universitas indonesia penggunaan anime …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-s1180-rebecca...

64
UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JEPANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora REBECCA SOSELISA 0706293835 Fakultas Ilmu Budaya Program Studi Sastra Jepang Depok Januari, 2012 Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Upload: vodieu

Post on 03-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGGUNAAN ANIME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

KOSAKATA BAHASA JEPANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora

REBECCA SOSELISA

0706293835

Fakultas Ilmu Budaya

Program Studi Sastra Jepang

Depok

Januari, 2012

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

ii

Universitas Indonesia

SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa

skripsi ini saya susun tanpa tindakan plagiarism sesuai dengan peraturan yang berlaku

di Universitas Indonesia.

Jika di kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiarism, saya akan

bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh

Universitas Indonesia kepada saya.

Depok, 18 Januari 2012

Rebecca Soselisa

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

iii

Universitas Indonesia

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Rebecca Soselisa

NPM : 0706293835

Tanda Tangan :

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

iv

Universitas Indonesia

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

v

Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang senantiasa menyertai saya

selama proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas kasih dan karunia yang

Tuhan berikan. Penulisan Skripsi ini dilakukan untuk dapat memenuhi salah satu

syarat untuk mendapat gelar Sarjana Humaniora Jurusan Sastra Jepang pada Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, selama masa perkuliahan sampai pada penyusunan

skripsi ini, akan sangat sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena

itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Diah Madubrangti S.S, M.si selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya

dalam penyusuan skripsi ini.

2. Seluruh dosen pengajar dalam jurusan Sastra Jepang, Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Indonesia yang selama ini telah memberikan

pembelajaran dan pengetahuan untuk saya. Terimakasih untuk ilmu yang

telah di ajarkan pada saya sampai saat ini.

3. Orang tua dan Kakak saya serta anggota keluarga yang lain yang telah

memberikan bantuan serta dukungan pada saat penyusunan skripsi ini.

4. Sahabat-sahabat saya yang telah banyak membantu saya serta memberikan

dukungan dalam penyusunan skripsi ini, Andini Indriani, Septiana

Ledysia, Tania Anggraeni, Normawan Sari, Lintang Sekar Gumilar, Andri

Pascalis, Johan Merari, Christine Amanda, dan Juliana Pattricia Tobing,

Kalian merupakan sahabat terbaik.

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

vi

Universitas Indonesia

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Saya menyadari bahwa skripsi ini jauh

dari sempurna. Karena itu saya mohon maaf untuk segala kekurangan dalam skripsi

ini. Segala kritik dan saran yang membangun, akan diterima dengan besar hati. Saya

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak terutama untuk

pengembangan ilmu pengetahuan.

Depok, Januari 2012

Penulis

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

vii

Universitas Indonesia

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah

ini:

Nama : Rebecca Soselisa

NPM : 0706293835

Program Studi : Sastra Jepang

Fakultas : Ilmu Budaya

Jenis karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive

RoyaltyFree Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Penggunaan Anime Sebagai

Media Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang beserta perangkat yang ada (jika

diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia

berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan

data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada tanggal :

Yang menyatakan

( Rebecca Soselisa )

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

viii

Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................. ........................ i

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME…………… ............... ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS… ......................................... .iii

LEMBAR PENGESAHAN .................... ...................................................... iv

KATA PENGANTAR…………………………… ........................................ v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …… .......... vii

ABSTRAK .………… ................................................................................... viii

DAFTAR ISI ……………………. ................................................................ x

BAB 1. PENDAHULUAN………………………… .................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah… .................................................... 1

1.2. Rumusan dan Pembatasan masalah…… ................................ 6

1.3. Tujuan Penelitian…… ........................................................... 6

1.4. Kemaknawian Penelitian………… ........................................ 7

1.5. Kerangka Teori…………....................................................... 7

1.6. Metode Penelitian…………................................................... 7

1.7. Kerangka Penulisan…………… ............................................ 8

BAB 2. LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS …… .............................. 10

2.1. Konsep komunikasi……….,,, ................................................. 10

2.2. Media Pembelajaran………………… .................................... 13

2.3. Fungsi Media Pembelajaran………. ....................................... 16

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

ix

Universitas Indonesia

BAB 3. ANALISIS…………………… .......................................................... 20

3.1. Fungsi Atensi………………………… .................................. 20

3.2. Fungsi Afektif………… ......................................................... 27

3.3. Fungsi Kognitif………………… ........................................... 31

3.4. Fungsi Kompensatoris…………………... .............................. 42

BAB 4. KESIMPULAN…………………………... ...................................... 49

DAFTAR PUSTAKA……………………………….. ................................... 52

DAFTAR LAMPIRAN…………………… ….. ........................................... 54

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

1

Universitas Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada saat mempelajari suatu bahasa, dalam hal ini bahasa asing, bunyi, huruf,

kosakata, tata bahasa dan lain-lain merupakan unsur yang sangat penting. Semua itu

merupakan unsur bahasa yang menjadi satu kesatuan. Namun demikian pembelajar

bahasa asing mengetahui unsur-unsur bahasa tersebut, belum tentu pembelajar

tersebut dapat mempergunakan bahasa asing yang dipelajarinya dengan baik. Dalam

mempelajari bahasa terdapat empat aspek keterampilan yang harus dikuasai, yaitu

keterampilan menyimak atau mendengar, keterampilan membaca, keterampilan

menulis serta keterampilan berbicara. Kedua keterampilan seperti menyimak dan

membaca disebut dengan aspek reseptif atau pemahaman informasi yang diterima.

Sedangkan keterampilan menulis dan berbicara disebut sebagai aspek produktif atau

penggunaan (Danasasmita,2009:76). Dalam memperoleh keterampilan berbahasa,

biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur, yaitu menyimak bahasa,

kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Pertama-tama

pembelajar akan mendengarkan kata-kata yang diucapkan oleh rekan bicaranya atau

mendengarnya melalui media.

Media pembelajaran merupakan salah satu aspek yang memegang peranan

penting dalam usaha untuk memperlancar tercapainya tujuan pengajaran. Kata media

itu sendiri berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ’tengah’,

’perantara’, atau ’pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses

belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau

elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual

atau verbal. AECT (Association of Education and Communication Technology)

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

2

Universitas Indonesia

memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan

utnuk menyampaikan pesan atau informasi. Di samping sebagai sistem penyampai

atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming

(1987:234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan

mendamaikannya. Dengan istilah mediator, media menunjukkan fungsi atau

perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam

proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang

menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Arsyad,2003:3).

Sadiman(2002:6) juga mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian

rupa sehingga proses belajar terjadi.

Secara sederhana, media merupakan sarana komunikasi. Gerlach dan erly

(1980) dalam Danasasmita (2009:120) berpendapat bahwa media dalam pembelajaran

adalah grafik, foto grafik, elektronik atau alat-alat elektronik untuk menyajikan,

memproses dan menjelaskan informasi lisan atau pandang. Ada definisi yang

menekankan pada anggota atau bagian tubuh yang terkena rangsangan, seperti mata

dan telinga, dengan kata lain media audio dan media pandang. Penggunan media

dalam kegiatan belajar mengajar, terutama dalam pembelajaran bahasa asing pada

tingkat awal sangatlah penting, sebab pada masa ini pembelajar lebih mudah

menangkap arti atau makna kata-kata dan ungkapan tertentu, tanpa diterjemahkan ke

dalam bahasa ibu atau bahasa pengantarnya(2010:3).

Terdapat tiga jenis media pembelajaran yang dapat dipakai dalam proses

belajar mengajar. Pertama merupakan media audio. Media audio adalah media yang

hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu menggunakan kemampuan

suara. Dilihat dari sifat pesan yang diterimanya, media audio ini menerima pesan

verbal dan non verbal. Pesan verbal audio yakni bahasa lisan atau kata-kata,

sedangkan pesan non verbal yang terdapat dalam audio adalah bunyi-bunyian dan

vokalisasi seperti gerutuan, gumam, musik dan lain-lain. Selanjutnya terdapat media

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

3

Universitas Indonesia

visual. Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan.

Termasuk dalam jenis media visual ini adalah media visual-verbal yang memuat

pesan-pesan verbal (pesan linguistik berupa tulisan), media visual-nonverbal-grafis

yang memuat pesan nonverbal yang berupa visual atau unsur-unsur grafis seperti

gambar (sketsa, lukisan,foto), grafik, diagram, bagan dan peta, dan yang terakhir

adalah media visual tiga dimensi yang memiliki tiga dimensi berupa model seperti

miniatur dan diorama. Jenis media pembelajaran yang terakhir adalah media audio

visual. Media audio visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan dan

pendengaran dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan melalui media

dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya media visual, juga

pesan verbal dan non verbal yang terdengar layaknya media audio. Program audio

visual yang dapat digunakan berupa film documenter, film drama, video dan lain-lain.

Berdasarkan jenis-jenis media yang telah dijelaskan tersebut, media yang

cocok dipakai dalam penelitian ini adalah media audio visual, karena media

pembelajaran yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah anime. Dalam penelitian

ini, anime digunakan sebagai sarana dalam menunjang pembelajaran bahasa Jepang.

Anime adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan film animasi/kartun Jepang.

Kata tersebut berasal dari kata dalam bahasa inggris animation. Meskipun pada

dasarnya anime tidak dikhususkan untuk animasi Jepang, namun akhirnya disebut

dengan anime untuk membedakan animasi jepang dengan animasi barat.

Dalam Nihonggo Daijiten(1995,13), pengertian anime adalah :

絵や人形など少しずつ動かして =こまずつ撮影し、映画すると、絵

や人形 が動いているように、見える映画技術。また、その作品。動

画。

Terjemahan :

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

4

Universitas Indonesia

Teknik film yang menunjukan setiap bagian gambar, boneka, dan lain-lain

dengan menggerakkannya sedikit demi sedikit, sehingga gambar dan

bonekanya terlihat bergerak. Juga hasil akhirnya, gambar yang bergerak.

Anime memiliki karakteristik visual yang sangat bervariasi dan tidak memiliki gaya

yang baku dan digunakan oleh semua anime. Namun secara umum anime Jepang

dapat dikenali dengan penggambaran tokoh fisik yang berlebihan atau non-realistik,

seperti mata yang besar ataupun gaya rambutnya yang khas dan berwarna-warni.

Umumya penggambaran tubuh karakter tidak mengikuti proporsi normal.

Karakteristik visual tersebut sebetulnya sejalan dengan gaya ilustrasi yang umum

digunakan di Jepang, temasuk manga.1 Gaya semacam itu walapun tidak dipatenkan

oleh Jepang, namun sudah menjadi gaya yang identik dengan Jepang. Gaya itu

dipopulerkan oleh Ozamu Tezuka, seorang komikus dan animator Jepang legendaris

yang dijuluki God of Manga and Anime, yang pada awalnya sebetulnya terpengaruh

oleh gaya-gaya kartun barat. Ia mengganggap ukuran mata yang besar dapat

mengeskpresikan emosi yang lebih kuat. Selain dalam gaya ilustrasinya, kedekatan

anime dan manga juga terlihat dari penggunaan bahasa visual yang khas digunakan

dalam manga untuk mengekspresikan mood maupun pikiran tokoh-tokohnya dalam

variasi yang sangat banyak dibandingkan dengan animasi barat. Sebagai sebuah

budaya populer, anime memiliki jangkauan yang luas, meliputi segala aspek di

masyarakat dan budaya. Dalam perkembangannya anime telah digunakan oleh

animator-animator Jepang untuk mengeksplorasi berbagai macam gaya, ide cerita,

serta tema, dari yang ditujukan untuk anak-anak, remaja hingga dewasa.

Anime masih jarang digunakan sebagai media pengajaran di kelas, namun

meskipun begitu anime digemari di kalangan muda, baik yang mempelajari bahasa

Jepang maupun yang tidak mempelajari bahasa Jepang. Tidak sedikit pula orang yang

mempelajari bahasa Jepang karena tertarik akan anime. Seperti yang dikatakan oleh

Manion(2007:5) “The fact is that people who like anime, depending on their

exposure to Japanese culture,tend to like many aspects of Japanese culture, from

1 Manga merupakan istilah yang dipakai untuk komik yang dibuat oleh orang Jepang

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

5

Universitas Indonesia

popular to traditional, as well, and develop at some point either the desire to learn

Japanese or visit Japan”, yang berarti Kenyataanya adalah orang yang menyukai

anime, biasanya menyukai banyak aspek dalam kebudayaan Jepang, dari yang

populer sampai yang tradisional, serta adanya keinginan untuk mempelajari bahasa

Jepang atau mengunjungi jepang. Salah satu peneliti jepang, Kumano Nanae dan

Hiroshi Takimakidai (2008:55) mengatakan hal yang serupa ;

また、「アニメ・マンガ」 が海外の若者が日本や日本語に興味

をもつ大きなきっかけとなっていることは確かであり、日本語学習の

動機づけという点で「アニメ・マンガ」の可能性や果たす役割は大き

い.

Terjemahan :

Selanjutnya, anime dan manga telah menjadikan bahasa Jepang sebagai suatu

minat oleh orang muda di luar negeri, besarnya peran anime dan manga juga

karena dijadikan motif bagi para pembelajar Bahasa Jepang.

Media animasi ini dianggap sebagai salah satu alat untuk melihat efektifitas

dalam keberhasilan mempelajari bahasa. Seperti yang terlihat pada penelitian

sebelumnya mengenai penggunaan media video animasi dalam mata pelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia yang ditulis oleh Hendriana B.K(2005) menyimpulkan bahwa:

“Kemampuan menulis karangan narasi siswa yang menggunakan media video

animasi cenderung lebih tinggi dari kemampuan siswa yang tidak

menggunakan media video animasi yang ditunjukkan dengan selisih nilai

11,42 pada rata-rata skor 39,90. Penggunaan video animasi dalam mata

pelajara bahasa dan sastra Indonesia terbukti mampu meningkatkan

kemampuan menulis karangna narasi siswa, sehingga media video animasi ini

dapat digunakan dalam proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia

untuk meningkatkan kemampuan bahasa siswa”

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

6

Universitas Indonesia

Dengan latar belakang inilah, akan dilihat signifikan penggunaan media audio visual

berupa anime dalam proses pembelajaran bahasa Jepang.

1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah fungsi anime sebagai media dalam

pembelajaran bahasa Jepang.

Dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kemampuan Mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Jepang

dengan menggunakan anime sebagai media pembelajaran?

2 .Bagaimanakah tanggapan mahasiswa setelah menggunakan anime sebagai

media pembelajaran?

3.Apa fungsi anime dalam pembelajaran bahasa Jepang?

Ruang lingkup dalam penelitian ini di fokuskan kepada kepala Sekolah Kursus

Bahasa Jepang Gihon yang berada di kawasan Bintaro. Pembatasan responden pada

penelitian ini, hanya ditujukan kepada peserta didik level satu pada tempat kursus

Bahasa Jepang Gihon yang usianya berkisar antara 15 sampai 20 tahun.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Menjelaskan efektifitas penggunaan anime sebagai media pembelajaran

bahasa Jepang.

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

7

Universitas Indonesia

2. Menunjukkan kemampuan peserta didik melalui penggunaan anime

dalam pembelajaran.

1.4. Kemaknawian Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan pengetahuan lebih dalam

mengenai pemanfaatan anime sebagai media pembelajaran bahasa Jepang. Dengan

dituliskannya penelitian ini, diharapkan dapat menjadikan anime sebagai alternatif

dalam mengajar dan mempelajari bahasa Jepang.

1.5. Kerangka Teori

Dalam penelitian ini digunakan konsep komunikasi untuk menjelaskan suatu

proses terjadinya komunikasi. Selain itu, digunakan juga media pembelajaran untuk

menjelaskan mengenai suatu proses pembelajaran. Serta digunakan juga konsep

mengenai penggunaan media audiovisual, karena pada penelitian ini digunakan media

audiovisual dalam proses pembelajaran. Serta fungsi dari medio audiovisual tersebut.

1.6.Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian adalah metode penelitian

kualitatif interpretatif. Metode kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (1975:5)

merupakan metode yang menghasilkan data deskriptif dalam bentuk kata-kata, baik

lisan maupun tulisan. Namun Dalam penelitian ini juga digunakan data lapangan

dengan cara observasi dan kuesioner. Penggunakan data lapangan dalam ilmu

humaniora di namakan metode penelitian kualitatif interpretatif. Untuk memperoleh

data dalam penelitian ini di lakukan penelitian langsung dengan mengaplikasikan

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

8

Universitas Indonesia

anime sebagai media pembelajaran serta memberikan kuesioner pada peserta didik

yang telah menggumakanya.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini diharapkan dapat memudahkan dalam mengikuti

pembahasan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini disusun dalam beberapa bab yang tersusun seperti

berikut ini :

Bab.1. Pendahuluan

Bab ini terdiri dari 6 sub bab. Sub bab pertama menguraikan secara ringkas

mengenai latar belakang masalah. Dalam sub bab kedua diuraikan mengenai rumusan

dan pembatasan masalah. Sub bab ketiga menguraikan tentang tujuan penelitian.

Dalam sub bab empat menjelaskan manfaat dari dituliskannya penelitian ini, sub bab

kelima merupakan landasan teori yang menjelaskan mengenai teori yang dipakai.

Sedangkan dalam sub bab ke enam menjelaskan mengenai metode penelitian yang

dipakai dalam penelitian ini. Selanjutnya dalam sub bab ke tujuh dijelaskan mengenai

gambaran menyeluruh atas penulisan skripsi ini dengan memberikan sistematika

penulisan secara singkat.

Bab2. Landasan Pemikiran teoritis

Bab ini menjelaskan secara jelas mengenai kerangka teoritis, yang dibagi menjadi

beberapa sub bab. Sub bab yang pertama menjelaskan mengenai konsep komunikasi,

yang menjelaskan mengenai proses komunikasi dan unsur-unsur yang terdapat di

dalam suatu proses komunikasi Sub bab yang kedua menjelaskan mengenai media

pembelajaran, termasuk di dalamnya penjelasan mengenai media pembelajaran dan

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

9

Universitas Indonesia

manfaat media pembelajaran. Sub bab yang ketiga menjelaskan mengenai media

audio visual, yang memaparkan mengenai kelebihan dan kekurangan menggunakan

media audio visual dalam pembelajaran serta fungsi media dalam pembelajaran.

Bab. 3. Analisis dan Pembahasan

Bab ini terdiri dari empat sub bab. Sub bab pertama membahas dan memaparkan

mengenai fungsi atensi media. Sub bab kedua menjelaskan dan memaparkan

mengenai fungsi afektif media. Sub bab ketiga menjelaskan mengenai fungsi kognitif

media, dan yang terakhir yaitu sub bab ke empat menjelaskan mengenai fungsi

kompensatoris media.

Bab. 4 Kesimpulan

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian.

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

10

Universitas Indonesia

BAB II

Anime Sebagai Media Pembelajaran

2.1. Konsep Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti “sama”,

communico, communication atau communicare yang berarti “membuat sama” . Istilah

communis adalah istilah yang paling sering dipakai sebagai asal-usul kata

komunikasi. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu

pesan dianut secara sama (Mulyana,2005:41). Komunikasi juga dapat diartikan

sebagai suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberitau atau merubah sikap, pendapat atau perilaku baik lansung maupun tidak

langsung melalui media.

Berdasarkan konsep komunikasi yang diungkapkan oleh Laswell (2009;4),

bahwa dalam proses komunikasi terdapat unsur-unsur komunikasi berupa

komunikator, pesan, media, penerima pesan dan efek (Effendy,1994). Proses

komunikasi merupakan sebuah sistem yang diawali dengan komunikator

mengirimkan suatu pesan. Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi atau

keterangan dari komunikator tersebut. Pesan tersebut kemudian diubah dalam bentuk

sandi-sandi atau lambang-lambang seperti kata-kata, bunyi, gambar dan sebagainya.

Melalui media saluran atau channel seperti radio, televisi,OHP, ataupun film, pesan

diterima oleh penerima pesan melalui indera (mata dan telinga) untuk diolah,

sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima dan dipahami

oleh penerima pesan. Pada saat penerima pesan telah memahami pesan yang

disampaikan oleh komunikator, saat itulah terjadi feed back dimana terjadi

komunikasi dua arah. Media merupakan unsur yang menjadi jembatan antara sumber

dan penerima informasi semakin diperlukan untuk mempermudah komunikasi.

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

11

Universitas Indonesia

Dalam hal ini media komunikasi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk

menyampaikan pengetahuan dalam proses belajar mengajar (2007;2).

Secara garis besar menurut Munadi (2008:8-9), proses komunikasi terbagi

menjadi dua tahap, yaitu secara primer dan secara sekunder :

a. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau

perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau

simbol sebagai media. Lambang media primer dalam proses komunikasi

adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara

langsung mampu menterjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada

komunikan.

b. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan sarana atau alat sebagai

media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Surat, telepon,

teleteks,surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan lain sebagainya adalah

media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

Berdasarkan uraian di atas, jelas tergambar bahwa media merupakan bagian dari

proses komunikasi. Baik buruknya komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran

dalam komunikasi tersebut. Saluran atau Channel yang dimaksudkan di atas adalah

media. Bertitik tolak dari pengertian komunikasi, dapat dilihat bahwa proses

pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media yang dimaksudkan adalah

media pembelajaran.

Menurut Purwanto(1996), terdapat dua jenis komunikasi yang digunakan

dalam proses pembelajaran, yaitu :

a. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang

disampaikan melalui bahasa dan kata-kata yang di ucapkan. Komunikasi

verbal mencakup beberapa aspek, yang pertama berupa perbendaharaan

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

12

Universitas Indonesia

kata-kata, karena komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan

dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi

penting dalam berkomunikasi. Berikutnya adalah kecepatan, karena

komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat

diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Selanjutnya

adalah Intonasi suara,karena akan mempengaruhi arti pesan secara

dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan

intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional

merupakan hambatan dalam berkomunikasi. Singkat dan jelas merupakan

aspek komunikasi verbal yang berikutnya, karena komunikasi akan

efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok

permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti. Aspek yang terakhir

adalah waktu yang tepat, ini merupakan hal kritis yang perlu diperhatikan

karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk

berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau

memperhatikan apa yang disampaikan.

b. Komunikasi Nonverbal / Visual

Komunikasi Nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan

tidak menggunakan kata-kata, namun melalui gerak tubuh. Beberapa

aspek yang terdapat dalam komunikasi non verbal adalah, yang pertama

melalui ekspresi wajah, karena wajah merupakan sumber yang kaya

dengan komunikasi dan cerminan suasana emosi seseorang. Berikutnya

terdapat kontak mata, karena ini merupakan sinyal alamiah untuk

berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi

atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan

bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar

mendengarkan. Kontak mata juga dapat memberikan kesempatan pada

orang lain untuk mengobservasi yang lainnya. Selain itu ada juga Sound

(Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

13

Universitas Indonesia

ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan

komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non

verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat

jelas.. Gerak isyarat juga termasuk dalam komunikasi non verbal, karena

hal ini dapat mempertegas pembicaraan. Menggunakan isyarat sebagai

bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau

mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam

keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.

2.2. Media Pembelajaran

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa kegiatan pembelajaran

adalah suatu proses komunikasi dan bahwa kegiatan belajar mengajar melalui media

terjadi bila ada komunikasi, dan proses komunikasi itu sendiri terjadi setelah ada

reaksi balik (feedback). Berdasarkan uraian diatas maka secara singkat dapat

dikemukakan bahwa media pembelajaran itu merupakan alat penyalur pesan atau

informasi belajar. Berdasarkan Schramm(1971), dikatakan bahwa media

pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan

kepada penerima pesan dan bahwa materi yang ingin disampaikan adalah pesan

pembelajaran, dan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar.

Miarso (1985) memberikan batasan bahwa media pembelajaran sebagai segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.

Dalam pendidikan ada beberapa pengertian media, yaitu menurut Brigss

dalam Danasasmita (2009:120) mengungkapkan bahwa media dalam pembelajaran

pada hakikatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan

pengajaran, termasuk di dalamnya adalah buku, video tape, slide suara, suara guru,

dan perilaku terucap (nonverbal). Sebaliknya, Gagne (1979) melihat media sebagai

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

14

Universitas Indonesia

salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian yang di dalamnya tercakup

peralatan fisik pada komunikasi seperti buku, modul, computer, slide, tape recorder.

Gerlach dan Ely (1980) menyatakan media dalam pembelajaran adalah grafik,

foto grafik, elektronik, atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses dan

menjelaskan informasi lisan atau pandang. Terdapat definisi yang menekankan pada

anggota atau organ tubuh yang terkena rangsangan, anggota itu dapat berupa mata

(media pandang) atau telinga (media audio), tetapi ada pula yang menekankan pada

jenis rangsangan tertentu yang ditimbulkan oleh media itu. Misalnya, apakah media

itu bergerak atau berupa rekaman.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara luas, media pembelajaran

adalah setiap orang, bahan atau alat, atau peristiwa yang menciptakan kondisi

memungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Setiap media pembelajaran adalah sarana untuk menuju pada suatu tujuan. Di

dalamnya terdapat informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain.

Informasi ini mungkin didapatkan dalam buku-buku, peta, komputer, rekaman, film

atau microfilm dan sebagainya.

Manfaat dari pemakaian media dalam suatu proses pembelajaran adalah

sebagai berikut (Sadiman,1996:16-17) :

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh peserta didik sehingga memungkinkannya menguasai dan

mencapai tujuanpembelajaran.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-

mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga

peserta didik tidak akan cepat merasa bosan.

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

15

Universitas Indonesia

4. Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan,dan lain-lain.

5. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

peserta didik tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka, serta

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan

lingkungannya.

Menurut Rudi Brets dalam buku Media Pembelajaran(2008:52) membagi

media berdasarkan indera yang terlibat yaitu :

a. Media Audio

Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan

hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata.

b. Media Visual

Media Visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan.

c. Media Audio Visual

Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan

penglihatan sekaligus dalam satu proses.

Berdasarkan jenis-jenis media yang telah dijelaskan tersebut, media yang cocok

dipakai dalam penelitian ini adalah media audio visual. Dalam media audio visual

terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio

memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui

pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar

melalui bentuk visualisasi.

Menurut Ronal Anderson(1994:99), media audio visual merupakan rangkaian

gambar elektronis yang disertai oleh unsur suara audio dan juga mempunyai unsur

gambar yang dituangkan melalui pita video (video tape). Rangkaian gambar

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

16

Universitas Indonesia

elektronis tersebut kemudian diputar dengan suatu alat yaitu video cassette recorder

atau video player.

Media audio visual mempunyai beberapa kelebihan antara lain:

a. Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan menarik perhatian.

b. Isi dapat dilihat berulang-ulang serta dapat diputar kembali, sesuai

bagian yang diinginkan.

c. Pemakaian tidak terikat oleh waktu.

d. Sangat praktis dan menyenangkan.

e. Relatif tidak mahal karena dapat dipakai berulang kali.

f. Pertunjukan isi dapat dipercepat atau diperlambat.

Sebagai alat bantu (media pembelajaran) dalam pendidikan dan pengajaran,

media audio visual mempunyai sifat sebagai berikut:

a. Kemampuan meningkatkan pengertian.

b. Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.

c. Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau

pengetahuan hasil yang dicapai.

d. Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).

2.3. Fungsi Media dalam Pembelajaran

Levie & Lentsz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran , yaitu :

1. Fungsi Atensi

Fungsi atensi media audiovisual merupakan inti, yaitu menarik dan

mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi

pelajaran yang ditampilkan melalui media audio visual. Seringkali pada awal

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

17

Universitas Indonesia

pelajaran peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata kuliah

yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.

Media visual yang diproyeksikan dapat menenangkan dan mengarahkan

perhatian mereka kepada mata kuliah yang akan mereka terima. Dengan

demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi materi

perkuliahan semakin besar.

2. Fungsi Afektif

Fungsi Afektif media audiovisual adalah untuk meningkatkan ketertarikan dan

kesenangan ketika belajar menggunakan gambar visual serta audionya, Dalam

hal ini gambar atau simbol visual dapat menggugah emosi dan sikap peserta

didik. Pada umumnya, proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas

merupakan sistem belajar satu arah, yaitu guru yang menjelaskan materi

pelajaran dan para peserta didik mendengarkannya. Adakalanya, dengan

keadaan belajar seperti ini, peserta didik cenderung merasa bosan dan

mengalihkan perhatian mereka kepada hal yang lain. Dengan adanya media

audio visual ini, dapat membantu mereka untuk tertarik dan memberikan

perhatian penuh terhadap apa yang akan mereka lihat dan dengar.

3. Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif media visual adalah untuk meningkatkan pemahaman dan

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mengingat informasi atau

pesan yang dilihat. Berdasarkan temuan-temuan penelitian diungkapkan

bahwa fungsi kognitif media visual melalui gambar atau lambang visual dapat

mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan

mengingat pesan atau informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang

visual tersebut.

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

18

Universitas Indonesia

4. Fungsi Kompensatoris

Fungsi kompensatoris media audiovisual adalah untuk membantu peserta

didik yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi

dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media

pembelajaran berfungsi untuk membantu peserta didik yang lemah dan

lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks

atau disajikan secara verbal.

Pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran bahasa Jepang dapat

mengembangkan kemapuan peserta didik dalam hal menyimak, berbicara, membaca

dan menulis (Hendriana, 2005:47). Kemampuan tersebut merupakan kemampuan

yang harus dipelajari dan dikuasai seseorang jika ingin menguasai bahasa asing, yang

dalam hal ini dikhususkan dalam bahasa Jepang. Dengan demikian, anime sebagai

salah satu bagian dalam media audio visual dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

kemampuan dalam mempelajari bahasa Jepang.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa dalam proses komunikasi terdapat

unsur-unsur komunikasi yang terdiri dari komunikator, pesan, media, penerima pesan

dan feedback. Komunikasi yang terdapat dalam proses pembelajaran terdiri dari dua

jenis, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal

merupakan komunikasi yang disampaikan melalui kata-kata yang di ucapkan, yang

termasuk di dalamnya adalah kosa kata, kecepatan dalam berbicara, intonasi suara,

waktu pembicaraan serta komunikasi yang singkat dan jelas. Sedangkan komunikasi

non verbal merupakan komunikasi yang tidak diucapkan dengan kata-kata, melainkan

dengan gerak tubuh, yang termasuk di dalamnya adalah ekspresi wajah, kontak mata,

suara dan isyarat. Proses pembelajaran merupakan bagian dari suatu proses

komunikasi, sehingga unsur –unsur dalam proses pembelajaran sama seperti yang

terdapat dalam proses komunikasi, termasuk media. Media yang terdapat dalam

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

19

Universitas Indonesia

proses pembelajaran disebut dengan media pembelajaran, yang terdiri dari media

audio, visual dan audiovisual. Namun pada penelitian ini lebih menitikberatkan pada

media audiovisual. Media audiovisual merupakan media yang melibatkan indera

pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Terdapat empat fungsi

audiovisual, yang pertama terdapat fungsi atensi, yang berfungsi untuk menarik dan

mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang

ditampilkan melalui media audiovisual. Kedua merupakan fungi afektif yang

berfungsi untuk meningkatkan ketertarikan dan kesenangan ketika belajar dengan

menggunakan gambar visual serta audionya. Berikutnya merupakan fungsi kognitif

yang berfungsi untuk meningkatkan pemahaman dan mengembangkan kemampuan

peserta didik untuk mengingat informasi, dan yang terakhir merupakan fungsi

kompensantoris yang berfungsi untuk membantu peserta didik yang lemah dalam

membaca untuk mengorganisasikan informasi dan meningatnya kembali.

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

20

Universitas Indonesia

BAB III

Analisis Anime sebagai Media Pembelajaran

3.1. Fungsi Atensi

Fungsi atensi media audio visual adalah menarik dan mengarahkan perhatian

peserta didik untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang ditampilkan melalui media

audio visual. Dalam bagian ini akan dilihat fungsi atensi media audio visual bagi

peserta didik yang akan dilihat melalui penggunaan anime sebagai media

pembelajaran audio visual di dalam kelas yang terdapat dalam dalam kursus bahasa

Jepang. Anime yang digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Jepang ini adalah

Sailor Moon R, yang berdurasi kurang lebih tiga puluh menit dan diputar sebanyak

dua kali dalam setiap tatap muka. Selama menggunakan anime sebagai media

pembelajaran, akan dilihat bagaimana reaksi dan respon peserta didik, serta ada atau

tidaknya pengaruh penggunaan anime dalam pembelajaran bahasa Jepang mereka.

Pada akhir tatap muka yang ketiga, diberikan kuesioner kepada peserta didik tersebut

mengenai penggunaan anime dalam pembelajaran bahasa Jepang yang telah mereka

ikuti. Penggunaan anime sebagai media pembelajaran dalam satu kali tatap muka

digunakan setelah pembelajaran yang biasanya, yaitu proses pembelajaran dengan

keadaan pendidik yang menjelaskan materi pelajaran kepada peserta didik,

berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam. Setelah satu setengah jam

tersebut, penggunaan anime sebagai media pembelajaran mulai digunakan.

Keadaan pada saat pendidik menjelaskan materi pelajaran, masih terdapat

beberapa peserta didik yang tidak memperhatikan proses pembelajaran serta

mengalihkan konsentrasi dan fokus mereka kepada hal lain, seperti bermain telepon

genggam dan berbicara dengan teman di sebelahnya. Pada saat anime mulai diputar,

peserta didik terlihat bersemangat kembali dan perhatian mereka tertuju sepenuhnya

pada anime yang sedang ditayangkan tersebut. Perhatian dan konsentrasi mereka pada

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

21

Universitas Indonesia

saat menonton anime terlihat tidak teralihkan seperti sebelumnya pada saat pendidik

sedang menjelaskan mengenai materi pelajaran, dan pada adegan-adegan tertentu

dalam anime mereka terlihat antusias untuk terus menontonnya.

Data 1:

Data yang dapat digunakan untuk menjelaskan mengenai fungsi atensi anime

di dalam kelas adalah, melalui adegan-adegan tertentu yang terdapat dalam anime

tersebut yang menarik perhatian peserta didik. Salah satunya adalah adegan awal

yang terdapat dalam anime, yaitu pada saat tokoh-tokohnya muncul sebagai pelajar

sekolah biasa pada umumnya dengan menggunakan seragam seperti yang terlihat

dalam gambar berikut ;

Gambar 3.1:Tokoh-tokoh yang masih menggunakan seragam sekolah

Sumber http://mermaidvision.wordpress.com/category/sailormoon/

Pada gambar 3.1 tersebut terlihat bahwa tokoh-tokohnya yang dari urutan kiri ke

kanan bernama Ami Mizuno, Rei Hino, Usagi Tsukino, Makoto Kino dan Ai Minako

masih terlihat seperti anak sekolah pada umumnya yang menggunakan seragam dan

Ami Mizuno Rei Hino Usagi Tsukino Makoto Kino Ai Minako

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

22

Universitas Indonesia

berperilaku selayaknya anak sekolah pada umumnya seperti belajar di kelas,

mendapatkan hasil nilai ulangan yang jelek, berbincang-bincang dengan teman

sekelas sampai beradu pendapat dengan temannya. Selain itu hal lain yang membuat

menarik bagi peserta didik adalah seragam yang dikenakan oleh para tokoh tersebut,

yang tentu saja berbeda dengan seragam yang digunakan oleh anak sekolah di

Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan peserta didik saat adegan dalam anime

bertempat di sekolah, dimana banyak pelajar Jepang yang menggunakan seragam,

beberapa dari peserta didik bergumam ingin menggunakan seragam tersebut dan

mengatakan bahwa seragam yang dikenakan bagus bagi mereka, sehingga perhatian

peserta didik terlihat fokus terhadap anime yang sedang ditayangkan.

Data 2 :

Adegan berikutnya yang dapat digunakan adalah pada saat tokoh-tokoh

tersebut bertransformasi menjadi seorang pahlawan yang berganti baju menggunakan

baju yang berbeda. Adegan pada saat tokoh dalam anime tersebut bertransformasi

merupakan adegan yang paling menarik perhatian peserta didik, karena adegan

tersebut terlihat sangat menarik bagi mereka. Pada saat tokoh-tokoh tersebut

bertransformasi, sailor moon sebagai tokoh utama bertransformasi dengan waktu

yang lebih lama dibandingkan dengan tokoh yang lainnya dan pada saat ditayangkan

sailor moon bertransformasi sendiri sedangkan tokoh yang lainnya bertrasnformasi

bersama-sama seperti yang dapat diihat dalam gambar 3.2. Pada gambar 3.2 dibawah

ini dapat dilihat kumpulan gambar pada saat Usagi Tsukino yang awalnya merupakan

pelajar sekolah biasa bertransformasi menjadi seoarang pahlawan dan berganti

pakaian menggunakan baju yang berbeda. Dapat dilihat dalam gambar 3.2 pada

bagian paling atas sebelah kiri bahwa Usagi Tsukino masih menggunakan seragam

sekolahnya, lalu pada gambar selanjutnya dapat dilihat perubahannya menjadi sailor

moon dimulai dari bajunya, sarung tangan, sepatu, adanya tiara di dahi sampai

menggunakan pakaian yang lengkap sebagai sailor moon.

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

23

Universitas Indonesia

Gambar 3.2 : Perubahan Usagi Tsukino menjadi Sailor Moon

Selanjutnya diperlihatkan juga gambar pada saat tokoh yang lainnya bertransformasi ;

Gambar 3.3 : Perubahan Sailor Mercury, Mars , Jupiter dan Venus

Ai Minako Sailor Venus

Rei Hino Sailor Mars

Makoto Kino Sailor Jupiter

Ami Mizuno Sailor Mercury

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

24

Universitas Indonesia

Gambar 3.4 : Sailor Venus, Sailor Mercury, Sailor Mars, Sailor Jupiter

Pada gambar 3.3 dan gambar 3.4 diatas dapat terlihat pada saat tokoh yang lainnya,

yaitu Ami Mizuno, Rei hino, Makoto Kino dan Ai Minako bertransformasi menjadi

Sailor mercury, Sailor mars, Sailor Jupiter dan Sailor venus. Dalam gambar 3.3.

dapat dilihat bahwa tokoh yang telah disebutkan sebelumnya sedang melakukan

transformasi dari seoarang pelajar biasa yang menggunakan seragam menjadi

seoarang pahlawan seperti yang dapat terlihat dalam gambar 3.4. Transformasi ini

terlihat berbeda jika dibandingkan dengan trasnformasi Sailor Moon yang

memperlihatkan perubahannya secara jelas, transformasi Sailor lainnya selain Sailor

Moon hanya diperlihatkan sebentar dan tidak secara mendetail seperti transformasi

yang dilakukan oleh Sailor Moon. Gambar berikutnya akan memperlihatkan seluruh

tokoh yang telah bertansformasi;

Sailor venus Sailor Mercury

Sailor Mars Sailor Jupiter

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

25

Universitas Indonesia

Gambar 3.5 Tokoh dalam Sailor Moon

Seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.5, tokoh-tokoh yang pada awalnya masih

terlihat seperti anak sekolah seperti yang terdapat dalam gambar 3.1, telah berubah

dan bertransformasi menjadi seorang pahlawan. Pada saat adegan-adegan

transformasi ini berlangsung, yang dapat dilihat dalam gambar 3.2 sampai gambar 3.5

peserta didik tidak banyak berbicara dan serius menonton anime, dan sesekali

berkomentar kagum akan tranformasi tokoh-tokoh yang terdapat dalam anime. Dapat

terlihat dengan jelas bahwa pada saat adegan ini ditonton, peserta didik

memperhatikan dengan serius dan menganggapnya sebagai suatu hal yang sangat

menarik.

Data 3 :

Adegan lainnya yang digunakan adalah, pada saat peserta didik terlihat sangat

tertarik ketika menonton adegan para Sailor tersebut bertarung dan mengeluarkan

jurus andalan mereka. Seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.6 dibawah ini,

masing-masing dari tokohnya mempunya jurus dan teknik yang berbeda dalam

melawan musuhnya. Pada saat adegan ini sedang ditonton, peserta didik terlihat

sangat antusias dan menikmatinya, serta berkonsentrasi penuh terhadap anime yang

Sailor Mars , Sailor Venus, Sailor Moon, Sailor Jupiter, Sailor Mercury

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

26

Universitas Indonesia

sedang ditayangkan. Keantusiasan peserta didik ketika menonton adegan-adegan ini

terlihat dari komentar –komentar yang mereka lontarkan seperti “ keren ya” , “Hebat

banget”, “Pengen deh kaya gitu” ataupun sekedar komentar pendek yang menunjukan

kekaguman seperti “waaaah”. Komentar yang dilontarkan peserta didik menunjukkan

bahwa mereka serius dan tertarik pada saat menonton anime.

Gambar 3.6

Data 4:

Ketiga data yang telah dijelaskan diatas merupakan data yang di dapatkan

melalui penelitian suasana, keadaan kelas serta peserta didik yang dilihat secara

langsung pada saat anime sedang ditayangkan. Selanjutnya akan diberikan data lainya

untuk menguatkan penjelasan ini yang didapat melalui hasil kuesioner yang diberikan

kepada peserta didik mengenai penggunaan anime sebagai media pembelajaran.

Berikut merupakan beberapa pertanyaan dan hasil pengolahan data yang dapat

membantu dalam menjelaskan fungsi atensi ini, yang pertanyaan keseluruhan

kuesionernya dapat dilihat pada lampiran. Pertanyaan kuesioner yang dapat

digunakan pada fungsi atensi ini adalah pertanyaan pertama yang menanyakan

Sailor Moon

Sailor venus Sailor Mars Sailor Jupiter

Sailor Mercury

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

27

Universitas Indonesia

bagaimana pendapat peserta didik mengenai penggunaan anime dalam mempelajari

bahasa Jepang. Hasil dari pertanyaan ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1

Frekuensi Jawaban No.1

Alternatif Jawaban F %

a.Sangat menarik 8 47%

b.Cukup Menarik 9 53%

c. Kurang menarik 0 0%

d. Tidak menarik 0 0%

Jumlah 17 100%

Berdasarkan hasil pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa lebih dari setengahnya

beranggapan bahwa anime cukup menarik untuk mereka sebagai media pembelajaran,

dan hampir setengahnya beranggapan bahwa anime sangat menarik sebagai media

pembelajaran. Selanjutnya, dalam penjelasan fungsi atensi ini dapat digunakan

pertanyaan ketujuh yang dapat dilihat pada kuesioner dalam lampiran, yang

menanyakan apa kelebihan yang dirasakan peserta didik saat anime digunakan

sebagai media pembelajaran. Berikut dapat dilihat hasil pengolahan data dari

pertanyaan ini :

Tabel 3.2

Frekuensi Jawaban No.7

Alternatif Jawaban F %

a.Menambah Kosakata baru 7 42%

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

28

Universitas Indonesia

b.Menarik sehingga tidak

merasa cepat bosan

6 34%

c.Menghibur sehingga

menjadi semangat untuk

belajar

4 24%

Jumlah 17 100%

Berdasarkan hasil yang dapat dilihat pada tabel diatas, dapat dilihat hampir

setengahnya (42%) beranggapan bahwa kelebihan dari anime dalah itu dapat

menambah kosakata baru, sedangkan hampir setengahnya, yaitu 34% dan 24%

beranggapan bahwa anime tersebut menarik dan menghibur mereka sehingga

membuat mereka tidak merasa cepat bosan dan bersemangat dalam mempelajari

bahasa Jepang.

Berdasarkan penjelasan serta data yang telah dijelaskan di atas, dapat terlihat

bahwa anime dapat menarik perhatian peserta didik untuk fokus dan tidak

mengalihkan perhatiannya pada hal yang lain selain pembelajaran. Dengan adanya

perhatian dan fokus terhadap anime, yang digunakan sebagai media pembelajaran,

peserta didik akan lebih berkonsentrasi penuh pada pembelajaran di kelas.

3.2. Fungsi Afektif

Fungsi afektif media audio visual adalah untuk meningkatkan ketertarikan dan

kesenangan peserta didik ketika belajar dengan menggunakan gambar visual serta

audionya, sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi afektif media audio visual dapat

terlihat dari kenikmatan peserta didik pada saat media audio visual tersebut

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

29

Universitas Indonesia

digunakan. Fungsi afektif ini juga dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Seperti

yang telah dilihat pada pembahasan fungsi atensi, bahwa dengan menggunakan

anime, yang dalam penelitian ini digunakan sebagai media pembelajaran audio visual,

peserta didik memberikan perhatian dan fokus yang lebih besar ketika menontonnya,

dan pada fungsi afektif ini akan dilihat kenikmatan peserta didik pada saat menonton

anime.

Data 5:

Untuk melihat ketertarikan peserta didik pada saat menggunakan anime

sebagai media pembelajaran dapat terlihat pada saat sedang ditayangkan adegan-

adegan yang terdapat pada gambar 3.2, 3.3. Ketertarikan peserta didik terlihat jelas

pada saat tokoh-tokohnya sedang bertransformasi, yang ketertarikannya dapat dilihat

dengan komentar kekaguman dan keantusiasan peserta didik yang di ucapkan.

Transformasi sailor moon yang terlihat pada gambar 3.2 menjadikan peserta didik

memberikan fokus sepenuhnya pada anime yang sedang ditonton, terlebih karena

transformasi sailor moon sedikit lebih lama dibandingkan dengan transformasi sailor

yang lainnya seperti yang terlihat pada gambar 3.3.

Selain pada saat adegan transformasi tersebut, adegan tokoh-tokoh tersebut

mengeluarkan jurus andalan mereka yang dapat dilihat pada gambar 3.6 juga

merupakan adegan yang meningkatkan ketertarikan peserta didik. Pada tatap muka

yang kedua, peserta didik sudah hafal dengan kata-kata yang di ucapkan masing-

masing dari tokoh tersebut pada saat mengeluarkan jurus andalah mereka. Dapat

dilihat pada gambar 3.6 bagian kiri atas merupakan bagian pada saat sailor moon

mengucapkan “ moon tiara action” , sedangkan gambar disebelahnya adalah pada

saat sailor mercury mengucapkan “buble spray”. Pada bagian bawahnya terdapat

sailor venus yang mengucapkan “crecent beam”, yang ditengah merupakan sailor

mars pada saat mengucapkan “fire soul” dan yang paling kanan merupakan adegan

saat sailor Jupiter mengucapkan “ suphreme thunder”. Dapat dihafalnya kata-kata

yang diucapkan oleh tokoh-tokoh dalam anime oleh peserta didik, merupakan salah

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

30

Universitas Indonesia

satu bukti bahwa peserta memiliki ketertarikan yang besar pada anime yang sedang

ditayangkan.

Data 6:

Untuk menjelaskan mengenai fungsi afektif dapat dilihat dari sifat dan

perilaku peserta didik pada saat penelitian dijalankan. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya dalam fungsi atensi, bahwa terdapat beberapa adegan dalam anime Sailor

Moon yang menarik perhatian peserta didik untuk terus menontonnya. Pada saat

peserta didik menonton adegan – adegan yang menarik bagi mereka, terlihat bahwa

mereka menikmati menonton anime tersebut dan ingin terus menikmatinya. Ketika

pertama kali anime mulai di gunakan sebagai media pembelajaran di kelas,

ketertarikan peserta didik dalam menonton anime sudah terlihat, karena sebagian

besar dari mereka mengatakan bahwa menonton anime merupakan salah satu hal

yang sering mereka lakukan dirumah, dan anime Sailor Moon merupakan salah satu

anime kesukaan mereka. Pada saat menonton anime juga terlihat bahwa ada saatnya

peserta didik tertawa bersama-sama karena adegan yang sedang terlihat, ataupun

suasananya yang terasa tegang pada saat adegan bertarung. Ketika episode pertama

telah selesai ditonton, peserta didik antusias menonton kelanjutan ceritanya, namun

karena waktu juga tidak memungkinkan, hal itu tidak dapat dilakukan pada hari yang

sama, namun pendidik mengatakan bahwa anime akan ditayangkan kembali pada

tatap muka yang berikutnya. Pada saat tatap muka yang berikutnya, di awal

pembelajaran pendidik telah mengatakan bahwa satu jam terakhir dalam tatap muka

tersebut akan di gunakan untuk menonton kelanjutan anime, peserta didik terlihat

sangat gembira dan antusias. Keantusiasan dan ketertarikan peserta didik untuk

menonton anime mempengaruhi suasana pembelajaran. Pada penjelasan fungsi atensi

telah dijelaskan bahwa pada awal pembelajaran tatap muka yang pertama, ketika

pendidik menerangkan materi pelajaran, masih terdapat peserta didik yang teralihkan

perhatiannya akan hal yang lain. Hal ini tidak terlalu terlihat pada tatap muka kedua,

karena peserta didik terlihat ingin segera menonton anime, sehingga mereka lebih

memperhatikan pendidik pada saat menerangkan materi pelajaran sebelum menonton

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

31

Universitas Indonesia

anime. Ketertarikan peserta didik terhadap anime juga semakin terlihat pada tatap

muka yang berikutnya, mereka lebih fokus dan terlihat antusias ketika menonton

anime.

Data 7:

Data terakhir yang dapat dipakai untuk menjelaskan fungsi afektif ini adalah

melalui data kuesioner yang diberikan terhadap peserta didik yang pertanyaannya

dapat dilihat pada lampiran. Pertanyaan kuesinoer yang dapat digunakan untuk

menjelaskan fungsi afektif ini adalah pertanyaan nomor 6 yang menanyakan hal apa

yang biasa dilakukan peserta didik diluar jam pelajaran untuk meningkatkan

kemampuan bahasa Jepang mereka. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan uraian,

sehingga peserta didik menjawabnya dengan jawaban mereka sendiri, dan dalam

pengolahan datanya, disamakan terlebih dahulu jawaban-jawaban yang seirama.

Berikut dapat dilihat hasil jawaban dari pertanyaan ini setelah diolah, yaitu sebagai

berikut :

Tabel 3.3

Frekuensi Jawaban No.6

Alternatif Jawaban F %

a.Mempelajari kembali pelajaran

dirumah

6 34%

b.menonton anime 3 18%

c.menonton dorama 5 29%

d.mendengarkan musik Jepang 2 12%

e.menonton saluran televisi Jepang 1 6%

Jumlah 17 100%

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

32

Universitas Indonesia

Seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.3 diatas, bahwa hampir setengahnya dengan

persentase 29% menjawab menonton dorama, dan sebagian kecilnya dengan

persentase 18% menonton anime, sedangkan dengan persentase 6% menonton televisi

Jepang. Berdasarkan jawaban dan persentase ini, dapat dilihat bahwa hal yang

berhubungan dengan audiovisual merupakan hal yang menarik untuk mereka, karena

sebagian besar dari peserta didik menggunakan media yang menggunakan audio serta

gambar pada saat yang sama untuk meningkatkan pengatahuan mereka. Seperti yang

telah dijelaskan pada fungsi atensi, bahwa hal yang menarik bagi peserta didik dapat

mengarahkan mereka untuk lebih berkonsentrasi terhadap pelajaran. Pada fungsi

afektif ini dapat telihat bahwa dengan adanya konsentarasi terjadap pelajaran yang

sedang berlangsung, ketertarikan peserta didik terhadap pelajaran juga semakin

bertambah. Berdasarakan penjelasan dan data yang telah dijelaskan, terlihat bahwa

anime meningkatkan ketertarikan peserta didik untuk belajar di dalam kelas dan hal

yang menarik dari anime adalah karena anime merupakan salah satu contoh dari

media audio visual yang menggunakan audio serta gambar pada saat yang sama.

3.3. Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif media visual adalah untuk meningkatkan pemahaman dan

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mengingat informasi atau pesan

yang dilihat. Dalam penelitian ini, pada saat anime digunakan sebagai media

pembelajaran, peserta didik tersebut diminta untuk menuliskan kata-kata apa saja

yang mereka tangkap di dalam anime tersebut. Setelah anime yang diputar telah

selesai, satu persatu dari mereka akan diminta untuk membaca kata apa saja yang

mereka ingat, melafalakannya dengan ejaan yang benar serta memberitaukan artinya

apabila mereka mengetahuinya. Setelah itu, mereka diminta untuk menceritakan garis

besar dari anime tersebut.

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

33

Universitas Indonesia

Data 8:

Berikut merupakan kata-kata yang mereka tangkap dalam anime yang mereka

tonton dan merupakan kata-kata yang sebagian besar dapat ditangkap oleh peserta

didik. Kata yang dihuruf tebal merupakan kata-kata yang mereka dengar namun

mereka tidak mengetahui artinya.

Tabel 3.4

Kosakata 1-6 yang Ditangkap Peserta didik

kosakata

Peserta

1 2 3 4 5 6

1 あたし いってきます かばん わすれた いたい みっかげつ

2 あたし 行ってきます かばん ― 痛い ―

3 あたし ― かばん わすれた 痛い ―

4 あたし 行ってきます かばん わすれた 痛い みっかげつ

5 あたし いってきます かばん わすれた いたい みっかげつ

6 あたし いってきます かばん わすれた いたい ―

7 あたし いってきます かばん わすれた いたい みっかげつ

8 あたし 行ってきます かばん わすれた いたい ―

9 あたし 行ってきます かばん ― 痛い ―

10 あたし ― かばん わすれた 痛い ―

11 あたし 行ってきます かばん わすれた 痛い みっかげつ

12 あたし いってきます かばん わすれた 痛い みっかげつ

13 あたし いってきます かばん わすれた いたい みっかげつ

14 あたし 行ってきます かばん わすれた いたい ―

15 あたし ― かばん わすれた 痛い ―

16 あたし 行ってきます かばん わすれた 痛い みっかげつ

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

34

Universitas Indonesia

17 あたし 行ってきます かばん わすれた いたい みっかげつ

Melalui tabel 3.4 diatas dapat dilihat terdapat enam kosakata pertama yang di

tangkap oleh peserta didik. Pada kosakata yang pertama, yaitu atashi(あたし), yang

dapat ditangkap oleh peserta didik melalui kalimat “あたし、月野 うさぎ 14さい

です “, semua peserta didik dapat mendengarnya dan semuanya mengetahui

artinya walaupun dalam kalimat ini mereka hanya dapat menangkap kata atashi. Hal

ini dapat terjadi karena kata あたし atau biasanya di katakan わたし sering dipakai

dan di dengar oleh peserta didik. Kosakata selanjutnya adalah ittekimasu. Pada

kosakata ittekimasu ini, dapat ditangkap peserta didik pada saat tokoh dalam anime

ini sedang ingin pergi dari rumah dan mengatakanya secara lancang “行ってきます”.

Terdapat tiga peserta didik yang tidak dapat menangkapnya, sedangkan peserta didik

yang lainnya dapat menangkapnya dan mengetahui artinya, namun ada yang

menulisnya dengan menggunakan hiragana( いってきます ) , ada juga yang

menuliskannya dengan kanji (行ってきます). Kosakata yang ketiga adalah かばん

yang dapat ditangkap dan diketahui artinya oleh semua peserta didik. Kosakata yang

keempat yang dapat ditangkap oleh peserta didik adalah わすれた. Hampir semua

peserta didik dapat menangkap dan mengetahui arti dari kosakata ini, hanya dua

peserta didik yang tidak dapat menangkapnya. Kosakata yang ketiga dan keempat ini

terdapat dalam satu kalimat, yaitu “うさぎ、かばんがわすれた”. Kosakata yang

kelima merupakan itai. Kosakata ini dapat ditangkap peserta didik, karena di

ucapkan dengan berupa seruan. Pada kosakata itai, semua peserta didik dapat

menangkap dan mengetahui artinya, namun ada yang menuliskannya dengan

menggunakan hiragana (いたい) ataupun kanji (痛い). Kosakata terakhir pada tabel

3.4 yaitu, mikkagetsu (みっかげつ) yang dapat ditangkap oleh sebagian dari peserta

didik namun tidak mereka ketahui artinya. Kosakata ini terdapat dalam kalimat “もう

、三日月ね “, namun peserta didik tidak menuliskannya dengan kanji, namun

menuliskannya dengan hiragana.

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

35

Universitas Indonesia

Tabel 3.5

Kosakata 7-12 yang Ditangkap Peserta Didik

kosakata

Peserta

7 8 9 10 11 12

1 本当 ― ぼく そろそろ おねがい はい

2 本当 ― 僕たち そろそろ おねがい はい

3 ほんとう ― 僕 ― おねがい はい

4 本当 ― 僕 ― おねがい はい

5 ほんとう ― たち ― おねがい はい

6 ほんとう あのさ たち そろそろ おねがい はい

7 本当 ― 僕たち ― おねがい はい

8 本当 あのさ たち そろそろ おねがい はい

9 本当 ― 僕たち そろそろ おねがい はい

10 ほんとう ― ぼく ― おねがい はい

11 ほんとう ― 僕 そろそろ おねがい はい

12 本当 ― ぼく ― おねがい はい

13 本当 ― 僕 ― おねがい はい

14 ほんとう あのさ たち そろそろ おねがい はい

15 本当 ― 僕 ― おねがい はい

16 本当 ― 僕 そろそろ おねがい はい

17 本当 ― ぼくたち ― おねがい はい

Pada tabel 3.5 diatas dapat dilihat kosakata selanjutnya yang dapat ditangkap

oleh peserta didik. Kosakata ketujuh yang dapat ditangkap oleh peserra didik adalah

hontou. Kosakata ini terdapat dalam kalimat “ああ、本当?”. Semua peserta didik

dapat menangkap kosakata ini dan mengetahui artinya, namun ada yang

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

36

Universitas Indonesia

menuliskannya dengan menggunakan hiragana (ほんとう) ataupun kanji(本当). Tiga

kosakata berikutnya yang dapat ditangkap oleh peserta didik terdapat dalam satu

kalimat, “あのさ、ルナ 僕たちもそろそろ。。”. Kosakata kedelapan yang dapat

ditangkap peserta didik adalah ano sa, yang hanya dapat ditangkap oleh tiga peserta

didik, namun mereka juga tidak mengetahui artinya. Hal ini dikarenakan, peserta

didik belum pernah mendengar ungkapan-ungkapan yang biasa digunakan oleh orang

Jepang sebelumnya. Kosakata berikutnya yang dapat ditangkap oleh peserta didik

adalah bokutachi, namun ada beberapa peserta didik yang hanya dapat menangkap

kata boku dan tachi. Sebagian dari peserta didik yang menangkap kata bokutachi

ataupun tachi tidak mengetahui artinya, mereka hanya mengetahui arti dari kata boku.

Kata boku itu sendiri dituliskan dengan menggunakan hiragana (ぼく) ataupun kanji (

僕). Selanjutnya sebagian dari peserta didik dapat menangkap kata sorosoro (そろそ

ろ) namun mereka tidak mengetahui artinya, karena kata ini tidak pernah di dengar

dan digunakan sebelumnya oleh peserta didik. Kosakata selanjutnya yang dapat

ditangkap dan diketahui artinya oleh peserta didik adalah おねがい dan はい, karena

kosakata ini sudah pernah di dengar dan digunakan oleh peserta didik. Kedua

kosakata ini terdapat pada kalimat yang bersangkutan, yaitu “みずのさん、おねが

いね“、”はい“.

Tabel 3.6

Kosakata 13-19 yang Ditangkap Peserta Didik

kosakata

Peserta

13 14 15 16 17 18 19

1 ― だれ ごめなさい 何 もう朝 これ みんな

2 小女 だれ ごめなさい 何 あさ これ みんな

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

37

Universitas Indonesia

Pada tabel 3.6 diatas dapat dilihat kosakata-kosakata selanjutnya yang dapat

ditangkap oleh peserta didik. Kosakata pertama pada tabel 3.6 diatas adalah kata

yang ditangkap oleh sebagian peserta didik yaitu 小女 yang diketahui artinya dan

juga mereka menuliskannya dengan menggunakan kanji. Kosakata ini ditangkap

peserta didik dalam kalimat “五組 天才小女”, namun peserta didik hanya dapat

menangkap kosakata小女. Selanjutnya terdapat kata dare (だれ) yang dapat ditangkap

oleh sebagian besar peserta didik serta diketahui artinya, dan hanya tiga peserta didik

yang tidak dapat menangkap kata tersebut. Kosakata ini ditangkap peserta didik

melalui kalimat “ええ、だれ?”. Selanjutnya terdapat kata gomenasai (ごめなさい

) yang dapat ditangkap oleh semua peserta didik dan mereka ketahui artinya.

Kosakata ini terdapat pada kalimat “ごめなさい、後ろから押すろちゃたん

”.Kosakata selanjutnya adalah nani , yang juga dapat ditangkap oleh semua peserta

3 小女 だれ ごめなさい 何 あさ これ みんな

4 小女 だれ ごめなさい 何 朝 これ みんな

5 ― だれ ごめなさい なに もう これ みんな

6 小女 ― ごめなさい 何 もう これ みんな

7 小女 だれ ごめなさい 何 朝 これ みんな

8 ― ― ごめなさい 何 朝 これ みんな

9 小女 だれ ごめなさい なに 朝 これ みんな

10 ― だれ ごめなさい 何 もうあさ これ みんな

11 ― だれ ごめなさい 何 あさ これ みんな

12 小女 だれ ごめなさい 何 もうあさ これ みんな

13 ― だれ ごめなさい 何 もうあさ これ みんな

14 ― ― ごめなさい 何 朝 これ みんな

15 小女 だれ ごめなさい なに あさ これ みんな

16 だれ ごめなさい 何 もうあさ これ みんな

17 だれ ごめなさい 何 もう朝 これ みんな

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

38

Universitas Indonesia

didik dan diketahui artinya, namun terdapat peserta didik yang menuliskannya dengan

menggunakan hiragana(なに)ataupun kanji(何). Kosakata berikutnya yang ditangkap

adalah mou asa, namun terdapat peserta didik yang menangkapnya hanya mou(もう)

ataupun asa(あさ) saja dan terdapat juga peserta didik yang tidak mengetahui artinya.

Kosakata nani dan mou asa, terdapat dalam kalimat “何?もうあさ?”. Dua

kosakata selanjutnya, yaitu これ dan みんな dapat ditangkap dan diketahui artinya

oleh peserta didik, karena kedua kosakata ini sudah sering digunakan oleh peserta

didik. Kosakata これ dapat ditangkap peserta didik melalui kalimat “これ、なに?”,

sedangkan kosakata みんな ditangkap melalui kalimat “みんなさん、聞ってくだ

さい”.

Tabel 3.7

Kosakata 20-26 yang Ditangkap Peserta Didik

kosakata

Peserta

20 21 22 23 24 25 26

1 ― だけ こわいい あれ ― どうして 名前

2 ― だけ こわいい あれ びっくり どうして なまえ

3 うしろ ― ― あれ びっくり どうして 名前

4 ― ― こわいい あれ ― どうして 名前

5 ― だけ こわいい あれ ― どうして なまえ

6 うしろ ― ― あれ びっくり ― なまえ

7 ― ― こわいい あれ ― どうして なまえ

8 うしろ ー ― あれ びっくり ― 名前

9 うしろ だけ ― あれ びっくり どうして 名前

10 ― だけ こわいい あれ びっくり どうして なまえ

11 うしろ だけ こわいい あれ ― どうして 名前

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

39

Universitas Indonesia

12 ― だけ こわいい あれ ― どうして なまえ

13 ― ― こわいい あれ ― どうして なまえ

14 うしろ だけ こわいい あれ ― ― 名前

15 ― ― こわいい あれ びっくり どうして 名前

16 うしろ だけ こわいい あれ びっくり どうして なまえ

17 ― だけ こわいい あれ ― どうして 名前

Pada tabel 3.7 dapat dilihat kelanjutan dari kosakata-kosakata yang ditangkap

oleh peserta didik. Kosakata selanjutnya yang dapat ditangkap oleh peserta didik

adalah うしろ dan だけ hanya dapat ditangkap oleh sebagian dari peserta didik

namun mereka ketahui artinya. Kosakata うしろ terdapat pada kalimat yang telah

dituliskan sebelumnya, yaitu “後ろから押すろちゃたん”, sedangkan kosakata だ

け terdapat dalam kalimat “あたしだけじゃないよ”. Selanjutnya terdapat kata

kowaii(こわいい) yang dapat ditangkap oleh hampir semua peserta didik, walaupun

terdapat beberapa dari mereka yang tidak mengetahui artinya. Kosakata selanjutnya

merupakan are (あれ) yang dapat ditangkap oleh semua peserta didik dan diketahui

artinya. Kosakata kowaii dan are tidak terdapat dalam kalimat, namun hanya

diucapkan masing-masing kata itu saja. Selanjutnya terdapat kata bikkuri (びっくり)

yang dapat ditangkap oleh sebagian peserta didik, namun ada yang mengetahui

artinya ada pula yang tidak mengetahuinya. Kosakata ini terdapat dalam kalimat “そ

んなにびっくりしない”, namun peserta didik hanya dapat menangkap kata bikkuri.

Setelah itu terdapat kata doushite (どうして) yang dapat ditangkap oleh sebagian

besar peserta didik, dan yang dapat menangkap kata tersebut juga dapat mengetahui

artinya. Kosakata ini terdapat dalam kalimat “なるちゃん、どいして?”. Kosakata

selanjutnya yang dapat ditangkap oleh semua peserta didik adalah namae. Semua

peserta didik dapat menangkap kata ini dan mengetahui artinya, hanya saja ada yang

menuliskannya dengan menggunakan hiragana ( な ま え )dan juga ada yang

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

40

Universitas Indonesia

menuliskannya dengan menggunakan kanji( 名前 ). Kosakata ini terdapat dalam

kalimat pada saat seseorang sedang memperkenalkan dirinya, yaitu “私名前はぎん

がせいじゅろ”.

Tabel 3.8

Kosakata 27-32 yang Ditangkap Peserta Didik

kosakata

Peserta

27 28 29 30 31 32

1 じゃない だから ちがう ほかの 言葉 一人

2 じゃない だから ちがう ほかの 言葉 ひとり

3 いえない だから ― ほか ことば ひとり

4 じゃない だから ちがう ― 言葉 ひとり

5 じゃない だから ― ― 言葉 ひとり

6 いえない だから ― ほかの ことば 一人

7 いえない だから ― ほか 言葉 一人

8 いえない だから ― ほかの 言葉 ひとり

9 じゃない だから ちがう ― ことば 一人

10 じゃない だから ― ― 言葉 一人

11 じゃない だから ちがう ほかの 言葉 ひとり

12 じゃない だから ちがう ほかの ことば ひとり

13 いえない だから ちがう ほかの 言葉 一人

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

41

Universitas Indonesia

14 いえない だから ― ほか 言葉 一人

15 じゃない だから ― ― ことば ひとり

16 じゃない だから ちがう ― ことば ひとり

17 じゃない だから ― ほか ことば ひとり

Pada tabel 3.8 terdapat kelanjutan dari kosakata yang ditangkap oleh peserta

didik. Kosakata ke dua puluh delapan yang seharusnya di dengar oleh peserta didik

adalah janai ( じゃない ), namun terdapat beberapa peserta didik yang salah

mendengarnya menjadi ienai (いえない). Kosakata ini terdapat pada kalimat “危な

いじゃない?”. Peserta didik yang mendengarnya dengan benar janai mengetahui

artinya, namun peserta didik yang salah mendengarnya menjadi ienai, terdapat

beberapa dari mereka yang tidak mengetahui artinya. Selanjutnya, kosakata yang

dapat di dengar oleh seluruh peserta didik dan diketahui artinya adalah dakara (だか

ら). Kosakata ini terdapat dalam kalimat “だからといって“. Kosakata selanjutnya

adalah chigau (ちがう) yang dapat ditangkap oleh sebagian peserta didik. Kosakata

ini terdapat dalam kalimat “ ちがうはよ ”. Sebagian dari peserta didik yang

menangkap kata ini terdapat yang mengetahui artinya, terdapat juga yang tidak

mengetahui artinya. Kosakata berikutnya yang dapat ditangkap oleh sebagian besar

peserta didik adalah hoka no (ほかの) , namun ada beberapa peserta didik yang

menangkapnya hanya hoka (ほか ), dan ada sebagian kecilnya yang tidak dapat

menangkap kosakata ini. Kosakata ini terdapat dalam kalimat “やっぱりほかのみん

なも”. Peserta didik yang dapat menangkap kosakata ini juga mengetahui artinya.

Selanjutnya terdapat kosakata kotoba yang dapat ditangkap oleh seluruh peserta didik

dan juga diketahui artinya, namun mereka menulisnya dengan huruf hiragana (こと

ば) dan juga kanji (言葉). Kosakata ini terdapat pada kalimat “とても信じられない

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

42

Universitas Indonesia

を先の言葉”. Kosakata selanjutnya yang dapat ditangkap oleh seluruh peserta didik

adalah hitori, yang juga dapat diketahui artinya, namun terdapat peserta didik yang

menulisnya dengan huruf hiragana (ひとり) ataupun kanji (一人). Kosakata hitori

terdapat dalam kalimat ”うさぎちゃんひとりじゃん。。しんぱいですよ”,

namun peserta didik hanya dapat menangkap kata hitori. Kedua kosakata yang

diketahui oleh peserta didik ini dikarenakan sudah sering didengar dan digunakan

oleh mereka.

Tabel 3.9

kosakata

Peserta

33 34 35 36

1 つまらない すごい だいじょうぶ うれしい

2 ― すごい だいじょうぶ うれしい

3 つまらない すごい だいじょうぶ うれしい

4 ― すごい だいじょうぶ うれしい

5 つまらない すごい だいじょうぶ うれしい

6 つまらない すごい だいじょうぶ うれしい

7 ― すごい だいじょうぶ ―

8 ― すごい だいじょうぶ うれしい

9 ― すごい だいじょうぶ ―

10 ― すごい だいじょうぶ ―

11 つまらない すごい だいじょうぶ ―

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

43

Universitas Indonesia

12 ― すごい だいじょうぶ うれしい

13 つまらない すごい だいじょうぶ うれしい

14 つまらない すごい だいじょうぶ ―

15 ― すごい だいじょうぶ うれしい

16 ― すごい だいじょうぶ ―

17 つまらない すごい だいじょうぶ うれしい

Tabel 3.9 merupakan tabel terakhir yang menunjukkan kata-kata yang dapat di

tangkap oleh peserta didik. Kosakata pertama pada tabel 3.6, hanya dapat ditangkap

oleh sebagian kecil dari peserta didik, yaitu tsumaranai (つまらない) , namun

mereka masih tidak mengetahui artinya. Kosakata ini ditangkap peserta didik dalam

kalimat “ああ、つまらないね”. Selanjutnya terdapat dua kosakata yang ditangkap

oleh semua peserta didik, yaitu sugoi (すごい) dan daijyoubu(だいじょうぶ),

namun masih terdapat peserta didik yang belum mengetahui artinya. Kosakata sugoi

terdapat dalam kalimat “すごいですね”, sedangkan kosakata daijyoubu terdapat

pada kalimat “だいじょうぶ, だいじょうぶ”. Kosakata terakhir yang ditangkap

oleh sebagian peserta didik adalah ureshii (うれしい), namun ada beberapa peserta

didik yang belum mengetahui artinya. Kosakata ini terdapat pada kalimat “うれしい

ね”.

Berdasarkan data yang telah diberikan pada tabel 3.4 sampai tabel 3.9 dapat

terlihat bahwa banyak kata-kata yang dapat ditangkap oleh peserta didik, meskipun

terdapat kosakata yang salah di dengar oleh peserta didik dan juga terdapat beberapa

kosakata yang hanya dapat di dengar oleh beberapa peserta didik dan tidak diketahui

artinya, namun setelah selesai menonton anime tersebut dan dibahasnya bersama-

sama maka peserta didik akan mengetahui kosakata-kosakata baru dan juga

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

44

Universitas Indonesia

mengetahui artinya. Hal lain yang menjadi keuntungan dalam menonton anime adalah

peserta didik dapat mendengar pelafalan kosakata yang benar secara langsung, karena

setelah menuliskan kosakata tersebut dan peserta didik diminta untuk melafalkannya,

sebagian besar dari mereka dapat melafalkannya dengan benar sesuai dengan yang

mereka dengar dalam anime.

Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada peserta didik tersebut, seperti

yang dapat dilihat pada lampiran pertanyaan ketiga dan keempat. Pada pertanyaan

ketiga ditanyakan kepada peserta didik apakah anime membantu meningkatkan

kemampuan bahasa Jepang mereka, dapat dilihat hasil jawaban mereka sebagai

berikut :

Tabel 3.10

Frekuensi Jawaban No.3

Alternatif Jawaban f %

a. Sangat 2 12%

b. Cukup 14 82%

c. Kurang 1 6%

d. Tidak 0 0%

Jumlah 17 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar dari mereka dengan

presentase 82% beranggapan bahwa anime cukup membantu dalam meningkatkan

kemampuan bahasa Jepang mereka. Sedangkan pada pertanyaan keempat, ditanyakan

pada bagian apa peserta didik merasa terbantu dalam menggunakan anime sebagai

media pembelajaran. Berikut merupakan hasil yang didapat melalui pertanyaan ini :

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

45

Universitas Indonesia

Tabel 3.11

Frekuensi Jawaban No.4

Alternatif Jawaban f %

a. Mendengar 6 34%

b. Berbicara/ Melafalkan 5 30%

c. Menambah kosakata 5 30%

d. Menulis 1 6%

Jumlah 17 100%

Dalam tabel 3.11 di atas dapat dilihat peserta didik dengan persentase 34%

beranggapan bahwa anime membantu mereka mempelajari bahasa Jepang dalam hal

mendengar, 30% dari mereka menganggap anime membantu mereka dalam hal

berbicara atau melafalkan serta menambah kosakata dalam bahasa Jepang, dan

sebagian kecilnya (6%) beranggapan bahwa anime membantu mereka untuk menulis

dalam bahasa Jepang.

Dari data-data yang telah dijabarkan di atas, dapat dikatakan bahwa anime

sebagai media pembelajaran membantu peserta didik untuk meningkatkan

pemahaman dan mengembangkan kemampuan mereka dalam mengingat informasi.

Walaupun dalam pembelajaran bahasa Jepang ini, anime memang tidak dapat

membantu sepenuhnya para peserta didik untuk menguasai seluruh komponen

pembelajaran dalam bahasa Jepang, seperti yang dilihat bahwa sebagian besar dari

peserta didik tersebut terbantu hanya dalam hal mendengar, berbicara serta

menambah perbendaharaan kosakata, sedangkan dalam pembelajaran bahasa Jepang

terdapat komponen lainnya yang harus dikuasai. Sehinga dalam hal ini dapat

dikatakan bahwa anime sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam hal mendengar dan menyimak, berbicara dan

melafalkan serta bertambahnya perbendaharaan kosakata bahasa Jepang.

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

46

Universitas Indonesia

3.3. Fungsi Kompensatoris

Fungsi kompensatoris media audio visual adalah untuk membantu peserta

didik yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dan

mengingatnya kembali. Dalam hal cara belajar, setiap orang memiliki cara belajar

yang berbeda-beda. Terdapat orang yang lebih memilih untuk menghafal kata-kata

yang terdapat dalam bukut teks, terdapat pula orang yang lebih mudah belajar dengan

mendengarkan penjelasan dari orang lain, dan juga terdapat pula orang yang lebih

mudah belajar dengan menggunakan alat peraga. Menggunakan alat peraga atau

media, merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu peserta

didik yang kurang mampu belajar dengan menghafal atau mendengarkan penjelasan

dari orang lain.

Data 9:

Dalam tabel 3.4 sampai dengan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa peserta didik

dapat menangkap banyak kosakata dalam satu kali tatap muka menggunakan anime

sebagai media pembelajaran. Masing-masing peserta didik dapat menangkap kurang

lebih tiga puluh sampai tiga puluh lima kosakata dalam satu kali pertemuan. Dalam

penelitian ini, karena anime digunakan sebagai media pembelajaran sebanyak tiga

kali tatap muka, sehingga dapat dikatakan bahwa selama tiga kali tatap muka

tersebut, peserta didik sudah dapat mempelajari kurang lebih enam puluh kosakata,

baik yang baru mereka dengar dan ketahui artinya, maupun yang telah mereka

ketahui sebelumnya. Untuk mengetahui, apakah peserta didik tetap mengingat

kosakata yang telah mereka pelajari selama penggunaan anime tersebut, pada akhir

tatap muka yang ketiga peserta didik diminta untuk menuliskan kembali kosakata-

kosakata tersebut, beserta artinya dan juga cara melafalkannya. Hasilnya, sebagain

besar dari mereka dapat menuliskan tiga puluh kosakata, empat puluh bahkan ada

juga yang menuliskan sekitar lima puluh kosakata yang mereka tangkap melalui

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

47

Universitas Indonesia

anime, dan kosakata yang mereka ingat tidak hanya kosakata yang telah mereka

ketahui dari awalnya, namun kosakata-kosakata yang baru mereka dengar dalam

anime juga masih dapat di ingat oleh peserta didik. Berdasarkan penjelasan ini, dapat

dikatakan bahwa, anime sebagai media pembelajaran membantu peserta didik untuk

mengingat, mengorganisakan dan menjelaskan kembali pembelajaran yang telah

dipelajari sebelumnya.

Setelah melihat penjabaran yang telah dijelaskan di atas, dapat dilihat bahwa

penggunaan anime sebagai media pembelajaran bahasa Jepang efektif untuk

membantu peserta didik dalam mempelajari dan meningkatkan kemampuan bahasa

Jepang mereka. Hal ini dapat dikatakan karena sebagian besar peserta didik

beranggapan bahwa penggunaan anime sebagai media pembelajaran di dalam kelas

dapat membantu mereka untuk mempelajari bahasa Jepang. Dalam fungsi atensi

media pembelajaran, dapat dikatakan bahwa anime menjadikan peserta didik untuk

melihat dan memperhatikan pembelajaran dengan lebih fokus dan berkonsentrasi. Hal

ini dikarenakan anime sebagai media audio visual memiliki unsur audio atau verbal

dan juga unsur gambar atau non verbal yang di anggap menarik oleh peserta didik,

sehingga perhatian peserta didik yang tadinya mudah teralihkan pada saat belajar

akan lebih fokus pada saat anime di gunakan sebagai media pembelajaran. Setelah

fungsi atensi, terdapat juga fungsi afektif anime yang dapat meningkatkan

ketertarikan dan kesenangan peserta didik dalam belajar, yang juga dapat melibatkan

emosi dan sikap peserta didik. Penggunaan anime sebagai media pembelajaran dapat

meningkatkan ketertarikan peserta didik yang dapat dilihat dari keantusiasan peserta

didik pada saat mengetahui akan menggunakan anime dalam belajar. Suasana kelas

pada saat pendidik menjelaskan materi pelajaran dengan pada saat anime sedang

digunakan sebagai media pembelajaran juga terlihat berbeda. Pada saat pendidik

sedang mengajar, suasana kelas terlihat diam dan tegang, namun pada saat anime di

gunakan suasana kelas terlihat lebih enak untuk belajar, hal inilah yang dikatakan

bahwa penggunaan anime dapat melibatkan emosi dan sikap peserta didik. Setelah

itu terdapat fungsi kognitif anime yang dapat membantu peserta didik untuk

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

48

Universitas Indonesia

meningkatkan pemahaman dan mengembangkan kemampuannya dalam mempelajari

bahasa Jepang. Penggunaan anime sebagai media pembelajaran efektif bagi

pembelajar bahasa Jepang untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jepangnya dalam

bagian mendengar atau menyimak, menambah perbendaharaan kosakata dan

berbicara, namun tidak terlalu efektif untuk membantu kemampuan menulis. Fungsi

anime yang terakhir adalah fungsi kompensatoris yang membantu peserta didik untuk

menghafal kosakata dan mengingatnya kembali. Berdasarkan penjelasan ini dapat

dikatakan bahwa menggunakan anime efektif untuk membantu peserta didik untuk

mempelajari dan meningkatkan perbendaharaan kosakata bahasa Jepang mereka,

karena anime sebagai media pembelajaran mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Membantu peserta didik untuk lebih berkonsentrasi dan memberikan

perhatian yang penuh pada pembelajaran.

2. Meningkatkan ketertarikan dan kesenangan peserta didik dalam belajar.

3. Membantu peserta didik dalam mempelajari serta meningkatkan

kemampuan bahasa Jepang, khususnya dalam menambah perbendaharaan

kosakata bahasa Jepang dan mendengar.

4. Membantu peserta didik untuk lebih mudah mengingat kembali pelajaran

yang telah dipelajari sebelumnya.

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

49

Universitas Indonesia

BAB IV

KESIMPULAN

Proses pembelajaran merupakan bagian dari suatu proses komunikasi, karena

unsur-unsur yang terdapat dalam proses pembelajaran sama dengan unsur-unsur yang

terdapat dalam proses komunikasi. Unsur-unsur tersebut terdiri dari komunikator,

pesan, media, penerima pesan dan feedback. Dalam proses pembelajaran komunikator

merupakan pendidik, pesan merupakan materi pelajaran, media merupakan alat atau

saluran yang dapat dipakai dalam membantu terjadinya proses pembelaran, dan

penerima pesan merupakan peserta didik. Feedback yang didapat dari proses

pembelajaran adalah pada saat peserta didik dapat mengerti pesan apa yang

diterangkan oleh pendidik. Seperti yang dapat dilihat bahwa media merupakan salah

satu komponen dari proses komunikasi dan pembelajaran, sehingga media tidak dapat

dipisahkan dari suatu proses komunikasi maupun pembelajaran. Dalam proses

pembelajaran, terdapat tiga media yang dapat digunakan, yaitu media audio yang

hanya melibatkan indera pendengaran, media visual yang melibatkan indera

penglihatan serta media audio visual yang melibatkan indera pendengaran dan

penglihatan.

Penelitian ini menggunakan media pembelajaran audio visual untuk melihat

keefektifan penggunaan anime, sebagai media audio visual, dalam proses

pembelajaran bahasa Jepang. Setelah melakukan penelitian terhadap peserta didik

yang terdapat pada tempat kursus bahasa Jepang yang berjumlah tujuh belas orang,

didapatkan hasil bahwa anime efektif dalam membantu peserta didik dalam

mempelajari dan meningkatkan kemampuan bahasa Jepang mereka. Berdasarkan

penelitian dan hasil analisis kuesioner yang diberikan kepada peserta didik,

didapatkan hasil bahwa anime dirasakan menarik untuk dijadikan sebagai media

pembelajaran bagi mereka. Setelah tiga kali tatap muka menggunakan anime sebagai

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

50

Universitas Indonesia

media pembelajaran, peserta didik merasa terbantu dalam kemampuan mendengar

atau menyimak, berbicara atau melafalkan serta menambah perbendaharaan kosakata

mereka. Walaupun pada saat penggunaan anime sebagai media pembelajaran,

dirasakan kekurangannya seperti pembicaraan yang dilakukan dalam anime terlalu

cepat yang mengakibatkan peserta didik terkadang tidak dapat dengan jelas

mendengar apa yang sedang dibicarakan, namun sebagian besar dari mereka

beranggapan bahwa anime dapat digunakan sebagai media pembelajaran di kelas

karena dapat membantu mereka dalam mempelajari bahasa Jepang, menghilangkan

kejenuhan dalam belajar sehingga dapat lebih memperhatikan pelajaran dan juga

melatih berbahasa Jepang sesuai dengan orang Jepang yang sebenarnya. Kekurangan

lainnya dari menggunakan anime sebagai media pembelajaran adalah, karena pada

saat ini tidak semua materi belajar terdapat dalam anime, namun anime tetap dapat

dipakai sebagai media pembelajaran untuk mengganti suasana pembelajaran yang

dapat menghilangkan kejenuhan dan meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam

belajar.

Sebagai media pembelajaran, anime mempunyai beberapa fungsi, yang

pertama adalah membantu peserta didik yang mempelajari bahasa Jepang untuk lebih

berkonsentrasi dan memberikan perhatian yang penuh pada pembelajaran, karena

anime sebagai media audio visual yang memperlihatkan simbol gambar beserta

audionya dapat mengalihkan peserta didik untuk terus fokus pada apa yang sedang

ditayangkan. Yang kedua adalah meningkatkan ketertarikan dan kesenangan peserta

didik dalam belajar mempelajari bahasa Jepang. Selama proses pembelajaran

pendidik menerangkan kepada peserta didik, ada saatnya peserta didik merasa bosan

dan jenuh sehingga mengalihkan perhatiannya pada hal yang lain sehingga menjadi

tidak memperhatikan pembelajaran, dengan menggunakan anime, peserta didik akan

meraasa semangat dan antusias kembali untuk mempelajari bahasa Jepang. Fungsi

selanjutnya adalah membantu peserta didik dalam mempelajari serta meningkatkan

perbendaharaan kosakata bahasa Jepang, walaupun peserta didik terkadang tidak

mendengar pembicaraan apa yang sedang di ucapkan dalam anime atau tidak

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

51

Universitas Indonesia

mengetahui arti dari kosakata tersebut, namun dengan mendengar kosakata-kosakata

asing tersebut dan mempelajarinya kembali, perbendaharaan kosakata perserta didik

akan semakin bertambah, dan juga mereka akan terbiasa mendengar pembicaraan

orang Jepang dengan intonasai, lafal dan kecepatan berbicara yang sebenarnya.

Fungsi yang terakhir adalah membantu peserta didik untuk lebih mudah mengingat

kembali pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya.

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

52

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

I. Buku

AECT. 1977. The Definition of Educational Technology. Edisi Indonesia diterbitkan

oleg CV Rajawali dengan judul Defini Teknologi Pendidikan ( Seri PUSTAKA

TEKNOLOGI PENDIDIKAN NO.7)

Arsyad, Azhar, 2003. Media Pembelajaran. Jakarta ; Raja Grafindo Persada

Anderson, Ronald.H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan media Video

Pembelajaran. Jakarta : Grafindo Pers.

B.K, Hendriana. 2005. Efektivitas Penggunaaan Media Video Animasi Terhadap

Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa & Sastra

Indonesia.

Danasasmita, Wawan. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang. Bandung:

Rizki Press

Effendy, onong uchjana.1994. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Fleming, M. 1987. Displays and communication. In R. M. Gagne (Ed.),Instructional

technology foundations (pp. 233-260). Hillsdale, NJ: Erlbaum

Kumano, Nanae. 2008. 日本語学習者とアニメ・マンガ : 聞き取り調査結果から

見える現状とニーズ. Hiroshima : 広島大学留学生センター

Manion, Annie. 2005. Discovering Japan : Anime & Learning Japanese Culture.

University of Southern California

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

53

Universitas Indonesia

Miarso, yusufhadi, 2004, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada

Media

Munadi, Y. 2008. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan baru). Jakarta : Gaund

Persada Press

Purwanto, dkk.(1998). Komunikasi Bisnis. Jakarta:Erlangga

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodelogi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial

Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta :Pustaka Pelajar

Sadiman, Arief. 1993. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan

Pemanfaatan. Jakarta : Grafindo Pers.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Insan madini

Suprapto, Tommy.2006. Pengantar Teori Komunikasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta:

Media Pressindo.

Umeda, Tadao. 1995. Nihongo Daijiten. Tokyo : Kodansha

West, Mark I. 2009. The Japanification Of Children’s Popular Culture. America :

Scarecrow Press, inc.

II. Publikasi Elektronik

http://mermaidvision.wordpress.com/category/sailormoon/

http://soyjoy.co.id

http://usagitsukino.tumblr.com

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

54

Universitas Indonesia

Lampiran 1. Pertanyaan Kuesioner

Nama : ………………………………………

1. Bagaimanakah menurut anda mengenai media anime dalam mempelajari

bahasa Jepang?

a. Sangat menarik

b. Cukup menarik

c. Kurang menarik

d. Tidak menarik

2. Apa kesulitan yang sering anda temui dalam mempelajari bahasa Jepang?

a. Menghafal dan memahami huruf kanji

b. Kurangnya perbendaharaan kosakata

c. Pola kalimat

d. Berbicara dengan lancar

e. Lain-lain

3. Apakah anime membantu dalam meningkatkan kemampuan bahasa Jepang

anda?

a. Sangat

b. Cukup

c. Kurang

d. Tidak

4. Jika pada pertanyaan No.3, anda tidak memilih jawaban tidak, pada bagian

apa anda merasa terbantu dengan anime sebagai media pembelajaran?

a. Mendengar

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNAAN ANIME …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286239-S1180-Rebecca Soselisa.pdf · KOSAKATA BAHASA JEPANG . ... pesan verbal dan non verbal yang terdengar

55

Universitas Indonesia

b. Berbicara dan melafalkan

c. Menambah kosakata

d. Menulis

e.

5. Apakah anime meningkatkan motivasi anda dalam mempelajari bahasa

Jepang?

a. Sangat

b. Cukup

c. Kurang

d. Tidak

6. Hal apa yang biasa anda lakukan diluar jam pelajaran untuk meningkatkan

kemampuan bahasa Jepang anda?

7. Apakah kelebihan yang anda rasakan saat anime digunakan sebagai media

dalam pembelajaran?

8. Apakah kekurangan yang anda rasakan saat anime digunakan sebagai media

dalam pembelajaran?

9. Apakah anda setuju menggunakan anime sebagai media pembelajaran?

Berikan alasannya !

Penggunaan anime..., Rebecca Soselisa, FIB UI, 2012