tutorial bedah - kanker payudara 1

27
1.Anatomi,fisiologi,dan histologi pada payudara? Secara Anatomi dan Fisiologi Payudara/kelenjar mamae adalah salah 1 organ reproduksi pada wanita yang berfungsi mengeluarkan air susu. Payudara terdiri dari lobulus-lobulus yaitu kelenjar yang menghasilkan ASI,tubulus dan duktus yang menghantarkan ASI dan kelenjar sampai ke puting susu(nipple) Payudara terletak pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas yang tampak,yaitu: Batas superior : iga II dan III Batas inferior : iga III dan IV Batas medial : pinggir sternum Batas lateral : garis aksilaris anterior Ada beberapa bagian utama dari payudara: Korpus(badan),yaitu bagian yang membesar Aerola,yaitu bagian yang kehitaman di tengah

Upload: solgra

Post on 01-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hotma S

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

1.Anatomi,fisiologi,dan histologi pada payudara?

Secara Anatomi dan Fisiologi

Payudara/kelenjar mamae adalah salah 1 organ reproduksi pada wanita yang berfungsi

mengeluarkan air susu.

Payudara terdiri dari lobulus-lobulus yaitu kelenjar yang menghasilkan ASI,tubulus dan

duktus yang menghantarkan ASI dan kelenjar sampai ke puting susu(nipple)

Payudara terletak pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas yang tampak,yaitu:

Batas superior : iga II dan III

Batas inferior : iga III dan IV

Batas medial : pinggir sternum

Batas lateral : garis aksilaris anterior

Ada beberapa bagian utama dari payudara:

Korpus(badan),yaitu bagian yang membesar

Aerola,yaitu bagian yang kehitaman di tengah

Papila/puting ,yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara

Page 2: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

Secara Histologi

Terdapat 3 bentuk sel kanker

-bentuk I:sel tampak seperti pulau-pulau kecil yang mengandung dalam cairan musin

basofilik

-bentuk II:sel tumbuh dalam susunan kelenjar berbatas jelas dan lumennya mengandung

musin.

-bentuk III:terdiri dari susunan jaringan yang tidak teratur berisi sel tumor tanpa

difrensiasi,sebagian besar sel berbentuk signet ring.

Tambahan lainnya:

Jaringan ikat padat tersebar berbentuk sarang.Sel berbentuk bulat sampai peligonal,bentuk

inti kecil dengan sedikit gambaran mitosis

Pada tepi tumor,tanpa sel kanker mengadakkan infiltrasi ke jaringan sekitar seperti

sarang,kawat/seperti kelenjar.

2.Benjolan di payudara,diagnosa banding apa saja?

Fibroadenoma mamma

Karsinoma mamma

Adenosis Sklerosis

Papiloma intraduktal

Tumor Phyllodes

Nekrosis lemak

Page 3: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

3.Bagaimana pemeriksaan fisik dari pemeriksaan payudara

SEDARI

Pemeriksaan payudara dalam 2 tahap,yaitu:

a.Memperlihatkan

-pergunakkan cermin

-lengan menggantung ke bawah:

Perbedaan di kedua payudara

Benjolan-benjolan,kerutan,lekukkan,atau lipatan kecil di kulit

Perubahan dari puting susu,apakah keluar cairan (kadang-kadang menjadi basah)

Perbedaan dengan pemeriksaan yang lalu

-tangan ke atas

Perubahan payudara

Perubahan di puting susu

Benjolan-benjolan,kerutan-kerutan,lekukkan-lekukkan atau lipatan kecil di kulit yang

menghilang atau timbul.

b.Meraba

-dilakukkan sambil berbaring

Periksa satu payudara dulu,baru yang lainnya

Mulai dari payudara kanan,di bawah pundak kanan diletakkan bantal kecil atau

handuk yang dilipat

Tangan kanan berada di bawah kepala

Periksa payudara bagian dalam dengan cara meraba dilakukkan dengan jari-jari yang

lurus dan rapat,mulai bagian atas yang dekat tulang dada dengan gerakkan berputar

menjurus ke puting susu,lalu ke bawah sedikit dengan gerakkan berputar ke jurus

puting susu dan seterusnya sampai ke bagian bawah payudara.

Daerah sekitar puting susu diraba dengan teliti apakah ada benjolan atau bagian-

bagian yang terasa kaku.terasa seperti ada tali ke jurus puting susu

Kelainan di bandingkan dengan pemeriksaan terakhir

Membedakki dan menyabun payudara untuk memperlicin kulit hingga memudahkkan

perabaan.

Page 4: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

Periksa bagian luar,lengan kanan diluruskan ke samping tubuh.Dengan jari tangan kiri

yang lurus dan rapat membuat gerakkan-gerakkan berputar dari puting susu sampai ke

tepi bawah payudara.

Terakhir periksa lekukkan ketiak kanan,lengan kanan diangkat sedikit ke atas dengan

ujung jari-jari tangan kiri diraba apakah ada benjolan-benjolan atau bagian yang tebal.

Setelah pemeriksaan payudara kanan dan ketiak kanan dengan cara yang sama

payudara dan ketiak kiri diperiksa dengan tangan kanan dan mulai pada bagian dalam

dari payudara kiri lalu bagian luar.

Perhatikkan juga perbedaan kedua payudara.

4. Carsinoma Payudara

Defenisi

-Karsinoma payudara merupakan salah 1 kanker yang terbanyak ditemukkan di

Indonesia.Biasanya kanker ini ditemukkan pada umur 40-49 tahun dan letak terbanyak di

kuadran lateral atas.

-Tumor ganas pada jaringan payudara.

-Jaringan payudara terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu),saluran kelenjar

(saluran kelenjar air susu),dan jaringan penunjang payudara.

-Kanker payudara juga terjadi karena adanya kerusakkan pada gen yang mengatur

pertumubuhan dan difrensiasi sehingga sel itu tumbuh dan berkembang biak tanpa dapat

dikendalikkan

Etiologi dan faktor resiko

Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti.Namun beberapa faktor resiko pada

pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara itu.

a. Umur >30 tahun

b. Melahirkan anak pertama pada usia >35 tahun

c. Tidak kawin/nulipura

d. Usia menars <12 tahun

Page 5: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

e. Usia monopause >55 tahun

f. Pernah mengalami infeksi,trauma,atau operasi tumor jinak payudara.

g. Terapi hormonal lama

h. Mempunyai kanker payudara kontralateral

i. Pernah mengalami operasi ginekologi,misalnya:tumor ovarium

j. Pernah mengalami radiasi di daerah dada

k. Ada riwayat keluarga dengan kanker payudara pada ibu,saudara prempuan ibu.

l. Kontrasepsi oral pada pasien tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik yang

ganas.

Faktor Resiko

1 U s i a Insiden naik dengan bertambahnya usia. Pada usia sebelum 35

tahun, yang paling sering menyebabkan benjolan pada payudara adalah fibroadenoma

dan  p e n y a k i t f i b r o k i s t i k . S e d a n g k a n p a d a u s i a s e t e l a h 5 0 t a h u n ,

p e n y e b a b tersering benjolan pada payudara adalah karsinoma dan kista.

2 . K e l u a r g a Kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2-3 kali lebih

besar padaw a n i t a y a n g i b u a t a u s a u d a r a k a n d u n g n y a m e n d e r i t a

k a n k e r p a y u d a r a . Kemungkinan ini lebih besar bila keluarga itu menderita kanker

bilateral atau pramenopause.

3 . P a t o l o g i D i s p l a s i a a t a u k e l a i n a n f i b r o k i s t i k t e r t e n t u ,

r i w a y a t m e n d e r i t a k a n k e r ,  beresiko tinggi mendapat karsinoma di mammae

kontralateral.

4 . H o r m o n P e r t u m b u h a n k a r s i n o m a m a m m a e s e r i n g

d i p e n g a r u h i p e r u b a h a n kese imbangan ho rmon . Pada wan i t a yang

d i angka t ova r iumnya pada u s i a muda lebih jarang ditemukan karsinoma mammae.

5 . M e n a r c h e l e b i h a w a l ( < 1 3 t a h u n ) d a n m e n o p a u s e y a n g

l a m b a t ( > 5 0 tahun). Wanita nulipara beresiko 2-3 kali lebih besar.

 

Page 6: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

6 . R e s i k o t e r h a d a p k a r s i n o m a m a m m a e l e b i h r e n d a h p a d a w a n i t a

y a n g melahirkan anak pertama pada usia lebih muda dan resiko tinggi pada wanitayang

melahirkan anak pertama pada usia > 30 tahun.

7 . L a k t a s i b u k a n m e r u p a k a n f a k t o r r e s i k o , w a l a u p u n

p e n d a p a t l a i n menga t akan wan i t a yang t i dak / s eben t a r menyusu i

l eb ih be r e s iko t i ngg i terhadap ca mammae

Klasifikasi

Tx : tumor primer tidak dapat ditentukkan

T0 : tidak terbukti adanya tumor primer

Tis: -kanker in situ

-kanker intraduktal atau lobular in situ

-penyakit paget pada papila tanpa teraba tumor

T1 : tumor < 2 cm

T1a tumor < 0,5 cm

T1b tumor 0,5-1 cm

T1c tumor 1-2 cm

T2 : tumor 2-5 cm

T3 : tumor > 5 cm

T4 : berapapun ukuran tumor,dengan penyebaran langsung ke dinding dada atau

kulit.Dinding dada termaksud kosta,otot interkostal,otot seratus anterior.Tidak termaksud otot

pektoralis.

T4a melekat pada dinding dada

Page 7: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

T4b edema,peau d’orange,ulserasi kulit,nodul satelit pada daerah payudara yang sama

T4c T4a dan T4b

T4d karsinoma inflamatoir = mastitis karsinomatosis

Nx : pembesaran kelenjar regional tak dapat ditentukkan

N0 : tidak teraba kelenjar aksila

N1 : teraba pembesaran aksila hemolateral yang tidak melekat

N2 : teraba pembesaran kelenjar aksila hemolateral yang melekat 1 sama lain atau melekat

pada jaringan sekitarnya

N3 : terdapat pembesaran kelenjar mamaria interna hemolateral

Mx :metastasis jauh tidak dapat di tentukkan

M0 : tidak ada ,metastasis jauh

M1 : terdapat metastasis jauh,termaksuk kelenjar supraklavikula

Patofisiologi

Patogenesis terjadinya kanker payudara juga disebut karsinogenesis ini terus mengalami

perubahan, seiring dengan diketemukannya peralatan untuk menguak pengetahuan tentang

sel. Pada tahun 1950, diketahui bahwa hormon steroid memegang peranan penting untuk

terjadinya kanker payudara. Tahun 1980 mulai terbuka pengetahuan tentang adanya beberapa

onkogen dan gen suprespor, keduanya memegang peranan penting untuk progresi tumor,

adesi antara sel dan faktor pertumbuhan. Abad 20, mulailah diketahui tentang siklus sel serta

perbaikan DNA dan kematian sel (apoptosis) serta regulasinya. Kemudian abad 21 ini mulai

berkembang pengetahuan yang menganalisa secara mendalam kegagalan terapi kanker juga

tentang mekanisme resistensi terhadap kemoterapi, antiestrogen, radiasi dan pengetahuan

tentang proses invasi, angiogenesis, dan metastase. Pada tahun 1971, Folkam

mengetengahkan bahwa pertumbuhan tumor tergantung pada angiogenesis dimana tumor

akan mengaktifkan endothelial sel dalam kondisi dorman untuk berproliferasi dengan

Page 8: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

mengeluarkan isyarat kimia. Hypotesis

Folkam ini memperlihatkan bahwa tumor sangat memerlukan angiogenesis untuk dapat

tumbuh di atas ukuran 1-2 milimeter . 21 Angiogenesis ini diatur secara ketat,melalui proses

tahapan yang rumit dan hanya pada keadaan tertentu seperti proses penyembuhan luka serta

proliferasi sel kanker. Penghambatan angiogenesis menjadi target terapi yang mempunyai

harapan dimasa depan. Pembelahan sel tumor yang dipacu oleh angiogenic stimulatory

peptides akan menyebabkan tumor menjadi cepat tumbuh serta akan mudah invasi ke

jaringan sekitar dan metastase. Sebaliknya,pembelahan sel tumor yang diberikan inhibitors

angiogenesis akan menghambat pertumbuhan tumor, invasi, dan mencegah metastase.

Manifestasi Klinis

Pasien biasannya datang dengan keluhan benjolan/massa di payudara,rasa sakit,keluar cairan

dari puting susu,timbulnya kelainan kulit (dimpling,kemerahan,ulserasi,peau

d’orange) ,pembesaran kelenjar getah bening ,atau tanda metastasis jauh.Setiap kelainan pada

payudara harus dipikirkan ganas sebelum dibuktikkan tidak.

Dalam anamnesis juga di tanyakkan adanya faktor-faktor resiko pada pasien,dan pengaruh

siklus haid terhadap keluhan atau perubahan ukuran tumor.

Untuk menimalkkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron,sebaiknya pemeriksaan

dilakukkan kurang lebih 1 minggu dihitung dari haid pertama.

Pemeriksaan fisik

1. Posisi duduk

Lakukkan inspeksi pada pasien dengan posisi tangan jatuh bebas ke samping dan

pemeriksa berdiri di depan dalam posisi lebih kurang sama tinggi.Perhatikkan

keadaan payudara kiri dan kanan,simetris atau tidak,adakah kelainan papila,letak dan

bentuknya,retraksi puting susu,kelainan kulit berupa peau

d’orange,dimpling,ulserasi,atau tanda-tanda radang.Lakukkan juga dalam keadaan

kedua lengan diangkat ke atas untuk melihat apakah ada bayangan tumor di bawah

kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal,dimpling,dll.

2. Posisi berbaring

Sebaiknya dengan punggung di ganjal bantal,lakukkan palpasi mulai dari kranial

setinggi iga ke2 sampai distal setinggi iga ke6,serta daerah subaeoral dan papila atau

Page 9: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

dilakukkan secara sentrifugal,terakhir dilakukkan penekanan daerah papila untuk

melihat apakah ada cairan yang keluar.

Tetapkan keadaan umum tumornya,yaitu lokasi tumor berdasarkan

kuadrannya.ukuran,konsistensi,batas tegas/tidak,dan mobilitas terhadap kulit,otot

pektoralis,atau dinding dada.

3. Pemeriksaan KGB regional di daerah:

a. Aksila,yang ditentukkan kelompok kelenjar:

-mamaria eksterna di anterior,di bawah tepi otot pektoralis

-subkapularis di posterior aksila

-sentral di pusat aksila

-apikal di ujung atas fasia aksilaris

b. Supra dan infraklavikula,serta KGB leher utama

4. Organ lain yang diperiksa untuk melihat adanya metastasis yaitu hepar,lien,tulang

belakang dan paru.Metastasis jauh dapat bergejala sbb:

-otak:nyeri kepala,mual,muntah,epilepsi,ataksia,paresis,paralisis

-paru:efusi,sesak nafas

-hati:kadang tanpa gejala,massa ikterus obstruksi

-tulang:nyeri,patah tulang

P enentuan Diagnosa dan pemeriksaan histopatologi

Diagnosa pasti hanya di tegakkan dengan pemeriksaan histopatologi yang dilakukkan

dengan:

a.biopsi eksisi.

Dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya bila

tumor < 5cm

b.biopsi insisi

dengan mengangkat sebagian jaringan tumor dan sedikit jaringan sehat,dilakukkan untuk

tumor-tumor yang inoperabel atau lebih besar dari 5cm.

Stadium

Page 10: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penelitian dokter saat mendiagnosis

suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran

kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain.

Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak.

Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan

penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen, USG, dan bila memungkinkan

dengan CT scan, scintigrafi, dan lain-lain. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium,

namun yang paling banyak digunakan saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi

sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC(International Union Against Cancer dari

World Helath Organization) / AJCC(American Joint Committee On Cancer yang disponsori

oleh American Cancer.

Gejala permulaan kanker payudara sering tidak disadari atau dirasakan dengan jelas oleh

penderita sehingga banyak penderita yang berobat dalam keadaan lanjut. Hal inilah yang

menyebabkan tingginya angka kematian kanker tersebut. Padahal,pada stadium dini kematian

akibat kanker masih dapat di cegah. Tjindarbumi (1982) mengatakan, bila penyakit kanker

payudara ditemukan dalam stadium dini, angka harapan hidupnya (life expectancy) tinggi,

berkisar antara 85-95%. Namun,dikatakannya pula bahwa 70-90% penderita datang ke rumah

sakit setelah penyakit parah, yaitu setelah masuk dalam stadium lanjut

Ada juga beberapa stadium kanker yang lain,antara lain sbb:

Stadium I : tumor terbatas pada payudara yang berukuran < 2cm,tidak terfiksasai pada

kulit atau otot pektoralis,tanpa dugaan metastassis aksila.

Stadium II : tumor dengan diameter < 2cm dengan metastasis aksila dan tumor

dengan diameter 2-5 cm dengan/tanpa metastasis aksila.

Stadium IIIa : tumor dengan diameter > 5cm tetapi masih bebas dari jaringan

sekitarnya dengan/tanpa metastasis aksila yang masih bebas 1 sama lain;atau tumor

dengan metastasis yang melekat

Stadium IIIb : tumor dengan metastasis infra atau supraklavikula atau tumor yang

telah menginfiltrasi kulit atau dinding thoraks.

Stadium IV : tumor yang telah mengadakkan metastasis jauh.

Pemeriksaan Penunjang

Page 11: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

Dapat dilakukkan pemeriksaan ultrasonografi (USG) payudara,mommografi,dan aspirasi

jarum halus (FNAB) untuk menunjang diagnosis.Untuk menentukkan metastasis dapat

dilakukkan foto toraks,boney survey,USG abdomen/hepar.

Pemeriksaan USG hanya dapat membedakkan lesi/tumor yang solid dan kistik.Pemeriksaan

mammografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang

dominan serta jaringan fibrograndular yang relatif lebih sedikit.Pada mammografi,keganasan

dapat memberikkan tanda-tanda primer dan sekunder.

Tanda primer berupa :fibrosis reaktif,comet sign (stelata),adanya perbedaan yang nyata antara

ukuran klinis dan radiologis,adanya mikrokalsifikasi,adanya spikulae dan distorsi pada

ukuran arsitektur payudara.Tanda sekunder berupa retraksi,penebalan kulit,bertambahnya

vaskularisasi,perubahan posis papila areola,adamya bridge of tumor,keadaan daerah tumor

dan jaringan fibroglandular tidak teratur,infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang

mamae,dan adanya metastasis ke kelenjar (gambaran ini tidak khas).Pemeriksaan gabungan

USG dan mammografi memberikkan ketetapan diagnostik yang lebih tinggi.

Pemeriksaan sitologi

fine needle aspiration,needle core biopsy dengan jarum silverman,exicional biopsy dan pemeriksaan

frozen section saatoperasi. Pada umumnya pungsi dengan jarum halus (FNAB/Fine

Needle Aspiration Biopsy) sering dipakai. Pemeriksaan ini juga dapat menentukan perlutidaknya

segera pembedahan dengan sediaan beku atau dilanjutkan dengan pemeriksaan lain ataupun

langsung dilakukan ekstirpasi.

Penentuan derajat diferensial histologis :

1 . G 1 : d e r a j a t k e g a n a s a n r e n d a h

2 . G 2 : d e r a j a t k e g a n a s a n s e d a n g

3 . G 3 : d e r a j a t k e g a n a s a n t i n g g i Jenis histologis :

a.Duktal (timbul dari epitelium duktus) : non invasive/invasive

b.Lobular (timbul dari epithelium lobular) : non invasive/invasive Has i l pos i t i f

pada pemer ik saan s i t o log i bukan i nd ika s i un tuk bedah radikal, sebab hasil

negatif palsu sering terjadi, sedangkan hasil pemeriksaan  positif palsu selalu dapat

terjadi

Page 12: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

Difrensial Diagnosa

1.Fibroadenoma mamae (FAM) , merupakkan tumor jinak payudara yang biasa terdapat pada

usia muda (15-30 tahun),dengan konsistensi padat kenyal,batas tegas,tidak nyeri,dan mobile.

Terapi pada tumor ini cukup dengan eksisi.

2.Kelainan fibrokistik , merupakkan tumor tidak berbatas tegas,konsistensi padat,kenyal dan

kistik,terdapat nyeri terutama menjelang haid,ukuran membesar,biasanya

bilateral/multiple.Terapi tumor ini dengan medikamentosa simstomatis.

3.Kistosarkoma filoides menyerupai FAM yang besar,berbentuk bulat lonjong,beebatas

tegas,mobile,dengan ukuran dapat mencapai 20-30 cm.Terapi tumor ini dengan mesektomi

simple.

4.Galaktokel,merupakkan massa tumor kistik yang timbul akibat terseumbatnya

saluran/duktus laktiferus.Tumor ini terdapat pada ibu yang baru/sedang menyusui.

5.Mastitis,yaitu infeksi pada payudara dengan tanda radang lengkap,bahkan dapat

berkembang menjadi abses.Biasanya terdapat pada ibu yang menyusui.

Menagment dan Penatalaksanaan

Batas stadium yang masih operbel/kurabel adalah stadiuim IIIa.Sedangkan terapi pada

stadiium IIIb dan IV tidak lagi masektomi,melainkan pengobatan poliaktif.

Tindakan operatif tergantung pada stadium kanker,yaitu:

1.Pada stadium I dan II lakukkan masektomi radikal atau miodifikasi mastektomi

radikal.Setelah itu periksa KGB,bila ada metastasis dilanjutkan dengan radiasi regional dan

kemoterapi ajuvan.Dapat pula dilakukkan masektomi simpleks yang harus diikuti radiasi

tumor bed dan daerah KGB regional.Pada T2NI dilakukkan masektomi radikal dan lokal di

daerah tumor bed dan KBG regional.Untuk setiap tumor yang terletak pada kuadran sentral

atau medial payudara harus dilakukkan radiasi pada rantai KGB regional.Alternatif lain pada

tumor yang kecil dapat dilakukkan beberapa teknis Breast Conserving Therapy,berupa 1

paket yang terdri dari pengangkatan tumor saja (tumorekstomi),ditambah diseksi aksila dan

radiasi kuratif (ukuran tumor < 3cm) dengan syarat tertentu.Metode ini dilakukkan dengan

cara eksisi baji,reseksi segmental,reseksi parsial,kuadranektomi,atau lumpektomi

biasa,diikuti dengan diseksi KGB aksila secara total.

Syarat teknik ini adalah :

-Tumor primer tidak lebih dari 2 cm

Page 13: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

-N1b kurang dari 2 cm

-Belum ada metastasis jauh

-Tidak ada tumor primer lainnya

-Payudara kontralateral bebas kanker

-Payudara bersangkutan belum pernah mendapat pengobatan sebelumnya (kecuali

lumpektomi)

-Tidak dilakukkan pada payudara yang kecil karena hasil kosmetiknya tidak terlalu menonjol

-Tumor primer tidak terlokasi di belakangan puting susu

2.Pada stadium IIIa lakukkan masektomi radikal di tambah kemotherapy ajuvan,atau

masektomi simpleks ditambah radioterapi pada tumor bed dan KGB regional.

Pada stadium yang lebih lanjut,lakukkan tindakkan paliatif dengan tujuan :

1.Mempertahankan kualitas hidup pasien agar tetap baik /tinggi dan menganggap bahwa

kematian adalah proses yang normal.

2.Tidak mempercepat atau menunda kematian

3.Menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain yang mengganggu

Perawatan poliatif pun dilakukkan berdasarkan stadium,yaitu:

Pada stadium IIIb dilakukkan biopsi insisi,dilanjutkan dengan radiasi.Bila residu tidak

ada,tunggu.Bila relaps,tambahkan dengan pengobatan hormonal dan

kemotherapy.Namun,bila residu setelah radiasi tetap ada,langsung diberikkan pengobatan

hormonal sebagai berikut:

1.Pada pasien monopause dilakukkan ooforektomi bilateral

2.Pada pasien 1-5 tahun monopause periksa efek estrogennya.Bila positif,lakukkan

seperti bila negatif,lakukkan seperti observatif selama 6-8 minggu.Bila respon

Page 14: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

baik,teruskan terapi,tetapi bila respon negatif dilakukkan kemotherapy dengan

CMF(CAF) minimal 12 siklus selama 6 minggu.

Pada pasien pascamonopause lakukkan terapi hormonal inhibitif/aditif.

Pada stadium IV

1.Pasien premonopause dilakukkan ooferoktomi bilateral.Bila respon positif berikan

aminoglutetimid atau tamofen.Bila relaps/respon negatif,berikan kemoterapi CMF/CAF

2.Pada pasien sudah 1-5 tahun monopause,periksa efek estrogen.Efek estrogen dapat

diperiksa dengan estrogen/progesteron reseptor(ER/PR).Bila positif,lakukkan seperti bila

negatif,lakukkan seperti pada pasien pasca monopause berikkan obat-obatan hormonal seperti

tamoksifen,estrogen,progesteron,atau kortikosteroid.

Pemeriksaan Radiologi

Pemer i s aan dengan mammogra f i dapa t d i t emukan ben jo l an yang

kec i l sekalipun. Tanda berupa mikrokalsifikasi tidak khas untuk kanker. Bila

secaraklinis dicurigai ada tumor dan pada mammografi tidak ditemukan apa pun,

maka pemer ik saan ha rus d i l an ju tkan dengan b iops i , s ebab s e r i ng

ka r s i noma t i dak   tampak pada mammogram. Sebaliknya jika mammografi positif, dan

secara klinistidak teraba tumor, maka pemeriksaan harus dilanjutkan pada pungsi

atau biopsi  p a d a t e m p a t y a n g d i t u n j u k k a n p a d a f o t o

t e r s e b u t . M a m m o g r a m p a d a m a s a  pramenopause kurang bermanfaat karena

gambaran kanker di antara jaringankelenjar kurang tampak. USG berguna terutama

untuk menentukan kista; kadangtampak kista 1-2 cm. Pada mammografi, gambaran

karsinoma mammae adalahireguler, berspikula, massa radioopak dengan mikrokalsifikasi.

Radioterapi

Radioterapi untuk kanker payudara biasanya digunakan pada terapi kuratif dengan

memper t ahankan mammae dan s ebaga i t e r ap i t ambahan a t au

t e r ap i  paliatif.

1.Radioterapi kuratif sebagai terapi tunggal lokoregional tidak begitu efektif,tapi

sebagai terapi tambahan untuk tujuan kuratif pada tumor yang relatif   besar

mungkin berguna.

Page 15: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

2 . R a d i o t e r a p i p a l i a t i f d a p a t d i l a k u k a n d e n g a n h a s i l b a i k u n t u k

w a k t u terbatas bila tumor sudah tak mampu-angkat secara lokal. Tumor

disebuttak mampu-angkat bila mencapai.Misalnya ada perlekatan padadinding toraks atau

kulit. Pada penyebaran di luar daerah lokoregional,yaitu di luar kawasan payudara

dan ketiak, bedah payudara tidak bergunakarena penderita tidak dapat sembuh. B i a s a n y a

s e l u r u h p a y u d a r a d a n k e l e n j a r a k s i l a s e r t a

s u p r a k l a v i k u l a d i r ad i a s i .Te t ap i penyu l i t nya ada l ah pembengkakan

l engan ka rena l imfudem akibat rusaknya kelenjar ketiak supraklavikula.Jadi,radiasi

bisa dipertimbangkan pada ka r s i noma mammae yang t ak mampu-angka t a t au

j i ka ada me t a s t a s i s . Kadang masih dapat dipikirkan amputasi mamma setelah

tumor mengecil olehradiasi.

Kemoterapi

K e m o t e r a p i m e r u p a k a n t e r a p i s i s t e m i k y a n g d i g u n a k a n

b i l a a d a  penyebaran secara sistemik dan juga dipakai sebagai terapi ajuvan.Kemoterapi

ajuvan diberikan pada pasien yang ditemukan metastasis di sebuah atau beberapa

kelenjar pada pemeriksaan histopatologik pascabedah mastektomi.

Tujuannya adalah menghancurkan mikrometastasis di dalam tubuh yang biasanyaterdapat

pada pasien yang kelenjar aksilanya sudah mengandung metastasis.

Obatyang d ibe r i kan ada l ah CMF (kombinas i cyc lo fos f amid , me to t r eksa t

dan 5 - fluorourasil) selama 6 bulan pada perempuan usia pramenopause,sedangkan

pada pascamenopause diberikan terapi ajuvan hormonal berupa pil antiestrogen. Kemoterapi

paliatif dapat diberikan pada pasien yang telah menderita metastasis s eca ra

s i s t emik .

Oba t yang d ipaka i s eca r a kombinas i , an t a r a l a i n CMF, VA ( v i n k r i s t i n

d a n a d r i a m i s i n ) a t a u F A C ( 5 - f l u o r o u r a s i l , a d r i a m i s i n

d a n cyclofosfamid).

Terapi hormonal

Indikasi pemberian terapi hormonal adalah jika penyakit telah sistemik    be rupa

me ta s t a s i s j auh .Te rap i ho rmona l b i a sanya d ibe r i kan s eca r a

pa l i a t i f   s ebe lum kemote r ap i , ka r ena e f ek t e r ap inya l eb ih l ama dan e f ek

s amp ingnya kurang, tetapi tidak semua karsinoma mammae peka terhadap terapi

hormonal.Hanya kurang lebih 60% yang bereaksi baik dan penderita mempunyai

Page 16: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

harapandan memberi respon dapat diketahui dari ”uji reseptor estrogen” pada

jaringantumor.18 T e r a p i h o r m o n a l p a l i a t i f d a p a t d i l a k u k a n

p a d a p e n d e r i t a y a n g   p r a m e n o p a u s e d e n g a n c a r a o v a r e k t o m i

b i l a t e r a l a t a u d e n g a n p e m b e r i a n antiestrogen seperti tamoksifen atau

aminoglutetimid.Terapi hormon diberikan sebagai ajuvan pada pasien

pascamenopauseyang u j i r e s ep to r e s t rogennya pos i t i f dan pada

pemer ik saan h i s t opa to log ik  d i t emukan ke l en j a r aks i l a yang be r i s i

me t a s t a s i s .Oba t yang d ipaka i ada l ah s e d i a a n a n t i e s t r o g e n

t a m o k s i f e n . E s t r o g e n t i d a k d a p a t d i b e r i k a n k a r e n a efeksampingnya

terlalu besar

Pencegahan

Sebelum merencanakan terapi karsinoma mammae, diagnosis klinis

danhistopatologik serta tingkat penyebarannya harus dipastikan dahulu.

Diagnosisklinis harus sama dengan diagnosis histopatologik. Bila keduanya berbeda,

harusditentukan yang mana yang keliru. Atas dasar diagnosis tersebut, termasuk

tingkat  penyeba ran penyak i t , d i su sun r encana t e r ap i . B i l a t u juannya

ku ra t i f , maka t i n d a k a n r a d i k a l y a n g b e r k o n s e k u e n s i m u t i l a s i

h a r u s d i k e r j a k a n d e m i kesembuhan. Tetapi bila tindakan paliatif, maka tindakan

bedah tidak bermanfaat.

 

Pemer ik saan dengan mammogra f i dapa t d i t emukan ben jo l an yang

kec i l sekalipun. Tanda berupa mikrokalsifikasi tidak khas untuk kanker. Bila

secaraklinis dicurigai ada tumor dan pada mammografi tidak ditemukan apa pun,

maka pemer ik saan ha rus d i l an ju tkan dengan b iops i , s ebab s e r i ng

ka r s i noma t i dak   tampak pada mammogram. Sebaliknya jika mammografi positif, dan

secara klinistidak teraba tumor, maka pemeriksaan harus dilanjutkan pada pungsi

atau biopsi  p a d a t e m p a t y a n g d i t u n j u k k a n p a d a f o t o

t e r s e b u t . M a m m o g r a m p a d a m a s a  pramenopause kurang bermanfaat karena

gambaran kanker di antara jaringankelenjar kurang tampak. USG berguna terutama

untuk menentukan kista; kadangtampak kista 1-2 cm. Pada mammografi, gambaran

karsinoma mammae adalahireguler, berspikula, massa radioopak dengan mikrokalsifikasi.

Page 17: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

U n t u k m e n d a p a t k a n d i a g n o s i s h i s t o l o g i b i a s a n y a d i l a k u k a n

b i o p s i sehingga tindakan ini dapat dianggap sebagai tindakan pertama pada

pembedahanmamma . Dengan s ed i aan beku , ha s i l pemer ik saan h i s t o log i -

pa to log i dapa t diperoleh dalam waktu 15 menit. Bila pemeriksaan menunjukkan

tanda tumor jinak, maka operasi selesai, tetapi pada hasil yang menunjukkan

tumor ganas,operasi dapat diulanjutkan dengan tindakan bedah kuratif.Bedah kuratif

yang mungkin dilakukan ialah mastektomi radikal, bedah radikal yang diubah

maupun bedah konservatif yang merupakan eksisi tumor luas.Bedah konservatif selalu

ditambah disseksi kelenjar aksila dan radio terapi pada (sisa) payudara tersebut. Tiga

tindakan tersebut merupakan satu paket terapi yangharus dilaksanakan serentak.Seca ra

s i ngka t pake t t i ndakan t e r s ebu t d i s ebu t ”Breast Conservating Surgery”

(BCT/Brea s t Conse rva t i ng  T h e r a p y ) a t a u ” t e r a p i

d e n g a n mempertahankan payudara” yang menurut Reinhard Hunig dkk dari

University Hospital Basel  tahun 1976 dapat dilakukan pada kasus-kasus kanker

payudara dengan:

- T u m o r p r i m e r t i d a k l e b i h d a r i 2 c m

-N1b kkurang dari 2 cm

- B e l u m a d a m e t a s t a s i s j a u h

- T i d a k a d a t u m o r p r i m e r l a i n n y a

- P a y u d a r a k o n t r a l a t e r a l b e b a s k a n k e r   -Payuda ra be r sangku t an

be lum mendapa t pengoba t an s ebe lumnya (kecua l i lumpektomi)

-T idak d i l akukan pada payuda ra yang kec i l ka r ena ha s i l kosme t iknya

t i dak   terlalu menonjol.

- T u m o r p r i m e r t i d a k t e r l o k a s i d i b e l a k a n g p u t i n g Terapi kuratif

dilakukan jika tumor terbatas pada payudara dan tidak ada in f i l t r a s i ke d ind ing

dada , ku l i t mamma , a t au i n f i l t r a s i da r i ke l en j a r l imfe ke struktur

sekitarnya. Tumor disebut mampu angkat (operable) jika dengan tindak    bedah

r ad ika l s e lu ruh t umor dengan penyeba rannya d ike l en j a r l imfe

dapa t dikeluarkan.Bedah radikal dikerjakan menurut Halsted (William S. Halsted, ahli

Page 18: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

bedahAS) yang meliputi pengangkatan payudara dengan sebagian besar kulitnya,

M.Pektoralis mayor dan M. Pektoralis minor, dan semua kelenjar ketiak

sekaligus

Prognosa

Dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain :

1 . U k u r a n t u m o r  

2 . Jumlah , t empa t , uku ran KGB yang t e r t ekan

3 . S k i n i n v o l v e m e n t

4 . F i k s a s i t u m o r p r i m e r / K G B ( + )

5 . d e r a j a t a n a p l a s i a

6 . U s i a , s t a t u s m e n s t r u a s i

7 . K e l a m b a t a n t e r a p i

8 . H i s t o l o g i s : - D u c t a l : b a i k  

9 . K e h a m i l a n

10 .ER con t en t

Komplikasi

Sindroma Paraneoplastik adalah sekumpulan gejala yang bukan disebabkan oleh tumornya

sendiri, tetapi oleh zat-zat yang dihasilkan oleh kanker. Beberapa zat yang dapat dihasilkan

oleh tumor adalah hormone, sitokinese, dan berbagai protein lainnya. Zat-zat tersebut

mempengerahui organ atau jaringan melalui efek kimianya.

Bagaimana tepatnya kanker mengenai sisi yang jauh belum sepenuhnya dimengerti.Beberapa

kanker mengeluarkan zat ke dalam aliran darah yang merusak jaringan yang jauh melalui

suatu reaksi autoimun. Kanker lainnya mengeluarkan zat yang secara langsung

Page 19: Tutorial Bedah - Kanker Payudara 1

mempengaruhi fungsi dari organ yang berbeda atau merusak jaringan. Bisa terjadi kadar gula

darah yang rendah, diare, dan tekanan darah tinggi.

Epidemiolo gi

Kanke r payuda ra me rupakan kanke r dengan i n s iden t e r t i ngg i no .2

d i Indonesia dan terdapat kecenderungan dari tahun ke tahun insiden ini meningkat,s epe r t i

ha lnya d i nega ra ba r a t . Angka ke j ad i an kanke r payuda ra d i

Amer ika S e r i k a t 9 2 / 1 0 0 . 0 0 0 w a n i t a p e r t a h u n d e n g a n m o r t a l i t a s

u a n g c u k u p t i n g g i 27/100.000 atau 18% dari kematian yang dijumpai pada

wanita. Di Indonesia berdasarkan’’ Pathological Based Registration’’ kanker

payudara mempunyaiinsiden relatif 11,5%. Diperkirakan di Indonesia mempunyai

insiden minimal20.000 kasus baru per tahun, dengan kenyataan bahwa lebih dari 50%

kasus masih berada dalam stadium lanjut.Kurva insidens-usia bergerak naik sejak usia

30 tahun. Kanker ini jarangsekali ditemukan pada wanita usia di bawah 20

tahun.Angka tertinggi terdapat   pada usia 45-66 tahun. Insidensi karsinoma mammae

pada laki-laki hanya 1% darikejadian pada perempuan. Insidensi tinggi di negara Barat dan

lebih banyak pada populasi kulit putih dibandingkan kulit hitam.