ukuran status kesehatan dalam epidemiologi mortalitas rate dan rasio

27
Ukuran Status Kesehatan dalam Epidemiologi: Mortalitas-Rate dan Rasio PENDAHULUAN  Dari est ima si, per ban din gan antara ang ka kel ahi ran tera khi r den gan ang ka kematian adalah bahwa setiap lima hari lebih dari satu juta orang ditambahkan dalam populasi dunia, ini berarti populasi dunia bertambah sebanyak 7 sampai !" juta orang setiap tahun# $ika laju pertumbuhan sekarang meningkat kira%kira &' tahun me ndatang populasi duni a akan me nj adi dua kali li patnya# $uml ah  penduduk di negara belum berkembang, dengan laj u pertumbuhan yang s ekarang, akan me nj adi dua kali li pat setelah (" sam pai ( tahun# Di sis i lain, jik a  penyebaran A)D* terus berlanjut, angka ini mungkin akan berubah se+ara signiikan# Pemerintah Arika *elatan merasa khawatir dengan penyebaran A)D* di suku -ulu# *alah satu rumah sakit di Pietermarit.burg, Arika *elatan yang melakukan pemeriksaan A)D* pada pasien kulit hitam, melaporkan bahwa pada tahun '/!/, ' dari 0""" tes dinyatakan H)1 positi, sementara di bulan $anuari '//", ' dari "" tes dinyatakan H)1 positi# *ampai tahun '//', ' dari '!2 tes diny atakan H)1 positi, sementara di bulan $anuari '//(, ' dari & tes dinyatak an H)1 positi# Dari hasil tersebut dapat disimpulakan bahwa sampai tahun (""7 dengan laju pertumbuhan seperti itu, 7 juta anggota suku -ulu akan punah# *elain itu, diprediksikan juga bahwa sampai tahun ("'(, akibat A)D* jumlah penduduk Arika *elatan akan berkurang 0 juta pada orang kulit hitam dan ' juta pada orang kulit putih# Negara 3alawi, di Arika, 0(4 dari !, juta penduduk terineksi A)D*, dan dat a statistik negara 5ot swa na, 6an .ania, -ambia , dan -imbab we men unj ukk an ang ka ya ng hampir sama seri usnya # Di Ame rika *er ika t, biay a untuk merawat semua pasien A)D* diterapkan sebesar ,! miliar# *ejak tahun '/!', '&#""" orang di Amerika *erikat meninggal akibat A)D*# *ekara ng di seluru h dunia mun+ ul keped ulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang men+akup kegunaan bidang epidemiologi dalam menyelusuri  penyakit dan mengkaji data populasi# Data statistik ital, sekaligus penyakit, ketidakmampuan, +edera, dan isu%isu terkait lain dalam populasi perlu dipahami dan diselidiki # Penel usuran terhadap berbagai aktor yang memengar uhi status kes eha tan pendud uk pal ing bai k dil aku kan den gan men ggu nak an uku ran dan stat ist ik yang dis tandar dis asi, ya ng hasi lny a kemudi an juga dis ajik an dal am tampilan yang distandardisasi# 5ab ini membahas metode%metode epidemiologi ya ng sudah dis tandar disasi unt uk men ye lidiki dan men ganalisis kes ehatan masyarakat sekaligus data populasi dan data statistik ital# *6A6)*6)8 39:6AL)6A*

Upload: nzward

Post on 15-Oct-2015

253 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

Ukuran Status Kesehatan Dalam Epidemiologi Mortalitas Rate Dan Rasio

TRANSCRIPT

Ukuran Status Kesehatan dalam Epidemiologi: Mortalitas-Rate dan RasioPENDAHULUAN Dari estimasi, perbandingan antara angka kelahiran terakhir dengan angka kematian adalah bahwa setiap lima hari lebih dari satu juta orang ditambahkan dalam populasi dunia, ini berarti populasi dunia bertambah sebanyak 75 sampai 80 juta orang setiap tahun. Jika laju pertumbuhan sekarang meningkat kira-kira 41 tahun mendatang populasi dunia akan menjadi dua kali lipatnya. Jumlah penduduk di negara belum berkembang, dengan laju pertumbuhan yang sekarang, akan menjadi dua kali lipat setelah 20 sampai 25 tahun. Disisi lain, jika penyebaran AIDS terus berlanjut, angka ini mungkin akan berubah secara signifikan. Pemerintah Afrika Selatan merasa khawatir dengan penyebaran AIDS di suku Zulu. Salah satu rumah sakit di Pietermaritzburg, Afrika Selatan yang melakukan pemeriksaan AIDS pada pasien kulit hitam, melaporkan bahwa pada tahun 1989, 1 dari 3000 tes dinyatakan HIV positif, sementara di bulan Januari 1990, 1 dari 500 tes dinyatakan HIV positif. Sampai tahun 1991, 1 dari 186 tes dinyatakan HIV positif, sementara di bulan Januari 1992, 1 dari 4 tes dinyatakan HIV positif. Dari hasil tersebut dapat disimpulakan bahwa sampai tahun 2007 dengan laju pertumbuhan seperti itu, 7 juta anggota suku Zulu akan punah. Selain itu, diprediksikan juga bahwa sampai tahun 2012, akibat AIDS jumlah penduduk Afrika Selatan akan berkurang 3 juta pada orang kulit hitam dan 1 juta pada orang kulit putih. Negara Malawi, di Afrika, 32% dari 8,5 juta penduduk terinfeksi AIDS, dan data statistik negara Botswana, Tanzania, Zambia, dan Zimbabwe menunjukkan angka yang hampir sama seriusnya. Di Amerika Serikat, biaya untuk merawat semua pasien AIDS diterapkan sebesar 5,8 miliar. Sejak tahun 1981, 145.000 orang di Amerika Serikat meninggal akibat AIDS.

Sekarang di seluruh dunia muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup kegunaan bidang epidemiologi dalam menyelusuri penyakit dan mengkaji data populasi. Data statistik vital, sekaligus penyakit, ketidakmampuan, cedera, dan isu-isu terkait lain dalam populasi perlu dipahami dan diselidiki. Penelusuran terhadap berbagai faktor yang memengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi, yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi. Bab ini membahas metode-metode epidemiologi yang sudah distandardisasi untuk menyelidiki dan menganalisis kesehatan masyarakat sekaligus data populasi dan data statistik vital.STATISTIK MORTALITAS

Mortalitas adalah istilah yang berarti kematian, atau menjelaskan kematian dan isu-isu yang terkait. Statistik tentang kematian merupakan salah satu bagian dan dasar dari data statistik vital, epidemiologi dan data kependudukan. Statistik mortalitas yang dilaporkan berdasarkan dari informasi yang ada dalam arsip akte kematian di area registrasi kematian. Area registrasi kematian adalah wilayah geografis, kota, kabupaten, atau provinsi yang mengeluarkan data mortalitas.

Badan-badan kesehatan masyarakat dan national center of health statistics membuat tabel mortalitas, yang diterbitkan secara teratur. Tabel mortalitas yang dipublikasikan tersebut melaporkan bahwa jumlah kemtian yang aktual dan angka kematian berdasarkan usia, jenis kelamin, dan penyebab kematian. Tabel kematian khusus menyajikan variabel tersebut sekaligus deskriptor statistik vital seperti ras, agama, pekerjaan, pendidikan, dsb., yang berhubungan dengan angka kematian.RATE

Inti dari epidemiologi adalah kebutuhan untuk mengkaji besarnya pertumbuhan, penyakit, ketidakmampuan, cedera, dan kematian di dalam populasi. Yang tidak kalah penting adalah kebutuhan untuk mengkaji dan menganalisis beberapa atau semua faktor yang memengaruhi ukuran status kesehatan tersebut. Namun, dasar untuk dapat memahami makna data dan statistik adalah dengan mengatahui jumlah penyakit, kecelakaan, kesakitan, ketidak mampuan, atau kematian ynag secara teratur terjadi di dalam populasi.Penting juga untuk menyajikan data dan statistik dalam bentuk yang masuk akal dan dapat dibandingkan antara satu populasi dengan yang lain. Sering kita lihat kisah di koran atau majalah yang melaporkan kejadian luar biasa (KLB) penyakit atau masalah kesehatan lain. Bukan hal yang luar biasa jika dalam kisah di surat kabar ditemukan pernyataan seperti, 58 siswa dilaporkan terjakit penyakit campak, atau 70% anak dari kalangan miskin yang diwawancarai mengalami karies gigi. Pernyataan seperti itu tidak memperlihatkan suatu perbandingan dan tidak terlalu bermakna atau informasi yang disampaikan kurang jelas.Kesulitan dengan pernyataan seperti itu membuat pembaca tidak mengetahui berapa jumlah menjadi perbandingan: 58 dari berapa banyak siswa? atau 70% dari berapa anak? masalah yang muncul adalah bagaimana kita mencoba mendapatkan gambaran yang jelas tentang penyakit atau cedera, sementara jumlah populasi totalnya tidak disajikan untuk perbandingan. Jika ada data statistik tentang campak disajikan, misalnya 58 dari 100 siswa, maka pernyataan itu memiliki makna yang berbeda dengan 58 dari 280.000 siswa. Begitu pula halnya dengan presentase. Jika disebutkan 70% dari 10 anak yang diwawancara. Hal itu memperlihatkan jumlah sampel yang terlalu sedikit, yang mungkin tidak mewakili semua anak dari kalangan miskin, dan berarti hanya ada sejumlah kecil anak yang seharusnya beresiko. Jika studi menyatakan 70% dari 1000 anak miskin yang dipilih secara acak dari daftar penerima tunjangan sosial, makna temuan akan sangat berbeda dan orang yang beresiko sangat banyak. Kemudian, jika tanggal dan waktu disertakan dalam data, data tersebut akan memberikan hasil yang lebih signifikan secara statistik. Semakin singkat periode waktunya semakin besar masalah dan semakin tinggi jumlah orang yang beresikko. Jika periode waktu standar seperti 1 tahun yang dipakai, perbandingan dengan data statistik atau data populasi lain yang menggunakan ukuran terstandardisasi yang sama dapat dilakukan.Saat seorang ahli epidemiologi ingin membandingkan satu kota, kabupaten, atau provinsi, satu dengan lainnya, maka presentase saja tidak cukup. Oleh karna itu, rate dibutuhkan agar satu populasi dapat dibandingkan secara akurat dan benar dengan populasi lain. Berdasarkan populasi umum, rate adalah jumlah atau angka sesuatu yang diukur dalam unit lain; jumlah atau tingkatan sesuatu dalam hubungannya dengan unit sesuatu yang lain. Rate adalah ukuran suatu kejadian, kondisi, cedera, ketidakmampuan, atau kematian pada suatu unit dalam populasi, dan dengan suatu periode waktu.Rate, yang biasa digunakan dalam epidemiologi, adalah angka atau frekuensi suatu penyakit perbesar unit populasi. Besar unit dinyatakan dalam 100, 1.000, 10.000. contoh, rate (angka) bunuh diri di Amerika Serikat pada tahun 1993 adalah 8,7 per 10.000 populasi. Dalam tabel dan grafik tentang data statistik vital dan data epidemiologi yang dikeluarkan oleh badan-badan negara dan organisasi lain yang membuat laporan data statistik vital, pendekatan yang dilakukan berjumlah ratusan. Tulisan per-100.000 populasi biasanya dicantumkan dibagian tepi, di atas atau di bawah sebuah grafik. Periode waktu juga dimasukkan sebagai bagian dari rate. Periode waktu harus dinyatakan dengan jelas dalam tabel dan data oleh ahli epidemiologi.Rate mengukur besarnya (jumlah) penyakit, cedera, atau kematian dalam populasi, kelompok, komunitas, atau area geografis dengan menguhubungkan kasus penyakit pada populasi awal. Rumus dasar untuk rate mencakup pembilang (jumlah kasus penyakit), penyebut (jumlah populasi dalam wilayah) dan periode waktu. Rumus rate disajikan dalam bentuk pecahan.Ada tiga faktor pokok yang diperlukan untuk menghitung rate. Pertama, pembilang dalam rumus rate (yang mencakup jumlah individu yang terjangkit, sakit, terpajan, dsb.). kedua, penyebut (total populasi yang diteliti, jumlah total dalam kelompok yang terpajan sumber) dan ketiga, periode waktu yang spesifik (biasanya dalam tahun). Hasil yang didapat biasanya dikalikan dengan 100 atau 1.000 untuk menghasilkan rate. Pembilang dibatasi dengan kumpulan karakteristik yang spesifik sperti usia, jenis kelamin, ras, pekerjaan, agama, dan lain-lain. Penyebut dibatasi pada populasi kelompok studi atau populasi total; mis., kota, sekolah, provinsi, kelompok usia, populasi total suatu negara, dan lain-lain.

Jika pembilang dibatasi hanya pada laki-laki, penyebut juga dibatasi pada laki-laki, kemudian jika pembilang digunakan untuk mempelajari kondisi ibu hamil dalam populas, dst. Perbandingan yang sama dan seimbang harus dibuat dalam rumus rate. Penyebut dapat menentukan batasan rumus, misalnya penetapan populasi beresiko mereka yang kemungkinan terpajan penyakit. Pembilang disini mencakup mereka yang terpajan pada risiko.Dari sudut pandang matematis, rate dianggap sebagai salah satu jenis rasio. Ciri dari rate adalah bahwa waktu merupakan satu elemen dan bahwa terdapat perbedaan hubungan antara penyebut dfan pembilang. Waktu merupakan unsur penyebut.Dengan kata lain, rate adalah pernyataan numerik, yang menggunakan sebuah rumus untuk menghitung frekuensi suatu kejadian yang berasal dari pembagian jumlah kasus (pembilang) dengan jumlah populasi total yang mengalami kejadian tersebut (penyebut atau populasi berisiko), kemudian hasilnya dikalikan 100, 1.000, atau 10.000 (suatu konstanta) untuk mengetahui jumlah kasus yang terjadi pada unit populasi tersebut.

Rate =

jumlah kasus

Rate yang tinggi seperti halnya rate yang rendah memberikan informasi dan wawasan yang berguna mengenai penyebab, penyebaran, penularan, dan efek keseluruhan penyakit pada suatu populasi. Kelompok yang sehat dapat dibandingkan pada kelompok sakit yang hidup di wilayah yang sama tempat kelompok pertama itu seharusnya juga terkena penyakit, tetapi kenyataannya tidak. Dari sini, ahli epidemiologi akan mendapatkan banyak informasi tentang penyebaran penyakit juga cara mengembangkan tindakan pengendalian penyakit itu. Angka AIDS tinggi ditemukan pada kaum homoseksual dan angka AIDS rendah ditemukan pada pasangan monogami, yang semuanya tinggal dalam komunitas yang sama dan ikut berpartisipasi dalam penelitian tentang penyebab dan penularan penyakit. Penularan AIDS lebih berkaitan dengan perilaku seksual dan percampuran cairan tubuh, khususnya darah serta tidak berkaitan dengan karakteristik populasi, dan hal tersebut bukan satu-satunya contoh yang menunjukkan cara pembuatan dan penggunaan rate.

GAMBAR 4.3 Diagram hubungan rasio dengan rate, proporsi, prevalensi, dan persentil

Rate mewakili populasi total. Rate juga mewakili kelompok di dalam populasi. Ada 3 tipe rate: crude rate (angka kasar), adjusted rate (angka yang disesuaikan), dan spesifik rate (angka spesifik). Specifik rate ditunjukkan untuk kelompok di dalam populasi. Gambar 4.3 menyajikan bagan hubungan di antara berbagai jenis ukuran dalam epidemiologi dengan rasio.Rasio

Perbedaan antara proporsi dan persentase adalah bahwa persentase merupakan hasil perkalian dengan 100, yang memindahkan titik desimal 2 langkah ke kanan. Proporsi adalah jika nilai desimal tetap dan tidak berpindah.Kunci Penggunaan Rate

kunci penggunaan rate, pembuatan rumus rate baru, dan untuk penerapan rate pada lingkungan atau situasi baru atau berbeda adalah dengan mengkualifikasi apa yang sedang anda kerjakan atau apa yang telah anda kerjakan. Jika menggunakan rate yang berbeda dari yang biadsa digunakan, pastikan untuk memberikan definisi atau keterangan pada penyebut dan pembilang, dan juga penjelasan mengenai tujuan dan kegunaan rate tersebut. Pastikan semua aplikasi baru lainnya mencerminkan sifatnya sebagai rate dan bukan suatu proporsi dengan memastikan bahwa jumlah kasus yang ada dalam pembilang merupakan bagian dari jumlah populasi yang ada di penyebut.RASIO

Seperti yang disajikan dalam Gambar 4.3, istilah rate sering dipakai dalam epidemiologi. Beberapa ukuran yang dinyatakan sebagai rate pada kenyataan adalah rasio. Definisi umum rasio adalah hubungan dalam angka, tingkatan, atau penjumlahan, yang terbentuk antara dua hal; hubungan yang kuat dalam hal jumlah atau tingkatan diantara dua hal yang serupa, misalnya 25 laki-laki terhadap 30 perempuan. Dari segi matematis rasio adalah hasil dari suatu penjumlahan yang dibagi dengan jenis penjumlahan lain dan dinyatakan dalam bentuk pecahan. Dalam statistik deskriptif, rasio tidak terlalu berguna dibandingkan rate dan bahkan tidak terlalu bermakna dalam statistik inferensial. Rasio juga merupakan ukuran umum yang tersusun dari rate, proporsi, atau persentase.

Dalam rasio, pembilang tidak masuk dalam populasi yang termasuk dalam penyebut. Tidak ada batasan dalam rentang atau dimensi rasio, sementara pada rate, persentase, prevalensi, proporsi, dsb., terdapat batasan. Tidak seperti persentase, rasio bisa melampaui 100%. Rasio dalam epidemiologi dinyatakan dalm persentase sehingga menimbulkan kerncuan. Angka yang diukur dan dihitung dapat dimasukkan dalm penyebuta dan pembilang.

Karena sifatnya yang lebih umum, rasio merupakan angka relatif yang menunjukkan tingkatan suatu kejadian yang berkaitan dengna kejadian lain. Semua rate dapat dianggap sebagai rasio, tetapi rasio belum tentu rate. Dalam epidemiologi, rasio kurang bermanfaat dibandingkan rate karena elemen waktunya dihilangkan sehingga hasilnya lebih umum.

Istilah dan ukuran lain yang digunakan dalam epidemiologi adalah rate ratio, yang merupakan modifikasi dari rate dan merupakan rasio dari dua rate. (lihat rasio, rate dan odds ratio). Di bawah ini beberapa contoh yang dapat mempermudah pemahaman anda. Rate ratio bukan rasio umum, tetapi penggunaan lebih spesifik. Disebut rasio apabila rate dari suatu kelompok berisiko dibandingkan dengan rate populasi tidak berisiko, atau sekelompok anak yang tidak diimunisasi dalam sebuah sekolah dibandingkan dengan anak yang pernah menderita campak atau diimunisasi dalam periode waktu tertentu.

Pendapat yang tidak terlalu kaku tentang rate juga dipakai dalam epidemiologi. Rate sejati sudah dibahas di atas. Angka kelahiran dan angka kematian merupakan rate sejati. Akan tetapi, angka serangan bukan rate sejati.(lihat angka serangan). Angka kematian bayi baru lahir (neonatal mortality rate), angka kematian perinatal (perinatal mortality rate), atau angka kematian lainnya yang mewakilisebagian kecil kematian bukanlah rate sejati. Faktor apapun yang berubah atau berkurang seiring perjalanan waktu tidak termasuk rate sejati. Angka kematian bayi tidak termasuk rate, tetapi proporsi.selain itu, angka insidensi dan angka prevalensi kumulatif juga bukan rate sejati.

Rate sejati hanya ada jika pembilang dimasukkan sebagai bagian dari penyebut dan jika penyebut mewakili keseluruhan populasi yang bermasalah atau keseluruhan populasi yang berisiko. Rate dapat mewakili suatu kelompok atau populasi total atau subkelompok, yang dinyatakan dalam specific rate, mis., crude rate, specific rate, dan adjusted rate. Rate yang berkaitan dengan populasi keseluruhan disebut sebagai crude rate atau adjusted rate. Angka kasar, angka spesifik, dan angka yang disesuaikan dibahas secara rinci di bawah ini.

Odds ratio (atau risk ratio atau risk odds ratio) adalah istilah yang banyak digunakan dalam mengkaji morbiditas (kesakitan) daripada mortalitas dan hanya disinggung sedikit disini. Dalam data statistik kematian, odds ratio mungkin merupakan rasio peluang terjadinya kematian jika terpajan agens yang mengancam kehidupan terhadap peluang tidak terjadinya kematian jika tidak terpajan.

Rumus Untuk RasioRasio adalah hubungan yang kuat antara dua sesuatu atau hal yang serupa sehingga rasio didapat melalui pembagian satu kuantitas dengan kuantitas lain. Hasil bagi satu kuantitas dengan kuantitas lain yang serupa biasanya dinyatakan dalam bentuk pecahan; 5 kasus campak dibandingkam dengan 30 anak tanpa campak akan menjadi:

Rasio 5 banding 30 atau 5/30

PROPORSI

Proporsi adalah suatu bentuk persentase, sementara persentase merupakan tipe khusus proporsi. Persentase adalah suatu bagian tertentu atau suatu angka dalam setiap ratusan; setiap bagian atau proporsi dari satu kesatuan. Proporsi adalah hubungan diantara jumlah, angka, besar, atau tingkatan sesuatu, dan jumlah, angka, ukuran, atau tungkatan sesuatu yang lain. Secara matematis, proporsi adalah suatu pernyataan kesetaraan diantara dua rasio.

Dalam epidemiologi, jika jumlah orang yang saat itu mengalami penyakit atau kondisi dibandingkan dengan keseluruhan jumlah orang yang pernah mengalami penyakit atau kondisi itu, hal ini disebut proporsi. Jika dinyatakan dalam perbandingannya dengan populasi keseluruhan, hal itu disebut rate. Dalam epidemiologi, salah satu rasio yang digunakan adalah rasio kematian bayi (fetal death ratio), yang umumnya dinyatakan sebagai jumlah kematian bayi dibanding kan dengan kelahiran hidup. Total jumlah angka kematian akibat penyebab tertentu dapat dinyatakan sebagai suatu proporsi dari semua kematian, tetapi tidak untuk semua kelahiran.

Dalam epidemiologi, proporsi adalah rasio yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Dalam sebuah definisi yang kaku, suatu proporsi harus berada pada kisaran 0,0 sampai 1,0. Perbedaan penting antara rasio dan proporsi adalah bahwa pembilang pada proporsi juga termasuk populasi yang diwakili penyebut.Rumus Untuk Proporsi (Persentase)Perlu diingat bahwa di dalam proporsi, kita harus membandingkan populasi atau kesakitan di dalam populasi itu sendiri. Untuk menguabah pecahan menjadi persentase, angka desimal hasil pembagian pembilang dengan penyebut kemudian x 100; yang mengubah desimal menjadi persentase. Jika dibiarkan tetap desimal, ini beraryi proporsi. Contoh berikutnya memperlihatkan cara menghitung proporsi.

Contoh: 40 anak saat ini menderita campak, keseluruhan anak yang berjumlah 80 pernah mengalami campak.

40 sekarang sedang sakit

MORTALITASDiakhir tahun 1600-an, Graunt mengembangkan suatu sistem penelusuran dan pemahaman terhadap penyebab kematian yang disebut sebagai bills of mortality. William Far (1807-1883), yang ditunjuk sebagai Registrar General di Inggris, kemudian mengmbangkan ide Graunt tersebut. Sistem registrasi Farr untuk data statistik vital menjadi landasan pengumpulan data penggunaan data statistik yang dikaitkan dengan kematian.

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk kematian. Dikalangan masyarakat kita, ada tiga hal umum yang menyebabkan kematian: (1) degenerasi organ vital dan kondisi terkait; (2) status penyakit; dan (3) sebagai akibat mesyarakat atau lingkungan (bunuh diri, kecelakaan, bencana alam, dsb).

Mortalitas

Di banyak negar industri dan negara maju, ada peraturan yang mengharuskan dilakukannya registrasi kejadian vital: kelahiran, pernikahan, dan kematian. Secara hukum, data kematian merupakan data yang paling dilindungi dari semua kejadian vital, dan mortalitas merupakan landasan untuk semua data statistik vital. Semua keamatian harus diarsipkan (dalam akte) oleh dokter atau ahli koroner. Jika ada tindak kejahatan yang menyebabkan kematian, hampir semua negara bagian mewajibkan dilakukannya autopsi dan hasilnya dicatat. Temuan autopsi dijadikan sebagai data objektif untuk mengonfirmasi penyebab kematian dan merupakan data yang paling akurat. Diagnosis dokter terhadap hal penyebab tidak selalu benar-benar tepat karena dokter sulit membuat suatu diagnosis penyebab kematian yang akurat tanpa melakukan autopsi. Dokter yang menandatangani akte mungkin bukan dokter yang menolong sehingga informasi tentang penyebab kematian menjadi tidak lengkap dan catatan hanya berisi apa yang dia ketahui tentang penyebab penyakit. Semua kematian dicatat dan dilaporkan ke departemen kesehatan tingkat lokal dan kekantor data ststistik vital negara bagian. Laporan statistik kejadian vital, termasuk kematian, juga harus dilaporkan ke National Center for Health Statistic.

Pelaksanaan registrasi kelahiran, kematian bayi, kematian, dan kejadian vital lainnya di Amerika Serikat merupakan tugas negara bagian pemerintahan lokal. Hukum disetiap negara bagian menetapkan pelaksanaan sistem registrasi vital yang berkesinambungan, permanen, dan bersifat wajib. Setiap sistem bergantung pada upaya dokter, petugas RS, ahli koroner, dan petugas pemeriksaan kesehatan dalam menyiapkan atau mengonfirmasi informasi yang dibutuhkan guna melengkapi catatan kematian asli.Penyebab KematianThe National Center for Health Statistic mengembangkan dan merekomendasi penggunaan akte kematian standar (Standard Certificate of Death) di Amerika Serikat. Setiap negara bagian diharapkan memasukkan informasi minimum pada akte kematian yang diajukan untuk U.S. Standard Certificate of Death. Beberapa negara bagian menyertakan informasi tambahan yang dianggap penting. Data statistik kematian sangat penting dalam kegiatan di bidang epidemiologi karena informasi dari akte kematian sangat berguna. Akte kematian tidakj hanya memberikan informasi tentang angka kematian total. Tetapi juga memberikan informasi tentang kependudukan dan fakta penting lain tentang setiap orang yang meninggal, mis., tanggal kelahiran (untuk studi kohort) dan tanggal kematian (untuk keakuratan usia), usia, tempat kematian, tempat tinggal, pekerjaan, jenis kelamin, penyebabkematian, status perkawinan. Informasi lain yang mungkin dimasukkan, mis., jenis cedera, tempat dan waktu kecelakaan, dsb. Penyebab Kematian pada Akte KematianCara penyajian penyebab kematian dalam akte kematian sangat penting. Causes of Death and Underlying Causes of Death. Diajukan dalam ICD-9-CM (International Classification of Diseases-9th Edition-Clinical Modification) dan digunakan dalam akte kematian. Penyebab kematian yang dicantumkan dalam akte kematian adalah semua penyakit, cedera, dan kondisi sakit yang mengakibatkan atau bekonstribusi dalam kematian. Keadaan yang betkaitan dengan kecelakaan atau tindak kejahatan yang mengakibatkan kematian juga cacat.

Pada tahun 1999 di Amerika Serikat, penyebab kematian yang dicantumkan dalam akte di klasifikasikan dengan menggunakan kode-kode dalam ICD-10-CM.

Penyebab Dasar Kematian

Pada akte kematian terdapat ruang untuk penyebab dasar kematian (underlying cause of death). Item tersebut dicantumkan dalam akte kematian tepat di bawah penyebab utama (main cause) kematian. Penyebab dasar adalah penyakit atau cedera apapun yang memulai serangkaian kejadian yang berakhir pada kematian. Segala tindak kejahatan atau kecelakaan yang mengakibatkan kematian akan dicantumkan dalam akte kematian di bagian tersebut.Data Akte KematianData dari akte kematian dan sistem pelaporan kematian resmi memberikan suatu database untuk mempelajari berbagai masalah dan kejadian epidemiologis. Penyebab utama kematian adalah hal pertama yang dimasukkan dalam akte kematian. Kemudian, ada 2 penyebab tambahan atau pendororng yang dapat dicantumkan. Diagnisus daftar kematian dilakukan sesuai dengan ICD-9-CM. Penyakit dan kondisi yang ada pada saat kematian kemungkinan memiliki nilai epidemiologi yang sama besarnya dengan penyebab penyakit yang dicantumkan.TIGA TINGKATAN RATE (PENGGUNAAN UMUM)

Rate yang biasa digunakan untuk menyajikan data atau informasi untuk keseluruhan populasi atua kelompok, disebut crude rate (angka kasar). Penyesuaian atau pengubahan angka kasar secara matematis disebut adjusted rate (angka yang disesuaikan). Rate apapun yang menyampaikan informasi atau data tentang kelompok dalam populasi disebut rate spesific (angka spesifik).Crude RateCrude rate didasarkan pada jumlah pengalaman atau peristiwa yang terjadi dalam populasi pada periode waktu tertentu. Dua crude rate yang sangat penting dalam metode epidemiologi adalah (1) angka kematian kasar, crude death rate/CDR dan (2) angka kelahiran kasar, crude birth rate/CBR. Rumus CBR pada dasarnya sama dengan rumus CDR, hanya penyebutnya adalah jumlah kelahiran total. Data statistik umum keseluruhan dan informasi kejadian vital berasal dari crude rate, dengan menggumakan rata-rata populasi sebagai penyebut untuk setiap faktor statistik populasi. Perbedaan yang unik, karakteristik, perilaku, risiko, kejadian, pengalaman, atau implikasi subkelompok kebudayaan atau bagian dari sesuatu populasi tidak dapat dicerminkan pada angka kematian kasar.

Crude rate tidak dinyatakan dalam persentase, tetapi sebagai rate peratusan populasi. Besar populasi atau kelompok yang digunakan untuk perbandingan biasanya menentukan angka mana yang akan dipilih sebagai pembanding atau harus mencerminkan besar populasi tersebut. Jika populasi kecil, rate untuk perbandingan adalah 100. Kelompok yang lebih besar per 1.000 atau 10.000. jika kelompoknya sangat besar, 100.000 dan dalam beberapa kasus 500.000 atau 1.000.000 dapat digunakan.

Crude rate adalah rangkuman angka dan dikembangkan hanya dari data minimum dan informasi yang terbatas serta baik untuk perbandingan satu negara dengan lainnya. Crude rate mempunyai beberapa kelemahan, antar lain perhitungan ini mengabaikan informasi yang diperoleh dari subkelompok dan kejadian khusus, crude rate tidak dapat memperlihatkan perbedaan yang ditemukan di dalam atau di antara subkelompok.TIPE RATE/RASIO MORTALITAS

Banyak jenis kematian (mortality rate) yang berbeda digunakan dalam epidemiologi. Berikut tipe rate/rasio mortalitas.

Tipe Rate/Rasio Mortalitas

Angka kematiam tahunan (annual death rate)

Angka kematian kasar (crude death rate)

Angka (rasio) kematian bayi (infant mortality rate/ratio)

Angka kematian bayi baru lahir (neonatal mortality rate)

Angka kematian pascaneonatal (postneonatal mortality rate) Angka kematian perinatal (perinatal mortality rate) Rasio lahir mati (fetal death ratio)

Angka lahir mati (fetal death rate) Angka abortus (abortion rate)

Angka kematian ibu (maternal mortality rate)

Angka kematian yang disesuaikan (adjusted mortality rate) Rasio kematian terstandardisasikan (standardized mortality ratio)

Angka kematian spesifik (usia) (specific death rate [age])

Angka kematian proporsional-angka fatalitas kasus (proportionate mortality raete-case fatality rate). Mortality crossover- mortality time trendAngka Kematian Tahunan

Ukuran kematian yang pertama dan paling dasar adalah angka kematian umum (general mortality rate). Angka kematian umum di lihat dari 3 aspek:

1. Kelompok populasi yang terpajan pada risiko kematian

2. Periode waktu

3. Jumlah kematian yang terjadi pada kelompok populasi selama periode waktu tersebut.Dalam angka kematian tahunan (annual death rate, ADR), pembilangnya adalah jumlah kematian yang terjadi di populasi sementara penyebutnya adalah jumlah penduduk total. Data untuk penyebut diambil dari sumber-sumber umumseperti sensus atau estimasi jumlah populasi hasil perhitungan. Beberapa ahli epidemiologi menganggapnya sebagai angka kematian kasar.

Angka kematian tahunan semua penyebab=

Angka Kematian KasarAngka kematian kasar pokok lainnya adalah angka kematian kasar (crude death rate, CDR). Istilah crude (kasar) digunakan karena setiap aspek kematian tidak memperhitungkan usia, jenis kelamin, atau variabel lain. Angka kematian kasar merupakan angka rangkuman yang didasarkan pada jumlah kematian aktual dalam populasi selama periode tertentu. CDR dipakai karena perhitungan tersebut hanya membutuhkan 3 potong informasi: (1) jumlah kematian total, (2) populasi total, (3) periode waktu tertentu.

Angka kematian kasar adalah jumlah kematian total dalam setahun yang dibagi dengan total rata-rata populasi, seperti 100, 1.000, 10.000, atau 100.000. untuk menghitung rate, hasil diatas harus dikalikan dengan 1.000 atau konstanta lain populasi. Elemen waktu ditentukan oleh ahli epidemiologi.

CDR = jumlah kematian total per tahun

MORTALITAS BAYI

Mortalitas bayi adalah indikator utama status kesehatan penduduk dan ukuran kunci status kesehatan suatu komunitas atau populasi. Angka kematian bayi (infant mortality rate, IMR), sebenarnya bukan rate sejati tetapi rasio, adalah suatu ukuran untuk jumlah kematian dalam periode satu tahun.

Mortalitas bayi memang signifikan sebagai indikator status kesehatan karena mencerminkan status kesehatatn ibu dan anak saat kehamilan dan proses pelahiran. Tidak ada yang lebih rapuh dari pada bayi yang baru lahir yang bergantung sepenuhnya pada orang dewasa untuk bisa bertahan, bertumbuh kembang, dan tumbuh menjadi anak yang sehat. Tidak ada yang lebih tidak berdaya daripada janin dalam kandungan ibu yang bergantung sepenuhnya pada ibu sehingga ibu harus makan dengan baik, sehat secara fisik, dan menghindari konsumsi obat-obatan, alkohol, dan tembakau agar janin dapat lahir dalam keadaan sehat dan normal.

Mortalitas bayi mencerminkan pemeliharaan nutrisi pranatal dan pascanatal, atau kekurangan dalam hal tersebut. Jika ibu mendapat asupan kalori dan nutrien yang cukup termasuk kenaikan berat badan yang sesuai saat hamil, ini akan meningkatkat berat lahir bayi dan mengurangi kematian serta kesakitan bayi. Perolehan pelayanan kesehatan yang cepat saat kehamilan adalah, sekaligus tidak mengkonsumsi obat-obatan, zat kimia, alkohol, dan tidak merokok dapar mengurangi kematian bayi. Pemberian imunisasi pada bayi baru lahir pada waktu yang sesuai juga kan mengurangi kematian bayi. Di beberapa negara belum berkembang di Afrika lebih dari 150 bayi meninggal per-1.000 kelahiran un tuk setiap tahunnya dan dibeberapa negara maju, industri, dan megara berpenduduk homogen, kurang dari 8 bayi meninggal dalam 1.000 kelahiran setiap tahun. Dibanyak negara belum berkembang, perawatan pranatal masih sulit ditemukan, demikian pula dengan kegiatan pokok dalam kesehatan masyarakat seperti imunisasi, sanitasi, dan pengendalian infeksi, yang juga berkonstribusi pada tingginya ngka kematian bayi. Bayi yang lahir dari orang tua kelahiran Amerika-Meksiko kemungkinannya untuk dilahirkan diluar rumah sakit dua kali lipat lebih besar daripada bayi ras lain. Selain itu, dilaporkan juga bahwa data statistik kaum Hispanik (Latin) sering kali tidak akurat, karena menjelang persalinan mereka akan kembali ketempat kelahirannya, atau sengaja tidak melaporkan kejadian kematian atau kelahiran yang berkaitan denga pelahiran dalam keluarganya karena tidak percaya dengan pemerintah Amerika Serikat. Namun, populasi Hispanik di Amerika Serikat cukup heterogen dan tindakan pencegahan kematian bayi dapat diarahkan pada faktor-faktor risiko dan hasil yang berkaitan dengan etnis tertentu dalam populasi sehingga kematian bayi dapat dengan mudah dikurangi.

IMR di Amerika Serikat tahun1990 adalah 9,2 kematian per-1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 1989, IMR pada semua ras adalah 9,1 per- 1.000 kelahiran hidup. Di kalangan kulit hitam, IMR nya sebesar 18,6 dan untuk kulit putih sebesar 8,1 per-1000. Di Amerika Serikat, IMR menurun tajam selama beberapa tahun dan terus menurun. Pada tahun 1990, untuk setiap 1.000 kelahiran hidup di kalangan kulit hitam, 18 bayi meninggal sebelum berusia satu tahun. IMR untuk kulit putih sebesar 7,9.Angka Kematian Bayi

Definisi khusus mortalitas bayi sangat diperlukan untuk menghitung secara akurat angka kematian bayi dan definisi tersebut harus ditaati. Mortalitas bayi mencakup semua kematian anak mulai dari saat lahir sampai 365 hari kehidupan. Mortalitas bayi adalah angka kematian pada anak yang usianya kurang dari satu tahun. Penyebutnya adalah jumlah kelahiran hidup untuk periode waktu yang sama: satu tahun. Tujuan dari angka kematian bayi adalah agar pembilang hanya mencakup kejadian yang terjadi dalam populasi penyebut. Kemudian ada anggapan bahwa jumlah kematian bayi terjadi dalam periode waktu yang sama dan dalam populasi yang sama dengan jumlah kelahiran hidup (live birth). Angka kematian di bawah satu tahun didasarkan pada populasi total (penyebut). Pembilang nya mencakup jumlah kematian anak di bawah usia satu tahun. Angka kematian bayi tidak memiliki definisi yang pasti dari suatu rate dan indikator ini sesungguhnya merupakan suatu rasio. Berikut rumusan angka kematian bayi.

Angka kematian bayi =

Angka kematian bayi =

San Bernardino County, California, County yang wilayahnya terluas di Amerika Serikat memiliki angak kematian bayi yang diperlihatkan dalam perhitungan berikut:

San Bernardino County (1988) = 291

Angka Kematian BayiWaktu yang paling berbahaya bagi bayi adalah waktu tepat sebelum dan sesudah lahir. Neonatal rate menggambarkan buruknya perawatan pranatal, berat badan lahir rendah, infeksi, kurangnya sarana-prasarana kesehatan, cedera, prematuritas, dan defek/cacat lahir.perhatian khusus di arahkan pada sistem pelaporan kematian bayi baru lahir. Beberapa khasus kematian bayi yang memiliki berat badan sangat rendah (di bawah 2500 gram) mungkin tidak dilaporkan, dan hal ini mungkin lebih banyak terjadi pada bayi dengan berat badan sangat rendah: di awah 1000 gr.

Angka kematian bayi baru lahir (neonatal mortality rate) didefinisikan sebagai jumlah kematian bayi di bawah usia 28 hari (pembilang) dalam periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Penyebut mencakup jumlah total lahir hidup dalam periode waktu yang sama. Hasil perhitungan biasanya dinyatakan dalam kematian per 1.000 (atau 10.000 atau 100.000, seperti ketentuan).

Angka kematian bayi baru lahir =

Angka Kematian Pascaneonatal

Angka kematian pascaneonatal diperlukan untuk menelusuri kematian di negara belum berkembang, terutama pada wilayah tempat bayi meninggal pada tahun pertama kehidupannya akibat malnutrisi, defisiensi nutrisi, dan penyakit infeksi. Angka kematian bayi baru lahir adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 0 sampai dengan 28 hari per-1000.

Mortalitas Bayi

Kelahiran dalam satu tahun kalender. Angka kematian pascaneonatal adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari sampai 1 tahun per-1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun kalender. Jumlah kematian antara 28 hari dan 1 tahun dijadikan penyebut dan dalam periode waktu yang sama. Indikator ini biasanya dinyatakan dalam kematian per 1.000 (atau 10.000 atau 100.000, seperti ketentuam).

Angka kematian pascaneonatal =

Angka Kematian PerinatalPeriode yang paling besar risiko kematiannya bagi umat manusia adalah periode perinatal dan periode setelah usia 60 tahun. Di dalam kedokteran klinis, evaluasi terhadap kematian anak dalam beberapa hari atau beberapa jam bahkan beberapa menit setelah lahir merupakan hal yang penting agar kematian dan kesakitan yang seharusnya tidak perlu terjadi dalam periode tersebut bisa dicegah. Angka kematian perinatal (perinatal mortality rate) menghubungkan kematian janin ditingkat lanjut kehidupannya, saat lahir, maupun saat kanak-kanak akhir dan dinyatakan dalam jumlah kematian pada minggu ke-20 atau lebih gestasi di tambah dengan semua kematian bayi baru lahir pada periode waktu tertentu. Cara kedua adalah menambahkan angka kematian janin (minggu ke-28 gestasi) dengan kematian pasca lahir (minggu pertama)(pembilang). Penyebutnya mencakup semua kematian janin (28 minggu gestasi) ditambah dengan kelahiran hidup. beberapa sumber menyarankan penggunaan dua periode kematian perinatal. Periode I kematian perinatal adalah 28 minggu gestasi sampai 28 hari setelah lahir. Periode II kematian perinatal adalah 20 minggu gestasi sampai 28 hari setelah lahir. (seperti yang dipakai di negara maju/industri)Angka kematian perinatal =

x 1.000

Angka kematian perinatal =

x 1.000

(WHO menggunakan teknik pengumpulan data statistik vital dan sistem pencatatan yang tidak konsisten dan tidak terlalu formal untuk negara-negara anggotanya)

Angka kematian perinatal=

x 1.000

Angka Kematian Janin dan Rasio Kematian Janin

Istilah kematian janin penggunaannya sama dengan istilah lahir mati. Kematian janin adalah kematian yang terjadi akibat keluar atau dikeluarkannya janin dari rahim. Jika bayi tidak bernapas atau tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan saat lahir, bayi dinyatakan meninggal. Tanda-tanda kehidupan biasanya ditentukan dari pernapasan, detak jantung, detak tali pusat, atau gerakan otot volunter. Angka kematian janin dikembangkan sebagai suatu ukuran risiko dimasa kehanilan. Angka kematian janin biasanya dihitung berdasarkan kematian setelah minggu ke-20 atau dalam beberapa kasus setelah minggu ke-28 gestasi. Negara dan lembaga yang berbeda menggunakan waktu kehamilan yang juga berbeda untuk mengukur angka kematian janin sehingga datanya sulit dibandingkan.

Angka Kematian JaninAngka kematian janin adalah proporsi jumlah kematian janin yang dikaitkan dengan jumlah kelahiran pada periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Pembilang merupakan laporan kematian yang aktual dan penyebut mencakup jumlah kematian janin ditambah lahir hidup pada periode waktu tertentu biasanya satu tahun.

Angka kematian janin =

x 1.000

Rasio Kematian JaninUntuk membantu mempelajari dan mengklarifikasi isu dalam statistik seputar kematian janin yang belum dilahirkan, rasio kematian jnain juga dapt digunakan. Rasi kematian janin (fetal death ratio, FDR) digunakan sebagai ukuran risiko pada tahap lanjut kehamilan. Rasio ini mengukur kematian janin yang dihubungkan dan dibandingkan dengan jumlah kelahiran hidup. pembilangnya adalah jumlah aktual kematian janin pada periode waktu tertentu (1 tahun). Penyebutnya adalah jumlah kelahiran hidup dalam periode waktu yang sama (1 tahun) dan sering kali dinyatakan per-1.000 penduduk (sebentar indikator ini bukan rate sejati karena memasukkan elemen waktu yang menggunakan per 1.000 penduduk untuk mendapatkan hasil). Ada dua pendekatan/rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini.

Rasio Kematian Janin (1) =

Rasio kematian janin (2) =ABORTUSPenghentian kehamilan dengan sengaja sebelum janin mampu untuk hidup diluar kandungan disebut abortus. Abortus telah menjadi tindakan lagal (dengan ketentuan dan keterbatasan dibeberapa tempat dan negara bagian) di sebagian besar wilayah Amerika Serikat, semenjak dikeluarkannya keputusan supreme court of roe v. Wade ditahun 1973. The Alan Gutmacher Institute dan center for disease control and prevention, melakukan pendataan statistik tentang abortus. Menurut centers for disease control and prevention, ciri-ciri perempuan yang melakukan abortus adalah kulit putih, tidak menikah tidak mempunyai anak yang lahir hidup, dan berumur 24 tahun atau lebih muda. Angka abortus dikalangan perempuan Amerika Serikat lebih besar dari pada di negara industri lain. Sekitar separu kejadian abortus pada tahun 1990 dilakukan saat kehamilan memasuki minggu ke-8 yang 88%-nya dilakukan pada 12 minggu pertama kehamilan. Sekitar 97% abortus dilakukan melalui kuretase. Dari tahun 1972 sampai 1988, antara 3,9% sampai 8,2% abortus dilakukan antara minggu 16 sampai ke-20 kehamilan dan antara 0,9% sampai 1,3% abortus setelah minggu ke-21 kehamilan. Jumlah abortus yang dilakukan pada tahun 1988 adalah 1.371.285 atau 352 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan ditahun 1980 adalah 1.297,606 atau 359 per 1.000 kelahiran hidup.Angka AbortusAngka abortus pada tahun 1985 adalah 28 per-1.000 perempuan dengan usia antara 15-44 tahun. Dari mereka yang menjalani abortus untuk pertama kalinya dapat diperkirakan bahwa 76 dari 100 wanita yang memiliki riwayat abortus sebelumnya akan menjalani abortus lagi.

Angka abortus =

x 1.000 ANGKA KEMATIAN IBUMortalitas ibu merupakan salah satu indikator utama status kesehatan suatu populasi. Indikator ini dan mortalitas bayi sudah lazim digunakan untuk membandingkan status kesehatan negara Amerika Serikat dengan negara lain.

Angka mortalitas ibu yang terendah biasa ditemukan pada negara yang memiliki homogenitas tinggi, negara industri, negara maju.negara yang belum berkembang memiliki angka yang lebih tinggi akibat tingginya angka kemiskinan dan kurangnya kegiatan kesehatan masyarakat. Di Amerika Serikat, angka kematian ibu biasanya lebih tinggi pada orang kulit hitam dan latin dibandingkan angka kematian ibunkulit putih dan asia. Usi juga berpengaruh terhadap mortalitas ibu. Angka kematian ibu pada ibu yang masih remaja dan ibu yang lebih tua lebih tinggi daripada angka kematian ibu pada ibu dengan masa subur yang berusia 20-35 tahun. Rumah sakit dan dokter membedakan tipe kamatian ibu kedalam dua kelompok: (1) kematian akibat penyebab obstetrik langsung, yang dikaitkan dengan penyebab obstetrik dan penyelenggaraan layanan kesehatan, (2) tidak langsung, yang dikaitkan dengan kondisi yang sudah dialami dan kematian bukan disebabkan oleh tindakan penyelenggara layanan kesehatan.

Mortalitas ibu dikaitakan dengan komplikasi kehamilan dan proses melahirkan. Kematian ibu mencerminkan seberapa baik penanganan manajemen medis pada proses pelahiran. Hal tersebut juga mencerminkan jumlah kasus perdarahan, toksemia, dan infeksi yang terjadi. Tindakan sanitasi dan kesehatan masyarakat dan juga pengobatan medis lanjut, perawatan dan prosedur obstetrik juga membantu di dalam menurunkan angka kematian ibu. Perawatan pranatal, kesinambungan dalam pertawatan kehamilan, juga analisis laboratorium untuk golongan darah, pemeriksaan medis untuk memusnahkan penyakit, konseling gizi, tindakan pencegahan merokok dan penyalahgunaan alkohol serta obat semua berkonstribusi dalam penurunan angka kematian ibu. Tingkat pendidikan, tingkat kemiskinan, dan status sosial ekonomi merupakan faktor-faktor yang juga berkonstribusi dalam mortalitas ibu. Mortalitas ibu dipandang sebagai suatu bentuk kehilangan yang sangat besar dikalangan masyarakat karena peristiwa tersebut mengguncang kehidupan anggota keluarga, menghancurkan struktur keluarga muda, mempersingkat kehidupan ibu di usia dini, yang menyebabkan anak yang masih kecil tidak mempunyai ibu. Angka kematian ibu (maternal mortality rate, MMR) didasarkan pada risiko kematian ibu berkaitan dengan proses melahirkan, persalinan dan pelahiran, perawatan obstetrik, komplikasi kehamilan, dan masa nifas.

WHO mendefinisikan mortalitas ibu sebagai kematian perempuan yang mengandung atau meninggal dalam 42 hari setelah akhir kehamilannya, terlepas dari lamanya kehamilan atau letak kehamilannya. Kematian wanita akibat penyebab yang berkaitan dengan kehamilan dan atau penatalaksanaannya juga dimasukkan sebagai kematian ibu. Kematian yang tiba-tiba atau peristiwa apa pun yang tidak berkaitan dengan penyebab di saat kehamilan, kelahiran, atau nifas tidak dimasukkan kedalam mortalitas ibu.

Pembilang mencakup semua kematian di seputar kehamilan atau akibat kehamilan atau kematian akibat penyebab di saat nifas. Jumlah ibu hamil dimasukkan kategori populasi berisiko mengalami kematian akibat penyebab di saat nifas. Kelompok populasi atau wilayah geogrrafis seperti kota, provinsi, negara bagian, atau negara harus diidentifikasi dan angka yang digunakan sebagai pembilang dan penyebut harus mewakili wilayah geografis dan kelompok populasi yang sama. Kasus kelahiran hidup lebih mudah dilacak daripada kasus kematian bayi karena kelahiran hidup secara teratur dicatat dalam formulir standar. Karena jumlah total ibu hamil tidak diketahui, rumus angka kematian ibu menggunakan kelahiran hidup.

Angka kematian ibu=

x 100.000

ANGKA KEMATIAN YANG DISESUAIKANKonsep dasar epidemiologi adalah penyesuaian rate, suatu manipulasi statistik yang merupakan proses perangkuman rate. Sering kali, saat angka disajikan, efek dari perbedaan dalam komposisi variabel di antara atau dalam kelompok atau populasi perlu dikontrol melalui prosedur matematis, sehingga penyesuaian sangat diperlukan. Penyesuaian paling sering diterapkan pada rate atau ukuran asosiasi. Jika dua kelompok atau lebih akan dibandingkan, dan jika risiko kelompok berbeda, atau keberadaan variabel ketiga membua rancu penyajian angka, perlu dilakukan penyesuaian terhadap data. Penyesuaian rate memungkinkan dilakukannya perbandingan karena perbedaan di dalam variabel-variabel yang dipilih telah dikontrol. Penyesuaian lazim dilakukan pada variabel usia, usia langsung, dan usia tidak langsung.Angka Kematian yang Disesuaikan dengan Usia atau Rasio Mortalitas TerstandardisasikanAngka kematian yang disesuaikan usia (age adjusted death rate) merupakan suatu teknik perangkuman penyajian data kematian yang menghilangkan beberapa keterbatasan dalam angka kematian kasar. Dari semua data epidemiologi atau demografi yang dapat memperlihatkan perbedaan antar subelemen atau subkelompok dalam populasi, variabel usia, sebagai alat untuk perbandingan, dapat lebih banyak memperlihatkan perbedaan. Suatu raete yang disesuaikan memperlihatkan angka rangkuman tunggal untuk kelompok atau populasi keseluruhan. Penyesuaian matematis dilakukan untuk menyingkirkan perbedaan atau efek perbedaan dalam variabel-variabel yang ada di dalam populasi. Usia adalah variabel yang paling lazim disesuaikan karena perbedaan usia memberikan pengaruh paling besar terhadap angka kematian dan kesakitan. Penyesuaian juga dapat dilakuakan pada variabel lain, jika diperlukan, seperti pada ras, agama, jenis kelamin, status perkawinan, dan lain-lain.

Metode langsung metode pertama untuk menyingkirkan perbedaan pengaruh adalah metode langsung. Dalam metode ini dipakai total populasi atau subkelompok populasi. Selain itu, rate subjek menurut kategori usia juga dimasukkan. Seleksi kategori dan kelompok populasi dapat dilakukan secara acak. Rate menurut usia dari dua atau lebih kelompok dibandingkan dengan suatu kelompok yang memiliki penyusunan usia yang lazim, disebut sebagai populasi standar.

Setelah populasi standar ditentukan, angka kematian menurut usia kemudian ditetapkan untuk kedua kelompok tersebut, lalu dibandingkan dengan angka pada kelompok usia yang sama dari populasi standar yang dipilih. Teknik ini memperlihatkan jumlah kematian yang mungkin terjadi dalam populasi standar jika angka menurut usia terlalu menyebar. Angka ini pada dasarnya merupakan suatu perkiraan terhadap apa yang mungkin terjadi di dalam populasi. Rate sifat atau karakteristik tertentu dari dua kelompok atau lebih kemudian di rata-rata, yang didasarkan pada distribusi populasi standar. Setelah selesai, rate rata-rata dapat dibandingkan.

Metode tidak langsung penyesuaian tidak langsung lebih disukai daripada penyesuaian langsung jika dalam kelompok usia tertentu hanya terdapat angka kecil. Masalah pengambilan sampel (sampling) dapat terjadi pada kelompok kecil. Jika penyesuaian tidak langsung digunakan, rate akan lebih stabil karena angka tersebut didasarkan pada populasi standar yang besar. Alih-alih membandingka angka menurut usia subkelompok pada populasi standar, angka menurut usia populasi standar justru digunakan, tetapi dalam porsi yang sama dengan kelompok studi tersebut. Dari proses ini dihasilkan jumlah kasus yang diperkirakan terjadi dalam subkelompok tetapi hanya jika angka menurut usia dari populasi standar berguna bagi subkelompok. Dua populasi akan dibandingkan jika angka menurut usia dari salah satu kelompok tidak diketahui atau bervariasi karena jumlahnya kecil, yang berarti meramalkan angka yang lebih stabil untuk kelompok studi berdasarkan populasi standar.Rasio Kematian TerstandardisasikanPendekatan yang lebih umum lainnya pada penyesuaian usia adalah rasio kematian terstandardisasikan (standardized mortality ratio, SMR). Konsep standardisasi di dasarkan pada ukuran bobot karakteristik dari rate spesifik berdasarakan distribusi standar usia, ras, agama, atau kategori lain. Rate terstandardisasikan akan memberikan hasil yang sama dengan rate kasar jika kelompok yang ratenya disesuaikan memiliki sifat dan variabel yang sama dengan yang disyaratkan dalam penyesuaian. Jumlah perkiraan kematian dalam sekelompok studi yang lebih kecil dibandingka dengan jumlah kematian sebenarnya hasil pengamatan. Jumlah kematian dalam suatu kelompok tertentu dinyatakan dalam persentase jumlah perkiraan kematian dalam kelompok yang sama jika setiap keolmpok usianyang memiliki rate sama dalam kelompok tersebut mengalami risiko atau pajanan yang sama dengan yang dialami populasi standar. Dengan kata lain, rasio jumlah kematian dalam kelompok tertentu inilah yang dibandingkan dengan jumlah perkiraan kematian dalam kelompok yang sama, asalkan struktur rate kelompok yang sama dengan struktur rate populasi standar. Itu adalah rasio dari jumlah kematian yang dibandingkan dengan jumlah perkiraan kematian yang terjadi jika rate spesifik dalam populasi standar dibandingkan pada kelompok studi.Rasio kematian standar = kematian hasil pengamatan x 100

Rasio Kematian Proporsional (PMR)Beberapa catatan studi kohort tidak lengkap dan tidak cukup untuk membantu menentukan lama risiko dan riwayat kerja dalam studi epidemiologi kohort okupasional. Dalam beberapa kasus hanya akte kematian yang tersedia. Dalam keadaan seperti itu penggunaan rasio kematian proporsional (proportionate mortality ratio, PMR) dan SMR masih dapat diandalkan. Pada studi kesehatan kerja, PMR yang dipakai didasarkan pada kematian akibat penyebab khusus dalam suatu kelompok kohort. Perkiraan jumlah kematian juga diperhitungkan. Rumus PMR disajikan dibawah ini. Pembilnagnya sama dengan pembilang PMR. Perkiraan kematian juga dimasukkan dalam PMR dan dihitung dengan menggunakan proporsi total kematian dalam populasi studi. PMR adalah jumlah kematian akibat penyebab khusus dalam periode tertentu per 100 atau 1.000 kematian yang terjadi pada periode waktu yang sama. PMR harus menggunakan populasi studi (kohort) bukan populasi umum dan jangan dibandingkan dengan kematian dari distribusi yang berbeda.

PMR =

x 100

Angka Kematian Spesifik

Salah satu angka kematian spesifik yang paling umum adalah angka kematian menurut usia (age specific mortality rate). Jika usia di sepanjang rentang kehidupan ditandai dan grafik garis digunakan, dalam angka kematian, akan terbentuk kurva J yang disebut sebagai hukum Gompertz. Komponen geografi seperti usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan, dll. Juga digunakan dalam angka kematian spesifik. Angka kematian juga dipakai untuk memilih atau menentukan kelompok atau subkelompok tertentu dalam populasi. Angka kematian spesifik juga memberikan gambaran yang lebih luas tentang suatu kelompok atau subkelompok dan memberikan data dan informasi yang lebih bermakna daripada angka kematian kasar. Angka kematian spesifik yang paling umum adalah angka kematian menurut usia, ras, dan jenis kelamin. Penetapan angka kematian spesifik sama dengan penetapan angka kematian kasar, hanya ditambah beberapa perubahan kecil dan fokusnya lebih spesifik. Penyebut dan pembilangnya dibatasi pada suatu kelompok, khusus seperti kelompok usia. Contoh, dibawah ini disajikan rumus untuk menghitung angka kematian pada remaja usia kurang dari 14 tahun, yang memperlihatkan perbedaan penyebut dan pembilang dalam angka kematian spesifik. Contoh rumus kedua untuk angka kematian spesifik pada lansia usia 55 tahun keatas juga disajikan. Dengan menggunakan rumus dibawah sebagai acuan, ahli epidemiologi dapat dengan mudah menentukan dan memasukkan populasi yang tepat untuk penyebut atau pembilang. Ahli epidemiologi bebas mengidentifikasi subkelompok yang sesuai dan memasukkan kedalam rumus informasi yang dibutuhkan untuk angka kematian pada subkelompok khusus, baik gender, ras, agama, kematian akibat penyakit jantung, kematian akibat kanker, dll.

Angka kematian menurut usia=

x 100.000

Angka kematian menurut usia=

x 100.000

Gambar 4.11 memperlihatkan salah satu contoh hukum gompertz. Kematian lebih tinggi pada tahun-tahun pertama kehidupan dan turun drastis sampai tingkat yang terendah di tahun-tahun pertama masa kanak-kanak dan secara bertahap meningkat di dekade akhir kehidupan. Setelah usia sekitar 40 tahun, angka kematian meningkat secara logaritma untuk tahun-tahun akhir kehidupan. Benjamin Gompertz mengembangkan kurva survival untuk populasi di pedesaan Inggris pada pertengahan tahun 1800-an.Angka (Rasio) Kematian Proporsional

Angka kematian proporsional (proportionate mortality rate, PMR) dinyatakan sebagai angka kematian akibat penyakit atau penyebab khusus dalam periode waktu tertentu per 100 atau 1.000 atau 100.000 kematian di tahun atau periode yang sama. Beberapa ahli epidemiologi memperingatkan untuk berhati-hati dalam menggunakan indikator ini. Jika PMR digunakan untuk membandingkan perbedaan antar kelompok yang berbeda antar periode waktu yang berbeda, ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Jika populasi yang berbeda memiliki penyebab penyakit yang beragam yang dapat mengakibatkan kematian dan jika angka kematian dibandingkan dengan menggunakan PMR, hasilnya akan menunjukkan penyimpangan. Karena termasuk dalam proporsi, untuk menjadikannya sebagai rate, hasilnya harus dikalikan dengan 100 dan disajikan dalam bentuk persentase. PMR bukan ukuran risiko atau probabilitas kematian yang disebabkan oleh penyebab khusus dalam kelompok. Membandingkan persentase memang selalu berisiko, dan ini memang berlaku pada PMR. Rate, dan bukannya proporsi, merupakan alat perbandingan yang lebih akurat.Contoh PMR Dua kota memiliki populasi sebesar 1.000.000. Angka kematian dari semua penyebab di Pusat kota adalah 400 atau 40 per 100.000.

Angka kematian dari semua penyebab di Pinggiran kota adalah 900 atau 900 per 100.000.

Anka kasus kanker di kedua kota adalah 4 per-100.000 atau 40 kematian perkota. Risiko kematian akibat kanker di kedua kota adalah sama. Persentase semua kematian akibat kanker merupakan angka (rasio) kematian proporsional. Untuk masing-masing kota, PMR-nya adalahPusat kota = 40 terhadap 400 x 100 = 10%

40/400 x 100 = 10%Pinggiran kota = 40 terhadap 90 x 100 = 8%

40/900 x 100 = 8%Selisih antara kedua persentase PMR tidak dapat memperlihatkan risiko kematian akibat kanker pada kedua kota tersebut, meskipun jumlah yang sebenarnya adalah sama. Kematian dari semua penyebab adalah berbeda. PMR dapat dipakai untuk menentukan sampai sejauh mana penyebab khusus kematian berkontribusi dalam semua kematian yang terjadi dalam subkelompok atau populasi tertentu. Proporsi ini juga dapat membantu pihak perencana kesehatan atau ahli epidemiologi untuk memastikan manakah penyebab kematian atau penyakit terkait yang dapat mengakibatkan kematian dan manakah yang memerlukan investigasi lebih lanjut.

Pembilang PMR mencakup kematian akibat penyakit tertentu atau akibat penyebab khusus. Penyebutnya mencakup kematian dari semua kasus dikalikan denagn 1.000, 10.000 atau 100.000.

Angka kematian proporsional =

x 1.000Angka Kematian Menurut Penyebab

Angka kematian menurut penyebab (cause specific mortality rate) merupakan angka kematian yang berfokus pada kematian akibat penyebab atau sumber tertentu. Angka kematian untuk beberapa penyakit khusus seperti penyakit jantung, dapat disajikan menurut penyebab khusus kematian, subkelompok, atau berbagai kelompok usia, gender, agama, atau menurut keseluruhan populasi. Pembilang indikator ini mencakup kematian akibat penyakit tertentu dalam subkelompok pada periode waktu tertentu. Penyebutnya adalah total subkelompok populasi pada periode waktu yang sama dan biasanya dinyatakan dalam ratusan, seperti 100, 1.000, 10.000 atau 100.000. rate menurut usia juga digunakan dalam indikator ini. Pola kematian menurut usia akibat suatu penyakit, misalnya kanker, memperlihatkan perubahan yang jelas dari satu kelompok usia ke kelompok berikutnya.

Angka kematian =

x 100.000Angka (Rasio) Fatalitas Kasus

Angka fatalitas kasus digunakan untuk menghubungkan kematian dengan kesakitan. Di zaman modern, yang penyakit muncul akibat penyebab lingkungan dan pekerjaan, rasio ini mungkin memiliki kegunaan lebih luas daripada untuk penyakit infeksi saja. Zat kimia, cedera, atau bencana dapat menyebabkan kematian akut sehingga perlu ditindak lanjuti. Angka fatalitas kasus (case fatality rate) adalah angka atau proporsi orang yang meninggal akibat suatu penyakit atau kambuhan penyakit tersebut dalam periode waktu yang sama. Periode waktu mungkin berhubungan dengan epidemi atua kejadian luar biasa (KLB) di suatu wilayah atau pada penyakit endemik atau kambuhan mencakup beberapa periode waktu. Salah satu kegunaan indikator ini adalah untuk mengukur berbagai aspek atau sifat penyakit seperti patogenesis, keparahan, atau virulensi.

Di masa lampau, angka fatalitas kasus lebih banyak digunakan untuk mengukur penyakit infeksi akut. Namun, indikator ini juga dapat diterapkan untuk kasus keracunan atau pajanan terhadap zat kimia atau penyebab kematian nonpenyakit dan berjangka pendek lainnya. Penggunaan angka fatalitas kasus dalam penyakit kronis terbatas karena waktu awitan sulit dipastikan dan waktu diagnosis sampai kematian memiliki durasi yang lebih panjang. Jumlah kematian yang terjadi pada periode waktu yang lalu mungkin sedikit berhubungan dengan jumlah kasus baru yang muncul. Tindakan pencegahan dan pengendalian sudah diterapkan pada kasus baru, tetapi kasus pajanan dahulu dan pajanan jangka panjang masih bisa meninggal. Kapanpun angka fatalitas kasus dipakai, akan lebih baik jika pernyataan yang berkaitan dengan elemen waktu juga disertakan. Jika angka fatalitas kasus diterapkan pada limbah kimia dan limbah berbahaya, atau pada pajanan terjhadap kesehatan kerja, dimensi waktu memiliki beberapa kelemahan dan mungkin beragam. Pajanan pekerjaan atau zat kimia selain dapat menyebabkan kematian akut juga dapat menyebabkan kekambuhan penyakit kronis yang mengakibatkan kematian ditahun mendatang. Pada angka fatalitas kasus, pembilangnya mencakup jumlah total kematian akibat penyakit tertentu dalam periode waktu tertentu. Penyebutnya mencakup total jumlah kasus yang terjadi dalam periode waktu yang sama.

Angka fatalitas kasus (1)=

x 100

Angka fatalitas kasus (2)=

x 100

X 1.000

Populasi di area dalam periode waktu tertentu

(0,50 adalah proporsi. 50% adalah persentase)

= 50% yang sakit

= 0,50x100

= 40 dibagi dengan 80

80 total kasus campak

Jumlah angka kematian selama periode waktu 12 bulan tertentu

X 1.000

Jumlah penduduk pada pertengahan periode waktu

= 858,0

X 100.000

2.134.000

248.709.873

X 100.000

Total rata-rata populasi pada tahun tersebut

Jumlah kematian anak usia kurang dari 1 tahun dalam satu tahun

X 1.000

Jumlah kematian anak usia kurang dari 1 tahun dalam satu tahun

Jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama

X 100.000

Populasi total

usia kurang dari 1 tahun

= 10,4

28.013

X 1.000

Jumlah kematian bayi berusia di bawah 28 hari

X 1.000

Jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama

Jumlah kematian bayi antara usia 28 hari sampai 1 tahun

X 1.000

Jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama

Jumlah kematian janin 28 minggu atau lebih gestasi+kematian pasca lahir (7 hari)

Periode I

Total kematian janin + lahir hidup dalam periode waktu yang sama

Jumlah kematian janin 20 minggu atau lebih gestasi+kematian pasca lahir (7 hari)

Periode II

Total kelahiran (lahir mati dan lahir hidup) dalam periode waktu yang sama

Jumlah kematian janin 28 minggu atau lebih gestasi+kematian pasca lahir (7 hari)

WHO

Total kelahiran hidup dalam tahun itu

Jumlah kematian janin dalam satu periode waktu (1 tahun)

Total kematian janin + lahir hidup dalam periode waktu yang sama

Jumlah kematian janin setelah 28 minggu atau lebih gestasi

Jumlah total kelahiran hidup pada periode waktu yang sama (1 tahun)

Jumlah kematian janin dalam periode waktu tertentu (1 tahun)

Jumlah total kelahiran hidup pada periode waktu yang sama (1 tahun)

Jumlah aborsi yang dilakukan per tahun

Jumlah total perempuan usia 15-44 tahun di tahun yang sama

Jumlah kematian akibat penyebab saat nifas dalam tahunda populasi tertentu

Jumlah total kelahiran hidup pada periode (1 tahun) dan populasi yang sama

Perkiraan kematian

Kematian hasil observasi akibat penyebab khusus

Perkiraan kematian akibat penyebab yang sama

Jumlah kematian anak usia 1-14 tahun pada kelompok yang ditentukan

Total anak usia 1-14 tahun dalam periode yang sama

Jumlah kematian lansia usia 55+ dipedesaan pada tahun tertentu

Rata-rata populasi lansia dipedesaan dalam periode yang sama (1tahun)

Total kematian dalam populasi yang sama

Angka kematian akibat penyebab/penyakit tertentu

Jumlah kematian akibat penyakit tertentu dalam subkelompok pada tahun tertentu

Total kematian dalam populasi/subkelompok pada periode yang sama (1tahun)(populasi berisiko)

Menurut penyebab

Jumlah kematian pada penyakit tertentu pada tahun tertentu

Jumlah kasus terdiagnosis pada periode waktu yang sama

Jumlah kematian pada penyakit atau penyebab tertentu

Jumlah kasus yang terjadi pada periode waktu yang sama