TUTORIAL MODUL PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Dr. SUKARI, M.Pd

LEADERSHIP COMPETENCIES

Self Management Task Management Inovation Social Responsibility Leading Others

PENGERTIAN

1.TUTOR : SESEORANG YANG MELAKUKAN PEMBIMBINGAN PEMBELAJARAN DAN MEMFASILITASI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR PADA SUATU LEMBAGA PENDIDIKAN/LEMBAGA DIKLAT

CONTOH TUTOR (WIDYAISWARA, TUTOR PAKET A,B,C)

2. TUTORIAL : SUATU CARA MENYAMPAIKAN BANTUAN DAN BIMBINGAN BELAJAR KEPADA PESERTA AJAR

PERAN TUTOR

1. TUTOR SEBAGAI DEMONSTRATOR

TUTOR SEBAGAI DEMONTRATOR HARUS MENGUASAI BAHAN AJAR YANG AKAN DI AJARKAN SERTA SENANTIASA MNGEMBANGKAN KEMAMPUANNYA

2. TUTOR SEBAGAI PENGELOLA KELOMPOK AJAR

TUTOR HENDAKNYA MAMPU MENGELOLA KELOMPOK AJAR SELAMA PEMBINAAN BERLANGSUNG

3. TUTOR SEBAGAI MEDIATOR/FASILITATOR

TUTOR HENDAKNYA MEMILIKI PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN YANG CUKUP TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN KARENA MEDIA PEMBELAJARAN MERUPAKAN ALAT KOMUNIKASI UNTUK LEBIH MENGEFEKTIFKAN PEMBINAAN

4. TUTOR SEBAGAI EVALUATORTUTOR HENDAKNYA MELAKUKAN EVALUASI TERHADAP HASIL PEMBINAAN.

1. TUTORIAL TATAP MUKA

2. TUTORIAL MELALUI RADIO, TELEVISI DAN MEDIA

MASA

3. TUTORIAL ONLINE

4. TUTORIAL KONSELING

JENIS TUTORIAL

BERDASARKAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA

ADMINISTRASI NEGARA NO. 5 TAHUN 2009 .

MODUL DIARTIKAN SEBAGAI UNIT TERKECIL DARI

SEBUAH MATA DIKLAT YANG DAPAT BERDIRI

SENDIRI DAN DIPERGUNAKAN SECARA MANDIRI

DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PENGERTIAN MODUL

TUJUAN MODUL

1.MENGATASI KETERBATASAN WAKTU DAN RUANG PESERTA DIKLAT

2.MEMUDAHKAN PESERTA DIKLAT BELAJAR MANDIRI SESUAI KEMAMPUAN

3.MEMUNGKINKAN PESERTA DIKLAT UNTUK MENGUKUR DAN MENGEVALUASI SENDIRI HASIL BELAJARNYA

KRITERIA MODUL YANG BAIK

1.DAPAT DIPELAJARI OLEH PESERTA SECARA MANDIRI

2.MENCAKUP DESKRIPSI DAN TUJUAN MATA DIKLAT, BATASAN-BATASAN, STANDAR KOMPETENSI YANG HARUS DICAPAI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR KEBERHASILAN PESERTA, METODE, RANGKUMAN, LATIHAN-LATIHAN, YANG SECARA KESELURUHAN DITULIS DAN DIKEMAS DALAM SATU KESATUAN YANG UTUH

3. DAPAT DIPELAJARI SECARA TUNTAS, TIDAK TERGANTUNG PADA

MEDIA LAIN ATAU TIDAK HARUS DIGUNAKAN BERSAMA-SAMA

DENGAN MEDIA LAIN

4. MEMUAT ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN UNTUK MENGUKUR

TINGKAT KECAKAPAN PESERTA TERHADAP MODUL

5. MEMILIKI SISTEMATIKA PENYUSUNAN YANG MUDAH DIPAHAMI

DENGAN BAHASA YANG MUDAH DAN LUGAS SEHINGGA DAPAT

DIPERGUNAKAN SESUAI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PESERTA

DIKLAT

PRINSIP PENULISAN MODUL

1.MEMENUHI 5 (LIMA) KRITERIA MODUL DIKLAT YANG

BAIK.

2.MODUL YANG DISUSUN HARUS MENGACU PADA

KURIKULUM DIKLAT DAN DIGUNAKAN DALAM SUATU

PROGRAM DIKLAT

3.DISUSUN SECARA RASIONAL ATAS DASAR ANALISIS,

SESUAI DENGAN TINGKAT KOMPETENSI YANG HARUS

DICAPAI OLEH PESERTA DIKLAT SETELAH MENGUASAI

MODUL

4. MEMUAT INDIKATOR KEBERHASILAN AGAR

PESERTA DIKLAT DAPAT MENGETAHUI SECARA

JELAS HASIL BELAJAR YANG MENJADI TUJUAN

PEMBELAJARAN

5. ISI MODUL HARUS MERUPAKAN BAHAN YANG

TERKINI (UP-TO-DATE), SESUAI DENGAN TUNTUTAN

PERKEMBANGAN

6. MEMUAT CONTOH-CONTOH DAN LATIHAN-LATIHAN

YANG RELEVAN SEHINGGA PESERTA DIKLAT DAPAT

MENERAPKAN DI LINGKUNGAN KERJANYA

7. SUMBER PUSTAKA YANG DIPERGUNAKAN MINIMAL 5

(LIMA) REFERENSI, BAIK DALAM BENTUK BUKU

ATAU KARYA TULIS ILMIAH, YANG TAHUN

PENERBITANNYA TIDAK LEBIH 10 TAHUN SEBELUM

MODUL DITULIS

8. ACUAN DALAM BENTUK PERATURAN DAN

PERUNDANGAN HARUS MERUJUK PADA

PERATURAN DAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU

9. DITULIS OLEH PERORANGAN TAU TIM YANG

DITUGASKAN OLEH PIMPINAN INSTANSI DENGAN

ANGGOTA TIDAK LEBIH DARI 2 (DUA) ORANG YANG

KOMPETEN DALAM BIDANG YANG DITULIS

10. PENULISAN MODUL HARUS MENGACU PADA

KAIDAH PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

SEBAGAIMANA YANG DIATUR DALAM PERATURAN

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR

9 TAHUN 2008, TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN

KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA

FORMAT PENULISAN MODUL :

1. HALAMAN SAMPUL YANG TERDIRI DARI :

a. Judul Modul

b. Nama Diklat

c. Nama Instansi, Kota dan Tahun Penyusunan Modul

2. KATA PENGANTAR

3. DAFTAR ISI

4. DAFTAR INFORMASI VISUAL

5. DAFTAR LAMPIRAN

6. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

7. PENDAHULUAN YANG MELIPUTI:

a. Latar Belakang

b. Deskripsi Singkat

c. Tujuan Pembelajaran

d. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

8. MATERI POKOK 1

a. Judul

b. Indikator Keberhasilan

c. Uraian dan Contoh (termasuk Sub Materi Pokok)

d. Latihan

e. Rangkuman

f. Evaluasi Materi pokok 1

g. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

9. MATERI POKOK 2

a. Judul

b. Indikator Keberhasilan

c. Uraian dan Contoh (termasuk Sub Materi Pokok)

d. Latihan

e. Rangkuman

f. Evaluasi Materi Pokok 2

g. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

10. MATERI POKOK 3 dan seterusnya

11. PENUTUP

12. KUNCI JAWABAN

13. DAFTAR PUSTAKA

14. GLOSARIUM

BELAJAR ORANG DEWASA (MERRIAM 1983:19)

Adult’s Readness to learn depend on the amount of their previous learning, that intrinsic motivation

produce more persuasive and permanent learning, that positive reinforcement is effective, that

materials to be learn should be presented in some organized fashion, that learning in enchanced by

repetition, that meaningful task and materials are more fully and easily learned, that active

participation in learning improve retention, and environ mental factor effect learning

PRINSIP-PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA

Belajar baik apabila secara penuh ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan

Belajar baik apabila menyangkut mana yang menarik baginya dan ada fakta dengan kehidupan sehari-hari

Belajar sebaik mungkin apabila yang dipelajari bermanfaat dan praktis

Dorongan semangat dan pengulangan membantu belajar lebih baik

DIKLAT ORANG DEWASA (Lanjutan)Implikasi Penyusunan Rencana

Pembelajaran1.Warga belajar harus berpartisipasi dalam memperoleh pengalaman belajar2.Pengalaman belajar yang diberikan harus memuaskan bagi warga belajar3.Terkait dengan latar belakang warga belajar4.Dapat dipilih dan disusun sesuai dengan kebutuhan dan minat masing-masing warga belajar5.Hasil belajar dapat dicapai satu atau lebih sesuai dengan efek ganda yang diharapkan6.Pengalaman belajar yang diperoleh dapat diorganisir secara efektif7.Dapat ditindaklanjuti kemanfaatannya di tempat kerja

KARAKTERISTIK PENGAJAR ORANG DEWASA

1.Menjadi anggota dari kelompok yang diajar2.Mampu menciptakan iklim untuk belajar-mengajar3.Mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, rasa pengabdian dan idealisme4.Mampu menirukan orang lain5.Menyadari kelemahannya, tingkat keterbukaannya, kekuatannya dan tahu bahwa diantara kekuatan yang dimiliki dapat menjadi kelemahan pada situasi tertentu

Belajar baik apabila secara penuh ambil bagian dalam kegiatan-kegiatanBelajar baik apabila menyangkut mana yang menarik baginya dan ada fakta dengan kehidupan sehari-hariBelajar sebaik mungkin apabila yang dipelajari bermanfaat dan praktisDorongan semangat dan pengulangan membantu belajar lebih

TAMPILAN PERILAKU FASILITATOR ADULT LEARNINGEMPATIKEWAJARANRESPEKKOMITMEN DAN KEHADIRAN DIRIMEMBUKA DIRIMENGAKUI KEHADIRAN ORANG LAIN

FASILITATOR ADULT LEARNING(Eisenberg 1977:45)

1. They are warm, loving, caring, and accepting of the learner

2. They have a high regard for learner’s self-planning competencies and do not wish to trespass on these

3. They view themselves as participating in dialogue between equals with learners

4. They are open to change and new experience and seek to learn form their helping activities

KARAKTERISTIK PENGAJAR ORANG DEWASA1. Menjadi anggota dari kelompok yang

diajar2. Mampu menciptakan iklim untuk belajar-

mengajar3. Mempunyai rasa tanggung jawab yang

tinggi, rasa pengabdian dan idealisme4. Mampu menirukan orang lain5. Menyadari kelemahannya, tingkat

keterbukaannya, kekuatannya dan tahu bahwa diantara kekuatan yang dimiliki dapat menjadi kelemahan pada situasi tertentu

1. PENINGKATAN INTELEKTUAL DAN WAWASAN2. AKTUALISASI DIRI – POTENSI TERBAIK – MAJU3. UNESCO : a. MENGEMBANGKAN KRITIS, KREATIF,

INOVATIF b. MENGEMBANGKAN BAKAT & POTENSI DIRI c. MENJAMIN MEMPEROLEH MATA

PENCAHARIAN d. PENGETAHUAN DAN JARINGAN SOSIAL,

BUDAYA e. MENCIPTAKAN PENGERTIAN

(UNDERSTANDING), MENGHARGAI PERBEDAAN (TOLERANSI).

PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA (MODUL WI 2008)

1. MEMPUNYAI NILAI MANFAAT

2. SESUAI DENGAN PENGALAMAN

3. BERKAIT DENGAN MASALAH SEHARI-HARI/LINGKUNGAN

4. PRAKTIS, MUDAH DITERAPKAN

5. MENARIK: BARU AKTUAL DAN MJDAH DIMENGERTI

6. SESUAI DENGAN KEBUTUHAN

7. BERPARTISIPASI SECARA AKTIF

8. SITUASI KERJASAMA, TIM DAN KOLABORASI

9. SUASANA YANG INFORMAL, TIDAK KAKU, FRIENDLY

10.METODA & KEGIATAN YANG BERVARIASI

11.TIDAK FAKTOR KETAKUTAN

12.MENARIK MINAT DAN MOTIVASI

13.ADANYA ANTUSIASI FASILITATOR DAN TIM PEMBELAJARAN (CLIMATE)

MASALAH-MASALAH KESULITAN POKOK PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

1. MENYANGKUT “MOTIVASI”, MERASA SUDAH TUA, KURANG BISA MENGEMBANGKAN DIRI ---> PERLU PERLAKUAN YANG TEPAT, KESEIMBANGAN ANTARA “PENGARAHAN DAN DORONGAN”.

2. MENYANGKUT KEBIASAAN MELUPAKAN, MELAKUKAN KESALAHAN BERULANG DAN SULIT DIRUBAH.

3. MENYANGKUT “DAYA INGAT YANGBURUK”, MENGAGUNGKAN PENGALAMAN SEKOLAH YANG LALU, MELIHAT RENDAH YANG BARU.

4. MENYANGKUT “PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN”, CENDERUNG OTORITER UNTUK MEMPERTAHANKAN DIRI (DINOSAURUS ==>LEBAH)

SUASANA PEMBELAJARAN ORANG DEWASA YANG EFEKTIF

1. SUASANA DINAMIS, AKTIF, KREATIF DAN TIAP PRIBADI MERASAKAN (LEARNING ENJOYMENT)

2. SALING HORMAT MENGHORMATI; TERMASUK PENDAPAT.

3. SALING HARGA MENGHARGAI PERASAAN, PIKIRAN, NILAI DAN KEUNIKAN MASING-MASING.

4. SUASAN PERCAYA (TRUST), MERASA MENDAPAT KEPERCAYAAN.

5. SUASANA TIDAK TERANCAM, MERASA AMAN.

6. SUASAN PENEMUAN DIRI DAN PELUANG PENGEMBANGAN DIRI.

7. SUASAN KETERBUKAAN, MERASA BEBAS MENGUNGKAPKAN DIRI, ISI HATI DAN MENDENGARKAN.

8. SUASANA MEMBENARKAN PERBEDAAN.

9. MENGAKUI HAK UNTUK BERBUAT SALAH, KELIRU SEBAGAI KEWAJARAN.

10. SUASANA MEMBOLEHKAN KERAGUAN, TIDAK ADA PEMEKSAAN MENERIMA.

11. ADANYA EVALUASI BERSAMA DAN EVALUASI DIRI UNTUK MENGETAHUI KEKUATAN DAN KELEMAHAN DIRI.

REAKSI ORANG DEWASA (PEJABAT) DALAM PEMBELAJARAN1. ITUKAN TEORINYA, PRAKTEKNYA BAGAIMANA

… ?2. MEMBICARAKAN SIH GAMPANG,

MELAKSANAKAN BELUM TENTU.3. BEGITU-BEGITU SAJA, ITU SIH SUDAH SERING

KITA LAKUKAN … .4. LUMAYAN JUGA, TETAPI APA PIMPINAN NANTI

MENDUKUNG?5. SITUKAN AHLINYA, BAGAIMANA

PEMECAHANNYA … . 6. SAYA KIRA KALAU YANG INI CUKUP KREATIF

DAN INOVATIF.7. WAH … KENAPA TIDAK DARI DULU … , DAN

SEBAGAINYA

MENJADI FASILITATOR ORANG DEWASA YANG EFEKTIF

Menguasai bahan secara tuntas dan

pengayaannya

Memiliki wawasan luas

kediklatan

Menguasai metodologi pembelajaran dan pengelolaan kelas

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DAN PRAKTIK

MENGUASAI MATERI SECARA TUNTAS DAN PENGAYAANNYA

MUST KNOW

SET INDUCTION

(SIASAT MEMBUKA PELAJARAN)Menciptakan prakondisi bagi siswa/peserta

agar mental dan perhatiannya terpusat pada pelajaran

CARANYA ANTARA LAIN:Menunjukkan gambar yang berhubungan dengan

materi pelajaran menghubungkan pengalaman siswa dengan bahan yang akan dipelajari

1. STIMULUS VARIATION

2. TEACHER MOVEMENT(GERAK GURU)

Dalam pembelajaran guru bergerak bebas dan tidak kaku, duduk, berdiri, untuk memberikan

kesan dekat dengan siswa/peserta

3. TEACHER GESTURE(Isyarat/Sasmita Guru)

Gerak tubuh atau anggota badan lainnya untuk menimbulkan perhatian dan rangsangan. Gerak

tangan dan anggukan kepala, alis mata, mengerutkan kening, bertepuk tangan dan lainnya.

4. TEACHER VOICE(Suara Guru)

Untuk menguasai pengetahuan hendaknya suara guru tidak monoton, akan tetapi lakukan “speech pattern” berganti.

“A dull flat voice leads to dull flat class”

5. TEACHER SILENCE(Kebisuan Guru)

Untuk mengundang perhatian dengan teknik “Selingan Diam”.

Diam jangan terlalu lama, karena dapat membuat gelisah

6. INTERACTION STYLE(Gaya Interaksi)

Untuk meningkatkan kemampuan, mengurangi kebosanan, kejenuhan ada berbagai variasi dalam pola hubungan.

POLA-1 : Guru-Klp.Siswa/PesertPOLA-2 : Guru-siswa sebagai ind.POLA-3 : Siswa-siswi

BELAJAR ORANG DEWASA (MERRIAM 1983:19)

Adult’s Readness to learn depend on the amount of their previous learning, that

intrinsic motivation produce more persuasive and permanent learning, that positive reinforcement is effective, that

materials to be learn should be presented in some organized fashion, that learning in enchanced by repetition, that meaningful

task and materials are more fully and easily learned, that active participation in learning improve retention, and environ

mental factor effect learning

40

MANAJEMEN PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

RENCANA PEMBELAJARAN

Nama Diklat : Pelatihan/TOT Fasilitator Calon Kepala SekolahNama Mata Kuliah:

Waktu : 10 Sesi – 20 Jampel @45”

Manajemen Pembelajaran Orang Dewasa

Tujuan Pembelajaran (Kompetensi Lulusan)

1.Para peserta memahami karakteristik (perbedaan, ciri-ciri, prinsip-prinsip, masalah-masalah dan teknik-teknik) pembelajaran calon kepala sekolah sebagai orang dewasa.2. Peserta dapat merancang RPP substansi mata-mata Diklatcalon kepala sekolah dengan menerapkan pendekatan kosep pembelajaran dewasa

41

Bila saya berpikir tentang Pembelajaran yang efektif, maka:

Hal-hal yang harus saya lakukan adalah:

Hal-hal yang tidak boleh saya lakukan adalah:

1. ……………… 1. ……………

2. ……………… 2. ……………

3. ………….. 3. …………

4. …………. 4. …………

 5.  …………….  5.  ……………

DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI SEBAGAI SISTEM

KOMPETENSI JABATAN- ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN - KOMPETENSI DIKLAT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR, MATERI DIKLAT, PANDUAN,

PEDOMAN

DESAIN KURIKULUM, RANCANG BANGUN, MATA DIKLAT

EVALUASI DIKLAT PRINSIP IPOOBI PELAKSANAAN KEGIATAN

DIKLAT (PRINSIP IPO)

DIKLAT SEBAGAI SUATU SISTEM 1. Mengapa Harus Sistematik?2. Diklat Sebagai Proses Input-Output

INPUT (Persiapan)

IMPACT (Manfaat ke Lembaga)

PROSES(Kegiatan PBM)

OUTPUT(Hasil Belajar)

BENEFIT(Dampak ke Unit

Kerja)

OUTCOME(Hasil Kerja dan Kinerja)

DEFINISI KEDEWASAAN YAITU :

SESEORANG YANG MEMILIKI STATIS EMOSINAL, YAITU

KEMAMPUAN UNTUK MEMELIHARA KETENANGAN HATI,

KEPASRAHAN, KEBERANÌAN, KEPASTIAN, DAN

KECERIAAN.

BERIKUT INI ADALAH CIRI-CIRI KEDEWASAAN

1.PERASAAN TANGGUNG JAWAB DAN KEBEBASAN YANG BAIK.

2.SIKAP MEMBERI DARIPADA MENERIMA

3.MENINGKAT DARI EGOISME DAN KOMPETITIF MENUJU KERJASAMA

DAN PERASAAN UNTUK URUSAN KEMANUSIAAN.

4.MEMAHAMI BAHWA AGRESIVITAS PERMUSUHAN, KEMARAHAN,

KEBENCIAN, KEKASARAN DAN SUKA BERKELAHI MERUPAKAN

KELEMAHAN, SEDANGKAN KELEMBUTAN HATI,KEBAIKAN DAN NIAT BAIK

ADALAH KEKUATAN

5.MAMPU MEMBEDAKAN FAKTA DARI ANGAN-ANGAN.

6.MENJADI LENTUR DAN DAPAT MENYESUAIKAN DIRI DENGAN TEPAT

PERUBAHAN YANG DI DIKTE OLEH NASIB DAN KEBERUNTUNGAN.

TUTORIAL MODUL PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

PENIGKATAN KOMPETENSI APARATUR NEGARA DAPAT

DILAKUKAN MELALUI BERBAGAI KEGIATAN SEPERTI

DIKLAT, SEMINAR, WORKSHOP DAN MELANJUTKAN

PENDIDIKAN KE JENJANG YANG LEBIH TINGGI

TUTORIAL DENGAN MENGGUNAKAN MODUL PEMBELAJARAN

BAGI PARA APARATUR NEGARA MERUPAKAN SALAH SATU

METODA PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN

KOMPETENSI PESERTA DIKLAT ATAU SEJENISNYA

KELEBIHAN MODUL PEMBELAJARAN

1.MELALUI MODUL PESERTA DIKLAT DAPAT MEMPELAJARI SENDIRI

MATERI AJAR

2.MELALUI MODUL PESERTA DIKLAT MENDAPAT INFORMASI MENGENAI

DESKRIPSI DAN TUJUAN MATA DIKLAT, BATASAN-BATASAN, STANDAR

KOMPETENSI YANG HARUS DICAPAI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR

KEBERHASILAN PESERTA, METODE, RANGKUMAN, SERTA DAPAT

MENGISI LATIHAN-LATIHAN YANG TERSEDIA DIDALAM MODUL

PEMBELAJARAN

3.MELALUI MODUL PESERTA DIKLAT DAPAT MEMPELAJARI SENDIRI

BAHAN AJAR SECARA TUNTAS.

4. MELALUI MODUL PESERTA DIKLAT DAPAT MELAKUKAN EVALUASI

PEMBELAJARAN UNTUK MENGUKUR PEMAHAMANNYA TERHADAP

MODUL YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBELAJARAN

5. MODUL MEMILIKI SISTEMATIKA PENYUSUNAN YANG MUDAH

DIPAHAMI DENGAN BAHASA YANG MUDAH DAN LUGAS SEHINGGA

DAPAT DIPERGUNAKAN SESUAI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN

PESERTA DIKLAT