ucy

6
Nama : Lusy Rosyalinda Kelas : XI-IPS-1 Terkadang mimpi lebih indah dari kenyataan Sebuah Danau indah aku temukan di perjalanan menuju gunung mahameru. Bau rumput basah tercium menyengat diiringi merekahnya kuntum bunga liar menyambut kedatanganku. Pohon besar, ayunan dan sepasang kursi usang melengkapi kemewahan alam yang dihadirkan. Suara burung di kejauhan, gemericik sungai, dan nyanyian angin di sepanjang siang. Aku hanya duduk saja, menikmati suguhan Tuhan. Baru pukul delapan, masih cukup untuk beristirahat sampai pacarku datang menjemput, lalu kami bisa menikmati keindahan ini berdua kemudian bercerita. Tapi itu semuanya hanya mimpi. Buktinya aku masih berada di tempat ini. Terjebak dengan setumpuk Tugas sekolah harusnya aku liburan tahun ini. Lalu dimana pacarku ? Itu pun hanya imajinasi. Aku masih sendiri. Buktinya tanggal 03 bulan desember tahun ini, tak ada yang memberikanku sekedar sebatang bunga lily atau bahkan ucapan romantis basa-basi. Harusnya aku lebih banyak bermimpi daripada terus menerus berada di keadaan ini. Sebuah mimpi tentang danau indah dalam perjalanan menuju sebuah rumah istirahat di

Upload: hilda-aisyahtul-faridah

Post on 06-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

cerita pendek

TRANSCRIPT

Nama : Lusy Rosyalinda

Kelas: XI-IPS-1Terkadang mimpi lebih indah dari kenyataan

Sebuah Danau indah aku temukan di perjalanan menuju gunung mahameru. Bau rumput basah tercium menyengat diiringi merekahnya kuntum bunga liar menyambut kedatanganku. Pohon besar, ayunan dan sepasang kursi usang melengkapi kemewahan alam yang dihadirkan. Suara burung di kejauhan, gemericik sungai, dan nyanyian angin di sepanjang siang. Aku hanya duduk saja, menikmati suguhan Tuhan. Baru pukul delapan, masih cukup untuk beristirahat sampai pacarku datang menjemput, lalu kami bisa menikmati keindahan ini berdua kemudian bercerita. Tapi itu semuanya hanya mimpi. Buktinya aku masih berada di tempat ini. Terjebak dengan setumpuk Tugas sekolah harusnya aku liburan tahun ini. Lalu dimana pacarku ? Itu pun hanya imajinasi. Aku masih sendiri. Buktinya tanggal 03 bulan desember tahun ini, tak ada yang memberikanku sekedar sebatang bunga lily atau bahkan ucapan romantis basa-basi. Harusnya aku lebih banyak bermimpi daripada terus menerus berada di keadaan ini.

Sebuah mimpi tentang danau indah dalam perjalanan menuju sebuah rumah istirahat di lereng Gunung mahameru terbentuk pagi ini. Lengkap dengan rumput basah, bunga liar, pohon besar, ayunan dan sepasang kursi. Mimpi ini melayang dari seorang pelajar yang pemalas di salah satu sma negri di Bandung. Tak lupa ditambah bumbu manis romantis suara burung di kejauhan, gemericik sungai, dan nyanyian angin di sepanjang siang dengan pacar imajinasi dan kemesraan menikmati keindahan suguhan alam. Akulah sang mimpi. Aku memegang mimpi dari setiap orang yang bermimpi. Termasuk pelajar yang pemalas ini. Agaknya ia lebih suka bermimpi daripada menghadapi hari. Mimpi tentang jalan ini adalah yang ke sekian kali. Entah akan berapa kali lagi ia bermimpi. Menciptakan imajinasi hari demi hari hingga enggan menatap matahari. Sebuah mobil Ferrari meluncur dengan aku di dalamnya pada perjalanan menuju pesta teman-teman. Lengkap dengan sopir pribadi, music jazz . Ya dan itu semua hanya mimpi aku disini gadis yang super biasa jadi jarang diperhatikan oleh orang lain . Buktinya aku masih harus Mengerjakan tugas tugas ku dan jarang sekali diijikan berkeliaran di luar rumah oleh orang tuaku, ayah ku yang super cuek dan pelit dan galak ,apalagi ibuku yang sudah meninggal 6 taun yang lalu digantikan oleh seseorang wanita ayahku yang sangat aku benci. Tapi tunggu saja mimpiku akan kupenuhi. Akan kuputar roda nasib dan kurebut hari.

Sebuah mimpi tentang mobil Ferrari, sopir pribadi, music jazz, Penuh perhatian orang , liburan keliling dunia. Akulah sang mimpi, ku memegang mimpi dari setiap orang yang bermimpi. Pelajar pemimpi yang tak pernah berusaha mewujudkan mimpinya. Agaknya ia tak sengaja mau bermimpi untuk menyusun rencana menghadapi hari, Entah apakah ia akan mampu mewujudkan mimpi ini. Merangkai hari dengan terlebih dahulu menciptakan sebuah imajinasi.

Sebuah rumah yang tak nyaman ,satu rumah tapi seperti tidak ada keterkaitan ,aku coba pahami nasibku tapi terkadang aku sulit untuk untuk bisa menerima kenyataan, kurang perhatian untungnya aku masih bisa untuk berfikir dan tidak menyalurkannya ke arah yang negatif.

Untunya aku masih memiliki teman , kakak ,bahkan sodara yang bisa menyimbangi ku,aku bersyukur mereka masih sangat baik padaku ,memberi masukan tentang masalah-masalah yang saya alami ,mebuat aku tertawa untuk beberapa waktu.

Hari ini aku menciptakan imajinasi sebagai seorang putri dari salah satu miliarder negeri ini. Dalam mimpi semua keinginanku terpenuhi. Aku tak mau bangun lagi. Aku mau terus bermimpi. Agar aku bisa bermimpi, aku harus menelan sebutir ecstasy. Lagi lagi dan lagi. Bermimpi dan terus bermimpi.

Akulah sang mimpi. Aku memegang mimpi dari setiap orang yang bermimpi. Termasuk mimpi kedua manusia ini. Agaknya salah satu diantaranya lebih suka bermimpi daripada menghadapi hari. Entah akan berapa kali lagi ia bermimpi. Menciptakan imajinasi hari demi hari hingga akhirnya tidak akan terbangun lagi. Atau mimpi tak sengaja dari lelaki ini. Melalui mimpi menyusun rencana menghadapi hari. Lalu suatu ketika ia mampu mewujudkan mimpi.