universitas indonesia pengembangan rubrik ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-t...

180
UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI HASIL TULISAN SISWA SMA TESIS HARJULI SURYA PUTRA 0906499940 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI LINGUISTIK DEPOK JULI 2012 Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN

UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI HASIL

TULISAN SISWA SMA

TESIS

HARJULI SURYA PUTRA

0906499940

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

DEPOK

JULI 2012

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN

UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI HASIL

TULISAN SISWA SMA

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Humaniora

HARJULI SURYA PUTRA

0906499940

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

KEKHUSUSAN PENGAJARAN BAHASA

DEPOK

JULI 2012

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-

Nya, saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan dalam

rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Master Humaniora

Jurusan Linguistik pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas

Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tesis ini, sangatlah sulit

bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan

terima kasih kepada:

(1) Dr. Grace Wiradisastra, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan

waktu, tenaga, pikiran, senyumnya untuk mengarahkan penulis pada

penyusunan tesis ini.

(2) Dr. F.X. Rahyono S.S., M.Hum, selaku Ketua Departemen Linguistik FIB UI

sekaligus penguji sidang tesis.

(3) Sisilia S. Halimi, Ph.D, selaku penguji sidang tesis.

(4) Mbak Nur dan Mbak Rita, selaku Sekretaris Program Magister FIB UI.

(5) Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan moral, materi, dan doa

sehingga penulis dapat selalu bersemangat mengerjakan tesis ini.

(6) Kaka wati tersayang yang selalu memberikan semangat, nasihat, dan

perhatiannya kepada penulis.

(7) Sahabat penulis, Ari Wibowo, Azwar Annas, Amel, Aan, Rita, Inong, dan

Harry. Terima kasih atas motivasi, dukungan, dan doa yang telah diberikan

hingga tesis ini terselesaikan.

(8) Seluruh pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini membawa manfaat

bagi pengembangan ilmu.

Depok, 16 Juli 2012

Penulis

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

vii

ABSTRAK

Nama : Harjuli Surya Putra

Program Studi : Linguistik

Judul : Pengembangan Rubrik Penilaian Untuk Digunakan Guru

Dalam Menilai Hasil Tulisan Siswa SMA

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah rubrik penilaian tulisan,

khususnya tulisan discussion. Rubrik ini dibuat sesuai dengan standar penilaian

pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di tingkat SMA untuk dapat

digunakan guru dalam menilai hasil tulisan siswa. Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan pada dua orang guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 8 dan 15 Kota

Tangerang diketahui bahwa bentuk penilaian terhadap hasil tulisan siswa kelas XI

IPA dilakukan dengan hanya memberikan poin atau nilai tanpa kriteria yang jelas.

Penilaian seperti ini cenderung subjektif, tidak akurat, dan tidak sesuai dengan

bentuk penilaian yang telah diamanatkan dalam KTSP. Salah satu cara untuk

mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan rubrik penilaian. Pengembangan

rubrik ini dilakuan melalui 7 tahap pengembangan, yaitu penelitian dan

pengumpulan data awal, perencanaan, pembuatan produk awal, uji coba awal,

perbaikan produk awal, uji coba lapangan, dan perbaikan produk operasional.

Pada pengembangan rubrik ini diambil 16 hasil tulisan siswa. Analisis data pada

penelitian ini dilakukan dengan menganalisis dan menilai buram 1 yang ditulis

siswa, buram 2 hasil perbaikan tulisan siswa, hasil uji kuesioner dan wawancara

pertama mengenai format rubrik yang telah jadi, dan hasil uji kesioner dan

wawancara kedua mengenai manfaat rubrik dalam membantu siswa memperbaiki

tulisan pada buram 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan rubrik

dapat meningkatkan rerata nilai pada tiap kategori penilaian dan siswa

menganggap penggunaan rubrik ini efektif dalam membantu mereka memperbaiki

tulisan.

Kata kunci:

menulis, genre, rubrik, penilaian

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

viii

ABSTRACT

Name : Harjuli Surya Putra

Study Program : Linguistics

Title : Developing Writing Assessment Rubric For Teacher To

Assess High School Students’ Writing

This research aims at developing a writing assessment rubric for a discussion text.

This rubric is made in accordance with the assessment standard of the current

Senior High School curriculum, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) to

be used by the teachers. Based on observations made of two high school English

teachers at SMA Negeri 8 dan 15 Kota Tangerang , it was found that the

assessment of students' writing in class XI was done by simply giving points or

grades without any clear criteria. Such assessments tend to be subjective,

inaccurate, and are not helpful for students. One way to overcome this is to use an

assessment rubric. The development of this rubric was done through 7 stages of

development, namely research and information collection, planning, developing

premilinary forms of the product, premilinary field testing, main product revision,

main field testing, and operational product revision. The development of this

rubric is based on 16 students' writing. Analysis of data in this study was

conducted by analyzing and assessing students' writing in first and second drafts

as well as the results of the first and second questionnaires and interviews. The

results show that the use of assessment rubric can significantly increase the

students’ average score for every assessment category. Furthermore, the students

consider using the rubric is effective in helping them improve their writing.

Key words:

writing, genre, rubric, assessment

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .............................................ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..............................vi

ABSTRAK ............................................................................................................vii

ABSTRACT .........................................................................................................viii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xiv

1. PENDAHULUAN ...............................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................................5

1.4 Kemaknawian Penelitian ...............................................................................5

1.5 Ruang Lingkup ..............................................................................................6

1.6 Kerangka Konseptual ....................................................................................6

1.7 Sistematika Penulisan ....................................................................................7

2. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS .................................9

2.1 Tinjauan Pustaka ..........................................................................................9

2.2 Landasan Teoretis ......................................................................................14

2.2.1 Keterampilan Menulis ......................................................................14

2.2.2 Pendekatan Genre Dalam Pengajaran Keterampilan Menuli ...........15

2.2.3 Jenis Genre Yang Dipelajari di SMA ..............................................17

2.2.4 Teks Discussion ...............................................................................21

2.2.5 Penilaian (Assessment)......................................................................23

2.2.5.1 Penilaian Unjuk Kerja ..........................................................25

2.2.5.2 Pengertian Rubrik dan Jenisnya ...........................................27

2.2.6 Prinsip Penilaian ...............................................................................37

2.2.7 Tahap Pembuatan rubrik ..................................................................38

3. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................................40

3.1 Desain Penelitian .......................................................................................40

3.1 Responden dan Sumber Data ....................................................................42

3.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................44

3.2.1 Observasi .......................................................................................44

3.2.2 Analisis Tulisan .............................................................................44

3.2.3 Penyebaran Kuesioner ...................................................................44

3.2.4 Wawancara ....................................................................................45

3.3 Analisis Data .............................................................................................46

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

x

4. PENGEMBANGAN DAN HASIL PENELITIAN ..........................................47

4.1 Pengantar ...................................................................................................47

4.2 Penelitian dan Pengumpulan Data Awal ...................................................47

4.2.1 Bentuk dan Cara Guru Menilai Tulisan Siswa ................................47

4.2.2 Perkiraan Kebutuhan Guru dan Siswa ............................................50

4.3 Perencanaan ...............................................................................................50

4.3.1 Tujuan Pengembangan ....................................................................50

4.4 Pembuatan Produk Awal ...........................................................................51

4.4.1 Penentuan Model Rubrik .................................................................52

4.4.2 Penentuan Kategori/Senarai ............................................................52

4.4.3 Skala Penskoran ..............................................................................54

4.4.4 Penentuan Gradasi Mutu .................................................................55

4.4.5 Pembuatan Template ........................................................................59

4.4.6 Uraian Pencapaian Kompetensi Siswa berdasarkan Interval Nilai ..63

4.4.7 Rubrik Penilaian ...............................................................................64

4.5 Uji Coba Awal ...........................................................................................67

4.5.1 Uji Rubrik Pada Tulisan Siswa .......................................................67

4.5.2 Evaluasi Teman Sejawat .................................................................67

4.6 Perbaikan Produk Awal .............................................................................68

4.7 Uji Coba Lapangan ...................................................................................76

4.7.1 Uji Coba Lapangan 1 ......................................................................76

4.7.2 Perbaikan Produk ............................................................................77

4.7.3 Uji Coba Lapangan 2 ......................................................................86

4.7.4 Analisis Perolehan Nilai Siswa .......................................................85

4.7.5 Perolehan Nilai Siswa Pada Uji Coba Lapangan ..........................107

4.7.6 Hasil Penilaian Guru .....................................................................110

4.7.7 Pengambilan Keputusan Nilai Akhir Siswa ..................................113

4.8 Perbaikan Produk Operasional ................................................................115

5. PENUTUP .......................................................................................................120

5.1 Simpulan .................................................................................................120

5.2 Implikasi ..................................................................................................121

5.2 Saran ........................................................................................................122

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................124

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Nilai rata-rata pre-test dan post-test pada kelompok

kontrol dan eksperimen .................................................................10

Tabel 2.2. Jenis teks (Genre) ..........................................................................18

Tabel 2.3. Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris ......................................26

Tabel 2.4. Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris ......................................26

Tabel 2.5. Template untuk Rubrik Holistik ...................................................29

Tabel 2.6. Template untuk Rubrik Analitik ...................................................30

Tabel 2.7. Rubrik penilaian Analitik Jacobs .................................................32

Tabel 2.8. Rubrik Penilaian Hamp-Lyons dan Andrade ...............................34

Tabel 2.9. Rubrik di San Diego Unified School District ..............................35

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Kuesioner Pertama .........................................................45

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner Kedua ...........................................................45

Tabel 3.3. Bobot Nilai ....................................................................................46

Tabel 4.1. Tabel 4.2: Skala Penskoran ...........................................................55

Tabel 4.2. Uraian Kategori Gagasan/Isi ........................................................56

Tabel 4.3:. Uraian Kategori Organisasi ...........................................................57

Tabel 4.4. Uraian Kategori Pemilihan Kata ..................................................58

Tabel 4.5. Uraian Kategori Conventions .......................................................59

Tabel 4.6. Template Rubrik Penilaian Tulisan ...............................................61

Tabel 4.7. Interval Nilai dan Uraian Pencapaian Siswa Pada Rubrik Awal ..63

Tabel 4.8. Rubrik Awal ..................................................................................65

Tabel 4.9. Uraian Kategori Issue ...................................................................69

Tabel 4.10. Uraian Kategori Argument Pros ...................................................70

Tabel 4.11. Uraian Kategori Argument Cons ..................................................71

Tabel 4.12. Uraian Kategori Argument Conclusion ........................................71

Tabel 4.13. Interval Nilai dan Uraian Pencapaian Siswa Pada Rubrik 2 .........72

Tabel 4.14. Rubrik 2 ........................................................................................73

Tabel 4.15. Data Kuesioner Pertama ...............................................................77

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

xii

Tabel 4.16. Rubrik 3 ........................................................................................80

Tabel 4.17 Selisih Nilai Pada Kategori Ide/Konte .........................................86

Tabel 4.18. Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Ide/Konten ...................88

Tabel 4.19. Selisih Nilai Pada Kategori Issue .................................................89

Tabel 4.20. Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Issue .............................91

Tabel 4.21. Selisih Nilai Pada Kategori Argumen Pro ...................................92

Tabel 4.22. Perubahan Gradasi Mutu Pada Argumen Pro ..............................94

Tabel 4.23. Selisih Nilai Pada Kategori Argumen Kontra ...............................95

Tabel 4.24. Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Argumen Kontra ..........97

Tabel 4.25. Selisih Nilai Pada Kategori Kesimpulan ......................................98

Tabel 4.26. Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Kesimpulan .................100

Tabel 4.27. Selisih Nilai Pada Kategori Word Choice ..................................101

Tabel 4.28. Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Word Choice ..............103

Tabel 4.29. Selisih Nilai Pada Kategori Conventions ...................................104

Tabel 4.30. Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Conventions ...............106

Tabel 4.31 . Nilai Total Uji Coba Lapangan ...................................................107

Tabel 4.32. Penilaian Antara Peneliti dan Guru ............................................110

Tabel 4.33. Kesenjangan Nilai Antara Peneliti dan Guru .............................111

Tabel 4.34. Penilaian Silang Antara Guru SMAN 8 dan SMAN 15 .............112

Tabel 4.35. Kesenjangan Nilai Antara Guru SMAN 8 dan SMAN 15 .........112

Tabel 4.36. Nilai Gabungan ..........................................................................113

Tabel 4.37. Kesenjangan Nilai Gabungan .....................................................114

Tabel 4.38. Data Kuesioner Kedua ...............................................................115

Tabel 4.39. Interval Nilai dan Uraian Pencapaian Siswa

Untuk Rubrik Akhir ...................................................................118

Tabel 4.40. Rubrik 3 ......................................................................................119

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

xiii Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Skema Prosedural Tahapan Pengembangan Pembuatan Rubrik

Penilaian Tulisan Siswa ...................................................................7

Gambar 4.1. Diagram Perolehan Nilai Total Siswa .........................................107

Gambar 4.2. Diagram Garis Peningkatan Nilai Total Siswa ..........................108

Gambar 4.3. Grafik Pencapaian Kompetensi Siswa Pada Uji Lapangan 1 .....109

Gambar 4.4. Grafik Pencapaian Kompetensi Siswa Pada Uji Lapangan 2 .....109

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

1 Universitas Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penetapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di tingkat

Sekolah Menegah Atas memberi implikasi terhadap pengajaran Bahasa Inggris.

Pengajaran Bahasa Inggris ditujukan untuk meningkatkan kemahiran siswa pada

empat kompetensi berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis. Kemampuan menulis dalam bahasa Inggris merupakan salah satu aspek

keterampilan berbahasa yang perlu diajarkan kepada siswa secara optimal. Sesuai

dengan KTSP, pengajaran menulis di tingkat SMA difokuskan pada penguasaan

penulisan berbagai jenis teks (genre) (Depdiknas, 2007). KTSP menargetkan

siswa pada jenjang pendidikan akhir menengah atas memiliki kemampuan

menulis berbagai jenis teks dalam bahasa Inggris. Jenis teks yang dimaksud

adalah: Narrative, Recount, Descriptive, Explanation, Discussion, Procedure,

Report, Hortatory Exposition, Analytical Exposition, Spoof, Anecdote, Review,

dan News Items.

Berbagai upaya dilakukan guru agar siswa dapat menulis jenis teks

tersebut dengan baik. Upaya yang dilakukan biasanya berkaitan dengan pemilihan

metode pengajaran, penggunaan alat bantu pembelajaran, atau cara penilaian

unjuk kerja siswa.

Cara penilaian guru terhadap unjuk kerja siswa memberi kontribusi besar

dalam meningkatan keterampilan menulis siswa. Brown (2004) mengatakan

bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan

kemampuan menulis siswa adalah melakukan penilaian tulisan dengan

memperhatikan berbagai kriteria penilaian dan yang terpenting adalah sistem

penilaian yang digunakan itu sahih (valid) dan terpercaya (reliable).

Standar penilaian merupakan salah satu acuan guna meningkatkan kualitas

siswa dalam kemahiran menulis berbahasa Inggris. Peningkatan kualitas ini terus

diupayakan pemerintah dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah RI No.19

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

2

Universitas Indonesia

tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan ini mendasari

penyusunan satuan pendidikan dalam KTSP dengan mengacu kepada: (1) Standar

Isi, (2) Standar Kompetensi Lulusan, (3) Standar Proses, (4) Standar Sarana dan

Prasarana, (5) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (6) Standar

Pengelolaan, (7) Standar Pembiayaan, dan (8) Standar Penilaian Pendidikan.

Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar Pendidikan

Nasional ini berdampak terhadap sistem penilaian, termasuk bentuk dan teknik

penilaian yang dilakukan guru di dalam kelas. Penilaian kelas merupakan

penilaian internal (internal assessment) yang dilakukan guru untuk menilai

kompetensi siswa pada tingkat tertentu. Oleh karena itu, KTSP mengamanatkan

penggunaan sistem penilaian kelas agar dapat diketahui kemajuan dan

ketercapaian berbagai kompetensi siswa.

Penilaian kompetensi siswa secara umum dapat dilakukan melalui tes dan

non-tes. Biasanya penilaian dilakukan dalam bentuk ujian berupa tes. Tes

cenderung digunakan untuk mengukur kompetensi pada ranah kognitif dan

jawabannya bersifat mutlak, misalnya tes tertulis (paper and pencil test), seperti:

tes berbentuk pilihan ganda, pertanyaan benar atau salah, jawaban singkat dan

menjodohkan. Dengan kata lain, tes berisi pertanyaan yang harus dijawab siswa

dengan jawaban yang telah tersedia.

Sedangkan non-tes lebih cocok digunakan untuk menilai kompetensi di

luar ranah kognitif dan jawabannya bersifat bebas dan tidak mutlak pada

pertanyaan benar atau salah. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa hasil belajar

siswa tidak hanya dinilai dari segi ranah kognitif saja, tetapi juga dari ranah

afektif dan psikomotor. Oleh karena itu, hasil belajar keterampilan menulis yang

cenderung memperlihatkan keterampilan hasil kerja siswa dianggap tidak sesuai

jika diukur melalui bentuk tes yang mengharuskan siswa menjawab pertanyaan.

Sebaliknya, penilaian non-tes lebih cocok digunakan untuk menilai keterampilan

siswa dalam menulis. Namun melihat sifat penilaian non-tes yang tidak memiliki

kemutlakan pada obsi benar atau salah, seperti soal berbentuk pilihan ganda,

membuat penilaian jenis ini cenderung bersifat lebih subjektif dan kurang akurat.

Berdasarkan pengamatan terbatas yang dilakukan terhadap dua orang guru

Bahasa Inggris kelas XI di SMA Negeri 15 dan 8 Kota Tangerang, diketahui

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

3

Universitas Indonesia

bahwa guru Bahasa Inggris di SMA 15 memberikan penilaian terhadap hasil

tulisan siswa dengan hanya memberikan poin atau nilai tanpa kriteria yang jelas

dan tidak memberi masukan tentang kesalahan yang dibuat siswa. Sedangkan guru

SMA 8 sudah mulai menentukan kategori kompetensi yang akan dinilai, seperti

isi, tata bahasa, dan kosa kata, namun model penilaian tidak mendeskripsikan

kinerja siswa mulai dari yang diharapkan sampai dengan kinerja yang tidak

diharapkan. Model penilaian ini juga tidak menentukan skala penskoran untuk

masing-masing kompetensi. Bentuk penilaian seperti ini kurang memenuhi

ketentuan yang telah diamanatkan dalam KTSP. Padahal, KTSP telah memuat

sejumlah standar kompetensi untuk setiap mata pelajaran. Satu standar

kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar. Kompetensi dasar ini

dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian hasil belajar. Indikator

inilah yang akan menjadi acuan dalam merancang suatu penilaian.

Tanpa bermaksud menggurui atau menilai guru yang bersangkutan, pada

pengamatan ini peneliti melihat bahwa kegiatan penilaian yang dilakukan

cenderung subjektif yaitu dengan mencoret-coret tulisan siswa yang dianggap

salah dan kemudian tanpa alasan yang jelas guru memberikan nilai tertentu pada

hasil tulisan siswa tersebut. Proses penilaian ini terkesan “asal-asalan” atau “ala

kadarnya.” Oleh karena itu, cara penilaian seperti ini kurang bisa

dipertanggungjawabkan keobjektifitasanya. Menurut Zainul & Mulyana (2003: 5)

“penilaian subjektif akan menyebabkan hilangnya reliabilitas dan keadilan dalam

penilaian”. Selain itu, sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang telah

dikembangkan oleh guru di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

yaitu tuntutan indikator untuk membuat suatu tulisan, maka teknik penilaiannya

adalah unjuk kerja (performance) dan bukan teknik penilaian “coret-mencoret”

dengan memberikan skor akhir yang tidak jelas maknanya.

Berdasarkan temuan di atas, diketahui bahwa kedua guru bahasa Inggris

pada dua sekolah yang berbeda tersebut tidak menggunakan teknik penilaian

unjuk kerja dalam menilai hasil tulisan siswa mereka. Hal ini memicu perbedaan

cara penilaian para guru di sekolah, karena mereka tidak memiliki patokan

penilaian standar yang dapat digunakan untuk menilai tulisan secara lebih akurat,

sahih, dan objektif. Dalam rangka menanggulangi hal tersebut, maka perlu

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

4

Universitas Indonesia

dikembangkan sebuah model penilaian alternatif, yaitu bentuk penilaian yang

berbasis pada aktitivitas atau unjuk kerja siswa. Penilaian alternatif merupakan

patokan yang berisi kriteria penilaian dalam bentuk rubrik yang dapat digunakan

guru sebagai acuan dalam menilai hasil tulisan siswa.

Keberadaan rubrik untuk menilai hasil tulisan diharapkan dapat membantu

guru dan siswa dalam pelajaran menulis. Rubrik dapat digunakan sebagai patokan

bagi guru dalam menganalisis hasil tulisan siswa. Secara formal suatu rubrik

dirancang sebagai pedoman penskoran yang terdiri atas kriteria dari masing-

masing kompetensi yang ingin dinilai, sehingga penilaian yang diberikan lebih

objektif dan akurat. Oleh karena itu, reliabilitas (keajegan) suatu rubrik harus

dapat dipertanggungjawabkan.

Penilaian dengan suatu rubrik dianggap reliable (ajeg) bila konsistensi

perolehan nilai yang dihasilkan cenderung sama bila hasil tulisan dinilai oleh

beberapa orang guru yang berbeda (inter-raters reliability)(Brown, 2004).

Sedangkan bagi siswa, penggunaan rubrik penilaian diharapkan dapat

menumbuhkan evaluasi diri (self evaluation) dalam menilai apakah tulisan mereka

sudah baik atau belum. Hal ini akan memicu kemampuan menilai diri sendiri (self

assessment) pada siswa terhadap tulisan yang telah mereka buat. Oleh karena itu,

peneliti merasa tertantang untuk mengembangkan suatu rubrik penilaian tulisan

yang dapat digunakan oleh guru bahasa Inggris dalam menilai hasil tulisan siswa

SMA. Hal ini dimaksudkan agar penilain guru terhadap tulisan siswa dapat

dilakukan secara lebih objektif, andal dan akurat.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk melihat apakah tujuan dari RPP tercapai, pemilihan teknik penilaian

harus mempertimbangkan ciri indikator yang telah dibuat di dalam RPP tersebut.

Apabila indikator yang dibuat ditujukan untuk melakukan sesuatu, seperti

menuntut siswa untuk membuat suatu tulisan dengan jenis teks tertentu, maka

teknik penilaian yang digunakan adalah unjuk kerja. Salah satu teknik penilaian

unjuk kerja yang dapat dipakai adalah rubrik penilaian. Sebuah rubrik berisi skala

penilaian memungkinkan guru memberikan nilai tengah terhadap penguasaan

kompetensi tertentu, misalnya pencapaian kompetensi dari tidak kompeten,

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

5

Universitas Indonesia

kurang kompeten, dan sangat kompeten. Dengan demikian, sebuah rubrik dapat

mempermudah guru dalam memberi nilai secara lebih objektif, sahih, dan cepat

dengan memperhatikan prinsip keajegan, keandalan, dan kepraktisan.

Observasi terhadap dua orang guru bahasa Inggris di SMA 8 dan 15 Kota

Tangerang menunjukan bahwa mereka menggunakan teknik penilaian yang tidak

konsisten dalam menilai hasil tulisan siswa dengan indikator yang telah mereka

buat di dalam RPP. Tampaknya hal ini menjadi kebiasaan sebagian besar guru di

sekolah. Hal ini biasanya terjadi karena guru mata pelajaran Bahasa Inggris di

sekolah tersebut tidak memiliki rubrik penilaian standar dan mereka pun tidak

memiliki cukup waktu untuk membuat sebuah rubrik penilaian.

Oleh karena itu, tesis ini bermaksud mengembangkan sebuah rubrik

penilaian yang dapat digunakan guru dalam menilai hasil tulisan siswa mereka

secara lebih objektif dan dapat dipertanggungjawabkan kesahihannya. Selain itu,

rubrik ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada siswa guna

memperbaiki tulisan mereka.

Dengan demikian, pertanyaan penelitian dalam tesis ini adalah bagaimana

mengembangkan sebuah rubrik penilaian tulisan yang dapat membantu guru

dalam menilai tulisan siswa SMA yang berbentuk discussion secara lebih objektif

dan akurat serta sekaligus membantu siswa dalam memperbaiki tulisan mereka.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah dijabarkan di atas, penelitian

dan pengembangan ini bertujuan untuk membuat sebuah rubrik penilaian tulisan

yang efektif untuk menilai tulisan berbentuk discussion yang dibuat oleh siswa

SMA. rubrik ini diharapkan dapat membantu guru dalam menilai hasil tulisan

siswa secara lebih objektif dan akurat dengan menggunakan kriteria yang jelas.

Selanjutnya, berdasarkan penilaian dan koreksi yang diberikan guru, siswa

diharapkan dapat memperbaiki tulisan mereka pada buram berikutnya.

1.4 Kemaknawian Penelitian

Kemaknawian penelitian ini difokuskan pada pengembangan sebuah

rubrik dan menghasilkan luaran berupa rubrik penilaian tulisan siswa SMA.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

6

Universitas Indonesia

Tahapan pengembangan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran bagi para guru dan peneliti lain tentang bagaimana cara pembuatan

rubrik yang baik dan cocok untuk penilaian unjuk kerja siswa. Lebih lanjut,

penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rubrik penilaian tulisan yang

diharapkan dapat membantu guru dalam melakukan penilaian terhadap hasil

tulisan discussion siswa, sehingga dapat memberikan skor secara lebih objektif,

terukur, dan akurat. Sedangkan bagi siswa, rubrik ini diharapkan dapat membantu

mereka dalam memperbaiki tulisan yang telah dikoreksi oleh guru untuk

selanjutnya ditulis kembali pada buram kedua.

1.5 Ruang Lingkup

Cakupan pada penelitian ini adalah pengembangan sebuah rubrik penilaian

tulisan yang dapat membantu guru dalam menilai hasil tulisan discussion siswa

SMA sekaligus membantu siswa dalam memperbaiki tulisan mereka.

Pengembangan rubrik ini didasari oleh standar penilaian yang termuat dalam

KTSP dan unjuk kerja siswa dalam menulis yang akan dinilai oleh guru. oleh

karena itu, rubrik ini dapat digunakan secara umum di sekolah formal atau kursus

bahasa yang mengajarkan jenis teks tersebut. Namun dalam penelitian ini, rubrik

yang dikembangkan masih terbatas pada jenis teks discussion, sehingga bila akan

digunakan untuk penilaian jenis teks lain perlu dilakukan perubahan khusus pada

kategori struktur generik teksnya.

1.6 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual bertujuan untuk memberikan penjelasan umum

tentang apa yang dilakukan dalam penelitian. Hal ini berguna untuk membantu

pembaca dalam memahami kerangka berpikir dalam penelitian ini. Kerangka

konseptual dalam penelitian ini digambarkan dalam skema tahapan

pengembangan rubrik penilaian tulisan siswa SMA berikut:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

7

Universitas Indonesia

Gambar 1.1: Skema Prosedural Tahapan Pengembangan

Rubrik Penilaian Tulisan Siswa

1.7 Sistematika Penulisan

Tesis mengenai pengembangan rubrik penilaian tulisan siswa SMA ini

terdiri atas lima bab. Bab 1, Pendahuluan, mencakup penjelasan tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kemaknawian penelitian,

ruang lingkup penelitian, kerangka konseptual, dan sistematika penulisan. Latar

belakang berisikan tentang alasan mengapa penulis tertarik untuk

mengembangkan suatu rubrik yang dapat digunakan untuk menilai hasil tulisan

siswa SMA dan menjadi topik kajian dalam penelitian ini. Berawal dari latar

belakang tersebut, dirumuskan suatu masalah penelitian yang menjadi dasar

dilaksanakannya pengembangan rubrik penilaian hasil tulisan siswa ini. Tujuan

penelitian berisikan perihal yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Kemaknawian

penelitian menjabarkan manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini.

7. PERBAIKAN PRODUK OPERASIONAL

6. UJI COBA LAPANGAN

uji coba 1, perbaikan produk, dan uji coba 2

5. PERBAIKAN PRODUK AWAL

4. UJI COBA AWAL

3. PEMBUATAN PRODUK AWAL

2. PERENCANAAN

1. PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA Penentuan

model rubrik

menentukan

kategori/senarai

menentukan

skala penilaian

menentukan

gradasi mutu

membuat

template

Membuat

pencapaian

kompetensi

siswa

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

8

Universitas Indonesia

Ruang lingkup penelitian menjabarkan batasan-batasan penelitian. Sedangkan

kerangka konseptual memberikan gambaran umum tentang apa yang dilakukan

dalam penelitian.

Bab 2 mencakup Tinjauan Pustaka dan Landasan Teoretis. Tinjauan

pustaka menguraikan beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan

pembuatan sebuah rubrik penilaian, baik pada bidang pengajaran bahasa Inggris

maupun pada bidang keilmuan yang lain. Landasan teoretis mencakup teori yang

berkaitan dengan permasalahan yang dipaparkan dalam penelitian ini, yaitu teori

mengenai keterampilan menulis, jenis tulisan dalam bahasa Inggris yang

diajarakan di tingkat SMA, jenis tulisan discussion, penilaian, dan teori mengenai

pembuatan rubrik.

Bab 3 berisi Metodologi Penelitian yang mencakup metode, responden

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab 4 berupa

Pengembangan dan Hasil Penelitian. Bagian ini akan menjelaskan tahapan

pengembangan rubrik hingga menghasilkan luaran berupa sebuah rubrik penilaian

tulisan siswa. Selain itu, bab ini juga menampilkan temuan hasil penelitian yang

memperkuat kemaknawian luaran yang dihasilkan.

Bab 5 merupakan Penutup yang memuat simpulan, implikasi, dan saran.

Simpulan merangkum perihal yang telah dilakukan dan dihasilkan dalam

penelitian ini. Implikasi berisi dampak dari hasil temuan yang diperoleh dalam

penelitian ini. Saran berisi ide atau masukan yang selanjutnya dapat dilakukan

guna memperbaiki, menyempurnakan, dan melanjutkan penelitian ini.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

9 Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Tinjauan Pustaka

Pada tinjauan pustaka ini, peneliti menjabarkan beberapa penelitian

terdahulu yang berhubungan dengan penilaian. Penelitian terdahulu ada yang

membahas tentang pembuatan sebuah rubrik penilaian dari tahap observasi awal

hingga menghasilkan sebuah rubrik yang andal dan ada pula penilaian yang

menggunakan rubrik yang telah ada sebelumnya untuk menilai hasil unjuk kerja,

baik pada bidang pengajaran bahasa Inggris maupun pada bidang keilmuan yang

lain.

Salah satu penelitian terbaru tentang penilaian tulisan dilakukan oleh

Kidam pada tahun 2011 dari program Linguistik Terapan Bahasa Inggris

Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Disertasi yang berjudul “The Effect of The

Rhetorical Approach on The Development of Learners’ Rhetorical Awareness in

The Writing Argumentative Essay: A Case Study” ini merupakan studi kasus yang

dilakukan selama satu semester pada siswa kelas XII SMA. Studi kasus ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara pendekatan pengajaran retorik

dengan pendekatan pengajaran terintegrasi dalam pengajaran menulis jenis teks

argumentatif. Pada penelitian ini, kelompok kontrol diajarkan cara penulisan teks

argumentatif dengan menggunakan pendekatan terintegrasi yang mengajarkan

keempat ranah kemahiran dalam bahasa Inggris, yaitu membaca, menulis,

mendengar, dan berbicara. Sedangkan pada kelompok eksperimen diajarkan cara

penulisan teks argumentatif dengan menggunakan pendekatan retorik.

Setelah melalui tiga tahap pengajaran pada kedua kelompok, kemudian

dilakukan post-test sebanyak tiga kali pada masing-masing tahapan. Post-test ini

mengharuskan siswa untuk membuat sebuah tulisan argumentatif setelah

sebelumnya diajarkan cara penulisan teks argumentatif dengan menggunakan

pendekatan retorik pada kelompok eksperimen dan pendekatan terintegrasi pada

kelompok kontrol. Hasil penilaian post-test ini dilakukan dengan menggunakan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

10

Universitas Indonesia

rubrik penilaian tulisan yang dibuat oleh Hamp-Lyons (1992; 1993) dan Andrade

(1997). Hasil masing-masing test dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1: Nilai rata-rata pre-test dan post-test

No Test Control Group

(Score Averages)

Experimental Group

(Score Averages)

Difference

1 Pre-test 5.27 5.16 -0.11

2 Post-test 1 5.92 6.65 0.73

3 Post-test 2 6.49 7.50 1.01

4 Post-test 3 7.16 8.17 1.01

Tabel di atas mengindikasikan bahwa kelompok eksperimen secara signifikan

memiliki nilai yang lebih baik dari kelompok kontrol. Oleh karena itu, penelitian

ini menyimpulkan bahwa pendekatan retorik merupakan metode belajar-mengajar

yang lebih efektif untuk mengajarkan keterampilan menulis daripada pendekatan

terintegrasi.

Disertasi lain yang juga relevan untuk penelitian ini berjudul

“Pengembangan Model Penilaian Komprehensif Unjuk Kerja Siswa Pada

Pembelajaran Berbasis Standar Kompetensi di SMK Teknologi Industri”.

Disertasi ini membahas pengembangan sebuah model penilaian unjuk kerja siswa

SMK jurusan Teknologi Industri. Disertasi yang ditulis oleh Sudiyatno dari

Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2010 bertujuan

untuk mengembangkan suatu model penilaian komprehensif unjuk kerja siswa

(model PKUKS) di SMK TI.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan hasil modifikasi

model pengembangan dari Borg & Gall (1989). Kegiatan penelitian terdiri atas

tiga tahap: pengembangan, ujicoba terbatas dan ujicoba diperluas. Tahap

pengembangan meliputi kegiatan prasurvai, studi hasil-hasil penelitian, analisis

masalah, analisis kurikulum, penyusunan draft model PKUKS dan validasi pakar

dan praktisi. Kegiatan tahap ujicoba terbatas meliputi, uji keterbacaan, evaluasi

dan revisi. Ujicoba diperluas meliputi: pelatihan guru, ujicoba, evaluasi, revisi dan

desiminasi terbatas. Subjek ujicoba adalah 14 orang guru praktik pemesinan dan

168 orang siswa kelas XI SMK N 2 Pengasih dan SMK N 2 Wonosari. Analisis

data dilakukan dua tahap, yaitu pada tahap pengembangan dan di akhir ujicoba

diperluas. Analisis pada tahap pengembangan model dilakukan dengan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

11

Universitas Indonesia

pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk

menganalisis data hasil validasi model oleh para pakar dan praktisi. Analisis pada

akhir tahap ujicoba diperluas untuk mengetahui efektivitas model PKUKS secara

empirik menggunakan MANOVA satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

prosedur pengembangan model PKUKS pada pembelajaran praktik pemesinan di

SMK yang mengadopsi dan memodifikasi model R & D (Borg & Gall) telah

mampu menghasilkan seperangkat instrumen penilaian yang valid, reliabel,

obyektif, praktis dan efektif.

Selain itu, referensi penunjang lainnya berupa makalah yang membahas

tentang cara pembuatan rubrik penilaian penulisan artikel yang ditulis oleh

Bathesta & Wahyuni pada tahun 2011. Makalah yang disampaikan pada

Konferensi Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) ini berjudul

“Rubrik: asesmen alternatif untuk menilai peserta didik secara realtime dan

komprehensif ”. Makalah ini memaparkan tentang bagaimana membuat sebuah

rubrik penilaian artikel yang ditulis oleh mahasiswa berdasarkan langkah-langkah

pengembangan rubrik yang dikemukakan oleh Donna dan Ellyn (1995).

Pengembangan ini menghasilkan sebuah rubrik berbentuk analitik, dengan 3

kategori penilaian umum, yaitu struktur makro, super struktur, dan struktur mikro.

Struktur makro bertujuan mengetahui apa yang dikatakan (makna global/umum)

penulisan artikel dan berisi penilaian terhadap tema, isi teks, dan penguraian

makna umum dalam teks. Super struktur bertujuan mengetahui pendapat yang

disampaikan oleh penulis artikel dan berisi penilaian terhadap pesan penting di

dalam teks, penjabaran inti sari pesan, dan pemberian tanggapan terhadap pesan

yang disampaikan. Sedangkan struktur mikro bertujuan mengetahui makna

wacana dan berisi penilaian terhadap pengungkapan makna ekspilisit (tertulis) di

dalam teks, pengungkapan makna implisit (tersembunyi) di dalam teks,

penjabaran hubungan sebab akibat dalam teks, mengetahui yang menjadi fokus

dalam teks, penjabaran bagaimana cara penulis memberikan penekanan yang

menjadi makna dalam tulisannya, dan pemberian tanggapan tentang penulisan

teks.

Dari beberapa kategori penilaian di atas, maka dibuat gradasi mutu dan

skor untuk tiap kategori dengan rincian dari sangat baik = 5, baik = 4, cukup = 3,

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

12

Universitas Indonesia

tidak baik = 2, dan sangat tidak baik = 1. Nilai akhir yang didapat mahasiswa

adalah hasil ubah skor (konversi) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Penilaian =

Selanjutnya hasilnya dapat diterjemahkan dalam nilai huruf, yaitu nilai A dari

skor 80 – 100, B dari skor 70 – 79, C dari skor 60 – 69, D dari skor 55 – 59, dan

nilai E < 55.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Nurfika Wijayanti dari Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia pada tahun 2010. Karya Proyek yang

berjudul ”Implementasi Ancangan Proses Genre di Sekolah Menengah Atas di

Indonesia: Studi Kasus” merupakan gabungan dari pengajaran menulis melalui

ancangan proses dan ancangan genre. Wijayanti menerapkan gabungan kedua

ancangan ini menjadi suatu metode pengajaran menulis di dalam kelas yang

terdiri dari 8 tahapan, yaitu; (1) Penjelasan tentang genre dan pemberian teks-teks

model; (2) Penulisan buram pertama; (3) Pemberian balikan isi dan organisasi

teks dari sesama siswa; (4) Pengecekan dari pengajar pada balikan sesama siswa;

(5) Perbaikan isi dan organisasi teks berdasarkan balikan sesama siswa (6)

Penulisan buram kedua; (7) Perbaikan untuk struktur bahasa dari pengajar dengan

menggunakan sistem kode untuk teks tulis; (8) Penulisan buram ketiga.

Pada tahap (1) Penjelasan tentang genre dan pemberian teks-teks model

terdapat empat tahap prosedur pemelajaran, yaitu eksplorasi konteks, eksplorasi

teks berdasarkan teks-teks model, pembuatan kerangka teks dalam kelompok, dan

aplikasi mandiri. Pada tahap eksplorasi konteks diperkenalkan bentuk-bentuk

genre. Penelitian yang dilakukan pada 32 orang siswa kelas XI ini menggunakan

tulisan siswa sebagai data. Pada penelitian ini dilakukan sistem balikan sesama

siswa, sehingga siswa yang lain dapat mengomentari tulisan temannya. Kemudian

guru juga melakukan sistem balikan dengan menggunakan sistem kode. Dengan

menggunakan sistem kode ini, siswa dapat mengetahui kesalahan yang dibuat

selama menulis. Setelah melakukan sistem kode, tulisan dikembalikan ke siswa

untuk diperbaiki. Sistem penilaian dalam tulisan ini menggunakan skema

penilaian analitis Jacobs. Skema penilaian analisis Jacobs menilai tulisan

berdasarkan lima aspek, yaitu organisasi teks, logika, tata bahasa, kosakata, dan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

13

Universitas Indonesia

mekanik. Kelima aspek penulisan tersebut mendapat revisi dari balikan yang

dilakukan. Aspek organisasi teks dan logika mendapat balikan dari sesama siswa.

Aspek tata bahasa, kosakata, dan mekanik mendapat balikan dari sistem kode.

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis buram

1yang ditulis siswa, buram 3 yang ditulis siswa, dan hasil uji kuesioner mengenai

pendapat siswa tentang keefektifan tentang penggunaan ancangan proses genre.

Hasil penelitian menunjukan penggunaan ancangan proses genre dapat

meningkatkan rerata nilai tulisan pada setiap genre yang diajarkan dan siswa

menganggap penggunaan ancangan proses genre efektif untuk membantu

pemelajar menulis.

Penelitian lain tentang penilaian juga diperoleh dari Jurnal Penelitian

Pendidikan yang ditulis oleh Jila Naeini dari Jurusan Bahasa Inggris Universitas

Islam Azad, Aliabad Katoul, Iran pada tahun 2011. Jurnal yang berjudul “Self-

assessment and the impact on language skills” ini berisi tentang penilaian diri

sebagai alternatif penilaian yang mendorong mahasiswa untuk lebih

bertanggungjawab terhadap kegiatan belajar mereka. Penelitian ini mengambil

sampel 121mahasiswa dari 150 mahasiswa pada kelas EFL (English as a Foreign

Language). Kemudian dari sampel yang ada dipilih secara acak dan dibagi

menjadi dua kelompok kedalam kelompok kontrol dan ekperimen. Penilaian diri

dilakukan pada tahap pre-test dan post-test untuk kompetensi menulis dan

berbicara. Pada kelompok ekperimen, siswa menggunakan teknik check list dan

pada kelompok kontrol tidak menggunakan teknik check list. Untuk kompetensi

menulis, penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian Jacobs (1981)

dan untuk kompetensi berbicara menggunakan kriteria penilaian untuk oral tes

yang dibuat oleh Weir (1990). Hasil penilaian diri dengan menggunakan teknik

check list ternyata berdampak signifikan pada peningkatan kemampuan menulis

dan berbicara mahasiswa. Penggunaan teknik ini memungkinkan mahasiswa

untuk menilai unjuk kerja yang mereka hasilkan dan pada akhirnya kegiatan ini

dapat meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri mahasiswa untuk lebih

meningkatkan kemampuan mereka dalam bahasa Inggris.

Berdasarkan penjabaran tinjauan pustaka di atas dapat ditarik sebuah

benang merah bahwa keberadaan sebuah skala penilaian dalam menilai hasil

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

14

Universitas Indonesia

unjuk kerja siswa merupakan suatu yang krusial dan harus dimiliki oleh setiap

pendidik. Oleh karena itu, penulis merasa tertantang melakukan penelitian untuk

mengembangkan sebuah rubrik penilaian tulisan siswa SMA. Rubrik ini

diharapkan dapat digunakan oleh guru sebagai alat penilaian hasil tulisan

discussion siswa di kelas, sehingga dapat membantu guru dalam melakukan

penilaian secara lebih objektif dan terukur. Sedangkan bagi siswa rubrik ini

diharapkan dapat membantu mereka memperbaiki tulisan yang telah dikoreksi

oleh guru. Hal ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk dapat menghasilkan

tulisan yang lebih baik lagi melalui balikan yang diberikan oleh guru.

2.2 Landasan Teoretis

2.2.1 Keterampilan Menulis

Menulis adalah keterampilan yang sulit baik untuk penutur jati maupun

bukan penutur jati, karena seorang penulis harus memiliki keseimbangan

kemampuan dalam mengungkapkan isi, organisasi, dan tujuan penulisan serta

mampu menggunakan kosa kata yang tepat, tanda baca, ejaan, dan mekanisme

penulisan yang benar (Rass, 2011). Hal senada diungkapkan oleh Nunan (1999)

bahwa belajar menulis untuk pemelajar bahasa asing adalah bagian tersulit bahkan

pada latihan menulis tingkat dasar. Selain penggunaan tata bahasa dan kosa kata

yang tepat, gagasan seorang penulis juga harus dipaparkan secara jelas melalui

organisasi tulisannya. Hal ini membuat keterampilan menulis sama dengan

keterampilan berbicara, sehingga kedua kompetensi ini dianggap sebagai

keterampilan yang produktif dan ekspresif. Perbedaannya hanya pada kondisi

pemberi dan penerima pesan. Menulis merupakan komunikasi tanpa bertatap

muka yang dilakukan secara tidak langsung antara penulis sebagai pemberi pesan

dan pembaca sebagai penerima pesan, sedangkan berbicara merupakan

komunikasi tatap muka yang dilakukan langsung antara pembicara sebagai

pemberi pesan dan pendengar sebagai penerima pesan (Tarigan, 1994: 2).

Berdasarkan hal tersebut, Syafi‟ie (1998: 45) mendefenisikan menulis

sebagai proses menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, dan

kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan kemudian mengirimkannya kepada

orang lain. Definisi yang lebih lugas untuk pembeajaran bahasa kedua

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

15

Universitas Indonesia

diungkapkan oleh Nunan (1999: 271) bahwa menulis adalah sejumlah tantangan

untuk menciptakan kesinambungan dan ketepatan dalam suatu tulisan dalam

bahasa kedua.

Definisi yang dikemukakan di atas mengindikasikan bahwa menulis

merupakan suatu kegiatan yang kompleks yang membutuhkan latihan secara

bertahap. Oleh karena itu, banyak cara yang telah dilakukan para praktisi

pendidikan guna meningkatkan kemampuan menulis siswa. Yan (2005: 18)

mengatakan bahwa salah satu kemampuan yang perlu mendapat perhatian serius

adalah bagaimana siswa dapat menganalisis teks sesuai dengan konteks dan tujuan

penulisannya. Seperti yang dikemukakan oleh Halliday (1994; 2000) bahwa suatu

teks pasti dilingkupi oleh konteks sosial, karena kajian bahasa pada hakikatnya

adalah kajian terhadap teks dan konteks sosialnya. Teks diinterpretasikan

berdasarkan konteks sosial, yaitu segala unsur yang terjadi di luar teks. Dengan

demikian, konteks sosial memotivasi pengguna bahasa untuk menggunakan

struktur tertentu dalam membuat suatu tulisan.

Beberapa pendekatan berbeda telah dilakukan untuk membantu siswa

meningkatkan keterampilan mereka dalam menulis. Salah satunya pendekatan

yang sudah cukup lama dipakai guru adalah pendekatan produk. Dewasa ini

muncul sejumlah pendekatan baru yang dapat dipakai guru dalam pengajaran

menulis, antara lain adalah pendekatan proses dan yang terbaru adalah pendekatan

genre. Pendekatan genre ini merupakan pendekatan yang sesuai untuk

memberikan pemahaman lebih lanjut kepada siswa tentang hubungan antara teks

dan konteksnya.

2.2.2 Pendekatan Genre Dalam Pengajaran Keterampilan Menulis

Pendekatan genre merupakan salah satu alternatif pendekatan pengajaran

yang dapat dipakai guru untuk mencapai tujuan pengajaran bahasa Inggris yang

sesuai dengan KTSP dan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa dalam

belajar bahasa Inggris. Seperti yang telah dijelaskan sebelumya bahwa di dalam

KTSP, siswa SMA diarahkan untuk menguasai berbagai genre yang berbeda

sesuai dengan konteks situasinya. Hyland (2008: 543) mendefenisikan genre

sebagai “a term for grouping texts together, representing how writers typically

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

16

Universitas Indonesia

use language to respond to recurring situations”. Oleh karena itu, pendekatan

genre memberikan manfaat bagi siswa untuk dapat menulis berbagai tipe teks

sesuai dengan audiens yang dituju dan konteks situasi yang ingin dicapai.

Pendekatan genre dianggap sesuai dengan KTSP yang menekankan

pentingnya pemahaman siswa serta pengembangan keterampilan siswa menulis

berbagai jenis teks. Hal ini diperkuat dengan ditentukannya jenis teks tertentu

yang harus dikuasai siswa pada setiap semester, tahap-tahap menulis berbagai

jenis teks tersebut, serta cara yang dianjurkan untuk menilai hasil tulisan tersebut.

Pada tahun 1980an pendekatan genre mulai digunakan oleh pendidik

dengan keyakinan bahwa siswa dapat mahir dalam menulis dengan mempelajari

jenis teks yang berbeda. Hal ini sesuai dengan pernyataan Nunan (1999: 280) yang

menjelaskan bahwa “different genres of writing are typified by a particular

structure and by grammatical forms that reflect the communicative purpose of the

genre.” Mempelajari jenis teks yang berbeda dapat memberikan pemahaman

kepada siswa tentang struktur generik yang akan digunakan dalam tulisan serta

tata bahasa, seperti tense apa yang akan digunakan.

Kemunculan pendekatan genre dalam pengajaran kemahiran menulis

ternyata tidak sepenuhnya diterima oleh para peneliti di bidang pendidikan.

Peneliti yang menamakan dirinya sebagai New Rhetoric Researchers mengatakan

bahwa genre tidak bisa diajarkan. Mereka beranggapan bahwa genre mudah

berubah-ubah dan sangat tergantung kepada konteksnya, sehingga Johns (2008)

menganggap pengajaran genre di luar konteksnya tidak masuk akal (Millar. 2011,

p. 6). Namun, hal ini ditentang oleh para peneliti dan praktisi dalam bidang ESP.

Mereka beranggapan bahwa siswa EFL memerlukan penjelasan terperinci tentang

pola dan ciri-ciri masing-masing genre, sehingga guru perlu mengajarkan

organisasi atau struktur generik dan ciri-ciri kebahasaan yang dimiliki oleh suatu

genre tertentu. Melalui pemahaman yang baik terhadap struktur generik atau

organisasi yang ada di dalam setiap jenis teks, siswa diarahkan untuk dapat

menyelaraskan antara isi tulisan, pembaca sebagai audiens dan konteks yang

melingkupinya. Hal ini memberikan suatu keyakinan bahwa dalam pendekatan

genre siswa tidak hanya menulis tetapi juga diarahkan untuk mencapai suatu

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

17

Universitas Indonesia

tujuan tertentu, “we don‟t just write, we write something to achieve some purpose:

it is a way of getting something done” (Hyland, 2003, p. 18).

Pendekatan genre dalam KTSP memberikan tantangan tersendiri bagi guru

dalam mengajarkan berbagai jenis teks pada tingkat Sekolah Menengah Atas.

Ketentuan jenis teks apa saja yang harus diajarkan pada tingkat SMA menjadi

tugas guru untuk dapat memberikan pemahaman kepada siswa tentang jenis teks

tersebut. Hal ini sesuai dengan silabus yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan

masing-masing daerah yang telah menetapkan genre yang harus diajarkan di

sekolah yang disebut juga sebagai school genres atau macro-genres. School

genres yang dimaksud antara lain adalah narrative, recount, discussion,

argument, report, and description (Hyland 2003). Penentuan jenis teks ini

berdasarkan kebermaknaan suatu teks bagi siswa ketika mereka belajar di kelas

serta ketika melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi.

2.2.3 Jenis Genre yang Dipelajari dalam Pelajaran Bahasa Inggris di SMA

Halliday (1994) di dalam teorinya Sistemic Functional Grammar menyebut

istilah genre sebagai jenis teks. Jenis teks sudah diajarkan di tingkat SMA mulai

dari kelas X sampai kelas XII. Jenis teks dalam bahasa Inggris dapat dibedakan

berdasarkan struktur generik (generic structure) dan ciri-ciri kebahasaan atau

fitur-fitur bahasa (language features). Struktur generik adalah struktur yang

terbentuk dari perbedaan fungsi-fungsi paragraf dalam membangun sebuah teks

(seperti tesis, argumen, dan kesimpulan). Sedangkan, ciri-ciri kebahasaan adalah

penggunaan atau pemanfaatan bahasa (baik itu tata bahasa maupun diksinya) guna

menciptakan sebuah teks (Azhar, 2010). Berdasarkan struktur generik dan ciri-ciri

kebahasaan, jenis teks dalam bahasa Inggris mencakup tiga kelompok, yaitu;

narrative, descriptive, dan argument.

Kelompok narrative terdiri dari beberapa genre seperti; narrative, recount,

anecdote, spoof, dan news item. Secara umum kelompok jenis teks ini bertujuan

untuk menginformasikan sesuatu dalam bentuk cerita. Kelompok descriptive

mencakup jenis teks; descriptive, report, procedure, dan explanation. Kelompok

ini pada dasarnya dibuat untuk mendeskripsikan sesuatu atau proses terjadinya

sesuatu dan tidak dimaksudkan untuk menceritakan sesuatu. Kelompok ketiga

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

18

Universitas Indonesia

adalah argument yang mencakup; hortatory exposition, analytical exposition, dan

discussion. Kelompok ini bertujuan untuk memaparkan masalah dengan

menampilkan argumen-argumen yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan

“mengapa” dan “bagaimana.” Masing-masing jenis teks akan dijelaskan pada

tabel berikut:

Tabel 2.2: Jenis teks (Genre)

Genre

Social

Function

Generic Structure

Lexicogrammatical

Features

N

A

R

R

A

T

I

V

E

To amuse or

entertain, to

deal with

actual or

various

experiences in

different ways.

Orientation: sets the

scene and introduces

and the participants.

Complication: a crisis

arises.

Resolution: the crisis is

resolved, for the better

or worse.

Re-orientation:

optional.

Focus on specific and

usually individualized

participants.Use of

material processes,

behavioral and verbal

processe.

Use of resolution processes

and mental processes. Use

of temporal conjunctions

and temporal

circumstance.

Use past tense.

N

E

W

S

I

T

E

M

T To inform

readers,

listeners or

viewers about

events of the

day which are

considered

newsworthy or

important.

Newsworthy events:

recount in summary

form.

Background events:

elaborate what happen,

to whom, in what

circumstances.

Sources: comments by

participants in,

witnesses to and

authorities expert on

the event.

Short, telegraphic

information about

captured in headline.

to retell the event ( in the

text below, many of the

material processes are

nominalised).

Use of projecting verbal

processes in sources stage.

Focus on circumstance

(e.g.mostly within

qualifiers)

P

R

O

C

E

D

U

R

E

To describe

how something

is

accomplished

through a

sequence of

actions or

steps.

Goal

Materials ( not

required for all

procedural texts)

Steps ( i.e. Goal

Followed by a series of

steps oriented to

achieving the goal).

Focus on generalized

human agents.Use of

simple present tense, often

imperative.

Use mainly of temporal

conjunction or numbering

to indicate sequence. Use

manly of material

processes.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

19

Universitas Indonesia

R

E

P

O

R

T

To describe the

ways things

are, with

reference to a

range of

natural man-

made and

social

phenomena in

our

environment.

General classification:

tells what the

phenomenon under

discussion is.

Description: tells what

the phenomenon under

discussion is like in

terms of Qualities.

Habit or behaviors.

generic

participants. Use of

relational processes to

state what is and that

which it is.

Use of simple present

tense ( unless extinct) No

temporal sequence

R

E

C

O

U

N

T

To retell

events of the

purpose of

informing or

entertaining

Orientation: provides

the setting and

introduces participant.

Events: tell what

happen in what

sequence.

Re-orientation:

optional closure of

events.

Focus on specific

participants.

Use of material processes.

Circumstance of time and

place. Use of past tense.

Focus on temporal

sequence.

S

P

O

O

F

To tell an

event with a

humorous

twist.

Orientation: who were

involved, when and

where was happened.

Events: tell what

happened in a

chronological order

Twist : provide the

funniest part of the

story

Use of connectives (first,

then, finally). Use of

adverbial phrases of time

and place (in the garden,

two days ago). Use of

simple past tense (he

walked away from the

village)

D

E

S

C

R

I

P

T

I

V

E

To describe a

particular

person, place

or thing.

Identification:

identifies phenomenon

to be describe

Description: describes

parts, qualities, and

characteristics.

Focus on specific

participants. Use of

attributive and identifying

processes.

Frequent use of epithets

and classifiers in nominal

groups. Use of simple

present tense.

A

N

E

C

D

O

T

E

T to share with

others an

account of an

unusual or

amusing

incident.

Abstract : signals the

retelling of an unusual

incident

Orientation:sets the

scene

Crisis: provides details

of the unusual incident.

Reaction: reaction to

Use of exclamation

theoretical questions and

intensifier (really, very,

quite, etc) to point up the

significance of the events.

Use of material processes

to tell what happen. Use of

temporal conjunctions.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

20

Universitas Indonesia

crises

Coda: optional-

reflection on or

evaluation of the

incident

A E

N X

A P

L O

Y S

T I

I T

C I

A O

L N

T to persuade

the reader or

listener that

something the

case

Thesis: usually includes

a preview argument.

It introduces topics and

indicates the writer’s

position. Arguments:

consists of a point and

elaboration sequence.

The number of points

may vary, but each

must be supported by

discussion and

evidence. Reiteration:

restates the position

more forcefully in the

light of the arguments

presented

Focus in generic human

and no human

participants. Use of simple

present tense.

Use of relational tense.

processes.Use of internal

conjunction to state

argument. Reasoning

through casual

conjunction.

H E

O X

R P

T O

A S

T I

O T

R I

Y O

N

To persuade

the reader or

listener that

something

should or

should not to

be case

T Thesis: announcement

of issue concern.

Arguments: reasons for

concern, leading to

recommendation.

Recommendation:

statement of what ought

or ought not to happen.

and non human

participants, except for

speaker or writer referring

to self. Use of mental

processes: to state what

writer thinks or feels about

issue, e.g, realize, feel,

appreciate. Material

processes: to state what

happens, e.g. is polluting,

drive, travel, spend, and

should be treated.

Relational processes: to

state what is or should be,

e.g., does not seem to have

been is. Use of simple

present tense. D

I

S

C

U

S

S

I

O

N

To present ( at

least) two

points of view

about an issue

Issue: (Statement and

preview)

Argument for and

against or statement of

differing points of view.

(Point and elaboration)

Conclusion or

recommendation

Focus on generic human

and generic non-human

participants

Use of:

Material processes,

e.g. has produced, have

developed, to feed.

Relation processes,

e.g. is, could have, and

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

21

Universitas Indonesia

are.

Mental processes,

e.g. feel, think, believe.

Reasoning expressed as

verbs and nouns

(abstraction). Use of

general nouns: alcohol,

abortion, smoking, etc.

Use of comparative:

contrastive and

consequential conjunction.

Use of additive

connectives: addition,

furthermore, besides. Use

of contrastive connectives:

although, even, if,

nevertheless. Use of causal

connectives: because,

because of. Use of modal

auxiliary: must, should,

etc. Use of adverbial

manner: hopefully.

E

X

P

L

A

I

N

A

T

I

O

N

To explain

the process

involved in the

formation or

working of

natural or

sociocultural

phenomena

General statement: to

position the reader

sequenced of

explanation of why or

how something occurs

Focus on generic, non

generic human

participants. Use mainly of

material and relational

processes.

temporal

conjunction. Some use of

passive voice to get theme

right.

Sumber: http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/pesona-puisi/pembagian-jenis-jenis-wacana-

genre-teks/, diunduh pada tanggal 21 Desember 2011

2.2.4 Teks Discussion

Discussion adalah jenis teks yang memaparkan setidaknya dua sudut

pandang yang berbeda dari suatu masalah yang menjadi perdebatan (Azhar, 2010.

p. 4). Dua sudut pandang tersebut berupa pro (pros) untuk pernyataan yang setuju

terhadap masalah yang dibicarakan dan kontra (cons) untuk pernyataan yang

mengungkapkan ketidaksetujuan. Kedua sudut pandang ini dilengkapi oleh ide

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

22

Universitas Indonesia

(point) dan penjelasan (elaboration) yang mendukung, sehingga dapat diterima

oleh pembaca.

Struktur generik penyusun teks discussion mencakup issue, argument pros

dan cons, dan conclusion. Issue (permasalahan), yaitu masalah yang menjadi

perdebatan. Pada bagian ini penulis memaparkan satu topik yang menjadi

permasalahan. Permasalahan dapat berbentuk kata benda tunggal atau umum

(general noun), seperti smoking, alcohol, abortion. Argument (pros dan cons)

memaparkan argumen-argumen pendukung yang dapat memperkuat bukti-bukti

untuk pihak yang setuju (pros/for) dan yang tidak setuju (cons/against).

Conclusion adalah penutup atau kesimpulan. Pada bagian akhir ini, penulis

membuat kesimpulan dari apa yang telah dipaparkan pada argumen. Kesimpulan

dapat berupa saran atau opini dari penulis. Sedangkan ciri-ciri kebahasaan atau

lexicogrammatical features yang membangun sebuah teks discussion dapat dilihat

dari penggunaan berbagai macam proses (kata kerja), penghubung, kata sambung,

modalitas, dan kata keterangan cara.

Bentuk proses yang biasa terdapat dalam tulisan discussion antara lain: (1)

material processes (kata kerja material), yaitu kata kerja yang mengekspresikan

suatu aksi atau perbuatan kepada orang atau objek tertentu dan berhubungan

dengan aktivitas fisik yang dapat diamati dengan menggunakan indra, seperti

membaca, memasak, berlari, membawa, (2) relational processes (kata kerja

relasional), yaitu kata kerja yang berhubungan dengan ungkapan „being’ yang

menjadi pusat makna, seperti is, could have, dan are, dan (3) mental processes

(kata kerja mental), yaitu kata kerja yang mengekspresikan perasaan (feeling),

pemikiran (thinking), dan persepsi, seperti berpikir, merasa, dan, mempercayai.

Penggunaan kata penghubung juga kerap terlihat dalam tulisan discussion.

Bentuk kata penghubung yang digunakan mencakup, kata penghubung pemberi

informasi tambahan (additive connectives) seperti, furthermore, besides, as a

consequence, in addition, kata penghubung bertentangan (contrastive

connectives), seperti although, even, if, nevertheless, dan kata penghubung sebab

akibat (causal connectives), seperti because, dan because of. Kata sambung yang

biasa digunakan dalam tulisan discussion adalah kata sambung bertentangan dan

sebab akibat (contrastive and consequential conjunction) seperti but, so, because,

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

23

Universitas Indonesia

since, dan while. Sedangkan modalitas dan keterangan cara yang sering dipakai

antar lain, must, should, dan hopefully.

2.2.5 Penilaian (Assessment)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan UU No. 20

memasukan Standar Penilaian Pendidikan untuk digunakan di seluruh wilayah

hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Penilaian Pendidikan ini

digunakan sebagai acuan guru dalam mengembangkan dan mengimplementasikan

KTSP. Penerapan Standar Penilaian Pendidikan ini memberi dampak terhadap

sistem penilaian, termasuk model dan teknik penilaian di dalam pembelajaran.

Rofi‟uddin (1996) mengemukakan bahwa penilaian adalah bagian integral

dari proses belajar mengajar. Penilaian digunakan untuk mengumpulkan informasi

mengenai pengetahuan, kemampuan, pemahaman, dan motivasi siswa yang dapat

dilakukan melalui tes. Brown (2004: 4) menyatakan bahwa “Assessment is an on

going process that encompasses a much wider domain than a test”. Artinya

bahwa penilaian adalah proses berkelanjutan yang mencakup ranah yang lebih

luas dari sebuah tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam proses belajar

mengajar. Oleh karena itu, penilaian oleh guru dapat dilakukan kapan saja dengan

cara yang berbeda. Defenisi yang hampir sama juga dikemukakan oleh Golich

(1998: 1) bahwa ”assessment is an ongoing process of understanding and

improving student learning.” Kedua defenisi tersebut menggambarkan bahwa

penilaian merupakan suatu proses berkelanjutan yang bertujuan meningkatkan

hasil belajar siswa. Penilaian dianggap sebagai proses penyesuaian dari hasil

pengukuran dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan guna memperoleh

gambaran kemampuan yang diukur.

Defenisi yang langsung berhubungan dengan kegiatan penilaian di sekolah

formal tertulis dalam standar penilaian pendidikan (Depdiknas, 2009) bahwa

penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan (menganalisis dan

menafsirkan) data tentang proses dan hasil belajar siswa, sehingga menjadi

informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan

tingkat pencapaian hasil belajar siswa. Dengan demikian, pengambilan keputusan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

24

Universitas Indonesia

dilakukan dengan menggunakan hasil tes, pengukuran, dan hasil penilaian.

Pengambilan keputusan ditujukan untuk kepentingan proses belajar mengajar

selanjutnya. Oleh karena itu, penilaian yang dilakukan harus memiliki asas

keadilan dan kesetaraan serta objektivitas yang tinggi. Keadilan dalam penilaian

berarti bahwa setiap siswa diperlakukan sama sehingga penilaian itu tidak

menguntungkan atau merugikan salah satu atau sekelompok siswa yang dinilai.

Dengan kata lain, penilaian harus adil dalam arti tidak membedakan latar

belakang sosial-ekonomi, budaya, bahasa, dan jender.

Pada dasarnya pembelajaran menulis di Sekolah Menengah Atas didasari

pada keterkaitan antara dua pendekatan, yaitu pendekatan yang berorientasi pada

proses dan yang berorientasi pada hasil atau produk (Depdiknas, 2007). Oleh

karena itu, beragam teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengetahui kemajuan

belajar siswa, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar.

Teknik penilaian ini pada dasarnya merupakan cara penilaian siswa berdasarkan

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam KTSP yang

harus dicapai siswa. Penentuan kompetensi dasar dilakukan berdasarkan

indikator-indikator pencapaian kompetensi yang telah dibuat oleh masing-masing

guru di dalam RPP. Berdasarkan indikator ini kemudian dapat ditentukan cara

penilaian yang sesuai.

Pasal 19 ayat 3 menyatakan bahwa pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah penilaian menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan

kompetensi dasar yang harus dikuasai. Ada tujuh teknik penilaian yang dapat

dilakukan oleh guru, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian

tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portfolio, dan penilaian

diri. Penetapan teknik penilaian dalam KTSP mempertimbangkan ciri-ciri

indikator sebagai berikut:

1. Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya

adalah unjuk kerja (performance) dan penilaian produk.

2. Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik

penilaiannya adalah tertulis dan penggunaan portfolio

3. Apabila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan, maka teknik

penilainnya adalah proyek, penilaian sikap, dan penilaian diri.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

25

Universitas Indonesia

Sesuai dengan indikator yang dibuat oleh guru di dalam RPP semester 2 kelas XI

SMA, yaitu mengharuskan siswa untuk menulis essai berbentuk discussion, maka

teknik penilaian yang seharusnya digunakan oleh guru adalah penilaian unjuk

kerja.

2.2.5.1 Penilaian Unjuk Kerja

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian alternatif yang dapat dilakukan

guru selain penilaian bentuk tes. Penilaian ini dilakukan dengan menilai hasil

kegiatan atau kinerja siswa. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai

ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa melakukan tugas tertentu seperti:

praktik di laboratorium, praktik sholat, memainkan alat musik, bernyanyi,

menulis, dan percakapan. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes

tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan siswa yang

sebenarnya (Depdiknas, 2009). Dalam melakukan penilaian unjuk kerja, seorang

guru perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

1. kompetensi yang akan dinilai dan menunjukkan kinerja siswa,

2. kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut,

3. kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas,

4. kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat

diamati, dan

5. kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.

Untuk menilai unjuk kerja siswa, maka guru dapat menggunakan alat penilaian di

bawah ini:

1. Daftar Cek (Check-list)

Penggunaan daftar cek (check-list) memungkinkan guru melakukan

penilaian berdasarkan penguasaan kompetensi tertentu yang dapat diamati.

Kelemahan cara ini adalah guru hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya

benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian,

tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan untuk

mengamati subjek dalam jumlah besar. Contoh bentuk penilaian daftar cek dapat

dilihat pada tabel berikut:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

26

Universitas Indonesia

Tabel 2.3: Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris

Nama peserta didik: ________ Kelas: ________

No

Aspek Yang Dinilai

Baik

Tidak baik

1. Organization ( Introduction, body, conclusion)

2. Content ( depth of knowledge, logic)

3. Fluency

4. Language:

Pronunciation

Grammar

Vocabulary

5. Performance ( eye contact, facial expression,

gesture)

Skor yang dicapai

Skor maksimum 7

Keterangan : Baik mendapat skor 1, tidak baik mendapat skor 0

Sumber: Depdiknas (2009)

2. Rubrik/Skala Penilaian (Rating Scale)

Berbeda dengan daftar cek, penggunaan skala penilaian memungkinkan

guru memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi siswa. Penggunaan

gradasi mutu memberikan kemudahan bagi guru dalam memberi rentang nilai

tengah dari kategori baik sampai tidak baik. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 =

cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Contoh bentuk

penilaian daftar cek dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.4: Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris

Nama Siswa: ________ Kelas: ________

No Aspek Yang Dinilai Nilai

1 2 3 4

1. Organization ( Introduction, body, conclusion)

2. Content ( depth of knowledge, logic)

3. Fluency

4. Language:

Pronunciation

Grammar

Vocabulary

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

27

Universitas Indonesia

5. Performance ( eye contact, facial expression,

gesture)

Jumlah

Skor Maksimum 28

Sumber: Depdiknas (2009)

Mengingat kelemahan yang dimiliki oleh penilaian dengan menggunakan daftar

cek (check-list), yaitu tidak terdapat nilai tengah untuk setiap kompetensi, maka

untuk menilai unjuk kerja siswa berupa hasil tulisan discussion digunakan alat

penilaian berupa rubrik/skala penilaian (rating scale).

2.2.5.2 Pengertian Rubrik dan Jenisnya

Andrade (1997) mengartikan rubrik sebagai alat penskoran yang terdiri

dari daftar seperangkat kriteria atau apa saja yang harus dihitung. Sejalan dengan

Andrade, Nitko (1996: 241) secara sederhana mengemukakan bahwa rubrik

adalah suatu alat yang berisi seperangkat aturan yang digunakan untuk

mengetahui kualitas kinerja siswa (1996, p. 241). Dengan istilah yang sedikit

berbeda, Popham (1995) lebih menggunakan kata kriteria daripada rubrik.

Popham berpendapat bahwa kriteria adalah alat yang digunakan guru dalam

menilai kompetensi siswa pada bidang tertentu (Bathesta & Wahyuni, 2011, p. 12)

Ada beberapa jenis rubrik yang biasa digunakan dalam menilai

kompetensi peserta didik. Nitko (1996: 266) mengatakan bahwa ada 3 jenis

rubrik yang biasa digunakan guru, yaitu: rubrik holistik, rubrik analitik, dan

rubrik holistik dengan catatan. Rubri holistik adalah rubrik yang difokuskan pada

proses penilaian secara keseluruhan terlepas dari bagian-bagian komponennya.

Rubrik holistik dengan catatan secara umum hampir sama dengan rubrik holistik

biasa, namun rubrik ini disertai catatan mengenai kekuatan dan kelemahan dari

komponen yang dinilai. Pada penskoran holistik, fokus penilaian diarahkan pada

performasi tulisan siswa secara holistik atau menyeluruh bukan pada aspek-aspek

tertentu dari karangan seperti isi, organisasi, tata bahasa, tanda baca, dan

sebagainya. Hal ini menyebabkan penskoran cara ini tidak cocok untuk mengukur

kompetensi khusus pada keterampilan menulis siswa. Namun cara penilaian ini

dianggap lebih praktis, karena penilai tidak perlu membaca berkali-kali untuk

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

28

Universitas Indonesia

memberi nilai. Hal ini menjadikan proses penilaian holistik lebih cepat dan

menyeluruh.

Sedangkan rubrik analitik memfokuskan penskoran pada komponen-

komponen yang dinilai dengan menghitung secara rinci kesalahan-kesalahan yang

ada. Nilai totalnya merupakan penggabungan penilaian dari tiap komponen.

Kelebihan teknik penskoran ini adalah guru sebagai penilai dapat menilai semua

elemen yang mendukung keterampilan menulis siswa secara lebih terperinci.

Sedangkan bagi siswa, penskoran cara ini membantu mereka memahami unsur-

unsur yang harus diperhatikan dalam suatu tulisan. Selain itu, siswa mampu

menilai apakah tulisan mereka sudah baik atau belum sesuai dengan kategori yang

menjadi penilaian. Kelemahannya terletak pada kesulitan untuk

mengkuantifikasikan hasil penskoran setiap komponen. Hal ini membutuhkan

pemikiran lebih lanjut agar penilaian yang dilakukan efektif, andal dan objektif.

Sebagai kriteria dalam alat penskoran, rubrik terdiri dari senarai dan gradasi

mutu (Zainul, 2001). Senarai adalah daftar yang diwujudkan dengan dimensi-

dimensi kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai. Gradasi mutu

mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai dengan tingkat yang paling

buruk. Berdasarkan senarai dan gradasi mutu tersebut, secara singkat penskoran

rubrik mencakup beberapa elemen, yaitu (1) kategori penilaian, (2) definisi dan

contoh yang merupakan penjelasan dari setiap kategori, (3) skala yang akan

digunakan dalam menilai kategori, dan (4) standar untuk setiap kategori yang dinilai.

Dari beberapa elemen yang tergabung dalam senarai dan gradasi mutu tersebut, maka

dibuat sebuah template (berupa bagan dari kriteria dan skor yang diinginkan) guna

memudahkan dalam membuat rubrik (Mertler, 2001). Bentuk template dapat dilihat

pada tabel berikut:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

29

Universitas Indonesia

Tabel 2.5: Template untuk Rubrik Holistik

Skor Uraian

5 Memperlihatkan pemahaman yang lengkap tentang permasalahan.

Semua persyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban

4 Memperlihatkan cukup pemahaman tentang permasalahan. Semua

persyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban

3 Memperlihatkan hanya sebagian pemahaman tentang permasalahan.

Kebanyakan persyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban

2 Memperlihatkan sedikit pemahaman tentang permasalahan. Banyak

persyaratan tugas yang tidak ada

1 Memperlihatkan tidak ada pemahaman tentang permasalahan

0 Tidak ada jawaban / Tidak ada usaha

Sumber: (Mertler, 2001)

Seperti yang telah dijelaskan bahwa penggunaan rubrik holistik dapat

menghasilkan proses penskoran yang lebih cepat dibanding rubrik analitik. Hal ini

disebabkan guru memeriksa tulisan siswa hanya sekali untuk memperoleh kesan

yang menyeluruh tentang hasil pekerjaan siswa. Tabel berikut merupakan bentuk

template untuk rubrik analitik.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

30

Universitas Indonesia

Tabel 2.6: Template untuk Rubrik Analitik

Tahap Awal

1

Pengembangan

2

Terselesaikan

3

Patut Dicontoh

4

Skor

Kriteria # 1 Uraian

menggambarkan tahap

awal penampilan

Uraian

menggambarkan

gerakan ke arah

tingkat penguasaan

penampilan

Uraian menggambarkan

pencapaian tingkat

penguasaan penampilan

Uraian

menggambarkan

tingkat penampilan

tertinggi

Kriteria # 2 Uraian

menggambarkan tahap

awal penampilan

Uraian

menggambarkan

gerakan ke arah

tingkat penguasaan

penampilan

Uraian menggambarkan

pencapaian tingkat

penguasaan penampilan

Uraian

menggambarkan

tingkat penampilan

tertinggi

Kriteria # 3 Uraian

menggambarkan tahap

awal penampilan

Uraian

menggambarkan

gerakan ke arah

tingkat penguasaan

penampilan

Uraian menggambarkan

pencapaian tingkat

penguasaan penampilan

Uraian

menggambarkan

tingkat penampilan

tertinggi

Kriteria # 4 Uraian

menggambarkan tahap

awal penampilan

Uraian

menggambarkan

gerakan ke arah

tingkat penguasaan

penampilan

Uraian menggambarkan

pencapaian tingkat

penguasaan penampilan

Uraian

menggambarkan

tingkat penampilan

tertinggi

Sumber: (Mertler, 2001)

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

31

Universitas Indonesia

Keputusan guru dalam memilih jenis penilaian holistik atau analitik

mempunyai beberapa implikasi. Implikasi dari pemilihan penilaian holistik adalah

masing-masing kompetensi dasar yang akan dinilai tkurang jelas, namun penilaian

ini cukup praktis bagi guru yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak memiliki

banyak waktu untuk menilai. Sedangkan pemilihan penilaain analitik dapat

menilai kompetensi khususnpada unjuk kerja tertentu, namun hal terpenting

adalah bahwa jenis pendekatan yang satu tidaklah lebih baik dari yang lain. Oleh

karena itu, guru harus mempertimbangkan rubrik mana yang sesuai untuk tujuan

yang diinginkan.

Sesuai dengan jenis penilaian yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu

melakukan penskoran pada beberapa komponen-komponen penting dalam suatu

tulisan berbentuk discussion dan mengetahui secara rinci kesalahan-kesalahan

yang ada, maka model rubrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik.

Salah satu rubrik analitik yang sering digunakan dalam menilai tulisan adalah

rubrik yang dibuat oleh Jacobs et.al (1981: 103). Rubrik penilaian Jacobs ini

memfokuskan penilaian pada lima kriteria, yaitu organisasi, pengembangan

ide/isi, tata bahasa, kosakata, dan mekanika. Rubrik penilaian Jacobs ini dapat

dilihat pada tabel berikut:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

32

Universitas Indonesia

Tabel 2.7: Rubrik penilaian Analitik Jacobs (1981)

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

33

Universitas Indonesia

Selain rubrik penilaian yang dibuat oleh Jacobs et.al, ada juga rubrik

penilaian yang dibuat oleh Hamp-Lyons (1992, 1993) dan Andrade (1997) yang

khusus digunakan untuk menilai hasil tulisan argumentatif. Rubrik ini

memfokuskan penilaian pada enam elemen yang terdapat dalam tulisan

argumentatif, yaitu organisasi dan argumen, isi, posisi penulis, pendahuluan,

penulisan thesis statement, dan kontrol bahasa (Kidam, 2011, p. 281-282). Rubrik

penilaian Hamp-Lyons dan Andrade ini dapat dilihat pada tabel 2.8. Bentuk rubrik

penilaian untuk beberapa jenis tulisan juga telah digunakan di beberapa sekolah

formal. Salah satunya rubrik yang digunakan di San Diego Unified School

District. Bahkan di Sekolah ini rubrik yang digunakan berbeda menurut tingkatan

siswa. Dari sumber yang diperoleh, ada beberapa rubrik untuk jenis tulisan yang

berbeda, yaitu rubrik untuk jenis teks naratif, eksposisi, persuasif, dan report.

contoh jenis rubrik ini dapat dilihat pada tabel 2.9.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

34

Universitas Indonesia

Tabel 2.8: Rubrik Penilaian Hamp-Lyons (1992, 1993) dan Andrade (1997)

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

35

Universitas Indonesia

Tabel 2.9: Rubrik di San Diego Unified School District

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

36

Universitas Indonesia

Ketiga jenis rubrik analitik ini selain memiliki kategori penilaian yang

berbeda, juga memiliki perbedaan dari gradasi mutu yang digunakan. Rubrik yang

dibuat olek Jacobs et.al menggunakan gradasi mutu mulai dari very poor sampai

excellent, rubrik yang dibuat oleh Hamp-Lyons dan Andrade menggunakan

gradasi mutu dari unsatisfactory, fair, hingga good. Sedangkan rubrik yang

digunakan di San Diego Unified School District menggunakan empat gradasi

mutu mulai dari below basic, basic, proficient, hingga advanced. Perbedaan juga

terlihat dari bobot nilai yang dibuat untuk masing-masing kategori penilaian.

Jacobs et.al memberikan bobot nilai yang berbeda pada masing-masing kategori.

Untuk organisasi diberi bobot nilai maksimal 20, pengembangan ide/isi dengan

bobot nilai maksimal 30, tata bahasa dengan bobot 25, kosakata dengan bobot

maksimal 20, dan mekanika diberi bobot nilai maksimal 5. Dengan demikian

jumlah nilai total yang dapat diperoleh siswa adalah 100.

Berbeda dengan Jacobs et.al, rubrik yang dibuat oleh Hamp-Lyons dan

Andrade serta rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District tidak

menggunakan bobot nilai seperti yang digunakan Jacobs et.al. Kedua jenis rubrik

ini lebih menggunakan angka untuk mewakili bobot yang didapat siswa. Pada

rubrik yang dibuat oleh Hamp-Lyons dan Andrade, gradasi mutu unsatisfactory

diberi bobot nilai 1, fair diberi bobot nilai 2, dan good diberi bobot nilai 3.

Dengan demikian, nilai maksimal yang bisa didapat siswa adalah 18 poin dan

nilai minimal adalah 6.

Sama seperti rubrik yang dibuat oleh Hamp-Lyons dan Andrade, rubrik

yang digunakan di San Diego Unified School District juga menggunakan angka

untuk menjelaskan bobot yang didapat siswa. Namun, pada rubrik ini sesuai

dengan jumlah gradasi mutu yang digunakan yaitu empat gradasi mutu, maka

bobot nilai yang digunakan juga sampai 4 poin. 1 untuk below basic, 2 untuk

basic, 3 untuk proficient, dan 4 untuk advanced. Berpedoman pada ketiga bentuk

rubrik penilaian tulisan di atas, maka dalam membuat rubrik penilaian tulisan

discussion pada penelitian ini penulis mencoba mengadaptasi berbagai unsur dari

ketiga jenis rubrik tersebut.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

37

Universitas Indonesia

2.2.6 Prinsip Penilaian

Suatu penilaian dapat mencapai validitas dan keterandalan melalui

pembuatan dan pembakuan kriteria yang sesuai untuk menilai suatu tulisan. Oleh

karena itu, sebuah rubrik sebagai salah satu alat dalam menilai tulisan siswa harus

memiliki keajegan dan keakuratan tinggi dalam penskoran. Selain itu, sebuah

rubrik yang baik juga harus berpedoman pada prinsip kepraktisan. Hal ini

mengingat waktu yang dimiliki guru untuk menilai tulisan siswa pada umumnya

tidak banyak. Selain itu, jumlah siswa yang cukup banyak per kelasnya juga

menambah beban guru untuk menilai tulisan. Dengan demikian, sebuah rubrik

penilaian sebaiknya membantu guru menilai tulisan siswa dengan lebih cepat dan

akurat. Depdiknas (2009: 9) memberikan beberapa kriteria suatu penilaian yang

baik dengan memperhatikan pada prinsip-prinsip di bawah ini.

1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan

yang diukur.

2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,

tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan siswa karena

berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya,

adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender.

4. Terpadu, berarti penilaian oleh guru merupakan salah satu komponen yang tak

terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan

keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh guru mencakup

semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang

sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan siswa.

7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan

mengikuti langkah-langkah baku.

8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian

kompetensi yang ditetapkan, bukan didasarkan pada posisi siswa di dalam

kelompoknya.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

38

Universitas Indonesia

9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawab baik dari segi teknik,

prosedur, maupun hasilnya.

Prinsip yang hampir sama dikemukakan dalam (Model, dari situs

http://www.scribd.com/doc/7174527/Model-Penilaian-SMA-Sept06, 2006: 4) di

bawah ini:

1. Validitas, berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan

alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi tersebut.

2. Reliabilitas, berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian

yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin

konsistensi. Misalnya seorang guru menilai hasil tulisan siswa, maka penilaian

akan reliabel jika hasil yang diperoleh cenderung sama bila tulisan tersebut

dinilai lagi dengan kondisi yang relatif sama. Kondisi ini disebut Brown (2004)

dengan istilah intra-rater reliability, yaitu konsistensi guru dalam menilai.

3. Terfokus pada kompetensi, dalam pelaksanaan KTSP, penilaian terfokus pada

pencapaian kompetensi, bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).

4. Keseluruhan/Komprehensif, penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan

beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi siswa, sehingga

tergambar profil kompetensi siswa tersebut.

5. Objektivitas, penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu,

penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan menerapkan kriteria

yang jelas dalam pemberian skor.

6. Mendidik, penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran

bagi guru meningkatkan kualitas belajar bagi siswa.

2.2.7 Tahap Pembuatan rubrik

Dengan mempertimbangkan beberapa prinsip penilaian yang telah

dikemukakan dan melakukan analisis serta pengadaptasian rubrik penilaian

sebelumnya, yaitu Jacobs et.al (1981), Hamp-Lyons (1992, 1993) dan Andrade

(1997), serta serta rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District,

maka dibuat sebuah rubrik yang reliable (ajeg), andal, objektif, dan praktis dengan

menggunakan beberapa langkah agar tebentuk sebuah rubrik yang baik. Donna &

Ellyn (1995) (dalam Zainul&Mulyana, 2003, p. 5) memberikan beberapa langkah

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

39

Universitas Indonesia

yang perlu dilakukan dalam membuat rubrik. Langkah-langkah tersebut akan

digunakan dalam pembuatan rubrik pada penelitian ini dan disesuaikan dengan

kebutuhan pengembangan, yaitu:

1. menentukan model rubrik yang digunakan,

2. menentukan kategori/senarai yang akan dinilai dan merumuskan aspek kognitif

dan aspek kinerjanya,

3. menentukan skala yang akan digunakan,

4. menentukan gradasi mutu dan mendeskripsikan gradasi mutu tersebut dari

yang terendah sampai tertinggi. Pembuatan gradasi mutu diikuti dengan

pemberian skor pada setiap gradasi,

5. membuat template, dan

6. membuat pencapaian kompetensi siswa.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

40 Universitas Indonesia

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Berdasarkan pada pertimbangan kesesuaian dengan sifat penelitian yang

dilakukan, yaitu untuk mengembangkan suatu rubrik penilaian tulisan siswa.

Penelitian ini menggunakan metode Research dan Development (Borg dan Gall,

1989) yang terdiri dari sepuluh tahapan, mencakup: (1) Penelitian dan Pengumpulan

Data Awal, (2) Perencanaan, (3) Pembuatan Produk Awal, (4) Uji Coba Awal, (5)

Perbaikan Produk Awal, (6) Uji Coba Lapangan, (7) Perbaikan Produk Operasional,

(8) Uji Coba Operasional, (9) Perbaikan Produk Akhir, dan (10) Deseminasi

Nasional. Namun, tahapan di atas akan disesuaikan dengan kebutuhan

pengembangan rubrik tulisan siswa SMA dalam penelitian ini.

Dalam pengembangan instrumen ini hanya mencakup pada tahapan ke-1

hingga ke-7, sehingga Tahap ke-8 Uji Coba Operasioanal , tahap ke-9 Perbaikan

Produk Akhir, dan tahap ke-10 Deseminasi Nasional tidak dilakukan. Hal ini didasari

bahwa pada tahapan ke-7 pengembangan instrumen ini sudah dapat menghasilkan

luaran berupa alat penilaian tulisan siswa SMA dan sudah dapat digunakan oleh guru

untuk menilai tulisan siswa mereka. Kegiatan pada masing-masing tahap dijelaskan

sebagai berikut:

Tahap 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Awal

Pada tahap ini dilakukan observasi kelas dengan mengidentifikasi perkiraan

kebutuhan guru dalam melakukan penilaian tulisan siswa dan mempelajari referensi

penunjang penelitian.

Tahap 2. Perencanaan

Setelah melakukan observasi dan memperoleh referensi penunjang, langkah

selanjutnya adalah merencanakan pembuatan produk awal. Bagian penting dalam

perencanaan adalah penjelasan tentang tujuan yang akan dicapai pada instrumen

yang akan dikembangkan.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

41

Universitas Indonesia

Tahap 3. Pembuatan Produk Awal

Tahap paling penting dalam Research dan Development adalah membuat

produk awal yang nantinya dapat diuji coba. Pada tahap ini akan dilakukan

pembuatan rubrik dengan mengikuti langkah-langkah pembuatan rubrik Donna &

Ellyn (1995) yaitu, menentukan model rubrik yang digunakan, menentukan

kategori/senarai, menentukan skala penilaian, menentukan gradasi mutu dan

mendeskripsikannya dari kompetensi terendah sampai tertinggi, membuat template,

dan yang terakhir adalah membuat pencapaian kompetensi siswa.

Tahap 4. Uji Coba Awal

Setelah pembuatan produk awal selesai, tahap berikutnya adalah uji coba

awal. Uji coba awal dilakukan dengan mengujikan rubrik pada beberapa tulisan

siswa yang diperoleh dari hasil ujian tengah semester. Pada tahap uji coba awal ini

dilakukan juga evaluasi teman sejawat (guru kelas yang dijadikan responden)

mengenai rubrik awal yang telah selesai dibuat.

Tahap 5. Perbaikan Produk Awal

Perbaikan Produk Awal dilakukan setelah memperoleh masukan dan saran

dari guru tentang rubrik yang digunakan. Perbaikan produk awal ini menghasilkan

rubrik yang digunakan untuk menganalisis dan menilai tulisan berbentuk discussion

yang dibuat siswa.

Tahap 6. Uji Coba Lapangan

Setelah melakukan perbaikan rubrik awal sesuai dengan saran dan umpan

balik dari guru, kemudian dilakukan uji coba lapangan dengan menilai data yang

sebenarnya berupa tulisan berbentuk discussion yang dibuat siswa. Uji coba lapangan

dibagi menjadi uji coba lapangan 1 dan uji coba lapangan 2. Uji coba lapangan 1

dilakukan untuk menganalisis dan menilai hasil tulisan pertama siswa, tulisan pada

tahap uji coba lapangan 1 disebut tulisan x. Setelah tulisan pertama dinilai, satu

minggu kemudian tulisan tersebut dikembalikan kepada siswa untuk diperbaiki

sesuai dengan rubrik penilaian dan kesalahan yang telah dikoreksi guru. Proses

perbaikan tulisan pertama dilakukan di dalam kelas selama 1 jam pelajaran. Hasil

perbaikan tulisan pertama ini dikembalikan kepada peneliti untuk dilakukan

penilaian akhir. Pada uji coba lapangan 1 juga dilakukan penyebaran kuesioner dan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

42

Universitas Indonesia

wawancara pertama guna diperoleh masukan dan umpan balik dari siswa. Masukan

dan umpan balik ini digunakan untuk perbaikan rubrik. Rubrik yang telah diperbaiki

dan disempurnakan kemudian digunakan untuk menilai hasil tulisan buram 2.

Setelah melakukan perbaikan dan penyempurnaan rubrik, tahap berikutnya

adalah uji coba lapangan 2. Uji coba lapangan 2 dilakukan pada tulisan yang telah

diperbaiki siswa. Tulisan pada tahap uji coba lapangan 2 disebut tulisan y. Setelah

menganalisis dan melakukan penilaian akhir pada buram 2, selanjutnya hasil

penilaian dibagikan kepada siswa dan diikuti oleh penyebaran kuesioner dan

wawancara kedua. Hasil kuesioner dan wawancara ini digunakan untuk perbaikan

produk operasioanal.

Tahap 7. Perbaikan Produk Operasional

Setelah uji coba lapangan 2 selesai, tahap terakhir dalam pengembangan

instrumen ini adalah perbaikan produk operasional. Perbaikan ini dilakukan dengan

memperoleh masukan dan umpan balik dari guru dan siswa melalui penyebaran

kuesioner dan wawancara kedua. Pada tahap ini juga dilakukan analisis apakah

instrumen sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai sebelumnya melalui

evaluasi bersama antara peneliti dan guru kelas. Perbaikan Produk Operasional akan

menghasilkan rubrik penilaian tulisan siswa SMA yang dapat digunakan guru dalam

menilai tulisan siswa.

3.2 Responden dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini berupa hasil tulisan siswa SMA dalam pelajaran

menulis jenis teks discussion dan semua informasi tentang rubrik penilaian yang

didapat dari hasil kuesioner dan wawancara. Data diperoleh dari dua orang guru

Bahasa Inggris yang mengajar siswa kelas XI di SMA Negeri 8 dan SMA Negeri 15

Kota Tangerang. Kedua sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian karena

dianggap masih relatif baru dan memerlukan banyak inovasi dalam pembelajaran

untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa. SMA Negeri 8 Kota Tangerang yang

dibangun pada tahun 2003 beralamat di Jalan Besi Raya Perumnas II RT 001/15

Tangerang 15138. Sedangkan SMA Negeri 15 Kota Tangerang didirikan pada tahun

2009 dan beralamat di Jalan Villa Tangerang Regency Kelurahan Periuk Kecamatan

Jatiuwung Kota Tangerang.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

43

Universitas Indonesia

Data dikumpulkan dari hasil tulisan siswa dalam pelajaran menulis pada

semester kedua tahun akademik 2011. Adapun hasil tulisan siswa SMA 8 diambil

dari siswa kelas XI IPA 01 = 25 siswa (kelompok A). Sedangkan hasil tulisan siswa

SMA 15 diambil dari siswa kelas XI IPA 01 = 37 siswa (kelompok B), sehingga total

responden dalam penelitian ini berjumlah 62 siswa. Masing-masing kelompok

diberikan tugas menulis dengan tema dan jenis teks yang berbeda. Siswa SMAN 8

akan diberikan tugas menulis dengan menggunakan tema “bringing mobile phone in

the classroom”. Sedangkan siswa SMAN 15 akan diberikan tugas menulis dengan

tema “riding bike to school”.

Dari 62 tulisan siswa diambil 16 tulisan (sekitar 25%) sebagai data yang

dianalisis. sehingga pada uji coba lapangan 1 jumlah sampel hasil tulisan siswa yang

diteliti sebanyak 16 tulisan. Ke-16 tulisan ini kemudian dibagi menjadi 2 kelompok,

yaitu 8 tulisan diambil dari siswa SMAN 8 Tangerang dan 8 tulisan dari siswa

SMAN 15 Tangerang. Setelah tulisan pada buram 1 selesai dikoreksi dan dinilai.

Hasil koreksi dan penilaian ini kemudian dikembalikan kepada siswa untuk

diperbaiki dan ditulis kembali pada buram 2. Buram 2 kemudian dinilai pada uji coba

lapangan 2, sehingga jumlah tulisan yang akan dinilai pada uji coba lapangan 2 juga

berjumlah 16 tulisan. Dengan demikian, kumulatif tulisan yang akan dinilai dalam

penelitian ini adalah 32 tulisan, yaitu 16 tulisan buram 1 dan 16 tulisan buram 2.

Pemilihan tulisan siswa kelas XI SMA sebagai data dalam penelitian ini

didasarkan oleh beberapa alasan. Siswa kelas XI dijadikan objek penelitian ini

dikarenakan pada tingkat ini siswa dipersiapkan untuk memperoleh nilai menulis

yang baik saat UAS. Kelas XI dipilih juga karena siswa pada tingkat ini merupakan

siswa transisi dari kelas X dan XII yang memiliki kemampuan pada tingkat

pertengahan yang dianggap sudah menguasai bahasa Inggris dengan baik. Tingkat X

tidak dipilih karena pada level ini siswa dianggap masih berada pada tahap

penyesuaian dari SMP ke SMA dan penguasaan bahasa Inggrisnya masih belum

memadai. Sedangkan siswa kelas XII tidak dijadikan objek penelitian karena siswa

pada tingkat ini dipersiapkan untuk menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) yang

direncanakan akan diadakan pada bulan April 2011 mendatang. Oleh karena itu,

waktu belajar yang dimiliki relatif lebih singkat dan ditambah lagi pada tingkat ini

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

44

Universitas Indonesia

para siswa sudah diwajibkan untuk mengikuti pelajaran tambahan/pengayaan untuk

menghadapi UAN.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara,

yaitu: (1) Observasi, (2) Analisis tulisan, (3) Penyebaran kuesioner, dan (4)

Wawancara.

3.3.1 Observasi

Observasi dilakukan dua kali dalam seminggu sesuai dengan jadwal pelajaran

Bahasa Inggris pada kelas XI SMA selama dua bulan. Dalam observasi, penulis

memperhatikan dan mencatat segala kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas

menulis di dalam kelas. Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang menjadi pegangan guru. Kegiatan observasi dilakukan mulai dari proses

pengajaran menulis, pemberian latihan menulis hingga penilaian hasil tulisan.

Dengan demikian, observasi difokuskan pada sistem penilaian yang digunakan guru

dalam menilai hasil tulisan siswa.

3.3.2 Analisis Tulisan

Analisis tulisan dilakukan pada tahap uji coba lapangan 1 dan uji coba

lapangan 2. Pada uji coba lapangan 1, analisis dilakukan pada hasil tulisan buram 1.

Sedangkan pada uji lapangan 2, analisis dilakukan pada tulisan buram 2.

3.3.3 Penyebaran Kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan sebanyak dua kali yaitu setelah tahap uji

coba lapangan 1 dan uji coba lapangan 2. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada

siswa. Isi kuesioner adalah seputar rubrik penilaian tulisan siswa. Kuesioner ini

bertujuan untuk memperoleh informasi sebagai masukan dalam memperbaiki rubrik.

Kuesioner pertama untuk mengetahui pendapat siswa terhadap tampilan rubrik dan

kuesioner kedua untuk mengetahui manfaat rubrik dalam membantu siswa

memperbaiki tulisannya. Kuesioner dianalisis melalui penggunaan skala Likert

dengan jumlah item 10 butir, dengan alternatif jawaban sebagai berikut: Sangat

Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Alternatif

jawaban Sangat Setuju (SS) didasari oleh respons yang sangat baik dari siswa

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

45

Universitas Indonesia

terhadap rubrik yang ada, Setuju (S) didasari oleh respons yang baik terhadap rubrik,

Tidak Setuju (TS) didasari oleh respons yang kurang baik terhadap penggunaan

rubrik, dan Sangat Tidak Setuju (STS) didasari oleh respons yang menolak

penggunaan rubrik dalam menilai tulisan siswa. Kuesioner ini dibuat dengan

memperhatikan beberapa indikator yang mencangkup: (1) kualitas format, (2)

keakuratan (3) bahasa, (4) manfaat, (5) isi, (6) kendala, dan (7) kepuasan. (format

kuesioner dapat dilihat pada lampiran 3).

Tabel 3.1: Kisi-Kisi Kuesioner Pertama

Bentuk Indikator

Pernyataan Jumlah

Positif Negatif + -

Kuesioner 1 1. Kualitas

Format

1,5,6,10 9 4 1 5

2. Bahasa - 3 - 1 1

3. Isi 2,4 8 2 1 3

4. Keakuratan

Rubrik

7 1 - 1

Jumlah 10

Tabel 3.2: Kisi-Kisi Kuesioner Kedua

Bentuk Indikator

Pernyataan Jumlah

Positif Negatif + -

Kuesioner 2 1. Manfaat 1,2,4,7,8 5 5 1 6

2. Kendala 3 1 1

3. Kepuasan 10 6,9 1 2 3

Jumlah 10

3.3.4 Wawancara

Wawancara dilakukan setelah penyebaran kuesioner. Wawancara dilakukan

sebanyak dua kali yaitu setelah tahap uji coba lapangan 1 dan uji coba lapangan 2

kepada siswa dan guru. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

wawancara formal. Jenis wawancara yang dipakai adalah semi-structured (Nunan &

Bailley, 2009), wawancara jenis ini memungkinkan peneliti mendapatkan informasi

yang diperlukan, namun masih memberikan kebebasan kepada yang diwawancara

untuk menjawab pertanyaan. Wawancara ini dibuat dengan memperhatikan beberapa

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

46

Universitas Indonesia

indikator yang mencangkup: (1) kualitas Format, (2) tampilan, (3) bahasa, (4)

kemudahan Penggunaan, (5) manfaat, (6) isi, dan (7) kepuasan. (format wawancara

dapat dilihat pada lampiran 4).

3.4 Analisis Data

Data dalam pengembangan ini diperoleh dari hasil analisis tulisan, nilai

buram 1, nilai buram 2, hasil uji kuesioner, dan wawancara. 16 Tulisan siswa pada

buram 1 dan 2 akan dianalisis dengan melihat struktur organisasi teks discussion

pada tulisan tersebut dan selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel penilaian. Pada

nilai buram 1 dan 2 dilakukan analisis nilai per kategori yang ada di dalam rubrik.

Nilai buram 1 dan 2 akan dibandingkan untuk mencari signifikansinya dengan

menggunakan repeated measure T-test (signifikansi 2-tailed < 0,05). Uji kuesioner

dan wawancara pertama dilakukan setelah uji coba lapangan 1 untuk mengetahui

tanggapan siswa tentang rubrik penilaian tulisan yang digunakan untuk menilai hasil

tulisan discussion mereka. Sedangkan uji kuesioner dan wawancara kedua dilakukan

setelah uji coba lapangan 2 untuk mengetahui apakah rubrik penilaian tersebut dapat

membantu siswa memperbaiki tulisan mereka. Kuesioner pertama dan kedua berisi

10 pertanyaan dengan 4 pilihan respons dan bobot nilai dari setiap pertanyaan yang

diajukan.

Tabel 3.3: Bobot Nilai

Pernyataan (+) Nilai Pernyataan (-) Nilai

Sangat Setuju SS 4 Sangat Setuju SS 1

Setuju S 3 Setuju S 2

Tidak Setuju TS 2 Tidak Setuju TS 3

Sangat Tidak Setuju STS 1 Sangat Tidak Setuju STS 4

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

47 Universitas Indonesia

BAB IV

PENGEMBANGAN DAN HASIL PENELITIAN

4.1 Pengantar

Bab ini berisi uraian tentang setiap kegiatan yang dilakukan dalam masing-masing

tahap pengembangan rubrik penilaian yang mencakup penelitian dan pengumpulan

data awal, perencanaan, pembuatan produk awal, uji coba awal, perbaikan produk

awal, uji coba lapangan, dan perbaikan produk operasional, sehingga menghasilkan

suatu luaran berupa rubrik penilaian yang dapat digunakan guru sebagai alat dalam

menilai tulisan siswa SMA.

4.2 Penelitian dan Pengumpulan Data Awal

Pada tahap ini dilakukan observasi bagaimana cara guru menilai hasil tulisan

siswa dalam pelajaran menulis dan melakukan penelitian perkiraan kebutuhan guru

maupun siswa dalam penilaian tulisan. Pada tahap ini juga dilakukan penelitian

kepustakaan mengenai teori dan referensisi penunjang pembuatan rubrik penilaian.

4.2.1 Bentuk dan Cara Guru Menilai Tulisan Siswa

Kegiatan observasi pada tahap ini dilakukan terhadap dua orang guru Bahasa

Inggris guna mengetahui cara dan kebiasaan mereka dalam menilai hasil tulisan

siswa. Observasi awal dilakukan di SMAN 8 Tangerang yang melibatkan satu orang

guru Bahasa Inggris yang mengajar 25 orang siswa kelas XI IPA. Observasi kedua

dilakukan di SMAN 15 Tangerang yang melibatkan satu orang guru Bahasa Inggris

yang mengajar 37 orang siswa kelas XI IPA.

Hasil observasi proses penilaian tulisan siswa yang dilakukan guru,

ditampilkan dalam bentuk penilaian tulisan yang dilakukan oleh kedua guru. Teks

4.1 adalah bentuk penilaian yang dilakukan oleh guru SMA Negeri 8 Tangerang dan

teks 4.2 adalah bentuk penilaian yang dilakukan oleh guru SMA Negeri 15

Tangerang.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

48

Universitas Indonesia

Teks 4.1 Penilaian Oleh Guru SMAN 8 Tangerang

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

49

Universitas Indonesia

Teks 4.2 Penilaian Oleh Guru SMAN 15 Tangerang

Dari hasil penilaian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan:

a. Guru hanya mencoret-coret kata yang dianggap salah tanpa memberi penjelasan

lebih lanjut.

b. Penilaian yang dilakukan guru hanya sebatas pada ketepatan dalam penggunaan

struktur kata per kata saja, seperti penggunaan tense dan singular/plural.

Sebaliknya, guru tidak memperhatikan makna klausa secara keseluruhan.

c. Bentuk pegembangan tema tulisan tidak menjadi fokus penilaian.

d. Guru memberikan skor pada tulisan siswa tanpa kriteria yang jelas. Guru SMAN 8

memberikan penilaian berdasarkan 4 kategori, namun kategori-kategori tersebut

tidak memberikan petunjuk mengenai apa yang sebenarnya masih kurang dan

perlu diperbaiki. Sedangkan guru SMAN 15 sama sekali tidak memberikan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

50

Universitas Indonesia

penjelasan. Ia hanya memberikan poin penilaian, sehingga memberikan kesan

bahwa penilaian dilakukan subjektif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

e. Hasil penilaian guru ini juga tidak dapat membantu siswa dalam melakukan

perbaikan pada tulisan mereka. Sebaliknya, siswa mungkin menjadi binggung

dengan maksud dari coretan-coretan tersebut dan pada akhirnya mengurangi

motivasi siswa untuk menulis.

f. Hasil penilaian guru pada akhirnya berdampak pada ketidakpuasan siswa.

4.2.2 Perkiraan Kebutuhan Guru dan Siswa

Berdasarkan hasil observasi dan analisis yang dilakukan di dalam kelas serta

analisis tulisan siswa yang telah dikoreksi guru terlihat jelas bahwa penilaian

dilakukan tanpa kriteria yang jelas. Hal ini berdampak pada hasil penilaian yang

cenderung kurang objektif dan tidak akurat. Berdasarkan pertimbangan ini

direncanakan suatu pengembangan rubrik penilaian tulisan yang diharapkan dapat

membantu guru dalam menilai hasil tulisan siswa secara lebih objektif dan dapat

dipertanggungjawabkan. Selain itu, hasil penilaian ini diharapkan dapat digunakan

siswa untuk memperbaiki tulisan pada buram berikutnya. Lebih lanjut, rubrik

penilaian tulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai evaluasi diri (self

evaluation) bagi siswa terhadap unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menulis.

4.3 Perencanaan

4.3.1 Tujuan Pengembangan

Seperti yang telah dijelaskan pada tahap penelitian dan penggumpulan data

bahwa pengembangan rubrik penilaian ini ditujukan untuk membantu guru dalam

memberikan penilaian yang lebih objektif, andal, dan praktis. Proses penilaian dalam

KTSP dilakukan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang

proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan

keputusan. Oleh karena itu, dalam penilaian perlu diperhatikan beberapa hal seperti:

(1) penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi, (2) penilaian

menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan kemampuan atau apa yang dapat

dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, (3) penilaian

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

51

Universitas Indonesia

dilakukan secara keseluruhan dan berkelanjutan, (4) hasil penilaian digunakan untuk

menentukan tindak lanjut, berupa perbaikan proses pembelajaran, program remedial

bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan

minimal, dan (5) penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang

ditempuh dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pemikiran di atas, penggunaan suatu acuan dan kriteria yang

jelas dalam menilai tulisan siswa dirasa perlu guna memberikan skor yang objektif

dan adil. Penskoran yang lebih objektif dan adil, atau dengan kata lain penilaian yang

tidak merugikan siswa. Hal ini secara langsung menggambarkan suatu penilaian yang

baik sesuai dengan fungsi penilaian itu sendiri, yaitu:

a. menggambarkan penguasaan peserta didik dalam pencapaian kompetensi,

b. membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah

berikutnya, menyelesaikan masalah, baik untuk perencanaan program

pembelajaran, pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan (sebagai

bimbingan),

c. menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan

peserta didik, dan menjadinya sebagai alat diagnostik untuk membantu pendidik

menentukan apakah seseorang perlu mengikuti kegiatan remedial atau pengayaan,

d. menemukan kelemahan dan kekurangan dalam proses pembelajaran yang sedang

berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya,

e. mengendalikan kemajuan perkembangan peserta didik, dan

f. memotivasi peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

4.4 Pembuatan Produk Awal

Pembuatan produk awal dilakukan dalam beberapa langkah. Langkah

pembuatan produk awal ini menggunakan model penyusunan rubrik yang

dikemukakan oleh Donna & Ellyn (1995) dan disesuaikan dengan kebutuhan

pengembangan dalam penelitian ini. Langkah-langkah tersebut akan dijabarkan di

bawah ini.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

52

Universitas Indonesia

4.4.1 Penentuan Model Rubrik

Sesuai dengan jenis penilaian yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yaitu

melakukan penskoran pada beberapa komponen-komponen penting dalam suatu

tulisan berbentuk discussion dan mengetahui secara rinci kesalahan-kesalahan yang

ada, maka model rubrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik.

pengembangan model rubrik ini dilakukan melalui adaptasi ketiga rubrik yang telah

dibahas pada bab 2, yaitu (1) rubrik yang dibuat oleh Jacobs et.al (1981) yang

memfokuskan penilaian pada lima kriteria, mencakup organisasi, pengembangan

ide/isi, tata bahasa, kosakata, dan mekanika, (2) rubrik penilaian yang dibuat oleh

Hamp-Lyons (1992, 1993) dan Andrade (1997) yang khusus digunakan untuk

menilai hasil tulisan argumentatif. Rubrik tersebut memfokuskan penilaian pada

enam elemen yang terdapat dalam tulisan argumentatif, mencakup organisasi dan

argumen, isi, posisi penulis, pendahuluan, penulisan thesis statement, dan kontrol

bahasa, dan (3) rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District. Rubrik

yang digunakan di rayon sekolah ini berbeda menurut tingkatan siswa. Dari sumber

yang diperoleh, ada beberapa rubrik untuk jenis tulisan yang berbeda, yaitu rubrik

untuk jenis teks naratif, eksposisi, persuasif, dan report.

4.4.2 Penentuan Kategori/Senarai

Dalam penentuan kategori/senarai yang akan dinilai dalam rubrik ini, selain

berpedoman pada ketiga jenis rubrik yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis juga

memasukan kategori khusus yang memfokuskan penilaian berdasarkan struktur

generik/organisasi jenis teks discussion, yaitu: (1) issue (masalah), (2) argument pros

(argumen mendukung), (3) Argument cons (argumen menentang). (4) conclusion

(penutup atau kesimpulan). Mengingat pentingnya keempat organisasi tersebut, maka

keempat organisasi ini dimasukan ke dalam kategori penilaian. Hal ini sesuai dengan

ketentuan dalam KTSP bahwa setiap siswa harus mampu menguasai setiap

organisasi penyusun suatu teks. Mengingat setiap jenis teks memiliki organisasi yang

berbeda, maka siswa harus paham betul organisasi setiap teks. Dengan memasukan

struktur generik/organisasi sebagai salah satu kategori penilaian diharapkan siswa

dapat membedakan tulisan discussion dari tulisan argumentatif lainnya yang

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

53

Universitas Indonesia

memiliki struktur generik yang hampir sama, seperti jenis teks hortatori eksposisi

dan analitikal eksposisi.

Selain keempat kategori tersebut, dimasukan pula kategori umum yang

menjadi tolak ukur baik tidaknya suatu tulisan. Setelah membandingkan ketiga jenis

rubrik yang dibuat oleh Jacobs et.al, Hamp-Lyons dan Andrade, dan rubrik yang

digunakan di San Diego Unified School District, maka kategori umum yang

dimasukan dalam rubrik ini adalah ideas/content (gagasan/isi), word choice

(pemilihan kata), dan conventions (mekanisme tulisan dan tata bahasa). Ketiga

kategori ini dimasukan ke dalam penilaian karena dianggap sebagai kategori umum

penentu baik tidaknya suatu tulisan.

Pemilihan ideas/content berdasarkan anggapan bahwa suatu tulisan harus

memiliki gagasan utama dan isi, sehingga pembaca dapat memahami pesan yang

ingin disampaikan oleh penulis. Penetapan aspek kognitif dan aspek kinerja yang

akan dimasukan pada kategori ideas/content didasari pada pengembangan isi dan

gagasan utama yang berkenaan dengan pembentukan wacana yang utuh,

berkesinambungan, kohesif dan koheren. Oleh karena itu, pada kategori

ideas/content penilaian difokuskan pada pengembangan tema dan kohesi.

Pemilihan word choice (pemilihan kata) sebagai salah satu kategori penilaian

didasari pada ciri-ciri kebahasaan atau lexicogrammatical features yang ada pada

tulisan discussion. Ciri-ciri kebahasaan pada teks discussion mencakup penggunaan

berbagai macam proses (kata kerja), penghubung, kata sambung, modalitas, dan kata

keterangan cara. Oleh karena itu, penetapan aspek kognitif dan aspek kinerja yang

akan dimasukan pada kategori word choice didasari pada ketepatan pemilihan kata

dan keefektifan kata dalam suatu klausa. Dengan demikian, pada kategori word

choice penilaian difokuskan pada precision (ketepatan pemilihan kata) dan

effectiveness (keefektifan penggunaan kata dalan sebuah kalimat).

Sedangkan pada kategori conventions, penulis memasukan ejaan (spelling),

tanda baca (punctuation), dan tata bahasa (grammar) sebagai aspek kognitif dan

aspek kinerja yang menjadi fokus penilaian. Kategori ini dianggap penting untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam menulis. Kerapihan tulisan, penggunaan tata

bahasa, dan penulisan kata yang benar akan memudahkan pembaca untuk memahami

tulisan dengan baik.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

54

Universitas Indonesia

4.4.3 Skala Penskoran

Penilaian hasil tulisan yang menggunakan skala penilaian memungkinkan

guru memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, sehingga

pilihan kategori nilai bisa lebih dari dua obsi mutlak. Pembuatan skala penilaian ini

didasari oleh jumlah kategori atau kriteria yang akan dinilai. Departemen Pendidikan

misalnya, memberikan contoh skala penilaian pada rentang 1 sampai 4 dengan

deskripsi sebagai berikut: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten,

dan 4 = sangat kompeten (Depdiknas, 2009: 12). Pada pengembangan rubrik

penilaian tulisan ini, penulis cenderung menggunakan skala penskoran yang

digunakan di San Diego Unified School District, yang menggunakan rentang

penilaian mulai dari below basic (pra pemula), basic (pemula), proficient (mampu),

hingga advanced (mahir).

Keempat rentang penilaian ini dianggap mewakili kompetensi siswa dalam

menulis, sehingga tingkatan pencapaian siswa dapat digambarkan dengan

menggunakan bentuk kualitatif (deskriptif) dan kuantitatif (numerik). Rubrik ini

berisi empat tingkatan pencapaian, maka bentuk kuantitatifnya antara 1 sampai 4.

Bentuk kuantitatif ini dapat diperjelas dengan menggunakan penjelasan kualitatif

yaitu, 1 untuk tingkat below basic (pra pemula), 2 untuk tingkat basic (pemula), 3

untuk tingkat proficient (mampu), dan 4 untuk tingkat advanced (mahir).

Dari skala penilaian tersebut akan dibuat penskoran dengan rentang nilai

yang sama untuk setiap kriteria, yaitu, ideas and content, organization, word choice,

dan conventions dengan nilai maksimal 50 dan nilai minimal 30. Pemilihan rentang

nilai ini setelah mengadaptasi rubrik yang dibuat oleh Jacobs (1981). Dari ketiga

rubrik analitik yang digunakan sebagai patokan, hanya rubrik buatan Jacobs yang

menggunakan skala penskoran dengan menggunakan rentang nilai. Sedangkan rubrik

yang dibuat oleh Hamp-Lyons (1992, 1993) dan Andrade (1997), serta rubrik yang

digunakan di San Diego Unified School District menggunakan angka 1, 2, dan 3

untuk mewakili bobot yang didapat siswa. Pemilihan rentang nilai yang didasari oleh

rubrik Jacobs sesuai dengan penskoran yang biasa dilakukan di Indonesia, yaitu

dengan memberikan nilai kumulatif dari 0-100.

Dengan demikian, interval nilai untuk masing-masing gradasi mutu pada

rubrik ini adalah 5, dengan rincian Advanced (50-45), proficient (44-40), basic (39-

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

55

Universitas Indonesia

35), below basic (34-30). Dengan demikian, rentang skor untuk jumlah komulatif

semua kriteria adalah 30 hingga 200. Sehingga nilai yang paling rendah yang akan

diperoleh siswa adalah 30 dan nilai yang paling tinggi adalah 200. Skala penskoran

untuk masing-masing kategori dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1: Skala Penskoran

GARADASI MUTU/SKOR

SENARAI Advanced Proficient Basic Below Basic

A P B BB

Ideas and Content

(50-45)

(44-40)

(39-35)

(34-30)

Theme

Cohesion

Organization

(50-45)

(44-40)

(39-35)

(34-30)

Introduction

/Issue

Argument

pro/cons

Conclusion

Word Choice

(50-45)

(44-40)

(39-35)

(34-30)

Precision

Effectiveness

Conventions

(50-45)

(44-40)

(39-35)

(34-30)

Spelling

punctuation

grammar

Nilai maksimal = 200

Nilai minimal = 120

4.4.4 Penentuan Gradasi Mutu

Gradasi mutu merupakan tingkatan pencapaian siswa dalam tulisan yang

dibuat dan digambarkan berdasarkan skala penskoran dengan rentang mulai dari

tingkat yang paling rendah sampai dengan tingkat yang paling tinggi, yaitu below

basic (pra pemula), basic (pemula), proficient (mampu), hingga advanced (mahir).

Deskripsi lengkap untuk tingkatan pencapaian atau hasil kerja siswa mulai dari

tingkat kinerja terendah hingga tertinggi merupakan bagian utama dalam membuat

sebuah rubrik. Oleh karena itu perlu diusahakan agar setiap rentang penskoran

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

56

Universitas Indonesia

mendapatkan porsi yang tepat. Berikut ini merupakan penjelasan gradasi mutu untuk

masing-masing kategori.

1. Gagasan/Isi (Ideas and Content)

Siswa memahami tujuan penulisan dan mengetahui siapa audiens atau

pembacanya. Siswa juga dituntut untuk dapat menjelaskan ide dan informasi yang

berhubungan dengan judul, memperlihatkan bagaimana bahasa beroperasi untuk

menciptakan wacana yang utuh dan berkesinambungan dan mempertautkan pesan

menjadi teks yang direalisasikan sebagai suatu sistem tema. Dengan demikian, siswa

mampu memaparkan bagaimana sistem tema dapat direpresentasikan sebagai

struktur tematik pada klausa. Uraian untuk masing-masing gradasi mutu dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2: Uraian Kategori Gagasan/Isi

Gradasi Mutu Uraian

4. Advanced Siswa mahir mengungkapkan sebuah topik permasalahan yang

tegas/kuat, sehingga dapat menarik perhatian pembaca. Topik

yang dijabarkan jelas dan pasti. Rincian isi sangat efektif dan

tepat, sehingga gambaran isi tulisan menjadi jelas dan

menunjukkan pengetahuan dan wawasan penulis.

3. Proficient Siswa mampu mengungkapkan sebuah topik permasalahan

yang efektif, sehingga membuat isi/gagasan menjadi jelas.

Topik yang dijabarkan jelas. Rincian isi cukup efektif, sehingga

gambaran isi tulisan menunjukkan pengetahuan dan wawasan

penulis.

2. Basic Siswa masih pada tahap pemula yang merumuskan permasalah

pada isi tulisan terlalu sempit atau terlalu luas, sehingga tidak

jelas bagi pembaca. Topik yang dijabarkan kurang jelas.

Rincian isi tulisan tidak berkembang, sehingga menunjukkan

pengetahuan yang minim. Hal ini disebakan karena

pengungkapan gagasan terlalu umum dan tidak fokus.

menggambarkan permasalahan yang sebenarnya.

1. Below Basic Siswa masih pada tahap pra pemula, karena permasalahan tidak

jelas. Topik yang dijabarkan tidak jelas. Pengembangan

gagasan sangat terbatas dan tidak berhubungan dengan topik

yang dibahas, sehingga menunjukkan kurangnya pemahaman

dan pengetahuan penulis.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

57

Universitas Indonesia

2. Organisasi (Organization)

Siswa memahami dan menguasai struktur generik penyusun jenis teks

discussion mulai dari issue, argument pros, argument cons, dan conclusion. Pada

bagian issue, siswa dituntut untuk dapat memaparkan satu topik yang menjadi

permasalahan sesuai dengan tema yang telah diberikan. Issue merujuk pada

pengungkapan dua sudut pandang yang berbeda tentang permasalahan yang

diangkat. Untuk argument pros dan cons, siswa dituntut untuk dapat memaparkan

argumen-argumen pendukung yang dapat memperkuat bukti-bukti untuk pihak yang

setuju (pros/for) terhadap masalah yang sedang dibahas dan yang tidak setuju

(cons/against). Argumen yang dipaparkan harus memperkuat alasan kenapa satu

pihak setuju dengan masalah dan satu pihak yang lain tidak setuju dengan masalah

yang dibicarakan. Pada bagian conclusion, siswa diharapkan dapat membuat

kesimpulan atau penutup dengan merangkum permasalahan yang ada. Pada bagian

akhir ini, penulis membuat kesimpulan dari apa yang telah dipaparkan pada argumen.

Kesimpulan dapat berupa saran atau opini dari penulis. Uraian untuk masing-masing

gradasi mutu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3: Uraian Kategori Organisasi

Gradasi Mutu Uraian

4. Advanced Siswa mahir membuat bagian pendahuluan menarik, lugas

logis, dan efektif, sehingga terjalin kesatuan antara ide dan

permasalahan yang dibahas. Tulisan diakhiri dengan

kesimpulan yang tegas dan memperkuat masalah yang dibahas.

3. Proficient Siswa mampu membuat bagian pendahuluan menarik, susunan

ide tulisan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai tersusun

secara logis, dan berhubungan dengan permasalahan yang

dibahas. Kesimpulan memperkuat masalah yang dibahas

2. Basic Siswa masih pada tahap pemula, karena pendahuluan, argumen,

dan kesimpulan perlu mendapat beberapa revisi. Bukti atau

contoh yang ditampilkan terlalu sempit dan tidak sesuai dengan

fakta yang diungkapkan dalam argumen. Urutan struktur

generik tidak tersusun dengan baik.

1. Below Basic Siswa masih pada tahap pra pemula, kerena tidak terlihat

adanya pendahuluan, argumen, atau kesimpulan dalam tulisan.

Tulisan perlu mendapat revisi menyeluruh.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

58

Universitas Indonesia

3. Pemilihan Kata (Word Choice)

Pada bagian ini siswa dituntut untuk memilih kata dengan tepat (precision)

dan keefektifan penggunaan kata tersebut dalam suatu klausa (effectiveness),

sehingga penggunaan kata tersebut dapat mempermudah pesan sampai kepada

pembaca. Oleh karena itu, pada bagian ini penguasaan kosa kata siswa akan diuji.

Penggunaan kosa kata yang tepat dan bervariasi selain membantu pembaca

memahami tulisan juga sebagai gambaran bahwa seorang siswa telah memiliki

penguasaan kosa kata yang baik. Uraian untuk masing-masing gradasi mutu dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.4: Uraian Kategori Pemilihan Kata

Gradasi Mutu Uraian

4. Advanced Siswa mahir memilih kata/frase yang tepat dalam

menyampaikan pesan dengan cara yang sangat tepat dan

menarik perhatian pembaca. Penulisan kalimat yang tepat dan

jelas dengan penggunaan bahasa yang alami menciptakan

gambaran yang jelas dan lengkap bagi pembaca.

3. Proficient Siswa mampu memilih kata/frase yang dapat mengungkapkan

pesan yang ingin disampaikan. Pemilihan kata yang benar dan

cukup bervariasi menciptakan gambaran yang jelas bagi

pembaca tentang topik yang dibahas.

2. Basic Siswa masih pada tahap pemula, karena pemilihan kata/frase

yang belum tepat dalam menyampaikan sebuah pesan dengan

jelas. Pemilihan kata yang umum bermaksud membuat

pembaca memahami tulisan. Penggunaan kata kerja, kata

benda, kata sifat, dan frase dianggap sudah cukup memadai.

1. Below Basic Siswa masih pada tahap pra pemula, karena pemilihan kosa

kata yang sangat terbatas dan penggunaan kata yang tidak tepat

membuat pembaca sulit memahami maksud tulisan. Pemilihan

bahasa dan penulisan kalimat tidak tepat, serta terjadi

pengulangan kata dan menyebabkan pesan yang ingin

disampaikan tidak sampai ke pembaca.

4. Conventions

Pada kategori conventions, siswa dituntut untuk dapat membuat suatu tulisan

yang benar tata bahasanya (grammar), ejaan kata yang tepat (spelling), dan

penggunaan tanda baca yang benar (punctuation). Kategori ini berguna untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam mengikuti rambu-rambu yang ada dalam

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

59

Universitas Indonesia

pencapaian kompetensi menulis. Kerapihan tulisan, penggunaan tata bahasa, dan

penulisan kata yang benar akan memudahkan pembaca untuk memahami tulisan

dengan baik. Uraian untuk masing-masing gradasi mutu dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 4.5: Uraian Kategori Conventions

Gradasi Mutu Uraian

4. Advanced Siswa telah mahir dan menguasai standar penulisan dengan

baik. Hal ini terlihat dari keakuratan dan ketepatan penggunaan

huruf besar dan tanda baca yang memudahkan pembaca

mamahami tulisan. Tidak ada kesalahan ejaan bahkan pada

kata-kata sulit. Tata bahasa dan penggunaan sudah sangat tepat

dan akurat, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat

dipahami pembaca dengan baik.

3. Proficient Siswa mampu menguasai standar penulisan dengan baik. Hal

ini terlihat dari penggunaan huruf besar dan tanda baca yang

benar, sehingga memudahkan pembaca mamahami tulisan.

Penulisan ejaan pada sebagian besar kata sudah benar. Tata

bahasa dan penggunaan sudah benar

2. Basic Siswa berada pada tahap pemula karena memiliki pemahaman

standar penulisan yang masih dasar. Kesalahan dalam

mekanisme penulisan dapat mengganggu pemahaman

pembacaan terhadap isi tulisan, karena kesalahan yang dibuat

terkadang membuat makna tulisan sulit dipahami.

1. Below Basic Siswa berada pada tahap pra pemula karena minimnya

pemahaman terhadap standar penulisan yang benar. Banyak

kesalahan kaidah penulisan, sehingga membingungkan

pembaca memahami isi tulisan. Pemahaman yang terbatas

tentang mekanisme penulisan membuat tulisan tidak dapat

dipahami oleh pembaca.

4.4.5 Pembuatan Template

Setelah melakukan keempat langkah sebelumya, yaitu pemilihan jenis rubrik,

penentuan kategori/senarai, pembuatan skala penilaian, dan pembuatan gradasi mutu,

maka untuk memudahkan pembuatan rubrik, selanjutnya akan dibuat sebuah

template, yaitu gabungan dari keempat langkah pembuatan rubrik yang telah

dijabarkan sebelumnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebuah

template terdiri dari senarai dan gradasi mutu (Zainul, 2001). Senarai adalah daftar yang

diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja berupa kategori kompetensi yang akan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

60

Universitas Indonesia

dinilai. Gradasi mutu adalah pemerolehan skor mulai dari tingkatan skor tertinggi

sampai dengan skor terendah. Senarai dalam rubrik ini dikelompokan menjadi empat

bagian, yaitu (1) ideas and content, yang mencakup theme dan cohesion, (2)

organization, yang mencakup introduction/issue, argument pros and cons, dan

conclusion, (3) word choice, yang mencakup precision dan effectiveness, dan (4)

conventions, yang mencakup spelling, punctuation, dan grammar. Sedangkan bagian

gradasi mutu dibagi menjadi empat tingkatan pencapaian kompetensi mulai dari skor

terendah sampai skor tertinggi, yaitu (1) below basic (pra pemula), (2) basic

(pemula), (3) proficient (mampu), dan (4) advanced (mahir) untuk skor tertinggi. Isi

template dibuat dalam bahasa Inggris agar sesuai dengan kompetensi kebahasaan

yang ingin dicapai dalam pelajaran Bahasa Inggris, yaitu membuat siswa mahir

dalam menggunakan bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan. Template rubrik

penilaian dapat dilihat pada tabel berikut:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

61

Universitas Indonesia

Tabel 4.6: Template Rubrik Penilaian Tulisan

Diadaptasi dari rubrik yang dibuat oleh Jacobs, Hamp-Lyons dan Andrade,

serta Rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District

KATEGORI 4. Advanced 3. Proficient 2. Basic 1. Below Basic

Ideas and

Content

theme

Cohesion

States a compelling issue that

appeals to the audience. Focus on

topic is clear and definite.

Effective and appropriate details

create a vivid picture showing

knowledge and insight.

States an effective issue that

makes a clear and

knowledgeable judgment. Focus

on topic is clear. Sufficient

details create a picture showing

some knowledge and insight.

Issue is too narrow, too broad or

not immediately clear to reader.

Focus on topic is somewhat

defined. Underdeveloped details

show little knowledge

No clear issue. Focus on

topic is not clearly

defined. Limited or

disconnected details

show a lack of

understanding.

Organization

Introduction/

Issue

Argument

Conclusion

Strong, engaging introduction ,

logical and effective sequencing

of ideas linked to thesis.

Conclusion strongly

reinforces thesis.

Engaging introduction, logical

sequencing of ideas based on

purpose and linked to thesis.

Conclusion reinforces thesis.

Introduction, argument and

conclusion may need some

revision. Evidence may be

isolated facts with weak

sequencing.

Introduction, argument

and conclusion may

not exist or may need

major revision.

Word Choice

Precision,

Effectiveness,

Words/phrases powerfully convey

the intended message in a very

interesting and precise way.

Precise, vivid, natural language

creates a clear and complete

picture in the reader’s mind.

Effective words/phrases get

message across. Correct,

adequate word choice creates a

clear picture in the reader’s

mind.

More precise words/phrases are

needed to create a clear

message. Ordinary word choice

attempts to create a picture in

the reader’s mind. Verbs, nouns,

adjectives, and phrases are

adequate.

Limited vocabulary;

words may be used

inappropriately.

Language choice and

phrasing is inappropriate,

repetitive or lacks

meaning.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

62

Universitas Indonesia

Conventions

spelling,

punctuation,

grammar

A strong grasp of the standard

writing conventions is apparent:

capitalization is accurate,

punctuation is smooth and

enhances meaning, spelling is

correct even on more difficult

words, grammar is essentially

correct, usage is correct.

A strong grasp of the standard

writing conventions is apparent

capitalization is correct,

punctuation is smooth and

enhances meaning, spelling of

common words is correct;

grammar is generally correct,

usage is generally correct.

A basic grasp of the standard

writing conventions is apparent.

Errors in conventions may

impair readability, errors

occasionally obscure meaning.

A minimal grasp of the

standard writing

conventions is apparent.

Numerous errors in

conventions distract

and/or confuse the

reader. Limited

understanding of

appropriate conventions.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

63

Universitas Indonesia

4.4.6 Uraian Pencapaian Kompetensi Siswa berdasarkan Interval Nilai

Sesuai dengan skala penskoran yang telah dibuat sebelumnya, maka

diperoleh rentang nilai antara 120-200, kemudian akan dibuat interval nilai dan

penjelasan kompetensi siswa terhadap nilai yang diperolehnya. Selanjutnya

berdasarkan interval nilai ini, siswa akan dikelompokan kedalam perolehan poin

akhir (dalam bentuk huruf) seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7: Interval Nilai dan Uraian Pencapaian Siswa Pada Rubrik Awal

Grade Nilai Deskriptif

A 191-200 Memperlihatkan penguasaan pada tahap sangat memuaskan.

Memiliki pemahaman struktur organisasi dan sistem tata

bahasa yang baik.

B 181-190 Memperlihatkan penguasaan yang cukup baik tentang

struktur organisasi dan sistem tata bahasanya. Pada rentang

ini tulisan dikategorikan pada tahap memuaskan.

C 161-180 Memperlihatkan penguasaan parsial tentang struktur

organisasi dan sistem tata bahasa. Pemahaman pada tingkat

ini dikategorikan cukup.

D 141-160 Memperlihatkan pemahaman terbatas tentang struktur

organisasi dan sistem tata bahasanya. Pemahaman pada

tingkat ini dikategorikan kurang.

E 120-140 Sama sekali tidak memperlihatkan penguasaan struktur

organisasi dan sistem tata bahasa yang baik. Pemahaman

pada tingkat ini dikategorikan buruk.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

64

Universitas Indonesia

4.4.7 Rubrik Penilaian

Setelah melakukan langkah-langkah di atas kemudian dapat dihasilkan

sebuah rubrik penilaian tulisan. Rubrik ini diharapkan dapat membantu guru dalam

menilai tulisan siswa guna menciptakan kualitas penilaian pembelajaran.

Selanjutnya, rubrik penilaian yang digunakan secara teratur dan tepat diharapkan

dapat mendorong terciptanya evaluasai diri (self evaluation) bagi siswa untuk

mengetahui apakah tulisan mereka sudah baik atau belum. Hal ini dimaksudkan agar

siswa menjadi pemelajar mandiri dan dapat memperbaiki tulisan mereka selanjutnya.

Rubrik yang berisi beberapa kriteria dan skala penilaian ini memungkinkan

guru menilai kualitas kinerja siswa dengan lebih akurat. Hal ini dilakukan untuk

memperkecil faktor subjektivitas dalam penilaian. Nitko (1996, p. 241) mengartikan

rubrik penskoran sebagai suatu alat yang berisi seperangkat aturan yang akan

digunakan guna mengetahui kualitas dari unjuk kinerja siswa. Lebih lanjut, rubrik ini

diharapkan dapat bermanfaat baik untuk guru maupun siswa. Guru dapat menilai

tulisan siswa secara lebih objektif, sedangkan siswa diharapkan dapat memperbaiki

tulisan mereka berdasarkan penilaian guru pada buram berikutnya. Hasil pembuatan

rubrik awal dapat dilihat pada tabel berikut:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

65

Universitas Indonesia

Tabel 4.8: Rubrik Awal

Diadaptasi dari rubrik yang dibuat oleh Jacobs, Hamp-Lyons dan Andrade,

serta Rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District

STUDENT : DATE :

CLASS :

1 CATEGORY 4. Advanced

A (50-45) 3. Proficient

B (44-40)

2. Basic

C (39-35) 1. Below Basic

D (34-30) SCORE

I

D

E

A

S

/

C

O

N

T

E

N

T

theme

Cohesion

States a compelling issue

that appeals to the

audience. Focus on topic

is clear and definite.

Effective and appropriate

details create a vivid

picture showing

knowledge and insight.

States an effective issue

that makes a clear and

knowledgeable judgment.

Focus on topic is clear.

Sufficient details create a

picture showing some

knowledge and insight.

Issue is too narrow,

too broad or not

immediately clear to

reader. Focus on topic

is somewhat defined.

Underdeveloped

details show little

knowledge

No clear issue. Focus

on topic is not clearly

defined. Limited or

disconnected details

show a lack of

understanding.

O

R

G

A

N

I

Z

A

T

I

O

N

Introduction

/Issue

Argument

Conclusion

Strong, engaging

introduction , logical and

effective sequencing of

ideas linked to thesis.

Conclusion strongly

reinforces thesis.

Engaging introduction,

logical sequencing of

ideas based on purpose

and linked to thesis.

Conclusion reinforces

thesis.

Introduction, argument

and conclusion may

need some revision.

Evidence may be

isolated facts with

weak sequencing.

Introduction,

argument

and conclusion may

not exist or may need

major revision.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

66

Universitas Indonesia

W

O

R

D

C

H

O

I

C

E

Precision,

Effectiveness,

Words/phrases powerfully

convey the intended

message in a very

interesting and precise

way. Precise, vivid,

natural language creates a

clear and complete picture

in the reader’s mind.

Effective words/phrases

get message across.

Correct, adequate word

choice creates a clear

picture in the reader’s

mind.

More precise

words/phrases are

needed to create a

clear message.

Ordinary word choice

attempts to create a

picture in the reader’s

mind. Verbs, nouns,

adjectives, and phrases

are adequate.

Limited vocabulary;

words may be used

inappropriately.

Language choice and

phrasing is

inappropriate,

repetitive or lacks

meaning.

C

O

N

V

E

N

T

I

O

N

S

spelling,

punctuation,

grammar

A strong grasp of the

standard writing

conventions is apparent:

capitalization is accurate,

punctuation is smooth and

enhances meaning,

spelling is correct even on

more difficult words,

grammar is essentially

correct, usage is correct.

A strong grasp of the

standard writing

conventions is apparent

capitalization is correct,

punctuation is smooth and

enhances meaning,

spelling of common

words is correct; grammar

is generally correct, usage

is generally correct.

A basic grasp of the

standard writing

conventions is

apparent. Errors in

conventions may

impair readability,

errors occasionally

obscure meaning.

A minimal grasp of

the standard writing

conventions is

apparent. Numerous

errors in conventions

distract and/or

confuse the reader.

Limited

understanding of

appropriate

conventions.

TOTAL

SCORE:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

67

Universitas Indonesia

4.5 Uji Coba Awal

Pada tahap uji coba awal, rubrik yang telah jadi kemudian diujikan dalam

menilai tulisan siswa . Pada bagian ini akan ditampilkan dua tulisan siswa yang telah

dianalisis dan dinilai menggunakan rubrik ini. Setelah melakukan uji rubrik terhadap

hasil tulisan siswa, kemudian tahap berikutnya adalah evaluasi oleh teman sejawat.

Peneliti bersama guru bersangkutan melakukan evaluasi terhadap hasil analisis dan

penilaian dengan menggunakan rubrik. Evaluasi teman sejawat ini akan digunakan

sebagai masukan dan saran untuk melakukan perbaikan rubrik pertama ini.

4.5.1 Uji Rubrik Pada Tulisan Siswa

Uji coba rubrik pertama dilakukan pada tulisan siswa yang diambil dari hasil

ujian tengah semester dengan tema “giving homework to children”. Pada tahap ini

peneliti dan guru secara bersama-sama menggunakan rubrik penilaian dalam

memberikan skor terhadap tulisan siswa. Pada tahap ini akan ditampilkan dua

analisis tulisan siswa yang telah dinilai dengan menggunakan rubrik yang dihasilkan

pada tahap pembuatan produk awal. Analisis dilakukan bersama guru Bahasa Inggris

SMAN 8 dan guru SMAN 15. Tulisan siswa dan hasil penilaian pada uji coba awal

ini dapat dilihat pada lampiran 5.

4.5.2 Evaluasi Teman Sejawat

Berdasarkan hasil analsisis bersama dengan guru terhadap hasil tulisan siswa,

kemudian diperoleh sejumlah saran dan masukan guna menyempurnakan rubrik

untuk tahap berikutnya. Adapun saran dan masukan yang diperoleh pada tahap ini

dijabarkan ke dalam beberapa poin di bawah ini.

a. Berdasarkan skala kepentingan dalam penulisan genre teks tertentu, maka kriteria

penilaian bagian organization perlu mendapat porsi penilaian yang lebih besar

dari pada kriteria yang lain. Oleh karena itu, kategori organization penilaian harus

difokuskan pada keempat generik struktur, yaitu: issue, argument pros, argument

cons, dan conclusion

b. Berawal dari saran pada poin A, maka penilaian pada bagian organization dapat

dibagi menjadi empat bagian sesuai dengan Generic Structure (Struktur Generik)

jenis teks discussion, yaitu issue, argument pros, argument cons, dan conclusion

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

68

Universitas Indonesia

c. Penentuan nilai minimum dan nilai maksimum yang akan diperoleh siswa

dianggap tidak efektif. Berdasarkan rubrik awal, nilai maksimum yang dapat

diperoleh siswa untuk empat kategori tersebut adalah 50, dengan demikian skor

maksimum yang akan diperoleh siswa adalah 200. Begitu juga dengan nilai

minimum yang dapat diperoleh siswa untuk empat kategori tersebut adalah 30.

Dengan demikian skor minimum yang dapat diperoleh siswa adalah 120.

d. Teman sejawat mengatakan perlunya kolom komentar buat guru agar dapat

memberikan saran dan masukan bagi siswa.

4.6 Perbaikan Produk Awal

Hasil analisis awal terhadap tulisan siswa dan evaluasi teman sejawat yang

diperoleh pada tahap uji coba awal digunakan sebagai masukan pada tahap perbaikan

produk awal. Tahap perbaikan produk awal ini menghasilkan rubrik yang nantinya

digunakan dalam menganalisis dan menilai hasil tulisan siswa yang menjadi data

utama dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analsis awal dan evaluasi teman

sejawat, peneliti memperoleh masukan dan saran yang digunakan dalam perbaikan

produk awal. Perbaikan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

a. hal yang paling penting dalam penulisan suatu genre tertentu adalah keberadaan

penyusun (organization) teks yang memiliki struktur generik yang berbeda.

Sesuai dengan jenis tulisan discussion dalam penelitian ini, maka generik struktur

mencakup: (1) issue (masalah), yang berperan sebagai pendahuluan, (2) argument

pros (argumen pro), yaitu pendapat yang memihak atau setuju dengan masalah

yang dibahas (3) argument cons (argumen kontra), yaitu pendapat yang menolak

atau tidak setuju dengan masalah yang dibahasa, dan (4) conclusion (kesimpulan),

sebagai penutup yang berisi rekomendasi atau saran penulis. Dengan demikian

pada kategori organisasi, masing-masing bagian dari struktur generik diberi

penilaian yang berbeda.

b. nilai tertinggi yang akan diperoleh siswa, yaitu 200 tidak efektif dan tidak sesuai

dengan sistem penskoran yang biasa dipakai guru di dalam kelas, yaitu skor 100

untuk nilai maksimum dan 0 untuk nilai minimum. Berdasarkan pertimbangan

tersebut, penskoran tertinggi untuk 3 kategori (ideas and content, word choice,

dan conventions) adalah 20 dan terendah adalah 0, dengan interval nilai untuk

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

69

Universitas Indonesia

masing-masing gradasi mutu adalah 5, dengan rincian below basic (0-5), basic (6-

10), proficient (11-15), Advanced (16-20). Sedangkan untuk kategori organisasi

sesuai dengan poin A yang dianggap sebagai unsur paling penting di dalam suatu

tulisan diberikan poin 40, dengan rincian masing-masing kategori (issue,

argument pros, argument cons, dan conclusion) diberi nilai tertinggi 10 dan 0

untuk nilai terendah. Interval nilai untuk masing-masing gradasi mutu adalah 2,

dengan rincian below basic (0-2), basic (3-5), proficient (6-8), Advanced (9-8).

Dengan demikian skor maksimum yang akan diperoleh siswa adalah 100 dan nilai

minimum adalah 0.

c. Pembuatan kolom komentar guru juga dianggap penting agar siswa dapat

memperoleh masukan untuk memperbaiki tulisan mereka selanjutnya. Kolom

komentar guru ini dibuat pada bagian paling bawah sejajar dengan nilai akhir.

Sesuai dengan poin (a) dan (b) di atas berupa perbaikan pada kategori organisasi,

maka setiap bagian dari struktur generik akan diberi porsi penilaian masing-masing.

Uraian untuk tiap gradasi mutu pada masing-masing struktur generik dijabarkan di

bawah ini.

1. Issue

Pada bagian issue, siswa diharapkan dapat memaparkan satu topik yang

menjadi permasalahan sesuai dengan tema yang telah diberikan. Issue harus berisi

dua sudut pandang yang berbeda tentang permasalahan yang diangkat.

Tabel 4.9: Uraian Kategori Issue

Gradasi Mutu Uraian

4. Advanced Siswa mahir membuat bagian pendahuluan terlihat menarik dan

tegas, sehingga mengundang orang lain untuk membaca.

Masalah yang disampaikan berhubungan dengan topik yang

telah ditentukan.

3. Proficient Siswa mampu membuat bagian pendahuluan cukup menarik,

pengungkapan ide yang cukup runut dan berkaitan dengan topik

yang dibahas, tapi tidak terlalu mengundang pembaca untuk

membaca lebih jauh.

2. Basic Siswa berada pada tahap pemula, karena masalah yang dibahas

kurang jelas, sehingga tidak cukup mewakili struktur tulisan

secara keseluruhan dan tidak menarik orang untuk membaca

lebih lanjut. Pendahuluan perlu mendapat beberapa revisi

1. Below Basic Siswa berada pada tingkat pra pemula, karena penulisan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

70

Universitas Indonesia

pendahuluan tidak jelas dan tidak berhubungan dengan topik

yang ada atau bahkan tidak terdapat pendahuluan dalam tulisan,

sehingga perlu mendapatkan revisi menyeluruh.

2. Argument Pros

Pada bagian ini, siswa dituntut untuk dapat memaparkan argumen pendukung

yang dapat memperkuat bukti untuk pihak yang setuju terhadap masalah yang sedang

dibahas. Argumen harus sesuai dengan masalah yang dibicarakan. Pemaparan

argumen dan bukti yang jelas dapat memperkuat alasan mengapa satu pihak setuju

dengan masalah yang dibicarakan.

Tabel 4.10: Uraian Kategori Argument Pros

Gradasi Mutu Uraian

4. Advanced Siswa mahir membuat argumen pro yang lugas, sehingga

mendukung masalah yang dibahas. Pengungkapan urutan ide

efektif, sehingga memperkuat hubungan antara argumen dan

masalah. Bukti-bukti yang dipaparkan terlihat konsisten dan

mendukung masalah yang ada.

3. Proficient Siswa mampu membuat Argumen pro dan bukti yang cukup

efektif mendukung masalah yang dibahas. Teknik penjelasan

argumen sudah cukup menyampaikan tujuan tulisan kepada

pembaca.

2. Basic Siswa berada pada tingkat pemula, karena argumen pro dan

bukti yang dipaparkan tidak relevan, tidak jelas, dan tidak

cukup mendukung masalah yang dibahas. Kurangnya

penjelasan dan penjabaran argumen, sehingga tidak mendukung

masalah yang ada.

1. Below Basic Siswa berada pada tingkat pra pemula, karena pada tulisan

hanya terdapat sedikit argumen dan bukti atau bahkan tidak

terdapat argumen atau bukti yang mendukung masalah.

3. Argument Cons

Siswa dituntut untuk dapat memaparkan argumen pendukung yang dapat

memperkuat bukti-bukti untuk pihak yang tidak setuju terhadap masalah yang sedang

dibahas. Argumen harus sesuai dengan masalah yang dibicarakan. Pemaparan

argumen dan bukti yang jelas dapat memperkuat alasan mengapa satu pihak tidak

setuju dengan masalah yang dibicarakan.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

71

Universitas Indonesia

Tabel 4.11: Uraian Kategori Argument Cons

Gradasi Mutu Uraian

4. Advanced Siswa sudah mahir membuat argumen yang berlawanan dan

memberikan argumen yang tidak setuju dengan masalah yang

dibicarakan. Siswa juga terlihat mahir membuat argumen yang

meyakinkan dan sangat terfokus pada masalah.

3. Proficient Siswa sudah mampu membuat argumen yang berlawanan dan

berhubungan dengan masalah yang ada.

2. Basic Siswa masih dianggap pada tahap pemula, karena argumen

kontra yang dijabarkan tidak berhubungan dengan masalah

yang ada.

1. Below Basic Siswa masih pada tingkat pra pemula, karena tidak mampu

membuat argumen kontra yang mendukung permasalahan.

4. Conclusion

Pada bagian ini, siswa diharapkan dapat membuat kesimpulan atau penutup

dengan merangkum permasalahan yang ada. Bagian akhir ini memuat kesimpulan

dari apa yang telah dipaparkan pada argumen. Kesimpulan dapat berupa saran atau

opini dari penulis.

Tabel 4.12: Uraian Kategori Argument Conclusion

Gradasi Mutu Uraian

4. Advanced Siswa sudah mahir membuat kesimpulan yang kuat, tegas, dan

memperkuat masalah yang dibahas.

3. Proficient Siswa mampu membuat kesimpulan yang memperkuat

masalah, sehingga hubungan keduanya terlihat jelas.

2. Basic Siswa masih pada tahap pemula yang mencoba membuat

kesimpulan agar fokus pada masalah yang ada, sehingga

kesimpulan masih perlu mendapatkan beberapa revisi.

1. Below Basic Siswa dianggap berada pada tingkat pra pemula, karena pada

tulisan tidak terdapat kesimpulan atau terdapat kesimpulan

tetapi harus mendapatkan revisi menyeluruh.

Sesuai dengan perbaikan awal pada gradasi mutu dan skala penilaian tersebut, maka

diketahui bahwa skor maksimum yang dapat diperoleh siswa adalah 100 dan skor

minimum adalah 0. Dengan demikian interval nilai dapat dibuat dari rentang nilai 0-

100 seperti terlihat pada tabel berikut:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

72

Universitas Indonesia

Tabel 4.13: Interval Nilai dan Uraian Pencapaian Siswa Pada Rubrik 2

Poin Nilai Uraian

A 86 - 100 Memperlihatkan penguasaan pada tahap sangat memuaskan.

Memiliki pemahaman struktur organisasi dan sistem tata

bahasa yang baik.

B

70 - 85

Memperlihatkan penguasaan yang cukup baik tentang struktur

organisasi dan sistem tata bahasanya. Pada rentang ini tulisan

dikategorikan pada tahap memuaskan.

C

51 - 69

Memperlihatkan penguasaan parsial tentang struktur

organisasi dan sistem tata bahasa. Pemahaman pada tingkat ini

dikategorikan cukup.

D

26 - 50

Memperlihatkan pemahaman terbatas tentang struktur

organisasi dan sistem tata bahasanya. Pemahaman pada

tingkat ini dikategorikan kurang.

E

0 - 25

Memperlihatkan sama sekali tidak menguasai struktur

organisasi dan sistem tata bahasanya dengan baik.

Pemahaman pada tingkat ini dikategorikan buruk.

Dari beberapa perbaikan yang telah dilakukan, maka dihasilkan rubrik baru (rubrik

2) yang digunakan pada uji coba lapangan 1. Rubrik 2 ini juga telah melalui tahap

adaptasi dari tiga jenis rubrik yang menjadi pedoman. Sesuai dengan rubrik yang

dibuat untuk beberapa jenis tulisan di San Diego Unified School District, maka pada

rubrik 2 ini kategori penilaian juga difokuskan untuk menilai struktur generik

penyusun teks discussion. Selain itu, setelah melihat ketiga jenis rubrik sebelumnya

tidak memiliki kolom untuk guru memberi komentar, maka dibuat kolom komentar

pada rubrik 2 agar guru dapat menuliskan saran dan masukan untuk siswa. Rubrik 2

dapat dilihat pada tabel berikut:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

73

Universitas Indonesia

Tabel 4.14: Rubrik 2

Diadaptasi dari rubrik yang dibuat oleh Jacobs, Hamp-Lyons dan Andrade,

serta Rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District

STUDENT : DATE :

CLASS :

1 CATEGORY 4. Advanced

A (20-16)

3. Proficient

B (15-11)

2. Basic

C (10-6)

1. Below Basic

D (5-0)

SCORE

I

D

E

A

S

/

C

O

N

T

E

N

T

theme

Cohesion

States a compelling issue

that appeals to the

audience. Focus on topic

is clear and definite.

Effective and appropriate

details create a vivid

picture showing

knowledge and insight.

States an effective

issue that makes a

clear and

knowledgeable

judgment. Focus on

topic is clear.

Sufficient details

create a picture

showing some

knowledge and insight.

Issue is too narrow, too

broad or not immediately

clear to reader. Focus on

topic is somewhat defined.

Underdeveloped details

show little knowledge

No clear issue. Focus

on topic is not clearly

defined. Limited or

disconnected details

show a lack of

understanding.

2 CATEGORY

4. Advanced

A (10-9)

3. Proficient

B (8-6)

2. Basic

C (5-3)

1. Below Basic

D (2-0)

SCORE

O

R

Introduction/

Issue

Strong, engaging

introduction. The

introduction is inviting,

states the main topic.

Engaging introduction,

Adequate sequencing

of ideas based on

purpose and linked to

issue, but it is not

particularly inviting to

the reader.

The introduction states the

main topic, but does not

adequately preview the

structure of the writing nor

is it particularly inviting to

the reader. Introduction

may need some revision.

There is no clear

introduction of the

main topic or

structure of the

writing. Introduction

may not exist or may

need major revision.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

74

Universitas Indonesia

G

A

N

I

Z

A

T

I

O

N

Argument

pros

Presents powerful

Argument pros to support

issue, effective sequencing

of ideas enhances

argument and links to

issue. Well documented

evidence provides a

consistent and convincing

perspective on issue.

Effectively supports

issue with relevant

argument(s) pros and

evidence. Adequately

uses elaboration

techniques to suit

reader and purpose.

Supporting argument(s)

pros or evidence

insufficient, irrelevant or

unclear. Lacks explanation/

elaboration.

Little or no

supporting reasons or

credible evidence to

support issue.

Cons Effectively addresses

opposing viewpoints and

provides counter-

arguments, building a

convincing and well-

focused argument.

Addresses an opposing

viewpoint and

provides a reasonable

counterargument.

Addresses opposing

viewpoint but does not

provide a reasonable

counterargument.

Doesn’t address

opposing viewpoint

nor provide

counterargument

Conclusion

Powerful conclusion

reinforces issue.

Conclusion reinforces

thesis and gives

closure, conclusion

and issue are clearly

linked.

Conclusion attempt to

establish focus, conclusion

may need some revision.

Conclusion lacks

focus, conclusion

may not exist or may

need major revision.

3

CATEGORY 4. Advanced

A (20-16)

3. Proficient

B (15-11)

2. Basic

C (10-6)

1. Below Basic

D (5-0)

SCORE

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

75

Universitas Indonesia

W

O

R

D

C

H

O

I

C

E

Precision,

Effectiveness,

Words/phrases powerfully

convey the intended

message in a very

interesting and precise

way. Precise, vivid,

natural language creates a

clear and complete picture

in the reader’s mind.

Effective

words/phrases get

message across.

Correct, adequate

word choice creates a

clear picture in the

reader’s mind.

More precise words/phrases

are needed to create a clear

message. Ordinary word

choice attempts to create a

picture in the reader’s

mind. Verbs, nouns,

adjectives, and phrases are

adequate.

Limited vocabulary;

words may be used

inappropriately.

Language choice and

phrasing is

inappropriate,

repetitive or lacks

meaning.

4 CATEGORY 4. Advanced

A (20-16)

3. Proficient

B (15-11)

2. Basic

C (10-6)

1. Below Basic

D (5-0)

SCORE

C

O

N

V

E

N

T

I

O

N

S

spelling,

punctuation,

grammar

A strong grasp of the

standard writing

conventions is apparent:

capitalization is accurate,

punctuation is smooth and

enhances meaning,

spelling is correct even on

more difficult words,

grammar is essentially

correct, usage is correct.

A strong grasp of the

standard writing

conventions is

apparent capitalization

is correct, punctuation

is smooth and

enhances meaning,

spelling of common

words is correct;

grammar is generally

correct, usage is

generally correct.

A basic grasp of the

standard writing

conventions is apparent.

Errors in conventions may

impair readability, errors

occasionally obscure

meaning.

A minimal grasp of

the standard writing

conventions is

apparent. Numerous

errors in conventions

distract and/or

confuse the reader.

Limited

understanding of

appropriate

conventions.

TEACHER’S COMMENTS:

TOTAL

SCORE:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

76

Universitas Indonesia

4.7 Uji Coba Lapangan

Pada tahap uji coba lapangan ini dilakukan dua kali uji coba, yaitu uji coba

lapangan 1 dan uji coba lapangan 2. Uji coba lapangan 1 dilakukan untuk

menganalisis dan menilai hasil tulisan pertama siswa. Sedangkan uji coba lapangan 2

dilakukan pada tulisan pertama yang telah diperbaiki siswa (buram kedua). Setelah

uji coba lapangan 1 dilakukan perbaikan produk. Perbaikan produk ini dilakukan

berdasarkan proses analisis tulisan siswa, masukan dari hasil penyebaran kuesioner,

dan wawancara siswa.

Setiap analisis tulisan siswa di-scan dalam bentuk JPEG image, sehingga

tulisan dan segala bentuk coretan siswa dapat dilihat secara utuh dan jelas tanpa

diubah ejaan dan kata-katanya. Masing-masing tulisan yang telah dianalisis

kemudian dinilai berdasarkan kriteria yang telah dibuat di dalam rubrik. Selanjutnya,

nilai akhir siswa ditampilkan di dalam rubrik sesuai dengan skor yang diperoleh pada

masing-masing kategori penilaian.

4.7.1 Uji Coba Lapangan 1

Data utama berupa hasil tulisan siswa yang diperoleh dalam pelajaran

menulis di kelas kemudian dianalisis dan dinilai oleh peneliti pada tahap uji coba

lapangan 1. Pada tahap ini akan diambil masing-masing 8 tulisan sebagai data yang

akan dianalisis dari kelas A dan B. Tulisan siswa pada uji coba lapangan 1 ini disebut

kelompok X. Kedelapan tulisan yang dianalisis dari masing-masing kelas, yaitu Ax1-

Ax8 dan Bx1-Bx8, sehingga jumlah tulisan yang dianalisis pada tahap uji coba

lapangan 1 adalah 16 tulisan sesuai dengan topik yang diberikan pada masing-masing

kelas. Topik 1 diberikan untuk kelas A adalah:

Instruction: write an essay with the following topic. Many students think that

the mobile phone is one the most important things in their life. They will feel

something missing if the don’t bring it everywhere they go. However, is it

necessary to bring their mobile phones to the classroom or not? Give your

arguments of the two positions and explain which position you support. Your

essay should consist of 150 - 300 words. Your time allotment is 90 minutes.

Sedangkan topik 2 diberikan untuk kelas B adalah:

Instruction: write an essay with the following topic. In order to decrease the

effect of global warming and sustain the students’ health, the school requires

the students to bike to school. Do you agree or disagree with this policy?

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

77

Universitas Indonesia

Suppose your school is considering implementing this policy. Write an essay

why you agree or disagree with this policy and give your reasons. Your essay

should consist of 150 - 300 words. Your time allotment is 90 minutes.

Dari 16 tulisan yang ada pada uji coba lapangan 1, maka ditampilkan 3 tulisan dari

siswa yang memiliki kemampuan yang pintar, sedang, dan kurang. Data berupa hasil

tulisan siswa yang telah di-scan beserta hasil penilaian ini dapat dilihat pada

lampiran 6.

4.7.2 Perbaikan Produk

Pada tahap ini akan dilakukan perbaikan produk 2 pasca dilakukannya uji

coba lapangan 1. Berbeda dengan perbaikan produk awal yang dilakukan setelah

mendapat masukan dari teman sejawat, maka perbaikan pada tahap ini akan

dilakukan setelah memperoleh data dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara

pertama kepada siswa. Penyebaran kuesioner dan wawancara dilakukan setelah hasil

penilaian buram 1 dikembalikan kepada siswa. Penyebaran kuesioner dan wawancara

ini ditujukan untuk mengetahui pendapat siswa tentang format rubrik penilaian.

Berikut ini adalah hasil kuesioner pertama.

Tabel 4.15: Data Kuesioner Pertama

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah Rerata

1 4 4 4 3 2 4 2 2 3 4 32 3,15152

2 3 4 4 1 4 3 3 3 3 3 31 3,07878

3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 34 3,38787

4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 2,87878

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3

6 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 32 3,15152

7 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 33 3,29090

8 3 3 3 3 1 3 3 4 3 4 30 3

9 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 2,87878

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3

11 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 33 3,29090

12 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 33 3,29090

13 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 32 3,15152

14 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 34 3,38787

15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3

16 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 34 3,38787

Rerata 3.15038

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

78

Universitas Indonesia

*)

P1 = Pemahaman terhadap format rubrik

P2 = Pemilihan kategori penilaian

P3 = Pemahaman bahasa yang digunakan

P4 = Pemahaman terhadap kriteria penilaian

P5 = Keefektifan rentang nilai untuk masing-masing kriteria

P6 = Kepraktisan bentuk rubrik

P7 = Keobjektivitasan penilaian dengan menggunakan rubrik

P8 = Kesesuaian antar kategori penilaian dengan materi di sekolah

P9 = Kegunaan rubrik dalam kemampuan menulis siswa

P10 = Rubrik membantu siswa memahami unsur yang harus ada dalam tulisan

Dari tabel 4.15 diketahui rerata nilai kuesioner adalah 3.15. Hal ini

membuktikan bahwa pendapat siswa tentang rubrik 2 ini sudah baik dan siswa

menganggap penggunaan rubrik penilaian efektif dan praktis digunakan dalam

menilai tulisan mereka secara lebih akurat dan objektif. Hasil kuesioner pertama ini

juga menunjukan adanya korelasi positif dengan wawancara pertama. Hasil

wawancara menunjukan bahwa sebagian besar responden menyambut positif

penggunaan rubrik penilaian yang digunakan untuk menilai tulisan mereka. Dari

pertanyaan poin ke 4, sebagian besar responden mengatakan bahwa guru hampir

tidak pernah menggunakan rubrik seperti ini dalam menilai hasil tulisan mereka. Dari

hasil wawancara ini dapat dikatakan bahwa 16 responden (100% siswa) memberi

respon positif terhadap penilaian dengan menggunakan rubrik. Namun, pada

wawancara ini peneliti mendapat masukan dari responden mengenai penilaian untuk

kategori conventions dianggap tidak begitu objektif. Hal ini disebabkan tidak

ditentukannya batasan jumlah kesalahan untuk masing-masing kriteria. Misalnya

untuk dapat berada pada kriteria mahir (advanced) jumlah kesalahan mulai dari x

kesalahan sampai y kesalahan, begitu juga dengan kriteria yang lain. Masukan pada

sesi wawancara ini juga menunjukan adanya korelasi dengan kuesioner poin P5 yang

menunjukan respon negatif terhadap rentang nilai yang diberikan dengan rerata

adalah 2,71. Tanggapan lain juga diberikan siswa tentang penggunaan huruf A, B, C,

dan D dan angka 1,2,3,4 pada skala penilaian. Banyak siswa yang bertanya apa

maksud penggunaan huruf dan angka tersebut. Masukan lain yang diperoleh peneliti

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

79

Universitas Indonesia

adalah untuk kategori kesimpulan. Siswa mengusulkan untuk kategori kesimpulan

agar posisi penulis (stance) terhadap masalah yang dibahas juga diperhitungkan

sebagai kriteria penilaian.

Dari hasil masukan yang diperoleh pada penyebaran kuesioner dan

wawancara pertama di atas dilakukanlah beberapa perbaikan rubrik 2 sebagai

berikut:

a. agar lebih objektif, untuk kategori conventions sebaiknya diberikan batasan

jumlah kesalahan untuk masing-masing kriteria. Oleh karena itu, penilaian pada

kategori conventions dibuat berdasarkan jumlah kesalahan yang dilakukan

penulis. Untuk tingkat advanced, kesalahan mulai dari 0 – 5 kesalahan, tingkat

proficient, kesalahan mulai dari 6 – 10, tingkat basic, kesalahan mulai dari 11 –

15, dan untuk tingkat below basic jika kesalahan > 15,

b. huruf A, B, C, dan D dan angka 4, 3, 2, dan 1 pada skala penilaian akan dihapus

agar tidak menimbulkan kebingungan siswa.

c. Pada kategori kesimpulan belum ada pernyataan yang menyatakan kedudukan

atau posisi penulis terhadap masalah yang dibahas. Posisi atau stance penulis

sebaiknya dimasukan sebagai bagian penilaian pada kategori kesimpulan.

Dari beberapa masukan di atas dan setelah melakukan adaptasi sesuai dengan rubrik

yang dibuat oleh Hamp-Lyons (1992, 1993) dan Andrade (1997) tentang posisi

(stance) penulis yang dijadikan sebagai kategori penilaian, maka untuk kategori

kesimpulan akan ditambai posisi (stance) penulis terhadap masalah yang dibahas

sebagai salah satu kategori penilaian. Rubrik 3 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

80

Universitas Indonesia

Tabel 4.16: Rubrik 3

Diadaptasi dari rubrik yang dibuat oleh Jacobs, Hamp-Lyons dan Andrade,

serta Rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District

STUDENT :

DATE :

CLASS :

1

CATEGORY

CRITERIA AND SCORE LEVEL

SCORE Advanced

(20-16)

Proficient

(15-11)

Basic

(10-6)

Below Basic

(5-0)

I

D

E

A

S

/

C

O

N

T

E

N

T

theme

Cohesion

States a compelling issue

that appeals to the

audience. Focus on topic

is clear and definite.

Effective and appropriate

details create a vivid

picture showing

knowledge and insight.

States an effective issue

that makes a clear and

knowledgeable

judgment. Focus on

topic is clear. Sufficient

details create a picture

showing some

knowledge and insight.

Issue is too narrow, too

broad or not

immediately clear to

reader. Focus on topic is

somewhat defined.

Underdeveloped details

show little knowledge

No clear issue. Focus

on topic is not clearly

defined. Limited or

disconnected details

show a lack of

understanding.

2 CATEGORY

Advanced

(10-9)

Proficient

(8-6)

Basic

(5-3)

Below Basic

(2-0)

SCORE

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

81

Universitas Indonesia

O

R

G

A

N

I

Z

A

T

I

O

N

Introduction/

Issue

Strong, engaging

introduction. The

introduction is inviting,

states the main topic, and

previews the structure of

the writing.

Engaging introduction,

Adequate sequencing of

ideas based on purpose

and linked to issue, but

it is not particularly

inviting to the reader.

The introduction states

the main topic, but does

not adequately preview

the structure of the

writing nor is it

particularly inviting to

the reader. Introduction

may need some revision.

There is no clear

introduction of the

main topic or

structure of the

writing. Introduction

may not exist or may

need major revision.

Argument

pros

Presents powerful

Argument pros to support

issue, effective sequencing

of ideas enhances

argument and links to

issue. Well documented

evidence provides a

consistent and convincing

perspective on issue.

Effectively supports

issue with relevant

argument(s) pros and

evidence. Adequately

uses elaboration

techniques to suit

audience and purpose.

Supporting argument(s)

pros or evidence

insufficient, irrelevant or

unclear. Lacks

explanation/ elaboration.

Little or no

supporting reasons or

credible evidence to

support issue.

Cons

Effectively addresses

opposing viewpoints and

provides counter-

arguments, building a

convincing and well-

focused argument.

Addresses an opposing

viewpoint and provides

a reasonable

counterargument.

Addresses opposing

viewpoint but does not

provide a reasonable

counterargument.

Doesn’t address

opposing viewpoint

nor provide

counterargument

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

82

Universitas Indonesia

Conclusion

Position

Powerful conclusion

reinforces issue. The

position of the student to

the topic is strong. She/he

strongly agrees to one of

the argument.

Conclusion reinforces

thesis and gives closure,

conclusion and issue are

clearly linked. Student’s

stance or position to the

topic is flexible. She/he

is flexible to both

argument pros and cons.

Conclusion attempt to

establish focus,

conclusion may need

some revision.

The position of the

student is neutral toward

the topic

Conclusion lacks

focus, conclusion

may not exist or may

need major revision.

3

CATEGORY Advanced

(20-16)

Proficient

(15-11)

Basic

(10-6)

Below Basic

(5-0)

SCORE

W

O

R

D

C

H

O

I

C

E

Precision,

Effectiveness,

Words/phrases powerfully

convey the intended

message in a very

interesting and precise

way. Precise, vivid,

natural language creates a

clear and complete picture

in the reader’s mind.

Effective words/phrases

get message across.

Correct, adequate word

choice creates a clear

picture in the reader’s

mind.

More precise

words/phrases are

needed to create a clear

message. Ordinary word

choice attempts to create

a picture in the reader’s

mind. Verbs, nouns,

adjectives, and phrases

are adequate.

Limited vocabulary;

words may be used

inappropriately.

Language choice and

phrasing is

inappropriate,

repetitive or lacks

meaning.

4 CATEGORY Advanced

(20-16)

With 0-5 errors

Proficient

(15-11)

With 6-10 errors

Basic

(10-6)

With 11-15 errors

Below Basic

(5-0)

With > 15 errors

SCORE

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

83

Universitas Indonesia

C

O

N

V

E

N

T

I

O

N

S

spelling,

punctuation,

grammar

A strong grasp of the

standard writing

conventions is apparent:

capitalization is accurate,

punctuation is smooth and

enhances meaning,

spelling is correct even on

more difficult words,

grammar is essentially

correct, usage is correct.

A strong grasp of the

standard writing

conventions is apparent

capitalization is correct,

punctuation is smooth

and enhances meaning,

spelling of common

words is correct;

grammar is generally

correct, usage is

generally correct.

A basic grasp of the

standard writing

conventions is apparent.

Errors in conventions

may impair readability,

errors occasionally

obscure meaning.

A minimal grasp of

the standard writing

conventions is

apparent. Numerous

errors in conventions

distract and/or

confuse the reader.

Limited

understanding of

appropriate

conventions.

TEACHER’S COMMENTS:

TOTAL

SCORE:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

84

Universitas Indonesia

4.7.3 Uji Coba Lapangan 2

Setelah uji coba lapangan 1 selesai dilakukan, dilanjutkan dengan uji coba

lapangan 2. Data utama berupa hasil tulisan pertama siswa yang telah dinilai

menggunakan rubrik penilaian, kemudian dikembalikan kepada siswa untuk

dilakukan perbaikan sesuai dengan koreksi dan penilaian rubrik yang telah diberikan.

Hasil perbaikan ini kemudian akan dikoreksi dan dinilai kembali pada uji coba

lapangan 2. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah dengan penilaian rubrik ini

siswa dapat memperbaiki tulisan mereka berikutnya.

Sesuai dengan tahap uji coba lapangan 1, maka pada uji coba lapangan 2 juga

ada 16 tulisan sebagai data yang akan dianalisis dari kelas A dan B. Perbaikan tulisan

siswa pada uji coba lapangan 2 ini disebut kelompok Y. 16 tulisan yang dianalisis

dari masing-masing kelas, yaitu Ay1-Ay8 dan By1-y8. Dengan demikian, total

tulisan yang dianalisis dan dinilai dalam penelitian ini berjumlah 32 tulisan, 16

tulisan pada uji coba lapangan 1 dan 16 tulisan perbaikan pada uji coba lapangan 2.

Sama seperti uji coba lapangan 1, dari 16 tulisan yang ada pada uji coba

lapangan 2 akan ditampilkan 3 perbaikan tulisan siswa yang memiliki kemampuan

pintar, sedang, dan kurang. Data berupa hasil perbaikan tulisan siswa yang telah di-

scan beserta hasil analisis dan hasil penilaian ini dapat dilihat pada lampiran 7.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

85

Universitas Indonesia

(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2)

(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2)

4.7.4 Analisis Perolehan Nilai Siswa Pada Uji Coba Lapangan

Setelah melakukan uji coba lapangan 1 dan 2 dengan menggunakan rubrik

penilaian di 2 SMA Negeri di Kota Tangerang yaitu SMAN 8 dan SMAN 15,

kemudian dilakukan kajian lebih lanjut berupa analisis terhadap nilai tulisan yang

didapat siswa pada buram 1 dan buram 2. Kajian yang akan di jelaskan pada bagian

ini merupakan kajian per kategori yang ada di dalam rubrik, yaitu (1) ide/konten

(ideas and content,) yang mencakup tema dan kohesi, (2) organisasi (organization),

seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa keempat generik struktur dalam

kategori ini termasuk ke dalam penilaian, yaitu permasalahan, argumen pro, argumen

kontra, dan kesimpulan, (3) pemilihan kata (word choice), penilaian difokuskan pada

ketepatan pemilihan kata dan keefektifan pengungkapan kalimat dalam

menyampaikan ide dan argumen penulis, dan (4) conventions, mencakup penggunaan

tanda baca, ejaan, dan tata bahasa. Melalui analisis per kategori ini diharapkan baik

guru maupun siswa dapat mengetahui peningkatan nilai siswa pada masing-masing

kategori dari buram 1 ke buram 2.

Pengujian hipotesis pada analisis ini dilakukan dengan melihat perubahan

karakteristik nilai siswa dari buram 1 dan buram 2. Dari populasi yang berjumlah 62

siswa diambil sampel 25% melalui pengambilan secara random sampling pada

tulisan siswa kelas XI SMAN 8 dan SMAN 15 Kota Tangerang, sehingga pada

penelitian ini jumlah sampel hasil tulisan siswa yang diteliti sebanyak 16 tulisan pada

uji coba lapangan 1 dan 16 tulisan pada uji lapangan 2. Dengan demikian,

keseluruhan tulisan yang dianalisis berjumlah 32 tulisan. Berikut merupakan

hipotesis ujinya :

*)

= Buram 1

= Buram 2

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 100: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

86

Universitas Indonesia

(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2

pada kategori ide/konten)

(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada

kategori ide/konten)

)

Pada tahap analisis ini peneliti menggunakan software SPSS untuk

menunjang penelitian lebih dalam. Dengan taraf signifikan sebesar 5% maka akan

dilakukan analisis pada setiap kategori seperti berikut ini :

a. Kategori Ide/Konten

Tabel 4.17: Selisih Nilai Pada Kategori Ide/Konten

Responden

Ide/Konten/ P1

Selisih Buram 1 Buram 2

Tulisan Nilai Tulisan Nilai

1 Ax1 18 Ay1 18 0

2 Ax2 13 Ay2 15 2

3 Ax3 19 Ay3 20 1

4 Ax4 18 Ay4 20 2

5 Ax5 8 Ay5 12 4

6 Ax6 13 Ay6 18 5

7 Ax7 19 Ay7 20 1

8 Ax8 19 Ay8 20 1

9 Bx1 14 By1 17 3

10 Bx2 16 By2 18 2

11 Bx3 19 By3 20 1

12 Bx4 14 By4 14 0

13 Bx5 10 By5 11 1

14 Bx6 15 By6 15 0

15 Bx7 15 By7 18 3

16 Bx8 13 By8 15 2

Setelah mendapatkan selisih nilai antara buram 1 dan buram 2 pada kategori

ide/konten, kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang

terjadi dengan asumsi :

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 101: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

87

Universitas Indonesia

*)

= buram 1 kategori ide/konten

= buram 2 kategori ide/konten

Hipotesis uji dapat diubah menjadi :

One-Sample Test

Test Value = 0

Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Selisih .000 1.1502 2.5998

Statistik uji :

Tolak jika p-value < , terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh

setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p – value = 0.000

< maka di tolak, artinya terjadi perubahan nilai siswa dari buram 1 ke

buram 2 pada kategori ide/konten menjadi semakin baik. Pada tabel yang sama

terlihat pula batas bawah = 1.1502 dan batas atas = 2.5998 artinya bahwa dengan

taraf signifikan sebesar 5% ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 1.1502

sampai dengan 2.5998.

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation

P1a 16 15.1875 3.37083

P1b 16 17.0625 2.86284

Valid N (listwise) 16

Jika dikaitkan dengan rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata

nilai siswa pada buram 1 adalah 15.1875. Hal ini menunjukan bahwa pada buram 1

siswa termasuk dalam kategori proficient, namun pada buram 2 rata-rata nilai siswa

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 102: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

88

Universitas Indonesia

menjadi 17.0625, artinya pada buram 2 nilai siswa meningkat dan termasuk dalam

kategori advanced dengan rerata peningkatan 1,8750 poin. Simpangan baku terlihat

menurun dari 3.37083 menjadi 2.86284. Dengan demikian, para siswa sudah

memiliki pandangan yang sama tentang bagaimana membuat ide/konten dalam suatu

tulisan discussion.

Tabel 4.18: Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Ide/Konten

Responden Buram 1 Buram 2

Nilai Gradasi Mutu Nilai Gradasi Mutu

1 18 A 18 A

2 13 P 15 P

3 19 A 20 A

4 18 A 20 A

5 8 B 12 P

6 13 P 18 A

7 19 A 20 A

8 19 A 20 A

9 14 P 17 A

10 16 A 18 A

11 19 A 20 A

12 14 P 14 P

13 10 B 11 P

14 15 P 15 P

15 15 P 18 A

16 13 P 15 P

Tabel di atas menunjukan bahwa pada buram 1, kategori siswa terendah

dengan nilai 8 hanya satu orang siswa dan nilai 10 juga satu orang siswa yang

berada pada kategori basic, kemudian pada buram 2 meningkat menjadi kategori

proficient (12,5%). Dari 7 siswa yang berada di kategori proficient, 4 orang tetap

berada pada tingkat proficient (25%) dan 3 orang meningkat menjadi advanced

(18,75%). 7 siswa terakhir sudah berada dalam kategori advanced dan pada buram 2

juga masuk dalam kategori advanced (43,75%). Hal ini jelas terlihat bahwa 16 siswa

(100%) dikatakan efektif menggunakan rubrik pada kategori ide/konten dalam

memperbaiki tulisan mereka.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 103: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

89

Universitas Indonesia

(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2

pada kategori issue)

(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada

kategori issue)

)

b. Kategori Issue

Tabel 4.19: Selisih Nilai Pada Kategori Issue

Responden

Issue /P2

Selisih Buram 1 Buram 2

Tulisan Nilai Tulisan Nilai

1 Ax1 8 Ay1 8 0

2 Ax2 5 Ay2 7 2

3 Ax3 10 Ay3 10 0

4 Ax4 8 Ay4 10 2

5 Ax5 5 Ay5 7 2

6 Ax6 8 Ay6 10 2

7 Ax7 10 Ay7 10 0

8 Ax8 10 Ay8 10 0

9 Bx1 8 By1 9 1

10 Bx2 7 By2 8 1

11 Bx3 10 By3 10 0

12 Bx4 6 By4 6 0

13 Bx5 6 By5 6 0

14 Bx6 7 By6 7 0

15 Bx7 7 By7 8 1

16 Bx8 6 By8 7 1

Setelah mendapatkan selisih nilai antara buram 1 dan buram 2 pada kategori issue,

kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang terjadi dengan

asumsi :

*)

= buram 1 kategori issue

= buram 2 kategori issue

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 104: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

90

Universitas Indonesia

Hipotesis uji dapat diubah menjadi :

One-Sample Test

Test Value = 0

Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Selisih .003 .3273 1.2977

Statistik uji :

Tolak jika p-value < , terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh

setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p-value= 0.003

< maka ditolak, artinya terdapat perubahan nilai siswa dari buram 1 ke

buram 2 pada kategori issue menjadi semakin baik. Pada tabel yang sama terlihat

pula batas bawah = 0. 3273 dan batas atas = 1.2977 artinya bahwa dengan taraf

signifikan sebesar 5% ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 0. 3273

sampai dengan 1.2977.

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation

P2a 16 7.6250 1.74642

P2b 16 8.4375 1.41274

Valid N (listwise) 16

Dilihat dari rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata nilai siswa

pada buram 1 adalah 7.6250. Ini menunjukan bahwa pada buram 1 siswa termasuk

dalam kategori proficient dan pada buram 2 rata-rata nilai siswa menjadi 8.4375,

artinya pada buram 2 nilai siswa tetap berada kategori proficient dengan rerata

peningkatan 0,8125 poin. Dengan simpangan baku yang menurun sangat kecil yaitu

dari 1.74642 menjadi 1.41274. Dengan demikian, para siswa sudah memiliki

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 105: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

91

Universitas Indonesia

pandangan yang sama tentang bagaimana membuat issue dalam suatu tulisan

discussion.

Tabel 4.20: Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Issue

Responden Buram 1 Buram 2

Nilai Gradasi Mutu Nilai Gradasi Mutu

1 8 P 8 P

2 5 B 7 P

3 10 A 10 A

4 8 P 10 A

5 5 B 7 P

6 8 P 10 A

7 10 A 10 A

8 10 A 10 A

9 8 P 9 A

10 7 P 8 P

11 10 A 10 A

12 6 P 6 P

13 6 P 6 P

14 7 P 7 P

15 7 P 8 P

16 6 P 7 P

Tabel di atas menunjukan bahwa pada buram 1, kategori siswa terendah

dengan nilai 5 hanya dua orang siswa yang berada pada kategori basic kemudian

pada buram 2 meningkat menjadi kategori proficient (12,5%). 14 siswa lainnya

terdiri dari 7 siswa yang tetap berada di kategori proficient pada buram 1 dan 2

(43,75%), 3 siswa lainnya mengalami peningkatan karena pada buram 1 berada pada

kategori proficient dan pada buram 2 berada pada kategori advanced (18,75%). 4

siswa terakhir pada buram 1 dan 2 sudah berada dalam kategori advanced (25%). Hal

ini jelas terlihat bahwa 16 siswa (100%) dikatakan efektif menggunakan rubrik pada

kategori issue.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 106: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

92

Universitas Indonesia

(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2

pada kategori argumen pro)

(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada

kategori argumen pro)

)

c. Kategori Argumen Pro

Tabel 4.21: Selisih Nilai Pada Kategori Argumen Pro

Responden

Argumen Pro / P3

Selisih Buram 1 Buram 2

Tulisan Nilai Tulisan Nilai

1 Ax1 6 Ay1 9 3

2 Ax2 5 Ay2 8 3

3 Ax3 8 Ay3 10 2

4 Ax4 8 Ay4 9 1

5 Ax5 6 Ay5 7 1

6 Ax6 8 Ay6 10 2

7 Ax7 10 Ay7 10 0

8 Ax8 9 Ay8 10 1

9 Bx1 7 By1 7 0

10 Bx2 8 By2 9 1

11 Bx3 8 By3 8 0

12 Bx4 0 By4 5 5

13 Bx5 9 By5 9 0

14 Bx6 6 By6 8 2

15 Bx7 8 By7 8 0

16 Bx8 6 By8 8 2

Setelah mendapatkan selisih nilai dari buram 1 ke buram 2 pada kategori argumen

pro, kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang terjadi

dengan asumsi:

*)

= buram 1 kategori argumen pro

= buram 2 kategori argumen pro

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 107: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

93

Universitas Indonesia

Hipotesis uji dapat diubah menjadi:

One-Sample Test

Test Value = 0

Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

selisih .003 .5524 2.1976

Statistik uji :

Tolak jika p-value < , terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh

setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p-value = 0.003

< maka ditolak, artinya terdapat perubahan nilai siswa dari buram 1 ke

buram 2 pada kategori argumen pro menjadi semakin baik. Pada tabel yang sama

terlihat pula batas bawah = 0.5524 dan batas atas = 2.1976, artinya bahwa dengan

taraf signifikan sebesar 5% ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 0.5524

sampai dengan 2.1976.

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation

P3a 16 7.0000 2.30940

P3b 16 8.3750 1.36015

Valid N (listwise) 16

Dilihat dari rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata nilai siswa

pada buram 1 adalah 7.0000 ,ini menunjukan bahwa pada buram 1 siswa termasuk

dalam kategori proficient dan pada buram 2 rata-rata nilai siswa menjadi 8.3750,

artinya pada buram 2 nilai siswa tetap berada kategori proficient dengan rerata

peningkatan 1,375 poin. Nilai simpangan baku dari 2.30940 menjadi 1.36015 artinya

kemampuan siswa pada kategori argumen pro mendekati keseragaman. Dengan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 108: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

94

Universitas Indonesia

demikian, para siswa sudah memiliki pandangan yang sama tentang bagaimana

membuat argumen pro dalam suatu tulisan discussion.

Tabel 4.22: Perubahan Gradasi Mutu Pada Argumen Pro

Responden Buram 1 Buram 2

Nilai Gradasi Mutu Nilai Gradasi Mutu

1 6 P 9 A

2 5 B 8 P

3 8 P 10 A

4 8 P 9 A

5 6 P 7 P

6 8 P 10 A

7 10 A 10 A

8 9 A 10 A

9 7 P 7 P

10 8 P 9 A

11 8 P 8 P

12 0 BB 5 B

13 9 A 9 A

14 6 P 8 P

15 8 P 8 P

16 6 P 8 P

Tabel di atas menunjukan bahwa pada buram 1, kategori siswa terendah

dengan nilai 0 hanya satu orang siswa yang berada pada kategori below basic, namun

pada buram 2 terjadi peningkatan menjadi proficient (6,25%). 1 orang siswa berada

pada kategori basic, namun pada buram 2 terjadi peningkatan menjadi proficient

(6,26%). 14 siswa lainnya berada pada kategori yang cukup baik, yaitu terdiri dari 6

orang siswa yang pada buram 1 dan 2 tetep berada pada ketegori proficient (37,5%).

5 orang siswa lainnya mengalami peningkatan dari kategori proficient menjadi

kategori advanced (31,25%) dan 3 orang terakhir (18,75%) sudah menempati posisi

kategori advanced pada buram 1 dan 2. Hal ini jelas terlihat bahwa 16 siswa (100%)

dikatakan efektif menggunakan rubrik pada kategori argumen pro dalam

memperbaiki tulisan mereka.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 109: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

95

Universitas Indonesia

(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2

pada kategori argumen kontra)

(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada

kategori argumen kontra)

)

d. Kategori Argumen Kontra

Tabel 4.23: Selisih Nilai Pada Kategori Argumen Kontra

Responden

Argumen Kontra/ P4

Selisih Buram 1 Buram 2

Tulisan Nilai Tulisan Nilai

1 Ax1 6 Ay1 8 2

2 Ax2 7 Ay2 8 1

3 Ax3 9 Ay3 10 1

4 Ax4 8 Ay4 10 2

5 Ax5 6 Ay5 6 0

6 Ax6 7 Ay6 0 -7

7 Ax7 9 Ay7 9 0

8 Ax8 9 Ay8 10 1

9 Bx1 6 By1 7 1

10 Bx2 9 By2 10 1

11 Bx3 8 By3 9 1

12 Bx4 0 By4 5 5

13 Bx5 9 By5 9 0

14 Bx6 5 By6 6 1

15 Bx7 8 By7 8 0

16 Bx8 6 By8 8 2

Setelah mendapatkan selisih nilai dari buram 1 dan 2 pada kategori argumen kontra,

kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang terjadi dengan

asumsi:

*)

= buram 1 kategori argumen kontra

= buram 2 kategori argumen kontra

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 110: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

96

Universitas Indonesia

Hipotesis uji dapat diubah menjadi :

One-Sample Test

Test Value = 0

Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

selisih .003 .5386 2.1636

Statistik uji :

Tolak jika p-value < , terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh

setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p-value = 0.2

> maka ditolak, artinya terdapat perubahan nilai siswa dari buram 1 ke

buram 2 pada kategori argumen kontra menjadi semakin baik. Pada tabel yang sama

terlihat pula batas bawah = 0. 5386 dan batas atas = 2. 1636, artinya bahwa dengan

taraf signifikan sebesar 5% ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 0. 5386

sampai dengan 2.1636.

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation

P4a 16 6.9375 2.26477

P4b 16 7.7500 2.51661

Valid N (listwise) 16

Dilihat dari rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata nilai siswa

pada buram 1 adalah 6.9375, ini menunjukan bahwa pada buram 1 siswa termasuk

dalam kategori proficient dan pada buram 2 rata-rata nilai siswa menjadi 7.7500,

artinya pada buram 2 nilai siswa tetap berada kategori proficient dengan rerata

peningkatan 0,8125 poin. Dengan demikian, para siswa sudah memiliki pandangan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 111: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

97

Universitas Indonesia

yang sama tentang bagaimana membuat argumen kontra dalam suatu tulisan

discussion.

Tabel 4.24: Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Argumen Kontra

Responden Buram 1 Buram 2

Nilai Gradasi Mutu Nilai Gradasi Mutu

1 6 P 8 P

2 7 P 8 P

3 9 A 10 A

4 8 P 10 A

5 6 P 6 P

6 7 P 0 BB

7 9 A 9 A

8 9 A 10 A

9 6 P 7 P

10 9 A 10 A

11 8 P 9 A

12 0 BB 5 B

13 9 A 9 A

14 5 B 6 P

15 8 P 8 P

16 6 P 8 P

Tabel di atas menunjukan bahwa pada buram 1, kategori siswa terendah pada buram

1 dengan nilai 0 hanya satu orang siswa dan berada pada kategori below basic,

namun pada buram 2 meningkat menjadi kategori basic (6,25%). Sebaliknya pada

kategori ini terdapat 1 orang siswa yang pada buram 1 berada pada posisi proficient,

namun pada buram 2 menurun dengan perolehan nilai 0 dan berada pada kategori

below basic (6,25%). 1 orang siswa berada pada kategori basic, namun pada buram 2

meningkat menjadi proficient (6,25%). 13 siswa lainnya berada pada kategori yang

cukup baik , yaitu terdiri dari 6 orang siswa yang pada buram 1 dan 2 tetap berada

pada ketegori proficient (37,5%), 2 orang siswa lainnya mengalami peningkatan dari

kategori proficient menjadi advanced (12,5%). 5 orang terakhir sudah berada pada

posisi advanced dari buram 1 ke buram 2 (31,25%). Hal ini jelas terlihat bahwa 15

dari 16 siswa berhasil menggunakan rubrik dalam memperbaiki tulisan mereka,

artinya sebesar 93.75% siswa dikatakan efektif dalam penggunaan rubrik pada

kategori argumen kontra.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 112: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

98

Universitas Indonesia

(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2

pada kategori kesimpulan)

(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada

kategori kesimpulan)

)

e. Kategori Argumen Kesimpulan

Tabel 4.25: Selisih Nilai Pada Kategori Kesimpulan

Responden

Kesimpulan / P5

Selisih Buram 1 Buram 2

Tulisan Nilai Tulisan Nilai

1 Ax1 8 Ay1 9 1

2 Ax2 5 Ay2 9 4

3 Ax3 6 Ay3 8 2

4 Ax4 8 Ay4 8 0

5 Ax5 5 Ay5 5 0

6 Ax6 9 Ay6 10 1

7 Ax7 5 Ay7 8 3

8 Ax8 8 Ay8 5 -3

9 Bx1 3 By1 3 0

10 Bx2 9 By2 9 0

11 Bx3 8 By3 8 0

12 Bx4 0 By4 6 6

13 Bx5 5 By5 5 0

14 Bx6 5 By6 9 4

15 Bx7 9 By7 10 1

16 Bx8 2 By8 2 0

Setelah mendapatkan selisih nilai dari buram 1 dan 2 pada kategori kesimpulan,

kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang terjadi dengan

asumsi:

*)

= buram 1 kategori kesimpulan

= buram 2 kategori kesimpulan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 113: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

99

Universitas Indonesia

Hipotesis uji dapat diubah menjadi :

One-Sample Test

Test Value = 0

Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

selisih .003 .4518 2.0768

Statistik uji :

Tolak jika p-value < , terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh

setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p-value = 0.19

> maka ditolak, artinya terdapat perubahan nilai siswa dari buram 1 ke

buram 2 pada kategori kesimpulan menjadi semakin baik. Pada tabel yang sama

terlihat pula batas bawah = 0.4518 dan batas atas = 2.0768, artinya bahwa dengan

taraf signifikan sebesar 5% ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 0.4518

sampai dengan 2.0768.

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation

P5a 16 6.0625 2.81588

P5b 16 6.8750 2.39096

Valid N (listwise) 16

Dilihat dari rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata nilai siswa

pada buram 1 adalah 6.0625, ini menunjukan bahwa pada buram 1 siswa termasuk

dalam kategori proficient dan pada buram 2 rata-rata nilai siswa menjadi 6.8750,

artinya pada buram 2 nilai siswa tetap berada kategori proficient dengan rerata

peningkatan 0,8125 poin. Dengan demikian, para siswa sudah memiliki pandangan

yang sama tentang bagaimana membuat kesimpulan dalam suatu tulisan discussion.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 114: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

100

Universitas Indonesia

Tabel 4.26: Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Kesimpulan

Responden Buram 1 Buram 2

Nilai Gradasi Mutu Nilai Gradasi Mutu

1 8 P 9 A

2 5 B 9 A

3 6 P 8 P

4 8 P 8 P

5 5 B 5 B

6 9 A 10 A

7 5 B 8 P

8 8 P 5 B

9 3 B 3 B

10 9 A 9 A

11 8 P 8 P

12 0 BB 6 P

13 5 B 5 B

14 5 B 9 A

15 9 A 10 A

16 2 BB 2 BB

Tabel di atas menunjukan bahwa terjadi perubahan gradasi mutu dari buram 1 ke

buram 2. Dari 16 responden, 2 orang berada pada kategori below basic pada buram 1.

Pada buram 2, satu orang siswa (6,25%) meningkat menjadi proficient dan satu siswa

masih tetap berada pada kategori below basic (6,25%). 3 orang siswa tetap berada

pada kategori basic pada buram 1 dan 2 (18,75%). Pada kategori ini terdapat 1 orang

siswa yang mengalami penurunan dari posisi proficient menjadi basic (6,25%). 10

siswa lainnya berada pada kategori yang cukup baik, yaitu 2 orang siswa yang berada

pada kategori basic menjadi advanced pada buram 2 (12,5%). 1 orang siswa yang

pada buram 1 berada pada kategori basic dan pada buram 2 meningkat menjadi

proficient (6,25%), 3 orang siswa tetap berada pada kategori proficient pada buram 1

dan 2 (18,75%), 1 orang siswa mengalami peningkatan dari proficient menjadi

advanced (6,25), dan 3 orang terakhir sudah berada pada kategori advanced dari

buram 1 ke buram 2 (18,75%). Pada kategori ini diketahui sebanyak 5 siswa (31,25)

mengalami kesulitan dalam membuat kesimpulan. Hal ini ditandai dengan 1 siswa

mengalami penurunan gradasi mutu (6,25%), 4 siswa (25%) lainnya tetap berada

pada gradasi mutu yang sama dari buram sebelumnya. Sedangkan, 11 siswa lainnya

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 115: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

101

Universitas Indonesia

(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2

pada kategori word choice)

(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada

kategori word choice)

)

(68,75%) dikatakan efektif dalam penggunaan rubrik pada kategori kesimpulan.

Selanjutnya, khusus untuk kategori kesimpulan, guru perlu memberikan pemahaman

dan pelatihan lebih lanjut kepada siswa.

f. Kategori Argumen Word Choice

Tabel 4.27: Selisih Nilai Pada Kategori Word Choice

Responden

Word Choice / P6

Selisih Buram 1 Buram 2

Tulisan Nilai Tulisan Nilai

1 Ax1 17 Ay1 18 1

2 Ax2 10 Ay2 13 3

3 Ax3 16 Ay3 18 2

4 Ax4 16 Ay4 20 4

5 Ax5 10 Ay5 10 0

6 Ax6 14 Ay6 17 3

7 Ax7 18 Ay7 20 2

8 Ax8 18 Ay8 20 2

9 Bx1 11 By1 16 5

10 Bx2 17 By2 18 1

11 Bx3 16 By3 19 3

12 Bx4 15 By4 15 0

13 Bx5 14 By5 16 2

14 Bx6 14 By6 15 1

15 Bx7 12 By7 18 6

16 Bx8 10 By8 13 3

Setelah mendapatkan selisih nilai dari buram 1 dan 2 pada kategori word choice,

kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang terjadi dengan

asumsi:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 116: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

102

Universitas Indonesia

*)

= buram 1 kategori word choice

= buram 2 kategori word choice

Hipotesis uji dapat diubah menjadi :

One-Sample Test

Test Value = 0

Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Selisih .000 1.5680 3.3070

Statistik uji :

Tolak jika p-value < , terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh

setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p-value = 0.000

< maka ditolak, artinya perubahan nilai siswa dari buram 1 ke buram

2 pada kategori word choice semakin baik. Pada tabel yang sama terlihat pula batas

bawah = 1.5680 dan batas atas = 3.3070 artinya bahwa dengan taraf signifikan

sebesar 5% ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 1.5680 sampai dengan

3.3070.

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation

P6a 16 14.2500 2.86356

P6b 16 16.6875 2.84532

Valid N (listwise) 16

Dilihat dari rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata nilai siswa

pada buram 1 adalah 14.2500, ini menunjukan bahwa pada buram 1 siswa termasuk

dalam kategori proficient, namun pada buram 2 rata-rata nilai siswa menjadi

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 117: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

103

Universitas Indonesia

16.6875, artinya pada buram 2 nilai siswa meningkat pada kategori advanced dengan

rerata peningkatan 2,4375. Dengan demikian, para siswa sudah memiliki pandangan

yang sama tentang bagaimana penggunaan pemilihan kata dan mengembangkannya

dalam tulisan discussion.

Tabel 4.28: Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Word Choice

Responden Buram 1 Buram 2

Nilai Gradasi Mutu Nilai Gradasi Mutu

1 17 A 18 A

2 10 B 13 P

3 16 A 18 A

4 16 A 20 A

5 10 B 10 B

6 14 P 17 A

7 18 A 20 A

8 18 A 20 A

9 11 P 16 A

10 17 A 18 A

11 16 A 19 A

12 15 P 15 P

13 14 P 16 A

14 14 P 15 P

15 12 P 18 A

16 10 B 13 P

Tabel di atas menunjukan bahwa pada kategori word choice posisi siswa sudah

berada pada kategori yang cukup baik. 2 siswa yang pada buram 1 berada pada

kategori basic, namun pada buram 2 meningkat menjadi proficient (12,5%), 4 orang

siswa (25%) mengalami peningkatan dari kategori proficient menjadi advanced, 1

siswa tetap pada kategori basic pada buram 1 dan 2 (6,25%), 2 siswa juga tetap pada

kategori proficient (12,5%), 7 siswa lainnya tetap berada pada kategori advanced

pada buram 1 dan 2 (43,75%). Dengan demikian, 15 siswa (93,75%) dikatakan

efektif menggunakan rubrik pada kategori word choice dalam memperbaiki tulisan

mereka. Sedangkan 1 siswa (6,25%) yang tetap berada pada posisi basic dinyatakan

belum mampu memperbaiki tulisannya pada buram 2.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 118: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

104

Universitas Indonesia

(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2

pada kategori conventions)

(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada

kategori conventions)

)

g. Kategori Argumen Conventions

Tabel 4.29: Selisih Nilai Pada Kategori Conventions

Responden

Conventions / P7

Selisih Buram 1 Buram 2

Tulisan Nilai Tulisan Nilai

1 Ax1 16 Ay1 16 0

2 Ax2 10 Ay2 12 2

3 Ax3 15 Ay3 18 3

4 Ax4 14 Ay4 19 5

5 Ax5 10 Ay5 10 0

6 Ax6 12 Ay6 18 6

7 Ax7 19 Ay7 19 0

8 Ax8 18 Ay8 19 1

9 Bx1 13 By1 16 3

10 Bx2 16 By2 19 3

11 Bx3 15 By3 19 4

12 Bx4 15 By4 15 0

13 Bx5 10 By5 15 5

14 Bx6 14 By6 15 1

15 Bx7 11 By7 20 9

16 Bx8 14 By8 15 1

Setelah mendapatkan selisih nilai dari buram 1 dan 2 pada kategori conventions,

kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang terjadi dengan

asumsi:

*)

= buram 1 kategori conventions

= buram 2 kategori conventions

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 119: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

105

Universitas Indonesia

Hipotesis uji dapat diubah menjadi :

One-Sample Test

Test Value = 0

Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Selisih .009 .6762 3.9488

Statistik uji :

Tolak jika p-value < , terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh

setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p-value = 0.009 <

maka ditolak, artinya terjadi perubahan nilai siswa dari buram 1 ke

buram 2 pada kategori conventions. Pada tabel yang sama terlihat pula batas bawah

= 0. 6762 dan batas atas = 3.9488 artinya bahwa dengan taraf signifikan sebesar 5%

ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 0.6762 sampai dengan 3.9488.

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation

P7a 16 13.9375 2.79210

P7b 16 16.2500 3.15172

Valid N (listwise) 16

Dilihat dari rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata nilai siswa

pada buram 1 adalah 13.9375, ini menunjukan bahwa pada buram 1 siswa termasuk

dalam kategori proficient dan pada buram 2 rata-rata nilai siswa menjadi 16.2500,

artinya pada buram 2 nilai siswa meningkat menjadi kategori advanced dengan rerata

peningkatan 2,3125 poin. Dengan demikian, para siswa sudah memiliki pandangan

yang sama tentang bagaimana menggunakan conventions dalam suatu tulisan

discussion.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 120: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

106

Universitas Indonesia

Tabel 4.30: Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Conventions

Responden Buram 1 Buram 2

Nilai Gradasi Mutu Nilai Gradasi Mutu

1 16 A 16 A

2 10 B 12 P

3 15 P 18 A

4 14 P 19 A

5 10 B 10 B

6 12 P 18 A

7 19 A 19 A

8 18 A 19 A

9 13 P 16 A

10 16 A 19 A

11 15 P 19 A

12 15 A 15 A

13 10 B 15 P

14 14 P 15 P

15 11 P 20 A

16 14 P 15 P

Tabel di atas menunjukan bahwa dalam kategori conventions sebagian besar siswa

sudah berada pada kategori yang cukup baik. 2 siswa mengalami peningkatan dari

kategori basic pada buram 1 menjadi proficient pada buram 2 (12,5%). 6 orang

lainnya mengalami peningkatan dari kategori proficient pada buram 1 menjadi

advanced pada buram 2 (37,5%). 8 siswa yang lain berada pada kategori yang sama

untuk buram 1 dan 2, yaitu 5 orang pada buram 1 dan 2 berada pada kategori teratas

(advanced) (31,25%), 2 orang tetap berada pada kategori proficient (12,5%), dan 1

orang tetap berada pada kategori basic pada buram 1 dan 2 (6,25%). Siswa yang

tetap berada pada kategori basic ini dianggap kurang mampu menggunakan rubrik

dalam memperbaiki tulisannya pada buram 2. Dengan demikian, 15 siswa (93,75%)

dikatakan efektif menggunakan rubrik pada kategori conventions dalam memperbaiki

tulisan mereka. Sedangkan 1 siswa (6,25%) yang tetap berada pada posisi basic

dinyatakan belum mampu memperbaiki tulisannya pada buram 2.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 121: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

107

Universitas Indonesia

4.7.5 Perolehan Nilai Siswa Pada Uji Coba Lapangan

Dari hasil analisis nilai per kategori yang terdapat pada rubrik, maka

diperoleh nilai total untuk masing-masing responden pada buram 1 dan buram 2,

seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.31: Nilai Total Uji Coba Lapangan

Responden Buram 1 Buram 2

1 80 82

2 55 72

3 83 94

4 80 96

5 50 57

6 71 83

7 90 96

8 91 94

9 62 75

10 82 91

11 84 93

12 50 66

13 63 71

14 66 75

15 70 90

16 57 68

Dari tabel di atas dibuat diagram peningkatan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2.

Gambar 4.1: Diagram Perolehan Nilai Total Siswa

0

20

40

60

80

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Nilai Total

Buram 1 Buram 2

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 122: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

108

Universitas Indonesia

Dari diagram tersebut diketahui bahwa terjadi peningkatan perolehan nilai

pada seluruh responden dari buram 1 ke buram 2. Peningkatan tertinggi terlihat pada

responden ke-15 dari nilai 70 pada buram 1 menjadi 90 pada buram 2 dengan jumlah

peningkatan nilai 20. Sedangkan peningkatan terendah terlihat pada responden ke-1

dari nilai 80 pada buram 1 menjadi 82 pada buram 2 dengan peningkatan nilai

sejumlah 2. Adanya peningkatan nilai pada seluruh responden dari buram 1 ke buram

2 menunjukan bahwa penggunaan rubrik dinyatakan efektif untuk siswa SMA dalam

memperbaiki tulisan mereka selanjutnya.

Untuk mengetahui grafik peningkatan nilai total yang didapat siswa, dari

diagram balok di atas diolah menjadi sebuah grafik garis yang menunjukan

peningkatan nilai total yang cukup baik pada buram 2. Terlihat pada buram 1 jumlah

siswa yang memperoleh nilai di atas 70 sejumlah 9 orang dan pada buram 2

meningkat menjadi 13 orang, sedangkan 3 orang siswa lainnya tetap memperoleh

nilai di bawah 70.

Gambar 4.2: Diagram Garis Peningkatan Nilai Total Siswa

Berdasarkan interval nilai dan pencapaian kompetensi siswa pada tabel 4.13

memperlihatkan bahwa pada uji lapangan 1 dari 16 orang siswa diketahui 2 orang

(12,5%) memperoleh nilai D, 5 orang (31,25%) memperoleh nilai C, 7 orang

(43,75%) memperoleh nilai B, dan 2 orang (12,5%) memperoleh nilai A.

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Buram 1

Buram 2

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 123: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

109

Universitas Indonesia

Gambar 4.3: Grafik Pencapaian Kompetensi Siswa Pada Uji Lapangan 1

Pada uji lapangan 2, setelah siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki tulisan

mereka berdasarkan koreksi dan rubrik penilaian yang telah diberikan. Hasil evaluasi

pada uji lapangan 2 menunjukan bahwa rubrik penilaian tulisan memberikan

motivasi menulis, efektif, dan membantu siswa dalam memperbaiki tulisan mereka.

Dari 16 orang siswa memperlihatkan 3 orang (18,75%) memperoleh nilai C, 6 orang

(37,5%) memperoleh nilai B, dan 7 orang (43,75%) memperoleh nilai A. Dari hasil

ini diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai yang cukup signifikan, karena dari 2

orang siswa yang memperoleh nilai A pada uji coba lapangan 1 meningkat menjadi 7

orang siswa pada uji coba lapangan 2. 7 orang siswa yang memperoleh nilai B

menjadi 6 orang siswa pada uji coba lapangan 2. 5 orang siswa yang memperoleh

nilai C pada uji coba lapangan 1 menurun menjadi 3 orang siswa pada uji coba

lapangan 2 dan pada uji lapangan 2 diketahui tidak ada lagi siswa yang memperoleh

nilai D.

Gambar. 4.4: Grafik Pencapaian Kompetensi Siswa Pada Uji Lapangan 2

12,5%

43,75% 31,25%

12,5%

Uji Coba Lapangan 1

43,75%

37,5%

18,75%

Uji Coba Lapangan 2

Grade C Grade B

Grade A Grade D

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 124: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

110

Universitas Indonesia

4.7.6 Hasil Penilaian Guru

Untuk lebih membuktikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik yang

telah dilakukan peneliti andal dan sahih, maka peneliti juga meminta guru SMAN 8

dan SMAN 15 Kota Tangerang untuk menilai buram 2 pada tiap tulisan siswanya

dengan menggunakan rubrik ini. Buram 2 dipilih karena merupakan nilai akhir siswa

yang mungkin akan digunakan guru sebagai nilai menulis di sekolah. Penilaian yang

dilakukan guru ini berguna untuk melihat kesenjangan nilai dengan penilaian yang

telah dilakukan oleh peneliti. Sebelum guru melakukan penilaian, peneliti

memberikan pengarahan dan pelatihan tentang bagaimana menggunakan rubrik ini

dalam menilai hasil tulisan siswa. Pelatihan ini seputar tentang kategori apa saja yang

dinilai, gradasi mutu yang menunjukan tingkat kompetesi siswa, dan skala penilaian

yang digunakan untuk masing-masing gradasi mutu. Dari hasil penilaian guru dengan

menggunakan rubrik, maka didapat perbandingan perolehan nilai antara peneliti dan

guru sebagai berikut:

Tabel 4.32: Penilaian Antara Peneliti dan Guru

Tulisan Hasil Nilai Dari

Tulisan Hasil Nilai Dari

Peneliti

Guru

SMA 8

Nilai

Akhir

Peneliti

Guru

SMA 15

Nilai

Akhir

Ay1 82 78 80 By1 75 75 75

Ay2 72 75 73,5 By2 91 90 90,5

Ay3 94 95 94,5 By3 93 92 92,5

Ay4 96 95 95,5 By4 66 65 65,5

Ay5 57 55 56 By5 71 70 70,5

Ay6 83 83 83 By6 75 77 76

Ay7 96 95 95,5 By7 90 90 90

Ay8 94 95 94,5 By8 68 70 69

Dari hasil nilai akhir di atas diperoleh rentang tertinggi buram 2 pada kelompok A

adalah 2,92 (3,00 dengan pembulatan) dan pada kelompok B adalah 1,75 (2,00

dengan pembulatan). Keterangan lengkap mengenai rentang tertinggi nilai akhir

dapat dilihat pada lampiran 8. Dengan demikian, batas toleransi kesenjangan nilai

tertinggi antara peneliti dengan guru SMA 8 adalah 3 dan antara peneliti dengan guru

SMA 15 adalah 2. Tabel di bawah adalah kesenjangan nilai pada buram 2 antara

peneliti dan guru.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 125: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

111

Universitas Indonesia

Tabel 4.33: Kesenjangan Nilai Antara Peneliti dan Guru

Tulisan Hasil Nilai Dari

Tulisan Hasil Nilai Dari

Peneliti

Guru

SMA 8

Selisih

Peneliti

Guru

SMA 15

Selisih

Ay1 82 78 4 By1 75 75 0

Ay2 72 75 3 By2 91 90 1

Ay3 94 95 1 By3 93 92 1

Ay4 96 95 1 By4 66 65 1

Ay5 57 55 2 By5 71 70 1

Ay6 83 83 0 By6 75 77 2

Ay7 96 95 1 By7 90 90 0

Ay8 94 95 1 By8 68 70 2

Berdasarkan kesenjangan nilai pada tabel di atas, kesenjangan nilai akhir tulisan Ay1

(4 poin) melewati batas kesenjangan yang dapat ditoleransi, yaitu 3. Perolehan

kesenjangan ini, kemudian dilakukan diskusi antara peneliti dan guru SMA 8 untuk

menentukan nilai akhir siswa tersebut. Setelah melakukan diskusi dan me-review

ulang tulisan Ay1, maka peneliti dan guru SMA 8 sepakat tetap memberikan nilai

akhir 80 pada tulisan Ay1.

Korelasi penilaian antara peneliti dan dan guru SMA 8 pada buram 2 adalah

0,989 dengan signifikansi 0,00 dan korelasi penilaian antara peneliti dan guru SMA

15 adalah 0,950 dengan signifikansi 0,00 (untuk penjabaran lihat pada lampiran 9).

Dengan nilai korelasi 0,989 dan 0,950 mengindikasikan bahwa penilaian dengan

menggunakan rubrik ini adalah andal, dengan kata lain bahwa penilaian dengan

menggunakan rubrik objektif, akurat, dan efektif membantu siswa dalam

memperbaiki tulisan mereka. Sedangkan untuk signifikansi 0,00 mengindikasikan

bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik adalah sahih.

Cara lain untuk lebih membuktikan bahwa penilaian dengan menggunakan

rubrik yang telah dilakukan peneliti andal dan sahih, maka peneliti juga meminta

guru SMAN 8 dan SMAN 15 untuk melakukan penilaian silang, yaitu guru SMAN 8

diminta untuk menilai buram 2 siswa SMAN 15 dan sebaliknya, guru SMAN 15

diminta untuk menilai buram 2 siswa SMAN 8. Dari hasil penilaian kedua guru

tersebut, maka didapat hasil sebagai berikut:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 126: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

112

Universitas Indonesia

Tabel 4.34: Penilaian Silang Antara Guru SMAN 8 dan SMAN 15

Tulisan Hasil Nilai Dari

tulisan

Hasil Nilai Dari

Guru SMA Nilai

Akhir

Guru SMA Nilai

Akhir

8 15 15 8

Ay1 78 85 81,5 By1 75 77 76

Ay2 75 73 74 By2 90 90 90

Ay3 95 95 95 By3 92 89 90,5

Ay4 95 92 93,5 By4 65 70 67,5

Ay5 55 60 57,5 By5 70 70 70

Ay6 83 80 81,5 By6 77 85 81

Ay7 95 90 92,5 By7 90 93 91,5

Ay8 95 95 95 By8 70 68 69

Dari hasil penilaian silang di atas diperoleh rentang tertinggi buram 2 pada kelompok

A adalah 5,59 (6,00 dengan pembulatan) dan pada kelompok B adalah 5,51 (6,00

dengan pembulatan). Keterangan lengkap mengenai rentang tertinggi nilai akhir

dapat dilihat pada lampiran 10. Dengan demikian, batas toleransi kesenjangan nilai

tertinggi antara guru SMA 8 dan SMA 15 untuk tulisan kelompok A dan B adalah 6.

Tabel di bawah adalah kesenjangan nilai pada buram 2 antara guru SMAN 8 dan

SMAN 15.

Tabel 4.35: Kesenjangan Nilai Antara Guru SMAN 8 dan SMAN 15

Tulisan Hasil Nilai Dari

tulisan

Hasil Nilai Dari

Guru SMA

Selisih

Guru SMA

Selisih

8 15 15 8

Ay1 78 85 7 By1 75 77 2

Ay2 75 73 2 By2 90 90 0

Ay3 95 95 0 By3 92 89 3

Ay4 95 92 3 By4 65 70 5

Ay5 55 60 5 By5 70 70 0

Ay6 83 80 3 By6 77 85 8

Ay7 95 90 5 By7 90 93 3

Ay8 95 95 0 By8 70 68 2

Berdasarkan kesenjangan nilai pada tabel di atas, kesenjangan nilai akhir tulisan Ay1

(7 poin) dan tulisan By6 (8 poin) melewati batas kesenjangan yang dapat ditoleransi,

yaitu 6. Perolehan kesenjangan ini, kemudian dilakukan diskusi antara guru SMAN 8

dan SMAN 15 untuk menentukan nilai akhir siswa tersebut. Setelah melakukan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 127: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

113

Universitas Indonesia

diskusi dan me-review ulang tulisan Ay1 dan By6, maka guru SMAN 8 dan SMAN

15 sepakat memberikan nilai akhir 80 pada tulisan Ay1 dan tulisan By6.

Korelasi penilaian antara guru SMAN 8 dan SMAN 15 untuk tulisan Ay

adalah 0,963 dengan signifikansi 0,00 dan korelasi penilaian antara guru SMAN 8

dan SMAN 15 untuk tulisan By adalah 0,938 dengan signifikansi 0,00 (untuk

penjabaran lihat pada lampiran 11). Dengan nilai korelasi 0,963 dan 0,938

mengindikasikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik ini adalah andal

digunakan antar-penilai (inter-raters reliability), dengan kata lain bahwa penilaian

dengan menggunakan rubrik objektif, akurat, dan efektif serta membantu siswa

dalam memperbaiki tulisan mereka. Sedangkan untuk signifikansi 0,00

mengindikasikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik adalah sahih.

4.7.7 Pengambilan Keputusan Nilai Akhir Siswa

Pengambilan keputusan nilai akhir siswa dalam keterampilan menulis jenis

teks discussion dilakukan dengan penggabungan nilai antara peneliti dan guru (lihat

tabel 4.32) dan antara guru SMAN 8 dan SMAN 15 (lihat tabel 4.34). Gabungan nilai

tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.36: Nilai Gabungan

Tulisan

Nilai

Antara Peneliti

dan Guru

Antara Guru

SMA 8 dan

SMA 15

Nilai Tengah

Ay1 80 80 80

Ay2 73,5 74 73,75

Ay3 94,5 95 94,75

Ay4 95,5 93,5 94,5

Ay5 56 57,5 56,75

Ay6 83 81,5 82,25

Ay7 95,5 92,5 94

Ay8 94,5 95 94,75

By1 75 76 75,5

By2 90,5 90 90,25

By3 92,5 90,5 91,5

By4 65,5 67,5 66,5

By5 70,5 70 70,25

By6 76 80 78

By7 90 91,5 90,75

By8 69 69 69

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 128: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

114

Universitas Indonesia

Dari hasil nilai gabungan di atas diperoleh rentang tertinggi adalah 2,241 (2,00

dengan pembulatan). Keterangan lengkap mengenai rentang nilai tertinggi antara

peneliti, guru SMA 8, dan SMA 15 dapat dilihat pada lampiran 12. Dengan

demikian, batas toleransi kesenjangan nilai tertinggi adalah 2. Tabel kesenjangan

nilai gabungan dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 4.37: Kesenjangan Nilai Gabungan

Tulisan

Nilai

Antara Peneliti

dan Guru

Antara Guru

SMA 8 dan

SMA 15

Nilai Tengah

Ay1 80 80 0

Ay2 73,5 74 0,5

Ay3 94,5 95 0,5

Ay4 95,5 93,5 2

Ay5 56 57,5 1,5

Ay6 83 81,5 1,5

Ay7 95,5 92,5 3

Ay8 94,5 95 0,5

By1 75 76 1

By2 90,5 90 0,5

By3 92,5 90,5 2

By4 65,5 67,5 2

By5 70,5 70 0,5

By6 76 80 4

By7 90 91,5 1,5

By8 69 69 0

Berdasarkan kesenjangan nilai pada tabel di atas, kesenjangan nilai akhir tulisan Ay7

(3 poin) dan tulisan By6 (4 poin) melewati batas kesenjangan yang dapat ditoleransi,

yaitu 2. Perolehan kesenjangan ini, kemudian dilakukan diskusi antara peneliti, guru

SMAN 8, dan guru SMAN 15 untuk memberikan keputusan nilai akhir siswa

tersebut. Setelah melakukan diskusi dan me-review ulang tulisan Ay7 dan By6, maka

diambil keputusan dengan memberikan nilai akhir 94 untuk tulisan Ay7 dan 80 untuk

tulisan By6.

Korelasi penilaian bersama yang dilakukan peneliti, guru SMAN 8, dan guru

SMAN 15 pada buram 2 adalah 0,991 dengan signifikansi 0,00 (untuk penjabaran

lihat pada lampiran 13). Dengan nilai korelasi 0,991 mengindikasikan bahwa

penilaian dengan menggunakan rubrik andal, setelah dilakukan penilaian oleh tiga

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 129: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

115

Universitas Indonesia

orang penilai, yaitu peneliti, guru SMAN 8, dan guru SMAN 15. Dengan kata lain

bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik objektif, akurat, dan efektif membantu

siswa dalam memperbaiki tulisan mereka. Sedangkan untuk signifikansi 0,00

mengindikasikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik adalah sahih.

4.8 Perbaikan Produk Operasional

Setelah uji coba lapangan 2 selesai, tahap terakhir yang dilakukan dalam

pengembangan rubrik ini adalah perbaikan produk operasional. Perbaikan produk

pada tahap ini dilakukan melalui data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

kedua, hasil wawancara kedua, dan perolehan nilai akhir siswa. Hasil kuesioner dan

wawancara kedua ditujukan untuk mengetahui pendapat siswa tentang manfaat

rubrik penilaian. Berikut ini adalah hasil kuesioner kedua.

Tabel 4.38: Data Kuesioner Kedua

no P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah Rerata

1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 28 2,77575

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4

3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 36 3,52727

4 3 4 2 4 3 3 4 4 2 2 31 3,07878

5 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 30 3

6 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 36 3,52727

7 3 3 3 4 3 2 4 3 1 2 28 2,77575

8 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 31 3,07878

9 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 28 2,77575

10 4 4 3 4 3 3 4 4 1 4 34 3,38787

11 4 4 3 4 3 3 4 4 1 4 34 3,38787

12 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 36 3,52727

13 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 37 3,67878

14 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 30 3

15 4 3 3 4 2 2 4 4 3 4 33 3,29090

16 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 27 2,67878

Rerata 3,24375

*)

P1 = Penggunaan rubrik dalam melakukan perbaikan

P2 = Keefektifan rubrik dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa

P3 = Pemahaman hasil penilaian rubrik

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 130: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

116

Universitas Indonesia

P4 = Motivasi memperbaiki tulisan

P5 = Efektivitas waktu untuk memperbaiki tulisan

P6 = Penolakan penggunaan rubrik

P7 = Kemampuan menilai tulisan sendiri

P8 = Mengetahui kesalahan yang dibuat

P9 = Penilaian dengan rubrik atau dengan cara yang biasa guru lakukan

P10 = Kepuasan siswa terhadap penilaian dengan menggunakan rubrik

Dari tabel 4.34 diketahui rerata kuesioner adalah 3.24. Hal ini membuktikan

bahwa rubrik penilaian tulisan efektif digunakan oleh siswa dalam memperbaiki

tulisan mereka pada buram 2. Hasil kuesioner kedua ini juga menunjukan adanya

korelasi positif dengan wawancara kedua. Hasil wawancara menunjukan bahwa

seluruh responden menyambut positif keberadaan rubrik penilaian sebagai patokan

atau alat yang dapat membantu mereka dalam memperbaiki tulisan pada buram 2.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara pada poin ke 4. Dari 16 responden, 15

responden (93,75%) merasa puas dengan penilaian rubrik dan 1 responden (6,25%)

merasa kurang puas. Responden yang merasa kurang puas dengan penilaian rubrik

beranggapan bahwa rentang nilai yang digunakan untuk 3 kriteria penilaian, yaitu

ideas/content, word choice, dan convension terlalu besar, sehingga pemberian skor

dianggap tidak objektif. Masukan pada sesi wawancara kedua ini juga menunjukan

adanya korelasi dengan kuesioner pertama poin P5 yang menunjukan respon negatif

terhadap rentang nilai yang diberikan dengan rerata adalah 2,71.

Masukan pada sesi wawancara kedua ini juga menunjukan adanya korelasi

dengan kuesioner pertama poin P5 yang menunjukan respon negatif terhadap rentang

nilai yang diberikan dengan rerata adalah 2,71. Hal ini juga mendapat sorotan dari

guru SMA 8 yang mengatakan bahwa skala penskoran yang digunakan tidak sesuai

dengan interval penilaian yang telah dibuat (lihat tabel 4.13). Guru tersebut juga

beranggapan bahwa penggunaan rentang skor 16-20 untuk tingkat mahir, 12-15

untuk tingkat mampu, 6-11 untuk pemula, dan 0-5 untuk pra pemula tidak efektif.

Rentang skor seperti ini malah mempersulit guru dalam melakukan penilaian,

sehingga perlu mendapatkan perbaikan dan pemikiran lebih lanjut.Masukan dan

saran yang diperoleh dari guru dan siswa tersebut kemudian digunakan untuk

melakukan perbaikan produk operasional.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 131: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

117

Universitas Indonesia

Hasil uji kuesioner dan wawancara kedua di atas secara langsung

menunjukan korelasi positif dengan perolehan nilai akhir. Keputusan nilai akhir

menunjukan bahwa 3 orang siswa (18,75%) memperoleh nilai C, 6 siswa (37,5%)

memperoleh nilai B, dan 7 siswa (43,75%) memperoleh nilai A. Dari hasil nilai

tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan rubrik cukup efektif membantu

sebagian besar siswa untuk memperbaiki tulisan mereka pada buram 2, namun

masih perlu diperhatikan penggunaan skala penskoran yang digunakan. Hasil positif

yang diperoleh dari uji kuesioner, wawancara, dan perolehan nilai akhir siswa

tersebut mengindikasikan bahwa rubrik penilaian ini cukup andal dan dapat

digunakan untuk menilai tulisan discussion siswa SMA.

Dari hasil masukan yang diperoleh pada penyebaran kuesioner kedua,

wawancara kedua, dan perolehan nilai akhir siswa, maka dilakukanlah beberapa

perbaikan rubrik 3 , khususnya penggunaan skala penskoran untuk setiap kategori

penilaian yang mencakup: ideas/content, organization, word choice, dan convension

yang menggunakan rentang skor 20-16 untuk kategori advanced, 15-11 (proficient),

10-6 (basic), dan 5-0 (below basic) menimbulakan subjektivitas dalam pemberian

skor dan dinilai tidak sesuai dengan interval penilaian yang dibut. Misalnya, jika

siswa dinyatakan berada pada tingkat mahir (advanced) maka penilai harus

menentukan skor antara 20, 19, 18, 17, atau 16. Penentuan skor ini menimbulkan

pertanyaan dikalangan siswa, kenapa ada yang memperoleh skor 19, 18, dan 20.

Upaya untuk membuat penilaian menjadi lebih objektif, penggunaan skala

penskoran yang tadinya diadaptasi dari rubrik yang dibuat oleh Jacobs (1981) diganti

dengan skala penskoran seperti yang digunakan Hamp-Lyons (1992, 1993) dan

Andrade (1997) serta rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District.

Skala penskoran yang digunakan pada kedua rubrik tersebut menggunakan angka

1,2,3, dan 4 untuk mewakili pencapaian kompetensi siswa.

Selanjutnya, rubrik akhir menggunakan skala penskoran 4 untuk tingkat

mahir (advanced), 3 untuk tingkat (proficient), 2 untuk tingkat (basic), dan 1untuk

tingkat (below basic). Dari skala penskoran ini, maka dibuat interval nilai dan uraian

pencapaian siswa untuk rubrik akhir, seperti terlihat pada tabel berikut:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 132: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

118

Universitas Indonesia

Tabel 4.39: Interval Nilai dan Uraian Pencapaian Siswa Untuk Rubrik Akhir

Poin Nilai Uraian

A 26 - 28 Memperlihatkan penguasaan pada tahap sangat memuaskan.

Memiliki pemahaman struktur organisasi dan sistem tata

bahasa yang baik.

B

21- 25

Memperlihatkan penguasaan yang cukup baik tentang struktur

organisasi dan sistem tata bahasanya. Pada rentang ini tulisan

dikategorikan pada tahap memuaskan.

C

14 - 20

Memperlihatkan penguasaan parsial tentang struktur

organisasi dan sistem tata bahasa. Pemahaman pada tingkat ini

dikategorikan cukup.

D

7 - 13

Memperlihatkan pemahaman terbatas tentang struktur

organisasi dan sistem tata bahasanya. Pemahaman pada

tingkat ini dikategorikan kurang.

E

0 - 6

Memperlihatkan sama sekali tidak menguasai struktur

organisasi dan sistem tata bahasanya dengan baik.

Pemahaman pada tingkat ini dikategorikan buruk.

Hasil temuan di atas menghasilkan rubrik akhir yang masih perlu diujicobakan lagi

agar dipastikan lebih efektif dan andal untuk selanjutnya digunakan dalam menilai

hasil tulisan discussion siswa SMA. Rubrik akhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 133: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

119

Universitas Indonesia

Tabel 4.40: Rubrik 3

Diadaptasi dari rubrik yang dibuat oleh Jacobs, Hamp-Lyons dan Andrade,

serta Rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District

STUDENT :

DATE :

CLASS :

1

CATEGORY

CRITERIA AND SCORE LEVEL

SCORE Advanced

4

Proficient

3

Basic

2

Below Basic

1

I

D

E

A

S

/

C

O

N

T

E

N

T

theme

Cohesion

States a compelling issue

that appeals to the

audience. Focus on topic

is clear and definite.

Effective and appropriate

details create a vivid

picture showing

knowledge and insight.

States an effective issue

that makes a clear and

knowledgeable

judgment. Focus on

topic is clear. Sufficient

details create a picture

showing some

knowledge and insight.

Issue is too narrow, too

broad or not

immediately clear to

reader. Focus on topic is

somewhat defined.

Underdeveloped details

show little knowledge

No clear issue. Focus

on topic is not clearly

defined. Limited or

disconnected details

show a lack of

understanding.

O

R

G

Introduction/

Issue

Strong, engaging

introduction. The

introduction is inviting,

states the main topic, and

previews the structure of

the writing.

Engaging introduction,

Adequate sequencing of

ideas based on purpose

and linked to issue, but

it is not particularly

inviting to the reader.

The introduction states

the main topic, but does

not adequately preview

the structure of the

writing nor is it

particularly inviting to

the reader. Introduction

may need some revision.

There is no clear

introduction of the

main topic or

structure of the

writing. Introduction

may not exist or may

need major revision.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 134: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

120

Universitas Indonesia

A

N

I

Z

A

T

I

O

N

Argument

pros

Presents powerful

Argument pros to support

issue, effective sequencing

of ideas enhances

argument and links to

issue. Well documented

evidence provides a

consistent and convincing

perspective on issue.

Effectively supports

issue with relevant

argument(s) pros and

evidence. Adequately

uses elaboration

techniques to suit

audience and purpose.

Supporting argument(s)

pros or evidence

insufficient, irrelevant or

unclear. Lacks

explanation/ elaboration.

Little or no

supporting reasons or

credible evidence to

support issue.

Cons

Effectively addresses

opposing viewpoints and

provides counter-

arguments, building a

convincing and well-

focused argument.

Addresses an opposing

viewpoint and provides

a reasonable

counterargument.

Addresses opposing

viewpoint but does not

provide a reasonable

counterargument.

Doesn’t address

opposing viewpoint

nor provide

counterargument

Conclusion

Position

Powerful conclusion

reinforces issue. The

position of the student to

the topic is strong. She/he

strongly agrees to one of

the argument.

Conclusion reinforces

thesis and gives closure,

conclusion and issue are

clearly linked. Student’s

stance or position to the

topic is flexible. She/he

is flexible to both

argument pros and cons.

Conclusion attempt to

establish focus,

conclusion may need

some revision.

The position of the

student is neutral toward

the topic.

Conclusion lacks

focus, conclusion

may not exist or may

need major revision.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 135: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

121

Universitas Indonesia

W

O

R

D

C

H

O

I

C

E

Precision,

Effectiveness,

Words/phrases powerfully

convey the intended

message in a very

interesting and precise

way. Precise, vivid,

natural language creates a

clear and complete picture

in the reader’s mind.

Effective words/phrases

get message across.

Correct, adequate word

choice creates a clear

picture in the reader’s

mind.

More precise

words/phrases are

needed to create a clear

message. Ordinary word

choice attempts to create

a picture in the reader’s

mind. Verbs, nouns,

adjectives, and phrases

are adequate.

Limited vocabulary;

words may be used

inappropriately.

Language choice and

phrasing is

inappropriate,

repetitive or lacks

meaning.

4 CATEGORY

With 0-5 errors

With 6-10 errors

With 11-15 errors

With > 15 errors SCORE

C

O

N

V

E

N

T

I

O

N

S

spelling,

punctuation,

grammar

A strong grasp of the

standard writing

conventions is apparent:

capitalization is accurate,

punctuation is smooth and

enhances meaning,

spelling is correct even on

more difficult words,

grammar is essentially

correct, usage is correct.

A strong grasp of the

standard writing

conventions is apparent

capitalization is correct,

punctuation is smooth

and enhances meaning,

spelling of common

words is correct;

grammar is generally

correct, usage is

generally correct.

A basic grasp of the

standard writing

conventions is apparent.

Errors in conventions

may impair readability,

errors occasionally

obscure meaning.

A minimal grasp of

the standard writing

conventions is

apparent. Numerous

errors in conventions

distract and/or

confuse the reader.

Limited

understanding of

appropriate

conventions.

TEACHER’S COMMENTS:

TOTAL

SCORE:

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 136: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

122

Universitas Indonesia

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 137: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

122 Universitas Indonesia

BAB 5

PENUTUP

Bagian penutup ini berisi simpulan, implikasi, dan saran. Simpulan pada

bab ini adalah intisari yang diperoleh dari pengembangan dan hasil penelitian

yang diuraikan pada Bab 4. Bagian implikasi berisi tentang dampak dari hasil

temuan yang diperoleh dalam penelitian dan pengembangan ini. Pada bagian saran

memuat tentang masukan yang penulis kemukakan untuk memperbaiki

kekurangan yang terdapat di dalam penelitian ini.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam pengembangan rubrik, maka

dihasilkan suatu luaran berupa rubrik penilaian tulisan discussion untuk siswa

SMA. Rubrik penilaian tulisan ini berisi empat kategori penilaian, yaitu untuk

kategori ideas and content, organization, word choice, dan conventions dengan

rentang skor yang telah ditentukan pada masing-masing gradasi mutu. Skor 4

untuk tingkat mahir (advanced), 3 untuk tingkat mampu (proficient), 2 untuk

tingkat pemula (basic), dan 1untuk tingkat pra pemula (below basic).

Berdasarkan evaluasi teman sejawat, hasil analisis, dan penskoran yang

dilakukan oleh peneliti dan guru terhadap tulisan siswa, maka dapat disimpulkan

bahwa penggunaan rubrik penilaian tulisan ini dipastikan dapat memudahkan guru

bahasa Inggris dalam menilai hasil tulisan siswa secara lebih akurat dan objektif.

Bentuk penilaian yang menfokuskan pada struktur generik teks membuat penilain

ini andal dan akurat untuk menilai tulisan discussion. Hal ini tidak menutup

kemungkinan dijadikan patokan untuk membuat rubrik penilaian jenis tulisan

yang lain. Dengan demikian, rubrik ini akan sangat membantu guru fokus menilai

pada jenis teks tertentu. Sedangkan siswa dapat lebih memahami struktur generik

setiap tulisan dan membantu mereka memperbaiki tulisan pada buram selanjutnya.

Rerata peningkatan nilai pada kategori ideas and content adalah 1.875

poin, pada kategori introduction/issue meningkat 0.8125 poin, kategori argument

pros meningkat 1.375 poin, kategori argument cons meningkat 0,8125, kategori

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 138: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

123

Universitas Indonesia

kesimpulan 0,8125, kategori word choice meningkat 2,4375, dan pada kategori

conventions meningkat 2,3125 poin. Hasil ini mengindikasikan bahwa

penggunaan rubrik andal dan dapat membantu siswa untuk memperbaiki tulisan

mereka selanjutnya. Untuk mengetahui apakah penggunaan rubrik ini dianggap

efektif oleh siswa, maka dipakai hasil uji kuesioner dan wawancara.

Hasil uji kuesioner dan wawancara menunjukan bahwa format rubrik

sudah cukup baik dan siswa menganggap penggunaan rubrik penilaian praktis

digunakan dalam menilai tulisan mereka karena lebih akurat dan objektif serta

terbukti efektif membantu siswa dalam memperbaiki tulisan mereka pada buram

2. Hal ini dibuktikan dengan rerata hasil uji kuesioner pertama yang mencapai

3.15 dan uji kuesioner kedua yang mencapai hasil 3.24. Kedua hasil kuesioner ini

membuktikan bahwa penggunaan rubrik dalam menilai hasil tulisan siswa

dianggap efektif, akurat, dan objektif.

Selain itu, keandalan dan keakuratan rubrik ini diperkuat dengan hasil

penilaian gabungan pada tulisan siswa yang dilakukan oleh peneliti, guru SMAN

8, dan guru SMAN 15. Hasil penilaian gabungan menunjukan bahwa korelasi

penilaian gabungan ini adalah 0,991 dengan signifikansi 0,00. Hal ini

mengindikasikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik andal, objektif,

dan efektif membantu siswa dalam memperbaiki tulisan mereka. Sedangkan untuk

signifikansi 0,00 mengindikasikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik

adalah sahih.

5.2 Implikasi

Hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian dan pengembangan ini

memberikan implikasi terutama yang berhubungan dengan penilaian hasil tulisan

siswa, seperti dijabarkan di bawah ini.

a. Penggunaan rubrik penilaian tulisan ini memudahkan guru dalam menilai hasil

tulisan siswa khususnya jenis teks discussion secara lebih objektif dan akurat.

namun guru sebaiknya diberi penjelasan dan pelatihan tentang penggunaan

rubrik tersebut.

b. Sedangkan bagi siswa rubrik ini efektif dalam membantu mereka memperbaiki

tulisan pada buram berikutnya dengan memperhatikan kekurangan dan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 139: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

124

Universitas Indonesia

kelemahan pada masing-masing kategori penilaian. Disamping itu, mereka juga

dapat mengetahui kekuatan tulisan yang telah mereka buat. Namun,

penggunaan rubrik ini cukup berhasil karena peneliti mendampingi siswa

dalam memahami isi rubrik, sehingga siswa dapat memahami rubrik dengan

baik setelah diberi penjelasan sebelumya oleh peneliti.

c. Berdasarkan poin (b) di atas, rubrik yang dihasilkan diperkirakan lebih mudah

digunakan di Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI) yang kemampuan

bahasa Inggris siswanya sudah cukup baik daripada di sekolah biasa. Hal ini

disebabkan penggunaan bahasa yang dipakai di dalam rubrik mungkin sulit

dipahami siswa di sekolah biasa yang memiliki kemampuan bahasa Inggris

masih terbatas. Namun, bila selanjutnya rubrik ini mau dipakai, penggunaan

bahasa harus disederhanakan terlebih dahulu.

d. Pengembangan rubrik penilaian tulisan discussion ini memiliki ciri khas pada

penilaian struktur generiknya, sehingga berimplikasi terhadap pemahaman

siswa tentang struktur generik teks tersebut.

5.3 Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan pengembangan rubrik

penilaian tulisan discussion, penulis memaparkan beberapa saran di bawah ini.

a. Keberlanjutan pembuatan rubrik penilaian untuk siswa SMA diharapkan dapat

diperhatikan mengingat pada penelitian ini pengembangan rubrik hanya

dilakukan khusus untuk jenis teks discussion, sehingga pengembangan rubrik

penilaian jenis tulisan yang lain sangat terbuka untuk dilakukan pada penelitian

berikutnya.

b. Pengembangan rubrik penilaian tulisan discussion ini memiliki ciri khas pada

struktur generiknya, sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk membuat

rubrik penilaian jenis teks yang lain dengan memfokuskan penilaian pada

struktur generik masing-masing teks.

c. Hasil penelitian yang menunjukan rerata peningkatan nilai pada kategori

kesimpulan (conclusion) lebih rendah dibanding dengan rerata peningkatan

nilai pada kategori yang lain. Hal ini mengharuskan guru memberikan

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 140: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

125

Universitas Indonesia

pemahaman dan pelatihan lebih lanjut kepada siswa tentang bagaimana

membuat suatu kesimpulan yang baik dan lugas.

d. Mengingat penelitian ini masih pada tahap pengembangan dan akhirnya

menghasilkan suatu luaran berupa rubrik penilaian tulisan discussion untuk

siswa SMA, maka peneliti lain yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini

sebaiknya mengujicobakan rubrik ini pada skala yang lebih besar untuk lebih

membuktikan keakuratan rubrik dalam menilai tulisan siswa secara lebih

objektif. Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada

pengajaran kemahiran menulis khususnya dalam penilaian hasil tulisan siswa,

dan akhirnya

e. Penulis menyadari bahwa pembuatan rubrik ini masih jauh dari sempurna,

maka untuk meningkatkan keakuratan, keandalan, dan keobjektifitasan rubrik

penilaian ini, peneliti secara terbuka dan senang hati bagi para peneliti lain

untuk me-review atau mengulang dari tahap awal pengembangan rubrik untuk

menghasilkan gradasi mutu dan uraian skala penilaian pada masing-masing

kategori yang sesuai dan andal untuk menilai kemampuan menulis siswa SMA,

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 141: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

126 Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Andrade, H.G. (1997). Understanding rubrics. Educational leaderships. 29 Mei 2012.

http://www.middleweb.com/rubricsHD.html.

Azhar, I.N. (2010). Pembagian jenis-jenis wacana (Genre Teks). 21 Desember 2011.

http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/pesona-puisi/pembagian-jenis-

jenis-wacana-genre-teks/.

Bathesta, Y., & Wahyuni, L.D. (2011, Januari). Rubrik: asesmen alternatif untuk

menilai peserta didik secara realtime dan komprehensif. Makalah yang

disampaikan pada Konferensi Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia

(HEPI), Hotel Nusantara, Bandar Lampung.

Borg, W.R., & Gall, M.D. (1989). Educatioanal research. New York: Longman.

Brown, H.D. (2004). Language assessment: principles and classroom practices. NY:

Pearson Education.

Depdiknas. (2007). Kurikulum tingkat satuan pendidikan.. Jakarta: Depdiknas.

_______. (2009). Panduan implementasi standar penilaian pada KTSP di sekolah.

Jakarta: Depdiknas.

Ferris, D., & Hedgcock, J.S. (2005). Teaching ESL composition: purpose, process,

and practice (2nd ed.). NJ: Lawrence Erlbaum.

Golich, Vicki. (1998). Thinking About Assessment. Makalah. (Conference for Chairs

a special panel on Academic Program Assessment). University of

Minnesota.

Halliday, M. A. K. (1994). An Introduction to Functional Grammar (2nd ed.).

London: Edward Arnold.

________. (2002). Linguistic studies of text and discourse. London: Continuum.

Hyland, K. (2003). Second language writing. New York: Cambridge University

Press.

________. (2008). Genre and academic writing in the disciplines. Language

Teaching, 41, 543–562.

Jacobs, H.L. et al. (1981). Testing ESL Composition: A Practical Approach.

Massachuset: Newburry House.

Kress, G. (1994). Learning to write (2nd ed.). London: Routledge and Kegan Paul

Ltd.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 142: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

127

Universitas Indonesia

Kidam. (2011). The Effect of The Rhetorical Approach on The Development of

Learners’ Rhetorical Awareness in Writing The Argumentative Essay: A

Case Study. Jakarta. Disertasi. Universitas Katholik Atma Jaya. (Tidak

Dipublikasikan).

Mertler, C.A. (2001). Designing Scoring Rubrics for Your Classroom. Practical

Assessment, Research & Evaluation, 7(25).

Millar, Diane. (2011). Promoting Genre Awareness in the EFL Classroom. Journal

of English Teaching Forum, 2, 2-15.

Nitko, A.J. (1996). Educational Assessment of Student. New Jersey: Prentice-Hall.

Nunan, D. (1999). Second language teaching and learning. Boston: Heinle and

Heinle.

Nunan, David., & Kathleen, M, Bailey (2009). Exploring second language

classroom research. Boston: Heinle.

Poerwanti, Jenny, I, S. (2011). Asesmen otentik dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Makalah. Pendidikan Guru sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(Tidak Dipublikasikan).

Rass, R.A. (2011). Integrating reading and writing for effective language teaching.

Journal of English Teaching Forum, 39, 1-5.

Rofi’uddin, Ahmad. (1996). Penilaian pengajaran bahasa indonesia di sekolah

dasar. Malang: IKIP Malang.

San Diego Unified School District. (2006, September). SDUSD Grade 7

NARRATIVE Writing Rubric. April 5, 2012.

http://old.sandi.net/depts/literacy/rubrics/7_writing.pdf

Syafi’ie, I. (1988). Retorika dalam menulis. Jakarta: Depdikbud.

Tarigan, H.G. (1994). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Wijayanti, N. (2010). Implementasi Ancangan Proses Genre di Sekolah Menengah

Atas di Indonesia: Studi Kasus. Depok. Karya Proyek. Pascasarjana

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia. (Tidak

Dipublikasikan).

Yan, Guo. (2005). A Process genre model for teaching writing. Journal of English

Teaching Forum. 43, 18-26.

Zainul, A. (2001). Alternative assessment applied approach. Jakarta: Dikti Depdiknas.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 143: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

128

Universitas Indonesia

Zainul, A., & Mulyana, A. (2005). Materi pokok: tes dan asesmen di SD. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Model Penilaian SMA (n.d.). September, 2006.

http://www.scribd.com/doc/7174527/Model-Penilaian-SMA-Sept06. Diunduh

pada tanggal 12 April 2012.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 144: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

129

Universitas Indonesia

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Bahasa Inggris

Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP)

Nama Sekolah : SMA / MA ………………..

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas / Semester : XI / 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Nilai Budaya &

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penca-

paian Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Mendengarkan

7. Memahami makna

dalam percakapan

transaksional dan

interpersonal

resmi dan

berlanjut

(sustained) dalam

konteks kehidupan

sehari-hari

7.1 Merespon

makna dalam

percakapan

transaksional

(to get things

done) dan

interpersonal

(bersosialisasi)

resmi dan

berlanjut

(sustained)

yang

menggunakan

ragam bahasa

lisan secara

akurat, lancar

dan berterima

dalam konteks

kehidupan

sehari-hari dan

melibatkan

tindak tutur:

menyatakan

Responding

to

expressions

of

congratu-

lating and

compli-

menting

Religius, jujur,

toleransi, disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis, rasa

ingin tahu,

semangat

kebangsaan, cinta

tanah air,

menghargai

prestasi,

bersahabat, cinta

damai, gemar

membaca, peduli

lingkungan, peduli

sosial, tanggung

jawab

Percaya diri

(keteguhan

hati, optimis).

Berorientasi

pada tugas

(bermotivasi,

tekun/tabah,

bertekad,

enerjik).

Pengambil

resiko (suka

tantangan,

mampu

memimpin)

Orientasi ke

masa depan

(punya

perspektif

untuk masa

depan)

Melakukan

studi pustaka

untuk

mengidentifika

si berbagai

ungkapan

menyatakan

sikap dan

perasaan

beserta

responnya

secara

berkelompok.

Mendengarkan

percakapan

interpersona/tra

nsaksional

melalui tape

secara klasikal

Mendiskusikan

tindak tutur

yang digunakan

Mengidentifikasi

hubungan antar

pembicara

Mengidentifikasi

makna tindak

tutur sikap

terhadap sesuatu

Merespon tindak

tutur menyatakan

sikap terhadap

sesuatu

Mengidentifikasi

makna tindak

tutur menyatakan

perasaan sedih

Merespon tindak

tutur menyatakan

perasaan sedih

Mengidentifikasi

makna tindak

tutur menyatakan

Tertulis

(PG dan

Uraian)

Quiz

Tugas

1 x 45

1 x 45

Developing

English

Competenci

es

for Grade X

Senior High

School

(SMA/MA)

Tape

Kamus

Kaset/CD

Tape/CD

Player

OHP/LCD

Foto/ Poster

Gambar

Koran

berbehasa

Inggris

Majalah

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 145: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

130

Universitas Indonesia

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Nilai Budaya &

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penca-

paian Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

sikap terhadap

sesuatu,

menyatakan

perasaan cinta,

dan

menyatakan

perasaan sedih

dan responnya

dalam

percakapan

yang didengar

secara

berkelompok

perasaan cinta

Merespon tindak

tutur menyatakan

perasaan cinta

Mengidentifikasi

konteks situasi

Internet

7.2 Merespon

makna dalam

percakapan

transaksional

(to get things

done) dan

interpersonal

(bersosialisasi)

resmi dan

berlanjut

(sustained)

yang

menggunakan

ragam bahasa

lisan secara

akurat, lancar

dan berterima

dalam konteks

kehidupan

sehari-hari dan

melibatkan

tindak tutur:

menyatakan

perasaan malu,

menyatakan

perasaan

marah, dan

menyatakan

perasaan

jengkel

Responding

to narrative

texts

Religius, jujur,

toleransi, disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis, rasa

ingin tahu,

semangat

kebangsaan, cinta

tanah air,

menghargai

prestasi,

bersahabat, cinta

damai, gemar

membaca, peduli

lingkungan, peduli

sosial, tanggung

jawab

Percaya diri

(keteguhan

hati, optimis).

Berorientasi

pada tugas

(bermotivasi,

tekun/tabah,

bertekad,

enerjik).

Pengambil

resiko (suka

tantangan,

mampu

memimpin)

Orientasi ke

masa depan

(punya

perspektif

untuk masa

depan)

Melakukan

studi pustaka

untuk

mengidentifika

si berbagai

ungkapan

menyatakan

perasaan

beserta

responnya

secara

berkelompok.

Mendengarkan

percakapan

interpersona/tra

nsaksional

melalui tape

secara klasikal

Mendiskusikan

tindak tutur

yang digunakan

dan responnya

dalam

percakapan

yang didengar

secara

berkelompok

Mengidentifikasi

makna tindak

tutur

menyatakan

perasaan malu

Merespon tindak

tutur menyatakan

perasaan malu

Mengidentifikasi

makna tindak

tutur menyatakan

perasaan marah

Merespon tindak

tutur menyatakan

perasaan marah

Mengidentifikasi

makna tindak

tutur menyatakan

perasaan jengkel

Merespon tindak

tutur menyatakan

perasaan jengkel

Tertulis

(PG dan

Uraian)

Quiz

Tugas

2 x 45

2 x 45

Developing

English

Competenci

es

for Grade X

Senior High

School

(SMA/MA)

Tape

Kamus

Kaset/CD

Tape/CD

Player

OHP/LCD

Foto/ Poster

Gambar

Koran

berbehasa

Inggris

Majalah

Internet

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 146: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

131

Universitas Indonesia

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Nilai Budaya &

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penca-

paian Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

8. Memahami makna

dalam teks

fungsional pendek

dan monolog

berbentuk

narrative, spoof,

discussion, dan

hortatory

exposition dalam

konteks kehidupan

sehari-hari

8.1 Merespon

makna dalam

teks fungsional

pendek resmi

dan tak resmi

yang

menggunakan

ragam bahasa

lisan secara

akurat, lancar

dan berterima

dalam konteks

kehidupan

sehari-hari

Responding

to

expressions

of

congratu-

lating and

compli-

menting

Responding

to narrative

texts

Religius, jujur,

toleransi, disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis, rasa

ingin tahu,

semangat

kebangsaan, cinta

tanah air,

menghargai

prestasi,

bersahabat, cinta

damai, gemar

membaca, peduli

lingkungan, peduli

sosial, tanggung

jawab

Percaya diri

(keteguhan

hati, optimis).

Berorientasi

pada tugas

(bermotivasi,

tekun/tabah,

bertekad,

enerjik).

Pengambil

resiko (suka

tantangan,

mampu

memimpin)

Orientasi ke

masa depan

(punya

perspektif

untuk masa

depan)

Mendengarkan

sebuah

pengumuman

lisan.

Mendiskusikan

isi teks yang

didengar secara

berpasangan.

Mendiskusikan

bentuk bahasa

lisan

berdasarkan

teks yang

didengar secara

kelompok.

Mengidentifikasi

topik sebuah teks

fungsional

pendek yang

didengar

Mengidentifikasi

informasi tertentu

teks yang

didengar

Mengidentifikasi

tujuan

komunikasi teks

fungsional

pendek yang

didengar.

Tertulis

(PG dan

Uraian)

Quiz

Tugas

1 x 45

1 x 45

1 x 45

Developing

English

Competenci

es

for Grade X

Senior High

School

(SMA/MA)

Tape

Kamus

Kaset/CD

Tape/CD

Player

OHP/LCD

Foto/ Poster

Gambar

Koran

berbehasa

Inggris

Majalah

Internet

8.2 Merespon

makna dalam

teks monolog

yang

menggunakan

ragam bahasa

lisan secara

akurat, lancar

dan berterima

dalam konteks

kehidupan

sehari-hari

dalam teks

Responding

to

expressions

of

congratu-

lating and

compli-

menting

Responding

to narrative

texts

Religius, jujur,

toleransi, disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis, rasa

ingin tahu,

semangat

kebangsaan, cinta

tanah air,

menghargai

prestasi,

bersahabat, cinta

damai, gemar

Percaya diri

(keteguhan

hati, optimis).

Berorientasi

pada tugas

(bermotivasi,

tekun/tabah,

bertekad,

enerjik).

Pengambil

resiko (suka

tantangan,

Mendengarkan

sebuah

narrative/spoof

/discussion/hor

tatory

exposition

secara klasikal.

Mendiskusikan

isi teks yang

didengar secara

berpasangan.

Melakukan

Mengidentifikasi

main idea dari

teks hortatory

exposition yang

didengar

Mengidentifikasi

tokoh dari cerita

yang didengar

Mengidentifikasi

kejadian dalam

teks yang

didengar

Tertulis

(PG dan

Uraian)

Tugas

1 x 45

2 x 45

1 x 45

Developing

English

Competenci

es

for Grade X

Senior High

School

(SMA/MA)

Tape

Kamus

Kaset/CD

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 147: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

132

Universitas Indonesia

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Nilai Budaya &

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penca-

paian Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

berbentuk:

narrative,

spoof,

discussion, dan

hortatory

exposition

membaca, peduli

lingkungan, peduli

sosial, tanggung

jawab

mampu

memimpin)

Orientasi ke

masa depan

(punya

perspektif

untuk masa

depan)

case building

berdasarkan

kelompok pro

dan kontra.

Mengientifikasi

bagian cerita

yang lucu

Mengientifikasi

solusi dalam

sebuah cerita

yang didengar

Mengidentifikasi

kasus yang

didengar

Mengidentifikasi

argumen yang

didengar

Quiz Tape/CD

Player

OHP/LCD

Foto/ Poster

Gambar

Koran

berbehasa

Inggris

Majalah

Internet

Berbicara

9. Mengungkapkan

makna dalam teks

percakapan

transaksional dan

interpersonal

resmi dan

berlanjut

(sustained) dalam

konteks kehidupan

sehari-hari

9.1 Mengungkap-

kan makna

dalam

percakapan

transaksional

(to get things

done) dan

interpersonal

(bersosialisasi)

resmi dan

berlanjut

(sustained)

dengan

menggunakan

ragam bahasa

lisan secara

akurat, lancar

dan berterima

dalam konteks

kehidupan

sehari-hari

dan melibatkan

tindak tutur:

Congratu-

lating and

complimen-

ting

Religius, jujur,

toleransi, disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis, rasa

ingin tahu,

semangat

kebangsaan, cinta

tanah air,

menghargai

prestasi,

bersahabat, cinta

damai, gemar

membaca, peduli

lingkungan, peduli

sosial, tanggung

jawab

Percaya diri

(keteguhan

hati, optimis).

Berorientasi

pada tugas

(bermotivasi,

tekun/tabah,

bertekad,

enerjik).

Pengambil

resiko (suka

tantangan,

mampu

memimpin)

Orientasi ke

masa depan

(punya

perspektif

untuk masa

depan)

Bermain peran

secara

berkelompok

Menggunakan

tindak tutur

menyatakan

sikap terhadap

sesuatu

Merespon tindak

tutur menyatakan

sikap terhadap

sesuatu

Menggunakan

tindak tutur

menyatakan

perasaan cinta

Merespon tindak

tutur menyatakan

perasaan cinta

Menggunakan

tindak tutur

menyatakan

perasaan sedih

Merespon tindak

Performans 6 x 45 Developing

English

Competenci

es

for Grade X

Senior High

School

(SMA/MA)

Tape

Kamus

Kaset/CD

Tape/CD

Player

OHP/LCD

Foto/ Poster

Gambar

Koran

berbehasa

Inggris

Majalah

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 148: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

133

Universitas Indonesia

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Nilai Budaya &

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penca-

paian Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

menyatakan

sikap terhadap

sesuatu,

menyatakan

perasaan cinta,

dan

menyatakan

perasaan sedih

tutur menyatakan

sikap terhadap

sesuatu,

menyatakan

perasaan cinta,

dan menyatakan

perasaan sedih

Internet

9.2 Mengungkap-

kan makna

dalam

percakapan

transaksional

(to get things

done) dan

interpersonal

(bersosialisasi)

resmi dan

berlanjut

(sustained)

yang

menggunakan

ragam bahasa

lisan secara

akurat, lancar

dan berterima

dalam konteks

kehidupan

sehari-hari dan

melibatkan

tindak tutur:

menyatakan

perasaan malu,

menyatakan

perasaan

marah, dan

menyatakan

Performing

a

monologue

of a

narrative

text

Religius, jujur,

toleransi, disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis, rasa

ingin tahu,

semangat

kebangsaan, cinta

tanah air,

menghargai

prestasi,

bersahabat, cinta

damai, gemar

membaca, peduli

lingkungan, peduli

sosial, tanggung

jawab

Percaya diri

(keteguhan

hati, optimis).

Berorientasi

pada tugas

(bermotivasi,

tekun/tabah,

bertekad,

enerjik).

Pengambil

resiko (suka

tantangan,

mampu

memimpin)

Orientasi ke

masa depan

(punya

perspektif

untuk masa

depan)

Bermain peran

secara

berkelompok

Menggunakan

tindak tutur

menyatakan

perasaan malu

Merespon tindak

tutur menyatakan

perasaan malu

Menggunakan

tindak tutur

menyatakan

perasaan marah

Merespon tindak

tutur menyatakan

perasaan malu,

menyatakan

perasaan marah,

dan menyatakan

perasaan jengkel

Tertulis

(PG dan

Uraian)

Tugas

Quiz

1 x 45

2 x 45

1 x 45

Developing

English

Competenci

es

for Grade X

Senior High

School

(SMA/MA)

Tape

Kamus

Kaset/CD

Tape/CD

Player

OHP/LCD

Foto/ Poster

Gambar

Koran

berbehasa

Inggris

Majalah

Internet

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 149: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

134

Universitas Indonesia

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Nilai Budaya &

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penca-

paian Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

perasaan

jengkel

10 Mengungkapkan

makna dalam teks

fungsional pendek

dan esei berbentuk

narrative, spoof,

discussion, dan

hortatory

exposition dalam

konteks kehidupan

sehari-hari

10.1 Mengungkap-

kan makna

dalam teks

fungsional

pendek resmi

dan tak resmi

dengan

menggunakan

ragam bahasa

lisan secara

akurat, lancar

dan berterima

dalam konteks

kehidupan

sehari-hari

Congratu-

lating and

complimen-

ting

Performing

a

monologue

of a

narrative

text

Religius, jujur,

toleransi, disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis, rasa

ingin tahu,

semangat

kebangsaan, cinta

tanah air,

menghargai

prestasi,

bersahabat, cinta

damai, gemar

membaca, peduli

lingkungan, peduli

sosial, tanggung

jawab

Percaya diri

(keteguhan

hati, optimis).

Berorientasi

pada tugas

(bermotivasi,

tekun/tabah,

bertekad,

enerjik).

Pengambil

resiko (suka

tantangan,

mampu

memimpin)

Orientasi ke

masa depan

(punya

perspektif

untuk masa

depan)

Memberikan

sebuah

pengumuman

lisan secara

bergantian

Menggunakan

bahasa lisan

dalam

menyampaikan

teks fungsional

pendek

Tugas

performance

4 x 45

4 x 45

Developing

English

Competenci

es

for Grade X

Senior High

School

(SMA/MA)

Tape

Kamus

Kaset/CD

Tape/CD

Player

OHP/LCD

Foto/ Poster

Gambar

Koran

berbehasa

Inggris

Majalah

Internet

10.2 Mengungkap-

kan makna

dalam esei

dengan

mengguna-kan

ragam bahasa

lisan secara

akurat, lancar

dan berterima

dalam konteks

Congratu-

lating and

complimen-

ting

Performing

a

monologue

of a

narrative

text

Religius, jujur,

toleransi, disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis, rasa

ingin tahu,

semangat

kebangsaan, cinta

tanah air,

menghargai

Percaya diri

(keteguhan

hati, optimis).

Berorientasi

pada tugas

(bermotivasi,

tekun/tabah,

bertekad,

enerjik).

Pengambil

Mendongeng

Melakukan

debat secara

berkelompok

Menggunakan

kalimat past

continuous dalam

menyampaikan

spoof

Melakukan

monolog

berbentuk

narrative

Melakukan

Tugas

Performans

4 x 45

4 x 45

Developing

English

Competenci

es

for Grade X

Senior High

School

(SMA/MA)

Tape

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 150: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

135

Universitas Indonesia

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Nilai Budaya &

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penca-

paian Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

kehidupan

sehari-hari

dalam teks

berbentuk:

narrative,

spoof,

discussion, dan

hortatory

exposition

prestasi,

bersahabat, cinta

damai, gemar

membaca, peduli

lingkungan, peduli

sosial, tanggung

jawab

resiko (suka

tantangan,

mampu

memimpin)

Orientasi ke

masa depan

(punya

perspektif

untuk masa

depan)

monolog

berbentuk

discussion

Melakukan

monolog

berbentuk

hortatory

exposition

Menggunakan

modal “should”

untuk

menyampaikan

saran

Melakukan debat

Kamus

Kaset/CD

Tape/CD

Player

OHP/LCD

Foto/ Poster

Gambar

Koran

berbehasa

Inggris

Majalah

Internet

Membaca

11 Memahami makna

teks fungsional

pendek dan esei

berbentuk

narrative, spoof,

discussion, dan

hortatory

exposition dalam

konteks kehidupan

sehari-hari dan

untuk mengakses

ilmu pengetahuan

11.1Merespon

makna dalam

teks fungsional

pendek

(misalnya

banner, poster,

pamphlet, dll.)

resmi dan tak

resmi yang

menggunakan

ragam bahasa

tulis secara

akurat, lancar

dan berterima

dalam konteks

kehidupan

sehari-hari dan

untuk

mengakses

ilmu

pengetahua

Identifying

meanings

and

informatio

n in a

narrative

text

Religius, jujur,

toleransi, disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis, rasa

ingin tahu,

semangat

kebangsaan, cinta

tanah air,

menghargai

prestasi,

bersahabat, cinta

damai, gemar

membaca, peduli

lingkungan, peduli

sosial, tanggung

jawab

Percaya diri

(keteguhan

hati, optimis).

Berorientasi

pada tugas

(bermotivasi,

tekun/tabah,

bertekad,

enerjik).

Pengambil

resiko (suka

tantangan,

mampu

memimpin)

Orientasi ke

masa depan

(punya

perspektif

untuk masa

depan)

Membaca

nyaring

bermakna

sebuah banner,

poster,

pamphlet

secara individu

Mendiskusikan

isi teks yang

dibaca secara

berpasangan.

Mendiskusikan

ciri-ciri

gramatikal yang

digunakan

dalam teks yang

dibaca secara

berkelompok.

Membaca nyaring

bermakna

wacana ragam

tulis yang

dibahas dengan

ucapan dan

intonasi yang

benar

Mengidentifikasi

topic dari teks

yang dibaca

Mengidentifikasi

informasi tertentu

dari banner,

poster, pamphlet

Performans

Tertulis

(PG dan

Uraian)

Quiz

Tugas

1 x 45

1 x 45

2 x 45

Developing

English

Competenci

es

for Grade X

Senior High

School

(SMA/MA)

Tape

Kamus

Kaset/CD

Tape/CD

Player

OHP/LCD

Foto/ Poster

Gambar

Koran

berbehasa

Inggris

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 151: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

136

Universitas Indonesia

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Nilai Budaya &

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penca-

paian Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Majalah

Internet

11.2 Merespon

makna dan

langkah

retorika dalam

esei yang

menggunakan

ragam bahasa

tulis secara

akurat, lancar

dan berterima

dalam konteks

kehidupan

sehari-hari

dan untuk

mengakses

ilmu

pengetahuan

dalam teks

berbentuk

narrative,

spoof,

discussion, dan

hortatory

exposition

Reading

narrative

texts

Religius, jujur,

toleransi, disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis, rasa

ingin tahu,

semangat

kebangsaan, cinta

tanah air,

menghargai

prestasi,

bersahabat, cinta

damai, gemar

membaca, peduli

lingkungan, peduli

sosial, tanggung

jawab

Percaya diri

(keteguhan

hati, optimis).

Berorientasi

pada tugas

(bermotivasi,

tekun/tabah,

bertekad,

enerjik).

Pengambil

resiko (suka

tantangan,

mampu

memimpin)

Orientasi ke

masa depan

(punya

perspektif

untuk masa

depan)

Membaca

nyaring

bermakna teks

exposition

secara individu

Mendiskusikan

berbagai aspek

dari teks seperti

isi, struktur

teks, secara

berkelompok.

Berlatih

menggunakan

kalimat yang

menyatakan

argumen dan

saran

Mengidentifikasi

makna kata

dalam teks yang

dibaca

Mengidentifikasi

makna kalimat

dalam teks yang

dibaca

Mengidentifikasi

setting dalam

sebuah cerita

narasi

Mengidentifikasi

komplikasi dalam

sebuah cerita

narasi

Mengidentifikasi

kejadian dalam

teks yang dibaca

Mengidentifikasi

kasus yang

dibahas dalam

teks

Mengidentifikasi

argumen yang

diberikan

Mengidentifikasi

saran yang

diberikan

Mengidentifikasi

langkahlangkah

retorika dari teks

Performans

Tertulis

(PG dan

Uraian)

Tugas

Quiz

2 x45

4 x45

2 x45

Developing

English

Competenci

es

for Grade X

Senior High

School

(SMA/MA)

Tape

Kamus

Kaset/CD

Tape/CD

Player

OHP/LCD

Foto/ Poster

Gambar

Koran

berbehasa

Inggris

Majalah

Internet

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 152: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

137

Universitas Indonesia

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Nilai Budaya &

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penca-

paian Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Mengidentifikasi

tujuan

komunikasi teks

dibaca

Menulis

12 Mengungkapkan

makna dalam teks

fungsional pendek

dan esei berbentuk

narrative, spoof,

discussion, dan

hortatory

exposition dalam

konteks kehidupan

sehari-hari

12.1 Mengungkap-

kan makna

dalam teks

fungsional

pendek

(misalnya

banner, poster,

pamphlet, dll.)

resmi dan tak

resmi dengan

menggunakan

ragam bahasa

tulis secara

akurat, lancar

dan berterima

dalam konteks

kehidupan

sehari-hari

Developing

a

paragraph

of a

narrative

text based

on the

pictures

Religius, jujur,

toleransi, disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis, rasa

ingin tahu,

semangat

kebangsaan, cinta

tanah air,

menghargai

prestasi,

bersahabat, cinta

damai, gemar

membaca, peduli

lingkungan, peduli

sosial, tanggung

jawab

Percaya diri

(keteguhan

hati, optimis).

Berorientasi

pada tugas

(bermotivasi,

tekun/tabah,

bertekad,

enerjik).

Pengambil

resiko (suka

tantangan,

mampu

memimpin)

Orientasi ke

masa depan

(punya

perspektif

untuk masa

depan)

Menuliskan

sebuah banner,

poster,

pamphlet

secara

berkelompok

dan

Mempublikasik

an di

lingkungan

sekolah

Menggunakan

tata bahasa, kosa

kata, tanda baca,

ejaan, dan tata

tulis dengan

akurat

Menulis gagasan

utama

Mengelaborasi

gagasan utama

Membuat draft,

merevisi,

menyunting

Menghasilkan

banner, poster,

atau pamphlet

Tugas

Unjuk kerja

2 x 45 Developing

English

Competenci

es

for Grade X

Senior High

School

(SMA/MA)

Tape

Kamus

Kaset/CD

Tape/CD

Player

OHP/LCD

Foto/ Poster

Gambar

Koran

berbehasa

Inggris

Majalah

Internet

12.2 Mengungkap-

kan makna dan

langkah

retorika dalam

esei dengan

menggunakan

ragam bahasa

tulis secara

Writing

narrative

texts

Religius, jujur,

toleransi, disiplin,

kerja keras,

mandiri,

demokratis, rasa

ingin tahu,

semangat

kebangsaan, cinta

Percaya diri

(keteguhan

hati, optimis).

Berorientasi

pada tugas

(bermotivasi,

tekun/tabah,

bertekad,

Membuat draft

teks exposition

dengan

melakukan

chain writing.

Melakukan

menulis teks

discussion

Menggunakan

kalimat past

continuous dalam

menulis spoof

Menggunakan

kalimat kompleks

dalam membuat

sebuah cerita

Developing

English

Competenci

es

for Grade X

Senior High

School

(SMA/MA)

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 153: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

138

Universitas Indonesia

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Nilai Budaya &

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penca-

paian Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

akurat, lancar

dan berterima

dalam konteks

kehidupan

sehari-hari

dalam teks

berbentuk:

narrative,

spoof,

discussion, dan

hortatory

exposition

tanah air,

menghargai

prestasi,

bersahabat, cinta

damai, gemar

membaca, peduli

lingkungan, peduli

sosial, tanggung

jawab

enerjik).

Pengambil

resiko (suka

tantangan,

mampu

memimpin)

Orientasi ke

masa depan

(punya

perspektif

untuk masa

depan)

Menggunakan

modal “should”

untuk menulis

saran pada teks

hortatory

exposition

Menghasilkan

teks berbentuk

spoof

Menghasilkan

teks berbentuk

discussion

Tugas

Unjuk kerja

2 x 45

2 x 45

Tape

Kamus

Kaset/CD

Tape/CD

Player

OHP/LCD

Foto/ Poster

Gambar

Koran

berbehasa

Inggris

Majalah

Internet

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 154: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

139

Universitas Indonesia

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : B.Inggris

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan ke : 44

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi

1. Memahami makna teks monolog/esei berbentuk narrative, spoof, discussion,

dan hortatory exposition secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks

kehidupan sehari-hari dan mengakses ilmu pengetahuan.

2. Mengungkapkan makna dalam teks monolog/esei tulis narrative, spoof,

discussion, dan hortatory exposition secara akurat, lancar dan berterima dalam

konteks kehidupan sehari-hari dan mengakses ilmu pengetahuan

Kompetensi Dasar

1. Memahami dan merespon makna dalam teks monolog/esei yang menggunakan

ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam teks berbentuk:

discussion

2. Mengungkapkan makna dalam teks monolog/esei yang menggunakan ragam

bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam teks berbentuk:

discussion

Indikator

Mengidentifikasi makna dalam teks molog/essei berbentuk discussion

Mengidentifikasi langkah-langkah retorika dalam wacana: discussion

Menulis teks berbentuk monolog/esei berbentuk discussion

1. Tujuan Pembelajaran

Siswa mengidentifikasi makna dalam teks molog/essei berbentuk discussion

Siswa mengidentifikasi langkah-langkah retorika dalam wacana: discussion

Siswa dapat menulis teks berbentuk monolog/esei berbentuk discussion

2. Materi Pokok

Teks tulis berbentuk discussion

3. Metode Pembelajaran/Teknik: Genre-based

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 155: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

140

Universitas Indonesia

(lanjutan)

4. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Awal (10’)

Siswa mendapat feedback tentang tulisan mereka sebelumnya

Kegiatan Inti (70’)

Siswa menulis teks berbentuk discussion dengan tema riding bike to

school

Siswa membuat ide mengenai tema yang dipilihnya

Siswa boleh saling bertukar tulisan dan mengomentari kekurangannya

Siswa juga meminta saran dari guru mereka

Kegiatan Akhir (10’) Siswa mengumpulkan hasil tulisan kepada guru

5. Sumber/Bahan/Alat

Buku Look Ahead 2

6. Penilaian

Teknik: Unjuk kerja

Bentuk: hasil tulisan

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

_________________ _________________

NIP. NIP.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 156: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

141

Universitas Indonesia

Lampiran 3. Kuesioner Untuk Siswa

1. Kuesioner Pertama

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Kelas : XI IPA

Alokasi Waktu : 25 menit

Jumlah item : 10 butir

Petunjuk Umum :

Angket ini hanya untuk kepentingan pendidikan dan tidak akan berpengaruh

terhadap nilai Anda di sekolah ini. Silahkan mengisi dengan sejujur-jujurnya dan

sebenar-benarnya berdasarkan pikiran Anda dan sesuai dengan yang Anda alami.

1. Bacalah setiap nomor dengan seksama.

2. Isilah sesuai dengan apa yang anda alami tanpa ada paksaan dari pihak

manapun

Petunjuk Khusus :

Tuliskan pendapat Anda terhadap setiap pernyataan ( pertanyaan ) dengan cara

memberikan tanda cek list ( ) pada kolom jawaban sebagai berikut :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1. Anda dapat mengerti format rubrik ini dengan baik

2. Kategori penilaian sudah mencakup semua unsur

dalam membuat suatu tulisan discussion yang baik

3. Bahasa yang digunakan dalam rubrik ini sulit untuk

dipahami

4. Kriteria penilaian mudah dipahami

5. Rentang nilai untuk masing-masing kriteria sudah

sangat sesuai

6. Format rubrik sederhana dan praktis

7. Anda merasa penilaian dengan menggunakan rubrik

ini bersifat objektif dan tidak asal-asalan

8. Kategori yang digunakan dalam rubrik ini tidak

sesuai dengan materi yang diajarkan guru di dalam

kelas

9. Kriteria yang digunakan terlalu tinggi untuk tingkat

SMA

10. Rubrik ini membantu Anda memahami faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam menulis

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 157: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

142

Universitas Indonesia

2. Kuesioner Kedua

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Kelas : XI IPA

Alokasi Waktu : 25 menit

Jumlah item : 10 butir

Petunjuk Umum :

Angket ini hanya untuk kepentingan pendidikan dan tidak akan berpengaruh

terhadap nilai Anda di sekolah ini. Silahkan mengisi dengan sejujur-jujurnya dan

sebenar-benarnya berdasarkan pikiran Anda dan sesuai dengan yang Anda alami.

3. Bacalah setiap nomor dengan seksama.

4. Isilah sesuai dengan apa yang anda alami tanpa ada paksaan dari pihak

manapun

Petunjuk Khusus :

Tuliskan pendapat Anda terhadap setiap pernyataan ( pertanyaan ) dengan cara

memberikan tanda cek list ( ) pada kolom jawaban sebagai berikut :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Rubrik ini mudah digunakan untuk memperbaiki

kesalahan dalam tulisan Anda

2. Rubrik ini efektif digunakan untuk

meningkatkan pemahaman dan keterampilan

Anda dalam menulis

3. Anda tidak mengalami kendala dalam

memahami hasil penilaian guru dengan

menggunakan rubrik ini

4. Rubrik ini memotivasi Anda dalam memperbaiki

tulisan yang telah dinilai dan diberi masukan

oleh guru

5. Rubrik ini membingungkan Anda dalam

memperbaiki tulisan, sehingga Anda

membutuhkan waktu lama untuk memperbaiki

tulisan berikutnya

6. Rubrik seperti ini sudah ada sebelumnya dan

Anda tidak suka jika guru mengunakan alat ini

dalam menilai tulisan Anda

7. Dengan rubrik ini Anda dapat menilai tulisan

Anda apakah sudah baik atau belum

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 158: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

143

Universitas Indonesia

No. Pernyataan SS S TS STS

8. Rubrik ini membantu Anda memahami

kesalahan dalam tulisan yang Anda buat

9. Anda lebih suka dengan penilaian yang biasa

guru berikan daripada menggunakan rubrik ini

10. Anda merasa puas dengan penilaian tulisan

menggunakan rubrik ini dan selanjutnya Anda

ingin guru tetap menggunakan rubrik ini sebagai

alat dalam menilai tulisan Anda.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 159: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

144

Universitas Indonesia

Lampiran 4. Wawancara Kepada Siswa dan Guru

1. Pertanyaan Wawancara Pertama Untuk Siswa

Nama:

Kelas:

1. Bagaimana pendapat Anda tentang format rubrik yang digunakan untuk

menilai hasil tulisan Anda?

2. Bagaimana pendapat Anda tentang penggunaan bahasa dalam rubrik ini?

Apakah muda dipahami atau tidak?

3. Apakah Anda memahami semua kriteria yang digunakan dalam rubrik ini?

4. Apakah guru Anda pernah menggunakan rubrik semacam ini untuk menilai

tulisan Anda?

5. Apa pendapat Anda terhadap bentuk penilaian tulisan dengan menggunakan

rubrik ini?

2. Pertanyaan Wawancara Kedua Untuk Siswa

Nama:

Kelas:

1. Apakah rubrik penilaian ini membantu Anda dalam memperbaiki tulisan

Anda pada buram 2?

2. Sejauhmana rubrik ini mengarahkan Anda dalam memperbaiki tulisan pada

buram 2?

3. Apakah rubrik ini praktis digunakan untuk menilai tulisan Anda? bila dilihat

dari segi keakuratan dan objektivitasnya?

4. Secara keseluruhan apakah Anda merasa puas terhadap penilaian dengan

menggunakan rubrik ini?

5. Apakah seterusnya Anda ingin guru menggunakan rubrik ini dalam menilai

hasil tulisan Anda?

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 160: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

145

Universitas Indonesia

Lampiran 5a. Analisis Uji Coba Awal

1. Ayesha Tantriana

Giving Homework to children

Who does said that homework is always being an important thing

for students. I have been wondering why it is important or not.

Sometimes, think we should have , because it is the

strong reason why students have to opened the book and review the

lesson. Homework also helps students to remember what they have

learned at school.Without homework, some lazy students just study if

there will be any examination. But for dilligent students, they will study

at home, eventhough there is no homework or examination. Therefore, I

hope if homework is very important for increasing student’s spirit to

study at home.

, especially for school which has full time

learning, homework isn’t the strong reason for studying at home. The

students will so exhausted if they finish studying at school above 3 p.m

and then after arrive at home, they have to do their homework from

school. They think, it’s better for then to take a rest or have some

refreshment after being so bored at school.

So, homework is an important thing for education, but only for

the students who don’t have full time at school.

2. Sri Elita

Homework to children

there are a lot of discussion as to whether children should be

given homework or not. Is it enough for children having time to study at

school or reading additional time in home for study after school

time?some people claim that children do enough work in school

already. They also argue that children have their hobbies which they

want to do after school, such as sport or music. A further point they

make is that a lot of homeworks are pointless and does not help the

children learn at all.

however, there are also strong arguments against this point of

view. Parents and teachers argue that it is important to find out

whether children can work on their own without the support from the

teacher. They say that the evening is a good time for children to sit

down and think about what they have learned in school.

Furthermore they claim that the school day is too short to get

anything done. It makes sense to send home tasks like independent

reading or further writing task which do not need the teacher support. I

think, on balance, that some homework is good idea but that should

only given at the weekend when children have more time.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 161: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

146

Universitas Indonesia

Lampiran 5b. Penilaian Tulisan Siswa Pada Uji Coba Awal

1. Tulisan Siswa SMAN 8 Tangerang

STUDENT : Ayesha Tantriana

DATE :

CLASS :

1 CATEGORY 4. Advanced

A (50-45)

3. Proficient

B (44-40)

2. Basic

C (39-35)

1. Below Basic

D (34-30)

SCORE

I

D

E

A

S

/

C

O

N

T

E

N

T

theme

Cohesion

States a compelling issue that

appeals to the audience.

Focus on topic is clear and

definite. Effective and

appropriate details create a

vivid picture showing

knowledge and insight.

States an effective issue

(position) that makes a clear

and knowledgeable

judgment. Focus on topic is

clear. Sufficient details

create a picture showing

some knowledge and insight.

Issue is too narrow, too

broad or not immediately

clear to reader. Focus on

topic is somewhat

defined. Underdeveloped

details show little

knowledge and are too

general to create a

picture.

No clear issue. Focus

on topic is not clearly

defined. Limited or

disconnected details

show a lack of

understanding

50

O

R

G

A

N

I

Z

A

T

I

O

N

Introduction

/Issue

Argument

Conclusion

Strong, engaging

introduction. The

introduction is inviting, states

the main topic, and previews

the structure of the writing.

Engaging introduction,

Adequate sequencing of

ideas based on purpose and

linked to issue, but it is not

particularly inviting to the

reader.

The introduction states

the main topic, but does

not adequately preview

the structure of the

writing nor is it

particularly inviting to

the reader. Introduction

may need some revision.

There is no clear

introduction of the

main topic or structure

of the writing.

Introduction may not

exist or may need

major revision.

50

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 162: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

147

Universitas Indonesia

W

O

R

D

C

H

O

I

C

E

Precision,

Effectiveness,

Words/phrases powerfully

convey the intended message

in a very interesting and

precise way. Precise, vivid,

natural language creates a

clear and complete picture in

the reader’s mind. Powerful

verbs, precise nouns, and

appropriate adjectives

Effective words/phrases get

message across. Correct,

adequate word choice

creates a clear picture in the

reader’s mind. Lively verbs,

specific nouns, and

appropriate adjectives and

phrases add to the meaning.

More precise

words/phrases are

needed to create a clear

message. Ordinary word

choice attempts to create

a picture in the reader’s

mind. Verbs, nouns,

adjectives, and phrases

are adequate.

Limited vocabulary;

words may be used

inappropriately. Verb

and noun choice is

rather general.

Adjectives and phrases

lack definition.

Language choice and

phrasing is

inappropriate,

repetitive or lacks

meaning.

50

C

O

N

V

E

N

T

I

O

N

S

spelling,

punctuation,

grammar

A strong grasp of the

standard writing conventions

is apparent: capitalization is

accurate, punctuation is

smooth and enhances

meaning, spelling is correct

even on more difficult words,

grammar is essentially

correct, usage is correct.

A strong grasp of the

standard writing conventions

is apparent capitalization is

correct, punctuation is

smooth and enhances

meaning, spelling of

common words is correct;

grammar is generally

correct, usage is generally

correct.

A basic grasp of the

standard writing

conventions is apparent.

Errors in conventions

may impair readability,

errors occasionally

obscure meaning.

A minimal grasp of the

standard writing

conventions is

apparent. Numerous

errors in conventions

distract and/or confuse

the reader. Limited

understanding of

appropriate

conventions.

45

TOTAL

SCORE: 190

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 163: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

148

Universitas Indonesia

2. Tulisan Siswa SMAN 15 Tangerang

STUDENT : Sri Elita

DATE :

CLASS :

1 CATEGORY 4. Advanced

A (50-45)

3. Proficient

B (44-40)

2. Basic

C (39-35)

1. Below Basic

D (34-30)

SCORE

I

D

E

A

S

/

C

O

N

T

E

N

T

theme

Cohesion

States a compelling issue that

appeals to the audience.

Focus on topic is clear and

definite. Effective and

appropriate details create a

vivid picture showing

knowledge and insight.

States an effective issue

(position) that makes a clear

and knowledgeable

judgment. Focus on topic is

clear. Sufficient details

create a picture showing

some knowledge and insight.

Issue is too narrow, too

broad or not immediately

clear to reader. Focus on

topic is somewhat

defined. Underdeveloped

details show little

knowledge and are too

general to create a

picture.

No clear issue. Focus

on topic is not clearly

defined. Limited or

disconnected details

show a lack of

understanding

45

O

R

G

A

N

I

Z

A

T

I

O

N

Introduction

/Issue

Argument

Conclusion

Strong, engaging

introduction. The

introduction is inviting, states

the main topic, and previews

the structure of the writing.

Engaging introduction,

Adequate sequencing of

ideas based on purpose and

linked to issue, but it is not

particularly inviting to the

reader.

The introduction states

the main topic, but does

not adequately preview

the structure of the

writing nor is it

particularly inviting to

the reader. Introduction

may need some revision.

There is no clear

introduction of the

main topic or structure

of the writing.

Introduction may not

exist or may need

major revision.

45

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 164: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

149

Universitas Indonesia

W

O

R

D

C

H

O

I

C

E

Precision,

Effectiveness,

Words/phrases powerfully

convey the intended message

in a very interesting and

precise way. Precise, vivid,

natural language creates a

clear and complete picture in

the reader’s mind. Powerful

verbs, precise nouns, and

appropriate adjectives

Effective words/phrases get

message across. Correct,

adequate word choice

creates a clear picture in the

reader’s mind. Lively verbs,

specific nouns, and

appropriate adjectives and

phrases add to the meaning.

More precise

words/phrases are

needed to create a clear

message. Ordinary word

choice attempts to create

a picture in the reader’s

mind. Verbs, nouns,

adjectives, and phrases

are adequate.

Limited vocabulary;

words may be used

inappropriately. Verb

and noun choice is

rather general.

Adjectives and phrases

lack definition.

Language choice and

phrasing is

inappropriate,

repetitive or lacks

meaning.

44

C

O

N

V

E

N

T

I

O

N

S

spelling,

punctuation,

grammar

A strong grasp of the

standard writing conventions

is apparent: capitalization is

accurate, punctuation is

smooth and enhances

meaning, spelling is correct

even on more difficult words,

grammar is essentially

correct, usage is correct.

A strong grasp of the

standard writing conventions

is apparent capitalization is

correct, punctuation is

smooth and enhances

meaning, spelling of

common words is correct;

grammar is generally

correct, usage is generally

correct.

A basic grasp of the

standard writing

conventions is apparent.

Errors in conventions

may impair readability,

errors occasionally

obscure meaning.

A minimal grasp of the

standard writing

conventions is

apparent. Numerous

errors in conventions

distract and/or confuse

the reader. Limited

understanding of

appropriate

conventions.

50

TOTAL

SCORE: 184

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 165: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

150

Universitas Indonesia

Lampiran 6a. Hasil Tulisan Siswa Pada Uji Coba Lapangan 1.

1. Tulisan Ax2

Berikut ini adalah hasil tulisan siswa yang ditulis pada buram pertama dan

diberi nama tulisan Ax2.

2. Tulisan Ax6

Berikut ini adalah hasil tulisan siswa yang ditulis pada buram pertama dan

diberi nama tulisan Ax6.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 166: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

151

Universitas Indonesia

3. Tulisan Bx3

Berikut ini adalah hasil tulisan siswa yang ditulis pada buram pertama dan

diberi nama tulisan Bx3.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 167: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

152

Universitas Indonesia

Lampiran 6b. Penilaian Tulisan Dengan Menggunakan Rubrik Pada Uji Coba Lapangan 1

Akan ditampilkan satu contoh rubrik penilaian.

1. Penilaian Rubrik Tulisan Ax2

STUDENT : Katarina Vivi D

DATE :

CLASS : XI IPA

1 CATEGORY 4. Advanced

A (20-16)

3. Proficient

B (15-11)

2. Basic

C (10-6)

1. Below Basic

D (5-0)

SCORE

I

D

E

A

S

/

C

O

N

T

E

N

T

theme

Cohesion

States a compelling issue that

appeals to the audience. Focus

on topic is clear and definite.

Effective and appropriate

details create a vivid picture

showing knowledge and

insight.

States an effective issue

that makes a clear and

knowledgeable

judgment. Focus on topic

is clear. Sufficient details

create a picture showing

some knowledge and

insight.

Issue is too narrow, too

broad or not immediately

clear to reader. Focus on

topic is somewhat defined.

Underdeveloped details

show little knowledge

No clear issue. Focus

on topic is not clearly

defined. Limited or

disconnected details

show a lack of

understanding.

13

2 CATEGORY

4. Advanced

A (10-9)

3. Proficient

B (8-6)

2. Basic

C (5-3)

1. Below Basic

D (2-0)

SCORE

O

R

G

A

Introduction/

Issue

Strong, engaging introduction.

The introduction is inviting,

states the main topic.

Engaging introduction,

Adequate sequencing of

ideas based on purpose

and linked to issue, but it

is not particularly

inviting to the reader.

The introduction states the

main topic, but does not

adequately preview the

structure of the writing nor

is it particularly inviting to

the reader. Introduction

may need some revision.

There is no clear

introduction of the

main topic or structure

of the writing.

Introduction may not

exist or may need

major revision.

5

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 168: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

153

Universitas Indonesia

N

I

Z

A

T

I

O

N

Argument

pros

Presents powerful Argument

pros to support issue, effective

sequencing of ideas enhances

argument and links to issue.

Well documented evidence

provides a consistent and

convincing perspective on

issue.

Effectively supports

issue with relevant

argument(s) pros and

evidence. Adequately

uses elaboration

techniques to suit reader

and purpose.

Supporting argument(s)

pros or evidence

insufficient, irrelevant or

unclear. Lacks

explanation/ elaboration.

Little or no supporting

reasons or credible

evidence to support

issue.

5

Cons

Effectively addresses opposing

viewpoints and provides

counter-arguments, building a

convincing and well-focused

argument.

Addresses an opposing

viewpoint and provides a

reasonable

counterargument.

Addresses opposing

viewpoint but does not

provide a reasonable

counterargument.

Doesn’t address

opposing viewpoint nor

provide

counterargument

7

Conclusion

Powerful conclusion reinforces

issue.

Conclusion reinforces

thesis and gives closure,

conclusion and issue are

clearly linked.

Conclusion attempt to

establish focus, conclusion

may need some revision.

Conclusion lacks focus,

conclusion may not

exist or may need

major revision.

5

3

CATEGORY 4. Advanced

A (20-16)

3. Proficient

B (15-11)

2. Basic

C (10-6)

1. Below Basic

D (5-0)

SCORE

W

O

R

D

C

H

O

I

C

E

Precision,

Effectiveness,

Words/phrases powerfully

convey the intended message

in a very interesting and

precise way. Precise, vivid,

natural language creates a clear

and complete picture in the

reader’s mind.

Effective words/phrases

get message across.

Correct, adequate word

choice creates a clear

picture in the reader’s

mind.

More precise

words/phrases are needed

to create a clear message.

Ordinary word choice

attempts to create a picture

in the reader’s mind.

Verbs, nouns, adjectives,

and phrases are adequate.

Limited vocabulary;

words may be used

inappropriately.

Language choice and

phrasing is

inappropriate,

repetitive or lacks

meaning.

10

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 169: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

154

Universitas Indonesia

4 CATEGORY 4. Advanced

A (20-16)

3. Proficient

B (15-11)

2. Basic

C (10-6)

1. Below Basic

D (5-0)

SCORE

C

O

N

V

E

N

T

I

O

N

S

spelling,

punctuation,

grammar

A strong grasp of the standard

writing conventions is

apparent: capitalization is

accurate, punctuation is

smooth and enhances meaning,

spelling is correct even on

more difficult words, grammar

is essentially correct, usage is

correct.

A strong grasp of the

standard writing

conventions is apparent

capitalization is correct,

punctuation is smooth

and enhances meaning,

spelling of common

words is correct;

grammar is generally

correct, usage is

generally correct.

A basic grasp of the

standard writing

conventions is apparent.

Errors in conventions may

impair readability, errors

occasionally obscure

meaning.

A minimal grasp of the

standard writing

conventions is

apparent. Numerous

errors in conventions

distract and/or confuse

the reader. Limited

understanding of

appropriate

conventions.

10

TEACHER’S COMMENTS:

TOTAL

SCORE: 55

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 170: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

155

Universitas Indonesia

Lampiran 7a. Hasil Tulisan Siswa Pada Uji Coba Lapangan 2.

1. Tulisan Ay2

Berikut ini adalah hasil tulisan siswa yang ditulis pada buram kedua dan

diberi nama tulisan Ay2.

2. Tulisan Ay6

Berikut ini adalah hasil tulisan siswa yang ditulis pada buram kedua dan

diberi nama tulisan Ay6.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 171: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

156

Universitas Indonesia

3. Tulisan By3

Berikut ini adalah hasil tulisan siswa yang ditulis pada buram kedua dan

diberi nama tulisan By3.

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 172: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

157

Universitas Indonesia

Lampiran 7b. Penilaian Tulisan Dengan Menggunakan Rubrik Pada Uji Coba Lapangan 2

Akan ditampilkan satu contoh penilaian rubrik tulisan

1. Penilaian Rubrik Tulisan Ay2

STUDENT : Katarina Vivi D

DATE :

CLASS : XI IPA

1

CATEGORY

CRITERIA AND SCORE LEVEL

SCORE

Advanced

(20-16)

Proficient

(15-11)

Basic

(10-6)

Below Basic

(5-0)

I

D

E

A

S

/

C

O

N

T

E

N

T

theme

Cohesion

States a compelling issue that

appeals to the audience.

Focus on topic is clear and

definite. Effective and

appropriate details create a

vivid picture showing

knowledge and insight.

States an effective issue

that makes a clear and

knowledgeable judgment.

Focus on topic is clear.

Sufficient details create a

picture showing some

knowledge and insight.

Issue is too narrow, too

broad or not immediately

clear to reader. Focus on

topic is somewhat defined.

Underdeveloped details

show little knowledge

No clear issue. Focus

on topic is not clearly

defined. Limited or

disconnected details

show a lack of

understanding.

15

2 CATEGORY

Advanced

(10-9)

Proficient

(8-6)

Basic

(5-3)

Below Basic

(2-0)

SCORE

O

R

Introduction/

Issue

Strong, engaging

introduction. The

introduction is inviting, states

the main topic, and previews

the structure of the writing.

Engaging introduction,

Adequate sequencing of

ideas based on purpose and

linked to issue, but it is not

particularly inviting to the

reader.

The introduction states the

main topic, but does not

adequately preview the

structure of the writing nor

is it particularly inviting to

the reader. Introduction

may need some revision.

There is no clear

introduction of the

main topic or structure

of the writing.

Introduction may not

exist or may need

major revision.

7

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 173: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

158

Universitas Indonesia

G

A

N

I

Z

A

T

I

O

N

Argument

pros

Presents powerful Argument

pros to support issue,

effective sequencing of ideas

enhances argument and links

to issue. Well documented

evidence provides a

consistent and convincing

perspective on issue.

Effectively supports issue

with relevant argument(s)

pros and evidence.

Adequately uses

elaboration techniques to

suit audience and purpose.

Supporting argument(s)

pros or evidence

insufficient, irrelevant or

unclear. Lacks

explanation/ elaboration.

Little or no supporting

reasons or credible

evidence to support

issue.

8

Cons

Effectively addresses

opposing viewpoints and

provides counter-arguments,

building a convincing and

well-focused argument.

Addresses an opposing

viewpoint and provides a

reasonable

counterargument.

Addresses opposing

viewpoint but does not

provide a reasonable

counterargument.

Doesn’t address

opposing viewpoint nor

provide

counterargument

8

Conclusion

Position

Powerful conclusion

reinforces issue. The position

of the student to the topic is

strong. She/he strongly

agrees to one of the

argument.

Conclusion reinforces

thesis and gives closure,

conclusion and issue are

clearly linked. Student’s

stance or position to the

topic is flexible. She/he is

flexible to both argument

pros and cons.

Conclusion attempt to

establish focus, conclusion

may need some revision.

The position of the student

is neutral toward the topic

Conclusion lacks focus,

conclusion may not

exist or may need

major revision.

9

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 174: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

159

Universitas Indonesia

3

CATEGORY Advanced

(20-16)

Proficient

(15-11)

Basic

(10-6)

Below Basic

(5-0)

SCORE

W

O

R

D

C

H

O

I

C

E

Precision,

Effectiveness,

Words/phrases powerfully

convey the intended message

in a very interesting and

precise way. Precise, vivid,

natural language creates a

clear and complete picture in

the reader’s mind.

Effective words/phrases

get message across.

Correct, adequate word

choice creates a clear

picture in the reader’s

mind.

More precise

words/phrases are needed

to create a clear message.

Ordinary word choice

attempts to create a picture

in the reader’s mind.

Verbs, nouns, adjectives,

and phrases are adequate.

Limited vocabulary;

words may be used

inappropriately.

Language choice and

phrasing is

inappropriate,

repetitive or lacks

meaning.

13

4 CATEGORY

Advanced

(20-16)

With 0-5 errors

Proficient

(15-11)

With 6-10 errors

Basic

(10-6)

With 11-15 errors

Below Basic

(5-0)

With > 15 errors

SCORE

C

O

N

V

E

N

T

I

O

N

S

spelling,

punctuation,

grammar

A strong grasp of the

standard writing conventions

is apparent: capitalization is

accurate, punctuation is

smooth and enhances

meaning, spelling is correct

even on more difficult words,

grammar is essentially

correct, usage is correct.

A strong grasp of the

standard writing

conventions is apparent

capitalization is correct,

punctuation is smooth and

enhances meaning,

spelling of common words

is correct; grammar is

generally correct, usage is

generally correct.

A basic grasp of the

standard writing

conventions is apparent.

Errors in conventions may

impair readability, errors

occasionally obscure

meaning.

A minimal grasp of the

standard writing

conventions is

apparent. Numerous

errors in conventions

distract and/or confuse

the reader. Limited

understanding of

appropriate

conventions.

12

TEACHER’S COMMENTS:

TOTAL

SCORE: 72

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 175: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

160

Universitas Indonesia

Lampiran 8. Toleransi Rentang Tertinggi Kesenjangan Antara Nilai Peneliti dan

Guru

Nilai Akhir

Nilai Akhir

Peneliti

Guru

SMA 8 Selisih

Peneliti

Guru

SMA 15 Selisih

82 78 4

75 75 0

72 75 3

91 90 1

94 95 1

93 90 1

96 95 1

66 65 1

57 55 2

71 70 1

83 83 0

75 83 2

96 95 1

90 90 0

94 95 1

68 65 2

std 1,30247

Std 0,755929

mean 1,625

Mean 1

rentang 2,92747

rentang 1,755929

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 176: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

161

Universitas Indonesia

Lampiran 9. Korelasi Penilaian buram 2 antara peneliti dan guru

1. Antara peneliti dan guru SMA 8

nilai buram

2

nilai peneliti P Correlation 0,989025

Sig. (2-tailed)

o,ooo

n 8

2. antara peneliti dan guru SMA 15

nilai buram

2

nilai peneliti P Correlation 0,950486

Sig. (2-tailed)

o,ooo

n 8

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 177: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

162

Universitas Indonesia

Lampiran 10. Toleransi Rentang Tertinggi Kesenjangan Nilai Antara Guru SMAN

8 dan SMAN 15.

Tulisan Hasil Nilai Dari Hasil Nilai Dari

Guru SMA tulisan Guru SMA

8 15 Selisih 15 8 Selisih

Ay1 78 85 7 By1 75 77 2

Ay2 75 73 2 By2 90 90 0

Ay3 95 95 0 By3 92 89 3

Ay4 95 92 3 By4 65 70 5

Ay5 55 60 5 By5 70 70 0

Ay6 83 80 3 By6 77 85 8

Ay7 95 90 5 By7 90 93 3

Ay8 95 95 0 By8 70 68 2

total 25 total 23 std 2,474874 Std 2,642374 mean 3,125 mean 2,875 rentang 5,599874 rentang 5,517374

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 178: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

163

Universitas Indonesia

Lampiran 11. Korelasi Penilaian buram 2 antara guru SMAN 8 dan SMAN 15

1. Korelasi Penilaian Tulisan B Antara guru SMAN 8 dan SMAN 15

nilai buram

2

nilai peneliti P Correlation 0,963268

Sig. (2-tailed)

o,ooo

n 8

2. Korelasi Penilaian Tulisan B Antara guru SMAN 8 dan SMAN 15

nilai buram

2

nilai peneliti P Correlation

0,938797

Sig. (2-tailed)

o,ooo

n 8

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 179: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

164

Universitas Indonesia

Lampiran 12. Toleransi Rentang Tertinggi Kesenjangan Nilai Bersama

Nilai

Tulisan

Antara Peneliti

dan Guru

Antara Guru

SMA 8 dan

SMA 15

selisih

Ay1 80 80 0

Ay2 73,5 74 0,5

Ay3 94,5 95 0,5

Ay4 95,5 93,5 2

Ay5 56 57,5 1,5

Ay6 83 81,5 1,5

Ay7 95,5 92,5 3

Ay8 94,5 95 0,5

By1 75 76 1

By2 90,5 90 0,5

By3 92,5 90,5 2

By4 65,5 67,5 2

By5 70,5 70 0,5

By6 76 80 4

By7 90 91,5 1,5

By8 69 69 0

total 21

std 1,108677891 mean 1,3125

rentang 2,421177891

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.

Page 180: UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314312-T 31201...UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI

165

Universitas Indonesia

Lampiran 13. Korelasi Penilaian bersama antara peneliti, guru SMAN 8, dan

guru SMAN 15

nilai buram

2

nilai peneliti P Correlation

0,991769

Sig. (2-tailed)

o,ooo

n 16

Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.