tulisan tentang bioteknologi oleh dr. muhammad herman
TRANSCRIPT
Pelestarian SDG
Tanaman pangan (ubi kayu, ubi jalar)
Tanaman perkebunan (purwoceng, pulasari, pule
pandak)
Pemanfaatan SDG (Perbaikan Sifat
Tanaman)
Variasi Somaklonal
Kedelai toleran keracunan Al
Fusi Protoplas
Terong tahan penyakit Fusarium & nematoda parasit
Padi tahan HDB (Code & Angke)
Padi tahan Blas (GH)
Padi tahan HDB & Blas (GH)
Padi toleran kekeringan (GH)
Code
Code
AngkeIR64
IR64
Donor
organism(bacteria, plant)
Cut by restriction enzyme
Gene Transfer:
Gene gun
Agrobacterium
Protoplast
Commercial Variety
New commercial
variety
Gene of interestonly is transferred
Gene of interest
Pro Ter TerB-Glucuronidase (GUS)NPT II (Kan R)
rbc S Pro
CaMV 35S
pBI 131
pBI 121
Go Stop Stop
Go
Seluruh bagian tanaman
Bagian tanaman yang
berwarna hijau
Jagung
PRG
Non
PRG
Pro TerGEN INTERES
“Gen untuk seleksi” “Gen pelapor/penanda”
Penelitian di laboratorium
Percobaan di rumah kaca, rumah kasa,
dan fasilitas uji terbatas (FUT)
Percobaan di lapangan uji terbatas
(LUT)
Status Tanaman Produk Rekayasa
Genetik (PRG)
Ada 8 lembaga yang melakukan penelitian
BB-Biogen, Badan Litbang Pertanian
Puslit Bioteknologi, LIPI
Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan (BPBP), LRPI
Balai Pengkajian Bioteknologi, BPPT
IPB
Unibraw (Universitas Brawijaya)
UGM (Universitas Gadjah Mada)
Sifat yang diinginkan
Tahan cekaman biotis
hama (kakao)
penyakit (abaka, cabai, jarak pagar, jeruk,
kedelai, kakao, kentang, kelapa sawit, padi)
Toleran cekaman abiotis
kekeringan (padi)
Alumunium (kedelai)
Modifikasi kualitas tanaman
Kandungan amilosa tinggi (ubi kayu)
Kandungan asam oleat tinggi (kelapa sawit)
Pengguna nitrit efisien (jagung)
Tanaman cepat berbunga (manggis)
Tanaman lambat berbunga (jati)
Tanaman dengan peningkatan absorpsi P (tebu)
Kandungan gula kalori rendah (tebu)
Perbaikan kualitas bunga (anggrek)
Ada 6 lembaga yang melakukan penelitian
BB-Biogen, Badan Litbang Pertanian
Puslit Bioteknologi, LIPI
IPB
Unud (Universitas Udayana)
Unej (Universitas Jember)
PTPN XI
Sifat yang diinginkan
Tahan cekaman biotis
hama (kedelai, padi)
penyakit (jeruk, kacang tanah, kentang, kelapa
sawit, padi, tomat)
Toleran cekaman abiotis
kekeringan (padi, tebu)
Modifikasi kualitas tanaman
Tanaman produktivitas tinggi (kedelai)
Tanaman tanpa biji (tomat)
Pengguna nitrit efisien (padi)
Tanaman cepat tumbuh dan kandungan selulase tinggi (akasia, sengon)
Tanaman dengan penundaan pemasakan (pepaya)
Tanaman dengan peningkatan absorpsi P (tebu)
Kandungan randemen tinggi (tebu)
Ada 3 lembaga yang melakukan
penelitian
BB-Biogen, Badan Litbang Pertanian
Puslit Bioteknologi, LIPI
PTPN XI
Sifat yang diinginkan
Tahan cekaman biotis
hama (padi)
penyakit (kentang)
Toleran cekaman abiotis
kekeringan (tebu)
Modifikasi kualitas tanaman
Kandungan amilosa rendah (ubi kayu)
Kandungan randemen tinggi (tebu)
Kentang tahan penyakit
KP Balitsa, Lembang
Ubi kayu amilosa rendah
Tebu toleran kekeringan
KP PTPN XI, Jatiroto
KP LIPI, Cibinong
Padi tahan hama
Balitpa, Kerawang
Peraturan Perundang2an Terkait
UU No.7 Th.1996 “Pangan”
UU No.21 Th.2004 “Ratifkasi Protokol Keamanan Hayati
Cartagena”
PP No.28 Th.2004 “Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan”
PP No.21 Th.2005 “Keamanan Hayati PRG”
Kepber 4 Menteri Th.1999 “Keamanan Hayati dan
Keamanan Pangan PPHRG”
Kelembagaan
Komisi Keamanan Hayati (KKH)
Balai Kliring Keamanan Hayati (BKKH)
Tim Teknis Keamanan Hayati (TTKH)
Informasi Genetik
Informasi Keamanan
Hayati
Weedines
Karakter fenotipik
Invasiveness
Dampak terhadap non
target
Predator
Parasit
Lebah madu
Ulat sutera
PemohonMenteri
PertanianMeneg LH
KKH
TTKH
BKKH
Meneg LH
1
PUBLIK
14 hr
Menteri Pertanian
2
3
414 hr
14 hr
9
10
14 hr
60 hr
11
7 hr
FUT LUT
56 hr
14 hr
15 hr
7 hr
5
6
7
8
FUT adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk
pengujian tanaman produk bioteknologi (rekayasa genetik).
Idealnya fasilitas ini terdiri atas gedung utama (head
house), rumah kaca, dan/atau rumah kasa yang
memenuhi persyaratan tertentu agar materi tanaman dan
gen yang mengandung DNA rekombinan tetap berada di
dalamnya dengan melengkapi sistem pintu ganda (double
door), seperti yang ada di BB-Biogen dan LIPI.
Rumah kaca FUT yang ada di BB-Biogen dan LIPI
berdinding polikarbonat (polycarbonate) dan kasa 200
mesh, serta dilengkapi dengan shelldeck dan exhaust fan
untuk mengatur suhu dan kelembaban udara.
LUT adalah suatu areal yang digunakan untuk
pengujian tanaman PRG yang memerlukan
persyaratan tertentu agar materi/bahan tanaman
dan gen yang mengandung DNA rekombinan tetap
berada di dalam lokasi pengujian. Persyaratan
tersebut antara lain:
Menanam tanaman PRG pada lahan yang tidak
ditanami dengan tanaman sejenis;
jika di lahan tersebut terdapat tanaman sejenis, maka
harus berbeda umur pembungaannya.
Mengisolasi bagian reproduktif, misalnya dengan cara:
membungkus bunga tanaman PRG dengan kantong khusus untuk menghindari terjadinya penyerbukan silang,
memanen tanaman PRG sebelum berbunga,
mengemaskulasi (menghilangkan bunga jantan) sebelum serbuk sari masak, dan
menanam tanaman non PRG di sekelilingnya sebagai perangkap serbuk sari tanaman PRG (pollen trap crop).
Memperlakukan jarak isolasi minimum (spesifik tergantung jenis tanaman) dari lokasi pertanaman sejenis tetapi bukan PRG.
Jagung TH umur 7 hari
Lokasi LUT
Melon
Kedelai TH
Lokasi LUT
Jagung lokal hampir panen
Lahan bera
Kapas Bt
Lokasi LUT
Lahan bera
Isolasi Fisik
Isolasi Waktu
Isolasi Biologis
Isolasi Fisik
Informasi Genetik
Informasi Keamanan
Pangan
Kesepadanan Substansial
Perubahan Nilai Gizi
Alergenisitas
Toksisitas
Pertimbangan Lain-Lain
5
Pemohon
KKH
TTKH
BKKH
PUBLIK
15 hr
14 hr
Kep Badan POM/ Mentan/Menhut
Men KP
Kep Badan POM/ Mentan/Menhut
Men KP
9
3
14 hr
1
2
8
8
14 hr
60 hr
7 hr6
56 hr
7 hr
4
7
Peraturan Perundang2an Terkait
UU No.12 Th.1992 “Sistem Budidaya Tanaman”
PP No.44 Th.1995 “Perbenihan”
Permentan No.37 Th.2006 “Pengujian, Penilaian,
Pelepasan dan Penarikan Varietas”
Kelembagaan
Badan Benih Nasional
Tim Penilai dan Pelepas Varuetas (TP2V)
Tanaman PRG yang telah memperoleh
rekomendasi keamanan hayati,
Menteri yang berwenang atau Kepala
LPND yang berwenang memberikan izin
pelepasan dan/atau peredaran sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.