ujian orientalisme
DESCRIPTION
makalah tentang orientalismeTRANSCRIPT
ORIENTALISM : BARAT MELIHAT INDONESIA BERKACAMATA DARI
PANDANGAN BARAT MELIHAT TIMUR
Candra Andika / 1306384675
Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas IndonesiaPemikiran Politik Islam
Abstrak
Tulisan ini mengkaji istilah akademis mengenai orientalism, yaitu mengenai cara
pandang barat melihat timur serta bentuk strategi barat dalam mendominasi timur yang
kemudian dikaitkan dengan konteks barat memandang Indonesia serta konteks penyebaran
ideologi kebebasan di era globalisasi yang terlihat sebagai bentuk neokolonialisme. Dalam
menganalisis cara pandang barat melihat Indonesia penulis menggunakan kajian-kajian teks
akademisi, yaitu bagaimana ilmuan barat menjabarkan dan menulis mengenai Indonesia.
Kemudian melihat relevansi dari penyebaran pemahaman yang dikemas dalam kajian-kajian
teks akademisi tersebut di era globalisasi saat ini sebagai strategi barat dalam menunjukkan
otoritas kekuasaan superrior atas negara lain khususnya Indonesia.
Kata kunci : Orientalism, Neokolonialisme, Globalisasi
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu
negara dengan mayoritas penduduk
Islam1. Dalam sejarah
perkembangannya Islam juga
memberikan kontribusi bagi
terbentuknya negara kesatuan
republik Indonesia. Sebagai negara
dengan pennduduk mayoritas Islam
sudah tentu menjadi perhatian
tersendiri bagi setiap negara yang
ingin mengamatinya. Jika dilihat dari
konteks yang terjadi pada saat ini
Islam dapat dikatakan sebagai salah
satu agama yang didefinisikan
tersendiri oleh masyarakat barat pada
umumya sehingga setiap negara yang
mayoritas penduduk Islam maka
terdapat definisi tertentu bagi negara
tersebut. Melihat dari istilah wacana
akademik yang dikemukakan oleh
Edwar Said yaitu orientalism yang
dapat diartikan sebagai istilah dari
fenomena yang terbangun pada
masyarakat barat mengenai cara
pandang barat melihat timur. Serta 1 Yayasan Risalah Pers, Risalah,(Penerbit : UniversityOf Michigen.2000), hlm 9
1 | P a g e
Orientalism juga dapat diartikan
sebagai cara barat berurusan dengan
timur dengan cara membuat
pernyataan tentang timur,
mengkategorikan pandangan tentang
timur, menggambarkan semua
persoalan tentang timur, serta
menyelesaikan segala persoalan yang
berkaitan dengan timur singkatnya
dapat diartikan sebagai gaya barat
dalam mendominasi, serta merebut
otoritas tentang orient (timur)2. Dari
cara pandang orientalism yang telah
dijabarkan sebelumnya penulis
berusaha untuk mengakaitkan konteks
cara pendang tersebut kedalam
konteks cara barat memandang
Indonesia. Jika dilihat dengan
konteks Barat memandang Indonesia
Indonesia, penulis sedikit beranjak
dari salah seorang pengamat politik
barat yang berargumen mengenai
Indonesia seperti Kingsburry ia
mengatakan tentang ketidakpastian
masa depan Indonesia yang dimana
dalam bukunya Kingsburry memulai
ceritanya dengan menggambarkan
situasi keadaan Indonesia dengan
berbagai tradisi masyarakat seperti
wayang kulit dan tradisi lainnya3.
Dari awal cerita yang dikemukan oleh
Kingsburry penulis melihat ada cara
pandang orientalis yang dilekatkan
Kingsburry pada argumennya dalam
menjabarkan kondisi kehidupan
masyarakat di Indonesia. Gambaran
yang terbentuk dari argumen yang
dikemukan oleh Kingsburry
merupakan salah satu gambaran
bagaimana barat memandang
Indonesia sebagai negara tradisional
serta membutuhkan bantuan dalam
menyonsong kemajuan, sehingga
dengan arti kata Indonesia
membutuhkan bantuan barat guna
mencapai kemajuan tersebut. Namun
di sisi lain penulis melihat ada cara
pandang baru yang terbangun oleh
masyarakat barat melihat Indonesia
sebagai negara yang kurang mampu
berdiri sendiri tanpa bantuan dari
barat yang kemudian diperkuat
dengan pendekatan standar media
barat mengenai gambaran dunia
ketiga yang digambarkan sebagai
negara yang banyak muncul
kerusuhan, pelanggaran HAM, serta
aksi militer4. Selain itu jika dilihat
dari konteks kekinian pada era
2 Edwar Said, Orientalism, (1995:3)
2 | P a g e
globalisasi adanya penyebaran paham
seperti paham kebebasan yang berasal
dari barat sebenarnya bisa dipahami
sebagai penyebaran paham dimana
paham tersebut dijadikan nilai
universal kemudian dengan nilai
tersebut secara tidak langsung
masyarakat Indonesia disugukan pada
suatu persoalan akan pembenaran atas
superioritas barat saat ini.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut,
penulis memiliki dua pertanyaan mendasar
yang akan dijadikan sebagai pertanyaan
dalam pembahasan, yaitu:
1. Bagaimana cara pandang barat melihat
Indonesia jika dikaitkan dengan
pemikiran orientalism yang
dikemukankan oleh edwar said?
2. Apakah cara pandang barat terhadap
Indonesia jika dilihat dari konteks
globalisasi saat ini dapat dikatakan
sebagai neokolonialisme ?
Orientalism barat terhadap
Indonesia .
Sebagaimana yang telah dijelaskan
sebelumnya orientalisme merupakan cara
pandang barat melihat orent (timur). Jika
dilihat dari latar belakang munculnya
pemikiran orientalm yang dikemukan oleh
Edwar Said maka hal tersebut menurut Said
tidak bisa dilepaskan dari pengalaman
khusus bangsa Eropa terhadap orient
(timur) yang dimana orient (timur)
merupakan bagian dalam peradaban dan
budaya material eropa5. Orientalism yang
dijabarkan oleh said pada intinya
merupakan salah satu cara pandang atau
representasi yang terbangun di barat dalam
melihat timur (orient)6. Orientaism itu
sendiri merupakan istilah yang digunakan
oleh said dalam menjabarkan bagaimana
istilah tersebut dapat diterima atau
dimengerti. Pertama istilah tersebut
digunakan untuk merujuk pada orang-orang
yang mengajar, menulis serta meneliti
tentang timur. Kedua sebagai gaya
pemikiran yang terbangun di barat dalam
membedakan antara barat (occidental) dan
timur (orient). Ketiga untuk merujuk pada
lembaga-lembaga di barat yang menangani
segala persoalan mengenai timur (orient)7.
Said menjelaskan bahwa orientalims
merupakan istilah yang dipakai untuk
merujuk ketiga hal sebelumnya yang
dimana ketiga persoalan tersebut
merupakan persoalan yang saling terkait
satu sama lain. Jika dilihat poin satu dan
dua yang dijabarkan sebelumnya maka
dapat dilihat bahwa lebih kepada orang-
3 Simon Philpott dkk, Meruntuhkan Indonesia politik postkolonial & otoritarianisme, (Penerjemah : Lkis Yogyakarta, 2003)
3 | P a g e
orang akademinisi yang mengkaji lebih
jauh tentang orient yang dimana pada
akhirnya kajian-kajian tersebut dijadikan
salah satunya kajian tektual yang dapat
membenarkan bentuk dominasi barat
terhadap orient (timur). Dominasi tersebut
dibungkus oleh tekstual pengetahuan yang
dibuat oleh kelompok-kelompok
akademinisi di barat. Masyarakat barat
melihat timur pada umumnya dilihat
sebagai objek yang tidak pernah dan dapat
menjadi objek yang bebas nilai dalam artian
penilian masyarakat barat terhadapa timur
telah direprensentasikan sebelumnya oleh
generasi satu ke generasi lainnya sehingga
pandangan yang berkembang merupakan
pandangan yang subjektif dan tidak
memberikan ruang pada realitas yang
sebenarnya. Fenomena yang terbangun
atas istilah orientalm terlihat sebagai salah
satu istilah yang mendominasi satu pihak
oleh pihak lain. Said menjabarkan hal
tersebut pada keadaan dimana pandangan
orientalims barat terhadap timur
berkembang pada bab 19 seiring dengan
masa kejayaan ekspansi impirialm Eropa
atau barat di negara-negara tertentu,
sehingga hal tersebut memperlihatkan
adanya pembangunaan refrensi yang
bertujuan untuk melanggengkan dominasi
barat terhadap timur. Pandangan
orientalism yang dijabarkan sebelumnya
tidak dapat dianggap sebagai pandangan
yang hanya terfokus pada spesifik satu
wilayah saja seperti timur, pandangan
tersebut dapat saja terbangun sebagai
pandangan barat yang melihat seluruh
wilayah guna membangun dan membentuk
pola pemikiran baru untuk tujuan tertentu
seperti neokolonialisme terhadap negara
lain. Jika dikaitkan dengan konteks
Indonesia bagaimana barat melihat
Indonesia sebenarnya tidak bisa dipungkuri
pandangan orientalism tersebut bisa saja
juga melekat pada Indonesia mengingat
Indonesia merupakan negara dengan
masyoritas penduduk Islam. Penulis dengan
melihat relitas-relitas empiris bagaimana
ilmuan barat menulis dan menjabarkan
suatu hal mengenai Indonesia. Salah satu
ilmuan barat yang menulis mengenai
Indonesia ialah seperti Kingsburry.
Kingsburry pernah menjabarkan dalam
bukunya mengenai gejola politik di
Indonesia yang dimana pada awal
penjabarannya Kingsburry memulainya
4 Ibid.,5 Jenny Edkins dan Nick Vaughan, Teori-terori kritis : Menantang pandangan utama studi internaional. (Penerbit : Pustaka Pelajar, 2010) hlm 3866 Ibid., hlm 3877 Ibid.,
4 | P a g e
dengan menjabarkan berbagai bentuk
budaya Indonesia seperti wayang kulit, dan
tradisi lainnya8. Dari tulisan tersebut
sebanarnya dapat kita lihat dan ketahui
bahwa Kingsburry melihat Indonesia
dengan keadaan yang tradisonal dan kurang
modern, namun pada dasarnya
pandangngan barat terhadap Indonesia dari
sisi orientalism yang dijabarkan oleh Said
jika dilihat dari sisi epistimologis maka
barat memandang Indonesia bukan atas
dasar permusuhan dari kedua negara namun
lebih kepada pemisahan yang tegas
mengenai negara yang mendominasi dan
didominasi. Selain itu jika dilihat dari
konteks sejarah diskursus politik Indonesia
dari kaca mata media barat melihat dan
menjelaskan mengenai Indonesia dapat kita
liat bedasarkan kejadian massa krisis
ekonomi dan moneter pada tahun1997 yang
dimana kejadian tersebut ternyata sangat
sedikit menarik perhatian media
internasional. Kemudian laporan Indonesia
mengenai pristiwa tersebut dari kaca mata
media barat lebih disesuaikan dengan
pendekatan standar terhadap dunia ketiga
seperti kerusuhan, bencana alam, seta
pelanggaran ham9. Dari penjabaran
sebelumnya dapat ditarik dua point penting
bagaimana barat memandang Indonesia
yaitu pertama dari para ilmuan barat yang
dimana para ilmuan barat melihat dan
menilai Indonesia dengan menggunakan
defenisi yang telah memposisikan Indonesia
berbeda dengan lainnya dengan definisi
yang dapat dikatakan lebih rendah
derajatnya ketimbang negara barat sehingga
defenisi tersebut terlihat sebagai defenisi
yang disatu kondisi membenarkan citra
barat sebagai pelopor kemajuan, atau
dengan kata lain membenarkar dominasi
barat atas Indonesia. Kedua jika dilihat dari
media barat melapokan berita mengenai
Indonesia dapat dikatakan media barat
memberikan gambaran berita tersebut
sebagai gambaran berita dimana Indonesia
masih butuh campur tangan barat untuk
menjadi negara maju dan mandiri sehingga
campur tanggan tersebut secara tidak
langsung dapat menjadi dominasi identitas
global yang dipahami sebagai identitas
dominasi barat atas Indonesia.
Orientalism Barat terhadap
Indonesia Sebagai Bentuk
Neokolonialisme di era Globalisasi.
Neokolonialisme merupakan suatu bentuk
penjajahan baru yang dimana dapat
berbentuk cara atau stategi untuk
mendominasi negara satu atas negara
lainnya, cara tersebut dapat berupa bantuan
8 Simon Philpott dkk .0p.cit9 Ibid., hlm 4
5 | P a g e
ekonomi yang dimana agar membuat
negara satu ketergantungan dengan negara
lain atau pun dapat berupa penyebaran
pemahaman baru10. Konsep
neokolonialisme dapat dilihat sebagai
bentuk ancaman baru yang berlaku melalui
ideologi perjuangan kebebasan tanpa batas
seperti era globalisasi11. Dari penjabaran
sebelumnya jika dikaitkan dengan kontek
Indonesia pada saat ini pada era globalisasi
terlihat bahwa serangkaian proses global
tersebut secara tidak langsung dapat
mengubah berbagai aspek kehidupan
masyarakat mulai dari sosial, politik,
ataupun ekonomi. Dengan perubahan
tersebut secara garis besar tidak bisa
dipungkiri bahwa telah mengakibatkan
beberapa persoalan yang dimana khususnya
Indonesia menjadi negara yang bergantung
dengan negara lain dillihat dari konteks saat
ini Indonesia masih menjadi negara yang
berkambang, yang perlu dipahami proyek
penyebaran pemahaman kebebasan secara
global tersebut terlihat sebagai bentuk
bantuan untuk kemajuan namun proyek
tersebut jika dari kaca mata orientalism
tidak lebih sebagai proyek penaklukan dan
dominasi. Proyek penyebaran pemahaman
kebebasan pada era globalisasi yang
digagas oleh negara-negara lain seperti
barat melalui kajian-kanjian akademisi
tersebut dalam kontek negara Indonesia jika
dilihat dari paham akademinisi yang
dikemukakan oleh Said mengenai
orientalism sebenarnya dapat dipahami
sebagai cara atau stategi barat dalam
berurusan dengan Indonesia sehingga
dengan cara tersebut membuat Indonesia
menjadi negara yang mengakui sekaligus
membenarkan akan dominasi barat atas
Indonesia pada era globalisasi. Pernyataan
konteks pada Indonesia yang penulis
jabarkan sebelumnya hampir sama dengan
konteks bagaimana barat melalui Napoleon
mendominasi mesir, sebuah strategi dimana
penyebaran pemahaman budaya baru untuk
perampasan pemahaman budaya lokal
melalui pemahaman akademisi gagasan dan
teks-teks12. Kemudian tek-teks tersebut
digunakan untuk menyebaraksn
pemahaman dan keyakinan legitimasi
pendudukan Perancis serta menyakinkan
bahwa kedatangan pemahamana tersebut
sebagai penunjang kemajuan bagi Mesir itu
sendiri13. Melalui analisis orientalsm
mengenai peristiwa yang terjadi pada Mesir
dan Indonesia di era globalisasi sebenarnya
terlihat sebagai proyek-proyek khusus yang
dapat membentuk pandangan dunia global
yang meliputi penyebaran pemahaman
10Hersri Setiawan, Kamus Gestok,(Penerbit : Galang Press, 2003), hlm 194
6 | P a g e
global sebagai proyek penaklukan dan
dominasi serta menbentuk hegemoni yang
dapat diterima akal sehat oleh semua orang
dan negara secara umum. Dari penjabaran
sebelumnya dapat ditarik dua point penting
yaitu pertama penyebaran paham kebebasan
pada era globalisasi di Indonesia oleh barat
melalui tulisan akademisi dan kajian
terhadap Indonesia, jika dilihat dari kaca
mata orientalim telihat sebagai proyek
neokolonialism untuk membenarkan dan
menegaskan bahwa gagasan barat sebagai
gagasan kolektif dan superioritas. Kedua
proyek penyebaran pemahaman melalui
teks-teks akademisi dan media informasi
seperti yang penulis jabarkan sebelumnya
terlihat sebgai stetegi barat dalam berurusan
dengan Indonesia yang pada akhirnya
strategi tersebut tidak lebih sebagai proyek
dominasi dalam bentuk neokolonialisme
Kesimpulan
Cara pandang orientalism barat
terhadap Indonesia terlihat sebagai cara
pandang pemisahan dunia barat yang maju
serta Indonesia yang lebih tradisonal
dengan indikator dunia ketiga yang masih
membutuhkan barat dalam proses
memajukannya. Kemudian dari pemisahan
tersebut terlihat bahwa ada penekanan
unsur hirarkis yang menegaskan derajat
barat yang lebih tinggi ketimbang
Indonesia. Para era globalisasi saat ini
Indonesia dari kaca mata orientalism dapat
dipahami sebagai penyebaran pemahaman
budaya secara global yang dimana
Penyebaran pemahaman secara global
tersebut bisa artikan sebagai stetegi barat
dalam berurusan dengan Indonesia yang
pada akhirnya strategi tersebut tidak lebih
sebagai proyek dominasi dalam bentuk
neokolonialisme. Pemahaman tersebut
dibungkus melalui teks-teks kajian
akademis guna menegaskan dan menunjang
proyek neokolonialisme untuk
mendominasi negara satu atas negara
lainnya khususnya Indonesia.
.
11 Dewan budaya,( Original from : University Of Michigen, 2005), hlm 1412Jenny Edkins dan Nick Vaughan, 0p.cit.13 Ibid., hlm 388
7 | P a g e
Referensi
Yayasan Risalah Pers,Risalah,(Penerbit : UniversityOf Michigen.2000)
Simon Philpott dkk, Meruntuhkan Indonesia politik postkolonial & otoritarianisme, (Penerjemah: Lkis Yogyakarta, 2003)
Jenny Edkins dan Nick Vaughan, Teori-terori kritis : Menantang pandangan utama studi internaional,(Penerbit : Pustaka Pelajar, 2010)
Hersri Setiawan, Kamus Gestok,(Penerbit : Galang Press, 2003)
Dewan budaya,(Original from : UniversityOf Michigen, 2005)
Edwar Said, Orientalism, (1995:3)
Edward Said on Orientalism. Melalui https://www.youtube.com/watch?v=fVC8EYd_Z_g diakses pada 3
April 2015 pukul 19.25 WIB
8 | P a g e