tumor mediastinum anterior

Upload: indry-priyandini

Post on 06-Jul-2018

312 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    1/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Mediastinum adalah suatu bagian penting dari thorax. Mediastinum

    terletak di antara kavita pleuralis dan mengandung banyak organ penting

    dan struktur vital. Proses penting yang melibatkan mediastinum mencakup

    emfisema, infeksi, perdarahan serta banyak jenis kista dan tumor primer.

    Kelainan sistemik seperti karsinoma metastatic dan banyak penyakit

    granulomatosa juga bisa terlibat dalam mediastinum. Lesi terutama berasal

    dari esophagus, trakea, jantung dan pembuluh darah besar biasanya

     berhubungan dengan susunan organik spesifik yang terlibat daripada

    mediastinum.1

    ata frekuensi tumor mediasinum di !ndonesia antara lain didapat

    dari "M# $edah %oraks &" Persahabatan 'akarta dan &"( r. "utomo

    "urabaya. Pada tahun1)*+ 1))+ di &" Persahabatan dilakukan operasi

    terhadap 1-* kasus, jenis tumor yang ditemukan adalah -,/ teratoma,

    0/ timoma, / tumor syaraf, 0,-/ limfoma. ata &"( r. "oetomo

    menjelaskan lokasi tumor pada mediastinum anterior 2*/ kasus,

    mediastinum medial )/ dan mediastinum posterior 3,3/. ari

    kepustakaan luar negeri diketahui bah4a jenis yang banyak ditemukan

     pada tumor mediastinum anterior adalah limfoma, timoma dan  germ cell 

    tumor . ari tumor mediastinal yang memberikan gejala, setengahnya

    adalah maligna. "ebagian besar tumor yang asimptomatik adalah benigna.

    iagnosis yang lebih dini dan lebih tepat dari proses mediastinum

    telah dimungkinkan dengan peningkatan penggunaan rontgen dada,

    tomografi komputerisasi, teknik sidik radioisotope dan M&!, serta telah

    memperbaiki keberhasilan dalam mengobati lesi mediastinum. $ersama

    dengan kemajuan dalam teknik diagnostik ini, kemajuan dalam anestesi,

    kemoterapi, immunoterapi, dan terapi radiasi telah meningkatkan

    kelangsungan hidup serta memperbaiki kualitas hidup. 1

    1

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    2/27

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 ANATOMI MEDIASTINUM

    $agian tengah cavitas thoracis, yakni ruang antara kedua kantong

     pleura, dikenal sebagai mediastinum. "truktur dalam mediastinum diliputi

    oleh jaringan ikat, pembuluh darah dan limfe. 'arangnya jaringan ikat, dan

    elastisitas paruparu dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum

    menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas

    thoracis.

    5ambar 1. Pembagian Mediastinum

    "ecara garis besar mediastinum dibagi atas 0 bagian penting6  

    a. Mediastinum superior 6 mulai pintu atas toraks 7aperture thoracis superior superior8 sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium sterni

    dengan diskus intervertebra %h !99. ari ventral ke dorsal struktur utama

    dalam medistinum superior ialah6

    %hymus

    Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan

     pericardium6 v. brachiocephalica, v. cava superior dan arcus

    :ortae

    ;. phrenicus dan n. vagus kedua sisi

    Plexus cardiacus

    2

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    3/27

    %rachea

    ;. laryngeus recurrens sinister 

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    4/27

    5ambar 0. Mediastinum medius

    d. Mediastinum posterior 6 mulai dari dinding belakang pericardium sampai

    dinding depan korpus vertebrae torakalis. Mediastinum posterior berisi

     pars thoracica aortae, ductus thoracicus, nodi lymphatici mediastinales

     posteriors, v. a=ygos, oesophagus, plexus oesophagealis, kedua truncus

    sympathicus torakal dan nn. "planchnici thoracici.1,-,0

     

    5ambar 3. Mediastinum posterior 

    BAB III

    4

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    5/27

    PEMBAHASAN

    3.1 DEFINISI

    %umor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam mediastinum

    yaitu rongga di antara paruparu kanan dan kiri yang berisi jantung, aorta, dan

    arteri besar, pembuluh darah vena besar, trakea, kelenjar timus, saraf, jaringan

    ikat, kelenjar getah bening dan salurannya.

    "empitnya rongga mediastinum dan adanya organ vital di dalamnya

    menyebabkan beberapa persoalan yang terjadi karena tumor mediastinum6

    1. esakan pada organ sekitarnya. alam hal ini sekalipun tumor itu jinak 

    dapat menimbulkan gejala gejala serius akibat desakan ini.

    . %idak mudah untuk mendapatkan hasil patologi anatomi yang pasti, karena

    susah mengambil jaringan untuk pemeriksaan.

    -. "ering timbul persoalan untuk mencari tumor primer.

    0. Pada tumor mediastinum yang ganas biasanya, prognoses tidak baik dan

    tumor mediastinum yang jinak yang tidak ditangani secara baik seringmenimbulkan keadaan ga4at.0

    3.2 EPIDEMIOLOGI

    :da beda frekuensi relative kelainan dalam rongga mediastinum pada

    anak anak dan de4asa. Pada de4asa, sekitar 23/ lesi di temukan di anterior,

    3/ di posterior, dan 1+/ di mediastinum medium. Pada anak anak hanya

    sekitar 3/ lesi ditemukan di anterior dan sebagian besar 723/8 dimediastinum posterior. Lesi yang paling umum ditemukan pada de4asa

    adalah jinak 7*3/8, sedangkan hamper separuhnya pada anak anak adalah

    maligna.3

    ata frekuensi tumor mediasinum di !ndonesia antara lain didapat dari

    "M# ;edah %oraks &" Persahabatan 'akarta dan &"( r. "utomo

    "urabaya. Pada tahun1)*+ 1))+ di &" Persahabatan dilakukan operasi

    terhadap 1-* kasus, jenis tumor yang ditemukan adalah -,/ teratoma, 0/

    5

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    6/27

    timoma, / tumor syaraf, 0,-/ limfoma. ata &"( r. "oetomo

    menjelaskan lokasi tumor pada mediastinum anterior 2*/ kasus,

    mediastinum medial )/ dan mediastinum posterior 3,3/. ari

    kepustakaan luar negeri diketahui bah4a jenis yang banyak ditemukan pada

    tumor mediastinum anterior adalah limfoma,timoma dan germ cell tumor .

    3.3 ETIOLOGI

    "ecara umum faktorfaktor yang dianggap sebagai penyebab tumor adalah6

    1. Penyebab kimia4i.

    :ntigen tumor yang ditimbulkan bahan kimia mempunyai spesifitas

    antigen masin masing. i berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja pembersih cerobong asap. >at yang mengandung karbon

    dianggap sebagai penyebabnya.

    2. #aktor genetik 7biomolekuler8.

    Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal dan

     pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan perkembangan tumor.

    3. #aktor fisik.

    "ecara fisik, tumor berkaitan dengan trauma?pukulan berulangulang baik 

    trauma fisik maupun penyinaran. Penyinaran bisa berupa sinar ultraviolet

    yang berasal dari sinar matahari maupun sinar lain seperti sinar @

    7rontgen8 dan radiasi bom atom.

    . #aktor nutrisi

    "alah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang dihasilkan

    oleh jamur pada kacang dan padipadian sebagai pencetus timbulnya

    tumor.

    !. Penyebab bioorganisme

    Misalnya virus, pernah dianggap sebagai kunci penyebab tumor dengan

    ditemukannya hubungan virus dengan penyakit tumor pada binatang percobaan. ;amun ternyata konsep itu tidak berkembang lanjut pada

    manusia. %umor yang ditimbulkan virus onkogenik ;: atau &;:

    menunjukkan reaksi sialng yang luas. "etiap virus tersebut menetuskan

    ekspresi antigen yang sama yang tidak bergantung dari asal jaringan.

    ". #aktor hormon

    Pengaruh hormon dianggap cukup besar, namun mekanisme dan kepastian

     peranannya belum jelas. Pengaruh hormone dalam pertumbuhan tumor 

     bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi oleh hormone tersebut.

    6

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    7/27

    #. %idak diketahui.

    %umor yang timbul dengan sebab yang belum diketahui. "ampai sekarang

    antigen permukaan pada kebanyakan tumor hanya dapat ditemukan

    dengan bantuan serum allogenic atau xenogeniec.3

    3. Pat$%&'&$l$g&

    "ebagaimana bentuk kanker?karsinoma lain, penyebab dari timbulnya

    karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara pastiA namun diduga

     berbagai faktor predisposisi yang kompleks berperan dalam menimbulkan

    manifestasi tumbuhnya jaringan?selsel kanker pada jaringan mediastinum.)

    :danya pertumbuhan selsel karsinoma dapat terjadi dalam 4aktu

    yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan 4aktu

     bertahuntahun untuk menimbulkan manifestasi klinik. )

    engan semakin meningkatnya volume massa selsel yang

     berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada jaringan

    sekitarnyaA pelepasan berbagai substansia pada jaringan normal seperti

     prostalandin, radikal bebas dan proteinprotein reaktif secara berlebihan

    sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma meningkatkan daya rusak selsel

    kanker terhadap jaringan sekitarnyaA terutama jaringan yang memiliki ikatan

    yang relatif lemah. )

    Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan yang

    longgar mengakibatkan selsel yang dihasilkan dari jaringan kanker lebih

    mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ tubuh lainnya

    7metastase8 melalui kelenjar, pembuluh darah maupun melalui peristi4a

    mekanis dalam tubuh. )

    :danya pertumbuhan selsel progresif pada mediastinum secara

    mekanik menyebabkan penekanan 7direct pressure?indirect pressure8 sertadapat menimbulkan destruksi jaringan sekitarA yang menimbulkan manifestasi

    seperti penyakit infeksi pernafasan lain seperti sesak nafas, nyeri inspirasi,

     peningkatan produksi sputum, bahkan batuk darah atau lendir ber4arna

    merah 7hemaptoe8 manakala telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh

    darah. Kondisi kanker juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunderA

    sehingga kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

    7

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    8/27

    infeksi saluran nafas seperti pneumonia, tuberkulosis 4alaupun mungkin

    secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam yang menonjol. )

    3.! TUMO( MEDIASTINUM ANTE(IO( 

     %imoma

    %imoma adalah tumor epitel yang bersifat jinak atau tumor dengan

    derajat keganasan yang rendah dan ditemukan pada mediastinum anterior.

    %imoma termasuk jenis tumor yang tumbuh lambat. "ering terjadi invasi

    lokal ke jaringan sekitar tetapi jarang bermetastasis ke luar toraks. !nsiden

     puncak pada umur antara 0+ tahun dan 3+ tahun, jarang dijumpai pada anak 

    dan de4asa muda.2

      'ika pasien datang dengan keluhan maka keluhan yang sering

    ditemukan adalah nyeri dada, batuk, sesak atau gejala lain yang berhubungan

    dengan invasi atau penekanan tumor ke jaringan sekitarnya. "atu atau lebih

    tanda dari sindrom paratimik sering ditemukan pada pasien timoma, misalnya

    miastenia gravis, hipogamaglobulinemia, "LB, polymiositis, inflamatory

     bo4el disease dan aplasia sel darah merah.3,

    ari gambaran patologi anatomi sulit dibedakan timoma jinak atau

    ganas. efinisi timoma ganas adalah jika tumor secara mikroskopik 

    7histopatologik8 dan makroskopik telah invasif ke luar kapsul atau jaringan

    sekitarnya. !stilah lain yang digunakan untuk timoma invasif adalah timoma

    ganas. :da beberapa klasifikasi untuk timoma, klasifikasi yang digunakan di

    $agian Pulmonologi dan !lmu Kedokteran &espirasi #K(! &" Persahabatan

    dan pedoman diagnosis penatalaksanaan dari PP! tahun ++ adalah

    klasifikasi oleh Muller Cermelink, seperti yang dapat dilihat pada tabel 1.

    Klasifikasi histopatologi timoma secara umum dibagi - yaitu medular,

    kortikal dan campuran dan berhubungan dengan tingkat invasinya ke kapsul

    atau jaringan sekitarnya.

    1 %imoma 7klasifikasi Muller Cermerlink8

    • %ipe meduler 

    • %ipe campuran

    • %ipe kortikal predominan

    8

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    9/27

    • %ipe kortikal

    %imik karsinoma

    • Lo4 5rade

    • Cigh 5rade

    %imik Karsinoid dan

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    10/27

    "ecara histologi tumor di mediastinum sama dengan tumor sel

    germinal di testis dan ovarium. "ecara radiologi teratoma tampak bulat dan

    sering lobulated dan mengandung jaringan lunak dengan elemen cairan dan

    lemak, kalsifikasi terlihat pada +0-/ kasus. "eminoma tampak sebagai

    massa besar yang homogen. Penampakan nonseminoma ganas adalah massa

    heterogen dengan pinggir ireguler yang disebabkan invasi ke jaringan

    sekitarnya. 

    (ntuk membedakan seminoma dengan nonseminoma digunakan

    serum marker betaCD5 dan alfafetoprotein. Meskipun pada seminoma yang

    murni konsentrasi betaCD5 terkadang tinggi tetapi alfafetoprotein tidak 

    tinggi. "edangkan pada nonseminoma konsentrasi kedua marker itu selalu

    tinggi. 

    Konsentrasi betaCD5 dan alfafetoprotein lebih dari 3++

    mg?mladalah diagnosis pasti untuk nonseminoma. %eratoma terdiri dari

    derivat sel ektodermal, mesodermal dan endodermal, sehingga sering

    dijumpai komponen kulit, rambut, tulang ra4an atau gigi pada tumor.

    %eratoma lebih sering pada usia de4asa muda, dengan insidensi yang hampir 

    sama pada lakilaki dan perempuan. Kirakira +/ teratoma mempunyai

     pertumbuhan jinak dan +/ ganas. "ubtipe histopatologi tumor sel germinal

    dapat dilihat pada tabel -.

    "eminoma

     ;on seminoma

    • Bmbrional

    • Koriokarsinoma

    • Eolk sac Darsinome

    %eratoma

    •  'inak 7benign8

    • 5anas 7malignant8

    engan unsure sel germinal

    engan unsure nongerminal

    !mmature

     %abel -. Klasifikasi histology tumor sel germinal

    Klasifikasi teratoma berdasarkan Klasifikasi teratoma berdasarkan

    10

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    11/27

    maturitas 6 konsistensinya 6

    5rade + atau mature 7jinak8

    5rade 1 atau immature 7masih

    cenderung jinak8

    5rade atau immature 7cenderung

    ganas8

    5rade - atau #rankly Malignant

    7ganas8

    %eratoma "olid 7berisi jaringan ?

    struktur kompleks 8

    %eratoma Dystic 7berisi cairan? gel,

    seperti cerebrospinal fluid, sebum,

    atau lemak8

    %eratoma campuran

    %abel 0. Klasifikasi teratoma berdasarkan maturitas dan konsistensinya

    %eratoma grade +, 1, berpotensial menjadi ganas

    %eratoma grade 1, sulit dibedakan dengan tumor lainnya 6 7FilmGs tumor atau

    Lymphoma ;onCodgkin8

    %eratoma grade 1, ;ampak jinak 7sebab :#P normal8, namun potensial ganas

    dan memerlukan adeHuate follo4up

    %eratoma yang kecendrungan jadi ganas, di duga terdiri dari elemen somatic

    7non germ cell8 malignancy

    %eratoma grade - adalah potensial terjadi metastase

    3." GEJALA KLINIS

    (ntuk melakukan prosedur diagnostik tumor mediastinum perlu

    dilihat apakah pasien datang dengan kega4atan 7napas, kardiovaskular atau

    saluran cerna8. Pasien yang datang dengan kega4atan napas sering

    membutuhkan tindakan emergensi atau semiemergensi untuk mengatasi

    kega4atannya. :kibatnya prosedur diagnostik harus ditunda dahulu sampai

    masalah kega4atan teratasi.

    1. :namnesis

    %umor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

     pada saat dilakukan foto toraks. (ntuk tumor jinak, keluhan biasanya

    mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang menyebabkan

    terjadinya penekanan struktur mediastinum, sedangkan tumor ganas dapat

    menimbulkan gejala akibat penekatan atau invasi ke struktur mediastinum.

    5ejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat6

    11

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    12/27

    a. $atuk, sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau invasi

     pada trakea dan?atau bronkus utama.

     b. isfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke esofagus

    sindrom vena kava superior 7"9K"8 lebih sering terjadi pada tumor 

    mediastinum yang ganas dibandingkan dengan tumor jinak.

    c. "uara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel terlibat,

     paralisis diafragma timbul apabila penekanan nervus frenikus.

    d. ;yeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau pada

     penekanan sistem syaraf.

    . Pemeriksaan #isik 

    Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai dengan lokasi,

    ukuran dan keterbatasan organ lain, misalnya telah terjadi penekanan ke

    organ sekitarnya. Kemungkinan tumor mediastinum dapat dipikirkan atau

    dikaitkan dengan beberapa keadaan klinis lain, misalnya6

    miastenia gravis mungkin menandakan timoma

    limfadenopati mungkin menandakan limfoma

    3.# PEME(IKSAAN PENUNJANG

    3.#.1 Pr$'e)*r (a)&$l$g&

    1. #oto toraks. ari foto toraks P:? lateral sudah dapat ditentukan lokasi

    tumor, anterior, medial atau posterior, tetapi pada kasus dengan ukuran

    tumor yang besar sulit ditentukan lokasi yang  pasti. :danya struktur 

     berupa lesi kistik, kalsifikasi, lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan

    lebih akurat dibandingkan film polos

     

    %umor mediastinum anterior 7tiga %tiroid, timus, teratodermoid8

    + %iroid retrosternal6 massa berbatas tegas dan mungkin berlobul.

    Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

    mencapai karina

    + %umor timus6 bersifat jinak?ganas

    %emuan khas radiologi pada Limpoma umumnya tampak 

    sebagai pelebaran bayangan mediastinum atau berupa massa bulat

     berbatas tegas atau bergelombang dengan densitas homogen dan

    12

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    13/27

    dapat dilihat dari hilus sampai leher serta biasanya bilateral

    namun tidak simetris

    + %eratodermoid?tumor sel germinal6 tumor ini biasanya jinak 

    namun berpotensi menjadi ganas. $iasanya dapat terlihat lemak,

     bayangan homogen kalsifikasi di bagian tepi, fragmen tulang dan

    gigi

    5ambar 2. 5ambaran foto thorax %imoma

    5ambar *. 5ambaran foto thorax %eratoma

    2. %omografi. "elain dapat menentukan lokasi tumor, juga dapat

    mendeteksi klasifikasi pada lesi, yang  sering ditemukan pada kista

    dermoid, tumor tiroid dan kadangkadang timoma. %ehnik ini semakin

     jarang digunakan.

    13

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    14/27

    -. D%"can toraks dengan kontras. engan memberikan gambaran

    anatomi potongan melintang mediastinum, D% mampu memisahkan

    massa mediastinum dari struktur mediastinum lainnya. %erutama

    dengan penggunaan materi kontras intravena untuk membantu

    menggambarkan struktur vascular, sidik D% mampu membedakan lesi

    asal vascular dari neoplasma mediastinum. "elain dapat mendeskripsi

    lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor secara lebih baik dan

    dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan jenis tumor,

    misalnya teratoma dan timoma. D%"can juga dapat menentukan stage

     pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah terjadi invasi

    atau belum. Perkembangan alat bantu ini mempermudah pelaksanaan

     pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi.

    (ntuk menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor 

    mediastinum sebaiknya dilakukan D%"can toraks dan D%"can

    abdomen. %emuan khas pada %imoma adalah pada D% scan

    didapatkan tumor 7massa8 berbatas jelas yang ireguler yang kadang

    kadang menekan jantung dan pembuluh darah. %umor ini pada masa

    kanakkanak didapat dalam bentuk hiperplasia atau kista.

    5ambar . D% "can %imoma

    14

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    15/27

    5ambar ). D% "can %eratoma

    . #louroskopi. Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan

    aneurisma aorta.

    !. Bkokardiografi. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi

     pada tumor yang diduga aneurisma.

    ". :ngiografi. %eknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma

    dibandingkan flouroskopi dan ekokardiogram.

    #. Bsofagografi. Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau

     penekanan ke esofagus.

    5ambar 1+. Pemeriksaan Bsofagografi

    ,. ("5, Magnetic &esonance !maging 7M&!8 mempunyai potensi yang

    memungkinkan diferensiasi struktur vascular dari massa mediastinum

    tanpa penggunaan materi kontras atau radiasi. i masa yang akan

    datang, teknik ini bisa memberikan informasi unggul tentang ada atau

    15

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    16/27

    tidaknya keganasan di dalam kelenjar limfe dan massa tumor. dan

    Kedokteran ;uklir. Meski jarang dilakukan, pemeriksaan

     pemeriksaan terkadang harus dilakukan untuk beberapa kasus tumor 

    mediastinum.,

    3.#.2 Pr$'e)*r En)$'k$-&

    1. $ronkoskopi harus dilakukan bila ada indikasi operasi.

    %indakan bronkoskopi dapat memberikan informasi tentang pendorongan

    atau penekanan tumor terhadap saluran napas dan lokasinya. i samping

    itu melalui bronkoskopi juga dapat dilihat apakah telah terjadi invasi

    tumor ke saluran napas. $ronkoskopi sering dapat membedakan tumor 

    mediastinum dari kanker paru primer.

    2. Mediastinokopi. %indakan ini lebih dipilih untuk tumor yang berlokasi di

    mediastinum anterior.

    3. Bsofagoskopi

    . %orakoskopi diagnostik 

    3.#.3 Pr$'e)*r Pat$l$g& Anat$&k 

    $eberapa tindakan, dari yang sederhana sampai yang kompleks perlu

    dilakukan untuk  mendapatkan jenis tumor.

    1. Pemeriksaan sitologi

    Prosedur diagnostik untuk memperoleh bahan pemeriksaan untuk 

     pemeriksaan sitologi ialah6

    biopsi, jarum halus 7$'C atau fine needle aspiration biopsy, #;:$8,

    dilakukan bila ditemukan pembesaran K5$ atau tumor supervisial. punksi pleura bila ada efusi pleura

    bilasan atau sikatan bronkus pada saat bronkoskopi

    biopsi aspirasi jarum, yaitu pengambilan bahan dengan jarum yang

    dilakukan bila terlihat masa intrabronkial pada saat prosedur 

     bronkoskopi yang amat mudah berdarah, sehingga biopsi amat

     berbahaya

    biopsi transtorakal atau transthoracal biopsy 7%%$8 dilakukan bila

    massa dapat dicapai dengan jarum yang ditusukkan di dinding dada

    16

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    17/27

    dan lokasi tumor tidak dekat pembuluh darah atau tidak ada kecurigaan

    aneurisma. (ntuk tumor yang kecil 7I-cm8, memiliki banyak 

     pembuluh darah dan dekat organ yang berisiko dapat dilakukan %%$

    dengan tuntunan flouroskopi atau ("5 atau D% "can.

    . Pemeriksaan histology

    $ila $'C tidak berhasil menetapkan jenis histologis, perlu dilakukan

     prosedur di ba4ah ini6

    $iopsi K5$ yang teraba di leher atau supraklavikula. $ila tidak ada

    K5$ yang teraba, dapat dilakukan pengangkatan jaringan K5$ yang

    mungkin ada di sana. Prosedur ini disebut biopsi aniels.

    $iopsi mediastinal, dilakukan bila dengan tindakan di atas hasil belum

    didapat.

    $iopsi eksisional pada massa tumor yang besar 

    %orakoskopi diagnostic

    9ideoassisted thoracic surgery 79:%"8, dilakukan untuk tumor di

    semua lokasi, terutama tumor di bagian posterior.

      3.#. Peer&k'aan La/$rat$r&*

    + Casil pemeriksaan laboratorium rutin sering tidak memberikan

    informasi yang berkaitan dengan tumor. LB kadang meningkatkan

     pada limfoma dan %$ mediastinum.

    + (ji tuberkulin dibutuhkan bila ada kecurigaan limfadenitis %$

    + Pemeriksaan kadar %- dan %0 dibutuhkan untuk tumor tiroid.

    + Pemeriksaan afetoprotein dan bCD5 dilakukan untuk tumor 

    mediastinum yang termasuk kelompok tumor sel germinal, yakni jika

    ada keraguan antara seminoma atau nonseminoma.

    + Kadar afetoprotein dan bCD5 tinggi pada golongan nonseminoma.

      3.#.! T&n)akan Be)a0

    %orakotomi eksplorasi untuk diagnostik bila semua upaya

    diagnostik tidak berhasil memberikan diagnosis histologis.

      3.#." Peer&k'aan La&n

    BM5 adalah pemeriksaan penunjang untuk tumor mediastinum

     jenis timoma atau tumor tumor lainnya. Kegunaan pemeriksaan ini adalah

    mencari kemungkinan miestenia gravis atau myesthenic reaction.

    3., DIAGNOSIS BANDING

    17

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    18/27

    %umor Mediastinum biasanya menunjukkan preferensi untuk 

    lokalisasi tertentu. Eang merupakan petunjuk untuk diagnosis differensial.

    %etapi, juga terdapat perkecualian dan tumor besar dapat meluas jauh di

    luar daerah asalnya. 3

    Pada diagnosis differensial tumor mediastinum di samping tumor 

     primer atau kista juga harus dipertimbangkan proses patologik sekunder.

    alam hal ini penting apakah penderita pada umur anak atau orang

    de4asa. Presentase kelainan maligna pada anak lebih tinggi. Pada orang

    de4asa, tumor yang sering terdapat di mediastinum adalah tumor 

    neurogen, kista 7bronkhogen, pericardial atau enterogen8, thymoma dan

    limfoma. alam golongan umur ini harus dikesampingkan kelainan yang

     berkesan tumor seperti struma, aneurisma, proses inflamasi atau hernia. 3

    "ejumlah lesi intrathorax dan ekstrathorax bisa menyerupai kista

    dan tumor primer mediastinum. Kelainan kardiovaskuler seperti aneurisma

     pembeluh darah besar atau jantung dan pola vascular abnormal yang

    timbul dalam penyakit congenital bisa tampak sebagai massa mediastinum

     pada foto thorax.1

    Kelainan kolumna vertrebalis, seperti meningokel harus dibedakan

    dari massa mediastinum posterior. Lesi seperti akalasia, divertikulum

    esophagus, herniasi diafragma, koarktasio aorta, hernia hiatus, herniasi

    lemak peritoneum dan mediastinits bisa juga meniru gambaran kista dan

    tumor primer. Melalui penggunaan D% dan myelografi maupun perangkat

    diagnotik lain, kebanyakan lesi ini harus dibedakan dari massa primer 

    mediastinum sebelum interbensi bedah.3

    iagnosis banding tumor mediastinum anterior 

    18

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    19/27

    5ambar 11. Kista pericardial

    iagnosis banding tumor mediastinum posterior 

    5ambar 1. :kalasia

    5ambar 1-. :neurisma aorta

    19

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    20/27

    3. PENATALAKSANAAN !1

    Penatalaksanaan untuk tumor mediastinum yang jinak adalah

     pembedahan sedangkan untuk tumor ganas, tindakan berdasarkan jenis sel

    kanker. %umor mediastinum jenis limfoma CodgkinJs maupun non

    CondgkinJs diobati sesuai dengan protokol untuk limfoma dengan

    memperhatikan masalah respirasi selama dan setelah pengobatan.3

    Penatalaksanaan tumor mediastinum nonlimfoma secara umum

    adalah multimodality meski sebagian besar membutuhkan tindakan bedah

    saja, karena resisten terhadap radiasi dan kemoterapi tetapi banyak tumor 

     jenis lain membutuhkan tindakan bedah, radiasi dan kemoterapi, sebagai

    terapi adjuvant atau neoadjuvan.3

    "yarat untuk tindakan bedah elektif adalah syarat umum, yaitu

     pengukuran toleransi berdasarkan fungsi paru, yang diukur dengan

    spirometri dan jika mungkin dengan body box. $ila nilai spirometri tidak 

    sesuai dengan klinis maka harus dikonfirmasi dengan analis gas darah.

    %ekanan

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    21/27

    %imoma 7klasifikasi Muller Cermelink8

    %ipe medular 

    %ipe campuran

    %ipe kortikal predominan

    %ipe kortikal

    1 Karsinoma timik 

    erajat rendah 7Lo4 grade8

    erajat tinggi 7Cigh grade8

    2 Karsinoma timik dan Oat Cell Carcinoma

    "taging berdasarkan sistem Masanoka

    "tage 1 6 Makroskopik berkapsul, secara Mikroskopik tidak 

    tampak invasi ke kapsul

    "tage !! 6 !nvasi secara makroskopik ke jaringan lemak sekitar 

     pleura mediastinal atau invasi ke kapsul secara

    mikroskopik 

    "tage !!! 6 !nvasi secara makroskopik ke organ sekitarnya

    "tage !9.: 6 Penyebaran ke pleura atau perikard

    "tage !9.$ 6 Metastasis limfogen atau hematogen

    Penatalaksanaan %imoma

    "tage 1 6 Bxtended thymo thymecthomy 7B%%8 saja

    "tage !! 6 B%%, dilanjutkan dengan radiasi, untuk radiasi harus

    diperhatikan batasbatas tumor seperti terlihat pada

    D% sebelum pembedahan

    "tage !!! 6 B%% dan extended resection dilanjutkan radioterapi

    dan kemoterapi

    "tage !9.: 6  Debulking dilanjutkan dengan kemoterapi dan

    radioterapi

    "tage !9.$ 6 Kemoterapi dan radioterapi dilanjutkan dengan

    debulking

    21

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    22/27

    Penatalaksanaan timoma tipe medular stage !9.:

    apat diberikan kemoradioterapi adjuvant siklus dilanjutkan radiasi

    0+++ c5y, diikuti debulking dan kemoterapi siklus berikutnya.

    Penatalaksanaan timoma tipe medular stage !9.$ bersifat paliatif,

    yaitu kemoterapi dan radioterapi paliatif. Penatalaksanaan timoma

    tipe medular stage ! !! lebih dahulu dibedah, selanjutnya kemoterapi.

    Pada stage !!! diberikan kemo?radioterapi neoadjuvant. Pada timoma

    tipe campuran, penatalaksanaan disesuaikan dengan tipe histologik 

    yang dominan.

    Penatalaksanaan karsinoma timik 

    Penatalaksanaan untuk tumor ini adalah multimodaliti sama

    dengan penatalaksanaan untuk kanker di paru. 1+

    Penatalaksanaan karsinoid timik dan oat cell carcinoma

    Penatalaksaan untuk tumor ini adalah pembedahan dan karena sering

    invasif maka direkomendasikan radiasi pascabedah untuk kontrol

    lokal, tetapi karena tingginya kekerapan metastasis maka kemoterapi

    diharapkan dapat meningkatkan angka ketahanan hidup. Kemoterapi

    yang diberikan hampir sama dengan kemoterapi untuk kanker paru

     jenis karsinoma sel kecil 7KPK"K8, yakni antara lain sisplatin

    etoposid sebanyak 2 siklus. 1+

    Penatalaksanaan %umor "el 5erminal ;onseminoma Mediastinum

    22

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    23/27

    2 T*$r Sel Ger&nal

    Klasifikasi histologi

    1 "eminoma

    ;onseminoma

    1 Karsinoma embrional

    1 Koriokarsinoma

    Eolk sac carcinoma

    - %eratoma

    1 'inak 7benign8

    5anas 7malignant8

    1 engan unsur sel germinal

    engan unsur nongerminal

    - !matur  

    Penatalaksanaan seminoma

    "eminoma adalah tumor yang sensitif terhadap radiasi dan

    kemoterapi. %idak ada indikasi bedah untuk tumor jenis ini.

    Kemoterapi diberikan setelah radiasi selesai tetapi respons terapi akan

    lebihbaik dengan cara kombinasi radiokemoterapi. $ila ada

    kega4atan napas, radiasi diberikan secara cito, dilanjutkan dengan

    kemoterapi sisplatin based . 1+

    23

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    24/27

    Penatalaksanaan %umor Medistinum ;onseminoma

    %umortumor yang termasuk kedalam kelompok nonseminoma

     bersifat radioresisten, sehinggatidak direkomendasikan untuk radiasi.

    Pilihan terapi adalah kemoterapi 2 siklus. Bvaluasidilakukan setelah -

    0 siklus menggunakan petanda tumor bCD5 dan afetoprotein serta

    fototoraks P: dan lateral, selanjutnya menurut algoritma.

    Penatalaksanaan %eratoma jinak 

    Penatalaksanaan teratoma jinak adalah pembedahan, tanpa adjuvant.

    Pemeriksaan batas reseksi harus menyeluruh, agar tidak ada tumor 

    yang tertinggal dan kemungkinan akan berkembang menjadi ganas. 1+

    Penatalaksanaan %eratoma 5anas

    Karena teratoma ganas terkadang mengandung unsur lain maka terapi

    multimodaliti 7bedah kemoterapi radioterapi8 memberikan hasil

    yang lebih baik. Pemilihan terapi didasarkan pada unsur yang

    terkandung di dalamnya dan kondisi penderita. Penatalaksanaan

    teratoma ganas dengan unsur germinal sama dengan penatalaksanaan

    seminoma. 1+

    3 T*$r Ne*r$gen&k 

    Klasifikasi Cistologik 

    1 $erasal dari saraf tepi 7 peripheral nerves8

    1 ;eurofibroma

    ;eurilemoma 7"ch4annoma8

    - ;eurosarkoma

    $erasal dari ganglion simpatik 7symphatetic ganglia8

    1 5anglioneuroma 5anglioneuroblastoma

    - ;euroblastoma

    - $erasal dari jaringan paraganglionik 

    1 #akreomasitoma

    Kemodektoma 7paraganglioma8

    Penatalaksanaan untuk semua tumor neurogenik

    :dalah pembedahan, kecuali neuroblastoma.%umor ini radisensitif 

    sehingga pemberian kombinasi radio kemoterapi akan memberikan

    24

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    25/27

    hasil yang baik. Pada neurilemona 7"ch4annoma8, mungkin perlu

    diberikan kemoterapi adjuvan, untuk mencegah rekurensi. 1+

    E4al*a'&

    Bvaluasi efek samping kemoterapi dilakukan setiap akan

    memberikan siklus kemoterapi berikut dan?atau setiap 3 fraksi radiasi

    71+++ c5y8. Bvaluasi untuk respons terapi dilakukan setelah pemberian

    siklus kemoterapi pada hari pertama siklus ke- atau setelah radiasi 1+

    fraksi 7++ c5y8 dengan atau foto toraks. 'ika ada respons sebagian

    7partial respons atau P&8 atau stable disease 7"8, kemoterapi dan radiasi

    masih dapat dilanjutkan. Pengobatan dihentikan bila terjadi  progressive

    disease 7P8. 1+

    3.1 KOMPLIKASI

    Komplikasi dari kelainan mediastinum merefleksikan patologi

     primer yang utama dan hubungan antara struktu anatomic dalam

    mediastinum. %umor atau infeksi dalam mediastinum dapat menyebabkan

    timbulnya komplikasi melalui6 perluasan dan penyebaran secara langsung,

    dengan melibatkan strukturstruktur 7selsel8 bersebelahan. engan

    tekanan selsel bersebelahan, dengan menyebabkan sindrom

     paraneoplastik, atau melalui metastasis di daerah lain. Bmpat komplikasi

    terberat dari penyakit mediastinum adalah6 1.

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    26/27

    memengaruhi. Kebanyakan tumor mediastinum ganas berespon baik 

    terhadap terapi konvensional.3

    (mumnya penyakit infeksi berespon baik dan cepat terhadap

     pemberian antibiotic yang tepat dan tindakan bedah. %eknik pembedahan

    vaskuler yang baru sangat efektif mengatasi berbagai lesi vaskuler.

    $esarnya variasi individual penyakit mengakibatkan terjadinya berbagai

    kelainan mediastinum beragam.3

    BAB I5

    PENUTUP

    3.1 KESIMPULAN

    %umor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam mediastinum

    yaitu rongga di antara paruparu kanan dan kiri yang berisi jantung, aorta, dan

    arteri besar, pembuluh darah vena besar, trakea, kelenjar timus, saraf, jaringan

    ikat, kelenjar getah bening dan salurannya.

    %umor mediastinum anterior adalah 5erm cell neoplasm 2+ N *+/

     jinak, misal6 %eratoma, Dysta ermoid, LymphomaN Merupakan tumor ganas.

    Dysta Pericardial jinak, berasal dari pericardium. %hymoma dan Dyste

    %hymic N %erbanyak adalah jenis %hymoma jinak 7berkapsul?pembungkus8.

    5ejala klinis penyakit mediastinum bervariasi tergantung dari

    diagnosis yang spesifik dan system sekitarnya yang terlibat. Penegakkan

    diagnosis tumor mediastinum berdasarkan pemeriksaan rontgenografi. #oto

    thorax lateral dan posteroanterior standar bermanfaat dalam melokalisir 

    massa di dalam mediastinum.#oto polos bisa mengenal densitas relatif tumor, apakah padat?kistik,

    dan ada atau tidaknya kalsifikasi. (ltrasonografi bermanfaat dalam

    menggambarkan struktur kista dan lokasinya di dalam mediastinum.

    #luoroskopi dan barium enema bisa membantu menggambarkan bentuk 

    massa dan hubungannya dengan struktur mediastinum lain. Penggunaan CT 

     scan memberikan memberikan gambaran anatomi potongan melintang yang

    memuaskan bagi mediastinum, D% mampu memisahkan massa mediastinum

    26

  • 8/17/2019 Tumor Mediastinum Anterior

    27/27

    dari struktur mediastinum lainnya. Penggunaan materi kontras intravena

    untuk membantu menggambarkan struktur vascular, CT scan  mampu

    membedakan lesi asal vascular dari neoplasma mediastinum.

    Penatalaksanaan untuk tumor mediastinum yang jinak adalah

     pembedahan sedangkan untuk tumor ganas, tindakan berdasarkan jenis sel

    kanker.

    DAFTA( PUSTAKA

    1. "abiston, .D., 'r, M.. ++0.  Buku Ajar Bedah !ssentials O" #urgery Bagian 2. 'akarta 6 B5D.

    . Perhimpunan okter Paru !ndonesia. ++-. Tumor $ediastinum

     %edoman Diagnosis dan %enatalaksanaan di &ndonesia.  'akarta6 $alai

    Penerbit #K(!.

    -. &asad, "jahrir. +1+.  'adiologi diagnostic !disi kedua. 'akarta 6 $alai

    Penerbit #K (!.

    0. &eksoprodjo, "oelarto. +++. (umpulan (uliah &lmu Bedah. 'akarta6 !lmu

    $edah #K(!?$inarupa :ksara.

    3. :ru F."udoyo, dkk. $uku  Ajar &lmu %enyakit Dalam )ilid &&& !disi * .

    ++). 'akarta6 !nterna Publishing.

    2. "eymour, !., "ch4art=. +++. &ntisari %rinsip+prinsip &lmu Bedah. !disi , .

    'akarta 6 B5D.

    *. "jamsuhidrajat &, ! F. ++0. Buku Ajar &lmu Bedah !disi ke+2. 'akarta 6

    Penerbit $uku Kedokteran N B5D.

    . "trollo D. Primary mediastinal tumors. Part !. Tumor anterior 

    mediastinum.  Dhest 1))*. :vailable from 6

    http6??jurnalrespirologi.org?jurnal?