tujuan penulisan - lp4 | institut teknologi...

128
LAPORAN KEGIATAN TAHUN 2012 LEMBAGA PENGKAJIAN PENDIDIKAN, PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT 31 JANUARI, 2013 LEMBAGA PENGKAJIAN PENDIDIKAN, PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT ITB 1

Upload: lekhuong

Post on 08-Apr-2018

233 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

LAPORAN KEGIATAN TAHUN 2012

LEMBAGA PENGKAJIAN PENDIDIKAN, PENELITIAN DAN PENGABDIAN

MASYARAKAT

31 JANUARI, 2013

LEMBAGA PENGKAJIAN PENDIDIKAN, PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

ITB

1

Page 2: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

BAGIAN A. EXECUTIVE SUMMARY

BAGIAN B. PENDAHULUAN

Tujuan penulisan laporan ini adalah dalam rangka akuntabilitas pelaksanaan dan implementasi RENSTRA Lembaga Pengkajian Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP4) pada kurun waktu Tahun pelaporan 2010 s.d 2012 dan melaporkan kinerja LP4 sebagai bahan evaluasi. Upaya perbaikan berkelanjutan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja LP4 disampaikan secara ringkas.

ITB mempunyai Visi Akademik sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, yang berwawasan sangat kuat dalam semua aspek sosial dan kemanusiaan, serta yang menjunjung sangat tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia, dengan objektif keunggulan dalam penyelenggaraan pendidikan keilmuan dan pengembangan kepribadian yang bermakna, keunggulan dalam penelitian dan pengembangan yang berdampak luas pada kemanfaatannya, dan keunggulan dalam pemberdayaan potensi masyarakat yang meningkatkan harkat kehidupan sosial, guna terwujudnya kesejahteraan serta martabat bangsa Indonesia.

Sebagai lembaga pendidikan yang berbasis riset, ITB menempatkan setiap program akademiknya sebagai ujung tombak dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai institusi pendidikan, sekaligus untuk diperolehnya peningkatan serta penguatan pengakuan ITB sebagai perguruan tinggi kelas dunia (World Class University). Dalam kaitan dengan visi ini, kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat memegang peran sentral dan sangat penting dalam upaya mewujudkan cita-cita ITB tersebut di atas. Oleh karenanya kajian, studi, pemikiran, rumusan kebijakan tentang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sangat perlu dilakukan oleh ITB. Suatu kajian yang komprehensif dan cermat tentang perkembangan sains, teknologi dan seni di masa depan perlu dilakukan untuk mengantisipasi secara lebih baik perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat dan dinamis dewasa ini. Kajian strategis kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam lingkup ITB dilaksanakan oleh Lembaga Pengkajian Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP4).

Dokumen ini memaparkan Rencana Strategis LP4 Tahun 2011-2015. Beberapa landasan penting yang digunakan dalam menyusun Renstra ini adalah :

1. Rencana Induk Pengembangan ITB, Tahun 2008-2025

2. Rencana Akademik ITB, Tahun 2011-2015

3. Agenda Akademik ITB Tahun 2008-201

4. Kebijakan Umum Pengembangan ITB Tahun 2007-2011

5. Renstra ITB Tahun 2011-2015

Pendekatan yang digunakan untuk menyusun Renstra pada dasarnya adalah sebagai berikut :

1. Menyusun Visi, Misi LP4 yang disinergikan dengan Visi Misi ITB

2

Page 3: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

2. Mengidentifikasi sosok ITB yang diharapkan pada Tahun 2015, yang relevan dengan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

3. Melakukan analisis kondisi saat ini

4. Menyusun sasaran, program strategis dan indikator kinerja

Sebagaimana tertuang dalam Rencana Akademik ITB 2011-2015, “sosok” (profil) ITB pada Tahun 2015 dibandingkan dengan kondisi saat ini, dirumuskan dalam tabel berikut :

Tabel 1.1 Profil ITB yang diharapkan Tahun 2015 dibandingkan dengan kondisi saat ini

Aspek Saat ini (Tahun 2010) Tahun 2015

Status universitas menurut Klasifikasi Carnegie

Doctoral granting/research university;

High activity research university

Internasionalisasi Program (terutama Pascasarjana)

Program studi internasional terbatas;

Jumlah program studi S1, S2 internasional meningkat minimal menjadi 10 prodi.

Jumlah mahasiswa asing; Jumlah mahasiswa asing meningkat sebesar 200%.

Kerjasama internasional dalam pendidikan cukup banyak;

Jumlah kerjasama internasional dalam pendidikan meningkat sebesar 60%.

Jumlah dosen asing (dosen tetap) terbatas, dosen tamu cukup banyak;

Jumlah dosen asing meningkat sebesar 100%.

Kerjasama riset internasional cukup banyak;

Kerjasama riset internasional meningkat sebesar 70%.

Program PostDoc internasional tidak ada;

Program PostDoc internasional dirintis dengan sasaran 20 posisi Postdoc

Belum ada program studi yg terakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional.

6 program studi terakreditasi internasional.

Riset Bidang riset unggulan: Energi; Teknologi Informasi dan Komunikasi; Bioteknologi; Infrastruktur dan Kewilayahan; Senirupa dan Desain;

Bidang riset prioritas : Energi; TIK; Pangan, Kesehatan dan Obat-obatan; Infrastruktur dan Kewilayahan; Produk, Budaya dan Lingkungan; Bioteknologi, Nanoteknologi dan Advanced Material, Mitigasi Bencana;

Bidang riset unggulan; Bidang riset unggulan dan bidang riset prioritas

Kelembagaan riset : Pusat Penelitian dan Pusat;

Pusat Penelitian, Pusat, National Center. Penguatan kerjasama riset internasional

dalam bidang yang memiliki kekhasan lokal (local indigenouity)

Program Sarjana Kualitas program sarjana sangat baik.

Kualitas program sarjana dipertahankan sangat baik, mempunyai kemampuan dasar untuk riset, pengembangan soft-skills.

3

Page 4: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Aspek Saat ini (Tahun 2010) Tahun 2015Program Pascasarjana Kualitas Program S2 dan S3

cukup baik; Kualitas Program S2 dan S3 sangat baik;

Program S1 dan S2 terintegrasi (belum langsung).

Program S1 dan S2 terintegrasi langsung, Program S2 dan S3 terintegrasi langsung, Program S1, S2 dan S3 terintegrasi langsung.

Student body S1, S2, S3 : 20.000, rasio S1:S2:S3=29,2:7,4:1.

S1, S2, S3 : 22.000, menuju rasio intake S1:S2:S3 = 6:5:1 (rasio student body 10:4:1).

Rekrutmen Dosen Rasio Dosen : Mhs = 1:18. Rasio Dosen:Mahasiswa = 1: 16.

Pengembangan & Penguatan Bidang Ilmu

Engineering & IT, Natural Sciences sangat baik.

Pengembangan bidang-bidang Life Sciences, Lingkungan Global, Economics, Technology & Policy, Bidang frontier dan multidisiplin (misal: Bioengineering, Nanoteknologi, Konvergensi Info-Nano-Bio-Kogno).

Pengabdian Masyarakat Bersifat individual/kelompok kecil dan monodisiplin.

Bersifat institusional dan multidisiplin untuk mampu memecahkan masalah penting bangsa, misal: banjir, transportasi dengan kasus di Bandung.

Technopreneurships Technopreneurships sangat terbatas dan tidak terprogram.

Peningkatan program inovasi, technopreneurships, technopark.

Peran dalam Pemecahan Masalah bangsa

Masih dirasakan kurang Berperan dalam technology policy, dan pemecahan masalah energi, pangan, kesehatan, dan obat-obatan, TIK, infrastruktur, kemandirian dalam teknologi pertahanan dan keamanan, mitigasi bencana, climate change.

Multikampus Kampus Ganesha untuk seluruh kegiatan akademik.

Kampus Ganesha difokuskan untuk Program S1, S2 & S3 yang beorientasi riset maju.

Kampus Jatinangor difokuskan utk field labs, technopark yang terkait dengan life sciences, dan program studi khususnya yang terkait dengan life sciences & economics, continuing education.

Kampus Bekasi dikembangkan menjadi Kampus Riset Industri, untuk program studi yang berorientasi ke industri (S2 berorientasi terapan), technopark, continuing education yang terkait dengan industri.

Kampus Malaysia difokuskan untuk program yang potensial bagi mahasiswa asing dan kerjasama riset, khususnya dengan Malaysia. Kampus ini berfokus untuk membangun simpul kerjasama internasional, dan untuk

4

Page 5: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Aspek Saat ini (Tahun 2010) Tahun 2015meningkatkan pengakuan kapasitas serta karya-karya ITB pada tingkat internasional.

Sosok lulusan Memiliki ilmu, keahlian dan kompetensi dalam bidang keilmuannya.

Memiliki kepemimpinan dan kreativitas.

Soft-skills dipandang masih lemah.

Memiliki kompetensi utama. Memiliki kompetensi tambahan. Memiliki keskolaran, leaderships,

communication skills, persuasif, jiwa enterpreneurships, berani mengambil risiko, inovatif, dan kreatif, memahami konteks sosial, ekonomi, lingkungan, budaya.

Memiliki sifat cerdas, profesional, jujur, santun, berkarakter kepeloporan, kejuangan, keunggulan dan pengabdian serta siap menghadapi tantangan globalisasi.

Peringkat Dunia ITB ARWU (Academic Ranking of World University) : belum masuk dalam peringkat 500 besar dunia.

QS (Quacquarelli Symonds) : peringkat 80 besar dunia dalam bidang Engineering/Technology, peringkat 153 dalam natural sciences, peringkat 264 dalam bidang life sciences

Webometrics : Terbaik nasional, belum masuk dalam 500 besar dunia

ARWU: masuk dalam peringkat 500 besar dunia.

QS : Mempertahankan peringkat 100 besar dunia dalam bidang Engineering & IT, peringkat 150 dalam natural sciences, memperbaiki peringkat 250 dalam bidang life sciences

Webometrics : Terbaik nasional, 500 besar dunia

1. Visi dan Misi

Visi LP4 adalah menjadi lembaga “think tank” ITB dalam mengkaji dan merumuskan kebijakan ITB di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Berbagai kajian dan rumusan kebijakan yang dihasilkan oleh LP4 diharapkan bukan saja berguna bagi ITB dalam upaya meningkatkan posisinya sebagai WCU berkebangsaan, namun juga bermanfaat bagi pengembangan sains, teknologi dan seni di Indonesia, serta berkontribusi bagi pengembangan pendidikan nasional dalam bidang sains, teknologi dan seni.

Sesuai dengan objektif ITB 2011-2015 yang dinyatakan dalam Rencana Akademik ITB 2011-2015, visi LP4 pada periode 2011-2015 adalah menjadi lembaga “think tank” yang menggodok berbagai pemikiran dan rumusan strategis untuk peningkatan posisi ITB sebagai universitas riset dunia yang berkebangsaan, serta kajian tentang upaya untuk merintis serta meningkatkan riset yang bermuara pada inovasi, inkubasi dan

5

Page 6: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

technopreneurships. Dalam periode ini, LP4 juga akan berkontribusi dalam pemikiran kedepan pengembangan sains dan teknologi nasional.

LP4 memiliki misi sebagai lembaga “think-tank” ITB dalam mengkaji dan merumuskan kebijakan Strategis dan inovatif yang terkait dengan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

2. Organisasi, Kepemimpinan dan Tatakelola

Struktur organisasi LP4 diperlihatkan pada gambar berikut.

Catatan :Pejabat LP41. Kepala LP4 : Prof. Dr. Bambang Riyanto Trilaksono2. Sekretaris Bidang Pengkajian Pendidikan : Prof. Dr. Dradjad Irianto3. Sekretaris Bidang Pengkajian Penelitian : Prof. Dr. Mikrajuddin Abdullah4. Sekretaris Bidang Pengkajian Pengabdian kepada Masyarakat : Dr. Asep Kurnia Permadi5. Kepala Pusat Inovasi Pembelajaran : Ahmad Muchlis, Ph.D.

5.1 Bidang Pemberdayaan Mengajar Dosen5.2 Bidang Pemberdayaan Belajar Mahasiswa5.3 Bidang Pengkajian dan Data 5.4 Bidang Teknologi

6

K e p a l a LP4

Kepala Pusat Inovasi

Pembelajaran

Sekretaris Bidang Pengkajian Pendidikan

Sekretaris Bidang Pengkajian Penelitian

Kepala Sekretariat

Sekretaris Bidang Pengkajian Pengabdian

Kepada Masyarakat.

Bidang Pemberdayaan Mengajar Dosen

Bidang Pemberdayaan Belajar Mahasiswa

Page 7: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Sebagai catatan, organisasi pada Butir 5.1 s/d 5.4 belum dapat direalisasi sampai dengan Tahun 2012 oleh karena belum disetujui pembentukannya. Meskipun demikian, beberapa program yang menyangkut inovasi pembelajaran telah dapat dilaksanakan. Untuk mencapai visi sebagai yang dikemukakan di atas, dan menyadari dirinya sebagai lembaga yang baru dibentuk, LP4 menetapkan sasaran sebagai berikut :

1. Melakukan upaya bertahap dan sistematis untuk memposisikan LP4 sebagai lembaga ‘think tank’ yang berkualitas dan dirasakan manfaatnya bagi pengembangan dan peningkatan kualitas ITB sebagai universitas riset berkelas dunia

2. Menjalin kerjasama dengan lingkungan internal ITB maupun lingkungan eksternal3. Melengkapi SDM yang berkualitas dalam melakukan kajian pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat4. Melengkapi infrastruktur fisik dan non-fisik yang diperlukan sebagai lembaga ‘think tank’5. Memperluas akses terhadap informasi dan literatur yang terkait dengan kajian strategis dan masa

depan6. Melaksanakan berbagai macam kajian strategis dalam bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat

Sebagai lembaga baru dengan peran yang lebih difokuskan pada kajian kebijakan akademik, dalam periode 5 tahun kedepan pengembangan LP4 diarahkan pada penguatan secara bertahap SDM, jejaring, akses terhadap informasi/literatur, organisasi dan infrastruktur lembaga. Berbagai kajian dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang akan dilakukan diarahkan kepada seluruh aspek/pendekatan pengembangan strategis ITB, yakni

Strategi tumbuh Strategi diversifikasi program dan penguatan sistem Strategi peningkatan efektivitas program dan sistem Strategi perubahan dan peningkatan efisiensi

BAGIAN C. RANGKUMAN PROGRAM KEGIATAN, CAPAIAN DAN EVALUASINYA PADA TAHUN 2012

1. Capaian Utama Tahun 2012

7

Bidang Pengkajian dan Data

Bidang Teknologi Pembelajaran

Page 8: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Capaian utama LP4 pada Tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1. Tersusunnya Pedoman Evaluasi Kurikulum 2008-2013 dan terlaksananya evaluasi Kurikulum ITB 2008-2013 yang

mendasarkan pada Kerangka Kerja yang tercantum dalam pedoman ini. 2. Tersusunnya Panduan Penyusunan Kurikulum Baru ITB Tahun 2013.3. Terlaksananya kajian kelayakan usulan Prodi baru4. Terlaksananya kajian kelayakan usulan Pusat baru5. Terlaksananya kajian kelayakan usulan Kelompok Keilmuan baru6. Tersusunnya panduan pelaksanaan beberapa program akademik yang bersifat strategis dalam bentuk SK Rektor

Pedoman Evaluasi Kurikulum yang dilakukan oleh seluruh Prodi di ITB serta Kajian Evaluasi Kurikulum oleh LP4 menjadi landasan bagi penyusunan Panduan Kurikulum Baru ITB 2013. Panduan Kurikulum baru ini disusun dengan mendasarkan kepada prinsip a) outcome based education, b) learner centered education, c) continuous improvement dan d) international accreditation & benchmarking. Panduan Penyusunan Kurikulum baru ITB ini menjadi landasan bagi seluruh Prodi di ITB dalam menyusun Kurikulum Baru ITB 2013. 2. Program Kegiatan 2012 dan Program Strategis(Tuliskan secara ringkas program kegiatan tahun 2012 dan program strategis ITB yang disasar. Sampaikan dasar-dasar penetapan program strategis tersebut dan kaitan antara program strategis lembaga dengan program strategis utama ITB (SK Rektor No. 271/SK.I1.A/PR/2011). Sebagai contoh dapat disampaikan hasil analisis SWOT pada penyusunan RENSTRA dan keputusan atas prioritas yang diambil oleh lembaga.)

Program kegiatan dan program strategis LP4 pada Tahun 2012 diperlihatkan pada Tabel berikut.

Tabel 2.1 Program Pengembangan Bidang Pendidikan Tahun 2012

No. Program Kegiatan Tahun 2012 Program Strategis ITB yang disasar Hasil analisis SWOT pada penyusunan RENSTRA dan

keputuan atas prioritas yang diambil LP4

1 Kajian Evaluasi Kurikulum 2008 Penyusunan Kurikulum 2013 Meningkatkan kualitas Mahasiswa S1, S2 dan S3 dalam bidang Pendidikan

2 Penyusunan Panduan Kurikulum 2013-2018

Penyusunan Kurikulum 2013 Meningkatkan kualitas Mahasiswa S1, S2 dan S3 dalam bidang Pendidikan

3 Kajian Program S1, S2 dan S3 Terpadu Integrasi Pendidikan S1, S2 & S3 Meningkatkan kualitas Mahasiswa S1, S2 dan S3 dalam bidang Pendidikan

4 Kajian Seleksi Masuk mahasiswa S1, S2, dan S3

Meningkatkan kualitas Mahasiswa S1, S, & S3

Menyempurnakan sistem penerimaan dan seleksi masuk S1, S2 dan S3

5 Perumusan program double degree, joint degree, dan kerma pendidikan sejenis dengan luar negeri

Memperkuat posisi keterpandangan di tingkat regional dan global

ITB perlu memiliki pedoman tentang program double degree, joint degree, dan kerma pendidikan sejenis dengan luar negeri

6 Kajian Program Internasional Memperkuat posisi keterpandangan di ITB perlu merintis program

8

Page 9: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

tingkat regional dan global internasional dan memiliki pedoman yang terkait

7 Kajian Science & Technology Forecasting untuk Engineering Education

Memperkokoh posisi dan memperluan wilayah keunggulan dalam proses pendidikan dan pembelajaran

8 Kajian Evaluasi Usulan Program Studi Baru Memperkokoh posisi dan memperluan wilayah keunggulan dalam proses pendidikan dan pembelajaran

Pengembangan multi kampus

9 Pengembangan e-learning/blended learning

Pengembangan proses pembelajaran menuju universitas riset

10 Kajian usulan pendirian Pusat baru Meningkatkan kualitas, kapasitas dan produktivitas penelitian

11 Kajian usulan pendirian KK baru Meningkatkan kualitas, kapasitas dan produktivitas penelitian

3. Kinerja Pencapaian Program Kegiatan dan Program Strategis 2012(Dalam bentuk tabel tuliskan target kuantitatif setiap program kegiatan dan program strategis yang ditetapkan serta pencapaiannya. Untuk setiap program berikan penjelasan ringkas implementasinya, hasil yang dicapai, kesulitan yang dihadapi dan faktor yang mendukung pencapaiannya.)

Tabel 5.3.1 Kinerja Pencapaian Program Kegiatan dan Program Strategis 2012

No. Rincian Sub Kegiatan Target Kuantitatif

Implementasi Hasil yang dicapai Kesulitan yg dihadapi & faktor yang mendukung pencapaian

1 Kajian Evaluasi Kurikulum 2008 100% 100% Dokumen Panduan Evaluasi Kurikulum

2 Penyusunan Panduan Kurikulum 2013-2018

100% 100% SK & Panduan Kurikulum 2013-

2018

3 Kajian Program S1, S2 dan S3 Terpadu 100% 100% Dokumen Kajian Program S1-S2

Terpadu

4 Kajian Seleksi Masuk mahasiswa S1, S2, dan S3

100% 100% Dokumen kajian seleksi masuk S1, S2 dan S3

5 Perumusan program double degree, joint degree, dan kerma pendidikan sejenis dengan luar negeri

100% 100% SK Rektor tetang Double Degree dan Joint Degree

6 Kajian Program Internasional 100% 100% Dokumen kajian program internasional

7 Kajian Science & Technology Forecasting untuk Engineering Education

100% 80% Draft Buku Memerlukan waktu untuk melakukan editing dan

9

Page 10: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

merangkum berbagai pemikiran/pandangan secara tertulis dalam bentuk buku

8 Kajian Evaluasi Usulan Program Studi Baru

100% 100% Penyempurnaan Proposal dan Rekomendasi Prodi Baru

9 Pengembangan e-learning/blended learning

100% 100% Dokumen kajian pengembangan e-learning & blended learning ITB

10 Kajian usulan pendirian Pusat baru N/A

(tdk ada dlm rencana, mrpk

tugas baru LP4)

100% Rekomendasi kelayakan Pusat Studi Agraria dan Pusat Pemberdayaan Pedesaan

11 Kajian usulan pendirian KK baru N/A

(tdk ada dlm rencana, mrpk

tugas baru LP4)

100% Rekomendasi pembentukan KK Sistem dan Pemodelan Ekonomi

4. Program Kelangsungan Operasi

(Tuliskan dalam bentuk tabel program kelangsungan operasi selama tiga tahun (2010-2012) dan pencapaian kinerja yang diperoleh pada setiap tahunnya. Jelaskan secara ringkas kenaikan/penurunan pencapaian kinerja yang terjadi. Jelaskan pula kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan program kelangsungan operasi.)

4.1 Evaluasi Program Kelangsungan Operasi :

- Kegiatan Pendukung Akademik, kegiatan tersebut antara lain :

Pengembangan Pusat Inovasi Pembelajaran : melakukan Melanggan Jurnal & Majalah,

membeli buku-buku Teks, melakukan kajian tentang pembelajaran, misalnya TPB

Penerbitan Buletin Pembelajaran (tidak dapat direalisasikan karena Tahun 2012 terfokus pada

evaluasi kurikulum dan penyusunan panduan kurikulum ITB).

- Kegiatan : Sarana & Prasarana, antara lain :

Peningkatan Fungsi Sarana & Prasarana Kantor : melakukan pembelian sejumlah peralatan

kantor, seperti : Microwave Oven (1 buah), Kamera Digital SLR (1 buah), Lemari Es (1 buah),

Printer Laserjet (1 buah), Laptop/Notebook Core i5 (5 buah), Laptop/Notebook Core i5

Macbook Air (1 buah), Sepeda Motor (1 buah), penyerapan 100%.

Kegiatan Administrasi dan Umum

o Kegiatan Rutin Administrasi telah berjalan sesuai dengan rencana, penyerapan 100%.

10

Page 11: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Tabel 4.1 Program Kelangsungan Operasi Tahun 2010

No.

1.

Ruang Lingkup Kegiatan RKA 2010

Belanja Pegawai (Rp.)

Belanja Barang(Rp.)

Belanja Jasa(Rp.)

Jumlah(Rp.)

KELANGSUNGAN OPERASI

1.1 Pendukung Akademik Pendidikan dan Latihan Pengembangan Kemampuan Mengajar Efektif 20.600.000 8.000.000 41.580.000 70.180.000

Total KO 2010 20.600.000 8.000.000 41.580.000 70.180.000

Tabel 4.2 Program Kelangsungan Operasi Tahun 2011

No. Uraian RKA Jumlah (Rp)

B. Pegawai B. Barang B. Jasa1 Kelangsungan Operasi

1.1 Pendukung Akademik (1) Melanggan Jurnal & Majalah (2) Penerbitan Buletin Pembelajaran 2x (3) Workshop/FGD Kajian tentang Penerimaan / Seleksi Masuk Mahaiswa S1 (4) Workshop/FGD Evaluasi TPB (5) Lokakarya Evaluasi Kurikulum

10.000.000

7.000.0007.000.000

18.000.000

3.000.0003.000.000

10.000.000

5.000.0005.000.000

18.000.00020.000.000

15.000.00015.000000

1.2 Pemeliharaan Bangunan (1) Perbaikan/Rehabilitasi Ruang Kantor LP4 (2) Kelengkapan Ruang Pusat Inovasi Pembelajaran LP4 di Ruang ex HMIF labtek VI Lt.1

7.000.00025.000.000 5.000.000

7.000.00030.000.000

1.3 Pemeliharaan Inventaris Kantor Mesin FC, Fax & Peinter

1.400.000 1.400.000

1.4. Administrasi Umum (1) Rutin Administrasi 24.558.000 15.642.000 40.200.000 (2) Operasional LP4 45.681.000 45.681.000

(3) Darmawisata Pegawai 4.500.000 4.500.000

(4) Seragam Pegawai 900.000 900.0001.5. Pengembangan Sistem (1) Pengembangan Website LP4 11.000.000 11.000.000

Jumlah 24.000.000 81.458.000 103.223.000 Rp. 208.681.000

Tabel 4.3 Program Kelangsungan Operasi Tahun 2012

No. Rincian sub Kegiatan R K A (Rp.) TotalB. Pegawai B. Barang B. B. Modal B. Jasa

11

Page 12: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

1 Pengembangan Pusat Inovasi Pembelajaran : Melanggan Jurnal & Majalah

- - 30.000.000 - 30.000.000

2 Penerbitan Buletin Pembelajaran 3 edisi 15.000.000 - - 12.000.000 27.000.000

3 Pemeliharaan Inventaris Kantor : Mesin FC, Fax & Printer

- - - 1.400.000 1.400.000

4 Administrasi Rutin - 18.000.000 - 42.000.000 60.000.000

5 Darmawisata Pegawai - - - 4.500.000 4.500.000

6 Seragam Pegawai - 900.000 - - 900.000

7 Pengembangan Sistem : Pengembangan Website PIP-LP4

- - - 11.000.000 11.000.000

8 Peningkatan Fungsi Sarana & Prasarana Kantor

- - 87.000.000 - 87.000.000

Jumlah 15.000.000 18.900.000 117.000.000 70.900.000 221.800.000

5. Program Transformasi(Tuliskan program transformasi untuk tahun anggaran 2012, jelaskan hasil yang dicapai. Jelaskan pula kendala yang dihadapi (bila ada) untuk melaksanakan program transformasi yang diajukan.)

Tabel 5.1 Program Kegiatan LP4 Tahun 2012

No KEGIATAN2012

INDIKATOR CAPAIAN INDIKATORVol Sat

1 Kajian Evaluasi Kurikulum 2008-2013 1 kgt Paket Rumusan;FGD

100% dari 50% capaian target 5-tahunan

2 Penyusunan Panduan Kurikulum 2013-2018 1 kgt Paket Rumusan; FGD; Workshop

100% dari 40% capaian target 5-tahunan

3 Kajian Program S1, S2 dan S3 Terpadu 1 Kgt Paket Rumusan; FGD; Workshop

100% dari 60% capaian target 5-tahunan

4 Kajian tentang Sistem Penerimaan/Seleksi Masuk Mahasiswa S1, S2, dan S3

1 KgtPaket Rumusan; FGD; Workshop

100% dari 60% capaian target 5-tahunan

5 Perumusan program double degree, joint degree, dan kerma pendidikan sejenis dengan luar negeri

1 kgtPaket Rumusan; FGD; Workshop

100% dari 60% capaian target 5-tahunan

6 Kajian Program Internasional 1 kgt Paket Rumusan; FGD; Workshop

100% dari 60% capaian target 5-tahunan

7 Kajian Science & Technology Forecasting untuk Engineering Education

1 kgt Draft Buku80%

8 Kajian Evaluasi Usulan Program Studi Baru 6 kgt Paket Rumusan, FGD

100%

9 Pengembangan e-learning/blended learning 1 kgt Paket Rumusan, FGD

100%

10 Kajian kelayakan usulan pendirian Pusat baru 2Usulan Pusat baru

Rekomendasi 100%

11 Kajian kelayakan pendirian Kelompok Keilmuan baru 1

Usulan KK

baru

Rekomendasi 100%

5.1 Evaluasi Program Pengembangan

12

Page 13: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Secara keseluruhan Program Pengembangan telah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai target capaian,

kecuali untuk rencana penerbitan Buku tentang Kajian Science & Technology Forecasting. Penyusunan

buku ini memerlukan waktu lebih lama dari yang direncanakan, diperkirakan akan selesai dan diluncurkan

pada Mei 2013. Waktu yang lebih lama diperlukan dalam merangkum dan melakukan editing terhadap

berbagai pandangan dan pemikiran para pakar di ITB yang diundang. Dari sisi penyerapan, program

pengembangan telah memenuhi target capaian.

Perlu disampaikan dalam laporan ini bahwa disamping kegiatan pengembangan yang sudah direncanakan

dan dianggarkan untuk Tahun 2012 (No. 1 s/d 9 pada Tabel 5.1), LP4 juga memperoleh tugas baru yaitu

melakukan kajian kelayakan terhadap usulan Pusat dan Kelompok Keilmuan baru di ITB (no. 10 dan 11

pada Tabel 5.1).

Tabel 5.2 ANGGARAN PROGRAM TRANSFORMASI TAHUN 2010

No.

1.

2.

Ruang Lingkup Kegiatan RKA 2010Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Jasa Jumlah Ket.

TRANSFORMASI (DIPA)Pendukung AkademikDiversifikasi Penguatan AkademikTeaching Grant untuk Inovasi Pembelajaran, DIPA 26.600.000 - 303.400.000 330.000.000

Penulisan Buku Ajar, DIPA 26.600.000 - 443.400.000 470.000.000

S A L D O 53.200.000 - 746.800.000 800.000.000

Tabel 5.3 Program PB Bidang Pendidikan Tahun 2011

No KEGIATANJenis Belanja (Rp.)

Total (Rp.)Pegawai Barang Jasa

1 Evaluasi Kurikulum 2008-2013 15.000.000 5.000.000 20.000.0002 Kajian tentang Sistem Penerimaan/Seleksi Masuk

Mahasiswa S1, S2, dan S38.850.000 4.000.000 5.100.000 17.950.000

3 Kajian Program S1, S2 dan S3 Terintegrasi 17.700.000 4.000.000 5.100.000 26.800.0005 Penyusunan Framework Kurikulum 2013 37.350.000 11.300.000 6.600.000 55.250.0006 Kajian Science & Technology Forecasting untuk

Engineering Education21.300.000 14.500.000 4.200.000 40.000.000

7 Evaluasi Usulan Program Studi Baru 21.240.000 19.140.000 40.380.000

JUMLAH 121.440.000 33.800.000 45.140.000 200.380.000

Tabel 5.4 Program Pengembangan Bidang Pendidikan Tahun 2012

No. Rincian Sub KegiatanJenis Belanja (Rp.)

Total (Rp.)Pegawai Barang Jasa

13

Page 14: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

1 Kajian Evaluasi Kurikulum 2008 14.700.000 2.000.000 13.300.000 30.000.000

2 Penyusunan Panduan Kurikulum 2013-2018 8.000.000 2.500.000 34.500.000 45.000.000

3 Kajian Program S1, S2 dan S3 Terpadu - 2.000.000 13.500.000 15.500.000

4 Kajian Seleksi Masuk mahasiswa S1, S2, dan S3

- 2.000.000 7.500.000 9.500.000

5 Perumusan program double degree, joint degree, dan kerma pendidikan sejenis dengan luar negeri

8.400.000 2.000.000 17.600.000 28.000.000

6 Kajian Program Internasional 5.400.000 2.000.000 17.600.000 25.000.000

7 Kajian Science & Technology Forecasting untuk Engineering Education

42.250.000 2.000.000 36.675.000 80.925.000

8 Kajian Evaluasi Usulan Program Studi Baru 33.880.000 - 10.120.000 44.000.000

9 Pengembangan e-learning/blended learning 18.800.000 2.000.000 23.550.000 44.350.000

Total 131.400.000 16.500.000 174.345.000 322.275.000,-

6. Penjaminan Mutu(Jelaskan upaya yang telah dilakukan (bila ada) untuk mengukur persepsi pengguna layanan lembaga terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Bila telah dilakukan ditampilkan hasilnya dan diberikan penjelasan atas hasil tersebut. Bila upaya ini belum dilakukan, sampaikan rencana untuk melakukan pengukuran kualitas pelayanan lembaga.)

Penjaminan mutu terhadap layanan LP4 secara komprehensif belum dapat dilakukan. Secara parsial, penjaminan mutu diterapkan dalam lingkup evaluasi kurikulum yang sedang berjalan, baik yang dilakukan melalui Prodi-Prodi di ITB, maupun yang dilaksanakan secara terpusat oleh LP4. Evaluasi kurikulum di tingkat Prodi ini melibatkan stake holder seperti alumni, industri dan mahasiswa.

BAGIAN D. LAMPIRAN – dapat berisi tabel, grafik, deskripsi detil dari program/capaian atau lainnya, seperti contoh di bawah ini

14

Page 15: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 1

DAFTAR SK YANG DIRUMUSKAN OLEH LP4DAFTAR SK YANG DIRUMUSKAN OLEH LP4

15

Page 16: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

A.A. SK PEMBENTUKAN TIM ADHOCSK PEMBENTUKAN TIM ADHOC

NONO NO. SKNO. SK TENTANGTENTANG

11 SK REKTOR NO. 071A/SK/I1.A/KP/2012SK REKTOR NO. 071A/SK/I1.A/KP/2012 TIM PERUMUS PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM ITB TIM PERUMUS PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM ITB TAHUN 2013TAHUN 2013

22 SK REKTOR NO. 253/SK/I1.A/PP/2012SK REKTOR NO. 253/SK/I1.A/PP/2012

TIM PENTERJEMAH UNTUK SK REKTOR ITB SK WRAM NO. TIM PENTERJEMAH UNTUK SK REKTOR ITB SK WRAM NO. 098/SK/I1.B01/PP/2011 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN 098/SK/I1.B01/PP/2011 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN KREDIT DAN ALIH KREDIT BAGI MAHASISWA ITB DAN SK KREDIT DAN ALIH KREDIT BAGI MAHASISWA ITB DAN SK REKTOR NO. 197/SK/I1.A/PP/2012 SK REKTOR TENTANG REKTOR NO. 197/SK/I1.A/PP/2012 SK REKTOR TENTANG PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KEMBARAN ITB PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KEMBARAN ITB DARI BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA INGGRISDARI BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA INGGRIS

33 SK WRAM NO. 106/SK/I1.B01/PP/2012SK WRAM NO. 106/SK/I1.B01/PP/2012TIM PENYUSUNAN SILABUS DAN PERSIAPAN MATA KULIAH TIM PENYUSUNAN SILABUS DAN PERSIAPAN MATA KULIAH DASAR REKAYASA DAN DESAIN PADA KURIKULUM BARU ITB DASAR REKAYASA DAN DESAIN PADA KURIKULUM BARU ITB TAHUN 2013TAHUN 2013

B.B. SK AKADEMIKSK AKADEMIK

NONO NO. SKNO. SK TENTANGTENTANG

11 SK REKTOR NO. 071A/SK/I1.A/KP/2012SK REKTOR NO. 071A/SK/I1.A/KP/2012 TIM PERUMUS PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM ITB TIM PERUMUS PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM ITB TAHUN 2013TAHUN 2013

22 SK REKTOR NO. 197/SK/I1.A/PP/2012SK REKTOR NO. 197/SK/I1.A/PP/2012 SK REKTOR TENTANG PANDUAN PENYELENGGARAAN SK REKTOR TENTANG PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KEMBARANPROGRAM KEMBARAN

16

Page 17: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

LAMPIRAN 2

DAFTAR USULAN PRODI BARU

17

Page 18: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

DAFTAR USULAN PRODI BARU

NONO PENGUSULPENGUSUL KETERANGANKETERANGAN

11 PROGRAM MAGISTER TERAPAN PROGRAM MAGISTER TERAPAN ARSITEKTUR LANSKAPARSITEKTUR LANSKAP

SK PENDIRIAN PRODI MAGISTER ARSITEKTUR LANSKAP PADASK PENDIRIAN PRODI MAGISTER ARSITEKTUR LANSKAP PADA SAPPK ITBSAPPK ITB

22 PRODI MAGISTER FARMASI INDUSTRI PRODI MAGISTER FARMASI INDUSTRI (ORIENTASI TERAPAN)(ORIENTASI TERAPAN)

SK PENDIRIAN PRODI MAGISTER FARMASI INDUSTRI PADA SK PENDIRIAN PRODI MAGISTER FARMASI INDUSTRI PADA SF ITBSF ITB

33 PROGRAM STUDI TEKNIK INFRASTRUKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INFRASTRUKTUR LINGKUNGANLINGKUNGAN

SK PENDIRIAN PRODI SARJANA REKAYASA INFRASTRUKTUR SK PENDIRIAN PRODI SARJANA REKAYASA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN (RIL) PADA FTSL ITBLINGKUNGAN (RIL) PADA FTSL ITB

44 PROGRAM STUDI REKAYASA PERTANIANPROGRAM STUDI REKAYASA PERTANIANSK REKTOR PENDIRIAN PRODI SARJANA REKAYASA SK REKTOR PENDIRIAN PRODI SARJANA REKAYASA KEHUTANAN DAN PENDIRIAN PRODI SARJANA REKAYASA KEHUTANAN DAN PENDIRIAN PRODI SARJANA REKAYASA PERTANIAN PADA SITH ITBPERTANIAN PADA SITH ITB

55 PROGRAM STUDI REKAYASA KEHUTANANPROGRAM STUDI REKAYASA KEHUTANANSK REKTOR PENDIRIAN PRODI SARJANA REKAYASA SK REKTOR PENDIRIAN PRODI SARJANA REKAYASA KEHUTANAN DAN PENDIRIAN PRODI SARJANA REKAYASA KEHUTANAN DAN PENDIRIAN PRODI SARJANA REKAYASA PERTANIAN PADA SITH ITBPERTANIAN PADA SITH ITB

66 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SUMBERPROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SUMBER DAYA AIRDAYA AIR

SK PENDIRIAN PRODI SARJANA TEKNIK & PENGELOLAAN SK PENDIRIAN PRODI SARJANA TEKNIK & PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (TPSDA) PADA FTSL ITBSUMBER DAYA AIR (TPSDA) PADA FTSL ITB

77 PROGRAM STUDI SARJANA PROGRAM STUDI SARJANA KEWIRAUSAHAANKEWIRAUSAHAAN

SK PENDIRIAN PRODI SARJANA KEWIRAUSAHAAN PADA SBMSK PENDIRIAN PRODI SARJANA KEWIRAUSAHAAN PADA SBM ITBITB

88 PROGRAM MAGISTER TERAPAN LOGISTIKPROGRAM MAGISTER TERAPAN LOGISTIK SK PENDIRIAN PRODI MAGISTER TERAPAN LOGISTIK PADA SK PENDIRIAN PRODI MAGISTER TERAPAN LOGISTIK PADA FTI ITBFTI ITB

99 PROGRAM STUDI SARJANA EKONOMIKAPROGRAM STUDI SARJANA EKONOMIKA USULAN SUDAH DISAMPAIKAN KE SAUSULAN SUDAH DISAMPAIKAN KE SA

1010 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PASCA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PASCA PANENPANEN

MENYAMPAIKAN SURAT REVISI SINERGI 3 PRODI KEPADA MENYAMPAIKAN SURAT REVISI SINERGI 3 PRODI KEPADA DEKANDEKAN

1111 PROGRAM STUDI TEKNIK PANGANPROGRAM STUDI TEKNIK PANGAN MENYAMPAIKAN SURAT REVISI SINERGI 3 PRODI KEPADA MENYAMPAIKAN SURAT REVISI SINERGI 3 PRODI KEPADA DEKANDEKAN

1212 PROGRAM STUDI T. BIOENERGI & KEMURGIPROGRAM STUDI T. BIOENERGI & KEMURGI MENYAMPAIKAN SURAT REVISI SINERGI 3 PRODI KEPADA MENYAMPAIKAN SURAT REVISI SINERGI 3 PRODI KEPADA DEKANDEKAN

1313 PROGRAM STUDI MAGISTER BERORIENTASI PROGRAM STUDI MAGISTER BERORIENTASI TERAPAN FARMASI RUMAH SAKIT TERAPAN FARMASI RUMAH SAKIT

MENYAMPAIKAN SURATMENYAMPAIKAN SURAT hasil eVALUASI TIM ADHOC KEPADA SEKOLAH FARMASI

18

Page 19: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

2010 2011 20120

1

2

3

4

5

6

7PROGRAM STUDI BARU

Tahun

Jum

lah

N/A

19

Page 20: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

LAMPIRAN 3

DAFTAR USULAN PUSAT

20

Page 21: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

DAFTAR USULAN PUSAT BARU

NNOO PENGUSULPENGUSUL KETERANGANKETERANGAN

11 PUSAT PEMBERDAYAAN PEDESAAN ITBPUSAT PEMBERDAYAAN PEDESAAN ITB REREKKOMENDASI KOMENDASI KPD PD REKTOR MELALUI REKTOR MELALUI WRAM WRAM

22 PUSAT STUDI AGRARIA REKOMENDASI KPD REKTOR MELALUI REKOMENDASI KPD REKTOR MELALUI WRAMWRAM

21

Page 22: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

LAMPIRAN 4

DATA STATISTIK BLENDED LEARNING/E-LEARNING

22

Page 23: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

1. STATISTIK MATA KULIAH DI HOSTING DI SERVER BLENDED LEARNING, KULIAH ITB, PRAKTIKUM PTI ONLINE

NAMA SERVER ALAMAT URL JUMLAH MATA KULIAH

BLENDEDLEARNING HTTP://BLENDEDLEARNING.ITB.AC.ID

415

KULIAH ONLINE HTTP://KULIAH.ITB.AC.ID 606

PRAKTIKUM PTI ONLINE HTTP://PTI.COMLABS.ITB.AC.ID 1

2010 2011 20120

100

200

300

400

500

600

700

STATISTIK MATA KULIAH DG BLENDED E-LEARN-ING

Blendedlearningkuliah online

Tahun

Jum

lah

Mat

a Ku

liah

N/A

2. STATISTIK PESERTA E-LEARNING TERDAFTAR

NAMA SERVER ALAMAT URL JUMLAH USER

BLENDEDLEARNING HTTP://BLENDEDLEARNING.ITB.AC.ID

18987

KULIAH ONLINE HTTP://KULIAH.ITB.AC.ID 12240

PRAKTIKUM PTI ONLINE HTTP://PTI.COMLABS.ITB.AC.ID 1235

23

Page 24: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

2010 2011 20120

2000400060008000

100001200014000160001800020000

PESERTA BLENDED/E-LEARNING

Blendedlearningkuliah online

Tahun

Jum

lah

User

N/A

3. JUMLAH DOSEN PENGAMPU KULIAH (USER DENGAN PRIVILEGE COURSE CREATOR)

NAMA SERVER ALAMAT URL JUMLAH USER COURSE CREATOR

BLENDEDLEARNING HTTP://BLENDEDLEARNING.ITB.AC.ID

198

KULIAH ONLINE HTTP://KULIAH.ITB.AC.ID 22

4. KUNJUNGAN BLENDEDLEARNING DAN KULIAH ONLINE 26 AGT S.D 26 DESEMBER 2012 (DATA DARI WEB ANALYTIC)

BLENDEDLEARNING KULIAH ONLINE

JUMLAH KUNJUNGAN (VISITS) 103143 62644

AKSI : KLIK PAGE , VIEW, DOWNLOAD, OUTLINK (ACTIONS)

795628 345162

MAKSIMUM JML AKSI/VISIT (KLIK)

1623 502

WAKTU RATA-RATA VISIT 7 MIN 99 DETIK 5 MIN 33 DETIK

BOUNCE RATE 36% 35%

24

Page 25: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

5. SNAPSHOT WEB ANALYTIC

SNAPSHOT WEB ANALYTICS BLENDEDLEARNING.ITB.AC.ID

SNAPSHOT WEB ANALYTICS KULIAH.ITB.AC.ID

DAFTAR SERVER E-LEARNING DI ITB

1. HTTP://COURSES.FMIPA.ITB.AC.ID/ 2. HTTP://KULIAH.TF.ITB.AC.ID 3. HTTP://KULIAH2008.TF.ITB.AC.ID 4. COURSE.LSKK.EE.ITB.AC.ID5. ELEARNING.LSKK.ITB.AC.ID6. LEARN.SBM.ITB.AC.ID

25

Page 26: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

LAMPIRAN 5KAJIAN PROGRAM INTERNASIONAL

26

Page 27: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Laporan dan Catatan Hasil Pembahasan Program Internasional ITB

LP4-ITB

Latar Belakang

Program internasional merupakan salah satu indikator world class university (WCU). Dalam hal ini program internasional melambangkan keragaman (diversity) dan menunjukkan adanya kegiatan institusional antar universitas antar bangsa. Kegiatan seperti ini tidak akan terjalin apabila kualitas antar pihak tidak sejajar. Kegiatan ini dapat melibatkan mahasiswa, scholars, dan dosen dari luar negeri.

Program internasional juga merupakan indikator universitas riset. Sejak dicanangkan sebagai universitas riset yang berorientasi internasional, sudah selayaknya program-program internasional dikembangkan. Dengan menarik mahasiswa (pascasarjana) dari luar negeri, maka kampus ITB akan bersifat heterogen dan ada interaksi antar mahasiswa dalam berbahasa, berbudaya, dan berbangsa. Interaksi demikian and memperkaya (enrich) pendidikan yang diselenggarakan di ITB.

Selanjutnya, program internasional juga merupakan indikator penilaian Universitas Unggulan. Ini terlihat misalnya dalam penilaian yang dilakukan oleh Times Higher Education (THE) di mana jumlah dosen dan mahasiswa asing termasuk dalam daftar standar penilaian. Sebagai contoh persentase penilaian staf asing sebanyak 5% dan persentase penilaian mahasiswa asing sebanyak 5%.

Di atas semua itu, program internasional ITB perlu terus diupayakan untuk dikembangkan karena merupakan amanat yang tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan (RENIP) Tahun 2006-2025, SK Senat Akademik ITB No.1/2009, SK Rektor ITB No. 300/2008, Academic Plan 2011-2015, dan Rencana Strategis ITB 2011-2015.

KPI 2015

Berdasarkan ketetapan yang telah diambil ITB, berikut adalah key performance indicators (KPI) untuk dicapai pada Tahun 2015.

• Program studi internasional: Jumlah program studi S1, S2 internasional meningkat menjadi 10 program studi

• Mahasiswa asing: Jumlah mahasiswa asing meningkat sebesar 200% • Kerjasama internasional: Jumlah kerjasama internasional dalam pendidikan meningkat sebesar

60% • Dosen asing: Jumlah dosen asing meningkat 100% • Kerjasama riset internasional: Kerjasama riset internasional meningkat sebesar 70%

27

Page 28: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

• Post-Doctoral: Program Post-Doctoral internasional dirintis dg sasaran 20 posisi Post-Doctoral

• Akreditasi internasional: 6 program studi terakreditasi internasional.

Sasaran Pembahasan – Program Pendidikan

Terkait dengan latar belakang dan KPI yang harus dicapai untuk setiap periode (saat ini mengacu pada KPI Tahun 2015), maka Lembaga Pengkajian Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP4) ITB telah dan sedang melakukan kajian terhadap program internasional ITB. Sampat saat laporan ini disusun pembahasan tentang program internasional masih berlangsung. Pembahasan dilakukan dengan sasaran sebagai berikut:

• Pengertian dan cakupan Program Internasional • Tujuan • Skema program• Seleksi dan penerimaan (admission)• Peserta program• Tution fee• Promosi • Pelayanan bagi mahasiswa asing • Visa studi, akomodasi • Beasiswa • Persiapan pembelajaran dalam Bahasa Inggris (dosen, asisten, staf administrasi, dokumen

akademik)

Ide, Kesempatan, dan Tantangan

Program internasional ITB dilaksanakan dengan mendasarkan pada dua pola sasaran, yaitu (1) memberikan atmosfir internasional kepada mahasiswa lokal/nasional dan mendatangkan pendapatan (revenue). Namun, pendapatan ini diproyeksikan untuk sasaran program jangka panjang. Jadi, pada saat ini yang menjadi sasaran utama adalah manfaat (benefit) dan bukan keuntungan finansial (profit). Dalam hal ini, para mahasiswa mendapat pengalaman internasional terkait keragaman budaya, bahasa, dan sebagainya.

Pada saat ini telah dipikirkan oleh ITB tentang sasaran (target) terkait program internasional, yaitu diantaranya: minimum satu program studi pada tiap fakultas/sekolah terakreditasi internasional dan joint research yang menghasilkan produk, yaitu diantaranya berupa publikasi internasional. Sasaran tersebut dapat dicapai melalui kegiatan kerjasama program pendidikan internasional. Di sisi lain, fakta menunjukkan bahwa walaupun saat ini terdapat sekitar 20 Program Double Degree yang tersebar di berbagai fakultas/sekolah, namun pelaksanaannya tidak rutin/tidak permanen.

28

Page 29: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Beberapa program yang dapat dibuat dan/atau ditingkatkan menjadi skala internasional dalam jangka pendek adalah:

• Student mobility (student exchange) program• Faculty member mobility program• Tropical camp program. Tropical camp program dapat disejajarkan dengan summer program.

Saat ini International Relations Office ITB sudah mempunyai brochure dan program promosi melalui website. Terdapat sekitar tujuh program termasuk diantaranya AOTULE (Asia-Oceania Top University League on Engineering). Biasanya program seperti ini dilaksanakan sekitar dua minggu, berkegiatan kombinasi antara kegiatan di kelas dan di lapangan, beban sekitar dua kredit, berupa intermediate program.

• Kelas internasional. Program kelas internasional dapat dilakukan dengan peserta kelas seluruhnya mahasiswa asing atau campuran antara mahasiswa asing dan mahasiswa lokal/nasional atau dilaksanakan secara fleksibel melalui program joint degree, yaitu 2+2, yang berarti 2 tahun di ITB, 2 tahun di universitas mitra, atau 3+1. Kelas internasional juga dapat dikembangkan secara bertahap dengan dimulai dari kelas yang diikuti oleh mahasiswa campuran antara nasional dan mahasiswa internasional. Program ini tidak diragukan lagi dapat memberikan suasana (atmosfir) internasional.

• Program paket (program package). Ada kesempatan dengan cara meniru program yang ada di negara lain, misalnya di Malaysia dan di Cina. Sebagai contoh di UTM (Malaysia). Mereka “berbelanja” mencari mahasiswa dengan menawarkan paket suatu program studi dengan ketentuan yang dapat memberikan manfaat seperti dipaparkan di atas

• Dan lain-lain.

Dalam pelaksanakan program internasional di ITB, tantangan dan konsekuensi harus dihadapi. Ini harus menjadi bahan kajian dan perhatian ITB agar program internasional tersebut dapat dilaksanakan dengan efisien dan tepat sasaran. Beberapa hal di antaranya adalah:

• Tuition fee internasional. SK Rektor tentang tuition fee perlu direvisi. Saat ini yang terjadi adalah adanya tuition waiver apabila ada MOU. Bagaimana sehaiknya untuk waktu yang akan datang. Berapa besaran tuition fee tersebut untuk mahasiswa international dengan mengacu kepada kedua sasaran utama program internasional seperti di atas.

• Program Internasional untuk Program Studi yang sudah terakreditasi internasional. Saat ini terdapat 4 program studi yang terakreditasi internasional. Program studi yang sudah terakreditasii ABET ini selayaknya mampu untu menyelenggarakan program internasional. Program studi lain sebaiknya mengikuti untuk segera dapat terakreditasi internasional.

• Hard infrastructure. Direktorat Sarana dan Prasarana yang harus mampu menyiapkan dan mengadakan infrastruktur yang diperlukan.

• Soft infrastructure. International Relations Office yang harus mampu menyiapkan, mengadakan, dan menyelenggarakan infrastruktur yang dibutuhkan. Demikian pula Direktorat Pendidikan. Ditdik harus mampu menyiapkan, mengadakan, dan menyelenggarakan infrastruktur yang dibutuhkan yang berbasis output.

• Visa. Dimulai pada tahun 1997 yang diselenggarakan pada tingkat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Kemudian Presiden RI mengadakan kesepakatan dengan PM Malaysia yang dilaksanakan pada tingkat Kementrian, namun tidak berjalan. Yang ada saat ini adalah

29

Page 30: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

menggunakan VITAS (minimum 1 tahun, maksimum 2 tahun, dan seterusnya dilakukan perpanjangan), VKSB (maksimum 2 bulan dan selanjutnya dengan perpanjangan menggunakan pola 2, 5, 5 bulan), VOA, dan Visa Turis. Sudah pernah disampaikan kepada Pemerintah melalui Dubes RI di Tripoli pada saat Kunjungan Delegasi ITB ke Libya awal tahun 2010.

• Sistem Seleksi/Admission. Pada saat ini ITB menerima mahasiswa melalui SNMPTN baik Undangan maupun Tertulis dengan komposisi (Tahun 2012) Undangan 60% dan Tertulis 40%. Ke depan perlu dipikirkan Sistem Seleksi yang mengakomodasi mahasiswa dari luar negeri/asing. Komposisi yang mungkin dilakukan misalnya melalui SNMPTN Undangan minimal 50%, SNMPTN Tertulis atau melalui Ujian Bersama PTN minimal 30% (SKALU-like, tidak bersifat nasional, volunteer, hanya ujian bersama), dan Mandiri maksimum 20%. Program Internasional melalui Sistem Seleksi Mandiri atau Tertulis dapat dilakukan dengan pola baru atau bisa juga melalui Undangan yang juga dengan pola baru. Yang dilakukan saat ini adalah sistem emergency entrance (S1) untuk WNI yang berada di luar negeri dan Seleksi Khusus (S1) untuk WNA.

• Kompetensi bahasa. Ini menjadi salah satu “obstacle” dalam penyelenggaraan program internasional, khususnya bidang pendidikan. Selama ini untuk mahasiswa asing menggunakan Bahasa Inggris (selain KKNB) dan menggunakan Bahasa Indonesia (KKNB).

• Komposisi peserta program internasional. Berapa sebaiknya jumlah peserta program internasional? Selayaknya “jatah” national tidak terganggu dengan adanya program internasional. Jumlah mahasiswa asing harus “on top of it”. Keberadaan mahasiswa asing juga harus memperhatikan program TPB. Jika mahasiswa asing diterima melalui melalui transfers atau dengan program 2+2, mungkin lebih sederhana untuk dilaksanakan.

• Kelas Berbahasa Inggris. Saat ini tidak ada pedoman pelaksanaan kelas berbahasa inggris. Kelas berbahasa Inggris dipandang memerlukan usaha ekstra dari para dosen pengajar. Dalam kaitan ini mungkin pelaksanaannya memerlukan insentif. Di sisi lain, kebijakan top-down tetap diperlukan. Namun fakta mengatakan bahwa para dosen reluctant untuk mengajar kelas dengan Bahasa Inggris. Untuk mengatasinya, saat ini ada beberapa model yang diselenggarakan oleh beberapa fakultas/sekolah. Di FTMD, misalnya, terdapat dua kelas dengan menggunakan bahasa yang berbeda. Enforcement Program penggunaan Bahasa Inggris dilaksanakan di SBM.

Pengalaman dan Pandangan Fakultas/Sekolah/Program Studi:

Sekolah Farmasi:

• Menyelenggarakan kelas khusus untuk mahasiswa asing • Kualitas dan kuantitas intake terkait beberapa hal berikut:

– Seleksi – Agen – Jumlah intake yang berkurang dari waktu ke waktu. Ada masalah?– Waktu seleksi lebih terlambat daripada universitas lain– Penyediaan beasiswa dipandang perlu – Tuition fee: USD 2200 per semester, entrance fee: USD 3500 – Terselenggara karena kebetulan ada program Pemerintah Malaysia untuk bidang farmasi dan

kedokteran.

30

Page 31: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Fakultas Teknologi Industri:

• Program studi yang terakreditasi ABET atau lainnya – Best practice dipertahankan – Cakupan direncanakan lebih besar

• Kelas internasional dengan mahasiswa nasional/WNI pada tahap awal • Joint degree: 3+1 atau 2+2• Kemudian kelas internasional dengan mahasiswa asing • Selanjutnya akan menggandeng partner, selama program berlangsung

– Dua program studi yang potensial: TK dan TF– Besaran tuition fee masih menjadi masalah– Seleksi kemungkinan menggunakan jalur mandiri

Sekolah Bisnis dan Manajemen:

• Merencanakan kelas internasional, pada tahap awal mahasiswa nasional/WNI• Selanjutnya akan berpartner dengan universitas di luar negeri. Yang potensial dengan

– Aalto University, Finland – Pzhoriem University, Germany– Tokyo University of Science. Sudah berjalan melalui program Double Degree

• Akreditor internasional: ABEST (MM), AACSB (S1)

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara:

• Pekerjaan tidak sampai tuntas/detail, kerma seharusnya dapat dipromosikan secara administratif – infrastruktur ITB harus dibenahi dulu, baik soft maupun hard.

• Administrasi keuangan perlu dibenahi dan pedoman perlu ditetapkan terkait penyelenggaraan program internasional.

• Pelaksana, yg telah berupaya keras, sebaiknya didukung dengan insentive tertentu (misalnya kesempatan/fasilitas).

• ITB harus berupaya mencari dukungan finansial ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi terkait pelaksanaan program internasional.

Pengalaman Internasional Relations Office (IRO)

• IRO selama ini bertindak sebagai order taker, F/S bertindak sebagai “dapur”. Pesanan yang diterima IRO disampaikan ke F/S apakah dapat dipenuhi atau tidak. Sayangnya, menurut pengalaman IRO selama ini, di F/S tidak ada bentuk paket program yg jelas. Ini berbeda dengan Malaysia atau Singapore; setiap ada permintaan, tersedia program yang dapat ditawarkan.

• Tidak ada informasi mata kuliah yang diselenggarakan dalam Bahasa Inggris. Tidak tersedia informasi bagaimana programnya. IRO mengaharapkan sebaiknya ada informasi dan material dalam Bahasa Inggris walau delivery dalam Bahasa Indonesia. Sebagai pembanding, dalam

31

Page 32: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Asean Credit Transfer System (ACTS) terdapat 20.000-an mata kuliah yang dapat diambil oleh mahasiswa asing.

• Terdapat sekitar 90% dari jumlah internasional collaboration antara ITB dengan universitas mitra di luar negeri yang berjalan. Di lain pihak, kerjasama domestik persentasenya tidak setinggi itu. Namun kemungkinan banyak yang tidak diketahui oleh IRO karena tidak selalu dilaporkan oleh F/S.

• Penganggaran program internasional sebaiknya berbasis ke unit yang berkegiatan. Individu/Kelompok Keahlian ke Fakultas/Sekolah, IRO ke Rektor.

• Program Hibah Penguatan Kerjasama Universitas Internasional (Hibah PPKUI) sebaiknya dimanfaatkan.

• Scheme for Academic Mobility and Exchange (SAME) sebaiknya dimanfaatkan. Ini berupa kegiatan yang terkait dengan mobility, post-doctoral-like, sabbatical-like, dan juga dapat digunakan untuk mengundang scholars dari luar negeri.

• Pola di Jepang untuk program pendidikan juga dapat ditiru. Misalnya: individu/unit membuat program, bersifat volunteer, dan dilakukan dalam Bahasa Inggris. Program ini lalu ditampung oleh ITB untuk “dijual”.

• Keanggotaan ITB dalam Global Engineering Education Exchange (GE3, USA) dan juga GE4 (Europe) dapat dimanfaatkan.

• Supaya dibedakan antara Program Internasionalisasi ITB (SK Rektor 300/2008) dengan Program Internasional. Program Internasional adalah bagian dari Program Internasionalisasi ITB.

• Harus ada program yang promoting program internasional. Jadi jelas, professornya ini, course list-nya ini, dan sebagainya. Yang potensial untuk melaksanakan ini adalah SF dan FTMD.

• Hal-hal lain yang mendukung program-program semacam itu, IRO sudah siapkan. Lihat website (www.international.itb.ac.id/). Persyaratan dan bagaimanan mendapatkan visa, misalnya, sudah tersedia. IRO juga mengajar Bahasa Indonesia utk mahasiswa asing pada waktu luang. Dalam kaitan ini IRO dibagi dua yaitu ISS dan IRO. ISS terkait dengan layanan kepada mahasiswa asing.

• Beasiswa Pemerintah RI sebaiknya dimanfaatkan juga walau masih ada masalah dengan standar beasiswa Dikti terhadap tuition fee internasional. Dalam hal ini, ITB menambah beasiswa untuk mahasiswa asing.

32

Page 33: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

LAMPIRAN 6KAJIAN PROGRAM S1-S2 TERPADU (DRAFT SK)

33

Page 34: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

KEPUTUSAN

REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

NOMOR XXX/SK/I1.A/PP/2012

TENTANG

PENYELENGGARAAN JALUR CEPAT SARJANA-MAGISTER

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG,

Menimbang : a. bahwa bersamaan dengan penerapan kurikulum baru tahun 2013 mahasiswa program sarjana yang diterima di ITB secara default eligible sebagai peserta Jalur Cepat Sarjana-Magister;

b. bahwa Jalur Cepat Sarjana-Magister merupakan pelaksanaan secara berkesinambungan program sarjana dan program magister yang linier untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa berkemampuan tinggi mengembangkan dirinya secara optimal dan dalam waktu yang relatif cepat;

c. bahwa Program Jalur Cepat Sarjana-Magister di ITB telah dijalankan sejak semester I-2006/2007 berdasarkan Keputusan Rektor ITB Nomor 129/SK/K01/PP/2006;

d. bahwa berdasarkan evaluasi yang dilakukan pedoman penyelenggaraan program jalur cepat sarjana-magister tersebut pada butir c. di atas perlu disempurnakan sehingga perlu diterbitkan keputusan ini.

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

34

Page 35: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

4. Peraturan Presiden RI Nomor 44 Tahun 2012 tentang Penetapan ITB sebagai Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah;

5. Keputusan Senat Akademik ITB Nomor 11/SK/SA/211 tentang Pedoman Kurikulum 2013-2018 Institut Teknologi Bandung;

6. Keputusan Senat Akademik ITB Nomor 10/SK/SA/212 tentang Harkat Pendidikan di Institut Teknologi Bandung;

7. Anggaran Rumah Tangga ITB;8. Keputusan Rektor ITB Nomor 222/SK/K01/OT/2005 tentang

Pengelolaan Satuan Akademik di lingkungan Institut Teknologi Bandung;

9. Keputusan Rektor ITB Nomor 046/SK/K01/OT/2010 tentang Struktur Organ Pengelola ITB;

10. Kepurusan Rektor ITB Nomor 129/SK/K01/PP/2006 tentang penyelenggaraan Program Jalur Cepat pada Pendidikan Program Magister Institut Teknologi Bandung

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Ketentuan penyelenggaraan Program Jalur Cepat Sarjana-Magister di Institut Teknologi Bandung, secara rinci diatur dalam lampiran keputusan ini.

KEDUA : Dengan berlakunya keputusan ini, maka Kepurusan Rektor ITB Nomor 129/SK/K01/PP/2006 tentang penyelenggaraan Program Jalur Cepat pada Pendidikan Program Magister Institut Teknologi Bandung dinyatakan tidak berlaku.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

35

Page 36: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Ditetapkan di Bandungpada tanggal Desember 2012

REKTOR,

Prof. Akhmaloka, Ph.D.

NIP 196102011987031001

Tembusan disampaikan kepada Yth:1. Ketua Senat Akademik;2. Ketua Advisory Board;3. Ketua Majelis Guru Besar;4. Ketua Dewan Audit;5. Para Wakil Rektor; 6. Para Dekan Fakultas/Sekolah;7. Ketua Satuan Penjaminan Mutu;8. Ketua Satuan Pengawas Internal;9. Para Ketua Program Studi.

36

Page 37: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Lampiran Surat Keputusan Rektor Nomor NOMOR xxx/SK/I1.A/PP/2012

Tanggal Desember 2012

Pedoman Penyusunan dan Pelaksanaan

Jalur Cepat Sarjana-Magister

di

Institut Teknologi Bandung

1. Landasan:Surat Keputusan Senat Akademik ITB No 10/2012 tentang Harkat Pendidikan di Institut

Teknologi Bandung dan Surat Keputusan Senat Akademik ITB No 11/2012 tentang Pedoman

Kurikulum 2013-2018 Institut Teknologi Bandung yang antara lain mengatakan bahwa

pendidikan sarjana dan magister dapat dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan

mengikuti skema fast-track tanpa mengubah syarat syarat yang harus dipenuhi oleh masing-

masing kurikulum program pendidikan tersebut.

2. Jalur Cepat Sarjana-MagisterProgram Jalur Cepat Sarjana-Magister merupakan pelaksanaan secara berkesinampungan

program sarjana dan program magister yang linier untuk memberikan kesempatan kepada

mahasiswa berkemampuan tinggi mengembangkan dirinya secara optimal dan dalam waktu

yang relatif lebih cepat. Bersamaan dengan penerapan kurikulum baru tahun 2013 mahasiswa

program sarjana yang diterima di ITB secara default eligible sebagai peserta Program Jalur

Cepat Sarjana-Magister . Walaupun demikian pantauan berkelanjutan harus terus dilakukan

dan pada akhirnya mahasiswa dengan kemampuan akademik dan kemampuan bekerja mandiri

yang tinggi yang diharapkan akan terus melanjutkan studi hingga program magister.

Mahasiswa program sarjana dinyatakan secara efektif menjalankan Program Jalur Cepat

37

Page 38: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Sarjana-Magister mulai semester 5 atau 6 jika yang bersangkutan telah mengisi formulir minat

mengikuti program tersebut dan pengajuannya disetujui oleh ITB yang diwakili oleh Dekan

Fakultas/Sekolah yang bersangkutan.

3. Ketentuan Umum dan Persyaratan:a. Program Jalur Cepat Sarjana-Magister dilaksanakan dalam waktu 10 atau 11 semester (5

atau 5,5 tahun) .

b. Mahasiswa program sarjana dinyatakan sebagai peserta (efektif) Program Jalur Cepat

Sarjana-Magister jika yang bersangkutan mengisi formulir minat mengikuti program tersebut

dan pengajuannya disetujui oleh ITB yang diwakili oleh Dekan Fakultas/Sekolah yang

bersangkutan.

c. Pengisian formulir minat mengikuti Program Jalur Cepat Sarjana-Magister dapat dilakukan

pada akhir semester 5 atau akhir semester 6 waktu studi yang bersangkutan. Syarat

mengikuti Program Jalur Cepat Sarjana-Magister pada saat mengisi formulir minat adalah

sebagai berikut:

Bagi mahasiswa yang mendaftar di akhir semester 5: telah menyelesaikan minimum 90sks

mata kuliah program sarjana dengan nilai minimum C dan NR (nilai rata-rata) 3.

Bagi mahasiswa yang mendaftar di akhir semester 6: telah menyelesaikan minimum 108

sks mata kuliah program sarjana dengan nilai minimum C dan NR (nilai rata-rata) 3.

d. Setelah dinyatakan sebagai peserta Program Jalur Cepat Sarjana-Magister, mahasiswa

diijinkan mengambil mata kuliah magister yang hasilnya akan langsung diperhitungkan

untuk memenuhi persyaratan program magisternya.

e. Selama masih mengambil mata kuliah program sarjana dan yang bersangkutan belum

dinyatakan telah menyelesaikan semua persyaratan program sarjana, status peserta

Program Jalur Cepat Sarjana-Magister adalah sebagai mahasiswa program sarjana.

f. Bagi peserta Program Jalur Cepat Sarjana-Magister yang telah dinyatakan telah

menyelesaikan program sarjana dan diberi ijasah program sarjana, langsung dialihkan

statusnya menjadi mahasiswa program magister.

38

Page 39: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

g. Pelaksanaan program magister bagi peserta Program Jalur Cepat Sarjana-Magister adalah

2 semester (1 tahun) sejak yang bersangkutan dinyatakan bersatus mahasiswa magister.

Pelaksanaan program tersebut dapat diperpanjang sampai dengan 5 semester (2,5 tahun)

sejak yang bersangkutan dinyatakan berstatus mahasiswa magister dengan syarat

memenuhi persyaratan akademik yang berlaku.

h. Peserta Jalur Cepat Sarjana-Magister yang diakhir semester 9 belum dapat dinyatakan

telah menyelesaikan dan lulus program sarjana, status yang bersangkutan sebagai peserta

Program Jalur Cepat Sarjana-Magister diberhentikan. Mahasiswa yang dinyatakan

demikian, tetap diberi kesempatan untuk menyelesaikan program sarjananya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Jika setelah menyelesaikan program sarjana yang bersangkutan

tetap berminat mengikuti program magister, yang bersangkutan dipersilahkan mengikuti

proses penerimaan mahasiswa baru program magister yang berlaku.

4. Prosedur:a. Setiap Fakultas/Sekolah, dengan persetujuan Senat Fakultas/Sekolah masing-masing,

memutuskan Program Jalur Cepat Sarjana-Magister yang dilaksanakannya. Hasil

keputusan tersebut disampaikan kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan

Kemahasiswaan, dengan tembusan Direktur Pendidikan dan Sekolah Pascasarjana,

untuk diketahui dan dikoordinasikan pelaksanaannya.

b. Pengenalan Program Jalur Cepat Sarjana-Magister oleh semua pihak perlu terus

dilakukan kepada mahasiswa program sarjana sejak yang bersangkutan diterima

sebagai mahasiswa baru.

c. Pada akhir semester 5 dan/atau 6, mahasiswa program sarjana yang merupakan bagian

dari Program Jalur Cepat Sarjana-Magister dengan jumlah SKS matakuliah yang telah

diselesaikan dan NR memenuhi persyaratan pada butir 3.c. di atas diundang oleh Ketua

Program Studi masing-masing untuk mengikuti Program Jalur Cepat Sarjana-Magister

dengan mengisi formulir keberminatan.

d. Ketua Program Studi menyampaikan kepada Dekan daftar mahasiswa yang memenuhi

persyaratan dan menyatakan berminat mengikuti Program Jalur Cepat Sarjana-

Magister.

39

Lenovo, 31/01/13,
“peminatan” (?)
Page 40: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

e. Dekan, berdasarkan rekomendasi dari tim yang melakukan verifikasi dan evaluasi

peminat Program Jalur Cepat Sarjana-Magister, memutuskan daftar mahasiswa sarjana

peserta Program Jalur Cepat Sarjana-Magister.

f. Dekan melaporkan daftar peserta Program Jalur Cepat Sarjana-Magister kepada WRAM

dengan tembusan Direktur Pendidikan dan Sekolah Pascasarjana untuk pelaksanaan

koordinasi lebih lanjut.

g. Kasubdit Akademik melakukan dokumentasi dan pengaturan situs akademik akan status

baru peserta Program Jalur Cepat Sarjana-Magister.

h. Pada waktu peserta Program Jalur Cepat Sarjana-Magister telah menyelesaikan

Program sarjananya, Dekan mengajukan permohonan kepada WRAM, dengan

tembusan kepada Direktur Pendidikan dan Sekolah Pascasarjana, agar yang

bersangkutan dialihkan stutusnya sebagai mahasiswa magister. Permohonan ini juga

dilengkapi dengan daftar mata kuliah program magister yang telah diselesaikan oleh

mahasiswa.

i. Pengalihan status kemahasiswaan peserta Program Jalur Cepat Sarjana-Magister dari

sebagai mahasiswa sarjana menjadi sebagai mahasiswa magister dilakukan melalui

Surat Keputusan Rektor.

j. Pada akhir semester 9 Dekan melakukan evaluasi mahasiswa peserta Program Jalur

Cepat Sarjana-Magister yang belum menyelesaikan program sarjana dan memutuskan

daftar mahasiswa yang diberhentikan sebagai peserta Program Jalur Cepat Sarjana-

Magister.

k. Dekan melaporkan daftar mahasiswa yang diberhentikan sebagai peserta Program Jalur

Cepat Sarjana-Magister kepada WRAM, dengan tembusan Direktur Pendidikan dan

Sekolah Pascasarjana untuk pelaksanaan koordinasi lebih lanjut.

5. Biaya PendidikanKetentuan biaya pendidikan bagi mahasiswa peserta Program Jalur Cepat Sarjana-Magister

ditetapkan sesuai dengan status kemahasiswaannya. Pada saat yang bersangkutan

berstatus sebagai mahasiswa program sarjana, ketentuan biaya pendidikan bagi yang

bersangkutan sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi mahasiswa program sarjana

tahun yang bersangkutan ditetapkan sebagai mahasiswa ITB. Pada saat yang bersangkutan

berstatus sebagai mahasiswa program magister, ketentuan biaya pendidikan bagi yang

40

Lenovo, 31/01/13,
“pada”, “terhadap” (?)
Page 41: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

bersangkutan sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi mahasiswa program magister

tahun yang bersangkutan dinyatakan sebagai mahasiswa magister.

6. Lain-lainBagi mahasiswa program sarjana angkatan 2009 yang berminat untuk mengikuti Program

Jalur Cepat Sarjana-Magister, pemasukan formulir minat mengikuti Program Jalur Cepat

Sarjana-magister dapat dilaksanakan sampai menjalang proses wisuda sarjananya.

Adapun persyaratan dan ketentuan lainnya bagi mahasiswa angkatan 2009 untuk mengikuti

Program Jalur Cepat Sarjana-Magister adalah seperti yang disebut dalam pedoman ini.

REKTOR,

Prof. Akhmaloka, Ph.D.

NIP 196102011987031001

41

Page 42: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

LAMPIRAN 7KAJIAN SELEKSI MASUK S1, S2 DAN S3

42

Page 43: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

LAPORAN KEGIATAN

Kajian Sistem dan Mekanisme Seleksi Masuk dan Penerimaan Mahasiswa Baru Tingkat Sarjana ITB

Perundang-undangan yang berlaku tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengharuskan ITB untuk menerima mahasiswa dengan 2 (dua) cara seleksi, yaitu melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) secara (1) Tertulis dan (2) melalui SNMPTN dengan Undangan kepada para siswa Sekolah Menengah Atas berdasarkan prestasi mereka di sekolah yang dinyatakan dalam buku rapor. Sedangkan cara penerimaan mahasiswa di program studi saat ini terbagi menjadi dua, yaitu (1) diterima di fakultas/sekolah untuk kemudian memilih program studi setelah selesai Tahun Pertama Bersama (TPB), dan (2) diterima langsung di program studi yang diminati para mahasiswa sebelum TPB – yaitu pada saat diterima sebagai mahasiswa. Kelebihan dan kekurangan sistem seleksi dan penerimaan mahasiswa tersebut perlu terus dikaji sehubungan dengan keterkaitan mutu dan keberhasilan pelaksanaan pendidikan terhadap para mahasiswa yang dinyatakan dalam sasaran kualitas dengan mutu siswa yang masuk/diterima sebagai mahasiswa. Sedangkan mutu siswa yang masuk sudah barang tentu tergantung kepada sistem seleksi yang dilakukan. Selain itu, program studi tertentu seperti program studi di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) memerlukan sistem dan mekanisme seleksi masuk yang tertentu pula disamping pembukaan beberapa program studi baru di Jatinangor pun memerlukan pertimbangan tersendiri atas cara penerimaan mahasiswa ini.

Kajian ini dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan diantaranya:(1) melaksanakan diskusi internal, (2) menyebarkan kuesioner dan menyelenggarakan focused groud discussion (FGD) dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seleksi dan penerimaan mahasiswa baru diantaranya WRAM dan Staf Ahli WRAM, Direktur Pendidikan, Kasubdit Penjaringan Mahasiswa, Kepala LTPB, Kordinator Perkuliahan TPB, dan para Wakil Dekan Akademik, serta (3) telaah terhadap mutu hasil pendidikan semester pertama Mahasiswa Angkatan 2011 yang merupakan angkatan pertama yang menggunakan sistem seleksi tersebut di atas. Pokok-pokok bahasan dalam kajian ini diantaranya adalah: (1) penentuan proporsi jumlah mahasiswa yang diterima melalui SNMPTN Jalur Tertulis dan Undangan, (2) keperluan sistem seleksi mandiri, dan (3) penentuan cara penerimaan di fakultas atau di program studi secara langsung.

Hasil-hasil yang dicapai diantaranya:

(1) proporsi jumlah mahasiswa yang diterima melalui SNMPTN Jalur Undangan sekurang-kurangnya 50% tapi tidak lebih dari 60% dibandingkan dengan SNMPTN Jalur Tertulis

(2) Seleksi Mandiri direkomendasikan untuk dilaksanakan bagi FSRD. Bilamana FSRD tetap menerima mahasiswa melalui jalur SNMPTN dengan proporsi tertentu, diperlukan upaya-upaya khusus untuk menjaring calon mahasiswa yang sesuai dengan kriteria FSRD, dan

(3) cara penerimaan mahasiswa tetap dilaksanakan melalui fakultas/sekolah kecuali untuk program studi baru di Jatinangor. Kajian lebih lanjut mengenai cara penerimaan mahasiswa

43

Page 44: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

akan dilakukan sejalan dengan penyusunan Kurikulum Baru 2013 dengan catatan diperlukan data pendukung yang lebih lengkap dan akurat berkaitan dengan masalah penerimaan ini.

Catatan Pembahasan 28 Januari 2013

Jalur Undangan

Diprediksi IP-nyao IP nyata = 1.02 x IP prediksi

FSRD : 20% dari jalur undanganàkurang baik dibandingkan jalur tertuliso Pd 2012 sistem seleksi FSRD diperbaiki melalui workshopo Jalur tertulis lebih baik dari jalur undangan

Pada F/S favorit jalur undangan punya IP lebih baik dari jalur tertulis, sedang pada F/S lainnya sebaliknya

Perlu data dari counceling, baik dari jalur undangan maupun tertulis Ada sindrom “juara”, tidak dapat menerima kenyataan, punya IQ tinggi tetapi NR jelek

dan sebaliknya Ada psikotest setelah diterima di ITB (EQ)

o Ada pengelompokan : hijau, kuning, meraho Kelompok merah :ada korelasi antara IQ dg NR

Belum mencakup psikotest sbg bagian dari seleksi Pada 2013

o SNPTN (jalurundangan) dg biaya dari Pemerintah Tidak ada batasan akreditasi sekolah, terbuka untuk semua sekolah Data base nilai sekolah dan siswa dari Kelas 10 sd 12 Kuota perguruan tinggi minimal 50% dari SNPTN

o Jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (tertulis) + Jalur Mandirio ITB : 60% SNMPTN + 40% SBMPTN (tidak ada jalur Mandiri)

FSRD :ada portofolio dalam bentuk karya setiap semester yg diupload dan diverifikasi oleh sekolah, selain raport

Kurikuler atau Ko-kurikuler

o Tidak ada uangmuka UKT SBM tetap dg mekanisme lama

o SPS Masih bervariasi antar F/S RasioS1 : S2 hampir mendekati 50-50

Pada 2014o Nilai UN, Maret diharapkan sudahadao Nilai UN masih diperdebatkan, terutama integritas data UNo Korelasi UN dg prestasio Dari kajian : ITB merasa belum cukup mempercayai UN, hanya utk menentukan

lulus atau tidako Pertimbangan

Ada pasal ttg hasil pendidikan sebelumnya yg menjadi dasar bagi pendidikan selanjutnya

Efisiensi

44

Page 45: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Program S2o FTSL : Program Kerma sdh ada saringan di institusi mitrao FTI :Teknik dan Manajemen Industri

TPA + ujian tertuliso SPS perlu memiliki kebijakan ttg seleksi masuk utk Kerma

ITB perlu ikut dalam seleksi seperti di FMIPA Materi prodi + TPA Beberapa F/S tdk melakukan ujian tertulis, hanya desk evaluation +

interview Isu ttg linear extension

FSRD boleh tidak linier (mis dari FTMD melanjutkan ke FSRD) Perlu ada kebijakan dari SPS

o Bridging, matrikulasio Apakah setelah diterima atau sebelumnya

Bisa diminta utkmengambil credit earning (FMIPA) Di Prodi MTI diberlakukan matrikulasi dalam 2 bulan Kelemahan seleksi S2, persayaratan hanya

o Lulus S1o ELPTo TPA

Ujian tertulis prodi hanya diberlakukan di bbrp prodi S2 di FSRD mensyaratkan portofolio Ada prodi yg rigid dlm hal nonlinear extension, ttp ada juga yg

cukup fleksibel Kebijakan sunset policy, kalau tidak ada mhsw S2 selama bbrp

semester dapat ditutup Bhs Inggris : ada persyaratan minimum

45

Page 46: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

LAMPIRAN 8PANDUAN EVALUASI KURIKULUM 2008-2013

46

Page 47: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Panduan Evaluasi Kurikulum 2008-2013

PendahuluanSudah merupakan tradisi ITB untuk melakukan peninjauan ulang dan perubahan kurikulum secara berkala setiap 5 tahun. Siklus tersebut didahului dengan proses evaluasi terhadap kurikulum yang sedang berlaku.

Mengingat Kurikulum 2008-2013 sudah berlaku selama tiga tahun, sudah waktunya mulai dilakukan proses evaluasi kurikulum tersebut, sebagai persiapan untuk menetapkan Kurikulum 2013. Untuk mengarahkan proses evaluasi tersebut diperlukan suatu panduan evaluasi sebagai pegangan bagi tim kurikulum di semua tingkatan, baik institut, fakultas/sekolah atau program studi.

Senat Akademik ITB telah memberikan panduan evaluasi melalui surat keputusan nomor 37/SK/K01-SA/2006. SK Senat tersebut merupakan pegangan utama dalam pelaksanaan evaluasi kurikulum. Butir-butir evaluasi yang diminta SK tersebut perlu dipenuhi (lihat Bagian V pada Naskah Akademik SK tersebut). Panduan ini melengkapi panduan Senat tersebut.

Dalam melakukan evaluasi kurikulum, tidak dapat dihindari terjadinya evaluasi terhadap program studi. Hal ini disebabkan eratnya kaitan antara kurikulum dan program studi. Kurikulum adalah alat utama program studi dalam mencapai tujuannya.

Evaluasi ini terutama melakukan penilaian terhadap keterlaksanaan Kurikulum 2008 serta keefektifannya dalam mencapai tujuan program studi. Faktor efisiensi dalam penyelenggaraan kurikulum juga perlu memperoleh perhatian. Akhirnya, untuk keperluan persiapan Kurikulum 2013, evaluasi perlu meninjau relevansi tujuan program studi dengan kebutuhan masyarakat.

Hasil penilaian di atas merupakan masukan untuk penyusunan Kurikulum 2013. Bila ada hal yang dipandang kurang, evaluasi perlu mempertimbangkan tindakan yang patut diambil untuk perbaikan.

Dengan demikian, tujuan evaluasi ini adalah perbaikan berkelanjutan program pendidikan di ITB (yang mencakup arah dan tujuan, serta pelaksanaan proses), dan secara khusus untuk memperoleh masukan guna penyusunan Kurikulum 2013.

LingkupKurikulum yang dievaluasi adalah Kurikulum 2008-2013, yang mencakup program S1, S2 (baik yang berorientasi keilmuan maupun terapan) dan S3. Ada tiga aspek utama pada kurikulum yang perlu dievaluasi: A. rancangan, B. operasionalisasi, dan C. lulusan.

A. Rancangan1. Tujuan program studi: apakah dicantumkan secara eksplisit dalam dokumen kurikulum;

jika ada, apakah tujuan tersebut tercapai dengan kurikulum yang berlaku; apakah tujuan tersebut relevan dan sesuai dengan kebutuhan sampai 5-10 tahun ke depan.

2. Kompetensi atau outcomes lulusan: apakah dicantumkan secara eksplisit dalam dokumen kurikulum; apakah relevan dan menunjang pencapaian tujuan program studi, apakah kompetensi tersebut memperoleh pengakuan dari masyarakat.

3. Isi kurikulum: apakah relevan dan menunjang pencapaian kompetensi lulusan.

B. Operasionalisasi1. Penyelenggaraan perkuliahan: apakah sesuai dengan yang direncanakan (mencakup

47

Page 48: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

antara lain silabus, jumlah dan jenis pertemuan, penggunaan sumber belajar); masalah apa saja yang dihadapi, suasana pembelajaran.

2. Tujuan belajar: apakah peserta kuliah mencapai tujuan belajar yang diharapkan (dilakukan dengan pengukuran langsung dan tidak langsung).

3. Sumber, fasilitas dan pendukung belajar lainnya; pertanyaan umum adalah apakah tersedia secara memadai; apakah cukup mutakhir. Komponen-komponen pokok mencakup:

(a) Dosen dan asisten: ketrampilan dalam menyelenggarakan pembelajaran.

(b) Laboratorium dan studio.

(c) Perpustakaan.

(d) Infrastruktur pendidikan dan pengajaran lainnya.

4. Bottleneck: berapa lama rata-rata masa studi lulusan; apakah ada komponen kurikulum yang memperlambat kelancaran studi mahasiswa.

5. Penanganan masalah (khususnya akademis) mahasiswa: apakah mahasiswa siap untuk mengikuti kegiatan akademik di program studi; apakah ada mekanisme dan prosedur untuk membantu penyelesaian masalah.

C. LulusanSekali pun belum ada lulusan S1 yang mengikuti sepenuhnya Kurikulum 2008-2013, mahasiswa angkatan 2007 sudah mengikuti Kurikulum ini di program studinya. Dengan demikian, mereka dapat dianggap sebagai “produk” Kurikulum 2008-2013.

1. Kompetensi atau outcomes lulusan: apakah lulusan yang dihasilkan mencapai kompetensi yang diharapkan, termasuk dalam hal ini soft-skills dan kemampuan berbahasa Inggeris lulusan, bagaimana pengakuan “pemakai” terhadap lulusan.

2. Keterserapan: seberapa mudah/cepat lulusan masuk ke dalam dunia kerja; apakah lulusan sesuai dengan harapan pemangku kepentingan; apakah profesi/pekerjaan yang diambil sesuai dengan bidang program studi.

3. Studi lanjut: seberapa mudah/cepat lulusan (yang berminat) masuk studi lanjut.

4. Efisiensi: berapa banyak lulusan yang dihasilkan; berapa lama masa studi lulusan; bagaimana kualitas lulusan (IPK rata-rata, persentase lulusan cum laude).

PendekatanEvaluasi dapat menggunakan pendekatan kualitatif dan/atau kuantitatif. Tim evaluasi memiliki kebebasan untuk mengembangkan instrumen evaluasi sesuai dengan pendekatan dan keperluan masing-masing. Hasil evaluasi hendaknya dalam bentuk yang jelas, terukur dan berdimensi waktu.

Pihak-pihak pemangku kepentinganKurikulum menyangkut beragam pemangku kepentingan (stakeholders, constituents). Evaluasi dan pengembangan kurikulum merupakan kesempatan yang baik untuk melibatkan semua pihak tersebut, baik yang berada di dalam kampus (khususnya tenaga akademik dan mahasiswa) maupun yang berada di luar kampus (khususnya alumni dan employer). Tim kurikulum memiliki kebebasan untuk menentukan bentuk mekanisme pelibatan pihak-pihak tersebut.

48

Page 49: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Evaluasi khususSekiranya belum tercakup dalam butir-butir di atas, perlu dilakukan evaluasi tentang hal-hal berikut:

1. Pengembangan soft-skills dan karakter: apakah ada komponen ini; jika ya, sebutkan, dan bagaimana keefektifannya.

2. Program major dan minor: seberapa besar minat mahasiswa mengambil minor; seberapa mudah mereka melakukannya.

3. Keterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan sudah diperlengkapi dengan praktikum; jika ya, apakah dukungan praktikum tersebut sesuai dengan yang diharapkan.

4. Integrasi program S1, S2, dan S3 (fast-track, doktor unggulan); bagaimana efektifitasnya.

5. Kesiapan mahasiswa (sesudah menyelesaikan TPB) untuk mengikuti kegiatan akademik di program studi.

Catatan1. Pengukuran tak langsung untuk butir-butir B.1, B.2, dan B.3 dapat segera dilakukan,

yaitu dengan Senior Exit Survey atau Survei Wisudawan. Sebagai contoh, survei tersebut dapat berisi:

a. Pendapat (nilai 1-5) responden, apakah mereka tahu (memahami) kurikulum dan silabus kuliah secara umum. Bila mereka menjawab cukup tahu hingga sangat tahu dilanjutkan dengan pendapat (nilai 1-5) mereka tentang matakuliah, apakah dijalankan sesuai dengan silabus, waktu dan materinya.b. Pendapat (nilai 1-5) responden, apakah mereka tahu luaran yang diharapkan program studi. Bila mereka menjawab tahu dilanjutkan dengan pendapat (nilai 1-5) meraka tentang pencapaian outcomes program studi (umum bukan per kuliah, setiap outcomes program studi minimal satu pendapat) yang mereka terima. c. Pendapat (nilai 1-5) mereka tentang tujuan praktikum, pencapaian dan pelaksanaannya.

2. Pengukuran langsung dapat dilakukan melalui UTS, UAS, tugas dan instrumen penilaian yang lain. Kinerja kumulatif mahasiswa tercermin dalam NR mahasiswa dan IPK lulusan.

3. Untuk butir B.4, survei berupa pertanyaan pilihan dengan pilihan boleh lebih dari satu dan boleh juga mengisi pendapat mereka tentang bottleneck. Rincian mekanisme evaluasinya diserahkan kepada program studi.

4. Evaluasi untuk program S2 dan S3 dapat disesuaikan dengan karakteristik dari Program Pasca, misalnya menyangkut pelaksanaan Program Fast-track, efektivitas matakuliah Filsafat Ilmu, Ujian Kualifikasi, Pelaksanaan Seminar Kemajuan, Sidang Tertutup, Sidang Terbuka, peran pembimbing dalam membangun keskolaran.

49

Page 50: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

LAMPIRAN 9PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM 2013-2018

50

Page 51: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Lampiran Keputusan Rektor Nomor : 284/SK/I1.A/PP/2012Tanggal : 7 Desember 2012

PEDOMAN DAN FORMAT PENYUSUNAN KURIKULUM 2013-2018 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

I. UmumPeninjauan dan penyempurnaan kurikulum secara menyeluruh dilakukan oleh ITB secara berkala setiap 5 tahun sebagai bagian dari proses perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Dengan cara pandang demikian, sesungguhnya peninjauan dan penyempurnaan kurikulum dapat dilakukan setiap saat. Akan tetapi, demi stabilitas dan kepastian hukum, kurikulum perlu memiliki masa berlaku secara formal setidaknya lima tahun. Selama masa itu, perubahan yang terjadi hanyalah dalam hal-hal yang bersifat fine-tuning, termasuk perbaikan yang diperlukan untuk kelancaran implementasi kurikulum.

Kurikulum adalah alat utama untuk mencapai tujuan pendidikan program studi. Oleh karena itu, kurikulum program studi harus mencantumkan secara eksplisit tujuan program studi. Penetapan tujuan program studi perlu memperhatikan tujuan pendidikan ITB dan tujuan pendidikan nasional.

Lulusan yang dibentuk melalui proses kurikuler akan berkiprah di masa yang akan datang, sehingga kurikulum haruslah berorientasi ke masa depan. Oleh karena itu, program studi perlu membuat prediksi tentang tantangan dan peluang dalam profesi dan bidang keilmuannya untuk masa setidaknya 10 sampai 15 tahun ke depan sehingga lulusannya mampu berkarir dan adaptif terhadap perubahan yang terjadi.

Kurikulum juga harus memperhatikan kecenderungan globalisasi. Lulusan perlu dipersiapkan untuk berkiprah tidak hanya di dalam negeri. Mereka harus mampu meraih peluang yang tersedia setidaknya pada tingkat Asia Tenggara. Sekali pun demikian, peluang dan tantangan yang (akan) dihadapi di Indonesia tetap merupakan prioritas pertama dalam pertimbangan penyusunan kurikulum.

Kurikulum ITB 2013-2018 dirancang sebagai kurikulum yang berdasarkan kepada student outcome. Keberhasilan kurikulum diukur berdasarkan pada keberhasilan mahasiswa dan lulusan dalam mencapai outcome yang telah dirancang.

II. Tujuan Pendidikan di ITB

Tujuan pendidikan ITB ini hendaknya menjadi acuan pokok dalam menurunkan tujuan pendidikan di tingkat Fakultas/Sekolah, di tingkat program studi, sampai dengan tujuan pembelajaran setiap matakuliah yang tercantum dalam kurikulum. Berlandaskan pada azas keterbukaan, maka kurikulum, tujuan dan sasaran pendidikan harus dipublikasikan untuk diketahui masyarakat umum secara luas.

Dalam Surat Keputusan Senat Akademik Nomor: 10/SK/I1-SA/OT/2012 tentang Harkat Pendidikan di ITB disebutkan bahwa tujuan pendidikan setiap strata pendidikan di ITB adalah

51

Page 52: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

agar para lulusannya mampu berkontribusi positif dalam mewujudkan cita-cita masyarakat, baik dalam masyarakat keilmuan dan masyarakat keprofesian, maupun dalam masyarakat umum, baik dalam masyarakat antara bangsa maupun masyarakat regional dan masyarakat bangsa sendiri.

Sebagai turunan dari tujuan tersebut, Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 11/SK/I1-SA/OT/2012 tentang Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB telah menetapkan bahwa setiap lulusan ITB diharapkan dapat:

1. Berperan aktif dan sukses di dalam profesi yang ditekuninya,2. Diterima mengikuti pendidikan lanjut dan menyelesaikannya dengan baik.3. Menunjukkan kepeloporan dan kepemimpinan dalam upaya-upaya perbaikan di

lingkungan komunitasnya.Ketiga butir tersebut diharapkan sudah dapat diperlihatkan lulusan ITB pada masa-masa awal kariernya setelah lulus dari ITB.

Dalam naskah akademik Surat Keputusan Senat Akademik ITB Nomor 09/SK/I1-SA/OT/2011 tentang Visi dan Misi ITB, disebutkan bahwa capaian pendidikan di ITB adalah menghasilkan lulusan yang mempunyai:

a. Ahlak yang baik, berkarakter luhur, mempunyai jiwa kepemimpinan, semangat entrepreneurial, kompeten dan mau membangun Negara dan menjaga keutuhan bangsa,

b. Kemampuan intelektualitas, penguasaan keilmuan dan keahlian tinggi, berwawasan global, peka terhadap kondisi lokal, dan mempunyai potensi untuk berkembang,

c. Daya kreatifitas tinggi dan inovatif,d. Kematangan emosional bercirikan kepercayaan diri yang tinggi, mandiri, mampu

berkerja sama, dapat berkomunikasi dan menyampaikan pendapatnya dengan baik, menghargai perbedaan pendapat, mempunyai empati dan kepekaan sosial, serta dapat dipercaya.

Selain itu, untuk menghadapi tantangan kehidupan abad ke 21 yang sarat dengan kompleksitas dan keragaman, Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 11/SK/I1-SA/OT/2012 tentang Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB menyebutkan bahwa lulusan pendidikan di ITB juga harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam hal:

a. Belajar sepanjang hayat, guna melengkapi diri dengan pengetahuan dan informasi yang paling mutakhir.

b. Berfikir sistem (systems thinking), yaitu kemampuan untuk memahami bagaimana suatu sistem bekerja secara utuh sehingga diperoleh perspektif atau gambaran menyeluruh tentang sistem, termasuk kemampuan untuk menilai, menganalisis, mengevaluasi, mengambil keputusan, serta menguraikan bagaimana elemen-elemen dalam suatu sistem saling berinteraksi.

c. Memecahkan masalah non-rutin (nonroutine problem solving), yaitu kemampuan untuk mendiagnosa dan mengembangkan strategi pemecahan masalah yang bersifat non-rutin, dengan mengembangkan kapasitas metakognisi berupa refleksi kreatif dan inovatif tentang ketepatan strategi pemecahan masalah yang dipilih.

52

Page 53: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

d. Bekerja dalam tim lintas disiplin dan tanggap terhadap isu-isu kontemporer.Dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan di atas, Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 11/SK/I1-SA/OT/2012 tentang Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB menetapkan empat paradigma sebagai pegangan dalam penyusunan kurikulum. Keempat paradigma tersebut adalah:

1. Pendidikan yang berbasiskan capaian (Outcomes based education - OBE),2. Pendidikan yang berpusat pada pembelajar (Learner centered education - LCE),3. Perbaikan berkelanjutan (Continuous improvement), dan4. Akreditasi dan kaji-banding internasional (International accreditation and benchmarking).

III. Jenjang dan Jenis Pendidikan di ITB

Penyusunan kurikulum di tingkat Program Studi di setiap Fakultas/Sekolah mengikuti pedoman berikut sesuai dengan Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 10/SK/I1-SA/OT/2012 tentang Harkat Pendidikan di ITB.

1. ITB menyelenggarakan pendidikan akademik dan pendidikan profesi, yang terdiri dari: Program pendidikan sarjana dengan kurikulum 8 (delapan) semester; Program pendidikan magister dengan kurikulum 4 (empat) semester; Program pendidikan doktor dengan kutikulum 6 (enam) semester; Program pendidikan profesi dengan kurikulum 2 (dua) semester.

2. Kurikulum pendidikan sarjana, magister dan doktor yang merupakan suatu kelanjutan linear, merupakan suatu kesinambungan dalam arti tidak bertindihan dan tidak ada kekosongan (gap). Pendidikan sarjana dan magister, atau pendidikan magister dan doktor, dapat dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan mengikuti skema fast-track, tanpa mengubah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh masing-masing kurikulum program pendidikan tersebut.

3. Kurikulum pendidikan sarjana dan magister harus dapat mengakomodasikan minat dan keinginan mahasiswa sebagai pelanggan dan tuntutan kebutuhan masyarakat untuk kurun waktu tertentu, sehingga kurikulum itu harus cukup lentur dengan tetap mempertahankan standar mutu keilmuan yang ditetapkan.

4. Kurikulum program profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

5. Kurikulum pendidikan akademik disusun merujuk pada peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, serta kriteria standar akreditasi internasional dan/atau kriteria standar keprofesian internasional yang relevan. Kurikulum pendidikan profesi disusun berdasarkan kesepakatan bersama antara program studi di ITB dengan asosiasi profesi terkait, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku di bidang keprofesian tersebut.

6. Pendidikan Sarjana(a) Pendidikan sarjana suatu program studi mencakup dasar ilmu pengetahuan yang

diberikan oleh program studi tersebut, yang merupakan dasar untuk segera terjun ke

53

Page 54: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

dunia kerja selaku subjek dalam kegiatan ekonomi dalam masyarakat, ataupun untuk mengikuti pendidikan lanjut.

(b) Dengan bekal dasar ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan, lulusan pendidikan sarjana ini harus mampu mengamati, mengenali dan melakukan pendekatan pemecahan masalah di bidang ilmunya secara ilmiah dan penuh prakarsa, mampu menerapkan ilmunya, serta siap menghadapi perubahan dan mengikuti perkembangan.

7. Pendidikan Magister(a) Program magister adalah kelanjutan linear program sarjana, atau merupakan

interaksi beberapa disiplin ilmu yang terbentuk sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan atau tuntutan kebutuhan.

(b) Lulusan program magister, harus mempunyai kemampuan lebih dari lulusan program sarjana, terutama dalam hal berdaya cipta dalam bidangnya, melakukan sintesis serta mengambil kesimpulan dari suatu kegiatan penelitian, di samping kedalaman dan keluasan penguasaan ilmunya.

(c) Penyusunan kurikulum pendidikan magister perlu memperhatikan bahwa penguasaan ilmu lulusannya yang akan meneruskan ke pendidikan doktor harus sudah berada di sekitar frontier ilmunya.

(d) Mahasiswa yang diterima harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan, terutama mencakup latar belakang keilmuannya. Calon mahasiswa yang diperkirakan potensial, tetapi belum memenuhi persyaratan, dapat diterima dengan mengharuskan memenuhi persyaratan yang ditetapkan sebelum memulai pendidikan formalnya.

(e) Terbuka peluang bagi seorang calon mahasiswa untuk memilih program studi yang berbeda dari program studi yang diikutinya dalam pendidikan sarjana, sesuai dengan ketentuan 5 (d).

8. Pendidikan Doktor(a) Lulusan program doktor harus mampu melakukan penelitian secara mandiri,

memahami etika dan moral dalam pengembangan ilmu pengetahuan, serta menghasilkan karya ilmiah yang mencerminkan keahlian khususnya dan memberikan sumbangan orisinil kepada bidang ilmunya. Di samping itu, seorang lulusan program doktor harus mampu melaksanakan pengalihan ilmu kepada masyarakat ilmiah lingkungannya.

(b) Mahasiswa yang diterima harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan, terutama yang mencakup latar belakang keilmuannya. Calon mahasiswa yang diperkirakan potensial, tetapi belum memenuhi persyaratan, dapat diterima dengan mengharuskan memenuhi persyaratan yang ditetapkan sebelum memulai pendidikan formalnya.

(c) Setiap mahasiswa program doktor yang diterima dikenakan masa percobaan selama waktu yang ditentukan, sebagai persiapan melaksanakan penelitian untuk disertasi. Penelitian untuk disertasi baru dapat dimulai bila evaluasi selama masa percobaan memuaskan. Bila hasil evaluasi tidak memuaskan, masa percobaan dapat diperpanjang paling banyak satu periode lagi.

(d) Pendidikan doktor seharusnya dilaksanakan hanya dalam bidang ilmu yang mempunyai kelompok penelitian yang aktif sebagai pendukungnya.

9. Pendidikan Profesi

54

Page 55: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

(a) Lulusan program profesi harus menguasai landasan keilmuan dan ketrampilan keahlian profesional yang relevan dengan bidang ilmu yang diperoleh pada program sarjana sebagai landasan yang dibangun.

(b) Mampu mengembangkan pelayanan keahlian profesional berkenaan dengan praktik keahlian khusus profesional dengan penguasaan ketrampilan keahlian tertinggi.

(c) Mampu mengembangkan perilaku pelayanan professional berkenaan dengan berkehidupan dan kegiatan pelayanan profesional berlandaskan dasar keilmuan dan substansi profesi sesuai dengan karier profesi yang dipilih, terutama berkenaan dengan etika profesional, riset dalam bidang profesi dan organisasi profesi.

10. Program-program pendidikan khusus(a) Pada dasarnya terbuka kesempatan bagi seseorang menjadi mahasiswa khusus

yang hanya mengambil satu atau dua mata kuliah, semata-mata untuk menambah pengetahuan atau wawasan. Namun, penerimaan mahasiswa khusus ini tidak boleh mengganggu kelancaran proses pembelajaran mahasiswa biasa.

(b) Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat, ITB dapat menyelenggarakan jenis pendidikan yang bukan program sarjana,

magister, doktor dan profesi, selama tidak mengganggu kelancaran pendidikan program program reguler tersebut dan tetap berpegang teguh pada kaidah kaidah penyelenggaraan pendidikan ITB sebagai Universitas Riset.

Program khusus hanya boleh berjalan dalam waktu terbatas yang ditentukan, dan boleh diperpanjang selama benar-benar dibutuhkan.

Agar tidak mengganggu kelancaran pendidikan reguler, dan agar mutu pendidikan khusus dapat terjaga, maka ITB sebaiknya mengangkat pengajar khusus yang sesuai untuk masing-masing program khusus tersebut.

Pengelolaan program-program pendidikan khusus dilakukan oleh unit-unit khusus di bawah koordinasi dekan fakultas/sekolah.

(c) Ketentuan mengenai penyelenggaraan program pendidikan khusus diatur lebih lanjut melalui peraturan Rektor.

IV. Struktur Kurikulum Setiap Jenjang Pendidlkan

Pendidikan di ITB meliputi 3 jenjang, yaitu Jenjang Sarjana, Jenjang Magister, dan Jenjang Doktor. Untuk Jenjang Sarjana, struktur kurikulum terdiri dari Tahap Persiapan Bersama dan Tahap Sarjana. Struktur setiap jenjang pendidikan diatur mengikuti ketentuan-ketentuan berikut.

(i) Struktur kurikulum mencakup kriteria masuk (yaitu persyaratan yang harus dipenuhi seseorang untuk mulai mengikuti program studi) dan kriteria lulus (yaitu persyaratan yang harus dipenuhi seseorang untuk dapat dinyatakan lulus program studi), serta kegiatan-kegiatan yang disediakan bagi mahasiswa untuk memenuhi kriteria lulus.

(ii) Kriteria lulus mencakup dua kelompok persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa untuk menyelesaikan studinya, yaitu kelompok matakuliah wajib dan pilihan.

55

Page 56: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

(iii) Semua persyaratan dalam kelompok matakuliah wajib harus dipenuhi setiap mahasiswa. Termasuk dalam kelompok ini adalah persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ITB. Untuk dapat dimasukkan dalam kelompok wajib program studi, suatu matakuliah haruslah bersifat mendasar dan esensial dalam bidang keilmuan/keahlian atau profesi.

(iv) Persyaratan dalam kelompok pilihan memberikan alternatif kepada mahasiswa untuk menyalurkan minat atau keinginan dirinya, serta melengkapi kemampuan mahasiswa untuk suatu lingkup kompetensi atau profesi tertentu. Pilihan-pilihan yang tersedia mestilah mencerminkan pencabangan dalam bidang keilmuan atau spesialisasi dalam profesi. Pilihan dapat bersifat blok atau customized.

(v) Jika organisasi profesi atau keilmuan/keahlian memiliki kriteria kompetensi, program studi perlu memperhatikan kriteria tersebut.

Selain itu, lima hal berikut harus menjadi pertimbangan dalam menetapkan struktur kurikulum.

Pertama, keterpaduan pelaksanaan program-program sarjana dan magister memungkinkan mahasiswa Program Sarjana untuk mengambil matakuliah Program Pascasarjana. Mengingat perbedaan proporsi beban total sks terhadap masa studi kedua program tersebut, perlu diatur beban kerja nominal mahasiswa per sks. Dengan memperhatikan beban sks maksimal per semester, 1 sks matakuliah Program Sarjana setara dengan 3 jam kerja per minggu, sedangkan 1 sks matakuliah Program Pascasarjana setara dengan 5 jam kerja per minggu. Ini berarti bahwa beban kerja total mahasiswa untuk 1 sks Program Sarjana adalah 48 jam dan beban kerja total mahasiswa untuk 1 sks Program Pascasarjana adalah 80 jam.

Kedua, hendaknya matakuliah-matakuliah yang diberikan tidak semata-mata memberikan pengetahuan, tetapi juga ketrampilan metodologis dan teknis, wawasan dan sikap. Ketrampilan metodologis dan teknis dapat diberikan melalui pengalaman hands-on. Secara khusus, kurikulum hendaknya dapat memuat sejumlah matakuliah terkait praktikum dengan bobot mencukupi.

Ketiga, dalam penyusunan matakuliah, hendaknya beban kerja yang ditanggung mahasiswa menjadi perhatian. Selain dari beban kerja per sks di atas, beban kerja per matakuliah hendaknya sesuai dengan sks matakuliah. Kecenderungan beban kerja yang melampaui sks dapat dihindari jika sks matakuliah tidak terlalu kecil. Di sisi lain, sks matakuliah yang terlalu besar juga membawa resiko ketika mahasiswa tidak lulus atau berkinerja rendah, yang bisa jadi tidak proporsional terhadap kemampuan mahasiswa secara umum. Oleh karena itu, setiap matakuliah sebaiknya diberi bobot 3 atau 4 sks.

Keempat, untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan dan terbangunnya suasana akademik yang sehat, program studi perlu mengembangkan kegiatan-kegiatan ko-kurikuler yang terintegrasi dengan kegiatan-kegiatan kurikuler.

Kelima, jumlah sks matakuliah pilihan yang ditawarkan program studi tidak kurang dari 1½ kali dan tidak lebih dari 3 kali jumlah sks matakuliah pilihan yang harus diambil mahasiswa.

A. Struktur Kurikulum Jenjang Sarjana

56

Page 57: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Struktur kurikulum Jenjang Sarjana diatur mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Kurikulum program studi sarjana dirancang dengan beban 144 sks yang ditempuh dalam waktu 8 semester, dengan beban maksimum 20 SKS tiap semester.

2. Untuk dapat mengikuti Program Sarjana, calon mahasiswa harus merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari program studi yang relevan dapat diterima untuk mengikuti Program Sarjana tertentu. Lulusan dari mancanegara harus merupakan lulusan dari sekolah yang setara dengan SMA atau SMK.

3. Matakuliah untuk Jenjang Sarjana dikelompokkan menjadi Kelompok Matakuliah Tahap Persiapan Bersama dengan beban sebesar 36 sks, dan Kelompok Matakuliah Tahap Sarjana dengan beban 108 sks. Tahap Persiapan Bersama harus diselesaikan dalam waktu paling lama 4 semester. Tahap Sarjana harus diselesaikan dalam waktu paling lama 12 semester sejak mahasiswa memulai pendidikan jenjang sarjananya.

4. Struktur Matakuliah Tahap Persiapan Bersama, meliputi kelompok matakuliah-matakuliah wajib berikut:

(a) llmu Pengetahuan Dasar untuk semua Fakultas/Sekolah. Muatan dan bobot matakuliah llmu Pengetahuan Dasar tersebut diatur sesuai dengan rumpun keilmuan (stream) Fakultas/Sekolah (Sains dan Rekayasa, Seni dan Desain, serta Manajemen). Muatan matakuliah Ilmu Pengetahuan Dasar untuk Fakultas/Sekolah dalam kelompok Sains dan Rekayasa mencakup setidaknya Matematika, Fisika dan Kimia; untuk Seni dan Desain mencakup Gambar, Rupa Dasar, serta Kreativita dan Humanika; dan untuk Manajemen mencakup Manajemen dan Bisnis, Ilmu Kemanusiaan, dan Matematika.

(b) Dasar-dasar Sains, Teknologi, Seni dan Lingkungan, yang terdiri dari matakuliah-matakuliah:

(i) Pengenalan Teknologi Informasi, sebesar 2 sks, dan

(ii) Pilihan antara Dasar-dasar Rekayasa dan Desain I dan II, masing-masing 2 sks, atau Sains Terpadu I dan II, masing-masing 2 sks.

(c) Matakuliah Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Olah Raga, masing-masing 2 sks.

(d) Matakuliah Dasar Fakultas/Sekolah yang menunjang tahap pendidikan selanjutnya sebanyak 2 sks.

5. Matakuliah Wajib ITB, yang terdiri dari Pancasila dan Kewarganegaraan 2 sks, Agama dan Etika 2 sks. Selain itu, kurikulum juga mengandung muatan tentang Manajemen, dan Lingkungan yang dapat terdistribusi ke dalam berbagai matakuliah dengan total masing-masing minimal 2 sks.

Muatan Manajemen harus mencakup pengenalan kepada dasar-dasar manajemen dan pendalaman tentang setidaknya tentang planning dan controlling di antara keempat komponen manajemen yaitu planning, organizing, directing/leading, dan controlling. Sedangkan muatan Lingkungan mencakup pembahasan tentang pembangunan

57

Page 58: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

berkelanjutan dan setidaknya dua dari tiga aspek lingkungan berikut: biologis, fisik dan sosial budaya.

6. Matakuliah Major (Matakuliah Wajib) Program Studi dengan jumlah sks minimal 54 sks.

7. Matakuliah Wajib Jalur Pilihan bagi Program Studi yang menyediakan Jalur Pilihan.

8. Matakuliah Pilihan dengan jumlah sks minimal 15 sks dan terdiri dari:

(a) Matakuliah Pilihan Program Studi, dan

(b) Matakuliah Pilihan dari luar Program Studi yang besarnya minimal 3 sks.

9. Matakuliah Minor yang ditawarkan untuk program studi lain, yang besarnya antara 12-18 sks, merupakan paket matakuliah yang dapat memberikan salah satu sub-kemampuan dari kemampuan pokok yang diperoleh lulusan program studi yang menawarkan. Paket Matakuliah Minor tersebut terdiri dari sebagian mata kuliah pada butir 6. Pengambilan minor oleh mahasiswa dapat membuat total sks mahasiswa tersebut melebihi 144 sks. Total sks yang diambil mahasiswa tidak boleh melebihi 160 sks.

B. Struktur Kurikulum Jenjang Magister

Struktur kurikulum Jenjang Magister diatur mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Kurikulum program studi magister dirancang dengan beban 36 sks yang ditempuh dalam waktu 4 semester, dengan beban maksimum 12 SKS tiap semester. Program Magister harus diselesaikan dalam waktu paling lama 6 semester.

2. Untuk dapat mengikuti Program Magister, calon mahasiswa harus merupakan lulusan Program Sarjana terakreditasi yang relevan dengan Program Magister. Lulusan dari mancanegara harus merupakan lulusan dari program terakreditasi di negaranya yang setidaknya setara dengan program sarjana.

3. Untuk dapat menampilkan kekhususannya, maka:

(a) setiap jalur pilihan dari suatu program studi minimal harus berbeda 12 sks untuk matakuliah wajib dengan jalur pilihan lain pada program studi yang sama, dan

(b) program studi dengan jalur pilihan harus memiliki matakuliah wajib (common course) minimal sebanyak 3 sks, di luar Tesis/Proyek Akhir dan Metodologi Penelitian.

4. Agar penyelenggaraan kurikulum dapat mencapai efektivitas yang tinggi, maka:

(a) setiap matakuliah mempunyai bobot minimal 2 sks dan maksimal 4 sks, kecuali untuk matakuliah Seminar, Studio, dan Tesis atau Proyek Akhir,

(b) setiap matakuliah yang disertai praktikum mempunyai bobot minimum 3 sks, yang terdiri dari 2 sks tatap muka dan 1 sks praktikum.

5. Jumlah matakuliah pilihan dalam kurikulum pada setiap program studi berbobot 9-12 sks.

58

Page 59: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

6. Setiap program magister berorientasi pada salah satu dari:

(a) penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi atau seni, atau

(b) pemanfaatan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan, teknologi atau seni melalui keahlian atau profesi tertentu.

7. Kurikulum Program Magister yang berorientasi penguasaan dan pengembangan harus mencakup matakuliah penelitian dan penyusunan Tesis, serta muatan Metodologi Penelitian dengan bobot 3 sks, yang dalam pelaksanaannya dapat menjadi bagian dari persiapan kegiatan penelitian. Bobot matakuliah Tesis adalah 6-12 sks.

8. Kurikulum Program Magister yang berorientasi pemanfaatan dan pendayagunaan harus mencakup matakuliah kajian proyek dan penyusunan laporan kajian Proyek Akhir, serta muatan Etika Keprofesian dengan bobot 3 sks. Bobot matakuliah Proyek Akhir adalah 4-6 sks.

C. Struktur Kurikulum Jenjang Doktor

Struktur kurikulum Jenjang Doktor diatur mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Kurikulum Program Doktor dirancang dengan beban 40 sks, yang ditempuh dalam waktu 6 semester, dengan beban maksimum 12 sks tiap semester. Kurikulum harus mencakup masa mukim (residensi) paling sedikit dua semester.

2. Untuk dapat mengikuti Program Doktor, calon mahasiswa harus merupakan lulusan Program Magister terakreditasi yang relevan dengan Program Doktor. Lulusan dari mancanegara harus merupakan lulusan dari program terakreditasi di negaranya yang setidaknya setara dengan program magister. Lulusan berprestasi tinggi dari Program Sarjana dapat diterima untuk mengikuti Program Doktor tanpa harus menyelesaikan Program Magister terlebih dahulu. Dalam hal terakhir ini, mahasiswa harus menyelesaikan 76 sks.

3. Kurikulum Program Doktor harus memuat Matakuliah Wajib ITB:

(a) Filsafat Ilmu Pengetahuan, sebesar 2 sks.

(b) Metodologi Penelitian, sebesar 3 sks. Jika matakuliah Metodologi Penelitian telah diambil sebelumnya di program magister, maka mahasiswa dapat dibebaskan dari kewajiban mengambil matakuliah ini dan menggantinya dengan matakuliah lain.

(c) Ujian Persiapan, sebesar 3 sks. Melalui ujian kualifikasi, mahasiswa menunjukkan bahwa ia memiliki cukup latar belakang pengetahuan dan kemampuan akademik yang memungkinkannya berhasil menyelesaikan studi doktornya, asalkan diberi waktu yang cukup dan fasilitas yang memadai.

(d) Penyusunan Proposal, sebesar 3 sks. Melalui matakuliah ini, mahasiswa harus menghasilkan sebuah proposal penelitian untuk disetujui oleh tim pembimbing.

59

Page 60: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Kelayakan penelitian untuk keperluan disertasi (mencakup signifikansi dan originalitas kontribusi keilmuan, serta kecukupan masa studi dan fasilitas pendukung) dinilai melalui proposal tersebut.

(e) Penelitian dan Laporan Kemajuan I, II, III dan IV, masing-masing sebesar 5 sks. Kegiatan dalam matakuliah ini ditutup dengan laporan kemajuan secara lisan (dalam seminar terbuka) dan tertulis di akhir semester.

(f) Ujian Disertasi, sebesar 3 sks.

Matakuliah yang diambil mahasiswa untuk memenuhi sisa sks dapat diambil dari Matakuliah Wajib atau Pilihan Program Studi. Matakuliah tersebut dapat berbentuk Studi Independen.

4. Kurikulum Program Doktor harus mencakup persyaratan kelulusan bagi mahasiswa untuk melaporkan hasil penelitiannya dalam setidaknya satu makalah yang diterbitkan di sebuah publikasi ilmiah internasional. Ketentuan mengenai publikasi ilmiah internasional ditetapkan oleh Sekolah Pascasarjana.

5. Kurikulum Program Doktor dilaksanakan dalam empat tahap.

(a) Tahap Pertama. Di tahap ini, mahasiswa program doktor diwajibkan mengikuti sejumlah perkuliahan, termasuk matakuliah Ujian Persiapan. Perkuliahan diambil untuk memenuhi sebagian persyaratan masa mukim dan, jika perlu, sebagai persiapan ujian persiapan. Ujian persiapan baru dapat dilakukan setelah mahasiswa terdaftar dan mengambil matakuliah selama minimum satu semester. Mahasiswa dinyatakan selesai tahap ini jika ia dinyatakan lulus ujian persiapan. Tahap pertama ini harus dapat diselesaikan dalam waktu paling lama dua semester.

(b) Tahap Kedua. Di tahap ini, mahasiswa diwajibkan menyusun sebuah proposal penelitian. Mahasiswa dinyatakan selesai tahap ini jika proposal yang disusunnya disetujui tim pembimbing dan dinyatakan layak sebagai proposal penelitian doktor oleh tim penilai. Tahap kedua ini harus dapat diselesaikan mahasiswa dalam waktu paling lama empat semester sejak ia memulai program doktor.

(c) Tahap Ketiga. Pada tahap ini, mahasiswa melakukan penelitian dan diwajibkan secara rutin melaporkan kemajuannya. Di tahap ini juga, mahasiswa menuliskan hasil penelitiannya ke dalam sebuah disertasi dan ke dalam makalah ilmiah untuk diterbitkan sebagai publikasi ilmiah internasional. Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan tahap ini jika (1) semua mata kuliah, kecuali mata kuliah Ujian Disertasi, telah dinyatakan lulus, (2) mahasiswa telah memenuhi syarat publikasi ilmiah, dan (3) disertasi yang disusun mahasiswa dan disetujui oleh tim pembimbing dinyatakan layak sebagai disertasi doktor oleh tim penilai.

(d) Tahap Keempat. Pada tahap ini mahasiswa melaksanakan ujian untuk mempertahankan disertasinya serta menyempurnakan penulisan disertasinya. Tahap keempat ini harus sudah diselesaikan dalam waktu paling lama 10 semester.

60

Page 61: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

6. Mahasiswa dengan latar belakang yang tidak sebidang dengan bidang keilmuan program doktor harus mengambil matakuliah sekurang-kurangnya 12 sks di luar persyaratan Program Doktor. Dalam hal ini, batas waktu penyelesaian masing-masing tahap pada butir 5 diundurkan satu semester.

7. Untuk mahasiswa yang menempuh Program Doktor tanpa menyelesaikan Program Magister sebagaimana disebutkan pada butir 2, batas waktu penyelesaian masing-masing tahap pada butir 5 diundurkan 4 semester.

D. Struktur Kurikulum Program Pendidikan Profesi

1. Program pendidikan profesi merupakan program pendidikan setelah Program Sarjana.

2. Struktur kurikulum dan matakuliah disusun sesuai dengan ketentuan asosiasi profesi yang terkait.

V. Ketentuan Transisi Kurikulum ITB 2008 ke Kurikulum ITB 2013

A. Aturan Umum

Pada dasarnya setiap mahasiswa harus mengikuti kurikulum yang berlaku. Dengan demikian, mahasiswa yang belum dapat menyelesaikan studinya pada wisuda pertama sesudah Kurikulum 2013 diberlakukan harus menyesuaikan rencana studinya dengan Kurikulum 2013. Aturan ekivalensi memberikan dasar untuk memetakan status seorang mahasiswa yang tengah menjalani studi ketika Kurikulum 2013 diberlakukan. Berdasarkan aturan ekivalensi ini, untuk setiap mahasiswa ditetapkan persyaratan-persyaratan yang masih harus dipenuhinya untuk dapat menyelesaikan studi. Persyaratan-persyaratan tersebut dinyatakan dalam terminologi Kurikulum 2013.

Ekivalensi dilakukan dengan berpegang pada prinsip bahwa mahasiswa tidak boleh dirugikan. Dalam pengertian ini, peralihan ke Kurikulum 2013 tidak boleh membuat mahasiswa harus melakukan kegiatan tambahan melebihi aturan sks dan waktu studi yang ditetapkan dalam Kurikulum 2008-2013. Setiap mahasiswa diperlakukan sebagai kasus khusus dengan memperhatikan tahapan penyelesaian studi. Matakuliah yang sudah lulus akan diperhitungkan dalam rencana studi baru mahasiswa, dengan prinsip bahwa suatu matakuliah tidak dapat dipakai dalam dua tahapan studi atau untuk ekivalensi matakuliah dengan sks yang lebih besar.

Secara lebih rinci, penyesuaian untuk Program Sarjana dapat dirumuskan sebagai berikut:Jika

wT = jumlah sks mata kuliah wajib yang telah lulus pada tahap TPB kurikulum 2008,wS = jumlah sks mata kuliah wajib yang telah lulus pada tahap Sarjana kurikulum 2008,pS = jumlah sks mata kuliah pilihan yang telah lulus pada tahap Sarjana kurikulum 2008,

maka sisa matakuliah yang harus diambil pada kurikulum 2013 adalahTPB 2013: 36 – wT,S1 2013: 108 – wS – pS.

Sedangkan penyesuaian untuk Program Magister dapat dirumuskan sebagai berikut:

61

Page 62: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

JikawM = jumlah sks mata kuliah wajib yang telah lulus pada tahap Magister kurikulum 2008,pM = jumlah sks mata kuliah pilihan yang telah lulus pada tahap Magister kurikulum 2008,

maka sisa matakuliah yang harus diambil pada kurikulum 2013 adalahS2 2013: 36 – wM – pM.

Untuk Program Doktor, struktur kurikulum tidak banyak berubah. Untuk menyelesaikan Program Doktor menurut Kurikulum 2013 mahasiswa harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut:

1. Menulis disertasi dan mempertahankannya dalam ujian disertasi.2. Mempublikasikan karya ilmiah dalam publikasi ilmiah internasional.3. Memenuhi masa mukim.4. Lulus ujian kualifikasi.5. Menyusun proposal penelitian yang layak.6. Menyelesaikan matakuliah 40 sks.

B. Aturan Khusus

Bagi mahasiswa yang belum lulus TPB dengan Kurikulum 2008, maka ia diwajibkan untuk mengambil matakuliah sesuai dengan tabel ekivalensi.

C. Prioritas Pengambilan Matakuliah Sisa pada Kurikulum Baru

Untuk Program Sarjana, urutan prioritas pengambilan matakuliah untuk melengkapi sks yang kurang adalah sebagai berikut:

1. Matakuliah TPB hingga mencapai total 36 sks.2. Matakuliah wajib Program Studi.3. Matakuliah wajib ITB.4. Matakuliah pilihan dari luar Program Studi.5. Matakuliah pilihan dari dalam Program Studi.

Untuk Program Magister, urutan prioritas adalah sebagai berikut:1. Matakuliah Tesis atau Proyek Akhir.2. Matakuliah wajib program studi.3. Matakuliah wajib jalur pilihan.4. Matakuliah pilihan.

VI. Pedoman Penomoran Matakuliah

Kode setiap matakuliah dinyatakan dalam 6 (enam) digit, yaitu:

XXABCD

dengan ketentuan alokasi setiap digit nomor mata kuliah sebagai berikut:

XX : Nama Program Studi;

62

Page 63: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

jika suatu mata kuliah secara substansi belum dapat dikelompokkan dalam suatu Program Studi, maka dapat digunakan kode KU.

A : Tahun dalam Kurikulum;

A = 1 untuk tahun pertama, Tahap Persiapan Bersama,

A = 2 - 4 untuk tahun kedua sampai keempat, Tahap Sarjana,

A = 5 - 9 untuk Tahap Pascasarjana, dengan perincian

• Untuk matakuliah Program Magister dengan kode A = 5 dan 6,

• Untuk matakuliah Program Doktor dengan kode A = 7 - 9.

B : Semester pelaksanaan mata kuliah, yaitu semester ganjil dan/atau genap;

B = 0 untuk mata kuliah yang dilaksanakan pada semester ganjil dan genap,

B = 1 untuk mata kuliah yang dilaksanakan pada semester ganjil,

B = 2 untuk mata kuliah yang dilaksanakan pada semester genap.

Kode B selain digunakan untuk identifikasi mata kuliah yang terkait dengan semester pelaksanaan, juga digunakan sebagai prioritas penentuan ruang kuliah dan jadwal kuliah. Prioritas dalam penyusunan jadwal adalah sebagai berikut:

• semester ganjil, dengan urutan prioritas kode B = 1,0, dan 2,

• semester genap, dengan urutan prioritas Kode B = 2, 0, dan 1.

CD : Urutan nomor mata kuliah, dari 00 sampai dengan 99;

• CD = 00 - 89 kode umum untuk urutan matakuliah,

• CD = 90 - 99 kode khusus untuk matakuliah-matakuliah yang tidak memerlukan ruang kelas, seperti Tugas Akhir, Tesis, Disertasi, Kerja Praktek dan sejenisnya.

Untuk kode A dan B yang berbeda, kode CD dapat diulang kembali dari 00 – 99.

Matakuliah yang diberikan oleh program studi yang berbeda tetapi mempunyai substansi isi yang sama dapat dinyatakan sebagai matakuliah yang ekivalen/sama (cross-listed). Matakuliah demikian diberi nomor matakuliah yang berbeda.

VII. Format Pelaporan Kurikulum ITB 2013

Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 11/SK/I1-SA/OT/2012 tentang Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB telah menetapkan bahwa kurikulum untuk tiap program studi disusun berdasarkan kerangka utama sebagai berikut:

1. Deskripsi Bidang Keilmuan/Keahlian atau Keprofesian.

63

Page 64: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

2. Tujuan Pendidikan Program Studi (educational objective).

3. Capaian Lulusan (student outcome).

4. Struktur kurikulum.

5. Roadmap dan capaian mata kuliah (course outcome).

6. Atmosfir akademik (academic atmosphere).

7. Sumber daya manusia.

8. Dukungan sarana dan prasarana.

9. Asesmen Pembelajaran.

Dokumen lengkap kurikulum setiap program studi hendaknya melaporkan hasil-hasil ketetapan dalam butir-butir sesuai dengan kerangka di atas. Selain daripada kesembilan butir di atas, dokumen kurikulum perlu dilampiri dengan silabus lengkap semua matakuliah yang ditawarkan dalam kurikulum. Dokumen kurikulum dibagi ke dalam dua bagian, yaitu (a) dokumen induk, berisikan butir-butir 1-6 dan 9, dan (b) tiga lampiran, berisikan (i) silabus lengkap matakuliah, (ii) ketentuan transisi dari Kurikulum 2008 ke Kurikulum 2013, dan (iii) butir-butir 7 dan 8.

Ketentuan penulisan untuk butir-butir 1-9 diberikan berikut ini, sementara ketentuan tentang transisi diberikan pada Bagian V di atas, dan ketentuan penulisan silabus diberikan pada Bagian VIII.

1. Deskripsi Bidang Keilmuan/Keahlian atau Keprofesian.

Deskripsi tentang bidang keilmuan atau profesi dituangkan sebagai body of knowledge yang memberikan gambaran tentang cakupan bidang keilmuan/keahlian atau profesi. Selain muatan pengetahuan, juga perlu diberikan gambaran tentang (i) ketrampilan dalam teknik dan metodologis yang diperlukan seseorang untuk dapat berkiprah dalam bidang keilmuan/keahlian atau profesi dimaksud, dan (ii) hal-hal yang lazim dilakukan praktisi atau lazim terjadi dalam bidang keilmuan/keahlian atau profesi dimaksud. Sebagai contoh untuk (i), analytical tools atau design tools, beserta deskripsi lebih spesifik dari tools tersebut, misalnya penguasaan software analisis dan penyajian data. Butir (ii) misalnya kesalingbergantungan (inter-dependency) dengan disiplin-displin keilmuan tertentu. Etika keilmuan atau profesi juga tercakup ke dalam butir (ii).

2. Tujuan Pendidikan Program Studi (educational objective).

(i) Tujuan pendidikan program studi adalah pernyataan tentang capaian karier atau profesional lulusan program studi yang teraih dalam masa awal kariernya. Gambaran ini dapat bersifat umum atau sangat spesifik.

(ii) Tujuan pendidikan program studi harus mengacu kepada dan mencerminkan misi ITB.

(iii) Tujuan pendidikan program studi pada dasarnya adalah janji program studi dan ITB kepada masyarakat, khususnya pemangku kepentingan(stakeholders). Oleh karena itu, penyusunan tujuan pendidikan program studi perlu melibatkan pihak-pihak yang mewakili pemangku kepentingan. Pelibatan tersebut adalah untuk

64

Page 65: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

memperoleh masukan, khususnya yang menyangkut kebutuhan para pemangku kepentingan.

(iv) Pelibatan wakil-wakil pemangku kepentingan perlu dilakukan secara formal. Kelompok pemangku kepentingan yang terwakili bukan hanya alumni, tetapi setidaknya perlu mencakup juga organisasi profesi atau keilmuan/keahlian, industri, dan pembuat kebijakan.

3. Capaian Lulusan (student outcome).

(i) Capaian (outcome) lulusan adalah deskripsi tentang hal-hal yang perlu dicapai atau dimiliki, beserta kualitasnya, oleh lulusan program studi pada saat ia dinyatakan lulus.

(ii) Capaian lulusan adalah hal-hal yang diperlukan lulusan agar ia bisa meraih pencapaian karier atau profesional sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam tujuan pendidikan program studi.

(iii) Kaitan capaian lulusan dengan tujuan pendidikan perlu dinyatakan secara eksplisit, berupa argumentasi yang menunjukkan bagaimana capaian lulusan menyiapkan lulusan untuk meraih pencapaian yang disebutkan dalam tujuan pendidikan.

(iv) Penyusunan capaian lulusan juga perlu memperoleh masukan dari pemangku kepentingan.

4. Struktur kurikulum.

Lihat Bagian IV di atas.

5. Roadmap dan capaian mata kuliah (course outcome).

(i) Road map adalah peta pada kurikulum yang menunjukkan keterkaitan antara berbagai matakuliah dan persyaratan lain yang disajikan dalam kurikulum.

(ii) Bentuk kaitan dapat bersifat prasyarat awal (prerequisite), prasyarat bersamaan (corequisite), atau larangan (prohibition).

(iii) Setiap matakuliah dan kaitannya dalam road map serta persyaratan lain harus memberikan kontribusi kepada pencapaian outcome lulusan. Kontribusi tersebut tercermin dalam rumusan learning outcome matakuliah atau persyaratan.

(iv) Dokumen kurikulum perlu dilengkapi dengan tabel yang menunjukkan pemetaan antara outcome lulusan dengan matakuliah atau persyaratan yang mendukungnya.

6. Atmosfir akademik (academic atmosphere).

(i) Atmosfer akademik adalah prasyarat dalam mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Dengan atmosfer akademik, mahasiswa akan dapat membangun fokus pada usaha pencapaian capaian lulusan.

(ii) Bagian paling penting pada atmosfer akademik berkaitan dengan interaksi antara para pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran dan pendidikan.

7. Sumber daya manusia.

65

Page 66: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

(i) Implementasi kurikulum sangat bergantung kepada ketersediaan sumber daya manusia, khususnya dosen dan asisten akademik termasuk bidang keilmuan dan jenjang pendidikan, dan jenjang (jabatan) keahliannya. Penyusunan kurikulum perlu memperhatikan faktor tersebut.

(ii) Setiap matakuliah dalam kurikulum dilengkapi dengan daftar dosen pengampunya yang dilengkapi dengan penjelasan bidang kelimuan, jenjang pendidikan,dan jenjang keahliannya, serta jumlah dosen sesuai dengan jumlah kelas yang akan diselenggarakan.

(iii) Selain keahlian (jenjang pendidikan dan kesesuaian bidang keilmuan), perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan karakter dosen dan asisten akademik. Secara khusus, dosen diharapkan menjadi contoh figur yang memiliki outcome yang ingin dicapai, paling tidak untuk matakuliah yang diampunya.

8. Dukungan sarana dan prasarana.

(i) Selain sumber daya manusia, implementasi kurikulum juga memerlukan dukungan sarana dan prasarana fisik, seperti laboratorium, studio, perpustakaan, fasilitas TIK, ruang kelas, ruang kerja/belajar beserta perlengkapan dan peralatan di dalamnya. Penyusunan kurikulum juga perlu memperhatikan ketersediaan dukungan tersebut.

(ii) Kurikulum perlu dilengkapi dengan daftar kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan agar kurikulum dapat dilaksanakan dengan efektif, dengan memperhitungkan jumlah mahasiswa yang harus dilayani. Perhatian khusus perlu diberikan kepada peralatan laboratorium/studio dan software. Selain kecukupan, perlu diperhatikan kebaruan peralatan dan software tersebut.

9. Asesmen Pembelajaran.

(i) Asesmen pembelajaran merupakan upaya untuk mengukur ketercapaian tujuan pendidikan program studi, capaian lulusan dan capaian matakuliah. Untuk keperluan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement), upaya ini harus dilakukan secara terencana dan terdokumentasi.

(ii) Program studi perlu menyusun dan menetapkan suatu panduan pelaksanaan asesmen pembelajaran. Panduan ini mencakup dua tingkat, yaitu tingkat program studi dan tingkat matakuliah.

(iii) Pada tingkat program studi, panduan mencakup jadwal (termasuk sampling matakuliah), jenis asesmen, bentuk asesmen, dan pelaksana asesmen. Selain itu panduan juga mengatur tentang tindak lanjut terhadap kesimpulan asesmen.

(iv) Pada tingkat matakuliah, panduan memberikan pedoman kepada dosen dalam mengukur ketercapaian capaian matakuliah. Panduan ini berisikan prinsip asesmen.

VIII. Format Penulisan Silabus Matakuliah dalam Kurikulum ITB 2013

Struktur Kurikulum Program Studi dilengkapi dengan Silabus dan contoh Satuan Acara Perkuliahan (SAP) untuk setiap matakuliah, dengan format seperti ditunjukkan pada Tabel Silabus dan Tabel SAP. Tabel Silabus berisi:

66

Page 67: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

1. Informasi dasar tentang matakuliah yang meliputi: Kode dan nama matakuliah dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (paling banyak 5 kata), bobot SKS, sifat (wajib atau pilihan), penempatan dalam kurikulum (semester), dan KK/unit yang bertanggung jawab terhadap mutu matakuliah.

2. Luaran (Learning Outcomes), sebagai landasan pokok dalam menyusun penilaian hasil belajar sehingga kemampuan mahasiswa dapat diukur dengan baik. Luaran ini hendaknya mencerminkan amanat capaian lulusan yang terkait dengan matakuliah sesuai dengan tabel kaitan matakuliah dengan capaian lulusan.

3. Silabus ringkas dan lengkap dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, masing-masing paling banyak 30 kata dan 100 kata.

4. Kaitan matakuliah dengan matakuliah lainnya, ditunjukkan dengan menyebutkan jenis kaitan: pre-requisite atau co-requisite. Keterkaitan ini hendaknya konsisten dengan roadmap perkuliahan.

5. Kegiatan penunjang, seperti praktikum atau kuliah lapangan.6. Pustaka yang terkait langsung dengan materi ajar, dan dapat terdiri dari dua jenis: buku

teks (sebagai sumber belajar) dan referensi (sumber rujukan materi). Hendaknya pustaka yang dicantumkan adalah edisi terbaru, dan sedapat mungkin dapat diakses mahasiswa dengan mudah, baik dengan meminjam di perpustakaan atau membeli.

7. Panduan tentang penilaian yang tepat untuk mengukur luaran pada butir 2.8. Catatan-catatan tambahan tentang penyelenggaraan matakuliah, khususnya yang

menyangkut proses pembelajaran.

Contoh SAP diberikan untuk menunjukkan bahwa matakuliah layak (feasible) untuk dijalankan dalam satu semester. Perkuliahan dirancang untuk 14 minggu dengan tambahan satu minggu dicadangkan untuk ujian tengah semester dan hari libur, sedangkan ujian akhir semester diberikan di luar waktu-waktu tersebut. Tabel SAP dilengkapi dengan:

1. Pembagian materi matakuliah ke dalam 14 minggu.2. Topik materi pada setiap minggu.3. Ekspektasi capaian belajar mahasiswa untuk setiap topik sebagai acuan dalam

menyusun instrumen penilaian.4. Sumber materi ajar dengan merujuk kepada bagian (bab atau subbab) pustaka yang

dicantumkan dalam butir 5 Tabel Silabus.

Tabel Silabus

Kode Matakuliah:

Bobot sks:

Semester: KK / Unit Penanggung Jawab:

Sifat:[Wajib Prodi/Jalur, Pilihan]

Nama Matakuliah

[Nama matakuliah dalam Bahasa Indonesia (maksimum 5 kata)][Nama matakuliah dalam Bahasa Inggris (maksimum 5 kata)]

Silabus Ringkas

[Uraian ringkas silabus matakuliah dalam Bahasa Indonesia (maksimum 30 kata)][Uraian ringkas silabus matakuliah dalam Bahasa Inggeris (maksimum 30 kata)]

67

Page 68: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Silabus Lengkap

[Uraian lengkap silabus matakuliah dalam Bahasa Indonesia (maksimum 100 kata)][Uraian lengkap silabus matakuliah dalam Bahasa Inggris (maksimum 100 kata)]

Luaran (Outcomes)

[Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan setelah penyelesaian matakuliah ini]

Matakuliah Terkait

[Kode dan Nama Matakuliah] [Prasyarat, bersamaan, terlarang]

[Kode dan Nama Matakuliah] [Prasyarat, bersamaan, terlarang]

Kegiatan Penunjang [Praktikum, kerja lapangan, dsb.]

Pustaka

[Penulis, Judul, Edisi, Penerbit, Tahun terbit] ([Pustaka utama/alternatif/pendukung])[Penulis, Judul, Edisi, Penerbit, Tahun terbit] ([Pustaka utama/alternatif/pendukung])[Penulis, Judul, Edisi, Penerbit, Tahun terbit] ([Pustaka utama/alternatif/pendukung])

Panduan Penilaian [Termasuk jenis dan bentuk penilaian]

Catatan Tambahan

Tabel Satuan Acara Perkuliahan

Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi

1Cantumkan Topik bahasan

Uraikan sub-topik bahasan

Uraikan capaian spesifik topik dengan merujuk kepada capaian matakuliah

Uraikan rujukan terhadap pustaka (bab, sub-bab)

23456789

101112131415

68

Page 69: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Dokumen Kurikulum 2013-2018

Program Studi : _____________

Fakultas : ________________________________

Institut Teknologi Bandung

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Institut Teknologi Bandung

Kode Dokumen Total Halaman

Kur2013-S2-MA [JmlhHalaman]

Versi [NomorVersi] 05 Desember 2012

69

Page 70: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

KURIKULUM ITB 2013-2018 – PROGRAM SARJANA/MAGISTER/DOKTORProgram Studi __________________Fakultas ____________________________________

1 Deskripsi Umum

1.1 Body Of Knowledge[Berisi gambaran tentang cakupan bidang keilmuan/keahlian atau profesi. Selain muatan pengetahuan, juga perlu diberikan gambaran tentang (i) ketrampilan dalam teknik dan metodologi yang diperlukan seseorang untuk dapat berkiprah dalam bidang keilmuan/keahlian atau profesi dimaksud, dan (ii) hal-hal yang lazim dilakukan praktisi atau lazim terjadi dalam bidang keilmuan/keahlian atau profesi dimaksud.]

1.2 Tantangan yang Dihadapi[Berisi gambaran tentang tantangan yang akan dihadapi bidang ilmu, keahlian atau profesi yang terkait dengan prodi dalam rentang waktu sekitar 10 tahun ke depan. Tantangan yang dimaksud hendaknya tidak hanya pada tataran global, tetapi juga pada tataran nasional.]

1.3 Akreditasi atau Standar Kurikulum Acuan[Berisi nama akreditasi atau organisasi profesi/keilmuan/keahlian yang kriteria atau standarnya ingin diikuti.]

1.4 Referensi[Berisi dokumen dan publikasi yang dirujuk untuk kepentingan penyusunan kurikulum. Rujukan yang bersumber dari internet hendaknya mencantumkan alamat situs dan tanggal diakses.]

2 Tujuan Pendidikan dan Capaian Lulusan

2.1 Tujuan Pendidikan[Berisi pernyataan tentang capaian karier atau profesi lulusannya pada masa awal karier, yaitu masa yang tidak terlalu lama sejak lulus (3-5 tahun). Pernyataan tersebut dapat bersifat umum atau spesifik.]

2.2 Capaian (Outcome) Lulusan[Berisi deskripsi tentang hal-hal yang harus dicapai atau dimiliki oleh lulusan pada saat ia dinyatakan lulus, serta tabel yang menunjukkan kaitan masing-masing capaian dengan tujuan pendidikan.]

70

Page 71: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Tabel kaitan capaian lulusan dengan tujuan program studi

Tujuan prodi 1 Tujuan prodi 2 ... Tujuan prodi n

Capaian 1

Capaian 2

...

Capaian m

[Sel pada tabel setidaknya diisi dengan: T – tidak, Y – ya. Dapat diisi dengan gradasi, misalnya rendah-sedang-tinggi.]

3 Struktur Kurikulum

Program Sarjana

3.1 Program MajorUntuk dapat mengikuti Program Studi Sarjana ________ dengan baik, mahasiswa perlu

memiliki latar belakang kemampuan setara lulusan SMA ____. Mahasiswa dengan latar belakang pendidikan kejuruan jurusan ____________ dengan prestasi baik juga dapat diterima. [Tambahkan persyaratan lain, misalnya bebas buta warna.]

Program Studi __________ memiliki ___ jalur pilihan [jika ada], yaitu _______, _______ dan _______.

Secara garis besar, Kurikulum 2013 Program Studi Sarjana ________ terbagi atas dua tahap, yakni:

Tahun Pertama Bersama : 2 semester, 36 sks

Tahap Sarjana : 6 semester, 108 sks Wajib : __ sks Wajib jalur pilihan [jika ada]: ___ sks Pilihan bebas: __ sks (__ sks dari luar; __ sks dari dalam)

Total : 8 semester, 144 sks Wajib : __ sks Pilihan bebas: __ sks (__ sks dari luar; __ sks dari dalam)

Aturan kelulusan:

Program

Tahap sks Lulus IP minima

l

Lama studi

maksimum

W P Total

Sarjana TPB 36 0 36 2.001 2 tahunSarjana* __ __ 144 2.002 6 tahun

*Kumulatif; 1 Nilai minimal D; 2 Nilai minimal C.

71

Page 72: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Tabel 1 – Struktur Matakuliah TPB

Semester I Semester IIKode Nama Mata Kuliah sks Kode Nama Mata Kuliah sks

1 12 23 34 45 56 67 7

Total Total

Tabel 2 – Struktur Matakuliah Program Studi2a - Matakuliah Wajib

Semester III Semester IVKode Nama Matakuliah sks Kode Nama Matakuliah sks

1 1

2 2

3...

3...

Jumlah Jumlah

Semester V Semester VIKode Nama Matakuliah sks Kode Nama Matakuliah sks

1 1

2 2

3 ... 3...

Jumlah Jumlah

72

Page 73: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Semester VII Semester VIIIKode Nama Matakuliah sks Kode Nama Matakuliah sks

1 1

2...

2...

Jumlah Jumlah

Jumlah sks Matakuliah Major: __ sks

2b - Matakuliah Wajib ITB

Kode Nama Matakuliah sks1 KU____ Agama dan Etika 22 KU____ Pancasila dan Kewarganegaraan 23 Muatan/Matakuliah Manajemen 24 Muatan/Matakuliah Lingkungan 2

Jumlah 8

2c - Matakuliah Wajib ITB – Muatan Manajemen [jika bukan m.k. tersendiri]

Topik dan subtopik Kode dan Nama Matakuliah Jam1234

Jumlah

2d - Matakuliah Wajib ITB – Muatan Lingkungan [jika bukan m.k. tersendiri]

Topik dan subtopik Kode dan Nama Matakuliah Jam1234

Jumlah

Jumlah SKS Matakuliah Wajib ITB: __ sks

73

Page 74: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Matakuliah Pilihan Tahap Sarjana

Matakuliah Pilihan Paket (Blok) [jika ada]

Mahasiswa memilih salah satu dari paket-paket berikut:

1. ________ [nama paket], yang terdiri dari semua matakuliah berikut:[daftar matakuliah dan sks-nya]

untuk memperoleh total __ sks;

2. ________ [nama paket], yang terdiri dari semua matakuliah berikut:[daftar matakuliah dan sks-nya]

untuk memperoleh total __ sks;

3. ...Total bobot matakuliah pilihan paket (blok) adalah __ sks.

Matakuliah Pilihan Bebas

Total bobot matakuliah pilihan bebas adalah __ sks.

Tabel 4a - Daftar Matakuliah Pilihan Dalam Prodi

No Kode Nama Matakuliah sks PT/P No Kode Nama Matakuliah sks PT/P

1 12 23 34 ... 4 ...

PT: matakuliah pilihan terarah P: matakuliah pilihan bebas

Tabel 4b - Daftar Matakuliah Pilihan Luar Prodi yang Dianjurkan

No Kode Nama Matakuliah sks No Kode Nama Matakuliah sks

1 12 23 34 ... 4 ...

74

Page 75: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

3.2 Program Khusus[jika ada, misalnya Program Honors]

3.3 Program MinorProgram minor ___________ disediakan untuk mahasiswa program sarjana dari program studi

lain. Peserta program diharuskan mengambil ____ matakuliah berikut dengan bobot ___ sks:

1. 2. 3. ...

Untuk dapat mengikuti program minor, mahasiswa dari luar Program Sarjana _________ harus memenuhi persyaratan berikut: [jika ada, misalnya nilai minimum untuk beberapa matakuliah TPB]

Tabel 7 – Paket Matakuliah Minor Program StudiKode Nama Matakuliah sks

1

2

3 ...

Jumlah

Program Magister

Untuk dapat mengikuti Program Studi Magister ________ dengan baik, mahasiswa perlu memiliki latar belakang pendidikan setara sarjana dalam bidang-bidang ____. Mahasiswa dengan latar belakang pendidikan bidang selain itu dengan prestasi baik juga dapat diterima, asalkan _____________. Dalam hal terakhir ini, mahasiswa harus mengambil matakuliah tambahan sebanyak ___ sks. [Tambahkan persyaratan lain, misalnya bebas buta warna.]

Secara garis besar, Kurikulum 2013 Program Studi Magister ________ terbagi ke dalam:

Total : 4 semester, 36 sks Wajib : __ sks Pilihan bebas: __ sks

75

Page 76: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Aturan kelulusan:

Program

sks Lulus IP minima

l

Lama studi

maksimum

W P Total

Magister __ __ 36 2,751 3 tahun1 Nilai minimal C.

Tabel 8 –Matakuliah Wajib8a – Jalur pilihan __________ [jika ada jalur pilihan]

Kode

Nama Matakuliah sks

123456 ...

Tabel 9 – Struktur Matakuliah Program Studi9a - Matakuliah Wajib

Semester I Semester IIKode Nama Matakuliah sks Kode Nama Matakuliah sks

1 1

2 2

3...

3...

Jumlah Jumlah

Semester III Semester IVKode Nama Matakuliah sks Kode Nama Matakuliah sks

1 1

2 2

3 ... 3...

76

Page 77: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Jumlah Jumlah

9b –Matakuliah Pilihan

Kode Nama Matakuliah sks Kode Nama Matakuliah sks1 12 23 34 ... 4

Program Doktor

Secara garis besar, Kurikulum 2013 Program Studi Doktor ________ terbagi ke dalam:

Total : 6 semester, 40 sks Wajib : __ sks Pilihan bebas: __ sks

4 Roadmap Matakuliah dan Kaitan dengan Capaian Lulusan

4.1 Roadmap Matakuliah

[Roadmap diberikan dalam bentuk diagram yang menunjukkan hubungan pre-requisite dan co-requisite. Matakuliah pre-requisite diletakkan di sebelah bawah. Jika perlu, hubungan pre-requisite dapat dibagi ke dalam pre-requisite “kuat” (harus diikuti sebelumnya) atau pre-requisite “lemah” (sebaiknya diikuti sebelumnya).]

4.2 Peta Kaitan Matakuliah dengan Capaian Lulusan

Kode dan nama matakuliah

Cap

aian

A

Cap

aian

B

Cap

aian

C

Cap

aian

D ...

Cap

aian

Z

[Setiap matakuliah harus memberikan kontribusi kepada satu atau lebih Capaian Lulusan. Kontribusi tersebut hendaknya diberikan dalam gradasi 2 atau 3 tingkatan. Berikan makna

77

Page 78: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

untuk masing-masing tingkatan. Perhatikan kewajaran kontribusi, jangan ada matakuliah yang “dituntut terlalu banyak”.]

5 Atmosfer Akademik

[Berisi deskripsi tentang suasana akademik yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan tercapainya capaian lulusan, khususnya yang menyangkut bentuk interaksi antar individu.]

6 Asesmen Pembelajaran

[Berisi panduan pelaksanaan asesmen pembelajaran untuk mengukur ketercapaian capaian lulusan dan capaian matakuliah. Ada dua panduan dalam hal ini, yaitu untuk tingkat program studi dan untuk tingkat matakuliah.]

78

Page 79: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Dokumen Kurikulum 2013-2018

Program Studi : _____________

Lampiran I

Fakultas : ________________________________

Institut Teknologi Bandung

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Institut Teknologi Bandung

Kode Dokumen Total Halaman

Kur2013-S2-MA [JmlhHalaman]

Versi [NomorVersi] 05 Desember 2012

79

Page 80: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

KURIKULUM ITB 2013-2018 – PROGRAM SARJANA/MAGISTER/DOKTORProgram Studi __________________Fakultas ____________________________________

Silabus dan Contoh Satuan Acara Pengajaran (SAP)[Disusun untuk setiap matakuliah]

Kode Matakuliah:

Bobot sks:

Semester: KK / Unit Penanggung Jawab:

Sifat:[Wajib Prodi/Jalur, Pilihan]

Nama Matakuliah

[Nama matakuliah dalam Bahasa Indonesia (maksimum 5 kata)][Nama matakuliah dalam Bahasa Inggris (maksimum 5 kata)]

Silabus Ringkas

[Uraian ringkas silabus matakuliah dalam Bahasa Indonesia (maksimum 30 kata)][Uraian ringkas silabus matakuliah dalam Bahasa Indonesia (maksimum 30 kata)]

Silabus Lengkap

[Uraian lengkap silabus matakuliah dalam Bahasa Indonesia (maksimum 100 kata)][Uraian lengkap silabus matakuliah dalam Bahasa Inggris (maksimum 100 kata)]

Luaran (Outcomes)

[Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan setelah penyelesaian matakuliah ini]

Matakuliah Terkait

[Kode dan Nama Matakuliah] [Prasyarat, bersamaan, terlarang]

[Kode dan Nama Matakuliah] [Prasyarat, bersamaan, terlarang]

Kegiatan Penunjang [Praktikum, kerja lapangan, dsb.]

Pustaka

[Penulis, Judul, Edisi, Penerbit, Tahun terbit] ([Pustaka utama/alternatif/pendukung])[Penulis, Judul, Edisi, Penerbit, Tahun terbit] ([Pustaka utama/alternatif/pendukung])[Penulis, Judul, Edisi, Penerbit, Tahun terbit] ([Pustaka utama/alternatif/pendukung])

Panduan Penilaian [Termasuk jenis dan bentuk penilaian]

Catatan Tambahan

80

Page 81: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi

1[Cantumkan Topik bahasan]

[Uraikan sub-topik bahasan]

[Uraikan capaian spesifik topik dengan merujuk kepada capaian matakuliah]

[Uraikan rujukan terhadap pustaka (bab, sub-bab)]

23456789

101112131415

81

Page 82: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Dokumen Kurikulum 2013-2018

Program Studi : _____________

Lampiran II

Fakultas : ________________________________

Institut Teknologi Bandung

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Institut Teknologi Bandung

Kode Dokumen Total Halaman

Kur2013-S2-MA [JmlhHalaman]

Versi [NomorVersi] 05 Desember 2012

82

Page 83: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

KURIKULUM ITB 2013-2018 – PROGRAM SARJANA/MAGISTER/DOKTORProgram Studi __________________Fakultas ____________________________________

Peraturan Peralihan Kurikulum 2013A. Aturan UmumPada dasarnya setiap mahasiswa harus mengikuti kurikulum yang berlaku. Dengan demikian, mahasiswa yang belum dapat menyelesaikan studinya pada wisuda pertama sesudah Kurikulum 2013 diberlakukan harus menyesuaikan rencana studinya dengan Kurikulum 2013. Aturan ekivalensi memberikan dasar untuk memetakan status seorang mahasiswa yang tengah menjalani studi ketika Kurikulum 2013 diberlakukan. Berdasarkan aturan ekivalensi ini, untuk setiap mahasiswa ditetapkan persyaratan-persyaratan yang masih harus dipenuhinya untuk dapat menyelesaikan studi. Persyaratan-persyaratan tersebut dinyatakan dalam terminologi Kurikulum 2013.

Ekivalensi dilakukan dengan berpegang pada prinsip bahwa mahasiswa tidak boleh dirugikan. Dalam pengertian ini, peralihan ke Kurikulum 2013 tidak boleh membuat mahasiswa harus melakukan kegiatan tambahan melebihi aturan sks dan waktu studi yang ditetapkan dalam Kurikulum 2008-2013. Setiap mahasiswa diperlakukan sebagai kasus khusus dengan memperhatikan tahapan penyelesaian studi. Matakuliah yang sudah lulus akan diperhitungkan dalam rencana studi baru mahasiswa, dengan prinsip bahwa suatu matakuliah tidak dapat dipakai dalam dua tahapan studi atau untuk ekivalensi matakuliah dengan sks yang lebih besar.Secara lebih rinci, penyesuaian untuk Program Sarjana dapat dirumuskan sebagai berikut:Jika

wT = jumlah sks mata kuliah wajib yang telah lulus pada tahap TPB kurikulum 2008,wS = jumlah sks mata kuliah wajib yang telah lulus pada tahap Sarjana kurikulum 2008,pS = jumlah sks mata kuliah pilihan yang telah lulus pada tahap Sarjana kurikulum 2008,

maka sisa matakuliah yang harus diambil pada kurikulum 2013 adalahTPB 2013: 36 – wT,S1 2013: 108 – wS – pS.

Sedangkan penyesuaian untuk Program Magister dapat dirumuskan sebagai berikut:Jika

wM = jumlah sks mata kuliah wajib yang telah lulus pada tahap Magister kurikulum 2008,pM = jumlah sks mata kuliah pilihan yang telah lulus pada tahap Magister kurikulum 2008,

maka sisa matakuliah yang harus diambil pada kurikulum 2013 adalahS2 2013: 36 – wM – pM.

Untuk Program Doktor, struktur kurikulum tidak banyak berubah. Untuk menyelesaikan Program Doktor menurut Kurikulum 2013 mahasiswa harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut:

7. Menulis disertasi dan mempertahankannya dalam ujian disertasi.8. Menyelesaikan matakuliah 40 sks.9. Mempublikasikan karya ilmiah dalam publikasi ilmiah internasional.10. Memenuhi masa mukim.11. Lulus ujian kualifikasi.12. Menyusun proposal penelitian yang layak.

B. Aturan KhususBagi mahasiswa yang belum lulus TPB dengan Kurikulum 2008, maka ia diwajibkan untuk mengambil matakuliah sesuai dengan tabel ekivalensi.

83

Page 84: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

C. Prioritas Pengambilan Matakuliah Sisa pada Kurikulum Baru

Untuk Program Sarjana, urutan prioritas pengambilan matakuliah untuk melengkapi sks yang kurang adalah sebagai berikut:

1. Matakuliah TPB hingga mencapai total 36 sks.2. Matakuliah wajib Program Studi.3. Matakuliah wajib ITB.4. Matakuliah pilihan dari luar Program Studi.5. Matakuliah pilihan dari dalam Program Studi.

Untuk Program Magister, urutan prioritas adalah sebagai berikut:1. Matakuliah Tesis atau Proyek Akhir.2. Matakuliah wajib program studi.3. Matakuliah wajib jalur pilihan.4. Matakuliah pilihan.

2. Ekivalensi Matakuliah antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum 2008

Ekivalensi ini disusun untuk dua keperluan. Pertama, untuk menentukan beban matakuliah yang masih harus dipenuhi oleh mahasiswa yang telah menjalani Kurikulum 2008, tetapi masih belum menyelesaikan studinya. Kedua, untuk menghindari duplikasi, yaitu penghitungan dua matakuliah berbeda dari dua kurikulum dengan muatan materi yang sama atau hampir sama untuk memenuhi persyaratan studi.

Kurikulum 2008 Kurikulum 2013Kode Nama MK W/P Taha

pKode Nama MK W/P Tahap

...

84

Page 85: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Dokumen Kurikulum 2013-2018

Program Studi : _____________

Lampiran III

Fakultas : ________________________________

Institut Teknologi Bandung

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Institut Teknologi Bandung

Kode Dokumen Total Halaman

Kur2013-S2-MA [JmlhHalaman]

Versi [NomorVersi] 05 Desember 2012

85

Page 86: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

KURIKULUM ITB 2013-2018 – PROGRAM SARJANA/MAGISTER/DOKTORProgram Studi __________________Fakultas ____________________________________

1. Peta Kebutuhan Sumberdaya Manusia

[Berisi tabel kebutuhan dosen dan asisten per matakuliah berdasarkan populasi mahasiswa yang dilayani dan jumlah kelas yang perlu dibuka. Pada tabel lain, diberikan data KK/unit yang bertanggungjawab terhadap isi matakuliah dan dosen yang memenuhi syarat untuk mengajar matakuliah tersebut. Persyaratan mencakup kualifikasi akademik, kompetensi keilmuan, dan jenjang jabatan.]

Tabel Kebutuhan Dosen dan Asisten

No. Kode dan nama matakuliah

Jumlah kelas per penawaran

KebutuhanDosen Asisten

1.2.3.

Tabel Ketersediaan Dosen

No. Nama dosen Bidang

keilmuanKualifikasi pendidikan Jabatan

fungsional[Kode dan nama matakuliah (KK/unit penanggung jawab)]1. [Sarjana/Magister/Doktor] AA/L/LK/GB2.

[Kode dan nama matakuliah (KK/unit penanggung jawab)]1.2.

2. Peta Kebutuhan Sarana dan Prasarana

[Berisi tabel kebutuhan sarana dan prasarana berdasarkan populasi mahasiswa yang dilayani dan jumlah kelas yang perlu dibuka. Sarana dan prasarana mencakup setidaknya ruang kuliah, laboratorium/studio (atau sejenisnya) dan peralatannya, fasilitas TIK.]

86

Page 87: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Tabel Kebutuhan Dosen dan Asisten

No.Kode dan

nama matakuliah

Jumlah kelas per

penawaran

Jumlah ruang kuliah

dan kapasitas

Jumlah set peralatan

laboratorium atau studio

Jumlah set peralatan

TIK

Fasilitas lain

1. [2 x 75 mhs]

[30 set elektronika dasar]

[Jaringan 30 workstation]

2.

87

Page 88: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

LAMPIRAN 9

PROGRAM PEMBERDAYAAN ICT UNTUK PEMBELAJARAN / BLENDEDLEARNING

88

Page 89: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

PROGRAM PEMBERDAYAAN ICT UNTUK PEMBELAJARAN / BLENDEDLEARNINGINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Pengantar Workshop e-Learning dan Blendedlearning

Bambang Riyanto, LP4 ITB

Salah satu yang menjadi inspirasi pengembangan Blended Learning adalah apa yang telah

dilakukan oleh John Hennessy , President Stanford University. Hennessy kepada IEEE

Spectrum : “I’m a believer in online technology in education. I think we have learned enough

about this to understand that it will be transformative. It’s going to change the world, and it’s

going to change the way we think about education. Institutions like Stanford should be willing to

fund the experiments, to try different things, to think about different models. We can do what

other institutions would be strained financially to do, and they can learn from our experience.”

Pada periode tahun 90-an, Stanford membuka kuliah online melalui internet. Kuliah online ini

terus berkembang, tahun 2009 aplikasi iPhone untuk kuliah Pemrograman diunduh lebih dari 1

juta kali. Menurut Hennessy, pembelajaran online tidak akan berhasil jika orang

mengasumsikan segala hal dapat diautomatisasi. Namun demikian, era pembelajaran online

akan terjadi dan harus kita hadapi.

Blended Learning (BL) memberikan paradigma pembelajaran dengan memberdayakan

teknologi dengan mengintegrasikan kekuatan pembelajaran langsung (tatap muka) dengan

pembelajaran online. Dalam hal ini, BL memerlukan kecermatan dalam merancangkan dan

membuat bahan ajar, serta mensinergikan Pertemuan online dan offline perlu disinergikan.

Workshop ini akan dibagi menjadi 2 sesi utama. Bagian pertama presentasi dari para dosen tentang pengalaman BL. Bagian ke-2 lebih ke usulan-usulan baru untuk pelaksanaan BL.

Sesi 1 Presentasi dari para Dosen

Budi Rahardjo, STEI

Pengalaman selama menggunakan BL ITB:

Useful

89

Page 90: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Sistem BL yang terpusat seperti ini sangat membantu saya, sebelumnya saya

menggunakan web buatan sendiri untuk melaksanakan pembelajaran online. Sistem BL

yang sekarang sangat memudahkan saya, mudah digunakan dan memiliki banyak fitur.

Namun saya belum mengeksplor semua fitur-fitur itu.

Butuh lebih banyak latihan

Saya merasa butuh lebih banyak latihan dalam menggunakan BL, pernah mengalami

salah konfigurasi sehingga mahasiswa dapat mengubah jawaban saat quiz berlangsung.

Sempat bingung juga dengan sistem arsip BL, bagaimana cara menggunakan file lama

untuk kelas baru, bagaimana menyembunyikan kelas lama bagi mahasiswa baru.

Seiring banyaknya course yang saya miliki, saya merasa butuh lebih banyak latihan.

Atau mungkin bisa diusahakan pelatihan BL yang sifatnya advance.

Membutuhkan support

Saya merasa butuh adanya asisten dan technical support untuk mendukung aktivitas BL

saya. Asisten dapat membantu menjalankan course, sedangkan technical support untuk

mengatasi isu-isu yang sifatnya teknis.

Capacity Planning

Saya pernah mengalami server crashed saat ujian, waktu itu ada 120 mahasiswa

pesertanya. Hal-hal seperti ini harus direncanakan, performa server dan infrastruktur.

Kesimpulan

Saya baru menggunakan BL untuk sharing materi dan melaksanakan quiz. Untuk hal-hal

yang sifatnya colaborative seperti chat, diskusi, forum, belum saya gunakan. Saya juga

belum menggunakan BL untuk mencatat kehadiran mahasiswa.

Dalam penggunaan BL ini dibutuhkan peningkatan-peningkatan, latihan, support,

asisten, capacity planning.

Ivonne M. Radjawane, FITB

Pengalaman menggunakan BL untuk matkul Oseanografi Lingkungan.

Mata kuliah ini memiliki bebab 3 SKS, merupakan mata kuliah wajib bagi prodi Oseanografi,

dan mata kuliah pilihan bagi prodi lain. Implementasi BL mata kuliah ini juga dilaksanakan

90

Page 91: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

bersama 2 mitra, FMIPA Univ Tanjung Pura, Pontianak, dan FMIPA Univ Mulawarman,

Samarinda. Kuliah online diimplementasikan pada semester II 2011/2012.

Paparan Yang disampaikan Bu Ivone menyampaikan pengalaman pada saat menerapkan

credit earning dengan ketiga perguruan tinggi , serta potensi-potensi yang dapat dikembangkan

dengan pemberdayaan teknologi untuk pembelajaran ini .

Wardono Niloperbowo, SITH

Setelah dilakukan workshop BL di kalangan dosen SITH, terdapat salah paham, kekeliruan

prejudice dosen SITH terhadap BL, menganggap BL sebagai pengganti tatap muka dan

sebagai repositori mata kuliah. Kemudian secara perlahan terjadi perkembangan, terutama

dosen-dosen muda mulai membuat course di BL.

Sempat mengalami crash saat ujian, susah diakses dari luar kampus (jadi alasan mahasiswa

terlambat mengumpulkan tugas). Lama-kelamaan sudah berkembang lebih baik. Dosen-dosen

merasa mudah dalam memberikan dan mengumpulkan ujian, namun kesulitan menilai dan

memberi feedback.

Pak Wardono memanfaatkan Blendedlearning untuk mengampu perkuliahan Tahap Persiapan

Bersama , Sistem Alam Semesta dengan peserta kuliah 3000-an mahasiswa per tahun .

Arief Bahtiar, USDI :

Di tahun-tahun awal kita memang lebih fokus ke pengembangan infrastruktur. Saat ini sudah

dilakukan pemindahan server Blendedlearning ke mesin baru yang lebih powerful . Persoalan

yang masih dihadapi adalah karena listrik yang masih sering terjadi pemadaman . Sosialisasi

penggunaan Blendedlearning sudah dilakukan pada saat Orientasi TIK ITB yang

diselenggarakan setiap tahun ajaran baru kepada mahasiswa baru di ITB program S1,S2,S3

dilanjutkan dengan praktikum PTI yang menggunakan sistem yang sama dengan

Blendedlearning.

Pada saat pelaksanaannya , diperlukan helpdesk yang membantu user saat menemukan kendala pada saat menggunakan sistem Blendedlearning . Statistika Penggunaan blendedlearning

91

Page 92: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Server Jml Mata Kuliah Jumlah Registered UserKuliah Online ITB (kuliah.itb.ac.id) 415 Mata Kuliah 18987

Blendedlearning ITB (blendedlearning.itb.ac.id)

606 Mata Kuliah 12240

Praktikum PTI online (pti.comlabs.itb.ac.id)

1 Mata Kuliah 1235

Isu yang dihadapi,

Finalisasi Landingpage / Frontpage BL-ITB Migrasi ke LMS 2.4 (Major), dengan fitur baru :

o Content groupingo Student Status/Tracking (completion)o Content pre-condition (pra syarat) o Content Tracking o File Management (drag/drop)o Security

ITB E-learning/Distant Learning Governance (permendiknas 12/Tahun 2012) Organisasi E-learning Penjaminan Mutu E-learning di ITB

Diskusi dan Tanggapan:

Pemandu : Dradjad Irianto , FTI

Isu Ujian OnlineFitur ujian / assessmen online merupakan salah satu fitur yang disediakan oleh Blendedlearning

, kemudahan yang diberikan adalah otomatisasi pemeriksanaan hasil ujian serta pemberian

feedback kepada mahasiswa/peserta . Berikut adalah pembahasan mengenai ujian online

Ada yang memilih ujian online dengan kebijakan dilaksanakan di waktu dan tempat yang

sama. Namun, ada kendala ruangan (lab komputer) tidak mencukupi untuk jumlah

mahasiswa banyak (kelas besar). Dibutuhkan tempat yang memiliki terminal / akses

untuk menyelenggarakan ujian bersama-sama dan lebih terawasi.

Jika waktu dan tempat tidak ditentukan dikhawatirkan terjadi kecurangan-kecurangan.

Dosen STEI : Saya pernah melaksanakan quiz tempatnya bebas, tapi waktunya

ditentukan. Saya rasa cukup aman karena soal dan jawaban di-acak, kemudian

keterbatasan waktu juga cukup membuat mahasiswa sibuk.

92

Page 93: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Dosen : Saya pribadi lebih memanfaatkan BL untuk sharing kuliah saja, tidak untuk

melaksanakan ujian.

Pak Aswin , Arsitektur : Tantangan terbesar, jika ujian melibatkan mahasiswa harus

menggambar. Kesulitan memeriksa ujian teks, lebih nyaman pakai kertas. Kalau menilai

gambar juga sulit. Mohon ada aturan ukuran file yang jelas agar bisa diinstruksikan ke

mahasiswa.

Dosen STEI : mengusulkan ada tempat upload lain (selain BL) untuk file besar.

Pak Arief: Batasan upload 100 MB.

Isu Aspek Kesiapan MahasiswaKesiapan user dalam pemanfaatan sistem menjadi satu poin pembahasan . Kesiapan tersebut

menentukan kesukesan penyelenggaraan Blendedlearning di Institut Teknologi Bandung.

Pak Dradjad : Bagaimana dengan fasilitas yang dimiliki mahasiswa?

Pak Budi : Di awal kuliah selalu ditanya siapa yang tidak punya fasilitas (komputer/laptop),

jumlahnya sedikit, saya sarankan menggunakan komputer di labkom.

Pak Wardono : Di awal penggunaan BL ini, dulu sekali, sempat ada mahasiswa yang

keberatan terkait fasilitas. Tapi kesininya sudah tidak ada lagi mahasiswa yang begitu.

pak Armein : kegiatan perkuliahan sifatnya blendedlearning, tidak 100% online , msh ttp

bisa dijalankan . Namun , dengan ada digital , setiap mahasiswa harus py inisiatif kuat.

Pak Ari Setijadi : berpikir ulang dengan konten , bukan hanya ubah M.K menjadi digital tapi

juga membutuhkan pola desain kuliah yang disesuaikan dengan iklim blendedlearning di

mana mahasiswa dapat mengakses bahan 24 jam,

Bu Ivone: di singapur, materi diberikan semua di luar kelas (online), untuk tugas dan

diskusinya semua dilakukan di dalam kelas (offline).

Sesi 2: Inisiatif Baru dan Pengembangan E-Learning dan Blended Learning

Pak Armein Z. Langi , STEI

Potensi Blendedlearning untuk mencerdaskan kehidupan bangsa : ITB-X

Kita harus mengubah pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran online ini. Kalau hanya

sebatas mendigitalkan, sebenarnya apa yang kita lakukan tidak akan memberi pengaruh apa-

93

Page 94: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

apa. Ada atau tidak versi online kuliah di ITB, kuliah akan tetap ada. Pendekatan kita ubah

dimulai dengan visi bagaimana memberikan pendidikan yang dapat mencerdaskan seluruh

masyarakat Indonesia berbasiskan kekayaan akademik ITB yang sudah ada.

Rancangan ini saya sebut “ITB-X” (X, extended). Dimana proses kuliah ITB yang sudah

berjalan tetap berjalan, namun secara fungsi ditambah menjadi pusat Digital Education

Bussiness. Di dalamnya terdapat proses bisnis, servis, dan produk knowledge yang berbasis

knowledge assets yang telah ITB miliki. ITB-X ini nantinya akan membentuk knowledge society

yang lebih luas, berupa komunitas belajar masyarakat Indonesia.

Ada 4 layer yang akan dikembangkan:

1. Transformasi masyarakat melalui penyebarluasan manfaat aset intelektual ITB.

1. Nilai-nilai manfaat pendidikan ITB dengan biaya terjangkau dan financially lucrative

(economy of scale). “Pendidikan di ITB itu harus punya nilai sehingga bisa kita jual. Bisa

kepada individu, lembaga atau universitas lain.”

2. Layanan pendidikan (komplementer) berkualitas melalui jaringan sosial.

3. Digital learning products and systems based on existing excellent academic assets.

Pembicara ke-2

Ari Setijadi, STEI

Next-Generation Learning

Penyampaian terjadi mis-konsepsi tentang E-Learning:

- Beranggapan bahwa e-Learning adalah LMS saja

- Beranggapan bahwa e-Learning adalah konten multimedia saja

- Beranggapan bahwa e-Learning hanya untuk terlihat “great and cool”

Pembahasan mengenai Studi Kasus Program LSKK ITB : D1-D3 PVB,

Rencana Credit Earning LSKK-ITB

- Konsorsium S2 TI (ITB-UGM-ITS)- Program D4 4 jenis program D1 + Program 1 tahun D4 - 30 modul + komprehensif tes - D1 (granularisasi biaya dan waktu)

94

Page 95: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

Diskusi dan Tanggapan:Pemandu Pak Bambang Riyanto, STEI

Isu credit-earning dan ITB-X

- Isu mengenai Credit Earning, ITB-X

- Blendedlearning selain untuk internal, sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi

pengetahuan ke luar, masyarakat luas yang lebih butuh .

- Ketika kita akan menjalankan bisnis ini, kita harus menunjukan kualitas kuliah online kita

sama dengan kualitas kuliahnya stanford. Biar orang mau untuk bayar.

- Pendidikan ITB harus ditujukan untuk mencerdaskan bangsa. Yang dilakukan selama ini

adalah mendidik calon insinyur, hal ini terbatas sekali.

- mengembangkan blendedleanring harus ditujukan untuk penyebarluasan pengetahuan

itb ke luar (massal) . alternatif , kerjasama dengan kampus lain ; buat paket produk

standar yang didistribusikan untuk semua, untuk kekhususannya bisa ditambahkan

konten lokal.

- Stanford, yang ditawarkan per course, bukan prodi. Kita juga bisa menawarkan course

dengan sertifikat keahlian, bukan ijazah.

- Knowledge society tercipta dari habit/budaya yang dikembangkan ke arah itu.

- Untuk mewujudkan ini, selain aspek sosial, aspek bisnis dan ekonomi juga harus

dimatangkan.

- Ide ITB-X ini menarik sebagai peran aktif ITB untuk memberikan solusi kepada

masyarakat/daerah, selama ini daerah menganggap kita ini sombong, tidak pernah

datang ke daerah. Tapi perlu dan harus dipikirkan tentang masalah quality control.

Rekomendasi

Penyempurnaan Sistem Blended Learning ITB dari aspek fitur untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar

Perbaikan infrastruktur ICT di lingkungan kampus, terutama ketersediaan terminal untuk ujian online

Penambahan dan penyempurnaan konten kuliah di Blended Learning ITB Inisiatif E-learning untuk ditawarkan pada mahasiswa Non-ITB sebagai bagian dari

credit earning activities berdasarkan lessons learned dari beberapa e-learning untuk mahasiswa Non-ITB

PenutupDisampaikan pak Bambang riyanto, pukul 17 : 00

95

Page 96: Tujuan penulisan - LP4 | Institut Teknologi Bandunglp4.itb.ac.id/.../Laporan-Akhir-Tahun-2012-LP4-final.docx · Web viewKeterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan

96