undang-undang republik indonesia nomor 33...

22
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan dan atau perubahan keadaan, dipandang perlu mengatur perkiraan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan mengubah Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2000; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (2) dan ayat (4), dan Pasal 23 ayat (1) dan ayat (5) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Perbendaharaan Indonesia (Indische Comptabiliteitswet, Staatsblad Tahun 1925 Nomor 448) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1968 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2860); 3. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3944); Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000.

Upload: lamliem

Post on 19-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 33 TAHUN 2000

TENTANG

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

TAHUN ANGGARAN 2000

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan dan atau perubahan keadaan,dipandang perlu mengatur perkiraan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negaradengan mengubah Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan danBelanja Negara Tahun Anggaran 2000;

Mengingat :

1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (2) dan ayat (4), dan Pasal 23 ayat (1) dan ayat (5)Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan KeduaUndang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Perbendaharaan Indonesia (Indische Comptabiliteitswet, StaatsbladTahun 1925 Nomor 448) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir denganUndang-undang Nomor 9 Tahun 1968 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1968 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2860);

3. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara Tahun Anggaran 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3944);

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN2000.

Page 2: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

Pasal I

Mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang AnggaranPendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2000 sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 2 ayat (2), ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) diubah, sehingga keseluruhanPasal 2 menjadi sebagai berikut :

"Pasal 2

(1) Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2000 diperoleh dari sumber-sumber :

a. Penerimaan Perpajakan;

b. Penerimaan Negara Bukan Pajak;

c. Penerimaan Hibah.

(2) Penerimaan Perpajakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakan sebesarRp 111.064.477.000.000,00 (seratus sebelas triliun enam puluh empat miliar empat ratus tujuhpuluh tujuh juta rupiah).

(3) Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b diperkirakansebesar Rp 82.870.585.000.000,00 (delapan puluh dua triliun delapan ratus tujuh puluh miliarlima ratus delapan puluh lima juta rupiah).

(4) Penerimaan Hibah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c diperkirakan sebesarRp 211.064.000.000,00 (dua ratus sebelas miliar enam puluh empat juta rupiah).

(5) Jumlah anggaran Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2000 sebagaimanadimaksud dalam ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diperkirakan sebesar Rp 194.146.126.000.000,00(seratus sembilan puluh empat triliun seratus empat puluh enam miliar seratus dua puluh enamjuta rupiah)."

2. Ketentuan Pasal 3 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 3menjadi sebagai berikut :

"Pasal 3

(1) Penerimaan Perpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) terdiri dari :

a. Pajak Dalam Negeri;

b. Pajak Perdagangan Internasional;

(2) Penerimaan Pajak Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakansebesar Rp 104.610.308.000.000,00 (seratus empat triliun enam ratus sepuluh miliar tiga ratusdelapan juta rupiah).

Page 3: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

(3) Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf bdiperkirakan sebesar Rp 6.454.169.000.000,00 (enam triliun empat ratus lima puluh empat miliarseratus enam puluh sembilan juta rupiah).

(4) Jumlah Penerimaan Perpajakan Tahun Anggaran 2000 sebagaimana dimaksud dalam ayat(2) dan ayat (3) diperkirakan sebesar Rp 111.064.477.000.000,00 (seratus sebelas triliun enampuluh empat miliar empat ratus tujuh puluh tujuh juta rupiah).

(5) Rincian Penerimaan Perpajakan Tahun Anggaran 2000 sebagaimana dimaksud dalam ayat(4) dicantumkan dalam penjelasan ayat ini."

3. Ketentuan Pasal 4 ayat (2), ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) diubah, sehingga keseluruhanPasal 4 menjadi sebagai berikut :

"Pasal 4

(1) Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) terdiri dari :

a. Penerimaan Sumber Daya Alam;

b. Bagian Pemerintah atas Laba Badan Usaha Milik Negara;

c. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya.

(2) Penerimaan Sumber Daya Alam sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakansebesar Rp 70.186.045.000.000,00 (tujuh puluh triliun seratus delapan puluh enam miliar empatpuluh lima juta rupiah).

(3) Bagian Pemerintah atas Laba Badan Usaha Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) huruf b diperkirakan sebesar Rp 5.281.300.000.000,00 (lima triliun dua ratus delapan puluhsatu miliar tiga ratus juta rupiah).

(4) Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf cdiperkirakan sebesar Rp 7.403.240.000.000,00 (tujuh triliun empat ratus tiga miliar dua ratusempat puluh juta rupiah);

(5) Jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun Anggaran 2000 sebagaimana dimaksuddalam ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) diperkirakan sebesar Rp 82.870.585.000.000,00 (delapanpuluh dua triliun delapan ratus tujuh puluh miliar lima ratus delapan puluh lima juta rupiah).

(6) Rincian Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun Anggaran 2000 sebagaimana dimaksuddalam ayat (5) dicantumkan dalam penjelasan ayat ini."

4. Ketentuan Pasal 5 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 5menjadi sebagai berikut :

"Pasal 5

(1) Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 2000 terdiri dari :

a. Pengeluaran Rutin;

Page 4: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

b. Pengeluaran Pembangunan.

(2) Pengeluaran Rutin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakan sebesarRp 181.680.200.000.000,00 (seratus delapan puluh satu triliun enam ratus delapan puluh miliardua ratus juta rupiah).

(3) Pengeluaran Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b diperkirakansebesar Rp 42.226.857.000.000,00 (empat puluh dua triliun dua ratus dua puluh enam miliardelapan ratus lima puluh tujuh juta rupiah).

(4) Jumlah Pengeluaran Rutin dan Pengeluaran Pembangunan Tahun Anggaran 2000sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) diperkirakan sebesarRp 223.907.057.000.000,00 (dua ratus dua puluh tiga triliun sembilan ratus tujuh miliar lima puluhtujuh juta rupiah).

(5) Rincian Pengeluaran Rutin dan Pengeluaran Pembangunan Tahun Anggaran 2000sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) ke dalam sektor dan subsektor dicantumkan dalampenjelasan ayat ini."

5. Ketentuan Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 7 menjadisebagai berikut :

"Pasal 7

(1) Dengan jumlah Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2000 sebesarRp 194.146.126.000.000,00 (seratus sembilan puluh empat triliun seratus empat puluh enammiliar seratus dua puluh enam juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5), lebihkecil dari jumlah Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 2000 sebesarRp 223.907.057.000.000,00 (dua ratus dua puluh tiga triliun sembilan ratus tujuh miliar lima puluhtujuh juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4), maka dalam Tahun Anggaran2000 diperkirakan terdapat defisit anggaran sebesar Rp 29.760.931.000.000,00 (dua puluhsembilan triliun tujuh ratus enam puluh miliar sembilan ratus tiga puluh satu juta rupiah), yangakan dibiayai dari Pembiayaan Anggaran.

(2) Pembiayaan Defisit Anggaran Negara Tahun Anggaran 2000 diperoleh dari sumber-sumber :

a. Pembiayaan dalam negeri diperkirakan sebesar Rp 18.138.881.000.000,00 (delapanbelas triliun seratus tiga puluh delapan miliar delapan ratus delapan puluh satu jutarupiah).

b. Pembiayaan luar negeri bersih diperkirakan sebesar Rp 11.622.050.000.000,00 (sebelastriliun enam ratus dua puluh dua miliar lima puluh juta rupiah).

(3) Rincian Pembiayaan Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran2000 sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dicantumkan dalam penjelasan ayat ini."

6. Ketentuan Pasal 10 diubah, sehingga menjadi sebagai berikut :

"Pasal 10

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Anggaran 2000 diperkirakan sebesarRp 761.119.000.000,00 (tujuh ratus enam puluh satu miliar seratus sembilan belas juta rupiah)

Page 5: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

yang akan menambah Sisa Anggaran Lebih tahun-tahun anggaran sebelumnya, dan digunakanuntuk membiayai defisit anggaran tahun-tahun anggaran berikutnya."

Pasal II

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan mempunyai daya laku surutsejak tanggal 1 April 2000.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakartapada tanggal 20 Desember 2000

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

ABDURRAHMAN WAHID

Diundangkan di Jakartapada tanggal 20 Desember 2000

SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

ttd

DJOHAN EFFENDI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2000 NOMOR 245

Page 6: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

PENJELASANA T A S

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 33 TAHUN 2000

TENTANG

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

TAHUN ANGGARAN 2000

UMUM

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2000 direncanakan dalam keadaan ekonomi yangmenghadapi tekanan yang cukup berat, terutama berkaitan dengan membengkaknya beban pengeluaran negara untukmembiayai subsidi, dan pembayaran bunga utang, baik dalam negeri maupun luar negeri. Di lain pihak, kemampuandalam menghimpun pendapatan negara juga masih terbatas.

Namun demikian, dalam pelaksanaannya tekanan terhadap APBN Tahun Anggaran 2000 dapat diatasi dengan baik.Meskipun perkembangan ekonomi domestik belum cukup memadai dalam menggerakkan sektor riil, perkembanganekonomi dalam enam bulan pertama pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2000 menunjukkan tanda-tanda perbaikanyang cukup berarti. Hal tersebut tercermin dari cukup baiknya perkembangan berbagai indikator ekonomi makro, sepertilaju pertumbuhan ekonomi yang mulai positif, tingkat inflasi yang relatif terkendali, serta perkembangan suku bungayang relatif stabil. Di sisi eksternal, perkembangan harga minyak mentah yang mengalami peningkatan, dan cukupbaiknya perkembangan ekonomi global, juga memberikan pengaruh positif bagi perkembangan perekonomian nasional.Hal tersebut berpengaruh terhadap pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2000. Sehubungan dengan itu, makaterhadap APBN Tahun Anggaran 2000 sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000, perludilakukan berbagai penyesuaian, agar lebih realistis dan sejalan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.

Di sisi pendapatan negara, realisasi anggaran pendapatan negara dan hibah diperkirakan lebih tinggi dibanding dengansasaran yang ditetapkan. Dengan adanya perkembangan tersebut, rasio pendapatan negara terhadap produk domestikbruto (PDB) yang semula diasumsikan16,8 persen, realisasinya diperkirakan menjadi 20,7 persen. Lebih tingginyaperkiraan realisasi pendapatan negara dan hibah tersebut berkaitan dengan lebih tingginya perkiraan realisasipendapatan dalam negeri, baik yang bersumber dari penerimaan perpajakan maupun penerimaan negara bukan pajak,meskipun terdapat pos penerimaan yang diperkirakan tidak mencapai sasaran seperti pajak/pungutan ekspor.

Di sisi belanja negara, realisasi pengeluaran rutin diperkirakan lebih tinggi dari yang direncanakan. Hal tersebutterutama berkaitan dengan lebih tingginya kebutuhan anggaran untuk pembayaran bunga utang luar negeri dansubsidi bahan bakar minyak (BBM), akibat dari melemahnya nilai tukar rupiah dan peningkatan harga minyak mentah dipasar internasional. Sementara itu, realisasi pengeluaran pembangunan, baik pembiayaan rupiah maupun yangbersumber dari pinjaman proyek diperkirakan tidak berbeda jauh dari yang direncanakan.

Sebagai akibat dari lebih tingginya perkiraan peningkatan pendapatan negara dan hibah dibandingkan denganperkiraan peningkatan belanja negara, defisit anggaran yang semula diperkirakan mencapai 4,8 persen dari PDB,dalam realisasinya diperkirakan menurun menjadi 3,2 persen dari PDB. Pada sisi pembiayaan, penarikan pinjaman luarnegeri bruto yang semula direncanakan mencapai 3,0 persen dari PDB, dalam realisasinya diperkirakan menurunmenjadi 2,1 persen. Sementara itu, pembiayaan dalam negeri nonperbankan yang semula ditargetkan 2,8 persen dariPDB, realisasinya diperkirakan hanya akan mencapai 2,0 persen dari PDB. Sedangkan realisasi pembayaran pokokutang luar negeri diperkirakan tidak jauh berbeda dari yang direncanakan.

Page 7: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

Dengan lebih rendahnya defisit anggaran dari jumlah pembiayaan yang dapat dihimpun, maka dalam tahun anggaran2000 diperkirakan akan terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA).

Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut, maka Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2000diperkirakan berubah menjadi Rp 194.146.126.000.000,00 (seratus sembilan puluh empat triliun seratus empat puluhenam miliar seratus dua puluh enam juta rupiah), sedangkan Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 2000diperkirakan berubah menjadi Rp 223.907.057.000.000,00 (dua ratus dua puluh tiga triliun sembilan ratus tujuh miliarlima puluh tujuh juta rupiah). Dengan demikian, Defisit Anggaran dalam Tahun Anggaran 2000 diperkirakan menjadiRp 29.760.931.000.000,00 (dua puluh sembilan triliun tujuh ratus enam puluh miliar sembilan ratus tiga puluh satu jutarupiah).

Sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara Tahun Anggaran 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 38, Tambahan LembaranNegara Nomor 3944), maka terhadap perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran2000 perlu diatur dengan Undang-undang.

PASAL DEMI PASAL

Pasal I

Angka 1

Pasal 2

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 3

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Page 8: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

Ayat (5)

Penerimaan perpajakan sebesar Rp 111.064.477.000.000,00 yang terdiri dari :

(dalam rupiah)

a. Pajak dalam negeri 104.610.308.000.000,00

0110 Pajak penghasilan Nonmigas 40.143.900.000.000,00

0120 Pajak penghasilan migas 17.471.476.000.000,00

0130 Pajak pertambahan nilai barang dan jasa, dan pajak penjualan atas barang mewah (PPN dan PPnBM) 31.525.200.000.000,00

0140 Pajak bumi dan bangunan (PBB) 3.136.000.000.000,00

0150 Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) 688.400.000.000,00

0160 Cukai 10.631.732.000.000,00

0170 Pajak lainnya (Bea meterai) 1.013.600.000.000,00

b. Pajak perdagangan internasional 6.454.169.000.000,00

0210 Bea masuk 6.116.030.000.000,00

0230 Pungutan (pajak) ekspor 338.139.000.000,00

Angka 3

Pasal 4

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Ayat (2)

Page 9: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Ayat (6)

Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 82.870.585.000.000,00 terdiri dari :

(dalam rupiah)

a. Penerimaan sumber daya alam 70.186.045.000.000,00

0310 Penerimaan minyak bumi 44.891.800.000.000,00

0320 Penerimaan gas alam 14.726.425.000.000,00

0330 Penerimaan pertambangan umum 619.966.700.000,00

0340 Penerimaan kehutanan 9.922.931.000.000,00

0350 Penerimaan perikanan 24.922.300.000,00

b. Bagian pemerintah atas laba badan usaha milik negara 5.281.300.000.000,00

0410 Bagian laba dari BUMN 5.281.300.000.000,00

c. Penerimaan Negara Bukan Pajak lainnya 7.403.240.000.000,00

0510 Penjualan hasil produksi, sitaan 51.136.059.000,00

0511 Penjualan hasil pertanian, perkebunan 1.280.293.000,00

0512 Penjualan hasil peternakan 1.329.023.000,00

0513 Penjualan hasil perikanan 22.168.566.000,00

0514 Penjualan hasil sitaan 6.102.209.000,00

0515 Penjualan obat-obatan dan hasil farmasi lainnya 176.505.000,00

Page 10: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

0516 Penjualan penerbitan, film, dan hasil cetakan lainnya 11.906.498.000,00

0517 Penjualan dokumen-dokumen pelelangan 7.032.139.000,00

0519 Penjualan lainnya 1.140.826.000,00

0520 Penjualan aset tetap 22.859.073.000,00

0521 Penjualan rumah, gedung, bangunan, dan tanah 4.306.577.000,00

0522 Penjualan kendaraan bermotor 448.034.000,00

0523 Penjualan sewa beli 13.401.734.000,00

0529 Penjualan aset lainnya yang berlebih, rusak, dihapuskan 4.702.728.000,00

0530 Pendapatan sewa 6.009.315.000,00

0531 Sewa rumah dinas, rumah negeri 3.357.102.000,00

0532 Sewa gedung, bangunan, gudang 1.067.156.000,00

0533 Sewa benda-benda bergerak 1.116.788.000,00

0539 Sewa benda-benda tak bergerak lainnya 468.269.000,00

0540 Pendapatan jasa I 293.395.902.000,00

0541 Pendapatan rumah sakit dan instansi kesehatan lainnya 24.489.718.000,00

0542 Pendapatan tempat hiburan, taman, museum 170.466.000,00

0543 Pendapatan surat keterangan, visa, paspor, dan SIM, STNK, BPKB 144.482.862.000,00

0544 Pendapatan jasa pertanahan 6.566.588.000,00

0545 Pendapatan hak dan perijinan 87.660.599.000,00

0546 Pendapatan sensor, karantina, pengawasan, pemeriksaan 7.283.411.000,00

0547 Pendapatan jasa tenaga, jasa pekerjaan 14.325.243.000,00

0548 Pendapatan jasa Kantor Urusan Agama 3.075.078.000,00

0549 Pendapatan jasa bandar udara dan pelabuhan 5.341.937.000,00

Page 11: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

0550 Pendapatan jasa II 938.815.564.000,00

0551 Pendapatan jasa lembaga keuangan (jasa giro) 172.544.635.000,00

0552 Pendapatan iuran hasil hutan, hasil laut, royalti dan denda 422.662.917.000,00

0553 Pendapatan iuran lelang untuk fakir miskin 7.651.403.000,00

0554 Pendapatan jasa Kantor Catatan Sipil 3.889.047.000,00

0555 Pendapatan biaya penagihan pajak-pajak negara dengan surat paksa 1.837.515.000,00

0556 Pendapatan uang pewarganegaraan 11.564.290.000,00

0557 Pendapatan bea lelang 85.675.478.000,00

0558 Pendapatan biaya pengurusan piutang negara dan lelang negara 25.595.406.000,00

0559 Pendapatan jasa lainnya 207.394.873.000,00

0560 Pendapatan rutin dari luar negeri 256.163.000.000,00

0580 Pendapatan penjualan, sewa dan jasa swadana 1.123.818.900.000,00

0581 Pendapatan penjualan swadana 19.837.700.000,00

0582 Pendapatan sewa swadana 1.398.100.000,00

0583 Pendapatan jasa swadana 1.102.583.100.000,00

0610 Pendapatan kejaksaan dan peradilan 15.488.973.000,00

0611 Legalisasi tanda tangan 120.360.900,00

0612 Pengesahan surat di bawah tangan 36.517.800,00

0613 Uang meja (leges) dan upah pada panitera badan pengadilan 587.768.000,00

0614 Hasil denda, denda tilang dan sebagainya 9.674.497.800,00

0615 Ongkos perkara 768.016.700,00

0619 Penerimaan kejaksaan dan peradilan lainnya 4.301.811.800,00

0710 Pendapatan pendidikan 6.146.437.000,00

0711 Uang pendidikan 2.663.089.000,00

Page 12: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

0712 Uang ujian masuk, kenaikan tingkat, dan akhir pendidikan 2.677.793.000,00

0713 Uang ujian untuk menjalankan praktek 11.015.000,00

0719 Pendapatan pendidikan lainnya 794.540.000,00

0780 Pendapatan pendidikan swadana 630.353.400.000,00

0781 Pendapatan pendidikan swadana 630.353.400.000,00

0810 Pendapatan kembali belanja tahun anggaran berjalan 420.346.693.000,00

0811 Penerimaan kembali belanja pegawai pusat 31.038.300.000,00

0812 Penerimaan kembali belanja daerah otonom 22.960.607.000,00

0813 Penerimaan kembali belanja pensiun 349.751.737.000,00

0814 Penerimaan kembali belanja rutin lainnya 7.680.507.000,00

0815 Penerimaan kembali belanja pembangunan rupiah murni 8.915.542.000,00

0820 Pendapatan dari penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu 141.690.933.000,00

0821 Penerimaan kembali belanja pegawai pusat 97.793.410.000,00

0822 Penerimaan kembali belanja pegawai otonom 3.885.375.000,00

0823 Penerimaan kembali belanja pensiun 7.899.115.000,00

0824 Penerimaan kembali belanja rutin lainnya 7.362.545.000,00

0825 Penerimaan kembali belanja pembangunan rupiah murni 24.750.488.000,00

0840 Pendapatan pelunasan piutang 2.815.750.000.000,00

0841 Pendapatan pelunasan piutang 2.815.750.000.000,00

0880 Pendapatan lain-lain swadana 41.984.800.000,00

0881 Pendapatan lain-lain swadana 41.984.800.000,00

0890 Pendapatan lain-lain 639.280.951.000,00

0891 Penerimaan kembali persekot, uang muka gaji 2.642.370.000,00

Page 13: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

0892 Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan 12.520.515.000,00

0893 Penerimaan kembali ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara 6.612.341.000,00

0894 Penerimaan kembali perhitungan sisa lebih subsidi gaji PNS daerah otonom berdasarkan SPM nihil KPKN 23.518.000,00

0895 Pendapatan atas denda administrasi BPHTB 139.907.000,00

0899 Pendapatan anggaran lainnya 617.342.300.000,00

Angka 4

Pasal 5

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5)

Pengeluaran rutin sebesar Rp 181.680.200.000.000,00 terdiri dari :

(dalam rupiah)

01 SEKTOR INDUSTRI 111.145.418.000,00

01.1 Subsektor Industri 111.145.418.000,00

02 SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN 9.280.380.520.000,00

Page 14: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

02.1 Subsektor Pertanian 290.945.207.000,00

02.2 Subsektor Kehutanan 8.989.435.313.000,00

03 SEKTOR PENGAIRAN 15.347.327.000,00

03.1 Subsektor Pengembangan Sumber Daya Air 0.00

03.2 Subsektor Irigasi 15.347.327.000,00

04 SEKTOR TENAGA KERJA 349.310.947.000,00

04.1 Subsektor Tenaga Kerja 349.310.947.000,00

05 SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA NASIONAL, KEUANGAN DAN KOPERASI 126.481.865.581.000,00

05.1 Subsektor Perdagangan Dalam Negeri 104.567.907.000,00

05.2 Subsektor Perdagangan Luar Negeri 67.787.156.000,00

05.3 Subsektor Pengembangan Usaha Nasional 0,00

05.4 Subsektor Keuangan 126.287.670.917.000,00

05.5 Subsektor Koperasi dan Pengusaha Kecil 21.839.601.000,00

06 SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN GEOFISIKA 329.725.523.000,00

06.1 Subsektor Prasarana Jalan 18.917.552.000,00

06.2 Subsektor Transportasi Darat 31.341.312.000,00

06.3 Subsektor Transportasi Laut 163.939.133.000,00

06.4 Subsektor Transportasi Udara 61.028.597.000,00

06.5 Subsektor Meteorologi, Geofisika, Pencarian dan Penyelamatan (SAR) 54.498.929.000,00

07 SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI 325.899.770.000,00

07.1 Subsektor Pertambangan 19.428.616.000,00

07.2 Subsektor Energi 6.471.154.000,00

08 SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI 110.222.081.000,00

08.1 Subsektor Pariwisata 31.330.831.000,00

Page 15: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

08.2 Subsektor Pos dan Telekomunikasi 78.891.250.000,00

09 SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN TRANSMIGRASI 17.742.862.329.000,00

09.1 Subsektor Pembangunan Daerah 17.731.412.502.000,00

09.2 Subsektor Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan 11.449.827.000,00

10 SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG 369.432.555.000,00

10.1 Subsektor Lingkungan Hidup 9.390.063.000,00

10.2 Subsektor Tata Ruang 360.042.492.000,00

11 SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN NASIONAL, KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA, PEMUDA DAN OLAH RAGA 6.941.398.206.000,00

11.1 Subsektor Pendidikan 6.403.035.053.000,00

11.2 Subsektor Pendidikan Luar Sekolah dan Kedinasan 420.064.949.000,00

11.3 Subsektor Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 107.462.218.000,00

11.4 Subsektor Pemuda dan Olah Raga 10.835.986.000,00

12 SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA SEJAHTERA 470.847.468.000,00

12.1 Subsektor Kependudukan dan Keluarga Berencana 470.847.468.000,00

13 SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN, PERANAN WANITA, ANAK DAN REMAJA 666.939.831.000,00

13.1 Subsektor Kesejahteraan Sosial 59.028.653.000,00

13.2 Subsektor Kesehatan 607.911.178.000,00

13.3 Subsektor Peranan Wanita, Anak dan Remaja 0,00

14 SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 24.482.754.000,00

14.1 Subsektor Perumahan dan Permukiman 7.110.507.000,00

14.2 Subsektor Penataan Kota dan Bangunan 17.372.247.000,00

15 SEKTOR AGAMA 1.230.487.686.000,00

15.1 Subsektor Pelayanan Kehidupan Beragama 279.980.483.000,00

15.2 Subsektor Pembinaan Pendidikan Agama 950.507.203.000,00

Page 16: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

16 SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 494.027.491.000,00

16.1 Subsektor Teknik Produksi dan Teknologi 0,00

16.2 Subsektor Ilmu Pengetahuan Terapan dan Dasar 284.613.071.000,00

16.3 Subsektor Kelembagaan Prasarana dan Sarana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 43.373.028.000,00

16.4 Subsektor Kelautan 0,00

16.5 Subsektor Kedirgantaraan 2.045.708.000,00

16.6 Subsektor Sistem Informasi dan Statistik 163.995.684.000,00

17 SEKTOR HUKUM 983.470.934.000,00

17.1 Subsektor Pembinaan Hukum Nasional 862.364.847.000,00

17.2 Subsektor Pembinaan Aparatur Hukum 121.106.087.000,00

17.3 Subsektor Sarana dan Prasarana Hukum 0,00

18 SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN 5.920.214.965.000,00

18.1 Subsektor Aparatur Negara 5.577.993.371.000,00

18.2 Subsektor Pendayagunaan Sistem dan Pelaksanaan Pengawasan 342.221.594.000,00

19 SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI, PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA 1.579.750.614.000,00

19.1 Subsektor Politik 123.576.197.000,00

19.2 Subsektor Hubungan Luar Negeri 1.408.492.313.000,00

19.3 Subsektor Penerangan, Komunikasi dan Media Massa 47.682.104.000,00

20 SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN 8.252.388.000.000,00

20.1 Subsektor Rakyat Terlatih dan Perlindungan Masyarakat 0,00

20.2 Subsektor Tentara Nasional Republik Indonesia 5.108.123.002.000,00

20.3 Subsektor Kepolisian 2.983.801.740.000,00

20.4 Subsektor Pendukung 160.463.258.000,00

Page 17: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

Pengeluaran pembangunan sebesar Rp 42.226.857.000.000,00 terdiri dari :

(dalam rupiah)

Nilai Rupiah Rupiah Pinjaman Proyek Jumlah dan Kredit Ekspor

01 SEKTOR INDUSTRI 81.283.400.000,00 58.682.000.000,00 139.965.400.000,00

01.1 Subsektor Industri 81.283.400.000,00 58.682.000.000,00 139.965.400.000,00

02 SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN 1.050.177.400.000,00 1.686.436.000.000,00 2.736.613.400.000,00

02.1 Subsektor Pertanian 1.041.094.700.000,00 1.627.611.000.000,00 2.668.705.700.000,00

02.2 Subsektor Kehutanan 9.082.700.000,00 58.825.000.000,00 67.907.700.000,00

03 SEKTOR PENGAIRAN 719.960.800.000,00 .395.444.000.000,00 2.115.404.800.000,00

03.1 Subsektor Pengembangan Sumber Daya Air 213.096.000.000,00 709.825.000.000,00 922.921.000.000,00

03.2 Subsektor Irigasi 506.864.800.000,00 685.619.000.000,00 1.192.483.800.000,00

04 SEKTOR TENAGA KERJA 357.351.000.000,00 0,00 357.351.000.000,00

04.1. Subsektor Tenaga Kerja 357.351.000.000,00 0,00 357.351.000.000,00

05 SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA NASIONAL, KEUANGAN DAN KOPERASI 440.632.500.000,00 171.849.000.000,00 612.481.500.000,00

05.1. Subsektor Perdagangan Dalam Negeri 14.664.400.000,00 21.730.000.000,00 36.394.400.000,00

05.2. Subsektor Perdagangan Luar Negeri 36.124.000.000,00 2.376.000.000,00 38.500.000.000,00

05.3. Subsektor Pengembangan Usaha Nasional 3.113.200.000,00 0,00 3.113.200.000,00

05.4 Subsektor Keuangan 250.570.900.000,00 139.876.000.000,00 390.446.900.000,00

05.5. Subsektor Koperasi dan Pengusaha Kecil 136.160.000.000,00 7.867.000.000,00 144.027.000.000,00

05 SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN GEOFISIKA 869.774.400.000,00 2.642.468.000.000,00 3.512.242.400.000,00

Page 18: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

06.1 Subsektor Prasarana Jalan 616.542.400.000,00 1.361.404.000.000,00 1.977.946.400.000,00

06.2. Subsektor Transportasi Darat 111.864.000.000,00 484.276.000.000,00 596.140.000.000,00

06.3. Subsektor Transportasi Laut 55.834.000.000,00 440.404.000.000,00 496.238.000.000,00

06.4. Subsektor Transportasi Udara 79.605.000.000,00 356.384.000.000,00 435.989.000.000,00

06.5. Subsektor Meteorologi, Geofisika, Pencarian dan Penyelamatan (SAR) 5.929.000.000,00 0,00 5.929.000.000,00

07 SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI 398.857.400.000,00 1.375.513.000.000,00 1.774.370.400.000,00

07.1 Subsektor Pertambangan 7.055.400.000,00 0,00 37.055.400.000,00

07.2 Subsektor Energi 361.802.000.000,00 1.375.513.000.000,00 1.737.315.000.000,00

08 SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI 56.907.900.000,00 706.290.000.000,00 763.197.900.000,00

08.1 Subsektor Pariwisata 26.588.900.000,00 20.000.000.000,00 46.588.900.000,00

08.2 Subsektor Pos dan Telekomunikasi 30.319.000.000,00 686.290.000.000,00 716.609.000.000,00

09 SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN TRANSMIGRASI 16.000.387.900.000,00 1.159.861.000.000,00 17.160.248.900.000,00

09.1 Subsektor Pembangunan Daerah 15.636.031.000.000,00 1.159.861.000.000,00 16.795.892.000.000,00

09.2 Subsektor Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan 364.356.900.000, 00 0,00 364.356.900.000,00

10 SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG 104.937.200.000,00 418.354.000.000,00 523.291.200.000,00

10.1 Subsektor Lingkungan Hidup 68.132.000.000,00 339.865.000.000,00 407.997.000.000,00

10.2 Subsektor Tata Ruang 36.805.200.000,00 78.489.000.000,00 115.294.200.000,00

11 SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDA- YAAN NASIONAL, KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA, PEMUDA DAN OLAH RAGA 2.548.903.500.000,00 2.866.301.000.000,00 5.415.204.500.000,00

11.1 Subsektor Pendidikan 2.354.185.300.000,00 2.754.970.000.000,00 5.109.155.300.000,00

11.2 Subsektor Pendidikan Luar Sekolah dan Kedinasan 133.041.800.000,00 111.061.000.000,00 244.102.800.000,00

Page 19: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

11.3 Subsektor Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 30.740.600.000,00 0,00 30.740.600.000,00

11.4 Subsektor Pemuda dan Olah Raga 30.935.800.000,00 270.000.000,00 31.205.800.000,00

12 SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA SEJAHTERA 142.397.300.000,00 225.217.000.000,00 367.614.300.000,00

12.1 Subsektor Kependudukan dan Keluarga Berencana 142.397.300.000,00 225.217.000.000,00 367.614.300.000,00

13 SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN, PERANAN WANITA, ANAK DAN REMAJA 841.088.000.000,00 1.639.636.000.000,00 2.480.724.000.000,00

13.1 Subsektor Kesejahteraan Sosial 170.690.000.000,00 84.575.000.000,00 255.265.000.000,00

13.2 Subsektor Kesehatan 660.442.000.000,00 1.555.061.000.000,00 2.215.503.000.000,00

13.3 Subsektor Peranan Wanita, Anak dan Remaja 9.956.000.000,00 0,00 9.956.000.000,00

14 SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 225.564.400.000,00 555.168.000.000,00 780.732.400.000,00

14.1 Subsektor Perumahan dan Permukiman 218.744.000.000,00 546.821.000.000,00 765.565.000.000,00

14.2 Subsektor Penataan Kota dan Bangunan 6.820.400.000,00 8.347.000.000,00 15.167.400.000,00

15 SEKTOR AGAMA 31.385.800.000,00 4.723.000.000,00 36.108.800.000,00

15.1 Subsektor Pelayanan Kehidupan Beragama 20.654.100.000,00 4.723.000.000,00 25.377.100.000,00

15.2 Subsektor Pembinaan Pendidikan Agama 10.731.700.000,00 0,00 10.731.700.000,00

16 SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 370.701.500.000,00 336.919.000.000,00 707.620.500.000,00

16.1 Subsektor Teknik Produksi dan Teknologi 89.563.600.000,00 194.338.000.000,00 283.901.600.000,00

16.2 Subsektor Ilmu Pengetahuan Terapan dan Dasar 28.489.200.000,00 0,00 28.489.200.000,00

16.4 Subsektor Kelembagaan Prasarana dan Sarana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 41.916.700.000,00 38.911.000.000,00 80.827.700.000,00

Page 20: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

16.4 Subsektor Kelautan 32.190.400.000,00 5.520.000.000,00 37.710.400.000,00

16.5 Subsektor Kedirgantaraan 25.479.800.000,00 59.481.000.000,00 84.960.800.000,00

16.6 Subsektor Sistem Informasi dan Statistik 153.061.800.000,00 38.669.000.000,00 191.730.800.000,00

17 SEKTOR HUKUM 122.798.400.000,00 0,00 122.798.400.000,00

17.1 Subsektor Pembinaan Hukum Nasional 14.668.000.000,00 0,00 14.668.000.000,00

17.2 Subsektor Pembinaan Aparatur Hukum 33.854.200.000,00 0,00 33.854.200.000,00

17.3 Subsektor Sarana dan Prasarana Hukum 74.276.200.000,00 0,00 74.276.200.000,00

18 SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN 361.287.900.000,00 198.783.000.000,00 560.070.900.000,00

18.1 Subsektor Aparatur Negara 311.336.600.000,00 198.783.000.000,00 510.119.600.000,00

18.2 Subsektor Pendayagunaan Sistem dan Pelaksanaan Pengawasan 49.951.300.000,00 0,00 49.951.300.000,00

19 SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI, PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA 41.411.300.000,00 0,00 41.411.300.000,00

19.1 Subsektor Politik 1.595.000.000,00 0,00 1.595.000.000,00

19.2 Subsektor Hubungan Luar Negeri 10.986.000.000,00 0,00 10.986.000.000,00

19.3 Subsektor Penerangan, Komunikasi dan Media Massa 28.830.300.000,00 0,00 28.830.300.000,00

20 SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN 861.049.000.000,00 1.158.356.000.000,00 2.019.405.000.000,00

20.1 Subsektor Rakyat Terlatih Dan Perlindungan Masyarakat 5.941.400.000,00 0,00 5.941.400.000,00

20.2 Subsektor TNI 411.290.600.000,00 0,00 411.290.600.000,00

20.3 Subsektor Kepolisian 127.000.000.000,00 0,00 127.000.000.000,00

20.4 Subsektor Pendukung 316.817.000.000,00 1.158.356.000.000,00 1.475.173.000.000,00

Angka 5

Page 21: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

Pasal 7

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Pembiayaan dalam negeri sebesar Rp 18.138.881.000.000,00 terdiri dari :

(dalam rupiah)

a. Privatisasi 0,00

b. Penjualan aset program restrukturisasi perbankan 18.900.000.000.000,00

c. Penjualan obligasi dalam negeri 0,00

Dikurangi dengan :

d. Pembiayaan perbankan dalam negeri 761.119.000.000,00

Pembiayaan luar negeri bersih sebesar Rp 11.622.050.000.000,00 terdiri dari :

a. Penarikan pinjaman luar negeri bruto 19.684.936.000.000,00

– Penarikan pinjaman program 3.296.000.000.000,00

– Penarikan pinjaman proyek 16.388.936.000.000,00

Dikurangi dengan :

b. Pembayaran cicilan pokok hutang luar negeri 8.062.886.000.000,00

Angka 6

Pasal 10

Cukup jelas

Pasal II

Cukup jelas

Page 22: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/UU_no_33_th_2000.pdf · undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2000 tentang perubahan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4047