uea blokir blackberry - ftp.unpad.ac.id · “jepang merupakan motor penggerak asia. namun,...

1
China Bidik Dua Besar CHINA siap mengambil alih posisi Jepang sebagai pereko- nomian terbesar kedua di dunia. Naiknya posisi China dinilai akan mengubah berbagai hal, mulai dari desain kendaraan sampai keseimbangan kekuatan nansial dan militer global. Dari beberapa aspek ekonomi tertentu, China sesungguhnya sudah menyalip Jepang sejak beberapa waktu lalu. Sebuah milestone yang akan menegaskan dominasi China yang luntur sejak Abad XVIII. Saat ini, China sudah menjadi eksportir terbesar di dunia, sekaligus konsumen dan produsen baja terbesar di antara negara-negara lainnya. Boleh dikatakan, laba dari perusahaan-perusahaan otomo- tif di Detroit sampai perusahaan pertambangan Brasil kini tergan- tung pada belanja konsumen dan korporasi China. Naiknya kekayaan China juga berdam- pak pada kekuatan politik. Tidak lain dari tekanan Chinalah yang membuat negara-negara ber- kembang berjaya mendapatkan porsi suara lebih besar di Bank Dunia dan Dana Moneter Inter- nasional. “Jepang merupakan motor penggerak Asia. Namun, gelom- bangnya sekarang berbalik, dan China akan menjadi kekuatan berpengaruh terbesar bagi Asia, termasuk Jepang,” kata ekonom Nomura Securities, Rob Sub- baraman. Sayangnya, kilau pereko- nomian China ternodai kon- tradiksi yang terjadi di tengah masyarakatnya. Kesenjangan antara kaum elite dan kaum pa- pa di China sangatlah ekstrem. China memiliki lusinan miliuner kelas dunia, tapi pendapatan ra- ta-rata 1,3 miliar penduduknya adalah salah satu yang terendah di dunia. Pendapatan per kapita ma- syarakat China tahun lalu ada- lah US$3.600. Bandingkan de- ngan Jepang yang mencapai US$37.800 atau AS, yang penda- patan per kapitanya sebesar US$42.240. Akan tetapi, AS saat ini se- dang bergelut dengan pemulih- an krisis finansial. Sementara itu, Jepang terus terjebak dalam kemerosotan ekonomi sepanjang dua dekade terakhir. Kepastian China melampaui Jepang secara formal diperkira- kan baru dapat diketahui pada akhir tahun ini. Per 2009, nilai produk domestik bruto (PDB) China adalah US$4,98 triliun, dan PDB Jepang adalah US$5,07 trili- un. Pada periode April-Juni 2010, PDB China mencapai US$1.335 triliun, sedangkan Tokyo belum memberikan laporannya. Adapun pertumbuhan China mencapai kisaran 10% per ta- hun, sedangkan ekspansi Jepang tahun ini ditaksir tidak lebih dari 3%. Dengan segala kondisi itu, tidak mengherankan jika China menjadi sangat percaya diri. “China sudah menjadi pereko- nomian terbesar kedua di du- nia,” tegas Deputi Bank Sentral China Yi Gang, akhir pekan lalu. (Reuters/E-4) Ekonomi Global | 15 SENIN, 2 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA D ENGAN alasan menjaga keamanan nasional, peme- rintah UEA akan menang- guhkan sementara layanan BlackBerry mulai Oktober mendatang. Kebijakan pemerintah itu diperkirakan bakal memengaruhi tak kurang dari 500 ribu pengguna BlackBerry di salah satu negara Teluk tersebut. “Ini adalah keputusan final. Tetapi kami akan melanjutkan pembahasan dengan mereka,” kata Dirjen Otoritas Regulator Telekomunikasi (TRA) UEA Mohammad al Ghanem seperti dilansir Reuters, kemarin. Suspensi itu, lanjutnya, akan dilakukan mulai 11 Oktober men- datang sampai ditemukan solusi yang memuaskan pihak UEA dan prinsipal BlackBerry. “Suspensi ini tidak ada kaitannya de- ngan censorhsip. Suspensi dilakukan kare- na ada ketidaksesuaian dengan regulasi telekomunikasi UEA,” jelasnya. Menurut al Ghanem, keberatan otoritas terkait dengan pengelolaan data pelang- gan BlackBerry yang dilakukan pihak asing, di luar wilayah UEA. Karena Black- Berry merupakan satu-satunya penyedia layanan seluler yang beroperasi dengan metode itu, lanjut al Ghanem, keputusan pemerintah tidak akan berlaku untuk Nokia ataupun iPhone dari Apple. “Keputusan ini didasari fakta bahwa layanan tertentu BlackBerry memung- kinkan penggunanya untuk melakukan tindakan tanpa akuntabilitas hukum.” Pemanfaatan celah hukum itu, imbuh al Ghanem, dapat berdampak pada ke- amanan nasional, yudisial, maupun sosial di UEA. Suspensi layanan BlackBerry Mes- senger, email dan jelajah (browsing) in- ternet akhirnya dilakukan setelah pada 2007, UEA sempat mengupayakan agar layanan-layanan tersebut sejalan dengan regulasi setempat. Dalam kekhawatirannya yang diung- kapkan pekan lalu, UEA menyatakan bahwa BlackBerry rentan akan penya- lahgunaan yang berdampak pada risiko keamanan. Adapun pernyataan tersebut mengemuka setelah pemerintah gagal mendapatkan akses untuk memantau layanan BlackBerry Messenger yang sa- ngat populer. “Pemerintah menganggap layanan BlackBerry, terutama instant messenger, sebagai hambatan bagi pemerintah untuk menegakkan sensor, penyaringan, dan pengawasan,” ujar Reporters Without Borders dalam pernyataannya pada 26 Juli lalu. Sementara itu, pihak pengelola Black- Berry, Research In Motion (RIM), belum dapat dimintai tanggapannya atas kepu- tusan pemerintah UEA. Saat ini, produsen telepon seluler (ponsel) pintar dari Kanada itu memiliki sekitar 500 ribu pelanggan di UEA. Secara global, BlackBerry menguasai 20% dari pasar ponsel pintar. Berada di antara Nokia dan Apple. Di UEA, BlackBerry difasilitasi du telecom dan Emirate Telecommunications (Etisalat). Kedua operator tersebut me- ngatakan sedang mencari alternatif untuk konsumen-konsumen mereka. Terkait permasalahan tersebut, analis Al Mal Capital Irfan Ellam berpendapat, RIM dan UEA akan segera menemukan solusinya. Ia menjelaskan pemerintah UEA sebe- lumnya sudah meminta RIM untuk memasang proxy server di India. Server tersebut akan digunakan pemerintah un- tuk memantau trafc layanan BlackBerry dari perspektif keamanan. “BlackBerry merupakan perangkat penting yang digunakan banyak peru- sahaan. Jika ingin menarik pebisnis ke negara ini, menjadi sangat tidak masuk akal untuk mem-banned BlackBerry,” pungkasnya. (E-4) [email protected] UEA Blokir BlackBerry Layanan BlackBerry Messenger dinilai dapat merintangi upaya pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menegakkan sensor dan pengawasan. Ririn Radiawati Kusuma Rob Subbaraman Ekonom Nomura Securities China akan menjadi kekuatan berpengaruh terbesar bagi Asia, termasuk Jepang.” JUAL MIRAMAX: Kantor pusat perusahaan Disney di Burbank, California, beberapa waktu lalu. Walt Disney Co akan menjual salah satu unit bisnisnya, Miramax, menjelang akhir tahun 2010. AP/REED SAXON Walt Disney Lego Studio Miramax WALT Disney Co akan menjual salah satu unit bisnisnya, Mira- max, menjelang akhir 2010. Miramax adalah studio lm yang memproduksi sejumlah lm layar lebar seperti Trainspotting dan No Country for Old Men. Kesepakatan antara Walt Dinsney dan grup pemilik Colony Capital, selaku pembeli Miramax, diprediksi mencapai lebih dari US$660 juta. Penjualan Miramax tersebut mempertegas rencana Disney di lini perlman, yaitu fokus kepada sinema-sinema berskala besar, seperti Pirates of the Caribbean. Lebih lanjut, pihak Disney mengatakan transaksi penjualan itu meliputi hak cipta terhadap lebih dari 700 lm Miramax. Antara lain lm pemenang Academy Award Chicago, dan juga Shakespeare in Love. Menurut sumber yang dekat dengan negosiasi tersebut, pemilik baru Miramax kelak akan mengoptimalkan nilai dari perpustakaan atau dokumentasi yang tersimpan di studio itu. Saat ini, lanjutnya, belum ada rencana untuk memproduksi satu lm pun. Adapun CEO Colony Thomas J Barrack Jr yang juga pendiri rma ekuitas tersebut, secara individu turut menanamkan investasinya di samping Tutor dan Colony. Sayangnya, Tutor dan Colony menolak memberikan komentar terkait dengan rencana jangka panjang mereka terhadap Miramax. Sumber tersebut juga mengatakan nilai pembelian yang disepakati kedua belah pihak adalah empat kali lipat nilai aliran kas Miramax saat ini. Adapun Disney membeli Miramax dengan harga US$80 juta, 17 tahun yang lalu. Dengan fokus Miramax untuk memproduksi lm-lm ber- nuansa kehidupan keluarga, Disney belakangan memandang Miramax tidak lagi sebagai sumber prot yang potensial. “Meski kami sangat bangga dengan pencapaian Miramax, strategi bisnis Disney saat ini adalah fokus pada pembuatan lm di bawah line Disney, Pixar, dan Marvel,” ujar CEO Disney Robert Iger seperti dikutip Reuters, kemarin. (E-4)

Upload: dodat

Post on 16-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UEA Blokir BlackBerry - ftp.unpad.ac.id · “Jepang merupakan motor penggerak Asia. Namun, gelom-bangnya sekarang berbalik, dan China akan menjadi kekuatan berpengaruh terbesar bagi

China Bidik Dua BesarCHINA siap mengambil alih posisi Jepang sebagai pereko-nomian terbesar kedua di dunia. Naiknya posisi China dinilai akan mengubah berbagai hal, mulai dari desain kendaraan sampai keseimbangan kekuatan fi nansial dan militer global.

Dari beberapa aspek ekonomi tertentu, China sesungguhnya sudah menyalip Jepang sejak beberapa waktu lalu. Sebuah milestone yang akan menegaskan dominasi China yang luntur sejak Abad XVIII. Saat ini, China sudah menjadi eksportir terbesar di dunia, sekaligus konsumen dan produsen baja terbesar di antara negara-negara lainnya.

Boleh dikatakan, laba dari perusahaan-perusahaan otomo-tif di Detroit sampai perusahaan pertambangan Brasil kini tergan-tung pada belanja konsumen dan korporasi China. Naiknya kekayaan China juga berdam-pak pada kekuatan politik. Tidak lain dari tekanan Chinalah yang membuat negara-negara ber-kembang berjaya mendapatkan porsi suara lebih besar di Bank Dunia dan Dana Moneter Inter-nasional.

“Jepang merupakan motor

penggerak Asia. Namun, gelom-bangnya sekarang berbalik, dan China akan menjadi kekuatan berpengaruh terbesar bagi Asia, termasuk Jepang,” kata ekonom Nomura Securities, Rob Sub-baraman.

Sayangnya, kilau pereko-nomian China ternodai kon-tradiksi yang terjadi di tengah masyarakatnya. Kesenjangan antara kaum elite dan kaum pa-pa di China sangatlah ekstrem. China memiliki lusinan miliuner kelas dunia, tapi pendapatan ra-ta-rata 1,3 miliar pendu duknya adalah salah satu yang terendah di dunia.

Pendapatan per kapita ma-sya rakat China tahun lalu ada-

lah US$3.600. Bandingkan de-ngan Jepang yang mencapai US$37.800 atau AS, yang penda-patan per kapitanya sebesar US$42.240.

Akan tetapi, AS saat ini se-dang bergelut dengan pemulih-an krisis finansial. Sementara itu, Jepang terus terjebak dalam kemerosotan ekonomi sepanjang dua dekade terakhir.

Kepastian China melampaui Jepang secara formal diperkira-kan baru dapat diketahui pada akhir tahun ini. Per 2009, nilai produk domestik bruto (PDB) China adalah US$4,98 triliun, dan PDB Jepang adalah US$5,07 trili-un. Pada periode April-Juni 2010, PDB China mencapai US$1.335 triliun, sedangkan Tok yo belum memberikan laporannya.

Adapun pertumbuhan China mencapai kisaran 10% per ta-hun, sedangkan ekspansi Jepang tahun ini ditaksir tidak lebih dari 3%. Dengan segala kondisi itu, tidak mengherankan jika China menjadi sangat percaya diri.

“China sudah menjadi pereko-nomian terbesar kedua di du-nia,” tegas Deputi Bank Sentral China Yi Gang, akhir pekan lalu. (Reuters/E-4)

Ekonomi Global | 15SENIN, 2 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

DENGAN alasan menjaga ke amanan nasional, peme-rintah UEA akan menang-guhkan sementara layanan

BlackBerry mulai Oktober mendatang. Kebijakan pemerintah itu diperkirakan bakal memengaruhi tak kurang dari 500 ribu pengguna BlackBerry di salah satu negara Teluk tersebut.

“Ini adalah keputusan final. Tetapi ka mi akan melanjutkan pembahasan de ngan mereka,” kata Dirjen Otoritas Re gulator Telekomunikasi (TRA) UEA Mohammad al Ghanem seperti dilansir Reuters, kemarin. Suspensi itu, lanjutnya, akan dilakukan mulai 11 Oktober men-datang sampai ditemukan solusi yang memuaskan pihak UEA dan prinsipal BlackBerry.

“Suspensi ini tidak ada kaitannya de-ngan censorhsip. Suspensi dilakukan kare-na ada ketidaksesuaian dengan regulasi telekomunikasi UEA,” jelasnya.

Menurut al Ghanem, keberatan otoritas terkait dengan pengelolaan data pelang-gan BlackBerry yang dilakukan pihak asing, di luar wilayah UEA. Karena Black-Berry merupakan satu-satunya penyedia layanan seluler yang beroperasi dengan metode itu, lanjut al Ghanem, keputusan pemerintah tidak akan berlaku untuk Nokia ataupun iPhone dari Apple.

“Keputusan ini didasari fakta bahwa layanan tertentu BlackBerry memung-kinkan penggunanya untuk melakukan tindakan tanpa akuntabilitas hukum.”

Pemanfaatan celah hukum itu, imbuh al Ghanem, dapat berdampak pada ke-amanan nasional, yudisial, maupun sosial di UEA.

Suspensi layanan BlackBerry Mes-senger, email dan jelajah (browsing) in-ternet akhirnya dilakukan setelah pada 2007, UEA sempat mengupayakan agar layanan-layanan tersebut sejalan dengan regulasi setempat.

Dalam kekhawatirannya yang diung-kapkan pekan lalu, UEA menyatakan bahwa BlackBerry rentan akan penya-lahgunaan yang berdampak pada risiko keamanan. Adapun pernyataan tersebut mengemuka setelah pemerintah gagal mendapatkan akses untuk memantau layanan BlackBerry Messenger yang sa-ngat populer.

“Pemerintah menganggap layanan BlackBerry, terutama instant messenger, sebagai hambatan bagi pemerintah untuk menegakkan sensor, penyaringan, dan

pengawasan,” ujar Reporters Without Borders dalam pernyataannya pada 26 Juli lalu.

Sementara itu, pihak pengelola Black-Berry, Research In Motion (RIM), belum dapat dimintai tanggapannya atas kepu-tusan pemerintah UEA.

Saat ini, produsen telepon seluler (ponsel) pintar dari Kanada itu memiliki sekitar 500 ribu pelanggan di UEA. Secara global, BlackBerry menguasai 20% dari pasar ponsel pintar. Berada di antara Nokia dan Apple.

Di UEA, BlackBerry difasilitasi du telecom dan Emirate Telecommunications (Etisalat). Kedua operator tersebut me-ngatakan sedang mencari alternatif untuk konsumen-konsumen mereka.

Terkait permasalahan tersebut, analis Al Mal Capital Irfan Ellam berpendapat, RIM dan UEA akan segera menemukan solusinya.

Ia menjelaskan pemerintah UEA sebe-lumnya sudah meminta RIM untuk memasang proxy server di India. Server tersebut akan digunakan pemerintah un-tuk memantau traffi c layanan BlackBerry dari perspektif keamanan.

“BlackBerry merupakan perangkat penting yang digunakan banyak peru-sahaan. Jika ingin menarik pebisnis ke negara ini, menjadi sangat tidak masuk akal untuk mem-banned BlackBerry,” pungkasnya. (E-4)

[email protected]

UEA BlokirBlackBerry

Layanan BlackBerry Messenger dinilai dapat merintangi upaya pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menegakkan sensor dan pengawasan.

Ririn Radiawati Kusuma

Rob SubbaramanEkonom Nomura Securities

China akan menjadi kekuatan berpengaruh terbesar bagi Asia, termasuk Jepang.”

JUAL MIRAMAX: Kantor pusat perusahaan Disney di Burbank, California, beberapa waktu lalu. Walt Disney Co akan menjual salah satu unit bisnisnya, Miramax, menjelang akhir tahun 2010.

AP/REED SAXON

Walt Disney Lego Studio MiramaxWALT Disney Co akan menjual salah satu unit bisnisnya, Mira-max, menjelang akhir 2010. Miramax adalah studio fi lm yang memproduksi sejumlah fi lm layar lebar seperti Trainspotting dan No Country for Old Men. Kesepakatan antara Walt Dinsney dan grup pemilik Colony Capital, selaku pembeli Miramax, diprediksi mencapai lebih dari US$660 juta.

Penjualan Miramax tersebut mempertegas rencana Disney di lini perfi lman, yaitu fokus kepada sinema-sinema berskala besar, seperti Pirates of the Caribbean.

Lebih lanjut, pihak Disney mengatakan transaksi penjualan itu meliputi hak cipta terhadap lebih dari 700 fi lm Miramax. Antara lain fi lm pemenang Academy Award Chicago, dan juga Shakespeare in Love.

Menurut sumber yang dekat dengan negosiasi tersebut, pemilik baru Miramax kelak akan mengoptimalkan nilai dari perpustakaan atau dokumentasi yang tersimpan di studio itu. Saat ini, lanjutnya, belum ada rencana untuk memproduksi satu fi lm pun.

Adapun CEO Colony Thomas J Barrack Jr yang juga pendiri fi rma ekuitas tersebut, secara individu turut menanamkan investasinya di samping Tutor dan Colony. Sayangnya, Tutor dan Colony menolak memberikan komentar terkait dengan rencana jangka panjang mereka terhadap Miramax.

Sumber tersebut juga mengatakan nilai pembelian yang disepakati kedua belah pihak adalah empat kali lipat nilai aliran kas Miramax saat ini. Adapun Disney membeli Miramax dengan harga US$80 juta, 17 tahun yang lalu.

Dengan fokus Miramax untuk memproduksi fi lm-fi lm ber-nuansa kehidupan keluarga, Disney belakangan memandang Miramax tidak lagi sebagai sumber profi t yang potensial.

“Meski kami sangat bangga dengan pencapaian Miramax, strategi bisnis Disney saat ini adalah fokus pada pembuatan fi lm di bawah line Disney, Pixar, dan Marvel,” ujar CEO Disney Robert Iger seperti dikutip Reuters, kemarin. (E-4)