ulkus dm pedis dextra pada diabetes mellitus tipe 2 dan omi anterior
TRANSCRIPT
Laporan Kasus Kecil
SEORANG WANITA 46 TAHUN DENGAN ULKUS DM PEDIS DEXTRA PADA
DIABETES MELLITUS TIPE 2 DAN OMI ANTERIOR
Oleh:
Annisa Setiawati (G 99121007)
Ria Rahma Agustia (G 99121038)
Residen Pembimbing:
dr. Tri Supriyanto dr. Arief Nurudhin, SpPD
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2013
DAFTAR MASALAH
No Tanggal Masalah Selesai Terkontrol Tetap
1. 27 Januari 2013 Ulkus DM pedis dextra
2. 12 Februari 2013 Diabetes Mellitus Tipe
2
3. 12 Februari 2013 OMI Anterior
LAPORAN KASUS
I. ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan tanggal 12 Februari 2013 di bangsal Melati 1 kamar 6 bed i.
A. Identitas Penderita
Nama : Ny. N
Umur : 46 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Krajegan 01/01 Bawak Cawas Klaten
No. CM : 01177478
Tanggal masuk : 09 Februari 2013
Tanggal pemeriksaan : 12 Februari 2013
B. Data Dasar
1. Keluhan Utama
Luka di kaki kanan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak dua minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh luka pada
kaki kanan. Luka dirasakan awalnya kecil, semakin lama semakin bertambah lebar.
Pasien juga mengeluh nyeri pada luka, bernanah tetapi tidak keluar darah. Pasien
juga mengeluh demam sumer-sumer. Pasien juga kadang merasa sesak nafas. Sesak
nafas dirasakan hilang timbul. Sesak nafas terutama pada saat beraktivitas berat
seperti naik tangga satu lantai, dan berkurang dengan istirahat. Pasien tidak pernah
terbangun tengah malam karena sesak. Pasien tidak mengeluh adanya nyeri dada.
Buang air kecil sehari 3 – 4 kali, masing – masing sebanyak ¼ - ½ gelas
belimbing, tidak disertai darah, batu, tidak nyeri, dan tidak anyang anyangen.
Buang air besar 1 – 2 kali sehari berwarna kuning kecoklatan, tidak disertai darah
dan lendir. Pasien merupakan penderita diabetes mellitus yang rutin minum
glimepiride.
Sejak dua tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien sering mengeluh badan
lemas, sering merasa haus, banyak kencing, dan banyak makan. Pasien juga merasa
sering kesemutan. Selanjutnya pasien juga mempunyai luka karena menginjak lidi.
Luka awalnya kecil, karena tidak dihiraukan, semakin lama semakin membesar.
Pasien selanjutnya berobat ke dokter dan diberitahu menderita sakit gula. Pasien
kemudian mendapatkan pengobatan Glimepirid 1 x 2 mg setiap hari untuk diabetes
mellitusnya.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
A. Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
B. Riwayat penyakit gula : (+) sejak 2 tahun yang lalu, terkontrol
C. Riwayat sakit ginjal : disangkal
D. Riwayat sakit jantung : disangkal
E. Riwayat mondok : (+) 2 tahun yang lalu karena penyakit
serupa di Rumah Sakit Bedah Diponegoro
Klaten
4. Riwayat Kebiasaan
A. Riwayat konsumsi obat – obatan : disangkal
B. Riwayat merokok : disangkal
C. Riwayat olah raga teratur : disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga
A. Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
B. Riwayat penyakit gula : disangkal
C. Riwayat sakit ginjal : disangkal
6. Riwayat Asupan Gizi
Pasien biasa makan 3 x/hari dengan nasi, sayur, dan lauk-pauk (tahu, tempe),
namun semenjak sakit nafsu makan turun sehingga berat badan turun.
7. Riwayat Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Pasien adalah seorang perempuan, 46 tahun, bekerja sebagai pedagang. Pasien
berobat dengan biaya sendiri.
8. Anamnesis Sistem
Keluhan Utama : luka di kaki kanan
A. Kepala : pusing berdenyut (-), nggliyer (-)
B. Sistem Indera
Mata : pandangan dobel (-/-), penglihatan kabur (-/-)
Hidung : mimisan (-), pilek (-)
Telinga : Pendengaran berkurang (-)
C. Mulut : sariawan (-), gigigoyang (-)
D. Tenggorokan : sakit menelan (-), suara serak (-)
E. Sistem respirasi : sesak nafas (+), tidur mendengkur (-)
F. Sistem kardiovaskuler : sesak nafas saat beraktivitas berat (+), nyeri
dada (-), berdebar-debar (-)
G. Sistem gastrointestinal : mual (-), muntah (-), sakit perut (-),tinja lembek(+)
H. Sistem muskulo skeletal : kesemutan ujung-ujung jari kaki (-), kram (-)
I. Sistem genitourinaria : nyeri BAK (-), gatal (-)
J. Ekstremitas atas : luka (-), ujung jari terasa dingin (-), kesemutan di
keduatangan (-), bengkak (-), sakit sendi (-)
K. Ekstremitas bawah : luka (+) kaki kanan, ujung jari terasa dingin (-),
kesemutan di kedua kaki (-), bengkak (+) kaki
kanan, sakit sendi (-), sakit otot (-)
L. Sistem neuropsikiatri : kejang (-), gelisah (-), mengigau (-)
M. Sistem integumentum : rasa gatal (-)
II. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 12 februari 2013
A. KeadaanUmum : tampak sakit sedang, compos mentis E4 V5 M6
B. Tanda Vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit, irama regular, isi dan tegangan cukup
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,80C per axillar
Status gizi
Berat badan : 66 kg
Tinggi badan : 155 cm
BMI : 27.47 (overweight)
C. Kulit : Warna sawo matang, turgor menurun (-), lembab (+), ikterik(-)
D. Kepala : Bentuk mesocephal, rambut warna hitam
E. Mata : Sklera ikterik (-/-), pupil isokor dengan diameter (3mm/3mm), reflek
cahaya (+/+), lensa keruh (-/-)
F. Telinga : Nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan tragus (-)
G. Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-)
H. Mulut : Sianosis (-), papil lidah atrofi (-), stomatitis (-)
I. Leher : JVP tidak meningkat (R + 2 cm), trakhea di tengah, simetris,
pembesaran
kelenjar tiroid (-), pembesaran limfonodi cervical (-), distensi vena-vena
leher (-)
J. Limfonodi : Pembesaran kelenjar limfe (-)
K. Thorax : Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan = kiri, retraksi
intercostal (-), spider nevi (-), sela iga melebar (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak di SIC VI linea axillaris anterior sinistra
Palpasi : Ictus cordis kuat angkat, teraba di SIC VI linea axillaris anterior sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan atas: SIC II Linea parasternalis dextra
Batas jantung kanan bawah: SIC V linea parasternalis dextra
Batas jantung kiri atas: SIC II linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah: SIC VI linea axillaris anterior sinistra
Kesan: batas jantung kesan melebar ke caudolateral
Auskultasi : Heart Rate 80 kali/menit, reguler. Bunyijantung I-II intensitas normal,
reguler, bising (-), gallop (-).
Pulmo
Inspeksi
Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak melebar, iga tidak mendatar.
Dinamis : Pengembangan dada kanan = kiri, sela iga tidak melebar, retraksi
intercostal (-), retraksi supraklavikula (-).
Palpasi
Statis : Simetris
Dinamis : Pergerakankanan = kiri
Fremitus raba kanan = kiri
Perkusi
Kanan : Sonor
Kiri : Sonor
Auskultasi
Kanan : Suara dasar vesikuler, ronchi basah kasar (-), ronchi basah halus (-),
wheezing (-).
Kiri : Suara dasar vesikuler, ronchi basah kasar(-), ronchi basah halus (-),
wheezing (-).
L. Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada, distended (-), venektasi (-),
sikatriks (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal, 10 x/menit.
Perkusi : tympani, pekak alih (-), liver span 13 cm .
Palpasi : dinding perut supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
M. Ekstremitas :
Extremitas superior Extremitas inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Edema - - + -
Akral dingin - - - -
Luka - - + -
Fungsi motoric 5 5 5 5
Fungsi sensorik N N N N
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal 09/02 11/02 12/02 SATUAN
HEMATOLOGI RUJUKAN
RUTIN
Hb 10.3 10.3 g/dl 12.3 - 15.3
HCT 33 33 % 35-47
AL 17.6 12.9 103/l 4.0 – 11.3
AT 412 445 103/l 150 – 450
AE 3.75 3.91 106/l 4.1 -5.1
Gol. Darah A A
INDEX ERITROSIT
MCV 85.2 /um 80.0 – 96.0
MCH 26.4 Pg 28.0 – 33.0
MCHC 31.0 Gr/dl 33.0 – 36.0
RDW 15.5 % 11.6 – 14.6
HDW 2.6 Gr/dl 2.2. – 3.2
MPV 6.9 Fl 7.2 – 11.1
PDW 52 % 25 – 65
HITUNG JENIS
Eosinofil 1.80 % 0.00 – 4.00
Basofil 0.10 % 0.00 – 2.00
Netrofil 81.60 % 55.00 – 80.00
Limfosit 10.00 % 22.00 – 44.00
Monosit 4.80 % 0.00 – 7.00
LUC/AMC 1.70 % -
Retikulosit 1.79 % 0.50 – 1.50
KIMIA KLINIK
HbA1c 10.0 % 4.8-5.9
GDS 313 mg/dl 60-140
GDP 353 mg/dl 70-110
G2JPP 310 mg/dl 80-140
Albumin 3.0 g/dl 3.5-5.2
Asam urat 3.6 mg/dl 2.4-6.1
Kolesterol Total 111 mg/dl 50-200
LDL Kolesterol 84 mg/dl 79-186
HDL Kolesterol 16 mg/dl 34-87
Trigliserida 76 mg/dl <150
SGOT 26 u/l 0-35
SGPT 45 u/l 0-45
Besi (SI) 21 ug/dl 33-102
TIBC 418 ug/dl 228-428
Saturasi transferin 5.0 % 15.0-45.0
Ureum 16 mg/dl <50
Kreatinin 0.9 mg/dl 0.6-1.3
ELEKTROLIT
Natrium 131 133 131 mmol/L 136-145
Kalium 2.8 3.3 3.2 mmol/L 3.3-5.1
Kalsium ion 1.03 1.05 mmol/L 1.17-1.29
Klorida 97 mmol/L 98-106
HbsAg Non reaktif
Non-reaktif
EKSKRESI
MAKROSKOPIS
Warna Yellow
Kejernihan Sl.cloudly
KIMIA URIN
Berat jenis 1.005 1.105-1.025
pH 7.5 4.5-8.0
Leukosit 500 /ul Negative
Nitrit Negative Negative
Protein Negative mg/dl Negative
Glukosa Negative mg/dl Normal
Keton Negative mg/dl Negative
Bilirubin Negative mg/dl Negative
Urobilinogen Normal mg/dl Normal
Eritrosit 25 /ul Negative
MIKROSKOPIS
Eritrosit /ul 0-6.4
Eritrosit /LPB 0-5
Leukosit 34.1 /ul 0-7.4
Leukosit 6 /LPB 0-12
EPITEL
Epitel squamous 1-2 /LPB Negative
Epitel transisional - /LPB Negative
Epitel bulat - /LPB Negative
SILINDER
Hyaline 0 /LPK 0-3
Granulated - /LPK Negative
Lekosit - LPK Negative
Bakteri 321.9 /ul 0.0-2150.0
Kristal 1.7 /ul 0
Mucus 0 /ul 0
Sperma 0 /ul 0
konductivitas 7.2 Ms/cm 3.0-32.0
Lain-lain Eritrosit 0-1/LPB, Kristal Amorf (+)
B. Pemeriksaan EKG
- Sinus ritmis, 86x/menit
- Normoaxis
- LVH
-Q patologis di Lead V2-V4
C. PemeriksaanFoto Thorax
Cor : uuran besar, CTR > 50 %
Pulmo : tak tampak infiltrate, corak bronkovaskuler dalam batas normal
Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
Diafragma kanan kiri normal
Trakheadi tengah
Kesan: cardiomegali
IV. RESUME
Pasien, Ny. N, 46 tahun, datang ke RSDM dengan keluhan utama luka di kaki
kanan. Sejak dua minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh luka pada kaki
kanan. Luka dirasakan awalnya kecil, semakin lama semakin bertambah lebar. Pasien juga
mengeluh nyeri pada luka, nanah (+), darah (-). Pasien juga mengeluh demam sumer-
sumer. Pasien juga kadang mengeluh sesak nafas yang dirasakan hilang timbul, terutama
saat beraktivitas berat seperti naik tangga satu lantai, dan berkurang dengan istirahat.
Pasien tidak pernah terbangun tengah malam karena sesak, nyeri dada (-).
Buang air kecil sehari 3 – 4 kali, masing – masing sebanyak ¼ - ½ gelas belimbing,
darah (-), batu (-), nyeri (-), anyang anyangen (-). Buang air besar 1 – 2 kali sehari
berwarna kuning kecoklatan, darah (-), lender (-). Pasien merupakan penderita diabetes
mellitus yang rutin minum Glimepiride.
Sejak dua tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien sering mengeluh badan lemas,
sering merasa haus, banyak kencing, dan banyak makan. Pasien juga mengeluhkan sering
kesemutan. Selanjutnya pasien juga mempunyai luka karena menginjak lidi. Luka awalnya
kecil, karena tidak dihiraukan, semakin lama semakin membesar. Pasien selanjutnya
berobat ke dokter dan diberitahu menderita sakit gula. Pasien kemudian mendapatkan
pengobatan glimerid 1 x 2 mg setiap hari untuk diabetes mellitusnya.Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kompos mentis.
Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80x/menit, regular, pernafasan 20x/menit, suhu 36,80C
per aksiler, status gizi kesan gizi lebih. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BMI 27,47
(overweight). Pada pemeriksaan jantung didapatkan cardiomegaly.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Antal Leukosit 17.9 x 103/L,
HbA1c 10.0 %, GDP 353 mg/dl, G2JPP 310 mg/dl, albumin 3.0 g/dl, Na 131 mmol/L,
Kalium 2.8 mmol/L, kalsium 1.05 mmol/L.
V. DAFTAR ABNORMALITAS
1. Luka di kaki kanan
2. Demam sumer-sumer
3. Sesak saat aktivitas berat
4. R. sakit gula sejak 2 tahun
5. Bengkak di kaki kanan
6. BMI 27,47
7. Batas jantung melebar ke kaudolateral
8. Cardiomegaly
9. Antal Leukosit 17.9 x 103/L
10. HbA1c 10.0 %
11. GDP 353 mg/dl
12. G2JPP 310 mg/dl
13. Albumin 3.0 g/dl
14. Na 131 mmol/L
15. Kalium 2.8 mmol/L
VI. ANALISIS DAN SINTESIS
1. Problem 1, 2, 5, 9 Ulkus DM pedis dextra
2. Problem 4, 6, 10, 11, 12 Diabetes Mellitus
3. Problem 3, 7, 8 Decomp cordis
4. Problem 13 Hipoalbumin
5. Problem 15 Hipokalemi
6. Problem 14 Hiponatremi
VII. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
A. Problem 1 : Ulkus DM pedis dextra Wagner II
Ass : Luka di kaki kanan, demam sumer-sumer, bengkak di kaki kanan,
AL 17.9 x 103/L
IpDx : Ro. Pedis dextra, USG Doppler
IpTx : - bedrest tidak total
- diet DM 1700 kkal
- infuse KAEN 3D 20 tpm
- inj. Ceftriaxone 2 gr / 24 j
- inj. Metronidazole 500 gr / 8 j
- Sohobion tab 1 x 1
- Clindamycin 2 x 15 mg
- Aspilet 1 x 80 mg
IpMx : KUVS
Ip Ex : edukasi tentang penyakit dan komplikasi kepada pasien dan keluarga
serta menjaga kebersihan luka
B. Problem 2 : DM tipe 2 overweight
Ass : BMI 27,47, R. sakit gula sejak 2 tahun, HbA1c 10.0 %, GDP 353 mg/dl,
G2JPP 310 mg/dl
IpDx : GDP, GD2JPP, HbA1C, profil lipid, funduskopi
IpTx : inj. Novorapid 8 – 8 – 6 iv
IpMx : Cek GDS
Ip Ex : Menjelaskan tentang penyakit pada pasien, serta edukasi pasien agar
menurunkan berat badan
C. Problem 3 : OMI Anterior
F(x) : OMI Anterior
A (x) : LVH
E (x) : Cardiomiopati DM
Ass : Sesak saat aktivitas berat, batas jantung melebar ke kaudolateral,
cardiomegaly
IpDx : Echocardiografi
IpTx : - O2 3 lpm
- Inj. Furosemide 20 mg / 8 j
- ISDN 3 x 5 mg
- Aspilet 1 x 8 mg
IpMx : EKG
Ip Ex : Menjelaskan tentang penyakit pada pasien
D. Problem 4 : Hipoalbumin
Ass : Albumin 3.0 g/dl
DD : ekskresi berlebih
Intake kurang
IpDx : urin rutin Esbach
IpTx : Diet ekstra putih telur
IpMx : cek albumin
Ip Ex : Menjelaskan tentang penyakit pada pasien
E. Problem 5 : Hipokalemi
Ass : Kalium 2.8 mmol/L
DD : ekskresi berlebih
Intake kurang
IpDx : kalium urin
IpTx : Aspar K 3 x 1
IpMx : cek K post koreksi
Ip Ex : Menjelaskan tentang penyakit pada pasien
F. Problem 6 : Hiponatremi
Ass : Natrium 131 mmol/L
IpDx :
IpTx : kapsul garam 3 x 1
IpMx : cek Na post koreksi
Ip Ex : Menjelaskan
G. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam