ucibooklet indonesian

Upload: ikhsan-ali

Post on 03-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    1/84

    i

    M

    U

    N

    An Australian, State and TerritoryGovernments Initiative

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    2/84

    Commonwealth of Australia 2005

    ISBN 0 642 82783 4

    Buku kecil ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta. Selain

    penggunaan seperti yang diijinkan di bawah Copyright Act 1968, takada bagian lain yang boleh direproduksi dengan proses apa saja tanpa

    ijin terlebih dahulu dari Commonwealth. Permintaan dan pertanyaan

    tentang reproduksi dan hak-hak harus dialamatkan ke Commonwelath

    Copyright Administration, Attorneys General Department, Robert

    Garran Office, National Circuit, Canberra ACT 2600 atau dikirimkan ke

    http://www/ag/gov/au/cca

    Nama-nama dagang yang digunakan dalam publikasi ini hanya untuk

    tujuan identifikasi saja. Penggunaannya tidak berarti mendukung

    merek obat atau vaksin tertentu.

    Pertama kali terbit April 1995

    Direvisi Oktober 1995

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    3/84

    Bagian 1

    Bagian 2

    Bagian 3

    B i 4

    DAFTAR ISIDAFTAR ISI

    Pendahuluan

    Bagian 1 Apa imunisasi itu? 5

    Bagian 2 Vaksin-vaksin dan 13

    penyakit-penyakit yang dicegah: Hepatitis B 13

    Difteri, tetanus dan batuk rejan/kinghus 16

    Poliomyelitis (polio) 21

    Influenza hemofilus tipe b (Hib) 24

    Pneumokokal 26 Campak, beguk/gondong dan rubela 31

    (campak Jerman)

    Meningokokal C 36

    Cacar air 41

    Bagian 3 Persyaratan khusus imunisasi bagi 43 anak-anak Aborijin dan Torres Strait Islands

    B i 4 P i i 47

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    4/84

    ImunisasiAdalah cara yang mudah, aman dan

    efektif untuk memproteksi anak-anak

    melawan penyakit-penyakit tertentu.

    Bahaya penyakit-penyakit tersebut

    jauh lebih besar daripada risiko

    imunisasi yang amat kecil.

    Buku kecil ini akan membantu Anda

    mengambil keputusan tentang

    ImunisasiAdalah cara yang mudah, aman dan

    efektif untuk memproteksi anak-anak

    melawan penyakit-penyakit tertentu.

    Bahaya penyakit-penyakit tersebut

    jauh lebih besar daripada risiko

    imunisasi yang amat kecil.

    Buku kecil ini akan membantu Anda

    mengambil keputusan tentang

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    5/84

    Imunisasi memproteksi anak-anak (dan orang

    dewasa) melawan infeksi yang berbahaya sebelum

    mereka kontak dengan infeksi tersebut dalam

    masyarakat. Imunisasi memanfaatkan mekanisme

    pertahanan alami tubuh - reaksi imun untuk

    membangun daya tahan terhadap infeksi-infeksi

    tertentu. Imunisasi membantu anak-anak tetap sehatdengan mencegah infeksi-infeksi serius.

    APAIMUNISASI ITU?

    APAIMUNISASI ITU?

    11

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    6/84

    Imunisasi dan vaksinasi

    Secara teknis, vaksinasi adalah istilah yang

    digunakan untuk memberikan suatu vaksin - - yakni,

    benar-benar diinjeksi. Imunisasi adalah istilah

    yang digunakan untuk proses baik mendapatkan

    vaksin maupun menjadi kebal terhadap penyakit

    sebagai hasil dari vaksin tersebut. Kebanyakan orang

    menggunakan istilah vaksinasi dan imunisasiberganti-ganti tetapi artinya tidaklah tepat sama

    karena biasanya imunitas mengikuti vaksinasi

    tetapi tidak selalu demikian. Dalam buku ini, istilah

    imunisasi selalu digunakan karena ungkapan ini

    yang paling umum digunakan dalam masyarakat.

    Bagaimana cara kerja imunisasi?Semua bentuk imunisasi bekerja dengan cara yang

    sama. Pada waktu seseorang diinjeksi dengan

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    7/84

    Apa yang terkandung dalam vaksin?

    Beberapa vaksin mengandung dosis yang amat

    kecil dari semacam virus yang hidup, tetapi yang

    telah diperlemah. Beberapa vaksin mengandung

    dosis amat kecil bakteri yang sudah dimatikan atau

    potongan-potongan kecil bakteri, sedangkan vaksin-

    vaksin lainnya mengandung dosis yang amat kecil

    dari toksin yang sudah termodifikasi yang dihasilkanoleh bakteri tersebut. Vaksin-vaksin mungkin juga

    mengandung sejumlah kecil bahan pengawet

    atau sejumlah kecil antibiotik untuk mengawetkan

    vaksin tersebut. Beberapa vaksin mungkin juga

    mengandung sejumlah kecil garam aluminium yang

    membantu menghasilkan reaksi imun yang

    lebih baik.

    Berapa lama dibutuhkan imunisasi

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    8/84

    Berapa lama imunisasi bertahan?

    Daya proteksi imunisasi tidak selalu sepanjang hidup.

    Beberapa di antaranya, seperti vaksin tetanus, dapat

    bertahan sampai 30 tahun, setelah itu mungkin

    diberi dosis ulang (booster). Beberapa imunisasi,

    seperti vaksin batuk rejan/kinghus, memberikan

    proteksi kira-kira lima tahun setelah program

    imunisasi penuh.

    Apakah semua orang dilindungi dari

    penyakit oleh imunisasi?

    Bahkan kalau semua dosis vaksin telah diberikan,

    tidak semua orang terproteksi melawan penyakit.

    Vaksin-vaksin campak, beguk/gondong, rubela,

    tetanus, polio, hepatitis B dan Hib memproteksilebih dari 95% anak-anak yang telah menyelesaikan

    program tersebut. Satu dosis dari vaksin

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    9/84

    Mengapa anak-anak harus memperoleh

    begitu banyak imunisasi?

    Diperlukan sejumlah imunisasi dalam beberapa

    tahun pertama kehidupan seorang anak untuk

    memproteksi anak tersebut melawan penyakit-

    penyakit kanak-kanak yang menular yang paling

    serius. Sistem imunitas pada anak-anak kecil tidak

    bekerja sebaik sistem imunitas pada anak-anakyang lebih besar dan orang dewasa, karena sistem

    itu belum matang. Oleh karena itu diperlukan lebih

    banyak dosis vaksin. Dalam beberapa bulan pertama

    kehidupannya, seorang bayi telah terproteksi

    terhadap kebanyakan penyakit menular oleh

    antibodi dari ibunya yang dialihkan kepada bayi

    selama masa kehamilan. Pada saat antibodi tersebuttelah habis, bayi tersebut menghadapi risiko infeksi

    yang serius dan dengan demikian imunisasi pertama

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    10/84

    Apa efek-efek sampingan dari

    imunisasi?

    Efek-efek sampingan imunisasi yang umum ialah

    warna merah dan nyeri di tempat injeksi serta

    demam ringan. Walaupun efek-efek sampingan

    tersebut mungkin mencemaskan Anda dan

    menjadikan anak Anda rewel pada saat itu, manfaat

    imunisasi adalah proteksi terhadap penyakit.Reaksi-reaksi yang lebih serius terhadap imunisasi

    jarang sekali. Anda mungkin dapat memberinya

    parasetamol untuk membantu mengurangi demam

    dan rasa nyeri. Efek-efek sampingan lainnya amat

    jarang tetapi bila memang terjadi, segeralah

    konsultasikan kepada dokter. Untuk informasi

    lebih lanjut, lihat Bagian 7 - Efek-efek sampinganumum imunisasi dan yang yang harus dilakukan

    (halaman 68). Efek-efek sampingan vaksin-vaksin

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    11/84

    2. Jika cukup orang dalam masyarakat diimunisasi,

    infeksi tidak lagi dapat menyebar dari orang

    ke orang dan penyakit tersebut akan tuntas

    terbasmi. Inilah caranya bagaimana penyakit

    cacar terbasmi dari bumi, dan bagaimana poliotelah lenyap dari banyak negara.

    Apakah semua imunisasi gratis?

    Semua vaksin yang secara rutin direkomendasikan

    untuk anak Anda didanai oleh Pemerintah Australia

    dan diberikan tanpa pungutan biaya. Vaksin-vaksin

    yang berikut diberikan dengan gratis kepada semua

    anak:

    Hepatitis B;

    Difteri, tetanus dan batuk rejan/kinghus; Influenza hemofilus tipe b;

    Polio;

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    12/84

    Ada beberapa perbedaan dalam cara Pemerintah

    mendanai program-program imunisasi yang

    ditatalaksana di setiap Negara Bagian dan

    Wilayah. Anda harus mengkonsultasikan kepada

    penyelenggara imunisasi biasa Anda di bawahprogram tersebut. Alternatif lain, Anda dapat

    menghubungi departemen kesehatan di Negara

    Bagian atau Wilayah Anda (lihat nomor-nomor

    kontak di belakang buku kecil ini).

    Tersedia juga vaksin-vaksin lain yang tidak didanai

    oleh Program Imunisasi Nasional. Vaksin-vaksin inibiasanya direkomendasi dalam kasus-kasus tertentu,

    seperti perjalanan ke luar negeri atau mereka yang

    bekerja dalam bidang pekerjaan tertentu. Jika Anda

    memilih memberikan imunisasi kepada anak Anda

    dengan vaksin yang tidak didanai dalam Program,

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    13/84

    22VAKSIN-VAKSIN DANPENYAKIT-PENYAKIT

    YANG DICEGAHNYA

    VAKSIN-VAKSIN DANPENYAKIT-PENYAKIT

    YANG DICEGAHNYA

    Vaksin-vaksin didaftar menurut umur kapan

    mulai ditatalaksana.

    Hepatitis B

    Hepatitis B adalah penyakit serius yang dapat

    diidap seumur hidup. Penyakit ini disebabkan

    oleh virus yang menyerang hati. Bayi-bayi yang

    terkena penyakit ini mungkin hanya menunjukkan

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    14/84

    Virus hepatitis B bercokol dalam cairan-cairan tubuh

    yang terinfeksi, termasuk darah, ludah dan mani.

    Risiko tertular hepatitis B dari ludah amat rendah.

    Bayi-bayi yang ibunya adalah pengidap hepatitis B

    berisiko sangat tinggi untuk terinfeski oleh penyakittersebut saat lahir. Cara-cara penularan hepatitis

    B yang lain ialah dengan kontak darah ke darah,

    berbagi jarum suntik, hubungan seks, dan instrumen

    terkontaminasi seperti yang digunakan untuk

    tindik bagian tubuh. Imunisasi telah terbukti cara

    yang aman dan murah untuk mencegah penyakit

    tersebut.

    Imunisasi Hepatitis B

    Beberapa dosis vaksin hepatitis B diperlukan untukmemberikan proteksi penuh melawan penyakit.

    Untuk bayi, dosis pertama hepatitis B diberikan

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    15/84

    Untuk para anak remaja yang belum mendapat

    vaksin hepatitis B ketika mereka bayi, dibutuhkan

    dua atau tiga dosis, tergantung pada vaksin yang

    digunakan oleh pemberi vaksin Anda.

    Vaksin-vaksin yang digunakan di Australia

    mengandung bagian virus hepatitis B yang telah

    dimodifikasi. Vaksin-vaksin tersebut diproduksi

    dalam sel-sel ragi dan bebas dari darah binatangmaupun manusia atau pun produk-produk

    darah. Dosis vaksin hepatitis B pada waktu lahir

    mengandung sejumlah kecil garam aluminium.

    Efek-efek sampingan imunisasi

    hepatitis B yang mungkin terjadi

    Kebanyakan efek sampingan vaksin hepatitis Btidak parah dan menghilang dengan cepat. Nyeri

    di tempat injeksi mungkin terjadi seperti mungkin

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    16/84

    Difteri, tetanus dan batuk rejan/kinghus

    (pertusis)

    Difteri, tetanus dan batuk rejan/kinghus adalah

    penyakit-penyakit serius yang menyerang

    anak-anak dan orang-orang dewasa. Vaksinkombinasi yang mengandung DTPa (difteri-

    tetanus-aselular pertusis) memberikan proteksi

    efektif melawan penyakit-penyakit tersebut.

    Difteri

    Difteri disebabkan oleh bakteri yang terdapat di

    mulut, kerongkongan dan hidung dari seorang yang

    terinfeksi. Difteri dapat menyebabkan membran

    tumbuh di dalam kerongkongan yang dapatmenimbulkan kesulitan dalam menelan, kehabisan

    napas dan sesak napas Suatu racun yang amat kuat

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    17/84

    menyebabkan kekejangan otot yang serius, semula

    dirasakan di otot-otot leher dan rahang (rahang

    terkunci). Efek tersebut menyebar, menyebabkan

    kesulitan dalam bernapas, kekejangan yang amat

    sakit dan irama detak jantung yang abnormal.Karena imunisasi, tetanus sekarang jarang terdapat

    di antara anak-anak di Australia, tetapi masih terjadi

    pada orang-orang dewasa yang belum pernah

    diimunisasi melawannya atau yang belum mendapat

    imunisasi booster.

    Batuk rejan/kinghus

    Batuk rejan/kinghus, yang juga dikenal sebagai

    pertusis, adalah penyakit yang sangat menular,

    disebabkan oleh bakteri dan disebarkan lewat batuk

    atau bersin. Batuk rejan/kinghus mempengaruhi

    sistem pernapasan dan dapat menyebabkan

    kesulitan bernapas Ledakan ledakan batuk yang

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    18/84

    Imunisasi DTPa

    Imunisasi dengan vaksin DTPa adalah cara terbaik

    untuk mencegah difteri, tetanus dan batuk

    rejan/kinghus. Vaksin DTPa adalah kombinasitiga vaksin menjadi satu injeksi untuk mencegah

    difteri, tetanus dan batuk rejan/kinghus. DTPa

    dapat juga dikombinasikan dengan vaksin-vaksintipe lain seperti hepatitis B, IPV atau Hib. Vaksin-

    vaksin DTPa mengandung sejumlah kecil toksin

    difteri dan tetanus yang telah dimodifikasi untuk

    menjadikannya tidak berbahaya, potongan-

    potongan kecil bakteri pertusis tersebut, aluminium

    hidroksida dan pengawet (phenoxyethanol).

    Karena difteri, tetanus dan batuk rejan/kinghus

    terjadi lebih sering di antara anak-anak yang lebih

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    19/84

    Efek-efek sampingan yang mungkin terjadi

    dari imunisasi DTPa

    Imunisasi DTPa yang direkomendasikan tidak

    mempunyai banyaki efek sampingan, walaupunbeberapa anak mungkin mengalami demam ringan

    dan kemerahan, nyeri dan bengkak di tempat injeksi.

    Kebanyakan efek sampingan ini akan menghilangtanpa pengobatan, tetapi penggunaan parasetamol

    mungkin dapat membantu mengurangi demam

    dan nyeri di tempat injeksi. Karena dosis vaksin

    DTPa 18 bulan tidak lagi direkomendasikan, lebih

    sedikit anak-anak yang akan bereaksi lokal terhadap

    vaksin tersebut pada usia empat tahun. Dahulu telah

    dinyatakan rasa kuatir tentang kemungkinan vaksinbatuk rejan/kinghus mengakibatkan inflamasi otak

    (ensefalitis) dan kerusakan otak, tetapi penelitian

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    20/84

    Jikatak ada dari 150 anak

    dalam suatu pusat pengasuhan

    anak yang telah diimunisasi, dan

    batuk rejan/kinghus merebak,

    sekitar 135 anak akan terserangpenyakit tersebut. Rata-rata

    seorang anak di pengasuhan

    tersebut akan menderita inflamasi

    Jikatak ada dari 150 anak

    dalam suatu pusat pengasuhan

    anak yang telah diimunisasi, dan

    batuk rejan/kinghus merebak,

    sekitar 135 anak akan terserangpenyakit tersebut. Rata-rata

    seorang anak di pengasuhantersebut akan menderita inflamasi

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    21/84

    Poliomyelitis (polio)

    Setelah pemberian vaksin-vaksin polio telah

    terjadi penurunan infeksi polio yang drastis.

    Sejak tahun 1978, tak ada satu pun kasus polio

    yang dilaporkan di Australia. Pada tanggal29 Oktober 2000, Organisasi Kesehatan Sedunia

    (WHO) menyatakan Daerah Pasifik Barat,

    termasuk Australia, bebas polio. Walaupundemikian, masih penting agar anak Anda

    mendapat imunisasi terhadap polio. Walaupun

    tidak ada kasus yang terjadi di sini, masih terus

    ada risiko bahwa polio dibawa masuk dari

    negara lain dan mungkin terjadi lagi di sini jika

    anak-anak kita dan orang-orang dewasa tidak

    diimunisasi. Hanya jika polio telah terbasmi diseluruh dunia maka mungkin menghentikan

    imunisasi terhadap polio.

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    22/84

    Imunisasi polio

    Ada dua macam vaksin tersedia di Australia,

    inactivated polio vaksin (IPV) dan oral polio vaksin

    (OPV). Dahulu OPV digunakan secara rutin dalam

    Jadwal Imunisasi. Sejak tanggal 1 November 2005,

    OPV telah digantikan dengan IPV dalam daftar bebas

    vaksin-vaksin. IPV sekarang diberikan sebagai bagian

    dari vaksin kombinasi dengan DTPa. Jika anak Andamulai dengan jadwal OPV, IPV dapat digunakan

    dengan aman untuk menyelesaikan jadwal

    tersebut tanpa efek buruk. Diperlukan tiga dosis

    untuk memberikan proteksi yang baik dalam masa

    kanak-kanak dengan booster pada usia

    4 tahun. IPV mengandung sejumlah kecil virus polio

    yang telah dimatikan. Karena IPV dikombinasikandengan vaksin-vaksin lain di Australia, IPV dapat

    juga mengandung sejumlah kecil sekali antibiotik

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    23/84

    Efek-efek sampingan imunisasi polio

    IPV yang mungkin terjadi

    IPV

    IPV atau vaksin-vaksin yang mengandung IPV dapatmenyebabkan nyeri otot, rasa sakit, bengkak atau

    warna merah di tempat injeksi. Sampai 1 dari 10

    anak mungkin mengalami demam ringan dan

    kehilangan selera.

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    24/84

    Influenza hemofilus tipe B (Hib)

    Sebelum diberlakukannya vaksin-vaksin Hib

    pada awal tahun 1990an Hib adalah penyebab

    utama infeksi pada membran pembungkus

    otak (meningitis) dan pembengkakan di

    kerongkongan yang dapat menyumbat

    pernapasan (epiglotitis) pada anak-anak balita.

    Walaupun namanya demikian, nama tersebut

    sama sekali tidak berkaitan dengan influenza

    (flu). Hib mungkin juga menyebabkan

    pneumonia, infeksi persendian atau infeksi tisu

    di bawah kulit, biasanya pada wajah (selulitis).

    Baik meningitis maupun epiglottitis dapat

    berkembang dengan sangat cepat dan dan

    jika tidak diobati dapat dengan cepat

    menimbulkan kematian.

    Imunisasi Hib

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    25/84

    Vaksin Hib PRP-OMP adalah satu-satunya tipe vaksin

    Hib yang seharusnya diberikan kepada anak-anakAborijin di Queensland, Northern Territory, Western

    Australia dan South Australia. Hal ini karena anak-

    anak berisiko lebih tinggi untuk tertular penyakit Hib

    pada usia dini. Vaksin Hib PRP-OMP memberikanproteksi lebih awal dan memerlukan dosis yang

    kurang untuk menyelesaikan program.

    Anak-anak lain semuanya dapat diberi vaksin PRP-THib atau PRP-OMP Hib.

    Vaksin-vaksin Hib dapat dikombinasikan dengan

    vaksin hepatitis B (PRP-OMP), atau dengan DTPa dan

    vaksin-vaksin polio (PRP-T).

    Beberapa bayi prematur tidak bereaksi dengan

    baik terhadap vaksin-vaksin Hib dibandingkan

    dengan reaksi bayi yang lahir pada waktunya.Bayi-bayi prematur tersebut mungkin memerlukan

    dosis ekstra vaksin Hib untuk memastikan bahwa

    k i t k i k l

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    26/84

    Penyakit pneumokokal

    Penyakit pneumokokal adalah sekelompok

    infeksi yang berpotensi membawa kematian

    yang sering terjadi pada anak-anak di bawah

    usia 2 tahun dan mereka yang berusia 65 tahunke atas. Bentuk-bentuk penyakit pneumokokal

    yang berpotensi membawa kematian adalah

    infeksi di sekitar otak (meningitis), keracunan

    darah (septikemia) dan infeksi paru-paru

    (pneumonia). Pada anak-anak, infeksi tengah

    telinga adalah bentuk penyakit pneumokokal

    yang kurang serius.

    Bakteri tersebar dalam bentuk percikan yangterlepas dari mulut atau hidung lewat batuk, bersin

    atau kontak dengan benda-benda yang mungkin

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    27/84

    Penting untuk dipahami bahwa penyakit

    pneumokokal berbeda dengan penyakit

    meningokokal. (Lihat halaman 36 untuk rincian lebih

    lanjut tentang penyakit meningokokal). Walaupun

    baik penyakit pneumokokal maupun penyakitmeningokokal dapat menyebabkan infeksi di sekitar

    otak dan keracunan darah, kedua penyakit tersebut

    sebenarnya disebabkan oleh dua bakteri yang

    berbeda. Vaksinasi terhadap penyakit

    meningokokal C tidak akan memproteksi anak Anda

    dari penyakit pneumokokal.

    Imunisasi Pneumokokal

    Dua macam vaksin pneumokokal tersedia, yaituvaksin konjugasi (Prevenar) dan vaksin polisakarida

    (PneumoVax23). Vaksin konjugasi bekerja dengan

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    28/84

    Tipe vaksin yang harus digunakan dan jumlah dosis

    yang diperlukan untuk memberikan proteksi yang

    cukup, bervariasi tergantung pada usia anak pada

    waktu program vaksinasi pneumokokal dimulai

    dan apakah anak Anda termasuk dalam kelompokyang berisiko tinggi. Untuk bayi-bayi, dosis pertama

    vaksin konjugasi Pneumokokal direkomendasikan

    pada usia 2 bulan, dengan dosis selanjutnya pada

    usia 4 dan 6 bulan. Anak-anak Aborijin dan Torres

    Strait Islands dan anak-anak yang berisiko faktor

    medis mungkin memerlukan dosis vaksin yang

    lebih lanjut.

    Kedua vaksin terbuat dari potongan-potongan jenis

    bakteri lain yang ditempelkan pada protein yang

    menstimulasi sistem imunitas. Vaksin polisakarida

    mengandung sejumlah kecil fenol dan vaksin

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    29/84

    tinggi adalah anak-anak Aborijin dan Torres Strait

    Islands yang tinggal di Queensland, Northern

    Territory, Western Australia dan South Australia.

    Mereka yang berusia antara 18 sampai 24 bulan

    memenuhi syarat untuk dosis tambahan. Anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun dengan

    faktor-faktor risiko medis juga dianggap berisiko

    tinggi. Anda seharusnya mendiskusikannya dengan

    penyelenggara imunisasi Anda jika Anda mengira

    anak Anda termasuk dalam kelompok yang

    berisiko tinggi.

    Faktor-faktor risiko medis yang memberikan

    kecenderungan tinggi atau serius pada anak untuk

    terkena infeksi pneumokokal adalah:

    defisiensi imunitas bawaan;

    terapi imunosupresif (seperti pengobatan kanker

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    30/84

    semua bayi prematur dengan penyakit paru-parukronis;

    semua bayi yang lahir kurang dari 28 minggu dikandungan;

    jaringan fibrosa;

    diabetes melitus yang tergantung pada insulin;

    kebocoran cairan serebrospinal; dan sistem shunt intrakranial dan implantasi cochlear.

    Efek-efek sampingan imunisasiPneumokokal yang mungkin terjadi

    Dapat terjadi pembengkakan, kemerahan dan

    nyeri di tempat injeksi. Anak mungkin mengalami

    demam ringan, mengantuk, gelisah atau mudah

    marah. Efek-efek sampingan yang tidak biasa antara

    lain muntah-muntah penurunan selera atau diare

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    31/84

    Campak, beguk/gondong dan rubela

    Campak, beguk/gondong dan rubela (campak

    Jerman) semuanya merupakan penyakit-

    penyakit serius akibat infeksi virus yang masih

    terjadi di Australia. Suatu vaksin kombinasi

    campak-beguk/gondong-rubela (MMR) telah

    digunakan untuk memproteksi anak-anak

    terhadap penyakit-penyakit tersebut.

    Campak

    Campak adalah penyakit serius akibat infeksi virus

    yang sangat menular yang menimbulkan demam,bintik-bintik merah, pilek, batuk dan mata merah

    serta pedih. Komplikasi yang mengikuti sakit karena

    campak dapat sangat berbahaya, dan pneumonia

    terjadi dalam 4% di antara penderita campak.

    Sekitar satu di setiap 2.000 orang anak yang terkena

    campak akan berkembang menjadi inflamasi otak

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    32/84

    Beguk/gondong

    Beguk/gondong adalah penyakit yang disebabkan

    oleh infeksi virus, mengakibatkan demam, sakit

    kepala dan inflamasi kelenjar ludah. Terkadang

    penyakit tersebut menyebabkan infeksi padamembran pembungkus otak (meningitis) tetapi

    dampak permanen jarang terjadi. Sebanyak lima

    dari setiap 1.000 penderita mengalami inflamasi

    otak (ensefalitis). Beguk/gondong juga dapat

    menyebabkan ketulian permanen. Sekitar satu

    dari lima remaja atau laki-laki dewasa yang

    terkena beguk/ gondong menderita inflamasi dan

    pembengkakan pada testes (pelir) yang

    menyakitkan sekali. Walaupun orang dengan

    kondisi ini biasanya sembuh total, jarang ada yang

    mengalami kemandulan.

    Rubela

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    33/84

    Rubela amat sangat menular. Cara terbaik untuk

    memproteksi ibu-ibu yang mengandung dan bayi-bayimereka dari rubela ialah dengan memastikan bahwa

    semua ibu telah diimunisasi sebelum mereka hamil,

    dan mengimunisasi semua anak untuk menghentikan

    penyebaran infeksi.

    Imunisasi campak-beguk/gondong-

    rubela (MMR)

    Vaksin kombinasi campak-beguk/gondong-rubela

    (MMR) memberikan proteksi melawan ketiga penyakit

    tersebut. Anak-anak harus diimunisasi dengan MMR

    pada usia 12 bulan dengan dosis kedua pada usia

    4 tahun. MMR juga direkomendasikan bagi semua

    anak dan orang dewasa yang lahir setelah 1966 yang

    belum pernah menerima dua dosis vaksin MMR.

    Para ibu harus disaring untuk antibodi rubela pada

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    34/84

    Efek-efek sampingan imunisasi

    MMR yang mungkin terjadi

    Reaksi terhadap imunisasi MMR jauh lebih jarang

    daripada komplikasi campak alami. Reaksi yang

    paling umum adalah kurang enak badan dan

    demam ringan, mungkin dengan bintik-bintik

    merah, yang terjadi 7 sampai 10 hari setelah

    imunisasi dan berlangsung kira-kira 2 sampai 3 hari.Anak-anak yang mengalami bintik-bintik merah

    yang merebak pada saat tersebut tidak

    menulari orang lain. Demam dapat dikurangi

    dengan dosis parasetamol yang tepat

    (lihat halaman 73). Terkadang anak-anak akan

    mengalami pembengkakan ringan pada kelenjar

    ludah kira-kira tiga minggu setelah imunisasitersebut disebabkan oleh komponen vaksin beguk/

    gondong Reaksi-reaksi yang lebih serius jarang

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    35/84

    Jika tak ada seorangpun yang telah diimunisasi dari

    500 anak di sebuah sekolah,

    dan campak merebak, hampir

    semua murid akan jatuh

    sakit campak. 20 anak akan

    kena pneumonia. Ada 25%

    kemungkinan bahwa seorang

    anak di sekolah tersebut

    Jika tak ada seorangpun yang telah diimunisasi dari

    500 anak di sebuah sekolah,

    dan campak merebak, hampir

    semua murid akan jatuh

    sakit campak. 20 anak akan

    kena pneumonia. Ada 25%

    kemungkinan bahwa seorang

    anak di sekolah tersebut

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    36/84

    P kit i k k l C

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    37/84

    Penyakit meningokokal dapat terjadi kapan saja

    dalam setahun tetapi yang paling sering dalam

    musim dingin dan semi. Ada jenis-jenis penyakit

    meningokokal yang berbeda, dan tipe B dan C

    yang paling umum di Australia. Walaupun kurangumum daripada penyakit meningokokal B di

    beberapa bagian Australia, penyakit

    meningokokal C menyebabkan lebih dari

    separoh jumlah kematian yang diakibatkan oleh

    meningokokal.

    Bakteri tersebut tersebar dalam percikan dari hidungdan kerongkongan lewat batuk, bersin dan percikan

    ludah orang yang berbicara. Walaupun bakteri

    tersebut tersebar lewat percikan, biasanya perlu

    berjam-jam kontak akrab untuk menularkan bakteri

    meningokokal. Hal ini dikarenakan bakteri tersebut

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    38/84

    Imunisasi meningokokal C

    Tersedia dua macam vaksin meningokokal di

    Australia. Vaksin yang lebih tua adalah vaksin

    polisakarida, yang memproteksi melawan

    meningokokal A, C, W dan Y. Vaksin ini tidak

    mempan untuk anak-anak berusia di bawah 2

    tahun. Vaksin konjugasi meningokokal C efektif

    untuk anak-anak kecil. Sejak bulan Januari 2003,vaksin meningokokal C telah diberikan sebagai

    vaksin satu dosis bagi semua anak pada waktu

    mereka mencapai usia 12 bulan. Vaksin ini dapat

    diberikan pada waktu yang sama seperti vaksin-

    vaksin lain yang harus diberikan pada usia 12 bulan.

    Vaksin konjugasi meningokokal C amat aman.Vaksin tersebut tidak mengandung bakteri hidup

    dan tak dapat menyebabkan penyakit meningokokal

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    39/84

    Penyakit meningokokal gejala-gejala

    Seseorang yang menunjukkan tanda-tanda awal

    penyakit meningokokal mungkin tidak mengalami

    semua gejala berikut, dan ia mungkin tidak

    memperlihatkan semuanya sekaligus:

    Serangan demam tiba-tiba;

    Sakit kepala yang parah;

    Rasa mengantuk, bingung atau koma;

    Kaku pada leher, sakit pada persendian;Bintik-bintik merah-keunguan atau memar;

    Tidak betah sinar terang; atau

    Muntah.

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    40/84

    Efek-efek sampingan imunisasi konjugasi

    meningokokal C yang mungkin terjadiAda beberapa efek sampingan ringan yang mungkin

    dialami oleh anak Anda. Yang paling umum adalah

    rasa sakit, kemerahan dan bengkak di tempatinjeksi, demam, cepat marah, selera menurun

    (selama beberapa jam) dan sakit kepala. Efek-efek

    sampingan tersebut biasanya hanya berlangsung

    sebentar saja. Efek-efek sampingan yang lebih serius,

    seperti kejang-kejang, amat jarang.

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    41/84

    Cacar air

    Cacar air adalah penyakit yang amat menularyang disebabkan oleh virus varisela-zoster. Cacar

    air biasanya mulai dengan gejala-gejala mirip

    masuk angin, seperti pilek, demam ringan, batuk

    dan rasa capek, diikuti oleh bintik-bintik merah

    yang biasanya terlihat pada batang tubuh dan

    wajah serta menyebar ke seluruh tubuh. Bercak-

    bercak merah mulai sebagai bintik kecil-kecilmerah yang dengan cepat berubah menjadi

    lepuhan-lepuhan. Cacar air tersebar lewat batuk

    dan bersin dan lewat kontak langsung dengan

    cairan dalam lepuhan bintik-bintik merah.

    Pada anak-anak sehat, cacar air biasanya merupakan

    penyakit ringan yang berlangsung sekitar 510 hari.

    Bintik-bintik merah cacar air mungkin amat gatal dan

    k d kib k i f k i i f k i

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    42/84

    Imunisasi cacar air

    Sejak tanggal 1 November 2005, vaksin cacar air

    satu dosis diberikan kepada semua anak pada usia

    18 bulan. Kelompok anak-anak berusia antara 10

    sampai 13 tahun yang belum mendapat vaksin cacar

    air atau yang belum pernah terkena penyakit juga

    memenuhi syarat untuk menerima vaksin tersebut

    sebagai program susulan jangka panjang. Kelompokusia khusus antara 10 sampai 13 tahun tersebut

    yang mendapat vaksin bebas biaya bervariasi

    tergantung pada Negara Bagian dan Wilayah.

    Vaksin tersebut mengandung sejumlah kecil virus

    cacar air hidup yang sudah dinon-aktifkan dan

    sedikit antibiotik (neomycin).

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    43/84

    Anak-anak Aborijin dan Torres Strait Islands

    yang tinggal di Queensland, Northern Territory,

    Western Australia dan South Australia

    memerlukan proteksi tambahan melawan

    b b kit t t t A k k i i

    33PERSYARATAN KHUSUS

    IMUNISASI BAGI

    ANAK-ANAK ABORIJIN

    DAN TORRES STRAIT

    ISLANDS

    PERSYARATAN KHUSUSIMUNISASI BAGI

    ANAK-ANAK ABORIJIN

    DAN TORRES STRAIT

    ISLANDS

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    44/84

    Vaksin pneumokokal

    Dosis booster vaksin pneumokokal (PneumoVax23)diperlukan antara 18 dan 24 bulan. Hal ini

    diperlukan karena anak-anak Aborijin dan Torres

    Strait Islands yang tinggal di daerah-daerah tersebut

    senantiasa berisiko terhadap penyakit pneumokokal

    berjangka lebih panjang dari pada anak-anak lain.

    Vaksin yang digunakan untuk dosis ini berbeda

    dengan vaksin yang digunakan untuk bayi.

    Sejak tanggal 1 November 2005, anak-anak Aborijin

    dan Torres Strait Islands juga divaksinasi terhadap:

    Hepatitis A

    Vaksin ini diberikan karena hepatitis A lebih sering

    terjadi di antara anak-anak Aborijin dan Torres

    Strait Islands yang tinggal di Queensland, Northern

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    45/84

    Untuk informasi lebih lanjut, hubungi penyelenggara

    imunisasi Anda yang biasa atau departemenkesehatan Negara Bagian atau Wilayah Anda,

    dengan menggunakan nomor-nomor yang

    tercantum dalam bagian kontak-kontak dalam buku

    kecil ini.

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    46/84

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    47/84

    PERTANYAAN UMUMTENTANG IMUNITAS

    DAN IMUNISASI

    PERTANYAAN UMUMTENTANG IMUNITAS

    DAN IMUNISASI

    Apakah imunisasi masih perlu sekarang

    ini walaupun ada pemeliharaan yang

    baik di rumah sakit, kebersihan yangbaik dan penyediaan air yang bersih?

    Masih. Banyak penyakit yang dicegah oleh imunisasi

    tersebar langsung dari orang ke orang, sehinggamakanan, air dan kebersihan yang baik tidak

    menghentikan infeksi. Walaupun pemeliharaan

    44

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    48/84

    Dapatkah imunisasi terlalu membebani

    sistem imun?

    Tidak. Anak dan orang dewasa bersentuhan dengan

    banyak antigen (zat-zat kimia yang merangsang

    reaksi sistem imunitas) setiap hari, dan sistemimun bereaksi terhadap masing-masing antigen

    dengan berbagai cara untuk memproteksi tubuh.

    Tanpa vaksin, anak hanya dapat menjadi kebal

    terhadap suatu penyakit dengan cara terbuka

    pada infeksi, dengan risiko sakit parah. Walaupun

    demikian, dengan vaksin-vaksin penyakit tersebut,

    jika menyerang, biasanya tidah terlalu berbahaya.Imunisasi memberikan proteksi (imunitas) terhadap

    penyakit-penyakit dengan cara yang sama seperti

    imunitas alami yang terjadi jika seseorang tertular

    penyakit. Walaupun risiko-risiko yang berhubungan

    dengan penyakit-penyakit tersebut tinggi, risiko-

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    49/84

    serius dan terkadang berakhir dengan kematian.

    Anak atau orang dewasa dapat diimunisasi ulang(diperlukan dengan beberapa vaksin tetapi tidak

    semuanya) jika imunitas mereka turun sampai ke

    tingkat rendah. Adalah penting untuk diingat bahwavaksin-vaksin tersebut beberapa kali lebih aman

    daripada penyakit-penyakit yang dicegahnya.

    Apakah imunisasi homeopatik dapatberhasil?

    Tidak. Imunisasi homeopatik belum terbukti

    dapat memberikan proteksi melawan penyakit-penyakit menular. Hanya imunisasi konvensional

    menghasilkan reaksi imunitas yang dapat diukur,

    serta proteksi melawan penyakit. Council of the

    Faculty of Homeopathy, London, mengeluarkan

    pernyataan pada tahun 1993, yang bunyinya:

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    50/84

    terjangkitnya penyakit di antara anak-anak yang

    telah diimunisasi, penyakit tersebut biasanya jauhkurang parah daripada di antara mereka yang tidak

    diimunisasi. Tingkat-proteksi yang diberikan oleh

    vaksin-vaksin berbeda-beda. Contohnya, jika 100

    anak divaksinasi dengan MMR, 510 dari anak-anak

    yang diimunisasi lengkap mungkin masih terkena

    campak, beguk/gondong atau rubela (meskipun

    penyakit akan sering lebih ringan pada anak-anakyang telah diimunisasi). Walaupun demikian, jika

    Anda tidak mengimunisasi 100 anak dengan

    vaksin MMR, dan anak-anak tersebut terbuka pada

    campak, kebanyakan dari mereka akan terkenapenyakit dengan risiko tinggi akan komplikasi seperti

    infeksi paru-paru (pneumonia) atau inflamasi otak

    (ensefalitis).

    Apakah bayi-bayi yang disusui ASI (air

    susu ibu) mendapat imunisasi biasa?

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    51/84

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    52/84

    Apakah cot death (Sudden Infant Death

    Syndrome atau SIDS) disebabkan olehimunisasi?

    Walaupun telah diadakan penelitian luas, tak ada

    bukti bahwa imunisasi menyebabkan cot death

    (SIDS). Kematian memang terkadang terjadi tak lama

    setelah imunisasi tetapi hubungannya dianggap

    hanya kebetulan saja, karena cot death (kematian

    bayi tanpa sebab selagi tidur dalam felbetnya)

    cenderung terjadi pada bayi yang berusia 2-6 bulan,

    baik mereka telah diimunisasi atau tidak. Dalam

    suatu penelitian Amerika yang membandingkan 400

    bayi yang mati dari cot death dengan jumlah yangsama bayi-bayi seusia yang sehat, bayi-bayi yang

    mati kemungkinan lebih kecil sudah diimunisasi

    dalam 24 jam sebelumnya daripada mereka yang

    tidak menderita cot death. Dengan kata lain,imunisasi kelihatannya memproteksi melawan cot

    death. Data South Australia memperlihatkan tidak

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    53/84

    Apakah vaksin-vaksin menyebabkan

    kanker, chronic fatigue syndrome(sindroma capek kronis), multiplesclerosis, alergi, atau penyakit auto-immune?

    Tidak. Setelah berjuta-juta vaksinasi selama

    berpuluh-puluh tahun, tidak ada bukti bahwa

    imunisasi menyebabkan penyakit-penyakit

    tersebut. Senyatanya, imunisasi hepatitis B amat

    mengurangi risiko kanker hati. Tingkat-tingkat

    imunisasi telah bertambah dalam 20 tahun ke

    belakang di kebanyakan negeri, tetapi tak ada bukti

    meningkatnya penyakit-penyakit tersebut selamawaktu itu.

    Apakah vaksin MMR menyebabkan

    penyakit inflamasi pada usus besaratau autisme?

    Tid k d b kti il i h b h t k

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    54/84

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    55/84

    PERTANYAAN UMUMTENTANG MEMPEROLEH

    IMUNISASI

    PERTANYAAN UMUM

    TENTANG MEMPEROLEH

    IMUNISASI

    Di mana saya dapat memperoleh

    imunisasi?

    Imunisasi dapat diperoleh dari klinik imunisasi, dokter

    umum, rumah-sakit tertentu, local council (pemda)

    dan Aboriginal Community Controlled Health

    Services (Layanan Kesehatan Komunitas Aborijinyang Terkontrol).

    55

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    56/84

    Apakah Anda harus mulai jadwal

    program lagi jika tertinggal dosisvaksin?

    Walaupun sebaiknya mendapat semua imunisasi

    pada waktunya, jika Anda tertinggal, mudahdisusul. Tak perlu mengulangi dosis yang telah Anda

    terima, dan tak perlu mendapat dosis ekstra. Jadwal

    program vaksin dapat secara aman dan efektif

    diteruskan seolah-olah tak ada penundaan. Interval

    biasa antara dosis vaksin dapat tetap atau dikurangi

    jika perlu. Sistem imun tidak lupa. Untuk mendapat

    proteksi sepenuhnya, seorang anak perlu menerimasemua dosis vaksin yang direkomendasikan, lebih

    baik tepat waktu. Walaupun demikian, vaksin-

    vaksin yang didanai biasanya untuk kelompok

    usia tertentu. Penundaan yang terlalu lama dapat

    berarti anak Anda tidak akan memenuhi syarat

    b h k i i k k l d k i

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    57/84

    tambahan vaksin meningokokal C dan vaksin

    pneumokokal baru-baru ini, mungkin diperlukansejumlah injeksi pada satu kunjungan. Ini sama sekali

    aman dan tidak akan terlalu membebani sistem

    imun. (lihat Dapatkah imunisasi terlalu membebani

    sistem imun? Bagian 4, halaman 48). Jika Anda

    kuatir, Anda sebaiknya mendiskusikannya dengan

    dokter atau klinik imunisasi Anda.

    Bagaimana jika bayi saya sulit lahir

    atau prematur?

    Bayi-bayi prematur justru memerlukan proteksiimunisasi karena mereka cenderung terkena infeksi-

    infeksi tertentu. Pada umumnya, bayi-bayi yang lahir

    prematur menerima imunisasi yang sama seperti bayi

    lainnya. Walaupun demikian, bayi-bayi yang lahir

    dengan berat badan yang amat rendah mungkin

    H k h i i i d k k

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    58/84

    Haruskah imunisasi pada anak-anak

    yang batuk dan masuk angin ditunda?Berapa lama setelah penyakit parah

    (dengan demam tinggi) ditunda

    imunisasinya?

    Bayi-bayi yang batuk dan masuk angin sepele tanpa

    demam, atau mereka yang diobati dengan antibiotik

    dalam tahap penyembuhan dari penyakit parah, dapat

    diimunisasi dengan aman dan efektif. Imunisasi hanyaditunda jika anak sakit dengan demam tinggi (di

    atas 38,5C). Imunisasi harus diatur ketika bayi telah

    sembuh (seminggu atau dua minggu kemudian). Jika

    kurang pasti, tanyakan kepada dokter Anda atau staf

    klinik sebelum menunda imunisasi.

    Haruskah anak-anak diberi vaksintertentu seperti cacar air, campak, rubela

    b t k j /ki h jik k

    H k h k k dii i i d

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    59/84

    Haruskah anak-anak diimunisasi pada

    waktu ibu mereka masih hamil?Tak ada masalah dengan pemberian imunisasi rutin

    kepada anak yang ibunya masih hamil. Sebenarnya,

    mengimunisasi anak akan memproteksi ibunya dariketerbukaan terhadap penyakit-penyakit seperti

    rubela.

    Bagaimana jika Anak saya mengidap

    alergi atau asma? Pencegahan-

    pencegahan apa yang diperlukan untuk

    anak-anak yang alergi sejak lahir ataualergi telur?

    Anak-anak yang sakit asma, eksima, hay fever dan

    alergi-alergi, harus diimunisasi kecuali kalau mereka

    benar-benar alergi hebat terhadap telur (mis. bercak

    atau bintik merah yang gatal, pembengkakan mulut

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    60/84

    Bagaimana jika anak saya kejang atau

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    61/84

    Bagaimana jika anak saya kejang atau

    penderita epilepsi?Anak-anak ini masih harus diimunisasi jika kondisi

    mereka stabil. Anak-anak tertentu kejang-kejang

    jika suhu tubuh mereka tinggi. Anak-anak iniharus diberi parasetamol sebelumnya dan dalam

    waktu 48 jam setelah imunisasi untuk mengurangi

    terkena demam. Penting untuk mengikuti petunjuk

    pada botol parasetamol (Lihat bagian 8, halaman

    73 untuk rincian lebih lanjut). Ingatlah, demam

    setelah vaksin MMR terjadi 7 sampai 10 hari

    setelah imunisasi. Adanya kejang-kejang bawaanatau epilepsi dalam keluarga bukan alasan untuk

    menghindari imunisasi.

    Bagaimana jika anak saya sedang

    menderita penyakit kronis?

    Bagaimana jika anak saya akan

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    62/84

    Bagaimana jika anak saya akan

    dioperasi?Imunisasi jangan ditunda jika anak akan dioperasi.

    Apakah ada alasan untuk menundaimunisasi?

    Ada sedikit sekali alasan medis untuk menunda

    imunisasi. Jika anak sakit dengan suhu tubuh yang

    tinggi (di atas 38,5C) maka imunisasi harus ditunda

    sampai anak sembuh. Anak yang pilek, tetapi tidak

    sakit, dapat diimunisasi, demikian juga anak yang

    diobati dengan antibiotik dan jelas telah sembuhdari suatu penyakit. Anak-anak yang mempunyai

    reaksi alergi serius dilarang diberi lagi vaksin yang

    sama, tetapi hal ini perlu didiskusikan dengan

    dokter Anda. Pada kasus-kasus tertentu, anak-anak

    yang sakit kanker, kelainan defisiensi imunitas atau

    Jika Anda ragu-ragu tentang apakah anak Anda

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    63/84

    Jika Anda ragu-ragu tentang apakah anak Anda

    fit (benar-benar sehat) untuk imunisasi, diskusikansituasinya dengan dokter atau perawat Anda

    sebelum menunda imunisasi.

    Di manakah imunisasi harus

    dicatatkan?

    Setiap kali anak diimunisasi, informasi tersebut

    harus dicatatkan pada Personal Health Record yang

    diberikan kepada orangtua di rumah sakit atau

    tempat persalinan setelah bayi lahir. Penting untuk

    menyimpan catatan-catatan ini untuk mengingatkankapan tiba waktu imunisasi dan untuk membantu

    mengecek anak-anak yang mana dalam keluarga

    telah diimunisasi kalau berjangkit suatu penyakit.

    Anda mungkin juga perlu memperlihatkan catatan

    tersebut pada waktu anak Anda mulai sekolah.

    Apa lagi yang dapat saya lakukan

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    64/84

    Apa lagi yang dapat saya lakukan

    untuk mengikuti imunisasi anak saya?Australian Childhood Immunisation Register (ACIR

    atau Immunisation Register) mencatat informasi

    tentang imunisasi yang diberikan kepada anak-anakdi bawah usia 7 tahun yang tinggal di Australia.

    Anak-anak di bawah usia 7 tahun yang terdaftar

    pada Medicare secara otomatis termasuk dalam

    Immunisation Register. Jika anak Anda tidak

    terdaftar pada Medicare mereka dapat ditambahkan

    kalau dokter atau penyelenggara imunisasiAnda mengirimkan rincian imunisasi mereka ke

    Immunisation Register.

    Pernyataan riwayat imunisasi anak Anda akan

    dikirimkan kepada Anda pada waktu anak Anda

    Anda dapat minta pernyataan tersebut kapan saja

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    65/84

    Anda dapat minta pernyataan tersebut kapan saja

    dengan mengunjungi situs web Immunisation

    Register (www.medicareaustralia.gov.au) atau

    dengan menelepon ACIR di 1800 653 809 (bebas

    pulsa).

    Dokter atau penyelenggara imunisasi Anda dapat

    juga memperoleh informasi tentang vaksinasianak Anda. Hal ini mungkin berguna jika anak

    Anda belum pernah ke dokter atau penyelenggara

    imunisasi tersebut sebelumnya; karena informasitersebut akan memberitahu mereka kapan vaksinasi

    harus diberikan.

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    66/84

    ALASAN-ALASAN

    KELIRU UNTUK

    IMUNISASI YANG

    TERLEWATKAN

    ALASAN-ALASAN

    KELIRU UNTUK

    IMUNISASI YANG

    TERLEWATKAN

    Anak Anda masih harus diimunisasi,

    bahkan jika ia:

    memiliki reaksi bawaan setelah diimunisasi;

    memiliki kejang-kejang bawaan;

    mengidap infeksi batuk rejan/kinghus, campak,b l t b k/ d

    66

    mengidap penyakit kuning setelah lahir;

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    67/84

    mengidap penyakit kuning setelah lahir;

    telah melewati usia yang direkomendasikan dalamjadwal vaksinasi standar;

    baru saja atau menjelang dioperasi;

    berat badan rendah, tetapi sehat;

    telah diobati dengan pengganti kortikosteroid

    Jika Anda menginginkan informasi

    lebih lanjut tentang hal ini, silakan

    berkonsultasi dengan dokter atau staf

    klinik kesehatan.

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    68/84

    77EFEK-EFEK SAMPINGAN

    UMUM IMUNISASI & APA

    YANG HARUS DILAKUKAN

    UNTUK MENGATASINYA

    EFEK-EFEK SAMPINGAN

    UMUM IMUNISASI & APA

    YANG HARUS DILAKUKAN

    UNTUK MENGATASINYA

    Banyak anak mengalami efek sampingan ringan setelah

    imunisasi. Kebanyakan efek sampingan ini hanyaberlangsung dalam waktu singkat dan anak sembuh

    tanpa masalah. Anak perlu ditenangkan jika terjadi

    efek sampingan dan Anda dapat mengurangi efek-

    efek sampingan tersebut dengan mengikuti petunjuk

    sederhana yang berikut. Dicatat pada daftar yang

    IPV (vaksin polio yang telah dijinakkan)

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    69/84

    REAKSI-REAKSI YANG MUNGKINTERJADI

    Berikut ini reaksi yang mungkin

    terjadi segera setelah imunisasi:

    Nyeri otot;

    Nyeri, pembengkakan dankemerahan di tempat injeksi;

    atau

    Demam bertingkat rendah.

    APA YANG HARUS DILAKUKAN Berikan cairan ekstra untuk

    minum;

    Jangan beri pakaian berlebihan

    pada bayi jika panas; dan

    Berikan parasetamol untukmenurunkan demam jika

    diperlukan (lihat halaman 73).

    Vaksin Hib (Influenza hemofilus tipe b)

    REAKSI YANG MUNGKIN TERJADI

    Reaksi-reaksi berikut tidak biasa

    dan jika muncul, terjadi segera

    setelah imunisasi:

    Demam bertingkat rendah;

    atau

    Nyeri, pembengkakan dan

    kemerahan di tempat injeksi.

    APA YANG HARUS DILAKUKAN

    Berikan cairan ekstra untuk

    minum;

    Jangan beri pakaian berlebihan

    pada bayi jika panas; dan

    Berikan parasetamol untuk

    menurunkan demam jika

    diperlukan (lihat halaman 73).

    Vaksin hepatitis B

    MMR (campak-beguk/gondong-rubela vaksin)

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    70/84

    REAKSI-REAKSI UMUMMungkin terjadi rasa kurang

    nyaman di tempat injeksi. Reaksi

    yang berikut ini mungkin terjadi

    tujuh sampai 10 hari setelah

    imunisasi dan berlanjut kurangdari dua atau tiga hari:

    Demam bertingkat rendah;

    Bintik-bintik agak merah (tidak

    menular);

    Batuk dan/atau matagembung; atau

    Mengantuk dan capai.

    Mungkin terjadi pembengkakan

    kelenjar wajah sekitar tiga

    minggu setelah immunisasi.

    APA YANG HARUS DILAKUKAN Berikan cairan ekstra untuk

    minum;

    Jangan beri pakaian berlebihan

    pada bayi jika panas; dan

    Berikan parasetamol untukmenurunkan demam jika

    diperlukan (lihat halaman 73).

    Vaksin konjugasi meningokokal C

    REAKSI-REAKSI UMUMReaksi-reaksi yang berikut

    mungkin terjadi setelah

    i i i

    APA YANG HARUS DILAKUKAN Berikan cairan ekstra untuk

    minum;

    b i k i b l bih

    Varicella (vaksin cacar air)

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    71/84

    Bicarakanlah dengan dokter Anda atau staf klinikkesehatan jika Anda kuatir tentang reaksi-reaksi

    seperti di atas.

    REAKSI-REAKSI UMUMReaksi-reaksi yang berikut

    mungkin terjadi setelah

    imunisasi:

    Nyeri, pembengkakan dan

    kemerahan di tempat injeksi;atau

    Demam bertingkat rendah.

    Reaksi yang berikut ini mungkin

    terjadi lima-26 hari setelah

    imunisasi: Bintik-bintik merah biasanya di

    tempat injeksi yang terkadang

    juga di bagian tubuh lainnya.

    APA YANG HARUS DILAKUKAN Berikan cairan ekstra untuk

    minum;

    Jangan beri pakaian berlebihan

    pada bayi jika panas; dan

    Berikan parasetamol untukmenurunkan demam jika

    diperlukan (lihat halaman 73).

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    72/84

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    73/84

    DOSIS PARASETAMOL

    UNTUK ANAK-ANAK

    GUNA MENGURANGI

    EFEK-EFEK SAMPINGAN

    DOSIS PARASETAMOL

    UNTUK ANAK-ANAK

    GUNA MENGURANGI

    EFEK-EFEK SAMPINGAN

    Penggunaan parasetamol secara rutin pada saat

    imunisasi tidak lagi direkomendasikan, berkat

    penggunaan vaksin-vaksin yang lebih baik dengan

    efek-efek sampingan lebih sedikit. Walaupun

    demikian, bicarakanlah dengan dokter, apoteker atau

    perawat Anda tentang penggunaan parasetamol jika

    Anda kuatir tentang efek-efek sampingan seperti

    demam dan gelisah. Dalam keadaan tertentu dapat

    88

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    74/84

    APA YANG HARUS

    DIBERITAHUKAN

    KEPADA DOKTER ATAU

    PERAWAT PADA WAKTU

    MEMBAWA ANAK ANDA

    UNTUK IMUNISASI

    APA YANG HARUS

    DIBERITAHUKAN

    KEPADA DOKTER ATAU

    PERAWAT PADA WAKTU

    MEMBAWA ANAK ANDA

    UNTUK IMUNISASI

    Sebelum anak Anda diimunisasi,

    beritahukan kepada dokter atau

    perawat jika anak Anda:

    99

    tinggal bersama seseorang yang mengidap penyakit

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    75/84

    Dokter Anda atau staf klinikDokter Anda atau staf klinik

    yang menurunkan imunitas, atau tinggal bersamaseseorang yang tengah menjalani pengobatan yang

    menurunkan imunitas;

    tinggal bersama seseorang yang belum diimunisasi;atau

    seorang Aborijin atau penduduk dari Torres Strait

    Islands.

    * Catatan: vaksin-vaksin tersebut bukan bagian dariProgram Imunisasi Nasional dan biasanya diberikan dalamkeadaan tertentu, seperti perjalanan ke luar negeri ataumereka yang bekerja dalam bidang pekerjaan tertentu.

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    76/84

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    77/84

    IMUNISASI DAN

    PEMENUHAN

    PERSYARATAN

    UNTUK TUNJANGAN

    PEMERINTAH YANG

    TERTENTU

    IMUNISASI DAN

    PEMENUHAN

    PERSYARATAN

    UNTUK TUNJANGAN

    PEMERINTAH YANG

    TERTENTU

    Agar meningkatkan tingkat imunisasi Australia

    sejumlah pembayaran tunjangan keluargaPemerintah hanya tersedia bagi anak-anak yang

    1010

    Tunjangan Imunisasi Kehamilan

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    78/84

    (Maternity Immunisation Allowance)Maternity Imunisasi Allowance (MIA) tersedia bagi

    anak-anak yang lahir pada atau setelah tanggal

    1 Januari 1998. Dibayarkan setelah anak mencapai

    usia 18 bulan dan telah diimunisasi secara tuntas

    atau (seperti tercatat pada Immunisation Register)

    telah menerima pengecualian imunisasi. MIA

    dibayarkan sebagai tambahan pada MaternityAllowance yang dibayarkan setelah anak lahir.

    Keluarga tidak usah membayar untuk vaksin apa sajaagar dapat memenuhi syarat pembayaran tunjangan

    keluarga. Keluarga hanya perlu menunjukkan bahwa

    anak mereka telah diimunisasi secara tuntas dengan

    vaksin-vaksin yang saat ini tengah diberikan secara

    gratis di bawah Jadwal Program Imunisasi Nasional.

    Apa saja pengecualiannya?

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    79/84

    Untuk menerima tunjangan-tunjangan tersebuttanpa diimunisasi secara tuntas, penyelenggara

    imunisasi perlu memberikan pernyataan bahwa:

    Anak Anda beralasan medis untuk tidakmendapatkan vaksinasi tertentu;

    Anak Anda telah pernah mengidap penyakit

    tersebut dan mempumyai imunitas alami; dan

    Suatu vaksin tertentu tidak tersedia.

    Atau Anda dapat menyatakan keberatan formalyang telah dipertimbangkan, jika Anda berkeyakinan

    secara pribadi, fiosofis, agama atau medis,

    bahwa anak Anda dilarang untuk diimunisasi.

    Anda perlu minta penyelenggara imunisasi Anda

    untuk menandatangani formulir Conscientious

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    80/84

    Catatan

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    81/84

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    Catatan

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    82/84

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    PERBANDINGANPERBANDINGAN

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    83/84

    EFEK-EFEK VAKSIN &

    PENYAKIT

    EFEK-EFEK VAKSIN &

    PENYAKIT

    PERBANDINGAN EFEK-EFEK VAKSIN & P

  • 7/28/2019 Ucibooklet Indonesian

    84/84

    Cacar air -disebabkan oleh virus yang

    amat sangat menular; menimbulkan demambertingkat rendah dan bintil-bintil merah.

    Reaktivasi virus dikemudian hari dalam hidup

    menyebabkan herpes zoster (ruam syaraf).

    1 dari 5.000 penderita terkena ensefalitis

    (inflamasi otak). Sekitar 3 dari 100.000penderita menemui kematian.

    Infeksi semasa kehamilan dapat

    menyebabkan cacat bawaan pada bayi.

    Serangan infeksi cacar air dalam ibu dalam

    periode 5 hari sebelum, sampai 2 hari setelahkelahiran mengakibatkan infeksi parah pada

    bayi yang baru dilahirkan dalam sebanyak

    sepertiga dari mereka yang terserang infeksi

    tersebut.

    Sekitar 1 dari

    Mungkin timbcacar air pada

    Difteri- bakteri menular yang tersebar oleh

    percikan; menyebabkan nyeri pada tenggorokan

    dan kesulitan sistem pernapasan yang parah.

    Kira-kira 1 dari 15 penderita menemui

    kematian.

    Bakteri tersebut mengeluarkan sejenis racun,

    yang dapat mengakibatkan kelumpuhansyaraf dan gagal jantung.

    AKira-kira 1 d

    atau demam.

    Dampak yang

    PENYAKIT EFEK-EFEK PENYAKIT EFEK-EFEVAKSINA