uang,bank dan kebijakan moneter

34
UANG, BANK, KEBIJAKAN MONETER A. Uang 1. Pengertian Uang yang selalu kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah sesuatu yang bisa diterima oleh umum sebagai alat pembayaran dan sebagai alat tukar menukar. Adapun beberapa definisi dari uang: Menurut Robertson : uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang. Menurut R.S Sayers : uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayar hutang. Menurut A.C Pigou : uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar. Menurut Albert Gailort Hart : uang adalah suatu kekayaan yang dapat melunaskan hutangnya dalam jumlah tertentu pada waktu itu juga diterima umum dalam pembayaran pembelian barang-barang dan jasa untuk pembayaran hutang. Dari definisi Robert dan A.C pigou ia menekankan peranan uang sebagai alat pembayar atau sebagai alat penukar umum, sedangkan menurut Sayers dan Hart mereka lebih menekankan peranan uang sebagai alat pembayar hutang, hanya Rollin G.Thomas yang lebih luas definisinya ia menganggap uang

Upload: darmaisutra

Post on 12-Jan-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

frt

TRANSCRIPT

Page 1: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

UANG, BANK, KEBIJAKAN MONETER

A. Uang

1. Pengertian

Uang yang selalu kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah sesuatu yang bisa

diterima oleh umum sebagai alat pembayaran dan sebagai alat tukar menukar.

Adapun beberapa definisi dari uang:

Menurut Robertson : uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran

barang-barang.

Menurut R.S Sayers : uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayar

hutang.

Menurut A.C Pigou : uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat

penukar.

Menurut Albert Gailort Hart : uang adalah suatu kekayaan yang dapat melunaskan

hutangnya dalam jumlah tertentu pada waktu itu juga diterima umum dalam pembayaran

pembelian barang-barang dan jasa untuk pembayaran hutang.

Dari definisi Robert dan A.C pigou ia menekankan peranan uang sebagai alat

pembayar atau sebagai alat penukar umum, sedangkan menurut Sayers dan Hart mereka

lebih menekankan peranan uang sebagai alat pembayar hutang, hanya Rollin G.Thomas yang

lebih luas definisinya ia menganggap uang sebagai sesuatu yang umum yang diterima

sebagai alat pembayar atau alat penukar umum dan sebagai alat pembayar hutang.

2. Syarat-syarat uang

a. Disukai oleh umum artinya dapat diterima secara umum penggunaanya baik sebagai alat

pembayaran, alat menimbun kekayaan, sebagai standart mencicil hutang maupun

sebagai alat tukar menukar barang dan jasa.

Page 2: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

b. Mudah disimpan artinya menyimpannya tidak sulit, bisa dimasukkan ditempat yang kecil

walau jumlahnya banyak dan bisa dimasukkan ketempat-tempat yang tidak menyulitkan

kita untuk menyimpannya.

c. Mudah diangkut atau mudah dibawa artinya bila kita ingin membawa uang tersebut dalam

jumlah yang besar misalnya bisa dilakukan dengan mudah artinya pada jumlah uang

yang fisiknya kecil walaupun nilai penggunaanya rusak sehingga ia mudah dibawa

kemana-mana.

d. Mudah dibagi-bagi artinya mudah diatur pembagiannya menurut satuan atau unit dengan

berbagai bentuk nominal untuk melanncarkan transaksi jual beli.

e. Harus bisa mencukupi kebutuhan perekonomian agar bisa mengimbangi kegiatan usaha

dan memperlancar perdagangan.

f. Mempunyai kestabilan nilai artinya suatu kestabilan atau ketetapan dari nilai uang

tersebut.

g. Harus ada konduitas artinya kontinuitas penggunaan uang tersebut yaitu tidak dalam

waktu yang relatif singkat diganti-ganti sehingga menimbulkan ketidak percayaan

masyarakat terhadap uang.

3. Fungsi Uang

a. Sebagai alat tukar

Fungsi uang ini didasarkan pada kebutuhan manusia yang mempunyai barang

dan kebutuhan manusia yang tidak mempunyai barang dimana uang adalah sebagai

perantara diantara mereka.

b. Sebagai satuan hitung

Yang dimaksud disini adalah uang sebagai alat yang digunakan untuk

menunjukkan nilai barang dan jasa yang diperjual belikan dipasar dan besarnya

kekayaan yang bisa dihitung berdasarkan penentuan harga dari barang tersebut.

Page 3: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

c. Sebagai penimbun kekayaan

Fungsi ini akan bisa mempengaruhi jumlah uang kas yang ada pada

masyarakat,dan masyarakat lebih suka menyimpan uangnya dalam bentuk tunai dengan

alasan untuk transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi.

Uang ini berfungsi sebagai standart untuk melakukan pembayaran dikemudian

hari,pencicilan utang erat berkaitan dengan bersamaan waktunya dengan permintaan

masyarakat sebagai alat tukar ataupun satuan hitung.

4. Jenis-jenis uang

a. Berdasarkan bahan dari uang dibedakan :

1) Uang logam

Berbagai jenis logam yang digunakan sebagai uang terdiri emas, perak dan

perunggu. Dalam hal ini ada kesatuan hitung yang dipergunakan sebagai standar

emas, baku perak, dan standar kembar.

2) Uang kertas

Uang ini merupakan uang yang paling popular dan digunakan diseluruh dunia

karena uang kertas pembuatannya lebih mudah dari pada pembuatan uang dari

logam, dan uang ini lebih mudah dibawa ketempat lain.

b. Berdasarkan nilainya uang dibedakan menjadi :

1) Uang bernilai penuh

Yang dimaksud bernilai penuh adalah uang yang nilai instrinsiknya sama dengan

nilai nominalnya.

2) Uang yang tidak bernilai penuh atau bertanda

Page 4: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

Artinya uang yang instrinsiknya lebih kecil dari nominalnya. Uang ini mempunyai

nilai sebagai suatu barang tetapi uang ini dalam peredarannya bisa mewakili

sejumlah logam tertentu dengan nilai barangnya sama dengan nilai nominalnya.

c. Berdasarkan kebutuhan perdagangan perekonomian modern uang dibagi

1) Uang giral

Uang giral biasa disebut dengan bank deposit adalah hutang suatu bank yang dapat

sewaktu-waktu diambil baik dengan cek maupun giro.

2) Near money

Near money disebut juga dengan time deposit money adalah sesuatu yang dalam

waktu dekat akan menjadi uang.

5. Peranan Uang

Dalam masyarakat dimana sudah umum dipergunakan uang sebagai alat penukar,

hampir tidak ada lagi seseorang yang menghasilkan sesuatu barang dari produksi yang

hingga menjadi barang jadi. Tiap proses yang bersangkutan telah dikerjakan oleh orang atau

badan tertentu dan nyatanya pembagian pekerjaan serupa itu telah mempermudah pekerjaan

dan melipat gandakan hasil produksi.jika tanpa adanya uang yang berfungsi sebagai alat

penukar itu, maka tidak mungkin pula adanya pekerjaan seperti sekarang ini. Jadi uang

adalah mengambil peranan yang sangat penting dalam proses terciptanya spesialisasi yang

sangat jauh.

Semakin terciptanya spesialisasi yang jauh seperti tersebut diatas tadi, bahwa hasil

produksi semakin berlipat ganda, jika dibandingkan dengan keadaan dimana orang-oarang

masih melakukan pekerjaan yang beraneka macamnya. Dengan demikian nyata pula bahwa

uang bukan saja telah memungkinkan terciptanya spesialisasi yang jauh tetapi pula

memberikan paranannya baik terhadap arah produksi maupun kearah konsumsi.

Dengan adanya perubahan dari nilai uang bukan saja telah mempengaruhi aktifitas

ekonomi, tetapi uang itu pula memberikan peranannya terhadap arah produksi.Bilamana

harga suatu barang meningkat,baik karena turunnya nilai uang pada umumnya maupun

Page 5: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

karena alasan lainnya,konsumen akan merubah arah permintaanya terhadap barang-barang

atau jasa-jasa yang kiranya masih dalam lingkungan tenaga pembelinya.hal ini menyebabkan

produsen mengurangi jumlah hasil produksi barang terhadap permintaan yang sudah

berkurang dan cenderung untuk memperbesar hasil produksi barang terhadap permintaan

konsumen yang sudah meningkat.

Sehubungan dengan hal tersebut maka perubahan naik turunnya harga barang-

barang dan jasa semakin terasa dimasyarakat akibat digunakannya uang. Didalam

masyarakat dimana belum digunakannya uang, maka pada umumnya produksi itu tidak

mengalami kenaikan atau penurunan yang tinggi. Dengan adanya inflasi juga akan

mempengarunhi penggunaan uang yang terjadi dimasyarakat juga membawa dampak

keruugain yang sangat besar untuk masyarakat, demikian juga dengan adanya deflasi yang

menurunkan jumlah hasil produksi, tidak akan mungkin timbul bilamana uang belum

dipergunakan dalam masyarakat tertentu. Gelombang naik turunnya harga barang–barang

tidak sebegitu besar didalam perekonomian, apabila perekonomian itu masih berada pada

tingkat perekonomian tukar menukar yaitu perekonomian yang belum mempergunakan uang

dalam lalu lintas pertukaran.

B. Bank

Lembaga keuangan terbagi menjadi dua yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga

keuangan bukan bank. Pada dasarnya lembaga keuagan adalah sebagai sebagai perantara dari

pihak yang kelebihan dan dan pihak yang kekurangan dana. Ketentuan umum yang melandasi

kegiatan dari bank dan lembaga keuagan adalah undang-undang pokok perbankan No. 14 tahun

1967 yang menyebutkan bahwa lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan –

kegiatan dibidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat.

Bank sebagai salah satu lembaga keuangan yang paling penting paranannya dalam

masyarakat adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa

dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Betapa pentingnya kaitan antara bank dan

uang,oleh karena itu pada dasarnya bank adalah suatu lembaga yang digunakan sebagai tempat

menyimpan uang dan meminjam uang.

Page 6: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

1. Sejarah perbankan di Indonesia

Sejarah perbankan diindonesia dapat dibagi dalam beberapa periode:

Periode zaman penjajahan belanda sampai zaman (masa) pendudukan Jepang (1827-8 Maret

1942)

Periode zaman pendudukan Jepang hingga priklamasi kemerdekaan (8 Maret 1942-17 Agustus

1945)

Periode masa merdeka hingga tahun orde baru (proklamasi 17 Agustus 1945-dikeluarkannya

UUD perbankan 1967)

Periode keadaan perbankan setelah 31 Desember 1967

1. Periode Penjajahan Belanda

Sejak abad ke-19 sampai tahun 1942 bank-bank di Indonesia dapat digolongkan sebagai

berikut:

a. Bank milik Belanda.

Bank Belanda ini memperoleh monopoli mengedarkan uang kertas bank. Pada

tahun 1875 oleh pemerintah ditetapkan bahwa 40% dari jumlah uang yang diedarkan

harus dijamin oleh emas. Selanjutnya bank ini merupakan bank swasta sekalipun dalam

pendiriannya dan sahamnya sebagian berada di tangan pemerintah Hindia-Belanda.

Disamping itu, tugasnya sebagai bank peredaran, maka de Javache bank juga

melaksanakan tugas-tugas bank umum sehingga ikut bersaing dengan bank-bank yang

lain. Tugas-tugas dari bank sentral yang dilakukan oleh de Javache bank ialah:

Mengeluarkan dan mengedarkan uang kertas

Mediskonto wesel, surat utang jangka pendek, obligasi Negara.

Menjadi kasir dari pemerintah

Menyimpan dana dan menguasai dana defisa

Page 7: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

Tugas bank sentral yang tidak dilakukan oleh de Javache bank adalah:

Tidak menyimpan kelebihan kas perbankan

Tidak mengawasi kredit perbankan

De Javache bank tidak menguasai perbankan, sehingga tidak dapat

mempengaruhi peredaran uang dengan kebijaksanaan moneter. De Javache bank tidak

merupakan benk sentral murni, tetapi telah melakukan peranan penting di bidang

keuangan dan perbankan di Indonesia. Poliyiknya diarahkan pada stabilisasi kurs valuta

asing dengan negeri Belanda. Selanjutnya de Jevache bank telah berbuatbanyak untuk

memperbaiki keuangan di Hindia-Belanda dan sering membatu perbankan dengan

pengoperan-pengoperan kredit pada masa yang sulit. Peranannya yang terakhir ini tidak

dapat dilaksanakan dengan baik, seandainya bank ini tidak mempunyai pengalaman dalam

bidang bank umum dan pemberian kredit kepada para pengusaha swasta. Pada tanggal 6

Desember 1951 de Javache bank dinasionalisasikan oleh pemerintah Republik Indonesia.

b. Bank milik Inggris

Bank-bank milik Inggris terdiri dari:

The Chartered Bank of India, Australia and China dengan kantor pusat di London

The Hongkong and Shanghai Banking Coorporation dengan kantor pusat di Hongkong

Operasi bank-bank Inggris di Indonesia sampai abad ke-19 kurang banyak

diketahui. Pada umunya bank-bank ini tidak ikut dalam pembiayaan perkebunan besar

seperti bank miiik Belanda. Bank Inggris bergerak di bidang kredit perdagangan yang

mempunyai sifat jangka pendek atau menengah.

c. Bank milik orang Tionghoa

Bank-bank Tionghoa terdiri dari:

The Overseas Chinese Banking Coorporation dengan kantor pusat di Singapore

Page 8: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

The Bank of China dengan kantor pusat di Peking

NV Batavia Bank dengan kantor berpusat di Batavia.

Cunghwa Sangieh Maatschappij dengan kantor pusat di Medan

Bank-bank milik Tionghoa mempunyai arti penting sebagai Remittence (tempat

pengiriman uang). Orang-orang Tionghoa berusaha memindahkan modal ke negeri

leluhur Tionghoa mereka untuk kepentingan keluarga atau relasi mereka disana. Namum

bank-bank Tionghoa mempunyai uasaha dalam pemberian kredit hipotik dan eksploitasi

dari barang-barang tetap.

d. Bank milik Jepang

Bank-bank milik orang Jepang di Indonesia pada umunya bergerak di bidang

perdagangan sehingga kredit yang diberikan adalah kredit jangka pendek. Bank-bank

yang dicatat yaitu:

The Bank of Thaiwan

The Yokohama Species Bank

The Mitsui

e. Bank milik Pribumi

Adalah suatu lembaga keuangan yang seluruh modalnya atau sumber-sumber

dana bank yang dimiliki oleh orang indonesia asli. Peran dari bank ini relatif sangat kecil

ditinjau dai kegiatan perbankan. Bank pribumi yang menojol adalah Banh nasional

indonesia yang didirika pada tahun 1929 yan dipelopori oleh dr. Sutomo. Ia juga

merupakan pendiri dari Indosische sttudy club dengan mempelajari segi sosial ekonomis

maka para anggota Indosische study club ini berusaha mempraktikkannya dalam

masyarkat.

Dengan diprakarsai oleh indonesia study club, maka berdirilah asrama-asrama

rumah, sekolah tenun, koperasi perusahaan daging, dan tidak ketinggalan juga bank.

Page 9: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

Tujuan utama didirikannya bank nasional indonesia ini adalah untuk mendidik

masyarakat untuk menabung agar kelak dapat membangun perumahan. Selain itu, juga

untuk membantu para pengusaha nasional dalam pemodalan.

Pada awalnya bank ini diarahkan kepada kopersi kredit dan simpanan yang

ditunjukkan untuk membangun perumahn. Inilah yang dianggap jalan yang termudah

dalam menyatukan modal-modal kecil. Untuk mencapai itu, maka usaha yang pertama

adalah memberikan bantuan untuk mendapatkan modal bagi perusahaan. Bank nasional

ini menitik beratkan penyaluran kredit kesektor kopersi. Oleh para pemegang saham

kemudian didirikan kantor cabang seperti dipadang,dan sangkar. Setelah adanya

pengakuan”kedaulatan” RI. Bank ini segara mengadakan keorganisasi untuk melancarkan

usaha perbankan. Hingga dewasa ini bank tersebut masih berjalan sehingga merupakan

bank swasta nasional yang tertua di indonesia.

2. Fungsi Bank

Berdasarkan definisinya, secara umum fungsi bank dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1. Sebagai penerima kredit (kredit pasif) dari masyarakat dalam bentuk:

a. Simpanan atau tabungan biasa yang pengambilannya dapat dilakukan setiap saat.

b. Deposito atau tabungan berjangka yang hanya bisa diambil dalam jangka waktu tertentu.

c. Simpanan dalam bentuk giro atau rekening koran, yaitu simpanan atas nama penyimpan

yang hanya bisa diambil dengan menggunakan cek atau bilyet giro

2. Sebagai pemberi kredit(kredit aktif) kepada masyarakat

Yaitu bank memberikan kredit konsumtif / dana yang diberikan bisa berasal dari simpanan,

deposito, maupun dari bank itu sendiri.

3. Sebagai perantara lalu lintas moneter

Yaitu dalam menjalankan fungsinya sebagai perantara lalu lintas moneter, bank dapat

melakukan jasa pengiriman uang serta mengatur diskonto dan inkaso.

Page 10: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

3. Jenis-jenis bank dan produk-produk perbankan

Jenis-jenis bank

pembagian jenis-jenis bank dapat dikelompokkan menurut fungsinya, kepemilikan,

bentuk hukum, dan organisasinya.

1. Jenis bank menurut fungsinya

Berdasarkan undang-undang pokok perbankan no 7 tahun 1992, jenis bank menurut fungsinya

dikatagorikan sebagai berikut:

a. Bank Sentral (Bank Indonesia)

Yaitu suatu bank yang dimaksud dalam undang-undang dasar 1945 yang akan diatur

dengan undang-undang tersendiri. Yaitu sebagai pemimpin dari bank-bank yang lainnya,

dan mempunyai fungsi sebagai bang sirkulasi dan sebagai induk dari bank-bank yang

lainnya (bankers of bank).

Tugas-tugas pokok bank sentral adalah sebagai berikut:

1) Bank sentral sebagai bank bagi pemerintah

Bank sentral bertindak sebagai lembaga keuangan yang menyimpan uang milik

pemerintah, pemeruintah juga menggunakan jasa bank sentral untuk mengirim dan

membayar uang kepada pemerintah daerah dan departemen-departemen pemerintah

yang lain. Bank sentral bertugas sebagai pengelola keuangan pemerintah. Biasanya

pengeluaran pemerintah lebih besar dari pada penerimaan pemerintah sehingga

memerlukan pinjaman luar negeri dengan cara mengelurkan “treasury bill” yaitu

pinjaman pemerintah dalam jangka pendek biasanya 3,4,9 bulan, atau satu tahun.

Terasury bill ini dijual kepada lembaga keuangan dan masyarakat.peran bank sentral

dlm hal ini diberi kekuasan oleh pemerintah untuk menentukan dan mengubah tingkat

suku bunga dari treasury bill tersebut.

2) Bank sentral sebagai bank bagi bank umum

Page 11: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

Bank sentral sering disebut bankers of bank atau sering disebut juga sebagai

sumber pinjaman terakhir (leader of last resort). Maksudnya, bahwa bank sentral dapat

melayani bank umum dalam memberikan pinjaman dan menerima simpanan dari bank

umum. Bank sentral tidak melayani bank umum secara langsung.

3) Bank sentral sebagai pengawas kegiatan bank umum dan lembaga keuangan lainnya

Dalam menjalankan usahanya, bank sentral diberi kekuasaan oleh pemerintah

untuk mengawasi dan memberikan petunjuk-petunjuk kepada bank umum dan lembaga

keuangan lainnya. Bank sentral dapat mengeliuarkan peraturan-peraturan untuk

mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh bank umum dan lembaga leungan lain. Sering

kali dalam menjalankan usaha ini, bank umum dan lembaga keuagan menyalahi aturan,

misalnya memberikan pinjaman yang terlallu banyak, sehingga uang tunai yang

ditinggalkan tidak mencukupi sebagai cadangan . hal ini bisa menyebabkan timbulnya

inflasi. Dalam hal ini, bank sentral dapat berfungsi sebagai pengawas dan pengatur

kegiatan ekonomi melalui kebijakan moneter.

4) Bank sentral sebagai pengawas kegiatan perdangan luar negeri dalam rangka menjaga

kestabilan nilai mata uang dalam negeri

Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh bank sentral ini yaitu untuk menjaga

kestabilan ekonomi adalah dengan cara mempertahankan kurs mata uang dalam negeri

terhadap mata uang asing. Untuk mencapai tujuan tersebut yang harus dilakukan

pemerintah adalah menjaga keseimbagan antara nilai ekspor dan impor. Hal lain yang

harus dijaga adalah bank sentral harus menyediakan cadangan devisa (valuta asing) yang

cuukup, agar sewaktu-waktu dapat digunakan untuk membaiyai pembayaran uang asing.

Contohnya, apabila terdapat tekanan-tekanan untuk menurunkan nilai kurs mata uang

dalam negerri,bang sentarl bertugas menghapuskan tekanan tersebut. Salah satu langkah

yang diambil oleh bank sentral iakah dengan cara meningkatkan suku bunga.

5) Bank sentral sebagai pencetak uang dan penjamin ketersediaan uang

Pemerintah memberikan kekuasan kepada bank sentral untuk mencetak dan

mengedarkan uang kartal yang bertujuan memperlancar kegiatan-kegiatan dan proses

produksi didalam negeri. Bank sentral harus dapat menentukan dengan tepat besarnya

Page 12: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

jumlah uang yang harus disediakan dalam jangka waktu tetentu sehingga dapat

menjamin kelancaran perdagangan dan produki.

Adapun menurut undang-undang no 13 tahun 1968 tentang bank sentral atau

indonesia yaitu dua tugas pokok bank indonesia yaitu membantu pemerintah dalam :

1) Mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

2) Mendorong kelancaran produksi, pembangunan dan kesempatan kerja, guna

meningkatkan taraf hidup rakyat.

b. Bank Umum

Bank yang memberikan jasa melalui mekanisme pembayaran. Dengan menghimpun

dana dari masyarakat, memberikan pinjaman kapada masyarakat serta memberikan jasa

pelayana dibidang keuangan. Dan pengumpulan dananya dalam bentuk simpanan giro,

deposito dan memberikan kredit jangka pendek.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh bank umum antara lain:

1) Memberi pinjaman dari perusahaan lain atau masyarakat.

2) Menerima titipan barang-barang berharga

3) Melakukan kegfiata valuta asing

4) Melayani jasa pengiriman (transfer) antar bank

5) Melakukan giro dan inkaso antar bank

6) Tidak boleh melakukan usaha asuransi, tetapi boleh mendirikan anak perusahaan yang

melakukan asuransi.

Kelebihan yang dimiliki oleh bank umum:

1) Bank umum dapat menciptakan tabungan yang sewaktu-waktu dapat diambil dengan

cek dan giro

Page 13: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

2) Bank umum dapat menciptakn daya beli baru dalam perekonomian

3) Bank umum memberikan pinjaman jangka pendek artinya bank umum dapat menjadi

mitra perusahaan untuk menyediakan dana yang sesuai dengan keadaan perekonomian

pada saat itu

c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank perkreditann rakyat adalah bank yang hanya menerima simpanan dalam

bentuk tabungan dan deposito. Usaha yang bisa dilakukan oleh bank perkreditan rakyat

(BPR) antara lain:

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito

2) Memberikan pinjaman kepada masyarajkat

3) Menyediakan fasilitas pertukaran valuta asing

4) Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat bank indonesia, deposito berjangka,

setifikat deposito, dan tabungan pada bang kain.

BPR dilarang melakukan usaha berikut:

1) Menerima simpana dalam bentuk giro

2) Melakukan lalu lintas moneter, contoh: tansfer atau wesel

3) Melakukan pembayaran keluar negeri

4) Melakukan usaha asuransi

d. Bank Syariah

Lembaga keuanga syariah mulai dirintis diindonesia pada 1992 sejaklan dengan

berlakunya undang-undang no 7 tahun 1992 tentang perbankkan, sebelumnya telah berdiri

bank Islam pertama di Indonesia yaitu bank muamalat indonesia pada tanggal 2 september

1991 keberadan lembaga keuangan syariah semakin menampakkan perkembangan yang

Page 14: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

berarti seperti timbilnya baitul mal wat tamwil, dan banyak berdirinya bank perkreditan

syariah serta beroperasiny perbankan umum syariah.

Perkembangan perbankkan syariah yang berdasarkan norma-norma ajaran islam

didukung pula oleh nilai-nilai sosial yang hidup dalam masyarakat indonesia. Prinsip

kemitraan yang menjadi dasar dilakukannya transaksi berdasarkan prinsip syariah. Pada

hakikatnya sejalan dengan prinsip gotong royong dan asas kekeuargaan. BPR syariah telah

memberikan dasar hukum yang lebih baik, bagi perkembangan bankn syariah diindonesia.

Penyempurnaan terhadap undang-undag perbankkan no 7 tahun 1992 dengan

undang – undang no 10 tahun 1998 diikuti dengan ketentuan pelaksnaan dalam surat

keputusan direksi banh indonesia tanggal 12 mei 1999 taitu tentang bank umum.

Berdasarkan prinsip syariah telah memberikan dasar hukum yang lebih kokoh dan peluang

yang lebih baik lagi bagi perkembangan bank syariah diindonesia.

Pada bank syariah ini kepentingan penyandang dana pemegang saham, dan pemakai

dan dapat diharmonisasikan karena sistem bagi hasil. Masing-masing memperoleh imbalan

bagi hasil sesuai dengan keadaan yamg benar-benar terjadi, dengan demikian management

bank berusaha mengoptimalkan kenutungan dana karenapemakai dana itulah pada

hakikatnya yang berdiri didepan untuk mengelola dana yang dipinjamkan oleh bank.

Bank syariah adalah bank yang berdasarkan antara lain kemitraan, keadilan.

Transparansi dan universal serta melakukan kegiatan usaha perbankkan berdasarkan prinsip

syariah dan modalnya bersakl dari pihak swasta dan didirikan atas hukum agama islam.

Bank syariah beroperasi atas dasar konsep bagi hasil dan tidak menggunakan bunga sebagai

alat untuk memperoleh pendapatan mauoun membebankan bunga atas penggunaan dana

atau pinjaman. Bank syariah tidak membedakan secara tegas antara sektor moneter dan

sektor riil. Sehingga dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi sektor riil seperti

jual beli dan sewa menyewa.

Kegiatan bank syariah merupakanimplementasi prinsip islam dengan beberapa

karakteristik, yaitu:

1) Pelaramgam riba dalam berbagai bentuknya

Page 15: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

2) Tidak mengenal konsep nilai uang dari uang

3) Konsep uang sebagai alat tukar, bukan sebagai komoditas

4) Tidak diperkenankan menggunakan 2 harga untuk 1 barang

5) Tidak diperkenankan 2 transaksi dalam 1 akad

Bank syariah memberikan fasilitas kredit kapada debitur dengan 2 pola yaitu:

1) Pola investasi

Bank syariah menginvestasikan dana kepada debitur dengan sistem bagi hasil,

yang ditetapkan dalam akad bukanlah nilai hasil yang harus diterima oleh pihak

investor, melainkan ppresentasi bagi hasil.

2) Pola jual beli

Bank syariah memberikan fasilitas kredit kepada debitur dengan cara jual beli

yang pembayarannya dikredit oleh debitur. Pihak bank membeli barang yang

diperlukan oleh si debitur kemudian menjualnya kepada debitur dengan harga tertentu.

Dari sisi penarikan dana dari masyarakat, bank syariah menerima dana dari masyarakat

dengan 2 pola:

1) Pola titipan (wadiah)

Pihak bank menerima titipa dana dari masyarakat (kreditur) dengan akad bahwa

pihak bank dapat menggunakannya untuk keperluan usahanya. Dan pihak bank juga

dapat memberikan hadiah atau bonus kepada sikreditur sesuai dengan laba yang

berhasil diraihnya.

2) Pola simpana investasi

Pihak kreditur (masyarakat) menyertakan dana kepada bank untuk digunakan

sebagai investasi bank pda debitur. Dan pihak kreditur berhak mendapatkan bagian

dari hasil usaha yang dijalankan sidebitur.

Page 16: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

Sebagai ganti dari bunga, bank syariah menggunakan berbagai cara yang bersih dari unsur

riba:

1) Mudharabah

Suatu perjanjian usaha antara pemilik mdal dengan pengusaha. Pemilik modal

menyediakan seluruh dana yang diperlukan dan pihak pengusaha melakukan

pengelolaan. Hasil usaha bersama ini dibagi sesuiai dengan kesepakatan bersama pada

saat dibuat dan ditandatangani perjanjian.

2) Musyarakah

Suatu perjanjian usaha antara 2 atau beberapa oarang pemilik modal untuk

menyerahkan modalnya pada suatu proyek, keuntungan dibagi atas kesepakatan

bersama, atau berdsaarkan besar kecilnya modal masing-masing.

3) Murabahah

Pembelian barang dengan pembayaran ditangguhkan, pembiayaan murabahah

adalah pembiayaan dibeikan kepada nasabah dalam rangka pemenuhan produksi.

Dengan cara : Pihak bank memberikan barang-barang yang diperlukan oleh nasabah

atas nama bank tersebut. Pada saat itu juga pihak bank menjual barang tersebut kepada

nasabah dengan harga yang disetui bersama dan akan dibayar dalam jangka waktu

tertentu pula.

2. Jenis bank menurut kepemilikannya

a. Bank milik negara

Bank yang modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Bank ini

dilelompokkan menjadi 3 yaitu:

1) Bank umum milik negara. (BRI, Bank mandiri, Bank negara indonesia 1946)

2) Bank tabungan (BTN)

Page 17: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

3) Bank pembangunan (BPD)

b. Bank milik swasta

Bank yang modalnya bersak dari perseroan atau swasta. Bank ini hanya bisa

didirikan dan menjalankan usaha setelah mendapat izin dari menteri keuangan dengan

mendengarkan pertimbangan-pertimbangan dari BI. Contoh : BCA, Bank niaga dan Bank

danamon.

c. Bank koperasi

Bank yang modalnya berasal dari perkupulan koperasi. Contoh: Bank Bukopin

(Bank umum koperasi Indonesia)

3. Jenis-jenis bank menurut bentuk hukumnya

Bank ini dapat dibedakan menjadi :

a. Bank yang berbentuk perseroan (PT)

b. Bank yang berbentuk firma

c. Bank yang berbentuk badan usaha perseroan

d. Bank yang berbentuk koperasi

4. Jenis bank menurut organisasinya

a. Unit banking adalah bank yang hanya mempunyai satu organisasi dan tidak mempunyai

cabang didaerah lain.

b. Branch banking adalah bank yang mempunyai cabang-cabang di daerah lain.

c. Correspondency banking adalah bank yang dapat melakukan pemeriksaan dokumen

ekspor-impor dan mempunyai kegiatan utama diluar negeri.

5. Jenis bank berdasarkan institusi penciptaan uang

Page 18: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

a. Bank primer : bank yang bisa menciptakan uang melalui simpanan masyarakat yang ada

padanya dalam bentuk giro.

b. Bank sekunder : bank yang tidak bisa menciptakan uang melalui simpanan masyarakat

yang ada padanya. Bank ini terdiri dari bank desa, bank koperasi, bank pasar, dll.

6. Jenis bank berdasarkan penetapan cash rasio

a. Bank pemerintah dan asing

b. Bank swasta devisa : bank swasta yang bisa melakukan transaksi pembayaran luar negeri.

c. Bank swasta non devisa : bank swasta yang tidak bisa melakukan transaksi pembayaran

luar negeri.

7. Jenis bank berdasarkan pemilik modal

a. Bank pemerintah : bank- bank yang dimiliki oleh pemerintah dan dibagi menurut bank

umum, bank pembangunan, dan bank tabungan.

b. Bank swasta nasional : bank-bank yang modalnya dimiliki oleh pengusaha nasional

Indonesia yang juga terdiri dari bank umum.

c. Bank swasta asing : cabang dari bank-bank asing yang berpusat di luar negeri yang

kegiatan operasinya diatur dengan ketentuan sendiri.

Produk-produk perbankan

Usaha perbankan adalah menghimpun / menarik dana dari masyarakat (melakukan

kredit pasif) dan memberikan / menjual kredit kepada masyarakat (melakukan kredit aktif),

serta memberikan jasa lainnya di bidang keuangan. Bank ini dapat menerbitkan produk-

produk :

1. Produk yang tergolong kredit pasif

a. Tabungan

Page 19: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

Simpanan yang penyimpanan dan penarikannya tidak terikat dengan jangka waktu

tertentu.

b. Giro

Simpanan yang penarikannya bisa dilakukan kapan saja, tetapi hanya bisa diambil

dengan menggunakan cek / giro bilyet.

c. Deposito Berjangka

Simpanan yang penarikannya hanya bisa dilakukan pada jangka waktu tertentu. Biasanya

1 bulan, 3, 6, dan 12 bulan.

d. Sertifikat Deposito

Salah satu bentuk deposito berjangka yang surat buktinya dapat diperjual belikan.

e. Deposits on Call

Simpanan yang tetap di bank selama dipesan tidak memerlukannya dan deposito ini tidak

dapat diambil.

f. Loan Deposits

Pinjaman yang dititipkan lagi di bank & dapat diambil sewaktu-waktu.

2. Produk Perbankan yang termasuk kredit aktif

a. Kredit Rekening Koran

Bank memberi jaminan kepada nasabah yang dapat diambil sebagian sesuai dengan

kebutuhannya dan merupakan produk pemberian kredit dari bank kepada nasabah dengan

ketentuan kredit bisa diambil sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

b. Kredit Akseptasi

Page 20: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

Pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan cara mengeluarkan wesel dan

dapat diperdagangkan oleh pemegangnya setelah diakseptasi.

c. Kredit Reimburs (letter of credit)

Pinjaman kepada nasabah yang dapat diambil sesuai kebutuhannya untuk membantu

proses pembayaran atas barang-barang yang diimpor dari luar negeri.

3. Produk perbankan dibidang jasa lalu lintas moneter

a. Pengiriman uang atau transfer

Suatu jasa pengiriman uang yang dilakukan oleh abnk untuk membantu ansabah

mengirim uang dari satu tempat ke tempat yang lain.

b. Melakukan inkaso (collection)

Memberikan jasa penagihan utang yang dimiliki nasabahnya atas nasabah lain.

c. Melakukan diskonto

Bank dapat memberikan jasa pembelian / penjualan surat-surat berharga yang

dijamin oleh bank bersangkutan.

d. Melakukan bankers orders

Pemberian kuasa dari badan hukum / seseorang untuk melakukan pembayaran

sejumlah uang dalam jangka waktu yang telah ditentukan kepada badan hukum.

e. Melakukan jual beli cek perjalanan (travellers cheque)

Cek dapat diperjual belikan dalam berbagai bentuk mata uang sesuai kehendak dari

pembeli.

f. Mengeluarkan kartu kredit (credit card)

Page 21: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

Sebuah kartu yang diterbitkan oleh bank yang dapat digunakan sebagai alat

pembayaran pengganti uang tunai / cek.

g. Menyediakan jaminan bank (bank garansi)

Bank dpat bertindak sebagai penjamin atas nasabahnya untuk memenuhi kewajiban

kepada pihak lain sesuai dengan perjanjian.

h. Melakukan jual beli valuta asing dan melakukan transaksi jual beli surat berharga.

C. Kebijakan Moneter

1. Pengertian

Sejak tahun 1945, kebijakan moneter hanya digunakan sebagai kebijakan ekonomi

untuk mencapai stabilitas ekonomi jangka pendek. Kebijakan moneter merupakan salah satu

kebijakan di bidang ekonomi yang sangat berperan untuk mengatur dan menjaga stabilitas

ekonomi suatu negara. Apabila jumlah uang yang beredar di suatu negara kurang dari yang

dibutuhkan, negara yang bersangkutan cenderung mengalami kelesuan ekonomi. Begitu juga

sebaliknya, jika uang yang beredar di suatu negara melebihi dari yang dibutuhkan, maka

negara yang bersangkutan cenderung mengalami inflasi yang tinggi. Sehingga kestabilan

ekonomi akan terganggu.

Pemerintah (Bank Sentral = Bank Indonesia) bertugas menjaga kestabilan jumlah

uang yang beredar di masyarakat. Secara umum dapat didefinisikan bahwa kebijakan moneter

adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah (melalui bank sentral) untuk menambah

dan mengurangi jumlah uang yang beredar.

Melalui kebijakan moneter, bank sentral dapat menjaga kestabilan moneter dan

diharapkan keadaan ekonomi pada umumnya stabil. Salah satu indikator keberhasilan

kebijakan moneter dapat dilihat dari adanya peningkatan kesempatan kerja dan perbaikan

neraca pembayaran. Kebijakan moneter juga mempengaruhi jumlah uang yang beredar, dan

karenanya, juga mempengaruhi tingkat suku bunga dan pendapatan. Perangkat utamanya

adalah operasi pasar terbuka, dimana bank sentral membeli obligasi sebagai ganti dari uang

yang dikeluarkannya, dan apda akhirnya akan menambah jumlah uang yang beredar di

Page 22: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

pasaran, dan juga bisa menjual obligasi untuk menarik uang dari masyarakat, sehingga

menurunkan jumlah cadangan uang yang beredar.

Disini kita akan mengambil contoh tentang pembelian obligasi dalam pasar terbuka.

Pembelian tersebut dilakukan oleh bank sentral dengan uang yang dapat ia ciptakan. Biasanya

orang berfikir bahwa bank sentral adalah suatu lembaga pencetak uang, yang dapat digunakan

untuk membeli obligasi. Tujuan dari operasi pasar terbuka adalah untuk mengubah

ketersediaan relatif dari penawaran uang dan obligasi, karena akan mengubah tingkat suku

bunga atau hasil pengembalian pada tingkat dimana masyarakat bersedia memegang

komposisi modal yang bisa berubah ketika bank sentral membeli obligasi, maka ia akan

mengurangi penawaran obligasi yang tersedia di pasar dan dengan sendirinya, cenderung

menaikkan harganya atau menurunkan hasil pengembaliannya. Hanya pada tingkat suku

bunga yang lebih rendahlah masyarakat yang bersedia memegang lebih banyak kekayaannya

dalam bentuk uang tunai dan bagian sisanya dalam bentuk obligasi. Kebijakan moneter

merupakan kebijakan utama yang digunakan untuk mengendalikan ekonomi jangka pendek

ataupun jangka panjang.

2. Tujuan kebijakan moneter

Salah satu tujuan kebijakan moneter yaitu meningkatkan kesempatan kerja dan

tujuan akhir dilaksanakannya kebijakan moneter adalah tercapainya kestabilan ekonomi yang

ditandai dengan peningkatan kesempatan kerja, peningkatan kualitas tenaga kerja, dan

terciptanya iklim dunia usaha yang sehat sehingga investasi-investasi baru akan bermunculan.

Adapun tujuan khusus dari kebijakan moneter adalah :

a. Menjaga stabilitas ekonomi

Dengan pengaturan dan pengendalian jumlah uang beredar oleh bank sentral sesuai

dengan kebutuhan masyarakat, akan tercipta, suatu keadaan perekonomian yang stabil.

b. Menjaga kestabilan harga

Volume jumlah uang yang beredar di masyarakat sangat mempengaruhi tingkat

harga-harga yang berlaku. Dengan adanya pengaturan jumlah uang yang beredar oleh

Page 23: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

bank sentral melalui kebijakan moneter, maka tingkat harga dari waktu kewaktu akan

terkendali.

c. Meningkatkan kesempatan kerja

Jika perekonomian stabil, maka para investor tidak akan ragu-ragu meningkatkan

jumlah roduksi, mengembangkan investasi-investasi baru, dan membuka lapangan kerja

baru sehingga terjadi peningkatan kesempatan kerja.

d. Memperbaiki neraca perdagangan luar negeri

Melalui kebijakan moneter, pemerintah juga dapat memperbaiki neraca

perdagangan luar negeri menjadi surplus (ekspor lebih besar daripada impor). Dan dengan

adanya devaluasi, diharapkan nilai ekspor Indonesia akan meningkat sehingga neraca

perdagangan dan neraca pembayaran luar negeri menjadi surplus dan minimal menjadi

balance.

3. Macam-macam kebijakan moneter

a. Politik diskonto

Salah satu kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk menambah dan

mengurangi jumlah uang yang dilakuakn oleh bank sentral untuk menambah dan

mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan suku

bunga bank.

b. Politik pasar terbuka (open market policy)

Salah satu kebijakan politik yang dilakukan oleh bank sentarl untuk menambah /

mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual atau membali surat-surat

berharga.

c. Kebijakan cadangan kas (cash policy)

Kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang

beredar dengan cara menaikkan / menurunkan cadangan minimum yang harus dipenuhi

Page 24: UANG,Bank Dan Kebijakan Moneter

oleh bank-bank umum dalam rangka mengedarkan / memberikan kredit kepada

masyarakat.

d. Kebijakan kredit selektif

Kebijakan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara

menentukan syarat-syarat kredit ketat yang dikenal dengan 5C (character, collateral,

capital, capacity, condition of economy).

e. Kebijakan sanering

Kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral dengan cara pengguntingan

(pemotongan) nilai nominal uang.

f. Kebijakan devaluasi dan revaluasi

Devaluasi ialah kebijakan bank sentral untuk menurunkan nilairupiah terhadap nilai

mata uang asing. Sedangkan revaluasi ialah kebijakan bank sentral untuk menaikkan

kembali nilai mata uang rupiah terhadap nilai mata uang asing dengan tujuan utama yaitu

untuk memperbaiki neraca perdagangan internasional. Dan diharapkan harga barang

ekspor Indonesia akan menjadi murah di luar negeri sehingga nilai ekspor Indonesia

meningkat & neraca perdagangan menjadi surplus.

4. Peranan kebijakan moneter

Peranan kebijakan moneter dalam mengendalikan jumlah uang yang beredar. Bank

sentral diberi hak oktroi ole pemerintah untuk mencetak dan mengedarkan uang kartal. Bank

sentral melalui kebijakan moneternya seperti : politik diskonto, politik pasar terbuka,

kebijakan cash rasio dan kebijakan kredit selektif dapat mengatur serta mengendalikan jumlah

uang yang beredar. Jadi peranan kebijakan moneter adalah mengendalikan jumlah uang yang

beredar.