tugas terstruktur ilmu kependudukan oleh kelompok 3++

Upload: machival-demon

Post on 18-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Ilmu kependudukan tentang pengertian, laju pertumbuhan, solusi untung menanggulangi kepadatan penduduk.

TRANSCRIPT

PERTUMBUHAN PENDUDUK

TUGAS TERSTRUKTUR ILMU KEPENDUDUKAN KELOMPOK 3

NAMA ANGGOTA : Defta Rizky Primandaru (G1B013039) Rizky Adrian Noer (G1B013042) Hisyam Farkhan M (G1B013045) Nurjanah (G1B013046) Hana Khulaidah (G1B013048) Gendhis Putrizka Fahmi Andhini (G1B013049) Aulia Ratna Sari (G1B013050) Amala Rahmatia Putri (G1B013051) Chendy Prastika Sari (G1B013052) Alfiah Tri Cahyani (G1B013053)

UNIVERSITAS NEGERI JENDRAL SOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2013/2014KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya karya tulis ini bisa kami selesaikan. Terima kasih kami sampaikan kepada segala pihak yang telah mendukung terciptanya karya tulis ini dan dan berbagai sumber informasi pendukung data dan fakta.Karya tulis ilmiah ini menjelaskan tentang pertumbuhan penduduk. Dengan demikian, diharapkan pembaca mampu untuk memahami pertumbuhan penduduk lebih dalam dan dapat mendiskukannya dalam kehidupan sehari-hari.Kami menyadari bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Maka kami mengharapkan menerima kritik dan saran dari pembaca, agar dapat memperbaiki karya tulis kami di masa datang. Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.Akhir kata kami berharap agar karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Kelompok 3

Purwokerto 6 Maret 2014

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1DAFTAR ISI2BAB I PENDAHULUAN3A.LATAR BELAKANG MASALAH3B.PERUMUSAN MASALAH3C.TUJUAN3D.RUANG LINGKUP3BAB II PEMBAHASAN4A.PENGERTIAN PERTUMBUHAN PENDUDUK4B.PERMASALAHAN PENDUDUK INDONESIA4C.LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK6D.MASALAH PERTUMBUHAN PENDUDUK8E.SOLUSI MENANGGULANGI KEPADATAN PENDUDUK11BAB III ANALISIS PERMASALAHAN13A.KESIMPULAN13B.SARAN13DAFTAR PUSTAKA14

BAB I PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG MASALAHPertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan satuan unit. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tiga hal yaitu kelahiran, kematian dan migrasi.Di antara negara-negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, Indonesia menempati posisi ke-empat setelah China, India dan Amerika Serikat. Menurut sensus penduduk tahun 1981 laju pertumbuhan penduduk Indonesia naik tiap tahun sebesar 2,38 %. Laju pertumbuhan yang semakin meningkat tersebut menimbulkan berbagai masalah yang meningkat Variabel-variabel dalam masalah kependudukan sangat kompleks, meliputi penduduk itu sendiri, kemiskinan, kesempatan kerja, pemukiman, kesehatan, gizi, pendidikan, kejahatan, pencemaran lingkungan, krisis ekonomi, kelaparan, sandang, pangan, air, bersih dan lain sebagainya yang sebenarnya berpangkal dari faktor kepadatan penduduk itu sendiri.B. PERUMUSAN MASALAH Apa pengertian dari pertumbuhan penduduk? Bagaimana permasalahan dan penyebaran penduduk di Indonesia? Bagaimana laju pertumbuhan penduduk di Indonesia? Apa saja masalah pertumbuhan penduduk di Indonesia dari segi kesehatan? Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah pertumbuhan penduduk di Indonesia? C. TUJUAN Mengetahui komposisi dan penyebaran penduduk di Indonesia. Mengetahui laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dan masalah-masalah yang ditimbulkannya. Mengetahui pengaruh atas pertumbuhan penduduk terhadap masalah kesehatan masyarakat.D. RUANG LINGKUPDalam makalah ini pembahasan mencakup IndonesiaBAB II PEMBAHASANA. PENGERTIAN PERTUMBUHAN PENDUDUKBeberapa pengertian penduduk1. Penduduk adalah orang atau orang-orang yg mendiami suatu tempat pada waktu tertentu. (kamusbesarbahasaindonesia.org).2. Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap.(Artikel usu.ac.id).Berdasarkan pengertian di atas didapat beberapa pengertian penduduk yaitu :1. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.(wikipedia).2. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya.(datastatistik-indonesia.com).

B. PERMASALAHAN PENDUDUK INDONESIA

a. Permasalahan penduduk di Indonesia

Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar antara lain:

1. Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa. Penyebaran penduduk sangat jarang di Kalimantan dan Irian2. Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar3. Angkatan kerja sangat besar, perkembanganlapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun4. Distribusi Kegiatan Ekonomi masih merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa5. Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal, belum mendapat perhatian serius6. Indeks kesehatan masih rendah, angka kematian ibu dan angka kematian bayi masih tinggi

b. Pengendalian Jumlah PendudukPengendalian jumlah penduduk adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengatasi pertumbuhan penduduk dengan mengurangi angka kelahiran. Hal ini dapat mengurangi ledakan pertumbuhan penduduk yang dapat menimbulkan masalah di masa datang. Karena kita ketahui bahwa kepadatan penduduk dapat menimbulkan masalh kemanusiaan dan lingkungan alam tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manusia sehingga menimbulkan kelaparan.Karena itulah dinegara kita diterapkan program KB( Keluarga Berencana ) karena dinilai berhasil untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk.

c. Penurunan Jumlah PendudukBerkurangnya jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah. Hal ini terjadi karena adanya perpindahan atau emigrasi dikarenakan manusia ingin mencari lahan baru untuk memenuhi hidupnya. Penyakit, kelaparan dan perperangan juga suatu factor yang dapat mengurangi jumlah penduduk.

d. Penyebaran Penduduk di IndonesiaBerdasarkan hasil sensus tahun 2010 oleh Badan Pusat Stastistik (BPS), saat ini jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 237.641.326 jiwa. Provinsi Jawa Barat memiliki populasi atau jumlah penduduk terbanyak dengan 43.053.732 jiwa. Sementara, itu, Papua Barat menjadi propinsi yang paling sedikit populasinya yaitu 760.422 jiwa. Jika diurutkan berdasarkan pulau, peringkat pertama dengan populasi terbanyak adalah Pulau Jawa dengan populasi 136.610.590 jiwa. Pulau Sumatera menduduki tempat kedua dengan populasi 50.630.931 jiwa. Sementara, itu Pulau Sulawesi, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, dan Papua dan Maluku secara berurutan masing-masing memiliki populasi 17.371.782 jiwa,13.787.831 jiwa, 13.074.796 jiwa dan 3.593.803 jiwa.

C. LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUKProvinsiLaju Pertumbuhan per Tahun

1990-20002000-2010

DKI Jakarta0.171.41

Jawa Barat2.031.90

Jawa Tengah0.940.37

DI Yogyakarta0.721.04

Jawa Timur0.700.76

Banten3.212.78

Catatan : Tidak Termasuk Timor Timur

Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980 , 1990 , 2000 , 2010 dan Sensus Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995

Laju Pertumbuhan Penduduk IndonesiaMenurun Evi Nurvidya Arifin (Indonesia Finance Today, 13 Juli 2011)Tanggal 11 Juli dinyatakan sebagai Hari Kependudukan di dunia, termasuk Indonesia. Kita kemudian mendengar lagi kerisauan akan terjadinya ledakan penduduk di Indonesia, bahwa jumlah penduduk Indonesia telah meningkat dengan makin cepat. Kerisauan ini sesungguhnya berpangkal pada kesalahan memahami data statistik kependudukan.Sebenarnya, laju pertumbuhan penduduk Indonesia terus menurun, bahkan dikhawatirkan pada 2030 Indonesia telah mengalami kekurangan penduduk usia muda. Bahkan kemungkinan setelah 2030 akan makin banyak orang asing yang masuk dan bekerja di Indonesia.Jika melihat Tabel 1 yang membandingkan hasil Sensus Penduduk 2000 dan 2010, terlihat bahwa laju pertumbuhan tahunan di periode 2000-2010 sebesar 1,41%, hampir sama dengan laju pertumbuhan di periode 1990-2000 sebesar 1,40%. Paling tidak, dari tabel ini tampak laju pertumbuhan jumlah penduduk di periode 2000-2010 sama dengan di periode 1990-2000, bahkan mungkin naik, walau amat sedikit.Dari sinilah muncul berbagai kerisauan bahwa ancaman ledakan jumlah penduduk muncul kembali, seperti terjadi pada periode 1960-an dan 1970-an.Namun, kita harus berhati-hati dalam membaca statistik ini. Kita perlu mengkaji ulang statistik yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik, khususnya yang berkaitan dengan hasil Sensus Penduduk 2000. Sensus 2000 telah banyak diakui mengalami under-coverage yang disebabkan oleh banyak hal.

Jangan heran apabila Sensus 2000 Kabupaten Pidie tidak tampak dipublikasikan karena Kabupaten Pidie sama sekali tidak bisa dikunjungi petugas sensus karena rawannya situasi terkait adanya Gerakan Aceh Merdeka. Di Papua, hanya 90% penduduk yang berhasil diwawancara.Pada pelaksanaan Sensus 2010, Indonesia baru saja memasuki proses demokrasi. Banyak penduduk merasa berhak menolak untuk diwawancarai. Selain itu, banyak penduduk yang tidak dapat ditemui pada saat pelaksanaan sensus. Keadaan ini terjadi di seluruh provinsi di Indonesia, seperti diperlihatkan Badan Pusat Statistik di tiap-tiap buku provinsi publikasi hasil Sensus Penduduk 2010. Mereka yang tidak mau merespons petugas sensus jumlahnya cukup banyak, yaitu 2,28 juta jiwa.Dengan demikian, jumlah penduduk yang tidak bisa diakses petugas ataupun yang menolak diwawancara jumlahnya sangat besar, yakni 4,60 juta jiwa. Dalam kenyataannya, jumlah ini mungkin saja bisa melebihi 5 juta jiwa.Kesimpulannya, penduduk Indonesia tahun 2000 under-coverage. Jadi, kalau tidak ada under-coverage, berapakah jumlah penduduk Indonesia di tahun 2000?Revisi PerhitunganPada 1995 Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia membuat proyeksi penduduk hingga 2025. Hasil proyeksi terpilih untuk 2010 mirip dengan hasil sensus 2010. Proyeksi ini menghasilkan angka 235,1 juta jiwa untuk 2010. Artinya, hasil sensus 2010 hanya 1,1% di atas proyeksi. Dengan demikian, proyeksi ini termasuk mirip kenyataan.Selanjutnya, proyeksi Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada 2000 sebanyak 209,5 juta jiwa, bukan 206,3 juta jiwa seperti dilaporkan oleh sensus 2000. Karena hasil sensus 2010 memberikan angka 1,1% di atas proyeksi, maka proyeksi pada 2000 pun perlu dinaikkan.Untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk 2000-2010, penulis menggunakan dua skenario jumlah penduduk pada 2000. Skenario pertama memakai angka 209,5 juta pada 2000 seperti yang diproyeksikan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Skenario kedua menaikkan jumlah penduduk pada 2000 hasil proyeksi Lembaga Demografi sebesar 1,0%, menjadi 211,60 juta jiwa pada 2000.Perlu disebutkan bahwa angka 211,6 juta jiwa pada 2000 masih lebih rendah dibanding 213,4 juta jiwa yang dihitung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam publikasi terbarunya, World Population Prospects: The 2010 Revision (http://esa.un.org/unpd/wpp/index.htm), yang tercatat pada 11 Juli 2011.Dua SkenarioSkenario pertama menunjukkan laju pertumbuhan penduduk Indonesia pada 2000-2010 sebesar 1,26%, sedangkan skenario kedua membuktikan laju pertumbuhan penduduk untuk periode tersebut sebesar 1,16%. Dengan kata lain, laju pertumbuhan penduduk Indonesia 2000-2010 sebenarnya jauh lebih rendah dari yang dipercayai banyak orang, yang di atas 1,40%.Dengan mempercayai bahwa jumlah penduduk Indonesia pada 1990 sebanyak 179,4 juta jiwa, dan jumlah penduduk pada 2000 sebanyak 209,5 juta jiwa (skenario pertama), maka laju pertumbuhan penduduk 1990-2000 menjadi, 1,55%. Laju pertumbuhan ini menurun dari 1,96% di periode 1980-1990, tetapi tidak sedrastis jumlah penduduk yang dilaporkan Sensus 2000. Sementara itu, laju pertumbuhan penduduk 2000-2010 per tahun turun menjadi 1,26%.Artinya, laju pertumbuhan penduduk Indonesia telah menurun terus, baik mengikuti skenario pertama maupun skenario kedua (lihat Gambar 1).

Lebih lanjut, perhitungan tadi memberikan rata-rata laju pertumbuhan selama 10 tahun di periode 2000-2010. Oleh karena itu, di akhir periode, yaitu 2009-2010, laju pertumbuhan penduduk akan jauh lebih rendah dari nilai rata-ratanya. Dengan skenario pertama, laju pertumbuhan bisa telah turun hingga 1,1% di periode 2009-2010. Sedangkan dengan skenario kedua, laju pertumbuhan bahkan mungkin turun lebih rendah dari 1,0%.Seandainya angka kelahiran terus menurun di masa-masa mendatang, tanpa disertai migrasi masuk dari luar negeri, maka laju pertumbuhan penduduk Indonesia akan terus menurun, mencapai jauh di bawah 1,0%. Hal ini bukan tidak mungkin. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1995 memproyeksikan bahwa pada 2020-2025 penduduk Indonesia hanya akan tumbuh dengan rata-rata 0,56% per tahun.Akhirnya dapat disimpulkan bahwa tidak benar telah terjadi kestabilan, atau bahkan kenaikan dalam laju pertumbuhan jumlah penduduk. Yang benar dan sedang terjadi adalah laju pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia terus menurun sejak tahun 1970-an. (*)D. MASALAH PERTUMBUHAN PENDUDUK

Indonesia merupakan salah satu Negara yang menyumbang banyak bagi pertumbuhan penduduk dunia, lebih dari 1 juta bayi dilahirkan selamat setiap bulannya. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk di Indonesia tinggi sehingga akan berdampak pada masalah masalah kependudukan lainnya. Permasalahan kependudukan yang tidak diselesaikan dapat menghambat program pembangunan. Jumlah penduduk yang banyak dan berkualitas tinggi akan menjadi sebuah modal yang berharga bagi terlaksananya program pembangunan di suatu wilayah atau negara. Akan tetapi, jika jumlah penduduk yang banyak tidak diimbangi dengan kualitas penduduk yang tinggi, akan menjadi penghambat dalam menyukseskan program pembangunan. Salah satu faktor yang mendapat imbas cukup besar akibat pertumbuhan penduduk ini adalah faktor kesehatan.Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan memerlukan usaha yang besar untuk mempertahankan suatu tingkat kesejahteraan rakyat tertentu didalam memenuhi kebutuhan pokok seperti: makanan, perumahan, pakaian, pekerjaan, pendidikan dan kesehatan. Kebutuhan kebutuhan pokok tersebut akan semakin meningkat akibat adanya pertambahan penduduk, namun sangat disayangkan kebutuhan pokok tersebut sampai sekarang masih belum dapat dinikmati oleh penduduk kalangan bawah sehingga banyak penduduk kalangan bawah yang mengalami masalah kemiskinan dan kekurangan pangan. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan kemampuan mengakses pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi dan kalori. Dengan demikian penyakit masyarakat umum yang berkaitan dengan penyakit menular, seperti diare, penyakit lever, dan TBC pelayanan kesehatannya tidak dapat tercangkup dengan baik apabila pertumbuhan penduduk dalam negeri terlalu tinggi. Selain itu, masyarakat dengan masalah kekurangan pangan juga menjadi sangat mungkin menderita penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar, anemi terutama pada bayi, anak-anak, dan ibu hamil. Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena kemiskinan ini (kekurangan gizi menyebabkan bayi rentan terhadap infeksi).Meledaknya pertumbuhan penduduk di Indonesia menyebabakan persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan.Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar sepertiJakarta,Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti meningkatnya polusi udara di daerah yang padat penduduknya dan banyak kendaraan bermotor akan berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan anak-anak. Misalnya anemia, di masa pertumbuhan sel-sel darah merah terus diproduksi. Namun, karena masuknya timbal akan merusak sel darah merah, maka jumlahnya makin lama makin berkurang dan akhirnya anak menderita anemia.

Polusi udara (kadar timbal) yang masuk ke dalam tubuh munusia juga akan merusak sel-sel darah merah yang mestinya dikirim ke otak. Akibatnya, terjadilah gangguan pada otak. Hal yang paling dikhawatirkan, anak bisa mengalami gangguan kemampuan berpikir, daya tangkap lambat, dan tingkat IQ rendah. Dalam hal pertumbuhan fisik, keberadaan timbal ini akan berdampak pada beberapa gangguan, seperti keterlambatan pertumbuhan dan gangguan pendengaran pada frekuensi-frekuensi tertentu. Pada orang dewasa, timbal dapat mempengaruhi sistem reproduksi atau kesuburan. Zat ini dapat mengurangi jumlah dan fungsi sperma sehingga menyebabkan kemandulan. Timbal juga mengganggu fungsi jantung, ginjal, dan menyebabkan penyakit stroke serta kanker. Ibu hamil akan menghadapi risiko yang tinggi jika kadar timbal dalam darahnya di ambang batas normal. Timbal ini akan menuju janin dan menghambat tumbuh-kembang otaknya. Risiko lain adalah ibu mengalami keguguran. Yang perlu diketahui, polusi udara (timbale) layaknya musuh dalam selimut. Awalnya, kadar timbal yang tinggi dalam darah tidak akan menunjukkan gejala penyakit. Dampak baru muncul dalam jangka panjang.Selain itu, kepadatan penduduk juga dapat berakibat pada penyebaran dan penularan penyakit. Pada daerah yang populasinya padat, sering terjadi banjir dan kebutuhan rumah sehat dengan udara bersih serta air yang bersih tidak terpenuhi, sedangkan sampah dan limbah rumah tangga semakin meningkat, polusi udara meningkat. Hal ini merupakan salah satu penyebab terjadinya wabah penyakit di suatu daerah. Sehingga berpengaruh pada pembangunan dibidang kesehatan.

Gambar 1 - Seorang anak putus sekolah

Gambar 3 - Kawasan kumuh

Gambar 2 - Anak kekurangan gizi

E. SOLUSI MENANGGULANGI KEPADATAN PENDUDUK

Adapun kebijakan dan usaha pemerintah dalam menanggulangi kepadatan penduduk yaitu:1. Kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam upaya mengatasi masalah jumlahpenduduk,yaitu: a). Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional, dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan, mengenalkan alat-alatkontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak. Meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia. b). Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah. c). Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua.2. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk antara lain meliputi hal-hal berikut ini: a). Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga Berencana.b). Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.c). Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9 tahun. Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal. Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini. Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.

Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005): 1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa) 2. India (1.103.600.000 jiwa) 3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa) 4. Indonesia (241.973.879 jiwa) 5. Brasil (186.112.794 jiwa) 6. Pakistan (162.419.946 jiwa) 7. Bangladesh (144.319.628 jiwa) 8. Rusia (143.420.309 jiwa) 9. Nigeria (128.771.988 jiwa) 10. Jepang (127.417.244 jiwa)Kesimpulan : Pemerintah telah membuat sebuah kebijakan dan usaha cara penanggulan diantaranya: mencananngkan KB, menetapkan UU perkawinan, dan membatasi Tunjangan PNS/ ABRI. Adapun usaha pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk yaitu: meningkatkan pelayanan kesehatan, mempermudah dan peningkatan dibidang pendidikan, dan meningkatkan wajib belajar 9 tahun.

BAB III ANALISIS PERMASALAHANA. KESIMPULANPertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan satuan unit. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tiga hal yaitu kelahiran, kematian dan migrasi.

Pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial. Penyebaran penduduk di Indonesia sendiri tidak merata karena faktor sosial. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia tergolong tinggi diakibatkan karena banyak penduduk Indonesia yang masih menganut paham jika banyak anak banyak rezeki.

B. SARANPenduduk Indonesia harusnya sadar kalau semakin banyak jumlah penduduknya berarti banyak menimbulkan masalah penduduk salah satunya dari segi kesehatan. Oleh karena itu harusnya penduduk Indonesia mendukung dan berpartisipasi dalam program pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA Effendi, Ridwan, Drs, dkk.2007.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Jakarta : Kencana http://www.wikipedia.com http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk_dunia http://id.wikipedia.org/wiki/Demografi http://id.wikipedia.org/wiki/Piramida_penduduk Sp2010.bps.go.id http://irmareski.blogspot.com/2013/04/solusi-menanggulangi-kepadatan-penduduk.html. http://www.imahagiregion3.org/2012/06/permasalahan-pertumbuhan-penduduk.html http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=83&Itemid=905&limit=1&limitstart=1 http://mletiko.com/2011/07/13/laju-pertumbuhan-penduduk-indonesia-menurun/

2