unej - potensi jus buah delima merah dalam pencegahan kelahiran prematur akibar period on tit is

43
POTESI JUS BUAH DELIMA MERAH DALAM PECEGAHA KELAHIRA PREMATUR AKIBAT PERIODOTITIS KARYA TULIS MAHASISWA Oleh : 1. Heryuntari D. Cahyani (071610101107) 2. Elyda A.A. Misrohmasari (041610101037) 3. Angga Septian (071610101036) FAKULTAS KEDOKTERA GIGI UIVERSITAS JEMBER 2008

Upload: aisyah-diakhir-zaman

Post on 28-Jul-2015

623 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

POTE�SI JUS BUAH DELIMA MERAH DALAM

PE�CEGAHA� KELAHIRA� PREMATUR AKIBAT

PERIODO�TITIS

KARYA TULIS MAHASISWA

Oleh :

1. Heryuntari D. Cahyani (071610101107)

2. Elyda A.A. Misrohmasari (041610101037)

3. Angga Septian (071610101036)

FAKULTAS KEDOKTERA� GIGI

U�IVERSITAS JEMBER

2008

Page 2: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

KATA PE�GA�TAR

Dengan kerendahan hati kami panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah

SWT atas rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “ Potensi Jus Buah Delima Merah

Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibat Periodontitis” tepat pada

waktunya. Penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak, oleh karena itu kami ingin menyampaikan terima kasih kepada yang

terhormat.

1. drg. Hj. Herniyati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Jember yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti

lomba ini;

2. drg. Happy Harmono, M. Kes., selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Jember yang telah memberikan berbagai fasilitas

sehingga karya tulis ilmiah ini dapat selesai tepat waktu;

3. Dr. drg. Didin Erma Indahyani, M.Kes., selaku Dosen Pembimbing karya tulis

ilmiah ini yang telah membimbing dan banyak memberikan masukan yang

berarti;

4. Orang tua kami yang dengan sepenuh hati selalu mendoakan kesuksesan kami

dalam setiap waktunya;

5. Pihak- pihak lain yang telah memberi dorongan moril sehingga kami bisa

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan sebaik-baiknya.

“Tak ada gading yang tak retak”, kami sadar bahwa karya tulis ilmiah ini jauh dari

sempurna, maka saran dan kritik yang membangun dari semua pihak diharapkan

demi lebih baiknya karya tulis ilmiah ini.

Demikian karya tulis ilmiah ini kami susun, semoga bermanfaat demi kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta menambah pengetahuan pembaca sekalian.

Jember, 8 September 2008

Penyusun

Page 3: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

RI�GKASA�

Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur

Akibat Periodontitis; Heryuntari Dian Cahyani, 071610101107; Elyda Akhya

Afida Misrohmasari, 041610101037; Angga Septian 071610101036; 2008: 28

halaman; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

Buah Delima (Ar Rumman) dalam Al Quran disebutkan tiga kali, yaitu dalam

Surat Al An’am 99 dan 141, serta Ar Rahman 68 dan dalam beberapa hadist.

Dalam salah satu ayat tersebut diperintahkan untuk mempelajari dan

memanfaatkannya dengan baik. Salah satu pemanfaatan buah delima adalah

dengan pembuatan jus buah delima merah yang banyak mengandung senyawa

polifenol yaitu flavonoid dan tanin. Kandungan polifenol telah terbukti dalam

beberapa penelitian digunakan dalam penanganan penyakit penyakit yang

diakibatkan inflamasi kronis.

Periodontitis merupakan inflamasi kronis yang terjadi pada jaringan penyangga

gigi. Faktor penyebab utama periodontitis yaitu bakteri plak yang lebih mudah

berkembang pada ibu yang mengalami kehamilan dikarenakan faktor hormonal.

Bakteri dan produknya dapat menginfeksi janin melalui jalur hematogen yang

berakibat pada kelahiran prematur.

Kelahiran prematur adalah kelahiran bayi sebelum 37 minggu usia kehamilan dan

dua pertiganya lahir dengan berat badan bayi kurang dari 2500 gram.

Dibandingkan dengan bayi yang lahir secara normal, bayi prematur lebih banyak

mengalami gangguan baik semasa periode neonatal maupun pada masa

perkembangan. Infeksi yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme

merupakan penyebab utama (40%) terjadinya kelahiran prematur selain faktor-

faktor lainnya. Apabila tidak ditangani dengan baik akan dapat menjadi penyulit

pada kehamilan. Salah satu bahan dari alam yang aman dan potensial dalam

mengatasi berbagai masalah kesehatan manusia adalah buah delima merah.

Nampaknya, kandungan flavonoid dan tanin dalam buah delima merah berpotensi

untuk dimanfaatkan dalam pencegahan kelahiran prematur akibat periodontitis.

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menelaah bagaimana potensi

dan mekanisme aksi secara ilmiah kandungan flavonoid dan tanin buah delima

merah dalam pencegahan kelahiran prematur akibat periodontitis.

Penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan di lingkungan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Jember pada bulan Juli hingga September tahun 2008. Penulisan

karya tulis ini disusun berdasarkan studi pustaka atau melalui pendekatan teoritik,

yaitu dengan mengumpulkan berbagai referensi yang berasal dari hasil penelitian

pada jurnal ilmiah, buku teks ilmiah dan situs-situs internet yang berhubungan

dengan masalah yang diangkat, kemudian menganalisisnya sehingga dapat

diambil suatu kesimpulan tentang potensi jus buah delima merah dalam

pencegahan kelahiran prematur akibat periodontitis.

Pencegahan kelahiran prematur akibat periodontitis selama kehamilan dapat

dilakukan dengan menghambat pertumbuhan bakteri plak dan mengurangi

Page 4: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

produksi prostaglandin akibat infeksi bakteri plak. Patogenitas penjalaran infeksi

berupa produk prostaglandin dan sitokin di dalam tubuh pada wanita hamil akan

menyebabkan terjadinya kontraksi otot uterus. Kontraksi otot uterus pada wanita

hamil yang terjadi sebelum waktunya akan menyebabkan persalinan dini. Hal ini

akan mengakibatkan terjadinya kelahiran bayi prematur.

Jus buah delima merah kaya akan dua tipe polifenol yaitu flavonoid dan tanin

yang dalam beberapa penelitian terbukti membunyai daya antimikroba. Senyawa

antimikroba golongan fenol akan mengoksidasi gugus sulfidril (SH) menjadi

ikatan disulfida (S-S) pada enzim bakteri, sehingga enzim yang berperan dalam

pengambilan glukosa, glikolisis dan pembentukan glukan terhambat yang

mengakibatkan pertumbuhan bakteri dan pembentukan plak gigi terhambat.

Reaksi oksidasi pada sel bakteri menyebabkan perubahan permeabilitas membran

sel bakteri yang berupa kebocoran komponen intraseluler dan hilangnya

keseimbangan osmotik. Akibatnya membran sitoplasma mengkerut membentuk

vesikel sehingga terjadi pengendapan serta koagulasi sitoplasma bakteri.

Pengendapan ini menghambat perbaikan dinding sel serta akhirnya menyebabkan

kehancuran sel dan mengakibatkan kematian bakteri. Berkurangnya jumlah

bakteri baik yang berada di rongga mulut ataupun yang ada dalam janin akan

berakibat berkurangnya reaksi inflamasi tubuh. Hal ini berarti berkurangnya

sistesis mediator inflamasi yang akan menurunkan produksi prostaglandin

sehingga kelahiran prematur dapat dicegah.

Melalui konsumsi jus buah delima merah yang banyak mengandung flavonoid,

proses iflamasi dapat dihambat. Mekanisme flavonoid dalam menghambat

terjadinya inflamasi melalui 2 cara yaitu : (1) menghambat pelepasan asam

arakidonat dan sekresi enzim lisosom dari sel neutrofil dan sel endothelial; dan

(2) menghambat fase proliferasi dan fase eksudasi dari proses inflamasi. Turunnya

kandungan asam arakidonat (AA) pada sel target dan sel efektor yang terdapat

pada membran fosfolipid jaringan, berakibat pada penurunan produksi

prostaglandin sehingga kelahiran prematur dapat dihindari.

Simpulan yang dapat diambil berdasarkan telaah dan analisis mengenai potensi

dan mekanisme aksi buah delima merah, maka pemberian minuman jus buah

delima merah pada masa kehamilan dapat mencegah kelahiran prematur akibat

periodontitis. Melalui kajian awal ini, perlu adanya kajian lebih lanjut tentang

kandungan jus buah delima merah bagi kesehatan dan penelitian in vivo untik

mengetahui secara tepat besar dosis yang dibutuhkan.

Kata kunci : jus buah delima merah, flavonoid, tanin, periodontitis, kelahiran

prematur, prostaglandin.

Page 5: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

DAFTAR ISI

HALAMA� JUDUL ................................................................................... i

HALAMA� PE�GESAHA� ..................................................................... ii

KATA PE�GA�TAR ................................................................................. iii

RI�GKASA� .............................................................................................. iv

DAFTAR ISI................................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii

DAFTAR TABEL........................................................................................ viii

BAB 1. PE�DAHULUA� .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 5

1.3 Tujuan Penulisan dan manfat penulisan..................................... 5

BAB 2. TELAAH PUSTAKA .................................................................... 6

2.1 Delima.............................................. ......................................... 6

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi ................................................ 7

2.1.2 Habitat dan Penyebarannya.............................................. 8

2.1.3 Kandungan Kimia Delima .............................................. 9

2.1.4 Manfaat Delima................................................................. 10

2.2 Jus Buah Delima Merah ............................................................ 11

2.3 Flavonoid .................................................................................. 11

2.4 Tanin ......................................................................................... 12

2.5 Kelahiran Prematur ................................................................... 13

2.5.1 Definisi Kelahiran Prematur ............................................ 13

2.5.2 Etiologi Kelahiran Prematur ............................................ 14

2.5.3 Patogenesis Kelahiran Prematur ...................................... 14

2.5.4 Akibat Kelahiran Prematur .............................................. 16

2.6 Prostaglandin............................................................................. 17

2.6.1 Definisi Prostaglandin..................................................... 17

2.6.2 Struktur dan Biosintesis Prostaglandin ........................... 17

2.6.3 Pengaruh Prostaglandin terhadap Persalinan .................. 18

2.7 Periodontitis

2.7.1 Gejala periodontitis........................................................... 19

2.7.2 Patogenesis periodontitis.................................................. 21

BAB 3. METODE PE�ULISA�................................................................ 22

3.1 Lokasi Penulisan ...................................................................... 22

3.2 Waktu Penulisan....................................................................... 22

3.3 Bahan dan Sumber Referensi ................................................... 22

3.4 Analisis Bahan dan Sumber Referensi ..................................... 22

3.5 Alur Penulisan.......................................................................... 23

Page 6: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

BAB 4. PEMBAHASA� ............................................................................. 24

BAB 5. SIMPULA� DA� SARA�............................................................ 28

DAFTAR PUSTAKA

CURRICULUM VITAE

Page 7: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

DAFTAR GAMBAR

2.1 Buah Delima Merah ............................................................................... …...

........................................................................................................................... 7

2.2 Struktur Kimia Flavonoid...............................................................................

12

2.3 Struktur kimia isomer-isomer dari ellagitanin dalam jus buah delima merah ..

13

2.4 Struktur Kimia Prostaglandin........................................................................

......................................................................................................................... 18

3.1 Skema alur penulisan karya tulis ilmiah .......................................................

......................................................................................................................... 23

4.1 Skema mekanisme intervensi buah delima merah dalam mencegah kelahiran

prematur ........................................................................................................

................................................................................................................... 24

Page 8: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

DAFTAR TABEL

2.1 Komposisi Gizi per 100 gram Buah Delima ........................................... 9

.......................................................................................................................

2.2 Kategori kelahiran prematur WHO........................................................ 28

Page 9: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

BAB 1. PE�DAHULUA�

1.1 Latar Belakang

Allah telah menjelaskan segala sesuatunya di Al Quran sebagai pedoman hidup

manusia di dunia, termasuk berbagai makanan yang bermanfaat bagi kesehatan

manusia. Sebagaimana disebutkan di dalam Al Quran surat Al Anam: 99, yang

artinya:

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan

air itu segala macam tumbuh tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh

tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang

menghijau itu butir yang banyak, dan dari mayang korma tangkai tangkai yang

menjulai, dan kebun-kebun anggur dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima,

yang serupa dan yang tidak serupa Perhatikanlah buahnya diwaktu pohonnya

berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang

demikian itu ada tanda-tanda ( kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

Dalam ayat ini jelas diperintahkan kepada manusia untuk memperhatikan

keberagaman dan keindahan disertai seruan agar merenungkan ciptaan-ciptaan-

Nya yang amat menakjubkan. Allah menciptakan tatanan ini dan

memperlihatkannya kepada manusia agar mereka mengambil hikmah dan

mensyukurinya. Bersyukur dengan terus berupaya untuk mempelajari kekuasaan

kekuasaan Allah dan memanfaatkannya dengan baik.

Salah satu kekuasaan Allah ini terbukti dengan berbagai khasiat dari delima.

Delima atau Ar Rumman dalam bahasa Arab, merupakan salah satu buah yang

disebutkan dalam ayat Al Quran di atas dan banyak terdapat di Asia Tenggara,

termasuk di Indonesia. Ada beberapa jenis delima yang yaitu delima putih, delima

merah, delima susu wantah, dan delima hitam buahnya berwarna ungu tua. Dari

ketiga jenis itu, yang paling terkenal adalah delima merah. Delima merah sering

ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias, juaga dapat dikonsumsi

buahnya. (Astawan 2008 dan Sastroamidjojo 1997 dalam Wiryowidagdo 2008)

Page 10: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

Kecuali sebagai tanaman hias, pohon delima merah mempunyai buah yang enak

untuk dikonsumsi dan banyak bermanfaat bagi kesehatan (Wiryowidagdo 2008).

Pemanfaatan buah delima untuk keperluan kesehatan ini telah dilakukan sejak

berabad abad tahun yang lalu (Shukla et al 2008).

Jus buah delima merah kaya akan dua tipe polifenol, yaitu kelompok flavonoid

seperti anthocyanin dan tanin terhidrolisis seperti punicalagin (Louba, 2007).

Flavonoid merupakan senyawa fenol yang banyak terdapat di alam. Senyawa ini

adalah zat pemberi warna merah, ungu, biru dan kuning buah dan tumbuh

tumbuhan (Lenny 2006, h. 14), sedangkan tanin merupakan kandungan tumbuhan

yang memberikan rasa sepat pada buah delima merah (Robinson 1995, h. 71).

Pemanfaatan buah ini semakin sering dilakukan terbukti sebagaimana penelitian

Menezes (2006), yang menunjukkan bahwa buah delima berfungsi sebagai anti

bakteri yang digunakan sebagai alternatif perawatan bakteri plak. Selain itu, buah

delima juga berperan dalam pengobatan penyakit inflamasi kronis seperti

periodontitis (Lansky dan Newman 2007, h.194).

Periodontitis merupakan inflamasi kronis yang terjadi pada jaringan penyangga

gigi yang mengakibatkan kerusakan pada ligamen periodontal dan tulang alveolar

dengan pembentukan poket atau terjadinya resesi (Carranza et al. 2006, h.120).

Faktor penyebab utama periodontitis yaitu bakteri plak (Fitria 2006, h. 61).

Bakteri yang paling banyak berperan terhadap timbulnya periodontitis adalah

bakteri Gram negatif, diantaranya yaitu Porphyromonas gingivalis (Pg),

Actinobacillus actinomycetemcomitans (Aa), Prevotella intermedia (Pi), dan

Bacteroides forsythus (Bf). Endodoksin Bakteri Gram negatif anaerob

lipopolisakarida (LPS) menyebabkan aktifitas biologis yang menyebabkan

keradangan pada host yang ditandai adanya mediator mediator iflamasi (Djais

2006, h. 55 dan Fitria 2006, h.60).

Pada wanita hamil bakteri dan produknya mudah berkembang dan menginfeksi

jaringan periodontal. Hal ini disebabkan karena ada adanya perubahan hormonal

pada saat kehamilan sehingga bakteri dan produknya dengan cepat berdifusi ke

jaringan dibanding keadaan normal (Fitria 2006, h. 62). Dari jaringan periodontal

Page 11: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

di rongga mulut, bakteri dan produknya dapat masuk dan berpengaruh pada janin

melalui jalur hematogen (Herawati & Hendrawati 2001, h. 91).

Beberapa penelitian pada wanita dengan kelahiran prematur didapati mempunyai

peningkatan jumlah yang signifikan bakteri AA dan BF pada plak subgingiva,

daripada wanita yang tidak mengalami prematur (Fitria 2006, h. 62). Penelitian

Offenbacher et al (1998) ditemukan fakta bahwa walaupun tanda tanda infeksi

traktus genito urine klinis dan subklinis tidak ada, selaput ketuban utuh dan tidak

ada tanda tanda awal kerusakan, namun ditemukan konsentrasi mediator inflamasi

yaitu prostaglandin E2 (PG-E2) dan tumor necroting factor α (TNF- α) di cairan

amnion meningkat tinggi dibandingkan dengan kelahiran normal.

Bayi prematur menurut WHO (World Health Organization) adalah bayi yang lahir

sebelum 37 minggu usia kehamilan. Kelahiran bayi prematur merupakan salah

satu masalah kesehatan utama dalam masyarakat. Hal ini menjadi masalah penting

di bagian obstetri khususnya di bidang perinatalogi, karena baik di negara

berkembang maupun negara maju penyebab morbiditas dan mortalitas bayi

terbanyak adalah bayi yang lahir prematur (Nuada et al. 2004, h. 14). Secara

global kira-kira 16% per tahun (lebih dari 200 juta) terjadi kelahiran prematur di

dunia. Menurut Mealey dan Klokkevod (2002), kejadian kelahiran prematur

adalah 7-11% di AS, 4-12% di Eropa, 10-12% di Afrika, 15% di Asia dan 6% di

Australia, dan sebagian besar (60%) meninggal. Di Indonesia angka kejadian

kelahiran prematur berkisar antara 10-20% (Nuada et al. 2004, h. 14). Di wilayah

negara-negara ASEAN, angka kematian bayi akibat gangguan perinatal pada

tahun 1997 adalah 41,4 % di Indonesia, lebih tinggi dari Vietnam (38%), Filipina

(36%), Thailand (30%), Malaysia (11%), dan Singapura (5%) (Offenbacher et al.

1998, h. 234).

Dibandingkan dengan bayi yang lahir normal, bayi prematur lebih banyak

mengalami gangguan baik semasa periode neonatal maupun pada masa

perkembangan. Ganggungan tersebut dapat berupa gangguan perkembangan saraf,

gangguan pernafasan, anomali kongenital dan seringnya komplikasi selama

perawatan yang dapat mengakibatkan kematian dan hambatan perkembangan

pada bayi. Bayi yang lahir prematur membutuhkan perawatan khusus, baik dari

Page 12: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

keluarga dan lingkungan sosial sehingga biaya perawatannya akan lebih banyak.

Penyebab kelahiran prematur belum dapat diidentifikasi dengan pasti karena

penyebabnya multifaktorial, namun beberapa faktor risiko yang berhubungan

dengan kejadian kelahiran prematur telah teridentifikasi. Kelahiran prematur dapat

dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi, pemakaian obat-obatan, faktor tingkah

laku, nutrisi dan keadaan patologis pada masa kehamilan (Dasanayake 1998, h.

207).

Mekanisme patogenik sebagai respon terhadap penjalaran infeksi bakteri dan

produknya adalah berupa produk prostaglandin dan sitokin yang berasal dari ibu

hamil dan janinnya (Hill, 1998). Prostaglandin merupakan derivat asam lemak

yang dihasilkan oleh membran fosfolipid (Guyton dan Hall 1997, h. 549 ). Dalam

keadaan normal menjelang proses persalinan, prostaglandin diproduksi terutama

pada amnion. Produksi ini akan meningkat secara fisiologis hingga ambang batas

yaitu pada saat kelahiran, prostaglandin akan menginduksi dilatasi servikal dan

menyebabkan proses kelahiran. Namun, produksi yang abnormal dari mediator ini

akan menyebabkan kelahiran prematur (Hill, 1998).

Kelahiran prematur akibat infeksi bakteri terjadi karena adanya endotoksin yang

merangsang produksi prostaglandin sehingga menyebabkan terjadinya kontraksi

miometrium dan juga adanya respon infeksi yang mengakibatkan kerusakan

struktur uterus dan pembuluh darah plasenta (Nuada et al. 2004). Sampai saat ini,

berbagai kemajuan diagnostik dan penanganan untuk mencegah terjadinya

kelahiran prematur belum memuaskan. Oleh sebab itu, upaya pencegahan untuk

terjadinya kelahiran prematur akibat periodontitis merupakan hal yang sangat

penting untuk segera dikaji.

Kandungan senyawa polifenol golongan flavonoid dan tanin dalam buah delima,

nampaknya dapat membuka peluang baru akan pemanfaatannya dalam mengatasi

masalah kelahiran prematur di Indonesia. Oleh karena itu, muncul gagasan untuk

membuat terobosan baru dengan memperkenalkan buah delima merah yang

memiliki potensi dalam mencegah kelahiran prematur akibat periodontitis.

Page 13: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu

permasalahan tentang bagaimana potensi dan mekanisme aksi secara ilmiah

kandungan flavonoid dan tanin buah delima merah dalam pencegahan kelahiran

prematur akibat periodontitis.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisa

1.3.1 Tujuan Penulisan

Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menelaah potensi dan mekanisme

aksi secara ilmiah kandungan flavonoid dan tanin buah delima merah dalam

pencegahan kelahiran prematur akibat periodontitis.

1.3.2 Manfaat Penulisan

Manfaat ilmiah yang dapat diperoleh setelah menelaah potensi dan mekanisme

aksi secara ilmiah kandungan flavonoid dan tanin buah delima merah dalam

karya tulis ilmiah ini antara lain sebagai: (a) dasar untuk melakukan penelitian

ilmiah secara in vivo dari flavonoid dan tanin yang terkandung dalam buah

delima merah sehingga dihasilkan bahan alternatif yang potensial dan aman

dalam pencegahan kelahiran prematur akibat periodontitis; dan (b) informasi

kepada masyarakat luas, khususnya pemerhati di bidang kesehatan mengenai

manfaat buah delima merah dalam pencegahan kelahiran prematur akibat

periodontitis.

Page 14: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

BAB 2. TELAAH PUSTAKA

2.1 Delima

Buah Delima (Ar Rumman ) dalam Al Quran disebutkan dalam Surat Al An’am

99 dan 141 serta Ar Rahman 68 yang artinya :

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan

air itu segala macam tumbuh tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh

tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang

menghijau itu butir yang banyak, dan dari mayang korma tangkai tangkai yang

menjulai, dan kebun-kebun anggur dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima,

yang serupa dan yang tidak serupa Perhatikanlah buahnya diwaktu pohonnya

berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang

demikian itu ada tanda-tanda ( kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman

(Al An’am ;99)

Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak

berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam macam buahnya,

zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya).

Makanlah dari buahnya (yang bermacam macam itu) bila dia berbuah, dan

tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya) dan

janganlah kamu berlebih lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang

orang yang berlebih lebihan (Al An’am : 141).

Di dalam keduanya (surga) ada (macam macam) buah buahan dan kurma serta

delima (Ar Rahman : 68).

Sebuah hadits mauquf dan marfu’, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam

bersabda bahwa tidak satupun buah delima yang kita makan melainkan dibuai

dengan biji buah delima surga. Harb dan lainnya meriwayatkan juga dari Ali bin

Abi Thalib bahwa Rasulullah bersabda dan memerintahkan untuk memakan buah

delima beserta minyak dan atau lemaknya karena dapat mengaktifkan pencernaan.

Page 15: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi

Delima merupakan tanaman perdu dengan batang yang bengkok dan

bercabang dengan tingggi 1 – 5 m ( Tjitrosoepom 1994, h. 229 ) dengan

batang pohon delima bulat, bercabang, berduri, ketika masih muda berwarna

coklat setelah tua berwarna hijau kotor. Berdaun tunggal, bentuk lanset, tepi

rata, ujung runcing,pangkal tumpul, panjang 1-8 cm, lebar 5-15 mm, tulang

daun menyirip, permukaan mengkilat dan berwarna hijau. Bunga pohon

delima mempunyai kelopak yang berlekatan, berwarna merah atau kuning

pucat, pada mahkota berbentuk membulat, tangkai sari melengkung berwarna

kuning, sedangkan putiknya berwarna putih, merah atau kuning. Buahnya

berupa buni, butat, diameter 5-12 cm, hijau kekuningan. Bentuk buah delima

bulat dan terkadang bundar. Lazimnya, buah delima bergelantungan pada

tandan. Pada delima yang masih muda buahnya berwarna hijau atau kemerah

– merahan dan setelah tua warnanya akan berubah sesuai dengan jenisnya

(Gembong 1994, h. 229) (Gambar 2.1).

Sumber: Wiryowidagdo 2008

Gambar 2.1. Buah Delima Merah

Klasifikasi taksonomi delima adalah sebagai berikut ini.

Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Myrtales

Page 16: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

Suku : Punicaceae

Marga : Punica

Jenis : Punica granatum L..

Nama umum/dagang : Delima

(Santoso 1998. h.44)

Terdapat tiga jenis delima yang tersebar di Indonesia, dikelompokkan

berdasarkan warna buahnya, yaitu delima putih yang berbunga putih, delima

merah yang berbunga merah, delima susu wantah yang berbunga merah, dan

delima hitam yang berbunga merah dan kulit buahnya berwarna ungu tua. Dari

ketiga jenis itu, yang paling terkenal adalah delima merah.

Delima merah sering ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias,

sekaligus untuk dimakan buahnya. Beberapa kultivarnya yang kerdil bahkan

telah dikembangkan khusus sebagai tanaman hias. Delima merah memiliki

rasa yang lebih manis dan segar, sedangkan delima putih rasanya lebih sepat

dan kesat, serta kurang manis (Wiryowidagdo 2008 & Astawan 2008).

2.1.2 Habitat dan Penyebarannya

Delima merupakan jenis tumbuhan subtropik, tumbuhan ini dapat bertahan

hidup pada suhu musim dingin yang rendah yaitu -10° C. Buah berkualitas

paling baik dihasilkan dari daerah yang beriklim dingin yang sejuk atau pada

musim panas yang panas dan kering. Delima ini tidak akan berbuah dengan

baik di daerahdaerah yang beriklim sangat lembab. Pada keadaan lingkungan

yang kering diperlukan pengairan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

delima. Pohon delima toleran terhadap tanah yang bagi kebanyakan tanaman

buah-buahan lain tidak dapat tumbuh subur, termasuk tanah berkapur dan

tanah basa. Di Asia Tenggara, pohon delima tumbuh dengan baik sampai

ketinggian 1600 m dari permukaan laut pada berbagai tipe tanah dengan

kisaran yang luas. Di wilayah yang lebih basah pohon delima akan selalu

hijau, pembungaan dan pembuahan menjadi berkepanjangan, dan kualitas

buah menjadi lebih rendah (IPTEKnet 2008).

Page 17: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

2.1.3 Kandungan Kimia Delima

Komposisi gizi per 100 gram bagian yang dapat dimakan dari buah delima

adalah: energi 68 kkal, air 81 g; protein 0,95 g; lemak 0,3 g; karbohidrat 17,2

g. Komposisi gizi secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Komposisi Gizi per 100 gram Buah Delima

Komponen Gizi Kadar

Air (g) 80,97

Energi (kkal) 68

Protein (g) 0,95

Lemak (g) 0,3

Karbohidrat (g) 17,17

Serat (g) 0,6

Kalsium (mg) 3

Besi (mg) 0,3

Magnesium (mg) 3

Fosfor (mg) 8

Kalium (mg) 259

Natrium (mg) 3

Seng (mg) 0,12

Tembaga (mg) 0,07

Selenium (mkg) 0,6

Vitamin C (mg) 6,1

Thiamin (mg) 0,03

Riboflavin (mg) 0,03

Niasin (mg) 0,3

Asam pantotenat (mg) 0,596

Vitamin B6 (mg) 0,105

Asam folat (mkg) 6

Fitosterol (mg) 17

Sumber : Astawan 2008

Kandungan penting lain yang terdapat pada delima adalah golongan polifenol

yang merupakan senyawa terbesar yang ditemukan pada tumbuhan, seperti

flavonoid dan tanin. Akar buah delima mengandung alkaloid pelletierine.

Kulit buah dan kulit batang delima mengandung 20-30 persen elligatanin

(tanin), triterpenoid, dan 0,5-1 persen alkaloid yang terdiri dari pelletierine

yang sangat toksik atau beracun, methylpelletierine, dan pseudopelletierine.

Kulit kayu dengan kandungan alkaloid pelletierin dan biji buah delima kaya

akan serat, pectin, dan gula, esterogen, isoflavon, phytoesterogen. (Astawan

2008)

Page 18: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

2.1.4 Manfaat Delima

Hampir semua bagian dari buah delima bisa dimanfaatkan, baik sebagai bahan

makanan hingga sebagai bahan obat – obatan. Beberapa penelitian telah

menjelaskan fungsi buah delima sebagai anti oksidan, anti bakteri,

antiinflamasi, anti virus dan beberapa terapi penyakit kanker (Lansky dan

Newman 2007, h.179; Morton 1987, h. 355).

Ekstrak metanol yang terdapat pada kulit delima merupakan senyawa yang

ampuh melawan bakteri penyebab diare seperti, Escherichia coli,

Pseudomonas aeruginosa, dan Salmonella typhi. Fungsi anti bakteri dan anti

mikroba juga terlihat pada uji fitoterapi buah delima yang mampu malawan

streptococci strains S. mutans, S. mitis, and C. Albicans, yang merupakan

mikroba dalam rongga mulut (Morton 1987, h. 355).

Tingginya kandungan tanin yang berkhasiat sebagai astringen, yaitu

menyusutkan selaput lendir usus sehingga pengeluaran cairan diare berkurang.

Sementara alkaloid pelletierine pada akarnya sangat membantu mengeluarkan

cacing pita dan cacing gelang dari usus. Kandungan asam sitrat dan sodium

sitran juga digunakan dalam perawatan dispesia dan lepra (Astawan 2008).

Kandungan polifenol pada buah delima terbukti dapat menjadi alternatif

pencegahan dan pengobatan yang disebabkan oleh inflamasi seperti atritis.

Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa buah delima dapat mencegah

proliferasi sel kanker dan memodulasi sinyal subseluller dan apoptosis pada

inflamasi.

Delima terbukti mampu menurunkan pertumbuhan tumor prostat secara

signifikan (Seeram 2006). Penelitian yang lain melaporkan bahwa buah

delima dapat menurunkan kadar kolesterol dan penyakit penyakit

kardiovaskuler lainnya ( Shukla et al. 2008), sedangkan konsumsi jus delima

kaya polifenol pada tikus dengan atheroslerotis menunjukkan pencegahan

secara signifikan pada lesi artherosclerotic dan sebagai bagian dari terapi

kanker prostat (Malik, 2005).

Page 19: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

2.2 Jus Buah Delima Merah

Salah satu cara yang mudah untuk pengolahan buah delima merah adalah dengan

pembuatan jus. Ada dua metode umum dalam pembuatan jus buah delima yaitu

pertama, dengan mengelupas kulit dan membuang bijinya kemudian dihancurkan

dengan mesin penghancur (blender). Metode kedua adalah membelah buah

menjadi dua bagian dan langsung dilakukan menghancuran dengan mesin

penghancur semua bagain dalam buah kemuadian dilakukan penyaringan. Dalam

metode kedua ini biasanya akan ditambahkan gula untuk menghilangkan rasa

sepat yang diakibatkan kandungan tanin pada buah (Morton 1987).

Kedua metode pengolahan ini tidak mempengaruhi jumlah anthocyanin, yaitu

warna pada jus, asam organic dan komposisi gula. Pembuatan jus tanpa

mengelupas kulit merupakan cara yang paling mudah dan ekonomis untuk

direrapkan dalam kehidupan sehari hari. Dengan cara ini jus akan lebih tahan

lama. Hal yang paling tidak menguntungkan pada cara ini adalah rasa sepat yang

dihasilkan oleh jus, namun hal ini bisa diatasi dengan pencampuran jus bersama

buah lain dan gula (Miguel et al. 2004).

Komponen fenol utama yang terdapt pada jus buah delima dapat dibagi dalam 4

kelompok. Kelompok pertama adalah salah satu kelompok flavonoid, yaitu

pigmen anthocyanin. Kelompok kedua adalah tanin yang terhidrolisis, yaitu

punicallagin. Kelompk ketiga yaitu ellagic acid dan glukosanya, sedangkan

kelompok keempat adalah kelompok besar tanin yang terhidrolisis lainnya (Gil et

al. 2000, h.4586).

2.3 Flavonoid

Flavonoid merupakan kelompok senyawa fenol yang paling dapat ditemukan di

alam dan pada hampir semua bagian tumbuhan. Flavonoid mempunyai kerangka

dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua cincin benzen terikat

pada suatu rantai propana (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6

(Lenny 2006, h. 14) (Gambar 2.2).

Page 20: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

Sumber : Robinson 1995, h. 191

Gambar 2.2. Struktur Kimia Flavonoid

Flavonoid dikelompokkan menjadi 6 golongan yaitu, flavon, isoflavon, flavanon,

flavonol, khakon, antosianin yang banyak terdapat pada buah delima.

Penggolongan flavonoid ini didasarkan pada perbedaan struktur kimianya yaitu

perbedaan substituen cincin heterosiklik yang mengandung oksigen dan

perbedaan distribusi gugus hidroksil (Sabir 2003, h.82).

Sebagian besar senyawa flavonoid alam ditemukan dalam bentuk glikosida,

dimana unit flavonoid terikat pada suatu gula. Glikosida adalah kombinasi antara

suatu gula dan suatau alkohol yang saling berikatan melalui ikatan glikosida

(Lenny 2006, h. 17).

2.4 Tanin

Tanin merupakan kandungan tumbuhan yang bersifat fenol dan mempunyai rasa

sepat. Secara kimia tanin tumbuhan dibagi menjadi dua golongan yaitu tanin yang

terhidrolisis dan tanin kondensasi. Tanin yang terhididrolisi mengandung ikatan

ester yang dapat terhidrolisis jika dididihkan dalam asam klorida ester. Bagian

alkohol dari ester ini biasanya gula dan sering kali glukosa. (Robinson, 1991:71-

72).

Beberapa tanin, seperti punicalgin yang ada pada buah delima merah bertindak

sebagai isomer yang dominan dari ellagitanin mempunyai aktivitas antioksidan

yang besar (Gambar 2.3). Tanin menghambat pertumbuhan tumor dan mengurangi

kadar LDL darah serta menghambat enzim seperti reverse transkriptase dan DNA

topoisomerase (Seeram et al. 2006).

Page 21: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

Sumber : Seeram et al. 2006

Gambar 2.3.Struktur kimia isomer-isomer dari ellagitanin dalam jus buah delima

merah

2.5 Kelahiran Prematur

2.5.1 Definisi Kelahiran Prematur

Kelahiran Prematur menurut WHO (1979) didefinisikan sebagai bayi yang

lahir sebelum 37 minggu usia kehamilan atau kurang dari 259 hari

(Prawiroharjo, 2002). Menurut Meadow dan Newell (2005, h. 69), dua pertiga

dari bayi yang lahir prematur merupakan bayi yang lahir dengan berat lahir

rendah (kurang dari 2500 gram).

Tabel 2.2 Kategori kelahiran prematur WHO

Klasifikasi Definisi

Prematur Kurang dari 37 minggu usia kehamilan

Sangat prematur Kurang dari 32 minggu usia kehamilan

Prematur yang ekstrim Kurang dari 28 minggu usia kehamilan

Sumber : Tucker dan McGuire 2004, h.676 ; Kamali, 2005

Page 22: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

2.5.2 Etiologi Kelahiran Prematur

Pada beberapa kasus, penyebab dari kelahiran prematur hampir tidak dapat

terdiagnosis hal ini disebabkan karena etiologinya yang multifaktorial (Von

Der Pool 1998, h. 2). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelahiran

prematur dapat berasal dari ibu, janin dan lingkungan antara lain: (1) ibu yang

hamil dengan usia dibawah 18 tahun dan diatas 40 tahun, (2) keadaan sosial

ekonomi dan pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan yang rendah

menyebabkan asupan gizi dan pengawasan terhadap kehamilan kurang, (3)

risiko obstetrik seperti adanya riwayat kelahiran prematur pada ibu hamil,

aborsi dan multipara dapat berpengaruh pada kehamilan berikutnya, (4)

kehamilan dengan janin yang mengalami hindramnion dan kelainan

kromosom, (5) faktor dari lingkungan seperti radiasi dan zat toksik dalam

rokok, dan (6) adanya infeksi pada ibu hamil (Oedijani 2003, h. 24).

Infeksi bakteri merupakan keadaan yang sering ditemukan pada kelahiran

prematur. Secara umum infeksi bakteri terjadi melalui 2 jalur primer yaitu

infeksi transervikal (ascending infection) dan hematogen (transplacental

infection). Kadang-kadang terjadi kombinasi 2 jalur misalnya infeksi

mikroorganisme secara ascending mengenai endometrium dan kemudian

masuk ke peredaran darah fetus melalui vili khorion. Infeksi transplasental

merupakan transmisi virus, bakteri atau parasit secara hematogenesis yang

dapat terjadi selama masa kehamilan (Oedijani 2003, h. 24). Hal ini

dibuktikan dengan adanya fakta bahwa meskipun tidak terdapat tanda klinis

maupun sub klinis pada traktus genitourin dan keadaan selaput ketuban masih

utuh, namun ditemukan konsentrasi mediator inflamasi yaitu prostaglandin

dan Tumor -ecrotizing Factor Αlpha (TNF-α) di cairan amnion meningkat

tinggi (Offenbacher et al. 1998).

2.5.3 Patogenesis Kelahiran Prematur

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup ke

dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lahir lain (Mochtar,

1998). Proses ini berlangsung secara kompleks yang merupakan perpaduan

Page 23: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

faktor ibu dan janin. Uterus yang pada masa kehamilan tenang, frekuensinya

semakin meningkat pada bulan-bulan terakhir kehamilan (Challis et al 2000).

Pada proses persalian normal beberapa saat sebelum kelahiran kadar

progesteron akan menurun sedangkan estrogen meningkat, yang

mengakibatkan perubahan perubahan yaitu; (1) pelunakan dan pematangan

serviks; (2) peningkatan jumlah reseptor oksitosin pada miometrium; (3)

peningkatan respon kontraksi dari mometrium terhadap uterotonin

(Cunningham et al. 1997, h. 83-84). Dan selama proses kelahiran, akan terjadi

dilatasi servik yang akan mengaktifkan reseptor peregangan servik (cervical

stretch receptor). Saraf sensori dari reseptor peregangan servik akan

merangsang hipotalamus dan pituitari posterior untuk melepaskan hormon

oksitosin yang secara khusus menyebabkan kontraksi. Oksitosin memiliki

peran penting dalam mengoptimalkan proses persalinan yaitu bekerja secara

sinergis dengan prostaglandin yang diproduksi di dalam jaringan intrauterin.

Pelepasan oksitosin akan meningkat hingga kelahiran sempurna (Wynn et al.

1987, h 150).

Pada kelahiran prematur yang disebabkan oleh infeksi bakteri plak seperti

periodontitis akan terjadi peningkatan prostaglandin secara dini. Hal ini

dijelaskan oleh Moliterno dan Monteiro (dalam Fitria 2006, h. 61), yang

menyatakan bahwa infeksi oleh bakteri dan produknya pada membran janin

dan amnion akan merangsang makrofag yang terdapat pada membran janin

dan plasenta untuk menghasilkan sitokin proinflamatori yang berupa

interleukin-1 (IL-1), interleukin-6 (IL-6), dan Tumor -ecrosis Factor Alpha

(TNF-α). Sitokin proinflamatori ini merupakan mediator pada proses

keradangan yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan merangsang

produksi prostaglandin.

Williams (dalam Oedijani 2003, h. 27). Fosfolipase A2 adalah enzim yang akan

menghidrolisis asam arakidonat menjadi prostanoid. Fosfolipase terdapat

disemua membran sel dan akan muncul karena produk bakteri. Salah satunya

adalah prostaglandin. Peningkatan prostaglandin selama kehamilan dapat

menyebabkan kontraksi uterus dan rupturnya membran secara dini.

Page 24: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

Selain respon imun dari ibu serta infeksi bakteri dan produknya, janin juga

memiliki peranan dalam proses persalinan prematur. Pada janin yang

terinfeksi, akan terjadi peningkatan produksi corticotropin releasing hormone

(CRH) oleh hipotalamus dan plasenta janin yang menyebabkan peningkatan

sekresi kortikotropin janin. Peningkatan sekresi kortikotropin akan

mengakibatkan peningkatan produksi kortisol oleh kelenjar adrenal. Selain itu,

pada janin akan terjadi peningkatan produksi sitokin proinflamatori. Adanya

peningkatan kortisol dan sitokin proinflamatori merangsang produksi

prostaglandin oleh janin (Goldenberg et al 2000, h. 5).

2.5.4 Akibat Kelahiran Prematur

Kelahiran prematur merupakan tantangan bagi perawatan kesehatan perinatal.

Sebagian besar terjadi kematian selama periode perinatal pada bayi yang lahir

prematur. Kelahiran prematur akan berpengaruh pada kesehatan bayi sehingga

membutuhkan perawatan lebih lama di rumah sakit dengan biaya perawatan

yang tinggi (Tucker dan McGuire 2004).

Secara fisiologis, kondisi bayi prematur adalah sebagian masih sebagai janin

dan sebagian bayi baru lahir. Bayi pematur yang dilahirkan pada usia

kehamilan kurang dari 37 minggu mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit-

penyakit yang berhubungan dengan prematuritas, antara lain sindroma

gangguan pernafasan idiopatik (penyakit membran hialin), aspirasi pneumonia

karena refleks menelan dan batuk yang belum sempurna, perdarahan spontan

dalam ventrikel otak lateral akibat anoksia otak yang erat kaitannya dengan

gangguan pernafasan, hiperbilirubinemia karena fungsi hati belum matang dan

gangguan sistem saraf pusat lain (Graham, 2002; Damanik et al., 2004).

Bayi prematur paru-parunya memiliki kemampuan minimum berkembang

dalam rahim untuk mempersiapkan kehidupan di luar rahim. Produksi

surfaktan seringkali tidak memadai untuk mencegah alveolar collapse dan

atelektasis, sehingga bayi yang lahir akan mengalami sindrom gawat nafas

(respiratory distress syndrome) atau disebut penyakit membran hialin dan

berlanjut pada keadaan asfiksia (lemas) dan kemudian meninggal (Challis et al

2002)

Page 25: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

Sindrom susunan saraf pusat dapat terjadi pada bayi yang lahir prematur. Hal

ini disebabkan oleh tidak memadainya koordinasi refleks menghisap dan

menelan. Ketidakmatangan pusat pernafasan di batang otak mengakibatkan

apneic spells. Sedangkan infeksi sepsis atau meningitis kira-kira empat kali

lebih berisiko pada bayi prematur daripada bayi normal. Fungsi ginjal pada

bayi prematur masih belum matang, sehingga batas konsentrasi dan dilusi

cairan urin kurang memadai seperti pada bayi normal (Graham 2002;

Damanik et al. 2004).

2.6 Prostaglandin

2.6.1 Definisi Prostaglandin

Prostaglandin adalah sederetan asam lemak tak jenuh 20 karbon yang

mengandung cincin siklopentana dan merupakan suatu mediator yang

mempunyai berbagai macam efek fisiologis. Bersama dengan prostasiklin dan

tromboksan akan membentuk prostanoid, yaitu kelas dari derivat asam lemak

dan subklas eikosanoid (Harrison 2007).

Nama prostaglandin berasal dari kata prostate dan glands yang berarti kelenjar

prostat. Zat-zat ini pertama kali diisolasi dari cairan semen tetapi sekarang

dapat disintesis pada kebanyakan organ tubuh (Ganong 1998). Prostaglandin

berfungsi mengaktivasi respon inflamasi yang menimbulkan rasa sakit dan

panas, bekuan darah bila pembuluh darah rusak, menginduksi persalinan dan

berbagai proses dalam kehamilan serta bekerja pada berbagai organ tubuh

seperti saluran percernaan dan ginjal (Ophardt 2003).

2.6.2 Struktur dan Biosintesis Prostaglandin

Struktur prostaglandin (Gambar 2.6) terdiri dari 20 kerangka karbon yang

mempunyai 5 cincin (siklopentana) dengan 2 rantai samping alifatik (Katzung,

2002). Prostaglandin memiliki berbagai variasi struktur yaitu berupa 1 satu

ikatan, 2 ikatan, atau 3 ikatan ganda. Pada kelima cincinnya terdapat juga

ikatan ganda, sebuah keton, atau alkohol (Ophardt 2003).

Page 26: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

Sumber : Katzung, 2002

Gambar 2.4 Struktur Kimia Prostaglandin

Prostaglandin merupakan derivat asam karboksilat yang berasal dari asam

lemak tidak larut yang dibentuk secara endogen dengan efek fisiologi yang

besar (Katzung, 2002; Ophardt, 2003). Secara biokimia, prostaglandin

disintesis dari asam lemak (asam arakidonat). Asam arakidonat merupakan

prekusor obligat untuk biosintesis prostaglandin. Prostaglandin dibentuk oleh

asam arakidonat yang bebas, sehingga asam arakidonat harus dilepaskan dari

bentuk esternya sebelum diubah menjadi prostaglandin (Cunningham et al.

1997, h. 224-225)

2.6.3 Pengaruh Prostaglandin terhadap Persalinan

Prostaglandin merupakan salah satu agen uterotonin yang bertanggung jawab

dalam mempersiapkan uterus untuk persalinan. Kadar prostaglandin di dalam

cairan amnion, darah, urin ibu dan jaringan intrauterin meningkat pada saat

persalinan. Prostaglandin (PGE2 dan PGF2α) yang diproduksi pada stadium

kehamilan akan menimbulkan kontraksi-kontraksi otot uterus dan aborsi atau

kelahiran janin (Cunningham et al. 1997, h.225). Prostaglandin juga bekerja

menginduksi perubahan-perubahan pada pematangan servik dengan merubah

metabolisme matriks ekstraseluler. Selain itu, prostaglandin juga memiliki

peran dalam proses adaptasi janin terhadap kelahiran dengan menghambat

pergerakan dan pernafasan janin untuk menghemat energi, mengatur jalur

HPA (Hypothalamic Pituitary Adrenal) dan memelihara aliran darah dalam

uterus dan plasenta (Challis et al., 2002).

Prostaglandin sebagai mediator dalam proses persalinan pada mamalia

berfungsi untuk mengurangi sintesis kolagen pada membran janin dan

Page 27: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

meningkatkan ekspresi matriks metaloproteinase (MMP) pada fibroblas (Parry

dan Strauss, 1998). Pada proses rupturnya membran janin, MMP terlibat

dalam proses degradasi kolagen interstisial (Crider et al 2005.h 594).

2.7 Periodontitis

Periodontitis didefinisikan sebagai keradangan kronis yang terjadi pada jaringan

penyangga gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik dalam bentuk

kerusakan pada ligamen periodontal dan tulang alveolar dengan pembentukan

poket atau terjadinya resesi. Jaringan penyangga gigi atau jaringan periodontal

terdiri dari ligamen priodontal, sementum, tulang alveolar dan gingiva (Carranza

et al 2006, h.120).

2.7.1. Gejala Periodontitis

Pasien akan menyadari pertama kali terjadinya periodontitis kronis ketika gusi

berdarah pada saat penyikatan atau makan dan merasakan adanya ruang antar

gigi yang disebabkan pergerakan gigi. Karena periodontitis kronis biasanya

tidak terasa maka biasanya pasien tidak menyadari terjadinya penyakit ini.

Adanya daerah impaksi makanan menambah ketidaknyamanan pasien. Namun

rasa sakit dan gatal pada gusi juga mungkin terjadi (Carranza et al 2006,

h.497).

Secara klinis periodontitis dibedakan dengan gingivitis berdasarkan adanya

hilangnya perlekatan. Hal ini sering disertai dengan pembentukan poket

periodontal, resesi atau keduanya. Pada beberapa kasus, resesi margin gingiva

meyertai hilangnya perlekatan, sehingga jika pengukuran kedalaman poket

dilakukan tanpa pengukuran level perlekatan klinis maka akan menutupi

perkembangan penyakit yang sedang terjadi. Tanda tanda klinis dalam

keradangan seperti perubahan warna, kontur, konsistensi dan perdarahan saat

probing tidak selalu positif menunjukkan hilangnya perlekatan. Sebaliknya,

adanya perdarahan berkelanjutan saat probing pada beberapa kali kunjungan

menjadi indikator terpercaya tentang adanya inflamasi dan potensi terjadinya

kehilangan perlekatan pada area perdarahan. Kehilangan perlekatan yang

berhubungan dengan periodontitis berkembang baik secara berkelanjutan atau

periode tertentu pada aktifitas penyakit (Carranza et al 2006, h. 104; Djais

Page 28: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

2006, h. 54).

Secara rongenologis akan tampak rusaknya lamina dura pada sisi mesial dan

distal puncak septum interdental yang menandai awal terjadinya periodontitis.

Area radiolusen terbentuk pada mesial atau distal dari puncak tulang septal.

Proses destruksi pada puncak septum interdental menyebabkan tinggi tulang

berkurang dan perubahan densitas tulang dan tinggi tulang alveolar (Carranza

et al. 2006, h. 565-568; Djais 2006, h. 54).

2.7.2 Patogenesis Periodontitis

Faktor bakteri plak merupakan faktor utama terjadinya periodontitis. Potensi

patogenik dari bakteri yang khas bervariasi antara individu yang satu dengan

yang lain (Djais 2006, h. 54). Bakteri yang paling banyak berperan terhadap

timbulnya periodontitis adalah bakteri Gram negatif, diantaranya yaitu

Porphyromonas gingivalis, Actinobacillus actinomycetemcomitans, Prevotella

intermedia, dan Bacteriodes forsythus (Djais 2006, h. 55; Fitria 2006, h. 60).

Pada kondisi normal bakteri Gram negatif berkolonisasi didekat atau diatas

supragingiva dengan melekatkan diri pada reseptornya diatas bakteri Gram

positif. Bakteri plak berkembang pada margin gingiva meluas ke dalam

subgingiva, menyebabkan kerusakan sel epitel. Bakteri Gram negatif anaerob

ini, mengeluarkan endotoksin biologi aktif atau lipopolisakarida (LPS) yang

menyebabkan aktifitas biologis tertentu (Djais 2006, h. 55; Fitria 2006, h. 60).

Pelepasan endototoksin LPS dari dinding sel bakteri Gram negatif anaerob

menyebabkan aktivitas biologis yang merusak jaringan. Endotoksin

mempunyai kemampuan yang tinggi sebagai substansi toksik yang

memberikan efek langsung terhadap jaringan dan pada aktivasi respons host.

Hal ini dapat secara berlanjut mengakibatkan ulserasi gingiva berupa udema,

perdarahan, nyeri lokal sekeliling gigi. Perannya yang penting dalam

periodontitis adalah kemampuan LPS untuk mensintesis sitokin

proinflamatori, interleukin (IL-1), tumor necrosis factor-α (TNF- α),

prostaglandin E2 (PGE2 ) dan enzim hidrolitik (Carranza et al. 2006, h. 95).

Page 29: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

Sekresi mediator keradangan seperti sitokin dan prostaglandin akan

memberikan respons terproduksinya beberapa matrix metalloproteinase

(MMPs). MMPs dikeluarkan sebagai proenzim tidak aktif terutama dari

fibroblas (MMP-1) dan leukosit, termasuk monosit (MMP-1) dan neutrofil

(MMP-8), yang menyebabkan destruksi jaringan ikat periodontal (fibroblas)

dan resorbsi tulang alveolar pada kondisi periodontitis (Carranza et al. 2006,

h. 95).

Page 30: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

BAB 3. METODE PE�ULISA�

3.1 Lokasi Penulisan

Lokasi penulisan dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

dengan sumber referensi yang berasal dari Perpustakaan Pusat Universitas

Jember, Ruang Baca Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, dan situs-situs

yang ada di internet..

3.2 Waktu Penulisan

Karya tulis ilmiah ini disusun mulai awal bulan Juli 2008 dan diselesaikan pada

bulan September 2008.

3.3 Bahan dan Sumber Referensi

Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode pendekatan teoritik. Metode

ini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai macam literatur yang berasal dari

hasil penelitian dalam jurnal ilmiah, artikel ilmiah, dan buku teks ilmiah dan

berbagai sumber yang berhubungan dengan buah delima, flavonoid, tanin,

periodontitis, kelahiran prematur, dan prostaglandin. Bahan dan sumber referensi

tersebut diperoleh melalui telaah pustaka, browsing internet dan observasi

lapangan serta melalui konsultasi dengan dosen pembimbing

3.4 Analisis Bahan dan Sumber Referensi

Langkah-langkah dalam penulisan karya tulis ilmiah ini meliputi: (1) penentuan

potensi bahan alam yang ada dalam AlQuran yaitu buah delima; (2) mencari

referensi tentang kandungan buah delima; (3) mencari masalah yaitu adanya

resiko kelahiran prematur pada ibu yang mengalami periodontitis dan menjadi

salah satu masalah kesehatan di Indonesia; (4) mengumpulkan bahan referensi dan

mencari informasi mengenai masalah tersebut; (5) mengembangkan dan

menganalisis permasalahan, dilakukan suatu telaah mengenai kelahiran prematur

akibat periodontitis dan memahami mekanisme aksi secara ilmiah kandungan jus

buah delima merah di dalam tubuh, terutama pada kehamilan dengan

periodontitis; (6) mencari pemecahan masalah dan mencari alternatif usulan

Page 31: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

berdasarkan analisis yang telah disusun, selanjutnya (7) diambil suatu simpulan

tentang potensi kandungan jus buah delima merah dalam mencegah risiko

kelahiran prematur akibat periodontitis.

3.5 Alur Penulisan

Alur penulisan karya tulis ilmiah ini dapat dijelaskan secara singkat melalui

diagram dibawah ini;

Gambar 3.1 Skema alur penulisan karya tulis ilmiah

Penentuan Masalah

Pengumpulan Bahan Referensi

dan Mencari Informasi

Pengembangan dan Analisis Bahan

Referensi serta Informasi

Pemecahan Masalah dan Pemberian

Alternatif Usulan

Simpulan

Menentukan Potensi Alam dalam Al Quran

Page 32: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

BAB 4. PEMBAHASA�

Buah Delima (Ar Rumman) dalam Al Quran disebutkan tiga kali, yaitu dalam

Surat Al An’am 99 dan 141, serta Ar Rahman 68 dan dalam beberapa hadist. Hal

ini menunjukkan bahwa buah delima sejak zaman Rasulullah Muhammad S.A.W

mempunyai makna dan hal penting dalam kehidupan. Diantara berbagai macam

buah delima, buah delima merah merupakan jenis yang paling banyak ditemukan.

Sekarang melalui perkembangan teknologi yang ada buah delima merah dapat

disajikan dalam berbagai bentuk salah satunya dalm bentuk jus buah delima

merah yang kandungannya mempunyai manfaat bagi kesehatan manusia.

Jus buah delima merah mempunyai kandungan fenol utama flavonoid dan tanin

(Louba, 2007). Kandungan tanin dalam buah delima mempunyai aktifitas

antibakteri (Okubo et al. 1992; McSweeney, Palmer & Krause 2000; Howel

2004) dan kadungan flavonoid berfungsi dalam penurunan aktifitas inflamasi

(Sabir 2003; Shukla et al. 2008; Lansky dan Newman 2007).

Periodontitis yang merupakan keradangan kronis pada jaringan periodontal dan

salah satu penyakit di rongga mulut yang paling banyak ditemukan di masyarakat

(Indirawati 2002). Pada masa kehamilan akan terjadi perubahan keseimbangan

flora normal rongga mulut dan perubahan hormonal yang dapat mempengaruhi

kondisi rongga mulut (Herawati dan Hendrawati, 2001). Selama kehamilan akan

terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang mengakibatkan

peningkatan vaskularisasi dan permeabilitas pembuluh darah jaringan periodontal

serta mempengaruhi perkembangan plak dengan dominasi bakteri anaerob yang

akan memperberat proses peradangan. Penyakit periodontal mempunyai potensi

bakterimia terutama pada ibu hamil yang mempunyai banyak plak dan peradangan

pada jaringan periodontalnya. Penyakit periodontal memudahkan proses invasi

bakteri dan produknya dalam mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin

melalui peredaran darah (hematogen) (Zubardiah dan Dewi 2003).

Melalui jalur hematogen bakteri dalam rongga mulut dapat mencapai uterus

membentuk koloni dan menginfeksi janin. Bakteri dan produknya akan

Page 33: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

menimbulkan peradangan intrauterin dan berinteraksi pada membran plasenta

yang memicu prostaglandin. Produk bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan

jaringan adalah enzim, lipopolisakarida (LPS) dan asam lipoteikhoik (LTA).

Produk tersebut akan menyebabkan pelepasan mediator inflamasi seperti

interleukin (IL) dan prostaglandin (Oedijani 2003, h. 24). Umumnya, sebagian

besar bakteri menghasilkan enzim fosfolipase A2 yang akan melepaskan asam

arakidonat dari fosfolipid membran janin untuk menstimulus sintesis

prostaglandin (Suwiyoga, 2004). Prostaglandin (PGE2 dan PGF2α) yang

diproduksi pada stadium kehamilan akan menimbulkan kontraksi-kontraksi otot

uterus dan aborsi atau kelahiran janin (Cunningham et al 1997, h. 228). Produksi

prostaglandin yang berlebih sebelum puncak kehamilan akan menyebabkan

kelahiran prematur.

Penyebab kelahiran bayi prematur sendiri sangat kompleks dan multifaktorial.

Faktor risiko untuk terjadinya kelahiran prematur adalah adanya riwayat kelahiran

prematur sebelumnya, riwayat memakai obat-obatan, abortus pada trimester

kedua, dan adanya riwayat menderita penyakit seksual. Faktor-faktor lainnya

dapat berupa konsumsi alkohol, merokok, status nutrisi dan adanya infeksi saluran

genitourin (Nuada et al., 2004). Oleh sebab itu, pada masa kehamilan kondisi

kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap janinnya.

Kesehatan ibu hamil secara keseluruhan perlu diperhatikan karena seringnya

kejadian kelahiran prematur disebabkan oleh karena infeksi (Nuada et al., 2004).

Kelahiran prematur dianggap sebagai suatu sindrom yang disebabkan oleh

sejumlah penyakit seperti infeksi intrauterin yang menyebabkan inflamasi,

peregangan uterin yang berlebihan, serta pendarahan intrauterin. Dari keseluruhan

penyebab kelahiran prematur, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa infeksi

merupakan penyebab utama yaitu 40% dari seluruh penyebab kelahiran prematur

(McGregor et al., 2001; Romero et al., 2003; Khaskeli et al., 2006).

Menurut Goldenberg dan Rouse (1998), upaya yang dapat dilakukan untuk

mengurangi efek buruk akibat kelahiran prematur yaitu pencegahan dan

penundaan kelahiran. Hal ini bertujuan untuk mengurangi mortalitas maupun

morbiditas akibat kelahiran prematur. Upaya yang bisa dilakukan meliputi

Page 34: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

identifikasi kelahiran prematur secara dini, pemberian obat-obatan tokolisis,

istirahat, perawatan infeksi serta intervensi nutrisi.

Penambahan nutrisi yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi jus buah

delima merah. Konsumsi jus delima merah untuk pencegahan kelahiran prematur

dilakukan dengan dua mekanisme utama, yaitu pertama menghilangkan faktor

penyebab utama periodontitis, yaitu bakteri plak dan yang kedua yaitu mencegah

abnormalnya produksi prostaglandin yang dapat memicu kelahiran prematur

(Gambar 4.1). Kedua mekanisme ini diperankan oleh kandungan golongan fenol

utama dalam jus buah delima merah yaitu tanin dan flavonoid.

(--)

(--)

(--)

Gambar 4.1. Skema mekanisme intervensi buah delima merah dalam mencegah

kelahiran prematur

Senyawa antimikrobial golongan fenol akan mengoksidasi gigus sulfidril (SH)

menjadi ikatan disulfida (S-S) pada enzim bakteri, sehingga enzim yang berperan

Bakteri plak

Periodontitis

Asam Arakidonat

Melepaskan LPS dan

faktor mikroba yang

lain

Desidua dan

Amnion

Sitokin Proinflamatori

IL-1β, IL-6, dan TNF-α

Inflamasi

Hematogen/

ransplasental

Protaglandin Kontraksi

Miometrium

Kelahiran Prematur

Jus buah

delima

Jus buah

delima

Page 35: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

dalam pengambilan glukosa, glikolisis dan pembentukan glukan terhambat yang

mengakibatkan pertumbuhan bakteri dan pembentukan plak gigi terhambat.

Reaksi oksidasi pada sel bakteri menyebabkan perubahan permeabilitas

membaran sel bakteri yang berupa kebocoran komponen intraseluler dan

hilangnya kesimbangan osmotik. Akibatnya membran sitoplasma mengkerut

membentuk vesikel sehingga terjadi pengendapan serta koagulasi sitoplasma

bakteri. Pengendapan ini menghambat perbaikan dinding sel serta akhirnya

menyebbakan kehancuran sel dan mengakibatkan kematian bakteri (Kanzil dan

Rudy, 2002 :148). Berkurangnya jumlah bakteri baik yang berada di rongga mulut

ataupun yang ada dalam janin akan berakibat berkurangnya reaksi inflamasi

tubuh. Hal ini berarti berkurangnya sistesis mediator mediator inflamasi yang

akan menurunkan produksi prostaglandin sehingga kelahiran prematur dapat

dicegah.

Akibat buruk proses inflamasi yang telah terjadi pada kondisi periodontitis dapat

dikurangi dengan memodulasi produksi prostaglandin. Sifat anti inflamasi dari

flavonoid telah terbukti secara in vivo maupun in vitro. Mekanisme flavonoid

dalam menghambat terjadinya inflamasi melalui 2 cara yaitu : (1) menghambat

pelepasan asam arakidonat dan sekresi enzim lisosom dari sel neutrofil dan sel

endothelial; dan (2) menghambat fase proliferasi dan fase eksudasi dari proses

inflamasi (Sabir 2003, h. 84). Terhambatnya pelepasan asam arakidonat dapat

mencegah terproduksinya prostaglandin sehingga kelahiran prematur dapat

dihindari.

Buah delima merah merupakan jenis nutrien baru yang terbukti mempunyai

manfaat tinggi bagi kesehatan manusia. Melalui diet buah delima merah, akan

terjadi peningkatan diet senyawa polifenol yang berpengaruh pada penurunan

jumlah bakteri penyebab periodontitis dan menurunkan kandungan asam

arakidonat (AA) pada sel target dan sel efektor yang terdapat pada membran

fosfolipid jaringan dan akibatnya terjadi penurunan produksi prostaglandin.

Page 36: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

BAB 5. SIMPULA� DA� SARA�

5.1 Simpulan

Berdasarkan telaah berbagai literatur mengenai potensi dan mekanisme aksi

secara ilmiah kandungan buah delima merah maka pemberian minuman jus buah

delima merah pada masa kehamilan dapat mencegah kelahiran prematur akibat

periodontitis melalui penghambatan pertumbuhan bakteri plak dan penurunan

produksi prostaglandin yang terbentuk secara dini pada masa kehamilan.

5.2 Saran

Berdasarkan telaah di atas, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut.

1. Perlu adanya kajian lebih lanjut tentang kandungan jus buah delima merah

bagi kesehatan.

2. Perlu adanya penelitian secara in vivo tentang pengaruh pemberian jus

buah delima merah pada kehamilan dengan periodontitis untuk

mengetahui besar dosis yang dibutuhkan.

Page 37: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an Terjemahan. J

Astawan,M.2008. Delima Si Cantik yang Istimewa, cybermed. Available at :

http://cybermed.cbn.net.id/cbprlt/common/banner.aspx.[3Agustus

2008].

Aviram, M, Dornfeld, L, Rosenblat, M, Volkova, N, Kaplan, M, Coleman, R,

Hayek, T, Presser, D, & Fuhrman, B. 2000. Pomegranate juice

consumption reduces oxidative stress, atherogenic modifications to

LDL, and platelet aggregation: studies in humans and in

atherosclerotic apolipoprotein E–deficient mice. American Journal of

Clinical -utrition. 71 (5):1062-1076.

Carranza, F., Newman M., Takel H. 2006. Clinical Periodontologi. 10th edition.

Philadelphia: WB Saunders. .

Challis, J.R.G., Matthews, S.G., Gibb, W., Lye, S.J. 2000. Endocrine and

Paracrine Regulation of Birth at Term and Preterm. Endocrine

Reviews. 21 (5): 541-50.

Challis, J.R.G., Sloboda, D.M., Alfaidy, N., Lye, S.J., Gibb, W., Patel, F.A.,

Whittle, W.L., Newnham, J.P. 2002. Prostaglandis and Mechanisms of

Preterm Birth. Reproduction. 124:1-17

Cunningham, F.G., McDonald, P.C., Gant, N.F. 1997. Obstetri Williams. Alih

bahasa Joko Suyono. Williams Obstetrics. Ed 18. Jakarta: EGC.

Crider, K.S., Whitehead, N., Buus, R.M. 2005. Genetic Variation Associated with

Preterm Birth: A HuGE Review. Genet Med 2005. 7 (9): 593-604.

Damanik M.S., Indarso, F., Harianto, A. 2004. Etika dan Masalah Perawatan

pada Bayi Prematur. Pelatihan Perawatan Neonatologi: 1-12.

Dasanayake, A 1998, Poor periodontal health of the pregnant woman as a risk

factor for low birth weight, Ann Periodontal. 3 (1) : 206-212.

Djais, A.2006. Periodontitis sebagai faktor resiko jantung koroner aterosklerosis,

Jurnal PDGI. 56 (2) : 53-59.

Fitria, E. 2006. Kadar IL-1B dan IL-8 sebagai penanda periodontitis, faktor resiko

kelahiran prematur. Jurnal PDGI. 56 (2): 60-64.

Page 38: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

Ganong, W.F. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

Gembong, T. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta : Gajah

Mada University Press

Gil, M., Barbera´n, F., Pierce, B., Holcroft, D., Kader, A. 2000. Antioxidant

Activity of Pomegranate Juice and Its Relationship with Phenolic

Composition and Processing. J. Agric. Food Chem. 48 (10) : 4581-

4589.

Goldenberg, R.L., Hauth, J.C., Andrews, W.W. 2000. Intrauterine Infection and

Preterm Delivery. The -ew England Journal of Medicine. 324 (20):

1500-07.

Graham, P. 2002. Premature Infant. Available at: www.merck manual.com. [16

Februari 2007].

Guyton, A & Hall, J 1997, Buku ajar fisiologi kedokteran Edisi 9 Cetakan I. Alih

Bahasa : Irawati Setiawan, KA. Tengadi dan A.Santoso, Judul Asli :

Textbook of medical physiology (1995). Jakarta: EGC.

Harrison, K. 2007. Prostaglandin. available at :http://en.wikipedia.org/wiki/

Prostaglandin. [16 Februari 2007].

Herawati, D & Hendrawati. 2001. Kesehatan periodontal jelek dari ibu hamil

sebagai faktor resiko pada berat bayi lahir rendah. Majalah Ilmiah Dies

-atalis FKG UGM ke-40 CERIL IX : 99-102.

Hill, G 1998, Preterm birth : associations with genital and possibly oral

microflora. Ann Perodonta. 3: 222-232.

Howell, A. 2004. Hydrolyzable tannin extracts from plants effective at inhibiting

bacterial adherence to surfaces. Avilable at:

http://www.freepatentsonline.com/20040013710.pdf [29 Agustus

2008]

Indirawati. 2002. Upaya Peningkatan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Sesuai

Kebutuhan Masyarakat Setempat. http://digilib. ekologi. litbang.

depkes. go.id /go. php?node=18 [ 23 November 2007].

IPTEKnet. 2008. Delima. Available at: http://www.iptek.net.id/ind/?mnu=2. [29

Juli 2008 ]

Page 39: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

Lansky, E., Newman, R. 2006. Punica granatum (pomegranate) and its potential

for prevention and treatment of inflammation and cancer. Journal of

Ethnopharmacology. 109 :177-206.

Lenny, S. 2006. Senyawa Flavanoida, Fenilpropanoida dan Alkaloida. Medan :

FMIPA USU.

Louba, B 2007. What are the medical properties of pomegranates?. Journal of

Chinese Clinical Medicine. 2 (9). [21 Agustus 2008].

Malik, A., Afaq, F., Sarfaraz, S., Adhami, V., Syed, D., & Mukhtar, H. 2005.

Pomegranate fruit juice for chemoprevention and chemotherapy of

prostate cancer.Proc -atl Acad Sci. 102(41): 14813–14818.

McSweeney, C.S., Palmer, B. and Krause, D.O. 2000. Rumen microbial ecology

and physiology in sheep and goats fed a tannin-containing diet, In J. D.

Brooker (ed.), p. 140-145.

Meadow, S.R. & Newell, S. J. 2005. Pediatrika. Ed 7. Jakarta : Erlangga.

Mealey, B, & Klokkevod, P. ‘Periodontal Medicine’, dalam : Clinical

Periodontology 2002. 9th Ed. Philadelphia : WB Saunders Company.

Menezes SM, Cordeiro LN, & Viana GS. 2006. Punica granatum (pomegranate)

extract is active against dental plaque. J Herb Pharmacother. 6 (2): 79-

92.

Miguel, G., Dandlen, S., Antunes, D., Neves, A., & Martins, D. 2004. The Effect

of Two Methods of Pomegranate (Punica granatum L) Juice

Extraction on Quality During Storage at 4°C. J Biomed Biotechnol. (5):

332–337.

Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetric Fisiologi, Obstetric Patologi.

Jakarta : EGC.

Morton, J. 1987. Fruits of warm climates. Miami : FL

Nuada, I, Kartaka, M, Suastika, K.2004. Risiko partus prematurus iminien pada

kehamilan dengan infeksi saluran kemih. Maj Obstet Ginecol Indones,

28 (1) : 14-19.

Offenbacher, S, Jared. H.L, O’Reily, P.G, Wells, S.R, Salvi, G.E, Lawrence, H.P,

Sokransky, S.S, Beck, J.D.1998. Potential pathogenic mechanism of

periodontitis associated pregnancy complications. Ann Periodontal.3:

233-250.

Oedijani. 2003. Mekanisme Patogenik Hubungan Periodontitis dan Bayi Prematur

Berat Badan Lahir Rendah. Jurnal PDGI. 53 (1): 23-30.

Page 40: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

Okubo, T., Ishihara, N., Oura, A., Serit, M., Kim, M., Yamamoto, T. and

Mitsuoka, T. 1992. In vivo effects of tea polyphenol intake on human

intestinal microflora and metabolism. Biosci. Biotechnol. Biochem.

56:588-591

Ophardt, C. 2003. Virtual Chem Book. Virginia: Elmhurst College.

Parry, S. & Strauss, J.F. 1998. Prematur Rupture of the Fetal Membranes. The

-ew England Journal of Medicine. 338 (10): 663-670.

Prawiroharjo, S. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Robinson,T.1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi, Bandung : Penerbit ITB.

Sabir, A. 2003. Penggunaan Flavonoid di Kedokteran Gigi. Maj. Ked. Gigi. (Dent.

J.) Edisi Khusus Temu Ilmiah Nasional III 81-87.

Santoso, B. 1998. Toga 2. Yogyakarta : penerbit Kanisius.

Seeram, N., Henning, S., Zhang, Y., Suchard, M., Li, Z. & Heber, D. 2006.

Pomegranate Juice Ellagitannin Metabolites Are Present in Human

Plasma and Some Persist in Urine for Up to 48 Hours. J. -utr. 136:2481-2485.

Shukla, M, Gupta, K, Rasheed, Z, Khan, K, Haqqi, T. 2008. Bioavailable

constituents/metabolites of pomegranate (Punica granatum L)

preferentially inhibit COX2 activity ex vivo and IL-1beta-induced

PGE2 production in human chondrocytes in vitro. Journal of

Inflammation 2008. 5 (9):19 Available at:http://www.journal-

inflammation.com/content/5/1/9. [Agustus 2008]

Tucker, J., & McGuire, W. 2004. Epidemiology of Preterm Birth. British Medical

Journal. 329: 675-678.

Von Der Pool, B.A. 1998. Preterm Labor: Diagnosis and Treatment. American

Family Physician. 57 (10): 1-13.

Wiryowidagdo, S. 2008. Delima (Punica granatum l.) Obat tradisional Indonesia

yang merupakan sumber antioksidan, Ikatan Sarjana Farmasi

Indonesia. Available at: http://www.isfinational.or.id. [3 Agustus

2008]

Wynn, K., Macey R.I., Misami, E. 1987.The Phisiology Coloring Book. New

York: Happer Collins Publisher: 150-151.

Page 41: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

CURICULUM VITAE

Nama : Heryuntari Dian Cahyani

Tempat/ tanggal lahir : Magetan, 07 Januari 1987

NIM : 071610101107

Fakultas/ Universitas : Kedokteran Gigi/ Universitas Jember

Alamat asal : Kel. Sampung Rt/Rw 03/III Kec.Kawedanan, Magetan

Propinsi Jawa Timur

Alamat di Jember : Jln. Baturaden 1 No.3 Kec Sumbersari, Kab. Jember

Provinsi Jawa Timur, 68121

No. Telp./HP : 085235817487

Hobi : Membaca,Olahraga, Menonton TV

Cita-cita : Dokter Gigi

Motto : Sukses =1% kecerdasan + 99 keringat

Riwayat pendidikan : TK PSM Gorang - gareng (1994)

SDN Sampung II (2000)

SMP Negeri 1 Kawedanan (2003)

SMU Negeri I Magetan (2006)

Riwayat organisasi :

1. Staf Bidang Kemuslimahan Islamic Dentistry Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Jember periode 2007-2008

Page 42: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

xlii

CURICULUM VITAE

Nama : Elyda Akhya Afida Misrohmasari

Tempat/ tanggal lahir : Ponorogo/ 2 Juli 1986

NIM : 041610101037

Fakultas/ Universitas : Kedokteran Gigi/ Universitas Jember

Alamat asal : Campursari, Sambit, Ponorogo, Jawa Timur

Alamat di Jember : Jln. Mastrip 27, Sumbersari, Jember

Jawa Timur, 68121

No. Telp./HP : (0331)321521/081336436770

Hobi : Membaca

Cita-cita : Dokter Gigi

Motto : Daripada menggugat gelap lebih baik nyalakan lilin

Riwayat pendidikan : TK Dharma Wanita Campursari (1992)

SDN Campursari (1998)

SLTP N 1 Jetis (2001)

SMU N 1 Ponorogo (2004)

Riwayat organisasi :

1. Staff Bidang Kreatifitas Siswa OSIS SLTP N 1 Jetis (1999/2000)

2. Staff Bidang Kerohanian Islam OSIS SMU N 1 Ponorogo (2002/2003)

3. Bendahara umum Yought English Study Club (YESC) SMU 1 Ponorogo

(2002/2003)

4. Staff Bidang Kesejahteraan Mahasiswa SEMA FKG UNEJ (2006/2007)

5. Staff Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Islamic Dentistry FKG

UNEJ (2006-2007)

6. Sekertaris Umum KAMMI Komisariat Eksakta Jember

7. Ketua Umum Islamic Dentistry FKG UNEJ (2007/2008)

8. Ketua Umum UKM PELITA UNEJ (2008/2009)

Prestasi lomba :

1. The Best Telling Story Contest for Junior High School se-eks Karisidenan

Madiun Th. 2000

2. Juara 3 English Debate Contest for Senior High School se-eks Karisidenan

Madiun Th. 2003

3. The Best English Debate Contest for Economic Affair for Senior High

School se-eks Karisidenan Madiun Th.2003

4. Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tk. Universitas Jember Th.

2007

Judul Karya Tulis yang pernah dibuat :

1. Metode Anak Asuh Yayasan Tegalsari, Jetis, Ponorogo dalam

Meningkatkan Pencapaian Wajib Belajar 9 Tahun.

2. Potensi Minyak Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) dalam Menurunkan

Risiko Kelahiran Prematur Akibat Infeksi Intrauterin.

Page 43: UNEJ - Potensi Jus Buah Delima Merah Dalam Pencegahan Kelahiran Prematur Akibar Period on Tit Is

xliii

CURICULUM VITAE

Nama : Angga Septian

Tempat/ tanggal lahir : Nganjuk / 05 Juni 1989

NIM : 071610101036

Fakultas/ Universitas : Kedokteran Gigi/ Universitas Jember

Alamat asal :Desa Nglawak Rt :1 Rw :01 Kec. Kertosono Kab.Nganjuk,

Provinsi Jawa Timur, 64351

Alamat di Jember :Jln. Kalimantan 1 Gg Sadewa 44 Kec

Sumbersari,Kab.Jember Provinsi Jawa Timur, 68121

No. Telp./HP : 085649366436

Hobi : Sepakbola, Basket, Badminton

Cita-cita : Dokter Gigi

Motto : Do the best and keep peace,love, respect

Riwayat pendidikan : TK Pertiwi (1996)

SDN Nglawak 1 (2001)

SMP Negeri 1 Kertosono (2004)

SMU Negeri I Kertosono (2007)

Riwayat organisasi :

1. Sekretaris OSIS SMA Negeri 1 Kertosono (2005-2006)

2. Anggota komisi C PSMKGI