turner's hipoplasia
DESCRIPTION
Konservasi GigiTRANSCRIPT
7/21/2019 Turner's Hipoplasia
http://slidepdf.com/reader/full/turners-hipoplasia 1/6
Turner’s hipoplasia dan gigi non-vital: sebuah laporan kasus dari gejala
sisa pada gigi permanen
PR Geetha Priya, John B John, Indumathi Elango
Abstrak
Hipoplasia merupakan hasil dari terganggunya proses pembentukan matriks enamel, yang pada
gilirannya menyebabkan ketidaksempurnaan pada ketebalan dan kualitas enamel. Empat kasus
Turner’s hipoplasia dengan riwayat trauma atau infeksi pada indikasi utama mereka saat berusia 2-3
tahun telah dilaporkan. Hipoplasia gigi ini telah berubah menjadi non-vital tanpa terjadinya karies,
kavitasi atau trauma. Artikel ini dengan demikian menekankan pentingnya deteksi dini dari hipoplasia
enamel dan pengelolaan yang baik pada kemunginan tahap paling awal untuk mengaktifkan efisiensi
pencegahan dari invasi mikroba klinis yang tidak jelas dalam tubulus dentin dan bersamaan dengan
penyakit pulpa.
Kata kunci: Hipoplasia enamel, infeksi, non-vital, trauma, Turner’s hipoplasia
Pendahuluan
Hipoplasia didefinisikan sebagai suatu kerusakan kuantitatif enamel secara visual, dan secara
histomorfologi diidentifikasi sebagai kerusakan eksternal yang melibatkan permukaan enamel
dan berhubungan dengan berkurangnya ketebalan dari enamel. Pada bagian servikal dan
perbatasan insisal yang cacat memiliki penampilan permukaan yang melengkung karena
enamel yang tidak terkena secara sejajar menjadi bengkok, yang mungkin disebabkan oleh
perubahan arah area yang sejajar. Tampilan makro dan mikroskopis menunjukkan bahwa
hanya beberapa ameloblast tertentu telah berhenti untuk membentuk enamel, sedangkan yang
lain sebagian atau sepenuhnya mampu memenuhi tugas mereka.
Tidak seperti kelainan lain yang memengaruhi sejumlah besar gigi, Turner’s hipoplasia
biasanya hanya memengaruhi satu gigi di dalam mulut dan disebut sebagai gigi Turner.Jika Turner’s hipoplasia ditemukan pada gigi caninus atau premolar, penyebab yang paling
mungkin adalah infeksi yang hadir ketika gigi susu masih di dalam mulut. Kemungkinan
besar, gigi susu mengalami karies yang berat dan area jaringan yang inflamasi di sekitar akar
gigi memengaruhi perkembangan gigi permanen. Munculnya kelainan akan tergantung pada
tingkat keparahan dan lama terjadinya infeksi.
Jika Turner’s hipoplasia ditemukan pada area anterior di dalam mulut, penyebab yang paling
sering yaitu cidera traumatik pada gigi susu. Gigi yang trauma, biasanya yaitu insisivus
sentralis rahang atas, didorong pada bagian bawah gigi yang berkembang dan akibatnya
7/21/2019 Turner's Hipoplasia
http://slidepdf.com/reader/full/turners-hipoplasia 2/6
memengaruhi pembentukan enamel. Karena lokasi dari gigi permanen perkembangan benih
gigi yang berelasi dengan gigi susu, area yang paling sering terkena pada gigi permanen yaitu
pada permukaan fasial. Diskolorasi yang berwarna putih atau kuning biasanya dapat
berhubungan dengan Turner’s hipoplasia.
Hipoplasia dikategorikan dalam beberapa tipe menurut Silberman dkk.
Tipe I hipoplasia: diskolorasi enamel karena hipoplasia
Tipe II hipoplasia: Penggabungan yang tidak normal karena hipoplasia
Tipe III hipoplasia: Beberapa bagian enamel hilang karena hipoplasia
Tipe IV hipoplasia: Kombinasi dari ketiga tipe hipoplasia
Perkembangan gigi dapat dipengaruhi oleh hipoplasia enamel; Namun, kejadian yang lebih
parah yaitu pada pemebentukan gigi permanen. Karakteristik klinik dari hipoplasia enamel
seperti estetika yang kurang baik, sensivitas dentin yang tinggi, maloklusi dan rentan
terjadinya karies. Tantangan penanganan pada tipe-tipe yang cidera ini yaitu dengan promosi
rehabilitasi gigi dan mulut yang menyeluruh baik secara fungsional dan estetik. Kami telah
menemukan beberapa kasus hipoplasia gigi yang telah berubah menjadi non-vital tanpa
keterlibatan karies dan trauma.
Laporan Kasus
Kasus 1
Seorang pasien perempuan 7 tahun melapor ke Departemen Pedodontik dan Kedokteran Gigi
Pencegahan dengan keluhan diskolorasi yang nyeri pada gigi atas depan kanan selama 2
bulan terakhir. Pada pemeriksaan klinis, gigi insisivus lateral kanan rahang atas menunjukkan
diskolorasi kuning kecoklatan, dengan hipoplasia enamel tipe IV (diskolorasi enamel,
penggabungan yang tidak normal, beberapa bagian enamel hilang). Gigi diperkusi dan tidak
ditemukan adanya karies secara klinis. Pasien memiliki riwayat trauma pada umur 3 tahun,
yang diikuti dengan eksfoliasi gigi 52. Radiografi intraoral periapikal (IOPA) menunjukkan
terbukanya apeks tanpa disertai dengan kelainan. Tes vitalitas termal tidak menunjukkan
respons. Tes kavitas dipersiapkan pada gigi 12 dan gigi tidak berespons, indikasi
menunjukkan gigi yang non-vital. Apeksifikasi kalsium hidroksida telah dilakukan.
7/21/2019 Turner's Hipoplasia
http://slidepdf.com/reader/full/turners-hipoplasia 3/6
Gbr 1. Gambaran intraoral gigi 12 denganTurner’s hipoplasia tipe IV
Gbr 2. Radiografi intraoral periapikal gigi 12dengan apeks yang terbuka
Kasus 2
Seorang pasien laki-laki 20 tahun dilaporkan dengan keluhan diskolorasi yang nyeri pada gigi
depan kiri atas dengan adanya deposit. Pasien memiliki riwayat trauma pada gigi susu depan
atas saat berusia 2 tahun. Pada pemeriksaan klinis, groove horisontal dengan adanya
diskolorasi coklat sekitar area servikal gigi 21, dengan lingkaran enamel hipoplasia (tipe IV).
Radiografi IOPA menunjukkan hilangnya enamel disekitar servikal gigi tanpa adanya
kelainan. Tes vitalitas termal tidak menunjukkan respons. Tes kavitas disiapkan pada gigi 21
dan gigi tidak berespons, indikasi menunjukkan gigi yang non-vital. Rencana perawatan
termasuk terapi saluran akar diikuti dengan mahkota jaket.
Gbr 3. Gambaran klinis dari sirkular hipoplasiaenamel
Gbr 4. Radiografi IOPA gigi 21 menunjukkanhilangnya enamel disekitar servikal gigi
Kasus 3
Seorang pasien laki-laki 8 tahun dilaporkan dengan keluhan diskolorasi pada dua gigi depan
bawah selama 4 bulan. Pasien memberikan riwayat dengan hilangnya gigi susu insisivus
bawah karena trauma saat berusia 2 tahun. Pemeriksaan klinis menunjukkan diskolorasi
kuning kecoklatan dengan enamel hipoplasia tipe IV. Gigi diperkusi dan tidak terdapat karies
7/21/2019 Turner's Hipoplasia
http://slidepdf.com/reader/full/turners-hipoplasia 4/6
secara klinis. Radiografi IOPA menunjukkan terbukanya apeks tanpa adanya kelainan. Tes
vitalitas termal tidak menunjukkan respons. Tes kavitas disiapkan pada gigi 31 dan 41 dan
gigi tidak berespons, indikasi menunjukkan gigi yang non-vital. Apeksifikasi kalsium
hidroksida disarankan dan belum terdapat laporan pasien.
Gbr 5. Gambaran klinis gigi 31, 41 denganTurner’s hipoplasia tipe IV
Gbr 6. Radiografi IOPA gigi 31, 41 dengan apeksyang terbuka
Kasus 4
Pasien perempuan 20 tahun dilaporkan dengan keluhan diskolorasi yang nyeri pada gigi
belakang kanan bawah selama 3 bulan. Pasien memberikan riwayat gigi susu yang sakit terus
menerus, lama dan karies yang tidak diobati. Pada pemeriksaan klinis gigi 45, gigi diperkusi
dan menunjukkan diskolorasi kuning kecoklatan dengan hipoplasia enamel tipe IV. Tidak
ada karies yang ditemukan. Tes vitalitas tidak menunjukkan respons. Secara radiografi, tidak
ada kelainan periapikal. Rencana perawatan termasuk terapi saluran akar diikuti dengan
mahkota keramik.
Gbr 7. Gambaran intraoral gigi 45 dengan
Turner’s hipoplasia tipe IV
Gbr 8. Radiografi IOPA gigi 45
Diskusi
Hipoplasia merupakan gangguan yang terjadi pada saat gigi sedang berkembang dan
berhubungan dengan kerusakan enamel makroskopik. Cidera traumatik pada pembentukangigi susu umum terjadi, yang memengaruhi 4-30% dari semua anak. Efek trauma akan lebih
7/21/2019 Turner's Hipoplasia
http://slidepdf.com/reader/full/turners-hipoplasia 5/6
parah jika terjadi sebelum tahun ketiga kehidupan. Penilaian trauma pada gigi susu
tampaknya sangat penting karena munculnya gejala sisa pada pembentukan gigi permanen.
Diana Ribeiro dkk melaporkan dari studi longitudinal mereka selama 8 tahun bahwa
diskolorasi dari enamel dan/atau hipoplasia enamel (46,08%) merupakan gejala sisa yang
paling umum pada gigi permanen karena cidera traumatik.
Pada empat kasus yang dilaporkan disini, semua pasien memiliki riwayat trauma atau infeksi
pada perkembangan gigi susu mereka sebelum berusia 3 tahun. Pada laporan kasus ini, semua
pasien memiliki hipoplasia enamel tipe IV. Diskolorasi coklat terjadi karena gangguan pada
lapisan ameloblastik, yang mengarah pada terganggunya pembentukan matriks yang
disebabkan oleh cidera traumatik, tetapi bagian dalam epitelium enamel yang membentang
berlanjut pada induksi diferensiasi dari odontoblast baru dan karenanya pembentukan dentin
tidak dipengaruhi.
Pada salah satu kasus kami, Turner’s hipoplasia telah lama terjadi dan gigi yang karies tidak
diobati. Infeksi pulpa yang parah pada gigi susu menghasilkan osteolisis eksesif dari
interadikular tulang dan munculnya gigi permanen pengganti yang lebih awal sebelum
pembentukan panjang akar gigi yang adekuat.
Struktural gigi yang rusak ini tidak hanya lemah tetapi juga menyediakan daerah yang
menguntungkan sebagai tempat kolonisasi bakteri. Gigi permanen yang hipoplastik tujuh kali
lebih sensitif terhadap serangan karies dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami
hipoplasia. Gigi susu yang hipoplastik dua kali lebih rentan terhadap karies gigi daripada
gigi yang normal.
Vahid Golpaygani dan Mehrdad dkk melaporkan bahwa, angka karies gigi saat gigi
mengalami hipoplasia adalah lebih tinggi daripada gigi yang normal. Pada hipoplasia enamel
tipe IV, insidensi karies gigi secara signifikan meningkat.
Pada kasus kami, gigi yang hipoplastik telah menjadi non-vital tanpa adanya riwayat trauma
atau karies. Gigi menjadi non-vital karena rusaknya enamel dan terbukanya dentinal tubulus
yang bertindak sebagai nidus untuk bakteri masuk pada ruang pulpa, sehingga mengarah pada
nekrosis pulpa.
Dasar dari hipoplasia enamel pada gigi susu dibawah mikroskop cahaya terpolarisasi tidak
menunjukkan tanda-tanda lapisan permukaan aprismatik yang normal, menunjukkan
permukaan yang kasar. Juga, terdapatnya zona yang poros, yang menunjukkan distribusi
volume pori <5%. Semua faktor ini akan membentuk pintu gerbang bagi bakteri untuk
berinvasi pada pulpa.
7/21/2019 Turner's Hipoplasia
http://slidepdf.com/reader/full/turners-hipoplasia 6/6
Nina Sabet dkk melaporkan bahwa enamel yang poros (yang merupakan jalur bagi bakteri
dan stimuli yang dapat memengaruhi pulpa), mengarah pada pembentukan dentin reparatif.
Perlu ditekankan bahwa orang tua cenderung lupa, atau mengabaikan riwayat cidera minor
yang terjadi tahun sebelumnya. Anak-anak ini memiliki cidera berkelanjutan tanpa tanda-
tanda klinis objektif pada waktu itu. Hal ini mengekspresikan pada gigi pembentukan gigi
permanen yang perkembangannya terganggu. Penanganan yang tertunda pada gigi susu dan
permanen yang terlibat dapat menyebabkan pathosis pulpa dan adanya gejala sisa. Tujuan
dari protokol perawatan harus mempertahankan vitalitas dari gigi dan mencegah kerusakan
enamel yang daripada pertimbangan estetik.
Untungnya, hipoplasia enamel biasanya dapat dikelola dengan merestorasi enamel yang
terkena (bahan bonding tooth-color pada gigi untuk melindungi dari keausan yang lebih
lanjut), diikuti dengan metode kebersihan mulut yang baik. Topikal aplikasi fluor yang efektif
dapat mengurangi sensitivitas dentin dari serangan karies. Dalam kebanyakan kasus, restoasi
interim terapi diperlukan sampai rehabilitasi definitif yang layak.
Kesimpulan
Kebutuhan untuk pemeriksaan berkala dan deteksi dini dari semua kemungkinan
terganggunya perkembangan dari gigi permanen dan pentingnya langkah-langkah preventif
harus ditekankan untuk menjaga vitalitas gigi. Karena informasi dari level mikrostruktural
hipoplasia enamel masih dibatasi, penelitian lebih lanjut akan dilakukan untuk lebih
memahami mekanisme dibalik non-vitalitas gigi.