undang-undang republik indonesia nomor 18 tahun … filepresiden republik indonesia undang-undang...

35
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa alam semesta dan segala isinya diciptakan Tuhan Yang Maha Esa untuk kepentingan umat manusia yang dalam pengelolaan dan pendayagunaannya diperlukan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab; b. bahwa penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pencapaian tujuan negara sesuai dengan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan bangsa, dan menyerasikan tata kehidupan manusia beserta kelestarian fungsi lingkungan hidupnya berdasarkan Pancasila; c. bahwa untuk menumbuhkembangkan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan sistem nasional penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengandung dan membentuk keterkaitan yang tidak terpisahkan dan saling memperkuat antara unsur-unsur kelembagaan, sumber daya, serta jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam satu keseluruhan yang utuh di lingkungan Negara Republik Indonesia; d. bahwa penumbuhkembangan sistem nasional penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah tugas dan tanggung jawab negara; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada butir a, b, c, dan d perlu dibentuk Undang-Undang tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1), ayat (2), ayat (4), Undang- Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945; Dengan persetujuan : DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN…

Upload: doanmien

Post on 25-Aug-2019

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 18 TAHUN 2002

TENTANGSISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN,

DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa alam semesta dan segala isinya diciptakan Tuhan YangMaha Esa untuk kepentingan umat manusia yang dalampengelolaan dan pendayagunaannya diperlukan penguasaan,pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secarabertanggung jawab;

b. bahwa penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuandan teknologi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, danbernegara di Indonesia merupakan bagian yang tak terpisahkan daripencapaian tujuan negara sesuai dengan amanat PembukaanUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yaknimelindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupanbangsa, dan menyerasikan tata kehidupan manusia besertakelestarian fungsi lingkungan hidupnya berdasarkan Pancasila;

c. bahwa untuk menumbuhkembangkan penguasaan, pemanfaatan,dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan sistemnasional penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmupengetahuan dan teknologi yang mengandung dan membentukketerkaitan yang tidak terpisahkan dan saling memperkuat antaraunsur-unsur kelembagaan, sumber daya, serta jaringan ilmupengetahuan dan teknologi dalam satu keseluruhan yang utuh dilingkungan Negara Republik Indonesia;

d. bahwa penumbuhkembangan sistem nasional penelitian,pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologiadalah tugas dan tanggung jawab negara;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada butira, b, c, dan d perlu dibentuk Undang-Undang tentang SistemNasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi.

Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1), ayat (2), ayat (4), Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah, terakhir denganPerubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945;

Dengan persetujuan :DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN…

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 2 -

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN,PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DANTEKNOLOGI.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :1. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali,

disusun, dan dikembangkan secara sistematis denganmenggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi olehmetodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupuneksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/ataugejala kemasyarakatan tertentu.

2. Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produkyang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagaidisiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagipemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutukehidupan manusia.

3. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang strategis adalah berbagaicabang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki keterkaitanyang luas dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologisecara menyeluruh, atau berpotensi memberikan dukungan yangbesar bagi kesejahteraan masyarakat, kemajuan bangsa,keamanan dan ketahanan bagi perlindungan negara, pelestarianfungsi lingkungan hidup, pelestarian nilai luhur budaya bangsa,serta peningkatan kehidupan kemanusiaan.

4. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah danmetode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi,data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman danpembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsidan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sertamenarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi.

5. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologiyang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuanyang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi,manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telahada, _atau menghasilkan teknologi baru.

6. Invensi adalah suatu ciptaan atau perancangan baru yang belumada sebelumnya yang memperkaya khazanah serta dapatdipergunakan untuk menyempurnakan atau memperbarui ilmupengetahuan dan teknologi yang telah ada.

7. Penerapan adalah pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan,dan/atau ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada kedalam kegiatan perekayasaan, inovasi, serta difusi teknologi.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 3 -

8. Perekayasaan…8. Perekayasaan adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam bentuk desain dan rancang bangun untukmenghasilkan nilai, produk, dan/atau proses produksi denganmempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/ataukonteks teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya, dan estetika.

9. Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atauperekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapanpraktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau carabaru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yangtelah ada ke dalam produk atau proses produksi.

10. Difusi teknologi adalah kegiatan adopsi dan penerapan hasilinovasi secara lebih ekstensif oleh penemunya dan/ataupihak-pihak lain dengan tujuan untuk meningkatkan daya gunapotensinya.

11. Alih teknologi adalah pengalihan kemampuan memanfaatkan danmenguasai ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga,badan, atau orang, baik yang berada di lingkungan dalam negerimaupun yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri dansebaliknya.

12. Lembaga penelitian dan pengembangan yang selanjutnya disebutlembaga litbang adalah lembaga yang melaksanakan kegiatanpenelitian dan/atau pengembangan.

13. Badan usaha adalah badan atau lembaga berbadan hukum yangmelakukan kegiatan usaha sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

14. Organisasi profesi adalah wadah masyarakat ilmiah dalam suatucabang atau lintas disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi, atausuatu bidang kegiatan profesi, yang dijamin oleh negara untukmengembangkan profesionalisme dan etika profesi dalammasyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

15. Hak kekayaan intelektual yang selanjutnya disebut HKI adalahhak memperoleh perlindungan secara hukum atas kekayaanintelektual sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

16. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalahperangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atasPresiden beserta para menteri.

17. Pemerintah daerah adalah kepala daerah beserta perangkatdaerah otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah.

18. Menteri adalah menteri yang membidangi penelitian,pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 2

Pengertian peristilahan dalam Pasal 1 yang berkaitan dengan ilmupengetahuan dan teknologi tidak dimaksudkan untuk membatasikebebasan berpikir, kebebasan akademis, dan tanggung jawabakademis.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 4 -

BAB II…BAB II

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 3

Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi dikembangkan berdasarkan asas iman dantakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, asas tanggung jawab negara,asas kesisteman dan percepatan, asas kebenaran ilmiah, asaskebebasan berpikir, asas kebebasan akademis, serta asas tanggungjawab akademis.

Pasal 4

Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi bertujuan memperkuat daya dukung ilmupengetahuan dan teknologi bagi keperluan mempercepat pencapaiantujuan negara, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian dalammemperjuangkan kepentingan negara dalam pergaulan internasional.

BAB IIIFUNGSI, KELEMBAGAAN, SUMBER DAYA,

DAN JARINGAN

Bagian PertamaFungsi

Pasal 5

(1) Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi berfungsi membentuk pola hubunganyang saling memperkuat antara unsur penguasaan, pemanfaatan,dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam satukeseluruhan yang utuh untuk mencapai tujuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4.

(2) Unsur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas unsurkelembagaan, unsur sumber daya, dan unsur jaringan ilmupengetahuan dan teknologi.

Bagian KeduaKelembagaan

Pasal 6

(1) Kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi terdiri atas unsurperguruan tinggi, lembaga litbang, badan usaha, dan lembagapenunjang.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 5 -

(2) Kelembagaan...(2) Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berfungsi :

a. mengorganisasikan pembentukan sumber daya manusia,penelitian, pengembangan, perekayasaan, inovasi, dan difusiteknologi;

b. membentuk iklim dan memberikan dukungan yang diperlukanbagi penyelenggaraan penguasaan, pemanfaatan, danpemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 7

(1) Perguruan tinggi sebagai salah satu unsur kelembagaan dalamSistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi berfungsi membentuk sumber dayamanusia ilmu pengetahuan dan teknologi.

(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalamayat (1), perguruan tinggi bertanggung jawab meningkatkankemampuan pendidikan dan pengajaran, penelitian danpengembangan, serta pengabdian pada masyarakat sesuaidengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 8

(1) Lembaga litbang sebagai salah satu unsur kelembagaan dalamSistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi berfungsi menumbuhkan kemampuanpemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalamayat (1), lembaga litbang bertanggung jawab mencari berbagaiinvensi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menggalipotensi pendayagunaannya.

(3) Lembaga litbang dapat berupa organisasi yang berdiri sendiri,atau bagian dari organisasi pemerintah, pemerintah daerah,perguruan tinggi, badan usaha, lembaga penunjang, danorganisasi masyarakat.

Pasal 9

(1) Badan usaha sebagai salah satu unsur kelembagaan dalam SistemNasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi berfungsi menumbuhkan kemampuanperekayasaan, inovasi, dan difusi teknologi untuk menghasilkanbarang dan jasa yang memiliki nilai ekonomis.

(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalamayat (1), badan usaha bertanggung jawab mengusahakanpendayagunaan manfaat keluaran yang dihasilkan oleh perguruantinggi dan lembaga litbang.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 6 -

Pasal 10…Pasal 10

(1) Lembaga penunjang sebagai salah satu unsur kelembagaan dalamSistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi berfungsi memberikan dukungan danmembentuk iklim yang kondusif bagi penyelenggaraan kegiatanpenguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan danteknologi.

(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalamayat (1), lembaga penunjang bertanggung jawab mengatasipermasalahan atau kesenjangan yang menghambat sinergi danpertumbuhan perguruan tinggi, lembaga litbang, dan badanusaha.

Bagian KetigaSumber Daya

Pasal 11

(1) Sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi terdiri ataskeahlian, kepakaran, kompetensi manusia danpengorganisasiannya, kekayaan intelektual dan informasi, sertasarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan teknologi.

(2) Setiap unsur kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologibertanggung jawab meningkatkan secara terus menerus dayaguna dan nilai guna sumber daya sebagaimana dimaksud dalamayat (1).

Pasal 12

(1) Dalam meningkatkan keahlian, kepakaran, serta kompetensimanusia dan pengorganisasiannya, setiap unsur kelembagaanilmu pengetahuan dan teknologi bertanggung jawabmengembangkan struktur dan strata keahlian, jenjang kariersumber daya manusia, serta menerapkan sistem penghargaandan sanksi yang adil di lingkungannya sesuai dengan kebutuhandan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(2) Untuk menjamin tanggung jawab dan akuntabilitasprofesionalisme, organisasi profesi wajib menentukan standar,persyaratan, dan sertifikasi keahlian, serta kode etik profesi.

Pasal 13

(1) Pemerintah mendorong kerja sama antara semua unsurkelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalampengembangan jaringan informasi ilmu pengetahuan danteknologi.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 7 -

(2) Perguruan...(2) Perguruan tinggi dan lembaga litbang wajib mengusahakan

penyebaran informasi hasil-hasil kegiatan penelitian danpengembangan serta kekayaan intelektual yang dimiliki selamatidak mengurangi kepentingan perlindungan kekayaanintelektual.

(3) Dalam meningkatkan pengelolaan kekayaan intelektual,perguruan tinggi dan lembaga litbang wajib mengusahakanpembentukan sentra HKI sesuai dengan kapasitas dankemampuannya.

(4) Setiap kekayaan intelektual dan hasil kegiatan penelitian,pengembangan, perekayasaan, dan inovasi yang dibiayaipemerintah dan/atau pemerintah daerah wajib dikelola dandimanfaatkan dengan baik oleh perguruan tinggi, lembagalitbang, dan badan usaha yang melaksanakannya.

Pasal 14

Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau badan usaha dapatmembangun kawasan, pusat peragaan, serta sarana dan prasaranailmu pengetahuan dan teknologi lain untuk memfasilitasi sinergi danpertumbuhan unsur-unsur kelembagaan dan menumbuhkan budayailmu pengetahuan dan teknologi di kalangan masyarakat.

Bagian KeempatJaringan

Pasal 15

(1) Jaringan Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, danPenerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berfungsimembentuk jalinan hubungan interaktif yang memadukanunsur-unsur kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi untukmenghasilkan kinerja dan manfaat yang lebih besar darikeseluruhan yang dapat dihasilkan oleh masing-masing unsurkelembagaan secara sendiri-sendiri.

(2) Untuk mengembangkan jaringan sebagaimana dimaksud dalamayat (1), perguruan tinggi, lembaga litbang, badan usaha, danlembaga penunjang, wajib mengusahakan kemitraan dalamhubungan yang saling mengisi, melengkapi, memperkuat, danmenghindarkan terjadinya tumpang tindih yang merupakanpemborosan.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 8 -

Pasal 16...Pasal 16

(1) Perguruan tinggi dan lembaga litbang wajib mengusahakan alihteknologi kekayaan intelektual serta hasil kegiatan penelitiandan pengembangan, yang dibiayai sepenuhnya atau sebagianoleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah kepada badanusaha, pemerintah, atau masyarakat, sejauh tidak bertentangandengan ketertiban umum dan peraturan perundang-undangan.

(2) Apabila sebagian biaya kegiatan penelitian dan pengembangansebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibiayai oleh pihak lain,selain pemerintah dan/atau pemerintah daerah, pengalihanteknologi dilaksanakan berdasarkan perjanjian yang telah diatursebelumnya dengan pihak lain tersebut.

(3) Perguruan tinggi dan lembaga litbang pemerintah berhakmenggunakan pendapatan yang diperolehnya dari hasil alihteknologi dan/atau pelayanan jasa ilmu pengetahuan danteknologi untuk mengembangkan diri.

(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), danayat (3) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 17

(1) Kerja sama internasional dapat diusahakan oleh semua unsurkelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi untukmeningkatkan alih teknologi dari negara-negara lain sertameningkatkan partisipasi dalam kehidupan masyarakat ilmiahinternasional.

(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harusdilaksanakan atas dasar persamaan kedudukan yang salingmenguntungkan dengan tidak merugikan kepentingan nasional,serta tidak bertentangan dengan peraturanperundang-undangan.

(3) Pemerintah bertanggung jawab memberikan dukungan bagiperguruan tinggi dan lembaga litbang dalam rangka kerja samainternasional di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

(4) Perguruan tinggi asing, lembaga litbang asing, badan usahaasing, dan orang asing yang tidak berdomisili di Indonesia yangakan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan diIndonesia harus mendapatkan izin tertulis dari instansipemerintah yang berwenang.

(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) diatur lebihlanjut dalam Peraturan Pemerintah.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 9 -

BAB IV…

BAB IVFUNGSI DAN PERAN PEMERINTAH

Bagian PertamaFungsi Pemerintah

Pasal 18

(1) Pemerintah berfungsi menumbuhkembangkan motivasi,memberikan stimulasi dan fasilitas, serta menciptakan iklim yangkondusif bagi perkembangan Sistem Nasional Penelitian,Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologidi Indonesia.

(2) Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalamayat (1), pemerintah wajib merumuskan arah, prioritas utama,dan kerangka kebijakan pemerintah di bidang ilmu pengetahuandan teknologi yang dituangkan sebagai kebijakan strategispembangunan nasional ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 19

(1) Menteri wajib mengoordinasikan perumusan kebijakan strategissebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) denganmempertimbangkan segala masukan dan pandangan yangdiberikan oleh unsur kelembagaan ilmu pengetahuan danteknologi.

(2) Untuk mendukung Menteri dalam merumuskan arah, prioritasutama, dan kerangka kebijakan pemerintah di bidang penelitian,pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,pemerintah membentuk Dewan Riset Nasional yangberanggotakan masyarakat dari unsur kelembagaan ilmupengetahuan dan teknologi.

(3) Dalam menetapkan prioritas utama dan mengembangkanberbagai aspek kebijakan penelitian, pengembangan, danpenerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, Menteri wajibmemperhatikan pentingnya upaya :a. penguatan penguasaan ilmu-ilmu dasar, ilmu pengetahuan dan

teknologi yang strategis, dan peningkatan kapasitas penelitiandan pengembangan yang merupakan tulang punggungperkembangan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi,serta penguatan penguasaan ilmu-ilmu sosial dan budaya yangmendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

b. penguatan pertumbuhan industri berbasis teknologi untukmeningkatkan kemampuan perekayasaan, inovasi, dan difusiteknologi serta memperkuat tarikan pasar bagi hasil kegiatanpenelitian dan pengembangan;

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 10 -

c. Penguat...c. penguatan kemampuan audit teknologi impor yang dikaitkan

dengan penguatan Standar Nasional Indonesia untukmelindungi konsumen dan memfasilitasi pertumbuhan industridalam negeri.

Pasal 20

(1) Pemerintah daerah berfungsi menumbuhkembangkan motivasi,memberikan stimulasi dan fasilitas, serta menciptakan iklim yangkondusif bagi pertumbuhan serta sinergi unsur kelembagaan,sumber daya, dan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi diwilayah pemerintahannya sebagai bagian yang tidak terpisahkandari Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan PenerapanIlmu Pengetahuan dan Teknologi.

(2) Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalamayat (1), pemerintah daerah wajib merumuskan prioritas sertakerangka kebijakan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologiyang dituangkan sebagai kebijakan strategis pembangunan ilmupengetahuan dan teknologi di daerahnya.

(3) Dalam merumuskan kebijakan strategis yang dimaksud dalamayat (2), pemerintah daerah harus mempertimbangkan masukandan pandangan yang diberikan oleh unsur kelembagaan ilmupengetahuan dan teknologi.

(4) Untuk mendukung perumusan prioritas dan berbagai aspekkebijakan penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmupengetahuan dan teknologi, pemerintah daerah membentukDewan Riset Daerah yang beranggotakan masyarakat dari unsurkelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi di daerahnya.

Bagian KeduaPeran Pemerintah

Pasal 21

(1) Pemerintah dan pemerintah daerah berperan mengembangkaninstrumen kebijakan untuk melaksanakan fungsi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1).

(2) Instrumen kebijakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)diberikan sebagai bentuk kemudahan dan dukungan yang dapatmendorong pertumbuhan dan sinergi semua unsur SistemNasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi.

(3) Instrumen kebijakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) danayat (2) dapat berbentuk dukungan sumber daya, dukungandana, pemberian insentif, penyelenggaraan program ilmupengetahuan dan teknologi, dan pembentukan lembaga.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 11 -

(4) Lembaga...(4) Lembaga yang dimaksud dalam ayat (3) dapat meliputi lembaga

litbang dan lembaga penunjang, baik yang berdiri sendiri sebagaiLembaga Pemerintah Non Departemen maupun sebagai unitkerja departemen atau pemerintah daerah tertentu.

(5) Pelaksanaan instrumen kebijakan sebagaimana dimaksud dalamayat (3) diselenggarakan secara adil, demokratis, transparan,dan akuntabel.

Pasal 22

(1) Pemerintah menjamin kepentingan masyarakat, bangsa, dannegara serta keseimbangan tata kehidupan manusia dengankelestarian fungsi lingkungan hidup.

(2) Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalamayat (1), pemerintah mengatur perizinan bagi pelaksanaankegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmupengetahuan dan teknologi yang berisiko tinggi dan berbahayadengan memperhatikan standar nasional dan ketentuan yangberlaku secara internasional.

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebihlanjut dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 23

(1) Pemerintah menjamin perlindungan bagi HKI yang dimiliki olehperseorangan atau lembaga sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

(2) Pemerintah menjamin perlindungan bagi pengetahuan dankearifan lokal, nilai budaya asli masyarakat, serta kekayaanhayati dan non hayati di Indonesia.

(3) Pemerintah menjamin perlindungan bagi masyarakat sebagaikonsumen, terhadap penggunaan ilmu pengetahuan danteknologi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB VPERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 24

(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk berperanserta dalam melaksanakan kegiatan penguasaan, pemanfaatan,dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai denganperaturan perundang-undangan.

(2) Setiap warga negara yang melakukan penelitian, pengembangan,dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai hakmemperoleh penghargaan yang layak dari pemerintah,pemerintah daerah, dan/atau masyarakat sesuai dengan kinerja

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 12 -

yang dihasilkan.(3) Setiap...

(3) Setiap orang mempunyai hak untuk menggunakan danmengendalikan kekayaan intelektual yang dimiliki sesuai denganperaturan perundang-undangan.

(4) Setiap warga negara mempunyai hak untuk memperolehinformasi secara mudah dengan biaya murah tentang HKI yangsedang didaftarkan dan telah dipublikasikan secara resmi olehpihak yang berwenang atau yang telah memperoleh perlindunganhukum di Indonesia.

Pasal 25

(1) Masyarakat wajib memberikan dukungan serta turut membentukiklim yang dapat mendorong perkembangan Sistem NasionalPenelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuandan Teknologi.

(2) Masyarakat ilmu pengetahuan dan teknologi bertanggung jawabuntuk berperan serta mengembangkan profesionalisme dan etikaprofesi melalui organisasi profesi sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

(3) Setiap organisasi profesi wajib membentuk dewan kehormatankode etik sesuai dengan ketentuan Pasal 12 ayat (2).

BAB VIPEMBIAYAAN

Pasal 26

Pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan penguasaan,pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologimerupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat danpemerintah.

Pasal 27

(1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib mengalokasikananggaran sebesar jumlah tertentu yang cukup memadai untukmemacu akselerasi penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuanilmu pengetahuan dan teknologi.

(2) Anggaran yang dimaksud dalam ayat (1) digunakan untukmembiayai pelaksanaan fungsi dan peran pemerintah danpemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18ayat (1), Pasal 20 ayat (1), dan Pasal 21 ayat (1).

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 13 -

(3) Perguruan...(3) Perguruan tinggi, lembaga litbang, badan usaha, lembaga

penunjang, organisasi masyarakat dan inventor mandiri berhakatas dukungan dana dari anggaran pemerintah dan pemerintahdaerah untuk meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, danpemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai denganperaturan perundang-undangan.

Pasal 28

(1) Badan usaha mengalokasikan sebagian pendapatannya untukmeningkatkan kemampuan perekayasaan, inovasi, dan difusiteknologi dalam meningkatkan kinerja produksi dan daya saingbarang dan jasa yang dihasilkan.

(2) Anggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat digunakandalam lingkungan sendiri dan dapat pula digunakan untukmembentuk jalinan kemitraan dengan unsur kelembagaan ilmupengetahuan dan teknologi lain.

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.

BAB VIIKETENTUAN SANKSI

Bagian PertamaSanksi Administratif

Pasal 29

Pelanggaran ketentuan perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal22 ayat (2) dijatuhi sanksi administratif mulai dari teguran,peringatan, pemberhentian sementara kegiatan, sampai denganpembatalan atau pencabutan izin oleh instansi pemberi izin.

Bagian KeduaSanksi Pidana

Pasal 30

(1) Setiap orang yang melakukan kegiatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 22 ayat (2) tanpa terlebih dahulu mendapatkan izindiancam pidana denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (limapuluh juta rupiah) dan/atau penjara paling lama 6 (enam) bulan.

(2) Setiap orang yang melakukan kegiatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 22 ayat (2) yang mengakibatkan bahaya bagikeselamatan manusia, kesehatan masyarakat, kelestarian fungsilingkungan hidup, kerukunan bermasyarakat, keselamatanbangsa, dan merugikan negara, dijatuhi sanksi pidana penjaradan/atau denda sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 14 -

BAB VIII...BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 31

Pada saat berlakunya undang-undang ini, semua peraturanperundang-undangan lain yang berhubungan dengan kegiatan ilmupengetahuan dan teknologi yang tidak sesuai dengan undang-undangini dinyatakan tidak berlaku.

BAB IXKETENTUAN PENUTUP

Pasal 32

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganUndang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran NegaraRepublik Indonesia.

Disahkan di Jakartapada tanggal 29 Juli 2002

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

Diundangkan di Jakartapada tanggal 29 Juli 2002

SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BAMBANG KESOWO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2002 NOMOR 84

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

PENJELASANATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 18 TAHUN 2002

TENTANGSISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU

PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

I. UMUM

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan unsur kemajuan peradabanmanusia yang sangat penting karena melalui kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi, manusia dapat mendayagunakan kekayaan dan lingkungan alamciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk menunjang kesejahteraan danmeningkatkan kualitas kehidupannya. Kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi juga mendorong terjadinya globalisasi kehidupan manusia karenamanusia semakin mampu mengatasi dimensi jarak dan waktu dalamkehidupannya. Perbedaan lokasi geografis dan batas-batas negara bukan lagimerupakan hambatan utama. Permodalan, perdagangan barang dan jasa, sertateknologi mengalir semakin bebas melampaui batas-batas wilayah negarasehingga kebebasan suatu negara mengendalikan perkembangan dirinyamenjadi semakin terikat oleh berbagai perkembangan internasional. Berbagaikebijakan fiskal dan moneter, perdagangan, perpajakan, serta keuangan disuatu negara menjadi semakin terikat pada ketentuan pasar modal danperdagangan global.

Keadaan tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi negara yang mampumenguasai, memanfaatkan, dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologiuntuk memperkuat posisinya dalam pergaulan dan persaingan antarbangsa didunia. Di samping memiliki kekuatan pasar dan finansial, negara tersebut jugamemiliki keunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yangmemungkinkan penetrasi pasar di negara-negara lain. Sementara itu, pasarnegara tersebut sulit diterobos oleh bangsa lain yang kemampuan ilmupengetahuan dan teknologinya tertinggal. Bahkan, untuk menghasilkan nilaiyang lebih tinggi bagi kesejahteraan bangsanya, negara tersebut dapatmengendalikan pemanfaatan kekayaan dan lingkungan alam ciptaan TuhanYang Maha Esa, baik yang berada di negaranya maupun yang berada di negaralain. Dengan demikian, timbullah ketimpangan antar bangsa di dunia.

Perlu dipahami bahwa keberhasilan negara maju menumbuhkembangkankemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi karena negara itu mampumenyinergikan perkembangan kelembagaan dan sumber daya ilmupengetahuan dan teknologi yang dimilikinya dengan berbagai faktor lain secarabersistem.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 2 -

Faktor…Faktor pertama adalah kemampuan menumbuhkan jaringan antara unsur-unsurkelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membentuk rantai yangmengaitkan kemampuan melakukan pembaruan di bidang ilmu pengetahuandan teknologi dengan kemampuan memanfaatkan kemajuan yang terjadi kedalam barang dan jasa yang memiliki nilai ekonomis. Melalui jaringan itu terjadiberbagai bentuk transaksi sehingga sumber daya ilmu pengetahuan danteknologi mengalir dari unsur kelembagaan yang satu ke unsur kelembagaanyang lain. Dengan demikian, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secaraefektif.

Faktor kedua adalah kemampuan menumbuhkan iklim usaha yang kompetitif,sehingga persaingan antar pelaku ekonomi tidak hanya ditentukan olehpenguasaan pasar atau sumber daya alam saja, namun lebih ditentukan olehkemampuan inovatif dalam menghasilkan produk barang dan jasa yang bermutudan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tumbuhnya iklim seperti itumenimbulkan tarikan bagi kegiatan penelitian dan pengembangan untuk terusmencari terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi dan menghasilkan berbagaiinvensi yang tidak saja memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan teknologi,namun juga memberi peluang baru bagi pelaku ekonomi untuk mengembangkanberbagai inovasi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Faktor ketiga adalah kemampuan menumbuhkan daya dukung. Kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi tidak hanya tergantung pada para pelaku yangterlibat langsung. Dukungan pihak-pihak lain sangat diperlukan, terutamadukungan yang berkaitan dengan pengembangan profesionalisme,pengalokasian sumber daya, pembentukan kepastian usaha, penyelenggaraanaliran permodalan, pemberdayaan standardisasi, serta penentuan persyaratandan pengawasan, baik untuk melindungi kepentingan kehidupan manusiamaupun untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup. Sinergiperkembangan kelembagaan dan sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologidengan ketiga faktor itulah yang membentuk lingkungan yang kondusif bagipertumbuhan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi sertapendayagunaannya dalam kegiatan ekonomi.

Bangsa Indonesia menyadari bahwa dengan pesatnya kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi diperlukan penguasaan, pemanfaatan, danpemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memperkuat posisi daya saingIndonesia dalam kehidupan global. Oleh karena itu, bangsa Indonesia perlumerencanakan dan melaksanakan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuanilmu pengetahuan dan teknologi dengan pendekatan yang lebih optimal danstrategis. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1999 Tahun 1999 tentang Garis-GarisBesar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1999-2004 juga telah mengamanatkanbahwa untuk mempercepat pencapaian tujuan negara sebagaimanadiamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia 1945, bangsa Indonesia harus menyadari pentingnya fungsi danperan ilmu pengetahuan dan teknologi serta secara sungguh-sungguhmelaksanakan langkah-langkah memperkuat penguasaan, pemanfaatan, danpemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 3 -

Perlu…Perlu disadari bahwa sebagian besar kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologiterjadi di negara-negara maju. Kemajuan tersebut dapat diadopsi melaluiberbagai saluran, seperti penyebaran dan pertukaran informasi, keikutsertaanmahasiswa untuk mengikuti pendidikan di negara-negara maju, pertukarantenaga ahli, perdagangan barang, jasa dan teknologi, atau melalui investasikegiatan usaha negara-negara maju di Indonesia.

Bagi Indonesia, alih teknologi melalui investasi badan usaha dari negara-negaramaju berpotensi menghasilkan dampak ekonomi yang besar apabila kegiatanusaha dari perusahaan asing tersebut dapat dikaitkan dengan jaringan produsendomestik dalam rantai pertambahan nilai produksi. Melalui keterkaitan ituterbentuk mekanisme demand-supply yang disertai dengan berbagaipersyaratan mutu, kinerja, dan biaya teknologi sehingga produsen domestikyang terlibat didorong untuk memenuhinya. Alih teknologi melalui saluran initidak dapat berjalan secara efektif apabila badan usaha domestik tidak siap dantidak mampu memenuhi persyaratan mutu, kinerja, dan biaya teknologiyang bertaraf internasional sehingga tidak memiliki kelayakan untuk berperansebagai pemasok perusahaan-perusahaan asing tersebut. Sebaliknya, apabilapersyaratan di atas dapat dipenuhi, badan usaha domestik tidak hanya dapatmenjadi pemasok bagi perusahaan asing yang berusaha di dalam negeri, namundapat pula menjadi pemasok pasar global. Cara yang terbaik adalah mendorongperkembangan kemampuan badan usaha domestik agar dapat memiliki dayaserap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu, kemitraan badanusaha dengan perguruan tinggi dan lembaga litbang merupakan faktor yangsangat penting. Perguruan tinggi dan lembaga litbang dapat berperan sebagaisimpul-simpul jaringan yang dapat bermanfaat bagi badan usaha domestik untukmemantau dan menguasai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sertamenggali potensi pemanfaatannya sehingga resiko badan usaha dalammengadopsi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diperkecil.

Pemerintah dan pemerintah daerah juga memiliki peran yang penting dalamproses alih teknologi. Melalui instrumen kebijakannya, pemerintah danpemerintah daerah dapat memotivasi badan usaha asing untuk melakukan alihteknologi kepada produsen domestik; memacu badan usaha domestikmeningkatkan investasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi; mendorongkemitraan antara badan usaha, lembaga litbang, dan perguruan tinggi. Dengandemikian, amanat GBHN hanya dapat dipenuhi apabila bangsa Indonesiamampu secara bersistem mengembangkan serta memadukan unsur-unsurkelembagaan dan sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki kedalam jaringan yang membentuk jalinan hubungan yang saling memperkuat,saling mengisi, dan saling mengendalikan dalam suatu keseluruhan yang utuhsehingga semua potensi ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada dapatdidayagunakan secara efisien dan efektif ke arah yang diinginkan. Upaya ituharus meliputi beberapa faktor penting, yaitu sebagai berikut :

1. Setiap unsur lembaga pelaksana ilmu pengetahuan dan teknologi harusmenyadari dan mengupayakan secara sungguh-sungguh penyelenggaraanfungsi dan perannya dalam perkembangan penguasaan, pemanfaatan, danpemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 4 -

2. Semua…2. Semua unsur lembaga harus menyadari bahwa kapasitas dan kemampuan

yang dimiliki tidak banyak berarti apabila tidak dikaitkan dengan kapasitasdan kemampuan unsur-unsur kelembagaan yang lain dalam hubungan yangsaling memperkuat, saling mengisi, dan saling mengendalikan. Dengandemikian, secara keseluruhan kapasitas dan kemampuan yang dimilikitersebut dapat menumbuhkan rantai penguasaan, pemanfaatan, danpemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara utuh untuk mendukungpencapaian tujuan negara serta memperkuat posisi negara dalam pergaulaninternasional.

3. Lembaga-lembaga pendukung yang secara langsung atau tidak langsungberkaitan dengan penyediaan daya dukung serta pembentukan lingkunganyang kondusif bagi pertumbuhan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologiserta pendayagunaannya ke dalam kegiatan ekonomi harus menyadaribahwa tindakannya dapat memiliki dampak yang luas bagi perkembanganpenguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologidi Indonesia.

4. Pemerintah dan pemerintah daerah serta masyarakat harus menyadaripentingnya peran serta semua pihak dalam meningkatkan motivasi,stimulasi, fasilitasi bagi pelaksana ilmu pengetahuan dan teknologi, sertadalam memperbesar sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkanpenguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.Dalam hal ini pemerintah dan pemerintah daerah perlu mengalokasikananggaran yang memadai serta menyediakan berbagai bentuk insentif agarsegala potensi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki dapatberkembang dengan baik.

Perencanaan dan pelaksanaan semua upaya yang dilakukan harus dilandaskanpada kesadaran bahwa umat manusia serta semua kehidupan dan kekayaanalam yang melingkunginya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sehingga apayang dilakukan harus didasarkan pada keimanan dan ketakwaan kepada-Nya.Semua upaya yang dilakukan merupakan bagian tanggung jawab negara yangharus didukung oleh semua komponen masyarakat dan pemerintah. Untukmenghasilkan manfaat dan percepatan yang maksimal, upaya itu harusdilakukan secara bersistem. Penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmupengetahuan dan teknologi hanya dapat tumbuh dengan baik apabilakebebasan berpikir, kebebasan akademis, dan tanggung jawab akademis dapatdijamin oleh negara. Dengan demikian, upaya tersebut tidak dapat dilepaskandari perkembangan kehidupan sosial, budaya, dan politik yang membentukidentitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu, berbagai upaya untuk mengenalidan meneliti karakteristik serta mengembangkan kehidupan sosial, budaya, danpolitik bangsa Indonesia dengan menggunakan kaidah dan pendekatan ilmiahmerupakan hal yang sangat penting.

Semua upaya itu perlu diberi landasan peraturan perundang-undangan yangmemberikan kepastian hukum yang dapat mendorong dan mengikat semuapihak ke dalam kesatuan tujuan dan gerak. Karena saat ini belum terbentukundang-undang yang memberikan landasan secara komprehensif diperlukanUndang-undang tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 5 -

Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Keberadaan undang-undangtersebut bermanfaat untuk :

1. Memberikan…1. Memberikan landasan hukum bagi pertumbuhan semua unsur kelembagaan

yang berkaitan dengan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmupengetahuan dan teknologi;

2. Mendorong pertumbuhan dan pendayagunaan sumber daya ilmupengetahuan dan teknologi secara lebih efektif;

3. Menggalakkan pembentukan jaringan yang menjalin hubungan interaktifsemua unsur kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehinggakapasitas dan kemampuannya dapat bersinergi secara optimal;

4. Mengikat semua pihak, pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakatuntuk berperan serta secara aktif.

Di samping itu, undang-undang ini mengingatkan kepada semua pihak bahwapenyimpangan dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmupengetahuan dan teknologi yang membahayakan kehidupan manusia danbangsa Indonesia mendapat sanksi sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas

Pasal 2a. Yang dimaksud dengan kebebasan berpikir adalah kebebasan yang

merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh negarabagi setiap orang dalam mengungkapkan hasil pemikirannya untukdisumbangkan bagi penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmupengetahuan dan teknologi.

b. Yang dimaksud dengan kebebasan akademis adalah kebebasan yangdimiliki oleh pelaku ilmu pengetahuan dan teknologi secarabertanggung jawab dan mandiri dalam melaksanakan kebebasanberpikir dan kegiatan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmupengetahuan dan teknologi.

c. Yang dimaksud dengan tanggung jawab akademis adalah perwujudanakuntabilitas moral, legal, dan mental terhadap pelaksanaankebebasan berpikir dan kebebasan akademis dalam rangkapenguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan danteknologi.

Pasal 3Cukup jelas

Pasal 4Penguatan daya dukung ilmu pengetahuan dan teknologi dibentuk melaluiupaya meningkatkan pertumbuhan dan sinergi kapasitas dan kemampuansumber daya manusia, penelitian, pengembangan, perekayasaan,inovasi, dan difusi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam jaringan

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 6 -

yang saling mengisi dan memperkuat sebagai suatu kesatuan yang utuhbagi keperluan peningkatan kecerdasan bangsa dan kehidupanmasyarakat, mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan danmenyerasikan sosial budaya bangsa, serta memperkuat ketahananperlindungan negara.

Pasal 5…Pasal 5

Ayat (1)Suatu sistem merupakan keterkaitan sejumlah unsur dalam pola

hubungan tertentu. Masing-masing unsur memiliki fungsi dan karakteristikyang spesifik. Melalui ikatan interaksinya, semua unsur dalamkeseluruhan yang utuh saling mengisi dan memperkuat serta salingmengendalikan untuk mendukung pencapaian misi atau tujuan dari sistemitu. Sistem penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuandan teknologi di suatu negara merupakan suatu sistem yang hidup danterbuka sehingga perilaku, orientasi, dan pola hubungan interaktifunsur-unsurnya dapat berubah secara dinamis bergantung padamasukan, batasan, serta kondisi yang diperoleh dari lingkungankehidupannya. Unsur dari sistem penelitian, pengembangan, danpenerapan ilmu pengetahuan dan teknologi juga merupakan unsur darisistem-sistem lain, seperti sistem pendidikan, sistem produksi, dansebagainya yang semuanya merupakan bagian dari sistem sosial politikyang membentuk identitas negara. Oleh karena itu, perilaku, orientasi,pola hubungan antar unsur serta lingkungan kehidupan sistem penelitian,pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi jugadipengaruhi oleh sistem-sistem lain tersebut.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 6Ayat (1)

Yang dimaksud dengan perguruan tinggi meliputi perguruan tingginegeri dan perguruan tinggi swasta.

Ayat (2)a. Yang dimaksud dengan mengorganisasikan pada butir a

adalah bahwa kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologimerupakan wadah organisasi tempat dilaksanakannyaperencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengawasanproses pembentukan sumber daya manusia, penelitian,pengembangan, perekayasaan, inovasi, dan difusi teknologi.

b. Yang dimaksud dengan membentuk iklim pada butir b adalahpembentukan kondisi yang dapat mempercepat pertumbuhanunsur-unsur pelaksana pembentukan sumber daya manusia,penelitian, pengembangan, perekayasaan, inovasi, dan difusiteknologi, serta menumbuhkan jalinan hubungan interaktifnya.

Pasal 7Ayat (1)

Dalam Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 7 -

Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi misi utamaperguruan tinggi adalah membentuk sumber daya manusia yangmemiliki keahlian, kepakaran, dan kompetensi di bidang ilmupengetahuan dan teknologi. Perguruan tinggi juga merupakanunsur kelembagaan di dalam sistem pendidikan sehingga unsur itumenjadi simpul yang mengaitkan Sistem Nasional Penelitian,Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

dengan…dengan sistem pendidikan. Keterkaitan perguruan tinggi dalamkedua sistem di atas tampak jelas dari jenis kegiatan yangmencakup pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran,penelitian dan pengembangan, serta pengabdian padamasyarakat.

Ayat (2)Sebagai unsur kelembagaan yang berfungsi membentuk sumberdaya manusia yang memiliki keahlian, kepakaran, dan kompetensidi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, perguruan tinggimemiliki tanggung jawab untuk mengusahakan agar sumber dayamanusia yang dihasilkannya memiliki kemampuan penelitian,pengembangan, perekayasaan, inovasi, dan difusi teknologidengan mengantisipasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 8Ayat (1)

Lembaga litbang merupakan unsur kelembagaan yang misiutamanya adalah menumbuhkan kemampuan melakukanpembaruan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.Melalui kegiatan penelitian dan pengembangan, lembaga litbangharus selalu berupaya mencari terobosan-terobosan untukmendapatkan pengetahuan baru yang dapat memperbesarkhazanah ilmu pengetahuan dan teknologi, mencari kemanfaatankemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengembangkandan mempersiapkan berbagai aspek aplikasinya.

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Lembaga litbang dapat berupa lembaga yang berdiri sendiri, atauberupa unit dari organisasi perguruan tinggi, badan usaha, danlembaga penunjang yang juga merupakan unsur kelembagaanilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, lembagalitbang dapat berupa simpul yang mengaitkan unsur-unsurkelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lembaga litbangjuga dapat berupa unit organisasi yang tidak terkait secaralangsung dengan Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, danPenerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Oleh karena itu,lembaga ini juga dapat berupa simpul yang mengaitkan SistemNasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi dengan sistem-sistem lain yang ada diIndonesia.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 8 -

Pasal 9Ayat (1)

Dalam Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, danPenerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi misi utama badanusaha adalah membentuk kemampuan perekayasaan dan inovasiuntuk mengaplikasikan manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi kedalam produk barang dan jasa yang memiliki nilai ekonomis.

Unsur…Unsur kelembagaan ini juga mendifusikan teknologi, baik yangdihasilkan sendiri maupun yang dihasilkan pihak lain sehinggadampak bagi kehidupan masyarakat menjadi lebih luas. Badanusaha juga merupakan unsur kelembagaan di dalam sistemproduksi dan konsumsi barang dan jasa sehingga unsur ini menjadisimpul yang mengaitkan sistem ilmu pengetahuan dengan sistemtersebut. Melalui keterkaitannya dalam kedua sistem di atas, badanusaha menjadi unsur kelembagaan yang mendayagunakankeluaran sekaligus menimbulkan tarikan pasar bagi kegiatanpenelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh unsurkelembagaan perguruan tinggi dan litbang sehingga manfaatnyadapat dirasakan oleh masyarakat.

Ayat (2)Sebagai unsur kelembagaan yang mengaplikasikan manfaat ilmupengetahuan dan teknologi ke dalam produk barang dan jasa yangmemiliki nilai ekonomis, badan usaha memiliki tanggung jawabuntuk mendayagunakan investasi pembentukan kemampuan ilmupengetahuan dan teknologi di perguruan tinggi dan lembaga litbangagar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan negara.

Pasal 10Ayat (1)

Yang dimaksud dengan lembaga penunjang adalahlembaga-lembaga yang kegiatannya membentuk iklim atau kondisilingkungan, dukungan, dan batasan yang mempengaruhiperkembangan perguruan tinggi, lembaga litbang, dan badanusaha. Lembaga penunjang antara lain meliputi organisasi yangterkait dengan Penyusun kebijakan ilmu pengetahuan danteknologi seperti Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, DewanRiset Nasional, dan Dewan Riset Daerah; organisasi profesi;lembaga yang terkait dengan standardisasi seperti BadanStandardisasi Nasional serta lembaga pengujian standar; lembagayang menangani HKI seperti kantor paten dan sentra HKI; lembagapengawasan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sepertiBadan Pengawas Tenaga Nuklir; lembaga jasa konsultasi di bidangilmu pengetahuan dan teknologi; lembaga yang mewakilikepentingan konsumen; lembaga penyedia informasi ilmupengetahuan dan teknologi; lembaga keuangan yang mendanaikegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi; lembaga lain yangsejenis.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 9 -

Ayat (2)Sebagai unsur kelembagaan yang kegiatannya berkaitan denganpemberian dukungan dan pembentukan iklim bagipenyelenggaraan kegiatan penguasaan, pemanfaatan, danpemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, lembaga penunjangmemiliki tanggung jawab dan harus menyadari bahwa tindakannyamemiliki dampak yang luas bagi perkembangan Sistem NasionalPenelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan danTeknologi secara menyeluruh.

Kata…Kata sinergi dalam ayat ini merupakan keterkaitan sejumlah unsurkelembagaan yang menghasilkan kinerja dan manfaat yang lebihbesar daripada keseluruhan yang dapat dihasilkan olehmasing-masing lembaga secara sendiri-sendiri.

Pasal 11Ayat (1)

Sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi merupakanmasukan yang diperlukan oleh semua unsur kelembagaan ilmupengetahuan dan teknologi dalam melaksanakan fungsi danmengembangkan diri. Sumber daya ilmu pengetahuan danteknologi juga dapat berupa keluaran yang dihasilkan olehunsur-unsur kelembagaan tersebut.

Sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi yang utama dapatdikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kategori :a. keahlian, kepakaran, serta kompetensi manusia dan

pengorganisasiannya merupakan unsur sumber daya ilmupengetahuan dan teknologi yang sangat penting. Keahlian,kepakaran, dan kompetensi manusia merupakan unsur sumberdaya kreatif dan agar dapat dimanfaatkan secara produktifdiperlukan pengorganisasian;

b. kekayaan intelektual dan informasi merupakan produk kreasimanusia yang juga merupakan sumber daya ilmu pengetahuandan teknologi yang penting karena dalam bentuk sumber dayainilah kreasi manusia tersebut dapat menyebar dandimanfaatkan secara luas oleh masyarakat;

c. sarana dan prasarana merupakan sumber daya ilmupengetahuan dan teknologi baik perangkat keras maupunperangkat lunak yang diperlukan untuk memfasilitasi pelaksanakegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam melaksanakankreasi secara produktif.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 12Ayat (1)

Struktur dan strata keahlian merupakan suatu kerangka dansusunan yang sistematis dari jenis dan tingkat keahlian sertakepakaran dan kompetensi manusia yang diperlukan oleh

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 10 -

kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi untukmelaksanakan fungsi dan kegiatan, serta untuk mengembangkandiri. Jenjang karier serta sistem penghargaan dan sanksimerupakan bentuk pengorganisasian agar keahlian, kepakaran,dan kompetensi manusia di suatu unsur kelembagaan ilmupengetahuan dan teknologi dapat ditingkatkan secara efektifsehingga dapat menunjang pelaksanaan fungsi unsurkelembagaan itu secara produktif.

Ayat (2)…Ayat (2)

Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan batasan danpersyaratan bahwa suatu organisasi masyarakat ilmiah dapatdikatakan sebagai organisasi profesi di bidang ilmu pengetahuandan teknologi apabila organisasi tersebut melaksanakanpenegakan profesionalisme dan etika profesi.

Pasal 13Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Agar investasi bagi kegiatan penelitian dan pengembangan dapatbernilai guna, perguruan tinggi dan lembaga litbang sebagai unsurkelembagaan yang melaksanakan kegiatan penelitian danpengembangan bertanggung jawab untuk menyebarluaskaninformasi hasil litbang serta kekayaan intelektual yang dimilikikepada pihak-pihak lain, yang pada gilirannya dapat dimanfaatkandan dikembangkan lebih lanjut. Namun, pelaksanaannya harusmemperhatikan aspek perlindungan kekayaan intelektual sebabsuatu kekayaan intelektual yang telah diumumkan kepada publiksebelum diumumkan oleh kantor HKI tidak dapat memperoleh hakyang dilindungi hukum.

Ayat (3)Sentra HKI adalah unit kerja yang berfungsi mengelola danmendayagunakan kekayaan intelektual, sekaligus sebagai pusatinformasi dan pelayanan HKI. Dengan kewajiban ini perguruantinggi dan lembaga litbang dapat terdorong untuk mengembangkanunit organisasi dan prosedur untuk mengelola semua kekayaanintelektual dan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yangdimilikinya.

Ayat (4)Ketentuan dalam ayat ini dimaksudkan untuk menjamin agarpembiayaan yang diberikan pemerintah dan/atau pemerintahdaerah yang dimaksudkan untuk mendorong kegiatan penelitian,pengembangan, perekayasaan, dan inovasi dapat secara efektifmenghasilkan akumulasi sumber daya ilmu pengetahuan danteknologi yang dikelola dengan baik. Pembiayaan tersebut dapatmelalui mekanisme anggaran lembaga pemerintah atau melalui

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 11 -

mekanisme insentif bagi perguruan tinggi, lembaga litbang, danbadan usaha.

Pasal 14Pasal ini dimaksudkan untuk membuka kesempatan serta mendorongsemua pihak, pemerintah dan swasta dalam mengembangkan sarana danprasarana ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti kawasan ilmupengetahuan dan teknologi (science and technology park) yang dapatmemfasilitasi sinergi dan pertumbuhan serta interaksi unsur kelembagaanilmu pengetahuan dan teknologi, serta pusat peragaan ilmu pengetahuandan teknologi yang dapat menumbuhkan kecintaan dan budaya ilmupengetahuan dan teknologi.

Pasal 15…Pasal 15

Ayat (1)Jaringan merupakan unsur Sistem Nasional Penelitian,Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologiyang teramat penting. Secara keseluruhan, terbentuknya jaringandapat menghasilkan kinerja dan manfaat yang lebih besardibandingkan dengan hasil masing-masing unsur kelembagaansecara sendiri-sendiri, melalui :a. Hubungan interaktif yang menumbuhkan orientasi unsur-unsur

kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi secarakomplementer;

b. Peningkatan aliran sumber daya ilmu pengetahuan danteknologi antar unsur kelembagaan sehingga sumber dayatersebut dapat dimanfaatkan secara lebih optimal;

c. Gugus unsur-unsur kelembagaan yang terkait dalam rantaipeningkatan nilai ilmu pengetahuan dan teknologi, mulai daritahap pemikiran atau konsepsi, penelitian dan pengembangan,sampai ke tahap penuangannya ke dalam perekayasaan daninovasi dalam kegiatan produksi.

Ayat (2)Jaringan terbentuk oleh adanya kemitraan antar unsurkelembagaan, berdasarkan adanya saling kepentingan karenaunsur yang satu dapat mengisi, melengkapi, dan memperkuatunsur yang lain. Kemitraan tersebut hanya dapat terjadi apabilalingkup kegiatan unsur kelembagaan itu pada tingkat tertentumemiliki keterkaitan atau tumpang tindih. Namun, perlu dihindarkanterjadinya tumpang tindih yang merupakan pemborosan.

Pasal 16Ayat (1)

Kewajiban dalam ayat ini dimaksudkan agar hasil kegiatanpenelitian dan pengembangan yang dibiayai oleh pemerintahdan/atau pemerintah daerah dapat memiliki nilai guna bagimasyarakat dan negara.Dalam hal penyebaran hasil litbang ke pihak-pihak lain yangberpotensi menimbulkan gangguan ketertiban umum, misalnya,karena menghasilkan produk yang berbahaya atau dapatmeresahkan kehidupan sosial kemasyarakatan diperlukan

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 12 -

kehati-hatian dan tanggung jawab.

Ayat (2)Ketentuan dalam ayat ini dimaksudkan untuk melindungikepentingan pihak lain selain pemerintah dan/atau pemerintahdaerah yang turut membiayai kegiatan penelitian danpengembangan yang dimaksud dalam ayat (1).

Ayat (3)…Ayat (3)

Ketentuan dalam ayat ini dimaksudkan agar perguruan tinggi danlembaga litbang pemerintah dapat secara bertahap menjadimandiri dan tidak terlalu bergantung pada dukungan pembiayaanpemerintah. Ketentuan ini merupakan lex-specialis terhadapkewajiban perguruan tinggi dan lembaga litbang pemerintah untukmenyetorkan pendapatan yang diperoleh dari alih teknologi ataujasa ilmu pengetahuan dan teknologi kepada Pemerintah.

Ayat (4)Agar ketentuan ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dapat dilaksanakansecara efektif, diperlukan pengaturan untuk menegakkan tanggungjawab perguruan tinggi dan lembaga litbang yang mendapatpembiayaan penelitian dan pengembangan dari pemerintahdan/atau pemerintah daerah. Pengaturan tersebut mencakup :a. Kewajiban membentuk unit kerja dan prosedur yang berkaitan

dengan pengelolaan dan alih teknologi kekayaan intelektualdan hasil litbang bagi perguruan tinggi dan lembaga litbangyang berhak mendapat alokasi anggaran litbang pemerintahdan/atau pemerintah daerah;

b. Ikatan kerja bagi perguruan tinggi dan lembaga litbangpenerima insentif dukungan dana litbang dari pemerintahdan/atau pemerintah daerah, dimanfaatkan untuk mengeloladan mengupayakan alih teknologi;

c. Prinsip-prinsip yang harus dipergunakan untuk mengatur alihteknologi kekayaan intelektual dan hasil litbang yang dibiayaisebagian oleh pihak selain pemerintah dan/atau pemerintahdaerah;

d. Transparansi dan akuntabilitas penggunaan pendapatan yangdiperoleh perguruan tinggi dan lembaga litbang sebagai hasilalih teknologi dan/atau pelayanan jasa ilmu pengetahuan danteknologi.

Pasal 17Ayat (1)

Kerja sama internasional yang dimaksud dalam ayat ini mencakupkerja sama dengan lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi dinegara lain atas inisiatif sendiri. Kerja sama tersebut merupakan

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 13 -

pelaksanaan kesepakatan antarnegara, baik secara bilateralmaupun multilateral, atau keanggotaan pada berbagai organisasiinternasional yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan danteknologi.

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)…Ayat (4)

Ketentuan dalam ayat ini dimaksudkan untuk menghindarkanadanya kegiatan penelitian dan pengembangan oleh pihak asingyang merugikan masyarakat atau negara karena :

a. Kegiatan tersebut dapat mengakibatkan kekayaan hayati dannonhayati, artefak, dan harta karun yang dimiliki oleh negaradimanfaatkan secara tidak bertanggung jawab oleh pihak asing;

b. Kegiatan tersebut berpotensi menimbulkan wabah, merusakfungsi lingkungan hidup, gangguan sosial kemasyarakatan,atau gangguan lain yang merugikan.

Ayat (5)Pengaturan mekanisme perizinan harus memperhatikan sejumlahaspek sebagai berikut :a. Adanya kecenderungan hubungan internasional, baik bilateral

maupun multilateral untuk memperlancar lalu lintas penelitiantarnegara;

b. Penelitian dan pengembangan oleh pihak asing yang dilakukanbersama dengan perguruan tinggi, lembaga litbang, badanusaha, dan lembaga penunjang di dalam negeri dapatmeningkatkan alih teknologi yang bermanfaat.

Pengaturan perizinan perlu disusun dengan mempertimbangkan :a. Obyek perizinan tidak diterapkan secara merata, tetapi

berdasarkan suatu daftar kegiatan penelitian danpengembangan yang harus mendapatkan izin yang disusunberdasarkan obyek penelitian, baik bidang penelitian maupunlokasi penelitian, serta sifat kerugian yang mungkin ditimbulkan;

b. Instansi yang berwenang dalam pemberian izin harus ditentukanberdasarkan kemampuan dan kompetensinya dalam menilaiobyek perizinan dan sifat kerugian yang mungkin ditimbulkan;

c. Perizinan bagi pihak asing, yang melaksanakan kemitraandengan pihak Indonesia yang memiliki kompetensi dankelayakan sebagai lembaga penjamin, dapat dilonggarkan ataubahkan dapat didelegasikan kepada lembaga penjamin.

Pasal 18

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 14 -

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Agar pelaksanaan fungsi pemerintah sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) dapat direncanakan secara baik dan dapatdipahami oleh perguruan tinggi, lembaga litbang, badan usaha,dan lembaga penunjang yang terlibat dalam pelaksanaannya, sertaoleh semua pihak di lingkungan pemerintah, pemerintah daerah,dan lembaga swasta yang berkepentingan, arah, prioritas utama,dan kerangka pelaksanaan fungsi pemerintah di bidang ilmupengetahuan dan teknologi tersebut perlu dituangkan secaratertulis ke dalam suatu kebijakan strategis pembangunannasional ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebijakan strategis ituberdasarkan GBHN dan PROPENAS yang sekaligus merupakanpenjabarannya.

Pasal 19…Pasal 19

Ayat (1)Sebagai unsur pemerintah yang membidangi penelitian,pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,Menteri bertanggung jawab untuk mengkoordinasikanpenyusunan kebijakan strategis pembangunan nasional ilmupengetahuan dan teknologi secara bersama dengan unsurpemerintah dan pihak lain yang berkepentingan, sertamempertimbangkan pemikiran dan pandangan dari pihak yangberkaitan dengan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmupengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Ayat (2)Dewan Riset Nasional merupakan lembaga yang dibentuk olehpemerintah untuk menggali pemikiran dan pandangan daripihak-pihak yang berkepentingan dengan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi di Indonesia. Dewan ini merumuskanarah dan prioritas utama pembangunan ilmu pengetahuan danteknologi serta memberikan berbagai pertimbangan bagipenyusunan kebijakan strategis pembangunan nasional ilmupengetahuan dan teknologi. Untuk mewakili semua kepentingan,keanggotaan Dewan Riset Nasional mencakup perwakilan dariDewan Riset Daerah.

Ayat (3)Dalam menyusun kebijakan strategis pembangunan

nasional ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19, perhatian khusus supaya diberikan padaaspek-aspek sebagai berikut :a. Penguasaan matematika, fisika, kimia, dan biologi serta

pembentukan kapasitas litbang yang merupakan landasanfundamental bagi pembentukan kemampuan ilmu pengetahuandan teknologi, serta penguatan penguasaan ilmu-ilmu sosial danbudaya yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi;

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 15 -

b. Penguatan kemampuan rekayasa dan inovasi pada kegiatanindustri yang daya saing produksinya sangat dipengaruhi olehfaktor teknologi;

c. Penguatan kemampuan audit teknologi yang dilaksanakansejalan dengan pemberdayaan Standardisasi Nasional Indonesiaserta penumbuhan kecintaan produk dalam negeri. Hal itusangat penting untuk membendung banjir proses atau produkasing yang murah, namun mutu dan kinerjanya tidak dapatdipertanggungjawabkan. Banjir proses atau produk asing yangmurah tersebut tidak hanya merugikan konsumen dan industridalam negeri, tetapi juga memperlemah tarikan pasar bagi hasilpenelitian dan pengembangan yang dilaksanakan di dalamnegeri.

Pasal 20…Pasal 20

Ayat (1)Dalam mendorong pertumbuhan dan sinergi unsur kelembagaan,sumber daya, dan jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi diwilayah pemerintahannya, pemerintah daerah harus menyadaribahwa sistem ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada didaerahnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SistemNasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi.

Ayat (2)Kebijakan strategis pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologidi daerah diperlukan agar semua pihak yang berkepentingan dapatmemahami arah, prioritas, serta kerangka kebijakan pemerintahdaerah di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Dewan Riset Daerah merupakan lembaga yang kegiatannyaberkaitan dengan penyusunan kebijakan ilmu pengetahuan danteknologi di daerah yang bersangkutan. Dewan Riset Daerah jugaberfungsi untuk mendukung pemerintah daerah melakukankoordinasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengandaerah-daerah lain, serta mewakili daerah di Dewan RisetNasional.

Pasal 21Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 16 -

Ayat (3)a. Dukungan sumber daya yang dimaksud dalam ayat ini dapat

berbentuk dukungan keahlian dan kepakaran, dukunganinformasi dan kekayaan intelektual, serta dukungan sarana danprasarana.

b. Dukungan dana yang dimaksud dalam ayat ini dapat diberikansebagai bantuan pembiayaan bagi perguruan tinggi, lembagalitbang, dan badan usaha dalam melaksanakan kegiatanpenelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuandan teknologi, atau sebagai bantuan pembiayaan bagi lembagapenunjang untuk memperkuat daya dukung serta meningkatkanaliran investasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Pemberian…c. Pemberian insentif yang dimaksud dalam ayat ini dapat berupa

keringanan pajak, penanggulangan resiko, penghargaan danpengakuan, maupun bentuk insentif lain yang dapat mendorongpendanaan kegiatan penelitian, pengembangan, perekayasaan,inovasi dan difusi teknologi dari badan usaha dan masyarakat,serta meningkatkan alih teknologi dari badan usaha asing yangmelakukan kegiatan usaha di Indonesia.

d. Penyelenggaraan program ilmu pengetahuan dan teknologi yangdimaksud dalam ayat ini diperlukan untuk meningkatkanpenguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuandan teknologi yang strategis serta menggali potensi nasional dandaerah.

e. Pembentukan lembaga yang dimaksud dalam ayat ini adalahlembaga yang belum atau tidak dapat dikembangkan olehmasyarakat, namun diperlukan untuk memperkuat SistemNasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi.

Ayat (4)Pada tingkat pusat, pembentukan lembaga yang dimaksud dalamayat ini dapat berupa :a. Lembaga litbang departemen dan lembaga lain yang sejenis

yang berada di bawah naungan departemen tertentu yangkegiatannya berkaitan dengan permasalahan sektor tertentu;

b. Lembaga litbang non departemen yang merupakan organisasiyang berdiri sendiri yang kegiatannya berkaitan denganpermasalahan lintas sektor. Pada saat undang-undang inidibuat, yang termasuk dalam jenis lembaga ini, antara lain,adalah Badan Tenaga Nuklir Nasional, Badan Pengkajian danPenerapan Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional;

c. Lembaga penunjang departemen dan lembaga lain yang sejenisberada di bawah naungan departemen tertentu yang

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 17 -

kegiatannya berkaitan dengan permasalahan sektor tertentu;d. Lembaga penunjang non departemen merupakan organisasi

yang berdiri sendiri yangkegiatannya berkaitan denganpermasalahan lintas sektor. Pada saat undang-undang inidibuat, yang termasuk dalam jenis lembaga ini, antara lain,adalah Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, BadanPengawas Tenaga Nuklir, Badan Standardisasi Nasional.

Di daerah pembentukan lembaga yang dimaksud dalam ayat inidapat berupa lembaga litbang dan lembaga penunjang yangdiperlukan untuk mengembangkan kemampuan penguasaan,pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,khususnya yang diperlukan untuk menggali dan mengembangkanpotensi daerah sesuai dengan karakteristik daerah.

Ayat (5)Cukup jelas

Pasal 22…Pasal 22

Ayat (1)Cukup jelas

Ayat (2)Beberapa kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi berpotensimenimbulkan bahaya bagi keselamatan manusia, kelestarianfungsi lingkungan, kerukunan bermasyarakat, keselamatanbangsa, dan berpotensi merugikan negara. Perizinan yangdimaksud dalam ayat ini digunakan untuk mengawasi danmengendalikan pelaksanaan kegiatan ilmu pengetahuan danteknologi jenis ini. Karena resiko yang dapat ditimbulkan olehkegiatan tersebut sering menjadi perhatian internasional dan bakumutunya dituangkan ke dalam standar atau ketentuan internasionallain, yang pembuatannya didukung oleh penelitian yang intensif,standar dan ketentuan tersebut dapat diadopsi selama tidakbertentangan dengan kepentingan nasional.

Ayat (3)Ketentuan perizinan diatur berdasarkan daftar bidang penelitianberesiko tinggi yang penyusunannya dilakukan berdasarkan obyekpenelitian dan tingkat resiko yang dapat ditimbulkan. Ketentuantersebut menjabarkan kewajiban pemegang izin serta tanggungjawab atas kerugian yang mungkin timbul akibat penelitiannya,serta sanksi administrasi atas pelanggaran perizinan. Penentuanlembaga pemberi izin harus dilakukan berdasarkan kompetensidan kemampuan ilmiah dalam melakukan pengawasan danpengendalian sesuai dengan subyek dan obyek perizinan.

Pasal 23Ayat (1)

Cukup jelas

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 18 -

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 24Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)Ayat ini dimaksudkan untuk mendorong peran serta masyarakatdalam pelaksanaan penelitian, pengembangan, penerapan ilmupengetahuan dan teknologi sekaligus memposisikan pekerjaanpenelitian, pengembangan, penerapan ilmu pengetahuan danteknologi sebagai profesi yang terhormat sehingga profesi ini dapattumbuh dan berkembang dengan baik.

Pemenuhan…Pemenuhan hak masyarakat oleh pemerintah dan pemerintahdaerah berkaitan dengan fungsi pemerintah dan pemerintahdaerah dalam memberikan motivasi dan fasilitas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 18 dan Pasal 20, serta peran pemerintahdan pemerintah daerah dalam mengembangkan instrumenkebijakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21. Ayat ini jugadimaksudkan agar badan usaha dan organisasi masyarakat lainterdorong untuk memberikan dukungan serta penghargaan bagipelaku penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmupengetahuan dan teknologi. Di samping itu, pemerintah danmasyarakat secara bersama-sama mengembangkan mekanismedan kriteria penghargaan untuk mendorong tumbuhnyapelaku-pelaku penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmupengetahuan dan teknologi yang unggul.

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Pasal 25Ayat (1)

Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IlmuPengetahuan dan Teknologi merupakan bagian sistem yangberkembang dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu,masyarakat harus turut bertanggung jawab dalam memberikandukungan serta membentuk iklim yang memungkinkanperkembangan Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, danPenerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Ayat (2)

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 19 -

Yang dimaksud dengan masyarakat ilmu pengetahuan danteknologi adalah unsur masyarakat yang terlibat dalam penelitian,pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,atau yang dapat memberikan dukungan serta mempengaruhiperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.Tanggung jawab yang dimaksud dalam ayat ini merupakancerminan hak dan sekaligus kewajiban masyarakat ilmupengetahuan dan teknologi untuk menegakkan profesionalisme.

Ayat (3)Dewan kehormatan kode etik dibentuk oleh organisasi profesiuntuk menegakkan etika pelaksanaan kegiatan profesi sertamenilai pelanggaran profesi yang dapat merugikan masyarakatatau kehidupan profesionalisme di lingkungannya. Ketentuandalam ayat ini dimaksudkan untuk memberikan landasan hukumbagi organisasi profesi untuk melaksanakan fungsi pengawasan dibidang profesi yang diperlukan untuk menjamin perlindunganmasyarakat atas penyimpangan pelaksanaan profesi.

Pasal 26…Pasal 26

Cukup jelas

Pasal 27Ayat (1)

Pengalokasian anggaran pemerintah dan pemerintah daerah harusdiupayakan agar dapat mencukupi kebutuhan pembiayaan bagiunsur kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibentukoleh pemerintah dan pemerintah daerah dalam melaksanakantugas, mengembangkan diri, dan membuat instrumen kebijakansebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3). Pengalokasiananggaran tersebut terutama dimaksudkan untuk mendorongpeningkatan pembiayaan sektor swasta bagi kegiatan penelitian,pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.Melalui peningkatan pembiayaan oleh sektor swasta, totalpembiayaan kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapandiharapkan dapat secara bertahap mencapai tingkat yang setaradengan negara maju di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Pemajuan Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, danPenerapan IImu Pengetahuan dan Teknologi merupakantanggung jawab negara.

Semua pihak yang berperan dalam pemajuan Sistem NasionalPenelitian, Pengembangan, dan Penerapan IImu Pengetahuan danTeknologi memiliki hak untuk mendapatkan dukungan dana daripemerintah dan pemerintah daerah selama kegiatan itu berpotensi

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 20 -

meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmupengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Ketentuan pada ayat ini dimaksudkan pula untuk memberikanlandasan hukum bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalammemberikan dukungan dana untuk menstimulasi penganggarandari sektor swasta serta memperbesar aliran investasi di bidangilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 28Ayat (1)

Ketentuan dalam ayat ini dimaksudkan untuk mendorong badanusaha untuk mengembangkan kemampuan perekayasaan, inovasi,dan difusi teknologi karena kemampuan tersebut sangat diperlukanuntuk memperbaiki kinerja produksi dan daya saing barang danjasa yang dihasilkan. Hal itu sangat penting karena apabila badanusaha dapat meningkatkan kemampuan perekayasaan, inovasi,dan difusi teknologi, tarikan pasar dan pemanfaatan hasil litbangyang dilaksanakan oleh perguruan tinggi dan lembaga litbang jugaakan menguat. Dengan demikian, kemampuan tersebut sangatmempengaruhi pembentukan jaringan kelembagaan yang

merupakan…merupakan unsur yang penting dalam sistem nasional

penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan danteknologi.

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Pengaturan penyediaan anggaran oleh badan usaha sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) secara jelas menjabarkan :a. Batasan kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai upaya

peningkatan kemampuan perekayasaan, inovasi, dan difusiteknologi;

b. Batasan badan usaha yang terkena ketentuan dalam ayat (1)dan ayat (2) dengan memperhatikan kemampuan badanusaha;

c. Bentuk insentif yang perlu dikembangkan oleh pemerintahuntuk mendorong pelaksanaan ketentuan dalam ayat (1) danayat (2).

Pasal 29Pelanggaran ketentuan perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22ayat (2) merupakan pelanggaran terhadap hukum administrasi negarasehingga sanksi pidana diterapkan sebagai ultimum remedium setelahsanksi administrasi diterapkan.

Pasal 30Ayat (1)

Pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22ayat (2) tanpa izin merupakan tindak pidana pelanggaran.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 21 -

Ayat (2)Apabila pelaksanaan kegiatan menimbulkan akibat yangmerupakan tindak pidana kejahatan, baik berupa kesengajaanmaupun kelalaian, dijatuhi hukuman pidana sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tindakanpidana kejahatan tersebut.

Pasal 31Cukup jelas

Pasal 32Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4219