uji daya hambat getah daun jarak pagar jatropha curcas

58
UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli KARYA TULIS ILMIAH Oleh : Hilda Afila PO 530333215693 Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG PROGRAM STUDI FARMASI KUPANG 2018

Upload: others

Post on 07-Apr-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR

(Jatropha curcas Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN

BAKTERI Escherichia coli

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

Hilda Afila

PO 530333215693

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI FARMASI

KUPANG

2018

Page 2: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR

(Jatropha curcas Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN

BAKTERI Escherichia coli

Oleh :

Hilda Afila

PO 530333215693

Telah disetujui untuk mengikuti ujian

Kupang, 07 Agustus 2018

Pembimbing

Lely A.V. Kapitan S.Pd, S.Farm.Apt, M.Kes

NIP. 197011061989032001

Page 3: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

iii

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR

(Jatropha curcas Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN

BAKTERI Escherichia coli

Oleh

Hilda Afila

PO 530333215693

Telah dipertahankan didepan Tim Penguji

Pada tanggal 07 Agustus 2018

Susunan Tim Penguji

1. Ivonne Y. Laning S.Farm.Apt

2. Lely A.V. Kapitan S.Pd, S.Farm.Apt, M.Kes

Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi

Page 4: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

iv

Page 5: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

v

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

dan perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan menyusun

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Uji Daya Hambat Getah Jarak Pagar

(Jatropha curcas Linn) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli”.

Tujuan dari penelitian yaitu untuk memberikan informasi kepada

masyarakat tentang getah daun jarak pagar dan khasiatnya untuk kesehatan.

Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tidak terlepas dari dukungan

berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ragu Harming Kristina, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang.

2. Ibu Maria Hilaria S.Si, S.Farm.Apt, M.Si Selaku Ketua Prodi Farmasi

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang.

3. Ibu Lely A. V. Kapitan, S.Pd., S. Farm., Apt., M. Kes selaku penguji II

sekaligus pembimbing yang senantiasa membimbing, mengarahkan dan

memotivasi penulis dalam menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. Ibu Ivonne Y. Laning, S. Farm., Apt selaku penguji I yang telah

memberikan masukan, membimbing, serta memotivasi penulis selama

mengikuti perkuliahan di Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang.

5. Ibu Asmaira Br. Tarigan, A.Md.F selaku pembimbing di Laboratorium

yang setia membimbing dan mengarahkan selama proses penelitian.

Page 6: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

vi

6. Orang tua tercinta Bapak dan Mama, kakak Rudy, kakak Marten, serta

seluruh keluarga yang selalu mendukung peneliti dalam doa selama

perkuliahan hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

7. Teman-teman seperjuangan TIM Mikrobiologi, Niken, Delvi, dan Didi

yang selalu membantu dan mendukung penulis selama proses penelitian.

8. Sahabat terkhusus Jensi Bius serta teman-teman asrama yang selalu

membantu dalam dukungan dan doa.

9. Teman-teman seperjuangan Reguler B angkatan 16 yang selalu

memberikan dukungan dan doa.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian dan

Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada

pada Karya Tulis Ilmiah ini baik dalam bentuk penulisan maupun dalam cakupan

materi. Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan demi penyempurnaan Karya

Tulis Ilmiah selanjutnya.

Kupang, Agustus 2018

Penulis

Page 7: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

vii

INTISARI

Tanaman tradisional sudah dikenal sejak nenek moyang kita baik digunakan

sebagai pemeliharaan juga sebagai pengobatan. Salah satu tanaman tradisionl

yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat adalah tanaman jarak pagar. Telah

dilakukan penelitian uji daya hambat getah daun jarak pagar (Jatropha curcas

Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang bertujuan untuk

mengetahui getah daun jarak pagar memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan

bakteri Escherichia coli. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode

difusi menggunakan pencadang. Dalam penelitian ini getah diperoleh dengan cara

melukai tangkai daun jarak pagar (Jatropha curcas Linn). Hasil penelitian

menunjukan tidak adanya zona hambat pada tiga konsentrasi sampel yang

diujikan, sehingga disimpulkan bahwa tidak adanya daya hambat getah daun jarak

pagar terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

Kata kunci :Uji Daya Hambat, Getah Daun Jarak Pagar, Escherichia coli,

Metode Difusi.

Page 8: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................ i i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................. ii

LEMBAR PEGESAHAN................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN.............................................................. iv

KATA PENGANTAR....................................................................... v

INTISARI.......................................................................................... vii

DAFTAR ISI..................................................................................... viii

DAFTAR TABEL............................................................................. x

DAFTAR GAMBAR......................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1

A. Latar Belakang................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................ 3

C. Tujuan Penelitian............................................................. 3

D. Manfaat Penelitian........................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 5

A. Tinjauan Tentang Tanaman............................................. 5

B. Tinjauan Tentang Bakteri................................................ 8

BAB III METODE PENELITIAN.................................................... 15

A. Jenis Penelitian................................................................ 15

B. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................... 15

C. Populasi dan Sampel........................................................ 15

D. Kerangka Konsep............................................................ 16

E. Definisi Operasional........................................................ 16

F. Alat dan Bahan................................................................ 17

G. Prosedur Penelitian......................................................... 18

H. Analisis Hasil.................................................................. 21

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................... 23

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN................................................ 30

A. Simpulan.......................................................................... 30

B. Saran................................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 31

Page 9: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

ix

LAMPIRAN....................................................................................... 33

Page 10: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Klasifikasi Respon Zona Hambat Bakteri................... 14

Tabel 2. Hasil Penetapan Pengenceran Suspensi Escherichia

coli...............................................................................

25

Tabel 3. Hasil Penelitian Uji Daya Hambat Getah Daun Jarak

Pagar Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia

coli..............................................................................

26

Page 11: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Tanaman Jarak Pagar............................................ 5

Gambar 2. Morfologi Escherichia coli................................. 9

Gambar 3. Sampel Getah Daun Jarak Pagar di Daerah

TDM…………………………………………….

42

Gambar 4. Bakteri Teridentifikasi Murni Sebagai

Escherichia coli…................................................

42

Gambar 5. Bakteri Tumbuh Pada Media NA dan Media

Pengenceran……………………………………..

42

Gambar 6. Media Spesifik………………………………….. 43

Gambar 7. Penimbangan Sampel Getah Daun Jarak

Pagar……………………………………………. 43

Gambar 8. Hasil Pengenceran 10-1

– 10-16

…………………. 43

Gambar 9. Hasil Pengujian Tiga Konsentrasi…………........ 44

Gambar 10. Hasil Pengukuran dengan Menggunakan Jangka

Sorong…………….…………………………….

44

Page 12: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Skema Peremajaan Bakteri, Kultur Bakteri Dan Uji

Penegasan……………………………………………

33

Lampiran 2. Skema Penetapan Bakteri Escherichia coli

Standar.........................................................................

34

Lampiran 3. Skema Pembuatan Media Base Layer dan Seed

Layer………………………………………………....

35

Lampiran 4. Skema Uji Daya Hambat Getah Daun Jarak Pagar

(Jatropha curcas Linn) Terhadap Pertumbuhan

Bakteri Escherichia coli…………………………….

36

Lampiran 5. Komposisi Media…………………………………… 37

Lampiran 6. Perhitungan Pembuatan Media……………………... 39

Lampiran 7. Perhitungan Pembuatan Konsentrasi Sampel Getah

Daun Jarak Pagar…………………………………....

41

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian…………………….………. 42

Lampiran 9. Surat Penelitian…………………………………….. 45

Page 13: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman tradisional sudah dikenal sejak nenek moyang kita baik

digunakan sebagai pemeliharaan juga sebagai pengobatan. Meskipun begitu

namun sebagian besar obat tradisional yang beredar masih diragukan khasiat

dan keamanannya, karena belum disertai dukungan dengan penelitian ilmiah,

sehingga saat ini banyak dilakukan pengembangan dan penelitian obat-obatan

yang berasal dari alam (Priyanto Unggul, 2007).

Pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional bukanlah hal yang baru.

Porsi pemanfaatan obat tradisional dalam sistem pengobatan oleh masyarakat

Indonesia sekitar 47,9%, sedangkan sisanya adalah obat modern. Hal ini

dibuktikan dengan adanya kecendrungan masyarakat untuk kembali ke alam

dalam penyediaan obat-obatan (Priyanto Unggul, 2007).

Salah satu tanaman tradisional yang digunakan oleh masyarakat sebagai

obat adalah tanaman jarak pagar. Tanaman jarak pagar sebagai bahan obat

alternatif sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, hal ini karena

jumlahnya yang banyak dan mudah ditemukan. Tanaman jarak pagar

merupakan tanaman serbaguna, mudah beradaptasi terhadap lingkungan

tumbuhnya, tahan kering, dan tumbuh dengan cepat. Jarak pagar telah lama

dikenal masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, yaitu sejak diperkenalkan

oleh bangsa Jepang. Masyarakat diperintahkan untuk menanam jarak pagar di

pekarangan. Minyak jarak pagar ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar

kendaraan untuk perang pada masa itu (Priyanto Unggul, 2007).

Page 14: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

2

Tanaman jarak pagar bukan hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar

kendaraan, tetapi tanaman ini juga diketahui memiliki manfaat untuk dijadikan

obat.Tanaman jarak pagar bersifat sebagai antimikroba, Biji jarak pagar

digunakan sebagai pencuci perut, daunnya digunakan sebagai obat malaria dan

pembeku atau penstabil darah. Daun, biji dan kulit batang dapat direbus

sebagai anti peradangan juga obat rematik luar (Ganesha, 2008). Getah jarak

dapat mengusir bakteri seperti jenis Staphylococcus, Streptococcus dan

Escherichia coli juga dijelaskan bahwa getah tanaman jarak pagar mengandung

flavonoid dan saponin (Ditjenbun, 2007).

Kemampuan getah jarak pagar dalam mengusir bakteri memberi daya

tarik tersendiri bagi para peneliti untuk melakukan penelitian. Pada tahun

2014 Andi Bau Susilowati Ar melakukan penelitian dengan judul

“PENGARUH GETAH JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L.)

TERHADAP DAYA HAMBAT BAKTERI Staphylococcus aereus SECARA

INVITRO” dengan konsentrasi 25%,50%,75%, dan 100%. Hasil penelitian

menunjukan bahwa getah jarak pagar berpengaruh dalam menghambat

pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Selanjutnya pada tahun 2017

Franky George Tiwa, dkk. Melakukan penelitian dengan judul “UJI

EFEKTEVITAS GETAH JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L)

TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans” . Hasil penelitian menunjukan

getah daun jarak pagar memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri

Streptococcus mutans. Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti perlu

melakukan penelitian tentang “UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK

Page 15: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

3

PAGAR TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Eshcerichia coli ”

dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75%.

B. Rumusan Masalah

Apakah getah daun jarak pagar (Jatropha curcas Linn) memiliki daya hambat

terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli ?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui daya hambat getah daun jarak pagar (Jatropha curcas

Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Eshcerichia coli.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengukur zona hambat getah daun jarak pagar (Jatropha curcas

Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Eshcerichia coli.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan peneliti

tentang uji daya hambat getah jarak pagar (Jatropha curcas Linn) terhadap

pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

2. Bagi Institusi

Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pustaka dan referensi

bagi peneliti selanjutnya.

Page 16: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

4

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi mengenai getah daun

jarak pagar (Jatropha curcas Linn) terhadap pertumbuhan bakteri

Escherichia coli.

Page 17: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn)

a.Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn)

Gambar 1. Tanaman Jarak Pagar (Susilowati, 2014)

b.Klasifikasi Tanaman

Kingdom : Plantae

Filum : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Euphorbiales

Family : Euphorbiaceae

Genus : Jatropha

Spesies : Jatropha curcas Linn (Priyanto Unggul, 2007).

Page 18: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

6

c. Nama Daerah

Beberapa nama daerah (nama lokal) untuk tanaman jarak pagar,

antara lain jarak pagar budeg, jarak gundul, jarak cina (Jawa); baklawah,

nawaih (NAD); jarak kosta (Sunda); paku kare (Timor); peleng kaliki

(Bugis); kalekhe paghar (Madura); jarak pager (Bali); lulu mau, paku

kase, jarak pageh (Nusa Tenggara); kuman nema (Alor); jarak kosta,

jarak wolanda, bindalo, bintalo, tondo utomene (Sulawesi); dan ai huwa

kamala, balacai, kadoto (Maluku) (Priyanto Unggul, 2007).

d. Morfologi Tanaman

Jarak Pagar memiliki cabang yang tidak teratur. Batangnya

berkayu silindris, jika terluka atau tergores bisa mengeluarkan getah.

Daunnya berupa daun tunggal, berlekuk, bersudut 3 atau 5, dengan tulang

daun menjari yang memiliki 5-7 tulang utama. Warna daun hijau dengan

permukaan bagian bawah lebih pucat dibandingkan dengan bagian atas.

Panjang tangkai daun 4-15 cm. Memiliki bunga berwarna kuning

kehijauan, berupa bunga majemuk berbentuk malai dan berumah satu.

Bunga jantan dan bunga betina tersusun dalam rangkaian berbentuk

cawan muncul di ujung batang daun. Buah jarak pagar berbentuk bulat

telur, berdiameter 2-4 cm. Serta berwarna hijau ketika masih muda dan

kuning jika masak. Buah jarak pagar terbagi menjadi tiga ruang yang

masing-masing ruang berisi satu biji. Biji berbentuk bulat lonjong dengan

warna cokelat kehitaman. Biji inilah yang banyak mengandung minyak

dengan rendemen 25-30% (Priyanto Unggul, 2007).

Page 19: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

7

e. Kandungan Kimia

Beberapa senyawa yang terkandung dalam tanaman jarak dimulai

dari akar, batang, getah, daun, hingga bijinya adalah sebagai berikut :

1) Tanaman Jarak Pagar :

Mengandung flavonoid dan saponin serta kandungan jatrophie yang

bersifat antijamur.

2) Daun Jarak Pagar

Ditemukan senyawa kaemfesterol, sitosterol, stigmasterol, amirin dan

teraksrol.

3) Biji Tanaman Jarak Pagar

Telah ditemukan β-glukanase yang memiliki aktivitas antifungi,

toksalbumin dan curcin yang tidak hanya memiliki aktivitas sebagai

antifungi, tetapi kandungan kimia ini juga bermanfaat sebagai

antikanker. Ampas dari biji jarak yang sudah diperas minyaknya

mengandung nitrogen, fosfat dan kalium. Kulit batang jarak pagar

mengandung tanin, resin dan saponin (Ditjenbun,2007).

f. Manfaat Tanaman Jarak

Semua bagian tanaman jarak pagar telah digunakan sejak lama

dalam pengobatan tradisional. Beberapa negara termasuk Indonesia

tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn) digunakan selain sebagai

bahan bakar juga dimanfaatkan sebagai obat. Biji tumbuhan jarak dapat

dijadikan sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Manfaat lain dari

tumbuhan jarak adalah sebagai obat rakyat seperti untuk mengobati

Page 20: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

8

penyakit luka bakar, penyakit kulit, demam, peradangan dan sebagainya.

Daun jarak sering digunakan untuk mengobati bengkak, reumatik,

terkilir, luka berdarah, gatal-gatal, eksim, kutu air, lepra. Biji dan minyak

dimanfaatkan sebagai obat dalam yaitu obat udem. Minyak jarak pagar

juga digunakan untuk mengobati luka, sebagai obat rambut dalam

memperbaiki pertumbuhannya. Sedangkan getah digunakan sebagai

medan kuat, penasak, obat kumur (dicampur dengan air), obat gusi

berdarah, obat borok (digosok dengan jari) (Seno Sastroamidjojo, 2001).

Akar jarak diketahui mengandung zat antimikroba yang dapat melawan

18 jenis organisme mikroba dan sebagai penangkal sengatan ular

(Aiyelaagbe, 2000 ; Thomas, 2008).

2. Tinjauan Tentang Bakteri

a. Klasifikasi Bakteri Escherichia coli

Kingdom : Bacteria

Filum : Proterobacteria

Kelas : Gamma Proteobacteria

Ordo : Enterobacteria

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Spesies : Escherichia coli (Hardjoeno, 2007).

Page 21: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

9

b. Morfologi Bakteri Escherichia coli

Gambar 2. Escherichia coli, perbesaran 1000x (Jawetz, dkk., 2008).

Escherichia coli (E.coli) merupakan flora normal didalam usus

manusia dan akan meimbulkan penyakit bila masuk kedalam organ atau

jaringan lain. E. coli adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang

pendek yang memiliki panjang sekitar 2 µm, diameter 0.7 µm dan lebar

0.4 - 0.7 µm dan bersifat anaerob fakultatif. E. coli membentuk koloni

yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata (Jawetz, dkk.,

1996).

E.coli merupakan golongan bakteri mesofilik yaitu bakteri yang

suhu pertumbuhan optimumnya 15-45o

C dan dapat hidup pada pH 5.5-8.

E.coli akan tumbuh secara optimal pada suhu 370 C. Menurut Penelitian

yang dilakukan oleh Hawa et al. (2011), E.coli memiliki suhu maksimum

pertumbuhan 40-450 C, diatas suhu tersebut bakteri akan mengalami

inaktivasi. (Gyles dalam Gyles dan Thoen, 1993).

Page 22: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

10

3.Tinjauan Tentang Antibakteri

a. Pengertian Antibakteri

Antibakteri adalah obat senyawa kimia yang mampu membunuh atau

menghambat pertumbuhan bakteri khususnya bakteri yang merugikan

manusia (Pelczar dan Chan, 2008). Berdasarkan mekanisme kerjanya,

maka antibakteri digolongkan atas 2 yaitu zat-zat bakterisid (membunuh

bakteri) dan zat-zat bakteriostatis (Menghambat pertumbuhan)

(Dermawan, 2015).

b. Mekanisme Kerja Antibakteri atau antimikroba

Mekanisme penghambatan antibakteri dapat dikelompokkan menjadi

lima yaitu :

1) penghambat metabolisme bakteri

2) penghambat dinding sel bakteri

3) penghambat fungsi permeabilitas membran sel

4) penghambat sintesis protein yang reversible

5) penghambat asam nukleat (Dermawan, 2015).

c. Faktor yang mempengaruhi kerja Antibakteri

Adapun faktor yang mempengaruhi antibakteri diantaranya adalah :

1) Konsentrasi antimikroba atau intesitas antibakteri

Semakin tinggi konsentrasi antimikroba, semakin banyak bakteri

terbunuh. Semakin banyak jumlah mikroorganisme yang ada, maka

semakin banyak pula waktu yang diperlukan untuk membunuhnya.

Page 23: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

11

2) Jumlah mikroorganisme

Semakin banyak jumlah mikroorganisme yang ada, maka semakin

lama pula waktu yang diperlukan untuk membunuh bakteri

(Watimena, 1981).

3) Suhu

Kenaikan suhu dapat meningkatkan keefektifan dari disinfektan atau

bahan antimikroba. Hal ini disebabkan zat kimia merusak

mikroorganisme melalui reaksi kimia dan laju rekasi kimia dapat

dipercepat dengan meningkatkan suhu (Watimena, 1981).

4) Spesies mikroorganisme

Spesies mikroorganisme menunjukan ketahanan yang berbeda

terhadap suatu bahan kimia tertentu.

5) Adanya bahan organik

Adanya bahan organik asing dapat menurunkan keefektifan zat kimi

antibakteri dengan cara menonaktifkan bahan kimia tersebut.

6) Keasaman (pH) atau kebasaan (pOH)

Mikroorganisme yang hidup pada pH asam akan lebih mudah

dibasmi pada suhu rendah dan dalam waktu yang singkat bila

dibandingkan dengan mikroorganisme yang hidup pada pH basa

(Pleczar dan Chan, 2005).

Page 24: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

12

d. Metode pengujian Antibakteri

Menurut Jawetz, dkk (2007), pengujian aktivitas antibakteri dapat

dilakukan dengan beberapa metode sebagai berikut :

1) Metode Difusi

a) Metode silinder

Dilakukan dengan cara meletakan silinder yang terbuat dari gelas

atau besi tahan karat diatas media agar yang telah diinokulasi

bakteri. Tiap silinder ditempatkan sedemikian rupa sehingga

berdiri diatas media agar. Kemudian silinder diisi dengan larutan

yang akan diuji dan diinkubasi. Pertumbuhan bakteri diamati

untuk melihat ada tidaknya daerah hambatan disekitar silinder.

b) Metode lubang

Dilakukan dengan cara membuat lubang pada agar padat yang

telah diinokulasi dengan bakteri. Jumlah dan letak disesuaikan

dengan tujuan penelitian. Kemudian lubang diisi dengan larutan

yang akan diuji dan diinkubasi. Setelah diinkubasi, pertumbuhan

bakteri diamati untuk melihat adanya daerah hambatan disekitar

lubang.

c) Metode cakram kertas

Dilakukan dengan meletakkan cakram kertas yang telah direndam

dengan larutan uji, kemudian diletakan diatas media padat yang

telah diinokulasi dengan bakteri. Setelah diinkubasi, pertumbuhan

bakteri diamati untuk melihat ada tidaknya daerah hambatan

disekitar lubang.

Page 25: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

13

2) Metode Dilusi

Dilakukan dengan mengencerkan zat antimikroba dan dimasukkan

dalam tabung-tabung reaksi steril. Kemudian kedalam masing-

masing tabung ditambahkan sejumlah mikroba uji yang telah

diketahui jumlahnya. Pada interval waktu tertentu, dilakukan

pemindahan dari tabung-tabung berisi media steril. Kemudian

diinkubasi dan diamati ada tidaknya hambatan pertumbuhan bakteri.

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi zona hambatan

a. Konsentrasi mikroba pada permukaan medium. Semakin tinggi

konsentrasi mikroba maka luas zona hambat akan semakin kecil.

b. Kedalaman medium pada cawan petri. Semakin tebal medium pada

cawan petri maka luas zona hambat akan semakin kecil.

c. Nilai pH dari media. Beberapa antibakteri bekerja dengan baik

pada kondisi asam dan beberapa pada kondisi basa, sehingga pada

pH optimum maka kerja antibakteri akan optimal, sebaliknya jika

pH tidak optimum maka kerja antibakteri tidak maksimal.

(Soemarno, 2000).

Dalam penelitian ini akan dilakukan uji daya hambat getah daun jarak

pagar (Jatropha citrus Linn) terhadap pertumbuhan bakteri

Escherichia coli dengan menggunakkan metode difusi.

Page 26: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

14

Tabel 1. Klasifikasi Respon Zona Hambat Bakteri.

Diameter zona terang Respon hambatan pertumbuhan

10 - 20 mm Kuat

5 – 10 Sedang

< 5 Lemah

(sumber : Davis dan Stout, 1997).

Page 27: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental dengan

percobaan lengkap.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Program Studi Farmasi

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Juli 2018.

3. Populasi dan sampel

a. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah tanaman jarak pagaryang diperoleh

dari daerah Tuak Daun Merah Kupang.

b. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah getah daun jarak

pagar dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%.

C.Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah getah daun jarak pagar dengan

konsentrasi 25%, 50%, 75%.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah daya hambat getah jarak pagar

terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

Page 28: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

16

Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah umur tanaman,tempat

tumbuh, suhu media dan kemurnian bakteri uji.

D. Kerangka konsep

Keterangan

: Variabel yang diteliti

Variabel yang tidak diteliti

E. Defenisi operasional

1. Tanaman jarak pagar adalah tanaman jarak pagar yang diperoleh dari daerah

Tuak Daun Merah.

2. Getak jarak pagar yang diambil adalah pada tangkai daun yang tidak terlalu

muda dan tidak terlalu tua yang berbentuk cairan putih.

3. Daya hambat antibakteri adalah kemampuan getah daun jarak pagar

(Jatropha curcas Linn) dalam menghambat pertumbuhan bakteri

Escherichia coli yang ditandai dengan adanya zona bening di sekitar

silinder.

Variabel Terikat

diameter zona hambat getah

daun jarak pagar terhadap

bakteri Escherichia coli

Variabel Bebas

getah daun jarak pagar

(Jatropha curcas Linn)

dengan konsentrasi 25%,

50%, dan 75%.

Variabel Pengganggu

Suhu media, tempat tumbuh,

umur tanaman dan

kemurnian bakteri uji

Page 29: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

17

4. Metode difusi adalah metode yang digunakan dalam penelitian untuk

menentukan daya hambat antibakteri dari getah jarak pagar terhadap

pertumbuhan Escherichia coli.

5. Bakteri uji adalah bakteri Escherichia coli yang didapatkan dari

laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. W. Z. Johannes

Kupang.

6. Diameter zona hambat bakteri adalah zona bening yang terlihat di sekitar

silinder yang berisi getah daun jarak pagar pada media agar dan diukur

menggunakan jangka sorong.

F. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan adalah :Autoklaf, hot plate, stirrer, cutter, botol

cokelat, rak dan tabung reaksi, cawan petri 125 mL, pipet hisap, ose, kapas,

alkohol, batang pengaduk, incubator, beker gelas 50mL dan 100 mL

(Iwaki-Pyrex), Colony Counter, gelas ukur 10 mL (Iwaki-pyrex), gelas ukur

50 mL(Iwaki-pyrex), gelas ukur 100 mL (Iwaki-pyrex), gelas ukur 1000 mL

(Iwaki-pyrex), Erlenmeyer 250 mL(Iwaki-Pyrex), Erlenmeyer 500 mL

(Iwaki-pyrex), Erlenmeyer 1000 mL (Iwaki-Pyrex), mikro pipet 0,1 mL,

pipet volume (1 mL, 5 mL, 10 mL, dan 25 mL), timbangan digital,

pencadang (diameter 8 mm), jangka sorong, sendok tanduk, kain kasa steril,

karet hisap, lampu bunsen, botol coklat, kertas coklat, aluminium foil,

Laminar Air Flow.

Page 30: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

18

2.Bahan

Bahan yang digunakan adalah getah daun jarak pagar adalah aquades,

aquadest steril, alkohol 70%, bakteri Escherichia coli, media Nutrien Agar

(NA), media Brain Heart Infution Broth (BHIB), media Plate Count Agar

(PCA), media Pepton Dilution Fluid (PDF), media Eosin Methylene Blue

Agar (EMBA).

G. Prosedur penelitian

1. Sterilisasi Alat

Peneliti menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan lalu disterilisasi

menggunakan autoklaf pada suhu 121oC dengan tekanan 1 atm selama 15

menit. Untuk alat yang terbuat dari karet disterilisasi dengan cara direbus

dalam air mendidih selama 10-15 menit pada suhu 100oC.

2. Pengambilan Getah Jarak Pagar

Getah jarak pagar diperoleh dengan cara pengambilan getah pada tangkai

daun jarak pagar. Pertama-tama diusapkan alkohol pada bagian tangkai

daun yang akan diambil getahnya, kemudian menggunakan cutter steril

untuk menggores daun jarak pagar dan menampung getah tersebut kedalam

botol cokelat steril. Setelah itu getah dibawah ke laboratorium untuk

dibuatkan beberapa konsentrasi yaitu 25%, 50% dan 75%.

Page 31: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

19

3. Pembuatan kultur bakteri Escherichia coli dan uji penegasan

a. Kultur induk

Ambil 1 ose bakteri Escherichia coli dari kultur induk kemudian

dimasukkan kedalam 10mL media BHIB, lalu di inkubasikan pada suhu

37°C selama 24 jam.

b. Uji penegasan dengan EMBA

Ambil 1 ose dari media BHIB kemudian dikultur kedalam 10 mL media

EMBA. Setelah dikultur ke media EMBA diinkubasikan pada suhu 37oC

selama 24 jam. Setelah 24 jam dilakukan pengamatan terhadap koloni

yang tumbuh yakni ditandai dengan ciri koloni berwarana logam

mengkilap.

4. Penetapan bakteri Escherichia coli standar

Biakan bakteri dari media BHIB yang telah diinkubasikan pada suhu 37°C

selama 24 jam dipipet 1 ml kemudian diinokulasikan kedalam 9 ml media

PDF (pengenceran 10-1

). Dari pengenceran 10-1

dipipet 1 ml kedalam 9 ml

media PDF (10-2

) dan seterusnya hingga diperoleh pengenceran (10-16

).

Kemudian dari masing-masing pengenceran dipipet 1 ml kedalam cawan

petri dan dibuat duplo. Tuangkan 15 ml media PCA kedalam cawan petri

yang telah berisi suspensi bakteri Escherichia coli, kemudian cawan petri di

goyangkan perlahan agar sampel tercampur merata pada media. Setelah

membeku cawan petri diinkubasikan pada suhu 37°C selama 24–48 jam

dengan posisi terbalik. Sebagai kontrol media maka dilakukan uji sterilisasi

media dengan cara tuang 15 ml media PCA (tanpa bakteri) kedalam cawan

Page 32: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

20

petri dan 1 ml PDF (tanpa bakteri) kedalam tabung reaksi, kemudian

diinkubasi pada suhu 37°C selama 24-48 jam. Setelah diinkubasi selama 24-

48 jam dilakukan pengamatan pada kontrol media serta seri pengenceran

bakteri. Koloni yang dihitung adalah koloni yang berjumlah 30-300

koloni/cawan. Jumlah koloni kemudian dikonversikan dengan faktor

pengencerannya hingga didapat jumlah koloni ± 1.000.000 sel/mL.

Pengenceran suspensi bakteri Escherichia coli pada media PDF dengan

jumlah koloni yang diambil untuk uji zona hambat antibakteri adalah

bakteri Escherichia coli yang menunjukkan pertumbuhan koloni ±

1.000.000 sel/mL sebagai standar.

5. Uji daya hambat antibakteri getah daun jarak pagar terhadap bakteri

Escherichia coli.

Metode yang dilakukan menggunakan metode difusi. Proses pengujian

diawali dengan pembuatan sampel dengan konsentrasi 25% b/v, 50% b/v

dan75% b/v. Dibuat 60 mL media PCA sebagai base layer dan

dimasukkan kedalam 3 cawan petri masing-masing dipipet 20 mL. Lalu

dibuat 45 ml media seed layer dan dimasukkan kedalam cawan petri

masing-masing 15 mL. Dimasukkan 1% inokulum dengan jumlah koloni ±

1.000.000 sel/mL dari hasil pengenceran ke dalam seed layer, dicampur

dengan cara dikocok hingga homogen. Dipipet 15 mL media PCA sebagai

seed layer yang telah berisi suspensI bakteri Escherichia coli dan

dimasukkan ke dalam 3 cawan petri yang telah berisi media PCA sebagai

base layer dibiarkan memadat. Disiapkan 9 silinder dan 3 paper disk dan

Page 33: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

21

masing-masing replikasi diisi 3 silinder dan 1 paper disk. Dipipet 0,1 ml

sampel getah jarak pagar dari masing–masing konsentrasi, dimasukkan ke

dalam silinder. Paper disk Co-amoxyclav juga dimasukkan kedalam cawan

petri sebagai kontrol positif. Cawan petri dibiarkan selama 30–60 menit

agar sampel dapat berdifusi kedalam media. Kemudian diinkubasi pada

suhu 37o C selama 24 jam. Setelah 24 jam diamati zona hambat atau

daerah bening disekitar silinder yang terbentuk dan ukur secara saksama

dengan menggunakan jangka sorong. (Radji, 2010).

M. Analisis hasil

1. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran diameter

zona hambat getah daun jarak pagar terhadap bakteri Escherichia coli yang

ditandai dengan adanya zona bening disekitar silinder pada setiap

perlakuan dan pengulangan dilakukan tiga kali.

50% 25%

K+ 75%

Page 34: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

22

2. Cara analisis hasil

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan Analisis Sidik

Ragam (ANOVA) menurut rancangan acak lengkap untuk

memperlihatkan pengaruh dari perlakuan yang diujikan, apabila

menunjukkan perbedaan yang nyata F hitung > F tabel dengan derajat

kesalahan 5% dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ).

Page 35: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian uji daya hambat antibakteri getah daun jarak pagar (Jatropha

curcas Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dilakukan di

laboratorium mikrobiologi Jurusan Farmasi Kupang.

Penelitian ini diawai dengan mensterilisasi alat yang akan digunakan

menggunakan autoklaf pada suhu 121oC dengan tekanan 1 atm selama 15 menit.

Untuk alat yang terbuat dari karet disterilisasi dengan cara direbus dalam air

mendidih selama 10-15 menit pada suhu 100oC. Selain itu ruangan juga

didisinfeksi menggunakan karbol baik sebelum ruangan dipakai maupun sesudah

ruangan dipakai. Meja kerja juga didisinfeksi menggunakan alkohol 70%. lampu

bunsen juga dinyalakan selama 15 sampai 20 menit di meja yang akan dilakukan

pengujian hal ini dilakukan agar tidak terjadi kontaminasi pada sampel dan semua

media yang telah disterilisasi.

Sampel getah daun jarak pagar diperoleh dari daerah Tuak Daun Merah

Kupang. Sampel diambil pada tangkai daun yang tidak terlalu muda dan tidak

terlalu tua pada kedudukan ketiga sampai kedelapan dari atas. hal ini dilakukan

agar diperoleh getah yang baik. Getah yang dihasilkan ditampung pada botol

plastik yang telah didisinfeksi dengan alkohol 70%. Kemudian dari botol plastik

getah dipipet kedalam botol cokelat steril dan dibawa ke laboratorium

mikrobiologi untuk dijadikan sampel.

Bakteri Escherichia coli yang didapat adalah bakteri yang diperoleh dari

laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. W. Z. Yohannes Kupang.

Page 36: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

24

Bakteri yang didapat adalah bakteri segar yang teridentifikasi murni sebagai

Escherichia coli. Bakteri tersebut kemudian diremajakan pada media NA miring

dengan cara diisolasi satu ose ke media NA lalu diinkubasi pada suhu 37oC

selama 24 jam. Setelah 24 jam terlihat pertumbuhan koloni pada media NA.

Selanjutnya dari media NA diisolasi 1 ose kedalam 10 mL media BHIB, lalu

diinkubasikan pada suhu 37oC selama 24 jam. Setelah diamati pada media BHIB

terlihat adanya pertumbuhan bakteri yang ditandai dengan keruhnya media dan

terdapat granuler pada dinding tabung dan dasar tabung. Selanjutnya dari media

BHIB dikultur kedalam 10 mL media EMBA, kemudian diinkubasikan pada suhu

37oC selama 24 jam. Setelah diamati hasil uji penegasan pada media EMBA

menunjukkan adanya koloni bakteri berwarna hijau metalik yang merupakan ciri

khas dari bakteri Escherichia coli. Selanjutnya dilakukan penetapan bakteri

Escherichia coli standar untuk memperoleh jumlah bakteri ± 1.000.000 sel/mL.

Penetapan bakteri Escherichia coli standar dilakukan dengan cara dipipet 1

mL dari media BHIB yang telah diinkubasi selama 24 jam kemudian diinokulasi

kedalam 9 mL media PDF (pengenceran 10-1

), dari pengenceran 10-1

dipipet 1 mL

lalu dipindahkan ke 10-2

, dan seterusnya hingga diperoleh pengenceran yang dapat

dihitung koloninya yaitu 30-300 koloni.

Page 37: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

25

Tabel 2. Hasil penetapan pengenceran suspensi Escherichia coli

Pengenceran Perlakuan Rata-rata

1 2

10-1

TT TT TT

10-2

TT TT TT

10-3

TT TT TT

10-4

TT TT TT

10-5

TT TT TT

10-6

TT TT TT

10-7

TT TT TT

10-8

TT TT TT

10-9

TT TT TT

10-10

TT TT TT

10-11

TT TT TT

10-12

TT TT TT

10-13

TT TT TT

10-14

TT TT TT

10-15

TT TT TT

10-16

TT TT TT

Keterangan :

TT : Tidak Terhitung

(sumber : data primer penelitian, 2018)

Setelah diinkubasi selama 24-48 jam dilakukan pengamatan pada seri

pengenceran bakteri. Pada seri pengenceran 10-1

sampai dengan pengenceran 10-16

mempengaruhi jumlah bakteri yang tidak terhitung, seharusnya pengenceran

dilanjutkan hingga diperoleh jumlah koloni 30-300 koloni yang dihitung lalu

dikonversi agar mendapatkan bakteri standar dengan jumlah ± 1.000.000 sel/mL,

tetapi karena keterbatasan waktu maka pengenceran tidak dapat dilanjutkan. Oleh

karena itu, maka dalam penelitian menggunakan hasil pengenceran tertinggi yaitu

10-16

. Pada kontrol media tidak terjadi kekeruhan atau tetap jernih, hal ini

menunjukan bahwa media yang digunakan dalam pengenceran tidak

Page 38: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

26

terkontaminasi oleh mikroba. Selanjutnya dilakukan uji daya hambat antibakteri

getah daun jarak pagar dengan konsentrasi 25% b/v, 50% b/v, dan 75% b/v

terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan menggunakan pengenceran

tertinggi yaitu 10-16

. Metode yang digunakan pada pengujian ini adalah metode

difusi menggunakan pencadang (diameter 8 mm) yang terbuat dari aluminium.

Tabel 3. Hasil penelitian uji daya hambat getah daun jarak pagar (Jatropha curcas

Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

Perlakuan Replikasi Jumlah Rata-rata

I II III

Kontrol + 21 mm 20,70 mm 21,90 mm 63,60 mm 21,20mm

25% b/v 0 0 0 0 0

50% b/v 0 0 0 0 0

75% b/v 0 0 0 0 0

Total 63,60 mm 21,20mm

(sumber : Data primer penelitian 2018).

Pada pengujian sampel getah jarak pagar tidak memperlihatkan adanya

zona hambat disekitar pencadang.Tidak adanya zona hambat disekitar pencadang

kemungkinan disebabkan oleh konsentrasi bakteri yang masih terlalu tinggi

sehingga sampel sulit untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Jumlah koloni

standar pada penelitian ini adalah ± 1.000.000 sel/mL sedangkan pengenceran

yang digunakan dalam penelitian adalah pengenceran dengan jumlah koloni yang

tidak terhitung sehingga tidak dapat dikonversikan hingga mendapatkan jumlah

koloni 1.000.000 sel/mL, akibatnya jumlah bakteri yang diperoleh pada

pengenceran melebihi ± 1.000.000 sel/mL. Pada penelitian ini peneliti seharusnya

melakukan pengenceran lanjutan untuk memperoleh jumlah koloni ± 1.000.000

sel/mL. Namun karena keterbatasan waktu peneliti tidak melakukan pengenceran

Page 39: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

27

lanjutan. Tidak terhitungnya jumlah koloni pada pengenceran yang digunakan

dalam pengujian menjadi kelemahan dalam penelitian ini. Selain itu kerapatan

inokulum yang digunakan menyebabkan penurunan sensitifitas terhadap

antimikroba sehingga daya antibakteri dari getah jarak pagar tidak mampu

menghambat pertumbuhan bakteri. Menurut Jawetz, dkk., (2005) Makin besar

inokulum bakteria, maka sensitifas makin rendah. Populasi bakteri yang besar

lebih sulit dihambat dibandingkan populasi yang kecil. Disamping itu, mutan

resisten lebih sering muncul pada populasi yang besar. Hal lain yang mungkin

menyebabkan tidak adanya zona hambat adalah pada proses pengambilan getah

yang tidak hati-hati sehingga ada kemungkinan sampel telah terkontaminasi

mikroba. Penelitian ini menggunakan kontrol positif antibiotik Co-amoxyclav

sebagai kontrol pembanding. Pada penelitian ini kontrol positif Co-amoxyclav

memperlihatkan adanya daya hambat terhadap bakteri sehingga dapat disimpulkan

bahwa sampel tidak memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri

Escherichia coli.

Pada penelitian sebelumnya pada tahun 2014 Andi Bau Susilowati Ar

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh getah jarak pagar (Jatropha curcas

Linn) terhadap daya hambat bakteri staphylococcus aereus secara invitro” dengan

konsentrasi 25%,50%,75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukan bahwa getah

jarak pagar berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus

aureus dengan luas zona hambat sebesar 14,9 mm. Sama halnya dengan penelitian

pada tahun 2017 oleh Franky George Tiwa, dkk. melakukan penelitian dengan

judul “Uji efektevitas getah jarak pagar (Jatropha curcas Linn) terhadap bakteri

Page 40: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

28

Streptococcus mutans”. Hasil penelitian menunjukan getah daun jarak pagar

memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans

dengan luas zona hambat sebesar 19mm. Hal tersebut sesuai menurut Ditjenbun,

2007 yaitu bahwa getah jarak pagar memiliki kandungan flavanoid dan saponin.

Namun berdasarkan hasil penelitian getah jarak pagar pada bakteri Escherichia

coli di Kupang menunjukan bahwa zat aktif yang terkandung dalam getah jarak

pagar tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Bakteri

Escherichia coli merupakan bakteri gram negative sedangkan pada penelitian

sebelumnya menggunakan bakteri gram positif Staphylococcus aereus dan

Streptococcus mutans. Bakteri gram positif memiliki strukur dinding sel yang

lebih sederhana dengan jumlah peptidoglikan lebih banyak sedangkan dinding sel

gram negative memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit serta struktur dinding sel

yang lebih kompleks. Membran bagian luar pada dinding sel bakteri gram

negative mengandung lipopolisakarida, yaitu karbohidrat yang terikat dengan

lipid. Membran bagian luar bakteri gram negative membantu menghalang

masuknya antimikoba sehingga pertumbuhan bakteri sulit dihambat (Campbel,

dkk., 2003). Berdasarkan uraian diatas maka kemungkinan penetrasi zat uji

kedalam sel bakteri uji yaitu Escherichia coli menjadi lebih sulit sehingga

pertumbuhan bakteri tidak dapat dihambat oleh getah daun jarak pagar (Jatropha

curcas Linn). Hal lain yang menyebabkan tidak adanya daya hambat disekitar

pencadang kemungkinan dikarenakan asal sampel yang berbeda. Peneliti

menggunakan sampel getah jarak pagar yang diperoleh dari Kupang sedangkan

penelitian terdahulu menggunakan sampel dari Makasar dan Manado sehingga

Page 41: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

29

kemungkinan kadar zat antibakteri getah jarak pagar yang digunakan oleh peneliti

dalam penelitian ini lebih kecil dibandingkan kadar antibakteri getah jarak pagar

yang digunakan peneliti sebelumnya.

Page 42: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.SIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya daya

hambat getah daun jarak pagar (Jatropha curcas Linn) terhadap pertumbuhan

bakteri Escherichia coli.

B. SARAN

Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan sampel yang sama,

bakteri yang sama atau berbeda tetapi memperhatikan :

1. Bakteri yang diperoleh lebih baik menggunakan bakteri strain murni yang

ditandai dengan adanya ATCC.

2. Melakukan prosedur pengambilan sampel yang tepat.

3. Melakukan prosedur penelitian yang sesuai dengan prosedur.

4. Waktu penelitian yang diberikan sebaiknya lebih lama.

Page 43: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

31

DAFTAR PUSTAKA

Aiyelaagbe, O., Adesogan, EK., Ekundayo, O., Adeniyi, BA. 2000. The

antimicrobial activity of roots of Jatropha padagrica (Hook). 14 (1):60-2.

Campbell, N.A., Reece, J. B., dan Mitchell, L. C. 2003. Biologi. Edisi V. jilid II.

Diterjemahkan oleh : Ridwan A., Marwani E>, Moeis M. S., Rachmi R.,

Trisnawati. A., Kurahman T., Herusursono S. Penerbit Erlangga.

Davis WW, Stout TR. 1997. Disc plate method of microbiology antibiotic assay.

Microbiology; 22 (4): p. 659-65.

Ditjenbun. 2007. Pedoman Budidaya Tanaman Jarak Pagar. Pusat Penelitian Dan

Pengembangan Perkebunan . Bogor.

Dewi, Fajar Kusuma.2010. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Mengkudu

(Morinda citrifolia L) Terhadap Bakteri Pembusuk Daging Segar. Skripsi.

Universitas Sebelas Maret.

Dermawan, D. 2015. Farmakologi Untuk Keperawatan. Gosyen Publishing.

Yogyakarta.

Gyles, C.L. 1993. Escherichia coli Dalam Pathogenesis of Bacterial Infection in

Animal. Gyles, C.L., Thoen, C.O. Edisi II. Iowa State University Press.

Ames, USA: 164 – 187.

Ganesa , 2008. Rahasia Jarak Pagar (Biodesel). LS h. 74,76. 19-20.

Hariana Arief. 2004. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Cetakan I. Seri Agrisehat.

Jakarta.

Hambali, Erliza, Suryani, A., Dadang, Haryadi, Hasim, H., Iman. K. R., Mira, R.,

M. Ihsanur, P. Suryadarma, S. Tjitrosemito, T. H. Soerawidjadja, T.

Prawitasari, T. Prakoso Dan Purnama, W. 2007. Jarak Pagar Tanaman

Penghasil Biodiesel. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hardjoeno, 2007. Kumpulan Penyakit Infeksi dan Tes Kultur Sensitivitas Kuman

serta Upaya Pengendaliannya. Cahaya Dinan Rucitra. Makassar.

Hawa, LC. 2011. Studi Komparasi Inaktivasi Escherichia coli dan Perubahan

Sifat Fisik Pada Pasteurisasi Susu Sapi Segar Menggunakan Metode

Pemanasan dan Tanpa Pemanasan Dengan Kejut Medan Listrik. J

Teknologi Pertanian, 12 (1):31-39.

Page 44: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

32

Jawetz, Melnick, dan Adelberg. 1996. Medical mikrobiologi. Diterjemahkan oleh

: Mudihardi E., Kuntaman.,Wasito, E. Harsono, S., Alimsardjono, L.,

Salemba Medika. Jakarta.

-------------------------------------------2005. Medical mikrobiologi. Diterjemahkan

oleh : Mudihardi E., Kuntaman.,Wasito, E. Harsono, S., Alimsardjono, L.,

Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.

-------------------------------------------2007. Medical mikrobiologi. Diterjemahkan

oleh : Mudihardi E., Kuntaman.,Wasito, E. Harsono, S., Alimsardjono, L.,

Edisi XXIII. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.

-----------------------------------------2008. Medical mikrobiologi. EGC. Jakarta.

Pelczar, M. J., dan Chan 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Diterjemahkan oleh

: Hadioetomo, R., Imas, T., Tjitrosomo, S., Lestari, S. Penerbit Universitas

Indonesia. Jakarta.

---------------------------------2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Diterjemahkan oleh

: Hadioetomo, R., Imas, T., Tjitrosomo, S., Lestari, S. Penerbit Universitas

Indonesia. Jakarta.

Priyanto Unggul. 2007. Menghasilkan Biodiesel Jarak Pagar Berkualitas. Agro

Media Pustaka. Jakarta.

Sastroamidjojo, Seno. 2001. Obat Asli Indonesia. Cetakan VI. Dian Rakyat.

Jakarta.

Susilowati A. B., 2014. Pengaruh Getah Jarak Pagar Terhadap Bakteri

Staphylococcus aureus. Universitas Hasanuddin. Makassar [Skripsi].

Thomas, R., Sah, NK., Sharma, PB., 2008. Therapeutic biology of Jatropha

curcas : a mini review. 9 (4): 315-24.

Tiwa, F. G., Homenta Heryannis, dan Hutagalung, B. S. P. 2017. Uji Efektevitas

Getah Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Terhadap Bakteri Streptococcus

mutans, Jurnal Ilmiah Farmasi, 2302 – 2493.

Watimena, J. R. 1981. Farmakodinamik dan Terapi Antibiotik. UGM.

Yogyakarta.

Page 45: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

33

Lampiran 1. Skema peremajaan bakteri, kultur bakteri dan uji penegasan

Bakteri

Escherichia

coli yang

diperoleh dari

rumah sakit. Inkubasi pada suhu 37

oC

selama 24 jam.

Inkubasi pada suhu 37 o

C selama 24 jam

1 ose

1 ose

Media

NA

Media

BHIB

Media

EMBA

1 ose

Inkubasi

Diamati pertumbuhan koloni

Pada suhu 37o C

selama 24 jam

Page 46: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

34

Lampiran 2. Skema penetapan bakteri Escherichia coli standar

v

Media BHIB

sudah ditanam

PDF

9 mL PDF

9 mL

PDF

9 mL

PDF

9 mL

Dipipet 1 mL

10-2 10-3 10-1 dst.

Dipipet 1 mL Dipipet 1 mL Dipipet 1 mL

Dipipet

1 ml

PCA 15

mL

PCA 15

mL

PCA 15

mL

PCA 15

mL

PCA 15

mL

PCA 15

mL

PCA 15

mL

PCA 15

mL

Dipipet

1 ml

Dipipet

1 ml

Dipipet

1 ml

Inkubasi

Ambil suspensi bakteri dengan pertumbuhan ± 100.000 sel /mL

sebagai standar

Dipilih cawan sesuai syarat (koloni 30-300), lalu dihitung jumlah

koloni pada colony counter.

Pada suhu 37o C selama 24

jam.

Page 47: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

35

Lampiran 3. Skema pembuatan Base layer dan Seed layer

1. Base Layer

2. Seed Layer

Suspensi

media

PDF ±

1.000.000

sel/mL

PCA

60 mL

PCA

20 mL

PCA

20 mL

PCA

20 mL

Campur ad

homogen

PCA

45 mL

Seed

layer

Dipipet 0,1 mL

Base

layer

20 mL

Base

layer

20 mL

Base

layer

20 mL

Campur ad

homogen

Biarkan

memadat

Base layer yang

sudah berisi

PCA

Masing-masing

dipipet 15 mL media

PCA

Page 48: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

36

Lampiran 4. Skema Uji daya hambat getah daun jarak pagar terhadap

pertumbuhan bakteri Escherichia coli

25% 50%

K+ 75%

25% 50%

K+% 75%

25% 75%

K+ 75%

Sampel getah jarak pagar

Dipipet 0,1 mL

Base layer 20 mL

dan Seed layer 15

mL.

Base layer 20 mL

dan Seed layer 15

mL.

Base layer 20 mL

dan Seed layer 15

mL.

Inkubasi

Diamati dan diukur zona hambat

Suhu 37o C selama 24 jam

Page 49: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

37

Lampiran 5. Komposisi Media

a. Media Nutrien Agar (NA)

Peptone 10 g

Meat extract 3 g

Agar 15 g

Larutkan 20 g media dalam 1 liter aquadest. Panaskan perlahan, bila perlu

hingga benar-benar homogen. Simpan dan sterilkan dalam autoclave pada

suhu 1210C selama 15 sampai 20 menit pH akhir 7,4 ± 0,2pada suhu 25

0 C.

b. Media Brain Heart Infusiaon Agar (BHIB)

Calf brain infusion 7,7 g

Beef heart infusion 9,8 g

Protease pepton 10 g

Dextrose 2 g

Sodium chloride 5 g

Disodium phosphate 2,5 g

Larutkan 37 g media dalam 1 liter aquadest. Panaskan perlahan, bila perlu

hingga benar-benar homogen. Simpan dan sterilkan dalam autoclave pada

suhu 1210C selama 15 sampai 20 menit pH akhir 7,4 ± 0,2pada suhu 25

0 C.

c. Media Pepton Dilution Fluid (PDF)

Pepton 10 g

Sodium Chloride 5 g

Phosphate buffer 10,5 g

Larutkan 25,5 g media dalam 1 liter aquadest dasn panaskan. Simpan dan

sterilkan dalam autoclave pada suhu 1210C selama 15 sampai 20 menit pH

akhir 7,4 ± 0,2pada suhu 250 C.

Page 50: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

38

d. Media Plate Count Agar (PCA)

Tryptone 5 g

Yeast extract 2,5 g

Dextrose 1 g

Agar 15 g

Larutkan 22,5 g media dalam 1 liter aquadest dan panaskan. Simpan dan

sterilkan dalam autoclave pada suhu 1210C selama 15 sampai 20 menit pH

akhir 7,4 ± 0,2 pada suhu 250 C.

e. Media Eosin Methylen Blue Agar (EMBA)

Pepton 10 g

Laktosa 10 g

Dipotasiummonohydrogen phosphate 2 g

Methylen Blue 0,065 g

Eosine 0,4 g

Agar 15 g

Larutkan 36 g media dalam 1 liter aquadest dan panaskan. Simpan dan

sterilkan dalam autoclave pada suhu 1210C selama 15 sampai 20 menit pH

akhir 7,4 ± 0,2 pada suhu 250 C.

Page 51: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

39

Lampiran 6. Perhitungan Pembuatan media

1. Pemakaian media NA

Dibutuhkan media NA sebanyak 30 mL, maka

Ditimbang 0,6 gram media BHIB dilarutkan dalam 30 mL aquadest dan

dipanaskan hingga homogen. Steril dengan autoclave 15 menit pada suhu

1210C.

2. Pemakaian media BHIB

Dibutuhkan media BHIB sebanyak 30 mL, maka

Ditimbang 1,11 gram media BHIB dilarutkan dalam 30 mL aquadest dan

dipanaskan hingga homogen. Steril dengan autoclave 15 menit pada suhu

1210C.

3. Pemakaian media PDF

Dibutuhkan media PDF sebanyak 165 mL, maka

Ditimbang 4,3 gram media PDF dilarutkan dalam 165 mL aquadest dan

dipanaskan hingga homogen. Steril dengan autoclave 15 menit pada suhu

1210C.

Page 52: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

40

4. Pemakaian media PCA

a. Pemakaian media PCA (untuk penetapan standar)

Dibutuhkan media PCA sebanyak 440 mL maka

Ditimbang 4,05 gram media PCA dilarutkan dalam 180 mL aquadest dan

dipanaskan hingga homogen. Steril dengan autoclave 15 menit pada suhu

1210C.

b. Pemakaian media PCA (untuk pengujian)

Dibutuhkan media PCA sebanyak 140 mL maka

Ditimbang 4,05 gram media PCA dilarutkan dalam 140 mL aquadest dan

dipanaskan hingga homogen. Steril dengan autoclave 15 menit pada suhu

1210C.

5. Pemakaian media EMB Agar (Eosin Metilene-Blue Lactose Sucrose Agar)

Preparasi EMBA : 36 g/ 1000 mL

Jumlah yg digunakan : 30 mL

Ditimbang 1,08 gram media EMB Agar dilarutkan dalam 30 mL aquadest dan

dipanaskan hingga homogen. Steril dengan autoclave 15 menit pada suhu

1210C.

Page 53: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

41

Lampiran 7. Perhitungan Pembuatan konsentrasi getah daun jarak pagar

dari berbagai konsentrasi

a. untuk membuat getah jarak pagar dengan konsentrasi 25% maka

dibutuhkan getah jarak sebanyak 2,5 gram yang telah ditimbang

dengan menggunakan neraca analitik dan kemudian dicampur dengan

aquades steril sebanyak 10 mL, lalu dimasukan kedalam tabung reaksi

dan diberi label 25%.

b. untuk membuat getah jarak pagar dengan konsentrasi 50% maka

dibutuhkan getah jarak sebanyak 5 gram yang telah ditimbang dengan

menggunakan neraca analitik dan kemudian dicampur dengan aquades

steril sebanyak 10 mL, lalu dimasukan kedalam tabung reaksi dan

diberi label 50%.

c. untuk membuat getah jarak pagar dengan konsentrasi 75% maka

dibutuhkan getah jarak sebanyak 7,5 gram yang telah ditimbang

dengan menggunakan neraca analitik dan kemudian dicampur dengan

aquades steril sebanyak 10 mL, lalu dimasukan kedalam tabung reaksi

dan diberi label 75%.

Page 54: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

42

Lampiran 8. Dokumentasi penelitian

Gambar 3. Sampel getah jarak pagar di daerah TDM

Gambar 4. Bakteri teridentifikasi murni sebagai Escherichia coli

Gambar 5. Bakteri tumbuh pada media NA dan Media pengenceran

Page 55: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

43

Gambar 6. Media spesifik

Gambar 7. Penimbangan sampel getah daun jarak pagar

Gambar 8. Hasil pengenceran 10

-1 – 10

-16

Page 56: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

44

Gambar 9. Hasil pengujian tiga konsentrasi

Gambar 10. Hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong

Page 57: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

45

Lampiran 9. Surat Penelitian

Page 58: UJI DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR Jatropha curcas

46