tumbuh kembang gigi angkt 2014

8/19/2019 Tumbuh Kembang Gigi Angkt 2014

1/50

Drg Sandy Christiono SpKGAFakultas Kedokteran Gigi

Universitas Islam Sultan Agung


2/50

Referensi

Mc Donald, Dentistry for the Child and

Adolescent,7 th edition,

Anatomi gigi, penerbit buku kedokteran : EGC

Angus, Hand book of pediatric dentistry


3/50

Amelogenesis

Amelogenesis adalah proses pembentukan

enamel gigi oleh sel ameloblas.

Amelogenesis terdiri dari 5 stages tapi 2 stage

yang paling penting yaitu secretory stage dan

maturation stage.

Enamel gigi dibentuk dari 2 derivad sel yaitu

epitel dan mesenkim yang menghasilkan sel

ameloblast.


4/50

Protein Pembentukan Enamel

Amelogenin : Komponen utama pembentuk

hidroksiapatit enamel

Ameloblastin :molekul adhesi bagi sel

ameloblast

Enamielyn

Matriks metaloprotease 20: mendegaradasiamelogenin dan ameloblastin menjadi enamel

matrix dan membantu mengaktifkan KLK4


5/50

Kalikrein 4 : Mendegradasi berbagai protein

dalam maturasi enamel yaitu protein

amelogenin, ameloblastin dan enamielyn

sehingga membentuk enamel rods.


6/50

Siklus kehidupan dari gigi

1. tahap pertumbuhan Tahap inisiasi: ephitelial bud stage

Tahap proliferasi : cap stage

Tahap Histodiferensiasi : enamel Ameloblast dan

Dentin,pulpa odontoblast

Tahap morfodiferensiasi

2. Erupsi Intraoseus

Tahap aposisi : Pengendapan dari matriks enamel dan

dentin

Tahap Kalsifikasi : pengerasan dari matriks oleh

pengendapan garam-garam kalsium

3. Tahap Erupsi


7/50


8/50

I nisiasi (Bud Stage)

Perkembangan gigi manusia dapat diamati

pada awal minggu ke 6 kehidupan embrio.

Sel-sel pada lapisan epitel basal mulut

berproliferasi lebih cepat sehingga lapisan

epitel menebal pada daerah yang nantinya

berkembang sebagai lengkung gigi.

Penebalan epitelium ini disebut sebagai lapisan

ektodermal primordial gigi atau yang juga

dikenal sebagai dental lamina.


9/50

Bagian ini akan terus berkembang membentuk

soket yang nantinya sebagai tempat erupsinya

gigi permanen


10/50

Tahap Proli ferasi (Cap Stage)

terjadi pada minggu ke 9-10 intrauterine.

Sel yang berproliferasi akan terus berlanjut

pada tahapan ini. Hasil dari pertumbuhan yang

tidak seimbang pada berbagai bagian pada

benih gigi akan menghasilkan bentuk seperti

topi. Permukaan dalam dari benih gigi akan

mengalami invaginasi.

Sel periferal dari cap selanjutnya akan

membentuk lapisan luar dan lapisan dalam

epitelium enamel


11/50

Adanya defisiensi nutrisi selama tahap inisiasi

akan mengakibatkan kegagalan perkembangan

benih gigi dan akibatnya benih gigi tersebut

tidak erupsi.

Sebaliknya bila sel-sel tersebut berdiferensiasi

secara sempurna dan terlepas dari organ

enamel maka akan menghasilkan enamel dandentin, menghasilkan odontoma atau gigi

supernumerari.

T h H i t d f i i d


12/50

Tahap H istodefersiasi dan

Morphodiferensiasi (Bell Stage)

terjadi pada minggu ke 11-12 intrauterine.

Proses invaginasi epitelium akan terus

berlanjut hingga mencapai bagian dalam pada

organ enamel hingga berbentuk seperti

bel/lonceng.

Pada tahapan ini sel-sel akan berdirensiasi

masing-masing seperti sel papila dental

menjadi odontoblas dan lapisan dalam dari

epitel enamel menjadi ameloblas.


13/50

Histodiferensiasi menandai berakhirnya tahap

proliferasi dimana sel-sel akan kehilangan

kemampuan untuk membelah. Tahap ini

merupakan tahap forerunner karena pada tahap

ini akan membentuk struktur gigi

Dalam tahapan morfodiferensiasi

pembentukan sel akan terjadi penyesuaian bentuk dan ukuran gigi.


14/50

Aposisi

Aposisi merupakan hasil deposisi lapisan dari

sekresi ekstraselular nonvital dalam matriks

jaringan. Matriks ini adalah hasil deposisi dari

sel-sel formatif, ameloblas dan odontoblas,

dimana akan membentuk struktur disepanjang

perbatasan dentinoenamel dan

dentinosementum pada tahapmorfodiferensiasi.


15/50

sel-sel ini akan berdeposisi dan membentuk

matriks enamel dan dentin sesuai strukturnya.

Sel-sel formatif/pembentuk ini bekerja di

daerah yang disebut faktor pertumbuhan

dimana daerah ini sebagai pusat terbentuknya

pola pada dentioenamel junction


16/50

Kalsifikasi

Kalsifikasi atau mineralisasi terjadi setelah

deposisi matriks dan melibatkan presipitasi

garam-garam anorganik.

Proses ini dimulai dengan presipitasi nidus.

Ukuran nidus ini akan terus bertambah seiring

dengan bertambahnya konsentrik lamina.

Pada tahapan ini terjadi pula fusi/gabungan

antara calcospherite hingga termineralisasi

secara homogen pada lapisan matriks jaringan


17/50

ERUPSI GIGI

video kul blok 12\eruption teeth 3.flv

http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%203.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%203.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%203.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%203.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%203.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%203.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%203.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%203.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%203.flv


18/50

Perkembangan Gigi Geligi Susu

Dimulai setelah 4-5 bulan kehidupan intra

uterin

Gigi Mulai kalsifikasi

(minggu dlmuterus)

Mahkota

selesai(bulan)

Erupsi

(bulan)

Insisivus 13-16 1,5-3 6-9

Kaninus 15-18 9 18-20

Molar pertama 14-17 6 12-15

Molar kedua 16-23 10-11 24-36


19/50


20/50

PerkembanganOklusi


21/50

Gigi Anterior Decidui


22/50

Gigi Posterior Decidui


23/50


24/50


25/50

PERKEMBANGAN ERUPSI

video kul blok 12\eruption teeth 6.flv

http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%206.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%206.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%206.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%206.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%206.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%206.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%206.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%206.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/eruption%20teeth%206.flv


26/50

Space pada gigi sulung

Bentuk lengkung gigi yang ditempati gigi sulung biasanya berbentuk oval, celah atau space terjadidi segmen anterior.

Tipe space pada gigi desidui:1. Interdental spasing → space yang terdapat diantara

gigi sulung, biasanya terdapat di anterior untuk persiapan erupsi gigi insisivus permanen.

2. Primate spasing → space spesifik yang terdapat

disebelah distal gigi kaninus sulung rahang bawah,dan disebelah mesia kaninus sulung RA.

3. Leeway space


27/50

Interdental space

•Total space bervariasi antara 0-8

mm, rata-rata 4mm pada rahang atas

• Total space bervariasi antara 1-7

mm, rata-rata 3mm pada rahang

bawah


28/50

Primate Spaces

Space yg terletak antara:

- gigi insisiv lateral dan caninussulung rahang atas

- gigi m1 dan caninus sulung

rahang bawah


29/50

Leeway space

Leeway space → space yang ada akibat selisih

besarnya ukuran mesiodistal gigi-gigi kaninus sulung,

gigi molar pertama sulung dan gigi molar kedua

sulung dengan gigi-gigi kaninus permanen, gigi premolar pertama dan gigi premolar kedua permanen→dibandingkan dengan pengukuran jarak lengkung

antara mesial pada molar bawah dan distal insisivus

lateral pada quadrant yang sama. Leeway space RA : 0,9 mm

Leeway space RB : 1,7 mm


30/50

Leeway space RA: 0,9 mm

Leeway space RB: 1,7 mm

Memerlukan foto periapikal lengkap


31/50

Kegunaan spasing pada periode gigi

desidui

Membebaskan crowding gigi insisivus

permanen yang ukurannya lebih lebar daripada

gigi sulung.

Memungkinkan erupsinya gigi kaninus

permanen, premolar pertama dan premolar

kedua.

Memungkinkan gigi molar pertama permanen

shifting ke mesial untuk mencapai oklusi

normal.


32/50

Tahap-Tahap Perkembangan Ideal

Tahap I → erupsi gigi-gigi insisivus dan molar

pertama 6-8 tahun. Insisivus lebih proklinasi dari

insisivus sulung. Molar pertama beroklusi dgn

permukaan distal berada pada bidang vertikal yangsama. Gigi-gigi molar bawah bergerak lebih kedepan

daripada gigi atas sewaktu molar kedua sulung

tanggal.

Tahap 2 → erupsi gigi-gigi kaninus, premolar , danmolar kedua (10-14 tahun).

Tahap 3 → erupsi gigi-gigi molar ketiga (18-24

tahun).


33/50


34/50

Pola ideal lengkung gigi anak

usia 7 tahun

Kontak proximal yang rapat

Tidak ada rotasi

Specific buccal- lingual axial maloklusi Specific mesial-distal axial inclinasi

Even marginal ridge vertically

Flat occlusal plane Excess (positive) lee way space


35/50

Resorbsi Fisiologis Gigi

Sulung


36/50

Osteoclasts

Resorpsi akar merupakan prosesfisiologis yang terjadi pada gigi sulung

Osteoclast berperan dalam resorpsipada jaringan keras

Osteoclast merupakan prekursor darimultinucleated giant cells yang

berasal dari hematopoietic monocyteatau macrophage


37/50

Ada 2 faktor yang menstimulasipembentukan osteoclast, yaitu :

RANK (receptor activator of nuclearfactor kappa B), RANKL (ligand)

OPG (Osteoprotegerin)

Kontak antara osteoblast atau selstroma dan progenitor osteoclastmenyebabkan interaksi antara RANK

dan RANKL yang penting untuk aktivasi dan pembentukan osteoclast


38/50

M-CSF (Macrophage colony-stimulating factor) merupakan

hematopoietic growth factor yangdiproduksi oleh fibroblast, endothelialcell, macrophage dan monocytes

M-CSF berperan dalam proliferasidifferensiasi hematopoietic(macrophage, osteoclast, fibroblastdan endothelial cell)

Aktivasi osteoclast distimulasi olehcytokine (TNF-α, interleukin (IL)-1α, IL-β,IL-6, IL-11 dan IL-17)


39/50

Produk dari osteoclast ( lysosomalenzymes, metalloproteinase-(cathepsines, particularly cathepsin K)

berperan penting dalam proses boneremodeling


40/50


41/50

Resorpsi igi Sulung

Tekanan dari gigi permanen berperandalam resorpsi gigi sulung, tetapi tidak selalu mengawali proses resorpsi.

Gigi sulung tanpa tekanan gigipermanen tetap teresorpsi meskipun

waktu exfoliasi lebih lambat dariseharusnya


42/50

Proses erupsi gigi permanendipengaruhi oleh faktor-faktor seperti :

kelenjar endokrin (hypophysis, thymus,thyroid gland)

Nutrisi ( Ca, Mg, Vit A, C dan D)

Oleh karena itu pada anak denganhypothyroidism, pituitary dwarfism dan

malnutrisi kronik mengalamiketerlambatan erupsi gigi permanen


43/50

Dental follicle dan stellate reticulumberperan penting dalam resorpsi akar

gigi sulung. Tekanan erupsi gigipermanen menyebabkan differensiasidan aktivasi odontoclast

Jalur erupsi yang melibatkan resorpsitulang dan resorpsi akar gigi sulungtampaknya telah terprogram secara

genetik, jadi tidak selalu tergantungtekanan dari gigi yang erupsi


44/50

Pada saat proses erupsi, sel stellatereticulum dari gigi mengeluarkan

parathyroid hormone (PTH) – relatedprotein (PTHrP).

PTHrP merupakan molekul regulatoryang diperlukan untuk erupsi gigi

PTHrP yang dikeluarkan, mengikatparacrine dengan reseptor PTHrP yangdiekspresikan oleh sel dari dentalfollicle


45/50

Interleukin α juga disekresikan olehstellate epithelium dan mengikat

reseptor IL-1α yang ditemukan didental follicle

Setelah stimulasi di dental follice,monocyte mensekresi colony factor-1,monocyte protein-1 atau vascular

endothelial growth factor


46/50

Dibawah pengaruh faktor-faktor inilah,monocyte diambil dari perbatasan

dental follicle yang kaya denganpembuluh darah ke bagian mahkota.

Monocyte di dental follicle melebur dan berdifferensiasi menjadi sel yangmeresorpsi jaringan keras→osteoclast

atau odontoblast yang kemudiankontak dengan RANKL-expressing cell


47/50


48/50


49/50

video kul blok 12\Video for kids teeth

development growth pattern fun cartoon.mp4

http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/Video%20for%20kids%20teeth%20development%20growth%20pattern%20fun%20cartoon.mp4http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/Video%20for%20kids%20teeth%20development%20growth%20pattern%20fun%20cartoon.mp4http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/Video%20for%20kids%20teeth%20development%20growth%20pattern%20fun%20cartoon.mp4http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/Video%20for%20kids%20teeth%20development%20growth%20pattern%20fun%20cartoon.mp4http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/Video%20for%20kids%20teeth%20development%20growth%20pattern%20fun%20cartoon.mp4http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/Video%20for%20kids%20teeth%20development%20growth%20pattern%20fun%20cartoon.mp4http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/Video%20for%20kids%20teeth%20development%20growth%20pattern%20fun%20cartoon.mp4http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/Video%20for%20kids%20teeth%20development%20growth%20pattern%20fun%20cartoon.mp4http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/Video%20for%20kids%20teeth%20development%20growth%20pattern%20fun%20cartoon.mp4http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/Video%20for%20kids%20teeth%20development%20growth%20pattern%20fun%20cartoon.mp4http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/video%20kul%20blok%2012/Video%20for%20kids%20teeth%20development%20growth%20pattern%20fun%20cartoon.mp4


50/50

Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak FKG Unair Terima Kasih

tumbuh kembang gigi angkt 2014

Documents