uji sifat fisik dan kimia cairan tubuh

52
5/10/2018 UjiSifatFisikDanKimiaCairanTubuh-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 1/52 LAPORAN TETAP BIOKIMIA II  OLEH : RA’YAL AINI NIM : G1C 008 012 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS MATARAM 2011

Upload: rayal-aini

Post on 08-Jul-2015

1.154 views

Category:

Documents


48 download

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 1/52

LAPORAN TETAP BIOKIMIA II 

OLEH : RA’YAL AINI

NIM : G1C 008 012

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS MATARAM

2011

Page 2: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 2/52

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa karena berkat limpahanrahmat dan hidayahnya penyusunan laporan ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan mata kuliah Biokimia 2.

Pembuatan laporan ini,merupakan hasil praktikum yang bertujuan untuk memahami secara

mendalam materi-materi kuliah dan mengetahui prosedur kerja dari praktikum yang telah

dilakukan.Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu,kritik dan

saran yang sifatnya membangun bagi penyempurnaan penyusunan laporan selanjutnya sangatdiperlukan.Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa kimia.

Mataram, 24 Juni 2011

Penulis

Page 3: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 3/52

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................................... I

Halaman Pengesahan........................................................................................................... II

Kata Pengantar .................................................................................................................... III

Daftar Isi ............................................................................................................................... IV

Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh ............................................................................... 1

Menetapkan Kadar Kolesterol ............................................................................................... 19

Penetapan Amilase (Wohlgemuth) ........................................................................................ 36

Page 4: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 4/52

UJI SIFAT FISIK DAN KIMIA CAIRAN TUBUH

(AIR LIUR DAN EMPEDU)

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1.  Tujuan : Mengetahui sifat fisik dan kimia dari cairan tubuh yaitu air liur danempedu.

2.  Hari, tanggal : Senin, 21 Mei 2011.

3.  Tempat : Laboratorium Kimia Lantai II , Fakultas MIPA Universitas Mataram

B. LANDASAN TEORI

Saliva atau air liur adalah cairan yang lebih kental dari air biasa. Tiap hari sekitar 1-1,5

liter saliva dikeluarkan oleh kelenjar saliva. Saliva terdiri atas 99,24% air dan 0,58% terdiri

atas ion-ion Ca2+, Mg2+, Na+, K +, PO43-, Cl ‾ , HCO3

 ‾ , SO42‾ , dan zat-zat organik seperti musin

dan enzim amilase atau ptialin. Musin suatu glikoprotein dikeluarkan oleh kelenjar sublingual

dan kelenjar submandibular, sedangkan ptialin dikeluarkan oleh kelenjar parotid. Saliva

mempunyai pH antara 5,75 sampai 7,05. Pada umumnya pH saliva adalah sedikit dibawah 7

(Poedjiadi, 2007: 235).

Air liur (saliva) disekresi oleh tiga pasang kelenjar besar yaitu parotis, submaksilaris,

dan sublingualis. Selain itu, air liur juga disekresi oleh beberapa kelenjar kecil dalam mukosa

mulut seperti labialis, lingualis, bukal dan palatal. Sekresi air liur dari kelenjar ke dalam mulut

dapat disebabkan oleh rangsangan lokal dalam mulut atau oleh perangsangan pusat akibat

rangsang psikis atau somatik. Air liur dalam rongga mulut berfungsi sebagai pelicin dan untuk 

membasahi makanan saat dikunyah sehingga mudah ditelan. Air liur juga merupakan tempat

ekskresi obat-obat tertentu seperti alkohol dan morfin. Air liur mengandung air kira-kira99,5%. Sekitar dua pertiga dari bahan terlarut dalam air liur merupakan bahan organik dan

sepertiganya adalah bahan anorganik. Komponen anorganik air liur antara lain adalah

natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfat dan bikarbonat. Sedangkan kandungan organik 

air liur terutama terdiri atas musin dan enzim amilase, bahan organik lain yang juga terdapat

dalam jumlah sedikit adalah urea, kolesterol, hormon-hormon tertentu dll. Saliva juga

mengandung berbagai macam sel, seperti sel epitel mukosa mulut, leukosit dan bakteri

(Prijanti, 1999: 22).

Liur mengandung amilase dan lipase. α-amilase liur mampu membuat pati dan glikogen

dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida lain dengan menyerang ikatan glikosidat α (1-

4). Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH 4,0 atau kurang, sehingga kerja pencernaan

makanan di dalam mulut akan terhenti begitu lingkungan lambung yang asam menembus

 partikel makanan. Pada banyak hewan, enzim amilase liur sama sekali tidak dijumpai

(Murray, 2001: 632).

Cairan lain yang terdapat dalam tubuh yang juga berperan pada pencernaan makan yaitu

cairan empedu. Cairan empedu dibuat dalam hati dan disimpan dalam kantung empedu

apabila tidak digunakan. Kantung empedu ini terdapat melekat pada hati. Pada waktu ada

Page 5: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 5/52

 proses pencernaan makanan, kantung empedu berkontraksi, dan mengeluarkan cairan empedu

ke dalam duodenum, melalui saluran yang menyatu dengan saluran cairan pankreas pada

 bagian akhir. Cairan empedu merupakan cairan jernih, berwarna kuning, agak kental, dan

mempunyai rasa pahit. Selama 24 jam dihasilkan cairan empedu sebanyak 500 mL sampai

700 ml. Kontraksi dan pengenduran kantung empedu diatur oleh hormon kolesistokinin yang

dibentuk dalam sel usus, sebagai akibat adanya makanan yang masuk ke dalam usus, terutama

 protein dan lemak (Poedjiadi, 2007: 244).

Empedu merupakan prodak hati, mempunyai peranan penting pada pencernaan

makanan terutama lemak. Empedu hati, sebelum disekresi kelumen intestinal lebih dahulu

disimpan dikandung empedu. Kandung empedu akan mengosongkan isinya selama proses

 pencernaan berlangsung di dalam intestin. Empedu dan kelenjar pancreas bermuara ditempat

yang sama di dalam intestin. Pengosongan empedu dirangsang oleh hormon kolesistokinin,

salah satu komponen hormone Boyliss & Starling selama berada di dalam kandung empedu,

empedu akan mengalami proses pemekatan melalui cara absorpsi air (Hardjasasmita, 1992;

27)Meskipun hati bukan suatu organ yang tepat dari pencernaan, sekresinya, empedu

memegang peranan penting dalam pencernaan lemak. Empedu dihasilkan secara terus-

menerus oleh hati, tapi ditampung dalam sebuah alat penampung ialah kantung empedu

diantara waktu makan. Bila makanan masuk ke duodenum, lepasnya kolesistokinin akan

merangsang konsentrasi kantung empedu dan keluarnya empedu yang dihimpun ke dalam

duodenum. Empedu kecuali garam empedu mengandung bahan lainnya, antara lain ialah

 pigmen empedu, pigmen empedu ini adalah ahsil pemecahan pigmen sel darah merah,

hemoglobin, yang dipindahkan oleh hati dari sel-sel darah merah yang tua. Warna kecoklatan

 pigmen empedu ini memberi warna coklat yang khass dari feses atau tinja (Kimball, 1983;

171).

Empedu manusia berwarna kuning keemasan, namun bila dibiarkan pada udara terbuka

maka warnanya akan berubah menjadi hijau, biru, dan coklat karena pigmen empedu

teroksidasi. Kandungan empedu yang penting antara lain adalah garam-garam empedu,

 pigmen empedu, lesitin, kolesterol dan garam-garam anorganik. Empedu merupakan

campuran hasil sekresi dan ekskresi. Bahan-bahan yang disekresi misalnya garam-garam

empedu, sedangkan yang disekresi misalnya pigmen empedu dan kolesterol. Pigmen-pigmen

empedu sebagian besar merupakan hasil katabolisme hemoglobin yang berasal dari

 penghancuran sel-sel darah merah oleh sistem retikuloendotelial dari hati, limpa dan sumsum

tulang. Pigmen empedu yang utama adalah biliverdin, yang berwarna hijau dan bilirubin yang

 berwarna jingga/kuning coklat. Oksidasi pigmen empedu oleh berbagai pereaksi akan

menghasilkan suatu turunan yang berwarna, misalnya mesobiliverdin (hijau hingga biru),

mesobilirubin (kuning) dan mesobilisianin (biru hingga ungu) (Prijanti, 1999: 32-33).

Page 6: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 6/52

C. ALAT DAN BAHAN

Alat : - Tabung Reaksi

- Pipet Tetes

- Rak Tabung Reaksi

- Pipet Volum

Bahan : - Air Liur 

- Empedu

- Indikator Univesal

- Kertas Saring

-  NaOH 10%

- CuSO4 

- Pereaksi Molisch 

- Asam Sulfat Pekat

- Asam Asetat Encer 

- HCl- BaCl2 2%

- HNO3 pekat

- Larutan Sukrosa 5%

- Minyak 

- Air Suling

D. CARA KERJA

Air Liur 

1.  Uji Biuret

2 mL Air Liur (tidak disaring)

- Masukkan tabung reaksi

- + 2mL NaOH 10% (campur)

- + CuSO4 

- Campur 

Hasil

2.  Uji Molisch

2 mL Air Liur (tidak disaring)

- Masukkan tabung reaksi

- + 2 tetes pereaksi Molisch

- Campur 

Hasil

- + 2 mL asam sulfat pekat (alirkan melalui dinding

tabung)

- Perhatikan dan catat perubahannya

Hasil

Page 7: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 7/52

 

3.  Uji Presipitasi

2 mL Air Liur (disaring)

-  Masukka tabung reaksi

- + 1 tetes asam asetat encer 

- Campur 

- Perhatikan dan catat yang terjadi

Hasil

4.  Uji Sulfat

1 mL Air Liur (disaring)

- Masukkan tabung reaksi

- + 3-5 tetes HCl

- + 5-10 tetes BaCl2 

- Campur - Perhatikan dan catat yang terjadi

Hasil

Empedu

1.  Sifat Empedu

Perhatikan dan catat sifat fisik empedu

2.  Uji Gmelin

3 mL HNO3 pekat

- Masukkan tabung reaksi

- Alirkan melalui dinding tabung 3 mL empedu encer 

(kedua larutan tidak bercampur)

- Perhatikan warna yang terbentuk pada perbatasan kedua

cairan

Hasil

3.  Uji Pettenkofer 

5 mL larutan empedu encer 

- Masukkan tabung reaksi

- + 5 tetes larutan sukrosa 5%

- Alirkan 3 mL asam sulfat pekat melalui dinding tabung

2 lapisan cairan

- Perhatikan cincin pada perbatasan kedua lapisan

Hasil

Page 8: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 8/52

 

4.  Fungsi Empedu sebagai Emulgator 

2 tabung reaksi

Tabung I Tabung II

- Masukkan @ 3 mL air suling

- + @ 1 tetes minyak 

Tabung I Tabung II

- + 3 mL empedu encer 

- Kocok keduanya

- Catat apakah terbentuk emulsi yang stabil

Hasil tabung I dan tabung II

E. HASIL PENGAMATAN

Air Liur 

Langkah Kerja Hasil Pengamatan

Uji Biuret

 2 ml air liur (tidak disaring) + 2 mL

 NaOH 10% (campur)

 + beberapa tetes CuSO4 (campur)

 Terbentuk 2 fase. Di atas putij keruh dan

 bagian bawah bening

 Larutan berubah menjadi biru dan setelah

dikocok larutan menjadi ungu, makin

lama dikocok larutan semakin ungu

Uji Molisch

 2 mL air liur (tidak disaring) + 2 tetes

 pereaksi Molisch (campur)

 + 2 mL asam sulfat pekat (alirkan

melalui dinding tabung)

 Larutan menjadi keruh dan terdapat butir 

hitam

 Terbentuk cincin, dan terdapat 3 fase

Atas : putih keruh agak cokelat

Tengah: cincin ungu

Bawah : putih bening

Uji Presipitasi 2 ml air liur (disaring) + 1 tetes asam

asetat encer (campur)

 Setelah disaring air liur menjadi bening.

Larutan menjadi putih keruh dan

terbentuk buih dipermukaan larutan

Uji Sulfat

 1 mL air liur (disaring) + 3-5 tetes HCl

 + 5-10 tetes BaCl2 2% (campur)

 Warna larutan menjadi bening

 Menjadi lebih bening

Page 9: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 9/52

 

Empedu

Langkah Kerja Hasil Pengamatan

Sifat Empedu

 Perhatikan dan catat sifat fisik empedu Terdapat lendir berwarna hijau, memiliki

selaput seperti kantung yang di dalamnya

terdapat cairan kental berwarna hijau tua

Uji Gmelin

 HNO3 pekat + 3 mL empedu encer (tidak 

 bercampur)

 Terbentuk beberapa fase, paling atas

hijau, selanjutnya hitam, cokelat, merah

kekuningan dan paling bawah bening.

Setelah didiamkan beberapa detik 

terdapat 4 fase dengan warna berbeda;

I (paling atas): coklat tanah

II : orange kemerahanIII : kuning

IV (paling bawah) : bening

Uji Pettenkofer 

 5 mL empedu encer + 5 tetes larutan

sukrosa

 Alirkan 3 mL asam sulfat pekat melalui

dinding tabung (terbentuk 2 lapisan)

Timbul gelembung (busa) di atas.

Terbentuk 3 lapisan:

Lapisan atas : warna hijau

Lapisan tengah : agak hitam

Lapisan bawah : agak bening coklat

Fungsi Empedu sebagai emulgator 

  2 tabung reaksi @ masukkan 3 mL air 

suling + @ 1 tetes minyak 

  Tabung II + 3 mL empedu encer 

  Kocok kedua tabung

 Tabung I dan II antara air suling dan

minyak berpisah

 Ya.

Di bagian paling atas terbentuk emulsi.

Minyak tersisa sedikit, ada yang larut dan

ada yang tidak larut.

F. ANALISIS DATA

Persamaan reaksi1. Air Liur Uji biuret

Page 10: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 10/52

 

Uji molish

Page 11: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 11/52

 

Uji presipitasi

Uji sulfat

2. Empedu

Uji gmelin

Bilirubin + HNO3  → cincin kuning (Choletelin) 

Page 12: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 12/52

 

Uji Pettenkoffer 

O

OH

H

OH

OH

H

OH OHO

HH

H

OH

OH

H OH

H

OH

Oterhidrolisis

OH

O

H OH

OH H

H OH

H OH

sukrosaglukosa  

OH

O

H OH

OH H

H OH

H OH

glukosa

+ H2SO4 CO

CH

C

CH

CH

O

H2C

OH

5-hidroksimetil furfural

CO

CH

C

CH

CH

O

H2C

OH

5-hidroksimetil furfural

+ asam-asam empedu kompleks hijau kehitaman

Uji empedu sebagai emulgator Garam-garam empedu + minyak → micelles 

Micelles + air → larut 

Page 13: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 13/52

 

G. PEMBAHASAN

Pencernaan makanan yaitu pengubahan makanan dari sejak awal hingga menjadi bentuk 

molekular yang siap untuk diserapmelalui dinding usus. Proses ini berlangsung dalam sistem

 pencernaan makanan yang terdiri dari berbagai organ tubuh yaitu mulut sampai empedu.Di

dalam mulut terdapat cairan air liur atau saliva yang terdiri atas enzim amilase yang dapat

membantu dalam proses penghancuran makanan secara kimiawi.

Pada praktikum ini akan dibahas mengenai sifat fisik saliva (air liur) dan empedu sebagai

organ pencernaan manusia. Percobaan pertama yang dilakukan yaitu mengamati sifat fisik dari

air liur dan empedu. Sifat fisik yang dapat di amati dari air liur tersebut, yaitu air liur terlihat

kental daripada air biasa. Sedangkan empedu terlihat berwarna hijau tua dan pekat. Warna hijau

ini disebabkan adanya pigmen biliverdin, yaitu zat warna empedu yang berasal dari pemecahan

hemoglobin pada butir darah merah. Empedu berbau amis hal ini dikarenakan empedu banyak 

mengandung garam-garam anorganik, kolesterol, lemak dan pigmen-pigmen yang bercampur 

menjadi satu sehingga menghasilkan bau yang amis. Keadaan wujud dari empedu adalah cair dan

kental, banyaknya zat-zat yang terkandung dalam empedu mengakibatkan cairan empedu kental.

Adapun percobaan yang dilakukan pada air liur atau saliva yaitu penetapan pH air liur,

uji biuret, uji molisch uji presipitasi dan uji sulfat.

Pada penetapan pH air liur dengan kertas indikator didapatkan bahwa pH air liur yaitu 8,

yang menunjukkan bahwa air liur tersebut bersifat basa. Namun pada umumnya pH saliva adalah

sedikit dibawah 7 (Poedjiadi, 2007: 235), yang artinya bersifat asam. Perbedaan pH air liur pada

 praktikum bisa disebabkan karena faktor makanan yang dikonsumsi oleh pemilik air liur.

Percobaan selanjutnya yaitu reaksi biuret yang bertujuan untuk membuktikan adanya senyawadengan ikatan peptida (protein) dalam air liur. Reaksi biuret (larutan CuSO 4 alkalis) terdiri atas

larutan NaOH dan larutan CuSO4. Cu pada larutan alkalis bereaksi dengan protein membentuk 

suatu kompleks koordinasi antara ion Cu2+ dengan gugus CO dan NH pada ikatan peptida.

Kompleks tersebut memberi warna lembayung (Prijanti, 1999: 25). Penambahan NaOH pada

reaksi biuret bertujuan agar larutan protein dalam air liur menjadi alkalis, sedangkan

 penambahan CuSO4 akan menunjukkan apakah uji ini positif atau negatif. Uji positif dari reaksi

ini ditandai dengan terbentuknya endapan ungu. Hal ini terjadi karena gugus  – CO dan –  NH dari

ikatan peptida dalam molekul protein yang di uji membentuk warna merah violet atau ungu bila

direaksikan dengan  dalam suasana alkali.Dan dari praktikum yang dilakukan uji ini positi

karena terbentuknya warna ungu pada larutan setelah dikocok. Hal ini menunjukkan adanya

ikatan peptida pada air liur tersebut.

Uji ketiga dari air liur yaitu uji Molisch yang bertujuan menunjukkan adanya karbohidrat

dalam air liur. Pereaksi Molisch terdiri dari larutan α-naftol dalam alkohol. Bila pereaksi ini

ditambahkan misalnya, pada larutan glukosa kemudian dengan hati-hati ditambahkan asam sulfat

 pekat, akan terbentuk dua lapisan zat cair dengan adanya cincin ungu (Poedjiadi, 2007: 42).

Page 14: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 14/52

Reaksi ini disebabkan oleh daya dehidrasi asam anorganik pekat terhadap karbohidrat,

membentuk furfural atau turunannya, seperti hidroksimetilfurfural. Pereaksi Molisch yang terdiri

atas α-naftol akan bereaksi dengan furfural membentuk senyawa berwarna ungu (Prijanti, 1999:

27). Dan dari hasil pengamatan yang kami lakukan terliha adanya cincin ungu yang

menunjukkan bahwa uji ini positif, artinya pada air liur terdapat adanya karbohidrat. Selain itu

 pada reaksi ini menujukkan adanya reaksi eksoterm, yang ditandai dengan dinding tabung terasa

hangat.

Uji selanjutnya yaitu uji presipitasi pada air liur yang disaring, yang bertujuan menunjukkan

adanya musin dalam air liur dengan dasar bahwa protein dapat dipresipitasi oleh asam asetat.

Hasilnya diperoleh larutan yang berubah menjadi keruh, yang menunjukkan bahwa dalam air liur 

tersebut terdapat musin yaitu suatu golongan glikoprotein, dimana protein berikatan dengan

karbohidrat.

Uji terakhir untuk air liur yaitu uji sulfat yang tujuannya untuk menunjukkan adanya sulfat

dalam air liur. Dimana dasarnya bahwa ion sulfat dapat diendapkan oleh barium. Uji positif dari

reaski ini yaitu akan terbentuk senyawa berwarna, namun dari hasil praktikum tidak didapatkanlarutan berwarna dan tidakada endapan karena larutan menjadi bening yang berarti di dalam air 

liur tidak terdapat adanya sulfat.

Pengujian kedua yaitu untuk empedu. Untuk mengetahui sifat lain dari empedu dilakukan

3 macam uji, yaitu uji gmelin, pettenkofer, dan pengujian untuk membuktikan fungsi empedu

sebagai emulgator. Uji pertama yaitu uji gmelin tujuannya untuk mengetahui adanya pigmen

empedu. Hasil yang didapat dari uji ini dengan penambahan HNO3 yaitu terbentuk beberapa

warna seperti coklat, kuning, dan bening dimana warna-warna ini merupakan pigmen dari

empedu. Hal ini terjadi karena penambahan asam nitrat pada pigmen empedu akan menghasilkan

senyawa hasil oksidasi yang berwarna.Sehingga dari percobaan ini dapat dikatakan bahwa

empedu tersebut mengandung pigmen empedu.

Uji kedua yaitu uji pettenkofer yang bertujian untuk membuktikan adanya asam empedu.

Asam-asam empedu yang terdapat dalam empedu terutama sebagai garam empedu, merupakan

turunan senyawa aromatik kompleks. Asam empedu bereaksi dengan furfural (yang terbentuk 

 pada penambahan asam pekat dan karbohidrat) membentuk turunan yang berwarna (Prijanti,

1999: 35). Pada percobaan ini terlihat bahwa setelah pnambahan asam sulfat pekat larutan

menimbulkan tiga wara yaitu hijau muda, hitam dan bening kekuningan. Hal ini menunjukkan

 bahwa pada empedu terdapat adanya asam empedu.

Uji terakhir terhadap empedu yaitu untuk membuktikan empedu bersifat sebagai emulgator atau bahan yang dapat menstabilkan emulsi. Emulsi adalah suatu suspensi penstabil yang

terbentuk dari 2 atau lebih zat cair yang tidak dapat larut satu sama lain. Untuk menstabilkan

emulsi dibutuhkan komponen ketiga yang dapat menurunkan tegangan permukaan antara kedua

fase cairan. Garam empedu mempunyai kemampuan cukup besar untuk menurunkan tegangan

 permukaan. Kemampuan ini membuat getah empedu mampu mengemulsikan lemak di dalam

usus dan melarutkan asam lemak serta sabun yang tak larut air (Murray, 2001: 634). Hasil yang

Page 15: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 15/52

didapat yaitu pada tabung 2 terbentuk emulsi dimana minyak yang ditambahkan tidak larut

semua namun tersisa sedikit yang tak larut.

H. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan

antara lain:

1.  Sifat fisik  air liur yaitu air liur terlihat kental daripada air biasa. 

2.  Empedu terlihat berwarna hijau tua dan pekat. Warna hijau ini disebabkan adanya

 pigmen biliverdin, yaitu zat warna empedu yang berasal dari pemecahan hemoglobin

 pada butir darah merah. Empedu berbau amis hal ini dikarenakan empedu banyak 

mengandung garam-garam anorganik, kolesterol, lemak dan pigmen-pigmen yang bercampur menjadi satu sehingga menghasilkan bau yang amis.

3.  Reaksi biuret yang bertujuan untuk membuktikan adanya senyawa dengan ikatan

 peptida (protein) dalam air liur, menunjukkan hasil yang positif yang ditandai dengan

terbentuknya warna ungu pada larutan.

4.  Uji Molisch yang bertujuan menunjukkan adanya karbohidrat dalam air liur dan uji

ini menunjukkan hasil positif yang ditandai dengan terbentuknya cincin ungu

5. 6.  Dari uji sulfat dapat disimpulkan bahwa dalam air liur terkandung sulfat ditunjukkan

dengan terbetuknya senyawa berwarna. Dan pada praktikum uji ini negatif 

7.  Dari uji gmelin yang dilakukan terhadap empedu dapat dibuktikan bahwa dalam

 pigmen terdapat adanya pigmen empedu yang ditunjukkan oleh terbentuknya warna-

warna setelah penambahan HNO3 

8.  Uji pettenkofer membuktikan di dalam empedu terdapat asam empedu yang

ditunjukkan oleh terbentukya warna setelah penambahan reaktan.

9.  Empedu dapat berfungsi sebagai emulgator karena mempunyai kemampuan untuk 

menurunkan tegangan permukaan

Page 16: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 16/52

 

DAFTAR PUSTAKA

Hardjasasmita, Pantjita.1992. Ikhtisar Biokimia Dasar A. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia.

Kimball, John. W.1983. Biologi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Murray, Robert K dkk. 2001. Biokimia Harper . Jakarta: Kedokteran EGC.

Poedjiadi, Anna. 2007. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.

Prijanti, Ani Retno. 1999. Penuntun Praktikum Biokimia Untuk Mahasiswa Keperawatan.

Jakarta: Widya Medika.

Page 17: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 17/52

MENETAPKAN KADAR KOLESTEROL

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1.  Tujuan : Untuk mengetahui kadar kolesterol

2.  Hari, Tanggal : Senin, 30 Mei 2011

3.  Tempat : Laboratorium Kimia, Fakultas MIPA Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI

Kolesterol merupakan steroid hewani yang terdapat paling meluas dan dijumpai

dalam hampir semua jaringan hewan. Batu kandung empedu dan kuning telur merupakan

sumber yang kaya akan senyawa ini. Kolesterol merupakan zat antara yang diperlukan dalam

 biosintesis hormin steroid, namun tak merupakan keharusan dalam makanan karena dapat

disintesis dari asetilkoenzim A. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dikaitkan dengan

arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), suatu keadaan dalam mana kolesterol dan lipid-

lipid lain melapisi dinding dalam pembuluh darah dapat dikendalikan dengan diet (Fessenden,

1986: 425).

Barangkali steroid yang paling dikeal ialah kolesterol. Dengan 27 karbon, kolesterol

dibiosintesis dari lanosterol lewat urutan reaksi, yang menyertakan pelepasan tiga atom

karbon. Kolesterol terdapat dalam semua sel hewan tetapi terutama terkonsentrasi dalam otak 

dan sumsum tulang punggung, dan pada tubuh manusia terdapat dalam darah, empedu,

adrenal korteks, dan jaringan syaraf. Jumlah total kolesterol yang ada dalam tubuh manusia

rata-rata ialah sekitar 2 ons. Tampaknya terdapat hubungan antara konsentrasi kolesterol

serum darah dan penyakit jantung koroner. Kadar di bawah 200 mg/dL dapat diterima, tetapi

kadar di atas 280 mg/dL tampaknya beresiko tinggi (Hart, 2003: 479).

Dari rumus kolesterol, dapat dilihat bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada atom

C nomor 3 mempunyai posisi β oleh karena dihubungkan dengan garis penuh.

Page 18: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 18/52

OH

CH3

CH3CH

CH3

CH2 CH2 CH2 CH

CH3

CH3

kolesterol  

Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena, dan alkohol

 panas. Bila terdapat dalam konsentrasi tinggi, kolesterol mengkristal dalam bentuk kristal

yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, dan mempunyai titik lebur 150-151˚C.

Endapan kolesterol bila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan

 pembuluh darah karena dinding pembuluh darah menjadi makin tebal. Adanya kolesterol

dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa reaksi warna. Salah satu diantaranya ialah

reaksi Salkowski. Apabila kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan larutan ini dituangkan

di atas larutan ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian

asam berwarna kekuningan dengan fluoresensi hijau bila dikenai cahaya. Bagian kloroform

akan berwarna biru dan yang berubah menjadi merah dan ungu. Larutan kolesteol dalam

kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut

mula-mula akan berwarna merah, kemudian biru, dan hijau. Ini disebut reaski LiebermanBurchard. Warna hijau yang terjadi ini ternyata sebanding dengan konsentrasi kolesterol

(Poedjiadi, 2007: 74-75).

Kolesterol adalah lipid yang terdapat pada membran sel pada jaringan hewan, dan

ditransportasikan ke plasma darah pada hewan tersebut. Sebagian besar kolesterol di dalam

tubuh kita disintesa oleh tubuh dan juga diambil dari sumber makanan. Kolesterol memainkan

 peranan penting dalam proses biokimia misalnya sebagai komponen membran sel dan sintesa

 berbagai hormon steroid. Karena kolesterol tidak larut dalam darah, maka ditransportasikan

dalam system sirkulai lipoprotein ( Sudarma, 2009: 85).

Spektofotometer adalah alat untuk mengukur transmitans (T atau %T) atau absorban

(A) suatu cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektofotometer dapat digunakan

untuk mengukur serapan baik dadaerah tampak ( sinar tampak) dengan daerah panjang

gelombang antara 380-750 nm, didaerah ultra lembayung(sinar UV atau sinar ultraviolet)

Page 19: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 19/52

dengan daerah panjang gelombang antara 200-350nm. Absorpsi dalam daerah ultraviolet dan

daerah tampak menyebabkan eksitasi elektron ikatan. Puncak absorpsi (λmaks) dapat

dihubungkan dengan jenis ikatan-ikatan yang ada dalam spesies (Khopkar, 2007: 201-202).

Absorpsi cahaya UV atau cahaya tampak mengakibatkan transisi elektonik yaitu

 promosi elektronik dari orbital keadaan dasar tereksitasi berenergi lebih tinggi. Panjang

gelombang cahaya UV atau cahaya tampak bergantung pada mudahnya promosi elekton.

Molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosi elektron, akan menyerap pada

 panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yang memerlukan energi lebih sedikit akan

menyerap pada panjang gelombang yang lebih panjang. Senyawa yang menyerap cahaya

dalam daerah tampak( yakni senyawa berwarna) mempunyai elektron yang lebih mudah

dipromosikan dari pada senyawa yang menyerap pada panjang gelombang UV yang lebih

 pendek. Panjang gelombang absorpsi biasanya dilaporkan sebagai λmaks, yakni panjang

gelombang pada titik tertinggi kurva. Ahli kimia menyatakan absorpsi energi itu sebagai

absortivitas molar dan bukan sebagai absorbans sebenarnya. Sering kali spektra UV dialur 

untuk menunjukkan atau log dan bukan A sebagai ordinat (Fessenden, 1986: 437-439):

= A/ cl

= absortivitas molar 

A= absorbans

c = konsentrasi , dalam M

l= panjang sel , dalam cm

C. ALAT DAN BAHAN

Alat : - Alat Spektrofotometer UV

- Vortex Mixer 

- Tabung Reaksi

- Rak Tabung Reaksi

- Penutup Tabung Reaksi

- Pipet Volum

- Pipet Tetes

- Penjepit

Page 20: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 20/52

- Penangas Air 

Bahan : - Alkohol Absolut

- Serum (tinggi dan rendah)

- Petroleum Eter 

- Colour Reagent (1,0 mgr FeCl3.6H2O/ml asam asetat glasial)

- Colour Reagent (0,000 gr FeCl3.6H2O/ml asam asetat glasial)

- Kolesterol Standar 

- H2SO4 pekat

- Asetat glasial

- Aquades

D. SKEMA KERJA

 Uji Sampel

25 mL alkohol absolut

Masukkan dalam tabung reaksi bertutup (S)

+ 0,1 ml serum

Kocok 

Hasil

+ 5 ml petroleum eter (tutup tabung)

Campur dengan vortex mixer (30 detik)Hasil

+ 3 ml aquades

Kocok (10-15 detik)

Diamkan sampai terbentuk 2 lapisan

Lapisan Atas Lapisan Bawah

Ambil, masukkan tabung reaksi lain

Uapkan, Masukkan penangas (80°C)

Biarkan mengering di udara terbuka

Hasil

+ 4 ml colour reagent (1 ml FeCl3 . 6H2O / ml asam asetat glasial)

Sampel Blangko

Page 21: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 21/52

penangas air  5 menit Masukkan 4 mL asam asetat

Dinginkan pada suhu kamar glasial

+ 3 mL asam sulfat pekat

Kocok dengan vortex mixer 

Diamkan dalam ruang gelap (30 menit)

Ukur A dan %T S terhadap B (λ=560 nm) 

Hasil

 Kurva kalibrasi

Larutan kolesterol standar 0,05 mg/ml petroleum eter 

Masukkan masing-masing dalam 3 tabung reaksi

Tabung I Tabung II Tabung III

(0,5 mL) (1 mL) (2 mL)

Uapkan →kering (penangas air 80°C), sisanya

uapkan pada suhu kamar 

Hasil

+ 4 ml colour reagent (1 ml FeCl3 . 6H2O / ml

asam asetat glasial)

Sampel Blangko

penangas air  5 menit Masukkan 4 mL asam asetat

Dinginkan pada suhu kamar glasial

+ 3 mL asam sulfat pekat

Kocok dengan vortex mixer 

Page 22: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 22/52

Diamkan dalam ruang gelap (30 menit)

Ukur A dan %T S terhadap B (λ=560 nm) 

Hasil

E. HASIL PENGAMATAN

a. Uji sampel

Langkah Kerja

Pengamatan

Serum 246 Serum 177

I.  uji sampel

1.  Sediakan tabung reaksi

tertutup ( tabung S)

2.  2,5 ml alkohol absolut ke

dalam tabung reaksi

3.  Tambahkan 0,1 ml serum

kocok 

4.  Tambahkan 5,0 ml

 petroleum eter, tutup

tabung reaksi rapat – rapat

5.  Campur dengan vortex

mixer selama 30 detik 

6.  Tambahkan 3 ml aquades

dan kocok lagi selama 10  –  

15 detik, kemudia

didiamkan sampai terjadi

2 lapisan

7.  Ambil lapisan atas

masukkan dalam tabung

reaksi.

8.  Uapkan dalam penangas air 

1.  Bening

2.  Terbentuk endapan

 putih

3.  Tidak 

menyatu/bercampur 

4.  V=1,5 x 1000pm

Semakin terpisah

endapan semakin

 padat

5.  Terbentuk 2 lapisan .

lapisan atas bening ,

lapisan bawah putih,

keruh dan ada

endapan /gumpalan

 putih.

6.  Lapisan atas bening

7.  Terdapat bercak-

 bercak merah

8.  Terbentuk 2 lapisan

atas benin dan bawah

endapan hijau

Hasil (2-12) sama

dengan serum 246

sedangkan yang ke

13. endapan naik 

kepermukaan terbentuk 

2 lapisan bawah bening

atas endapan hijau (tidak 

 banyak /seperti terbentuk 

cincin)

Page 23: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 23/52

denga temperatur 800

C (

dalam chemical hood )

samapai cairan tinggal

sedikit ambil tabung dan

 biarkan mengering

9.  Tambahkan 4,0 ml Colour 

 Reagent  

10. Ambil tabung lain untuk 

 blangko

11. Masukkan 4,0 ml Colour 

 Reagent  ( 0,000 gr 

FeCl36H2O/ml asam asetat

glasial).

12. Masukkan tabung S dalam

 penagas air beberapa menit

kemudian dinginkan

13. masukkan 3,0 ml H2SO4 

 pekat kedalam tabung S

dan B dengan mengalirkanmelalui dinding tabung

yang dimiringkam.

14. Kocok dengan vortex

mixer.

15. Diamkan tabung S dan B

dalam ruang gelap selama

30 menit.

16. Ukur A dan % T larutan S

terhadap B dengan

spektrometer pada = 560

nth

12. sama dengan yang 9

akan tetapi filtrat(atas)

lebih bening dan endapan

lebih memisah

13. terbebtuk 3 lapisan:

atas berwarna hijau,

tengah berarna hijau

muda agak kekuningan,

dan bawah berwarna

 bening.

15. sama dengan hasil

 pengamatan ke 13

16. λ= 560 nm 

Page 24: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 24/52

 

 b. Kurva kalibrasi

Langkah Kerja Pengamatan

1. Sediakan 3 tabung reaksi, masing-msing

diisi 0,5 ml; 1,0 ml; dan 2 ml larutan

kolesterol standar 0,05 mg/ml petroleum

eter.

2. kira-kira 0,2 ml

  Tabung 1 = + colour reagent

(warna hijau keruh)

  Tabung 2 = + colour reagent

(warna hijau keruh)

  Tabung 3 = + colour reagent

(warna hijau keruh)

  Tabug 1 setelah didiamkan

terdapat endapan berarna hijau

kebiruan dan filtrat berwarna

 bening agak keruh

  Tabung 2 sama dengan tabung 1

  Tabung 3 sama dengan tabung 1

  Blangko hanya berisi colour 

reagent

1. Setelah diuapkan

  Tabung 1 filtrat semakin bening ,

endapan biru kehijauan

  Tabung 2 sama dengan tabung 1 tapi

endapan lebih banyak 

  Tabung 3 sama akan tetapi

endapannya lebih sedikit

2.  Setelah ditambah H2SO4 menjadi

 panas

  Tabung 1 terbentuk 2 lapisan atas

2. uapkan sampai kering pada penangas air 

(80ºC) dan sisanya diuapkan padatemperatur kamar 

kadar kolesterol masing-masing

tabung I : 125 mg%

Tabung II : 250 mg%

Tabung III : 500 mg%

3. Tambahkan 4 ml colour reagent

4. Ambil tabung lain untuk blanko

Page 25: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 25/52

krem , bawah hijau

  Tabung 2 setelah dikocok atas hijau

kebiruan, bawahputih keruh

  Tabung 3 warna krem endapan larut

(cepat larut)

  Blangko= terbentuk 3 lapisan

Atas hijau, tengah berwarna kuning,

dan bagian baah bening.

c. Pengukuran

1.  absorbans dan % T sampel

Sampel % T

Serum tinggi 81,6 %

Serum rendah 82,1 %

2.  absorbans dan % T kurva kalibrasi

Standar % T

Blangko 79,2 %

Tabung 1 (0,5 ml) 79,4 %

Tabung 2 (1 ml) 73,2 %

Tabung 3 (2 ml) 80,2 %

Page 26: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 26/52

F. ANALISIS DATA

1.  Pembuatan Kurva Kalibrasi

  Tabung 1 : V = 0,5 ml

% = 0,05 mg/ml

Berat kolesterol = V x %

= 0,5 x 0,05

= 0,025 mg

%T = 79,4 %

A = -log T

= -log (0,794)

= 0,1001

  Tabung 2 : V = 1 ml

% = 0,05 mg/ml

Berat kolesterol = V x %

= 1 x 0,05

= 0,05 mg

%T = 73,2 %

A = -log (0,732)

= 0,1354

  Tabung 3 : V = 2 ml

% = 0,05 mg/ml

Page 27: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 27/52

Berat kolesterol = V x %

= 2 x 0,05

= 0,1 mg

% T = 80,2 %

A = -log (0,802)

= 0,0958

Tabel analog:

Tabung Berat (mg) Absorbans (A)

1 0,025 0,1001

2 0,05 0,1354

3 0,1 0,0958

2.  Penentuan Kadar Kolesterol

Dari grafik di atas di dapatkan suatu persamaan garis yaitu

0.1001

0.1354

0.0958

y = -0.162x + 0.119R² = 0.081

0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

0.14

0.16

0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

   a    b   s   o   r    b   a   n   s   i

massa

kurva kalibrasi

Page 28: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 28/52

Y = ax + b

dimana: Y = absorbans b = intersep

a = slope

x = konsentrasi

  Serum tinggi

Dik : T = 81,6 %

A = - log (0,816) = 0,0883

Y = 0.0883

Dari kurva diperoleh persamaan

Y = -0,162x + 0,119

0,0883 = -0,162x + 0,119

X = 0,1895 mg/ 0.1ml

= 1,895 mg/ml

Jadi, konsentrasi kolesterol pada serum tinggi adalah 189,5 mg /100ml

  Serum rendah

Dik : T = 82,1 %

A = - log (0,821) = 0,0856

Y = 0,0856

Dit : x …..? 

Jawab:

Y = -0,162x + 0,119

0,0856 = -0,162x + 0,119

Page 29: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 29/52

x =162,0

119,00856,0

= 0,2061 mg/ 0,1 ml

konsentrasi kolesterol = 206,1 mg/100ml

3. Persamaan Reaksi

Page 30: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 30/52

G. PEMBAHASSAN

Pada praktikum kali ini kita melakukan percobaan mengenai penetapan kadar kolesterol,

dimana kolesterol adalah salah satu turunan steroid penting yang banyak terdapat pada hewan

dan manusia. Sebagai turunan steroid, maka senyawa ini diturunkan dari cincin utama steroid

yang disebut kelestana. Kolesterol terdapat pada hampir semua sel hewan dan manusia. Pada

tubuh manusia, kolesterol terdapat di dalam darah, empedu, kelenjar adrenalin bagian luar (

adrenal cortex), dan jaringan syaraf (Anna Poedjiadi, 2007.74).

Pada praktikum ini dilakukan 2 kali percobaan yaitu percobaan pertama pengujian

sampel pada serum tinggi dan serum rendah, percobaan ke-dua yaitu pengukuran absorbans

dan % T pada tiga kolesterol standart dengan kadar masing-masing 125 mg%, 250 mg%, dan

500 mg%.. Kolesterol dalam serum tidak terdapat bebas, melainkan berkonjugasi sebagai

lipoproteida, yaitu pembentu protein yang terdiri atas 25% kolesterol dan 75% ester asam

lemak tidak jenuh (Yazid, 2006).

Untuk uji sampel, perlakuan pertama pada serum baik serum tinggi maupun serum

rendah yaitu penambahan alkohol dimana alkohol di sini berfungsi sebagai pelarut. Karena

 pada dasarnya kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena,

dan alkohol panas. Bila terdapat dalam konsentrasi tinggi, kolesterol mengkristal dalam

 bentuk kristal yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, dan mempunyai titik lebur 

150-151˚C (Poedjiadi, 2007: 74). Selain alkohol, penambahan petroleum eter juga be rfungsi

sebagai pelarut untuk melarutkan serum. Setelah penambahan larutan petroleum eter larutan

terlihat tidak bercampur, dan setelah disentrifuga endapan semakin padat.Namun setelah

 penambaha aquades terbentuk dua lapisan , yang atas bening dan yang bawah keruh dan ada

gumpalan putih. Kemudian lapisan atas diambil dan diuapkan dengan penangas air, yang

diuapkan di sini yaitu pelarut-pelarut yang digunakan tadi seperti alkohol dan petroleum eter karena kedua pelarut tersebut mudah menguap, sehingga tabung mongering. Tabung yang

sudah mongering tersebut ditambahkan dengan color reagent, yang berfungsi sebagai

 pereaksi yang memberikan warna, setelah itu di panaskan agar sisa-sisa kolesterol dapat larut

dengan cepat

Page 31: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 31/52

Selain penambahan pelarut, ada juga penambahan H2SO4 atau asam sulfat yang

 berfungsi untuk membentuk kompleks warna, sehingga dari hasil pengamatan menunjukkan

terbentuknya tiga lapisan warna yaitu hijau,hijau muda agak kekuningan, dan bening. Selain

sebagai pembentuk kompleks warna, asam sulfat juga berfungsi memutus ikatan ester lipid.

Bila dalam sampel terdapat kolesterol, maka lapisan kolesterol di bagian atas akan menjadi

 berwarna merah. Ketika asam sulfat ditambahkan dalam campuran yang berisi kolesterol,

maka molekul air berpindah dari gugs C3 kolesterol yang kemudian teroksidasi membentuk 

3,5 kolestadiena (Pramanaroh, 2008).

Dan sebelum pengukuran pada spektrofotometer, sampel disimpan terlebih dahulu

dalam tempat gelap selama kurang lebih 30 menit untuk memaksimalkan penyerapan cahaya

oleh larutan sampel, sehingga didapat nilai absorbans yang baik juga. Hasil yang didapat dari

 pengukuran transmittans pada serum tinggi yaitu %T=81,6% sedangkan untuk serum rendah

%T=82,1%.

Untuk menentukan kadar dari kolesterol maka diperlukan adanya kurva kalibrasi,

dimana dalam penentuannya digunakan 3 volume kolesterol standar yaitu 0,5 ml, 1ml, dan 2

ml yang selanjutnya diperlakukan hampir sama dengan uji sampel dari mulai penambahan

colour reagen sampai pengukuran absorban dan tansmitan. Pada pemanasan kedua setelah

 penambahan colou reagent untuk tabung sampel, dilakukan untuk melarutkan kolesterol yang

ada dalam sampel ditandai dengan larutan bercampur semua dan terlihat bening. Hasil yang

didapat dari pengukuran absorban kurva kalibrasi menunjukkan angka yang tidak bagus

dimana nilai absorbannya hampir sama dan ada yang sama. Hal ini dapat disebabkan karena

kesalahan pada saat praktikum, misalnya saja karena pemanasan atau penguapan yang

 pertama terlalu kering sehingga hanya sedikit atau bahkan tidak ada yang tersisa dalam

tabung, kolesterol belum larut semuanya, atau faktor lainnya.

Dari kurva kalibrasi didapat persamaan y=0,034X dimana slope=0,034, sehingga

dapat ditentukan kadar kolesterol pada serum tinggi dan serum rendah yaitu serum rendah1,794 dan serum tinggi 2,088.

Page 32: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 32/52

 

H. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:

1.  Penambahan alkohol dan petroleum eter berfungsi sebagai pelarut untuk melarutkan

sampel.

2.  Penambahan asam sulfat menyebabkan terbentuknya kompleks warna dan dapat memutus

ikatan ester lipid.

3.  Penyimpanan di tempat gelap bertujuan agar kolesterol yang erbentuk tidak berubah

menjadi vitamin D.

4.  Dari kurva kalibrasi diperoleh persamaan garis y=0,034X

5.  Kadar kolsterol pada serum tinggi yaitu 2,088

6.  Kadar kolesterol pada serum rendah yaitu sebesar 1,794

7.  Kadar kolesterol yang tinggi berarti mengandung protein tinggi dan trigliseral rendah.

Page 33: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 33/52

 

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden. 1986. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Hart, Harold. 2003. Kimia Organik: Suatu Kuliah Singkat . Jakarta: Erlangga.

Khopkar. 2007. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press

Poedjiadi, Anna. 2007. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.

Pramanaroh. 2008. Test For Cholesterol (terhubung berkala).

http//:www.planetayurvida.com/cholesterol,remedieshtml.

Sudarma, I Made. 2009. Kimia Bahan Alam. Mataram: Universitas Mataram Press.

Yazid, estin. 2006.  Penuntun Praktikum Biokimia Untuk Mahasiswa Analis. Yogyakarta :

ANDI-yogyakarta

Page 34: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 34/52

TA BIOKIMIA NAMA ; RA’YAL AINI 

NIM : G1C008012

1.  Jalur biosintesis kolesterol dari asetil koenzim A:

Biosintesis kolesterol dari asetil koenzim A melalui beberapa tahap reaksi. Tahap jalur 

reaksi tersebut dibagi menjadi 3 bagian yaitu

a.  Pembentukan asam mevalonat dari asetat

Asam mevalonat tebentuk dari tiga molekul asetil-CoA yang berkondensasi

melalui pembentukan β-hidroksi-β-metil-glutaril-CoA(HMG-CoA) sebagai senyawa

antaranya. Masing- masing reaksi dikatalisis oleh enzim HMG-CoA sintase dan HMG-

CoA reduktase, dan dalam masing-masing tahap dilepaskan satu molekul koenzim-

A(CoASH) bebas. Dua Molekul NADPH dipakai sebagai koenzim pada tahap reaksi

kedua yang di katalisis oleh HMG-CoAreduktase

CH3 CO CH2 CO SCoA COOH CH2 CH CH2 CO SCoA

OH

hidroksi- -metilglutaril-SCoA (HMG-SCoA)

asetoasetil-SCoA HMG-SCoA sintase

CH3 CO SCoA

CoASH

CH3

C CH2OHCH2COOH

OH

mevalonat

HMG-SCoA reduktase

H+

+ NADPH

CSoA + NADP+

 

Page 35: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 35/52

 b.  Pembentukan skualin dari asam mevalonat

Tahap reaksi ini di mulai dengan fosforilasi asam mevalonat dengan ATP,

 berturut-turut menghasilkan asam 5-fosfomevalonat, asam 5-pirofosfomevalonat, asam

isopentil pirofosfat (IPP) yang tidak mantap, dna asam 3,3-dimetilalilpirofosfat (DPP)

yang untuk pembentukannya masin-masing, berturut-turut dikaltalisis oleh enzim 

mevalonat kinase, fosfomevalonat kinase, pirofosfomevalonat dekarboksilase, dan

isopentenil pirofosfat isomeras.

Page 36: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 36/52

COOH

CH2

C

CH2

CH2

CH3

CH3OH

mevalonat

mevalonat kinase

COOH

CH2

C

CH2

CH2

OPO 3H2

CH3OH

COOH

CH2

C

CH2

CH3OH

O P O P OH

OH

OO

OH

5-pirofosfomevalonat

5-fosfomevalonat

ATPADP

ATP

ADP

fosfomevalonat kinase

 

Tahap reaksi berikutnya satu molekul IPP berkondensasi dengan stu DPP,

menghasilkan satu molekul monoterpen, geranil pirofosfat (GPP). Reaksi ini

melepaskan 1 molekul pirofosfat (PPi) dan dikatalisis oleh enzim dimetil alil 

Page 37: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 37/52

transferase. Satu molekul (IPP) lagi kemudian bereaksi dengan GPP, dikatalisis oleh

enzim yang sama menghasilkan satu molekul seskuiterpena, farnesil pirofosfat (FPP).

CH2

C

CH3

CH 2

H2C O P O P OH

OHOH

OO

CH2

C

CH3

CH

H2C O P O P OH

OHOH

OO

isopentenil pirofosfat (IPP)3,3-dimetilalil pirofosfat (DPP)

IPP isomerase

CH2

C

CH3

CH

CH2

H2C

CH

C

CH3

CH

H2C O P O P OH

OH OH

OO

geranil pirofosfat (GPP)

dimetil transferaseHC

C

CH3

CH

CH2

H2C

CH

C

CH3

CH

H2C O P O P OH

OHOH

OO

CH2

CH

C

CH3CH2

fersenil pirofosfat (FPP)

IPPPPi

dimetil transferase

 

Tahap selanjutnya molekul FPP berkondensasi, melepaskan molekul PPi dan

dikatalisis oleh enzim preskualin sintase, menghasilkan preskualin pirofosfat yang

Page 38: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 38/52

selanjutnya oleh enzim skualin sintase dan NADPH, direduksi menjadi skualin dan

melepaskan satu molekul PPi.

Page 39: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 39/52

HC

C

CH3

CH

CH2

H2C

CH

C

CH3

CH

H2C O P O P OH

OHOH

OO

CH2

CH

C

CH3CH2

fersenil pirofosf at (FPP)

O PH O PH OH

C CCH2CH2)2CHCCH3 CH2 CH C (CH2 CH C CH3)2

CH3 CH3CH3

preskualin pirofosfat

 

skualin

skualin sintase

preskualin sintase

FPP

PPi

NADPH

NADP+, PPi

 

Page 40: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 40/52

ACARA III

PENETAPAN AMILASE ( WOHLGEMUTH )

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Tujuan Praktikum : Menentukan kadar amilase pada air seni.

2. Waktu Praktikum : Senin, 6 Juni 2011

3. Tempat Praktikum : Lantai 3 Laboratorium Kimia Dasar FMIPA

B. LANDSAN TEORI

Tubuh manusia menghasilkan berbagai macam enzim yang tersebar di berbagai bagian dan memiliki

fungsi tertentu. Salah satu enzim yang penting dalam sistem pencernaan manusia adalah enzim amilase.

Amilase merupakan enzin hidrolase yang menguraikan golongan karbohidrat yaitu menguraikan amilum

(suatu polisakarida) menjadi maltosa 9 suatu disakarida) ( Hardjono, 2003: 26 ).

2 (C6H10O5)n + n H2O n C12H22O11 

Glukosa amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga mengahsilkan

glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam ludah dan dalam cairan

yang dikeluarkan oleh pangkreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat dalam

makanan kita, oleh enzim amilase amilum diubah menjadi maltose dam bentuk β maltose. Enzim amilase

dapat memecah ikatan-ikatan pada amilum hingga terbentuk maltosa. Ada tiga macam enzim amilase,

amilase

amilum maltosa

Page 41: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 41/52

yaitu amilase, amilase, dan amilase. amilase terdapat dalam saliva (ludah) dan pankreas, enzim

ini memecah ikatan 1-4 yang terdapat dalam amilum dan disebut endo amilase sebab enzim ini memecah

 bagian dalam atau bagian tengah molekul amilum. amilase terutama terdapat pada tumbuhan dan

dinamakan ekso amilase sebab memecah dua unit glukosa yang terdapat pada ujung molekul amilum

secara berurutan sehingga pada akhirnya membentuk maltosa, amilase telah diketahui terdapat dalam

hati. Enzim ini dapat memecah ikatan 1-4 dan 1-6 pada glikogen dan menghasilkan glukosa (poedjiadi.

2007:37dan 152-154).

Enzim   amilase mempunyai kemampuan untuk memotong ikatan   -1,4 amilosa dan amilopektin

dengan cepat pada larutan pati yang kental yang mempunyai gelahtinasi. Proses ini juga dikenal dengna

nama proses Likufikasi pati, produk akhir yang dihasilkan dari aktivitasnya adalah dekstrin beserta

sejumlah kecil glukosa dan malkosa. Menurut Forgaty dan Whitaker, alpha amilase akan menghidralis

ikatan alfa -1,4 glukoksida pada polisakarida dengan hasil degradasi secara acak dibagian tengah atau bagian dalam molekul. (Nur Richana, 2000).

Amilase merupakan enzim yang penting dalam bidang pangan dan bioteknologi. Amilase

merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi hidrolisis pati menjadi gula‐gula sederhana. Amilase

mengubah karbohidrat yang merupakan polisakarida menjadi maltosa (alfa dan beta) ataupun glukosa

(gluko amilase). Amilase dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti tanaman, binatang dan

mikroorganisme ( Anam, 2010 : 1 ).

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang

kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan

untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk 

menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin

sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju

kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra ( Syaifudin, 2005: 33 ).

Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan

materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi

urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap

kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar 

yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh.

Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin

dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat

Page 42: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 42/52

 pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang

 penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat (

Trioktavia,2010: 30 ).

Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalamtubuh. Namun, kita dapat mengetahui berbagai penyakit dari perubahan warna urin. Misalnya,

urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan

mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urin berwarna

kuning pekat atau cokelat. Di samping itu diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi

melalui urin. Hal yang dilakukan untuk menguji apakah seseorang menderita diabetes adalah

dengan melakukan uji glukosa pada urin orang tersebut. Urin seorang penderita diabetes akan

mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat ( Novalia, 2011: 12).

C. ALAT DAN BAHAN

1.  Alat

  Gelas kimia

  Tabung reaksi

  Rak tabung reaksi

  Pengaduk 

  Pipet volum

  Pipet tetes

  Labu takar 10 ml

  Penjepit

  Penangas air 

  Stopwatch

2.  Bahan

  Air seni

Page 43: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 43/52

  Akuades

  Amilum 0,1 %

  Larutan iod

  Tisu

D. SKEMA KERJA

Tabung reaksi

Diberi tanda 1-10

+ urin diencerkan pada tabung 1-5

+ urun tak diencerkan pada tabung 6-10

+ aquades @ tabung

+ amilum 0, % sebanyak 2 ml @ tabung

∆ selama 30 menit T=370

C

hasil

dinginkan selama 5 menit dalam air dingin

+ iod @ tabung sampai terjadi perubahan warna

hasil

Page 44: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 44/52

Tabel Kerja

tabung 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Urin diencerkan

(1:10)(ml)

0,5 0,6 0,7 0,8 0,9

Urin tak 

diencerkan (ml)

0,1 0,2 0,3 0,4 0,5

Aquades (ml) 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5

Amilum (ml) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

E. HASIL PENGAMATAN

Prosedur Kerja Hasil Pengamatan

  @ urin ditambahkan aquades

  @ urin ditambahkan amilum 0,1 %

  @ urin dipanaskan

  @ urin didinginkan

  @ urin ditambahkan larutan iod encer 

  Warna urin tidak ada perubahan

  Tidak ada perubahan

  Tidak ada perubahan

  Tidak ada perubahan

  Tabung 1:larutan menjadi merah jingga dengan 3

tetes larutan iod

  Tabung 2: larutan menjadi bening kekuningan

dengan 4 tetes iod

  Tabung3 : larutan bening kekuningan dengan 2

tetes iod

  Tabung 4 : larutan bening kekuningan dengan 3

tetes iod

  Tabung 5 : larutan bening kekuningan dengan 5

tetes iod

  Tabung 6 : larutan bening kekuningan dengan 4tetes iod

  Tabung 7 : larutan bening kekuningan dengan 8

tetes iod

  Tabung 8 : larutan bening kekuningan pada

tetesan ke-9

Page 45: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 45/52

  Tabung 9 : larutan larutan bening kekuningan

 pada tetesan ke-11

  Tabung 10 : larutan bening kekuningan dengan 2

tetes iod

F.  ANALISIS DATA

Reaksi pada percobaan di atas antra lain sebagai berikut:

1.  Reaksi Kimia

Amilum(s) + H2O(l)  → Amilum(aq) Amilum + Iodin → Amilodestrin (biru tua) 

Amilodestrin + Amilase → Eritrodestrin 

Amilodekstrin (aq) + H2O → Eritodekstrin (aq)

Eritodekstrin (aq) + H2O → Akrodekstrin (aq)

Akrodekstrin (aq) + H2O → Maltosa (aq)

2.  Proses Hidrolisis

3.  Reaksi Hidrolisis

amilase ∆ 

∆ 

amilum  amilodestrin akrodestrin (tidak berwarna) 

maltosa 

Page 46: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 46/52

O

H

H

H

OH

OH

H OH

H

CH2

OH

O

O

H

H

H

OH

H OH

CH2

OH

O

O

H

H

H

OH

H OH

CH2

OH

O

O

H

H

H

OH

H CH3

CH2

OH

O OH2

O

H

H

H

OH

OH

H OH

H

CH2

OH

O CH2

O

OH

O

H

H

H

OH

H OH

CH2

OH

O

O

H

H

H

OH

H OH

CH2

OH

+

+

destin

 

Page 47: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 47/52

G. PEMBAHASAN

Pada percobaan ini akan dibahas mengenai enzim amylase. Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu

untuk menentukan kadar amylase dalam urine.

Telah diketahui sebelumnya bahwa di dalam urine terdapat adanya enzim amylase. Namun enzim

amylase tidak hanya terdapat pada urine tetapi juga terdapat pada air liur atau saliva dan pangkreas yang

 berupa amylase, enzim ini memecah ikatan 1-4 yang terdapat dalam amilum dan disebut endo amilase

sebab enzim ini memecah bagian dalam atau bagian tengah molekul amilum. amilase terutama terdapat

 pada tumbuhan dan dinamakan ekso amilase sebab memecah dua unit glukosa yang terdapat pada ujung

molekul amilum secara berurutan sehingga pada akhirnya membentuk maltosa, amilase telah diketahui

terdapat dalam hati. Enzim ini dapat memecah ikatan 1-4 dan 1-6 pada glikogen dan menghasilkanglukosa (Poedjiadi. 2007:37dan 152-154).

Untuk mengetahui adanya amylase dalam urine tersebut maka urine direaksikan dengan larutan

amilum 1%, sehingga amylase didalam urine tersebut akan dapat menghidrolisis larutan amilum, menjadi

maltose.

Pada percobaan ini digunakan 10 tabung reaksi yang masing  –  masing tabung reaksi diisi dengan

sampel ( urin ) yang jumlahnya berbeda  – beda. Pada tabung reaksi 1 sampai 5 diisi dengan urin yang

diencerkan ( 1:10 ) sedangkan pada tabung reaksi6 sampai 10 masing – masing diisi dengan urin yang tak 

diencerkan. Selanjutnya seluruh tabung tersebut ditambahkan dengan aquades sampai volumenya 1 ml.

kemudian masing  –  masing tabung tersebut ditambahkan dengan amilum sebanyak 2 ml. selanjutnya

semua larutan tersebut dipanaskan pada suhu 37ºC,

Hal ini dilakukan karena kerja enzim dipengaruhi oleh suhunya. Pada suhu rendah aktifits enzim rendah

tetapi kemantapannya tinggi, sedangkan pada suhu tinggi aktifitas tinggi sedangakan kematangannya

rendah (Wirahadikusumah, 2008 : 61).

Setelah dipanaskan, larutan kemudian didinginkan dan ditambahkan larutan iod encer satu tetes,

namun apabila setelah dikocok warna larutan hilang,maka ditambahkan lagi satu sampai dua tetes.

 Namun dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa larutan yang dihasilkan tidak berwarna.

Dari refrensi diketahui bahwa apabila enzim amilase yang terkandung dalam urine tersebut direaksikan

dengan amilum maka, enzim amilase akan membantu proses hidrolisis amilum menjadi molekul yang

lebuh kecil yang ditunjukkan dengan terjadinya perubahan warna.

Page 48: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 48/52

Pada reaksi hidrolisis parsial, amilum terpecah menjadi molekul yang lebih kecil yang disebut

dengan dekstrin, jadi dekstrin adalah produk antara sebelum terbentuknya maltosa. Tahap dalam hidrolisis

amilumserta warna yang terjadi dengan penambahan iodium sebagai berikut : (Poedjadi,2007 :38)

Tahap hidrolisis Warna dengan iodium

Amilum biru

Amilum terlarut biru

Amilodekstrin lembayung

Eritrodekstrin merah

Akrodekstrin tidak berwarna

maltosa

Apabila larutan yang dihasilkan berwarna merah maka didalam urine terbut terkandung cukup

 banyak amilase yang dapat mencerna larutan 1% amilum terlarut menjadi eritrodekstrin, tetapi bila kadar 

amilum didalam urine sedikit maka akan tejadi warna biru atau ungu. Dari hasil pengamatan hanya pada

urine yang diencerkan dengan 0,5 ml urine saja yang mengasilkan warna merah jingga ketika direaksikan

dengan larutan iod encer tiga tetes. Sedangakan yang lain hanya menghasilkan warna yang bening

kekuningan baik pada urine yang encer maupun urine pekat walaupun dengan penambahan larutan iod

sampai sebelas tetes. Hal ini dapat disebabkan kesalahan dalam praktikum, kemungkinan dapat

disebabkan karena larutan amilum yang digunakan sudah rusak, karena disimpan terlalu lama. Atau

amilase pada urine sangat sedikit.

Page 49: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 49/52

 

H. KESIMPULAN

1.  Amylase berfungsi membantu hidrolisis amilum.

2.  Urin memiliki kadar amylase yang tinggi apabila pada reaksi hidrolisis amilum setelahditambahkan dengan larutan iodine terbentuk warna merah yang menandakan bahwa enzin

amylase cukup banyak untuk mencerna amilum menjadi eritrodekstin.

3.  Tujuan pemanasan adalah untuk mengaktifkan kerja enzim

4.  Tujuan penambahan amilum pada urine adalah sebagai aktifator 

5.  Penambahan iod dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya amilase pada urine yang dapat

memberi perubahan warna

6.  Pada praktikum ini penetapan amilase pada urine tidak dapat diamati karena tidak terjadi

 perubahan warna pada larutan setelah penambahan iod

Page 50: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 50/52

 

DAFTAR PUSTAKA

Anam, Khairul. 2010. Produksi Enzim Amilase. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Hardjono. 2003. Biokimia Dasar . Yogyakarta: UGM-Press.

 Novalia. 2011. Ekskresi. Jakarta: Erlangga.

 Nur Richana, 2000. Prospek  dan Produksi Enzim   -Amilase dari Mikroorganisme. http//biogen-litbang

deptan.go.id. Jurnal Tinjauan Ilmiah Riset Biologi dan Bioteknologi Pertanian Volume 3 No. 2

tahun 2000.

Syaifudin, Mukh. 2005. Efek Radiasi Pada Komponen Biokimia. Jakarta: UI-Press.

Trioktavia. 2010. Sistem Ekskresi. Yogyakarta: UNY-Press.

Poejadi, anna dan F. M Tatin Supriyanti.1994. Dasar-Dasar Biokimia, Jakarta : UI Press.

Wirahadi Kusuma, Muhammad. 1997. Biokimia. Bandung, ITB Press

Page 51: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 51/52

TA BIOKIMIA RA’YAL AINI 

G1C008012

1.  Jelaskan mekanisme kerja enzim amilase pada percobaan

2.  Dapatkah kerja enzim amilase digunakan oleh asam atau basa? Jelaskan

3.  Selain dalam urine dimana lagi dapat ditemukan enzim amilase?

Jawab

1.  Pada percobaan tersebut enzim amilase yang terdapat pada urine akan menghidrolisis

atau memecah ikatan pada amilum menjadi molekul yang lebih kecil hinngaterbentuknya maltosa, namun sebelum maltosa itu terbentuk maka akan terbentuk 

 produk antara yang disebut dekstrin dengan mekanisme:

1.  Reaksi Kimia

Amilum(s) + H2O(l)  → Amilum(aq) 

Amilum + Iodin → Amilodestrin (biru tua) 

Amilodestrin + Amilase → Eritrodestrin 

Amilodekstrin (aq) + H2O → Eritodekstrin (aq)

Eritodekstrin (aq) + H2O → Akrodekstrin (aq)

Akrodekstrin (aq) + H2O → Maltosa (aq)

2.  Proses Hidrolisis

amilase ∆ 

∆ 

amilum  amilodestrin akrodestrin (tidak berwarna) 

maltosa 

Page 52: Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh

5/10/2018 Uji Sifat Fisik Dan Kimia Cairan Tubuh - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uji-sifat-fisik-dan-kimia-cairan-tubuh 52/52

 

3.  Reaksi Hidrolisis

O

H

H

H

OH

OH

H OH

H

CH2

OH

O

O

H

H

H

OH

H OH

CH2

OH

O

O

H

H

H

OH

H OH

CH2

OH

O

O

H

H

H

OH

H CH3

CH2

OH

O OH2

O

H

H

H

OH

OH

H OH

H

CH2

OH

O CH2

O

OH

O

HH

H

OH

H OH

CH2

OH

O

O

HH

H

OH

H OH

CH2

OH

+

+

destin

 

2.  Selain didalam urine enzim amilase juga terdapat pada air liur atau saliva dan

 pangkreas yang berupa amylase, enzim ini memecah ikatan 1-4 yang terdapat

dalam amilum dan disebut endo amilase sebab enzim ini memecah bagian dalam

atau bagian tengah molekul amilum. amilase terutama terdapat pada tumbuhan

dan dinamakan ekso amilase sebab memecah dua unit glukosa yang terdapat pada

ujung molekul amilum secara berurutan sehingga pada akhirnya membentuk 

maltosa, amilase telah diketahui terdapat dalam hati