ujian tengah semester rekbio ibnu maulana

11
UJIAN TENGAH SEMESTER REKAYASA BIOREAKTOR Disusun Oleh : Ibnu Maulana Hidayatullah (1206248514) Program Studi Teknologi Bioproses Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok 2015

Upload: ibnumaulanah

Post on 13-Apr-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

uts

TRANSCRIPT

Page 1: Ujian Tengah Semester Rekbio Ibnu Maulana

UJIAN TENGAH SEMESTER

REKAYASA BIOREAKTOR

Disusun Oleh :

Ibnu Maulana Hidayatullah (1206248514)

Program Studi Teknologi Bioproses

Departemen Teknik Kimia

Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Depok 2015

Page 2: Ujian Tengah Semester Rekbio Ibnu Maulana

1. Bioreaktor adalah sebuah reaktor yang menopang dan mendukung kehidupan

sel dan kultur jaringan.Bagaimana anda menjelaskan keterlibatan reaksi hayati

dalam proses perancangan

bioreaktor?

- Keterlibatan reaksi hayati dalam proses perancangan bioreaktor tidak dapat dihindari,

reaksi hayati memegan peranan penting pada laju reaksi, space time, waktu tinggal

dalam bioreaktor sehingga mempengaruhi konversi yang dihasilkan dan pada

akhirnya bioreaktor dapat ditentukan besarnya volume berdasarkan konversi yang

diinginkan. Selain itu, reaksi hayati sensitif terhadap perubahan suhu, tekanan,

volume, dan nutrisi sehingga hal tersebut dapat dijadikan parameter kondisi operasi

dalam merancang bioreaktor

2. Tentukanlah parameter Michaelis-Menten, Vmaxdan KM dari reaksi berikut:

𝑼𝒓𝒆𝒂 + 𝑼𝒓𝒆𝒂𝒔𝒆

π’ŒπŸ

π’ŒπŸ

𝑼𝒓𝒆𝒂 βˆ— 𝒖𝒓𝒆𝒂𝒔𝒆 π’ŒπŸ‘ πŸπ‘΅π‘―πŸ‘ + π‘ͺπ‘ΆπŸ + 𝑼𝒓𝒆𝒂𝒔𝒆

Tabel laju reaksi pada berbagai konsentrasi urea seperti di bawah ini:

C Urea (kmol/m3) -r urea (kmol/m

3.s)

0,20 1,080

0,10 0,980

0,05 0,820

0,02 0,550

0,01 0,380

0,005 0,200

0,002 0,090

Laju pembentukan produk

𝑑[𝑃]

𝑑𝑑= 𝑣 = π‘˜3[𝐸𝑆] = βˆ’π‘Ÿπ‘Ž

𝑃𝑆𝑆𝐻 𝐸𝑆 𝑑 𝐸𝑆

𝑑𝑑= π‘˜1 𝐸 𝑆 βˆ’ π‘˜2 𝐸 𝑆 βˆ’ π‘˜3 𝐸𝑆

Persamaan enzim total πΈπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 𝐸 + 𝐸𝑆

𝐸 = πΈπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ βˆ’ 𝐸𝑆

Asumsi Michaelis – Menten :

- Asumsi kesetimbangan cepat

Page 3: Ujian Tengah Semester Rekbio Ibnu Maulana

- Kesetimbangan terjadi begitu cepat antara enzim, substrat, dan kompleks enzim

substrat

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ = π‘˜3 πΈπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™

𝑃𝑆𝑆𝐻 𝑆 𝑑 𝑆

𝑑𝑑= βˆ’π‘˜1 𝐸 𝑆 + π‘˜2 𝐸𝑆

π‘˜1 𝐸 𝑆 = π‘˜3 𝐸𝑆

𝐸 𝑆

𝐸𝑆 =

π‘˜2

π‘˜1= 𝐾𝑀

𝐸𝑆 = 𝐸 𝑆

𝐾𝑀

Dikali masing-masing dengan 1

𝑆 dan 𝐸 = πΈπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ βˆ’ 𝐸𝑆

𝐸𝑆 +𝐾𝑀

𝑆 𝐸𝑆 = πΈπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™

𝐸𝑆 = πΈπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™

1 +𝐾𝑀

𝑆

Dikali masing-masing dengan [S] didapat

𝐸𝑆 = πΈπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝑆

𝑆 + 𝐾𝑀

𝑑[𝑃]

𝑑𝑑= π‘˜3[𝐸𝑆]

𝑑[𝑃]

𝑑𝑑= π‘˜3

πΈπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝑆

𝑆 + 𝐾𝑀

Diketahui π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ = π‘˜3 πΈπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™

𝑑[𝑃]

𝑑𝑑=

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ 𝑆

𝑆 + 𝐾𝑀

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž = π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ 𝑆

𝑆 + 𝐾𝑀

Untuk mendapatkan nilai estimasi 𝐾𝑀 dan π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ yang presisi, digunakan penuruna persamaan

Lineweaver-Burk melalui persamaan Michaelis-menten

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž = π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ 𝑆

𝑆 + 𝐾𝑀

Page 4: Ujian Tengah Semester Rekbio Ibnu Maulana

1

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž=

𝑆 + 𝐾𝑀

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ 𝑆

1

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž=

1

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯+

𝐾𝑀

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯

1

𝑆

Mengikuti persamaan linear 𝑦 = π‘Žπ‘₯ + 𝑏

Dengan π‘Ž =𝐾𝑀

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ dan 𝑏 =

1

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯

Plot 1

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž dengan

1

𝑆

1

𝑆

1

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž

5 0.93

10 1.02

20 1.22

50 1.82

100 2.631

200 5

500 11.11

Didapat persamaan 𝑦 = 0.7774π‘₯ + 0.0207

𝑏 =1

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ =1

0.7774= 1.286 π‘˜π‘šπ‘œπ‘™/π‘š3𝑠

π‘Ž =𝐾𝑀

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯

𝐾𝑀 = π‘Ž. π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ = 0.0207π‘₯1.286 = 0.027π‘˜π‘šπ‘œπ‘™/π‘š3

Jadi, parameter Michaelis-Menten yaitu βˆ’π‘Ÿπ‘Ž = π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ 𝑆

𝑆 +𝐾𝑀 dengan nilai konstanta Michaelis

𝐾𝑀 = 0.027π‘˜π‘šπ‘œπ‘™/π‘š3 dan π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ = 1.286 π‘˜π‘šπ‘œπ‘™/π‘š3𝑠

3. Hitunglah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengkonversi 90% urea

menjadi ammonia dan karbon dioksida dalam reactor batch bervolume 1 dm3.

Konsentrasi awal urea 0,05 mol/dm3

dan konsentrasi enzim urease 0,002 g/dm3.

Reaksi berlangsung secara isothermal dan data percobaan mengikuti soal no 2 di

atas.

Page 5: Ujian Tengah Semester Rekbio Ibnu Maulana

- Konversi 90% urea menjadi amonia dan karbon dioksida

- Reaktor batch volume 1 dm3

- Konsentrasi awal urea 𝐢0 = 0.05 π‘šπ‘œπ‘™/π‘‘π‘š3

- Konsentrasi enzim urease πΆπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘ π‘’ = 0.002 𝑔/π‘‘π‘š3

- Reaksi isotermal

- Data percobaan mengikuti soal no.2

- Harga 𝐾𝑀 = 0.027π‘˜π‘šπ‘œπ‘™/π‘š3 = 0.027 π‘šπ‘œπ‘™/π‘‘π‘š3 dan π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ = 1.286 π‘˜π‘šπ‘œπ‘™/π‘š3𝑠 =

1.286 π‘šπ‘œπ‘™/π‘‘π‘š3𝑠

Untuk menghitung waktu yang diperlukan pada konversi urea menjadi amonia dan

karbon dioksida, digunakan neraca mol urea pada reaktor batch.

βˆ’π‘‘π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘Ž

𝑑𝑑= βˆ’π‘Ÿπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘Ž 𝑉

βˆ’π‘‘(πΆπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘Ž 𝑉)

𝑑𝑑= βˆ’π‘Ÿπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘Ž 𝑉

Karena reaksi terjadi pada fasa cair, neraca mol menjadi βˆ’π‘‘πΆπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘Ž

𝑑𝑑= βˆ’π‘Ÿπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘Ž

Substitusi keduanya dan diselesaikan dengan metode integrasi

βˆ’π‘‘πΆπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘Ž

(βˆ’π‘Ÿπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘Ž )

𝐢𝑑

𝐢0

= 𝑑𝑑𝑑

0

πΆπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘Ž + 𝐾𝑀

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ πΆπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘Ž

𝐢0

𝐢𝑑

π‘‘πΆπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘Ž = 𝑑𝑑𝑑

0

𝐾𝑀

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ln

𝐢0

𝐢𝑑+

𝐢0 βˆ’ πΆπ‘‘π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯

= 𝑑

Persamaan 𝐢𝑑 = 𝐢0(1 βˆ’ 𝑋)

𝐾𝑀

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ln

𝐢0

𝐢0(1 βˆ’ 𝑋)+𝐢0 βˆ’ 𝐢0(1 βˆ’ 𝑋)

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯= 𝑑

Dari buku fogler didapat persamaan π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ 2 =𝐸𝑑2

𝐸𝑑1π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ 1

𝐸𝑑1 =𝐾𝑀

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ .10= 4.6 𝑔/π‘‘π‘š3

Page 6: Ujian Tengah Semester Rekbio Ibnu Maulana

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ 2 =0.002

4.6π‘₯1.286 = 0.000558 π‘šπ‘œπ‘™/π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ. 𝑠

𝐾𝑀

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ 2ln

1

(1 βˆ’ 𝑋)+

𝐢0𝑋

π‘£π‘šπ‘Žπ‘₯ 2= 𝑑

0.027

0.000558ln

1

(1 βˆ’ 0.9)+

0.05π‘₯0.9

0.000558= 𝑑

𝑑 = 80.64 𝑠

Jadi, waktu yang diperlukan pada konversi 90% pada reaktor batch reaksi pembentukan

amonia dari urea dengan katalis enzim urease sebesar 80.64 s

4. Waktu tinggal sebuah reactor CSTR untuk mencapai konversi 80% adalah 5

jam. Jika laju alir volumetrik umpan 1 dm3/menit dan konsentrasi awal reaktan

A adalah 2,5 mol/dm3, maka hitunglah:

a. Laju reaksinya

b. Volume reaktor yang dibutuhkan

c. Konsentrasi reaktan A yang keluar reaktor

- Waktu tinggal reaktor CSTR 5 jam

- Konversi 80%

- Laju alir volumetrik umpan 1 π‘‘π‘š3/π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘

- Konsentrasi awal reaktan A adalah 2.5 mol/π‘‘π‘š3

- Fasa cair, densitas konstan 𝑣 = 𝑣0

- Isotermal

- Steady state

- Pengadukan sempurna

- Reaksi berorde 1

a. Laju reaksinya

Karena asumsi CSTR steady state π‘‘π‘π‘Ž

𝑑𝑑= 0 maka persamaannya

𝑖𝑛𝑝𝑒𝑑 βˆ’ π‘œπ‘’π‘‘π‘π‘’π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘’π‘šπ‘ π‘– = π‘Žπ‘˜π‘’π‘šπ‘’π‘™π‘Žπ‘ π‘–

𝐹𝐴0 βˆ’ 𝐹𝐴 βˆ’ βˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‰ =π‘‘π‘π‘Ž

𝑑𝑑

Page 7: Ujian Tengah Semester Rekbio Ibnu Maulana

𝐢𝐴0𝑣0 βˆ’ 𝐢𝐴𝑣 = βˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‰

Dimana 𝐢𝐴 = 𝐢𝐴0(1 βˆ’ 𝑋) dan 𝑑 =𝑉

𝑣0 sehingga 𝑣0 =

𝑉

𝑑=

𝑉

5

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž =𝐢𝐴0𝑣0 βˆ’ 𝐢𝐴𝑣

𝑉

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž =𝐢𝐴0𝑣0 βˆ’ 𝐢𝐴0(1 βˆ’ 𝑋)𝑣

𝑉

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž =2.5𝑣0 βˆ’ 2.5(1 βˆ’ 0.8)𝑣0

𝑉

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž =2

𝑉

5

𝑉= 0.4/π‘—π‘Žπ‘š = 0.00011/𝑠

b. Volume reaktor yang dibutuhkan

Fasa cair 𝑣 = 𝑣0

𝐹𝐴0 = 𝐢𝐴0𝑣0

𝑣0 =𝐹𝐴0

𝐢𝐴0=

1

2.5= 0.0067 𝑀/𝑠

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž =𝐢𝐴0𝑣0 βˆ’ 𝐢𝐴𝑣

𝑉

0.00011 =2.5𝑣0 βˆ’ 0.5𝑣0

𝑉

0.00011 =2(0.0067)

𝑉

𝑉 =2(0.0067)

0.00011= 120 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ

c. Konsentrasi reaktan A yang keluar reaktor

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž =𝐢𝐴0𝑣0 βˆ’ 𝐢𝐴𝑣

𝑉

0.00011 =2.5(0.0067) βˆ’ 𝐢𝐴(0.0067)

120

𝐢𝐴 = 0.5 𝑀

Page 8: Ujian Tengah Semester Rekbio Ibnu Maulana

Jadi, nilai laju reaksi, volume reaktor, dan konsentrasi produk berturut-turut sebesar

0.00011/sekon, 120 liter, dan 0,5 M.

5. Ada dua buah reactor CSTR, masing-masing memiliki volume 1,6 m3. Hitung

konversi masing-masing reactor, jika reactor tersebut dirangkai secara:

a. Seri

b. Parallel

Apa yang bisa anda simpulkan dari kedua keadaan rangkaian reactor di atas?

- Pengadukan sempurna

- Isotermal

- Steady state

- Reaksi orde satu

- Menggunakan data pada example 4.2 hal 163 edisi 4 fogler

- 𝑣0 = 15.34 𝑓𝑑3/π‘šπ‘–π‘› = 0.434 π‘š3/π‘šπ‘–π‘›

- π‘˜ = 0.311/π‘šπ‘–π‘›

a. Seri

Neraca massa reaktor 1

𝑖𝑛𝑝𝑒𝑑 βˆ’ π‘œπ‘’π‘‘π‘π‘’π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘’π‘šπ‘ π‘– = π‘Žπ‘˜π‘’π‘šπ‘’π‘™π‘Žπ‘ π‘–

𝐹𝐴0 βˆ’ 𝐹𝐴1 βˆ’ βˆ’π‘Ÿπ‘Ž1𝑉1 = 0

𝑉1 =𝐹𝐴0 βˆ’ 𝐹𝐴1

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž

Persamaan 𝐹𝐴1 = 𝐹𝐴0(1 βˆ’ 𝑋1) maka 𝑉1 =𝐹𝐴0βˆ’πΉπ΄0(1βˆ’π‘‹1)

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž=

𝐹𝐴0𝑋1

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž

Neraca massa reaktor 2

𝑖𝑛𝑝𝑒𝑑 βˆ’ π‘œπ‘’π‘‘π‘π‘’π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘’π‘šπ‘ π‘– = π‘Žπ‘˜π‘’π‘šπ‘’π‘™π‘Žπ‘ π‘–

𝐹𝐴1 βˆ’ 𝐹𝐴2 βˆ’ βˆ’π‘Ÿπ‘Ž2𝑉2 = 0

𝑉2 =𝐹𝐴1 βˆ’ 𝐹𝐴2

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž2

Persamaan 𝐹𝐴2 = 𝐹𝐴1(1 βˆ’ 𝑋2) maka 𝑉1 =𝐹𝐴1βˆ’πΉπ΄1(1βˆ’π‘‹2)

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž=

𝐹𝐴1𝑋2

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž=

𝐹𝐴1𝑋2

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž=

𝐹𝐴0(𝑋2βˆ’π‘‹1)

βˆ’π‘Ÿπ‘Ž

Selanjutnya dapat ditentukan nilai DamkΓΆhler

Page 9: Ujian Tengah Semester Rekbio Ibnu Maulana

π·π‘Ž = πœπ‘˜ =𝑉

𝑣0π‘˜ =

1.6

0.434π‘₯0.311 = 1.15 π‘šπ‘–π‘›

𝑉

𝑣0=

1

π‘˜ 𝑋2 βˆ’ 𝑋1

1 βˆ’ 𝑋2

Konversi 𝑋1 =π·π‘Ž

1+π·π‘Ž=

1.15

2.15= 0.53 = 53%

Konversi 𝑋2 =𝑋1+π·π‘Ž

1+π·π‘Ž=

0.53+1.15

1+1.15= 0.78 = 78%

b. Parallel

Untuk CSTR paralel aliran dibagi 2 (𝑣0

2 )

Menurut fogler, konversi pada setiap reaktor yang disusun secara paralel akan memiliki

nilai yang sama (𝑋1 = 𝑋2 = 𝑋)

π·π‘Ž = πœπ‘˜ =𝑉

𝑣0π‘˜ =

𝑋

1 βˆ’ 𝑋

Maka 𝑋 =πœπ‘˜

1βˆ’πœπ‘˜ dimana 𝜏 =

𝑉

𝑣0

2 =

1.6

0.217= 7.37 π‘šπ‘–π‘›

nilai DamkΓΆhler π·π‘Ž = πœπ‘˜ = 7.37π‘₯0.311 = 2.29

Dan 𝑋 =π·π‘Ž

1+π·π‘Ž=

2.29

1+2.29=

2.29

3.29= 0.67 = 67%

Dari hasil konversi yang didapat pada perhitungan poin a) didapat konversi pada reaktor 1

sebesar 53% dan reaktor 2 sebesar 78%. Ini membuktikan bahwa reaktor yang disusun seri

akan meningkatkan konversi yang dihasilkan. Sedangkan hasil konversi poin b) sebesar 67%

pada setiap reaktor yang disusun paralel. Kelebihan dari reaktor yang disusun paralel adalah

kuantitas atau volume yang lebih besar dibandingkan dengan reaktor yang disusun seri.

Namun konversi pada reaktor yang disusun paralel lebih rendah dibandingkan reaktor yang

disusun seri.

6. Diketahui reaksi substitusi dalam fasa cair antara aniline (A) dengan 2-kloro-

quinoxaline (B): A + B β†’ produk. Reaksi ini berlangsung pada keadaan

isothermal isobaric PFR. Reaksi berorde 1 terhadap A dan B dengan k = 4 x 10-5

liter/mol.s pada suhu 25β—¦C. Berapakah volume reactor yang diperlukan untuk

Page 10: Ujian Tengah Semester Rekbio Ibnu Maulana

mencapai konversi aniline 80%, jikaπ‘ͺπ‘¨πŸŽ = π‘ͺπ‘©πŸŽ = 𝟎,πŸŽπŸ•πŸ“ π’Žπ’π’/π’π’Šπ’•π’†π’“ dan laju

alir umpan 1,75 liter/menit.

- Reaktor PFR

- Fasa cair

- Reaksi isotermal dan isobarik

- Reaksi berorde 1 terhadap A dan B

- π‘˜ = 4π‘₯10βˆ’5π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ/π‘šπ‘œπ‘™. 𝑠

- 𝑇 = 25℃

- Konversi A 80%

- 𝐢𝐴0 = 𝐢𝐡0 = 𝐢 = 0.075 π‘šπ‘œπ‘™/π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ

- 𝐹𝐴0 = 1.75 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ/π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘

- Asumsi konversi A dan B sama

Persamaan reaksi 𝐴 + 𝐡 𝑃

Persamaan laju reaksi βˆ’π‘Ÿπ΄ = π‘˜πΆπ΄πΆπ΅

Diketahui 𝐢𝐴 = 𝐢𝐴0(1 βˆ’ 𝑋) dan 𝐢𝐡 = 𝐢𝐡0(1 βˆ’ 𝑋)

Maka – π‘Ÿπ΄ = π‘˜πΆπ΄πΆπ΅

βˆ’π‘Ÿπ΄ = π‘˜πΆπ΄0(1 βˆ’π‘‹) 𝐢𝐡0(1 βˆ’π‘‹)

βˆ’π‘Ÿπ΄ = π‘˜πΆ2(1 βˆ’ 𝑋)2

Untuk reaktor PFR, mole balance

𝐹𝐴0

𝑑𝑋

𝑑𝑉= βˆ’π‘Ÿπ΄

𝐹𝐴0

(βˆ’π‘Ÿπ΄)

0.8

0

𝑑𝑋 = 𝑑𝑉𝑉

0

𝐹𝐴0

(βˆ’π‘Ÿπ΄)

0.8

0

𝑑𝑋 = 𝑉

Menggunakan teori five point quadrature formula (A-23) pada Appendix A.4 dan

disesuaikan dengan 𝑉 = 𝐹𝐴0

(βˆ’π‘Ÿπ΄)

0.8

0𝑑𝑋

Metode numerik five point quadrature formula

Page 11: Ujian Tengah Semester Rekbio Ibnu Maulana

𝑓 𝑋 𝑑𝑋 =𝑕

3 𝑓0 + 4𝑓1 + 2𝑓2 + 4𝑓3 + 𝑓4

𝑋4

𝑋1 dimana 𝑕 =

𝑋4βˆ’π‘‹1

4

Dicari nilai 𝑕 =0.8βˆ’0

4= 0.2

Maka, didapat 𝑋0 = 0; 𝑋1 = 0.2; 𝑋2 = 0.4; 𝑋3 = 0.6; 𝑋4 = 0.8

Untuk menghitung volume dibutuhkan data X dan data 𝐹𝐴0

(βˆ’π‘Ÿπ΄). Data X sudah didapat dan

data 𝐹𝐴0

(βˆ’π‘Ÿπ΄) ditentukan dengan pengolah angka excel menggunakan persamaan βˆ’π‘Ÿπ΄ =

π‘˜πΆ2(1 βˆ’π‘‹)2 sehingga nilai

𝐹𝐴0

(βˆ’π‘Ÿπ΄) dapat ditentukan tergantung oleh nilai X (X sebagai

variabel bebas dan 𝐹𝐴0

(βˆ’π‘Ÿπ΄) sebagai variabel terikat).

X 𝐹𝐴0

(βˆ’π‘Ÿπ΄) (π‘š3)

0 129.63

0.2 202.55

0.4 360.08

0.6 810.18

0.8 3240.74

𝑓 𝑋 𝑑𝑋 =0.2

3 129.63 + 4 202.55 + 2 360.08 + 4 810.18 + 3240.74

0.8

0

𝑉 = 542.76 π‘š3

Karena volume reaktor cukup besar (𝑉 = 542.76 π‘š3 = 54760 π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ), disarankan reaktor

disusun secara paralel (PFR paralel)