tugas termodinamika ii (2)

56
Tugas Mata Kuliah Termodinamika Teknik Kimia VOLUMETRIK PADA FLUIDA Dosen : Ir. Bambang Trisakti, M.si/ Ir. Renita Manurung, MT OLEH : Amin Trisnawati 110405005 Nurhayani 110405013 Iloan Pandang 110405033 Sola Fide 110405073 Raja Nico Peres 110405089 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Upload: pascalis-novalina-sitorus

Post on 13-Aug-2015

419 views

Category:

Documents


43 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Termodinamika II (2)

Tugas Mata Kuliah

Termodinamika Teknik Kimia

VOLUMETRIK PADA FLUIDA

Dosen : Ir. Bambang Trisakti, M.si/ Ir. Renita Manurung, MT

OLEH :

Amin Trisnawati 110405005

Nurhayani 110405013

Iloan Pandang 110405033

Sola Fide 110405073

Raja Nico Peres 110405089

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

Page 2: Tugas Termodinamika II (2)

3.17 Sebuah tangki nonconducting dengan volume 4 m3 dibagi menjadi dua

bagian yang tidak setara dengan selaput tipis. satu sisi membran, yang

mewakili 1/3 dari tangki, mengandung gas nitrogen pada 6 bar dan 373,15 K

(100oC), dan sisi lainnya, yang mewakili 2/3 dari tangki dikosongkan.

membran pecah dan gas mengisi tangki.

a.) Berapa suhu akhir gas? Berapa banyak kerja yang dilakukan? Apakah

prosesnya reversible?

b.) gambarkan proses reversibel dimana gas dapat dikembalikan ke

keadaan awal. Berapa banyak kerja yang dilakukan?

Asumsikan nitrogen adalah sebuah gas ideal dimana Cp = (7/2)R dan

Cv = (5/2)R

Penyelesaian:

a.) tidak ada kerja ; tidak ada panas ditransfer

∆Ut = ∆T = 0

T2 = T1 = 100o C tidak reversible

b.) gas dimulai dari keadaan state awal oleh kompresi isothermal

W = n R T ln ( v2

v1) tetapi n R T = P2 V2

V1 = 4m3 V2 = 43

m3 P2 = 6 bar

W = P2 V2 ln ( v2

v1)

= 6 bar. 43

m3 . 1,0986

= 878,9 kJ

3.18 Sebuah gas ideal, pada awalnya 303,15 K (30oC) dan 100 kPa, mengalami

proses siklik sebagai berikut dalam sistem tertutup:

a. dalam proses mekanis reversibel, proses pertama dikompresi adiabatik

sampai 500 kPa, kemudian didinginkan pada tekanan konstan 500 kPa

sampai 303,15 K (30oC), dan akhirnya diperluas isotermal ke keadaan

semula

Page 3: Tugas Termodinamika II (2)

b. siklus melintasi persis perubahan yang sama dari bagian, tetapi setiap

langkah ireversibel dengan efisiensi 80% dibandingkan dengan proses

mekanis reversibel yang sesuai

hitung Q, W, A U, dan A H untuk setiap langkah dari proses dan siklus.

Ambil Cp = (7/2)R dan Cv = (5/2)R

Penyelesaian:

a.) P1 = 100 kPa P2 = 500 kPa T1 = 303,15 K

Cp = 72

R

= 72(8,314 J mol−1K−1)

= 29,099J mol−1K−1

Cv = 52

R

= 52(8,314J mol−1K−1)

= 20,785J mol−1K−1

γ = Cp

C v =

29,099J mol−1 K−1

20,875J mol−1 K−1 = 1,39

Kompresi Adiabatik dari point 1 sampai 2 :

Q12 = 0 kJ mol-1 ∆U12 = W12 = CV ∆T12

T2 = T1 ( P2

P1)γ−1γ

= 303,15 K ( 500kPa100kPa )

0,391,39

= 303,15 K (1,57)

= 475,94 K

∆U12 = CV (T2 - T1)

∆U12 = 20,785J mol−1K−1 (475,94 K – 303,15 K)

= 3591,44 J mol-1

= 3,59 kJ mol-1

∆H12 = CP (T2 - T1)

= 29,099J mol−1K−1 (475,94 K – 303,15 K)

Page 4: Tugas Termodinamika II (2)

= 5028,01 J mol-1

= 5,02 kJ mol-1

W12 = ∆U12

= 3,59 kJ mol-1

Pendinginan pada P2 dari point 2 sampai 3 :

T3 = T1

∆H23 = CP (T3 – T2)

= 29,099J mol−1K−1 (303,15 K – 475,94 K)

= - 5028,01 J mol-1

= - 5,02 kJ mol-1

∆U23 = CV (T3 – T2)

= 20,785J mol−1K−1 (303,15 K – 475,94 K)

= - 3591,44 J mol-1

= - 3,59 kJ mol-1

Q23 = ∆H23

= - 5,02 kJ mol-1

W23 = ∆U23 - Q23

= - 3,59 kJ mol-1 – (- 5,02 kJ mol-1)

= 1,43 kJ mol-1

Ekspansi Isotermal dari point 3 sampai 1 :

∆U31 = ∆H31 = 0 P3 = P2

W31 = R T3 ln ( P1

P3)

= (8,314 J mol−1K−1) (303,15 K) ln ( 100kPa500kPa )

= (8,314 J mol−1K−1) (303,15 K) ln 15

= - 4056,4 J mol−1

= - 4,056 kJ mol-1

Q31 = - W31

= - (-4056,4 J mol−1)

Page 5: Tugas Termodinamika II (2)

= 4,0564 k J mol−1

Untuk proses yang berulang : ∆U = ∆H = 0

Q = Q12 + Q23 + Q31

= 0 kJ mol-1 + (- 5,02 kJ mol-1) + (4,0564 k J mol−1¿

= - 0,9636 kJ mol-1

b.) Jika setiap bagian adalah efisiensi 80%

Bagian 12 :

W12 = W 12

0,8

= 3,59kJ mol−1

0,8

= 4,4875 kJ mol-1

Q12 = ∆U12 – W12

= 3,59 kJ mol-1 - 4,4875 kJ mol-1 = - 0,8975 kJ mol-1

Bagian 23 :

W23 = W 23

0,8

= 1,43kJmol−1

0,8

= 1,7875 kJ mol-1

Q23 = ∆U23 – W23

= - 3,59 kJ mol-1 - 1,7875 kJ mol-1

= -5,3775 kJ mol-1

Bagian 31 :

W31 = W31.0,8

= - 4,056 kJ mol-1 (0,8)

= - 3,244 kJ mol-1

Q31 = - W31

= - (-3,244 kJ mol-1)

= 3,244 kJ mol-1

Untuk proses yang berulang :

Q = Q12 + Q23 + Q31

Page 6: Tugas Termodinamika II (2)

= - 0,8975 kJ mol-1+ (-5,3775 kJ mol-1) + 3,244 kJ mol-1

= - 3,031 kJ mol-1

W = W12 + W23 + W31

= 4,4875 kJ mol-1 + 1,7875 kJ mol-1 + (- 3,244 kJ mol-1)

= 3,031 kJ mol-1

3.19 Suatu gas ideal volumenya 1 m3 pada 600 K dan tekanannya 1000

Kpa. Memuai sebanyak 5 kali volume awal , hitung :

a) Dengan perubahan mekanik, proses isotermal

b) Dengan perubahan mekanik, yakni proses adiabatis

c) Proses adiabatik, tanpa perubahan yaitu tekanan berubah dari 1000

Kpa.

Untuk membantu dalam perhitungan harga Cp pada suhu akhir,

tekanan, kerja yang dilakukan oleh gas, yaitu Cp = 21 J mol -1 K-1

Penyelesaian :

P1 = 1000 Kpa Cp = 21 Joulemol K

V1 = 1 m3 Cp + Cv = R Cv = Cp - R

V2 = 5 V1 Cv = 21 Joulemol K – 8,314

Joulemol K

T1 = 600 K = 12,686 Joulemol K

a) Proses Isotermal

Dalam keadaan Isotermal, suhu nya adalah konstan T = c, sehingga

:

T2 = T1

P1V1 = P2V2 P2 = P1 V 1

V2

Dimana :

P2 = P1 V 1

V2

=1000 Kpa 1 m3

5 ( 1 m3 )

Page 7: Tugas Termodinamika II (2)

= 200 Kpa

W = nRT ln (V1V2 )

W = P1 V 1 ln (V1V2 )

= (1000 Kpa)( 1 m3) ln ( 1m 3

5 m3 ) = -1609,44 KJ

b) Proses Adiabatik

Proses yang berlangsung dalam adalah konstan, sehingga :

P2 = P1 (V1

V2)

γ

P2 = 1000 Kpa (1 m3

5m3 )γ

γ=CpCv

= 21

Joulemol K

12,686Joulemol K

=1,655

P2 = 1000 Kpa (1 m3

5m3 )1,655

P2 = 69,65 Kpa

P1V 1

T 1 =

P2V 2

T 2

T2 = P2 V 2 T1

P1 V 1

T2 = (69,65Kpa ) ( 5 m3 )(600 K)

(1000 Kpa ) (1 m3 )

T2 = 208,95 K

W = P2

V 2−¿P1V 1

γ−1¿

= [ (69,65Kpa ) (5m3 ) ]−[ (1000 Kpa)( 1 m3 )]

1,655−1

Page 8: Tugas Termodinamika II (2)

= −651,75

0,655

W = -995,038 KJ

c) Pengendalian adiabatik

P ekspansi = 100 Kpa

W = -P ∆V

= - 100 Kpa (5 m3- 1 m3)

= - 100 Kpa (4 m3)

W= - 400 KJ

Persamaan *

Mencari mol terlebih dahulu

PV = nRT

n = P1V 1

RT 1

=

(1000 Kpa) (1 m 3 )

8,314 xKJKmol

K

= 120,279 mol.K

Dari persamaan * ,maka diperoleh :

T2 = Wn .C v

T1

= −400KJ

120,279mol .K x 12,686KJ

Kmol K + 600 K

= -0,262 K + 600 K

= 599,73 K

P2 = V1 T2

V2 T1 x P1

= (1m3)(599,73K )(5m¿¿3)(600K)¿

∆U = n Cv ∆T

Page 9: Tugas Termodinamika II (2)

P2 = 199,9 Kpa

3. 20 Satu mol udara , pada suhu 423,15 K (150 oC) dan pada tekanan 8 bar,

keluar yang diikuti dengan perubahan energy mekanik. Pada kondisi

isothermal tekanan menurun pada volume tetap , yakni 323,15 K

tekanan 3 bar. Asumsikan udara tersebut merupakan gas ideal, yang

mana Cp = 72R, Cv =

52R. Hitunglah W, Q, ∆U ,dan ∆H .

Penyelesaian :

T1 = 423, 15 K

P1 = 8 bar , P3 = 3 bar

Cp = 72R, Cv =

52R

T2 = T1 → T3 = 323,15

Langkah 12 :

` ∆ H 12=0KJmol ,

∆U 12=0KJmol

Jika, ¿V 1

V 2

=V 1

V 3 , kemudian r=

T 1

T 3

.P3

P1

W 12=RT 1 ln (r )

W 12=¿

W 12=−2052,44Jmol

W 12=−2,05244KJmol

Q12=−W 12

Q12=−¿- 2 ,05244KJmol

¿

Q12=2 ,05244KJmol

Page 10: Tugas Termodinamika II (2)

Langkah 23 :

W 23=0KJmol

, Q23=¿ ∆U 23

∆U 23=C v (T 3−T 2 )

∆U 23=52 (8,314

Jmol

K ) (323,15K−432,15K )

∆U 23=−2265,56Jmol

K

∆U 23=−2,2655kJmol

∆ H 23=C P (T 3−T 2 )

∆ H 23=72 (8,314

Jmol

K ) (323,15K−432,15K )∆ H 23=−3,171kJmol

Sehingga proses yang berlangsung adalah sebagai berikut :

W=W 12+W 23

W=−2052 ,44Jmol

K+0KJmol

=¿−2052,44Jmol

Q=Q 12+Q23

Q=¿ 2,05244KJmol

K−2,2655k Jmol

K=−0,213kJmol

∆ H=∆ H 12+∆ H 23

∆ H=¿ 0KJmol

−3,171kJmol

K = −3 ,171kJmol

∆U=∆U 12+∆U 23

∆U=0KJmol

−2 ,2655kJmol

=−2,2655kJmol

3.21 Sebuah aliran gas berakhir tunak pada tabung horizontal. Tidak ada

panas yang bertambah dan kerja tidak selesai. Bagian penyebrangan atau

daerah pembagian aliran dalam tabung berubah panjang, hal ini

disebabkan oleh perubahan kecepatan dari gas. Jika Nitrogen pada suhu

Page 11: Tugas Termodinamika II (2)

423,15 K (150 oC) mengalir dengan cepat pada satu bagian tabung

dengan kecepatan 20 ms-1, berapakah suhu yang lain bila kecepatannya

menjadi 50 ms-1. Anggap Cp = 7/2 R.

Penyelesaian :

Berat mol N = 28 gr/mol

∆ H−12∆U 2 , tetapi∆ H=Cp∆T

Dimana, ∆T=−U 22−U 12

2Cp

Cp = 7/2 R,

U12 = 2,5 m/s , t1 = 150 o C, U2

2 = 50 m/s , t1 = 150

t2 = .......?

t2 = −U 22−U 12

2Cp

t2 = −U 22−U 12

2.7.2R

= 50m /s−2,5m / s

t2 ¿50m /s−2,5m /s,

2. 7/2 (8,314 J mol)

t2 ¿ 148,8 oC

3.22 Satu mol gas ideal, suhu awal 30 oC dan 1 bar, berubah menjadi 130 oC

dan 10 bar dengan tiga proses yang berbeda :

* Gas dipanaskan pada volume konstan dengan suhu 130 oC, secara

isotermal sehingga menjadi tekanan 10 bar

* Gas dipanaskan dengan tekanan konstan dengan suhu 130 oC,

sehingga menghasilkan tekanan 10 bar

* Gas dipanaskan dengan tekanan secara isotermal pada tekanan 10

bar, kemudian dipanaskan pada tekanan konstan 130 oC.

Penyelesaian :

Cp = 7/2 R

Cv = 5/2 R

Page 12: Tugas Termodinamika II (2)

T1 = 303,15

T3 = 403,15

P1 = 1 bar

P3 = 10 bar

∆U = Cv (T3-T1)

∆U = 5/2 (8,314 J/ mol.K) (403,15-303,15)

∆U = 2078,5 J/ mol

∆U = 2,078 KJ/mol

∆H = Cp (T3-T1)

∆H = 7/2 (8,314 J/mol K)( 403,15-303,15)

∆H = 2909,9 J/mol

∆H = 2,91 KJ/mol

(a) T2 = T3 → T2 = 403,15 K

P2 = P1

T2

T1 → P2 = 1 bar ( 403,15

303,15 ) = 1,329 bar

W23 = R. T2 ln (P3

P2)

= 8,314 J/mol.K (403,15 K) ln¿

= 6764,416 J/mol.K = 6,764416 KJ/mol.K

Q = ∆U – W

= 2,078 KJ/mol.K - 6,764416 KJ/mol.K

= -4,6864 KJ/mol.K

(b) P2 = P1 → T2 = T3

∆H12 = Cp (T2-T1)

= 7/2 R (403,15-303,15)

= 7/2 (8,314 J/mol.K)(100)

= 2909,9 J/mol

= 2,91 KJ/mol

∆U12 = Cv(T2-T1)

= 5/2.R(403,15-303,15)

Page 13: Tugas Termodinamika II (2)

= 5/2 (8,314 J/mol.K)(100)

= 2078,5 J/mol

= 2,0785 KJ/mol

Q12 = ∆H12

W12 = ∆U12-Q12

= 2,0785 KJ/mol-2,91 KJ/mol

W12 = -0,831 KJ/mol

W23 = R.T2 ln ( P2

P3)

W23 = (8,314 J/mol.K)(403,15 K) ln ( 110 )

W23 = 7717,77 J/mol.

W23 = 7,7177 KJ/mol

W = W12 + W23

W = -0,831 KJ/mol + 7,7177 KJ/mol

W = 6,8867 KJ/mol

Q = ∆U-W

Q = 2,0785 KJ/mol - 6,8867 KJ/mol

Q = -4,808 KJ/mol

(c) T2 = T1= 403,15 K

P2 =P3 = 10 bar

W12 = R. T1 ln (P2

P1)

W12 = (8,314 J/mol.K). (403,15 K) ln ( 101 )

W12 = 7,7177 KJ/mol

∆H23 = Cp (T3-T2)

= 7/2 (8,314 J/mol.K)(303,15-403,15)

∆H23 = -2,91 KJ/mol

∆U23 = Cv (T3-T2)

Page 14: Tugas Termodinamika II (2)

= 5/2 (8,314 J/mol.K)(-100)

= -2,0785 KJ/mol

Q23 = ∆H23 = -2,91 KJ/mol

W23 = ∆U23 + Q23

= -2,0785 KJ/mol-2,91 KJ/mol

= -5,0185 KJ/mol

W = W12 + W23

= 7,7177 KJ/mol -5,0185 KJ/mol

= 2,6992 KJ/mol

Q = ∆U – W

Q = -2,894 KJ/mol

3.23 Satu mol gas ideal suhu awalnya 303,15 K (30 oC) dan tekanan 1 bar.

Dan berubah dengan waktu. Ketika tekanan diberikan pada volume

konstan yaitu 339,15 K (120 oC) tekanan akhirnya adalah 12 bar.

Hitunglah Q, W, dan ∆H yang terjadi. Gunakan Cp = (7/2)R dan Cv=

(5/2)R

Penyelesaian :

T1 = 303,15 K

T2 = T1

T3 393,15 K

P1 = 1 bar

P3 = 12 bar

Cp= 7/2.R

Cv=5/2.R

∆U = Cv (T3-T1)

∆U = 5/2.(8,314 J/mol.K)(393,15 K-303,15 K)

∆U = 1870,65 J/mol

∆U = 1,871 KJ/mol

Page 15: Tugas Termodinamika II (2)

∆H = Cp (T3-T1)

∆H = 7/2(8,314 J/mol.K)(393,15 K- 303,15 K)

∆H = 2618,91 J/mol.K

∆H = 2,619 KJ/mol

Langkah 12 :

P2 = P3(T1

T3)

P2 = 1 2¯( 303,15

393,15 )P2 = 9,25 bar

W12 = R.T1 ln(P2

P1)

W12 = (8,314 J/mol.K)(303,15 K) ln( 9,251 )

W12 = 5606,9 J/mol

W12 = 5,607 KJ/mol

Q12 =- W12 = - 5,607 KJ/mol

Langkah 23 :

W23 = 0 KJ/mol

W = W12 +W23

W = 5,607 KJ/mol + 0 KJ/mol

W = 5,607 KJ/mol

Q23 = ∆U

Q = Q12 + Q23

Q =-5,607 KJ/mol + 1,871 KJ/mol

Page 16: Tugas Termodinamika II (2)

Q = -3,736 KJ/mol

3.24 Suatu proses terdiri dari dua bagian : (1) satu mol gas pada T = 800 K

dan P = 4 bar didinginkan pada volume konstan sehingga suhunya

menjadi T = 350 K. (2) Gas dipanaskan pada tekanan konstan hingga

temperaturnya 800 K. Jika kedua proses tersebut berpindah dari proses

isotermal udara 800 K dan 4 bar pada tekanan akhir P. Berapakah

harga P yang terbentuk jika kedua proses tersebut sama? Asumsikan

gas ideal Cp = (7/2)R Cv = (5/2)R

Penyelesaian :

T2 = 350 K, T1 = 800 K , P1 = 4 bar

W12 = 0

W23 = -P2 (V3-V2)

W23 = R (T3-T2)

Dimana T3 = T1, sehingga :

W = R ((T2-T1)

W = R T1 ln (PP1

)ln (P

P1) = (T2 -T1

T1)

P = P1 exp (T2 -T1

T1)

P = 4 bar exp ( 350−800800 )

P = 2,279 bar

3.25 sebuah skema pada volume dalam VtB

pada silinder gas yang dibuat

dalam berbagai tahap. Silindet tersebut diduga memiliki tekanan yang

rendah P1 dan dihubungkan dengan pipa yang berukuran kecil dan

sebuah tangki yang diketahui memiliki volume VtA

. Pipa tersebut

Page 17: Tugas Termodinamika II (2)

terbuka dan aliran gas masuk kedalam tangki. Setelah sistem bekerja

pada suhu awal, tekanan pipa tersebut berubah menjadi ∆P didalam

silinder. Kira-kira volume VtB

berdasarkan data berikut :

* VtA

=256 cm3

* ∆P/ P1 = -0,0639

Penyelesaian :

VA = 256 cm3

∆P/ P1 = r =- 0,0639

Asumsikan bahwa gas dalam keadaan ideal, sehingga V menunjukkan

volume total.

P1. VB = P2 (VA+VB)

Dari persamaan diatas diperoleh :

∆P/ P1 = -VA

VA +VB

VB = -VA(r+1)r

VB = -VA(r+1)r

VB = -256 cm3 (-0,0639+1)-0,0639

VB = 3750,3 cm3

3.26 Sebuah silinder tertutup, tidak konduksi dan friksi dari tabung tersebut

seperti bagian A dan B. Dua sesi memiliki toyal massa yang biasanya

sama pada setiap kondisi. T1 = 300 K dan P1 = 1 (atm). Sebuah listrik

memanaskan sesi A, dan udara keluar dengan lambat , TA pada sesi A

karena menghantarkan panas, dan TB sesi B karena terjadi perubahan

tekanan secara adiabatik yang ditandai dengan perpindahan tabung

secara perlahan. Udara merupakan gas ideal dengan Cp = 7/2 R, dan ηA

merupan mol pada sesi A. Dari penjelasan proses tersebut, Hitunglah :

(a) TA , TB dan Q/ηA jika P akhir = 1,25 atm

Page 18: Tugas Termodinamika II (2)

(b) TB dan Q/ηA dan P akhir, jika TA = 425 K

(c) TA dan Q/ηA dan P akhir, jika TB = 325 K

(d) TA, TB dan P akhir, jika Q/ηA = 3 KJ.mol-1

Penyelesaian :

(a) P2 = 1,25 atm

TA = 2T1 P2/P1 -TB

TB = T1 ( P2

P1)γ−1γ

TB = 300 K ( 1,251 )

1,4−11,4

TB = 319,75 K

Sehingga , diperoleh

TA = 2T1 P2/P1 -TB

TA = 2(300 K) 1,25/1 -319,75 K

TA = 430,25 K

Q = ηA (∆UA +(∆UB)

q = Q/ηA

q = Cv (TA+ TB)- 2T1

q = 5/2 (8,314 J/mol.K)(430,25 K + 319,75 K) – 2 (300 K)

q = 3,118 KJ/mol

(b) TA = 425 K , TB = 300 K

TB = T1(T A+T B

2T 1)γ−1γ

TB = 319,02 K

P2 = P1 (T A+T B

2T 1)

P2 = 1atm( 425+3002(300) )

Page 19: Tugas Termodinamika II (2)

P2 = 1,2083 atm

q = Cv (TA+ TB)- 2T1

q = 5/2 (8,314 J/mol.K)(425 K + 319,75 K) – 2 (300 K)

q = 2,993 KJ/mol

(c) TB = 325 K

P2 = P1(T B

T1)γ−1γ

P2 = 1 atm (325300 )

1,4−11,4

P2 = 1,323 atm

TA = 2T1 P2/P1 –TB

TA = 2 (300 K) (1,323 atm/1)-325

TA = 468,8

q = Cv (TA+ TB)- 2T1

q = 5/2 (8,314 J/mol.K)(469 K + 325 K) – 2 (300 K)

q = 4,032 KJ/mol

(d) Dengan menggunakan rumus yang sama pada (a), (b) : TA + TB

q = 3 KJ/mol

P2 = 1,241 atm

TB = 319,06 K , TA = 425,28 K

3.39 Gunakan persamaan Soave/Redlich/Kwong untuk menghitung volume

molar dari cairan jenuh dan uap jenuh pada keadaan dan kondisi yang

diberikan oleh salah satu bagian dari soal 3.38 dan bandingkan

hasilnya dengan nilai pada persamaan umum yang sesuai.

Penyelesaian :

a. Propana Tc =369,8 K Pc = 42,48 bar ω =0,152

Page 20: Tugas Termodinamika II (2)

T = (40 +273,15) K = 313,15 K

Tr = TTc

= 313,15 K369,8 K

=¿ 0,847

P = 13,71 bar

Pr = PPc

= 13,71 bar42,48 bar

=0,323

Pada tabel 3.1 untuk Persamaan Soave/Redlich/Kwong (SRK)

diberikan:

σ = 1 ε = 0 Ψ = 0,08664 Ω = 0,42748

α (Tr ;ω) = [ 1+ (0,480 + 1,574 ω – 0,176 ω2) (1 – Tr1/2]2

q (Tr) = Ψα (Tr ,ω)ΩT r ,

(Pers. 3.51) β (Tr ; Pr) = ΩP r

T r (Pers.

3.50)

Nilai z dihitung pada fasa cair dengan persamaan 3.53 dengan

tebakan Z = 0,01

Z = β (Tr;Pr) + (Z + ε β(Tr;Pr) (Z + σβ(Tr;Pr))(1+ β ( T r ;P r ) -Z

q (T r) β Tr ; Pr ) )Z = 0,055

V =ZRTP

= (0,055)(8,314m3Pa/mol . K )(313,15K)

13,71x 105Pa

= 10,47 x10-5m3/mol|106 cm3

1m3 |=104,7 cm3/mol

Nilai z dihitung pada fasa uap dengan persamaan 3.49 dengan

tebakan Z = 0,9

Z = 1 + β (Tr;Pr) - qβ(Tr;Pr)Z−β (Tr ; Pr)

(Z+ε β (T r ; Pr ))¿¿

Z = 0,78

V =ZRTP

= (0,78 ) (8,314m3Pa /mol .K ) (313,15K )

13,71 x105 Pa

= 148,07 x10-5 m3/mol|106 cm3

1m3 |= 1480,7 cm3/mol

Page 21: Tugas Termodinamika II (2)

Bagian (b) hingga (t) diselesaikan dengan cara yang sama. Semua hasil

diurutkan sebagai berikut. Satuan volume dalam cu.cm/mol

SRK cairan SRK uap Rackett Pitzer

a) 104,7 1480,7 94,2 1537,8

b) 110,6 1157,8 98,1 1228,7

c) 118,2 904,9 102,8 990,4

d) 128,5 703,3 109,0 805,0

e) 142,1 1487,1 125,4 1577,0

f) 150,7 1189,9 130,7 1296,8

g) 161,8 947,8 137,4 1074,0

h) 177,1 747,8 146,4 896,0

i) 146,7 1305,3 133,9 1405,7

j) 156,9 1305,2 140,3 1154,3

k) 170,7 815,1 148,6 955,4

l) 191,3 628,5 160,6 795,8

m) 61,2 1248,9 53,5 1276,9

n) 63,5 1003,2 55,1 1038,5

o) 66,3 810,7 57,0 853,4

p) 69,5 657,4 59,1 707,8

q) 61,4 1296,8 54,6 1319,0

r) 63,9 1026,3 56,3 1057,2

s) 66,9 817,0 58,3 856,4

t) 70,5 652,5 60,6 700,5

3.40 Gunakan persamaan Peng/Robinson untuk menghitung volume molar

dari cairan jenuh dan uap jenuh pada keadaan dan kondisi yang

diberikan oleh salah satu bagian dari soal 3.38 dan bandingkan

hasilnya dengan nilai pada persamaan umum yang sesuai

Penyelesaian :

a. Propana Tc = 369,8 K Pc = 42,48 bar ω = 0,152

T = (40 +273,15) K = 313,15 K

Page 22: Tugas Termodinamika II (2)

Tr = TTc

=313,15K369,8K

=0,847

P = 13,71 bar

Pr = PPc

=13,71 ¿̄42,48 ¿̄=0,323¿

¿

Pada tabel 3.1 untuk Persamaan Peng/Robinson (PR) diberikan:

σ = 1+√2 ε = 1- √2 σ = 0,07779 Ψ =

0,45724

α (Tr ;ω) = [ 1+ (0,37464 + 1,54226 ω – 0,26992 ω2) (1 – Tr1/2]2

q (Tr) = Ψα (Tr ,ω)ΩT r ,

(Pers. 3.51) β (Tr ; Pr) = ΩP r

T r (Pers.

3.50)

Nilai z dihitung pada fasa cair dengan persamaan 3.53 dengan

tebakan Z = 0,01

Z = β (Tr;Pr) + (Z + ε β(Tr;Pr) (Z + σβ(Tr;Pr))( 1+β (T r ; Pr)−Zq (T r ) βT r ; Pr ¿

¿)Z = 0,049

V =ZRTP

= (0,049)(8,314 m3 Pa /mol.K)(313,15 K)13,71 x 105 Pa

= 9,22 x10-5 m3/mol|106 cm3

1m3 |= 92,2 cm3/mol

Nilai z dihitung pada fasa uap dengan persamaan 3.49 dengan

tebakan Z = 0,6

Z = 1 + β (Tr;Pr) - qβ(Tr;Pr) Z−β (Tr ; Pr)

(Z+ε β (T r ; Pr ))¿¿

Z = 0,766

V =ZRTP

= (0,766)(8,314 m3 Pa /mol.K)(313,15 K)13,71 x 105 Pa

= 145,45 x10-5 m3/mol|106 cm3

1m3 |=¿1454,5 cm3/mol

Page 23: Tugas Termodinamika II (2)

Untuk bagian (b) sampai (t) dikerjakan dengan cara yang sama dan

diperoleh hasil seperti berikut. Satuan volume adalah cu.cm/mol

PR cairan PR uap Rackett Pitzer

a) 92,2 1454,5 94,2 1537,8

b) 97,6 1131,8 98,1 1228,7

c) 104,4 879,2 102,8 990,4

d) 113,7 678,1 109,0 805,0

e) 125,2 1453,5 125,4 1577,0

f) 132,9 1156,3 130,7 1296,8

g) 143,0 915,0 137,4 1074,0

h) 157,1 715,8 146,4 896,0

i) 129,4 1271,9 133,9 1405,7

j) 138,6 1002,3 140,3 1154,3

k) 151,2 782,8 148,6 955,4

l) 170,2 597,3 160,6 795,8

m) 54,0 1233,0 53,5 1276,9

n) 56,0 987,3 55,1 1038,5

o) 58,4 794,8 57,0 853,4

p) 61,4 641,6 59,1 707,8

q) 54,1 1280,2 54,6 1319,0

r) 56,3 1009,7 56,3 1057,2

s) 58,9 800,5 58,3 856,4

t) 62,2 636,1 60,6 700,5

3.41 Taksirlah nilai berikut ini:

a. Volume yang ditempati oleh 18 kg etilen pada suhu 55 0C dan

tekanan 35 bar

b. Massa yang ditempati etilen dalam sebuah silinder 0,25 m3

pada suhu 50 0C dan tekanan 115 bar

Page 24: Tugas Termodinamika II (2)

Penyelesaian :

a. Vtotal = Z .n .R .T

P

n = gramBM

= 18kg28,054 g/mol |1000g

1kg |=641,620mol

Z = Z0 + ωZ1 Z0 = 0,838 ; ω = 0,087 ; Z1 = 0,033

(Tabel B.1)

= 0,838 + 0,087(0,033)

Z = 0,841

T= (55 +273,15) K = 328,15 K

P = 35 bar¿35 x105 Pa

Vtotal = (0,841 ) (641,620 mol ) (8,314 m3 Pa mol-1 K -1 )(328,15 K)

35 x 105 Pa

= 0,421 m3

b. n = P .V total

ZRT

P = 115 bar¿115 x 105 Pa

Vtotal = 0,25 m3

T = (50 + 273,15)K = 323,15 K

Z = Z0 + ωZ1 Z0 = 0,482 ; ω = 0,087 ; Z1 = 0,126

(Tabel B.1)

3.42 Volume molar fasa uap suatu senyawa khusus dilaporkan sebesar 23.000

cm3/mol pada suhu 300 K dan tekanan 1 bar. Tidak ada data yang

tersedia. Tanpa mengasumsikan sifat gas ideal, hitunglah volume molar

yang mungkin dari uap pada 300 K dan 5 bar.

Penyelesaian:

Asumsi diambil dari persamaan (3.37)

P1 = 1 bar ¿ 105 Pa; T1 = 300 K ;

Page 25: Tugas Termodinamika II (2)

V1 = 23.000 cm3/mol| 1m3

106 cm3|=¿0,023 m3

Z1 = P1V 1

RT 1

= (105 Pa) (0.023 m3 )(8,314 m3 Pa mol-1 K -1 )(300 K)

= 0,922

B = RT 1

P1(Z1−1 )=

(8,314m3Pamol−1K−1 )(300K )(10¿¿5 Pa)¿

(0,922 – 1)

= -1,942 x10 -3 m3/mol |106 cm3

1m3 | = -1,942 x 103 cm3/mol

Dengan nilai B tersebut dihitung kembali Z2 untuk P2

P2 = 5 bar ¿ 5 x 105 Pa

Z = 1 + BP2

RT 1= 1 +

(-1,942 x 10 -3 m3 mol-1 ) (5 x 105 Pa)( 8,314 m3Pa mol -1 K-1 ) (300 K)

= 0,611

V2 = RT 1Z2

P2

=(8,314 m3 Pa mol-1 K-1 ) (300 K ) (0,611 )(5 x 105 Pa)

¿3,046 x 10-3 m3 mol-1|106 cm3

1m3 | = 3,046 x 103 cm3

3.43 Untuk perkiraan yang baik, berapakah volume molar dari uap etanol

pada 480 0C dan 6000 kPa? Bagaimana hasil ini dibandingkan dengan

nilai gas ideal?

Penyelesaian :

T = (480 + 273,15) K = 753,15 K ; Tc = 513,9 K

Tr = TTc

= 753,15K513,9K

=1,466

P = 6000 kPa|103Pa1kPa |=¿6 x 106 Pa¿ = 60 bar; Pc = 61,48 bar

Pr = PPc

=60 ¿̄61,48 ¿̄=0,976¿

¿

ω = 0,645

B0 = 0,083 - 0,422

T r1.6 = 0,083− 0,422

1,4661,6=0,146

Page 26: Tugas Termodinamika II (2)

B1 = 0,139 -0,172

T r4,2 =0,139− 0,172

1,4664,2=0,104

V = RTP

+ (B0 + ωB1) RT c

Pc

=(8,314 m3 Pa mol-1 K -1 )(753,15 K)

6 x 106 Pa+[−0,146+0,645 (0,104 ) ]¿

V = 9,89 x 10-4 m3mol-1|106 cm3

1m3 |=¿989 cm3

Untuk gas ideal

V = RTP =

(8,314m3Pamol−1K−1 ) (753,15K )6x 106 Pa

= 1,044 x 10-3 m3mol-1|106 cm3

1m3 |=¿1044 cm3

3.44 Sebuah tangki 0,35 m3digunakan untuk menyimpan propana cair pada

tekanan uap. Dengan pertimbangan keselamatan pada temperatur 320

K cairan harus menempati tidak lebih dari 80% dari volume total

tangki. Untuk kondisi ini, hitunglah massa uap dan cairan dalam

bejana. Pada 320 K tekanan uap propana adalah 16,0 bar.

Penyelesaian :

T = 320 K; P = 16 bar¿5 Pa

Tc = 369,8 K; Pc = 42,48 bar¿42,48 x 105 Pa

ω = 0,152; Vc = 200 cm3| 1m3

106 cm3|=2 x 10-4 m3

Zc = 0,276 BM = 44,097 g/mol| 1kg1000g|=¿ 0,44097 x 10-1 kg/mol

Page 27: Tugas Termodinamika II (2)

Tr = TTc

= 320K369,8K

=0,865; Pr = PPc

=16 ¿̄42,48 ¿̄=0,377¿

¿

Vcair = VC.ZC [1 – T

r]0.2857

=( 2 x 10-4 m3mol-1) (0,276¿¿ ¿

= 9,6769 x 10-5 m3|106 cm3

1m3 |= 96,769 cm3

Vtangki = 0,35 m3

mcairan =

0,8 Vtangki

Vcairan

BM

0,8 (0,35 m3)9,6769 x 1 o-5 m3

0, 44097 x 10-1 kg mo l-1

= 127,594 kg

B0 = 0,083 - 0,422

T r1.6

=0,083− 0,422

0,8651,6=−0,449

B1 = 0,139 -0,172

T r4,2

=0,139− 0,172

0,8654,2=−0,177

Vuap = RTP

+ (B0 + ωB1) RT c

Pc

=(8,314 m3 Pa mol-1 K -1 )(320 K)

16 x 105 Pa+[−0,449+0,152 (−0,177 ) ] ¿

Vuap = 1,138 x10-3m |106 cm3

1m3 |=1,138x 103 cm3

muap =

0,2 V tangki

Vuap

BM

0,8 (0,35 m3 )1,138 x 1o -3 m3

0, 44097 x 10 -1 kg mo l-1

= 2,341 kg

3.45 Sebuah tangki 30 m3 berisi 14 m3 cairan n-butana dalam kesetimbangan

uap pada 298,15 K (25 0C). Perkirakanlah massa uap n-butana dalam

tangki. Tekanan uap dari n-butana pada temperatur yang diberikan

adalah 2,43 bar.

Penyelesaian :

Page 28: Tugas Termodinamika II (2)

T = 298,15 K ; Tc = 425,1 K; Tr =

TTc

=298,15K425,1K

=0,701

P = 2,43 bar¿2,43 x 105 Pa; Pc = 37,69 bar¿3769 x 103 Pa

Pr = PPc

=2,43 ¿̄37,96 ¿̄=0,064 ¿

¿

ω = 0,200; Vuap = 16 m3

BM = 58,123 g/mol| 1kg1000g|=¿ 58,123 x 10-3 kg/mol

B0 = 0,083 - 0,422

T r1.6

=0,083− 0,422

0,7011,6=−0,661

B1 = 0,139 -0,172

T r4,2

=0,139− 0,172

0,7014,2=−0,624

V = RTP

+ (B0 + ωB1) RT c

Pc

Vuap = RTP

+ (B0 + ωB1) RT c

Pc

=

(8,314m3Pamol−1K−1 )(298,15K )2,43 x105Pa

+[−0,661+0,200 (−0,624 ) ] [ (8,314m3 Pamol−1 K−1 ) 425,1K3769 x103Pa

]

Vuap = 9,469 x10-3m |106 cm3

1m3 |=9,469x 103 cm3

muap =

Vuap

VBM

16 m3

9,469 x 1 0-3 m3

58,123 x 10-3 kg mol-1

= 98,213 kg

3.46 Perkirakan:

a. Massa etana yang terisi dalam sebuah bejana 0,15 m3 pada 333,15 K

(60 0C) dan 14 bar

Page 29: Tugas Termodinamika II (2)

b. Temperatur pada 40 kg etana yang disimpan dalam sebuah bejana

0,15 m3 bertekanan 20 bar

Penyelesaian:

a. T = 333,15 K ; Tc = 305,3 K; Tr =

TTc

=333,15K305 ,3K

=1,091

P = 14 bar¿14 x 105 Pa; Pc = 48,72 bar¿4872 x 103 Pa

Pr = PPc

=14 ¿̄48,72 ¿̄=0,287 ¿

¿

ω = 0,100; Vtotal = 0,15 m3;

BM = 30,07 g/mol| 1kg1000g|=¿ 30,07 x 10-3 kg/mol

Dari tabel E.3 dan E.4 diperoleh

Z0 = 0,463; Z1 =-0,037

Z = Z0 + ωZ1

= 0,463 + (0,100)(-0,037)

= 0,459

V = ZRTP

=(0,459) (8,314 m3 Pa mol -1 K-1 ) (333,15 K )14 x 105 Pa

= 9,087 x 10-5 m3mol-1|106 cm3

1m3 |=¿90,87 cm3 mol-1

muap =

Vtotal

VBM

0,15 m3

90,87 x 1 0-5 m3

37,07 x 10 -3 kg mo l-1

=¿49,64 kg

b. V = V total

40kg; P = 20 bar¿20 x 105 Pa;

Page 30: Tugas Termodinamika II (2)

PV = Z.R.T ≈ Z.R.T.rTc; atau Tr = αZ dimana α =

P .VR .T c

α = P .VRTc

= (20 x 105 Pa) (3,75 x 10-3 m3 )(8,314 m3 Pa mol-1 K -1 )(305,3 K)

= 2,958

ketika Tr= 0,889Z saat Pr =

PPc

=20 ¿̄48,72 ¿̄=¿¿

¿0,411

Persamaan ini memberikan Tr sebagai sebuah fungsi dari Z dan

persamaan (3.54) dalam kaitannya dengan tabel E.3 & E.4 adalah dua

hubungan dalam suatu variabel yang sama yang harus dicukupkan pada

pengurangan tekanan. Perpotongan dari kedua hubungan ini dapat

diselesaikan dengan satu cara atau dengan cara lain yang mungkin.

Tr = 1,283 dan Z = 0,693

Saat T = Tr.Tc= (1,283 )(305,3) = 319,7 K atau 118,5 0C

3.47 Pada tekanan berapakah sutu bejana 0,15 m3 pada 298,15 K (25 0C)

dapat menyimpan 40 kg etilen di dalamnya?

Penyelesaian:

Vtotal = 0,15 m3; T = 298,15 K

Tc = 282,3 K; Pc = 50,40 bar¿5040 x 103 Pa

ω = 0,087; BM = 28,054 g mol-1| 1kg1000g|=¿ 28,054 x 10-3

kgmol-1

V = Vtotal

40 kgBM

P.V = Pr.Pc.V = Z.R.T

Atau Pr = α.Z

Di mana α = RTPcV

= (8,314 m3 Pa mol-1 K -1 )(289,15K )(5040 x 103 Pa) (1,052 x 10-4 m3 )

= 4,675

Page 31: Tugas Termodinamika II (2)

Saat Pr = 4,675 .Z pada Tr = TTc

=298,15 K282,3 K

=

1,056

Persamaan ini memberikan Pr sebagai sebuah fungsi dari Z dan

persamaan (3.54) dalam kaitannya dengan tabel E.3 & E.4 adalah dua

hubungan dalam suatu variabel yang sama yang harus dicukupkan pada

pengurangan tekanan. Perpotongan dari kedua hubungan ini dapat

diselesaikan dengan satu cara atau dengan cara lain yang mungkin.

Pr = 1,582 dan Z = 0,338

Saat P = Pc.Pr= (5040 x 103 Pa )(1,582)

= 79,73 x 105 Pa |1 bar

1 05 Pa | = 79,73 bar

3.48 Jika 15 kg H2O dalam 0,4 m3 container dipanaskan hingga mencapai

673,15 K (400 0C), berapakah tenanan yang diberikan?

Penyelesaian:

mair = 15 kg

Vtotal = 0,4 m3

V = Vtotal

m air

=0,4 m3

15 kg= 0,26667 m3|106 cm3

1m3 |= 26,667 cm3/g

Interpolasi tabel F.2 pada 400 0C mengghasilkan P = 9920 kPa

3.49 Sebuah bejana 0,35 m3 menahan uap etana pada 298,15 K (25 0C) dan

2200 kPa. Jika bejana dipanaskan hingga 493,15 (220 0C), berapa

tekanan yang diberikan?

Penyelesaian:

T1 = 298,15 K ; Tc = 305,3 K; Tr1 = T1

Tc

=298,15K305 ,3K

=0,997

P1 = 2200 kPa|103Pa1kPa |=¿22 x 105 Pa; Pc = 48,72 bar¿48,72 x 105 Pa

Page 32: Tugas Termodinamika II (2)

Pr = P1

Pc

= 22 x1 05 Pa48,72 x105 Pa

=0,452

Vtotal = 0,35 m3 ω = 0,100

Dari tabel E.1 & E.2 Z0 = 0,8105 Z1= -0,0479

Z = Z0 + ωZ1

= 0,8105 + (0,100)(-0,0479)

= 0,806

V = ZRT 1

P1

=(0,806) (8,314 m3 Pa mol -1 K-1 ) (298,15 K )22 x 105 Pa

= 90,8 x 10-5 m3mol-1|106 cm3

1 m3 |=¿908 cm3 mol-1

T2 = 493,15 K ; Tc = 305,3 K; Tr2 =

T2

Tc

= 493,15 K305, 3 K

=1,615

B0 = 0,083 - 0,422

T r21.6

=0,083− 0,422

1,6151,6=−0,113

B1 = 0,139 -0,172

T r24,2

=0,139− 0,172

1,6154,2=0,116

P2 =

R. T2

V1- (B0 + ω.B1 ).R.Tc

Pc

=

(8,314 m3 Pa mol -1 K-1 ) (493,15 K )

90,8 x 10-5 m3 mol -1 - [-0,113+0,100(0,116)] (8,314 m3 Pa mol-1 K-1 ) ( 305,3 K48,72 x 1 05 Pa

)

= 42,68 x105 Pa |1 bar

105 Pa | = 42,68 bar

Page 33: Tugas Termodinamika II (2)

3.50 Berapakah tekanan dalam sebuah bejana 0,5 m3 ketika diisi dengan 10

kg karbondioksida pada 303,15 K ( 30 0C)?

Penyelesaian:

T = 303,15 K Tc = 304,2 K; Tr = TTc

=303,15K304,2K

=0,997

Vtotal = 0,5 m3 Pc = 73,83 bar¿73,83 x 105 Pa

ω = 0,224 BM = 44,01 g.mol-1| 1kg1000g|=¿ 44,01 x 10-3

kg.mol-1

B0 = 0,083 - 0,422

T r21.6

=0,083-0,422

0,9971,6=-0,341

B1 = 0,139 -0,172

T r24,2

=0,139− 0,172

0,9974,2=−0,036

V =

Vtotal

10 kgBM

= 0,5 m3

10 kg44,01 x 10-3 kg. mol-1

= 2,2 x 10-3 m3.mol-1|106 cm3

1 m3 |=¿2,2 x103 cm3 mol-1

P=

R.T

V - (B0 + ω. B1 ) .R.Tc

Pc

=

(8,314 m3 Pa mol-1 K -1 ) (303,15 K )

2,2 x 10-3 m3 mol -1 - [-0,341+0,100(0,036)] (8,314 m3 Pa mol-1 K -1 )( 304,2 K73,83 x 105 Pa

)

= 10,863 x105 Pa |1 bar

105 Pa | = 10,863 bar

3.51 Sebuah bejana, diisi nitrogen cair pada titik didih normalnya, diperbolehkan untuk hangat untuk 298.15 K (25 ° C). Tekanan apa yang dikembangkan?Volume molar nitrogen cair pada titik didihnya yang normal adalah 34,7 cm3 mol-1.Penyelesaian:

Berdasarkan 1 mol nitrogen cair

Page 34: Tugas Termodinamika II (2)

Tn = 77,3 K Tc = 126,2 K Tr = TnTc

Tr = 0,613

P = 1 atm Pc = 34,0 bar Pr = PPC

Pr = 0,03

ω=0,038molwt=28,014GrMol

V liq=34,7cm3

BO=0,083−0,422

T 1.6Bo=−0,842

B1=0,139−0,172

Tr4.2B1=−1,209

Z = 1 + (Bo ¿+ωB1PT r

Z=0,957

nvapour=PV LIQ

Z RTn

nvapour=5,718 x10−3mol

Kondisi akhir :

ntotal=1mol+nvapourV=2V liq

ntotalV=69,005

cm3

mol

T = 298,15 K Tr = TTc

=298,15K126,2K = 2,363

Pig = RTV

Pig = 359,2 Bar

Menggunakan Redligh/Kwong

Ω = 0,08664 ψ = 0,42478 α(Tr) = Tr−5 α(Tr) = 0,651

a = ψα(Tr) R2T2 Pc

a = 0,901 m3 .̄ cm3

mol2

b = ΩRTc

Pc

Page 35: Tugas Termodinamika II (2)

b = 26,737 cm3

mol

P = RTV−b

− aV (V +b) = 450,1 bar

3.5.2 Volume spesifik cairan isobutana pada 300 K dan 4 bar adalah 1,824 cm3 gl. Perkirakan volume spesifik pada 415 K dan 75 bar ??Penyelesaian:

Untuk cairan isobutana :

Tc = 408,1 KPc = 36,48 bar

V1 = 18,24 cm3

gr

Diketahui :

T1 = 300 K T2 = 415 K P1 = 4 bar P2 = 75 bar

Maka :

Tr1 = T 1Tc

= 300K408,1K

=0,735

Tr2 = T 2Tc

= 415K408,1K

=1,016

Pr1 = P1Pc

=4 ¿̄36,48 ¿̄=0,1096¿

¿

Pr2 = P2PC

=75 ¿̄36,48 ¿̄=2,055¿

¿

Pada kasus ini, suhu akhir lebih besar daria suhu awal T>Tc

ρr1 = 2,45

ρr=PV c

ZRT

Vc = 262,7 cm3

mol ω = 0,181 Zo = 0,3356 Z1 = -0,0756

Page 36: Tugas Termodinamika II (2)

Z = Zo +ω.Z1 Z = 0,322 ρr2 = P2VcZRT 2

=1,774

V2 = V 1ρr 1ρr 2

=2,519cm3

gm

3.53 The density of liquid n-pentane is 0.630 g cm3 at 291.15 K (1 8°C) and 1 bar. Estimate its density at 413.15 K (140°C) and 120 bar

Penyelesaian:

Untuk pentana Tc = 469,7 K Pc = 33,7 bar ρ1 = 0,61 gram

cm3

T1 = 291,15 K P1 = 1 bar T2 = 413,15 K P2 = 120 bar

Tr1 = T 1Tc

=291,15K469,7K

=0,619

Tr2 = T 2Tc

=413,15K469,7K

=0,879

Pr1 = P1Pc

=1 ¿̄33,7 ¿̄=0,296¿

¿

Pr2 = P2PC

=120 ¿̄33,7 ¿̄=3,560¿

¿

Pada kasus ini, suhu akhir lebih besar daria suhu awal T>Tc

ρr1 = 2,69 ρr2 = 2,27

ρ2=ρ1ρr1ρr2

=¿0,630 2,692,27

=0,74655

3.54 Perkirakan kepadatan etanol cair pada 453,15 K (180 ° C) dan 200 bar?

Penyelesaian:

Untuk etanol Tc = 513,9 K T= 453,15 K P = 200 bar Pc = 61,48 bar

Tr = TTc

= 453,15K513,9K

=0,8817 Pr =

PPc

=200 ¿̄61,48 ¿̄=3,253¿

¿

Page 37: Tugas Termodinamika II (2)

Vc = 167 cm3

mol molwt = 46,069

grammol

ρr = 2,28 ρ =

ρrV c

molwt ρ=

3,253167

46,069

=0,629gram

cm3

3.55 Perkirakan perubahan volume penguapan untuk amonia pada 293,15 K (20 ° C). padasuhu tekanan uap amonia adalah 857 kPa.Penyelesaian:

Untuk amonia :

Tc = 405,7 K T= 293,15 K P = 857 kPa Pc= 112,8 bar

Tr = TTc

=293,15K405,7K

=0,722 Pr = 0,076

Vc = 72,5 cm3

mol Zc = 0,242 ω = 0,253

Vcair = Vc.Zc [1+Tr0,2857 ] Vcair = 27,11 cm3

mol

Bo = 0,083−0,422

Tr1.6 Bo = -0,627

B1 = 0,139- 0,172

Tr4.2 B1 = - 0,534

V uap = RTP

+Bo+ω .B1.RTcPc

Vuap = 2616 cm3

mol

∆V = Vuap-Vcair = 2589 cm3

mol

3.58 Jika 3.965m3 gas metana pada 288,75 atm K (15,6 "C) dan 1 setara dengan 3,785 xlop3 m3 bensin sebagai bahan bakar untuk mesin mobil, berapa volume yang dibutuhkan tangki untuk menahan metana pada 207 bar dan 288,75 K (15,6 "C) dalam jumlah yang setara dengan 37.85 x m3 bensin?Penyelesaian:

Page 38: Tugas Termodinamika II (2)

R = 0,7302 ft3 . atmlbmol . rankine

T = 519,67 rankine P = 1 atm

V = 1400 ft3 n= PVRT

n = 3,689 lbmol

Untuk metana pada 3000 psi dan 60o F

Tc = 190,168 rankine T = 519,67 rankine Tr = TTc

=1,515

Pc = 45,99 bar P = 3000 psi Pr = TPc

=4,498

ω = 0,01

Zo = 0,819 Z1 = 0,234 Z = Zo + ωZ1 = 0,822

Vtangki = ZnRTP

= 5,636 ft3

3.59 Tentukan perkiraan yang baik untuk faktor kompresibilitas Z dari uap hidrogen jenuhpada 25 K dan 3,213 bar. Sebagai perbandingan, nilai eksperimental adalah Z = 0,7757.Penyelesaian:

T = 25 K P = 3,213 bar

Tc = 43,6K

1+21,8K2,016T

=30,435 k

Pc = 20,5 ¿̄

1+ 44,2K2,016T

=10,299 ¿̄ ¿

V =RTP

= 646,903 cm3mol

Gunakan korelasi Pitzer umum:

Bo = 0,083 – 0,442

Tr1.6=−0,496

B1 = 0,139 – 0,172

Tr4.2=−0,254

Page 39: Tugas Termodinamika II (2)

Menggunakan persamaan Refligh/Kwong:

σ = 1 ε = 0 Ω = 0,08664 ψ = 0,42748

α(Tr) = Tr−0.5

β(Tr),Pr = ΩPrTr

q(Tr) = ψα (Tr )Ω .Tr

Hitung Z Asumsi Z= 0,9

Z = 1+ β(Tr), Pr – q (Tr). Β(Tr), Pr .z−β (Tr ) , PrZ+β (Tr ) , Pr

Z = 0,791

3.60 Suhu Boyle adalah suhu yang:(a) Tunjukkan bahwa B koefisien virial kedua adalah nol pada suhu Boyle.(b) Gunakan korelasi umum untuk B, Eq. (3.59), untuk memperkirakan Boyle berkurang temperatur untuk cairan sederhana.

3.61 Gas alam (metana asumsikan murni) dikirim ke kota melalui pipa pada tingkat volumetrik dari 4 Mm3normal perr hari. Kondisi verage pengiriman A adalah 283,15 K (10 ° C) dan 20,7 bar.

Tentukan:(a) Tingkat volumetrik pengiriman aktual m3 per hari.(b) Tingkat molar pengiriman krnol per jam.(c) kecepatan gas pada kondisi pengiriman m s-'.Pipa 600 mm tugas baja berat dengan diameter dalam 575 mm. Normal kondisi 273,15 K (PC) dan 1 atm.

Penyelesaian:

Untuk Metanan ω = 0,012 Tc = 190,6 K Pc = 45,99 bar

Kondisi standart : T = [ (60−32 ) . 59+273,15 ]=¿ 288,706 K P = 1 atm

Korelasi Pitzer :

Tr = TTc

=1,515 Pr = PPc

=0,022

Page 40: Tugas Termodinamika II (2)

Bo = 0,083 – 0,442

Tr1.6=−0,134

B1 = 0,139 – 0,172

Tr4.2=0,109

Zo = 1+ BoPrTr

=0.998

Z1 = B1PrTr

=0,00158

Z = Zo + ω.Z1 = 0,998

V1 = ZRTP

=0,024m3

mol

Pada kondisi normal :

T = [ (50−32 ) . 59+273,15K ]=283,15K P = 300 psi

Korelasi Pitzer :

Tr = TTc

=1,486 Pr = PPc

=0,45

Bo = 0,083 – 0,442

Tr1.6=−0,141 B1 = 0,139 –

0,172

Tr4.2=0,106

Zo = 1+ BoPrTr

=0,957 Z1 = B1 PrTr

=0,0322

Z = Zo + ω.Z1= 0,958

V2 = ZRTP

=0,00109m3

mol

Page 41: Tugas Termodinamika II (2)

q1= 150.106 ft3

day q2 = q1V 2

V 1=6,915 x 106 ft3

day

(b) n = q1V 1

=7,485 x103 kmolhr

(c) D = 22,624 in A = 14π D 2=0,259m2

u = q2

A=8,378

ms

Page 42: Tugas Termodinamika II (2)