tune up

18
P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Menengah I -2008 BAHAN AJAR TUNE UP MOTOR BENSIN Tingkat Menengah I Penulis : Drs. Hari Krismanto, M.Pd PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI BANDUNG 2008

Upload: hari-krismanto

Post on 31-Jul-2015

553 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Menengah I -2008

BAHAN AJAR

TUNE UP MOTOR BENSIN

Tingkat Menengah I

Penulis :

Drs. Hari Krismanto, M.Pd

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN

TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI

BANDUNG

2008

Page 2: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

DIAGRAM ALIR PEMBELAJARAN

TUNE UP

Lembar

Informasi

Teori

Lembar

Informasi

Praktik

Lembar

Pengecekan

Praktikum Buat

Laporan

Lanjutkan

Tugas

Berikut

Page 3: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

1

P4TK BMTI

BANDUNG

LEMBAR INFORMASI TEORI

TUNE UP MOTOR BENSIN

DEPT. MESIN –

INST. OTOMOTIF

A. Tujuan Khusus Pembelajaran

Setelah mempelajari topik ini, peserta mampu :

1. Menjelaskan langkah-langkah tune up mesin bensin.

2. Melaksanakan pekerjaan tune up motor bensin.

B. Sistem Utama Engine.

1. Sistem Pendinginan

Sistem pendinginan berfungsi untuk menjaga temperatur kerja engine, agar engine dapat

bekerja secara efisien. Untuk menjaga temperatur kerja tersebut, engine akan cepat

mengalami panas pada saat temperatur engine masih dingin atau saat engine mulai hidup,

Untuk menjaga temperatur kerja tersebut maka engine akan dengan cepat membuang panas

bila temperatur engine berlebihan.

1.1 Fungsi Komponen

Water pump : mensirkulasikan air dari mesin ke radiator dan sebaliknya.

By pass hose : mengalirkan air di dalam water jacket ketika thermostat belum terbuka.

Fan belt : memindahkan putaran poros engkol ke pompa air dan alternator.

Radiator : mendinginkan air melalui udara yang dihembuskan kipas.

Radiator cap : mencegah tekanan berlebih dan vakum, serta dapat menaikkan titik didih

air.

1.2 Cara Kerja Komponen dan Sistem

a. Cara Kerja Thermostat

Salah satu komponen sistem pendinginan yang lain adalah thermostat. Komponen

tersebut berfungsi untuk mengatur atau mempercepat temperatur kerja engine dengan cara

membuka dan menutup sirkulasi cairan pendingin melalui valvenya. Valve akan menutup

pada saat cairan pendingin masih dingin hal ini bertujuan untuk mempercepat tercapainya

Page 4: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

2

temperatur kerja engine. Jika cairan pendingin sudah panas, valve akan terbuka untuk

mengalirkan cairan pendingin dari engine ke radiator untuk didinginkan.

b. Cara Kerja Radiator Cap

Apabila suhu air bertambah, maka volume dan tekanan air akan meningkat. Tekanan

tersebut akan mendorong pressure valve membuka dan membebaskan air dan tekanan

tersebut ke reservoir. Jika air dalam radiator dan mantel pendingin telah kembali dingin dan

volumenya menyusut, maka air dari reservoir akan mengalir kembali ke dalam sistem.

1.3 Sistem

Sistem pendinginan bekerja dengan mensirkulasikan cairan pendingin , melalui mantel

pendingin yang berada di blok silinder dan kepala silinder. Cairan pendinginan yang panas

dari engine dialirkan ke radiator bagian atas melalui pipa atas radiator dan didinginkan

melalui sirip-sirip yang terdapat pada radiator. Cairan pendinginan yang sudah dingin

dibagian bawah radiator dialirkan kembali ke dalam engine melalui pipa bawah radiator,

begitulah seterusnya proses sirkulasi cairan pendingin berlangsung.

2. Sistem Pelumasan

Sistem Pelumasan berfungsi : a. untuk mengurangi gesekan atau keausan komponen. b.

mendinginkan, membersihkan dan mengurangi suara berisik mesin

Page 5: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

3

2.1 Viskositas oli

Ukuran kekentalan (Viskositas) oli dinyatakan dalam SAE (Society of Automotive

Engineers). Oli dengan kekentalan tunggal (single grade) mempunyai satu ukuran misalnya :

SAE 30. Sedangkan oli dengan kekentalan multi grade dinyatakan dengan dengan nilai

ganda misalnya SAE 20W-50.

Kode SA, SB, SC hingga SF menunjukkan arti sebagai berikut : “S” singkatan dari “Spark”

digunakan pada mesin bensin atau mesin penyalaan bunga api (spark engine). Kode A, B, C

hingga F menunjukkan tingkat teknologi yang digunakan. Untuk mesin diesel menggunakan

kode CA, CB dan seterusnya. “C” singkatan dari “compression” artinya digunakan untuk

mesin diesel atau mesin dengan penyalaan kompresi (compression engine).

3. Sistem Pengapian

Sistem pengapian berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai (12 volt) menjadi

tegangan tinggi sekitar 30.000 volt pada koil pengapian, yang akan digunakan untuk

membangkitkan percikan bunga api pada busi, untuk membakar campuran udara dan bahan

bakar di ruang bakar pada akhir langkah kompresi

Page 6: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

4

3.1 Rangkaian Sistem Pengapian Lengkap Dengan Rangkaian Sistem Starter

FO 1-3-4-2 (Sketsa sederhana)

3.2 Ignition Switch dan Pemeriksaan terminal

1 kali ke kiri : B - ACC

1 kali ke kanan : B - IG

2 kali ke kanan (hold) :B – IG - ST

Page 7: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

5

C. Tune Up Mesin Bensin.

1. Pengertian Tune Up

Tune Up adalah : Adalah mengembalikan kondisi mesin pada kondisi semula yang

optimal.

2. Ruang Lingkup Pekerjaan Tune Up

1. Pemeriksaan baterai 7. Penyetelan katup

2. Pembersihan saringan udara 8. Pemeriksaan tekanan kompresi

3. Sistem pendingin (level air, kondisi air, kebocoran, fan, fan belt)

4. Sistem pelumas (level oli, kondisi oli, penggantian saringan oli jika perlu)

5. Sistem pengapian (busi, kabel, platina, dwell, waktu pengapian, governor)

6. Penyetelan karburator (putaran , dan campuran udara bahan bakar)

3. Peralatan khusus yang Digunakan dan Fungsinya

1. Timing light : memeriksa waktu pengapian

2. Tacho meter : Mengukur putaran mesin

3. Dwell tester : Mengukur sudut dwell

4. Radiator and cap tester : Memeriksa kebocoran sistem dan radiator cap

5. Compression tester : Mengukur tekanan kompressi mesin

6. Multi tester : Memeriksa tahanan kabel tegangan tinggi

6. Fan belt tension gauge : Memeriksa tegangan fan belt

7. Feeler gauge : mengukur celah platina dan celah busi, dan celah katup

Page 8: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

6

P4TK BMTI

BANDUNG

LANGKAH-LANGKAH

TUNE UP MOTOR BENSIN

DEPT. MESIN –

INST. OTOMOTIF

1. MEMBERSIHKAN SARINGAN UDARA

Menggunakan udara kompressor dan dilakukan dari

arah dalam ke luar

2. SISTEM PENDINGINAN

PERIKSA TINGGI AIR PENDINGINAN

JIka tinggi air kurang dari garis FULL dari reservoir

PERIKSA KONDISI AIR PENDINGIN

Periksa air pendingin kemungkinan terdapat oli, karat

atau kotoran.

PERIKSA SISTEM PENDINGINAN

Periksa kemungkinan terdapat:

1. Kerusakan atau berubahnya bentuk dari radiator

atau slang.

2. Klem slang bocor.

Page 9: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

7

3. Kebocoran pompa air, kisi radiator (core) atau

longgarnya sumbat pembuangan air.

PERIKSA CARA KERJA RADIATOR CAP

Dengan menggunakan alat test radiator cap, periksa

tegangan pegas dan kedudukan katup vakum tutup

radiator, jika tutup membuka pada tekanan di bawah

angka spesifikasi, ganti cap dengan yang baru.

Tekanan pembukaan katup:

STD : 0,75-1,05 kg/cm2

Limit : 0,6 kg/cm2

TALI KIPAS

Pemeriksaan secara visual

Periksa kipas kemungkinan :

1. Retak, sudah buruk, terlalu kencang atau aus

2. Terdapat oli atau gemuk

3. Persinggungan yang tidak sempurna antara tali

dan puli

PERIKSA & STEL KEKENCANGAN TALI KIPAS

Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekan tali pada

posisi seperti pada gambar. Tali harus menunjukkan

kekencangan spesifikasi.

Lenturan tali kipas pada tekanan 10 kg:

Page 10: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

8

Kipas : Alternator 7-11 mm

Engkol : Kompresor AC 11-14 mm

3. PELUMASAN

PERIKSA KUALITAS OLI

Periksa oli kemungkinan sudah kotor, kemasukan air

atau berubah warna.

GANTI SARINGAN OLI (FILTER) jika diperlukan

1. Ganti saringan oli jika mencapai waktu

penggantian

2. Untuk memasang, kencangkan saringan oli

dengan tangan.

3. Setelah mesin dihidupkan, periksa oli

kemungkinan terdapat kebocoran dan periksa

kembali tinggi oli.

4. SISTEM PENGAPIAN

BUSI

Pemeriksaan secara visual

Periksa busi kemungkinan terdapat hal-hal berikut:

1. Retak atau kerusakan lain pada ulir dan isolator.

2. Keausan elektroda.

3. Gasket rusak atau lapuk.

4. Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang

berlebihan.

Page 11: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

9

BERSIHKAN BUSI

1. Jangan menggunakan alat pembersih busi lebih

lama dari seperlunya.

2. Tiupkan bubuk pembersih dan karbon dengan

udara kompresi.

3. bersihkan ulir dan permukaan luar isolator.

STEL CELAH BUSI

Periksa setiap celah busi menggunakan alat

pengukur celah busi. Jika perlu, stel dengan

membengkokkan bagian yang menonjol dari

elektroda.

KABEL TEGANGAN TINGGI

Periksa tahanan kabel

Catatan: Pada waktu menarik keluar kabel busi,

peganglah ujungnya.

Tahanan kabel : kurang dari 25 k Ω per kabel.

DISTRIBUTOR CAP

Periksa tutup distributor dan rotor kemungkinan:

1. Retak, cacat, berkarat, terbakar atau kotor.

2. Terminal elektroda terbakar.

3. Pegas bagian tengah lemah.

PERIKSA DAN STEL CELAH PLATINA ATAU CELAH UDARA

Page 12: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

10

1. Jika platina terbakar parah atau berlubang-

lubang, platina harus diganti.

2. Stel celah platina dan pegas penahan.

Celah blok : 0,45 mm

3. Stel celah udara antara rotor pick up coil.

Celah udara : 0,2-0,4mm

PERIKSA SUDUT DWELL

Periksa sudut dwell dengan tester

Sudut Dwell ; 52o ± 5

o

PERIKSA WAKTU PENGAPIAN

Setel putaran mesin pada kecepatan idle.

Octane selector harus distel pada posisi standar.

Saat pengapian : 8o sebelum TMA/idling. (Toyota)

JANGAN MENGGUNAKAN TIMING LIGHT

TERLALU LAMA

GUNAKAN TIMING LIGHT HANYA PADA

PUTARAN IDLE

STEL SAAT PENGAPIAN

Cocokkan tanda pengapian dengan memutar bodi

distributor.

Saat pengapian : 8o sebelum TMA/idling

(TOYOTA)

Perhatian: Jangan distel dengan oktan selector.

PERIKSA CARA KERJA GOVERNOR

1. Rotor harus kembali dengan cepat setelah

diputar searah jarum jam dan dilepas.

Page 13: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

11

2. Rotor tidak boleh terlalu longgar

3. Hidupkan mesin dan lepaskan slang vakum dari

distributor. Tanda waktu berubah-ubah sesuai

dengan kecepatan mesin.

PERIKSA CARA KERJA PERCEPATAN

VAKUM

(VACUUM ADVANCE)

Hubungkan slang vakum distributor.

Octane selector harus berubah sesuai dengan

pembukaan dan penutupan katup trotel.

5. PENYETELAN CELAH KATUP

1. Mesin dipanasi dan kemudian dipanaskan

2. Stel silinder no. 1 pada TMA atau titik mati

atas/TOP Kompressi.

Kencangkan kembali baut-baut kepala dan

baut-baut penguat roker

Momen pengencangan : 1,8-2,4 kg/m

3. Stel celah katup

Celah katup diukur di antara batang katup dan

lengan roker. Yang distel hanya katup yang

ditunjukkan oleh panah saja. (katup nomor : 1,

2, 3, 5 )

4. Putarkan proses engkol (crankshaft) 360o

Page 14: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

12

5. Stel katup-katup lain yang ditunjukkan oleh

panah.

(katup nomor : 4, 6, 7, 8 )

6. PENYETELAN PUTARAN IDLE

1. Stel putaran idle pada putaran spesifikasi

dengan jalan memutar sekrup pengatur

putaran idle.

Putaran idle: 5K : 750 rpm

2. Stel pada vakum maksimum dengan memutar

sekrup pengatur campuran udara

3. Ulangi penyetelan 5 dan 6 di atas sampai

tercapai angka vakum maksimum pada

putaran idle.

7. PENGUKURAN TEKANAN KOMPRESI

1. Panaskan mesin

2. Buka semua busi

3. Lepaskan kabel tegangan tinggi dari koil

pengapian agar aliran sekunder terputus.

Page 15: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

13

4. Masukkan alat pengukur kompressi ke dalam

lubang busi.

5. Buka katup trotel penuh dan baca tekanan

kompresi sementara mesin dihidupkan dengan

motor starter.

Catatan ;

Usahakan agar pengukuran dilakukan dalam

waktu yang singkat.

Putaran : 250 rpm

Tekanan:kompresi:

STD : 11,0 kg/cm2

Limit : 9,0 kg/cm2

Perbedaan antara masing-masing silinder 1,0

kg/cm2

Page 16: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

14

LEMBAR PENGECEKAN SEBELUM PRAKTIKUM

Dengan menggunakan table di bawah ini carilah teman Anda (berpasangan 2 orang ) untuk

mengecek pemahaman Anda tentang Tune up Motor Bensin. Lakukan hal ini secara

bergantian. Jika Anda telah merasa bahwa tingkat pemahaman Anda Sangat memadai

laporkan kepada Instruktur.

Sangat Sedang Kurang

1. Dapatkah Anda menjelaskan pengertian tune up

2. Dapatkah Anda menyebutkan langkah-langkah

tune up

3. Sebutkan peralatan yang digunakan dalam

pekerjaan tune up

4. Bagimana cara memasang dan menggunakan

tacho dwell tester.

5. Tunjukkan garis mana yang akan dibaca ketika

mengukur rpm pada tachometer

6. Tunjukkan garis mana yang akan dibaca pada

dwell tester ketika mengukur dwell

7. Jika sudut dwell terlalu besar bagaimana cara

menyetelnya.

8. Demonstrasikan cara memasang timing light.

9. Jika waktu pengapian tidak tepat apa dan

bagaimana cara menyetelnya

10. Demonstrasikan bagimana mengukur tekanan

kompresi mesin.

11. Demonstrasikan cara menyetel semua katup

mesin.

12. Demonstrasikan bagaimana cara menyetel

putaran dan campuran gas pada karburator

13. Demonstrasikan cara memeriksa berat jenis air

baterai

14. Demonstrasikan cara memasang distributor

pada mesin

Jika Anda menganggap pengetahuan atau kemampuan Anda cukup sesuai dengan tujuan

pembelajaran, diskusikan dengan Instruktur Anda.

LAKSANAKAN KEGIATAN PRAKTIKUM SECARA BERKELOMPOK

KEMUDIAN BUAT LAPORAN MASING-MASING SISWA

Page 17: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

15

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM

TUNE UP MOTOR BENSIN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pembelajaran

Oleh :

........................................

Nomor Peserta :

DEPARTEMEN MESIN

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI (P4TK BM-TI)

BANDUNG

2008

Page 18: Tune Up

P4TK BMTI Bandung-Diklat Mekanik Tingkat Menengah I -2008

16

TIPE MESIN :

NOMOR MESIN :

1. Data Hasil Pemeriksaan Tune up Motor Bensin

URAIAN Kondisi/Hasil Keterangan

1. Saringan udara

2. Tinggi air pendingin

3. Kondisi radiator dan air pendingin

4. Kondisi tutup radiator

5. Kondisi tali kipas.

6. Tegangan tali kipas

7. Tinggi oli mesin dan kondisinya.

8. Celah katup (mm).

9. Celah busi (mm)

10. Celah platina (mm)

11. Sudut dwell (derajat)

12. Putaran mesin

13. Waktu pengapian

14. Keadaan governor

15. Kondisi tutup radiator

16. Tahanan kabel busi (K. Ohm)

Kabel no.1

Kabel no.2

Kabel no.3

Kabel no.4

Kabel koil

17. Tekanan kompresi (Kg/cm2)

Silinder no.1

no.2

no.3

no.4

18. Berat Jenis Air Baterai

Cell no.1

no.2

no.3

no.4

no.5

no.6

2. Langkah-Langkah Kerja

(Buatlah langkah-langkah kerja tune up dari apa yang telah Anda laksanakan)

Bandung, ........, .........2008

(tanda tangan peserta)

Nama Peserta