u, · teks-teks l·dasik yang menampi1kan tokoh penguasa ne geri yanr, mempunyai perru1an sebagai...
TRANSCRIPT
/cK..( ·. ' ... ~·\ u,1. ,'{2:- _ r~
9(>f... ~ c ,, ..
LAPORAN PENELITIAN
KHARISMA TOKOH PENGUASA INDONESIA r LAMA DAN MASALAH-MASALAHNYA
SATU TINJAUAN STRUKTURAL ATAS NASKAH LAMA HIKAYAT ISKANDAR ZULKARNAIN
PROYEK PPPT- UGM. TH. 1980/ 1981
No. : 119
DIAJUKAN OLEH
~'t~e\) -'""" . , "\ Siti Cham amah ~?,t~atno ~ _ ; , .. ~
'R. Suhar~i ·· ·· ·
JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
KEPADA
LEMBAGA PENELITIAN . UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
~ ..
unsur struktur yang akan dianaliais menru~pilkan masalah utamanya, alur yang struktur kis~han-ki.sabanJ serta penokoha
tema yang enunjukkan yang mengung-
kapkan penam~ilan peran serta fungsi tok h-tokohnya. Untuk. menuju kepada persoalannya analisi struktur ini dipcl~ai untuk meneropong pandangan masya onal yang terpantul dalam teks HIZ, Pendekatan struktural demi~ian mempunyai tujuan ut a menuntaskan suatu amata.n terhad13.p na.skah klasik, sat pekerjaan yang diperlukan dal·am menggali kandungan makna sesuatu teks. Kiranya kajian yang demikian terha. ap teka IUZ
belum pernah dilaJmkan. Naka peneli tian ni . diharapkan · dapat menjadi satu usaha ke arah mengisi Jawaban atas kepentingan tersebut,
J
Harapan lebih lanjut adalah nelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan-sumb gan yang konkrit dalam pembangunan mental bangsa. Se anjutnya hasil peneliti an ini tentu saja akan membe i bahan studi sastra ·Indonesia, khususnya sastra lama, yang saat ini masih sangat l angka. Juga penelitian ini kan karya sastra Indonesia sebag~i satu ya sastra dunia. Kegunaan lain yang dapa
aka.I1 me.p. un jukerwujudan kardipetik dari
penelitian ini adalah memberi pengertian yang lebih mendalam tentang sastra Indonesia sebaga perkembangan sastra Nasional. Terakhir dapat disebutk bahwa hasil penelitian ini dapat dipru~ai untuk bahan penyusunan sejarah kebudayaan Indonesia,
Mengadakan penelitian atas satu nas ah lama pada saat ini masih selalu menghadapi kesulit • Naskah yang berusia tua banyak memunculkan kesukaran Baik pada pembacaannya maupun pada pemahamannya. H 1 ini disebabkan oleh banyaknya tulisan yang tidak te baca lagi karena rusak, atau adanya kaidah-kaidah - ba asa yang pada saat ini sudah tidak terpakai. Kesulitan lain diakibatkan oleh munculnya banyak variant pada n skah yang ada.
- -. , ... ·~ ..
Satu hal yang dapat membantu mengurangi kesukaran tersebut adalah memperbandingkan naskah yang ·dipakai sebagai s~mber data dengan naskah-naskah semacam yang
sempat terjangkau. Hengingat naskah-naskah lain sebagai ba~an pembanding untuk kesempatan yang tersedia hanya didapatkan di museum Jakarta, maka unt_uk peneli tian ini pe~lu diadakan pengkajian . terhadap naskah di museum Pusat . Jakarta. Di samping itu bahan yang diperoleh dari buku-buku teks atau hasil penelitian yang pernah dila'kukan pada umumnya tersimpan di perpustakaan-perpusta-kaan. Maka untuk itu pula perlu diadakan kunjungan ke perpustakaan . tersebut.
NenyaO.ari sepenuhnya atas kebergantungan kepada be
berapa hal, maka untuk berhasilnya penelitinn ini diperlukan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karenanya waj_arlah apabila dalam kesempatan ini disampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya, pertama kali kepada Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada yang telah memberikan kesempatan dru1 mengusahakan biaya bagi penelitian i~. Selanjutnya terimakasih pula disampaikan kepada Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM yang telah
I
memberikan sega~a fasilitasnya. Kemudian rasa terimaka-sih disampaikan kepada Pimpinan Museum Pusat di Jakarta dan Pimpinan Museum Radya Pustaka di Surakarta, serta Pimpinan Peppustakaan-Perpustakaan di Yogyakarta ~aupun di Jakarta, yang telah berbaik hati menyediakan bantuannya, m·emungkinkan pembacaan naskah yang diperlukan, dan yang telah menyediakan kesempatan untuk menggunakan pustaka yang diperlukan. Selanjutnya terimakasih dihaturkan kepada Ibu Prof.Dra.st.Baroroh Baried, Guru Besar dalam bidang pengkajian teks-teks klasik, yang telah memberikan saran dan bimbingannya untuk ~enulisan ini. Akhirnya ucapan terimakasih sebesar-besarnya disampaikan kepada semua saja yang telah membantu mewujudkan
I
karya penelitian ini.
Yogyak:arta, 15 Maret 1981 St .. Ch.smamah Soera:tno
R, Suhard~
INTI SARI v
Studi .terh.adap karya-karya klasik membantu meningkatkan cit.ra dan martabat bangsa. Dalam kandungan isi kary~-l~rya · sastra klasik Indonesia trunpak adanya gambaran tentang tokoh pembawa kebesaran bangsa yang menduduki tem-pat yang kh~ Pada umumnya teks-teks klasik menunjuk tokoh tersebut pada diri penguasa negeri yang berkharisma. Idola penguasa negara dalam teks-teks klasik pada umumnya mengacu kepada tokoh Iskandar Zulkarnain ( selajutnya disebut dengan singkatan I.Z). Tradisi IZ secara luas terdapat pada naskah sastra lama HIZ, ialah satu karya sastra lruna yang merupru~an resepsi bangsa Indonesia dahulu atas karya sastra dunia Roman Aleksander yang menampilkan tokoh penguasa, pemimpin negeri, dan raja yang kuat.
Untuk mengungkap ka.ndungan maknanya, HIZ perlu di
dekati sec~ra literer, dengan metode struktural sebagai landasan teorinya. Terhada~ kajian struktural ini yang
· perlu dianalisis adalah unsur-unsur pendukungnya yang berupa tema serta permasalahannya, alur yang menunjukkan stru~t~r kisahan-kisahannya, dan penokohan yang menampilkaJ peran dan fungsi tokoh-tokohnya. Selain itu diungkap juga latar belakang t~rciptanya HIZ.
Dengan c"ara pendekata.n tersebut akan dapat diketahui bebera?a hal : 1. Latar belDkang masalah yang melahirkan teks HIZ se
bagai resepsi bangsa Indonesia dahulu, terhadap karya sast~a dunia Roman Aleksander. ·
2. Masalah utarna yang tan.1pil sebagai tema, ialah bahwa penguasa negeri merupakc:m tokoh pembawa kebesaran
bangsa ; pembawa keberhasilan dan kebahagiaan rakyat~ . .
nya. Oleh karena itu ia ditampilkan sebagai tokoh yang serba besar; yang keserbabisaan itu dimungkinkan oleh adanya kharisma dari Tuhan.
3. lV.Iasa1ah utama disajikan o1eh HIZ dengan bei1tuk kisah kebesarnn tokoh IZ sebagai raja _be?ar yang berhasi1 mengembangkan kekuasaannya ke se1uruh be1ahan bumi, suat~ keberhasi1an meresap kekuasaan semua raja-raja, ditrunpi1kan da1am bentuk kisah perja1an~ an di negeri-neeeri be1ahan bumi barat dan timur.
~-. Untuk me:nunjang: tema, maka struktur penceri taan kisahan-kisahannya menggunakan a1ur 1urus.
5. Di1ihat dari morfo1ogi ceritanya~ kisahan peristiwa " yang dia1ami pada setiap negeri menunjukkan se;rang-
kaian fungsi yang identik.
6. Di1ihat dar:. penokohannya, maka pemberian peran serta fungsi ·kepada tokoh-tokoh pembantu semuanya mendukung secara penuh penampi1an tokoh utama rz.
7. Khusus penanpi1an tokoh pembantu setia yang bernama Khid1ir menunjukkan peran pernbaw.;t kharisma Tuhan, Dia1ah yang mengantarkan keberhasi1an dan penentu 1angkah rz.
8. Teks-teks l·dasik yang menampi1kan tokoh penguasa negeri yanr, mempunyai perru1an sebagai raja besar, mengacu kepada tokoh rz.
' 9. Tradisi IZ muncu1 pada teks-teks h:1asik da1am bebe-ra~a judu1 naskah.
10. Teks HIZ memberi keje1asan atas pandangan masyarakat tradisiona1 tentang konsep seorang pengusaha negeri yang ·secara eksplisit terbaca pada rekrunan yang berupa naskah-naskah :K1asik.
11. Dari l\:ajian yang· ada dipero1eh kesan bahwa kharisma, merupak.an penentu keberhasi1an h:upouiupin<m r.-wor;:mg
rtl.jn..
DAFTAR ISI
Ha1aman PRAlCATA ....... .. ::: .. 1 .. ., (; ~ <& • ., ~ l ; ~~ , " .• - ~ o ... . ~ • • ii
DAFTAR lSI . ~ . o • .~ ., • •••• ·~ • • ~ • • "' " " .. ..~ ., ., a ., Q ~ ;3 , .. ~ =- vii
INTI SARI • "' , "' . . o • o ;, • " o , o o • o • • 9 • • " • • • • • • • ~ • • • • viii
I • . PENGANTAR ... , .... .. .. . .. , , . 1
II. CARA PENELITIAN • . . , . .. . ,, 7
III. TRADISI IZ DALAM DUNIA SASTRA LAMA. . . . . . . .• 9
1. Pemunculan Tradisi IZ da1am Teks-teks Kla-sik. • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . 9
2. HIZ Rangkuman Utuh Tradisi IZ, Herupakan eatu Resepsi atas Roman A1eksander ····· ......... . 15 .
IV.; HIZ SEBAGAI SUHBER TRADISI IZ, ADALAH SATU .-,/ KARYA SASTRA •. . . . . . .. . , , . .... .. .. , . . ... . . ...• o 17
1. Struktur Kisalla:n ............. .. ...... .. ~ ..... .
2. Tema e :~~ •••• • •••••• •~ •· • c. • · • · •·• · • · • •• c.. <~> t- e• 41" •••••
3 •. A1ur f . •• • · • . • · . · 41 ••• • ••••••••••••• 0;;; ... (I <iO u •• ". ,a ~ .
L~. Penokohan . ........... . ... . ............ .. u ••••
V •. HIZ MENURUT PANDANGAN MASYARAKAT TRADISIONAL •• 1. Pandangan Masyarakat Tradisiona1 tentang
18 25
30 34
40
Tokoh Penguasa • • • . . • • . • • • • • • • • • . . . . . . • • . • 40 2~ HIZ pantulan citra masyarakat tradisiona1... 44
VI. KESIMPULAl\f •• . . . .' .. .. . . , . ." ; . . . . . .. . ... .. .. o •• _ • • 49
CATATAN .... 0 0 • " Cl ~ .. .. Q Q " ~ •I • v ~ ~ 6 •• 0 .a " ... 0 0 .. "' ••••
DAFTAR PUSTAKA 1 • ,.. .. • a o • , ~ • '" e o o 1111 • • 1:1 • a .,. .. P :a ~ 'II o • •
*****
52
54
Vii
\
I. PENGANTAR
,. . . Satu konst~tasi yang menarik adalah bahwa hakekat-- . ~ .
nya identitas suatu bangsa didasarkan atas kebudayaan nasionalnya~) Kebudaya~ nasion.al yang kuat ialah yang ·-berekar pada sejarah bangsa. · H~ka mak:lh kuat pengeta-huan sesuatu bangsa atas sejarahnya mal.;;:in kuat identi-,.
• J . . . ~
tas bangsa terse but., Kebudayaan yang "tak ber.akar pada sejarah hanya akan mengambang, mudah beruba.b, dan dapat hilang. lVlemahami pendapat tersebut terasa satu keperluan menggali sejarah, _Tentu saja dalaru. pekerjaan ini penemuan data otentik, ·yang menjadi. buah pikiran nenek moyang akan membe'-rik~· bantuP:n yang besar.
Beruntunglah bangsa ·Indonesia, yang masih menyimpan rekaman h~sil budaya henek moyangnya, yang telah berabad-abad tiada. Tidak kurang dari 5000 naskah mere~ kam buah pikiran yang menunjuhl~an kandungan isi dan jangkauan geografis yang luas. Keadaan yang menguntungkan pad-a bangsa Indonesia tersebut baru akan memberikan arti apabila cerita yang terkandung di daiam rekamanrekaman i tu dapa t di ungka p. Nal~a pastilah us aha cem bongkar teks-teks tradisional .. di saat bangsa Indonesia sedang membangun dirinya perlu dilakul~an.
Membaca karya-karya klasik, ternyata diperoleh kesan adanya gru11baran yang umum pada teks-teks i tu tentang seorang tokoh penguasa. Penampilannya sebagai tokoh peru.bawa keberhasilan, dan pemunculan konsepnya yang r;1erata pada teks-teks klasik, terasa menarik untuk mengkajinya serta mengungkap masalah-masalah yang menjadi i _mplikasinya serta memberikan deskripsi tentang tokoh idola penguasa negeri dahulu. Pengru~atan lebih _jauh menunjukkan ·bahwa penampilan tokoh idola pada teks-teks . klasik i tu mengacu kepada satu teks yang bernarJ.a HIZ. Haka wajarlah a:pabila teks tersebut telah sempat menarik perhatian banyak pengamat. Penga:matan atas te~s HIZ
1
2
yang ada ternyat_a baru dalam hal keadaan berm.acam
macamnya naskah, dalrun. hubungan keasalan cerita, dan dalru~ hal ketenarannya pada masyarru~at lama. Satu kaji~
an yang dihamplmn dapat menggali kandungan makna ·teks secara tuntas belum pernah dilakukan. Haka satu cara
·yang ·diharapkan dapat mencapai tujuan tersebut adalah mengadru~an pen eli tian at as t _eksnya sendiri dengan melihatnya sebagai satu struktur.
Kajian demikian <:J.iharapkan dapat bermanfaat untuk beberapa hal :
1. Bahan studi sastra Indonesia, khususnya sastra lama, bagi para mahasiswa , pengamat sastra., serta pengrunat sejarah dan kebudayaan bangsa Indonesia~
2. Memperdalam pengertian tentang peranan sastra lama sebagai p~letak dasar kesastraan nasional masa kini.
3. Hemperdalam rasa keakuan bangsa yang amat diperlukan dal.am pembangunan mental bangsa Indonesia. Seperti telah dikemukakan di depan bahwa peneliti
an terhadap karya klasik HIZ telah banyak dilru~ukru1. Beberapa kajian yan[!', pernah dilakukan pertama kali ·dapat
"disebutkan pembicaraan R.J. Wilkinson dala.mHPapers on Nalay Subjects' yang terbi t tahun 19072~ang menyebutkan antara lain bahwa HIZ berasal dari versi Pe:rsi. Nengenai keasalannya dikatakan bahwa HIZ d~perkirakaq 'berasal d~ri abad 17 H., ialah waktu berkembang dan produk.tifnya sastra Melayu sebagai:mana kelahiran Sejarah Me:tayu, fustru1usalatin, dan Tajussalatin yang terjadi pada waktu
i tu juga. R. J. \ivilkinson menyebut pula kepahlawanan IZ, . dikatakannya ia yang mer~pakan pahlawan dunia itti adalah penyebar agama Islam. Dalam menjalankan peranannya ia dibantu oleh pembantu setianya yang bernruna Khidlir.
Pengkajian yang lebih cermat dilakukan oleh P.J. Van Leeuwen dalrun bentuk desertasi yang ditulis pada tahun 1937 dalam judul 11De Alexanderroman Ivlaleische.n
3
Van Leeuwen dalam disertasinya, setelah mendaftar dan . .
memperbandingkan: semua naskah HIZ yang sempat dijangkau-nya, akhirnya sampai pada kesimpulan yang menyebutkan bahwa HIZ berasal . dari versi Arab. Mengenai ketuaan HIZ dika.tal{an bahwa HI.z :Q.a rus sudah ada, dikenal oleh orang Melayu sebelum saat nenulisan buku Sejarah Melayu (±J612)
me ski pun dari·· .naskah HIZ yang sempat terjangkau diketa
hui yang te~tua berasal dari tahun 1713 M~ Seperti dike-: t ahui bahwa Se,i a rah IV1elayu memuat cuplikan teks HIZ~
Ka jian berikutnya dilakukan oleh R~O • . Winstedt yang di tulisnya sebagai satu artikel dala:ra J l\1BRAS berjudul
11 The Date, Authorship~ Contents, and Some New MSS of the :Malay Romance ~f Alexander The Great1ll.J) Dalam tulisan tersebut ia menanggapi pendapat P.J. van Leeuwen yang dikemukako.n dalam disertasinya tersebut, ial<;J.h tentang hubungan keasalru1 HIZ. Dika tak.an bahwa pengarang HIZ bu
kan hanya seorang saja, melainkan bebera:pa, hcmya seorang di antaranya, n~~a yang disebut oleh van Leeuwen tersebut. Kesimpulan yang l ai n t entang umur HIZ, yanr; dikatakannya bahwa anabila HIZ harus sudah ada sebelum 1612 (angka tahun seja rah. Helayu)., ternya ta dijumpai Sejarah Nelayu berisi lain yang berasal dari t ahun 1536 yang tidak menyebutken bagian cuplikan HIZ,. Selanjutnya dikatakan bahwa bagi an Sej a rah Nelayu yang E1 emuat · HIZ terambil dari Bustenussalatin. Di s runping itu Winstedt mengemukakan empat naskah HIZ yru1g dimilikinya. Pendapatnya yang menarik ialah pendapa tnya tentang ju ... mlah versi untuk HIZ. Di ka t ak annya bahwa versi HIZ ada dua~ . ialah Sumatra dan 1'1alaya, 1-·J.asing-masing mempunyai
'-
cirinya sendiri.
Penga:mat sastra lama berikutnya adalah c. Hooykaas, dal ara bukunya Over :r-:e.leise Li teratuur5.l 1,1engatal:an bahwa
ia teiah me r'.l!lV.'c hubungan keasalannya berlanjut sampai ke versi Persi.
Hoo.yka.as melihat juga. dalam teks HIZ pera.nan Khidlir,,
selaku pembantu IZ amat besa.r dan bertinda~ sebagai
penasehatnya. Dalam mingguan Islam po~uler yang bernama Hikmah,
· tahun l952~Bahrum Rangkuti menulis sa.tu artikel bersambung sebanyak 14 edisi dengan judul uraian selengkapnya tentang 'l1ema Surat al Kahfi, 11Siapakah Zulkarnain yang disebut dalam surat al Kahfi u ~ dan rrinilah
Zulka.rnain yang disebut dalam surat al Kahfi 11 • Dikatakan selanjutnya bahwa. cerita Zulkarnain disebut dalam
Kuran pada tempat yang utama di dalam surat al Kahfi ~ Da.lam artikel bersambung itu disebutkan pula bru1wa
kisah-kisah yang ditine;katka.n da.lam Kuran adalah profesi-pro$esi tentang hal-hal yang· bakal datang~ Demikian juga~ katanya tentang Zulkarnain . Disitu dilukiskan jasa-jasa militer seorang perebut yang jaya dan
pengendali pemerintahan di daerah yang luas di bumi
belahan barat dru1 timur . Dato 1 F. Douglas dalam keterangannya yang keluar
lewat JHBRAS bag. I th. 1955 mehyampaikan beberapa keterangan yang menarik tentang asal naskah-naskah milik Vvinstedt dalam judul artikelnya. : 11 The Hanuscripts of the Hikayat Iskandar 11 • 7)
Zuber Usman untuk skripsi Bru~aloreat Fakultas Sastra UI yang terbit tahun 1956, dengan judul HHi~ kayat· Iskanda r Zulkarnainn ~ mengamati ketenaran HIZ pada masyarakat Indonesia.8)
Terhadap teks HIZ yang tersim~an di Leiden cod. 1696 Khalid H~ssain tel~h mentraskripsi dan menerbitkannya pada tahun 1967.7. Transkripsi yang didasarkan
pada microcard tersebut didahului dengan Pengantar _yang berisi keterangan tentang cerita IZ~ kepcY.ulerannya. baik dalam khazanah Melayu~ maupun di luar Hela
yu. :Selanjutnya dikemukakan informasi tentang pengamat
an-penga~nat&m yang perna.h dilakukan terhada.p HIZ dan
' w
5
terhadap cerita rz. lsi pengantar tersebut amat berguna
bagi penelitian cerita IZ. Satu artikel yang menarik yang berjudul IZ sebagai
asal keturunan raja-raja Helayu dalam naskah berisi sejarah dimuat dalam majalah dua bulanan bahasa dan kesu
satraan yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa Nasional~
no. 3 tahun 1973. Dengan menunjuk pemunculan cerita Iskandar dalam
Tambo fliinangkabaa~ Pendahuluan Undang-Undang Adat .tvli
nangkabau, serta karya 1'-'lelayu seperti Se,jarah Helayu,
Hikayat Aceh, dan Bustahussalatin, Edwar Jamaris, _pe
nulis artike.l mengemukakan bahwa bangsa Nelayu menghubungkan kebesa~an raja IZ dengan raja-raja mereka itu tidru~ lain akan mengagung-agungkan dan memuliaken ke-. . du~ukan r~janya. Dalam citanya r)aja Melayu berasal da-
. t . b d . 10 rl ke urunan raJa esar unla.
Kesan yang ;dapat diambil dari uraian te;rsebutada-,
lah bahwa HIZ sebagai satu karya klasik yang direkrun dalam naskah telah didekati dalan1 kehidupannya sebagai
naskah. Dari perbandingan naskah telah dikemukakan naskah yang dipandang yang paling tua, serta jumlah versi yang ada. Dalrun hubungan dengan keasalan cerita didapat pendapat bahwa HIZ berasal dari Arab dan dari Persi.
Mengingat bahwa karya lama menyimpan informasi yang kaya tentang akal budi yang sekarang sudah tidak ada lagi, maka pembongkarannya atas teksnya sendiri runatlah perlu. Hal ini karena dengan cara kerja demi
kian kandungan makna dapat diperoleh secara tuntas.
Untuk itu rencana penelitiannya dilakukan sebagai berikut :
1. Menyelidiki HIZ dalam dunia sastra lama Indone~ ~ sia dengan tujuan . mengetahui -lebih jauh tentang
HIZ sebagai satu resepsi atas karya sastra d~nia
(
6
Roman Aleksande~j dan pemunculan tradisi IZ pada teks-teks klasik Indonesia, sert.a· melihat keadaan HIZ sebagai satu naskah lama.
2. Mengungkapkan HIZ sebagai satu ciptaan sastra dengan melihat unsur-unsur cerita yang membangunnya sebagai satu struktur. Unsur yang diselidiki meli
puti :
a. tema dan masalahnya; b. alur yang menunjukkan struktur kisahan-kisahan
nya; c. penokohan yang menunjukkan peranan tokoh-tokoh
serta fungsi penampilannya dalam cerita;
3. Henyelidiki pandangan masyaral~at tradisional terhada~ masalah utama;
4. menyelidiki HIZ sebagai pantulan pandangan masyarakat tradisional.
--- 0 ---·
..... -
-II. CARA PENELI'I'IAN
1. ~gh§ll_-:..£.aJ:wn._ Q.S'l)J_.A..te.h'l.l..s..t. Dalam penelitian ini diperlukan
a. naskc:-h HIZ yang berupa mikro film~ diambil dari koleksi naskah di Paris, Hal-l?ol.no. 101 dipa.kai sebagai sumber data;ll)
b. buku- bulm teks mengenai karya-karya sastra tradisional; dan buku teks serta makalah hasil penelitian yanG bersangkutan. Bahan-bahan tersebut merupak.an data penjelas penelitian.
c. Kertas HVS bergaris dan palos, kertas ketik, kertas kartu untuk mencatat transkripsi naskah dan data-data penelitiani
d. buku-buku tulis, nota, batu baterei; e. alat pembaca mikro film yang berupa micro reader
yang dijalankan dengan batu baterei; f. foto copy untuk data-data penelitian; g. kertas duplikator dan sheet untuk keperluan la-
::>Oran.
2. if alq_n_.J_:~?..P.-...§.1.~ t:!,..a~
a. Karena naskah masih berupa mikro film maka te!lebih dahulu membuat transkripsinya.
b. Hencatat data...,.data dari teks yang menjadi sumber data.
c. Hembaca dan mencatat data dari teks naskah-naskah lain serta data-data buku teks yang bersangkutan .•
d. lV.Iengadakan perjalanan ke Museum Pusat Jakarta, Nuseum Radya Pustalra, unt,uk membaca naskah-naskah yang mengandung penyebutan data; dan perjalanan ke perpustakaan-perpustaltaan untuk memperoleh data-data pembantu yang diperlukan.
7 .
n . 0
a. Membuat transkripsi terhadap naskah yang menjadi sumber data
b. Mencatat dan mengumpulkan data c. Mengola.h data d. Mengelompokkan data yang sejenis, struktur yang
sejalan, gejala yang bersifa.t um.um, memisahkan hal-hal yang bersifat istimewa untuk kemudian dipelajari secara khusus
e. Henyusun hasil pengkajian atas bab-bab masalah yang mendukung pokok penelitian
f. Membuat penyimpulan atas _data-data yang telah tersusun.
g. Henyusun sebuah laporan hasil penelitian secara meny ell uruh.
Pada dasarnya ejaan yang dipergunakan dalam peneli tian ini mengikuti pedonian .·d.alam EYD. Transkripsi dan kutipan dari . naskah-naskah lain atau buku teks yang menggunakan ejaan lama akan disesuaikan dengan EYD.
Penunjukan kutipan dengan jalan mencantumkan nomor, yang menunjuk kepada pustaka yang terdaftar pada bagian bela~ang makalah.
Penunjukan kutipan yang dianbil dari sesuatu naskah dilc,kukan dengan jalan ::wncnntu:.:1kan n0[10r halaL1Rn naskah yang dikutip disertai huruf singkatan dari kata 11halnBan 11 ialah huruf tvhrt. Misalnya : (h. ~-67); artinya kutipan i tu dia.rubil dari na skah yang
telah disebut sebelm:Inya, terdapat pada hala.aan 467.
_..,._ 0 -----
:;:JI . TRADISI IZ DALAI':I DUNIA SASTR..!\. LANA
1. · pemun~~g_:J_~@ .'!'.mr;l:t_§d.. I~ d§l..W4 Tek9-Te~ J.D,R.E?)...k
Naskah sastra lama yang diperkirekan berjumlah 5000 buah yru1g tersimpan di berbagai museum dan perpustru~aan meliputi 800 judul nas~ah, dengan pengelompokan sebagai cerita dongeng, legende Islrun, riwayat, atau karangan bersejarah, kitab undang-undang, ajaran a gama, dan aneka ragam judul.lZDi antara cakupan isi ·yang luas itu terlintas kesan bahwa naskah yang ada dalam kelompok karya sejarah, serta kitab undang-undang lebih banyak mengungkapkan adat dan tata kema.syarakatp,n yang ada ] ada waktu dahulu~- Dalam na1:!kah-naskah tersebut dapat dibaca penampilan peran raja sebagai penguasa yang hebat, besar, dan berkuasa. Pada umumnya penunjukan kehebatan raja tersebut mengacu kepada tokoh yang bernama IZ. Ke7
sehatan dan keampuhan raja IZ seolah-olah menjadi idola penguasa-penguasa tradisional ~ lVIereka me rasa keturunan raja IZ.
Hal tersebut kiranya telah 1:renarik perhatian beberapa pengamat. Di antara pengamat menilai bahwa sikap mengan~ dirinya keturunan raja besar IZ tersebut adalah karena mereka akan menimba kebesaran tokoh besar dunia 13) tersebut. Pendapat lain mengatakan bahwa bangsa Nelayu menarik garis keturunannya kepada IZ adalah untuk keperluan legalisasi kekuasaannya yang semata-mata disesuaikan dengan kebutuhan negeri waktu itu, dan bukan karena akan menimba kebesaran raja rz.l4)
Apa pun motifnya, kenyataan itu menunjukkan bahwa bangsa Indonesia de~ulu menilai raja IZ raja yang besar, yang dapat memancarkan kekuatannya ke segenap penjuru
dunia, ialah gambaran seorang penguasa sempurna. Berita tentang penilaian, }:iandangan 2 d!Ail anggapan terhadap IZ sebagai raja yang hebat tersebut tampak secara luas
9
10
pada :te-ks- t el{S scjarah dan kita b undm1g .... ui:l dang, i alah
te'k.s-tel~s · y<;l.ng .men a.m1Jilk an n eran beso.r seorang raja. Bebera.pa teks kiranya dapat tJ.enunjukkan data-data i tu .•
. Dalam teks sejarah yan? dianggap terpenting kareo.a memberikan gambaran tentang masyarakat lama, serta suasana istana raja, ·adalah sej arah Helayu. Dih:atakan bahwa sejarah Helayu da-pat dipakai untuk menyusun sejarah k emasyarakatan masyarakat tradisionaf.5) Dalam sejarah Melayu disebutkan bahwa raja~raja Melayu adala.h
keturuna?. raja IZ, sepe:r:'t~ terbac a pada kutipan berikut: Haka menyahut seorang di dalam tiga i tu : 11 Aclapun nama kami dan bangsa kami bukannya dari pada bangsa jin dan peri. Bahwa kami ini, bangsa manusia; asal k ami dari pa da anak cucu raja Iskandar Zulkarnain, nisab kami dari pada raja Nusirwan raja ma- · syrik dan magJrrrib, dan pancar kami dari pad.a r a ja Sulaiman 1 alaihi 1 s sal am; dan nar.ua raja ini Bici tram Syah, , •• n 16)
Darita lain menyebutkan tentang raja Aceh sbb : Kat a yang berceri ta : 11Adapun seri Sultan Perkasa Alam Johan berdaulat itu dari pada uihro~ asal nasab baginda raja yang mendapat puteri anak baludari . yang berdarah Y;JUtih yang r a ja keinderaan itu turunt emurml .d§.r i ~~Jada nasab d8Jl bangaa ra ja I sk<..:.nda r Zulkarnain; dan dari pada nasab dan bangsa yang da- · ri pada puteri baludari yang berdar~h putih yang raja keinderaan dari pada nasab dan bangsa Naha Bisnu yang raja-raja di kei nderaan. ; •• 17) -
Suatu peristiwa yang disebutkan dalam DustanussalatiJ.8)mengisahkan Sultan Iskandar Thani datang dari Pahang ke Aceh. Waktu itu keda tangannya diteri ma oleh
Sultan Iskandar Huda • ••• Tatkala itu, umur bae;inda (Sultan Iskandar Than:i) tujuh tahun. Demi ditilik raja Iskandar f.luda akan Sultan ~laudin Hughayat Syah, maka kelihatanlah cahaya segala kebahagiaan pada mukanya dan segala sifat yang ti:ada terperi kepujiannya. Halta diketahui raja Iskandar Muda adalah dengan ilmu firasatnya, bahwasanya ialah raja Diraja yang turun temurun,. Dan ialah yang termasyur namanya :pada segala alam dan ialah anak cucu raja Iskandar Zulkarna:Ln ~ Malta seharusnyalah ia lah kuambil akan anald~u.
11
Batu- naskah sejarah · bagi ra,ja-raja lVIinangkabau .
menyebutkan bahwa IZ adala h yang menurunkan ra,ja-raja
£-liinangkabau. Da1am ta .. mbo itu disebutkan bahwa IZ ada~
1ah anal~ ade .. m ya11 g bungsu, · hasi1 perkawinannya dengan
seorang biile .. dari dari sorga. l\: eturunan putera tersebut
ada1ah Butnn Sri Naharaja A1if yang jadi raja di Be
nua Hum$ Sutan .Sri Haharaja Depang yang menjadi raja'
di. Benua Cina 1 dan yang bungsu Buta..n Haharaja Diraja,
ialah raja di pu1au Perea dengan ;Jusat pe111erintahanny a
di Pagar uyung, Ninangkabau.19)
Panyebu tan yang sama di jull~pai pada asal-usu1 Bang- r
kahu1u2°) y:;tng menyebutkan bahwa raja-raja di Sumatra
berasal dari IZ. Dikatakan bahwa IZ mempunyai 3 orang
anak; yang tertua ada1ah raja -~lif yang menjadi raja
di negeri Rum, yang l~edua Sri I'·Iaharaja Depang 1 yang
menjadi raja di benua Cina, yan ?;; ketigEl. Sri Haharaja
Diraja yang menjadi raJa di pulo..u Sumatra .
Pada tel-ts-teks yang mengisahkan raja-raja Danjar,2l )
Iskandar r..ru.ncul sebaf~ai salah satu nenek moyan g raja
Banjar Surya.nata. IZ ada da1am gari s ayah, karepa .. ia
tampil setap,ai pemuncule..n mertuanya yang dianggap Ba
tara Bisnv, DikataJ:~an bahvva IZ ada1ah raja yang terbe
sar di qu:r:ia,
Apabi1a d.s.1a.m Ihkayat Banjar Iskandar muncul sebagai
penurun r.s.ja-raja Banjar dari ga ris ayah, m2-k:a tokoh
pembantu setia dalam HIZ, ia1ah Khidlir, berlJeran seba
gai orang yang menurvnkan raja Banjar Suryanata dari
garis ibu, Meski11un pemunculan IZ dalam Hikayat Banjar
menunjul~an corak peran y~g berbeda dengan keterru1gan
yang terdahulu, namun motifasi :9ena.mpi1annya sama, ia-
1ah bahwa IZ sebaga:L penurun raja~raj a yang mene;antongi
keluarbiasaan· dan kei.stimewaan yang diperlukan bagi se
orang penguasa. Untuk 4jelasnya pemunculan IZ da1am Hi
kayat Banjar dapat dilihat pada gambar silsilah raja
raja Ban.jar y&'1g mencantumkan tokoh IZ daiam garis ayah I
dan 'Khidlir dalE'..m garis ibu, sebagai terlihut da lar;.1 garn-22)
bar berikut
)
Batara Bisnu (heaven)
I Dewi Ratna Kasuma=Radja
i Siamese ·twins
(incarnated on ea~s
:~- -~ if./ I
Bangbang Patmaraga (associated with the sea; when murdered
t aken care of· by
Ba tara Gangga)
U...t'\t't' --~ ~~~eran SurJawangsa
13
Teks-teks lama yang berisi unda.."Ylg-undang menyebut
kan jU [~e. peran IZ se bag~i penurun raj a-raj a Melayu dan pembuat undang~undang yang berlaku w~rtu itu. Hal ini dapat dibaca misalnya pada undang-undang Helayu, yang rnenyebutkan bahwa undang-undang yang disebut di situ berasal dari IZ. Demikian pulalah yang terdapat pada Undang-undang }·Iinangkabau IV l"il . 715. . Dalarn UndangUndang Halaka2.3) dis.ebutkan bahwa undang-undang i tu ber
asal dari jaman IZ. Kuti,an berikut yang diambil dari edisi Liaw Yock- Fang bagi disertasinya yan{!: mengambil
dasar kajian Undang-undan g Nalaka, .aka.Im .menjelaskan keteranean di atas :
Adapun ketahuilah olehmu sekalian akan :adat ini turun temurun dari pada zaman Sultan Iskandar Zul karnain , yang memerintahkan segala manusia datang kepada zaman puteranya~ Sultan Iskandar Syah, ialah raja yang pertama menyusup ke Nalaka, ialah yang bergelar Sultan Hahmud Syah zill\lllah fi 1 l 1 alam ••• Jan gkauan tradisi IZ sampai juga di Jawa, meski
pun tidak sepopuler seperti dalarn sastra daerah seberang. Pada o.mD.tannya terhadap Serat Baron Sekender, Pigeaud24)
mengatru~an bahwa satu di antara tiga unsur 9enyusun serat Baron Sekender tersebut adalah cerita Aleksander yang A8ung atau Iskandar Zulkarnain,
14
Se1anjutnya Pit;eaud nienje1askan bahwa mesk.i:pun :penye
butan tradisi IZ da1am Serat Baron Sekender dengan
yang ada da.l.a;jl Sejarah Me1a yu tidal~ sama betu1, namun
penyebutan keci~anya menunjukkan adanya persamaan, ialah
bahwa ke~uany~ cengandung sifat yru1g seo1ah-o1ah ber
sifat historis; dan penyebutan keduanya dihubungkan de
ngan pencerita3n kerajaan Y0n ~ ada di Indonesia ini
ia1ah Hatar~m :ian Ma1aka. · Se:perti diketa.hui bahwa
teij:s sastra y&"'l g mengungkapkan tradisi Iskandar pada
sastra Jawa te:riiapat da1am bentuk tembang (:puisi) 2
tertu1is paca tahun 1717 AJ. ~ 1790 AD di kraton Sura
karta. Sebaga:.. ;>enciptanya, . 1kang ayasa 1 , ·adalah Ratu
Pakubuwana. Sel~in itu masih ada terbitan lain yang
ke1uar pada ta'1.·.ln l93Z. 25)
Dari bac.s~ terhadap teks-teks tersebut dapat ·di ··
ketahui belrwa .kebesaran raja, d.sm g2..mbaran tentang ra
ja-idaman, ke~emuanya mengacu kepada tokoh IZ, Kiranya
kesan ini dapEt cocok dengan penyebutan secara eksp1i
sit tentang s ;iarat yang dituntut untuk :penguasa negeri
yang menjadi raja • . Penye bu tan kri teria mengenai raja
raja tradisi or:.al terdapat pada naskah yang berjudu1
Adat Raja-r~ja ~-1elayu. Kutipan sebagian dari "Qenyebut
an tersebut darat diikuti di bawah ini :
:Syarat-s::-Erat menjadi raja ••• Sebernwlc;:o. adapun murad dari pada raj a-raja i tu yai tu se:oerti Raja Su1aiman a .• s dan raja. Iska.I).~ dar Zulk~rnain dan tirU··meniru o1eh segala raja yang a.sa::_~usu-1... lagi bangsawan i tu di atas seka-1ian roonj~di raja. Bermu1a diketahui olehmu, ada1ah raja itu •·•
15
2. kJl.~, J'~9'}1£kuma.n. !lJ uh E~~iif),i . .LZ., m.e~r.~.n?.l.s..~A .§.§.i~ :£.~.
.9.?-U.~=i:. g:t;;a£?. flO.b'YJ.®. ALekE?..BAd..§.r
Se ;Jerti tel ah di teran eke..11 di depan bahwa tra disi
I Z terangkum secara utuh dalam. karya kla sik IUZ. Da ri
penelitian yang :pernah dilalwkan menunjukkan bahwa IZ
a da l a h nama tokoh pahla wru1 dunia yang k ebesa rannya
dapat diliha t dari cerita-cerita yang moi~1beritakan
p enakluk annya ke seluruh d.unia. IIasil nenelitian ter
sebut me1~yebutkan bahwa h akekatnya HIZ adalal; pemun
culan tradisi Iska ndar Zulkarnain dal a:u1 dunia sastra
kla sik Indonesia. Tra disi IZ da l am caku:9an dunia seca~·
ra populer dikena l dengan tra disi Aleksru1der yan .r£ di~
jumpai l)emunculannya secara utuh cla lam l<o:man Aleksan
der,
r:Cokoh utama yan g di t aL..19ilkan dala m Romru1 Aleksan~
der a dalah Aleksander~ seora ng manusia sejarah yan8
hidup kira-kira pada .3 56 ~ 323 Sl'1f.7) Disebutkan bahwa
Aleksander, seba ga i manusia sejarah, adalah anak Phi --:
llip II dengan Olympias yang pada 336 ·· 3 27 SN r.Jewarisi
tahta ayahnya di :Macedonia. Sebagai raja Hacedonia
yang kuat ia telah berhasil menyebarkan paham Helle
nisme ke luar HacedoniaJ s ampai ke Iviesir dfuJ. Persi.
Kiranya kebesaran Aleksander telah melahirkan
legende-legende di selJutar kehidu"Dannya. Pa da abad 2
a 3 SN seorang :penulis berkebangsaan Yunani j\tfesir, te·~
lah mengu:!1_9Ulkan legende~legende i tu dan menyusunnya
menjadi satu cerita yanz kemudian dikenal seba~ai
karya Pseudo Callisthenesf8) ICarya yan r:s semula h cm y a berupa ku.mpulan legende
leg ende itu kemudian banyak diminati. Hal ini terbuk
ti dengan penterjemahannya yang telah berkali- kali di
l akukan ke da lam bebera-:;:J a bahasa. Terjema han pertama
ke dalam bahasa Latin. p ada. aba.d 3 r1 oleh Julius Va
lerius den gal1 judul "Des Gestae Alexander Na gni 11 • 29)
16
Pemunculan lain dari Roman Aleksander terdap~t pada bahasa-bahasa Perancis Kuno, Belanda, Sepanyol, Inggris, P_erancis Modern, Itali, Ibrani; Arab, Siamj. Hindu stan, Mongol dan bah as a-bah as a di Nus·an tara/0 ) ·
Apabila pengarang berkebangsaan Mesir Yunani menyebut Aleksander sebagai anak Nectanebo. raja Nesir yang terakhir sebelum Ptolemeus, maka di Persi Iskandar dipandang sebagai salah satu raja dalam deretan raja-raja Persi. Demikian juga bangsa Indonesia dahulu telah menar~k garis keturunannya ke atas sampai kepada raja IZ- atau Aleksander tersebut. Maka tidak mengherankan apabila ada yang berpendapat bahwa setiap bangsa memandang penguasa Macedonia itu sebagai to~ohnya sendiri, pahlawan bangsanya. Tentu saja lukisan penampilru1nya sebagai tokoh sesuatu ban5sa dilatarl~elakangi oleh pandangan dan konsep berpildr masyarakat yans melahirkannya. Dengan demikian nilai satu karya sastra semacam HIZ, ialah karya sastra dari sumber yang sama, nilainya sebagai karya sastra ada pada pemunculannya dalam dunia sastranya sendiri.
Penampilan· Aleksander dalam roman pengembaraan itu telah mengundang banyak penelitian pada bahasa
pendukungnya. Nisalnya seperti yang dilakukan oleh P... Heyer pada tahun 1886 yang menulis hasil penelitiannya i tu dengan judul 11Alexandre le Grand dans la literature Francaise. 3l)
IV. HIZ SEBAGAI SUMBER THADISI IZ ADALAB SATU KARYA SASTEA.
HIZ, sebagai pemunculan karya sastra dunia Roman Aleksander~ nilai sastranya ada pada dun~1 sastranya sendiri," ialah sastra lama Indonesia.
lVIasalah penilaian sua tu karya sastra berkai tan dengan pemahaman terhadap karya sastra itu sendiri. Pemahaman yang pertama-tama diperoleh bersumber. pa
da karya sastrru1ya sendiri. Tentu saja hal ini tidak berarti mengesampingkan faktor-faktor luar yang diketahui .oleh pengamat.
Satu cara .Pendekntan yang menuntaskan pengamatan sesuatu karya sastra akan banyak membantu dalam pekerjaan ini. Metode ini bertitik tolak pada satu konsepsi bahwa sebuah karya sastra adalah sebuah struktur yang keta.t padu. Sebagai satu struktur, satu sistern, karya sastra mempunyai ciri adanya ketergantungan antara .unsur-unsurnya.32)
Mendekati satu karya sastra dapat berarti memandangnya sebagai satu sistem, dan selanjutnya mengungkapkan hubungan antara unsur-unsur yang membentuknya sebagai satu kesatuan sistem.33) Dengan kata lain karya sastra itu akan dilukiskan menurut unsur-unsur pendUliungnya, dengan menunjukkan hubungan antar'· unsur-unsurnya yang ada, dan hubungan yru1g ada· antara unsur dengan_ keseluruhannya~4)
Demikianlah HIZ pada pembicaraan ini akan dibaca sebagai satu karya sastra. Sebagai satu karya sastra HIZ mengandung banyak unsur. Di antara unsur strw~tur. yang amat penting adalah tema, alur, dan penokoh~.35)Berpangkal dari pendapat itulah analisis HIZ sebagai satu struktur sastra akan membatasi diri pada ketiga unsur tersebut. Berturut-turut akan dikemuka-
17
18
kan struktur kis~han yang ditempatkan pada permulaan pembicaraan deng3n maksud untuk membekali pembicara~ an atas unsur struktur yang lain, kemudian tema dan masalahnya, dan terakhir penokohannya •
. 1·
HIZ yang me~jadi sumber data dalam penelitian ini merupakah nas~ah ' yang besar, termuat ~alam 908 halaman. Teks dimulai dengan kisa.h Adam ketika dipertunjukkan Tuhan 3kan calon keturunannya. Disebutkan bahwa kelak ada ~eturunannya yang bernama IZ sebagai raja besar terbes ar kedua sesudah raja Sulaiman.
Kisah berla~jut dengan kisah pernenekan Iskandar. Di sini disebut~3.n nenek moyang IZ yang berpangkal pada riwayat raj:;~.:... raja di Babil. Kisah pernenekannya berlanjut kepada. datuknya 11 ialah raja Dahman. Karena agamanya mengiji~kan perkawinan antara ayah dan fu!ak wanitanya, maka Bahman mengawini puteranya sendiri yang bernama Puteri Humani. Perkawinan tersebut membuahkan sebrang =mak laki~lald. yang lahir sesudah ayahnya meninggal. Sebelum meninggal ia telah berwasiat agar anak yang masih dalam kendungan isterinya itu
. . setelah lahir ditabalkan sebagai penggantinya. Semen-tara itu ibunyalah yang menjabat raja .atas nama anak yang dikandungn:f9 .•
Dalam jabat=mnya sebagai raja, Puteri Humani merasakan nikmat dsngan jabatan yang dipangkunya itu. Maka ia berkehen:iak menjabatnya untuk selama-lamanya. Untuk memenuhi ~2hendaknya itu ia harus melenyapkan anak yang akan dilahirkan. Atas saran inangnya anak yang telah dilahirkan itu dibawa pergi dari istana. Oleh Puteri Hu~Lii anak tersebut disuruh menghanyutkan di sungai.
19
Ia sendiri kemudian inengumumkan bahwa anak yang dilahirkan adalah seorang wanita dan meninggal waktu dilahirkan. ~~eidak lama kemudian anak yang dihanyutkan dan dibekali beberapa harta benda itu, ditemukan oleh seorang tukang cuci. Selanjutnya anak dipelihara dan diberi nama Darab. Setelah besar, atas kemauannya sendiri, Darab masuk menjadi anggota ~asukan kerajaan Pute~ ri· Humani. · Ia menunjukk.an kebolehannya sebagai pahlawan, tiada taranya pada waktu itu. Ketika dikirim untuk menghada_pi tentara Rum, terjadi suatu peristiwa yang mengherankan, ialcl1 terdengarnya s~ara yru1g tidak dikenal asalnya, yang muncul di atas tempat p"enginapan Darab~ Suara itu menyebutkan bahwa orang yang di dalam penginapan itu (: maksudnya Darab) adalah ayah seorang yang di besarkan Tuhan karena menguasai segenap bumi, baik bumi di barat maupun di timur, Keluarbiasa~ an Darab sebagai pasukan mengagumkan semua pejabat istana. Sang ratu, Puteri Humani, menyru~sikan sendiri kehebatannya. Atas hasil ·) enyelidikan perdana menteri-. nya akhirnya diketfu~Ui bahwa Darab adalah puteranya sendiri 1 anak yang waktu masih bayi dihanyu tkan di sungai. Nengetahui keadaan Darab yang sebenarnya, maka Puteri Humani mengangkat Darab sebagai raja» dan mengakui semua perbuatan jahatnya yang telah lalu. Dengan demikian Darab menjadi raja besar, terbesar dari yang ada karena raja saingan (dari Rum) telah ditaklukannya.
Tersebutlah Darab sebagai raja besar, waktu itu raja Rum yang bernama Kilas bermal...:sud menyerang Bn.lk (nama lain dari Babil) tetapi tidak disetujui oleh wazirnya, bahl-tan wazir tersebut menganjurkan untuk menyatakan persahabatannya kepada raja Babil~ Terjadilah persahabatan itu, persahabatan yang -diperkuat dengan perkawinan raja Darab dengan puteri raja Kilas yang bernama Puteri Safiya Arkaya.
20
Perkawinan hanya berlangsung satu malam karena puteri
tersebut b~rpenyak1t bau busuk mulut. Meskipun perkawinan hanya berumur satu malam namun Darab sempat menurunkan benih seorang tokoh pahlawan yang disebutkan oleh suara ajaib dahulutkepada puteri fillm tersebut. Setelah penyakitnya disembuhkru1 puteri- tersebut kemudian dikemb'alikan kepada ayahnya. Kepulangan puteri dengan mengandung benih keturunan Darab tersebut tidak diketahui oleh Darab sendiri. Kilas yang mendengar bahwa puterinya telah hamil dengan Darab merasa senang dan menyambut kelahiran anak. tersebut dengan pengak.u- · annya sebagai puteranya sendiri. Anak yang C!.iakui sebagai anak Ifil·as, raja Rum, itu k'emudian diberi nama Iskandar, kata yang diambil dari nama daun Y.ang menyembuhkan penyakit ibunya. Iskandar kemudian dididik dengan asuhan nenek dan gurunya yang bernama Aristoteles, seorang guru yang bijaksana dan pandai. Pada pihak Darab,
sepeninggal puter~ Rum, Darab kaWin lagi mengavvini puteri perdana menterinya. Isteri yang kedua tersebut bernama Su4agan. Dari perkawinan itu l ahirlah anaknya
. . yang kedua, ·yang diberi nama Dara. Maka praktis Dara adalah pengganti Darab.
Iskandar yang mengfaptikan tahta nenek, raja Kilas, tidak lagi merasa taklukan kerajaan lain (ialah Babil). Haka ketika menerima tagj_han upeti dari Dara ia menjawabnya dengan tantangan perang. Tantangan perang yang ditanggapi secara bersemangat dari Dara membawa kekalahan ·pada pihak Dara. Dengan demikian Iskandar menjadi penguasa yang terbesar, karena telah menak.lultkan penguasa terbesar waktu itu.
Iskandar menjadi Raja Rum, raja yang terbesar wal~tu itu. Kebesarannya membuat Iskandar mabuk. Disebutkan bahwa syaitan telah datang menggodanya. Gurunya
sendiri, Aristoteles tidak lagi d~dengar peringatannya.
21
Kemurtadan Iskandar sebagai seorang raja telah memun
cak, menyebabkan Tuhan mengirim tokoh pengingat ' ·· penyelamat dari bencana kelengahan dan kemurtadan terse~ but. Pada mulanya Iskandar tidak mau menerima peri
ngatan Khidlir, utusan Tuh?Jl tersebut •. ·Naka dengan keluarbiasaan dan keistimewaan yang d~anugerahkan Tuhan kepada Khidlir, akhirnya Khidlir dapat mengembalikan Iskandar kepada jalan yang benar. Ia bertekad menjadi muslim yang baik, bahkan ia berhas.rat mengislamkan semua penduduk negeri. H.asrat tersebut segera dilaksanak.an dengan :memulai perjalanan pengislaman. Sebelum perjalanannya dimulai, Iskanda~ te~lebih dahulu mendatangi gurunya, Aristoteles, untuk memohon restu. Untuk perjalanannya itu sang guru membekali seorang ternan, yang bernama Nakfanus, dan benda-benda berkekuatan magis, yang berupa cincin yang berkhasiat menunjukkan racun pada makanannya dan patung kecil yang dapat menghilangkan lalat. Dengan bel-tal yang telah di tangan tersebut Iskandar memulai perjalanannya dengan ditemani oleh pembantu setianya yang bernama Khidlir, dan searang ternan, pemberian gurunya (ialah Nakfanus). Da-lam perjalanan awal tersebut muncullah rasa iri teman tersebut melihat IZ mempunyai nasib yang baik. Ia bermaksud membunuhnya dengan menaruh pada makanannya racun. Dengan cincin bekal dari Aristoteles akhirnya racun terse~ut ketahuan. Nakfanus sendiri ru-thirnya diketahui sebagai panaruhnya' kemudian dibunuh .•
,
Kontingen IZ pertama menclatangi penguasa yang ada di Rum al Akbar yang bernama BilmasasHakim. Kiranya ·
B:iJ.ma sasHakim adalah tokoh yang berakidah sama dengan IZ, dan dia telah terlebih dahulu .diberitahu oleh Aristo.teles tentang berita kedatangan IZ lewat surat. Haka kedatangan IZ di tempat i tu disambut dengan bail-t, bahkan diberi persembahan~persembahan yang berkhasiat
besar.
22
Selanjutnya Bilmascs sendiri dengan teman-temannya lalu . .
menggabungkan diri dengan pasukan IZ, ikut menjelajahi bumi mensukseskan tuju&~ IZ.
Tujuan berikutnya adalah Andalus. Derita kedatangan IZ sudah terdengar di seluruh Andalus. Rajanya yang bernama raja Ni 1mat mengirim utusan untuk mencari berita. Sebelum IZ . menyampaikan ·maksudnya raja tersebut telah mengirim persembahan. IZ tidak mau menerima persembahan tersebut sebelum tahu bahwa maksud 'kedatangannya di te~pat itu diterima oleh raja Ni 1mat. Ternyata raja Andalus sudah Islam, sehingga dapat di~etahui bahwa pekerjaannya di Andalus tidak mengalami kesulitan. Keberhasilannya di Andalus menjadi barometer keberha- ·. silannya di t empat-tempat berikutnya. Selanjutnya raja Ni 1 mat dengan hulubalang yang gagah-gagah mengikuti perjalanan IZ. Ikut sertanya komponen dari Andalus tersebut cukup menggetarkan lawan-lawru1 IZ.
Dalam perjalanaD berikutnya pasukan IZ harus menyeberangi laut. Di tengah jalan IZ bertemu dengan seorang tua yang memberi keterangan tentang keadaan laut. Keterangannya berguna untuk dapat sampai ke seberang. IZ kemudian IJienyuT'u'h membuat jembatan. Sesampai 'di daratan rombongan oelihat tentara berkulit hitam yang banyak yang dikepe~ai oleh seorang muda yang · kelak dikenal bernama Azmu. Kiranya tentara hitam tersebut adalah tentara -Habsyi. Dalam menghadapi kaum Habsyi, Khidlir berperan sebagai pelopor, perintis jalan~ dan pelaksana kerja IZ, Kaum Habsyi yang terdiri dari J.~
kau:m dan dikepalai oleh 4 raja dengan . suse.h pe.yah akhirnya dapat ditaklukkan. Kemampuan Khidlir menaklukkan mereka dengan keistimewaan dan anugerah kekuatan dan · keluarbiasaan dari Tuhan. Beberapa peristiwa yang penting .yang menghancurkan mental mereka ialah (i) kemampuan Khidlir menggunakan dan mengerti segala ba-
23
hasa;. (ii) kemamptiannya melepaskan diri dari penahanan mereka di sebuah pulau, (iii) kemampuannya melemahkan kekuatan berhala mereka da~ (~v) kemmnpuannya mengembalikan l ·emparan senjata lawan kepada pelemparnya sendiri. Haka kunjungan di Habsyi berEtkhir dengan penyerahan diri semua penguasa Habsyi. Sebagaimana juga raja Niimat dan pembesar-pembesar negerinya maka raja-raja Habsyi dengan hulu balang yang kuat-kuat pun kemudian meng.gabungkan diri pada kon tingon rz.
Dalam perjalanan berikutnya IZ 'bertemu dengan tentara se·mut yang am.at banyak. Nelihat binatang i tu IZ terkejut dan menanyakan kepada Khidlir cara melaluinya. Atas penjelasan Khidlir tersebut kontingen dapat mela~ lui tempat itu dengan tiada halangan. Tidak lama kemudian kontin~en menjumpai menu~ia yang berkendaraan aneh yang kemudian dikenal bernama Fatah. -Atas keterangan Fatah IZ tahu nama rajanya i al ah Radliah, agamanya menyembah bint ~.~n:_:: zuhal, dan kaumnya terdiri dari 3 jenis. Sebenarnya raja tersebut sudah Islam oleh jin. Karena rakyatnya belum mau mengikuti ajaran Islam tersebut, ia menyembunyikan keislamannya. Namun dengan kedatangan Khidlir akhirnya rakyatnya mau masuk Islam. Seperti peristiwa yang su<;lah di tempat itu: pun raja denga:n pasuk.an yang gagah kemudian menggabun,gkan· diri kepada kontingen IZ, dan menjadi kekuatan ye.ng besar bagi penaklukan IZ beriku tnya.
Perjalanan berikutnya ke Jabalsa. Di tengah jalan ltontingen IZ menjumpai seorang tua yang tinggal di b.ahligai raja Sulaim<:m. IZ bersama dengan Khidlir bertemu dengan seorang pendeta yang mengatakan bahwa ki~ sahnya ~udah termuat dalam kitab sucinya. Terhadap raja Jabal sa yang bernama Raja A bud, Khidlir di beri tugas mengislan~an. Perjalanan pengislaman Khidlir dipermudah oleh Peran Azhan tokoh menteri utama Abud.
24
Dengan bantuan Azhan Khidlir mengetahui keadaan keraja
an ·Jabalsa, dan Khidlir dapat memberi informasi tentang kebesaran raja IZ kepada raj a Abud. Di negeri i~
ni pun Khidlir menunjukkan keluarbiasaannya dengan
anugerah pertolongan dari Tuhan. Maka negeri yang keli~
hatan besar dan kuat itu pun kemudian kalah oleh Khi
dlir. Selanjutnya mengakui dan menerima seruan fz. Se
perti biasanya perjalanan d~ t _empat itu di.akhiri de
ngan penggabungan diri penguasa setempatt waktu itu sudah berganti : ialah Azhan; karena Abud gugur dalam peperangan, beserta pasukan yang kuat-kuat dari Jabal-
sa. Pada perjalanan menuju ke tempat berikutnya IZ ·
rnenjumpai seorang pendeta yang memberi keterangan tentang tempa t yang didatangi serta penduduknya. Penaeta
tersebut juga mengatakan bahwa ia sudah mendengar berita IZ lewat penyebutan dalam Taurat. Selanjutnya
pendeta mengajar ilmu hikmat kepada IZ dan tidak mau
diberi imbalan atas pengajarannya itu. Sementara itu perjalanan menuju ke Tursina, Di tengah jalan pasukan IZ
bertemu dengan· beberapa makhluk aneh, a.l. orang perem
puan yang berjalan dengan empat kaki, setengahnya tidak bermata, dijumpainya juga penduduk yang bertuhan bintang Zuhal. Ketika sampai di bukit permata IZ pingsan mendengar suara yang memekakkan telinganya 0 Dengan
pertolongan Khidlir akhirnya ia sadar kembali. Jumpaan yan~ lain adalah binatang lalat sebesar sapi.
Dalam perjalanan men~ju Kairuwan rombongan berte
mu dengan raja-raja negeri yang bernama Hawasy, Ghi;_ dakah, dan Hafliah. Waktu itu · rz menerima surat dari
Aristoteles yang mengatakan bahwa perjalanannya ke
barat sudah cukup sempurna. Maka perjalanru1nya dite
ruskan ke Khibti, dan Alwah,
25
Perjalanannya ke Nubi mengahadapi banyak raja yang kuat-kuat, tetapi akhirnya mereka dapat ditakluk
kan. Ke duni a. timur, perjalanannya di teruskan ke Syamo
§ement.ara itu terdengar berita raja :Oabil (nama lain
Persi; Balkh) yang sudah murtad, mengikuti agama iviaju
si dan mempunyai pengaruh ~uas di daerah sekitarnya. Berita itulru1 yang menyemangatkan IZ mendatanginya. Di perjalanan menuju Syam IZ bertemu dengan kaum bani
Israil. Waktu i tu di Syam raja yang memerintah adalah
raja Tabus. Raj a itulah yang telah banyak mendapat pengaruh Darinus, Haka dalam menghadapi raja Tabus, IZ yang dibantu Khidlir perlu kekuatan yang besar. Atas
.. . !
anugerah pertolongan 1uhan, sekali lagi, IZ dapa t me-
naklukkan raja Tabus. Raja tersebut kalah dalam peperangan melawan tentara IZ dan meninggal. Oleh ibunya
puterinya dikirim untuk mendatangi IZ dengan mru~sud
meracun IZ. Maksud jahatnya itu akhirnya diketahui oleh
Bilmasas Hakim dengan ilmunya. Setelah mengaku bersalah
· puteri raja Tabus yang bernama Puteri Nuraini bertobat dan masuk Islam. Kemudian ia dikawin oleh raja IZ.
Dengru1 perkawinan itulah cerita IZ berakhir.
2 • .']:_ .§._]9._..§;
Da1am menghadapi satu teks sastra hal yang perta
ma muncul adalah satu perta.nyaru1 tentang 11Apakah yang menjadi masalah utama' teks. 11 Persoalan tersebut dalam pendekatan li terer disebut tema. Munculnya pertanyaru1 tersebut dapat dimaklumi mengingat bahwa hakekatnya tema adalah inti masalah suatu tuturan(6) dru1 inti masalah itulah yang merupakan konsep yang mendasari suatu teks sastra.37)
26
Tema sebagai satu unsur struktur, menduduki peran~
an yang terpentin.g. Karena penampilannya dilambangkan oleh unsur-unsur struktur yang lain, maka penangkapan
nya, lewat abstraksi u~sur-unsur yang lain tersebut. Mengingat .sifat subyektif dari pemaham suatu karya
sastra, maka penangkapan tema pun bersifat interpreta
tif dan spekulatif. ·Maka penunjukan tema HIZ dalam pe
nelitian ini buka~lah satu-satunya yang paling tepat. Untuk menru1gkap tema, abstraksi terhadap unsur
unsur struktur dilakukan dengan pembacaan secara ber
turut-turut dan mengerti isi teks seluruhnya, Dari pembacaan keseluruhan teks HIZ dapat diketahui bahwa unsur-unsur yang berupa penokohan, alur, dan tindakan ternyata memberikan isyarat kepada tema cerita, ialah
· IZ RAJA BESAR. Kebesaran IZ sebagai raja telah di bayangkan da
lam penampilan kisah nenek moyangnya, yang dimulai se
jak manusia pertama Adam, berlanjut ~ada kisah datukdatuknya yar:g m_emuncak pada tokoh ayahnya yang serba istimewa, mampu berbuat segalanya, tokoh yang tiada
tara. Dengar- je~as pula berita kebesaran IZ terungkap
pada selurut kisahan pengislamannya. Beberapa kutipan
dari teks akan memperjelas kesan tersebut. Ketika Adam ditunjukkan calon keturunannya ia memperoleh keterang
an dari Tuhru1 bahwa sulah seorang. keturunannya kelak menjadi raja besar. Keterangan itu ~ebagai berikut:
Kemudian dari pada apa maka dititahkan AllP~ segala pesuruhNya dan dijadikan Allah Tavala segala r~ja. Maka tiada dikerjakan kemudian dari pada Sulaiman yang terlebih besar dari pada IZ. (h.lO)
Pada penampilan datuk~datuknya diberitakan bahwa suatu ketika di suatu tempat yang dihuni Darab, ayahnya, terdengar suara ajaib yang menyebut-nyebut tentang benih IZ, tokoh raja besar dunia yang dikandung oleh· Darab.
' .
27
Ketika IZ memegang tampuk pimpinan negeri atas
warisan keturunan ~ari neneknya (t~ja Rum yang berna
ma Kilas), ia menjadi penguasa terbesar di dunia.
Tidak ada seorang raja pun yang dapat mengalahkannya.
Kebesaran IZ memuncak sebagai raja setelah berhasil menaklukkan semua penguasa negeri di seluruh.
bumi. Hal ini dapat ~isimpulkan dari satu kenyataan
bahwa semua penaklukan IZ berakhir dengan sukses. Ti
dak ada satm penaklukan pun yang gagal. Penguasa negeri yang didatangi pada akhirnya takluk dan mengikuti
seruannya. Mereka yang tidak mau tunduk pasti gugur
dalam peperangan waktu menghadapi pasukan IZg Penguasa dan rakyatnya yang telah takluk menunjukkan sikap
dukungannya atas hasrat IZ menaklukk~~ seluruh bumi. Sebagai tanda sikapnya itu mereka menggabungkan diri
dengan kontingen IZ dan menjadi kekuatan yang menakutkan pihak lawan IZ 'di tempat berikutnya.
Perjalanan IZ ke beberapa negeri kiranya mempunyai .dua tujuan, ialah penaklukkan kekuasaan ( tujuan sekuler) dan penaklukan akidah agama (tujuan riligius). ' Ternyata kedua tujuan tersebut dapat tuntas di
capai. Keberhasilannya mencapai tujuan : itu adalah ka
rena ia memiliki kharisma yang tinggi, kharisma yang
diterima dari Tuhan. Data ini terbaca pada semua kisahannya. Pada kisahan pertama terbaca satu keterang
an bahwa yang dikatakan raja dan kerajaan yang terbesar yang hanya dimiliki oleh Sulaiman dan IZ adalah ciptaan Allah (h. 6). Penyebutan semacam terdapat pa
da kisahan berikutnya yang mengemukakan adanya suara
ajaib, untuk orang yang diberkati Tuhan. Selanjutnya pertolongan Tuhan pulalah yang mengembalikan IZ dari kemurtadannya. Peri~tiwa itu semua menunjukkan pembayangan munculnya kharisma, kharisma yang bersumber
28
p ':'..dn pe rtolongan Tul: nn i tulah y ::--11 .~ ::wr.1bnwa kebGrhasilan kontingen IZ dan yang membuat oekaligus r z; S80r • ..:t.ng
re..ja y'ang besa.r. Khnrisr.m dnri 'l'uhan cl:j. b;'itl'fa olen hamba.Nya ya.~1g di
beri l>:ei s t;Lne'"''::l.r.m ~nC'..n:;,m berbuat se p;alanya , i C:'..lah Khidlir. Khidli·r · berperan se ba ga:i te.nan perjalanan, seba
gai · po-ngawal pribadi , sebagai perdana menteri , dan .yang terutama sebagai penasehat dan penentu gerak rz. Berita tentang Khidlir sebagai pembawa Kharisma dari
Tuhan muncul setiap kali pada kisah-kisah perja lanannya. Seorang pendeta yang dijumpai IZ dalam perjalanan menuju negeri Jabalsa mengatakan b&hwa ia telah menget ahui berita tentang IZ lewat kitab sucinya y~g menyebutkan bahwa keberhasilan raja IZ menguasai s~genap
bagian bumi adal ah ka rena disertai Khidlir yang mengesahkan kel.esarannya. Pertolongan Tuhan senantiasa datang pada saat IZ mengalru~i kesulitan. Pada saat-saat yang kritis, yang sulit, pasti muncul sang maha Penolong.
Pa da saat menghadapi raja Tabus, raja yang _sangat llcik dari kaum Syam IZ mendapa t pertolongan dari Tuhan . Oleh karena itu jelas-jelas disebutkan bahwa pertolongan Tuhanlah ya ng meQbuat !Z berhasil ke luar dari kepungan kaum SyaLl . Pada penaklukan di Habsyi dan di Jabalsa, ketika Khidlir, tangan IZ , dibuang di satu pulau di
t empa t yang tidnk dapa t ~idatangi siapa pun, tiba-tiba muncul pertolongan Tuhan, lewat Jibril , yang melepaskan
Khidlir dari penahanan mereka.
Pada ·penampilan tokoh ~hidlir t mnpak dengan jelas bahwa Khidlirlah yang membawa keberhasilan IZ. Untuk . itu Khidlir mampu berbuat segal anya , dan Tuhanlah yang
dembuat segala k emampuan Khidlir tersebut .
29
_Dengo.n demikian jelaslah bahwa sumber 1-teberha
sil~ pembuat IZ seorang raja besar adalah Tuhan. Hal ini secara tegas dikatakan sendiri oleh Khidlir,
waktu membesarkari hati IZ karena kekhawatirannya menghadapi raja Darinus. Ko.ta Khidlir :
11 ••• Tak dapat tiadalah bagi ki ta melawnn perang mengambil negeri Syam itu. Dan niscaya peperangan yang besar kita rasai tetapi jangan syak hati raja bahwa A1lahlah yru1g memenangkan kita dari pado. merek4 itu.(h. 646).'' _
Ucapan semacam ini ,berkali-kali dijumpai dald.J.J.l teks.
Lukisan-lukisnn stereotip yang disajikan bagi peristiwa Khidlir menghadapi lawan antara lain kisah ketikn menghadapi penyerang dari pihak lawan. Pada saat Khidlir akan dilempar pandahan ia berdoa dan s·embahyang .. I"iaka dengan dc.:t kepada Tuhan tersebut D.khir
nya pandahan yang dilemparkan oleh ElUsuh tidak mengenai dirinya, melainkan berbalik kembali nelempar
pelemparnyo. sendiri, Dengan ucapan la ilcili§; illallah
.wahQ.g,hl! 1§. .s;y:arikalah ~ Q!ill.S1 i bral;lima khalilu._llah Jf..?:. p....Q..bi..YYW:!.Id Yf/J. khfll j l llh;u., segala kaur:1 kafir i tu tio..J
bis oati~ Demikianlah IZ Elenjad:i, raja besar karena khar.is
J:J.a .. IZ menjadi raja besar atas limpahan kasih sayang
dan karunia serta kesuksesan dari Tuhan lewat perto
longan, bantuan, dan segala kemudahan. Dari masalah utama yang diungkap dalam HIZ tam
pak bahwa kebesaran IZ ·di j alin dala11 · kisah pengislam
c:m. Pengislal'ilan yan~ dimaksudkan dalam I-IIZ adalah mengikuti ajo.ran Islam dengan landasan idealnya syahadat yang berbunyi : Bertuhan All~ bernabi Ibrahim
Khalilullah . Penyabutan formul syaho.dat terdapat pa
d~ pentahbisan setiap orang yang sadar terhadap ajar-' an Islam dan pada penberi tahuan ten tang maksud keda
tangc:m pada ter.1pat-teE1pat yang dikunjungi IZ.
30
Kejelasan t3 rh~dap Islruu yang diserukan oleh IZ dapat dibaca pad~ bagian teks yang melukiskan saat IZ sadar
kembali darl kemurtadannya.(h.l51 - 152). Hal Y~!g YeLarik di siniadalah bahwa nabi yang
disebutkan sebagai ikutan umat manusia bukan Muhw~mad
seperti y~!5 Qi kenal pada ajaran Islam saat ini, me
lainkan Ibr~hiY. Kejelasan tentang Ibrahim sebagai nabi ikutan t 3rsebut disampaikan oleh Tuhan sendiri. Di-., se bu tnya b~'"lwa Ibrahim se bagai kekasih Tuhan karena ia
menyembah l~ha~ dengan ikhlasnya., karena sabar waktu
menerima c:>baa.:J. C.ari Tu?annya, karena merasa syukur atas karuni~ya, karena menghancurkan kekafiran demi
memperoleh ~eredlaanNya, dan akhirnya karena menyuruh
manusia di sel~ruh bumi untuk .beribadat kepada Tuhan b (h. 6-7).
Islam yru:g demikianlah yang diserukan IZ dengan
berhasil o K3 berhasilan di .dalam pengislaman itulah yang melata~belakangi pandangan dan pemecahan atas masalah IZ raja beEar. ·
3. Alur ~
Suatu ~eks , pada umumnya ~ mengandung beberapa pe
rist1wa. RaJgkaian susunan peristiwa itu membentuk sat~ kerangka yang da l am pendekatan literer disebut alur ceritao Hu~~ngan yang menjalin kejadian-ke j a dian tersebut beru?~ t-ubungan sebab akibat.
Dalam 3trQ~tur teks, alur merupakan satu unsur yang ikut membina keutuhan struktur. Dalam kerangka alur i tu s e:J.diri uni t-uni tnya mempunyai fungsi tertentu sehingga tidak dapat dilepaskan begitu saja. 3S)
31
Maka penangkapan alur dilakukan dengoo mengaturnya se
bugai jalur yang menggambarkan tema yang menjadi masa
lah utamanya. Seperti diketahui bahwa penyajian yang
berhasil apabila alurnya fungsional dan potensia l,. Berpangkal dari rumusan pengertian alur tersebut
di a tas, dapat disebutkan. bahwa pengaturan dan penyu
sunan kej adian-kejadian dalam HIZ menunjukkan desain
sistematika yang lurus, · artinya berpangkal pada pe~mulaan, berlanjut di tengah, dan berujung pada bagian
akhir cerita. Disain alur itu menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa yang ada disusun mengikuti · arus waktu kejadian. Sebagai satu teks yang mengungkapkan kebesaran seorang raja, secara terura~ maka al~r yang dipandang menunjang penyfu~paian masalah tersebut adalah
• alur lurus~ Dengan alur lurus semua peristiwa dapat ~iikuti ~ seperti mengikuti kejadian ·peristiwanya sendiri. Mengingat bahwa cerita IZ berupa kisah ' perjalanan, maka berita kedatangannya dan penerimaannya di sesuatu
tempat perlu dikisahkan secara berturut-turut rnengikuti
kronologi perj alarJ.rumya, Kejadian ya.ng · lebih dahulu di
ikuti oleh kejadian berikutnya, dan menjadi sebab ke
jadian selanjutnyao Kejelasan atas alur yang dipilih bagi HIZ tampak pada bagian pengislaman di Andalus yang . oleh IZ dikatakan sebagai barometer keberhasilan selajutnya . Oleh karenanya langkah pertama harus berhasil
dengan baik , HIZ yang mengungkapkan IZ sebagai raja besar, di
mulai dengan kisah Adam m<musia pertama, penurun manusin di dunia ini, termasuk manusia IZ. Dengan ini IZ
akan ditampi lkan sebagai tokoh duniao Bagian pembuka yang diisi dengcm kisah manu$ia
pertam~langsung ~iikuti dengan penyebutan silsilah raja-raja yang merupakan nenek moyang IZ.
32
Dalam geneelogi tersebut telah disebut-sebut berita
tanda-tanda akan datangnya raja besar IZ. Berturutturut dimulai pada perkawinan neneknya yang terjadi
antara bapak dan anak wanitanya sendiri. Keadaan ber
lanjut dengan keistimewaan anak yang dilahirkan dari perkawinan yang luar biasa tersebut 1 ialah kisah penghanyutannya di sungai, dan kisah kepahlawanannya meng
hadapi musuh yang berkekuatan besar. Cerita keistimewaan berlanjut pada peristiwa perkawinan sang pahlawan dengan seorang puteri raja yang berpenyakit bau busuk mulut yang hanya dapat sembuh dengan sejenis daun yang
namanya kelak menjadi nama Iskandar. Keluarbiasaan itulah yang mengantar kelahiran tokoh utama.
Iskandar sebagai putera raja besar di Rum1 menda
pat didikan seorang guru yang istime~a, ialah Aristoteles1 maka kisah kedewasaan Iskandar di bawah asuhan pendidik yang istimewa itu diletakkan mengikuti berita kelahirannya. Sementara Iskandar mencapai masa kematangannya,kakeknya meninggal dan dialah yang menjadi peng
gantinya. Naka kisah berlanjut dengan cerita Iskandar memangku tampuk pimpinan. Sebagai penguasa besar ia tidru~ boleh menunjukkan kebergantungannya kepada yang lain. Untuk itu maka cerita bersambut pada kisah Iskan
dar menolak pembayaran upeti kepada raja Babil·, raja ./ ya ng pada waktu i tu dipandang raja terbesar di dunia.
Tentu saja penolakan itu akan menimbulkan peperangan.
Dalam peperangan yang dilukiskan pada bagian berikutnya Iskandar mendapat kemenangan. Iskandar yang berhasil menang terhadap raj~ besar Dara tersebut menjadi
mabuk kebesaran. Maka kisah berlanjut kepada cerita
Iskandar dalam keadaan mabuk oleh kemenangannya di mana-mana. Ia melupakan ajaran-ajaran moral di dalam
agamanya. Ia tergoda oleh syaitan.
33
Selaras dengan masalah utama . yang dikemukakan, kisah Iskandar mabuk kebesaran dan tergoda oleh ' syaitan di
ikuti dengan kisa·h penyelamatannya kembali dari goda-:
an tersebut. Inilah kisah-kis~h yang mengawali cerita perja
lanan Iskandar ke belahan bumi barat dan ke belahan
bumi timur. Setelah kembali sadar ia bertekad akan mengislam
kan seluruh penduduk dunia. Untuk itu cerita berlanjut dengan kisahan pengislaman negeri satu persatu, dimulai dari tempat yang dekat dengan negerinya yang disebutnya Rum Raya (dalam teks : Rum al Akbar). Perjalanan . diteruskan ke Andalus, negeri asing pertama~
Oleh karenanya disebutkan bahwa keberhasilannya di Andalus inilah menentukan keberhasilan perjalanan di tempat-tempat berikutnya.
Kisah perjalanan yang telah dimulai itu berlan-. . jut kenegeri-negeri di belahan bumi barat dan diteruskan ke negeri belahan timur. Satu persatu diceritakan
negeri-negeri tersebut mengikuti jalan pengislamannya. Kesempurnaan riwayat perjalanan Iskandar dapat di
kenali dari bagian akhir cerita yang berupa pernikahannya dengan puteri raja yang telah dikalahkan ialah puteri Nurulaini.
Apabila pengamatan dilakukan 1ebih jauh, maka dalam wacana kejadian-kejadian yang terangkum dalam kerangka penceritaan yang lebih besar, terdapat rangkaian kisahan yang menjalin kejadian-kejadian dalam susunan sebab akibat. Kerangka susunan kisahan itu kelihatan keajegannya pa da setiap peristiwa pen~islaman. Keajegan kerangka susunan kisahan itu menunjukkan pemal-caian yang memcla. Dengan adanya pengulangan atau persejajaran ini dapat diketahui bahwa HIZ merangkum
beberapa unit pertumbuhan kisahan. · '
34
Kejelasan terhadap jenis alur yang dipakai, ia
lah alur l urus, dapa t diperoleh denga11 mengikuti struk
tur kisnhan yang telah disajikan di depan.
Sebagai satu unsur struktur cerita , penokohan
mempunyai peranan yang pen tin g.. Dialah pendukung t~ma
yang amat 1.nenonjol .• I-Iakekatnya penokohan dalam suatu
cerita adal ah pemberian fungsi kepada tokoh-tokoh da
lam c eri ta yang berupa tindakan yang di ten tukan men_u-
ru t sudu t pan dang maknanya dalam sa tu rangkaian tindak
an)9) Naka penokohan dalam satu struktur bersifat e
sensial~ Tokoh berperon sebagai peserta (: ~~£~i~~~~1t),
sebagai pendukung fungs~ jadi tidak sekedar pelaku
lakon ( : .h~:;Lng) sajai Lj-0)
Dala;:n HIZ penampilan tokoh tampak jelas mendukung
fungsi ya-::J.g di tebankan kepadanya. Judul teks yang jelas
jelas berbunyi 11Inilah HIZ ,. ••• 11 menunjukkan bahwa penrun.
pilannya IZ adalah sebagai ·-tokoh yang diutamakan.
HIZ yang ;:e rupakan t ·eks besar, tokoh-tokohnya pun
banyak. Penam::;;ilan tok,oh-.tokoh l a in dengan di b~_ri
fungsi tertentu tidalt l .ain al..:an menonjolkan tokoh uta
ma sesuai dengan masalah utama yang dikemuka~an. Be
berapa pe~ampilan tokoh dengan peran dan fungsinya,
yang relatif besar, al-tan dapat dipahami dari _pembica
raan be riku t •
. ~pkog .~an dca.r_:
Judul cerita telah mengisyaratkan bahwa HIZ meno..,..
koh utama~an IZ. Disebutkan bahwa Iskandar adalah anak
sulung raja De_rab. Nc:una Iskandar diambil dari nar11a daun
35
yang telah 1:11enyembuhkan penyaki t i bunya. Gelarnya yang
berupa 11 Zulkarnain11 dilekatl<>:an kepada namanya karena beberapa hal. IZ telah berhasil menguasai dua belahan.
I .
bumi, barat dan timur. (h. 214). IZ dalam perjalanan-
nya mendapat dua biji permata yang kemudian dibuat 2
tanduk, (h.L~7b), satu peristiwa yang cocok dengan arti gelar te·rse but ialah 11 yang mempunyai 2 tanduk 11 • Gelar terse but juga di taksirkan sebagai yang telah menakl,uk
kcm Jabalsa dan Jabalkaf. (h-.. ~476) - .
IZ yang berperfu! sebagai raja besar mendapat fungsi dalam cerita melakukro1 tindakan-tindakan yang menuju kepada kebesaran dirinya. Kebesaran yang sudah diberikan pembayangannya pada saat sebelu11 kelahirannya, muncul pada tindakan IZ pertama kali saat ia mulai menduduki tahta kerajaan Rum, ialah dengan menentang raja Babil raja terbesar, yang menguasai kerajaan Rum -sebelumnya. Ketika disampaikan tagihan upeti oleh raja Babil (waktu itu : Dara ) Iskandar menolak , _bahkan menjawabnya dengan tantangan perang, (h. 206) perang yang
akan mengantarkan kesempurnaan kebesarannya. Sebagai - .
raja besar, ia dilekati sifat-sifat kesempurnaan, sifat
idaman bagi seor<'.mg raja, di antaranya sifat tegas. Ketegasannya dapat dilihat pa da peristiwa menghadapi raja Andalus yang sebelum menerima keterangan tentang tujuan IZ telah mengirim:. persembahan. 11ak.a persembahan itu tid~~ diterima sebelum IZ tahu bahwa raja Andalus dengan segehap rakyatnya menyatakan kesediaannya menerima maksud tujuan IZ. (h. 160-161). Sifat yang lain adalah dermawan. Setiap orang yang sudah diislamkan, dan yang sudah dipandang berjasa, selalu menerima hadiah dari IZ. (h. 270, h. 722). Disebutk~ bahwa kedermawanan IZ mengagumkan raja-raja lawan. (h. 560).
36
Seperti dikatakan di depan,bahwa kebesaran IZ adalah karena kharisma yang dimiliki, kharisma yang diperoleh dari Tuhan Allah. Selaras dengan hal tersebut, mru~a kebergantungannya terhadap kharisma senan-
1
tiasa iuuncul. Seperti dimaklumi kharisma tersebut di-
kantongi oleh Khidlir , pembantu setianya. Mrura kese
lamatan Khidlir senantiasa diperhatikan oleh IZ~ terutama di saat-saat ada di daerah atau sedang berhadap
an dengan m~suh-musuh yang dipandang kuat, misalnya penguasa Jabalsa; penguasa Habsyi; dan penguasa negeri .syam.
fvlengingat peranan kharisma bagi Iskandar amat besar, maka kejelas~ atas peranan IZ dapat diperoleh dari pembicaraan tentang peran dan fungsi penyampa~
dan pembawa kharisma Tuhan bagi IZ, ialah Khidlir.
IZ muncul dengan peran sebagai raja besar. Kebe
sarannya dibawa oleh keberhasilannya menaklukkan sege
nap penguasa. Dari amatan yang dilakukan tampaklah bah
wa fungsi membawa keberhasilannya, dibeqankan kepada
tokoh Khidlir, karena Khidlirlah yang d,iserahi me:tnbawa kharisma, sumber keberhasi la:p. tersebut~
Khidlir menyebut d:irinya se'Qa gai anak Nalkan, a
nak Saleh , anal.t Arfaknsyad, a..na.k Sam, anak Nuh. Secara deskriptif dilukiskannya bahwa Khidlir seorang muda yang baik rupawan seperti bulan purnama, bijaksana, dan berperi yang baik. (h. 128).
Hunculnya Khidlir mengisi fungsi terse but karena · wahyu 1uhan yang memerintahkannya untuk mengingatkan IZ dari kemurtadannya. Dia juga yang diperintahkan Tuhan untuk menemani dan mengesahkan kebesaran IZ. (h. 153).
37
Untuk melaksanakan fungsi yang besar tersebut Khidlir mendapat kemampua.n yang luar biasa. Ia dapat berjalan di laut seperti di bumi. (h. 128). Ia mempunyai ke
mampuan berbahasa segala bahasa di dunia. (h.207). Doanya selalu dikabulkan oleh Tuhan. Anugerah kemam
puan yang luar biasa tersebutlah yang memungk~nkan Khidlir mengisi fungsi penampilannya dalam cerita, yang secara terperinci disebutkan sebagai menteri IZ, peng
hulu segala tentara, panglima perang, penunjuk jalan,
dan pelaksana sebenarnya dari ekspedisi IZ. Dialah pula yang menyempurnakan pengislaman dengan jalan menahbiskan 1nereka dalam bentuk ucapan syahadat, dan mengajarkan syariat agama. (h.246, h.L!-30). Khillirlah yang menyisihkan segenap halangan dan hambatan bagi perjalanan IZ. Hal ini dapat dilihat m:i.,salnya pada kasus· Nakfanus yang dimusn~hkan olehnya; pada peristiwaperistiwa melenyapkan bencana musuh, misalnya dengan membalikkan lemparan pandahan kepada musuhnya, ialah pelemparnya sendiri. Kemampuannya berbahasa menurut
bahasa penduduk yang didatangi menghancurkan mental musuh sehingga jalannya penaklukkan menjadi lebih mu
dah. Dikabulkannya semua noa yang dipanjatkan oleh Tuhan di saat-saat mengalami kesulitan yang memuncak, membuat lawan IZ hancur berantakan.
Dari peristiwa-peristiwa yang dilukiskan dalam kisahan-kisahan pengislaman tersebut dapat disimpulkan
bahwa Kh~dlir hakekatnya adalah tangan Tuhan, Ia bertindak atas kehendakNya, Ia dapat melaks.anal'\:an perin
tah atas pertolonganNya. I n membawa kemenangan IZ karema bantuan dan pertolonganNya. Ia lepas dari bencana juga atas pertolonganNya. Mru'\:a Khidlir bagi IZ sebagai nyawa bagi tubuh . IZ. Demikian besar peranan Khidlir sehingga dapat disimpulkan oleh lawan-lawan
38
IZ bahwa hakekatnya yang dipandang membahayakan lawan
lawan IZ tersebut bukan IZ sendiri, melainkan Khidlir
(h.378~379, h.732) Pembicaraan penokohan Khidlir akan menjadi sempur
na dengan me~gungkapkan tokoh-tokoh pendukung yang
lain terutan:a -bokoh makhluk halus seperti Nalaikat, jin, dan syaitan . Nalaikat Jibril dala!'il teks berfung
si sebagai perantara, pembawa wahyu Tuhan untuk disampaikan kepada Khidlir. Tokoh Jin berfungsi membantu dengan memberi keterangan yang diperlukan. Tokoh sya
itan dan Iblis mengisi fungsi penggoda, penggoda yang besar. Ada kesan bahwa makin besar godaannya makin besar arti kharisma yang dibawa Khidlir. Keampuhan Khidlir disebutkan dengan lukisan kisahan yang menunjukkan ketidak mungkinan para penggoda tersebut untuk bertatap
muka dengan Khidlir •
.'r.Q.~OJ:}. Dq!..§. .9-8..T.!. .12.§..h_At@s._~-neM1J_Cll3..§. .lf.l.:i-J1
Pena~pilan Dara dan penguasa-penguasa lain mengisi fungsi menambah kesan besar pada IZ .•
Da r a yang waktu disebutkan sebagai pengganti raja besar di dunia (:Da rab) menguasai segenap kekuasaan.
Dengan dikatakannya DarR oleh IZ maka bergeserlah ke~ kuasaannya kepada IZ. IZ memegang supremasi dunia~
Tokoh raja-raja. lain mempunyai fungsi semacrua
Da r a . Oleh karenanya mereka diperankan sebagai pengu-' asa yang mei.Tlpunyai kekuasaan be.sar, rakyatnya banyak
dan sejahtera, daerah kekuasaannya banyak. SeJbagai akibatnya perlawanan yang dilakukan 3ru1gat sengit, Namun bagaimana pun serunya pertarungan i~~ yang terjadi akan membuat kemenangan pada pihak IZ.. Apabila mere
ka telah takluk dan ber~ikap hormat, serta suka membantu kepada IZ maka nyatalah dan sempurnalah kebesar
annya.
'.
39
Dari pembic.araan tokoh-tokoh ·penunjang dapat di
ketahui bc.hwa ::;)ar tisipasi mereka dalam cerita akan memperbes~r ~e3a! kebesaran raja rz.
· · DengEn demL··Can dapat disebutkan bahwa pemberian
peran ·dan pengisiE.n fungsi kepada tokoh-tokoh yang di
tarnpilkan a.m.atlah esensial sebagai unsur per.abangun
teks HIZ, seba.g::ti aatu struktur •.
V. IIIZ NENURUT PANDANGAN MASYARAKAT Tl{ADISIONAL
I. 1:0.Jldang@. __ J1<is.,Y._q,_raka t Q).:~di?J-.Q~.M le.n tan_g tokqJl
P?.n.g_ua.;t<!
Nenek moyang bangsa Indonesia yang menciptakan masyarakat tradisional telah meninggalkan rekaQan buah pikirannya dalam naskah sebanyak -5000 buah. Peninggalan yanig menyimpan kandungan isi yang mempunyai jangkauan luas mencakup seluruh aspek kehidupan. Di samping itu naskah-naskah itu juga mempunyai cakupan geografis yang cukup luas, Di samping meliputi daerahdaerah yang menggunakan bahasa Melayu seperti di Sui matra, dan Semenanjung, juga Jakarta, pantai utara Sulawesi, pantai Kalimantan, dan kepulauan Haluku.
I:nj_ bor~.rti penyvbut::',n daerah yang a.mat lu2..s. 4l) I.'Taskah-naskah yang menjadi sumber informasi yang
kaya tersebut mernberi petunjuk bahwa bangsa Indonesia dahulu pernah menjadi bangsa yang jaya, berkuasa di belahan bumi yang mempunyai kedudukan penting dalam percaturan kekuasaan dunia. ,Dari bacaan peninggalan
mereka dapat diketahui bahwa kejayaan bangsa Indonesia dahulu adala~ karena pemimpin negerinya yang rnerupakan penguasa yang tangguh, pandai, bijaksana, berwibawa, dan ditaati, serta dipatuhi segala titahnya. Di balik kesan tersebut terbetiklru1 satu konsep berpikir masyara..l-cat tradisional bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan suatu bangsa, hakekatnya adalah karena adanya situasi y~ng berimbang ru1tara unsur-unsurnya. Bagi mereka pembawa keseimbangan tersebut adalah fak- , tor kekuasaan.42) Nenurut mereka rajalah sebagai penguasa negeri yang menduduki posisi sentral dalam masyarakat. Maka pengetahuan terhadap peranan raja de
ngan kepemimpinannya akan memberi informasi yang diperlukan dalam menyingkap tabir keberhasila~ masyarakat tradisional dalam menciptakan bangsa yang jaya.
40
41
Pada masyarakat tradisional, kekuasaan merupakan pemikiran sentral.44) Dalam menentukan keberhasilan .
penguasa negeri yang terwujud pada diri raja. Faktor
yang menjamin terpeliharanya kekuasaan adal ah kekuatan. · .Seorang penguasa negeri, atau raja, harus mempu
nyai k ekuatan atau kesaktian. Raja yang berkekuatan berarti mempunyai kesanggupan untuk memberi kehidupan
dan berar ti i a mampu memelihara satu kerapian yang sempurna dan mengorganisirnya dalam tata aturan yang sempurna. Untuk keperluan 'itu raja harus mempunyai kekuatan. Nalo\:a beberapa cara untuk menciptakan raja yang berkekuatan terse but perlu di tempuh. · Dikatakan yang dapat menjadi raj £1. adalah orang yang mengandung keluarbiasaan dan keistimewaan. Misalnya kekuatan yang diwarisi lewat ~aris pernenekannya. Oleh karena itu rajaraja yru1g kuat ada dalrun garis genealogi tokoh-t~koh
kuat. D~la.11 kar.y.a tr.a disional peran genealogi penting. Berdasarkan konsep bahwa raja harus mempunyai kekuatan, kekuatan yang diperluka.n untuk terpeliharanya pE!rimbangan struktur sosialnya, mruta kekuatan raja harus senantiasa terpancar. Sebagai akibat dari pandangan tersebut :make.. raja haru? senantiasa ada di istana . Ha ja tidak pergi ke mana-mana. Yang bergerak ke manamana adalah pembantu setianya, yang dina but dengan . ja···
batan : wazir, atau patih. Haka raja harus selalu di-darnpingi oleh ortmg yang bergerak. 45) . .• 4,
Kekuatan r~ja dapat ditambah dengan penyebutan ge
lar. l'Ienurut pandangru1 masyarakat tradisional gelar di. pandang juga sebagai sumber kekuatan. Oleh karena itu raja perlu diberi gelar. Tambahan kekuatru1 senantiasa dilakukan. Untuk i tu diciptakan jabata1;1 dalam istana
,-
yang berupa pendeta bahasa. Seo:rang pendeta bahasa ber-tuga s memelihara dan meningkatkan kekuatan raja dengan menuliskan pustaka istana yang pada saat ini dikenal dengan teks tradisional.
42
Satu pengukuran atas kekuatan yang dipandang optimal bagi raja ialah raja dapat menciptakan negeri yang subur, makmur, stabil, dan megah. Sering kadar kekuatannya dapat diukur dengan kemampuannya meresap kekuatan penguasa negeri lain. Dituntut kepada raja suatu tindakan yang tepat 46) , karena kalau tidruc demikian,
keampuhannya akan surut dan akan goncanglah struktur sosialnya. Biasanya kemunduran keampuhan kekuatan- raja tampak pada kekacauan-kekacauan dunia alamaiah. Misalnya wabah, penyakit, banji;r: juga pada keadaan sosial yang tidak baik, misalnya pencurian, nafsu tampak angkara murka, dan adanya pembunuhan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa raja sebagai penguasa negeri harus mempunyai kekuatan yang stabil, yang terpelihara, dan yang senantiasa ditingkatkan untuk supaya tercipta negeri yang sejahtera dan jaya kekuasaannya. Senantiasa d.ijaga untuk menghindarkan negeri dari keadaan yang kacau, dari bencana, penindasan, dari nafsu tamak angkara murka, dan pembunuhan-pembunuhan.
Hasulmya satu paham atau ajaran agama ke dalam suatu masyara.kat, a.kan mewarnai tata cara kemasyarakatan. Apabila pada agama Katolik, terdapat istilah kharisrna yang rnenunjuk pengertian . anugerah l~esuksesan dari Tuhan yang diberikan kepada seorang atau sekelompok orang yang dikehendakinya,47) rn.aka demikian pula pada agama Islam.4~) Pada saat agama Islrun masuk ke dalam masyarakat tradisional, konsep kharismanya terbawa juga dan ikut mempengaruhi pola berpikir yang telah ada tentang tokoh penguasa negeri yang disebut raja. Kharisma yang dikatakan datang dari Tuhan menjadi sumber kekuatan dan keampuhan raja. Dengan kharisma dari Tuhan Yang Maha Kuat, dan Maha Kuasa itu, se9rang raja dapat berbuat segalanya, tercapai apa yang diharapkan.
LJ.-3
'l'erhadap konsep lama ten tang penguasa negeri, ma
ka kharismo.. d3..ri l'uhan itu menempati posisi 11kekuatan 11 ,
yang h a rus di -niliki oleh seorang raja. Dengan kharisma~
nya raj a mencipt~~an masrarcl~at yang sejahtera, n egara
yang j aya , kekuas.aan yang mutlah: dan tunggal di muka
bumi ini.. Selu ruh. kekuasaan yang ada berpusat pada ne
gerinya. Kege:rinya menjadi pusat bumi, ·yang lain ada
di pinggiraL. · Eebaliknya surutnya kharisma akan mem
bawa benca.na _:pad-a negara dan masyarakatnya. Haka demi
kian pulalah raj s_ harus selalu dijaga kel:mgsungannya
untuk mempercleh anugerah kharisma tersebut.
Jvi_asyaral;.at ~ama Indonesia yan g sudah mengenal aga~
ma Islam r:1entunyci ga1.abaran tei1tang raja, yang dinyata
kan secara ekspli si t dalam naskah lama yang bernalila
Adat Raja-ra.::a j:-~~l ayu. Dika t ake..n balwJa seorang menja-, di raja a dalah ~tas perkenan 'luhan. Sebagai raja ia
bertugas men jaga dan memelih ara rakya tnya dal 0m keadaan
yang sejahtera , wahagia , dan da~mai.
Untuk itu raj~ ~anugcrahi kekuatan yru1g disebutnya se
bagai 11 tuah1i. Maka ia harus berkuasn dan harus diikut
segala titahnya. Sebac;ai tanda tua hnya, raja berdaulat
di mana-mana dan ka:pan saja. Tiaj a yang berdaula t senan
tiasa menjadi s~npati dari segenap warganya , dipatuhi
segala ti tah:J.ya. 1-i.aka ma.stlUrlah kebesaran raj 2. ke selu
ruh negeri. Sf e ge:-i~negeri l a in ikut tunduk kepadanya ,
karena terserap kekuatannya. f.'!akin l ama makin besarlah
kerajaan dan ne§:€rinya . Pacl-3.. rJusyarakat tradisional ra
ja yang :rr:eD...puny3.i kedaulatan yang besar tersebut dike
nal denga n ~t j a , Ba.hari.
44
2. Jii.]. :Q§JttAL~l1 .9J ~.!'.§. .lll~~..J:gJ'_gJ.~§..t. i_r:El.<!:ho?..:i,..Q...~0.l
HIZ adalah satu karya sastra, ciptaan tertu~is dari s.atu teks. Dalr.w1 · du11i a sa.stra l aw.a ciptaan sastra
t l . , . , · ,. · · · 1 • • 49)u d t ll.. •• l c o.c..:u .;.::J...::m o.J...s o 1J1.n; JU ga ir.a.rya J...s-c.m .:;~ . . £en .apa
balTw.:.. penci:9ta2..n s a st.ra tuli s ::_;2.da m.:::.syar eJr.at lama men-....... - . . . . jadi monopoli istana~ mudah dimakl.m1i mengingat babwa kebudayaan tulisan sengsn segala konsekwensinya hanya
dapat diperoleh dan mungkin dapat terjadi di istana
saja. Di istana send~ri, adanya jabatan pendeta bahasa
yang bertugas menciptakan karangan-ka rangan, memang diperlukan. !Vlaka dapat dimengerti bahwa munculnya HIZ sebagai karya sastra istana dirasakan sebagai satu ke
butuhan. Seperti dimaklumi bahwa fungsi karya-ka rya pende
ta bahasa di istana tersebut adalah untuk menambah keku
atan sang raj a yang diperlukan untuk terciptanya masyarakat yang berbahagia. Nelihat isi teks dan peresapannya pada karya-karya istana yang l ain, dapat diinengerti bahwa diciptakannya HIZ terkandung maksud menunjukkan kebesaran raja-raja dahulu dan ' sekaligus memberi-
' kan legalisasi kekuasaannya dengan cara mengisi fungsi menambah kekuatan sang penguasa •
. Kedua rnaksud penciptaan tersebut dapat dibac.a pa
da suratan teks HIZ. Pada maksud lr.edua , ialah kepentingan legalisasi., pembacaannya pt~~u pemahaman atas situasi historis yang ada pada saat munculnya HIZ. llienuru t beri ta se ja_r ah HIZ yang diperkirakan harus sudah ada pa da abad 15 1'1 , ~ karena bagiannya dimua t dalam
Sej~rah Melayu yang tertulis a bad 16,- merupalr.an karya istana yang sudah mendapat coral-r. Isl am. HDka pandangan tradisional yan g tertuang dalam ILJ;Z pun sudah mendapat corak Islam. Konsep-konsep Islam, kisah-kisah serta fcrmul-formul yang biasa dijumpai dalam Islam bermuncUlan di sana sini dalam rnz.
'
45
Maka wajarlah apabila keadaan demikian dapat menimbulkan kesan bahwa HIZ menokohutamakan seorang pahlawan Islam yang bernama IZ. 50) .
Munculnya kharisma pembawa keberhasilan yang juga membuat IZ sebagai raja besar,- yang disebutkan bersumber pada Tuhan Allah-, memperkuat kesan tersebut. Dem~kianlah kebutuhan legalisasi pada waktu itu disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa historis yang ada~
HIZ .dalam menokbh utamakan IZ menampi~kannya sebagai seorang penguasa negara, sebagai seorang raja besar. Penyebutan yang selalu diberikan kepadanya adalah penakluk negeri belahan bumi barat dan belahan bumi timur. Bahkan disebut sebagai raja terr~sar kedua.
Sebagai raja besar, IZ harus mempunyai kekuatan yang besar pula. Kekuatunnya sebagai seorang raja da• pat dilihat pada manusia IZ sendiri. IZ ditampilkan dalam rangkaian garis keturunan orang kuat-kuat. Apab:j_la penyebutan genealog:"'. oleh masyarakat tradisional di~ pandang dapat menambah kekuatan raja, maka penyebutan genealogi IZ yang menunjuk kepada tokoh-tokoh kuat, a~~ memperkuat kesan besar kepadanya, Kekuatan dan ke~ besaran IZ dapat juga dilihat dari ke~ampuannya meresap ~ekuasaan raja lain (:Dara) yang waktu itu memegang supremasi dunia. Dengan demikian supremasinya berpindah kepada IZ. Sebagai tanda kebesarannya dapat
·dilihat dari keadaan negeri dan rakyat yang dipimpinnya. Dikatakan bahwa pada waktu IZ menjadi penguasa RUm, bangsa dan negaranya sejahtera, makmur, dan bahagia. Ini memberi isyarat bahwa, sebagai raja, IZ mampu memelihara satu kerapian yang sempurna.
Kekuatan IZ ·sebagai raja, bertambah-tambah dengan melekatkan gelar Zulkarnain, yang berarti "yang mempunyai dua tanduk 1', pada namanya. Makna yang dikandung dan pemakaiannya terus menerus melekat pada nama Iskandar, menambah kesan kuat kepada IZ.
46
Sebagai' penguasa negeri yang diharap dapat menciptakan masyarak~} yang b~~bahagia, ia harus menjaga dirinya
... ' .·. terhadap hal-hal y~g membawanya ke arah menyusutnya
kekuatan•Ia harus berhati-hati dalam l!!emilih tindake.n. Maka ia harus bertindak tepat_, harus bersikap tegas
~ . dan keras, r~ menghukum orang yang be!'buat salah meski:puh · i tu ternan kari bnya sen!iiri ( :Nakfanus), a tau orang yang telah berjasa kepada dirinya karena telah menghancurkan lawannyu (: 2 orang pembunuh Dara). Suatu ketika IZ lengah dari peranannya sebagai penguasa dan pengayom rakyatnya, maka goncanglah ke.rajaannya.. Hal ini dialami IZ pada waktu mabuk kebesaran lalu murtad.
Namun untuk kembali kepada fungsi yang dibebankan ' ~
kepada tokoh ~Z, maka tidak lama dari murtadnya itu DZ kembali sadar dan menebus kealpaannya dengan satu tekad yang menuntut konsekwensi besar ialah penaklukan ke seluruh bumi.
Penguasa negeri yang didatangi IZ adalah rajaraja yang besar dan kuat pula. Tanda kebesarannya ditampilkan oleh luk.isan rakyatnya yang banyak, makmur, sejahtera, dan bahagia; bala tentara yang kuat-kuat; dan daerah yang amat luas. Kiranya di sela-sela kebahagiaan tersebut masih terselip satu kelemahan yang berupa keimanan yang dipandang sa.:ah menurut norma IZ, maka penguasa yang besar dan kuat itu pun akhirnya harus tunduk kepada IZ.
Apabila keadaan pimpinan negeri tidak baik, karena dipandang menyimpang dari norma yang seharusnya, m~a dilukiskan keadaan negeri kacau, ra.)anya lalim dan angkara murka. Raja-raja setempat yang mendapat sifat demikian memberi isyarat akan adanya ketidakberesan pada raja dan rakyatnya.
47
Ketidakberasan it~, dikatakan, sebagai akibat dari akidah mere~a y~g tidak cocok dengan yang dibawa rz.
Mengin gat p<:hl1dangan masyarakat tradisional bahwa karena raj~ harus selalu ada di tempat,- dengan kepentingan te~ya ?ancaran kekuatan-, maka pekerjaan raja yang meinbutuhkan pergi ke luar dari tempatnya,, dilakukan oleh perdana menterinya, bukan rajanya sendiri. Demikianlah IZ yang bermaksud menjalani negerinegeri untuk :!telakukan pengislaman, ternyata yang melakukan pengislanan itu bukan IZ sebenarnya, · melainkan
Khidlir, ·t-okoh y3ng berperan sebagai perdana menterinya. Maka adanya Khidlir terhadap IZ amatlah penting.
Tunduknya .semua penguasa negeri kepa da IZ berart1 bahwa eebagai penguasa idaman, IZ telah menyerap kekuatan yang dirriliki oleh semua penguasa negeri.
Riwayat per j alanan hidup IZ membuatnya tokoh besar, tokor yang Eenjadi harapan bagi raja dan rakyat
_nya, baik waktu itu maupun waktu mendatang. Semua perbuatan, sikapt d~ penampilannya menjadi teladan dan ikutan.
Satu h~ y~g mewarnai konsep keteladanannya adalah faktor keisla.man. Secara jelas disebutkan bahwa IZ diciptakar: Tuhan sebagai raj;;1 besar di dunia ini untuk memperbaiki dunia menjadikannya masyarakat yang hidup dalam keredhaan Tuhan. Maka tugas pokoknya adalab pengislaman.
Dari tugas pokok tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya IZ ?elaku penguasa negeri, hanyalah melaksanakan ananat Tu.han. Maka wajarlah apabila dalam hal ini ia akan mendapat pertolongan mri padaNya. Tuhanlah, ,- levtat k.harism.a yang dibawa Khidlir-, yang akan membawa kebe=has~lan IZ dalam menyampaikan tugas tersebut (h. 128, h. l.:.02).
48
Dalam kharisma ~ang diterimakan kepada IZ terbersit satu pikiran ~ang ber~njak dari konsep Islam bahwa pembawa keberhas:.lan_, pemberi kekuatan, daya, pemberi pertolongan, dan t empat orang meminta hanyalah Tuhan Allah, Tuhanlah yang roonjadi tempat orang meminta, baik orang sebagai raja maupun orang sebagai raky~t. Apabila pada raja senanti.asa diharapkan terpeliharanya kekua terpencarnya ke3aktian, maka pada konsep Islam kekuatan, daya, atau ~esaktian itu hanya dapat diharapkan dari Tuhan. ·.
Dalan pi~i~an tersebut di atas teriring satu pendapat bahwa kek:1a-:an .• Jaya, atau kesaktian, . tidak mungkin dimiliki oleh seorang raja tanpa anuger~ Yang Maha Kuat, ialah Tuhan. Oleh karenanya, senantiasa perlu diusahakan, tergalangnya arus kharisma bagi raja dengan jalan mengiai segala yang di tuntutkan.
Demikiar~a~ kesempurnaan seorang raja digambarkan atas kriter.ia ~ersebut. Dan semacam itulah gambaran tmkoh idola · oag~·m~syarakat tradisional.
Satu pen.yebutan secara tegas .dan j elas tentang ketentuan l::agi se::>rang raja p..ada masyarakat tradisionaJ, dapat dibaca pada teks klasik Adat Raja-raja Melayu; dan teks klasik tersebutlah yang menjadi acu·an bagi penyebutan ido::::.a raja •.
Dari uara~an tersebut dapat diketa~ui bahwa HIZ juga dimakEUdk~ untuk menunjukkan bahw~ raja-raja dahulu adalat ke-:urunan raja besar IZ. Tindakan dan perannya selaku .raj~ besar menjadi telada~, dan idaman penguasa lama.
VI. KESIMPUL.AN
Dari ·an .::.~.li .sis y r.m;.; t el..o~h. cli.l tl! r.uh::o--..n c~:L de:pan ,. cli p;) l~oleh kesimpulan bahwa HIZ sebagai satu ciptaan sastra, menunjukkan satu struktur yang utuh dan bulat atas unsur-unsur pendukung yang dipandang mempunyai peran
· an· relatif besar adal ah tema, alur, dan/ penokohm1. Ber
dasarkan unsur-unsur itulah kesimpulan tersebut diambil.
Dari amatan atas masal ah utarnanya, dapat diketahui bahwa HIZ menampilkan tema .IZ seoran,.g_ raja ,besar
ida.Jlli!r1' ban_gsn .• NasaJ.ah yang diungkapkan dalam menampllkan peran IZ tersebut adalah genealogi, kekuasaan, pemberian g~lar, godaan yang dialami, serta keberhasilannya menaklukkan · raja-raja lain demi kepentingan sekuler dan religius.
Pemecahan· atas masalah tersebut bertolak pada pendapat masyarakat tradisional yang telah diwarnai oleh konsep-konsep Islam. Dari pangkal bertol~ tersebut tersirat satu kesan bahwa faktor kharisma yang diperoleh dari Tuhanlah yang merupakan kunci pembuka jalan segenap kemungkinan.
Penampilan masalah yang dilengkapi dengan pemecahannya itu ditunjang oleh jenis alur cerita yang dipakai. Dari amatan atas peristiwa-peristiwa yang terjadi, diperoleh kesimpulan bahwa penyajian peristiwaperistiwa dalam HIZ ber~urut-turut mengikuti arus kejadian peristiwa itu sendir i. Macam alur lurus demikian mendukung penyampaian masalah utama; karena dengan demikian, pemt::tca dapa t mengikuti keja dian kisahankisahannya seperti melihat keja dian peristiwa itu sendiri.
49
50
Amatan atas tokoh-tokoh yang bermain dalrun HIZ
hanya dilakukan terb~tas pada tokoh yang dipandang pen
ting ialah tokoh ut.::unanya '(IZ), tokoh pembawa ke_berhasilan, dan tokoh.tokoh pendukung kesan bes~r ialah to-
' koh lawan. Dari analisis peranan beberapa tokoh saja dapat
diperoleh kesan bahwa penokohan mereka menunjukkan unsur struktur HIZ yang fungsional dan potensial dalam
membina ·keutuhan untuk menampilkan masalah yang akan
disajikan • . Kebesaran IZ sebagai penguasa negara dibuktikan dengan keberhasilannya meresap kekuatan lawan. Semua lawan menjadi tunduk tak ada kecualinya. Penampilan keberhasilannya ditopang oleh munculnya tokoh pembantu, terutama tokoh Khidlir yang merupakan nyawa bagi tubuh IZ. Munculnya tokoh-tokoh lawan sebagai penguasa negara yang besar, kuat, dan luas kerajaannya, justru akan menambah kesan besar dan kuut pada IZ1 sebagai raja. Hal ini disebabkan oleh kisah akhir perlawanan tersebut, ialah bahwa tokoh-tokoh lawan yang ku-
' at-kuat tersebut padn akhirnya harus takluk, baik da-lam gugurnya tokoh 1awan yang tetap tidak mau takluk, maupun tokoh lawan yang bersedia takluk dan kemudian menggabungkan ·diri sebagai kekuatan yang tangguh bagi
ekspedisi rz. Dari analisis' struktur terhadap teks HIZ, dapat
diperoleh kesimpulan bahwa setiap unsur struktur yang sempat dikaji, menunjukkan adanya fungsi yang potensi'al , esensial,; sehingga melahirkan HIZ sebagai karya besar, besar dalam volume dan mutu. ~ebagai akibatnya karya tersebut populer dalam masyarakat lama.
Penampilan masalah utama yang diduku~g oleh tokoh penguasa negeri yang lahir dari konsep berpikir masyarak:at penciptanya, kiranya menjadi acuan penunjukan tokoh idaman penguasa negeri. Penunjukan secara ekspli-
.•. ~
r
51
sit te~dapat dalam teks klasik Adat Raja-raja Melayu atas ketela danannya menj~di bukti terhadap kesan di atas. Dari kesimpulan atas kajian struktur HIZ diperoleh gamba r an bahwa HIZ mencerminkan pandangan masyarakat tradisional tentang tokoh penguasa~ tentang kri-
. . teria peran dan fungsinya bagi bangsa dan negaranya. Satu gambaran yang umum tentang peran penguasa negeri
adalah menjadi pengayom dan pembawa kebahagiaan rakyatnya. Kemampuan raja menampilkan peran tersebut dimungkinkan oleh faktC'r 11kekuatan 1' .. Maka raja harus mempunyai kekuatan yang sempurna dan menjago. dirinya dari kemunduran/surutnya kekuatan/kesaktian yang telah dimi
liki. Surutnya kekuatan merupakan . bencana bagi rak-yat dan negaru.
Konsep berpikir masyarakat tradisional demikian terpan_tul secara jelas dc~J.am teks klasik HIZ. HIZ me-, rup~an aktualisasi konsep b~~aya nenek moyang ban.gsa Indonesia.
Demikianlah ~apat dik\3tahui babwa hasil· amatan atas teks HIZ secara strukturallah, kiranya, member-sitkan ~awaban atas munculnya khar~~ma pada penguasa lruaa beserta masalah-masalahnya~
0
1) 2) 3) 4) 5) 6) . 7) 8) 9)
10) 11) 12) 13) . 14) 15) . 16) 17) 18) 19) 20) Zl) 22) 23) 24) 25) 26) 27)
CATATAN
Harsya Bachtiar, 1973 : 4 R.J. Wilkinson, 1907 : 24 P.J. van Leeuwen, 1937 R.O~ Winstedt, 1938 c. Hooykaas, 1937 BahrumRangkuti, 1952 F. Douglas, 1938 Zuber Usman, 1956 Khalid Hussain, 1967 Transkripsi ~ diedit dengan edisi kritik, se~
hingga kesalahan-kesalahan yang ada dalam naskah terbawa_. Kesa~ahnn yang ~i:::-:1sa menimbulkan kesulii;an penaha:1an adalah loncatan bagian-bagian naskah. Edwar Jamaris, 1975 A. Cabaton, 1912 Ismail Hussain, ·1974 2 Siti Cahamah Soeratno, 1976 2 J.J. Ra~, ~968 : 133 Liaw Yock Fang, 1975 : 215 Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi, 1958 23 Teuku Iskandar., 19,58 : 14 Teuku Iskandar, 1966 : 24 Edwar Jamaris, 1975 : 20 Naskah no. Ml. 143, tersimpan di Museum Pusat Jakarta J.J. Ras, 1968 : 131 J.J. Ras, 1968 : 123 Liaw Yock Fang, 1976 : 64 Pigeaud, rrh. G. Th. I lewat J .J. Ras, 1968 132. Pigeaud Th, G. n1., 1927 Tardjan Hadidjaja, 1952 : 41 M. Lombard, 1970 : 127
52
53
28) R.~. Wil kinson , 1907 : 24 29) Laffont Bompiani , 1962 : 58 30) Khalid Hussain, 1967: xvii 31) P. Heyer, 1886 32) D. 1..i , Fok.kena, Elrud Kunne Ibach, 1977 20 33) Tojorov, dalam Robert Scholes, 1977 : 143 - 144 34) V, Propp, l 958 : 18 35) Jonathan Culler, 1975 : 192 36) . Jos eph T • Shipley, 1962 : Lt-17 37) Ro-::lert Hamil ton Moor, 1965 :- 334 38) 39) 40) 41)
Jocathan Culler,
v. Propp, 1958 . . Jauathan C~ller, A. Teeuv1, 1961 :
1975 210 18 1975 232 42 -45
42) Be~edict R. O'G Anderson, 1972 : 10 Se:tagai sumber penunjukan konsep tentang masyarak~t tradisional sehubungan dengan tinjau~ atas teks klasik, dalam penelitian ini, menunjuk kepc..<ia hasil analisis yang di ti tikbera titan pada keadaan masyarakat Jawa. Hal ini ditempuh mengingat oleh pengamat sendiri disebutkan bahwa amat~ya dibuat dal~n posisi Jawa di tengah-tengah masyarakat Nusantara. Selain itu juga karena itulah acuan yang diperoleh peneliti yang paling dekat hub~'1.gannya, Literatu:tt- yqng rnenjadi acuan y&ng dimaksudkan tersebut terpakai pada Catatan
nomo r 42), 43) dan 46). 43) Soemarsaid Moertono, 1968 26 44) S.;)emarsaid Moertono, 1973 Lt-5) S:)emars.aid Moertono, 1973 46) Benedict R. 0 1 G Anderson : 27 47) L~rouss~,-1966
48) HAR. Gibb Be JH. Kramers, 1953 49) ~rjan Hadidjaja, 1952 : 41 50) Liaw Yock Fang, 1975 : 1
-----
PAtTAR .I:U .&TAKA
1. Anderson, Benedict R.O'G, Gag_asen .t..§..ntaJlg K~..!'ill..§._sgen
dt_ _dal..§lll Kequ~aan, J~w_g,, Terjemahan dari 11The Idea of Power in Javanese Cul ture 11 ,
oleh Pelayanan Rohani Mahasiswa, Yogya
karta, 1972.
2. Bachtiar, Harsya w., 11Filologi dan Pengembangan
Kebudayaan Nasional Kita 11 , Ceramah Penga
rahan oleh !Coordinator Konsorsium Ilmu-2
Sosial·, Dep. P & K RI pada Pertemuan Pembu
kaan Seminar nFilologi dan Sejarah," di
Yogyakarta, 1974.
3. Bompiani, Laffont, D:i,.,_c,.i:L..Q...llJlai_r.§. .de.§ · l,M.v_r.~~ .9..El. ~
1. ©..§ t f2.I.!l:C§ ' 19 6 2 •
4. Cabaton, A, .Catq_log_ua.J)_Q.gJ.mai~ des J'1an1J...ssri ts .In.<ti...en.~B :i.:ndoc~~.£9~~~ et. malaYO::EQlinesiens de la bib~ioth~gue Na~iq~ale1 Paris~ 1912.
5. Culler, J, .S.t..ructuz:fi=h§.l £9etisAJ.. .§t,.!-uctu;t§.lism
~J:-.P...lilli.§.t.i.G.§ .and .tl:l§ St_g_g.;y: of Li t~.t.:'l,tu.r€l.
London and Henley
Paul, 1975.
Routledge & Kegah
6. Douglas, F. Dato 1, '!the Hanuscripts of the Hikayat
Iskandar_.. n dalam Khalid Husain
H:h_~~a.i ..l?k.a:Q d.9,.~ ._@J_k§..ffi&fu. 19 6 7 ,
7. Fang, Liaw Yock. SeJ..a:r.~h K§.?_Mast:r.S\M. M§}.~u K:J.as:il;t
Singapura : Pustaka Nasional, 1975.
8. Fokkema, D. w. Elrud Kunn_e Ibach, .'JLh.§..9£t_ELs Q.f 1.:i.t§1'..@:ture . in ... t_h_fi .. T.~~n ti_€l..:t..lL..C_e_n t1lr.;t., Lomdon :
c. Hurst & Co, l977.
9. Gibb,HAR and JH.Kramers, Shorter EQc~..J?_~-Bdi....§. ,9.1:
L~~-qm, Cornell U.P. Ithaca New York, 1953.
54
55
10. Had.idjaja, Ta rdjan, [email protected]._ .R?..ticS.-:7.F~4J.~ }1e),aitl. 1952.
11. Hooykaas, C, ~ver ~l~~ Lit~~at~re, Leyden E.Y.
Brill, l-937.
12, Hussain Khalid, !Iik.A-.Yat I,skanct0.r ~ul.~.§J:n..-@j__J1,
Kuala Lumpur, 1967.
13. Iskandar Teu~u, ~£tanU~...§§.l?.tin, Bab II, Fasal 13,
Dewan Bahasa dan Pustaka : Kualalumpur;
1961.
14, Iskandar, Teuku t 11 De Hikaja t At j eh11 , JL§.t.lJ..?.JL<!eltJlE..?Jl
van KITLV, jilid XXVI 'S Gravenhage,
Martinus Nijhoff-1958.
15. Ismail fusse:in,.Th§. Stud_y: pf .Tra9-i.tiQ...n~l .. M<U~ Li t§.J.'~
! Select~d lL~~i~. Kuala Lumpur
Dewan Bahasa dan Pustaka, 1974.
16. Jamaris, Edwar, 11 Iskandar Zulkarnain sebagai asal
Keturunan Raja Melayu dalam nask~ berisi
Sejarah;' dalam ~j,alah dua bulanan .§§..b.sa§.§!. §..@
Ms_u..sA~:t.r:_qq..n no, 31, th. 1975.
17. Larousse, Encyclopedia Generale Larousse, - --~·----· -~ Paris : Librarie Larousse, 1966.
18. Lcmbard, M, Mfln.:n.~~ §.i J!j..st_oir~ ~Alli!f.Lan .. clre. §.i
Mahomet, Paris9 1970.
19. Meyer, P. , .1 ~Al~_ci_:r;:g 1..§. z.m<l~ Ri?Jl§ · Le IJ.:.i.~ ture
.E,:r._ancaise tlQ..Y.§.ll Ag_e, 1886. . .
20. Moertono, Soemarsaid , 11Kerajaan Tradisional di Indo-
nesia11, peram~ p<;.lda S.emii!,a.t: Fil.9_lo.&i 4.sm. .§..uara_:Q. .cJi Yogya~-~1 1973.
21. 7•io ertono_, Soemarsaid , St ate §JlS! ~:11..ili Q.r~ . .:f.i in. ol<l
:Java, New York, 1968.
22. Moor, Robert Hamilton, E..ff..~<;;.lli§. YLr..ttiJJ$, New York:
The Viking Press Inc. 1965.
56
23. Munsyi·, Abdullah bin Abdulkadir , .$ei~t9:h lVI§Ja..Y~ Anotasi ol~h T.D. Situmorang dan Prof.
Tir. A. Teeuw, Penerbit Djambatan, 1958.
24. Pigeaud, 'Ih. G.1'h, Li t.e.r.~tu:r_~ p..f... ..I.s.vka, Catalogus
l<aisonne of Javanese Nanuscripts in thQ
University of Leiden and ~ther Public
Collections in the Netherlands , 1927.
25. Propp, 11I-1orphlogy of the Folktale 11 , dalam I~i~llst.i.C?.
naJ.. .J.O.Rt.:P...Sl .Q..i AmeriSill, J,j_ngtU-_stic.s vol 24, · No . 14., 1958.
26. Ran gku ti , Bah rum, ~'.li!:~ §.~.1 e_:p.~2 i.~J?-..t..§.!l.g ~emq
~~a~ .~ ~.J:.:in , dll. dalrun majalah Hikmah,
:J-952.
27. Ras, J. J. H].Js.0.Y.!3-t. ~-gjM_, The Hague : Hartinus Nijhoff 11Hikayat Ban.djar : A Study in Malay Histo
riography11 ,. Bi bliothec a IndolleStc:Q..,Jl. Konin
klijk instituut voor Taal, Land en Volkunde,
1968.
28 • . Sceheles~ Robert and Robe .rt Kellogg, dalam James 1.
Calderwood and Harold E. Toliver, New York:
Oxford University Press, London Toronto,
P.erspect!yes on fL~tion~ · l96D .
29. Shipley, Joseph T., .lli.Q.:i:i.9Jll3.r.:Y, o:f._llQ.!:_ld .L~te.r;.,atur,Jl,
New Yersey : Littl~field Adams & Co. 1962.
30. Soeratno , Siti Chamamah, L.e Bo]l).an. si'C1l..§..X~dr~ sLans
,le !!lO_nge Il'!al.ai$. , Paris, 1976.
31. Teeuw, A. With the Assistence of H.W. Emanuels. 11 A Critical Survey of Studies on Malay
and Bahasa Indonesia. I
K~Xk~, Bibliographical Series, 5 : 42-50 •• s
Grnvenhage : Martinus Nijhoof, 1961.
57
32. Todaro~ dalam Robert Scholes, Stt.~~i~J:~i~~ ~Jl 1i- ~
te~:r._at1!.!:.§. Aq Jnt:r;,oq.u<;:llin, New Haven lal~Ei
University, 1976.
33. Usmar:, .Zuber, 11Hi.ka_;y:.a~ I..skan<i~ £lilkarnain~ Djakarta,
1956.
34. Van ·I...eeuwen, P.J., De A).§X.cm.9..Prroman, Leyden, 1937.
35. Wilkinson, R. J ., "Papers on Halay Subjects 11 , dalam
~ part I, Kuala Lumpur, 1907.
36. Winstedt, Sir Richard, 11 The Date, Authorship, Con
tents, and Some New Hss of the Malay Ro
mance of Alexander The Great 11 , LM:f3.B!§,
vol. xvi part 111 1938.
s ---