tutorial skenario 3 blok hematologi, endokrin & sistem limfatik

61
Tutorial III Blok Endokrin FITRA ANANTA TAKWA 201410330311157

Upload: fitra-ananta

Post on 02-Dec-2015

82 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Tutorial IIIBlok Endokrin

FITRA ANANTA TAKWA 201410330311157

Page 2: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

I. SKENARIOStres ini Membuatku Galau

Saudara h, seorang mahasiswa fakultas kedokteran sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian akhir blok endokrin. Persiapan yang kurang dan materi yang banyak membuat dia stres sehingga merasa badannya kurang fit. Selain itu masih ada laporan praktikum yang juga belum terselesaikan. Badannya terasa lemas, kurang bersemangat, dan tidur merasa tidak nyenyak. Seorang temannya menyarankan supaya jangan stres berlebihan karena akan mempengaruhi HPA axis dan selanjutnya memicu sekresi hormon kortisol oleh kelenjar adrenal. Hormon kortisol akan memberikan efek katabolik dan efek lain yang merugikan tubuh juga mengganggu irama sirkadiannya terutama jika stres berlangsung Lama

Page 3: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

II. KATA SULIT•Stres

•HPA Axis

•Hormon kortisol

•Kelenjar adrenal

•Efek katabolik

•Irama sirkadian

Page 4: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

III. KLARIFIKASI ISTILAH•Stres: Respon nonspesifik generalisata tubuh terhadap setiap faktor yang mengalahkan, atau mengancam untuk mengalahkan kemampuan kompensasi tubuh untuk mempertahankan homeostasi (Sherwood, 2007)

•HPA Axis: HPA axis adalah sistem neuroendokrin (syaraf-hormon) tubuh yang melibatkan hypothalamus, kelenjar hormon pituitary, dan kelenjar adrenal (Fathir, 2010)

•Hormon kortisol: Hormon yang disentesis oleh korteks adrenal dan memiliki efek terhadap metabolisme karbohidrat dan merupakan respons terhadap stres (Ben, 2007)

Page 5: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

III. KLARIFIKASI ISTILAH

•Kelenjar adrenal: merupakan organ retroperitoneal yang berwarna kekuningan pada polus superior ren (Snell, 2008)

•Efek katabolik: penguraian atau degradasi molekul organik besar di dalam tubuh (Sherwood, 2007)

•Irama sirkadian: Osilasi berulang titik patokan berbagai aktivitas tubuh, misalnya kadar hormon dan suhu tubuh, yang sangat teratur dan memiliki frekuensi satu siklus setiap 24 jam, biasanya berkaitan dengan siklus terang-gelap (Sherwood, 2007)

Page 6: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

IV. RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja faktor yang bisa menyebabkan stres (stresor)?

2. Bagaimana peran HPA axis terhadap stres?

3. Bagaiman stres dapat menyebabkan badan lemas dan tidur kurang nyenyak?

4. Bagaimana hubungan antara stres dan irama diurnal?

Page 7: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

V. HIPOTESIS 1. Apa saja faktor yang bisa menyebabkan stres (stresor)?

Fisik (trauma, pembedahan, panas atau dingin hebat)

Kimia (penurunan pasokan O2, ketidakseimbangan asam-basa)

Fisiologik (olahrafa berat, syok hemoragik, nyeri)

Infeksi (invasi bakteri)

Psikologis atau emosional (rasa cemas, ketakutan, kesedihan)

Sosial (konflik perorangan, perubahan gaya hidup)

(Sherwood, 2007)

Page 8: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

V. HIPOTESIS 2. Bagaimana peran HPA axis terhadap stres?

Hipotalamus menerima masukan stresor fisik atau emosi Hipotalamus mengeluarkan CRH untuk hipofisis Hipofisis mengeluarkan ACTH untuk Korteks adrenal Korteks adrenal sekresi kortisol Glukoneogenesis, mobilisasi protein dan lemak

(Sherwood, 2007)

Page 9: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

V. HIPOTESIS 3. Bagaiman stres dapat menyebabkan badan lemas dan tidur kurang nyenyak?

Korteks adrenal akan mensekresikan kortisol untuk “mempertahankan hidup” terjaga dan susah tidur

(Eko, 2012)

Page 10: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

V. HIPOTESIS 4. Bagaimana hubungan antara stres dan irama diurnal?

Kortisol plasma memperlihatkan irama diurnal yang khas, dengan kadar tertinggi terjadi pada pagi hari dan terendah pada malam hari peningkatan kortisol karena stress akan menyebabkan irama diurnal yang abnormal (Rubiana, 2006)

Page 11: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

VI. PETA KONSEPMahasiswa H

Stres

HPA AXIS

KortisolGlukoneogenesis

Mobilisasi As. LemakMobilisasi As. Amino

Feedbacknegatif

Irama diurnal abnormal

Page 12: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

LO 1 PENGANTAR ENDOKRIN

Page 13: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Endocrine System

Page 14: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Sistem Endokrin·Pembawa pesan kedua sistem tubuh·Menggunakan pesan kimia (hormone), masuk pembuluh darah (lambat)

Page 15: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Kelenjar Endokrin

Page 16: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Hormon

Suatu biomolekul, Diproduksi sel spesifik Di sekresi suatu kelenjar dan masuk sirkulasi darah. Bekerja pada sel sasaran dan mengatur aktifitas seluler

Page 17: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Hormon

·Di produksi sel khusus·Sel memperoduksi hormon, kemudian masuk cairan ekstraseluler·Mengatur aktifitas sel lainnya

Page 18: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Hormon

Mengatur proses tubuh:

· Reproduksi· Pertumbuhan & Perkembangan

Page 19: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

HORMON

· Mobilization pertahanan tubuh· Mempertahankan homeostasis· Mengatur metabolisme

Page 20: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

KIMIA HORMON

· Protein· Peptida· Amina· Asam Amino

Page 21: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Efek Hormon·a) Mengubah permeabilitas membran atau status listrik sel ·b) Sintesis protein contoh : enzim·c) Aktivasi atau inaktivasi enzim·d) Stimulation mitosis

Page 22: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Kontrol pengeluaran Hormon·Adanya stimulus atau rendahnya kadar hormon darah merangsang pengeluaran banyak hormon·Pengeluaran hormon “stop” jika kadar hormon dalam darah sudah “cukup”

Page 23: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Mekanisme Kerja Hormon·Mempengaruhi jaringan & organ·Sel target khusus ·Hormon berikatan dan mempengaruhi kinerja sel

Page 24: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

LO 2 HORMON HIPOFISIS POSTERIOR

Page 25: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Hormon Hipofisis Posterior

Page 26: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

ADH Efek ADH

1. Meningkatkan permeabilitas duktus kolegens nefron ginjal terhadap air dan urea reabsopsi meningkat

2. Memperlambat aliran darah di medulla ginjal mempertahankan Osmolaritas yang tinggi di tempat ini

3. Pada dosis tinggi meningkatkan tekanan darah arteri

Page 27: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Pengaturan sekresi Vasopresin ( ADH )

Perubahan tekanan osmotik efektif plasma Perubahan volume CES menghambat sekresi ADH Ransangan lain yang meningkatkan sekresi ADH nyeri, stress emosi, kerja fisik, berdiri, muntah, angeotensi II, morfin, nikotin, prostaglandin dan barbiturat

Ransangan yang menurunkan sekresi ADH Alkohol, glukokortikoid, dll

Page 28: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

LO 3 HORMON HIPOFISIS ANTERIOR

Page 29: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Hormon Hipofisis Anterior

Page 30: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Hormon Hipofisis Anterior

·6 hormon· 2 hormon tidak berpengaruh pada target endokrin

(GH, PRL)

· 4 hormon merangsang kelenjar endokrin lain (tropic hormones) ACTH, FSH, LH, TSH

Endocrine System

Page 31: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Hormon Hipofisis Anterior

·Karakteristik hormon Hipofisis anterior· Proteins (or peptides)· Beraksi melalui sistem “second-messenger”· Mengatur stimulus hormonal, umumnya “negative

feedback”Endocrine System

Page 32: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Hormon Hipofisis Anterior

·Gonadotropic hormon

·Triggers ovulasi·Menyebabkan ruptur folikel menjadi corpus luteum

·Merangsang corpus luteum untuk memproduksi estrogen dan progesteron

Page 33: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Aktivitas lain Hormon Hipofisis Anterior

· Mengatur aktivitas hormon gonads · Stimulasi perkembangan folikel ovarium· Stimulasi perkwmbangan sperma di testis

Page 34: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Aktivitas lain Hormon Hipofisis Anterior

·Merangsang & mempertahankan produksi ASI

·Function in males is unknown·Mengatur aktivitas endokrin kelenjar Kortek adrenal

·Mempengaruhi pertumbuhan & aktivitas tiroid

Page 35: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Hormon Kelenjar Tiroid

Page 36: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Kelenjar Tiroid Bahan dasar kelenjar tiroid asam amino

Aktifitas kelenjar tiroid dirangsang oleh hormon TSH◦ Dalam kondisi panas TSH menurun dan sebaliknya kondisi dingin meningkat

Pembentukan hormon kelenjar tiroid◦ Molekul-molekul tiroksin yang diambil dari plasma masuk ke dalam koloid terikat

dengan tiroglobulin/ proses iodinisasi

Page 37: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Efek Kelenjar Tiroid1. Terhadap yang Metabolisme

◦ Meningkatkan konsumsi oksigen di hampir semua jaringan yang aktif, kecuali ; otak, testis, uterus, limfonodus, limfa, lobus hipofisis orang dewasa. Peningkatan oksigen meningkatkan metabolisme peningkatan panas disebut ; efek Kalorigenik

◦ Efek lain merangsang ◦ Glikogenolisis di sel hati◦ Meningkatkan katabolisme protein dan lemak di tulang dan otot◦ Mengubah karoten menjadi vit A di hati◦ Merangsang sekresi air susu◦ Meningkatkan absorpsi karbohidrat di usus◦ Menurunkan kadar kolesterol plasma

Page 38: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

2. Terhadap TumBang◦ Merangsang sekresi GH dan memperkuat efek GH terhadap jaringan◦ Mempengaruhi perkembangan sinaps dan meilinisasi sel saraf serta

perkembangan mental bayi dan anak◦ Mempengaruhi Tumbang serta maturasi tulang rangka

3. Terhadap sistem saraf Simpatis◦ Meningkatkan frekuensi denyut jantung, kekuatan kontraksi dan curah jantung◦ Meningkatkan jumlah reseptor katekolamin pada membran sel sasaran.

Page 39: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Kelainan Fungsi kelenjar Tiroid

1. Goiter/Struma

2. Hipertiroid

3. Hipotiroid

Page 40: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Kelenjar Paratiroid Fungsi utama meningkatkan kadar kalsium plasma

Efek PTH ◦ Merangsang pengelepasan ion Ca dari cairan tulang melalui

membran osteosid-osteoblas◦ Meningkatkan glikolisis menghasilkan asam ( Hidrogen )

melarutkan mineral tulang dan melepaskan Ca serta posfat ke plasma

◦ Meningkatkan sintesa dan pengelepasan enzim hidrolise yang menguraikan matriks kolagen tulang sehingga protein tulang dilepas ke dalam plasma

Page 41: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Hormon Korteks Adrenal

Page 42: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Kelenjar Adrenal

1. Mineralokortikoid Aldosteron◦ Efeknya meningkatkan reabsorpsi natrium dan air dan meningkatkan eksresi

kalium di tubulus ginjal

2. Glukokortikoid Kortisol dan Kortikosterol◦ Meningkatkan katabolisme protein di otot dan tulang◦ Menghambat ambilan asam amino oleh jaringan perifer◦ Meningkatkan kadar glukosa darah melalui glukoneogenesis di sel hati dan

menghambat ambilan glukosa oleh jaringan perifer◦ Meningkatkan lipolisis di jaringan perifer dan mendeposit lemak di wajah,

leher dan abdomen◦ Sebagai anti implamasi, anti alergi◦ Merangsang sekresi HCL dan pepsin◦ Merangsang laju filtrasi ginjal sehingga menimbulkan efek

diuresis air◦ Merangsang proses adaptasi terhadap sterss

Page 43: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

GROWTH HORMON ( GH)1. Aktifitas GH

a. Terhadap Pertumbuhan Somatik

b. Pertumbuhan Tulang

c. Terhadap Metabolisme

Page 44: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Pertumbuhan Somatik Pertumbuhan somatik dipengaruhi oleh;

◦ Faktor ekstrinsik ( jenis, komposisi makanan, kesehatan)◦ Faktor Intrinsik / genetik◦ Faktor Hormonal

Page 45: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Pertumbuhan somatik tidak saja diatur oleh GH, tetapi hormon lain, seperti :

1. Hormon Tiroksin– Berperan sejak kehidupan janin, menurun kadarnya ketika usia dewasa

2. GH Fetus– GH meningkat sejak bayi lahir dan mencapai kadar maksimal pada usia 3 tahun,

menetap pada saat puber dan menurun pada usia dewasa3. Androgen

– Meningkat pada usia puber, pada anak wanita disekresi dari kelenjar korteks Adrenal dan pada laki-laki oleh testis sebagai testoteron

4. Estrogen– Memiliki efek ganda. Pada kosentrasi rendah merangsang pertumbuhan , pada

kosentrasi tinggi menghambat pertumbuhan, pada wanita menghambat pertumbuhan / Terlalu tinggi/Akromegali

5. Glukokortikoid ( Kortisol) – Penghambat pertumbuhan , karena efeknya langsung ke sel, sebagai katabolik

ptorein

6. Insulin – Anabolik protein

Page 46: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Pertumbuhan Tulang Merangsang pertumbuhan tulang panjang dengan

cara meningkatkan kecepatan pembentukan tulang rawan ( Khondrogenesis) pada lempang Epifiseal

Ada 2 jenis pertumbuhan tulang1. Pertumbuhan tulang Intramembranousa

– Pertumbuhan tulang melalui proses penulangan ( Ossifikasi)

2. Pertumbuhan tulang Enkhondral– Pertumbuhan tulang rawan menjadi tulang biasa melalui proses

pembentukan matriks tulang ( Osteoblas )

Page 47: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Terhadap Metabolisme1. Protein dalam otot Efek anabolisme

• Meningkatkan transport asam amino ke dalam sel• Meningkatkan sintesis protein• Meningkatkan sintesis DNA dan RNA di dalam ribosom• Menghambat degradasi/ katabolisme protein

Page 48: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

2. Elektrolit◦ GH meningkatkan absorpsi ion Ca di usus◦ Menurunkan ekskresi ion Na dan ion K di ginjal dan

mengalihkannya ke jaringan yang sedang tumbuh

3. Karbohidrat◦ GH memiliki efek diabetogenik ( meningkatkan kadar gula

darah dengan cara ;◦ Meningkatkan pengelapasan glukosa dari sel hati◦ Menghambat transport glukosa ke dalam sel otot dan sel hati

( berlawanan dengan insulin/ insulin antagonis)◦ Menurunkan jumlah reseptor insulin di membran sel sehingga

kepekaan membran sel sasaran terhadap insulin berkurang.

Page 49: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

4. Lemak◦GH memiliki efek ketogenik

◦ Meningkatkan kadar asam lemak bebas dalam plasme dengan meningkatkan lipolisis di jaringan adiposa

Page 50: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Pengaturan sekresi GH

1. Ransangan yang meningkatkan GH◦ Hipoglikemia◦ Puasa◦ Latihan fisik◦ Kadar asam amino tertentu dalam plasma meningkat ( makan banyak

protein )◦ Dalam keadaan stress◦ Pemberian Apmorfin◦ Pemberian glukagon

Page 51: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

2. Rangsangan yang menghambat GH◦ Tidur REM◦ Glukosa◦ Kortisol◦ Asam lemak bebas◦ Hidroksi progesteron◦ GH

Page 52: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Gangguan Sekresi GH1. Hiposekresi GH

◦ Kerusakan hipofisis atau Hipothalamus◦ Pada anak gangguan pertumbuhan/ Hipofiseal Dwarfish◦ Pada dewasa kehilangan protein tubuh

2. Hipersekresi GH◦ Pertumbuhan sel tumor adenohipofisis produksi GH meningkat

( Gigantisme atau Kritinisme)

Page 53: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Hormon Neurohipofisis dan Hipothalamus

1. ADH terdapat di Nukleus supraoptik

2. Oksitosis terdapat di Paraventrikel

hipothalamun

Page 54: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

LO 4 FISIOLOGI HORMON PANKREAS

Page 55: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Hormon Kelenjar Pankreas

Page 56: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Kelenjar PankreasAda 4 jenis sel dalam kelenjar pankreas;

1. Sel Alpha menghasilkan glukagon

2. Sel Beta menghasilkan Insulin

3. Sel Delta Menghasilkan somatostatin

4. Sel F Menghasilkan polipeptida

Page 57: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Insulin1. Efek terhadap metabolisme Karbohirat

◦ Meningkatkan transpor glukosa dari plasma ke jaringan/sel terutama sel otot dan jaringan lemak

◦ Meningkatkan pembentukan glikogen◦ Menghambat proses penglepasan glukosa ke dalam plasma dengan

menghambat glukoneogenesis dan glikogenolisis

Page 58: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

2. Efek terhadap metabolisme protein◦ Meningkatkan transpor asam amino darah◦ meningkatkan sintesa protein dengan cara;

1. Meningkatkan proses transpot aktif asam amino dari darah ke dalam sel otot dan jaringan lainnya

2. Meningkatkan sintesis protein di sel otot dan sel hati dengan mengaktifkan ribosom3. Menghambat proses degenerasi ( katabolisme) protein

Page 59: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

3. Efek terhadap lemak dan elektrolit◦ Insulin menurunkan kadar asam lemak darah dan merangsang penyimpanan

trigliserin dengan cara ;◦ Meningkatkan transpor aang sensitif sam lemak bebas dan gliserol ke dalan jaringan adiposa,

dan menghambat kerja hormon terhadap lipase◦ Meningkatkan lipogenesis dari glukosa dan asam lemak bebas maupun gliserol◦ Terhadap elektrolit, insulin meningkatkan ambilan ion K dari cairan ekstrasel.

Page 60: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Pengaturan Insulin1. Merangsang sekresi insulin

◦ Glukosa◦ Arginin, leusin, asam aseton-asetat dan asam amino

tertentu◦ Asetilkolin atau perangsangan parasimpatis ( vagus)-

glukagon◦ Gastrin

2. Menghambat sekresi insulin◦ Somatostatin◦ Perangsangan reseptor alpa adrenergik◦ Kadar ion K plasma rendah

Page 61: Tutorial Skenario 3 Blok Hematologi, Endokrin & Sistem Limfatik

Glukagon Efek

◦ Meningkatkan kadar glukosa darah dengan cara meningkatkan glikogenolisis dan glukoneogenesis di sel hati

◦ Meningkatkan lipolisis dan pembentukan badan-badan keton ( Ketogenik)

Pengaturan◦ Karena kadar glukosa darah rendah ( kurang 70 mg/l)◦ Meningkatkan dan menghambat sekresi glukagon