tuu

28
PERSPEKTIF LAYANAN BUMDes PERSPEKTIF LAYANAN BUMDes SEBAGAI INVESTASI LOKAL SEBAGAI INVESTASI LOKAL PERDESAAN PERDESAAN 1. Jabatan Fungsional Umum (JFU) Direktorat Usaha Ekonomi Masyarakat Ditjen PMD, Kemendagri. Telp: 021-7996312, 085216123923 Oleh: Oleh: EDGAR RANGKASA. SH. M.Si EDGAR RANGKASA. SH. M.Si 1) 1)

Upload: sitti-marhamah

Post on 24-Jan-2016

265 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tuu

PERSPEKTIF LAYANAN PERSPEKTIF LAYANAN BUMDes BUMDes

SEBAGAI INVESTASI LOKAL SEBAGAI INVESTASI LOKAL PERDESAANPERDESAAN

1. Jabatan Fungsional Umum (JFU) Direktorat Usaha Ekonomi Masyarakat Ditjen PMD, Kemendagri. Telp: 021-7996312, 085216123923

Oleh:Oleh:EDGAR RANGKASA. SH. M.SiEDGAR RANGKASA. SH. M.Si

1)1)

Page 2: Tuu

MENGAPA BUMDES ???MENGAPA BUMDES ???

PENGUATANPEREKONOMIAN

DESA

KEBERDAYAANDAN KEMANDIRIAN

EKONOMI DESA[MASYARAKAT

BERSAMA PEMDES]

BUMDES

EKONOMI DESA[KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT]

SOLIDARITASSOSIAL-

MASYARAKATDESA

PENINGKATANPADesa

PENGUATAN PEREKONOMIAN DESA MELALUI PENATAAN DANPENGELOLAAN BUMDES

= Pengentasan Kemiskinan ?

Page 3: Tuu

ELAKU KONOMI ESAELAKU KONOMI ESA

Mengkonsumsi, menabung & membayar pajak

Memfasilitasi, menerima pajak, membeli beberapa barang/jasa

Memproduksi, menjual & berinvestasi

Pelaku bisnis di desa yang terdiri Pemerintah Desa dan masyarakatnya, melakukan fungsi produksi, konsumsi dan distribusi, serta ditunjang sepenuhnya oleh goodwill pemerintah.

Page 4: Tuu

• UU 32/2004 ttg: Pemerintahan Daerah, UU 32/2004 ttg: Pemerintahan Daerah,

pasal 213pasal 213

• Peraturan Pemerintah (PP) no. 72/2005 Peraturan Pemerintah (PP) no. 72/2005 tentang Desa, pasal 78-81tentang Desa, pasal 78-81

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tergolong relatif barutergolong relatif baru, diatur dalam:, diatur dalam:

DASAR HUKUMDASAR HUKUM

• Jika dicermati, dalam dua regulasi di atas Jika dicermati, dalam dua regulasi di atas tidak ada tidak ada penjelasanpenjelasan tentang apa yang dimaksud dengan tentang apa yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Page 5: Tuu

1. Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa.

2. Badan usaha milik desa sebagaimana dimaksud ayat (1) berpedoman pada peraturan perundang-undangan. Penjelasannya :BUMDes adalah badan hukum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Dalam memaknainya perlu ekstra hati-hati dan pengamatan yang mendalam !!

3. Badan usaha milik desa sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat melakukan pinjaman sesuai peraturan perundang-undangan.

UU UU 3232/200/2004 ttg: Pemerintahan 4 ttg: Pemerintahan Daerah, pasal 213Daerah, pasal 213

Page 6: Tuu

PENTINGNYA BUMDesPENTINGNYA BUMDes

Pasal 213 Pasal 213 ayat 1 ayat 1 UU NoUU No.. 32 Tahun 2004 32 Tahun 2004:: ““Desa dapat Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desadan potensi desa””. . IniIni menjadi pmenjadi pentingenting dan strategis dan strategis, karena, karena ssubstansiubstansinyanya menegaskan tentang janji pemenuhan menegaskan tentang janji pemenuhan demanddemand complience scenario complience scenario dalam konteks pembangunan nasional di dalam konteks pembangunan nasional di tingkat desa. tingkat desa.

Ini juga merupakan perwujudanIni juga merupakan perwujudan ““otonomi desaotonomi desa”, di mana ”, di mana pemerintah desa berhak pemerintah desa berhak mengatur dan mengurus kepentingan mengatur dan mengurus kepentingan (ekonomi) (ekonomi) masyarakatmasyarakatnyanya, berdasarkan asal-asul dan adat , berdasarkan asal-asul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Pemerintahan NKRINKRI. .

Bagaimana pendapat Sdr?Bagaimana pendapat Sdr?

Page 7: Tuu

BUMDes menurut PP 72/2005 tentang Desa, diatur dalam

Bagian Kelima: Badan Usaha Milik Desa (pasal 78 – 81)

Pasal 78

1. Dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan Desa, Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa.

Penjelasan: yang dimaksud dengan kebutuhan dan potensi desa adalah:

– kebutuhan masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok;

– tersedia sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan secara optimal, terutama kekayaan desa;

– teredia sumberdaya manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat;

– adanya unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi warga masyarakat yang dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi.

Page 8: Tuu

BUMDes menurut PP 72/2005 tentang Desa,

diatur dalam Bagian Kelima: Badan Usaha Milik Desa (78 – 81)

Pasal 78

2.2. Pembentukan BUMDES ditetapkan dengan Peraturan Desa Pembentukan BUMDES ditetapkan dengan Peraturan Desa berpedoman pada peraturan perundang-undangan.berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

3.3. Bentuk usaha BUMDES harus Bentuk usaha BUMDES harus berbadan hukumberbadan hukum..

Penjelasan (3)Penjelasan (3):: yang tergolong “ yang tergolong “berbadan hukumberbadan hukum” dapat ” dapat berupa lembaga bisnis, yaitu unit usaha yang berupa lembaga bisnis, yaitu unit usaha yang kepemilikan kepemilikan sahamnyasahamnya berasal dari Pemerintah Desa dan masyarakat, seperti berasal dari Pemerintah Desa dan masyarakat, seperti usaha mikro kecil dan menengah, lembaga keuangan mikro usaha mikro kecil dan menengah, lembaga keuangan mikro perdesaan (usaha ekonomi desa simpan pinjam, badan kredit perdesaan (usaha ekonomi desa simpan pinjam, badan kredit desa, lembaga simpan pinjam berbasis masyarakat, lembaga desa, lembaga simpan pinjam berbasis masyarakat, lembaga perkreditan desa, lumbung pitih nagari dan sebagainya).perkreditan desa, lumbung pitih nagari dan sebagainya).

Page 9: Tuu

Pasal 79 Pasal 79 PP No 72 Tahun 2005PP No 72 Tahun 2005

1.1. Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat (1) adalah usaha desa yang ayat (1) adalah usaha desa yang dikelola oleh Pemerintah Desadikelola oleh Pemerintah Desa..

PenjelasanPenjelasan: : Yang dimaksud dengan “usaha desa” adalah jenis usaha yang meliputi Yang dimaksud dengan “usaha desa” adalah jenis usaha yang meliputi pelayanan ekonomi desa, seperti:pelayanan ekonomi desa, seperti:

1. usaha jasa yang meliputi jasa keuangan, jasa angkutan darat dan air, listrik desa, dan usaha lain yang sejenis.

2. Penyaluran sembilan bahan pokok ekonomi desa

3. perdagangan hasil pertanian meliputi tanaman pangan, perkebunan, petemakan, perikanan, dan agrobisnis.

4. Industri dan kerajinan rakyat.

Sedangkan yang dimaksud dengan “dikelola oleh Pemerintah Desa dan masyarakat”, adalah pemilikan modal dan pengelolaan dilakukan oleh Pemerintah Desa dan masyarakat.

Page 10: Tuu

Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh pemerintahan desa dan masyarakat dalam upaya pemerintahan desa dan masyarakat dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan membangun memperkuat perekonomian desa dan membangun kerekatan sosial masyarakatkerekatan sosial masyarakat yang dibentuk yang dibentuk berdasarkan berdasarkan kebutuhan dan potensi desakebutuhan dan potensi desa..

Definisi BUMDES

SEPAKAT ?. Adakah yang memiliki pandangan

lain?

Page 11: Tuu

Pasal 79 Pasal 79 PP No 72 Tahun 2005PP No 72 Tahun 2005

2. Permodalan Badan Usaha Milik Desa dapat berasal dari:a) Pemerintah Desa. Penjelasan: yang dimaksud dengan “permodalan dari Pemerintah

Desa” adalah penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa (saham masyarakat?) dan kekayaan desa yang dipisahkan.

b) tabungan masyarakat;c) bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota;d) pinjaman; dan/ataue) penyertaan modal pihak lain atau kerja sama bagi hasil atas dasar

saling menguntungkan.

3. Kepengurusan Badan Usaha Milik Desa terdiri dari Pemerintah Desa dan masyarakat. Penjelasan: yang dimaksud dengan kepengurusan Badan Usaha Milik Desa terdiri dan ”Pemerintah Desa dan masyarakat” adalah Pemerintah Desa sebagai unsur penasehat (komisaris) dan masyarakat sebagai unsur pelaksana operasional (direksi).

Page 12: Tuu

• BUMDES BUMDES dimaksudkan untuk dimaksudkan untuk menaungi kegiatan Ekonomi menaungi kegiatan Ekonomi Produktif Produktif DDesa yang diperkuat dengan regulasi [Perdesesa yang diperkuat dengan regulasi [Perdes, ,

Perda Kab&Prop, Permen/PerpresPerda Kab&Prop, Permen/Perpres].].

• Kegiatan pemberdayaan sosial-budayaKegiatan pemberdayaan sosial-budaya,, meningkatkan meningkatkan kemandirian ekonomi dan solidaritas masyarakat desa. kemandirian ekonomi dan solidaritas masyarakat desa.

• Bentuk badan hukum Bentuk badan hukum BUMDes:BUMDes: bukan PT & bukan Koperasi ?, bukan PT & bukan Koperasi ?, atau lainnyaatau lainnya??

• Bedanya dengan Koperasi?Bedanya dengan Koperasi?. Dalam PP 72/2005. Dalam PP 72/2005 BUMDES BUMDES dikelola oleh Pemdes dan mayarakat, dikelola oleh Pemdes dan mayarakat, dikuatkan dengan dikuatkan dengan

Perdes. Perdes.

• Bentuk BUMDes jadiBentuk BUMDes jadi beragam di beragam di seluruh Indonesia sesuai seluruh Indonesia sesuai kehendak Pemdes dan kehendak Pemdes dan mmasyasyarakatarakat setempat. setempat.

BAGAIMANA JIKA:

Page 13: Tuu

Pasal 80 Pasal 80 PP No 72 Tahun 2005PP No 72 Tahun 2005

(1) Badan Usaha Milik Desa dapat melakukan pinjaman sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah mendapat persetujuan BPD.Penjelasan: yang dimaksud dengan “mendapatkan persetujuan BPD” dalam ketentuan ini adalah persetujuan tertulis dari BPD setelah diadakan rapat khusus untuk itu.

1. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten

2. Peraturan Daerah Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat: bentuk badan hukum; kepengurusan; hak dan kewajiban; permodalan; bagi hasil usaha; kerjasama dengan pihak ketiga; mekanisme pengelolaan dan pertanggungjawaban.

Pasal 81 Pasal 81 PP No 72 Tahun 2005PP No 72 Tahun 2005

Page 14: Tuu

ILUSTRASIILUSTRASI: DESA YANG TIDAK MEMBENTUK BUMDes : DESA YANG TIDAK MEMBENTUK BUMDes DAPAT DAPAT BERGABUNG DENGAN DESA YANG MEMBENTUK BERGABUNG DENGAN DESA YANG MEMBENTUK BUMDesBUMDes

WILAYAH KABUPATEN “X”

DESA TIDAK TERTINGGAL

DESA TERTINGGALDI BENTUK

BUMDes

DESA TERTINGGAL

DESA TIDAK TERTINGGAL DESA

TERTINGGAL

DESA TIDAK TERTINGGALDI BENTUK

BUMDes

Page 15: Tuu

PEMBENTUKAN & PENGELOLAAM BUMDESPEMBENTUKAN & PENGELOLAAM BUMDES

Logika pembentukan BUMDesa didasarkan pada Logika pembentukan BUMDesa didasarkan pada kebutuhan, potensi, dan kapasitas desakebutuhan, potensi, dan kapasitas desa,, sebagai upaya sebagai upaya peningkatan kesejahteraanpeningkatan kesejahteraan masyarakat masyarakat di desa di desa..

PPerencanaan dan pembentukanerencanaan dan pembentukan BUMDesa adalahBUMDesa adalah atas atas prakarsa (inisiasi) masyarakat desa, serta mendasarkan prakarsa (inisiasi) masyarakat desa, serta mendasarkan pada prinsip-prinsip pada prinsip-prinsip koko--operatif, partisipatif operatif, partisipatif && emansipatif emansipatif (‘(‘user-owned, user-benefited, and user-controlleduser-owned, user-benefited, and user-controlled’’)) dengan dengan mekanisme mekanisme member-basemember-base dan dan self-help.self-help.

PPengelolaengelolaaan BUMDesa n BUMDesa harusharus dilakukan secara dilakukan secara profesional, profesional, koko-o-operatif, dan mandiriperatif, dan mandiri. .

BBangun BUMDes angun BUMDes dapatdapat beragam di setiap desa di beragam di setiap desa di Indonesia. Indonesia.

Page 16: Tuu

PERSPEKTIFPERSPEKTIF

• Perspektif mendirikan BUMDES perlu pemahaman tentang kesesuaian antara bentuk organisasi, pola penyelenggaraan, dan jenis usaha yang dikembangkan BUMDES sesuai dengan kapasitas dan potensi setiap desa beserta karakteristik masyarakatnya.

• Keberadaan BUMDES masih dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan kritis, antara lain:

Bagaimana bentuk BUMDES yang sesungguhnya diperlukan oleh perekonomian desa?; Bagaimana aturan main pengelolaan BUMDES yang tepat bagi perekonomian desa?; serta Model BUMDES yang bagaimana yang mampu membangun kemandirian perekonomian desa?.

Page 17: Tuu

PERSPEKTIFPERSPEKTIF

Mengelola Mengelola BUMDES diperlukan perhatian banyak diperlukan perhatian banyak pihak dan dengan persiapan yang matang. pihak dan dengan persiapan yang matang. Keterlibatan banyak pihak meliputi Keterlibatan banyak pihak meliputi stakeholderstakeholder di di tingkat tingkat pusat, propinsi, pusat, propinsi, kabupaten dan tingkat desa, kabupaten dan tingkat desa, beserta masyarakat desa.beserta masyarakat desa.

Persiapan yang diperlukan dalam Persiapan yang diperlukan dalam mengelolamengelola BUMDES adalah berbagai peraturan pemerintah, adalah berbagai peraturan pemerintah, goodwillgoodwill policy maker policy maker (tingkat kabupaten dan (tingkat kabupaten dan desa)desa), , sarana penunjang dan mekanisme sarana penunjang dan mekanisme pengelolaan hingga perangkat pengawasannya. pengelolaan hingga perangkat pengawasannya.

Untuk semua hal di atas, dibutuhkan satu paket Untuk semua hal di atas, dibutuhkan satu paket kegiatan, yang dikegiatan, yang diawaliawali dengan dengan desiminasidesiminasi, , ditindak ditindak lanjuti dengan lanjuti dengan pendampingan dan percontohan. pendampingan dan percontohan.

Page 18: Tuu

HUBUNGAN KERJA:• Bentuk Kerjasama: Kemitraan

PENGELOLAAN BUMDES

PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN:• Pemerintah Kab, melalui TIM PEMBINA KABUPATEN.• Lembaga Pendamping BUMDes (Perguruan Tinggi, LSM dsb.)• Pemerintahan Desa.

PENGELOLA USAHA:• Masyarakat Desa bersama Pemerintahan desa.

BAGAIMANA PENDAPAT SAUDARA?

Page 19: Tuu

BENTUK BADAN USAHA:• USAHA DESA (UD) dengan prinsip:

• member-base : kebersamaan (saling menolong)• self-help : mandiri

USAHA: (dua kaki)• Pembiayaan: Simpan Pinjam (menghimpun

simpanan)• Sektor Riil: Pasar Desa, Wisata Desa, Kerajinan,

Pertanian, Perdagangan, dll.

WILAYAH KERJA : Wilayah ekonomi desa (CLUSTER), bisa satu desa atau himpunan desa, sebatas kemampuan menjangkau pasar

PENGELOLAAN BUMDES

Page 20: Tuu

WILAYAH EKONOMI

DESAMASYARAKAT

UNIT USAHA PEMBIAYAAN

PENATAAN DAN PENGELOLAAN PENATAAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDBADAN USAHA MILIK DESA (BUMDESES))

UNIT USAHA SEKTOR RIIL

PEMDES

PEMKAB/KOTA

WILAYAH EKONOMI

LUAR DESA

PIHAK KETIGA

BUMDES

Page 21: Tuu

DEWAN KOMISARIS

PEMERINTAHAN DESA

PIHAK KE TIGA

PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

DIREKTUR

DIREKTURBAG.

KEUANGAN

SEKRETARIS

UNIT SEKTOR RIIL

UNIT PEMBIAYAAN

PENGADAAN STOCK

PRODUKSI PEMASARAN PINJAMAN SIMPAN

DIREKTUR

SKETSA (CONTOH)SKETSA (CONTOH)STRUKTUR ORGANISASISTRUKTUR ORGANISASI BUMDesaBUMDesa

BENDAHARA BENDAHARA

Page 22: Tuu

KENDALA-KENDALA [HASIL SURVEY]KENDALA-KENDALA [HASIL SURVEY]

• Pembentukan ModalPembentukan Modal = = Melalui Penyertaan Modal dari Melalui Penyertaan Modal dari Penyisihan ADD dan Menghimpun Dana dari Masyarakat Penyisihan ADD dan Menghimpun Dana dari Masyarakat (saham) atau ada Embrio Usaha Desa.(saham) atau ada Embrio Usaha Desa.

• Masyarakat yang ApatisMasyarakat yang Apatis = = Pemdes harus Pro-AktifPemdes harus Pro-Aktif

• Belum Terintegrasi dengan Potensi-Potensi Belum Terintegrasi dengan Potensi-Potensi DesaDesa (perlu kajian kapasitas desa)= (perlu kajian kapasitas desa)= Perlu dilakukan Perlu dilakukan Pendataan Usaha-Usaha Produktif, seperti Pasar Desa, Pendataan Usaha-Usaha Produktif, seperti Pasar Desa, Usaha Air Minum Desa, Wisata Desa, USP dsb.Usaha Air Minum Desa, Wisata Desa, USP dsb.

• Model Pengelolaan BUMDESModel Pengelolaan BUMDES tidak seperti Kasus tidak seperti Kasus Koperasi [KUD]Koperasi [KUD] = = Tatakelola Profesional & Efektifitas Tatakelola Profesional & Efektifitas Pengawasan Masyarakat.Pengawasan Masyarakat.

• Payung Hukum??Payung Hukum?? == Ditingkat Daerah ada Perda dan Ditingkat Daerah ada Perda dan Desa perlu Perdes.Desa perlu Perdes.

Page 23: Tuu

FILOSOFI EKONOMI BAYIFILOSOFI EKONOMI BAYI

Tahap I : Persiapan Pendirian BUMDes.Persiapan Pendirian BUMDes. Bayi BUMDES harus”DISUSUI”- dengan regulasi (proteksi, pendampingan atau(proteksi, pendampingan atau lainnya??)lainnya??)

Tahap II : Pengelolaan BUMDes; dilatih Cara BerdiriPengelolaan BUMDes; dilatih Cara Berdiri dan Berjalandan Berjalan (mampu mengelola secara mandiri)(mampu mengelola secara mandiri)

Tahap III : Pengawasan untuk Monitoring dan EvaluasiPengawasan untuk Monitoring dan Evaluasi (MONEV)(MONEV) simultan Pemberdayaan & simultan Pemberdayaan & Pendampingan: pengembangan ”inisiatif kreatif”Pendampingan: pengembangan ”inisiatif kreatif”

Tahap IV : KEMANDIRIAN DAN KEBERDAYAAN:KEMANDIRIAN DAN KEBERDAYAAN:

mampu bermampu bertanggungjawabtanggungjawab

Page 24: Tuu

TAHAPAN-TAHAPAN TAHAPAN-TAHAPAN PENAMPINGAN BUMDESPENAMPINGAN BUMDES

– Kesepakatan dibangun melalui forum desa/rembug desaKesepakatan dibangun melalui forum desa/rembug desa ((bottom up bottom up aprroachaprroach).).

– MelakukanMelakukan Identifikasi Potensi dan Kebutuhan Desa serta Karakteristik Identifikasi Potensi dan Kebutuhan Desa serta Karakteristik Masyarakat Setempat,Masyarakat Setempat, hingga menghasilkan keputusan/kesepakatan hingga menghasilkan keputusan/kesepakatan jenis usaha dari BUMDES; jenis usaha dari BUMDES;

– Pembentukan AD-ART yang mencakup antara lain bentuk badan Pembentukan AD-ART yang mencakup antara lain bentuk badan usaha, keanggotaan, jenis kegiatan badan usaha, permodalan serta usaha, keanggotaan, jenis kegiatan badan usaha, permodalan serta tata-aturan keorganisasian BUMDES, maka secaratata-aturan keorganisasian BUMDES, maka secara de factode facto BUMDES BUMDES terbentuk.terbentuk.

– Selanjutnya, dilakukan penetapan melalui Peraturan Desa (Perdes) Selanjutnya, dilakukan penetapan melalui Peraturan Desa (Perdes) sebagai landasan hukum untuk legalisasisebagai landasan hukum untuk legalisasi ((de yurede yure))..

TAHAPTAHAP I: I: Pemerintah Desa dan Masyarakat Pemerintah Desa dan Masyarakat bersepakat untuk mendirikan Badan bersepakat untuk mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).Usaha Milik Desa (BUMDES).

YANG DILAKUKANYANG DILAKUKAN

Page 25: Tuu

TAHAPTAHAP II II: : Pengelolaan BUMD Pengelolaan BUMDESESYANG DILAKUKAN :YANG DILAKUKAN :

• Perlu disusun Pelaksana Organisasi yang sifatnya sebagai Pengelola untuk Perlu disusun Pelaksana Organisasi yang sifatnya sebagai Pengelola untuk menghindari terjadinya pemusatan kewenangan seperti model koperasi.

• Sebagai pelaksana harian, maka fungsi pengelola BUMDES untuk menjalankan organisasi ini, sebagaimana misalkan diilustrasikan pada gambar 3. Hal penting, bahwa pengelola harus memiliki standar kemampuan dan ketrampilan tertentu. Pada gambar contoh bagan struktur organisasi tersebut bisa dibuat lebih ramping sebagai upaya mengurangi biaya operasional.

• Perlu disusun adanya job desk/ deskripsi tanggungjawab dan wewenang pada masing-masing lini organisasi, sebagai panduan kerja.

• Kegiatan yang bersifat lintas desa perlu dilkukan koordinasi dan kerjasama antar Pemerintah Desa dalam pemanfaatkan sumber-sumber ekonomi, misalnya sumber air bagi air minum dll.

• Kerjasama dengan Pihak Ketiga oleh Pengelola harus dengan konsultasi dan persetujuan Dewan Komisaris BUMDES.

• Dalam kegiatan harian maka pengelola harus mengacu pada tata aturan yang sudah disepakati bersama sebagaimana yang telah tertuang dalam AD/ART BUMDES, serta sesuai prinsip-prinsip tata kelola BUMDES.

• Pengelolaan harus transparan/ terbuka sehingga ada mekanisme chek and balance baik oleh Pemerintahan Desa maupun masyarakat.

• Perlu disusun Rencana-rencana pengembangan usaha.

Page 26: Tuu

TAHAPTAHAP III III:: Pengawasan untuk Monitoring Pengawasan untuk Monitoring dan Evaluasi (MONEV)dan Evaluasi (MONEV) YANG DILAKUKAN:YANG DILAKUKAN:

Menyusun Mekanisme / Prosedur PengawasanMenyusun Mekanisme / Prosedur Pengawasan

Untuk keperluan pengawasan, bisa dibentuk Untuk keperluan pengawasan, bisa dibentuk Badan Pengawas yang terdiri dari unsur Badan Pengawas yang terdiri dari unsur Pemerintahan Desa (Perangkat, BPD atau dari Pemerintahan Desa (Perangkat, BPD atau dari unsur lembaga desa lainnya) bersama elemen unsur lembaga desa lainnya) bersama elemen masyarakat, misalnya sebanyak 5 orang.masyarakat, misalnya sebanyak 5 orang.

Proses monitoring dilakukan secara Proses monitoring dilakukan secara berkelanjutan, sehingga bisa memantau berkelanjutan, sehingga bisa memantau kegiatan BUMDES secara baik. Evaluasi kegiatan BUMDES secara baik. Evaluasi dilakukan per-triwulan atau sewaktu-waktu jika dilakukan per-triwulan atau sewaktu-waktu jika dianggap perlu sesuai ketentuan AD/ ART.dianggap perlu sesuai ketentuan AD/ ART.

Page 27: Tuu

Step IVStep IV:: Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban DDalam proses pertanggungjawaban pengelolaan alam proses pertanggungjawaban pengelolaan BUMDES, BUMDES, yang dilakukan adalahyang dilakukan adalah::• Setiap akhir periode tahun anggaran, pengelola wajib Setiap akhir periode tahun anggaran, pengelola wajib menyusun menyusun

laporan pertanggungjawabanlaporan pertanggungjawaban untuk disampaikan dalam forum untuk disampaikan dalam forum musyawarah desa yang menghadirkan elemen Pemerintahan musyawarah desa yang menghadirkan elemen Pemerintahan Desa, elemen masyarakat serta seluruh kelengkapan struktur Desa, elemen masyarakat serta seluruh kelengkapan struktur organisasi BUMDES.organisasi BUMDES.

• Laporan Pertanggungjawaban, antara lain memuat:Laporan Pertanggungjawaban, antara lain memuat:– Laporan Kinerja Pengelola selama satu periode/ TahunanLaporan Kinerja Pengelola selama satu periode/ Tahunan– Kinerja Usaha yang menyangkut realisasi kegiatan usaha, Kinerja Usaha yang menyangkut realisasi kegiatan usaha,

upaya pengembangan, indikator keberhasilan dsb.upaya pengembangan, indikator keberhasilan dsb.– Laporan Keuangan termasuk Rencana Pembagian Laba Laporan Keuangan termasuk Rencana Pembagian Laba

UsahaUsaha– Rencana-rencana Pengembangan Usaha yang belum Rencana-rencana Pengembangan Usaha yang belum

terealisasiterealisasi• Proses pertanggungjawaban dilakukan sebagai upaya untuk Proses pertanggungjawaban dilakukan sebagai upaya untuk

evaluasi tahunan serta upaya-upaya pengembangan kedepan.evaluasi tahunan serta upaya-upaya pengembangan kedepan.• Mekanisme dan Tata Tertib Pertanggungjawaban ini disesuaikan Mekanisme dan Tata Tertib Pertanggungjawaban ini disesuaikan

dengan AD-ART.dengan AD-ART.

Page 28: Tuu

Tugas Tim Koordinasi Pemberdayaan Tugas Tim Koordinasi Pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Propinsi Jawa TimurPropinsi Jawa Timur

1. Menyusun dan memformulasikan kebijakan pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), agar dapat dikoordinasikan dan disinkronisasikan dengan program kegiatan Dinas/Instansi masing-masing;

2. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota mensosialisasikan program kegiatan BUMDes, kepada Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa sesuai bidang tugas Dinas/Instansi;

3. Melakukan identifikasi dan inventarisasi unit-unit usaha desa melalui data yang diperoleh dari Pemerintah Kabupaten/Kota;

4. Merumuskan dan melaksanakan kegiatan pemberdayaan/fasilitasi yang bersifat sinergis dengan Pemerintah Kabupaten/Kota setempat yang dapat dilakukan secara koordinatif sesuai dengan bidang tugas/program kegiatan Dinas/Instansi masing-masing;

5. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota serta menjalin kemitraan dengan BUMN/BUMD/Swasta untuk pengembangan dan Pemberdayaan BUMDes Percontohan pada masing-masing Kabupaten/Kota;

6. Melakukan Pembinaan/Fasilitas terhadap penguatan BUMDes Percontohan secara terpadu dan berkesinambungan;

7. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan BUMDes Percontohan;

8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur Jawa Timur.