tugboat

Upload: lazwar-irhami-putra

Post on 06-Mar-2016

239 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kapal kapalan

TRANSCRIPT

Nama : Lazwar Irhami Putra NurdiansyahNrp: 6612040037Judul : Tug boatKapal tunda merupakan jenis kapal khusus yang digunakan untuk menarik atau mendorong kapal di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai. Kapal ini digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak dan peralatan lainnya dan memiliki tenaga yang besar bila dibandingkan dengan ukurannya. Bangunan kapal tunda hampir sama dengan bangunan kapal barang. Hanya saja tidak dilengkapi dengan palka barang besar, sehingga ukurannya lebih kecil untuk tenaga penggerak yang sama. Karena kapal tunda dirancang untuk dapat melakukan bermacam pekerjaan seperti menarik, menunda, menggandeng dan menambatkan kapal kapal dan alat apung lainnya yang mempunyai bobot yang jauh lebih besar. Begitupula dengan konstruksinya dirancang lebih kuat untuk menahan getaran, pada kapal tunda dilengkapi dengan peralatan tarik seperti towing hook, stabilizher guilding ring, towing beam, dan juga derek tambang tarik pada geladak tengah kapal.

Sistem propulsi kapal tunda yang normal adalah mesin diesel yang punya gerakan propeller konvensional atau khusus, Propeller konvensional dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis :1. Propeller dengan pitch tetap (fixed pitch propeller) Baling-baling jenis ini secara tradisi telah membentuk basis produksinya, Baling-baling ini secara umum telah memenuhi proporsi yang tepat terutama jenis rancangan dan ukurannya, FPP ini adalah mudah untuk membuatnya Baling-baling Ducted terdiri dari dua komponen, yaitu : Saluran pipa (Duct) berbentuk seperti gelang yang mana mempunyai potongan melintang berbentuk aerofoil Baling-balingKeberadaan saluran pipa (duct) akan mengurangi gaya-gaya tekanan yang menginduced pada lambung kapal. Baling-baling jenis ini dikenal dengan sebutan Kort Nozzles, melalui pengenalan Kort Propulsion Companys sebagai pemegang Hak Paten dan asosiasi dari jenis baling-baling ini. Efisiensi Baling-Baling ditingkatkan tergantung atas beban baling-baling

2. Controllable Pitch PropelerControllable Pitch Propeler adalah propeler yang dapat mengubah/ mengatur pitch propelernya. Pitch adalah jarak aksial yang ditempuh/diambil oleh propeler pada satu kali putaran penuh (3600).Pada prinsipnya,pengertian pitch pada propeler,jika di-analogi-kan akan sama dengan gear pada mobil. Propeler dengan sudut daun yang kecil akan menggerakkan kapal ke depan dengan jarak yang sedikit pada setiap putarannya (kapal bergerak maju dengan pelan). Propeler membutuhkan sedikit power untuk menggerakkan propeler dan mengakibatkan kecepatan putar propeler tinggi. Hal tersebut sama dengan gear (gigi) rendah pada mobil. Propeler dengan sudut daun yang besar berlaku sebaliknya. Propeler akan menggerakkan kapal dengan jarak yang besar pada setiap putarannya ( kapal bergerak maju dengan cepat). Hal tersebut membutuhkan power yang besar untuk menggerakkan propeler, dan menyebabkan kecepatan putar propeler rendah. Hal tersebut sama dengan gear (gigi) rendah pada mobil. Prinsip kerjanya menggunakan system hidrolis yaitu dengan megalirkan fluida minyak menuju suatu rumahan yang terletak pada bos baling-baling, pada rumahan tersebut terdapat rotor yang dihubungkan dengan daun baling-baling (blade), sehingga jika dialirkan fluida dalam arah maju maka minyak akan mendorong sirip pemisah pada rotor dan mendorongnya sehingga memutar daun baling-baling dengan sudut tertentu, jika arah aliran dibalik maka daun baling-baling akan berputar kearah sebaliknya. Pengoperasiannya dapat dilakukan dengan dua system yaitu system pull-push rod system dan hub piston system. Pada sistem pull-push rod digunakan batang panjang yang dihubungkan dari poros kapal menuju hub baling-baling. Sedangkan pada hub piston system, batang piston diletakkan pada hub baling-baling. Controllable pitch propeller memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan jenis propeler yang lainnya. Penggunaan CPP (dengan pengubahan pitch) akan memudahkan kita untuk mengubah putaran mesin pada pelayaran dinas yang bertujuan untuk mengurangi getaran dan noise berlebih pada mesin, seperti halnya untuk Pitch dapat diubah ubah untuk mengurangi kavitasi pada berbagai putaran mesin. Kelebihan lain dari Controllable Pitch Propeller adalah dalam hal manuver. Dengan menggunakan CPP, maka kita tidak perlu menggunakan reversing gear atau pembalik putaran. Sebagai pengganti arah putaran, blade mengartikulasikan semua putaran sampai kapal chewing di air pada lain arah. Dalam hal ini tidak ada pengertakan gigi persneling pada mesin, hanya sebuah perpindahan secara lembut dari depan kapal ke thrust buritan kapal, dengan beberapa pilihan jumlah thrust,dari dead slow sampai full ahead atau buritan kapal. Sangat mungkin untuk menggunakan mesin dengan rpm tinggi dan shallow pitch (pitch rendah). Sebagai contoh untuk menjaga station saat menggunakan power penuh pada ilmu hidrolik (mesin jangkar ataupun yang lain).

Baling-baling khusus yang paling sering digunakan terdiri dari dua jenis :

1. Schottel system (rudder propeller)

Baling baling ini digunakan untuk mempermudah kapal dalam manuver, dengan posisi alat penggerak berada di bagian atas sehingga memberi tempat yang lebih lapang untuk menempatkan penggerak utamanya, baik berupa motor diesel atau motor listrik.

2. Voith-Schneider (cycloidal propeller)Voith Schneider Propeller merupakan bentuk propulsi kapal dengan menggunakan daun ver-tikal yang diputar seperti disk, dimana setiap daun dapat menghasilkan daya dorong pada ka-pal. Sistem ini bekerja mirip pengendali langkah balig-baling helicopter (colective pitch control). Roda gigi dalam mekanisasi propulsi ini, saat berputar dapat merubah sudut serang dari tiap daun propeller (berbetuk hydrofoil) sehingga tiap daun baling-baling akan menghasilkan daya dorong (thrust) pada berbagai arah, menyebab-kan kapal tidak butuh rudder lagi.

Figure 5-04 gives a comparison of the propulsion systems described.The thrust vector diagram at zero speed is represented and the efficiency of the special propellers working in all directions can be seen. Figure 5.05 shows the bow thrust force produced by the different propulsion systems as a function of the tug boats speed.The loss of tug boat efficiency occurring when speed is increased is clearly shown.

This is the amount of horizontal force the tug boat can apply working ahead in the case of zero speed. It would therefore be the same as the pull the tug boat would produce in a mooring line holding it to a bollard fixed on a quay , The bollard pull depends on the propellers turning area, its pitch, the brake horsepower and shaft horsepower, besides the displacement, hull form and type of propeller. The bollard pull supplied by a tug boat can be simply determined with the following equation

The bollard pull supplied by a tug boat can be simply determined with the following equation :

Kapal tunda dapat diklasifikasikan sebagai berikut sesuai dengan jumlah dan posisi baling -baling :1. Single-screw tug boat. It is the classic and conventional tug boat with a single stern propeller which may be ducted in a nozzle to increase the pull; blades may be fixed or controllable pitch (see figure 5.06). 2. Twin-screw tug boat. It has twin propelleres fitted at the stern and driven by horizontal shafts, whose blades may be fixed or controllable pitch, fitted inside nozzles or without them.Two nozzle-rudders which provide the tug boat with great manoeuvrability can be fitted to increase the latter.3. Tractor type tug boat. It has the propulsion element at the bow, either the Schottel or Voith-Schneider type(See figures 5.07 and 5.08). Due to its particular manoeuvrability, it has the towing hook at the stern which prevents the possibility of the tug boat capsizing when pulling beam-on.