tune-up

33
SMK Neg. 1 Kec. Guguak Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd 1 TUNE UP ENGINE BENSIN Kegiatan Belajar 1: Prosedur Perawatan/servis Engine Bensin a. Tujuan Kegiatan Belajar Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen yang memerlukan perawatan, serta prosedur perawatan engine bensin. b. Uraian Materi Prosedur Perawatan Engine Bensin Engine yang sudah dioperasikan akan mengalami perubahan fisik pada komponen-komponennya seperti pada: blok motor, kepala silinder, mekanik katup, poros engkol, kelengkapan piston, poros nok dan yang lainnya. Perubahan fisik tersebut dapat mengganggu kinerja engine. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan perawatan secara rutin/berkala, agar tingkat perubahan yang terjadi dapat ditekan seminimal mungkin. Perawatan rutin komponen-komponen engine dilakukan tidak secara langsung pada komponen-komponen tersebut di atas, tetapi pada sistem-sistem yang mendukung kinerja engine. Pada industri perotomotifan perawatan rutin terhadap komponen-komponen engine disebut dengan Tune-up engine. Adapun perawatan yang dimaksud meliputi: 1. Perawatan Sistem Pendinginan Gangguan pada sistem pendinginan secara umum akan berakibat meningkatnya suhu kerja engine yang akhirnya akan mengganggu kinerja engine. Gangguan langsung yang dirasakan antara lain: tenaga berkurang, bahan bakar boros, komponen-komponen engine mengalami kerusakan pekerjaan perawatan berkala pada sistem pendinginan meliputi: a) Pemeriksaan tinggi permukaan air pendingin Periksa ketinggian air pendingin yang terdapat pada tangki Penampungan (Reservoir). Jika tinggi air kurang isilah hingga garis FULL.

Upload: yosra-ramadhan

Post on 24-Oct-2015

85 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd 1

TUNE – UP ENGINE BENSIN

Kegiatan Belajar 1: Prosedur Perawatan/servis Engine Bensin

a. Tujuan Kegiatan Belajar

Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen yang memerlukan perawatan,

serta prosedur perawatan engine bensin.

b. Uraian Materi

Prosedur Perawatan Engine Bensin

Engine yang sudah dioperasikan akan mengalami perubahan fisik pada

komponen-komponennya seperti pada: blok motor, kepala silinder, mekanik

katup, poros engkol, kelengkapan piston, poros nok dan yang lainnya.

Perubahan fisik tersebut dapat mengganggu kinerja engine. Untuk mengatasi

hal tersebut perlu dilakukan perawatan secara rutin/berkala, agar tingkat

perubahan yang terjadi dapat ditekan seminimal mungkin. Perawatan

rutin komponen-komponen engine dilakukan tidak secara langsung pada

komponen-komponen tersebut di atas, tetapi pada sistem-sistem yang

mendukung kinerja engine. Pada industri perotomotifan perawatan

rutin terhadap komponen-komponen engine disebut dengan Tune-up

engine. Adapun perawatan yang dimaksud meliputi:

1. Perawatan Sistem Pendinginan

Gangguan pada sistem pendinginan secara umum akan berakibat

meningkatnya suhu kerja engine yang akhirnya akan mengganggu

kinerja engine. Gangguan langsung yang dirasakan antara lain: tenaga

berkurang, bahan bakar boros, komponen-komponen engine mengalami

kerusakan pekerjaan perawatan berkala pada sistem pendinginan meliputi:

a) Pemeriksaan tinggi permukaan air pendingin

Periksa ketinggian air pendingin yang terdapat pada tangki

Penampungan (Reservoir). Jika tinggi air kurang isilah hingga garis

FULL.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

2 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

Gambar 1. Pemeriksaan tinggi air

b) Memeriksa kondisi air pendingin

Periksalah air pendingin kemungkinan kotor terdapat karat atau

tercemar oli.

Gambar 2. Pemeriksaan kondisi air pendingin

c) Memeriksa sistem pendinginan

Periksalah kemungkinan terjadi:

1) Kerusakan fisik pada radiator atau slang radiator.

2) Kerusakan pada klem slang radiator.

3) Kisi-kisi radiator berkarat.

4) Kebocoran pada pompa air, pipa radiator (core),penguras.

Gambar 3. Pemeriksaan sistem pendinginan

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 3

d) Memeriksa kerja tutup radiator

Dengan menggunakan alat tes tutup radiator (Radiator cap tester)

periksalah kondisi pegas dan katup vakum dari tutup radiator. Tutup

perlu diganti bila tekanan pembukaan dibawah angka spesifikasi pabrik,

atau jika secara fisik rusak.

Tekanan pembukaan katup :

STD : 0,75 – 1,05 kg/cm2

Limit : 0,6 kg/cm2

(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Gambar 4. Pemeriksaan kerja tutup radiator

e) Memeriksa tali kipas

1) Tali kipas diperiksa secara visual kemungkinan terjadi: Retak,

perubahan bentuk, aus atau terlalu keras. terkena oli atau

paslin/grease.

2) Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.

Gambar 5. Pemeriksaan tali kipas secara visual

f) Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

4 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

Dengan tekanan 10 kg/cm2, tekan tali seperti pada gambar

defleksi/kelenturan tali :

Pompa air – Alternator : 7 – 11 mm

Engkol – Kompressor : 11 – 14 mm

Bila tidak memenuhi spesifikasi pabrik lakukan penyetelan tali kipas

dengan SST penyetel tali kipas.

Tegangan tali kipas :

Baru : 100 – 150 Lbs

Lama : 60 – 100 Lbs.

(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Gambar 6. Pemeriksaan tegangan tali kipas

Gambar 7. Penyetelan tegangan tali kipas

2. Membersihkan saringan udara/Air filter

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 5

Gangguan pada saringan udara akan berakibat tenaga engine berkurang

dan bahan bakar boros. Adapun prosedur perawatannya seperti berikut:

a) Melepas saringan udara dari engine. Jangan sampai ada benda yang

masuk ke karburator.

b) Hembuskan tekanan udara dari sisi dalam elemen.

c) Bila elemen rusak atau terlalu kotor supaya diganti.

Gambar 8. Membersihkan elemen saringan udara

3. Memeriksa Baterai

Kemampuan kerja baterai akan mengalami penurunan seiring dengan

pemakaian. Kinerja baterai yang kurang baik akan menyebabkan: sulit

untuk menstarter engine, gangguan pada sistem penerangan dan

peralatan tambahan (assesoris).

Perawatan baterai meliputi:

a) Pemeriksaan secara visual:

Periksa baterai kemungkinan:

1) Penyangga baterai berkarat.

2) Terminal longgar, berkarat atau rusak.

3) Kotak baterai rusak atau bocor.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

6 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

Gambar 9. Pemeriksaan baterai secara visual

b) Mengukur berat jenis elektrolit

1) Memeriksa berat jenis baterai dengan hydrometer

Berat jenis : 1,25 – 1,27 pada suhu 200 C

2) Periksa jumlah elektrolit pada setiap sel. Ketinggian elektrolit harus

berada antara garis Uper level dan lower level.

Gambar 10. Pemeriksaan elektrolit baterai

4. Memeriksa Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan merupakan bagian vital pada engine. Gangguan pada

sistem pelumasan akan berakibat: suhu engine meningkat berlebihan,

komponen-komponen engine cepat aus dan tenaga mesin akan terasa

berkurang. Perawatan pada sistem pelumasan meliputi:

a) Memeriksa tinggi oli

Tinggi oli harus berada antara garis L dan F, bila kurang harus

ditambah, periksalah kemungkinan ada kebocoran, dan perbaikilah.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 7

Gambar 11. Pemeriksaan tinggi oli

b) Memeriksa kondisi oli

Periksa oli kemungkinan kotor, tercemar air atau sudah berubah warna

karena terbakar.

Gambar 12. Pemeriksaan kondisi oli

c) Mengganti saringan oli (oil filter)

1) Membuka saringan oli dengan SST.

2) Pasang saringan oli baru dengan tangan sampai kencang.

3) Hidupkan mesin dan periksa kebocoran.

4) Matikan mesin dan periksa tinggi oli, bila kurang ditambah.

Gambar 13. Melepas saringan oli

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

8 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

Gambar 14. Memasang saringan oli

5. Memeriksa, membersihkan dan menyetel busi

Busi adalah komponen yang memberikan loncatan api untuk proses

pembakaran. Bila busi kotor, rusak akan berakibat: tenaga engine kurang,

engine tidak dapat idel, pincang dan sulit distarter. Perawatan busi

meliputi:

a) Pemeriksaan busi secara visual

1) Kemungkinan retak, kerusakan pada ulir atau isolator.

2) Keausan pada elektroda.

3) Gasket rusak atau berubah bentuk.

4) Elektroda terbakar atau kotor berlebihan.

Gambar 15. Pemeriksaan busi secara visual

b) Membersihkan busi

1) Jangan menggunakan pembersih busi terlalu lama.

2) Hembuskan kompoun dan karbon pembersih dengan udara tekan

3) Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 9

Gambar 16. Membersihkan busi

c) Menyetel celah busi

Memeriksa semua celah busi dengan alat pengukur celah. Jika

diperlukan setelah celah busi dengan membengkokkan elektroda busi.

Gambar 17. Penyetelan celah busi

6. Memeriksa kabel tegangan tinggi

Gangguan kabel tegangan tinggi pengapian akan berakibat: engine sulit

distarter, tidak dapat idel, pincang dan tenaga kurang. Hal ini dapat terjadi

karena tahanan kabel menjadi sangat besar. Periksalah semua kabel

tegangan tinggi tahanan kabel: kurang dari 25 k.

Gambar 18. Cara melepas kabel busi

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

10 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

Gambar 19. Cara memeriksa tahanan kabel busi

7. Distributor

Gangguan pada distributor akan berakibat kinerja sistem pengapian tidak

sempurna, yang akhirnya akan mengganggu kinerja engine: engine sulit

distart, tenaga kurang, panas berlebihan dan komponen-komponen utama

engine cepat rusak. Adapun perawatannya meliputi:

a) Memeriksa tutup distributor

Periksa tutup distributor serta rotor dari kemungkinan:

1) Retak, berkarat, kotor atau terbakar.

2) Terminal-terminal kotor atau terbakar.

3) Pegas karbon terminal tengah lemah atau macet.

Gambar 20. Pemeriksaan tutup distributor

b) Menyetel celah platina atau celah udara

1) Jika platina aus, rusak atau terbakar ganti yang baru.

2) Stel celah platina : celah blok : 0,45 mm

3) Stel celah udara antara rotor dan proyeksi koil (pengapian

elektronik). Celah udara : 0,2 – 0,4 mm

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 11

Gambar 21. Cara penyetelan platina atau celah udara

c) Memeriksa sudut Dwell

Periksa sudut dwell dengan Dwell tester.

Sudut dwell : 50 0 – 54 0

Gambar 22. Pemeriksaan sudut dwell

d) Memeriksa saat pengapian

Stel putaran mesin pada putaran idel, oktan selector pada posisi

standar. Pada putaran maksimal 950 Rpm saat pengapian antara 50 –

15 0 sebelum TMA (sesuaikan dengan spesifikasi pabrik).

Penyetelan pengapian dengan merubah posisi distributor serta

menggunakan alat Timing light.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

12 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

Jangan menyetel dengan Oktan selector.

Gambar 23. Penyetelan saat pengapian

e) Memeriksa kerja governor advancer

1) Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah putaran

rotor dan dilepas.

2) Rotor tidak boleh terlalu kendor.

Gambar 24. Pemeriksaan Governoor advancer

f) Memeriksa governor advancer dengan engine hidup

Hidupkan engine dan lepaskan slang vakum pada distributor. Saat

pengapian berubah-ubah sesuai putaran engine.

Gambar 25. Pemeriksaan Governoor advancher dengan engine hidup

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 13

g) Memeriksa kerja Vacum advancer

Hubungkan slang vakum pada distributor. Oktan selector akan

berubah-ubah sesuai putaran engine.

Gambar 26. Pemeriksaan Vacum advancer

8. Menyetel Celah Katup

Perubahan pada setelan celah katup akan berakibat pemasukan gas baru

dan pengeluaran gas bekas terganggu dan akan menyebabkan tenaga

engine berkurang, putaran idel terganggu dan suara berisik. Adapun

prosedur penyetelannya sebagai berikut:

a) Menepatkan tanda timing

1) Panaskan engine kemudian matikan

2) Tepatkan silinder no 1 pada TOP kompresi

b) Mengencangkan baut-baut kepala silinder dan penumbuk

katup.

1) Baut kepala silinder: 5,4 – 6,6 kg.m

2) Baut penumbuk katup: 1,8 – 6,6 kg.m

Gambar 27. Pengencangan baut kepala silinder dan penumbuk katup.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

14 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

c) Menyetel Celah Katup

Celah katup diukur di antara batang katup dengan lengan penumbuk

(Rocker arm).

Celah katup hisap: 0,20 mm, katup buang: 0,30 mm

(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Gambar 28. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 1

Putar satu kali putaran (360 0), stel pada TOP kompresi silinder 4.

Gambar 29. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 4

9. Memeriksa Karburator

Untuk penyetelan karburator gunakan manual sesuai jenis

karburator dan merek kendaraannya.

Gangguan pada sistem karburator akan berakibat: tenaga engine

berkurang, putaran idel tidak baik dan bahan bakar boros. Perawatan pada

sistem karburator meliputi:

a) Memeriksa katup trotel

1) Katup trotel harus membuka penuh saat pedal gas ditekan penuh.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 15

2) Penyetelan dilakukan melalui kabel gas atau baut penyetop pedal

gas.

Gambar 30. Pemeriksaan katup trotel

Gambar 31. Penyetelan pembukaan katup trotel

b) Memeriksa Pompa Akselerasi

Bensin harus menyemprot keluar dari Jet saat katup trotel terbuka.

Gambar 32. Pemeriksaan pompa akselerasi.

c) Memeriksa Katup Cuk Konvensional

Katup cuk harus membuka penuh bila tombol cuk ditarik penuh dan

menutup penuh bila tombol dilkembalikan.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

16 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

Gambar 33. Pemeriksaan katup cuk saat tombol ditarik

Gambar 34. Pemeriksaan katup cuk saat tombol dilepas

d) Memeriksa Pembuka Cuk Otomatis

1) Memeriksa BVSV mesin dalam keadaan dingin, suhu air dibawah 30

0C, lepaskan slang vakum dari pembuka cuk.

Gambar 35. Pelepasan slang vakum penarik cuk

2) Menarik tombol cuk, menekan pedal gas sekali dan menghidupkan

engine.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 17

Gambar 36. Penarikan tombol cuk engne hidup dan digas

3) Pasang kembali slang vakum, penghubung cuk tidak bergerak.

Gambar 37. Pemeriksaan penghubung cuk

4) Memeriksa BVSV keadaan engine panas. Hidupkan mesin sampai

suhu kerja, matikan lalu lepaskan slang vakum dari pembuka cuk.

Gambar 38. Pelepasan slang vakum dari penghubung cuk

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

18 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

5) Tarik tombol penuh, tekan pedal gas sekali, dan kembalikan tombol

posisi setengah.

Gambar 39. Tombol cuk posisi setengah

6) Pastikan nok idel tinggi pada langkah kedua, dan hidupkan engine.

Gambar 40. Pengecekkan nok idel tinggi pada langkah kedua

7) Pasang kembali slang vakum, pastikan linkage cuk bergerak dan

nok idel tinggi dibebaskan pada langkah ketiga. Pada saat

tombolcuk ditekan habis, putaran engine kembal idel. Perhatikan

gambar berikut:

Gambar 41. Nok idel tinggi pada langkah ketiga

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 19

10. Penyetelan Putaran dan Campuran Idel (Gunakan selalu buku

manual sesuai merek kendaraan dan Tahun pembuatannya).

Dalam penyetelan putaran dan campuran idel, perlu diperhatikan hal-

hal berikut:

a) Saringan udara dalam keadaan terpasang

b) Suhu air pendingin normal (suhu kerja)

c) Katup cuk terbuka penuh

d) Semua perlengkapan tambahan dimatikan

e) Semua saluran vakum terpasang

f) Transmisi pada posisi netral

g) Saat pengapian benar-benar tepat (sudah distel)

h) Tachometer dan pengukur vakum terpasang

i) Pengukur CO pada posisi NOL siap pakai.

a) Lepaskan slang HIC dan sumbatlah ujung slangnya.

Gambar 42. Pelepasan slang HIC b) Membuka kap pembatas idel

Membuka kap pembatas idel pada skrup pengatur campuran idel

jika terpasang seperti gambar berikut:

Gambar 43. Cara membuka kap pembatas idel

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

20 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

c) Menyetel idel pada putaran spesifikasi

Menyetel putaran idel pada putaran spesifikasi (600-800 Rpm),

dengan jalan menyetel sekrup pengatur seperti berikut:

Gambar 44. Penyetelan putaran idel

d) Menyetel vakum maksimum

Stel hingga vakum maksimum dengan memutar sekrup pengatur

campuran idel dengan SSTseperti berikut:

Gambar 45. Penyetelan vakum maksimum

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 21

e) Menyetel putaran dan campuran idel

Ulangi penyetelan putaran dan campuran hingga vakum benar-

benar maksimum seperti berikut:

Gambar 46. Penyetelan putaran dan campuran idel

f) Cek putaran dan campuran idel

Pengecekan setelan putaran dan campuran idel dengan menarik link

gas kemudian melepaskan kembali. Pastikan Rpm kembali ke posisi

spesifikasi seperti berikut:

Gambar 47. Pengecekan setelan putaran dan campuran idel

11. Mengukur Konsentrasi CO Pada Gas Buang

a) Menaikkan putaran sekitar 200 Rpm selama 30 – 60 detik.

b) Tunggu 1 menit, baru lakukan pengukuran. Pengukuran harus

dilakukan selama 3 menit seperti berikut:

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

22 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

Gambar 48. Pengukuran konsentrasi CO

c) Jika seluruh pekerjaan penyetelan sudah selesai, kembalikan

slang katup HIC seperti semula dan pasang kap pembatas idel yang

baru seperti berikut:

Gambar 49. Pemasangan slang katup HIC dan Kap pembatas idel.

12. Memeriksa Tekanan Kompresi Engine

a) Panaskan engine sampai suhu kerja

b) Lepas semua busi

Gambar 50. Melepas busi

c) Melepas kabel tegangan tinggi dari koil pengapian agar aliran skunder

terputus.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 23

Gambar 51. Pelepasan kabel tegangan tinggi koil

d) Memasang kompresi tester pada lubang busi, buka trotel penuh dan

start engine pada putaran: 250 Rpm selama maksimal 3 detik.

Baca hasil pengukuran antara 9 – 12 kg/cm2 (sesuaikan dengan

manual merek kendaraan) yang diukur.

Gambar 52. Pemeriksaan tekanan kompresi

c. Rangkuman

1. Perawatan komponen-komponen engine dilaksanakan dengan pekerjaan

Tune-up engine.

2. Tune-up engine: mengembalikan kinerja engine secara maksimal dengan

memelihara, menyetel dan mengganti komponen yang mendukung kinerja

engine.

3. Pekerjaan Tune-up meliputi:

a) Sistem pendingin

b) Tali kipas

c) Saringan udara

d) Baterai

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

24 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

e) Oli mesin

f) Busi

g) Kabel tegangan tinggi

h) Distributor

i) Baut kepala silinder dan penumbuk katup

j) Celah katup

k) Karburator

l) Putaran idel

m) Konsentrasi CO

n) Tekanan kompresi.

4. Alat tes sistem pendinginan adalah Radiator tester.

5. Pengukuran tegangan tali kipas antara pompa air dan alternator, antara

engkol dan kompressor.

6. Pengukuran baterai meliputi: kondisi terminal, kondisi kotak baterai dan

berat jenis elektrolit.

7. Perawatan sistem pelumasan: kondisi dan kapasitas oli, penggantian

saringan oli.

8. Perawatan busi: membersihkan , menyetel atau mengganti busi.

9. Tahanan kabel tegangan tinggi kurang dari 25 k.

10. Pemeriksaan distributor meliputi: tutup dan terminal-terminal tutup

distributor,rotor, governor advancer, vakum advancer, penyetelan celah

platina dan sudut dwell.

11. Prosedur menyetel pengapian: hidupkan engine, pasang timing light,

lihat tanda penyesuai, tepatkan dengan menggerakkan distributor.

12. Prosedur menyetel celah katup: Kencangkan baut kepalasilinder dan

penunjang batang penumbuk, posisikan tanda timing pada TOP kompresi

silinder 1, setel katup buang silinder 1 dan 3 dan katup masuk silinder 1

dan 2. Putar 360 0 Setel katup masuk dan buang yang belum disetel.

13. Pemeriksaan Karburator meliputi: kerja trotel,pompa akselerasi, cuk,

pembuka cuk, putaran dan campuran idel.

14. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menyetel putaran dan campuran

idel: air filter terpasang, suhu air normal, cuk membuka penuh,

perlengkapan tambahan mati, semua slang vakum terpasang, transmisi

netral, pengapian tepat, tacho dan pengukur vakum terpasang dan

meteran CO posisi NOL siap pakai.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 25

15. Prosedur tes tekanan kompresi: Panaskan engine, membuka semua busi,

melepas kabel tegangan tinggi koil, memasang alat tes, menstarter

engine dan membaca hasil pengukuran.

d. Tugas

1. Carilah dan pelajarilah minimal dua buku manual suatu kendaraan

bermesin bensin, pelajarilah pada bagian Tune-up engine.

2. Catatlah dalam buku tugas merek kendaraan yang dipelajari, dan bagian

komponen yang memerlukan penyetelan serta spesifikasi penyetelannya.

e. Tes formatif

1. Jelaskan yang dimaksud dengan Tune-up engine.

2. Sebutkan 15 pekerjaan Tune-up engine.

3. Sebutkan 8 alat tester yang digunakan untuk pekerjaan Tune-upmotor

bensin.

4. Sebutkan 5 pekerjaan tune-up pada sistem pendingin.

5. Sebutkan 4 pemeriksaan pada baterai.

6. Apa akibatnya bila kapasitas oli kurang?

7. Apa akibatnya bila busi kotor, tahanan kabel melebihi ketentuan?

8. Sebutkan 8 pemeriksaan/penyetelan terkait dengan distributor.

9. Engine 4 silinder FO 1342, pada TOP kompresi silinder 4 katup mana

saja yang bisa disetel?

10. Sebutkan 6 pemeriksaan pada karburator.

11. Sebutkan 9 ketentuan sebelum menyetel putaran dan campuran idel.

12. Sebutkan 2 prasyarat pengetesan tekanan kompresi.

f. Kunci Jawaban

1. Mengembalikan kinerja engine secara maksimal dengan, memeriksa,

menyetel, membersihkan dan mengganti komponen.

2. Memeriksa kondisi air, kapasitas air, tali kipas, baterai, oli, saringan oli,

busi, kabel tegangan tinggi, tutup distributor, rotor, governor, vakum

advancer, celah platina, pengapian, celah katup, karburator, putaran idel

campuran idel dan tekanan kompresi.

3. Radiator tester, Radiator cap tester, Hydro meter, Tacho meter, Dwell

tester, Timing light, vakum meter, CO meter, Compression Tester.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

26 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

4. Memeriksa kondisi air, kapasitas air, sistem pendingin, tutup radiator dan

tali kipas.

5. Terminal baterai, Berat jenis elektrolit, tegangan dan kebocoran elektrolit.

6. Engine panas, komponen engine cepat rusak.

7. Engine sulit hidup, tenaga kurang.

8. Kondisi tutup, terminal-terminal, rotor, vakum advancer, governoor, celah

platina, pengapian dan pegas karbon.

9. Katup masuk silinder 3 dan 4 serta katup buang silinder 2 dan 4.

10. Trotel, pompa akselerasi, cuk, pembuka cuk, putaran idel dan campuran

idel.

11. Saringan udara terpasang, suhu air normal, cuk membuka penuh,

perlengkapan tambahan mati, slang vakum terpasang, transmisi netral,

pengapian tepat,Tacho dan pengukur vakum terpasang serta CO meter

posisi NOL siap pakai.

12. Engine pada suhu kerja, Trotel membuka penuh.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 27

Kegiatan belajar 2: Perawatan/servis Engine Bensin

a. Tujuan Kegiatan Belajar

Siswa dapat melakukan perawatan/servis engine bensin sesuai ketentuan

standar operasi kerja dan K3.

b. Uraian Materi

1. Melakukan praktik perawatan/servis engine bensin dengan engine yang

ada di bengkel sekolah.

2. Menggunakan buku manual sesuai engine yang digunakan untuk latihan.

3. Menerapkan prosedur K3 dalam praktik.

4. Gunakan lembar kerja yang ada pada modul ini untuk pedoman praktik.

c. Tugas

1. Lakukan latihan praktik perawatan/servis engine bensin pada engine

stand atau pada unit kendaraan yang ada pada bengkel sekolah

berulang-ulang sampai benar-benar menguasai materi/trampil.

2. Catatlah dalam buku tugas setiap hasil pemeriksaan dan

perbaikan/penyetelan yang dilakukan serta kesimpulan hasilnya.

3. Laporkan pada guru pembimbing bila sudah menguasai materi untuk

dilakukan tes praktik.

d. Tes formatif

Lakukan pekerjaan Perawatan engine bensin secara berkala sesuai

prosedur standar dan prosedur Kesehatan dan keselamatan kerja.

e. Kunci jawaban

Berpedoman pada kriteria penilaian praktik pada modul ini dan pada buku

manual sesuai yang digunakan untuk praktikum, bila menggunakan buku

manual.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

28 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

JOB SHEET

Kompetensi : Pemeliharaan/servis Engine dan Komponennya.

Sub kompetensi : Perawatan Berkala Motor Bensin.

TUJUAN:

1. Siswa dapat melakukan pekerjaan perawatan berkala motor bensin.

KESELAMATAN KERJA:

1. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.

2. Elektrolit baterai jangan sampai kena anggota badan dan pakaian.

3. Pastikan hand rem aktif bila menggunakan unit kendaraan dalam belajar.

ALAT:

1. Peralatan tangan standar.

2. Peralatan Tune-up motor bensin standar.

3. SST untuk Tune-up.

4. Fender cover.

5. Tempat komponen.

6. Kompresor udara.

7. Buku manual sesuai jenis/merek engine yang digunakan.

BAHAN:

1. Engine stand motor bensin atau unit kendaraan.

2. Oli pelumas engine, Saringan oli, busi, baut-baut platina.

3. Elektrolit baterai/air baterai.

4. Air pendingin.

5. Kertas gosok.

6. Kain lap (majun).

7. Tali kipas.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 29

LANGKAH KERJA:

1. Siapkan peralatan dan bahan.

2. Pastikan hand rem aktif bila menggunakan unit kendaraan.

3. Praktek Tune-up dengan langkah seperti pada manual.

4. Diskusikan dengan teman atau Tanya pembimbing bila ada yang ragu.

5. Catatlah hasil pemeriksaan dan penyetelan komponen pada buku tugas.

6. Ulangi pekerjaan ini sampai benar-benar kompetensi.

7. Kembalikan alat dan bahan seperti semula.

8. Bersihkan lingkungan kerja seperti semula.

9. Laporkan pada pembimbing bila sudah menguasai materi untuk bersama-sama

merencanakan uji kompetensi internal.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

30 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

BAB III EVALUASI

A. Kriteria dan Instrumen Penilaian

1. Kriteria Penilaian Pengetahuan (Tes 1 dan Tes 2):

a. Siswa dapat skor 7 (tujuh) bila tingkat kebenaran jawaban tiap item soal

antara 70 % s/d 80 %.

b. Siswa dapat skor 8 (delapan) bila tingkat kebenaran jawaban tiap item

soal antara 81 % s/d 90 %.

c. Siswa dapat skor 9 (sembilan) bila tingkat kebenaran jawaban tiap item

soal antara 91 % s/d 100 %.

d. Setiap item soal harus mendapat nilai minimal 7 (tujuh). Bila belum

mencapai nilai tujuh siswa wajib belajar kembali dan mengulang pada item

tersebut.

2. Kriteria Penilaian Praktik

NO ASPEK YANG

DINILAI INDIKATOR

KEBERHASILAN

PENILAIAN

YA TIDAK

7 8 9

1 2 3 4 5 6 7

1 Sistem Pendinginan

Dapat memeriksa kondisi dan kapasitas air, kondisi radiator dan slang radiator, tes tekanan sistem dan kerja tutup radiator mengetes, serta dapat menguras dan mengganti air pendingin Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas.

2 Saringan udara Dapat memeriksa kondisi dan membersihkan serta mengganti elemen saringan

3 Baterai Dapat memeriksa kondisi, penyangga, hubungan dan kondisi terminal, kebocoran, kapasitas dan berat jenis elektrolit

4 Sistem Pelumasan Dapat memeriksa

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 31

NO ASPEK YANG

DINILAI INDIKATOR

KEBERHASILAN

PENILAIAN

YA TIDAK

7 8 9

1 2 3 4 5 6 7

kapasitas dan kondisi oli, mengganti oli, memeriksa dan mengganti saringan oli

5 Busi. Dapat memeriksa kondisi busi, membersihkan dan menyetel busi

6 Kabel tegangan tinggi.

Dapat mengukur tahanan kabel tegangan tinggi.

7 Distributor Pengapian

Dapat memeriksa kondisi tutup distributor,rotor, kerja governor dan vakum advancer, memeriksa dan menyetel celah platina, memeriksa dan menyetel sudut dwell, memeriksa dan menyetel saat pengapian.

8 Celah Ktup Dapat menepatkan timing katup,mengukur dan menyetel katup. Mengencangkan baut kepala silinder dan rocker arm.

9 Tekanan Kompresi

Dapat mengukur tekanan kompresi serta menyimpulkan hasilnya

10 Karburator Dapat memeriksa dan menyetel trotel,pompa akselerasi, cuk, pembuka cuk dan menyetel campuran serta putaran idel.

11 K3 dan SOP Dapat menerapkan K3 dan SOP.

CATATAN:

1. Nilai 7,00 (lulus baik/YA), tepat waktu dan memenuhi standar minimal yang

dipersyaratkan.

2. Nilai 8,00 (lulus amat baik/YA), waktu lebih cepat dan memenuhi standar minimal

yang dipersyaratkan.

3. Nilai 9,00 (lulus istimewa/YA), waktu lebih cepat dan kwalitas melebihi standar

minimal yang dipersyaratkan.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

32 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd

DAFTAR KEMAJUAN SISWA

NAMA SISWA :…………………………………

NIS :…………………………………

NO SOAL NILAI TES

1 NILAI TES PRAKTIK

KETERANGAN

N1 N2 Nilai = Rata-rata nilai Tes 1 (N1) dikalikan 4 ditambah nilai rata-rata tes praktik (N2) dikalikan 6 kemudian dibagi 10 (4xN1) + (6xN2) N II= 10 NII= Nilai akhir OPKR.20-001-2 B

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

RATA-RATA

N II = ………………

CATATAN:

Daftar kemajuan hanya diisi nilai materi yang sudah memenuhi standar

minimal kelulusan.

B. Kunci Jawaban

Tes 1

1. Mengembalikan kinerja engine secara maksimal dengan, memeriksa,

menyetel, membersihkan dan mengganti komponen.

2. Memeriksa kondisi air, kapasitas air, tali kipas, baterai, oli, saringan oli, busi,

kabel tegangan tinggi, tutup distributor, rotor, governor, vakum advancer,

celah platina, pengapian, celah katup, karburator, putaran idel campuran idel

dan tekanan kompresi.

3. Radiator tester, Radiator cap tester, Hydro meter, Tacho meter, Dwell tester,

Timing light, vakum meter, CO meter, Compression Tester.

4. Memeriksa kondisi air, kapasitas air, sistem pendingin, tutup radiator dan tali

kipas.

5. Terminal baterai, Berat jenis elektrolit, tegangan dan kebocoran elektrolit.

SMK Neg. 1 Kec. Guguak

Created By ALFRED ANWAR, S.Pd 33

6. Engine panas, komponen engine cepat rusak.

7. Engine sulit hidup, tenaga kurang.

8. Kondisi tutup, terminal-terminal, rotor, vakum advancer, governor, celah

platina, pengapian dan pegas karbon.

9. Katup masuk silinder 3 dan 4 serta katup buang silinder 2 dan 4.

10. Trotel, pompa akselerasi, cuk, pembuka cuk, putaran idel dan campuran

idel.

11. Saringan udara terpasang, suhu air normal, cuk membuka penuh,

perlengkapan tambahan mati, slang vakum terpasang, transmisi netral,

pengapian tepat, Tacho dan pengukur vakum terpasang dan CO meter

posisi NOL siap pakai.

12. Engine pada suhu kerja, Trotel membuka penuh.

Tes 2

Berpedoman pada criteria penilaian praktik dan buku manual sesuai

yang digunakan, bila menggunakan buku manual.