tugas uas spt huda

8
NAMA : KHOIRUL HUDA NIM : 24020110130060 SOAL: 1. Bagaimana cara mengamati sel menggunakan TEM (Mikroskop Elektron Transmisi) ? 2. Apakah inti sel berkembang selama proses pendewasaan organ ? 3. Jelaskan perbedaan sel parenkim dengan sel kolenkim berdasarkan struktur dan fungsinya ? 4. Bagaimana proses pembentukan palisade ke-2 ? 5. Bagaimana proses pembentukan stomata pada epidermis ? 6. Jelaskan mengenai struktur xylem yang memiliki fungsi sebagai transport air dan nutrien secara adhesi dan kohesi ? 7. Jelaskan mengenai translokasi karbohidrat pada floem ? 8. Kenapa jalur simplas lebih efisien daripada jalur apoplas dalam hal pengangkutan air dan ion mineral dari tanah menuju ke akar ? 9. Kenapa air dan ion mineral yang berasal dari tanah harus menembus sel endodermis ? 10. Gambarka mineral dari tanah menuju

Upload: khoirul-huda-supaat

Post on 13-Feb-2015

19 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Uas Spt Huda

NAMA : KHOIRUL HUDA

NIM : 24020110130060

SOAL:

1. Bagaimana cara mengamati sel menggunakan TEM (Mikroskop Elektron Transmisi) ?

2. Apakah inti sel berkembang selama proses pendewasaan organ ?

3. Jelaskan perbedaan sel parenkim dengan sel kolenkim berdasarkan struktur dan

fungsinya ?

4. Bagaimana proses pembentukan palisade ke-2 ?

5. Bagaimana proses pembentukan stomata pada epidermis ?

6. Jelaskan mengenai struktur xylem yang memiliki fungsi sebagai transport air dan nutrien

secara adhesi dan kohesi ?

7. Jelaskan mengenai translokasi karbohidrat pada floem ?

8. Kenapa jalur simplas lebih efisien daripada jalur apoplas dalam hal pengangkutan air dan

ion mineral dari tanah menuju ke akar ?

9. Kenapa air dan ion mineral yang berasal dari tanah harus menembus sel endodermis ?

10. Gambarkan dan jelaskan skema pengangkutan air dan ion mineral dari tanah menuju

ke akar ?

11. Kenapa tanaman sejenis dan tanaman yang akarnya dangkal tidak boleh ditanam pada

lahan miring ?

12. Bagaimana cara menjadikan “Buah Multiple” (1 buah, banyak biji) menjadi “Buah

Single” ?

JAWAB:

1. TRANSMISSION ELECTRON MICROSCOP (TEM) merupakan jenis mikroskop yang memanfaatkan elektron dengan prinsip kerja hampir sama dengan prinsip kerja seperti mikroskop cahaya meneruskan cahaya melaui objek (slide) /proyektor dimana objek/spesiemen bisa diamati dengan cara melewatkan melaui irisan yang sangat tipis spesimen . Untuk bisa mengamati sel dengan TEM diperlukan prosedur kerja yang

Page 2: Tugas Uas Spt Huda

lebih rumit dibanding menggunkan mikroskop cahaya biasa. Cara pengamatan sel dengan TEM adalah sebagai berikut:a. Fiksasi

Fiksasi ini dilakukan dengan tujuan mematikan sel. Sel harus dimatikan karena salah satu kekurangan dari TEM yaitu tidak bisa digunakan untuk memindai sel yang hidup. Fiksasi bisa dilakukan menggunakan menggunakan senyawa glutaraldehida atau osmium tetroksida. Selaian bisa mematikan sel, fiksasi ini bisa mencegah kerusakan komponen sitologi dan histologi dan karena TEM ini digunakan untuk mengamati struktur dalam sel,maka keawetan struktur sitologi menjadi sangat penting.

b. Pembuatan sayatan

Pembuatan sayatan sangat penting dalam pengamatan sel menggunakan TEM karena objek harus sangat tipis yaitu hingga 1000Å. Preprat dilapisi dengan monomer resin dengan proses pemanasan. Pemotongan yang sangat tipis dan rapi dengan mikrotom dengan pisau yang dilapisi berlian yang tersusun atom karbon. Setalah sayatan yang tipis dan rapi dipeoleh makan selanjutnya diletakkan diatas cincin berpetak.

c. Pewarnaan

Untuk memperoleh gambar yang lebih jelas, maka perlu dilakukan pewarnaan. Pewarnaan bisa menggunakan logam berat semisal timbal atau uranium sehingga kontras objek/spesimen karena densitas(kerapatan) meningkat di beberapa bagian sel yang ingin diamati.

Sebagai ganti dari lensa pada mikroskop cahaya, untuk membelokkan elektron maka pada TEM digunakan elektromagnet yang nantinya akan memfokuskan gambar objek ke layar atau ke film dan ada juga yang menggunakan detektor digital sebagai pengganti layar sekaligus kamera.

2. Inti sel pada jaringan dewasa tetap berkembang. Perkembangan inti sel bisa dilihat pernyataan Utami,dkk (2008) yang menyatakan kalau sel muda mempunyai inti yang besar yaitu 2/3 kali ukuran selnya dan sel yang dewasa akan mempunyai nukleus yang kelihatan lebih kecil. Ini merupakan bukti bahwa sel berkembang seiring pendewasaan sel dan pendewaan jaringan. Perkembangan inti sel juga bisa dilihat dari perpindahan posisi nukleusnya yaitu bisa di pusat/tengah sel atau di pinggir seprti pada sel parenkim dengan vakuola yang besar maka nukleusnya akan berpindah ke pinggir . Selaian itu, perkemangan juga bisa dilihat dari sifat-sifat nukleus yang bisa lebih pudar, lebih kecil, terliahat gelap serta bisa mengalami fragmentasi bahkan bisa mengalami kariolisis yaitu lisinya nukleus.campbell et al (2008) juga menyatakan kalau nukleus merupakan pusat sintesis rRNA yang nantinya akan ditranslasi menjadi protein. Dari dasar itu kita tahu bahwa jaringan dewasa selama ia masih berupa jaringan hidup maka nukleus akan tetap berkembang.

Page 3: Tugas Uas Spt Huda

3. Perbedaan parenkim dan kolenkima. Berdasarkan struktur

1. Parenkim mempunyai bentuk cube( kubus), memanjang dan mempunyai vakuola lebar dan ia mempunyai dinding sel yang tipis atau bisa sedikit menebal dengan lamela yang elastis seta bersifat fleksibel. Karena vakuola yang besar dan berada ditengah, maka parenkim mempunyai nukleus yang berada dipinggir.

2. Sel kolenkim mempunyai dinding sel yang lebih tebal dibanding dinding sel pada parenkim. Bentuk selnya tidak beraturan bisa lebih panjang ataupun lebih kecil dibanding sel parenkim. Sel parenkim merupakan sel hidup yang hanya mempunya dinding sel primer yang tidak berlignin. Sel kolenkim biasaya mempunyai dinding sel yang bisa menegang. Selain itu, Sel-sel kolenkim bisa berkumpul membentuk helaian.

b. Berdasarkan fungsi1. Jika ditinjau oleh dengan penyesuain strukturnya parenkim mempunyai

beberap fungsi meliputi penyusun jaringan dasar pada penyimpanan cadangan makanan dan metabolisme pada tanaman semisal fotosintesis, penyimpanan dan pengangkutan air dan mineral dan bahkan parenkim juga berperan dalam penyembuhan tanaman dan pembentukan kalus.

2. Jaringan kolenkim berfungsi sebagai jaringan pendukung. Jaringan kolenkim biasanya akan mendukung dan melindungi sel dan jaringan bagian dalam tersmasuk melindungi parenkim. Karena dinding selnya yang sedikit tebal dan bisa menegang, jaringan kolenkim bisa mendukung fleksibilitas.kolenkim juga bisa mendukung pemanjangan karena sel-sel kolenkim bisa berkumpul dan membentuk helaian. Kolenkim yang sebagin berisi air mampu mendukung turgor dan kekakuan semisal pada seledri.

4. Pembentukan palisade ke-2Pembetukan palisade kedua ini berkaitan erat dengan intensitas cahaya yang diterima daun. Jika suatu tanaman ditempatkan pada daerah dengan intensitas cahaya yang tinggi akan beradaptasi dengan cara pembentukan palisade yang akan lebih tebal. Intensitas cahaya yang tinggi akan merangsang terbentuknya kloroplas yang banyak dari plastida karena kloroplas ini bermanfaat dalam membantu untuk eksitasi elelktron ketika fotosintseis. Jadi pembentukan palisade ke-2 ini, dirangsang oleh adanya cahaya yang berlebih pada tanaman. Kelebihan cahaya akan meningkatkan kemampuan tanaman dalam fotosintesis sehingga memerlukan semakin banyak kloroplas, diamana kloroplas ini berguna untuk eksitasi elektron saat fotosintesis. Meningkatnya jumlah kloroplas tentu sebanding denganm terbentuknya palisade / penebalan palisade karena kloroplas pada daun terletak di dalam mesofil dayun tepatnya pada jaringan palisade.

5. Stomata merupakan celah hidup yang merupakan kumpulan sel yang terdiri dari sel penutup dan sel tetangga sedanglubangnya disebut stoma( stomata). Asal mula stomata adalah berkembang dari protoderm yang membelah menjadi sel besar dan sel kecil. Sel kecil terus berkembang hingga membelah jadi dua hingga berdiferensiasi menjadi sel penutup. Sebelum terbentuknya sel pentup, sel tetangga telah terbentuk

Page 4: Tugas Uas Spt Huda

sebagai akibat dari sel tetangga epidermis yang membelah taksimetris sehinnga sel anakan yang lebih kecil yang lebih dekat dengan sel induk sel penutup akan menjadi sel tetangga. Selama perekembangan sel penutup, terbentuklah lubang stomata. Lubang stomata ini semula adalah lamella tengah yang berkembang dan memmbengkak yang membentuk suatu lensa. Lubang berbentuk lensa inilah yang merupakan cikal-bakal dari stomata.

6. Jaringan xilem merupakan jaringat pengangkut yang berfungsi dalam mengangkut air dari tanah ( akar) menuju ke daun untuk fotosintesis. Proses naiknya air ke atas ini terjadi karena beberapa proses. Salah satu proses yang mendukung naiknya air ke daun adalah melalui mekanisme adhesi dan kohesi dari air. Adhesi merupakan kemampuan air dalam tarik menarik dengan partikel tak sejenis sedangkan kohesi merupakan kemampuan air dalam tarik menarik zat tidak sejenis. Kemampuan adhesi lebih besar dibanding kemampuan kohesi air. Kemampuan kohesi digunakan dalam menjadikan air saling berikatan dan hubungan tarik menarik antar molekul air sedangkan kemampuan adhesi menyebabkan air bisa tarik menarik dinding xilem sehingga dengan adanya bantuan tekanan dari bawah, air bersama nutrien bisa diangkut ke atas.

7. Karbohidrat merupakan hasil fotosintesis yang kebanyakan dihasilkan oleh daun. Karena di daun juga terdapat jaringan vaskuler yaitu floem dan xilem maka pengangkutan hasil fotosintesis yang berupa karbohidrat langsung diangkut oleh floem menuju zink. Dalam pengangkutan karbohidrat, molekul-molekul akrbohidrat dipecah hingga terbetuk melokul yang lebih sederhana. Untuk memeprlancar pengakutan , floem memerlukan air sebagai pelumas. Air masuk ke floem dari xilem karena adanya perbedaan tekanan pada xilem dan floem. Ketika air sudah berada di dalam floem, air akan mengalir mengalirkan molekul-molekul karbohidrat ke zink. Kendala muncul ketika karbohdrat harus dimasukkan ke zink. Untuk masuk zink harus melewati membran dimana air tidak menembus membran tersebut, untuk memasukkan karbohidrat ke dalam zink inilah yang kemudia memerlukan energi ATP yang disebut dengan mekanisme transport aktif.

8. Jalur simplas lebih efisien dibanding jalur apoplas karena jalur simplas malaui plasmodesmata sedangkan jalur apoplas melewati dinding sel. Jalur apoplas yang melewati dinding sel tidak secara serta merta langsung bisa langsung diangkut melainkan haraus ada seleksi di endodermis. Seleksi di endodermis ini akan lebih diprioritaskan air dan mineral yang melewati jalur simplas sedangkan yang melalui jalur apoplas akan terpakai jika kebutuhan air dan mineral melaui jalur simplas tidak mencukupi.

9. Air dan mineral yang diangkut dari akar harus menembus sel endodermis karena untuk dilakukan seleksi lebihb lanjut terhadap zat-zat yang mungkin berbahaya atau beracun untuk tanaman sehingga peran endodermis sangat penting dalam seleksi air dan mineral yang masuk ke jaringan vaskuler tanaman.

10. M

Page 5: Tugas Uas Spt Huda

Air dan mineral diserap oleh akar dengan bantuan adanya rambut akar. Rambut akar mampu menyerap air dan mineral dari tanah karena adanya perbedaan tekanan di tanah dan di dalam tanaman. Ketika air sudah terserap oleh akar kemudian dilanjutkan dengan perjalanya menuju endodermis. Perjalanan air dan mineral ini menggunakan dua jalur yaitu jalur simplast dan apoplast. Jalur sinmplas yaitu jalur yang melewati plasmodesmata sedangkan jalur apoplas yatitu jalur yang melewati celah-celah dinding sel. Setelah air dan mineral sampai endodermis maka terjadi seleksi lebih lanjut oleh pita kaspari. Seleksi ini lebih ketat, karena pita kaspari akan menyeleksi air dan molekul yang terlarut didalamnya khususnya molekul-molekul yang dianggap sebagai racun oleh tanaman.

11. Tanaman dengan akar dangkal dan tanaman sejenis tidak boleh ditanam dilahan miring karena akar dangkal dan akar sejenis tidak mempunyai kekuatan yang besar dalam menahan longsor. Sebaiknya tanaman yang ditanam adalah tanaman dengan akar dalam dan dengan jenis yang beragam. Tanaman dengan akar dalam akan mempunyai kekuatan lebih dalam menahan tanah, karena semakin dalam jangkauan akar maka semakin kuat kemampuan akar dalam menahan longsor. Begitu pula mengenai keragaman tanaman. Tanaman yag berbeda akan membentuk akar yang saling berkompetisi dan saling berasosiasi sehingga kemampuan akar dalam mempertahanakan kondisi tanah akan jauh lebih besar. Semakin besar kemampuan akar dalam mempertahankan kondisi tanah akan semaskin mengurangi resiko lonsong pada lahan miring.

12. Untuk membuat buah majemuk menjadi buah tunggal adalah dengan merekayasa genetika. Buah majemuk terdiri dari banyak biji yang membentuk satu buah, jadi untuk membuat buah majemuk menjadi buah tunggal cukup dengan merekayasa perkembangan biji sehingga biji yang berkembang hanya satu sedangkan yang lain dimanipulasi agar tidak biji tidak berkembang. Salah satu manipulsi yang bisa dilakukan bisab dari proses penyerbukanya ataupun memenaipulasi cadangan makanan embrio.

13.