingan negara dan kemashlatan masyarakat.
Solusi pendekatan Strukturalisme :
Maka fokusnya ada padarestrukturisasi ekonomi
Disertai pengontrolan mekanismepasar oleh pemerintah sehinggamenghasilkan “nilai tambah ekonomi” dan nilai tambah “sosiokultural” ygmenjangkau partisipasi dan emansipasikemartabatan.
PENDEKATAN EKOPOL DEPENDENSIAAsumsi pendekatan ini : dunia sebagai sebuah sistem, negara-negara di dunia
terdiri dari yg paling maju hingga yg paling terbelakang, dan pembangunansebagai sebuah proses unilinear
Paul Baran :
oKapitalisme mustahil bagi negara berkembang karena polanya berupatransfer bisnis monopolistik dari negara-negara maju. Sehingga hambataninternal tidak hilang, malah memberi keuntungan bagi aristokrasi agraria danoligarki lokal.
o Investasi MNC’s mmg dapat meningkatkan pendapatan nasional negaraterbelakang, namun tidak ada pemerataan pendapatan. Yang terjadi adalahperubahan pola orientasi dari upaya mencukupi kebutuhan pasar internal menjadi orientasi memenuhi pasar luar negeri
oKapitalisme hanya mengintroduksi ketimpangan ekonomi dan sosial ygmelekat dalam sistem kapitalis
PENDEKATAN EKOPOL DEPENDENSIA
Andre Gunder Frank : Negara Metropolis-SateliteoHubungan ketergantungannya yaitu : Negara metropolis
mengontrol perdagangan di negara satelit.o Lokus saling ketergantungan ada pada hubungan antar negara
sebagai sebuah sistem kapitalis dunia. Dimana kelas-kelas dipahamisebagai bagian dari struktur kekuasaan, dan negara2 berupaya utkmendapatkan manfaat dari extractive power posisi tsb.
o Keterbelakangan di negara satelit harus dipahami dari kondisiawal, kondisi khuluk, dan perkembangan kapitalisme. Karena hasilketerbelakangan ini dipicu oleh karakteristik ekonomi, politik, dansosio kultural
oKondisi ketergantungan ini bermula dari kekuatan senjatapembentukan struktur ketergantungan.
PENDEKATAN EKOPOL DEPENDENSIA
Andre Gunder Frank :
o Menurutnya kondisi negara terbelakang saat ini bukanlah kondisiawal pembangunan, yg pernah dialami negara maju.
o Kerugian negara berkembang
– Tidak memiliki kontrol atas perekonomian sendiri.
– Negara terbelakang tidak menerima manfaat materi darihubungan saling ketergantungan ini.
o Penerima keuntungan adalah kaum borjuis lokal – comprador. Mereka mengembangkan industrialisasi yg dikontrol metropolis.
Samir Amin : Negara Sentral VS Negara Periferi
o Menurutnya negara sentral dan periferi saling beroposisi, dimana pembangunan di negara sentral akan memblokirpembangunan di negara periferi
o Negara sentral dan periferi melalui tahap Merkantilis, Premonopsoni / Kompetitif, hingga tahap KapitalismeImperialis. Dikotomi paling terlihat ada pada tahapkapitalis imperialis.
Theonio Dos Santos :
o Menurutnya ketergantungan adalah kondisi dimanaperekonomian sekelompok negara dikondisikan olehpembangunan dan ekspansi sekelompok negara lain.
o Sehingga perkembangan sebuah negara adalah refleksidari negara lain yg lebih dominan.
o Ketergantungan juga selain disebabkan oleh faktor internal, juga dipengaruhi oleh faktor internal. Faktor internal Ketergantungan Kolonial, Ketergantungan Industrial-finansial, Dan Ketergantungan Teknologi Industri.
Kritik Atas Pendekatan Dependensia :
Dependensia terlalu memfokuskan diri pada faktoreksternal.
Dependensia menuding pengaruh kolonialisme daninteraksi dengan negara maju sebagai pemicuketergantungan, bagaimana dengan negara yg tidak pernahdijajah dan yg terisolasi?.
Negara industri baru di Asia Timur tetap berinteraksidengan negara maju dan bekas kolonialism, namun bisa maju.
PEMBANGUNAN DI NEGARA INDUSTRI BARUNegara industri baru mengembangkan kapitalisme yg disesuaikan dengan
kondisi sosio kultural negaranya dengan intervensi pemerintah.
Negara industri baru meniru pembangunan non komunis ala Rostowdengan mengandalkan bantuan modal, teknis, dan manajemen dari negaramaju.
Pembangunan di negara industri baru menitikberatkan pada SubstitusiImpor (inward looking) dan Strategi Promosi Ekspor (outward looking).
o Substitusi impor = orientasi pasar domestik dengan memproduksi barang2 pengganti impor.
o Strategi promosi ekspor = usaha pengembangan industri dalam negeri untukmemenuhi kebutuhan pasar internasional. 1). Menjadi perakit, 2). Membuatbarang yg persis sama, 3). Meningkatkan kualitas yg tidak ada pada barang ygpersis sama, 4). Mulai mengubah desain agar lebih bermutu, indah/ bersaingpada aspek estetika, 5). Melakukan penelitian dan pengembangan inovasi baru.
SOLUSI PEMBANGUNAN DI INDONESIA MENURUT
SUMITRO
Melaksanakan usaha produktif melalui kebijakan ekonomi dan keuanganyg tepat pada akar rumput
Memperluas lapangan kerja dengan menggiatkan sumber2 baru
Keseimbangan antara sektor agraria dan industri, akan terwujud jika adaperubahan struktur ekonomi
Pemerintah harus mengawasi proses produksi dan pembagian hasilproduksi serta mengatur kekuatan proses produksi golongan lemah agar terhindar dari eksploitasi kaum kuat
Intervensi pemerintah dalam pasar utk menghindarkan keganjilan pasar ygdapat merugikan kepentingan umum
EKONOMI POLITIKKELEMBAGAANInstitutional Political Economy
Pentingnya Ekopol KelembagaanIlmu ekonomi murni hanya memusatkan
upaya untuk mengatasi kelangkaandiselesaikan melalui mekanisme pasar danmengabaikan pengaruh sosial lainnya, yang
cenderung menghasilkan kompetisi dankonflik
Padahal bentuk dan cara kegiatan ekonomiditentukan oleh sistem sosial politik (institusi
sosial), termasuk hubungan distribusikekuasaan.
Sistem sosial politik merupakan implementasidari konsensus dan norma yg berlaku yg padaakhirnya memotivasi individu dalam peristiwa
sosial tertentu, termasuk ekonomi.
Ekonomi murnimenganggap dirinyamerupakan disiplin
ilmu sendiri(partikular)
Ekopol kelembagaanmenganalisis masalahekonomi berdasarkan
pendekatan ilmusosial lainnya
(komprehensif)
Perbedaan Ekopol Kelembagaan VS Ekonomi MurniEKOPOL KELEMBAGAAN EKONOMI MURNI
Thorstein Veblen : Ekopol kelembagaanadalah perilaku mengonsumsi danmemproduksi merupakan perilaku
masyarakat yg ditentukan oleh norma-norma kelembagaan
…settled habits of thought common to the generality of men
…a custom, practice, relationship, or behavioral pattern of importance in the life of
community or society
Defenisi
Peran Nilai-nilai Dan Norma (Thorsetein Veblen)
Keadaan dan lingkungan (intitusi sosial) terpengaruh oleh nilai, norma, kebiasaan, dan budaya sehingga mempengaruhi perilaku ekonomi
Keadaan dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilakuekonomi, sebab struktur politik dan sosial yg tidak mendukung dapatmenyebabkan distorsi ekonomi. Perilaku masyarakat bisa berubah, disesuaikan dengan keadaan dan
lingkungan. Contoh : faktor emosional – suka pamer, membuat manusia conspicuous
sonsumption Pendekatan klasik/neo klasik fokus pada production for use, sehingga
harga ditentukan kualitas. Namun sekarang production for profit sehingga trik-trik licik sering digunakan. Veblen juga mengkritik kegiatan di pasar modal yg dianggapnya
menyimpang dari tujuan kegiatan ekonomi.
Peran Wirausahawan (Weber, Schumpeter, dan Myrdal)
Wirausahawan tidak berfokus pada modal sebagai faktor utama dalam ekonomitetapi inovasi dan kreatifitas dalam menghasilkan barang
Tindakan manusia dalam ekonomi bukan terjadi dalam ruang otonomyg hampa, tetapi kalkulasi dari jaringan relasi sosial yg institusional
Termasuk peran negara dalam pembangunan ekonomi jangka panjang, ideologi yg dianut, dan masalah sosial lainnya, berperan dalammempengaruhi kegiatan ekonomi
Kelompok wirausahawan yg memicu industrialisasi dan modernisasilahir karena adanya situasi sosial politik yg memungkinkan peluang. Contohnya masyarakat kapitalis di Eropa yg hadir akibat Protestan Ethic.
Maka kesimpulan Weber, jiwa wirausaha itu tidak dimiliki semuamanusia, tergantung pada aktivitas dan struktur yg ada di belakangkegiatan ekonomi.
Peran Hukum (Commons, Coasae, Dan North)Sistem ekonomi ditentukan oleh hukum yg membingkainya
Hukum mengatur pola interaksi antar berbagai aktor dalam sistemekonomi, dan mewujudkan kontrol kolektif terhadap transaksi
North pelaku ekonomi boleh saja memaksimalkan segala sesuatu, tetapi dibatasi oleh tidak hanya sumber daya, tetapi juga institusi ygberlaku dalam masyarakat (nilai-norma-hukum)
Pasar hanya akan efektif jika ada aturan main (hukum) yg dapatmengurangi ketidakpastian
Institusi harus dibangun, direkayasa, dikonstruksikan, dikembangkan, dan dijaga keberadaannya, serta ditegakkan aturan mainnya agar tidakterjadi penyimpangan aturan main yg akan membuat sistem ekonomitidak stabil
Contoh : hukum hak paten, hak cipta, hukum kontrak, merek dagang,, dan kepemilikan.
3 Bentuk Kelembagaan dalam Ekopol1. Kelembagaan Sbg Norma & Konvensi : Hasil konsensus bersama atas
perilaku manusia yg bersifat informal dan ditegakkan oleh keluarga, masyarakat, adat, dll. Jika dilanggar akan menimbulkan kekacauan.
2. Kelembagaan Sbg Aturan Main : Merupakan aturan ygmelindungi/menaungi dan sanksi terhadap individu. Cirinya : adanyastruktu yg didasarkan pada interaksi individu, pemahaman akan nilai, dan tekanan utk berperilaku sesuai kesepakatan
3. Kelembagaan Sbg Hub. Kepemilikan : Sbg pengatur hubungankepemilikan berupa : individu atau kelompok pemilik,objek nilai bagipemilik dan orang lain, dan orang/pihak lain yg terlibat dalamkepemilikan. 3 elemen hak dalam kepemilikan : hak ekslusif utkmemilih penggunaan suatu sumber daya, hak untuk menerimamanfaat dari sumber daya yg dimiliki, dan hak untuk menukarkansumber daya yg dimiliki sesuai dengan persyaratan yg disepakati
Aturan Kelembagaan Dalam Kepemilikan :
1. Milik Negara : diperoleh karena kekuasaanwewenang yg sah
2. Milik Bersama : kekayaan sekelompokorang yg diwariskan seperti tanah ulayat,
hutan, sungai, danau atau padang utkpeternakan komunitas
3. Milik Privat : kepemilikan individu yg bisaditransfer kepada orang lain
4. Bukan Milik Siapa-siapa : barang ygjumlahnya melimpah, dan
pengonsumsiannya oleh semua orang dantidak berkurang manfaatnya.
Kesimpulan…
Pembahasan ekopol kelembagaan harus melihat format hubungan antara swasta, masyarakat, organisasi buruh, partai
politik, pemerintah, lembaga konsumen, dan kelompokkepentingan
Pasar persaingan sempurna anjuran pendekatan klasik/neo klasik, akan terwujud jika setiap orang memiliki informasi yg
sempurna, rasional 100 %, berperilaku jujur dan tidakopurtunis, maka semua itu ditentukan oleh kelembagaan(keadaan dan lingkungan sosial politik) bukan harga dan
pendapatan atau apa yg diproduksi.
EKONOMI POLITIK INDONESIA
EKOPOL ORDE LAMA
Ekonomi Pancasila dan Ekonomi Demokrasi 1945-1950
Kas negara kosong, berlaku 3 mata uang (Hindian Belanda, Javasche
Bank, dan Jepang), inflasi, perdagangan luar negeri mati karena blokade
laut oleh Belanda.
Kemandirian ekonomi menjadi semangat yg mendasari : 1946 dibentuk
BI, pinjaman nasional pertama untuk subsidi ekonomi kerakyatan,
tenaga militer dialihkan ke bidang produktif, dan upaya swasembada
pangan.
Ekonomi Liberalis awal 1950 – 1957
Ekonomi pasar yg berlaku malah memperburuk keadaan karena belum
mapannya pelaku ekonomi lokal.
Tidak didukung oleh stabilitas politik, pertumbuhan penduduk tinggi, utang negara
yang besar Rp 3 triliyun, minimnya ahli ekonomi, dan defisit negara yang besar
karena besarnya pengeluaran negara.
Kebijakannya :
Pemotongan nilai mata uang/devaluasi.
Ekspor : nilai tukar Rupiah terhadap 1 Dollar, dari Rp 3,80 menjadi Rp 7,60
Impor : 1 Dollar menjadi Rp 11,40
Dilakukannya Musyawarah pembangunan nasional dan penetapan rencana
pembangunan 5 tahun.
Nasionalisasi perusahaan Hindia Belanda, Program Ekonomi Benteng (pinjaman
dan kredit bagi pengusaha pribumi-UKM), dan sistem Ali-Baba.
Ekonomi Etatisme awal 1958 – Orde Baru
Dibentuknya Bappenas – lahirnya UU Pembangunan Nasional Semesta
Berencana Tahapan.
Devaluasi : 500-50, 1000-100. tujuannya utk meningkatkan nilai mata
uang, dan mengurangi jumlah uang yg beredar di masyarakat namun
menyebabkan inflasi.
Manipol- USDEK (Manipol = Manifesto Politik; USDEK = UUD 44,
Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan
Kepribadian Indonesia).
Slogan Trisakti : Berdaulat di bidang Politik, Berdikari di bidang Ekonomi,
Berkepribadian di bidang Budaya.
Landasannya : Pancasila, Marhaenisme, Nasakom (Nasionalis, Agama
dan Komunis).
Semuanya bertema sama, yaitu condong pada sosialisme dan kontrol yang
terpusat.
Politik diwarnai aksi dan pidato ideologis dan penuh dengan slogan yg tidak
punya arti konstruktif bagi pembangunan
Penolakan terhadap kapitalisme akibat pengalaman masa lalu yang
Imperialis adanya anggapan kemiskinan saat itu adalah akibat
penerapan kapitalisme
Namun tidak didukung dengan struktur kekuatan ekonomi
Pengangguran di perkotaan meningkat menjadi 8.5% pada awal 1960
Merosotnya ekspor hasil perkebunan yg merupakan warisan kolonialisme
Kenaikan harga dibandingkan money supply
Dampaknya = hiper-inflasi tahun 1966 – 1967
Kesimpulan Penyebab Gagalnya Ekopol Orde Lama :
1. Ketidakstabilan politik konflik vertikal dan horizontal
2. Etatisme melemahkan kemampuan ekonomi pasar.
3. Menolak terlibat dalam kapitalisme internasional Stabilisasi ekonomi
diciptakan dengan mengisolasi diri dari interaksi dengan asing serta
diberlakukannya otonomi daerah
4. Negara-negaa sosialis yg menjadi “kawan” tidak memiliki mata uang yang kuat
5. Lemahnya aspek teknis dan administratif dibandingkan politik berbiaya besar
6. Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda berujung pada kebangkrutan
7. Land-reform 1960 yang membatasi kepemilikan tanah pertanian 5 sampai 20
hektar sajaminimnya produksiborjuasi lokal lemah.
EKOPOL ORDE BARU
Tidak lagi melihat kenyataan masa lalu dan tidak menolak kapitalisme
kapitalisme menjadi “partner” untuk memperkuat posisi politik.
Menyadari pentingnya penguasaan dan pertumbuhan kekayaan material
bagi “kepentingan” bangsa Industrializing Ideology
Pemerintah menerapkan outword-looking strategy di bawah pengaruh
neoklasik
Melakukan pinjaman luar negeri
Memperketat kredit dan peredaran uang
Liberalisasi perdagangan valuta asing
Pada awal Orde Baru produksi pangan dan sandang dikuasai pemerintah,
industri dan pertambangan diberikan pada modal asing
Diterapkannya Pembangunan Lima Tahun (Pelita)
1. Pelita I (1969-1974) : Pangan, sandang, perbaikan prasarana, perumahan
rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani.
2. Pelita II (1974-1979) : Pangan, sandang, sarana dan
prasarana,mensejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja.
Hasilnyapertumbuhan ekonomi 7%, perbaikan irigasi, kenaikan produksi,
dan meningkatnya infrastruktur jalan.
3. Pelita III (1979-1984) : Berpedoman pada Trilogi Pembangunan (Stabilitas
Nasional yang dinamis, Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, dan Pemerataan
Pembangunan dan hasil-hasilnya), dalam bentuk pemerataan kebutuhan
pokok, Pendidikan, Kesehatan, upah, kesempatan kerja, dan penyebaran
penduduk.
4. Pelita IV (1984-1989) : swasembada pangan, dan industri.
5. Pelita V (1989-1994) : Pertanian dan industri. Pertumbuhan rata-rata 6.8%
per tahun.
6. Pelita VI (1994-1999) : pertanian, industri, dan SDM.
Hasilnya
Politik bergerak lambat ke arah demokrasi, namun kebijakan pangan
mampu membawa Indonesia keluar dari ketergantungan pangan impor
80 an – 1996 pertumbuhan ekonomi 7 % per tahun
Industrializing ideology yang state centered telah membawa dampak
perubahan secara fisik pada bidang ekonomi maupun sosial-politik
dibandingkan orde lama
Praktik simbolik Orde Lama tak lagi diperlukan karena masyarakat
difokuskan pada pembangunan kesejahteraan
Kekayaan masyarakat tidak lagi bergantung pada kepemilikan tanah dan
posisi birokratis
KRITIK :
Awal Orde Baru Industrialisasi gagal karena hampir tidak adanya kelas
sosial-politik lokal maupun kelembagaan yg mampu berpartisipasi dalam
pembangunan material.
Aktor-aktor swasta tidak mampu berkembang sebagai industriawan
namun hanya sbg pedagang menengah serta kelompok petani pedesaan.
Negara menjadi aktor dari kegiatan ekonomi asing di dalam negeri
maupun sumber penerimaan domestik lainnya
Negara menjadi aktor utama pembangunan ekonomi utk
menunjangnya dilakukanlah “rekayasa sosial” yg kondusif (memperkuat
posisi sosial-politik militer dan depolitisasi kekuatan di luar
negara/penguasa)
Upaya keadilan sosial terhambat akibat dominasi elit dan oligarki yg
massif dan KKN.
EKOPOL PASCA REFORMASI
Penyebab krisis 1998 :
Depresiasi Rupiah terhadap US Dollar
Hutang luar negeri oleh swasta tidak terkontrol
Hutang oleh swasta tidak dilaporkan sebagai sebuah kewajiban
11 Bank swasta terpaksa ditutup, hutang mereka menjadi hutang negara,
dengan imbasnya adalah aset bank menjadi milik pemerintah
Keluarnya modal asing yang berinvestasi di Indonesia
Merajalelanya KKN sehingga kas negara dan bea cukai nihil
BENTUK-BENTUK EKOPOL REFORMASI :
Ekonomi memiliki kecenderungan terhadap pasar bebas.
Adanya subsidi bagi UKM.
Pengelolaan SDA masih dominasi perusahaan asing.
Desentralisasi politik dan pemerintahan memicu desentralisasi ekonomi.
Stabilitas politik rentan.
Nilai tukar rupiah merosot.
KRITIKAN :
Liberalisasi ekonomi akibat lemahnya design praktikal dari kaum sosial
demokrat, melahirkan monopoli ekonomi borjuasi.
Ekonomi kapitalistik tidak banyak berubah, selain ditambah dengan praktek
neoliberalisme melalui keterlibatan dalam ekopol globalisasi.
Permodalan usaha dalam negeri menyebabkan ketergantungan pada
akumulasi modal asing melalui investasi dan hutang.
Pelaksanaan pemilu langsung (1 periode 5 tahun) dampaknya pada
ekonomi adalah tidak terskemanya perencanaan pembangunan ekonomi
Pembatasan kekuasaan dengan melakukan distribusi kekuasaan
(pembagian, pemisahan), Kebebasan berpolitik, dan Pers yg bebas jauh dari
substansi.
SEBENARNYA EKONOMI INDONESIA BERDASARKAN UUD
1945 ADALAH DIHARUSKANNYA MENERAPKAN EKONOMI
PANCASILA
APA ITU EKONOMI PANCASILA?
BAGAIMANA BENTUK PENERAPANNYA?
APA SAJA KEBIJAKANNYA?
BAGAIMANA PERAN MASYARAKAT?