uji benedict dan uji iodium

7

Click here to load reader

Upload: siti-aliyah-hani-sunarya

Post on 01-Nov-2015

9.054 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Benedict Dan Uji Iodium

Uji Benedict dan Uji Iodium

BAB I UJI BENEDICT DAN IODIUM

A. Landasan Teori1. Uji BenedictLarutan Fehling dan larutan Benedict adalah varian dari larutan yang secara ensensial sama. Keduanya mengandung ion-ion tembaga (II) yang dikompleks dalam sebuah larutan basa. Larutan Benedict mengandung ion-ion tembaga (II) yang membentuk kompleks dengan ion-ion sitrat dalam larutan natrium karbonat. Lagi-lagi, pengompleksan ion-ion tembaga (II) dapat mencegah terbentuknya sebuah endapan – kali ini endapan tembaga (II) karbonat.Larutan benedict dapat dibuat dengan cara mencampurkan 173 g natrium sitrat dan 100 g Na2CO3 anhidrat ke dalam 800 ml air, aduk, lalu saring. lalu ke dalamnya tambahkan 17,3 g tembaga sulfat yang telah dilarutkan dalam 100 ml H20. volume total dibuat menjadi 1 liter degan penambahan air. pereaksi benedict siap digunakan.Larutan Fehling dan larutan Benedict digunakan dengan cara yang sama. Beberapa tetes aldehid atau keton ditambahkan ke dalam reagen, dan campurannya dipanaskan secara perlahan dalam sebuah penangas air panas selama beberapa menit.Keton Tidak ada perubahan warna pada larutan biru.Aldehid Larutan biru menghasilkan sebuah endapan merah gelap dari tembaga(I) oksida.Aldehid mereduksi ion tembaga(II) menjadi tembaga(I) oksida. Karena larutan bersifat basa, maka aldehid dengan sendirinya teroksidasi menjadi sebuah garam dari asam karboksilat yang sesuai.Persamaan untuk reaksi-reaksi ini selalu disederhanakan untuk menghindari keharusan menuliskan ion tartrat atau sitrat pada kompleks tembaga dalam rumus struktur. Persamaan setengah-reaksi untuk larutan Fehling dan larutan Benedict bisa dituliskan sebagai:

Menggabungkan persamaan di atas dengan persamaan setengah reaksi untuk oksidasi aldehid pada kondisi basa yakni

akan menghasilkan persamaan lengkap:

(http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/oksidasi_aldehid_dan_keton/)Molekul maltosa atau glukosa yang terlihat dari hasil positif pada uji benedict yang terbukti dengan terbentuknya warna merah bata pada tabung reaksi yang telah dipanaskan. Maltosa yang diuji dengan benedict memberikan warna merah bata, sedangkan amilum yang diuji dengan iod akan memberikan kompleks warna biru-ungu. Warna merah bata yang terbentuk disebabkan oleh maltosa dan glukosa memiliki gugus aldehid yang bebas sehingga dapat mereduksi ion-ion tembaga (Cu) yang terdapat pada larutan benedict menjadi Cu2O yang berwarna merah bata.(http://rismakafiles.wordpress.com/2009/03/15/dialisis/)Pada prinsipnya baik fehling, tollens maupun benedict digunakan untuk mengetahui apakah suatu gula merupakan gula pereduksi atau bukan (mempunyai gugus aldehida bebas). Reaksi Benedict akan menyebabkan larutan yang berwarna biru akan berubah menjadi orange atau kuning. Untuk mengetahui gula pereduksi yang mempunyai sifat reduksi lebih kuat, reaksi

Page 2: Uji Benedict Dan Uji Iodium

Fehling lebih jelas perubahan warnanya.(http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/bagaimana_prinsip_kerja_reaksi_fehling_tollens_dan_benedict/)

2. Uji IodiumLaut merupakan sumber utama iodium. Di daerah pantai, air dan tanah banyak mengandung iodium sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai cukup mengandung iodium(Sunita Almatsier,2004:264). Iodium digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat atau tidak. Amilum salah satu kabohidrat terdiri atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa yaitu amilosa (kirakira 20-28%) dan sisanya amilopektin. Amilosa adalah dari 250-300 unit D-glukosa yang terikat dengan ikatan α 1,4-glikosidik, jadi molekulnya merupakan rantai terbuka. Molekul amilo pektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih dari 1000 unit glukosa. Butir-butir pati tidak larut dalam air dinggin tapi apabila suspensi dalam air dipanaskan maka akan terjadi suatu karutan koloid yag kental. Larutan koloid ini apabila diberi larutan iodium akan berwarna biru. Warna biru tersebut disebabkan oleh molekul amilosa yang terbentuk senyawa. (Anna Poedjiadi, 1994).Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratAmilopektin dengan ioduim akan memberikan warna ungu dan menrah lembayunng. Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase. Dalam ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat dalam makanan kita. Oleh enzim amilase dirubah menjadi maltosa. (Anna Poedjiadi, 1994)Larutan amilum yang ditempatkan dalam tabung reaksi kemudian ditambah larutan iodin(lugol) warnanya menjadi biru kehitaman. Setelah larutan tersebut dipanaskan warnanya menjadi kuning agak bening dengan uap berwarna biru. Setelah didinginkan kembali, warna larutan tersebut kembali menjadi biru kehitaman. Ketika larutan tersebut ditambah dengan larutan NaOH, warna biru menjadi hilang berubah menjadi kuning agak jingga. Na yang bersifat alkalis dapat mengikat iodin sehingga warna biru kehitaman menjadi hilang.(http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/)

B. Alat dan bahanAlat dan bahan yang digunakan dalam praktikum uji benedict dan uji iodium ialah:Alat Bahan1. Tabung reaksi2. Rak tabung3. Penjepit tabung reaksi4. Baki 5. Pemanas spirtus/Bunsen6. Lempeng Porselin7. Pipet tetes 1. Larutan Benedict2. Larutan iodium3. Larutan karbohidrat, diantaranya:a. Larutan Susub. Larutan sagu

Page 3: Uji Benedict Dan Uji Iodium

c. Larutan tepung berasd. Larutan tepung tapiokae. Larutan maduf. Larutan gula

C. Cara kerja1. Uji Benedicta. Tambahkan 1 ml benedict ke dalam 20 tetes (1 ml) larutan karbohidrat yang akan diujib. Campurkan dan panaskan di atas api spirtus selama 5 menitc. Dinginkan dan amati perubahan warna2. Uji Iodiuma. Tambahkan 1 ml iodium ke dalam 20 tetes (1 ml) larutan karbohidrat yang akan diuji pada lempeng porselinb. Bandingkan warna yang diperoleh dengan larutan iodiumnya sendiri

D. Hasil Pengamatan1. Uji BenedictNo Larutan karbohidrat Sebelum di panaskan Sesudah dipanaskan1 Larutan Susu

Larutan susu menjadi hijau setelah dipanaskan2. Larutan Sagu

Berubah menjadi biru dan tidak ada endapan 3. Larutan Tepung Beras Berubah menjadi biru bening terdapat endapan agak kuning4. Larutan Tepung Tapioka Berubah menjadi biru kehijauan dan tidak ad endapan5. Larutan Madu

Berubah menjadi merah bata6 Larutan Gula Berubah menjadi warna biru kecokelatan

Page 4: Uji Benedict Dan Uji Iodium

2. Uji Iodium No Larutan karbohidrat Sesudah ditetesi iodium1 Larutan Susu Warna kuning, endapan warna kuning2. Larutan Sagu Benung, endapan warna Biru kehitaman3. Larutan Tepung Beras Bening kekuningan, endapan Warna hitam4. Larutan Tepung Tapioka Warna bening kekuningan Endapan hijau tua5. Larutan Madu Warna kuning kehijauan endapan warna kuning tua6 Larutan Gula Warna kuningE. Pembahasan1. Pertanyaan a. Tuliskan bahan makanan yang cepat bereaksi pada uji benedict?b. Mengapa terjadi reaksi warna yang tidak bersamaan pada uji benedict?c. Setelah pemanasan 5 menit adakah bahan yang tidak bereaksi pada uji benedict ?d. Samakah warna yang terbentuk untuk masing-masing larutan yang diuji pada uji benedict? Bila tidak sama mengapa?e. Mengapa pada uji iodium menghasilkan warna yang berbeda?

2. Jawaban a. Bahan makanan yang cepat bereaksi adalah larutan madu dan larutan susu.b. Takaran dalam larutan karbohidrat yang diujikan memiliki konsentrasi gula yang berbeda beda. Larutan yang memiliki konsentrasi gula yang sangat tinggi akan lebih cepat berekasi dan menghasilkan endapan warna merah bata yang pekat pula salah satunya dalam larutan madu. Sedangkan larutan yang memiliki konsentrasi gula yang rendah akan lebih lama beraksi dalam menghasilkan endapan warna merah batanya. Hal ini disebabkan prinsip kerja benedict akan menghasilkan warna merah bata pada larutan yang di dalamnya terkandung glukosa. Tinggi rendahnya glukosa yang terkandung akan mempengaruhi pada kecepatan reaksi kerja benedict.c. Tidak ada bahan yang tidak bereaksi pada uji benedict. Alasannya karena dalam setiap larutan karbohidrat yang telah diujikan diatas memiliki gugus glukosa yang berbeda. d. Tidak sama, karena endapan tersebut tergantung pada konsentrasi karbohidrat dari masing-masing larutan yang diuji tersebut. Jadi dapat disimpulkan semakin tinggi konsentrasi gula dalam larutan semakin gelap pula warna endapan yang dihasilkannya.e. Warna yang berbeda-beda ini dikarenakan kandungan amilosa yang terkandung dalam larutan. Larutan yang memiliki kandungan amilosa yang sangat banyak akan menghasilkan warna biru kehitaman. Hal ini sesuai dengan prinsip kerja iodium yang akan menghasilkan warna biru kehitaman apabila dalam larutan tersebut terkandung amilosa. Larutan yang memiliki kandungan glukosa yang sangat banyak akan menghasilkan warna yang lebih cerah yaitu warna merah bata.

F. KesimpulanDari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam uji benedict semakin tinggi konsentrasi gula dalam larutan semakin gelap pula warna endapan yang dihasilkannya.

Page 5: Uji Benedict Dan Uji Iodium

Sedangkan dalam uji iodium akan menghasilkan warna biru kehitaman apabila dalam larutan tersebut terkandung amilosa.

DAFTAR PUSTAKA

Anna Poedjiadi, 1994. Dasar-dasar Biokimia.Jakarta: Universitas Indonesia PressHawab. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Diadit Mediahttp://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/oksidasi_aldehid_dan_keton/ 13:02, 25-09-2009http://rismakafiles.wordpress.com/2009/03/15/dialisis/ 13:23, 25-09-2009http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/bagaimana_prinsip_kerja_reaksi_fehling_tollens_dan_benedict/ 10:46, 27-09-2009Sunita Almatsier. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Diposkan oleh nurhalim1709 di 20.21

http://nurhalim1709.blogspot.com/2009/10/uji-benedict-dan-uji-iodium.html