tutorial hipertensi dalam kehamilan

Upload: arminaziati

Post on 14-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    1/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 1

    BAB I

    ISI

    HDK - Hipertensi dalam Kehamilan adalah penyebab kematian utama ketiga pada ibuhamil setelah perdarahan dan infeksi. Bagaimana suatu peristiwa kehamilan dapat memicu atau

    memperberat hipertensi merupakan pertanyaan yang masih belum memperoleh jawaban yang

    memuaskan. Angka kejadian Hipertensi dalam Kehamilan kira-kira 3.7 % seluruh kehamilan.

    TERMINOLOGI dan KLASIFIKASI

    HG-Hipertensi Gestasional adalah terminologi untuk menggambarkan adanya hipertensi

    berkaitan dengan kehamilan yang sifatnya new-onset. Klasifikasi berdasarkan National HighBlood Pressure Education Program (NHBPEP) tahun 2000.

    1. HG-Hipertensi Gestasional ( istilah sebelumnya adalah pregnancy inducedhypertension yang mencakup pula hipertensi transien)

    2. PE-Pre Eklampsia3. E-Eklampsia4. Pre Eklampsia super imposed pada Hipertensi Kronis5. HK-Hipertensi Kronis

    Dari : Cunningham FG et al : Hypertensive Disorder In Pregnancy in Williams Obstetrics ,

    22nd

    ed, McGraw-Hill, 2005

    DIAGNOSIS

    Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah istirahat 140/90 mmHg. Kriteria edema

    pada PE sudah tidak digunakan lagi oleh karena selain subjektif dan juga tidak mempengaruhiout-come perinatal.

    Diagnosis Hipertensi Dalam Kehamilan

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    2/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 2

    1. HG-Hipertensi Gestasional

    TD-Tekanan darah 140/90 mmHg terjadi pertama kali dalam kehamilan. Tidak terdapat Proteinuria, Tekanan darah kembali normal dalam waktu < 12 minggu

    pasca persalinan.

    Diagnosa akhir hanya dapat ditegakkan pasca persalinan. Dapat disertai dengan gejala PE Berat : nyeri epgastrium atau trombositopenia.

    2. PE-Preeclampsia

    KRITERIA MINIMUM

    TD 140/90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu

    Proteinuria 300 mg/24 jam atau 1+ dispstick

    PRE-EKLAMPSIA BERAT ( PE disertai dengan satu atau lebih gejala berikut dibawah ini) :

    1. TD 160/110 mmHg pada kehamilan > 20 minggu2. Proteinuria 2.0 g/24 jam 2+ (dispstick)3. Serum Creatinine > 1.2 mg/dL (kecuali bila sebelumnya sudah abnormal )4.

    Trombosit < 100.0000 / mm3

    5. Microangiopathic hemolysis ( increase LDH )6. Peningkatan ALT atau AST7. Nyeri kepala atau gangguan visual persisten8. Nyeri epigastrium

    3. Eklampsia

    Kejang yang tidak diakibatkan oleh sebab lain pada penderita pre eklampsia

    4. Superimposed Preeklampsia ( pada hipertensi kronik )

    Proteinuria new onset 300 mg / 24 jam pada penderita hipertensi yang tidakmenunjukkan adanya proteinuria sebelum kehamilan 20 minggu.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    3/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 3

    atau

    Peningkatan TD atau kadar proteinuria secara tiba tiba atau trombositopenia 12minggu pasca persalinan.

    ALT = Alanin aminotranferase AST = Aspartate aminotranferase

    LDH = Lactate Dehydrogenase

    Diadaptasi dari National High Blood Presssure in Pregnancy (2000)

    Dari : Cunningham FG et al : Hypertensive Disorder In Pregnancy in Williams Obstetrics ,

    22nd

    ed, McGraw-Hill, 2005

    1. HIPERTENSI GESTASIONAL

    o Sering disebut sebagai hipertensi transien.o Proteinuria pada keadaan ini adalah pertanda semakin memburuknya penyakit.o Proteinuria persisten yang bermakna dapat meningkatkan resiko maternal dan

    fetus.

    2. PRE-EKLAMPSIA

    Sindroma khusus dalam kehamilan yang berupa hipertensi yang disertai denganvasospasme generalisata (menyebabkan gangguan perfusi organ vital) dan aktivasi

    endotelial.

    Hipertensi dan Proteinuria adalah kriteria PE. Proteinuria adalah protein dalam urine>300 mg/24 jam ; atau 30 mg/dL (dipstick 1+)

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    4/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 4

    Derajat proteinuria bervariasi selama 24 jam, sehingga hasil kadar protein sesaat tidakmerefleksikan keadaan sebenarnya.

    Nyeri epigastrium diakibatkan oleh nekrosis hepatoseluler, iskemia dan edema heparyang meneybabkan regangan kapsule Glisson. Nyeri epigastrium sering disertai dengan

    kenaikan kadar serum hepatik transaminase (indikasi untuk melakukan terminasi

    kehamilan)

    Trombositopenia adalah tanda memburuknya PE dan disebabkan oleh aktivasi danagregasi platelet akibat vasospasme yang merangsang hemolisis mikroangiopatik.

    Gross hemolisis yang dengan adanya hemoglobinuria atau hiperbilirubinemiamenunjukkan beratnya penyakit.

    Faktor lain yang menunjukkan beratnya penyakit adalah disfungsi jantung dan edemaparu serta PJT

    Derajat preeklampsia

    Derajat beratnya PE dinilai dari frekuensi dan intensitas masing-masing abnormalitas seperti

    yang terlihat pada tabel dibawah. Penyimpangan dari nilai normal yang semakin banyak

    merupakan indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan semakin kuat. Pemisahan PE ringan

    dan PE Berat secara tegas dapat menimbulkan kesulitan oleh karena penyakit ringan dapat

    dengan cepat berubah menjadi penyakit yang berat. Perlu diperhatikan bahwa tingginya tekanan

    darah bukan merupakan penentu utama klasifikasi berat atau ringannya PE.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    5/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 5

    Dari : Cunningham FG et al : Hypertensive Disorder In Pregnancy in Williams Obstetrics ,

    22nd

    ed, McGraw-Hill, 2005

    3. EKLAMPSIA

    Pre-eklampsia yang disertai dengan kejang dan kejang tersebut tidak disebabkan oleh faktor-

    faktor lainnya. Kejang bersifat menyeluruh dan dapat terjadi sebelum, selama atau sesudah

    persalinan. Pada nulipara, kejang kadang-kadang dapat terjadi sampai 48 jam Pasca Persalinan.

    Chames dkk (2002) : dengan memperbaiki kualitas perawatan prenatal, sejumlah kasus

    eklampsia intrapartum atau antepartum dapat dicegah.

    4. HIPERTENSI KRONIS SUPERIMPOSED PREEKLAMPSIA

    Semua penyakit HK apapun penyebabnya memiliki predisposisi untuk berkembang menjadi PE

    atau E selama kehamilan.

    Diagnosa adanya latar belakang HK dibuat bila :

    1. Hipertensi tercatat sebelum kehamilan.2. Hipertensi terdeteksi pada kehamilan < 20 minggu.

    http://lh4.ggpht.com/_ezSsIEHCzdA/Sq4fTDUR7vI/AAAAAAAAAjI/RvO8OHqUcRo/s1600-h/IndikasiberatnyapenyakitHipertensiDa[1].jpg
  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    6/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 6

    3. Hipertensi menetap > 6 minggu pasca persalinan.

    Dari : Cunningham FG et al : Hypertensive Disorder In Pregnancy in Williams Obstetrics ,

    22nd

    ed, McGraw-Hill, 2005

    Faktor anamnesa tambahan yang dapat membantu menegakkan diagnosis hipertensi kronis

    adalah :

    1. Multipara2. Riwayat HT pada kehamilan sebelumnya. Keadaan ini sering pula disertai dengan

    kecenderungan

    3. Menurun dalam keluarga.Diagnosa HK menjadi sulit ditegakkan bila kunjungan antenatal pertama kali dilakukan setelah

    lewat dari pertengahan kehamilan. Tergantung lamanya penyakit, komplikasi hipertensi kronis

    dapat berupa hipertrofi ventrikular, dekompensasi jantung, CVA-cerebro vascular accident atau

    kerusakan ginjal.25% kasus hipertensi kronis akan berkembang menjadi superimposed PE Pada

    hipertensi kronis superimposed PE sering kali disertai dengan solusio plasenta.

    http://lh3.ggpht.com/_ezSsIEHCzdA/Sq4fWyRNPQI/AAAAAAAAAjQ/W8keNoUjJsM/s1600-h/Etiologihipertensikronis3.jpg
  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    7/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 7

    Janin pada penderita Hipertensi Kronis sering mengalami :

    PJTpertumbuhan janin terhambat Persalinan preterm IUFDintra uterine fetal death

    Pada penderita HK, terjadi peningkatan tekanan darah pada kehamilan > 24 minggu. Bila disertai

    dengan proteinuria maka disebut hipertensi kronis superimposed PE. Superimposed PE muncul

    lebih dini dibandingkan jenis PE murni dan cenderung lebih parah serta seringkali disertai

    dengan PJT.

    ANGKA KEJADIAN DAN FAKTOR RESIKO

    Angka kejadian HDK pada umumnya sekitar 5% dari seluruh kehamilan.

    Faktor resiko :

    1. Usiao HG sering terjadi pada pasien nullipara dan usia tua (> 35 tahun)

    2. Kehamilan kembar3.

    Paritas

    4. Ras : sering terjadi pada afro-america5. Predisposisi genetik6. Faktor lingkungan : kebiasaan hidup

    ETIOLOGI

    Teori yang dianggap dapat menjelaskan etiologi dan patofisiologi PE harus dapat menjelaskan

    kenyataan bahwa HDK seringkali terjadi pada :

    1. Mereka yang terpapar pada villi chorialis untuk pertama kalinya ( pada nulipara )2. Mereka yang terpapar dengan villi chorialis yang berlimpah ( pada kehamilan kembar

    atau mola )

    3. Mereka yang sudah menderita penyakit vaskular sebelum kehamilan.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    8/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 8

    4. Penderita dengan predisposisi genetik Hipertensi .Menurut Sibai (2003), faktor-faktor yang berpotensi sebagai etiologi :

    1.

    Invasi trofoblastik abnormal kedalam vasa uterina.2. Intoleransi imonologi antara maternal dengan jaringan feto-maternal .3. Maladaptasi maternal terhadap perubahan kardiovaskular atau inflamasi selama

    kehamilan.

    4. Defisiensi bahan makanan tertentu ( nutrisi ).5. Pengaruh genetik.

    1. INVASI TROFOBLAST ABNORMAL

    Implantasi plasenta yang normal

    Terlihat proliferasi trofoblas ekstravillous membentuk kolom sel didekat anchoring villous

    Trofoblas ekstravilous melakukan invasi desidua dan kearah bawah kedalam arteri spiralis.

    Akibatnya, terjadi penggantian endotel dan dinding otot dari pembuluh darah serta pembesaran

    dari pembuluh darah Pada proses implantasi normal : arteri spiralis mengalami remodeling

    secara ekstensif akibat invasi oleh trofoblast endovaskular (gambar atas)

    http://lh5.ggpht.com/_ezSsIEHCzdA/Sq4fZ_YnBII/AAAAAAAAAjY/lRQD7_lg5yY/s1600-h/clip_image0025.jpg
  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    9/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 9

    Pada PE : invasi trofoblastik berlangsung secara tak sempurna. Pembuluh darah desidua ( bukan

    pembuluh darah miometrium ) terbungkus dengan trofoblas endovaskular. Besarnya gangguan

    invasi trofoblas pada arteri spiralis berhubungan dengan beratnya HT yang terjadi.

    Perubahan dini pada PE :

    Kerusakan endothelium. Insudasi bahan dalam plasma kedalam dinding pembuluh darah. Proliferasi sel miointima dan nekrosis bagian medial.

    Terdapat akumulasi lipid pada sel miointima dan makrofag, sel yang mengandung lipid tersebut

    disebut artherosis (gambar bawah)

    Artherosis dalam pembuluh darah

    Gambar bawah adalah gambar skematik dari struktur artherosis

    Obstruksi lumen arteri spiralis akibat artherosis menyebabkan terganggunya aliran darah.

    Redman dan Sargent (2003) : gangguan perfusi plasenta akibat artherosis arteri spiralis adalah

    awal kejadian sindroma PE.

    http://lh3.ggpht.com/_ezSsIEHCzdA/Sq4feDAcNJI/AAAAAAAAAjo/P6y8n_rC9f8/s1600-h/clip_image00282.jpghttp://lh3.ggpht.com/_ezSsIEHCzdA/Sq4fcFYcxAI/AAAAAAAAAjg/ybpQnUy_nCA/s1600-h/clip_image00263.jpghttp://lh3.ggpht.com/_ezSsIEHCzdA/Sq4feDAcNJI/AAAAAAAAAjo/P6y8n_rC9f8/s1600-h/clip_image00282.jpghttp://lh3.ggpht.com/_ezSsIEHCzdA/Sq4fcFYcxAI/AAAAAAAAAjg/ybpQnUy_nCA/s1600-h/clip_image00263.jpg
  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    10/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 10

    2. FAKTOR IMUNOLOGI

    Terdapat sejumlah bukti yang menyatakan bahwa PE adalah penyakit dengan mediasi imunologi.

    Resiko PE meningkat pada keadaan dimana pembentukan blocking antibody terhadap

    placental site terganggu. Dekker dan Sibai (1998) meneliti peranan maladaptasi imunologis

    dalam patofisiologi PE. Dimulai sejak trimester kedua, pasien yang akan menderita PE

    mempunyai helper T cell (Th1) yang rendah dibandingkan mereka yang tidak akan menderita

    PE. Ketidak seimbangan Th1/Th2 ( Th2 yang lebih dominan) tersebut dipengaruhi oleh

    adenosin. Yoneyama dkk (2002) kadar adenosin pada penderita PE lebih besar dibandingkan

    yang normotensif. Helper cell T lympocyte menghasilkan cytokine spesifik yang memudahkan

    implantasi dan disfungsi dari helper cell lymphocyte dan keadaan ini akan menyebabkan

    terjadinya PE. Pada penderita dengan antibodi anticardiolipin, lebih sering terjadi kelainanplasenta dan PE.

    3. VASKULOPATI dan INFLAMASI

    Melalui berbagai macam cara, perubahan inflamasi merupakan kelanjutan dari perubahan yang

    terjadi plasenta. Sebagai respon terhadap faktor plasenta yang dilepaskan akibat adanya reaksi

    iskemik terjadi sebuah rangkaian proses seperti yang terlihat pada gambar skematik dibawah.

    Pada desidua terdapat banyak sel yang bila diaktivasi akan mengeluarkan bahan bahan tertentu

    yang dapat merusak sel endotel. Disfungsi sel endotel berhubungan dengan PE melalui proses

    adaptasi inflamasi intravaskular.

    http://lh3.ggpht.com/_ezSsIEHCzdA/Sq4fgyGZYuI/AAAAAAAAAjw/PiQYuJjFJl4/s1600-h/PatofisiologiPreeklampsia[1].jpg
  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    11/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 11

    PE dianggap sebagai keadaan ekstrem dari aktivasi leukosit dalam sirkulasi maternal. Manten

    dkk (2005) : Cytokine ( tumor necrosis factor ) dan interleukin berperan sebagai stressor

    oksidatif yang berkaitan dengan PE. Stresor oksidatif memiliki karakter bagi spesies tertentu dan

    adanya radikal bebas penting bagi pembentukan peroksidase lipid yang dapat berlipat ganda

    dengan sendirinya (self propagation ).

    Bahan yang bersifat radikal bebas tersebut mempunyai sifat :

    Mampu mencederai sel endothel pembuluh darah. Modikasi produksi nitric oxide. Mengganggu keseimbangan prostaglandin.

    Pengetahuan mengenai peran stresor oksidatif dalam kejadian PE meningkatkan perhatian pada

    keuntungan pemberian antioksidan dalam pencegahan PE .Antioksidan penting antara lain :

    Vitamin E atau -tocopherol, Vitamin C dan Vitamin A -carotene

    4. FAKTOR NUTRISI

    Berbagai faktor defiensi nutrisi diperkirakan berperan sebagai penyebab Eklampsia. Banyaksaran yang diberikan untuk menghindarkan hipertensi misalnya dengan menghindari konsumsi

    daging berlebihan, protein, purine, lemak, hidangan siap saji (snack), dan produk-produk

    makanan instan lain. John dkk (2002) : diet buah dan sayur banyak mengandung aktivitas non-

    oksidan yang dapat menurunkan tekanan darah. Zhang dkk (2002) : kejadian PE pada pasien

    dengan asupan vitamin C harian kurang dari 85 mg dapat meningkat menjadi 2 kali lipat.

    Obesitas adalah faktor resiko yang berpotensi untuk menyebabkan terjadinya PE. Obesitas pada

    ibu tidak hamil dapat menyebabkan aktivasi endotel dan respon inflamasi sistemik yang

    berhubungan dengan arterosklerosis. Kadar C-reactive protein (inlamatory marker) meningkat

    pada obesitas yang seringkali berkaitan dengan PE.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    12/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 12

    5. FAKTOR GENETIK

    Ness Dkk (2003) : predisposisi hipertensi secara herediter sangat berkait dengan kejadian PE dan

    E. Chesley dan Cooper (1986) : menyimpulkan bahwa PE dan E menurun diantara saudara

    sekandung perempuan, anak perempuan, cucu perempuan.

    PATOGENESIS

    Perubahan utama yang terjadi pada HDK adalah VASOSPASME dan AKTIVASI SEL

    ENDOTHELIUM

    1. VASOSPASME

    Konsep vasospame didasarkan pada pengamatan langsung terhadap pembuluh darah kecil pada

    kuku, fundus oculi dan konjuntiva. Konstriksi vaskular menyebabkan peningkatan tahanan

    perifer dan TD. Pada saat yang sama, kerusakan sel endotel menyebabkan kebocoran interstitisial

    yang meliputi bahan dalam darah a.l trombosit, fibrinogen dan deposit subendotelial lain.

    Berdasarkan pemeriksaan USG, terlihat adanya perubahan tahanan arterial pada penderita PE.

    Penurunan aliran darah akibat gangguan distribusi, iskemia dan perdarahan jaringan

    menyebabkan terjadinya serangkaian gejala PE Fischer dkk (2000) : vasospasme pada penderita

    PE jauh lebih berat dibandingkan dengan yang terjadi pada pasien dengan sindroma HELLP.

    2. AKTIVASI SEL ENDOTEL

    Pada gambar diagram faktor plasenta yang tak dapat di identifikasi dengan jelas masuk kedalam

    sirkulasi ibu dan merangsang aktivasi dan disfungsi sel endotel. Sindroma klinis PE adalah

    manifestasi umum dari terjadinya perubahan sel endotel tersebut. Endotel yang utuh memiliki

    sifat antikogulan dan dapat menurunkan respon otot polos terhadap agonis melalui pengeluaran

    nitric oxide. Sedangkan kerusakan atau aktivasi sel endotel akan menyebabkan keluarnya bahan-

    bahan yang merangsang koagulasi dan meningkatkan sensitivitas terhadap vasopresor.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    13/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 13

    Perubahan-perubahan lain sebagai akibat proses aktivasi endotel adalah:

    1. Perubahanan khas pada morfologi endotel kapiler glomerulus.2. Peningkatan permeabilitas kapiler.3. Peningkatan kadar bahan-bahan yang terkait dengan aktivasi tersebut.

    Peningkatan repon terhadap bahan pressor

    Dalam keadaan normal, wanita hamil refrakter terhadap pemberian vasopressor. Pada awal

    kejadian PE, terdapat peningkatan reaktivitas vaskular terhadap pemberian nor-epinephrine dan

    angisotensin II.

    Prostaglandin

    Beberapa prostanoid berperan penting dalam patofisiologi sindroma PE. Secara spesifik, respon

    terhadap pressor yang menurun pada kehamilan normal adalah berupa penurunan respon

    vaskular yang terjadi melalui sintesa prostaglandin endotelial vaskular. Pada penderita PE,

    produksi prostacyclin endotelial [PGI2] lebih rendah dibandingkan kehamilan normal ; tetapi

    sekresi thromboxane A2 dari trombosit meningkat. Perbandingan antara PGI2 : TXA2 yang

    menurun tersebut akan meningkatkan sensitivitas terhadap angiostension II sehingga terjadi

    vasokonstriksi.

    Nitric oxide

    Vasodilator sangat kuat ini dibentuk dari L-arginine oleh sel endotel. Bila nitric oxide ini diambil

    maka timbul gejala-gejala yang menyerupai PE .

    Pencegahan sintesa nitric oxide akan menyebabkan :

    o Peningkatan nilai MAP-mean arterial pressure.o Penurunan frekuensi denyut jantung.o Kepekaan terhadap vasopresor meningkat.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    14/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 14

    Pada PE, terjadi penurunan synthase nitric oxide endotel sehingga permeabilitas sel meningkat.

    Kenaikan kadar Nitric Oxide dalam serum pada penderita PE tersebut adalah sebuah akibat

    bukan sebuah sebab.

    Endothelin

    Endothelin adalah 21amino acid peptide yang merupakan vasokonstriktor kuat, dan endothelin-

    1 (ET-1) adalah isoform primer yang dihasilkan oleh endotel manusia. Kadar endothelin dalam

    plasma wanita hamil normal memang meningkat, tetapi pada penderita PE kadar endothelin jauh

    lebih meningkat. Pemberian MgSO4 pada penderita PE terbukti menurunkan kadar ET-1.

    PATOFISIOLOGI

    1. SISTEM KARDIOVASKULAR

    Gangguan fungsi kardiovaskular yang normal pada PE dan E Peningkatan after-load jantung

    akibat HT.

    1. Gangguan pre-load jantung akibat akibat terganggunya proses hipervolemia dalamkehamilan.

    2. Aktivasi endotelial dengan akibat ekstravasasi kedalam ruang ekstraseluler terutamakedalam paru.

    Perubahan hemodinamika

    Perubahan kardiovaskular pada HDK tergantung sejumlah faktor :

    Derajat HT Latar belakang penyakit kronis. Apakah telah terjadi PE. Saat kapan pemeriksaan dikerjakan.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    15/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 15

    Pada PE terjadi penurunan curah jantung dan kenaikan tahanan perifer. Pada Hipertensi

    Gestasional, curah jantung tetap tinggi.

    Pemberian cairan yang berlebihan pada penderita PE Berat akan menyebabkan tekanan pengisian

    jantung kiri ( ventricular filling pressure ) akan sangat meningkat dan meningkatkan curah

    jantung yang normal ke tingkatan diatas normal.

    Volume Darah

    Pada Eklampsia terjadi peristiwa hemokonsentrasi ; hipervolemia yang lazim dalam kehamilan

    normal tidak terjadi atau sangat minimal sehingga penderita eklampsia disebut sebagai pasien

    yang berada dalam keadaan normotensive shock.

    Hemokonsentrasi pada PE dan E terjadi akibat adanya :

    Vaskonstriksi generalisata. Disfungsi endotel dengan meningkatnya permeabilitas vaskular.

    Pada PE tergantung pada beratnya penyakit tidak selalu terjadi hemokonsentrasi. Pada penderita

    HG umumnya memiliki volume darah yang normal. Penurunan kadar hematokrit pada penderita

    dengan hemokosentrasi hebat merupakan pertanda perbaikan keadaan. Bila tidak terjadiperdarahan, ruang intravaskular penderita PE dan E biasanya tidak terlalu kosong. Terjadinya

    vasospasme dan kebocoran plasma endothel menyebabkan ruang vaskular tetap terisi. Perubahan

    ini menetap sampai beberapa saat pasca persalinan bersamaan dengan perbaikan endotel.

    Vasodilatasi dan peningkatan volume darah menyebabkan penurunan hematokrit.

    Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penderita PE dan E sangat peka terhadap:

    1.

    Pemberian cairan dalam upaya untuk mengembalikan volume darah ke tingkatan sebelumkehamilan.

    2. Perdarahan selama persalinan.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    16/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 16

    2. DARAH dan PEMBEKUAN DARAH

    Trombositopenia yang terjadi dapat mengancam jiwa penderita. Trombositopenia terjadioleh karena :

    o Aktivasi plateleto Agregasi plateleto Konsumsi meningkat

    Trombitopenia hebat (bila

    SINDROMA HELLP

    Arti klinik trombositopenia selain gangguan koagulasi adalah juga menggambarkan derajat

    proses patologi yang terjadi. Pada umumnya semakin rendah trombosit semakin tinggi

    morbiditas dan mortalitas ibu dan anak. Pritchard dkk (1976) : mengharapkan adanya perhatian

    terhadap kejadian trombositopenia pada penderita PE yang disertai dengan sejumlah gejala

    (sindroma HELLP).

    Sindroma HELLP:

    1. Hemolysis2. Elevated liver enzyme (kenaikan enzym hepar = transaminase )3. Low Platelets

    PE Berat sering disertai dengan hemolisis yang terlihat dari kenaikan kadar serum LDH - lactate-

    dehydrogenase dan perubahan gambaran dari darah perifer (schizocytosis, spherocytosis dan

    reticulocytosis) Hemolisis terjadi akibat hemolisis mikrosangiopatik yang diakibatkan oleh

    kerusakan endotel yang disertai dengan deposisi trombosit dan fibrin.

    3. VOLUME HOMEOSTASIS

    Perubahan endokrin

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    17/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 17

    Kadar renin , angiostensin II dan aldosteron dalam kehamilan normal meningkat. Pada PE kadar

    bahan tersebut sama dengan kadar wanita yang tidak hamil. Akibat retensi natrium dan atau HT,

    sekresi renin oleh ginjal menurun. Renin berperan sebagai katalisator dalam proses konversi

    angiostensin menjadi angiostensin I dan perubahan angiostensin I menjadi angiostensi II dengan

    katalisator ACEangiostensin converting enzyme.

    Perubahan cairan dan elektrolit

    Manifestasi peningkatan volume cairan ekstraseluler adalah edema. Pada penderita PEBerat

    biasanya lebih menonjol dibandingkan kehamilan normal. Retensi cairan terjadi akibat adanya

    cedera pada endotel. Selain edema generalisata dan proteinuria, penderita juga mengalami

    penurunan tekanan onkotik yang menyebabkan gangguan keseimbangan proses filtrasi.

    4. GINJAL

    Selama kehamilan normal, terjadi peningkatan GFRglomerular filtration rate dan RBFrenal

    blood flow. Pada PE terjadi perubahan anatomi dan patofisiologi, sehingga terjadi penurunan

    perfusi renal dan filtrasi glomerulos.. PE berkaitan dengan penurunan produksi urine dan eksresi

    kalsium akibat peningkatan resorbsi tubuler. Pemberian Dopamine i.v pada penderita PE dapat

    meningkatkan produksi urine. Pemberian cairan i.v pada penderita PE dengan oliguria tidak

    perlu dikerjakan.

    Proteinuria

    Terjadinya proteinuria bersifat lambat. Pemeriksaan kuantitatif dengan dipstick tidak akurat dan

    memerlukan pemeriksaan selama 24 jam.

    Albuminuria adalah istilah untuk menggambarkan proteinuria pada PE yang salah oleh karena

    sebagaimana pada keadaan glomerulopati lain terjadi peningkatan permeabilitas terhadap

    sebagian besar protein ber-BM tinggi sehingga albuminuria sering disertai dengan keluarnya

    hemoglobin, globulin dan transferin.

    Perubahan anatomi pada ginjal

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    18/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 18

    Ukuran glomerulos membesar 20%. Terjadi glomerular capillary endotheliosis. Gagal ginjal

    akibat nekrosis tubuler akut sering terjadi dengan gejala oliguria sampai anuria ( peningkatan

    kadar serum creatinine 1 mg/dL ).Haddad dkk (2000) melaporkan bahwa 5% dari 183 penderita

    sindroma HELLP mengalami ARF dan setengah diantaranya adalah penderita solusio plasenta

    dan perdarahan pasca persalinan. Meskipun jarang, dapat terjadi nekrosis cortex ginjal yang

    ireversibel.

    5. HEPAR

    Perdarahan periportal pada tepi hepar Ruptura hepar Perdarahan subkapsular

    6. OTAK

    Nyeri kepala dan Gangguan visus

    Sering terjadi pada PE dan eklampsia. Terdapat dua perubahan PA pada cerebri:

    1.

    Perdarahan akibat pecahnya pembuluh arteri karena HT2. Edema, hiperemia , iskemia, trombosis dan hemoragia yang kecil dan kadang-kadang

    meliputi daerah yang luas

    Aliran darah otak :

    Pada eklampsia, mungkin akibat hilangnya autoregulasi dari CBF-cerebral blood flow terjadi

    hipoperfusi sebagaimana yang terjadi pada hipertensif encephalopathi yang tak berkaitan dengan

    kehamilan. Pasien nyeri kepala biasanya disertai dengan peningkatan perfusi cerebral.

    Kebutaan :

    Gangguan visus sering terjadi pada PEBerat, namun kebutaan permanen jarang terjadi pada PE

    dan terjadi pada 10% penderita E. Kebutaan atau amaurosis ( bahasa Greek = dimming) dapat

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    19/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 19

    mengenai wanita yang menderita edema vasogenik pada lobus occipitalis yang luas. Umumnya

    kebutaan berlangsung antara 4 jam sampai satu minggu. Lara-Torre dkk (2002) : gangguan

    visual permanen akibat PEBerat atau E adalah akibat gangguan pada cerebri atau iskemia arteri

    retina. Ablasio retina dapat mengganggu visus dan umumnya mengenai salah satu sisi dan

    prognosis nya baik.

    7. PERFUSI UTERO PLASENTA

    Gangguan perfusi uteroplasenta akibat vasospasme merupakan penyebab utama peningkatan

    morbiditas dan mortalitas perinatal pada PE dan E. Pada wanita normal diameter arteri spiralis

    500 ; pada penderita PE 200

    Doppler velosimetri

    o Pengukuran velositi aliran darah dalam arteri uterina dapat digunakan untukmemperhitungkan besaran resistensi dalam aliran uteroplasenta.

    o Resistensi vaskular ditentukan berdasarkan perbandingan antara bentukgelombang arterial sistolik dan diastolik.

    o Ganguan aliran darah uteroplasenta tidak selalu terjadi pada semua penderita PEdan E.

    o Matijevic dan Johnson ( 1999) dengan velosimetri Doppler mengukur besarnyatahanan dalam arteri spiralis. Hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa

    Impedansi pembuluh perifer ternyata lebih besar dari pada pembuluh sentral.

    PREDIKSI dan PENCEGAHAN

    PREDIKSI

    Sampai saat ini tidak ada tes skrining yang realistis, valid dan ekonomis untuk meramalkan

    kejadian PE. Salah satu tujuan dari jaringan Unit Feto-Maternal Medis adalah melakukan

    identifikasi faktor-faktor prediktor berikut ini :

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    20/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 20

    Roll over test

    Adanya respon hipertensif yang terjadi pada perubahan posisi ibu hamil 28 32 minggu dari

    posisi miring menjadi telentang merupakan prediktor terjadinya HG. Pasien dengan test positif

    juga menunjukkan kepekaan yang tidak normal terhadap pemberian angiostensin II.

    Placental bed pada kehamilan normal dan preeklampsia

    Pada preeklampsia, perubahan fisiologi pada arteri uteroplasenta tidak melewati

    deciduomyometrial junction sehingga terdapat segmen yang menyempit antara arteri radialis

    dengan desidua

    Reproduksi dari : Brosen IA: Morphological Changes in the uteroplacental bed in pregnancy

    hypertension Clin Obstet Gynecol; 4:573, 1977 Nilai prediktif dari Roll-Over tes ini hanya 33%.

    ASAM URAT

    Weerasekera dan Peiris (2003) : kadar serum asam urat tidak berbeda secara bermakna sebelum

    terjadinya HT. Kadar asam urat tidak bermanfaat dalam membedakan antara hipertensi

    gestasional dengan PE.

    http://lh4.ggpht.com/_ezSsIEHCzdA/Sq4fjZ0ogjI/AAAAAAAAAj4/1P-VKsJhdgs/s1600-h/clip_image002103.jpg
  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    21/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 21

    FIBRONEKTIN

    Aktivasi sel endothel menyebabkan kenaikan kadar serum fibronectin pada penderita PE.Chavaria dkk (2003a) : menyatakan bahwa nilai prediktif positif dari Fibronectine adalah 29%

    dan nilai prediktif negatif kira-kira 98%.

    AKTIVASI SISTEM KOAGULASI

    Trombositopenia dan disfungsi platelet adalah gambaran intergral PE. Peningkatan destruksi

    menyebabkan ukuran platelet membesar oleh karena relatif lebih muda dan hal ini dapat

    digunakan untuk meramalkan terjadinya PE. Pada kehamilan, aktivitas fibrinolitik menurunakibat peningkatan palsminogen activator inhibitor-PAI 1 dan 2. Pada PE, PA1 secara relatif

    lebih tinggi daripada PAI 2 akibat disfungsi sel endotel. Chappel dkk (2002) : menyatakan

    bahwa perbandingan PA 1 dan PA2 dapat digunakan untuk prediksi PE

    UTERINE ARTERY DOPPLER VEOLIMETRI

    Penentuan resistensi vaskular uteroplasenta dengan mengamati impendansi pada arteri uterina

    trimester II dapat digunakan sebagai prediksi PE Audibert dkk (2005) : kombinasi pemeriksaanhCGAFP (alfa fetoprotein ) dan pencatatan aliran darah dalam arteri uterina dapat digunakan

    untuk meramalkan terjadinya PE dengan sensitivitas berkisar antara 240%.

    PENCEGAHAN

    Modifikasi diet

    Pencegahan asupan garam tak dapat mencegah terjadinya preeklampsia Suplementasi calcium dapat menurunkan kejadian hipertensi gestasional

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    22/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 22

    Aspirin dosis rendah

    Awal keberhasilan penggunaan 60 mg aspirin untuk menurunkan kejadian PE berawal dari

    kemampuan untuk menekan produksi tromboksan secara selektif dengan hasil akhir peningkatan

    produksi prostacyclin endothelial. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa aspirin dosis rendah

    tidak efektif dalam pencegahan PE.

    Antioksidan

    Aktivitas antioksidan serum penderita PE sangat berkurang. Konsumsi vitamin E tidak

    berhubungan kejadian PE. Kadar Vit E dalam plasma yang tinggi pada penderita PE adalah

    merupakan respon terhadap stressor oksidatif yang ada. Chappel dkk (1999) : membuktikan

    adanya penurunan aktivasi sel endothel pada pemberian vit C atau E pada kehamilan 1822 dan

    pemberian vitamin C dan E dapat menurunkan secara bermakna kejadian PE.

    PENATALAKSANAAN

    Prinsip tujuan penatalaksanaan kehamilan dengan PE :

    1. Mengakhiri kehamilan dengan trauma ibu dan anak seminimal mungkin.2.

    Melahirkan anak yang sehat.

    3. Pemulihan kesehatan ibu secara sempurna.Pada penderita preeklampsia, khsususnya saat atau menjelang aterm, 3 prinsip tujuan diatas

    dapat tercapai dengan melakukan induksi persalinan. Informasi terpenting bagi obstetrician

    untuk melakukan penatalakasanaan PE adalah dengan mengetahui secara tepat usia kehamilan.

    Deteksi Prenatal Dini

    Pada trimester IIII pasien dengan HT harus diperiksa setiap 23 hari. Penderita dengan penyakit

    yang berat dan persisten harus dirawat di RS dan bila perlu dilakukan terminasi kehamilan.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    23/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 23

    Pasien dengan TD diastolik 81 89 mmHg dan disertai dengan kenaikan berat badan secara

    mendadak perlu diperiksa ulang 3 hari kemudian, dan bila keadaan masih menetap maka harus

    dirawat di RS untuk pengamatan selanjutnya.

    Perawatan antepartum di rumah sakit

    1. Pemeriksaan teliti : nyeri kepala - gangguan visus - nyeri epigastrium dan kenaikan BBcepat

    2. Pemeriksaan BB awal dan pada hari-hari berikutnya3. Analisa proteinuria saat MRS dan 2 hari kemudian4. Pemeriksaaan TD dalam posisi duduk5. Pemeriksaan plasma atau serum creatinine dan hematokrit, trombosit, enzym hepar6. Pengukuran besar janin dan volume cairan amnion

    Bila hasil observasi mengarah pada diagnosa PE Berat ( lihat tabel ) maka penatalaksanaan sama

    dengan terhadap kasus eklampsia. Istirahat merupakan bagian terapi yang sangat penting tanpa

    harus disertai dengan pemberian tranquilizer atau sedatif. Diet harus mengandung kalori dan

    protein secukupnya. Pemberian cairan dan natrium dalam batas wajar.

    Penatalaksanaan selanjutnya tergantung pada :

    1. Derajat penyakit PE,2. Usia kehamilan dan3. Keadaan servik.

    Terminasi kehamilan

    Terapi definitif pada PE dan E adalah mengakhiri kehamilan. Kehamilan 40 minggu yang

    disertai dengan PE Ringan harus diterminasi. Bila servik sudah matang, dapat dilakukan induksi

    dengan oksitosin drip. Nyeri kepala, gangguan visual dan nyeri epigastrium adalah pertanda akan

    terjadinya kejang ( gejala impending eclampsia). Oliguria adalah merupakan tanda

    memburuknya PE BERAT.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    24/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 24

    Pada PE Berat dan Ringan, bila terapi konservatif tak memberikan hasil maka kehamilan harus

    segera diakhiri demi untuk kesehatan ibu dan anak. Terminasi kehamilan yang dipilih sebaiknya

    adalah pervaginam. Sectio caesar dilakukan hanya atas indikasi obstetri secara umum dan atau

    bila induksi persalinan diperkirakan tidak akan berhasil.

    Indikasi terminasi kehamilan pada penderita Preklampsia (salah satu atau beberapa dari gejala

    dibawah ini )

    1. TD Diastolik > 110mmHg2. Serum kreatinine meningkat3. Gejala impending eklampsia

    o Nyeri kepala hebat persisteno Nyeri epigastriumo Gangguan visus

    4. LFT- liver function test abnormal5. Trombositopenia6. Sindroma HELLP7. Eklampsia8. Edema paru9. Hasil pemantauan janin yang abnormal - cardiotocography10.SGA small for gestational age dengan IUGR intra uterine growth retardation pada

    pemeriksaan serial USG.

    PREEKLAMPSIA BERAT

    PE Berat memerlukan antikonvulsi dan antihipertensi serta dilanjutkan dengan terminasi

    kehamilan.

    Tujuan terapi pada PE:

    1. Mencegah kejang dan mencegah perdarahan intrakranial2. Mengendalikan tekanan darah3. Mencegah kerusakan berat pada organ vital

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    25/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 25

    4. Melahirkan janin yang sehatTerminasi kehamilan adalah terapi defintif pada kehamilan > 36 minggu atau bila terbukti sudah

    adanya maturasi paru atau terdapat gawat janin. Penatalaksanaan kasus PEB pada kehamilan

    preterm merupakan bahan kontroversi. Pertimbangan untuk melakukan terminasi kehamilan pada

    PEBerat pada kehamilan 32 34 minggu setelah diberikan glukokortikoid untuk pematangan

    paru. Pada PEBerat yang terjadi antara minggu ke 23 32 perlu pertimbangan untuk menunda

    persalinan guna menurunkan angka morbiditas dan mortalitas perinatal.

    Terapi pada pasien ini adalah :

    1. Dirawat di RS rujukan utama (perawatan tersier)2. MgSO43. Antihipertensi4. Kortiskosteroid5. Observasi ketat melalui pemeriksaan laboratorium6. mengakhiri kehamilan bila terdapat indikasi

    Terminasi kehamilan sedapat mungkin pervaginam dengan induksi persalinan yang agresif.

    Persalinan pervaginam sebaiknya berakhir sebelum 24 jam. Bila persalinan pervaginam dengan

    induksi persalinan diperkirakan melebihi 24jam, kehamilan sebaiknya diakhiri dengan SC

    EKLAMPSIA

    Eklampsia terjadi pada 0.20.5% persalinan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian

    sama dengan yang ada pada PE. Kadang-kadang eklampsia terjadi pada usia kehamilan 75%

    kejang terjadi sebelum persalinan. 50% dari eklampsia pasca persalinan terjadi dalam waktu 48

    jam pasca persalinan.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    26/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 26

    Patofisiologi

    Patogenesis eklampsia tidak diketahui dengan jelas. Diperkirakan disebabkan oleh karena :

    Trombosis oleh platelet

    Hipoksia cerebri akibat vasospasme lokal Perdarahan cortex cerebri

    Kejadian eklampsia tidak memiliki korelasi dengan tingginya Tekanan Darah

    Temuan Klinik

    Biasanya tak didahului dengan aura ; serangan kejang antara 2 4 kali Terjadi hiperventilasi

    setelah serangan kejang tonik-klonik untuk kompensasi adanya asidosis (lactic acid) respiratorik

    akibat fase apnea. Demam jarang terjadi, tetapi demam adalah pertanda prognosa yang buruk

    Komplikasi kejang : gigitan lidah, fraktura, trauma kapitis , aspirasi Edema paru dan abruptio

    retina dapat terjadi pasca kejang

    Terapi

    A. Terapi PRENATAL

    1. Pengendalian Kejang1. MgSO4 i.v dilanjutkan dengan Mg SO4 infuse atau i.m (sebagai loading dose )

    dan diteruskan dengan pemberian berkala secara i.m

    2. Pemberian antihipertensi secara berkala i.v atau per-oral bila TD diastolik> 110mmHg

    3. Hindari pemberian diuretik dan batasi pemberian cairan intravena kecuali bilaperdarahan hebat. Jangan berikan cairan hiperosmotik

    4. Akhiri kehamilan atau persalinan.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    27/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 27

    Magnesium sulfat

    o MgSO4.7H2O ; Antikonvulsan yang efektif tanpa penekanan pada SSP ibu dan janin Dosis untuk PEBerat sama dengan dosis untuk Eklampsia Berikan sampai 24 jam pasca persalinan Tidak dimaksudkan untuk menurunkan tekanan darah Eksresi melalui ginjal Intoksikasi dapat dihindari dengan melakukan pemeriksaan reflek patela

    dan frekuensi pernafasan serta pengamatan volume produksi urine perjam.

    Bila terjadi depresi pernafasan berikan Calcium Gluconate 1 gram i.vperlahan-lahan sampai depresi nafas menghilang.

    1. Pengendalian HipertensiHidralazine

    http://lh4.ggpht.com/_ezSsIEHCzdA/Sq4fn3iia_I/AAAAAAAAAkA/S5BYocJN7cc/s1600-h/MgSO44.jpg
  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    28/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 28

    Pemberian hidralazine i.v bila TD Diastolik > 110 mmHg atau TS Sistolik> 160 mmHg.Dosis: 5

    mg i.v selang 20 menit sampai TD Diastolik 90 100 mmHg Efek puncak 30 60 menit

    Duration of action 46 jam Efek samping : nyeri kepala, pusing, palpitasi, angina.

    Labetalol

    Beta-blocker non selektif dan post-sinaptik -adrenergic blocking agent Tersedia preparat oral

    ataupun parenteral Dosis : Pemberian i.v setiap 10 menit .Dosis pertama: 20 mg , dosis kedua 40

    mg dan dosis selanjutnya 80 mg dengan dosis maksimum 300 mg. Onset of action = 5 menit.

    Efek puncak = 1020 menit .Duration of action = 45 menit sampai 6 jam.

    Nifedipine

    Calcium channel blocker. Dapat menurunkan tekanan darah dengan cepat. Onset of action = 1

    2 menit. Duration of action = 35 menit.

    B. Terapi PASCA PERSALINAN

    Setelah persalinan, pemilihan jenis obat anti HT menjadi lebih bebas. Pemberian diuretik tidak lagi merupakan kontraindikasi.

    MgSO4 diberikan sampai 24 jam pasca persalinan. Phenobarbital 120 mg/hari dapat diberikan pada pasien dengan HT persisten dimana

    diuresis masih belum terjadi.

    Bila 24 jam pasca persalinan TD Diastolik masih diatas 110 mmHg dapat diberikan obatanti HT lainnya a.l diuretik, calcium channel blocker, ACE inhibitor , betta blocker

    dsbnya.

    Pemeriksaan TD dilakukan dalam posisi berdiri untuk menghindari kesalahanpemeriksaan.

    PROGNOSA

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    29/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 29

    Kematian maternal akibat PE atau E secara langsung jarang terjadi, kematian umumnya

    disebabkan oleh :

    Cerebral hemorrhage. Pneumonia aspirasi. Hipoksik ensepalopati. Tromboemboli. Ruptura hepar. Gagal ginjal.

    HIPERTENSI KRONIS

    Angka kejadian HK pada berbagai populasi berbeda 0.5 4% (rata-rata 2.5%). HK pada

    kehamilan 80% idiopatik dan 20% oleh karena penyakit ginjal.

    Gejala Klinik

    A. Gejala dan Tanda

    Usia umumnya > 30 tahun.

    Obesitas. Multipara. Umumnya disertai masalah medis sistemik lain : DM atau penyakit ginjal.

    Berhubungan dengan ras dan bersifat familial. Tidak disertai dengan proteinuria. Diagnosa

    ditegakkan dengan adanya riwayat HT sebelum kehamilan atau sebelum kehamilan > 20 minggu.

    Dan menetap sampai 6 minggu pasca persalinan.

    B. Hasil Pemeriksaan LaboratoriumX-ray dan ECG

    ECG : Hipertrofi ventrikel kiri pada 510% penderita. Laboratorium :

    Kenaikan serum creatinine. Penurunan clearance creatinine.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    30/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 30

    Proteinuria.

    X-ray : umumnya normal, kadang-kadang memperlihatkan kardiomegali. Pasien dengan LVH-

    left ventricle hypertrophy : kenaikan serum creatinine beresiko tinggi menderita superimposed

    PE. Pasien dengan kardiomegali akibat penyakit hipertensif kardiovaskular atau kardiomiopathia

    kongestif memiliki resiko menderita superimposed PE, edema paru dan aritmia jantung.

    KOMPLIKASI

    A. Komplikasi Maternal

    Superimposed PE (1/3 pasien)

    Keadaan pasien lebih cepat memburuk dibandingkan PE murni Solusio plasenta ( 0.410%) DICdisseminated intravascular coagulation ATNacute tubular necrosis RCNrenal cortical necrosis

    B. Komplikasi Janin

    Prematuritas ( 2530%).

    IUGR (1015%). HK superimposed PE cenderung terjadi pada kehamilan 26 34 minggu sehingga sering

    menyebabkan terjadinya persalinan preterm.

    Peningkatan mortalitas perinatal akibat solusio plasenta.

    TERAPI

    a. Pengendalian Hipertensi

    Methyldopa Clonidine [ -adrenergic agonist ] Calcium channel blocker Hydralazine

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    31/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 31

    Beta blockers

    b. Efek pemberian antihipertensi terhadap pemberian ASI

    oPengetahuan mengenai farmakokinetik obat anti HT dalam ASI sangat minimal.

    o Pemberian Thiazide diuretic harus dihindarkan oleh karena dapat menyebabkanpenurunan produksi ASI.

    o Methyldopa diperkirakan aman bagi ibu menyusui.o Kecuali propanolol, jenis beta blocker lain terdapat dalam ASI dengan kadar

    tinggi.

    o Kadar Clonidine dan Captopril dalam ASI sangat minimal.

    c. Penatalaksanaan Obstetrik Umum

    Pada kunjungan pertama tanyakan :

    o Lama hipertensi dan jenis obat yang digunakano Riwayat penyakit ginjal dan atau jantungo Outcome persalinan yang lalu

    Pemeriksaan fisik :

    o Pemeriksaan fundus occulio Auskultasi arteri renaliso Pemeriksaan denyut arteri dorsalis pedis ( coarctatio aorta )o Pemeriksaan TD dalam posisi duduk

    Pemeriksaan laboratorium pada kunjungan antenatal pertama :

    o Pemeriksaan urine dan darah lengkapo Faal ginjalo Faal heparo Serum elektrolito EKG

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    32/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 32

    o Pemeriksaan urine 24 jam untuk melihat clearance creatinineo X-ray thoraxo Pemeriksaan ultrasonografi : menentukan usia kehamilan

    Advis diet : Makanan biasa tanpa retriksi garam Frekuensi pemeriksaan antenatal lebih sering

    dibandingkan perawatan antenatal

    PROGNOSA

    Pada penderita HT ringan atau sedang, outcome kehamilan baik dengan perinatal survival sekitar

    9597%.

    Komplikasi utama :

    Superimposed PE, Solusio plasenta , Prematuritas dan PJT.

    Prognosa buruk bila :

    HT berat terjadi pada trimester I. Onset superimposed PE pada kehamilan < 28 minggu. Insufisiensi ginjal sebelum kehamilan. Penyakit kardiovaskular hipertensif. Kardiomiopathia kongestif

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    33/34

    Tutorial 1- Hipertensi Dalam Kehamilan- 2013 Page 33

    BAB II

    KESIMPULAN

    HDK - Hipertensi dalam Kehamilan adalah penyebab kematian utama ketiga pada

    ibu hamil setelah perdarahan dan infeksi. Bagaimana suatu peristiwa kehamilan dapat

    memicu atau memperberat hipertensi merupakan pertanyaan yang masih belum

    memperoleh jawaban yang memuaskan. Angka kejadian Hipertensi dalam Kehamilan

    kira-kira 3.7 % seluruh kehamilan. Pada pasien harus dilakukan pemantauan ketat diet

    dan pemberian obat antihipertesi. Karena khawatir timbulnya komplikasi seperti,

    Superimposed PE, Solusio plasenta , Prematuritas dan PJT.

  • 7/29/2019 Tutorial HIPERTENSI dalam KEHAMILAN

    34/34

    Daftar Pustaka

    1. Cunningham, Mac Daonald. Obstetri Williams edisi 21.EGC :Jakarta.2. Mochtar,R.Sinopsis obstetri jilid 1.EGC;Jakarta,1998.3. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Pelayanan Kesehatan Maternal dan

    Neonatal. Jakarta.

    4. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Ilmu Kandungan. Jakarta.5. Perhimpunan kedokteran fetomaternal,Ilmu kedokteran fetomaternalsurabaya 20046. Perhimpunan obstetri dan ginekologi, Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi

    jakarta 2006

    7. Prof.Ida bagus.Kepaniteraan klinik obstetri dan ginekologi jilid 2 EGC,2004