un coba sistem aerator pada kolam …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

7
PRO SIDING SEMINAR NASIONAL PENELmAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008 INSTALASI DAN un COBA SISTEM AERATOR PADA KOLAM PENAMPUNGAN SALURAN PEMBUANGAN TERP ADU Sukosrono PTAPB-BATAN Yogyakarla ABSTRAK INSTALASI DAN UJI COBA SISTEM AERATOR KOLAM PADA PENAMPUNGAN SALURAN PEMBUANGAN TERPADU. Telah dilakukan kegiatan pembuatan sistem aerator pada kolam atau bak penampung air buangan terpadu di PTAPB-BA TAN Yogyakarta. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah membuat instalasi dan uji coba sistem aerator pada kolam penampungan dan pengolahan air buangan tetpadu. Sistem aerator yang dibuat adalah pada bak pengolah bak 1/ dan bak 11/.Adapun kegiatan ini meliputi pengurasan bak I/(bak pengolah), pemasangan dan pembuatan aerator pada bak 1/ dan bak 11/,pembuatan rumah pompa, pemipaan aerator, pembenahan pagar dan taman, uji coba aerator dan analisa air buangan pada bak II dan bak 11/.Hasil analisa BOD dan COD sebelum di aerasi BOD pada bak 1=31,50 mg/l, bak 1/ = 67,29 mg/l dan bak 11/ = 69,83 mg/l COD pada bak 1= 57,29 mg/l, bak II = 124,61 mg/l dan bak 11/ = 121,92 mg/l, setelah dilakukan uji coba aerator selama 5 hari BOD pada bak II = 33,25 mg/l, bak 11/ = 46,35 mg/l untuk hasil anlisa COD pada bak II = 57,29 mg/l dan bak 11/ = 81,88 mg/l, sedang analisa air pada bak 11/(yang dilepas ke Iingkungan) adalah pH = 6-7, densitas = 0,987 - 0,9884 g/I, padatan terlarut = 0,3799 - 0,9769 g/I dan aktivitas gross beta = 0.33 - 0,79 Bq/l. Menurut aturan Menteri Kesehatan RI NO.:416/MENKES/PER/IX/1990 tentang baku mutu air bersih, kadar maksimum untuk pH = 1,5-9,0; berat endapan terlarut 1,5 gram, aktivitas gross beta 1,0 Bq/l. Dengan demikian kondisi air buangan tetpadu pada bak I, bak 1/ dan bak 11/,telah memenuhi persyaratan baku mutu air bersih, sehingga dapat dilepas ke Iingkungan. ABSTRACT INSTALLA TION AND DRIVE SYSTEM AERA TOR TEST POOL RELOCA T10N OF INWROUGHT CHANNEL DISCARD. The activity of aerator system at the pool on water waste integreted storage of have been done \in PTAPB-BATAN Yogyakarta. The aim of this activitied to make drive system test and installation of pool aerator at. The aerator system made is basin processor of basin of 1/and basin of 11/.The activity was done cleanshing of basin II, installation and making of aerator basin of 1/ and basin of 11/,making of pump house, pipe of aerator, correction of garden and fence, test-drive analysis and aerator irrigate discard basin of 1/and basin of 11/.The result of BOD and COD analysis before aerasi process BOD basin of 1= 31.5 mg / I, basin of 1/ = 67.29 mg / basin and I of 11/ = 69.83 mg / COD I basin of I = 57.29 mg / I, basin of 1/= 124.61 mg / basin and I of 11/ = 121.92 mg / I, after test-drive aerator during 5 day of BOD basin of 1/ = 33.25 mg / I, basin of 11/ = 46.35 mg / I to result of COD anlisa basin of 1/ = 57.29 mg / basin and I of 11/ = 81.88 mil, is analysing water basin of 11/(free to environment) is pH = 6-7, densitas = 0.987 - 0.9884 9/ I, dissolve padatan = 0.3799 - 0.9769 9/ beta gross activity and 1= 0.33 - 0.79 Bq / I. According to Minister for Public Health order of RI NO.:416/Menkes/Per/Ix/1990 conceming standard quality of clean water, maximum rate for pH = 1.5 - 9; dissolve sediment weight 1.5 gram, beta gross activity 1 Bq / I. Thereby the condition of inwrought discard water basin of I, basin of 1/ and basin of 1/1,have fulfilled standard clauses clean water quality, so that can be released to environment. 322 ISSN 1410 - 8178 Sukosrono

Upload: buinhu

Post on 05-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: un COBA SISTEM AERATOR PADA KOLAM …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/Pros... · aerator pada bak 1/ dan bak 11/, pembuatan rumah pompa, pemipaan aerator, pembenahan

PRO SIDING SEMINAR NASIONALPENELmAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

INSTALASI DAN un COBA SISTEM AERATOR PADA KOLAMPENAMPUNGAN SALURAN PEMBUANGAN TERP ADU

SukosronoPTAPB-BATAN Yogyakarla

ABSTRAK

INSTALASI DAN UJI COBA SISTEM AERATOR KOLAM PADA PENAMPUNGANSALURAN PEMBUANGAN TERPADU. Telah dilakukan kegiatan pembuatan sistemaerator pada kolam atau bak penampung air buangan terpadu di PTAPB-BA TANYogyakarta. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah membuat instalasi dan uji cobasistem aerator pada kolam penampungan dan pengolahan air buangan tetpadu.Sistem aerator yang dibuat adalah pada bak pengolah bak 1/ dan bak 11/.Adapunkegiatan ini meliputi pengurasan bak I/(bak pengolah), pemasangan dan pembuatanaerator pada bak 1/ dan bak 11/,pembuatan rumah pompa, pemipaan aerator,pembenahan pagar dan taman, uji coba aerator dan analisa air buangan pada bak IIdan bak 11/.Hasil analisa BOD dan COD sebelum di aerasi BOD pada bak 1= 31,50mg/l, bak 1/= 67,29 mg/l dan bak 11/= 69,83 mg/l COD pada bak 1= 57,29 mg/l, bak II= 124,61 mg/l dan bak 11/= 121,92 mg/l, setelah dilakukan uji coba aerator selama 5hari BOD pada bak II = 33,25 mg/l, bak 11/= 46,35 mg/l untuk hasil anlisa COD padabak II = 57,29 mg/l dan bak 11/= 81,88 mg/l, sedang analisa air pada bak 11/(yangdilepas ke Iingkungan) adalah pH = 6-7, densitas = 0,987 - 0,9884 g/I, padatanterlarut = 0,3799 - 0,9769 g/I dan aktivitas gross beta = 0.33 - 0,79 Bq/l. Menurutaturan Menteri Kesehatan RI NO.:416/MENKES/PER/IX/1990 tentang baku mutu airbersih, kadar maksimum untuk pH = 1,5-9,0; berat endapan terlarut 1,5 gram, aktivitasgross beta 1,0 Bq/l. Dengan demikian kondisi air buangan tetpadu pada bak I, bak 1/dan bak 11/,telah memenuhi persyaratan baku mutu air bersih, sehingga dapat dilepaske Iingkungan.

ABSTRACT

INSTALLA TION AND DRIVE SYSTEM AERA TOR TEST POOL RELOCA T10N OFINWROUGHT CHANNEL DISCARD. The activity of aerator system at the pool onwater waste integreted storage of have been done \in PTAPB-BATAN Yogyakarta.The aim of this activitied to make drive system test and installation of pool aerator at.The aerator system made is basin processor of basin of 1/and basin of 11/.The activitywas done cleanshing of basin II, installation and making of aerator basin of 1/ andbasin of 11/,making of pump house, pipe of aerator, correction of garden and fence,test-drive analysis and aerator irrigate discard basin of 1/and basin of 11/.The result ofBOD and COD analysis before aerasi process BOD basin of 1=31.5 mg / I, basin of 1/= 67.29 mg / basin and I of 11/= 69.83 mg / COD I basin of I = 57.29 mg / I, basin of 1/=124.61 mg / basin and I of 11/= 121.92 mg / I, after test-drive aerator during 5 day ofBOD basin of 1/= 33.25 mg / I, basin of 11/= 46.35 mg / I to result of COD anlisa basinof 1/ = 57.29 mg / basin and I of 11/= 81.88 mil, is analysing water basin of 11/(free toenvironment) is pH = 6-7, densitas = 0.987 - 0.9884 9 / I, dissolve padatan = 0.3799 ­0.9769 9 / beta gross activity and 1= 0.33 - 0.79 Bq / I. According to Minister for PublicHealth order of RI NO.:416/Menkes/Per/Ix/1990 conceming standard quality of cleanwater, maximum rate for pH = 1.5 - 9; dissolve sediment weight 1.5 gram, beta grossactivity 1Bq / I. Thereby the condition of inwrought discard water basin of I, basin of 1/and basin of 1/1,have fulfilled standard clauses clean water quality, so that can bereleased to environment.

322 ISSN 1410 - 8178 Sukosrono

Page 2: un COBA SISTEM AERATOR PADA KOLAM …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/Pros... · aerator pada bak 1/ dan bak 11/, pembuatan rumah pompa, pemipaan aerator, pembenahan

PRO SIDING SEMINAR NASIONALPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLffi

Pusat Teknologi Akslerator don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

PENDAHULUAN

Saluran air buangan terpadu merupakan buanganair cucian yang berasal dari laboratorium yangada di PTAPB BATAN Yogyakarta. Air buanganini harus dikelola dengan baik guna menjagakesehatan dan keselamatan lingkungan. Air

buangan terpadu merupakan air hasil cucian alatlewat bak tavel (bak untuk mencuci alat) dialirkanke bak penampllng dan bak pengolahan. Pengalirandari bak tavel dari laboratorium penimbul airbuangan dilakukan dengan cara pemipaan,pengaliran dilakukan dengan sistem grafitasi dandengan dipompa. Pompa bantu yang dipakai padasaluran air buangan terpadu berjumlah 5 buah, letakpompa tersebut diantaranya adalah di pojok selatanbarat gedung Bidang Kimia dan Teknologi ProsesBahan ( gedung 02 ), sebelah selatan STTN (gedung 17 ), sebelah utara utara gedung 16, sebelahtimur gedung akselerator dan sebelah utara gedungBidang Keselamatan dan Kesehatan ( gedung 22 )Hasil pemipaan dialirkan ke bak penampung(induk), bak penampung terdiri dari 3 bak, bak ke 1merupakan bak penampung, bak ke 2 dan ke 3merupakan bak pengolahan.

Air buangan ini tidak boleh dicampurdengan air buangan bekas cucian tangan dari washtavel maupun air buangan yang berasal dari kamarmandi atau kebutuhan lain. Air buangan terpadu iniharus dikelola dengan baik karena dimungkinkanada kontaminan baik itu zat kimia ataupun zatradioaktifwalaupun volumenya keci!.

Prosedur pembuangan yang paling praktis,umum dan mudah untuk limbah radioaktif

berkuantitas kecil yang dapat larut mengandungnuklida berumur pendek ialah membuang ke dalamsaluran pembuangan. Cara ini membutuhkan selangwaktu untuk meluruh sebelum zat radioaktif

mencapai sumber bahan makanan atau air. Untukmemberikan peluang penyebaran dan pencemaran.Pembuangan limbah radioaktif ke sistem saluranpembuangan harus memenuhi persyaratandiantaranya adalah(I):Konsentrasinya tidak boleh lebih besar dari 100 kalikadar tertinggi yang diizinkan dengan ketentuanhasil perkalian antara konsentrasi limbah denganfaktor pengenceran oleh air dalam saluran haruslebih kecil atau sarna dengan kadar yang diizinkan.

Mudah larut dan mudah tersebar dalam air.

Perlu diperhatikan juga kemungkinan perubahan pHyang disebabkan pengenceran ataupun faktor-faktorfisika kimia lainnya, yang dapat menyebabkanterjadinya pengendapan atau penguapan.

Jumlah aktivitas setiap zat radioaktif yangdibuang setiap bulan setelah diencerkan tidak akanmenghasilkan kadar rata-rata melebihi kadartertinggi yang diizinkan. Aktivitas campuran dari

zat radioaktif yang dibuang oleh instalasi ke sistemsaluran pembuangan tidak melebihi I Ci per tahun.

Pembuangan cairan radioaktif kelingkungan harus selalu diukur sebelum menuju kesaluran umum, sehingga apabila terdapat kenaikanbahaya radiasi, tindakan keselamatan dapat diambil

dan prosedur pembuangan dapat diperbaiki. Bahan­bahan yang diambil sebagai cuplikan untuk diukuraktivitasnya meliputi lumpur endapan, ikan,ganggang, tanaman yang diairi dengan buanganlimbah tersebut(2).

Air buangan terpadu dalam bak II dianalisa pH, aktivitas, endapan terlarut dankandungan kimianya. Dari hasil analisa limbahdikondisikan menjadi pH, aktivitas, kandungankimia, dan endapan terlarut tertentu sesuai denganbaku mutu air badan air, selanjutnnya dialirkan kebak III untuk dilepas ke lingkungan(sungai).

TATA KERJA

Bahan

Bahan bangunan : Semen, bata, pasir,koral, besi cor, strimin, cat, pralon, papan cor,selang plastik, dB.

Bahan untuk analisa : air sampel, kertassaring

Alat

Alat bangunan :Pagoda(aerator), pompa air,kran air, stop kran, gergaji, cetok, pacul, emberplastik, selang plastik, penggaris, dB.

Alat untuk analisa : alat cacah gama danalat cacah beta, gelas ukur, pH steak, timbangananalitik, kompor listrik, cawan porslen, gelas beker,botol polietelen, dB.

Cara Kerja

Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain:I. Pengurasan bak II2. Pemasangan dan pembuatan aerator pada bak II

dan bak II I.

3. Pembuatan rumah pompa4. Instalasi pemipaan aerator5. Pembenahan pagar dan taman6. Uji coba dan analisa.

Pengurasan bak IIUntuk kegiatan pemasangan aerator(batu

pagoda) pada bak II, perlu adanya pembersihan airmaupun lumpur yang terdapat pada bak II. Sebelumpemindahan air dari bak II dilakukan perlu adanyaanlisa air buangan terse but. Untuk mengetahuikondisi dari air tersebut adalah : pH air, densitas air,aktivitas beta dan gamanya serta jumlah volume airmaupun endapanya. Dari kondisi yang telahdiketahui air dan endapan pada bak II dipindahkankebak I dan bak Ill.

L...

Sukosrono ISSN 110 - 8178 323

Page 3: un COBA SISTEM AERATOR PADA KOLAM …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/Pros... · aerator pada bak 1/ dan bak 11/, pembuatan rumah pompa, pemipaan aerator, pembenahan

PRO SIDING SEMINAR NASIONALPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLffi

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

Pemasangan dan pembuatan aerator pada bakII dan pada bak III.

Setelah bak II bersih dilakukanpemasangan aerator( batu pagoda) dengan diametersiripnya = 40 cm, 60 cm dan 80 cm. Untuk airmelalui pagoda, tengah pagoda diberi lubang pipadan disambung pada out put pompa air.Pemasangan pagoda dibuat simetris supaya aliranair bisa datar dan merata. Untuk aerator bak II danbak III dibuat tempat bak air kecil di dindingsebelah bak III dan bak II yang permukaannya lebihtinggi dibanding permukaan air pada ke dua baktersebut. Untuk bak III dibuat dua bak kecil yangbak kecil bagian atas di hubungkan dnganpermukaan bawah air sebelah timur pada bak III,sedang untuk bak kecil pada diding sebelah bak 1Ilyang di atas bila air penuh terjadi ofer flowselanjutnya mengalir ke bak kecil di bawahnya,begitu pula untuk bak kecil di bawahnya yangselanjutnya akan jatuh ke bak III. Jatuhan airdiupayakan menyebar, untuk itu dibuat bibir jatuhanair datar( sebaiknya pakai kaca).

Pembuatan rumah pompaUntuk membantu mengalirkan air dari bak

I, bak II dan bak III perlu adanya bantuan pompaair. Air tampungan buangan yang perlu dipindahkanyaitu air buangan dari bak I ke bak II, dari bak IIsebelah timur bagian bawah bak II ke sebelah baratbagian atas lewat pagoda dan lewat aerator dindingdi sebelah barat bak II, dan dari sebelah timurbagian bawah bak III ke sebelah barat bagian ataslewat aerator dinding di sebelah barat bak III. Untukmemudahkan pengoperasian dan perawatan pompadibuat satu rumah pompa. Letak pompa tersebut disebelah timur bak II dan bak III dengan tiga pompadengan urutan pompa 1, pompa 2 dan pompa 3.Urutan pompa sesuai dengan kebutuhan, pompa 1digunakan untuk bak I ke bak II, pompa 2 untukaerator bak II dan pompa 3 untuk aerator bak Ill.

Instalasi pemipaan aeratorDalam pengoperasian sistem aerator yang

ada pada bak I, bak II dan bak III perlu adanyapemipaan untuk memenuhi kebutuhan yangdiperlukan. Pemipaan dibuat dari bak I bagianbawah ( 40 cm dari permukaan bawah) ke bak IIdengan jalan dipancurkan dengan pipa pralon berukuran diameter = I inc. Untuk bak II dibuat aliransebelah timur bagian bawah bak II di alirkan kesebelah barat bagian atas lewat pagoda dan lewataerator dinding di sebelah barat bak II dan darisebelah timur bagian bawah bak III ke sebelah baratbagian atas lewat aerator dinding di sebelah baratbak III. Masing-masing sambungan pipa digunakanpipa pralon ber ukuran diameter = I inc.

Pembenahan pagar dan tamanUntuk pengamanan dan kerapian suatu unit

perlu adanya sarana pendukung yaitu pagarpembatas dan tanaman. Pagar yang dibenahi adalahmerapikan pagar besi sebelah utara pagar sebelahbarat dan pagar sebelah selatan serta pagar sebelahtimur. Cagak pagar dari pipa galvanic dianeter = 2inc dan badan pagar dibuat dari strimin denganbingkai plat besi. Pagar sebelah timur diletakkanbatu besar yang berasal dari Kali Adem, KepuhHarjo, Cangkringa, Sleman, Yogyakarta yangdiambil pada saat pasca erupsi gunung Merapi.(diambil sekitar Maret 2007). Pembenahan tanamandilakukan sesuai dengan kondisi dan tempatsehingga tidak mengganggu operator di dalammengoperasikan dan pemelharaan alat besertafungsi dari lat terse but.

Gambar bak I, II dan III beserta fasilitasaerator disajikan pada gambar 1,2 dan 3.

Uji coba dan analisa.Setelah pengurasan bak II, pemasangan dan

pembuatan aerator( dalam bak II dan pada dindingkolam) dan untuk bak III, pembuatan rumah pompa,instalasi pemipaan aerator dan pembenahan pagardan taman dianggap seles"i selanjutnya dilakukanuji coba dan analisa. Uji coba instalasi dilakukanuntuk menguji kebocoran saluran, kedudukanaerator, fungsi aerator dan kemampuan aerator.Instalasi pemipaan yang dibutuhkan untuk fasilitasbak I, bak II dan bak III setelah diuji tidak terjadikebocoran maupun terjadi salah sambung. Setelahdilakukan pengujian instalasi pemipaan dinyatakanbaik dan aman dilakukan pengoperasian sistemaerator dengan jalan menghidup kan pompa 2 danpompa 3. Untuk pompa 1 dihidupkan awal(pagi)kurang lebih 1 sid 5 jam memindahkan airtampungan dari bak I ke bak II. Hal ini dilakukanuntuk memenuhi volume bak II dan bak III, danuntuk over flow bak II ke bak III, bak III ke selokan(badan air). Disamping itu pengurangan volume airbak I sehingga air buangan yang berasal dari bak­bak penampung yang ada di pos-pos laboratoriumdapat mengalir secara grafitasi. Uji coba sistemaerator dilakukan selama 5 hari ketja mulai daripagi sid sore Gam 8.00 pagi sid 15.30 sore). Air daribak I, bak II dan bak III diamati dan dicatat pH nya,dianalisa BOD dan COD nya seta aktivitas grossbeta dan gamanya.

Analisa radioaktivitas gross beta air buanganterpadu menggunakan

Diambil 2 liter air buangan terpadu padabak II diuapkan sampai volume menjadi ± 10 ml,kemudian residu tersebut dipanaskan dalam plansetsampai kering. Setelah kering didinginkan ,ditimbang dan dicacah gross betanya menggunakanalat cacah latar rendah LBC(Low Background

324 ISSN 1410 - 8178 Sukosrono

Page 4: un COBA SISTEM AERATOR PADA KOLAM …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/Pros... · aerator pada bak 1/ dan bak 11/, pembuatan rumah pompa, pemipaan aerator, pembenahan

PRO SIDING SEMINAR NASIONALPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akslerator don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

Dari hasil kegiatan uji coba dan analisadiperoleh hasil disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.Adapun kegiatan pengurasan bak II, pemasangandan pembuatan aerator( dalam bak II dan padadinding kolam) dan untuk bak Ill, pembuatanrumah pompa, instalasi pemipaan aerator,pembenahan pagar dan taman, instalasi saluran airbuangan terpadu disajikan pada lampiran Gambar 1,Gambar 2, Gambar 3 dan Gambar 4.

Dari Tabel 1 terlihat BOD dan COD

sesudah dilakukan proses aerasi lebih rendahdibanding sebelum dilakukan proses aerasi denganuji coba selama 5 hari maupun uji coba selama 10hari. Dilihat dari data BOD maupun COD bak Ilebih kedl dibanding bak II dan bak III bahkanlebih kecil dibanding BOD maupun COD sesudahdilakukan aerasi. Hal ini dikarenakan bak Ikondisinya tertutup sedang bak II dan bak IIIkondisinya terbuka. Pada kondisi air dalam baktertutup akan lebih rendah kehidupan biologinya

Tabel 1. Data analisa BOD dan COD sebelum dan sesudah dilakukan proses aerasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

dimana :

A = aktivitas gossC = «:acah cuplikan - cacah background)E = effisiensi alatCatatan : grafik kalibrasi alat LBC digunakanstandar K-40 dan KCI

Counter). Dari data cacah dapat dihitung aktivitasair buangan terpadu tersebut. Dengan cara yangsarna dilakukan untuk air buangan terpadu pada bakIII, air sungai sebelum di tambah over flow dari bakIII dan air sungai setelah ditambah over flow daribak III.

Untuk menghitung aktivitas air buangan dipakairumus sbb.:

dibanding dengan air yang pada bak dalam kondisiterbuka. Untuk kehidupan biologi yang lebih tinggiakan meninggikan BOD dan COD nya.

Dilihat dari Tabel 2 air buangan pada bakbak III pH antara 6 sId 8 dan aktivitas gross beta takdisaring = 0,49; 0,42; 0,74; 0,51; dan 0,31 Bq/L.Menurut Menteri Kesehatan RI

No.:416/MENKES/PER/IX/I990 tentang bakumutu air bersih entang baku mutu air bersih, kadarmaksimum untuk pH = 1,5-9,0; berat endapanterlarut 1,5 gram, aktivitas gross beta 1,0 Bq/l.Dengan demikian kondisi air buangan terpOOupadabak Ill, telah memenuhi persyaratan baku mutu airlimbah, sehingga dapat dilepas ke lingkungan. Daridata tersebut air buangan pada bak III diijinkandilepas ke lingkungan (bOOanair).

Dilihat dari gambar 1 terlihat bahwa bak IIdan bak III kelihatan, sedang bak I tertutup olehtutup bak kontrol bak I. Rumah pompa terlihatmasih di sebelah timur bak 1 dan belum ada dindingaerator di sebelah barat bak II adan bak III. Dari

gambar 2 terlihat aerator 1 (pagoda), aerator 2 didinding sebelah barat bak II dan aerator 3 di dindingsebelah barat bak Ill. Rumah pompa dipasangsebelah timur bak II, dan pembenahan pagarmaupun tanaman sudah dilakukan. Gambar 3diperlihatkan bahwa air sudah kelihatan kelihatanjemih, ikan yang digunakan sebagai bioindikatorsudah terlihat dari atas. Adanya aerator dapatmembuat kondisi air menjadi jemih, hal inidimungkinkan adanya aerasi yang OOapOOaair dibak II maupun bak III adanya udara yangditimbulkan dari aerasi akan menyebabkanterbentuknya endapan, adanya endapan yangterbentuk dan mengendap maka kemungkinansenyawawa yang ada pada air di bak II maupun bakIII akan menyebabkan air menjadi jemih.

Bq I gramA = C. 1002.E

No.Parameter Bakl

Bak IIBak IIIsebelum

sesudahsebelumSesudahsebelumsesudahI.

BOD(mg/L) 31,5025,6067,2933,2569,8346,35BOD(mglL), Uji coba 5 hari

26,5550,5541,152.

COD(mg/L) 57,2949,22124,6157,29121,9281,88BOD(mg/L), Uji coba 10 hari

49,2292,2973,45

Tabel 2. Data karakteristik pada bak air buangan terpadu 2007

No.TanggalBakpHDensitas

Padatan Gross beta(Bq/L(g/ml)

terlarut(glm I)disaringTak disaringLumpur(2 ml)I.

25/7/2007 I70,9880 0,65620,46±0,0750,66±0,0892.

II70,9882 0,97690,54±0,0780,82±0, 1047.,55±0,02303.

III70,9884 0,68390,79±0,0880,49±0,0852,34±0,03304.

1 18/2007 I60,9879 0,60920,76±0,0950,57±0,0825.

II80,9881 0,66090,59±0,0890,43±0,0836.

III80,9881 0,61580,67±0,0930,42±0,087

Sukosrono ISSN 110 - 8178 325

Page 5: un COBA SISTEM AERATOR PADA KOLAM …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/Pros... · aerator pada bak 1/ dan bak 11/, pembuatan rumah pompa, pemipaan aerator, pembenahan

PROSIDING SEMINAR NASIONALPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

Vogvakarta, 28 Agustus 2008

No.TanggalBakpHOensitas

Padatan Gross beta(Bq/L)(glml)

terlarut(glml)disaringTak disaringLumpur(2 ml)7.

8 /8/2007 I60,9873 0,59210,67±0,088O,50±O,0808.

II70,9879 0,83030,64±0,085O,50±0,0819.

III70,9878 0,63440,33±0,070O,74±0,09410

15/8/2007 I60,9880 0,48910,45±0,0810,43±O,080II.

II60,9884 0,54220,51±O,0790,52±0,08512.

III60,9881 0,39460,63±O,0870,51±O,07913.

22/8/2007 I7o 9881 0,55191,06±O,0970,84±O,09114

"70,9882 0,57990,62±O,0820,54±0,08015.

III80,9881 0,38820,41±0,0730,31±0,On

Gambar I. Gambar bak I, bak II dan bak III sebelum diberi instalasi aerator (gambar diambil Januari 2007)

/,i/Gambar 2. Gambar bak I, bak II dan bak III setelah diberi instalasi aerator (gambar diambil April 2007)

326 ISSN 1410 - 8178 Sukosrono

Page 6: un COBA SISTEM AERATOR PADA KOLAM …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/Pros... · aerator pada bak 1/ dan bak 11/, pembuatan rumah pompa, pemipaan aerator, pembenahan

Sukosrono

PRO SIDING SEMINAR NASIONALPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLffi

Pusat Teknologi Akslerator dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008

Gambar 3. Gambar aerator (pagoda) pada bak II. (gambar diambil April 2007)

Gambar 4 . Unit instalasi saluran buangan air terpadu

ISSN 110 - 8178 327

Page 7: un COBA SISTEM AERATOR PADA KOLAM …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/Pros... · aerator pada bak 1/ dan bak 11/, pembuatan rumah pompa, pemipaan aerator, pembenahan

PROSIDING SEMINAR NASIONALPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan

Yogyakarta, 28 Agustus 2008

KESIMPULAN

Dari kegiatan ini diperoleh data hasilpengamatan yang dapat disimpulkan sebagaiberikut:I. Telah dilakukan kegiatan pembuatan sistemaerator pada kolam atau bak penampung aira. buangan terpadu di PTAPB-BATAN

Yogyakarta, dan telah dilakukan pengujianfungsi dari aerator.

b. 2. Hasil analisa BOD dan COD bak I lebih kecil

dibanding bak II dan III bahkan lebihc. kecil dibanding BOD maupun COD sesudah

dilakukan aerasi dan dari hasil analisa airterpadu bak I, bak II dan bak III.

d. 3. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RINo.:4 I6/MENKES/PER/IX/1990 tentang bakumutu air bersih, kadar maksimum untuk pH =1,5-9,0; berat endapan terlarut 1,5 gram,aktivitas gross beta 1,0 Bq/1. Dengan demikiankondisi air buangan terpadu pada bak III, telahmemenuhi persyaratan baku mutu air limbah,sehingga dapat dilepas ke lingkungan.

DAFT AR PUST AKA

I. ANONIM, SK. Kepala BATAN No.392/KA/XI/2005, Tentang Pengelolaan Limbah danPengendalian Keselamatan Lingkungan.

2. ANONIM, PP No. 27 tahun 2002, TentangPengelolaan Limbah Radioaktif

3. ANONIM, Undang-Undang RI No. 23Tahun 1992 "Tentang Kesehatan"

TANYA JAWAB

Suhardi

~ Apa pengaruh adanya aerator pada bakpenampungan yang akan dilepas ke lingkungan?

Sukosrono~ Aerator akan memperbaiki kualitas air

buangan yaitu penurunan nilai BOD dan CODair buangan dan harga aktivitas gross b-nya.sehingga air yang dilepas ke Iingkunganmemenuhi baku mutu yang ditetapkan o/ehMenkes Rl No. 4/6/MENKES/Per//X//990

328 ISSN 1410-8178 Sukosrono