unit 6 ppi kirim

45
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2 U U nit nit 6 6 PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL DAN EVALUASI Kustiatun Widianingsih Endang Poerwanti Pendahuluan Para mahasiswa, pada unit sebelumnya Anda telah mempelajari tentang bagaimana mengidentifikasi dan asesmen ABK, maka selanjutnya Anda diharapkan mempelajari Perencanaan Program Pengajaran Individual Sebagaimana di sekolah-sekolah reguler, telah Anda jumpai bahwa layanan pembelajaran yang selama ini berlangsung saat ini cenderung lebih bersifat klasikal, dan proses pembelajaran semata-mata hanya didasarkan atas pencapaian tujuan kurikulum. Mengapa demikian? Karena guru pada umumnya tidak memahami dan tidak dibekali pengetahuan bahwa setiap individu memiliki kemampuan,masalah dan kebutuhan yang dialami siswa/anak didik. Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 1

Upload: kavitha-selvaraju

Post on 13-Aug-2015

232 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

UUnitnit 6 6

PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL DAN EVALUASI

Kustiatun Widianingsih

Endang Poerwanti

Pendahuluan

Para mahasiswa, pada unit sebelumnya Anda

telah mempelajari tentang bagaimana

mengidentifikasi dan asesmen ABK, maka

selanjutnya Anda diharapkan mempelajari

Perencanaan Program Pengajaran Individual

Sebagaimana di sekolah-sekolah reguler, telah

Anda jumpai bahwa layanan pembelajaran yang

selama ini berlangsung saat ini cenderung lebih

bersifat klasikal, dan proses pembelajaran

semata-mata hanya didasarkan atas

pencapaian tujuan kurikulum.

Mengapa demikian? Karena guru pada umumnya tidak memahami dan tidak

dibekali pengetahuan bahwa setiap individu memiliki kemampuan,masalah dan

kebutuhan yang dialami siswa/anak didik.

Coba Anda pikirkan, di sekolah reguler banyak ditemukan siswa dengan kondisi

anak yang memiliki keterbatasan intelektual, dengan IQ sangat rendah

contohnya anak tunagrahita dengan kondisi slow learner atau lambat belajar

Apakah dalam pembelajaran guru sudah mempertimbangkan kemampuan,

masalah dan kebutuhan nyata dari kondisi yang dihadapi anak. Dan bagaimana

cara pembelajarannya bagi anak dengan kebutuhan yang berbeda?. Setelah

Anda mengetahui bahwa setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda,

maka Program Pengajaran Individual merupakan salah satu cara pemberian

pelayanan secara individual sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 1

Page 2: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Saudara mahasiswa, mari kita bahas lebih lanjut mengapa dilakukan PPI

(Program Pengajaran Individual)?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut,

saudara pahami bahwa, Program Pengajaran Individual adalah untuk menjamin

bahwa setiap anak berkebutuhan khusus memiliki suatu program yang

diindividualisasikan untuk mempertemukan kebutuhan-kebutuhan khas yang

dimiliki mereka anak berkebutuhan khusus (Mulyono Abdurachman, 1995).

Unit ini akan mengantar Anda menguasai Indikator berikut :

.

Pelaksanaan pembelajaran pada paket bahan ajar ini Anda dapat

menggunakan LKM, yang dilaksanakan secara mandiri. Untuk memperdalam

kajian pada unit ini, saudara juga diminta untuk membuat program PPI

(Program Pengajaran Individual) dan evaluasi.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 2

Menjelaskan konsep Dasar Program Pengajaran Individual

Menjelaskan tujuan Program Pengajaran Individual,

Menjelaskan komponen Program Pengajaran Individual

Menjelaskan proses penyusunan Program Pengajaran Individual

Menjelaskan model Program Pengajaran Individual

Menjelaskan cara evaluasinya.

Page 3: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

SSub Unitub Unit 1 1

PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL

1. Pengantar

Bagaimana saudara mensikapi apabila proses pembelajaran hanya sebatas

mentransfer pengetahuan melalui pemindahan materi yang diambil dari

StAndart Kompetensi secara utuh, tanpa melihat kemampuan dan masalah

yang mendasar yang dihadapi anak, sehingga mengakibatkan proses

pembelajaran menjadi tidak bermakna tidak fungsional dan tidak menyentuh

apa yang sesungguhnya dibutuhkan anak secara optimal? Cermati kasus

berikut ini

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 3

Bu Rina adalah guru kelas 3 di SD Inklusif dengan mengampu kelas dengan

jumlah siswa 40 orang, dengan variasi kondisi dan kemampuannya.. Si “Ani”

telah diidentifikasi dan telah dirujuk dengan dokter bahwa Ani memiliki

hambatan membaca karena keterbatasan penglihatan; mata sebelah kiri Ani

kabur, sehingga tidak jelas jika melihat tulisan dipapan tulis, hal ini disebabkan

mata Ani pernah dioperasi katarak pada usia 5 th sehingga pAndangannya

sebelah kiri tidak berfungsi secara normal. Guru mengetahui kondisi tersebut

sehingga Ani telah dilakukan asesmen baik secara akademik, test

Intelligesi,sosial dan adaptif, kemampuan bahasa dan asesmen medis, dan

dilakukan oleh dokter sehingga Ani membutuhkan bantuan kaca mata. Secara

individual Ani telah dibuatkan rencana program pembelajaran individual sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan Ani. Dengan penglihatannya yang terbatas

maka gurunya membuatkan modifikasi pembelajaran dengan materi yang

dibuatkan secara individual dengan tulisan ukuran sesuai dengan kondisi

penglihatannya,maka Ani dapat belajar secara optimal.

Page 4: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Setelah Anda merenungkan kasus diatas, maka substansi pada sub unit ini

akan memberikan gambaran konsep dasar Progam Pengajaran Individual agar

saudara dapat mengembangkan perencanaan PPI dan menyusun PPI dan

evaluasi pembelajaran secara individual di sekolah Dasar/MI.

2. Konsep Dasar PPI

Program Pengajaran Individual istilah aslinya berbahasa Inggris, yaitu IEP (

Individualized Educational Plan), tetapi ada juga yang menyebutnya

Individualized Educational Program. Anda sebagai guru tentu saja menyiapkan

Rencana Program Pengajaran ( RPP ), sebagian komponen-komponen PPI

terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan ini terlihat ada dua hal yaitu : isi

program dan proses penyusunannya. Pada PPI disusun untuk setiap siswa

ABK bukan seluruh siswa dalam satu kelas. Karena sifatnya individual,

karakteristik anak yang dimaksud harus dideskrepsikan secara lengkap, baik

kemampuan maupun kelemahannya dalam semua aspek yang berkaitan

dengan pendidikan, termasuk prestasi belajar, tingkat kecerdasan, kondisi

emosi, kemampuan sosialisasi, fisik, kesehatan, dan sebagainya.

Perbedaan isi berpengaruh juga pada proses penyusunannya. RPP disusun

berdasarkan pada kuantitas materi yang harus diselesaikan oleh guru dalam

kurun waktu tertentu (misalnya satu semester) tanpa banyak

mempertimbangkan perbedaan individu pada siswa , yang berorientasi pada

materi, sebaliknya PPI berorientasi pada individu siswa. Oleh karena itu, proses

penyusunan PPI harus dimulai dengan asesmen kemampuan dan kelemahan

individu siswa secara menyeluruh engan menggunakan alat pengukuran yang

terpercaya. Proses penyusunan ini akan melibatkan berbagai tenaga

profesional, seperti guru sendiri, guru Pembimbing Khusus, psikolog, psikiater,

tenaga medis, dan pekerja sosial ( dalam hal ini jika memungkinkan ).

PPI merupakan program yang dinamis, artinya sensitif terhadap berbagai

perubahan dan kemajuan siswa, dan bukan hanya sebagai selembar kertas

yang harus diisi untuk kemudian ditumpuk di meja guru. PPI disusun oleh satu

tim yang semua anggotanya bertanggung jawab atas pelaksanaan program.

PPI harus memuat deskrepsi tingkat kemampuan anak dalam semua aspek

kurikulum yang merupakan hasil dari proses asesmen.Berdasarkan hasil

tersebut akan disusun tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, rincian

program layanan khusus yang disediakan, dan metode untuk mengevaluasi

program.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 4

Page 5: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Adapun garis –garis besar isi PPI adalah :

Deskripsi tingkat kemampuan anak sekarang

Tujua umum (jangka panjang) dan tujuan jangka pendek.

Rincian layanan pendidikan khusus dan layanan lain, termasuk seberapa

besar anak dapat brpartisipasi dalam pendidikan di kelas biasa.

Tanggal dimulainya setiap program, termasuk perkiraan waktu selesai dan

evaluasinya.

Kriteria untuk menentukan ketercapaian setiap tujuan.

3. Tujuan Program Pengajaran Individual

Secara garis besarnya tujuan program pengajaran Individual adalah untuk

membantu siswa yang bermasalah dalam belajarnya karena berbagai

keterbatasan, sehingga sering tidak dapat menyerap materi belajar yang

diberikan secara klasikal sehingga membutuhkan layanan pembelajaran yang

berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Adapun fungsi penyusunan PPI

bagi guru adalah:

Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan dan minat siswa, program yang

diindividualisasikan akan terarah pada kebutuhan dan sesuai dengan

tahap kemampuannya dan memberi arah pembelajaran saat ini.

Membantu setiap ABK memiliki program yang diindividualkan untuk

mempertemukan kebutuhan khas mereka dan mengkomunikasikan

program tersebut kepada orang-orang yang berkepentingan.

Meningkatkan keterampilan guru dalam melakukan asesmen tentang

karakteristik kebutuhan belajar tiap anak dan melakukan usaha

mempertemukan dengan kebutuhan-kebutuhan siswa.

Meningkatkan komunikasi antar / dengn anggota tim, khususnya

keterlibatan orang tua, sehingga sering bertemu dan saling mendukung

untuk keberhasilan Anak Berkebutuhan Khusus dalam pendidikan

Menjadi wahana bagi peningkatan usaha untuk memberikan pelayanan

pendidikan yang lebih efektif.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 5

Page 6: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

4. Komponen PPI.Komponen Program Pengajaran Individual meliputi :

4.1. Performance Levels (diskripsi tingkat kemampuan siswa saat ini )

Tingkat kemampuan/kecakapan yang diketahui dari hasil asesmen, yang

umumnya berkaitan dengan kemampuan akademik, pola perilaku khusus,

keterampiln menolong diri, bakat vokasional, dan kemampuan

berkomunikasi. Sebagai contoh, seorang anak bernama Dina berusia 13

tahun dirujuk oleh guru kelasnya karena berbagai kesulitan dalam bidang

akademik dasar. Setelah mendapatkan ijin dari orangtuanya , semua data

tentang Dina dikumpulkan oleh tim, hasilnya menunjukkan bahwa

memang Dina bermasalah dan perlu dilakukan asesmen formal. Asesmen

formalpun diadakan pada Dina, meliputi kemampuan akademik dasar

( membaca,menulis, berhitung), kemampuan inteligensi, kesehatan , dan

kondisi psikologisnya.

Hasil kemampuan membaca, hasil tes Dina dirangkum sebagai berikut:

Nama Tes Tanggal Interprestasi

PIAT 5 Juni 2011 Ejaan -1 : 8

Membaca permulaan – 1 : 3

Membaca pemahaman – 1: 4

Tes Konsonan 8 Juni 2011 Mengenai 10 dari 21 Konsonan

Membaca( checklist ) 9 Juni 2011 Pemahaman lisan : level 6

Membaca, dasar

Berdasarkan hasil tes diatas, maka dapat disimpulkan tingkat

kemampuan Dina dideskrepsikan pada PPI sebagai berikut :

Memperoleh skor 8 pada tes Ejaan level 1

Memperoleh skor 3 pada tes membaca permulaan level 1

Memperoleh skor 4 pada tes membaca pemahaman level 1

Dapat mengidentifikasi 10 dari 21 konsonan

Dapat mengidentifikasi beberapa kata pada level permulaan

Secara lisan dapat memahami bacaan untuk kelas 6

Diskripsi tentang tingkat kemampuan Dina mungkin dilengkapi tingkat

kemampuan pada semua aspek lain yang memang menunjukkan aspek

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 6

Page 7: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

non akademik seperti kondisi emosi,kemampuan fisik,kesehatan,

inteligensi, dan lain-lain. Tetapi jika Dina tidak menunjukkan kelainan,

maka tidak perlu ada deskripsi secara lengkap.

4.2. Longrange or annual goals ( Sasaran program pengajaran tahunan ).

Komponen ini merupakan kunci komponen pembelajaran karena dapat

memperkirakan program jangka panjang selama kegiatan sekolah dan

dapat dipecah-pecah menjadi beberapa sasaran. Kerjasama antara guru

dan orangtua perlu dilakukan sehingga tujuan pembelajaran lebih realis.

Tujuan jangka panjang ini merupakan pernyataan tentang apa yang akan

dicapai pada akhir tahun.

Misalnya: Dina mampu membaca kata dengan konsonan hidup dan

mati..........,Dina mampu menjumlahkan dan mengurangkan angka dua

digit....Tujuan tahunan dapat ditentukan dengan berbagai cara. Hasil tes

acuan norma umumnya juga menunjukkan secara pasti kelemahan dan

kelebihan anak, termasuk bagian-bagian yang tidak disukai oleh anak, dan

inilah yang dipakai untuk menetapkan tujuan pengajaran baginya. Atau

kemampuan pemahaman bacaan anak lebih jelek dari pada kemampuan

mengenal kata/huruf, anak mampu mengerjakan penjumlahan angka

dengan dua digit.

Hasil ter kriteria juga memberikan informasi penting yang bermanfaat

dalam penentuan tujuan tahunan. Hasil pengamatan perilaku anak dapat

memandu kita untuk mengidentifikasi masalah prilaku anak baik di sekolah

maupun di rumah. Guru mempunyai cara misalnya anak memerlukan

bimbingan untuk memusatkan perhatian, berkonsentrasi pada tugas saat

mengerjakan di dalam atau di luar kelas. Prosedur yang lain adalah

wawancara, baik langsung kepada anak maupun kepada orang lain yang

dekat dengan anak tersebut ( saudara-saudaranya). Dalam menentukan

tujuan pengajaran dapat dilakukan asesmen formal maupun informal.

Dari kasus Dina diatas, tujuan jangka panjang untuk kemampuan

membaca dapat ditetapkan sebagai berikut :

Dina dapat menyelesaikan tingkat dasar dari materi bacaan Seri Bacaan

Tingkat Permulaan.

Dina dapat membaca dan mengucapkan 75 kata baru

Dina dapat mengenal 11 konsonan awal baru.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 7

Page 8: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

4.3. Short term objectives (Sasaran belajar jangka pendek )

Ttujuan jangka pendek harus dikonsep dan dikembangkan melalui analisa

tugas, dipakai sebagai acuan dalam proses pembelajaran guna mencapai

kemampuan yang lebih spesifik. Sasaran belajar harus dapat diamati, dan

diukur, berpusat pada siswa, dan hendaknya mencerminkan hubungan

antara tingkat kecakapan dan tujuan akhir. Misalnya : membaca jam

dengan tepat, perangkat ketampilan yang diperlukan adalah :

Mengenal angka 1 – 12 pada jam, anak disuruh mengucapkan

angka 1 – 12 pada jam

Mengenal fungsi jarum jam pada jam

Menempatkan angka jam pada urutan yang benar

Mengenal bahwa waktu pada jam terlihat pada angka yang ditunjuk

oleh jarum ja pendek pada waktu jarum panjang tepat menunjuk ke

angka 12

Mengenal bahwa jarum panjang menunuk tepat ke angka 12 tepat

pada jam tertentu.

Contoh lain analisis tugas untuk tujuan..: menunjukkan kata yang

mempunyai huruf pertama yang sama dengan kata “nini”...kepada anak

akan ditunjukkan sederetan kata yaitu “budi, nana, ini “. Perangkat

ketrampilan yang diperlukan antara lain :

Ketrampilan visual membedakan huruf alfabet

Ketrampilan visual mengidentifikasi unsur pada permulaan kata

Mengetahui konsep” permulaan/pertama “

Memahami konsep “sama dan”berbeda”

Dari contoh diatas, hasil analisis tugas tersebut akan disusun menjadi tujuan

jangka pendek. Yang memiliki komponen yaitu :

Audience ( nama anak)

Behavior ( jenis prilaku atau ketrampilan yang diharapkan)

Condition ( kondisi saat perilaku yang diharapkan akan muncul )

Degree ( tingkat kemunculan prilaku ).

Misalnya : Jika ditunjukkan lima warna ( condition ), Dina ( audience ),

dapat menyebutkan nama-nama warna tersebut ( behavior) 100 % benar

(degree). Tujuan yang hendak dicapai harus spesifik ( jenis prilaku yang

diharapkan jelas dan tertentu ) dan operasional ( dapat diukur ).Satu

tujuan khusus hendaknya memuat satu jenis perilaku. Jenis prilaku yang

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 8

Page 9: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

dimaksud harus dapat diamati ( observable ) dan dapat diukur (

measurable ). Kata-kata seperti mengerti, memahami,.....adalah kata-kata

yang tidak operasional, sedangkan kata yang lebih operasional misalnya

menyebutkan, menjelaskan, memberi warna gambar, mendefinisikan, dsb.

Dari kasus Dina diatas, dapat dikembangkan banyak tujuan jangka

pendek, Dina dapat mengenal 11 konsonan baru, misalnya,

dikembangkan seperangkat tujuan jangka pendek sebagai berikut :

Jika ditunjukkan kata yang bermula dengan huruf “n”, Dina dapat

menyebutkan bunyi konsonan tersebut dengan 100% benar.

Jika ditunjukkan kata yang bermula dengan huruf “d”, Dina dapat

menyebutkan bunyi konsonan tersebut dengan 100% benar.

Jika ditunjukkan kata yang bermula dengan huruf “c”, Dina dapat

menyebutkan bunyi konsonan tersebut dengan 100% benar

...dsbnya ( sampai 11 buah konsonan terselesaikan ).

4.4. Description of services (Diskripsi pelayanan )

Deskripsi ini meliputi guru yang mengajar, isi program pengajaran dan

kegiatan pembelajaran, alat yang dipergunakan.

Ketentuan untuk layanan khusus meliputi pengajaran yang dikelas khusus

seperti ; bina wicara, audiologi, fisioterapi, terapi okupasional, rekreasi,

bimbingan psikiater, layanan medis, identifikasi dini, pekerjaan sosial,

pelatihan dan bimbingan orangtua, dan lain-lain, jika memang anak secara

individual memerlukannya. Pendidikan vocational juga termasuk layanan

pendidikan khusus. Ketrampilan mencuci piring yang diajarkan kepada

anak tuna grahita karena anak tersebut akan dipekerjakan di rumah

makan, misalnya, termasuk layanan khusus.

4.5. Dates of service (Tanggal pelayanan ) dalam Program Pembelajaran

Individual harus terdapat tanggal kapan pengajaran mulai dilaksanakan

dan antisipasi lamanya pelayanan.

4.6. Evaluation ( Penilaian ) Komponen ini berupa rencana tangal dimulainya

kegiatan untuk setiap tujuan khusus, jangka waktu kegiatan, dan tanggal

evaluasi untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan terkait. Juga

didiskripsikan metode, jenis, alat, dan kriteria evaluasi bai setiap

tujuan.Tujuan harus secara pasti menyebutkan kemampuan yang akan

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 9

Page 10: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

ditunjukkan anak,kriteria yang dapat diamati, dan kondisi munculya

perilaku atau kemampuan tersebut.PPI akan membuat jadwal evaluasi

paling tidak secara tahunan. Penilaian terbagi dalam dua bagian yaitu:

Penilaian untuk menentukan tingkat kecakapan sisiwa saat ini,

menjelaskan kekuatan dan kelemahan siswa (assesment)

Menilai keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan jangka

pendek yang telah ditetapkan.

5. Langkah Menyusun PPI

Setelah Anda mempelajari tujuan dan komponen PPI, maka Anda akan

mempelajari tentang proses penyusunan PPI. Menurut Kitano dan Kirby

(1986:160 ) dalam Mulyono Abdurachman ada

lima langkah utama dalam merancang suatu PPI.

membentuk Tim PPI atau TP3I ( Tim Penilai Program Pembelajaran

Individual ),

menilai kekuatan, kelemahan, dan minat anak, mengembangkan tujuan

jangka panjang ( long- range or annual goals) dan tujuan-tujuan jangka

pendek( short –term objectives),

merancang metode dan prosedure pencapaian tujuan, dan

menentukan metode evaluasi untuk menentukan kemajuan anak.

Saudara mahasiswa, dalam membentuk Tim PPI yang

terdiri dari orang-orang yang bekerja dengan anak dan

memiliki informasi yang dapat disumbangkan untuk

menyusun rancangan pendidikan yang komprehensif bagi anak. Tim ini

idealnya mencakup: guru khusus – guru reguler – Kepala Sekolah –orang tua –

diagnostician dan tenaga ahli lain ( konselor, speech therapist), bila

memungkinkan anak yang bersangkutan.

Selanjutnya, hasil penilaian awal kebutuhan anak yang diperoleh dari tes

formal, tes diagnostik kesulitan belajar,

pengamatan perilaku; yang bersumber dari wali

kelas, guru khusus, guru mata pelajaran, orang tua,

konselor dapat digunakan untuk mengembangkan

tujuan khusus pembelajaran,

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 10

Membentuk TIM

Menilai kekuatan ,kele

mahan dan minat anak

Page 11: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

menentukan program prioritas pelayanan kebutuhan individual, dalam jangka

waktu tertentu dan kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Pada perancangan pengembangan

tujuan pembelajaran dalam jangka

panjang, telah diatur dalam KTSP untuk

jangka waktu satu tahun, sementara

pengembangan tujuan jangka pendek

disusun oleh guru untuk satu kali

pertemuan pembelajaran, yang memuat

audience, behavior,condition, degree.

Perumusan tujuan pembelajaran ini memungkinkan guru untuk melakukan

evaluasi keberhasilan belajar siswa secara lebih tepat.

Pada langkah metode dan prosedur pembelajaran adalah sebuah rangkaian

proses bagaimana guru dapat melakukan

pembelajaran secara efektif dan efisien

sehingga siswa mencapai tujuan

pembelajaran-pembelajaran khusus. Metode

pembelajaran dapat berbentuk belajar

kolaboratif, belajar kooperatif,bermain

peran,belajar mandiri, sosiodrama, dll. Langkah terakhir yaitu metode evaluasi

ditentukan oleh Evaluasi kemajuan belajar anak diukur berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan dalam rumusan tujuan pembelajaran khusus.

Pencapaian tujuan pembalajaran yang telah dirumuskan

dalam setiap tujuan yang termuat dalam kompetensi

dasar. Hal penting yang harus dicamkan adalah dalam

melakukan evaluasi keberhasilan siswa adalah melihat

terjadinya perubahan prilaku pada diri siswa sebelum

dan setelah diberikan perlakuan , dan bukan membandingkan keberhasilan

tingkat pencapaian tujuan belajar yang dicapai dengan siswa lain yang ada

dikelas.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 11

mengembangkan tujuan jangka panjang ( long- range or annual

goals) dan tujuan jangka pendek( short –

term objectives),

Merancang metode dan prosedure

pencapaian tujuan

Menentukan metode

evaluasi

Page 12: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Menurut Marsh, Price, dan Smith ( 1983) dalam Sunardi ,2005) proses

penyusunan program pengajaran individual dapat digambarkan dalam diagram

sebagai berikut.

Diagram alur Layanan PLB ( Pendidikan Luar Biasa )

PENJARINGAN DAN IDENTIFIKASI (Anak Luar Biasa )

RUJUKAN KE TIM PLB

PERTEMUAN TIM PLB negatif

Positif

ASESMEN

PERTEMUAN TIM ASESMEN negatif

Positif

PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL

PELAKSANAAN PROGRAM

Kelas biasa

EVALUASI

6. Model Program Pengajaran Individual.Dalam menyusun Program Pembelajaran Individual banyak contoh yang dapat

kita gunakan, ada beberapa format PPI , tetapi semuanya mempunyai

komponen yang sama, yaitu deskripsi tingkat kemampuan sekarang, tujuan,

jangka waktu, jenis layanan khusus, dan evaluasi.

Illustrasi

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 12

Page 13: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Yeni berumur 12 tahun, ia tergolong siswa yang membutuhkan perhatian khusus.

Tempat tinggal Yeni jauh dari sekolah luar biasa ( SLB ), sehingga Yeni duduk di kelas

3 SD yang tidak jauh dari rumahnya. Dengan usia 12 tahun duduk di kelas 3 Yeni

termasuk anak yang bermasalah.Orang tuanya terlambat memasukkan sekolah karena

banyak sekolah yang tidak mau menerima Yeni dengan kondisi kurang

konsentrasi,agresif dan tidak dapat duduk dengan tenang . Pada saat guru

memberikan pembelajaran Yeni selalu berlari-lari disekitar kelas atau suka mengambil

benda yang dipegang teman lainnya seperti pensil, buku ,penggaris dan lain-lain. Hal

ini mengakibatkan mengganggu konsentasi teman lainnya dan menyusahkan guru

dalam memberikan pelayanan.Dengan hal tersebut guru kelas,guru pembimbing

khusus dan kepala sekolah menyusun program pembelajaran individual, dengan

harapan agar Yeni dapat diberikan layanan sesuai dengan kondisinya sehingga tujuan

yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal.

Berikut ini contoh PPI untuk Yeni.

Contoh 1.

PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL

DATA ANAK :

NAMA : .............................

UMUR/TGL LAHIR : .............................

SEKOLAH : ..............................

Diskripsi kemampuan sekarang :

Yeni menunjukkan perilaku yang agresif 15 % pada waktunya saat dievaluasi

secara sampel oleh dua orang pengamat dengan menggunakan instrumen

observasi yang reliabilitas / dipercaya.

Tujuan Jangka Panjang:

Kegiatan yang diarahkan oleh guru, Yeni akan menunjukkan prilaku agresif 5%

atau kurang dari waktu yang ditentukan berdasarkan hasil evaluasi observasi

secara sampel oleh dua orang pengamat dengan menggunakan instrumen

observasi yang reliabilitas/dipercaya.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 13

Page 14: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Tujuan jangka pendek :

NOTEMPAT &

TGL DIMULAI KEGIATANPENANGGUNG JAWAB

EVALUASI

1 12 -7-2011 di Kelas Khusus

secara konsisten Yeni akan menunjukkan perilaku non kontak selama 5 menit atau lebih sebanyak paling sedikit 3 kali selama 5 menit.

Guru Pembimbing Khusus ( guru PLB).

Observasi

terarah

2 12-9-2011Di kelas khusus

Dalam kelompok terdiri dari 3 orang dengan supervisi guru, Yeni akan menunjukkan perilaku non kontak selama lebih dari 5 menit selama lebih dari 3 hari.

Guru Pembimbing Khusus

Observasi

terarah

3 12-01 – 2011Di kelas biasa yang sangat terstruktur

Yeni akan menunjukkan prilaku agresif 8% atau kurang dari waktunya berdasarkan hasil evaluasi observasi secara sampel oleh dua orang pengamat dengan menggunakan instrumen observasi yang reliabilitas/dipercaya.

Guru kelas dan Guru Pembimbing Khusus (GPK) , guru PLB

Observasi

terarah

4 12 – 03 -2011Di kelas biasa

Yeni selama mendengarkan ceramah gurunya Yeni menunjukkan perilaku nonagresif selama paling sedikit 15 menit per hari selama 5 hari.

Guru kelas dan Guru Pembimbing Khusus (GPK) , guru PLB

Observasi

terarah

Presentase waktu : di kelas biasa 20 %,di kelas khusus 80 %.

Prosedur,Teknik, materi, dan faktor motivasi khusus:

a. Menggunakan penanganan modifikasi tingkah laku.

b. Berikan hadiah barang atau tindakan sebagai reinforcer jika anak

melakukan perintah.

c. Milikilah buku kerja terprogram

d. Setelah muncul prilaku nonagresif ,berilah umpan balik secepatnya.

e. Mulailah intervensi dengan individual, baru kemudian dengan kelompok

kecil 2 orang, 3 orang..dstnya.

f. Teruskan dengan materi kurikulum akademik yang baku, sehingga Yeni

dapat sering kembali ke kelas biasa.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 14

Page 15: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Penempatan di lingkungan belajar :

Secara konsisten pada awal intervensi,Yeni ditempatkan di ruang sumber atau

di ruang khusus. Pada tahap tujuan khusus/jangka pendek pada poin 1 dan 2

tercapai, Yeni di inklusifkan di kelas biasa selama satu jam dengan

pengawasan guru. Secara bertahap partisipasi di kelas ditingkatkan sejalan

dengan berkurangnya perilaku agresif.Secara konsisten Yeni diikutkan pada

kegiatan ekstra kurikuler dengan tidak menunjukkan perilaku agresif. Di kelas

Inklusif dengan teman sebayanya akan memberikan kegiatan tak terstruktur ini

dilakukan secara bertahap.

Telah menyetujui dan menerima PPI ini :

Kepala Sekolah : .......................... Orangtua : ...........................

Guru kelas : ......................... Guru PLB : ...........................

Pengawas : ......................... Psikolog : ..........................

Saudara mahasiswa, dari contoh PPI diatas, dapat Anda cermati bahwa asalah

utama yang dialami oleh Yeni adalah masalah prilaku. Untuk penanganan rilaku

dilakukan oleh guru bekerjasama dengan psikolog. Bandingkan dengan contoh

berikut.

Illustrasi Kasus 2:

Geri berusia 12 tahun ia lahir pada tgl 17 Agustus 1999.Setelah diadakan

identifikasi Geri adalah termasuk anak Tunagrahita berat ( severe ) dengan IQ

35.Ia sekolah di SD Muhammadiyah 1 Kota Malang. Jika dipanggil dan ditanya

namanya Geri dapat menyebutkan namun tidak jelas huruf R nya sehingga

diucapkan Gei. Jika di tanya dengan menunjukkan bapaknya ia menjawab

“papa” serta jika ditunjukkan ibunya. Ia mengucapkan “mama”. Selain ucapan

papa. Mama,maem dan menyebutkan namanya sendiri, Geri bisa

mengucapkan “pipi” Sehabis pulang sekolah Ia selalu bermain sepeda roda

tiga namun masih dijaga jika Geri bermain di jalan raya. Saat pelajaran olah

raga Geri berlari-lari, melompat dan bermain memanjat pohon di halaman

sekolah. Dalam kegiatan bina diri Geri telah memiliki ketrampilan melepas

pakaiannya sendiri, makan , dan ke kamar mandi sendiri.Menurut orang

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 15

Page 16: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

tuanya Geri suka bermain mainan sendiri tetapi harus ditemani orang yang

lebih dewasa, ia tidak bisa bergaul dengan teman sebayanya. Pada saat di

kelas ,jika diberikan pelajaran yang berat maka kesehatan Geri mulai tidak

memungkinkan ia akan kejang-kejang karena memang Geri selalu dalam

perawatan dokter. Pada saat Geri di kelas ia tidak dapat mengikuti pelajaran

yang diberikan gurunya di kelas 3 dibandingkan dengan kemampuan siswa

seusia Geri. Dengan kondisi seperti ini maka Geri memerlukan PPI.

Contoh 2. PPI untuk GERI.

PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL

Nama anak : Geri Tanggal lahir :17 -08- 1999

Sekolah : SD ........... Nama KS : ...................

Rekomendasi Penempatan : Kelas khusus selama dua bulan

Tanggal dibuat : September 2010

Diskripsi tingkat kemampuan sekarang :

Psikologis : Geri termasuk anak tunagrahita berat

Komunikasi : Geri dapat mengucapkan nama sendiri dan beberapa kata

seperti mama, mimik, maem, pipi, papa.

Motorik kasar/gerak : Geri dapat melompat, berlari, memanjat, dan naik

sepeda roda tiga

Bina diri : Geri dapat memakai dan melepas pakaian, makan dan ke

kamar mandi sendiri.

Sosial : Geri cenderung bermain sendiri asyik dengan mainannya,

tetapi selalu ditemani oleh orang dewasa.

Praakademik : Geri dapat memasangkan /menjodohkan benda-benda

sederhana seperti menyamakan bentuk dalam kotak.

Layanan khusus yang direkomendasikan :

a. Ahli bina wicara untuk membantu guru menyusun berbagai program

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 16

Page 17: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

latihan wicara.

b. Guru olah raga khusus bekerjasama dengan guru kelas mendiskusikan

menyusun program latihan melempar bola dan naik sepeda roda tiga.

c. Perawat akan berkonsultasi dengan orang tuanya tentang kebiasaan

Geri pada saat makan.

Catatan kesehatan : Untuk mengatasi kejang-kejang guru berkonsultasi

dengan orang tuanya dan telah mendapatkan perawatan dari dokter bahwa jika

Geri terjadi kejang-kejang maka akan diberi tablet sekali pada waktu makan

siang.

Perhatian Khusus :

1. Dengan kondisi Geri yang sering marah-marah dengan menangis dan

ngomong terus menerus dengan nada kesal dan bahasa yang tidak jelas

serta membuang barang yang ada didekatnya, maka teknik yang telah

dibuktikan efektif untuk mengatasi hal tersebut dengan menyingkirkan dari

kelas dan tidak memberi perhatian padanya.

2. Selama 1 sampai 2 tahun terakhir Geri sudah tidak menunjukkan kejang-

kejang, tetapi pengobatan tetap dianjurkan untuk diteruskan. Jika ternyata

masih dalm kondisi kejang-kejang maka guru hendaknya segera

mengubungi perawat atau dokter sekolah.

Kondisi fisik :

Tidak menunjukkan kondisi fisik serius, kecuali tangan kanan yang kurang

berfungsi dengan baik, sehingga Geri cenderung selalu menggunakan

tangan kirinya. Layanan fisioterapi hendaknya berkonsultasi dengan dokter.

Tujuan jangka panjang 1 : Geri akan mengucapkan “ salam/ sapaan” pada

guru setiap pagi.

Tujuan jangka pendek 1 :

o Kegiatan yang dilakukan: Guru mengucapkan kata “Selamat pagi”

sebanyak 6 kali, Geri akan dapat menirukannya dengan benar

( guru dan speech teraphy ) dilakukan tgl 8 s.d 14 Nopeber 2011

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 17

Page 18: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

o Kegiatan yang dilakukan: Jika bertemu guru di pagi hari, Geri

dapat menirukan ucapan selamat pagi dengan benar selama 4

hari berturut-turut (guru dan speech teraphy). Dilakukan tgl 18 s.d

21 Nopember 2011.

o Kegiatan yang dilakukan: Jika bertemu guru di pagi hari, Geri

dapat menirukan ucapan selamat pagi dengan bimbingan selama

3 hari berturut-turut ( guru dan speech teraphy ). Dilakukan tgl 23

s.d 26 Nopember 2011.

o Kegiatan yang dilakukan: Jika bertemu guru di pagi hari, Geri

dapat memulai ucapan selamat pagi tanpa bimbingan selama 4

hari berturut-turut ( guru dan speech teraphy ). Dilakukan tgl 28

Nopember s.d Desember 2011.

Tujuan jangka panjang 2 :

Geri dapat mengikuti aturan kegiatan makan siang tanpa pengawasan guru.

Tujuan jangka pendek 2 :

o Bulan Nopember 2011, pada waktu makan siang, Geri akan duduk diruang

makan dengan perhatian guru.

o Bulan Desember 2011, pada waktu makan siang, Geri akan duduk diruang

makan tanpa perhatian guru.

o Bulan Januari 2011, pada waktu makan siang Geri tidak mengganggu anak

lain dengan pengawasan guru.

o Bulan Pebruari 2011, pada waktu makan siang ,Geri tidak mengganggu

anak lain tanpa pengawasan guru.

Tujuan jangka panjang 3 :

Geri akan dapat menyebutkan fungsi tiga alat ( sendok, cangkir, sisir ).

Tujuan jangka pendek 3 :

o Bulan Nopember 2011, guru mengucapkan kata sendok, cangkir, sisir

sebanyak 5 kali, Geri akan dapat menirukannya dengan benar ( dapat

dibimbing guru dan ahli bina wicara )

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 18

Page 19: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

o Bulan Desember 2011, jika ditunjukkan sendok, cangki, sisir sebanyak 5

kali, maka Geri akan dapat menyebutkan nama benda-benda tersebut

dengan benar ( dibimbing guru dan ahli bina wicara)

o Bulan Januari 2012, Geri jika akan menggunakannya, ia dapat meminta

sendok, cangkir, dan sisir dengan ucapan yang benar ( bimbingan guru dan

ahli bina wicara ).

o Selanjutnya jika Geri memerlukannya, ia akan dapat mendemonstrasikan

penggunaan sendok, cangkir dan sisir dengan benar.

Telah mengetahui dan menyetujui program tersebut di atas :

Kepala Sekolah ..................................Orangtua ..................................

Guru Kelas ........................................Guru Pembinmbing Khusus.............

Speech Therapist ................................Fisiotherapist .................................

Guru Olah Raga ..................................Dokter ..........................................

Tingkat kecacatan( kemampuan dan kebutuhan ) yang dialami Geri lebih berat

dari pada Yeni. Oleh karena itu, jenis layanan khusus yang diperlukan juga

lebih banyak melibatkan tenaga profesional terkait. Geri memerlukan banyak

program bina diri, penanganan masalah prilaku, dan bidang akademik dasar

Latihan

Kerjakan latihan di bawah ini secara berkelompok dan cocokkan dengan materi di atas

1. Jelaskan, mengapa guru harus membuat Program Pengajaran Individual 2. Jelaskan tujuan perencanaan program pengajaran individual !3. Komponen apa sajakah yang harus dipersiapkan untuk Perencanaan Program Pengajaran Individual ?.4. Bagaimana Proses Penyusunan Program Pengajaran Individual?5. Jelaskan alur penyusunan program pengajaran idnividual !6. Susunlah program PPI dengan menggunakan format yang tedapat pada

unit ini, diskusikan dengan guru kelas atau guru Pembimbing Khusus dan kepala sekolah dan guru bidang study yang lain bahwa Anda sedang berlatih menyusun program PPI , bahwa Anda belum saatnya membantu anak berkesulitan belajar atau yang lainnya.

Rangkuman

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 19

Page 20: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

PPI merupakan program yang menjamin bahwa setiap anak berkebutuhan

khusus memiliki suatu program yang diindividualisasikan untuk

mempertemukan kebutuhan-kebutuhan khas yang dimiliki anak berkebutuhan

khusus

Tujuan PPI adalah untuk membantu anak/ peserta didik yang bermasalah

dalam belajarnya karena keterbatasan dalam penglihatan, pendengaran,

kecerdasan, motorik maupun prilaku sehingga anak/siswa sering tidak dapat

menyerap materi belajar yang diberikan secara klasikal sehingga

membutuhkan layanan pembelajaran yang berbeda dengan anak-anak pada

umumnya.

Fungsi PPI adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan dan minat siswa

sehingga program yang diindividualisasikan terarah pada tujuan.serta

membantu guru untuk mempertemukan kebutuhan khas mereka dan

mengkomunikasikan program tersebut kepada orang yang berkepentingan

agar pelayanan lebih efektip.

Komponen Program Pengajaran Individual meliputi :

Diskripsi tingkat kemampuan siswa saat ini

Sasaran program tahunan/ program jangka panjang

Sasaran belajar jangka pendek/program jangka pendek

Diskripsi pelayanan

Tanggal pelayanan

Penilaian

Soal Formatif 1

1. Tujuan Program Pembelajaran Individual adalah……A. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dan minat siswa B. membantu ABK yang membutuhkan layanan pembelajaran khususC. Untuk memberikan bantuan agar memudahkan guruD. Untuk memberikan layanan secara individual

2. Agar memudahkan siswa menerima pelajaran,ABK diberikan pelayanan dengan program…………………..A. Asesmen

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 20

Page 21: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

B. Pembelajaran IndividualC. Pembelajaran kelompokD. Pembelajaran Contekstual

3. Langkah-langkah penyusunan PPI adalah….A. Membentuk format PPIB. Membentuk tim, merancang ,mengembangkan dan menentukan metodeC. Membentuk tim, analisis kemampuan, mengembangkan tujuan,

merancang dan menentukan metode evaluasi.D. Membentuk TP3I, menilai, merancang , mengembangkan metode dan

menentukan metode

4. ABK memiliki kebutuhan khas sehingga dibutuhkan layanan secara……A. KelompokB. IndividualisasiC. BertahapD. Periodik

5. Berikut ini adalah Jenis Model Program PPI A. Model yang memiliki komponen : diskripsi kemampuan sekarang, tujuan

jangka panjang dan pendek,serta placementB. Model yang memiliki komponen: latar belakang, isi kasus, tujuan, jadwal

dan evaluasiC. Model yang memiliki komponen: identitas siswa, kemampuan sekarang,

rekomendasi, catatan kesehatan,perhatian khusus, tujuan jangka panjang dan pendek

D. Model berbentuk metrik atau uraian diskripsi

6. Aspek-aspek yang akan dievaluasi dalam PPI meliputi A. Tes intelektual, tes sosial dan emosiB. Tes hasil belajar, inteligensi, tes sosial, bahasa & laporan

perkembanganC. Tes kemampuan akademik, tes inteligensi, perilaku sosial,kemampuan

bahasa, dan riwayat perkembangan anak.D. Tes kemampuan kecerdasan, kemampuan sosial dan emosional

7. Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan serta minat yang dimiliki siswa maka perlu dilakukan ……….A. Program remedialB. Program pengayaan

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 21

Page 22: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

C. Program Pengajaran IndividualD. Program jarak jauh

8.Program PPI dapat di programkan dalam jangka……….A. Jangka menengah dan panjangB. Jangka panjangC. Jangka panjang dan pendekD. Jangka semesteran

9.Jenis tes Inteligensi, tes pendengaran, tes sosio motorik untuk ABK dapat dilakukan dengan cara ………………

A. Tes IndividualB. PsikotesC. Diagnostik kesulitan belajarD. StAndart tes

10. Setelah dilakukan asesmen oleh para ahli-ahli yang membantu untuk mengetahui kemampuan siswa ABK untuk mendapatkan …………

A. PPIB. RekomendasiC. ReferalD. Case Conference

Sub UnitSub Unit 2 2EVALUASI

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 22

Page 23: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

1. Pengantar

Setelah Anda memahami cara membuat Program Pengajaran Individual, Sub

unit ini membahas tentang bagaimana tindakan selanjutnya untuk melakukan

evaluasi. Evaluasi disini adalah tahap yang dilakukan setelah pelaksanaan

program pengajaran individual yang mendapatkan rujukan dari tim asesmen

dengan tujuan evaluasi formal untuk mengetahui tingkat kemampuan anak di

berbagai aspek dan untuk menentukan jenis dan tingkat penyimpangannya

2. Pengertian Evaluasi

Sunardi (2005) menjelaskan lebih jauh bahwa evaluasi untuk ABK adalah suatu

proses sistematis yang mengandung pengumpulan informasi, menganalisis,

dan menginterpretasi informasi tersebut untuk membuat keputusan-keputusan.

Dengan kata lain, keputusan-keputusan pendidikan dibuat berdasarkan hasil

analisis dan interpretasi atas informasi yang terkumpul. Informasi yang

dikumpulkan dapat dalam bentuk angka melalui tes dan atau deskripsi verbal

(melalui observasi). Evaluasi menjawab pertanyaan “seberapa baik unjuk kerja

peserta didik?” Dalam konteks pendidikan inklusif baik tidaknya unjuk kerja

peserta didik didasarkan atas kriteria yang mengacu pada kompetensi yang

harus dikuasai peserta didik dengan kecerdasan rata-rata dan seberapa

peningkatan unjuk kerja peserta didik yang dikenai program pembelajaran

individual (PPI). Anak berkebutuhan khusus dapat dinilai melalui dua kriteria

yaitu terhadap anak berkebutuhan khusus yang setelah kurikulum, metode,

strategi, media dimodifikasi sedemikian rupa sehingga anak dapat mengikuti

kurikulum reguler, maka pedoman penilainnya mengacu pada pedoman

penilaian reguler/ standar, sedangkan terhadap anak berkebutuhan khusus

yang terpaksa tidak dapat mengikuti kurikulum reguler dan diterapkan PPI,

maka penilaiannya menggunakan modifikasi tersendiri.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 23

Illustrasi

Seorang guru melakukan kegiatan pembelajaran matematika dengan menyusun

rencana pembelajaran dengan kompetensi dasar “membilang banyak benda.

Dalam kegiatan pembelajaran ada peserta didik yang kurang mampu untuk

menghitung dengan bilangan angka 1-50, dan anak tersebut diadakan

evaluasi/penilaian hasil belajar dengan diadakan asesmen pembelajaran.

Hasilnya anak tersebut mampu menghitung benda dengan memahami,

menghitung angka 1-10. Penilaian ini dapat diandalkan sebagai dasar

pengambilan keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan sudah atau

belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi.

Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dapat dijaring dan

dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi

atau hasil belajar yang akan dinilai. Oleh sebab itu, penilaian kelas lebih

merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk

memberikan keputusan, dalam hal ini nilai terhadap hasil belajar peserta didik

berdasarkan tahapan belajarnya. Dari proses ini, diperoleh potret/ profil

kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang telah dicapai.

Bahwa penilaian hanya dilakukan di dalam kelas tetapi juga diluar kelas, secara

formal dan informal, atau dilakukan secara khusus. Evaluasi/penilaian kelas

dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar-mengajar atau tes-tes

yang lainnya.

.

Page 24: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

3. Aspek –aspek apa yang akan dievaluasi

Untuk kepentingan pembelajaran bagi ABK ada beberapa komponen yang

harus di evaluasi yanitu

o Tes kemampuan akademik, termasuk dalam kelompok ini adalah tes-tes

tentang penguasaan ketrampilan akademik dan prestasi belajar di

sekolah. Hasil tes ini harus menunjukkan tingkat kemampuan yang

dicapai, kelemahan, dan bidang-bidang yang belum dikuasai oleh anak.

o Tes Inteligensi. Tes inteligensi dilaksanakan oleh tenaga profesi yang

berwenang (psikolog) untuk memperoleh gambaran tentang tingkat

kemampuan umum anak.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 24

Page 25: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

o Tes perilaku sosial dan adaptif.Perilaku adaptif adalah kemampuan

memenuhi tuntutan sosial lingkungannya secara efektif.Aspek disini

adalah tingkat kemandirian,perkembangan motorik, perseptual,

kemampuan berkomunikasi,sosialisasi, dan bina diri. Dalam pengukuran

perilaku sosial dan adaptif banyak digunakan teknik observasi, atau

wawancara baik langsung kepada anak maupun kepada orang tuanya

atau orang yang dekat dengan anak tersebut.

o Kemampuan bahasa, evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

kemampuan dan mengidentifikasi berbagai kelemahan bahasa ekspresif

dan reseptif yang kemungkinan dimiliki anak.Jika memang kemampuan

bahasa anak bermasalah maka akan diperlukan asesmen lanjutan

o Riwayat perkembangan anak yaitu memuat tentang data riwayat

kesehatan, hasil evaluasi terdahulu ( apabila pernah dilaksanakan), hasil

laporan dari instansi lain, perkembangan pendidikan, dan data tentang

keluarga merupakan materi penting dalam proses evaluasi formal.

Ada beberapa ketentuan dalam pelaksanaan evaluasi formal

o Tes hendaknya diberikan dalam bahasa ibu yang dipakai anak.

o Materi tes hendaknya telah divalidasi untuk penjaringan anak berkebutuhan

khusus

o Tes dilaksanakan oleh ahli yang telah terlatih.

o Tes hendaknya juga mampu mengidentifikasi kelemahan dan kemampuan

khusus yang dimiliki anak, tidak hanya memberikan gambaran umum seperti

halnya IQ

o Bahwa kelainan anak yang memiliki keterbatasan penglihatan,

pendengaran, keterbatasan fisik gangguan bicara hendaknya telah

diperhitungkan tidak berpengaruh pada hasil tesnya.

o Keputusan program pendidikan khusus yang paling sesuai bagi anak, tidak

boleh dibuat hanya berdasarkan pada hasil tes saja.

o Anak harus dievaluasi pada semua aspek yang keterkaitan dengan jenis

kelainan /hambatan yang dimiliki anak.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 25

Page 26: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah

perencanaan, pengumpulan informasi yang menunjukkan pencapaian hasil

belajar ABK, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar

peserta didik. Evaluasi dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti tes tertulis

(paper and pencil test), hasil kerja siswa melalui kumpulan hasil kerja/karya

peserta didik (portfolio), penilaian produk, penilaian projek dan penilaian unjuk

kerja (performance) peserta didik dengan melihat kondisi peserta didik.

5. Kriteria Evaluasi / Penilaian

Sama dengan konsep evaluasi paga umumnya, evaluasi untuk ABK dituntut

untuk memenuhi kriteria

a. Validitas : Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat

penilaian yang digunakan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan

isinya mencakup semua kompetensi yang terwakili secara proporsional.

b. Reliabilitas :Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil

penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang

reliable dan menjamin konsistensi. Misal, guru menilai dengan projek,

penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila

projek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama.

c. Terfokus pada kompetensi : Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis

kompetensi, penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi

(rangkaian kemampuan), bukan pada penguasaan materi (pengetahuan).

d. Keseluruhan/ Komprehensif :Penilaian harus menyeluruh dengan

menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi

siswa, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik.

e. Objektif :Penilaian harus dilaksanakan secara objektivitas. Untuk itu,

penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, menggunakan

bahasa yang dapat dipahami peserta didik, dan menerapkan kriteria

yang jelas dalam pembuatan keputusan atau pemberian angka (skor).

f. Mendidik : Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran

bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 26

Page 27: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

6. Prinsip-prinsip Evaluasi bagi ABK di Sekolah Inklusif.

Penilaian terhadap ABK dengan modifikasi

pembelajaran tidak menimbulkan masalah (tidak memerlukan PPI), maka

kriteria penilaiannya menggunakan kriteria siswa reguler.

Terhadap ABK yang tidak mampu memenuhi

target kurkulum reguler sekalipun telah dimodifikasi sehingga

menggunakan kurikulum PPI, maka kriteria penilaiannya berdasarkan

seberapa daya serap atau pencapaian tujuan yang telah disusun dalam

PPI.

Jika setiap aBK memerlukan PPI,maka

penilaianya atas dasar pencapaian tujuan masing-masing PPI Hal ini

dimungkinkan setiap anak mendapatkan nilai yang baik, sekalipun

kemampuannya berbeda.

Penilaian kuantitatif dalam PPI harus dilampiri

dengan penilaian narasi yang menjelaskan kompetensi yang telah

dicapai ABK.

Latihan

Diskusikan dengan temanmu !

1. Jelaskan aspek-aspek apa sajakah yang akan di evaluasi ?

2. Jelaskan ketentuan apa sajakah dalam pelaksanaan evaluasi?

3. Apa yang harus diperhatikan sebelum melakukan evaluasi pembelajaran?

Rangkuman

o Evaluasi adalah proses untuk mengetahui tingkat kemampuan anak di

berbagai aspek dan menentukan jenis dan tingkat penyimpangannya.

o Aspek yang akan dievaluasi meliputi komponen: tingkat kemampuan

akademik, Inteligensi, kemampuan prilaku sosial dan adaptif, kemampuan

bahasa komunikasi serta riwayat perkembangan anak.

o Ketentuan untuk mengadakan evaluasi meliputi: tes hendaknya diberikan

dalam bahasa ibu,dilakukan seorang ahli, serta materi yang diberikan

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 27

Page 28: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

telah divalidasi untuk penjaringan anak berkebutuhan khusus.

o Tes juga hendaknya mampu mengidentifikasi anak sesuai dengan

keterbatasannya dan hambatannya sehingga hendaknya telah

diperhitungkan tidak berpengaruh pada hasil tesnya.

o Keputusan program pendidikan khusus yang paling sesuai bagi anak

tidak boleh dibuat hanya berdasarkan pada hasil tes saja, tetapi pada

semua aspek.

o Kriteria Evaluasi/penilaian meliputi: Validitas, Reliabilitas, Terfokus pada

kompetensi, Komprehensif, Objektif, dan mendidik

o Prinsip-prinsip Penilaian Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusif.

Terhadap ABK yang tidak mampu memenuhi target kurkulum reguler

sekalipun telah dimodifikasi sehingga menggunakan kurikulum PPI, maka

kriteria penilaiannya berdasarkan seberapa daya serap atau pencapaian

tujuan yang telah disusun dalam PPI.

Jika setiap anak berkebutuhan khusus di kelas itu memerlukan PPI yang

berbeda, maka penilaianya atas dasar pencapaian tujuan masing-masing

PPI untuk masing-masing anak.

Penilaian kuantitatif dalam PPI harus dilampiri dengan penilaian narasi

yang menjelaskan kompetensi yang telah dicapai anak.

Soal Tes`Formatif 2:

1. Tes untuk mengetahui tingkat kemandirian,perkembangan motorik, perseptual, kemampuan berkomunikasi,sosialisasi, dan bina diri dapat dilakukan dengan melakukan …………..A. Tes sosial adaptifB. Tes diagnosticC. Tes InteligensiD. Tes motorik

2. Penilaian kuantitatif dalam PPI harus dilampiri dengan penilaian .........A. BelajarB. DiagnostikC. Narasi/diskriptipD. Nilai angka

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 28

Page 29: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

3. Penilaian yang berujud narasi yang menjelaskan tentang..........A. Kemampuan ABKB. Kelebihan dan kelemahan ABKC. Kompetensi yang telah dicapai ABKD. Kompetensi

4. Penilaian terhadap ABK yang tidak menimbulkan masalah maka kriteria penilaian menggunakan................A. PPI.B. Program IndividualC. Program sekolah regular

D. Program modifikasi

5. Untuk mendapatkan aktivitas penilaian kelas dapat dilakukan dengan cara .

A. Bertahap

B. Berkesinambungan

C. Berjangka pendek

D. Berjangka panjang dan pendek

6. Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat

ini artinya……………

A. Reliabilitas

B. Kontabilitas

C. Komprehensif

D. Akuntabilitas

7. Untuk menilai beragam kompetensi dan kemampuan siswa, sehingga

tergambar profil kemampuan utuh, dapat dilakukan dengan cara……

A. Bertahap

B. Berkesinambungan

C. Berjangka pendek

D. Berjangka panjang dan pendek

8. Penilaian apa yang seharusnya dinilai dan alat penilaian yang digunakan

sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan isinya mencakup semua

kompetensi yang terwakili secara proporsional, penilaian ini disebut......

A. Reliabilitas

B. Kontabilitas

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 29

Page 30: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

C. Validitas

D. Akuntabilitas

9. Salah satu tujuan evaluasi / penilaian adalah…………………….

A. Menggambarkan sejauhmana siswa telah menguasai suatu kompetensi

B. Menggambarkan sejauh mana tidak dapat menguasai kompetensi

C. Menggambarkan bahwa sebatas kemampuan yang dimiliki

D. Menggambarkan keberhasilan seseorang memenuhi kompetensi

10.Penilaian kelas dapat dilakukan dengan cara……………

A. Tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja, projek, dan tingkah laku.

B. Lisan, unjuk kerja kelompok dan individual

C. Tulis.lisan dan unjuk kerja.portofolio

D. Lisan,tulis, dan unjuk kerja

Jawaban Formatif 1

1. D

2. B

3. C

4. B

5. D

6. C

7. C

8. C

9. A

10. B

Jawaban Formatif 2

1. A

2. C

3. C

4. C

5. B

6. C

7. B

8. C

9. A

10.A

Referensi:

Amin Mohamad ( 1994 ), Ortopedagogik Anak Tunagrahita, Proyek Pembinaan Dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan, Jakarta

Alimim, Zaenal (2004), Reorientasi Pemahaman Konsep Special Education Ke Special Needs Education dan Implikasinya terhadap Layanan Pendidikan dan

kurikulum LPTK.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 30

Page 31: Unit 6 Ppi Kirim

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 2

Jurnal Asesmen dan Interpensi Anak berkebutuhan Khusus. Vol.3-2, 172-181.

Kathryn .P.Meadow (1980 ), Deafness and Child Development, University of California Press.USA.

Munawir Yusuf ( 1996 ), Pendidikan Tunanetra Dewasa Dan Pembinaan Karir, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik, Jakarta

Murni Winarsih. ( 2007 ), Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam Pemerolehan Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendeal Pendidikan

Tinggi Direktorat Ketenagaan, Jakarta

Glosarium

Performance Levels : adalah diskripsi tingkat kemampuan/kecakapan siswa

saat ini yang diketahui setelah dilakukan asesmen, sehingga guru kelas

dapat mengetahui kekuatan, kelemahan dan kebutuhan pembelajaran

siswa yang bersangkutan.

Description of services : adalah diskripsi meliputi : guru yang mengajar, isi

program pengajaran dan kegiatan pembelajaran, alat yang

dipergunakan dalam pengajaran dikelas khusus seperti ; bina wicara,

audiologi, fisioterapi, terapi okupasional, rekreasi, bimbingan psikiater,

layanan medis, identifikasi dini, dan lain-lain.

Validitas : berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat penilaian

yang digunakan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan

isinya mencakup semua kompetensi yang terwakili secara proporsional

Reliabilitas : adalah berkaitan dengan keajegan hasil penilaian. Penilaian

yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan

menjamin konsistensi.

Unit 6 Perencanaan Program Pengajaran Individual (PPI) dan Evaluasi 6 - 31