undang-undang republik indonesia penyelenggara … · 2009. 8. 20. · adalah penyelenggara pemilu...

174
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung oleh rakyat merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil hanya dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh penyelenggara pemilihan umum yang mempunyai integritas, profesionalitas, dan akuntabilitas; c. bahwa berdasarkan penyelenggaraan pemilihan umum sebelumnya, diperlukan penyempurnaan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur penyelenggara pemilihan umum; d. bahwa penyempurnaan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur penyelenggara pemilihan umum dimaksudkan untuk lebih meningkatkan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi; e. bahwa diperlukan satu undang-undang yang mengatur penyelenggara pemilihan umum; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk Undang-Undang tentang Penyelenggara Pemilihan Umum; Mengingat: . . .

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 22 TAHUN 2007

    TENTANG

    PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung oleh rakyatmerupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyatguna menghasilkan pemerintahan negara yangdemokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

    b. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum secaralangsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil hanyadapat terwujud apabila dilaksanakan olehpenyelenggara pemilihan umum yang mempunyaiintegritas, profesionalitas, dan akuntabilitas;

    c. bahwa berdasarkan penyelenggaraan pemilihan umumsebelumnya, diperlukan penyempurnaan terhadapketentuan peraturan perundang-undangan yangmengatur penyelenggara pemilihan umum;

    d. bahwa penyempurnaan terhadap ketentuan peraturanperundang-undangan yang mengatur penyelenggarapemilihan umum dimaksudkan untuk lebihmeningkatkan fungsi perencanaan, pelaksanaan,pengawasan, dan evaluasi;

    e. bahwa diperlukan satu undang-undang yang mengaturpenyelenggara pemilihan umum;

    f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,dan huruf e perlu membentuk Undang-Undang tentangPenyelenggara Pemilihan Umum;

    Mengingat: . . .

  • - 2 -

    Mengingat : 1. Pasal 1 ayat (2), Pasal 6A, Pasal 18 ayat (3) dan ayat (4),Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 22 E Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

    2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentangPemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan PerwakilanRakyat Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 37, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4277) sebagaimana telahdiubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10Tahun 2006 tentang Penetapan Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2006 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun2003 tentang Pemilihan Umum Anggota DewanPerwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, danDewan Perwakilan Rakyat Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2006 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4631);

    3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentangPemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 93,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4311);

    4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahMenjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4548);

    Dengan Persetujuan Bersama

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    dan

    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan: . . .

  • - 3 -

    Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENYELENGGARAPEMILIHAN UMUM.

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

    1. Pemilihan Umum, selanjutnya disebut Pemilu,adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yangdiselenggarakan secara langsung, umum, bebas,rahasia, jujur, dan adil dalam Negara KesatuanRepublik Indonesia berdasarkan Pancasila danUndang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945.

    2. Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, DewanPerwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan RakyatDaerah adalah Pemilu untuk memilih anggota DewanPerwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, danDewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kotadalam Negara Kesatuan Republik Indonesiaberdasarkan Pancasila dan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945.

    3. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah Pemiluuntuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dalamNegara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkanPancasila dan Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945.

    4. Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerahadalah Pemilu untuk memilih kepala daerah danwakil kepala daerah secara langsung dalam NegaraKesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasiladan Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945.

    5. Penyelenggara Pemilihan Umum adalah lembaga yangmenyelenggarakan Pemilu untuk memilih anggotaDewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Presiden dan

    Wakil . . .

  • - 4 -

    Wakil Presiden, serta kepala daerah dan wakil kepaladaerah secara langsung oleh rakyat.

    6. Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disebut KPU,adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifatnasional, tetap, dan mandiri.

    7. Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan KomisiPemilihan Umum Kabupaten/Kota, selanjutnyadisebut KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota,adalah Penyelenggara Pemilu di provinsi dankabupaten/kota.

    8. Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disebutPPK, adalah panitia yang dibentuk oleh KPUKabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilu ditingkat kecamatan atau nama lain.

    9. Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disebut PPS,adalah panitia yang dibentuk oleh KPUKabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilu ditingkat desa atau nama lain/kelurahan.

    10. Panitia Pemilihan Luar Negeri, selanjutnya disebutPPLN, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU untukmenyelenggarakan Pemilu di luar negeri.

    11. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara,selanjutnya disebut KPPS, adalah kelompok yangdibentuk oleh PPS untuk menyelenggarakanpemungutan suara di tempat pemungutan suara.

    12. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara LuarNegeri, selanjutnya disebut KPPSLN, adalahkelompok yang dibentuk oleh PPLN untukmenyelenggarakan pemungutan suara di tempatpemungutan suara luar negeri.

    13. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disebut TPS,adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara.

    14. Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri, selanjutnyadisebut TPSLN, adalah tempat dilaksanakannyapemungutan suara di luar negeri.

    15. Badan . . .

  • - 5 -

    15. Badan Pengawas Pemilu, selanjutnya disebutBawaslu, adalah badan yang bertugas mengawasipenyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah NegaraKesatuan Republik Indonesia.

    16. Panitia Pengawas Pemilu Provinsi dan PanitiaPengawas Pemilu Kabupaten/Kota, selanjutnyadisebut Panwaslu Provinsi dan PanwasluKabupaten/Kota, adalah Panitia yang dibentuk olehBawaslu untuk mengawasi penyelenggaraan Pemiludi wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

    17. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan, selanjutnyadisebut Panwaslu Kecamatan, adalah panitia yangdibentuk oleh Panwaslu Kabupaten/Kota untukmengawasi penyelenggaraan Pemilu di wilayahkecamatan atau nama lain.

    18. Pengawas Pemilu Lapangan adalah petugas yangdibentuk oleh Panwaslu Kecamatan untukmengawasi penyelenggaraan Pemilu di desa ataunama lain/kelurahan.

    19. Pengawas Pemilu Luar Negeri adalah petugas yangdibentuk oleh Bawaslu untuk mengawasipenyelenggaraan Pemilu di luar negeri.

    20. Dewan Kehormatan adalah alat kelengkapan KPU,KPU Provinsi, dan Bawaslu yang dibentuk untukmenangani pelanggaran kode etik PenyelenggaraPemilu.

    BAB II

    ASAS PENYELENGGARA PEMILU

    Pasal 2

    Penyelenggara Pemilu berpedoman kepada asas:

    a. mandiri;

    b. jujur;

    c. adil;

    d. kepastian . . .

  • - 6 -

    d. kepastian hukum;

    e. tertib penyelenggara Pemilu;

    f. kepentingan umum;

    g. keterbukaan;

    h. proporsionalitas;

    i. profesionalitas;

    j. akuntabilitas;

    k. efisiensi; dan

    l. efektivitas.

    BAB III

    KOMISI PEMILIHAN UMUM

    Bagian Kesatu

    Umum

    Pasal 3

    (1) Wilayah kerja KPU meliputi seluruh wilayah NegaraKesatuan Republik Indonesia.

    (2) KPU menjalankan tugasnya secaraberkesinambungan.

    (3) Dalam menyelenggarakan Pemilu, KPU bebas daripengaruh pihak mana pun berkaitan denganpelaksanaan tugas dan wewenangnya.

    Bagian Kedua

    Kedudukan, Susunan, dan Keanggotaan

    Pasal 4

    (1) KPU berkedudukan di ibu kota negara RepublikIndonesia.

    (2) KPU Provinsi berkedudukan di ibu kota provinsi.

    (3) KPU . . .

  • - 7 -

    (3) KPU Kabupaten/Kota berkedudukan di ibu kotakabupaten/kota.

    Pasal 5

    (1) KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kotabersifat hierarkis.

    (2) KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kotasebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat tetap.

    (3) Dalam menjalankan tugasnya, KPU dibantu olehSekretariat Jenderal; KPU Provinsi dan KPUKabupaten/Kota masing-masing dibantu olehsekretariat.

    (4) Tata kerja KPU, KPU Provinsi, dan KPUKabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur lebih lanjut oleh KPU.

    .

    Pasal 6

    (1) Jumlah anggota:

    a. KPU sebanyak 7 (tujuh) orang;

    b. KPU Provinsi sebanyak 5 (lima) orang; dan

    c. KPU Kabupaten/Kota sebanyak 5 (lima) orang.

    (2) Keanggotaan KPU, KPU Provinsi, dan KPUKabupaten/Kota terdiri atas seorang ketuamerangkap anggota dan anggota.

    (3) Ketua KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kotadipilih dari dan oleh anggota.

    (4) Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPUKabupaten/Kota mempunyai hak suara yang sama.

    (5) Komposisi keanggotaan KPU, KPU Provinsi, dan KPUKabupaten/Kota memperhatikan keterwakilanperempuan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluhperseratus).

    (6) Masa keanggotaan KPU, KPU Provinsi, dan KPUKabupaten/Kota 5 (lima) tahun terhitung sejakpengucapan sumpah/janji.

    (7) Sebelum . . .

  • - 8 -

    (7) Sebelum berakhirnya masa keanggotaan KPU, KPUProvinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebagaimanadimaksud pada ayat (6), calon anggota KPU, KPUProvinsi, dan KPU Kabupaten/Kota yang baru harussudah diajukan dengan memperhatikan ketentuandalam Undang-Undang ini.

    Pasal 7

    (1) Ketua KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kotamempunyai tugas:

    a. memimpin rapat pleno dan seluruh kegiatanKPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota;

    b. bertindak untuk dan atas nama KPU, KPUProvinsi, dan KPU Kabupaten/Kota ke luar danke dalam;

    c. memberikan keterangan resmi tentang kebijakandan kegiatan KPU, KPU Provinsi, dan KPUKabupaten/Kota; dan

    d. menandatangani seluruh peraturan dankeputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPUKabupaten/Kota.

    (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua KPU, KPUProvinsi, dan KPU Kabupaten/Kota bertanggungjawab kepada rapat pleno.

    Bagian Ketiga

    Tugas, Wewenang, dan Kewajiban

    Paragraf 1

    Komisi Pemilihan Umum

    Pasal 8

    (1) Tugas dan wewenang KPU dalam penyelenggaraanPemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, DewanPerwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan RakyatDaerah meliputi:

    a. merencanakan program dan anggaran sertamenetapkan jadwal;

    b. menyusun . . .

  • - 9 -

    b. menyusun dan menetapkan tata kerja KPU, KPUProvinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS,PPLN, dan KPPSLN;

    c. menyusun dan menetapkan pedoman yangbersifat teknis untuk tiap-tiap tahapanberdasarkan peraturan perundang-undangan;

    d. mengoordinasikan, menyelenggarakan, danmengendalikan semua tahapan;

    e. memutakhirkan data pemilih berdasarkan datakependudukan dan menetapkannya sebagaidaftar pemilih;

    f. menerima daftar pemilih dari KPU Provinsi;

    g. menetapkan peserta Pemilu;

    h. menetapkan dan mengumumkan hasilrekapitulasi penghitungan suara tingkat nasionalberdasarkan hasil rekapitulasi penghitungansuara di KPU Provinsi untuk Pemilu AnggotaDewan Perwakilan Rakyat dan hasil rekapitulasipenghitungan suara di tiap-tiap KPU Provinsiuntuk Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Daerahdengan membuat berita acara penghitungansuara dan sertifikat hasil penghitungan suara;

    i. membuat berita acara penghitungan suara sertamembuat sertifikat penghitungan suara danwajib menyerahkannya kepada saksi pesertaPemilu dan Bawaslu;

    j. menerbitkan Keputusan KPU untukmengesahkan hasil Pemilu danmengumumkannya;

    k. menetapkan dan mengumumkan perolehanjumlah kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat,Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, danDewan Perwakilan Rakyat DaerahKabupaten/Kota untuk setiap partai politikpeserta Pemilu anggota Dewan PerwakilanRakyat, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

    l. mengumumkan calon anggota Dewan PerwakilanRakyat dan Dewan Perwakilan Daerah terpilihdan membuat berita acaranya;

    m. menetapkan . . .

  • - 10 -

    m. menetapkan standar serta kebutuhan pengadaandan pendistribusian perlengkapan;

    n. memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanyapelanggaran kode etik yang dilakukan olehanggota KPU, KPU Provinsi, PPLN, dan KPPSLN;

    o. menindaklanjuti dengan segera temuan danlaporan yang disampaikan oleh Bawaslu;

    p. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakansanksi administratif kepada anggota KPU, KPUProvinsi, PPLN, dan KPPSLN, Sekretaris JenderalKPU, dan pegawai Sekretariat Jenderal KPU yangterbukti melakukan tindakan yangmengakibatkan terganggunya tahapanpenyelenggaraan Pemilu yang sedangberlangsung berdasarkan rekomendasi Bawasludan ketentuan peraturan perundang-undangan;

    q. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraanPemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugasdan wewenang KPU kepada masyarakat;

    r. menetapkan kantor akuntan publik untukmengaudit dana kampanye dan mengumumkanlaporan sumbangan dana kampanye;

    s. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiaptahapan penyelenggaraan Pemilu; dan

    t. melaksanakan tugas dan wewenang lain yangdiberikan oleh undang-undang.

    (2) Tugas dan wewenang KPU dalam penyelenggaraanPemilu Presiden dan Wakil Presiden meliputi:

    a. merencanakan program dan anggaran sertamenetapkan jadwal;

    b. menyusun dan menetapkan tata kerja KPU, KPUProvinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS,PPLN, dan KPPSLN;

    c. menyusun dan menetapkan pedoman yangbersifat teknis untuk tiap-tiap tahapanberdasarkan peraturan perundang-undangan;

    d. mengoordinasikan . . .

  • - 11 -

    d. mengoordinasikan, menyelenggarakan, danmengendalikan semua tahapan;

    e. memutakhirkan data pemilih berdasarkan datakependudukan dan menetapkannya sebagaidaftar pemilih;

    f. menerima daftar pemilih dari KPU Provinsi;

    g. menetapkan pasangan calon presiden dan calonwakil presiden yang telah memenuhi persyaratan;

    h. menetapkan dan mengumumkan hasilrekapitulasi penghitungan suara berdasarkanhasil rekapitulasi penghitungan suara di KPUProvinsi dengan membuat berita acarapenghitungan suara dan sertifikat hasilpenghitungan suara;

    i. membuat berita acara penghitungan suara sertamembuat sertifikat penghitungan suara danwajib menyerahkannya kepada saksi pesertaPemilu dan Bawaslu;

    j. menerbitkan Keputusan KPU untukmengesahkan hasil Pemilu danmengumumkannya;

    k. mengumumkan pasangan calon presiden danwakil presiden terpilih dan membuat beritaacaranya;

    l. menetapkan standar serta kebutuhan pengadaandan pendistribusian perlengkapan;

    m. memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanyapelanggaran kode etik yang dilakukan olehanggota KPU, KPU Provinsi, PPLN, dan KPPSLN;

    n. menindaklanjuti dengan segera temuan danlaporan yang disampaikan oleh Bawaslu;

    o. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakansanksi administratif kepada anggota KPU, KPUProvinsi, PPLN, KPPSLN, Sekretaris JenderalKPU, dan pegawai Sekretariat Jenderal KPU yangterbukti melakukan tindakan yangmengakibatkan terganggunya tahapanpenyelenggaraan Pemilu yang sedang

    berlangsung . . .

  • - 12 -

    berlangsung berdasarkan rekomendasi Bawasludan ketentuan peraturan perundang-undangan;

    p. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraanPemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugasdan wewenang KPU kepada masyarakat;

    q. menetapkan kantor akuntan publik untukmengaudit dana kampanye dan mengumumkanlaporan sumbangan dana kampanye;

    r. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiaptahapan penyelenggaraan Pemilu; dan

    s. melaksanakan tugas dan wewenang lain yangdiberikan oleh undang-undang.

    (3) Tugas dan wewenang KPU dalam penyelenggaraanPemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerahmeliputi:

    a. menyusun dan menetapkan pedoman tata carapenyelenggaraan sesuai dengan tahapan yangdiatur dalam peraturan perundang-undangan;

    b. mengoordinasikan dan memantau tahapan;

    c. melakukan evaluasi tahunan penyelenggaraanPemilu;

    d. menerima laporan hasil Pemilu dari KPU Provinsidan KPU Kabupaten/Kota;

    e. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakansanksi administratif kepada anggota KPU Provinsiyang terbukti melakukan tindakan yangmengakibatkan terganggunya tahapanpenyelenggaran Pemilu yang sedang berlangsungberdasarkan rekomendasi Bawaslu danketentuan peraturan perundang-undangan; dan

    f. melaksanakan tugas dan wewenang lain yangdiberikan oleh undang-undang.

    (4) KPU dalam Pemilu Anggota Dewan PerwakilanRakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan DewanPerwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presiden danWakil Presiden, dan Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah berkewajiban:

    a. melaksanakan . . .

  • - 13 -

    a. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraanPemilu secara tepat waktu;

    b. memperlakukan peserta Pemilu dan pasangancalon secara adil dan setara;

    c. menyampaikan semua informasipenyelenggaraan Pemilu kepada masyarakat;

    d. melaporkan pertanggungjawaban penggunaananggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

    e. memelihara arsip dan dokumen Pemilu sertamengelola barang inventaris KPU berdasarkanperaturan perundang-undangan;

    f. menyampaikan laporan periodik mengenaitahapan penyelenggaraan Pemilu kepadaPresiden dan Dewan Perwakilan Rakyat sertamenyampaikan tembusannya kepada Bawaslu;

    g. membuat berita acara pada setiap rapat plenoKPU dan ditandatangani oleh ketua dan anggotaKPU;

    h. menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemilukepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyatserta menyampaikan tembusannya kepadaBawaslu paling lambat 30 (tiga puluh) harisetelah pengucapan sumpah/janji pejabat; dan

    i. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan olehperaturan perundang-undangan.

    Paragraf 2

    KPU Provinsi

    Pasal 9

    (1) Tugas dan wewenang KPU Provinsi dalampenyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan PerwakilanRakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan DewanPerwakilan Rakyat Daerah meliputi:

    a. menjabarkan program dan melaksanakananggaran serta menetapkan jadwal di provinsi;

    b. melaksanakan . . .

  • - 14 -

    b. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraandi provinsi berdasarkan peraturan perundang-undangan;

    c. mengoordinasikan, menyelenggarakan, danmengendalikan tahapan penyelenggaraan olehKPU Kabupaten/Kota;

    d. memutakhirkan data pemilih berdasarkan datakependudukan dan menetapkannya sebagaidaftar pemilih;

    e. menerima daftar pemilih dari KPUKabupaten/Kota dan menyampaikannya kepadaKPU;

    f. menetapkan dan mengumumkan hasilrekapitulasi penghitungan suara Pemilu AnggotaDewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsiberdasarkan hasil rekapitulasi di KPUKabupaten/Kota dengan membuat berita acarapenghitungan suara dan sertifikat hasilpenghitungan suara;

    g. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suaraPemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat danAnggota Dewan Perwakilan Daerah di provinsiyang bersangkutan dan mengumumkannyaberdasarkan berita acara hasil rekapitulasipenghitungan suara di KPU Kabupaten/Kota;

    h. membuat berita acara penghitungan suara sertamembuat sertifikat penghitungan suara danwajib menyerahkannya kepada saksi pesertaPemilu, Panwaslu Provinsi, dan KPU;

    i. menerbitkan Keputusan KPU Provinsi untukmengesahkan hasil Pemilu Anggota DewanPerwakilan Rakyat Daerah Provinsi danmengumumkannya;

    j. mengumumkan calon anggota Dewan PerwakilanRakyat Daerah Provinsi terpilih sesuai denganalokasi jumlah kursi setiap daerah pemilihan diprovinsi yang bersangkutan dan membuat beritaacaranya;

    k. memeriksa . . .

  • - 15 -

    k. memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanyapelanggaran kode etik yang dilakukan oleh KPUKabupaten/Kota;

    l. menindaklanjuti dengan segera temuan danlaporan yang disampaikan oleh PanwasluProvinsi;

    m. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakansanksi administratif kepada anggota KPUKabupaten/Kota, sekretaris KPU Provinsi, danpegawai sekretariat KPU Provinsi yang terbuktimelakukan tindakan yang mengakibatkanterganggunya tahapan penyelenggaraan Pemiluyang sedang berlangsung berdasarkanrekomendasi Panwaslu Provinsi dan ketentuanperaturan perundang-undangan;

    n. menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraanPemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugasdan wewenang KPU Provinsi kepada masyarakat;

    o. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiaptahapan penyelenggaraan Pemilu; dan

    p. melaksanakan tugas dan wewenang lain yangdiberikan oleh KPU dan/atau undang-undang.

    (2) Tugas dan wewenang KPU Provinsi dalampenyelenggaraan Pemilu Presiden dan WakilPresiden meliputi:

    a. menjabarkan program dan melaksanakananggaran serta menetapkan jadwal di provinsi;

    b. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraandi provinsi berdasarkan peraturan perundang-undangan;

    c. mengoordinasikan, menyelenggarakan, danmengendalikan tahapan penyelenggaraan olehKPU Kabupaten/Kota;

    d. memutakhirkan data pemilih berdasarkan datakependudukan dan menetapkannya sebagaidaftar pemilih;

    e. menerima daftar pemilih dari KPUKabupaten/Kota dan menyampaikannya kepadaKPU;

    f. melakukan . . .

  • - 16 -

    f. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suaraPemilu Presiden dan Wakil Presiden di provinsiyang bersangkutan dan mengumumkannyaberdasarkan hasil rekapitulasi penghitungansuara di KPU Kabupaten/Kota dengan membuatberita acara penghitungan suara dan sertifikathasil penghitungan suara;

    g. membuat berita acara penghitungan suara sertamembuat sertifikat hasil penghitungan suara danwajib menyerahkannya kepada saksi pesertaPemilu, Panwaslu Provinsi, dan KPU;

    h. memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanyapelanggaran kode etik yang dilakukan oleh KPUKabupaten/Kota;

    i. menindaklanjuti dengan segera temuan danlaporan yang disampaikan oleh PanwasluProvinsi;

    j. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakansanksi administratif kepada anggota KPUKabupaten/Kota, sekretaris KPU Provinsi, danpegawai sekretariat KPU Provinsi yang terbuktimelakukan tindakan yang mengakibatkanterganggunya tahapan penyelenggaraan Pemiluyang sedang berlangsung berdasarkanrekomendasi Panwaslu Provinsi dan ketentuanperaturan perundang-undangan;

    k. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraanPemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugasdan wewenang KPU Provinsi kepada masyarakat;

    l. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiaptahapan penyelenggaraan Pemilu; dan

    m. melaksanakan tugas dan wewenang lain yangdiberikan oleh KPU dan/atau undang-undang.

    (3) Tugas dan wewenang KPU Provinsi dalampenyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan WakilKepala Daerah meliputi:

    a. merencanakan program, anggaran, dan jadwalPemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahProvinsi;

    b. menyusun . . .

  • - 17 -

    b. menyusun dan menetapkan tata kerja KPUProvinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, danKPPS dalam Pemilu Kepala Daerah dan WakilKepala Daerah Provinsi dengan memperhatikanpedoman dari KPU;

    c. menyusun dan menetapkan pedoman yangbersifat teknis untuk tiap-tiap tahapanpenyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Provinsi berdasarkanperaturan perundang-undangan;

    d. mengoordinasikan, menyelenggarakan, danmengendalikan semua tahapan penyelenggaraanPemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahProvinsi berdasarkan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dariKPU;

    e. memutakhirkan data pemilih berdasarkan datakependudukan dan menetapkannya sebagaidaftar pemilih;

    f. menerima daftar pemilih dari KPUKabupaten/Kota dalam penyelenggaraan PemiluKepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi;

    g. menetapkan pasangan calon kepala daerah danwakil kepala daerah provinsi yang telahmemenuhi persyaratan;

    h. menetapkan dan mengumumkan hasilrekapitulasi penghitungan suara Pemilu KepalaDaerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsiberdasarkan hasil rekapitulasi penghitungansuara di KPU Kabupaten/Kota dalam wilayahprovinsi yang bersangkutan dengan membuatberita acara penghitungan suara dan sertifikathasil penghitungan suara;

    i. membuat berita acara penghitungan suara sertamembuat sertifikat hasil penghitungan suara danwajib menyerahkannya kepada saksi pesertaPemilu, Panwaslu Provinsi, dan KPU;

    j. menetapkan . . .

  • - 18 -

    j. menetapkan dan mengumumkan hasil PemiluKepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsiberdasarkan hasil rekapitulasi penghitungansuara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil KepalaDaerah Provinsi dari seluruh KPUKabupaten/Kota dalam wilayah provinsi yangbersangkutan dengan membuat berita acarapenghitungan suara dan sertifikat hasilpenghitungan suara;

    k. menerbitkan keputusan KPU Provinsi untukmengesahkan hasil Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Provinsi danmengumumkannya;

    l. mengumumkan pasangan calon kepala daerahdan wakil kepala daerah provinsi terpilih danmembuat berita acaranya;

    m. melaporkan hasil Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Provinsi kepada KPU;

    n. memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanyapelanggaran kode etik yang dilakukan oleh KPUKabupaten/Kota;

    o. menindaklanjuti dengan segera temuan danlaporan yang disampaikan oleh PanwasluProvinsi;

    p. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakansanksi administratif kepada anggota KPUKabupaten/Kota, sekretaris KPU Provinsi, danpegawai sekretariat KPU Provinsi yang terbuktimelakukan tindakan yang mengakibatkanterganggunya tahapan penyelenggaraan Pemiluyang sedang berlangsung berdasarkanrekomendasi Panwaslu Provinsi dan ketentuanperaturan perundang-undangan;

    q. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraanPemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahProvinsi dan/atau yang berkaitan dengan tugasdan wewenang KPU Provinsi kepada masyarakat;

    r. melaksanakan pedoman yang ditetapkan olehKPU;

    s. memberikan . . .

  • - 19 -

    s. memberikan pedoman terhadap penetapanorganisasi dan tata cara penyelenggaraan PemiluKepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahKabupaten/Kota sesuai dengan tahapan yangdiatur dalam peraturan perundang-undangan;

    t. melakukan evaluasi dan membuat laporanpenyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Provinsi;

    u. menyampaikan laporan mengenai hasil PemiluKepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsikepada Dewan Perwakilan Rakyat, Presiden,gubernur, dan Dewan Perwakilan Rakyat DaerahProvinsi; dan

    v. melaksanakan tugas dan wewenang lain yangdiberikan oleh KPU dan/atau undang-undang.

    (4) KPU Provinsi dalam Pemilu Anggota DewanPerwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, danDewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presidendan Wakil Presiden, dan Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah berkewajiban:

    a. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraanPemilu dengan tepat waktu;

    b. memperlakukan peserta Pemilu dan pasangancalon secara adil dan setara;

    c. menyampaikan semua informasipenyelenggaraan Pemilu kepada masyarakat;

    d. melaporkan pertanggungjawaban penggunaananggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

    e. menyampaikan laporan pertanggungjawabansemua kegiatan penyelenggaraan Pemilu kepadaKPU;

    f. memelihara arsip dan dokumen Pemilu sertamengelola barang inventaris KPU Provinsiberdasarkan peraturan perundang-undangan;

    g. menyampaikan laporan periodik mengenaitahapan penyelenggaraan Pemilu kepada KPUdan menyampaikan tembusannya kepadaBawaslu;

    h. membuat . . .

  • - 20 -

    h. membuat berita acara pada setiap rapat plenoKPU Provinsi dan ditandatangani oleh ketua dananggota KPU Provinsi;

    i. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan olehKPU; dan

    j. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan olehperaturan perundang-undangan.

    Paragraf 3

    KPU Kabupaten/Kota

    Pasal 10

    (1) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalampenyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan PerwakilanRakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan DewanPerwakilan Rakyat Daerah meliputi:

    a. menjabarkan program dan melaksanakananggaran serta menetapkan jadwal dikabupaten/kota;

    b. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraandi kabupaten/kota berdasarkan peraturanperundang-undangan;

    c. membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayahkerjanya;

    d. mengoordinasikan dan mengendalikan tahapanpenyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalamwilayah kerjanya;

    e. memutakhirkan data pemilih berdasarkan datakependudukan dan menetapkan data pemilihsebagai daftar pemilih;

    f. menyampaikan daftar pemilih kepada KPUProvinsi;

    g. menetapkan dan mengumumkan hasilrekapitulasi penghitungan suara Pemilu AnggotaDewan Perwakilan Rakyat DaerahKabupaten/Kota berdasarkan hasil rekapitulasipenghitungan suara di PPK dengan membuat

    berita . . .

  • - 21 -

    berita acara rekapitulasi suara dan sertifikatrekapitulasi suara;

    h. melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasilpenghitungan suara Pemilu Anggota DewanPerwakilan Rakyat, Anggota Dewan PerwakilanDaerah, dan Anggota Dewan Perwakilan RakyatDaerah Provinsi di kabupaten/kota yangbersangkutan berdasarkan berita acara hasilrekapitulasi penghitungan suara di PPK;

    i. membuat berita acara penghitungan suara sertamembuat sertifikat penghitungan suara danwajib menyerahkannya kepada saksi pesertaPemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPUProvinsi;

    j. menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kotauntuk mengesahkan hasil Pemilu Anggota DewanPerwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota danmengumumkannya;

    k. mengumumkan calon anggota Dewan PerwakilanRakyat Daerah Kabupaten/Kota terpilih sesuaidengan alokasi jumlah kursi setiap daerahpemilihan di kabupaten/kota yang bersangkutandan membuat berita acaranya;

    l. memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanyapelanggaran kode etik yang dilakukan oleh PPK,PPS, dan KPPS;

    m. menindaklanjuti dengan segera temuan danlaporan yang disampaikan oleh PanwasluKabupaten/Kota;

    n. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakansanksi administratif kepada anggota PPK, PPS,sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawaisekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbuktimelakukan tindakan yang mengakibatkanterganggunya tahapan penyelenggaraan Pemiluyang sedang berlangsung berdasarkanrekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota danketentuan peraturan perundang-undangan;

    o. menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraanPemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas

    dan . . .

  • - 22 -

    dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepadamasyarakat;

    p. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiaptahapan penyelenggaraan Pemilu; dan

    q. melaksanakan tugas dan wewenang lain yangdiberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atauundang-undang.

    (2) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalampenyelenggaraan Pemilu Presiden dan WakilPresiden meliputi:

    a. menjabarkan program dan melaksanakananggaran serta menetapkan jadwal dikabupaten/kota;

    b. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraandi kabupaten/kota berdasarkan peraturanperundang-undangan;

    c. membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayahkerjanya;

    d. mengoordinasikan dan mengendalikan tahapanpenyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalamwilayah kerjanya;

    e. memutakhirkan data pemilih berdasarkan datakependudukan dan menetapkan data pemilihsebagai daftar pemilih;

    f. menyampaikan daftar pemilih kepada KPUProvinsi;

    g. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suaraPemilu Presiden dan Wakil Presiden dikabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkanhasil rekapitulasi penghitungan suara di PPKdengan membuat berita acara penghitungansuara dan sertifikat hasil penghitungan suara;

    h. membuat berita acara penghitungan suara sertamembuat sertifikat penghitungan suara danwajib menyerahkannya kepada saksi pesertaPemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPUProvinsi;

    i. memeriksa . . .

  • - 23 -

    i. memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanyapelanggaran kode etik yang dilakukan oleh PPK,PPS, dan KPPS;

    j. menindaklanjuti dengan segera temuan danlaporan yang disampaikan oleh PanwasluKabupaten/Kota;

    k. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakansanksi administratif kepada anggota PPK, PPS,sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawaisekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbuktimelakukan tindakan yang mengakibatkanterganggunya tahapan penyelenggaraan Pemiluyang sedang berlangsung berdasarkanrekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota danketentuan peraturan perundang-undangan;

    l. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraanPemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugasdan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepadamasyarakat;

    m. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiaptahapan penyelenggaraan Pemilu; dan

    n. melaksanakan tugas dan wewenang lain yangdiberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atauundang-undang.

    (3) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalampenyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan WakilKepala Daerah meliputi:

    a. merencanakan program, anggaran, dan jadwalPemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahKabupaten/Kota;

    b. menyusun dan menetapkan tata kerja KPUKabupaten/Kota, PPK, PPS, dan KPPS dalamPemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahKabupaten/Kota dengan memperhatikanpedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi;

    c. menyusun dan menetapkan pedoman yangbersifat teknis untuk tiap-tiap tahapanpenyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Kabupaten/Kotaberdasarkan peraturan perundang-undangan;

    d. membentuk . . .

  • - 24 -

    d. membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam PemiluKepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsiserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil KepalaDaerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerjanya;

    e. mengoordinasikan, menyelenggarakan, danmengendalikan semua tahapan penyelenggaraanPemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahKabupaten/Kota berdasarkan peraturanperundang-undangan dengan memperhatikanpedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi;

    f. memutakhirkan data pemilih berdasarkan datakependudukan dan menetapkan data pemilihsebagai daftar pemilih;

    g. menerima daftar pemilih dari PPK dalampenyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota;

    h. menerima daftar pemilih dari PPK dalampenyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Provinsi danmenyampaikannya kepada KPU Provinsi;

    i. menetapkan pasangan calon kepala daerah danwakil kepala daerah kabupaten/kota yang telahmemenuhi persyaratan;

    j. menetapkan dan mengumumkan hasilrekapitulasi penghitungan suara Pemilu KepalaDaerah dan Wakil Kepala DaerahKabupaten/Kota berdasarkan rekapitulasi hasilpenghitungan suara dari seluruh PPK di wilayahkabupaten/kota yang bersangkutan denganmembuat berita acara penghitungan suara dansertifikat hasil penghitungan suara;

    k. membuat berita acara penghitungan suara sertamembuat sertifikat penghitungan suara danwajib menyerahkannya kepada saksi pesertaPemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPUProvinsi;

    l. menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kotauntuk mengesahkan hasil Pemilu Kepala Daerahdan Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota danmengumumkannya;

    m. mengumumkan . . .

  • - 25 -

    m. mengumumkan pasangan calon kepala daerahdan wakil kepala daerah kabupaten/kota terpilihdan membuat berita acaranya;

    n. melaporkan hasil Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota kepadaKPU melalui KPU Provinsi;

    o. memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanyapelanggaran kode etik yang dilakukan oleh PPK,PPS, dan KPPS;

    p. menindaklanjuti dengan segera temuan danlaporan yang disampaikan oleh PanwasluKabupaten/Kota;

    q. menonaktifkan sementara dan/atau mengenakansanksi administratif kepada anggota PPK, PPS,sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawaisekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbuktimelakukan tindakan yang mengakibatkanterganggunya tahapan penyelenggaraan Pemiluyang sedang berlangsung berdasarkanrekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota danketentuan peraturan perundang-undangan;

    r. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraanPemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerahdan/atau yang berkaitan dengan tugas KPUKabupaten/Kota kepada masyarakat;

    s. melaksanakan tugas dan wewenang yangberkaitan dengan Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Provinsi berdasarkanperaturan perundang-undangan dan pedomanKPU dan/atau KPU Provinsi;

    t. melakukan evaluasi dan membuat laporanpenyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota;

    u. menyampaikan hasil Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota kepadaDewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,Menteri Dalam Negeri, bupati/walikota, danDewan Perwakilan Rakyat DaerahKabupaten/Kota; dan

    v. melaksanakan . . .

  • - 26 -

    v. melaksanakan tugas dan wewenang lain yangdiberikan oleh KPU, KPU Provinsi dan/atauundang-undang.

    (4) KPU Kabupaten/Kota dalam Pemilu Anggota DewanPerwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, danDewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presidendan Wakil Presiden, dan Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah berkewajiban:

    a. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraanPemilu dengan tepat waktu;

    b. memperlakukan peserta Pemilu dan pasangancalon secara adil dan setara;

    c. menyampaikan semua informasipenyelenggaraan Pemilu kepada masyarakat;

    d. melaporkan pertanggungjawaban penggunaananggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

    e. menyampaikan laporan pertanggungjawabansemua kegiatan penyelenggaraan Pemilu kepadaKPU melalui KPU Provinsi;

    f. memelihara arsip dan dokumen Pemilu sertamengelola barang inventaris KPUKabupaten/Kota berdasarkan peraturanperundang-undangan;

    g. menyampaikan laporan periodik mengenaitahapan penyelenggaraan Pemilu kepada KPUdan KPU Provinsi serta menyampaikantembusannya kepada Bawaslu;

    h. membuat berita acara pada setiap rapat plenoKPU Kabupaten/Kota dan ditandatangani olehketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota;

    i. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan olehKPU dan KPU Provinsi; dan

    j. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan olehperaturan perundang-undangan.

    Bagian Keempat . . .

  • - 27 -

    Bagian Keempat

    Persyaratan

    Pasal 11

    Syarat untuk menjadi calon anggota KPU, KPU Provinsi,atau KPU Kabupaten/Kota adalah:

    a. warga negara Indonesia;

    b. pada saat pendaftaran berusia paling rendah 35 (tigapuluh lima) tahun untuk calon anggota KPU ataupernah menjadi anggota KPU dan berusia palingrendah 30 (tiga puluh) tahun untuk calon anggotaKPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota atau pernahmenjadi anggota KPU Provinsi atau KPUKabupaten/Kota;

    c. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;

    d. mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur, danadil;

    e. memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang tertentuyang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu ataumemiliki pengalaman sebagai penyelenggara Pemilu;

    f. berpendidikan paling rendah S-1 untuk calon anggotaKPU dan KPU Provinsi dan paling rendah SLTA atausederajat untuk calon anggota KPU Kabupaten/Kota;

    g. berdomisili di wilayah Republik Indonesia untukanggota KPU, di wilayah provinsi yang bersangkutanuntuk anggota KPU Provinsi, atau di wilayahkabupaten/kota yang bersangkutan untuk anggotaKPU Kabupaten/Kota yang dibuktikan dengan kartutanda penduduk;

    h. sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasilpemeriksaan kesehatan menyeluruh dari rumahsakit;

    i. tidak pernah menjadi anggota partai politik yangdinyatakan dalam surat pernyataan yang sah atausekurang-kurangnya dalam jangka waktu 5 (lima)tahun tidak lagi menjadi anggota partai politik yang

    dibuktikan . . .

  • - 28 -

    dibuktikan dengan surat keterangan dari penguruspartai politik yang bersangkutan;

    j. tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusanpengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukumtetap karena melakukan tindak pidana yang diancamdengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

    k. tidak sedang menduduki jabatan politik, jabatanstruktural, dan jabatan fungsional dalam jabatannegeri;

    l. bersedia bekerja penuh waktu; dan

    m. bersedia tidak menduduki jabatan di pemerintahandan badan usaha milik negara (BUMN)/badan usahamilik daerah (BUMD) selama masa keanggotaan.

    Bagian Kelima

    Pengangkatan dan Pemberhentian

    Paragraf 1

    KPU

    Pasal 12

    (1) Presiden membentuk Tim Seleksi calon anggotaKPU.

    (2) Tim Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)membantu Presiden untuk menetapkan calonanggota KPU yang akan diajukan kepada DewanPerwakilan Rakyat.

    (3) Tim Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berjumlah 5 (lima) orang anggota yang berasal dariunsur akademisi, profesional, dan masyarakat yangmemiliki integritas dan tidak menjadi anggota partaipolitik dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.

    (4) Anggota Tim Seleksi sebagaimana dimaksud padaayat (3) berpendidikan paling rendah S-1 danberusia paling rendah 35 (tiga puluh lima) tahun.

    (5) Anggota Tim Seleksi dilarang mencalonkan dirisebagai calon anggota KPU.

    (6) Komposisi . . .

  • - 29 -

    (6) Komposisi Tim Seleksi terdiri atas seorang ketuamerangkap anggota, seorang sekretaris merangkapanggota, dan anggota.

    (7) Pembentukan Tim Seleksi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Presidendalam waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerjaterhitung sejak 5 (lima) bulan sebelum berakhirnyakeanggotaan KPU.

    Pasal 13

    (1) Tim Seleksi melaksanakan tugasnya secara terbukadengan melibatkan partisipasi masyarakat.

    (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Seleksi dapatdibantu oleh atau berkoordinasi dengan lembagayang memiliki kompetensi pada bidang yangdiperlukan.

    (3) Untuk memilih calon anggota KPU, Tim Seleksimelakukan tahapan kegiatan:

    a. mengumumkan pendaftaran calon anggota KPUsekurang-kurangnya pada 5 (lima) media massacetak harian nasional selama 1 (satu) hari dan5 (lima) media massa elektronik nasional selama3 (tiga) hari berturut-turut;

    b. menerima pendaftaran dalam waktu palinglambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejakpengumuman terakhir;

    c. melakukan penelitian administrasi bakal calonanggota KPU dalam waktu paling lambat 5 (lima)hari kerja;

    d. mengumumkan hasil penelitian administrasibakal calon anggota KPU dalam waktu palinglambat 3 (tiga) hari kerja;

    e. melakukan seleksi tertulis dalam waktu palinglambat 5 (lima) hari kerja terhitung sejakpengumuman hasil penelitian sebagaimanadimaksud pada huruf d;

    f. mengumumkan nama daftar bakal calon anggotaKPU yang lulus seleksi tertulis sekurang-

    kurangnya . . .

  • - 30 -

    kurangnya pada 5 (lima) media massa cetakharian nasional selama 1 (satu) hari dan 5 (lima)media massa elektronik nasional selama 3 (tiga)hari berturut-turut untuk mendapatkanmasukan dan tanggapan masyarakat dalamwaktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja;

    g. melakukan wawancara dengan bakal calonanggota KPU, termasuk mengklarifikasitanggapan dan masukan masyarakat dalamwaktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja; dan

    h. menyampaikan 21 (dua puluh satu) nama bakalcalon anggota KPU kepada Presiden palinglambat 2 (dua) hari kerja terhitung sejak TimSeleksi memutuskan nama bakal calon.

    Pasal 14

    (1) Presiden menetapkan 21 (dua puluh satu) namacalon atau 3 (tiga) kali jumlah anggota KPU untukselanjutnya diajukan kepada Dewan PerwakilanRakyat.

    (2) Penyampaian nama calon yang sudah ditetapkansebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusunberdasarkan abjad disertai salinan berkasadministrasi tiap-tiap bakal calon anggota KPUpaling lambat 5 (lima) hari kerja terhitung sejakPresiden menerima nama bakal calon anggota KPUdari Tim Seleksi.

    Pasal 15

    (1) Proses pemilihan anggota KPU di Dewan PerwakilanRakyat dilakukan dalam waktu paling lambat 20(dua puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanyaberkas calon anggota KPU dari Presiden.

    (2) Dewan Perwakilan Rakyat memilih dan menyusunurutan peringkat dari 21 (dua puluh satu) namacalon anggota KPU berdasarkan hasil uji kelayakandan kepatutan sesuai dengan mekanisme yangberlaku.

    (3) Dewan . . .

  • - 31 -

    (3) Dewan Perwakilan Rakyat menetapkan 7 (tujuh)peringkat teratas dari 21 (dua puluh satu) namacalon anggota KPU sebagaimana dimaksud padaayat (1) sebagai anggota KPU terpilih.

    (4) Dewan Perwakilan Rakyat menyampaikan namaanggota KPU terpilih sebagaimana dimaksud padaayat (3) kepada Presiden dalam waktu paling lambat2 (dua) hari kerja terhitung sejak calon anggota KPUditetapkan.

    Pasal 16

    (1) Anggota KPU terpilih sebagaimana dimaksud dalamPasal 15 ayat (3) disampaikan kepada Presidenuntuk disahkan.

    (2) Pengesahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan dengan Keputusan Presiden palinglambat 5 (lima) hari kerja terhitung sejakditerimanya 7 (tujuh) nama yang ditetapkan DewanPerwakilan Rakyat.

    Paragraf 2

    KPU Provinsi

    Pasal 17

    (1) KPU membentuk Tim Seleksi calon anggota KPUProvinsi pada setiap provinsi.

    (2) Tim Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berjumlah 5 (lima) orang anggota yang berasal dariunsur akademisi, profesional, dan masyarakat yangmemiliki integritas dan tidak menjadi anggotapartai politik dalam kurun waktu 5 (lima) tahunterakhir.

    (3) Keanggotaan Tim Seleksi sebagaimana dimaksudpada ayat (2) terdiri atas 1 (satu) orang anggotayang diajukan oleh gubernur, 2 (dua) orang anggotayang diajukan oleh Dewan Perwakilan RakyatDaerah Provinsi, dan 2 (dua) orang anggota yangdiajukan oleh KPU.

    (4) Anggota . . .

  • - 32 -

    (4) Anggota Tim Seleksi sebagaimana dimaksud padaayat (2) berpendidikan paling rendah S-1 danberusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun.

    (5) Anggota Tim Seleksi dilarang mencalonkan dirisebagai calon anggota KPU Provinsi.

    (6) Tim Seleksi terdiri atas seorang ketua merangkapanggota, seorang sekretaris merangkap anggota, dananggota.

    (7) Pembentukan Tim Seleksi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan KPUdalam waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerjaterhitung sejak 5 (lima) bulan sebelum berakhirnyakeanggotaan KPU Provinsi.

    Pasal 18

    (1) KPU memberitahukan secara tertulis kepadagubernur dan Dewan Perwakilan Rakyat DaerahProvinsi mengenai pembentukan Tim Seleksi calonanggota KPU Provinsi sebagaimana dimaksud dalamPasal 17 ayat (1).

    (2) Penetapan calon anggota Tim Seleksi oleh gubernurdilakukan dengan memperhatikan ketentuan dalamPasal 17 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) paling lambat15 (lima belas) hari kerja terhitung sejakditerimanya surat pemberitahuan dari KPU.

    (3) Penetapan calon anggota Tim Seleksi oleh DewanPerwakilan Rakyat Daerah Provinsi dilakukanmelalui rapat paripurna Dewan Perwakilan RakyatDaerah Provinsi dengan memperhatikan ketentuanPasal 17 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) paling lambat15 (lima belas) hari kerja terhitung sejakditerimanya surat pemberitahuan dari KPU.

    (4) Penetapan calon anggota Tim Seleksi oleh KPUdilakukan melalui rapat pleno KPU denganmemperhatikan ketentuan Pasal 17 ayat (2), ayat (3),dan ayat (4).

    (5) Apabila dalam jangka waktu 15 (lima belas) harikerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat(3) gubernur dan/atau Dewan Perwakilan Rakyat

    Daerah . . .

  • - 33 -

    Daerah Provinsi belum mengajukan nama anggotaTim Seleksi, KPU berwenang menetapkan namauntuk mengisi dan melengkapi keanggotaan TimSeleksi.

    (6) Penetapan calon anggota Tim Seleksi oleh KPUsebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukanmelalui rapat pleno KPU.

    (7) Proses pemilihan dan penetapan anggota TimSeleksi oleh KPU, gubernur, dan Dewan PerwakilanRakyat Daerah Provinsi sebagaimana dimaksudpada ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5)dilakukan secara terbuka.

    Pasal 19

    (1) Tim Seleksi melaksanakan tugasnya secara terbukadengan melibatkan partisipasi masyarakat.

    (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Seleksi dapatdibantu oleh atau berkoordinasi dengan lembagayang memiliki kompetensi pada bidang yangdiperlukan.

    (3) Untuk memilih calon anggota KPU Provinsi, TimSeleksi melakukan tahapan kegiatan:

    a. mengumumkan pendaftaran calon anggota KPUProvinsi sekurang-kurangnya pada 2 (dua) mediamassa cetak harian lokal untuk 1 (satu) kaliterbit dan 1 (satu) media massa elektronik lokalselama 3 (tiga) hari berturut-turut;

    b. menerima pendaftaran dalam waktu palinglambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejakpengumuman terakhir;

    c. melakukan penelitian administrasi bakal calonanggota KPU Provinsi dalam waktu paling lambat5 (lima) hari kerja;

    d. mengumumkan hasil penelitian administrasibakal calon anggota KPU Provinsi dalam waktupaling lambat 3 (tiga) hari kerja;

    e. melakukan seleksi tertulis dalam waktu palinglambat 5 (lima) hari kerja terhitung sejak

    pengumuman . . .

  • - 34 -

    pengumuman hasil penelitian sebagaimanadimaksud pada huruf d;

    f. mengumumkan nama daftar bakal calon anggotaKPU Provinsi yang lulus seleksi tertulissekurang-kurangnya pada 2 (dua) media massacetak harian lokal selama 1 (satu) hari dan 1(satu) media massa elektronik lokal selama 3(tiga) hari berturut-turut untuk mendapatkanmasukan dan tanggapan dari masyarakat dalamwaktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja; dan

    g. melakukan wawancara dengan bakal calonanggota KPU Provinsi, termasuk mengklarifikasitanggapan dan masukan dari masyarakat dalamwaktu paling lambat 5 (lima) hari kerja.

    Pasal 20

    (1) Tim Seleksi mengajukan 10 (sepuluh) nama calonanggota KPU Provinsi hasil seleksi kepada KPU.

    (2) Pengajuan nama calon sebagaimana dimaksud padaayat (1) disusun berdasarkan abjad disertai salinanberkas administrasi tiap-tiap bakal calon anggotaKPU Provinsi dalam waktu paling lambat 3 (tiga) harikerja terhitung sejak Tim Seleksi memutuskan 10(sepuluh) nama calon anggota KPU Provinsi.

    Pasal 21

    (1) KPU melakukan uji kelayakan dan kepatutanterhadap calon anggota KPU Provinsi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 20.

    (2) KPU menyusun peringkat nama calon anggota KPUProvinsi berdasarkan hasil uji kelayakan dankepatutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

    (3) KPU menetapkan 5 (lima) peringkat teratas dari 10(sepuluh) nama calon anggota KPU Provinsisebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaianggota KPU Provinsi terpilih.

    (4) Anggota . . .

  • - 35 -

    (4) Anggota KPU Provinsi terpilih sebagaimanadimaksud pada ayat (3) ditetapkan denganKeputusan KPU.

    (5) Proses pemilihan dan penetapan anggota KPUProvinsi dilakukan oleh KPU dalam waktu palinglama 60 (enam puluh) hari kerja.

    Paragraf 3

    KPU Kabupaten/Kota

    Pasal 22

    (1) KPU Provinsi membentuk Tim Seleksi calon anggotaKPU Kabupaten/Kota pada setiap kabupaten/kota.

    (2) Tim Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berjumlah 5 (lima) orang anggota yang berasal dariunsur akademisi, profesional, dan masyarakat yangmemiliki integritas dan tidak menjadi anggota partaipolitik dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.

    (3) Keanggotaan Tim Seleksi sebagaimana dimaksudpada ayat (2) terdiri atas 1 (satu) orang anggota yangdiajukan oleh bupati/walikota, 2 (dua) oranganggota yang diajukan oleh Dewan PerwakilanRakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan 2 (dua) oranganggota yang diajukan oleh KPU Provinsi.

    (4) Anggota Tim Seleksi sebagaimana dimaksud padaayat (2) berpendidikan paling rendah S-1 danberusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun.

    (5) Anggota Tim Seleksi dilarang mencalonkan dirisebagai calon anggota KPU Kabupaten/Kota.

    (6) Tim Seleksi terdiri atas seorang ketua merangkapanggota, seorang sekretaris merangkap anggota, dananggota.

    (7) Pembentukan Tim Seleksi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan KPUProvinsi dalam waktu paling lama 15 (lima belas)hari kerja terhitung sejak 5 (lima) bulan sebelumberakhirnya keanggotaan KPU Kabupaten/Kota.

    Pasal 23 . . .

  • - 36 -

    Pasal 23

    (1) KPU Provinsi memberitahukan secara tertuliskepada bupati/walikota dan Dewan PerwakilanRakyat Daerah Kabupaten/Kota mengenaipembentukan Tim Seleksi calon anggota KPUKabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalamPasal 22 ayat (1).

    (2) Penetapan calon anggota Tim Seleksi olehbupati/walikota dilakukan dengan memperhatikanketentuan dalam Pasal 22 ayat (2), ayat (3), dan ayat(4) dalam waktu paling lambat 15 (lima belas) harikerja terhitung sejak diterimanya suratpemberitahuan dari KPU Provinsi.

    (3) Penetapan calon anggota Tim Seleksi oleh DewanPerwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kotadilakukan melalui rapat paripurna DewanPerwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota denganmemperhatikan ketentuan Pasal 22 ayat (2), ayat (3),dan ayat (4) dalam waktu paling lambat 15 (limabelas) hari kerja terhitung sejak diterimanya suratpemberitahuan dari KPU Provinsi.

    (4) Penetapan calon anggota Tim Seleksi oleh KPUProvinsi dilakukan melalui rapat pleno KPU Provinsidengan memperhatikan ketentuan Pasal 22 ayat (2),ayat (3), dan ayat (4).

    (5) Apabila dalam jangka waktu 15 (lima belas) harikerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat(3) bupati/walikota dan/atau Dewan PerwakilanRakyat Daerah Kabupaten/Kota belum mengajukannama anggota Tim Seleksi, KPU Provinsi berwenangmenetapkan nama untuk mengisi dan melengkapikeanggotaan Tim Seleksi.

    (6) Penetapan calon anggota Tim Seleksi oleh KPUProvinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (5)dilakukan melalui rapat pleno KPU Provinsi.

    (7) Proses pemilihan dan penetapan anggota TimSeleksi oleh KPU Provinsi, bupati/walikota, danDewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kotasebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), ayat(4), dan ayat (5) dilakukan secara terbuka.

    Pasal 24 . . .

  • - 37 -

    Pasal 24

    (1) Tim Seleksi melaksanakan tugasnya secara terbukadengan melibatkan partisipasi masyarakat.

    (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Seleksi dapatdibantu oleh atau berkoordinasi dengan lembagayang memiliki kompetensi pada bidang yangdiperlukan.

    (3) Untuk memilih calon anggota KPU Kabupaten/Kota,Tim Seleksi melakukan tahapan kegiatan:

    a. mengumumkan pendaftaran calon anggota KPUKabupaten/Kota dalam kurun waktu 3 (tiga) harimelalui 2 (dua) media massa cetak harian lokaluntuk 1 (satu) kali terbit dan 1 (satu) mediamassa elektronik lokal selama 3 (tiga) hariberturut-turut;

    b. menerima pendaftaran dalam waktu palinglambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejakpengumuman terakhir;

    c. melakukan penelitian administrasi bakal calonanggota KPU Kabupaten/Kota dalam waktupaling lambat 5 (lima) hari kerja;

    d. mengumumkan hasil penelitian administrasibakal calon anggota KPU Kabupaten/Kota dalamwaktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja;

    e. melakukan seleksi tertulis dalam waktu palinglambat 5 (lima) hari kerja terhitung sejakpengumuman hasil penelitian sebagaimanadimaksud pada huruf d;

    f. mengumumkan nama daftar bakal calon anggotaKPU Kabupaten/Kota yang lulus seleksi tertulispada 2 (dua) media massa cetak harian lokalselama 1 (satu) hari dan media massa elektroniklokal selama 3 (tiga) hari berturut-turut untukmendapatkan masukan dan tanggapan darimasyarakat dalam waktu paling lambat 7 (tujuh)hari kerja; dan

    g. melakukan wawancara dengan bakal calonanggota KPU Kabupaten/Kota, termasukmengklarifikasi tanggapan dan masukan dari

    masyarakat . . .

  • - 38 -

    masyarakat dalam waktu paling lambat 5 (lima)hari kerja.

    Pasal 25

    (1) Tim Seleksi mengajukan 10 (sepuluh) nama calonanggota KPU Kabupaten/Kota hasil seleksi kepadaKPU Provinsi.

    (2) Pengajuan nama calon sebagaimana dimaksud padaayat (1) disusun berdasarkan abjad disertai salinanberkas administrasi tiap-tiap bakal calon anggotaKPU Kabupaten/Kota dalam waktu paling lambat3 (tiga) hari kerja terhitung sejak Tim Seleksimemutuskan 10 (sepuluh) nama calon anggota KPUKabupaten/Kota.

    Pasal 26

    (1) KPU Provinsi melakukan uji kelayakan dankepatutan terhadap calon anggota KPUKabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalamPasal 25.

    (2) KPU Provinsi menyusun peringkat calon anggotaKPU Kabupaten/Kota berdasarkan hasil ujikelayakan dan kepatutan sebagaimana dimaksudpada ayat (1).

    (3) KPU Provinsi menetapkan 5 (lima) peringkat teratasdari 10 (sepuluh) nama calon sebagai anggota KPUKabupaten/Kota.

    (4) Anggota KPU Kabupaten/Kota terpilih sebagaimanadimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengankeputusan KPU Provinsi.

    (5) Proses pemilihan dan penetapan anggota KPUKabupaten/Kota di KPU Provinsi dilakukan dalamwaktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja.

    Pasal 27

    (1) Pelantikan anggota KPU dilakukan oleh Presiden.

    (2) Pelantikan . . .

  • - 39 -

    (2) Pelantikan anggota KPU Provinsi dilakukan olehKPU dan pelantikan anggota KPU Kabupaten/Kotadilakukan oleh KPU Provinsi.

    Paragraf 4

    Sumpah/Janji

    Pasal 28

    (1) Sebelum menjalankan tugas, anggota KPU, KPUProvinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengucapkansumpah/janji.

    (2) Sumpah/janji anggota KPU, KPU Provinsi, KPUKabupaten/Kota sebagai berikut:

    “Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji:

    Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajibansaya sebagai anggota KPU/KPU Provinsi/KPUKabupaten/Kota dengan sebaik-baiknya sesuaidengan peraturan perundang-undangan denganberpedoman pada Pancasila dan Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    Bahwa saya dalam menjalankan tugas danwewenang akan bekerja dengan sungguh-sungguh,jujur, adil, dan cermat demi suksesnya PemiluAnggota Dewan Perwakilan Rakyat, DewanPerwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan RakyatDaerah/Pemilu Presiden dan Wakil Presiden/PemiluKepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, tegaknyademokrasi dan keadilan, serta mengutamakankepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesiadaripada kepentingan pribadi atau golongan.”

    Paragraf 5

    Pemberhentian

    Pasal 29

    (1) Anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPUKabupaten/Kota berhenti antarwaktu karena:

    a. meninggal dunia;

    b. mengundurkan diri; atau

    c. diberhentikan . . .

  • - 40 -

    c. diberhentikan.

    (2) Diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf c apabila:

    a. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota KPU,KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota;

    b. melanggar sumpah/janji jabatan dan/atau kodeetik;

    c. tidak dapat melaksanakan tugas secaraberkelanjutan secara berturut-turut selama3 (tiga) bulan atau berhalangan tetap.

    d. dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusanpengadilan yang telah memperoleh kekuatanhukum tetap karena melakukan tindak pidanayang diancam dengan pidana penjara 5 (lima)tahun atau lebih;

    e. dijatuhi pidana berdasarkan putusan pengadilanyang telah memperoleh kekuatan hukum tetapkarena melakukan tindak pidana Pemilu.

    f. tidak menghadiri rapat pleno yang menjadi tugasdan kewajibannya selama 3 (tiga) kali berturut-turut tanpa alasan yang jelas; atau

    g. melakukan perbuatan yang terbukti menghambatKPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kotadalam mengambil keputusan dan penetapansebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan.

    (3) Pemberhentian anggota yang telah memenuhiketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2) dilakukan dengan ketentuan:

    a. anggota KPU oleh Presiden;

    b. anggota KPU Provinsi oleh KPU; dan

    c. anggota KPU Kabupaten/Kota oleh KPU Provinsi.

    (4) Penggantian anggota KPU, KPU Provinsi, atau KPUKabupaten/Kota yang berhenti sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan denganketentuan:

    a. anggota . . .

  • - 41 -

    a. anggota KPU digantikan oleh calon anggota KPUurutan peringkat berikutnya dari hasil pemilihanyang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat;

    b. anggota KPU Provinsi digantikan oleh calonanggota KPU Provinsi urutan peringkatberikutnya dari hasil pemilihan yang dilakukanoleh KPU; dan

    c. anggota KPU Kabupaten/Kota digantikan olehcalon anggota KPU Kabupaten/Kota urutanperingkat berikutnya dari hasil pemilihan yangdilakukan oleh KPU Provinsi.

    Pasal 30

    (1) Pemberhentian anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPUKabupaten/Kota yang telah memenuhi ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2)huruf a, huruf b, huruf c, huruf f, dan huruf gdidahului dengan verifikasi oleh Dewan Kehormatanatas rekomendasi Bawaslu atau pengaduanmasyarakat dengan identitas yang jelas.

    (2) Dalam proses pemberhentian sebagaimanadimaksud pada ayat (1), anggota KPU, KPU Provinsi,dan KPU Kabupaten/Kota harus diberi kesempatanuntuk membela diri di hadapan Dewan Kehormatan.

    (3) Dalam hal rapat pleno KPU memutuskanpemberhentian anggota sebagaimana dimaksudpada ayat (1) sesuai dengan rekomendasi DewanKehormatan, anggota yang bersangkutandiberhentikan sementara sebagai anggota KPU, KPUProvinsi, atau KPU Kabupaten/Kota sampai denganditerbitkannya keputusan pemberhentian.

    (4) Tata cara pengaduan sebagaimana dimaksud padaayat (1), pembelaan sebagaimana dimaksud padaayat (2), dan pengambilan keputusan dalampembuatan rekomendasi sebagaimana dimaksudpada ayat (3) oleh Dewan Kehormatan diatur lebihlanjut dengan Peraturan KPU.

    (5) Peraturan KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (4)harus dibentuk paling lambat 6 (enam) bulanterhitung sejak anggota KPU dilantik.

    Pasal 31 . . .

  • - 42 -

    Pasal 31

    (1) Anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPUKabupaten/Kota diberhentikan sementara karena:

    a. menjadi terdakwa dalam perkara tindak pidanayang diancam dengan pidana penjara 5 (lima)tahun atau lebih;

    b. menjadi terdakwa dalam perkara tindak pidanaPemilu; atau

    c. memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 30 ayat (3).

    (2) Dalam hal anggota KPU, KPU Provinsi, atau KPUKabupaten/Kota dinyatakan terbukti bersalahkarena melakukan tindak pidana sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf bberdasarkan putusan pengadilan yang telahmemperoleh kekuatan hukum tetap, anggota yangbersangkutan diberhentikan sebagai anggota KPU,KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.

    (3) Dalam hal anggota KPU, KPU Provinsi, atau KPUKabupaten/Kota dinyatakan tidak terbuktimelakukan tindak pidana sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a dan huruf b berdasarkanputusan pengadilan yang telah memperolehkekuatan hukum tetap, anggota yang bersangkutanharus diaktifkan kembali.

    (4) Dalam hal surat keputusan pengaktifan kembalisebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidakditerbitkan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh)hari, dengan sendirinya anggota KPU, KPU Provinsi,atau KPU Kabupaten/Kota dinyatakan aktif kembali.

    (5) Dalam hal anggota KPU, KPU Provinsi, atau KPUKabupaten/Kota yang dinyatakan tidak terbuktibersalah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) danayat (4), dilakukan rehabilitasi nama anggota KPU,KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota yangbersangkutan.

    (6) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf c paling lama 60 (enam puluh)hari kerja dan dapat diperpanjang paling lama30 (tiga puluh) hari kerja.

    (7) Dalam . . .

  • - 43 -

    (7) Dalam hal perpanjangan waktu sebagaimanadimaksud pada ayat (8) telah berakhir dan tanpapemberhentian tetap, yang bersangkutandinyatakan dengan Undang-Undang ini aktifkembali.

    Bagian Keenam

    Mekanisme Pengambilan Keputusan

    Pasal 32

    Pengambilan keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPUKabupaten/Kota dilakukan dalam rapat pleno.

    Pasal 33

    (1) Jenis rapat pleno sebagaimana dimaksud dalamPasal 32 adalah:

    a. rapat pleno tertutup; dan

    b. rapat pleno terbuka.

    (2) Penetapan hasil Pemilu dan rekapitulasipenghitungan suara dilakukan oleh KPU, KPUProvinsi, dan KPU Kabupaten/Kota dalam rapatpleno terbuka.

    Pasal 34

    (1) Rapat pleno KPU sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 5 (lima) orang anggota KPU yangdibuktikan dengan daftar hadir.

    (2) Keputusan rapat pleno KPU sah apabila disetujuioleh sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggotaKPU yang hadir.

    (3) Dalam hal tidak tercapai persetujuan sebagaimanadimaksud pada ayat (2), keputusan rapat pleno KPUdiambil berdasarkan suara terbanyak.

    Pasal 35 . . .

  • - 44 -

    Pasal 35

    (1) Rapat pleno KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kotasah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya4 (empat) orang anggota KPU Provinsi dan KPUKabupaten/Kota yang dibuktikan dengan daftarhadir.

    (2) Keputusan rapat pleno KPU Provinsi dan KPUKabupaten/Kota sah apabila disetujui olehsekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota KPUProvinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang hadir.

    (3) Dalam hal tidak tercapai persetujuan sebagaimanadimaksud pada ayat (2), keputusan rapat pleno KPUProvinsi dan KPU Kabupaten/Kota diambilberdasarkan suara terbanyak.

    Pasal 36

    (1) Dalam hal tidak tercapai kuorum, khusus rapatpleno KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kotauntuk menetapkan hasil Pemilu ditunda selama3 (tiga) jam.

    (2) Dalam hal rapat pleno telah ditunda sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan tetap tidak tercapaikuorum, rapat pleno dilanjutkan tanpamemperhatikan kuorum.

    (3) Khusus rapat pleno KPU, KPU Provinsi, dan KPUKabupaten/Kota untuk menetapkan hasil Pemilutidak dilakukan pemungutan suara.

    Pasal 37

    (1) Undangan dan agenda rapat pleno KPU, KPUProvinsi, dan KPU Kabupaten/Kota disampaikanpaling lambat 3 (tiga) hari sebelumnya.

    (2) Rapat pleno dipimpin oleh Ketua KPU, Ketua KPUProvinsi, dan Ketua KPU Kabupaten/Kota.

    (3) Apabila ketua berhalangan, rapat pleno KPU, KPUProvinsi, dan KPU Kabupaten/Kota dipimpin olehsalah satu anggota yang dipilih secara aklamasi.

    (4) Sekretaris . . .

  • - 45 -

    (4) Sekretaris Jenderal KPU, sekretaris KPU Provinsi,dan sekretaris KPU Kabupaten/Kota wajibmemberikan dukungan teknis dan administratifdalam rapat pleno.

    Pasal 38

    (1) Ketua wajib menandatangani penetapan hasilPemilu yang diputuskan dalam rapat pleno dalamwaktu paling lama 3 (tiga) hari.

    (2) Dalam hal penetapan hasil Pemilu tidakditandatangani ketua dalam waktu 3 (tiga) harisebagaimana dimaksud pada ayat (1) salah satuanggota menandatangani penetapan hasil Pemilu.

    (3) Dalam hal tidak ada anggota KPU, KPU Provinsi, danKPU Kabupaten/Kota menandatangani penetapanhasil Pemilu, dengan sendirinya hasil Pemiludinyatakan sah dan berlaku.

    Bagian Ketujuh

    Pertanggungjawaban

    Pasal 39

    (1) Dalam menjalankan tugasnya, KPU:

    a. dalam hal keuangan bertanggung jawab sesuaidengan peraturan perundang-undangan;

    b. dalam hal penyelenggaraan seluruh tahapanPemilu dan tugas lainnya memberikan laporankepada Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden.

    (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disampaikan secara periodik dalam setiap tahapanpenyelenggaraan Pemilu sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

    (3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufb ditembuskan kepada Bawaslu.

    Pasal 40 . . .

  • - 46 -

    Pasal 40

    (1) Dalam menjalankan tugasnya, KPU Provinsibertanggung jawab kepada KPU.

    (2) KPU Provinsi menyampaikan laporan kinerja danpenyelenggaraan Pemilu secara periodik kepadaKPU.

    (3) KPU Provinsi menyampaikan laporan kegiatan setiaptahapan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Provinsi kepada gubernur danDewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.

    Pasal 41

    (1) Dalam menjalankan tugasnya, KPU Kabupaten/Kotabertanggung jawab kepada KPU Provinsi.

    (2) KPU Kabupaten/Kota menyampaikan laporankinerja dan penyelenggaraan Pemilu secara periodikkepada KPU Provinsi.

    (3) KPU Kabupaten/Kota menyampaikan laporankegiatan setiap tahapan penyelenggaraan PemiluKepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahKabupaten/Kota kepada bupati/walikota danDewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.

    Bagian Kedelapan

    Panitia Pemilihan

    Paragraf 1

    PPK

    Pasal 42

    (1) Untuk menyelenggarakan Pemilu di tingkatkecamatan, dibentuk PPK.

    (2) PPK berkedudukan di ibu kota kecamatan.

    (3) PPK dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota palinglambat 6 (enam) bulan sebelum penyelenggaraanPemilu dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulansetelah pemungutan suara.

    (4) Dalam . . .

  • - 47 -

    (4) Dalam hal terjadi penghitungan dan pemungutansuara ulang, Pemilu susulan, dan Pemilu lanjutan,masa kerja PPK diperpanjang dan PPK dibubarkanpaling lambat 2 (dua) bulan setelah pemungutansuara.

    Pasal 43

    (1) Anggota PPK sebanyak 5 (lima) orang berasal daritokoh masyarakat yang memenuhi syaratberdasarkan Undang-Undang ini.

    (2) Anggota PPK diangkat dan diberhentikan oleh KPUKabupaten/Kota.

    (3) Komposisi keanggotaan PPK memperhatikanketerwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30%(tiga puluh perseratus).

    (4) Dalam menjalankan tugasnya, PPK dibantu olehsekretariat yang dipimpin oleh sekretaris daripegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan.

    (5) PPK melalui KPU Kabupaten/Kota mengusulkan 3(tiga) nama calon sekretaris PPK kepadabupati/walikota untuk selanjutnya dipilih danditetapkan 1 (satu) nama sebagai sekretaris PPKdengan keputusan bupati/walikota.

    Pasal 44

    Tugas, wewenang, dan kewajiban PPK meliputi:

    a. membantu KPU, KPU Provinsi, dan KPUKabupaten/Kota dalam melakukan pemutakhirandata pemilih, daftar pemilih sementara, dan daftarpemilih tetap;

    b. membantu KPU Kabupaten/Kota dalammenyelenggarakan Pemilu;

    c. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraanPemilu di tingkat kecamatan yang telah ditetapkanoleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota;

    d. menerima dan menyampaikan daftar pemilih kepadaKPU Kabupaten/Kota;

    e. mengumpulkan . . .

  • - 48 -

    e. mengumpulkan hasil penghitungan suara dariseluruh TPS di wilayah kerjanya;

    f. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suarasebagaimana dimaksud pada huruf e dalam rapatyang harus dihadiri oleh saksi peserta Pemilu;

    g. mengumumkan hasil rekapitulasi sebagaimanadimaksud pada huruf f;

    h. menyerahkan hasil rekapitulasi suara sebagaimanadimaksud pada huruf f kepada seluruh pesertaPemilu;

    i. membuat berita acara penghitungan suara sertamembuat sertifikat penghitungan suara dan wajibmenyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu,Panwaslu Kecamatan, dan KPU Kabupaten/Kota;

    j. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporanyang disampaikan oleh Panwaslu Kecamatan;

    k. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiaptahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah kerjanya;

    l. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemiludan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenangPPK kepada masyarakat;

    m. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lainyang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPUKabupaten/Kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

    n. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lainyang diberikan oleh undang-undang.

    Paragraf 2

    PPS

    Pasal 45

    (1) Untuk menyelenggarakan Pemilu di desa/kelurahan,dibentuk PPS.

    (2) PPS berkedudukan di desa/kelurahan.

    (3) PPS dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota palinglambat 6 (enam) bulan sebelum penyelenggaraan

    Pemilu . . .

  • - 49 -

    Pemilu dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulansetelah hari pemungutan suara.

    (4) Dalam hal terjadi penghitungan dan pemungutansuara ulang, Pemilu susulan, dan Pemilu lanjutan,masa kerja PPS diperpanjang dan PPS dibubarkanpaling lambat 2 (dua) bulan setelah pemungutansuara dimaksud.

    Pasal 46

    (1) Anggota PPS sebanyak 3 (tiga) orang berasal daritokoh masyarakat yang memenuhi syaratberdasarkan Undang-Undang ini.

    (2) Anggota PPS diangkat oleh KPU Kabupaten/Kotaatas usul bersama kepala desa/kelurahan danbadan permusyawaratan desa/dewan kelurahan.

    Pasal 47

    Tugas, wewenang, dan kewajiban PPS meliputi:

    a. membantu KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota,dan PPK dalam melakukan pemutakhiran datapemilih, daftar pemilih sementara, daftar pemilih hasilperbaikan, dan daftar pemilih tetap;

    b. membentuk KPPS;

    c. mengangkat petugas pemutakhiran data pemilih;

    d. mengumumkan daftar pemilih;

    e. menerima masukan dari masyarakat tentang daftarpemilih sementara;

    f. melakukan perbaikan dan mengumumkan hasilperbaikan daftar pemilih sementara;

    g. menetapkan hasil perbaikan daftar pemilih sementarasebagaimana dimaksud pada huruf f untuk menjadidaftar pemilih tetap;

    h. mengumumkan daftar pemilih tetap sebagaimanadimaksud pada huruf g dan melaporkan kepada KPUKabupaten/Kota melalui PPK;

    i. menyampaikan daftar pemilih kepada PPK;

    j. melaksanakan . . .

  • - 50 -

    j. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraanPemilu di tingkat desa/kelurahan yang telahditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, KPUKabupaten/Kota, dan PPK;

    k. mengumumkan hasil penghitungan suara dariseluruh TPS di wilayah kerjanya;

    l. menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suarasetelah penghitungan suara dan setelah kotak suaradisegel;

    m. meneruskan kotak suara dari setiap TPS kepada PPKpada hari yang sama setelah terkumpulnya kotaksuara dari setiap TPS dan tidak memiliki kewenanganmembuka kotak suara yang sudah disegel oleh KPPS;

    n. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporanyang disampaikan oleh Pengawas Pemilu Lapangan;

    o. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiaptahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah kerjanya;

    p. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemiludan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenangPPS kepada masyarakat;

    q. membantu PPK dalam menyelenggarakan Pemilu,kecuali dalam hal penghitungan suara;

    r. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lainyang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPUKabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan peraturanperundang-undangan; dan

    s. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lainyang diberikan oleh undang-undang.

    Paragraf 3

    KPPS

    Pasal 48

    (1) Anggota KPPS sebanyak 7 (tujuh) orang berasal darianggota masyarakat di sekitar TPS yang memenuhisyarat berdasarkan Undang-Undang ini.

    (2) Anggota KPPS diangkat dan diberhentikan oleh PPSatas nama ketua KPU Kabupaten/Kota.

    (3) Pengangkatan . . .

  • - 51 -

    (3) Pengangkatan dan pemberhentian anggota KPPSwajib dilaporkan kepada KPU Kabupaten/Kota.

    (4) Susunan keanggotaan KPPS terdiri atas seorangketua merangkap anggota dan anggota.

    Pasal 49

    Tugas, wewenang, dan kewajiban KPPS meliputi:

    a. mengumumkan dan menempelkan daftar pemilihtetap di TPS;

    b. menyerahkan daftar pemilih tetap kepada saksipeserta Pemilu yang hadir dan Pengawas PemiluLapangan;

    c. melaksanakan pemungutan dan penghitungan suaradi TPS;

    d. mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS;

    e. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporanyang disampaikan oleh saksi, Pengawas PemiluLapangan, peserta Pemilu, dan masyarakat pada haripemungutan suara;

    f. menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suarasetelah penghitungan suara dan setelah kotak suaradisegel;

    g. membuat berita acara pemungutan dan penghitungansuara serta membuat sertifikat penghitungan suaradan wajib menyerahkannya kepada saksi pesertaPemilu, Pengawas Pemilu Lapangan, dan PPK melaluiPPS;

    h. menyerahkan hasil penghitungan suara kepada PPSdan Pengawas Pemilu Lapangan;

    i. menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi suratsuara dan sertifikat hasil penghitungan suara kepadaPPK melalui PPS pada hari yang sama;

    j. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lainyang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPUKabupaten/Kota, PPK, dan PPS sesuai denganperaturan perundang-undangan; dan

    k. melaksanakan . . .

  • - 52 -

    k. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lainyang diberikan oleh undang-undang.

    Paragraf 4

    PPLN

    Pasal 50

    (1) PPLN berkedudukan di kantor perwakilan RepublikIndonesia.

    (2) Anggota PPLN berjumlah paling sedikit 3 (tiga) orangdan paling banyak 7 (tujuh) orang yang berasal dariwakil masyarakat Indonesia.

    (3) Anggota PPLN diangkat dan diberhentikan oleh KPUatas usul Kepala Perwakilan Republik Indonesiasesuai dengan wilayah kerjanya.

    (4) Susunan keanggotaan PPLN terdiri atas seorangketua merangkap anggota dan anggota.

    Pasal 51

    Tugas, wewenang, dan kewajiban PPLN meliputi:

    a. membantu KPU dalam melakukan pemutakhirandata pemilih, daftar pemilih sementara, daftar pemilihhasil perbaikan, dan daftar pemilih tetap;

    b. membentuk KPPSLN;

    c. mengumumkan daftar pemilih sementara, melakukanperbaikan data pemilih atas dasar masukan darimasyarakat Indonesia di luar negeri, mengumumkandaftar pemilih hasil perbaikan, serta menetapkandaftar pemilih tetap;

    d. menyampaikan daftar pemilih warga negara RepublikIndonesia kepada KPU;

    e. melaksanakan tahapan penyelenggaraan Pemilu yangtelah ditetapkan oleh KPU;

    f. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suaradari seluruh TPSLN dalam wilayah kerjanya;

    g. mengumumkan hasil penghitungan suara dariseluruh TPSLN di wilayah kerjanya;

    h. menyerahkan . . .

  • - 53 -

    h. menyerahkan berita acara dan sertifikat hasilpenghitungan suara kepada KPU;

    i. menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara;

    j. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiaptahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah kerjanya;

    k. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemiludan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenangPPLN kepada masyarakat Indonesia di luar negeri;

    l. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lainyang diberikan oleh KPU sesuai dengan peraturanperundang-undangan; dan

    m. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lainyang diberikan oleh undang-undang.

    Paragraf 5

    KPPSLN

    Pasal 52

    (1) Anggota KPPSLN paling sedikit 3 (tiga) orang danpaling banyak 7 (tujuh) orang yang memenuhisyarat berdasarkan Undang-Undang ini.

    (2) Anggota KPPSLN diangkat dan diberhentikan olehketua PPLN atas nama ketua KPU.

    (3) Pengangkatan dan pemberhentian anggota KPPSLNwajib dilaporkan kepada KPU.

    (4) Susunan keanggotaan KPPSLN terdiri atas seorangketua merangkap anggota dan anggota.

    Pasal 53

    Tugas, wewenang, dan kewajiban KPPSLN meliputi:

    a. mengumumkan daftar pemilih tetap di TPSLN;

    b. menyerahkan daftar pemilih tetap kepada saksipeserta Pemilu yang hadir dan Pengawas Pemilu LuarNegeri;

    c. melaksanakan pemungutan dan penghitungan suaradi TPSLN;

    d. mengumumkan . . .

  • - 54 -

    d. mengumumkan hasil penghitungan suara di TPSLN;

    e. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporanyang disampaikan oleh saksi, Pengawas Pemilu LuarNegeri, peserta Pemilu, dan masyarakat pada haripemungutan suara;

    f. mengamankan kotak suara setelah penghitungansuara;

    g. membuat berita acara pemungutan dan penghitungansuara serta membuat sertifikat penghitungan suaradan wajib menyerahkannya kepada saksi pesertaPemilu yang hadir dan Pengawas Pemilu Luar Negeri;

    h. menyerahkan hasil penghitungan suara dan sertifikathasil penghitungan suara kepada PPLN;

    i. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lainyang diberikan oleh KPU; dan

    j. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lainyang diberikan oleh undang-undang.

    Pasal 54

    Uraian tugas dan tata kerja PPK, PPS, PPLN, KPPS, danKPPSLN lebih lanjut ditetapkan oleh KPU.

    Paragraf 6

    Persyaratan

    Pasal 55

    Syarat untuk menjadi anggota PPK, PPS, KPPS, PPLN,dan KPPSLN meliputi:

    a. warga negara Indonesia;

    b. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun;

    c. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;

    d. mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur, danadil;

    e. tidak . . .

  • - 55 -

    e. tidak menjadi anggota partai politik yang dinyatakandengan surat pernyataan yang sah atau sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun tidaklagi menjadi anggota partai politik yang dibuktikandengan surat keterangan dari pengurus partai politikyang bersangkutan;

    f. berdomisili dalam wilayah kerja PPK, PPS, KPPS,PPLN, dan KPPSLN;

    g. sehat jasmani dan rohani;

    h. dapat membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia;dan

    i. tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusanpengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukumtetap karena melakukan tindak pidana yang diancamdengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

    Paragraf 7

    Sumpah/Janji

    Pasal 56

    (1) Sebelum menjalankan tugas, anggota PPK, PPS,KPPS, PPLN, KPPSLN, mengucapkan sumpah/janji.

    (2) Sumpah/janji anggota PPK, PPS, KPPS, PPLN,KPPSLN sebagai berikut:

    “Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji:

    Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajibansaya sebagai anggotaPPK/PPS/KPPS/PPLN/KPPSLN dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila danUndang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945.

    Bahwa saya dalam menjalankan tugas danwewenang akan bekerja dengan sungguh-sungguh,jujur, adil, dan cermat demi suksesnya PemiluAnggota Dewan Perwakilan Rakyat, DewanPerwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan RakyatDaerah/Pemilu Presiden dan Wakil Presiden/PemiluKepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, tegaknya

    demokrasi . . .

  • - 56 -

    demokrasi dan keadilan, serta mengutamakankepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesiadaripada kepentingan pribadi atau golongan.”

    Bagian Kesembilan

    Kesekretariatan

    Paragraf 1

    Susunan

    Pasal 57

    (1) Sekretariat Jenderal KPU dipimpin oleh seorangSekretaris Jenderal dan dibantu oleh seorang WakilSekretaris Jenderal.

    (2) Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris JenderalKPU adalah pegawai negeri sipil yang memenuhipersyaratan.

    (3) Calon Sekretaris Jenderal dan Wakil SekretarisJenderal diusulkan oleh KPU masing-masingsebanyak 3 (tiga) orang kepada Presiden.

    (4) Dalam pengusulan calon Sekretaris Jenderal danWakil Sekretaris Jenderal sebagaimana dimaksudpada ayat (3), KPU harus terlebih dahuluberkonsultasi dengan Pemerintah.

    (5) Calon Sekretaris Jenderal dan Wakil SekretarisJenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (3)masing-masing dipilih satu orang dan ditetapkandengan keputusan Presiden.

    (6) Sekretaris Jenderal KPU bertanggung jawab kepadaKPU.

    (7) Pegawai Sekretariat Jenderal adalah pegawai negerisipil dan tenaga profesional lain yang diperlukan.

    (8) Sekretaris Jenderal dapat mengangkat pakar/ahlisesuai dengan kebutuhan atas persetujuan KPU.

    (9) Pakar/ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (8)berada di bawah koordinasi Sekretaris JenderalKPU.

    Pasal 58 . . .

  • - 57 -

    Pasal 58

    (1) Sekretariat KPU Provinsi dipimpin oleh seorangsekretaris.

    (2) Sekretaris KPU Provinsi adalah pegawai negeri sipilyang memenuhi persyaratan.

    (3) Calon sekretaris KPU Provinsi diusulkan oleh KPUProvinsi sebanyak 3 (tiga) orang kepada gubernur.

    (4) Dalam pengusulan calon sekretaris KPU Provinsisebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPU Provinsiharus terlebih dahulu berkonsultasi dengangubernur.

    (5) Calon sekretaris KPU Provinsi sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dipilih 1 (satu) orang danditetapkan oleh gubernur.

    (6) Sekretaris KPU Provinsi bertanggung jawab kepadaKPU Provinsi.

    (7) Pegawai sekretariat adalah pegawai negeri sipil dantenaga profesional lain yang diperlukan.

    Pasal 59

    (1) Sekretariat KPU Kabupaten/Kota dipimpin olehseorang sekretaris.

    (2) Sekretaris KPU Kabupaten/Kota adalah pegawainegeri sipil yang memenuhi persyaratan.

    (3) Calon sekretaris KPU Kabupaten/Kota diusulkanoleh KPU Kabupaten/Kota sebanyak 3 (tiga) orangkepada bupati/walikota.

    (4) Pengusulan calon sekretaris KPU Kabupaten/Kotasebagaimana dimaksud pada ayat (3) KPUKabupaten/Kota harus terlebih dahuluberkonsultasi dengan bupati/walikota.

    (5) Calon sekretaris KPU Kabupaten/Kota sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dipilih 1 (satu) orang danditetapkan oleh bupati/walikota.

    (6) Sekretaris KPU Kabupaten/Kota bertanggung jawabkepada KPU Kabupaten/Kota.

    (7) Pegawai . . .

  • - 58 -

    (7) Pegawai sekretariat adalah pegawai negeri sipil dantenaga profesional lain yang diperlukan.

    Pasal 60

    (1) Sekretariat Jenderal KPU terdiri atas paling banyak7 (tujuh) biro; biro terdiri atas paling banyak4 (empat) bagian dan setiap bagian terdiri ataspaling banyak 3 (tiga) subbagian.

    (2) Sekretariat KPU Provinsi terdiri atas paling banyak3 (tiga) bagian dan setiap bagian terdiri atas 2 (dua)subbagian.

    (3) Sekretariat KPU Kabupaten/Kota paling banyakterdiri atas 4 (empat) subbagian.

    (4) Jumlah pegawai sekretariat KPU Kabupaten/Kotaditetapkan lebih lanjut dengan keputusan KPUdengan mempertimbangkan beban kerja, proporsijumlah penduduk, kondisi geografis, dan luaswilayah.

    Pasal 61

    Eselonisasi jabatan struktural Sekretaris Jenderal KPU,Wakil Sekretaris Jenderal KPU, sekretaris KPU Provinsi,dan sekretaris KPU Kabupaten/Kota sebagai berikut:

    a. Sekretaris Jenderal KPU adalah jabatan strukturaleselon Ia.

    b. Wakil Sekretaris Jenderal KPU adalah jabatanstruktural eselon Ib.

    c. Sekretaris KPU Provinsi adalah jabatan strukturaleselon IIa.

    d. Sekretaris KPU Kabupaten/Kota adalah jabatanstruktural eselon IIIa.

    Pasal 62

    Di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, sekretariat KPUProvinsi, dan sekretariat KPU Kabupaten/Kota dapatditetapkan jabatan fungsional tertentu yang jumlah danjenisnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 63 . . .

  • - 59 -

    Pasal 63

    Struktur organisasi Sekretariat Jenderal KPU, sekretariatKPU Provinsi, dan sekretariat KPU Kabupaten/Kotaditetapkan dengan peraturan KPU setelah berkonsultasidengan menteri yang bertanggung jawab di bidangpendayagunaan aparatur negara dan sesuai denganperaturan perundang-undangan.

    Pasal 64

    Susunan organisasi dan tata kerja Sekretariat JenderalKPU, sekretariat KPU Provinsi, dan sekretariat KPUKabupaten/Kota ditetapkan dengan peraturan KPU.

    Pasal 65

    Pengisian jabatan dalam struktur organisasi SekretariatJenderal KPU, sekretariat KPU Provinsi, dan sekretariatKPU Kabupaten/Kota ditetapkan dengan keputusanKPU.

    Paragraf 2

    Tugas dan Wewenang

    Pasal 66

    Sekretariat Jenderal KPU, sekretariat KPU Provinsi, dansekretariat KPU Kabupaten/Kota masing-masingmelayani KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota.

    Pasal 67

    (1) Sekretariat Jenderal KPU bertugas:

    a. membantu penyusunan program dan anggaranPemilu;

    b. memberikan dukungan teknis administratif;

    c. membantu pelaksanaan tugas KPU dalammenyelenggarakan Pemilu;

    d. membantu perumusan dan penyusunanrancangan peraturan dan keputusan KPU;

    e. memberikan . . .

  • - 60 -

    e. memberikan bantuan hukum dan memfasilitasipenyelesaian sengketa Pemilu;

    f. membantu penyusunan laporan penyelenggaraankegiatan dan pertanggungjawaban KPU; dan

    g. membantu pelaksanaan tugas-tugas lain sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

    (2) Sekretariat Jenderal KPU berwenang:

    a. mengadakan dan mendistribusikan perlengkapanpenyelenggaraan Pemilu berdasarkan norma,standar, prosedur, dan kebutuhan yangditetapkan oleh KPU;

    b. mengadakan perlengkapan penyelenggaraanPemilu sebagaimana dimaksud pada huruf asesuai dengan peraturan perundang-undangan;

    c. mengangkat tenaga pakar/ahli berdasarkankebutuhan atas persetujuan KPU; dan

    d. memberikan layanan administrasi,ketatausahaan, dan kepegawaian sesuai denganperaturan perundang-undangan.

    (3) Sekretariat Jenderal KPU berkewajiban:

    a. menyusun laporan pertanggungjawabankeuangan;

    b. memelihara arsip dan dokumen Pemilu; dan

    c. mengelola barang inventaris KPU.

    (4) Sekretariat Jenderal KPU bertanggung jawab dalamhal administrasi keuangan serta pengadaan barangdan jasa berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 68

    (1) Sekretariat KPU Provinsi bertugas:

    a. membantu penyusunan program dan anggaranPemilu;

    b. memberikan dukungan teknis administratif;

    c. membantu pelaksanaan tugas KPU Provinsidalam menyelenggarakan Pemilu;

    d. membantu . . .