خü ظػ õ طؤ خزع · kepada-nya kalian benar-benar beribadah". ... namun setelah itu...

17
1 خ ي ػظ عزخ ؤطENAM LANDASAN AGUNG Di Bawah Naungan Al-Qur’an dan As-Sunnah Karya: Asy-Syaikh Abul Hasan Muhammad An-Najdiy Rohimahulloh Diterjemahkan dan diberi catatan kaki oleh: Abu Ahmad Muhammad Al-Limboriy Semoga Alloh mengampuninya, mengampuni kedua orang tuanya dan mengampuni saudara-saudarinya

Upload: lamdang

Post on 08-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

عزخ ؤطي ػظخENAM LANDASAN AGUNG

Di Bawah Naungan Al-Qur’an dan As-Sunnah

Karya: Asy-Syaikh Abul Hasan Muhammad An-Najdiy

Rohimahulloh

Diterjemahkan dan diberi catatan kaki oleh:

Abu Ahmad Muhammad Al-Limboriy Semoga Alloh mengampuninya, mengampuni kedua orang tuanya dan

mengampuni saudara-saudarinya

2

PENGANTAR PENERJEMAH

ثغ اهلل اشمح اشد

و، ششه ال دذه اهلل إال إو ال ؤ ؤشيذ ؤعزغفشه، ؤعزؼنو، ؤدذه، هلل، احلذ

.سعو ػجذه ذذا ؤ ؤشيذ

ؤب ثؼذ:Tulisan yang ada di hadapanmu ini merupakan salah satu

terjemahan dari kitab Asy-Syaikh Abul Hasan Muhammad An-Najdiy Rohimahulloh yang berjudul "Sittatu Ushulin

'Azhimatin" yang kami beri beberapa catatan kaki, kemudian kami beri judul dengan "Enam Landasan Agung Di Bawah Naungan Al-Qur'an dan As-Sunnah".

Terjemahan yang ada di hadapanmu ini adalah salinan dari terjemahan yang pertama, yaitu terjemahan yang pernah kami

lakukan ketika di Indonesia, yang dia merupakan terjemahan yang pertama kali kami lakukan, pada saat itu kami masih

dikenal dengan nama Khodhir Al-Limboriy. Dan Alhamdulillah terjemahan yang pertama tersebut telah

tersebar luas ke seluruh Tanah Air Indonesia dan Malaysia, semoga untuk salinan ini diberkahi pula oleh Alloh Ta'ala

sebagaimana Dia telah memberkahi terjemahan yang pertama. Ditulis oleh Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-

Limboriy di Darul Hadits Dammaj pada hari Sabtu/Rojab 4141

Hijriyyah.

3

Asy-Syaikh Abul Hasan Muhammad An-Najdiy Rohimahulloh berkata:

د اشدثغ او اش

نيب اهلل ؤػجت اؼجبة، ؤو ابد اذاخ ػ لذسح ادله اغالة عزخ ؤطي ث

بب اػذب ؼا فق ب ظ اظب، ص ثؼذ ىزا غط فيب وضري ؤروبء اؼبمل ػمالء رؼبىل ث

ثين آد إال ؤل ام.Di antara perkara yang sangat menakjubkan dan termasuk

tanda-tanda yang sangat besar1, yang menunjukkan atas

kemampuan Al-Malik (Alloh Yang Maha Berkuasa) lagi Al-Ghollab (Maha Mengalahkan) adalah enam landasan yang Alloh

Ta'ala telah menjelaskannya dengan penjelasan yang sangat jelas

2 bagi orang awam melebihi apa yang disangka oleh orang-

1 Alloh –Subhanahu wa Ta'ala- berkata:

ب مش اع ظ ظ امش ب رغجذا ش انيبس اش جذا و از خمي إ } آبرو ا

به رؼجذ{ ]فظذ: [43ونز إ“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah malam, siang dan bulan, janganlah kalian sujud kepada matahari maupun bulan, akan tetapi sujudlah kalian kepada Alloh yang telah menciptakan semuanya, jika hanya

kepada-Nya kalian benar-benar beribadah". [Fushilat: 33]. Dan Dia berkata:

نب ػيب ابء اىزضد سثذ إ از ؤ ض ر دبىب ذ ا} آبرو ؤه رش اإسع خبشؼخ فئرا ؤ

و ػ و شء لذش{ ]فظذ: [45إ"Dan diantara tanda-tanda-Nya (adalah) bahwa kamu lihat bumi kering

dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya dia bergerak dan subur. Sesungguhnya (Alloh) Yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Dia atas segala

sesuatu Maha Mampu". [Fushilat: 33]. 2 Dari Irbadh bin Sariyah –Rodhiyallohu 'anhu-, beliau berkata:

4

orang yang menyangka, namun setelah itu salah di dalam memahaminya kebanyakan dari orang-orang cerdik cendekiawan

dan orang-orang yang berakal dari anak Adam kecuali hanya jumlah yang sangat sedikit (dari mereka).

و ط اهلل ػو ع ػظخ رسفذ ن" يب اؼ، جذ نيب امة، فمنب: ب ػظنب سعي ا

نب؟ لبي: و، إ ىزه ػظخ دع، فبرا رؼيذ إ ب »سعي ا لذ رشوزى ػ اجؼبء يب ونيبسىب،

ب ىبه ، ؼش نى فغش اخزبفب وضريا، فؼى ثب ػشفز عنز، عنخ ضغ ػنيب ثؼذ إ

.«باخفبء اشاشذ ايذني، ػؼا ػيب ثبناجز، ػى ثبطبػخ، إ ػجذا دجش"Rosululloh –Shollallohu 'Alaihi wa Sallam- memberikan mau'idzah (pengajaran) kepada kami dengan mau’idzah yang dengannya membuat

bercucuran air mata dan menggetarkan hati-hati, maka kami katakan: "Wahai Rosululloh, sesungguhnya ini adalah mau'idzah perpisahan, maka dengan apa engkau berwasiat kepada kami? Rosululloh -Shollallohu 'Alaihi

wa Sallam- berkata: "Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kalian di atas cahaya putih (yang sangat jelas dan terang) malamnya bagaikan siangnya, tidaklah orang bergeser darinya melainkan akan binasa. Dan barangsiapa

yang hidup (berumur panjang) dari kalian pasti akan menjumpai perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian berpegang teguh dengan

apa yang telah kalian ketahui dari sunnahku dan sunnah Khulafaurasyidiin Al-Mahdiyyiin (kholifah yang empat; Abu Bakr, Umar, Utsman dan 'Ali), peganglah sunnah-sunnah tersebut dengan sekuat-kuat pegangan, dan

wajib bagi kalian untuk taat (kepada pemimpin kalian) walaupun dia adalah seorang hamba yang (berasal dari Habasyah)". [Diriwayatkan oleh

Abu Dawud (no. 4663), Ahmad (no. 123), Ibnu Majah (no. 42, 43), Ad-Darimiy (no. 36), dan At-Tirmidziy (no. 2636), At-Tirmidziy berkata: "Hadits ini hasan shohih"].

Hadits ini menunjukan bahwasanya agama Islam adalah agama yang sudah sangat jelas, terang dan sempurna, sebagaimana Alloh Ta'ala perjelas

di dalam Al-Qur'an:

[4}ا ؤوذ ى دنى ؤرذ ػى ؼز سػذ ى ائعب دنب{ ]ادلبئذح: "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah

Ku-cukupkan kepada kalian ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu

sebagai agama bagi kalian". (Al-Maidah: 3).

5

األط األي

ب ػذه از ى اششن ثبهلل، و ث إخالص اذ هلل رؼبىل دذه ال ششه و،

ب ىزا األط جه شز ثىال فيو ؤثذ اؼبخ، ص دلب طبس ػ ؤوضش األخ ؤوضش امشآ يف ث

، ؤظيش ذل ب طبس ؤظيش ذل اشطب اإلخالص يف طسح رنمض اظبحلني ازمظري يف دملي

اششن ثبهلل يف طسح زلجخ اظبحلني ؤرجبػي.

LANDASAN PERTAMA

Mengikhlaskan agama (ibadah) untuk Alloh Ta'ala satu-

satu-Nya, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan penjelasan lawannya, yang dia adalah menyekutukan (menjadikan

tandingan-tandingan bagi) Alloh3, serta keberadaan Al-Qur'an

kebanyakan (kandungannya) menjelaskan landasan ini dari sisi

yang beraneka ragam dengan pembicaraan yang dipahami oleh orang-orang yang paling dungunya orang awam, kemudian

setelah terjadi apa yang terjadi (ya'ni kesyirikan) yang menimpa kebanyakannya umat ini, syaithonpun menampakkan kepada

mereka "keikhlasan" dalam bentuk penghinaan terhadap orang-

3 Alloh –Subhanahu wa Ta'ala- berkata:

ؤرا اضوبح بح ما اظ و خظني و اذ دنفبء ب ؼجذا ا خ{ }ب ؤشا إ ه د ام ر

[5]اجنخ: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Alloh dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus,

dan supaya mereka menegakkan sholat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus". [Al-Bayyinah: 5].

6

orang sholih dan pengurangan terhadap hak-hak mereka4. Dan

(syaithon) menampakkan kepada mereka kesyirikan kepada

Alloh dalam bentuk kecintaan kepada orang-orang sholih dan orang-orang yang mengikuti mereka

5.

4 Beliau –Rohimahulloh- berkata dalam kitab "Kasyfusy-Syubuhat": "Ketahuilah bahwasannya Alloh -Subhanahu wa Ta'ala- dengan hikmah-

Nya tidaklah mengutus seorang Nabi dengan membawa tauhid ini kecuali menjadikan musuh-musuh, sebagaimana perkataan-Nya:

ثؼغ صخشف ام }وزه جؼنب ى ج ػذا شبطني ائظ اج د ثؼؼي إ ي غشسا

[441شبء سثه ب فؼه فزسى ب فزش{ ]األؼب: "Dan demikianlah Kami jadikan tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaithon-syaithon (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka

membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkatan yang indah-indah untuk menipu manusia. Jikalau Robbmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang

mereka ada-adakan". [Al-An'am: 112]. Dan terkadang musuh-musuh tauhid memiliki banyak ilmu, kitab-

kitab dan hujjah-hujjah sebagaimana perkataan-Nya:

({ 44زيضئ }فب جبءري سعي ثبجنبد فشدا ثب ػنذى اؼ دبق ثي ب وبا ثو غ

[44]غبفش: "Maka tatkala datang kepada mereka Rosul-rosul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh

adzab Alloh yang selalu mereka perolok-olokkan itu". [Ghofir: 33]. ["Majmu’ At-Tauhid", hal. 45-46]. 5 Alloh –Subhanahu wa Ta'ala- berkata:

ؼق غشا{ ]ح: }لبا ب رز ب غس ب عاػب ب رزس دا [14س آيزى "Dan mereka berkata: “Jangan sekali-kali kalian meninggalkan

sesembahan-sesembahan kalian dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr". [Nuh: 23].

Abdulloh bin 'Abbas –Rodhiyallohu 'Anhuma- berkata: "Ini adalah nama orang-orang sholih dari kaum Nabi Nuh –'Alaihissalam-.

7

ضب األط ا

بب شبفب رفيو اؼا، ؤش اهلل ثبالجزبع يف اذ هن ػ ازفشق فو، فجني اهلل ىزا ث

ؤش ادلغني ثبالجزبع يف اذ هنبب ؤ ى وبز رفشلا اخزفا لجنب فيىا، روش ؤو

هنبى ػ ازفشق فو، ضذه ػدب ب سدد ثو اغنخ اؼجت اؼجبة يف ره، ص طبس

، طبس االجزبع يف اذ ال األش إىل ؤ االفرتاق يف ؤطي اذ فشػو ى اؼ افمو يف اذ

مو إال صذك ؤ رلن.

LANDASAN KEDUA

Alloh memerintahkan untuk bersatu dalam agama dan melarang dari perpecahan di dalamnya

6. Alloh menjelaskan hal

Tatkala mereka meninggal dunia, syaithon membisikkan kepada kaumnya

supaya mereka membangun patung-patung di tempat majelis mereka dan agar patung itu dinamakan sesuai dengan nama orang-orang sholih tersebut.

Orang-orang itupun menuruti dan ketika itu mereka masih belum disembah. Setelah para pembangun patung itu meninggal dunia dan beralih generasi, patung-patung itupun disembah.” [Lihat "Shohih Al-Bukhoriy": 33535

bersama"Fathul Baariy'"]. 6 Alloh -Subhanahu wa Ta'ala- berkata:

ب رفشلا{ ]آي ػشا: و جؼب [404}اػزظا ثذج ا"Dan berpeganglah teguhlah kalian kepada tali (agama) Alloh semuanya, dan janganlah kalian bercerai berai". [Ali-Imron: 163].

Dan Rosululloh –Shollallohu 'Alaihi wa Sallam- berkata:

ب رفشلا» «ؤ رؼزظا ثذج اهلل جؼب "Supaya kalian berpegang teguh dengan Tali Alloh seluruhnya dan

janganlah kalian berpecah belah". [Diriwayatkan oleh Muslim (no. 1315), Malik di dalam "Al-Muwatho'" (23336). Al-Bukhoriy di dalam "Al-Adabul

8

ini dengan penjelasan yang sejelas-jelasnya hingga orang awampun memahaminya. Dan kita dilarang menjadi seperti

orang-orang sebelum kita yang bercerai-berai sehingga mereka binasa

7. Dan Alloh telah menyebutkan (di dalam Al-Qur'an)

bahwa Dia memerintahkan kaum muslimin untuk bersatu dalam

agama dan melarang mereka dari perpecahan dalam agama.

Mufrod" (no. 442), Ahmad (no. 3334, 3313, 3333), Ibnu Hibban (no.

5326), dari hadits Abu Huroiroh –Rodhiyallohu 'anhu-]. 7 Alloh -Subhanahu wa Ta'ala- berkata:

رفشلا اخزفا ثؼذ ب جبءى اجنبد ؤئه ي ػزاة ػظ ب رىا وبز { ]آي ػشا: }

405] "Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang bercerai berai dan

berselisih setelah datang keterangan yang jelas kepada mereka, mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat". [Ali Imron: 165].

Dan Alloh Ta'ala berkata:

آ ؤى اىزبة ىب خشا { ؤوضشى افبعم اؤن ب ؤر إ 440ي ني و إ ( ؼش

اإدثبس ص ب نظش و و د444مبرو ب ثذج ا خ ؤ ب صمفا إ ج ( ػشثذ ػي از

ي وبا ىفش ثأبد ه ثإ و ػشثذ ػي اغىنخ ر جبء انبط ثبءا ثغؼت ا مز اإ و ا

ه ثب ػظا وبا ؼزذ [441 - 440({ ]آي ػشا: 441ثغش دك ر "Dan sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-

orang yang fasik. Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat madhorot kepada kalian melainkan hanya gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kalian maka pastilah mereka berbalik melarikan

diri ke belakang (kalah), kemudian mereka tidak mendapat pertolongan. Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jika mereka

berpegang kepada tali (agama) Alloh, dan tali (perjanjian) dengan manusia dan mereka diliputi kerendahan, yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Alloh dan membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar,

yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas". [Ali

Imron: 116-112].

9

Ditambah lagi kejelasannya terhadap apa-apa yang datang dengannya As-Sunnah dari perkara-perkara yang sangat

menakjubkan pada yang demikian itu. Kemudian perkara tersebut berubah hingga perpecahan

dalam landasan agama atau cabang-cabangnya dianggap sebagai

ilmu dan fiqih dalam agama, hingga perkara persatuan dalam agama itu seakan-akan tidak ada yang menyerukannya kecuali

orang zindiq (munafiq) atau majnun (gila)8.

ضبش األط ا

ؤ متب االجزبع اغغ اطبػخ دل رإش ػنب وب ػجذا دجشب، فجني اهلل ىزا

طبس ىزا األط ال ؼشف ػنذ ؤوضش بب شبئؼب وبفب ثجه ؤاع اجب ششػب لذسا ، ص ث

فىف اؼ ثو. ذػ اؼ

LANDASAN KETIGA

Sesungguhnya dari kesempurnaan persatuan (dalam

agama) adalah mendengar dan taat terhadap siapa yang menjadi penguasa (pemimpin) atas kita, walaupun dia adalah seorang

3 Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:

«اذخ ف جذشىبإ ائعب ثذؤ غشجب عؼد غشجب وب ثذؤ، ى إسص ث اغجذ، وب رإسص »"Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing,

dia berlindung di antara dua masjid sebagaimana seekor ular yang berlindung di dalam lubangnya". [Diriwayatkan oleh Muslim (2336) bersama "Syarh An-Nawawiy"].

Dan Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam juga berkata:

«ثذؤ ائعب غشجب، عؼد وب ثذؤ غشجب، فطث غشثبء»"Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali dalam

keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang dianggap asing". [Diriwayatkan oleh Muslim (23135-136) bersama "Syarh An-Nawawiy"].

11

hamba Habasyah9. Alloh menjelaskan perkara ini dengan

penjelasan yang benar-benar memuaskan lagi mencukupi pada

3 Alloh -Subhanahu wa Ta'ala- berkata:

و ؤطؼا اشعي ؤ اإش نى فئ رنبصػز ف آنا ؤطؼا ا يب از و }ب ؤ ا ه إ شء فشد

ب{ ]انغبء: ا و ا اأخش ره خش ؤدغ رإ [55شعي إ ونز رؤن ثب"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Alloh dan taatilah Ar-Rosul dan ulil amri diantara kalian, kemudian jika kalian berlainan pendapat

tentang sesuatu, maka kembalikanlah dia kepada Alloh (Al-Qur’an) dan Ar-Rosul (As-Sunnah), jika kalian benar-benar beriman kepada Alloh dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik

akibatnya". [An-Nisa': 53]. Dan Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:

غ اطبػخ، إ ػجذا دجشب» و اغ «ؤطى ثزم ا"Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Alloh, tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memimpin kalian adalah seorang

hamba Habasy (hamba yang berasal dari Habasyah yang berkulit hitam)". [Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 4663), Ahmad (no. 123), Ibnu Majah (no. 42, 43), Ad-Darimy (no. 36), dan At-Tirmidziy (no.2636), berkata At-

Tirmidziy: "Hadits ini adalah hasan shohih"). Dan Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:

غ اغ اشء ػ» ب وشه، ؤدت فب اطبػخ اغ ب عغ فب ثؼظخ، ؤش فئ ثؼظخ، ؤش ؤ إ

.«طبػخ

"Wajib bagi setiap muslim untuk mendengar dan taat kepada penguasa

dalam hal yang dia sukai atau yang dia benci, kecuali jika dia diperintah untuk berma'siat, jika diperintah untuk suatu kema'siatan, maka tidak boleh mendengar dan tidak boleh taat". [Diriwayatkan oleh Al-Bukhoriy:

(133121) dan Muslim: (331463)]. Dan Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:

11

berbagai sisi dari berbagai macam bentuk penjelasan, baik penjelasan secara syar'iy (Al-Qur'an dan As-Sunnah) atau

penjelasan sesuai dengan kejadian yang ada. Kemudian landasan ini tidak diketahui oleh kebanyakan

orang yang mengaku dirinya memiliki ilmu, lalu bagaimana

mereka akan mengamalkannya?.

شاثغ األط ا

ظ ني، لذ ثني اهلل ىزا ب رشجو هب ث ب اؼ اؼبء، افمو افميبء، ث

ؤفا }ب ثن إعشائ اروشا ؼز از ؤؼذ ػى األط يف ؤي عسح اجمشح لو:

}ب ثن إعشائ اروشا ؼز از ؤؼذ ػى ؤ إىل لو: ثؼيذ ؤف ثؼيذو{

زى ػ اؼبني{ ]اجمشح: ضذه ػدب ب طشدذ ثو اغنخ يف ىزا اىال اىضري ،[13فؼ

جذ، ص طبس ىزا ؤغشة األشبء، طبس اؼ افمو ى اجذع اؼالالد، اجني ااػخ ؼب ا

ب ثيذ، يزذ ب ؤئخ عزى» بطني لة لثي سجبي عزى ثغنز، غزن ؤجغبد ف اش

ظيشن، ػشة إ اإػظ، إري رطغ رغغ: »لبي ره؟ ؤدسون إ غؤطن وف: لذ «ائظ

.«ؤطغ فبعغ به، ؤخز"Akan ada sepeninggalku nanti para penguasa yang mereka itu tidak berpegang dengan petunjukku dan tidak mengikuti jalanku, dan akan ada di antara para penguasa tersebut orang-orang yang berhati syaithon dan

berjasad manusia". Dia (Hudzaifah) berkata: "Apa yang aku perbuat bila mendapatinya?", Rosululloh -Shollallohu 'Alaihi wa Sallam- berkata:

"Hendaknya engkau mendengar dan mentaati penguasa tersebut walaupun punggungmu dan hartamu diambil olehnya, maka dengarlah dan taati dia". [Diriwayatkan oleh Muslim, no. 1343].

Dalil-dalil masalah ini telah kami sebutkan di dalam tulisan kami yang berjudul "Irsyadul Insan fii Ma'rifati Huquqis Sulthon".

12

خبس ب ػنذى جظ احلك ثبجبط، طبس اؼ از فشػو اهلل رؼبىل ػ اخلك ذدو ال

زفه ثو إال صذك ؤ رلن، طبس ؤىشه ػبداه طنف يف ازذزش نو اني ػنو ى افمو

اؼبمل.

LANDASAN KEEMPAT

Penjelasan tentang ilmu dan ulama, penjelasan tentang

fiqih dan fuqaha' (ahli fiqih) serta penjelasan tentang orang yang

serupa dengan mereka tapi bukan dari mereka. Dan sungguh Alloh telah menjelaskan landasan ini dalam awal surat Al-

Baqoroh dari perkataan-Nya: "Wahai Bani Isroil, ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepada kalian" (Al-

Baqoroh: 46) -sampai perkataan-Nya: "Wahai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah aku anugerahkan kepadamu

dan (ingatlah pula) bahwasanya aku telah melebihkan kamu atas segala umat" (Al-Baqoroh: 46).

Dan ditambah lagi kejelasannya terhadap apa-apa telah diterangkan oleh As-Sunnah tentangnya dalam pembicaraan yang

banyak lagi jelas bagi orang awam yang sulit memahami sekalipun, kemudian perkara ini menjadi paling asingnya

perkara-perkara, akhirnya ilmu dan fiqih dianggap sebagai bid'ah-bid'ah dan kesesatan-kesesatan, dan yang terbaik menurut mereka yaitu menyeragamkan kebenaran dengan kebatilan.

Akhirnya ilmu yang Alloh wajibkan kepada makhluk-Nya dan Dia memujinya, mereka anggap tidak ada yang berucap

dengannya kecuali zindiq (munafiq) atau majnun (gila)10

.

16 Alloh -Subhanahu wa Ta'ala- berkata:

ى شع ب إ ب ثضبش فمبا إ ي اصن فىزثىب فؼضص ب 41}إر ؤسعنب إ ب ثشش ضن ز إ ( لبا ب ؤ

ب رىزث ب ؤضي اشد ز إ [45، 41({ ]ظ: 45 شء إ ؤ

13

Dan akhirnya orang yang mengingkari ilmu tersebut, memusuhinya, menulis tentang tahdzir (mewaspadai) ilmu

tersebut dan melarang dari ilmu kebenaran tersebut mereka anggap sebagai orang yang faqih lagi 'alim (berilmu)

11.

األط اخلبظ

ثني ادلزشجيني هب ؤػذاء اهلل ادلنبفمني ني بء اهلل رفشمو ث ب اهلل عجذبو أل ث

}ل إ ونز رذج او فبرجؼ افجبس، ىف يف ىزا آخ عسح آي ػشا ى لو:

"Yaitu ketika Kami mengutus kepada mereka dua utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang

ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepada kalian”. Mereka menjawab: “Kalian tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan tidaklah Ar-Rohman (Alloh Yang Maha

Pemurah) menurunkan sesuatupun, kalian tidak lain hanyalah pendusta belaka". [Yaasin: 14-15]. 11 Rosululloh -Shollallohu 'Alaih wa Sallam- berkata:

فيب ا» ؤؤر إ ؤب اذجبي عن خذاػخ ىزة فيب اظبدق ظذق فيب اىبرة خ أل،

جؼخ زى فيب اش جؼخ؟ لبي: ،«فيب اخلبئ .«افغك زى ف ؤش اؼبخ»ل ب اش"Bahwasanya sebelum muncul Dajjal, (akan ada) masa-masa yang penuh dengan tipu daya, didustakan orang yang jujur, dan dibenarkan orang yang dusta, pengkhianat dicap orang yang terpercaya, dan orang yang

terpercaya dicap sebagai pengkhianat, dan ar-ruwaibidhoh mulai angkat bicara. Ada yang tanya: Apa itu Ar-Ruwaibidhoh? Rosululloh Shollallohu

'Alaihi wa Sallam berkata: "Orang fasiq (kelas) rendah yang berbicara tentang urusan umat (orang banyak)". [Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (no. 4636), Ahmad (no. 23231) dan Al-Hakim: (43456-466, 516) dari hadits

Anas dan Abu Huroiroh]. Di dalam suatu riwayat dengan lafadz:

جؼخ" .«اؼبخاشج ازبفو ف ؤش » :لبي ؟ب اش

"Apakah itu ar-ruwaibidhoh?”. Beliau (Shollallohu alaihi wa sallam) berkata: "Orang yang dungu berbicara tentang urusan umat".

14

آنا خ يف عسح ادلبئذح ى لو: آ . اخ،[44ذججى او{ ]آي ػشا: }ب ؤيب از

اخ، آخ يف ظ ،[51شرذ نى ػ دنو فغف إر او ثم ذجي ذجو{ ]ادلبئذح:

يى لو : بء او ب خف ػ آنا وبا زم 21 ب ى ذض }ؤب إ ؤ ( از

، ص طبس األش ػنذ اهلل ؤوضش ذػ اؼ ؤو ىذاح اخلك [24، 21({ ]ظ: 24

بء ال ثذ في رشن ارجبع اشع رجؼي فظ ني ال ثذ رشن دفبظ اششع إىل ؤ األ

جبىذ فظ ني ، ال ثذ رشن اإلميب ازم ف رؼيذ ثبإلميب ازم فظ اجليبد ف

ني ب سثنب غإه اؼف اؼبفخ إه مسغ اذػبء.

LANDASAN KELIMA

Alloh Subhanah telah menjelaskan terhadap wali-wali

Alloh, membedakan antara mereka12

dan orang-orang yang menyerupai mereka dari musuh-musuh Alloh baik dari kalangan

orang-orang munafiq dan orang-orang fajir (pembuat dosa). Dan cukup pada ayat ini dari surat Ali Imron, Alloh

berkata: "Katakanlah: jika kalian (benar-benar) mencintai Alloh

12 Alloh -Subhanahu wa Ta'ala- berkata:

و ؤذادا ذجي ش از } انبط زخز د ا و از آنا ؤشذ دجب و وذت ا

و شذذ اؼزاة{ ]اجمشح: ح و جؼب ؤ ا [425ظا إر ش اؼزاة ؤ ام"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Alloh, mereka mencintainya sebagaimana mereka

mencintai Alloh. Adapun orang-orang yang beriman sangat sangat cinta kepada Alloh. Dan seandainya orang-orang yang berbuat zholim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa

kekuatan itu kepunyaan Alloh semuanya, dan bahwa Alloh amat berat siksaan-Nya,(niscaya mereka menyesal)". [Al-Baqoroh: 165).

15

maka ikutilah aku niscaya Alloh mencintai kalian". (Ali Imron: 31).

Dan ayat dalam surat Al-Maidah, Alloh berkata: "Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya, maka kelak Alloh akan mendatangkan

suatu kaum yang Alloh mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya". (Al-Maidah: 54).

Dan ayat di dalam surat Yunus, Alloh berkata: "Ingatlah sesungguhnya wali-wali Alloh itu tidak ada kekhowatiran

terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati, (yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa".

(Yunus: 62-63). Kemudian perkaranya berubah di kalangan orang banyak

yang mengaku memiliki ilmu, dan mengaku bahwa mereka adalah orang-orang yang memberikan hidayah kepada makhluk

dan menjaga syariat, mereka menyatakan bahwa wali-wali Alloh haruslah pada mereka dari orang-orang yang tidak lagi mengikuti

Ar-Rosul, dan barangsiapa yang mengikutinya maka bukan termasuk dari mereka (wali-wali Alloh).

Dan juga harus orang-orang yang meninggalkan jihad,

barangsiapa yang ikut berjihad maka bukan termasuk dari mereka (wali-wali Alloh).

Dan juga harus orang-orang yang meninggalkan keimanan dan ketaqwaan, barangsiapa yang masih menjaga keimanan dan

ketaqwaannya, maka tidak termasuk dari mereka (wali-wali Alloh).

Wahai Robb kami! kami memohon kepada-Mu kesehatan dan keselamatan, sesungguhnya Engkau Maha Mendengarkan

Do'a.

16

غبدط األط ا

سد اشجيخ ايت ػؼيب اشطب يف رشن امشآ اغنخ ارجبع اساء األىاء ادلزفشلخ

وزا ادلخزفخ، ى ؤ امشآ اغنخ ال ؼشفيب إال اجملزيذ ادلطك، اجملزيذ ى ادلطف ثىزا

ؤطبفب ؼيب ال رجذ ربخ يف ؤث ثىش ػش، فئ مل ى اإلغب وزه فؼشع ػنيب فشػب

ثخ دزب ال شه ال إشىبي فو، طت اذلذ نيب في إب صذك، إب رلن ألج طؼ

زه اشجيخ فييب فغجذب اهلل حبذه و ثني اهلل عجذبو ششػب لذسا، خمب ؤشا يف سد ى

}مذ دك :ادلؼخ جه شز ثغذ إىل دذ اؼشسبد اؼبخ ى ؤوضش انبط ال ؼ

بب في إ اإرلب في مذ 3امي ػ ؤوضشى في ب ؤن ( إب جؼنب ف ؤػنبلي ؤغ

في عذا فإغشنبى في ب جظش ( ج4 ي 5ؼنب ث ؤذي عذا خ ( عاء ػ

ري ؤ رنزسى ب ؤن ب رنزس ارجغ ازوش خش اشد ث40ؤؤزس بغت فجششه ( إ

.[44-3({ ]ظ: 44ثغفشح ؤجش وش

LANDASAN KEENAM

Membantah syubhat yang diletakkan oleh syaithon untuk meninggalkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dan supaya mengikuti hawa nafsu dan berbagai pemikiran dan pendapat yang berbeda-

beda dan beraneka ragam: yaitu bahwa Al-Qur'an dan As-Sunnah tidak ada yang mengetahuinya kecuali seorang mujtahid mutlaq,

sedangkan mujtahid itu adalah orang yang memiliki sifat demikian dan demikian, sifat-sifat yang mungkin saja tidak akan

dijumpai secara persis pada diri Abu Bakr dan Umar.

17

Apabila manusia tidak ada yang seperti itu, maka berpaling dari keduanya (Al-Qur'an dan As-Sunnah) adalah wajib dan

harus dan tidak ada keraguan padanya. Dan barangsiapa yang mencari petunjuk dari keduanya maka dia bisa jadi adalah zindiq (munafiq) dan bisa jadi dia adalah majnun (orang gila)

dikarenakan sulitnya dalam memahami keduanya, Maha Suci Alloh dan pujian hanya untuk-Nya!.

Betapa banyak Alloh Subhanah telah terangkan secara syar'iy (Al-Qur'an dan As-Sunnah) atau keterangan sesuai

kejadian yang ada, ciptaan maupun perintahnya dalam menolak syubhat yang terla'nat ini, dari sisi yang sangat banyak mencapai

batasan darurot yang sangat umum, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mau mengetahui: "Sesungguhnya telah pasti

berlaku perkataan (ketentuan Alloh) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman. Sesungguhnya kami telah

memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah. Dan

kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. Sama saja bagi mereka apakah kamu

memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.

Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau, mengikuti peringatan dan yang takut kepada

Ar-Rohman (Yang Maha Pemurah) walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan

pahala yang mulia". (Yasin: 3-11).

آخشه احلذ هلل سة اؼبدلني ط اهلل ػ عذب زلذ ػ آو طذجو ع رغب

وضريا إىل اذ.