tugas teori alam semesta

14
 TUGAS ILMU ALAMIAH DASAR TEORI ASAL MULA ALAM SEMESTA Disusun Oleh : Noormahdi Riduansyah J1E109041 Dosen : Prihatin Oktivasari, M.Si PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2013

Upload: noormahdi-riduansyah

Post on 14-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 1/14

 

TUGAS ILMU ALAMIAH DASAR 

TEORI ASAL MULA ALAM SEMESTA

Disusun Oleh :

Noormahdi Riduansyah

J1E109041

Dosen :

Prihatin Oktivasari, M.Si

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2013

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 2/14

PENDAHULUAN

Alam semesta atau jagad raya didefinisikan sebagai ruang-waktu dimana semua

energi dan materi berkumpul. Massa dan energi yang berada di alam semesta terdiri atas

73% energi gelap, 23% materi gelap dingin dan 4% atom. Alam semesta mungkin

mempunyai 1011 galaksi dimana tiap-tiap galaksi mempunyai 1011 bintang yang tersebar 

dengan masing-masing bintang memiliki 1057 atom hidrogen.

Dalam perjalanan pembentukan alam raya munculnya manusia di bumi secara

nisbi masih sangat baru. Oleh karena itu walaupun manusia dengan tekun mencari-cari

 bagaimana caranya alam raya tercipta sering terhalang karena keterbatasan

 pandangannya, yang mengira bahwa bumi tempat ia berpijak itulah alam raya. Oleh sebab

itu kita tidak boleh heran bahwa sejak zaman purbakalah hingga sekarang manusia dari

 berbagai peradaban mencoba menemukan model terbentuknya bumi sesuai dengan

tingkat perkembangan pengetahuan dan kecendekiaannya.

Kesan umum luas dan megahnya alam semesta diperoleh penghuni Bumi dengan

memandang langit malam yang cerah tanpa cahaya Bulan. Langit tampak penuh taburan

 bintang yang seolah tak terhitung jumlah-nya. Struktur dan luas alam semesta sangat

sukar dibayangkan manusia, dan progres persepsi dan rasionalitas manusia tentang itu

memerlukan waktu berabad-abad.

Deskripsi pemandangan alam semesta pun beragam. Dulu alam semesta

dimodelkan sebagai ruang berukuran jauh lebih kecil dari realitas seharusnya. Ukuran

diameter Bumi (12.500 km) baru diketahui pada abad ke- 3 (oleh Eratosthenes), jarak 

ke Bulan (384.400 km) abad ke-16 ( Tycho Brahe, 1588), jarak ke Matahari (sekitar 150

 juta km) abad ke-17 (Cassini, 1672), jarak bintang 61 Cygni abad ke-19 , jarak ke pusat

Galaksi abad ke-20 (Shapley, 1918), jarak ke galaksi-luar (1929), Quasar dan Big Bang(1965). Perjalanan panjang ini terus berlanjut antargenerasi.

Benda langit yang terdekat dengan bumi adalah bulan. Gaya gravitasi bulan

menggerakkan pasang surut air laut di bumi, tak henti-hentinya selama bermiliar tahun.

Karena periode orbit dan rotasi Bulan sama, manusia di Bumi tak pernah bisa melihat

salah satu sisi permukaan Bulan tanpa bantuan teknologi untuk mengorbit Bulan.

Rahasia sisi Bulan lainnya, baru didapat dengan penerbangan Luna 3 pada tahun 1959.

Pada siang hari, pemandangan langit sebatas langit biru dan matahari atau bulan

kesiangan; sedang di saat fajar dan senja, langit merah di kaki langit timur dan barat.

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 3/14

Interaksi cahaya matahari dengan angkasa Bumi melukiskan suasana langit yang

 berwarna warni.

Matahari sendiri adalah satu di antara beragam bintang di Galaksi. Ada bintang

yang lebih panas dari Matahari (suhu permukaan Matahari 5.800o K), seperti bintang

 panas (bisa mencapai 50.000oK) yang memancarkan lebih banyak cahaya ultraviolet — 

cahaya yang berbahaya bagi kehidupan. Ada bintang yang lebih dingin, lebih banyak 

memancar-kan cahaya merah dan inframerah dibandingkan cahaya tampak yang banyak 

dipergunakan manusia.

Manusia bisa mencapai batas-batas pengetahuan alam semesta yang luas, mengenal

ciptaan Allah yang tidak pernah dikenali di muka bumi seperti Black Hole, bintang

 Netron, Pulsar, bintang mati, ledakan bintang Nova atau Supernova, ledakan inti galaksi

dan sebagainya. Akan tetapi, berbagai fenomena yang sangat dahsyat itu tak mungkin

didekatkan dengan mahluk hidup yang rentan terhadap kerusakan. Walau demi-kian, ada

 jalan bagi yang ingin bersungguh-sungguh menekuninya.

Perkembangan citra manusia mengenai alam raya seringkali terikat sangat erat

 pada pengetahuan apriori yang diturunkan kepadanya melalui otoritas. Hal ini

menyebabkan bahwa pandangan tentang alam raya sulit diuji kebenarannya melalui

 pengalaman. Bagaimana konsepsi para ilmuwan tentang peciptaan jagad raya dan

 pemikiran apa yang melandasinya? konsepsi itu berubah-ubah sepanjang sejarah,

 bergantung pada tingkat kecanggihan alat-alat observasinya, dan bergantung pada tingkat

kemajuan fisika itu sendiri. Konsepsi yang mereka kemukakan bahwa jagad raya ini tidak 

terbatas dan besarnya tidak terhingga, konsepsi ini berasal dari Newton. Konsepsi mereka

yang lain adalah bahwa alam ini tidak berubah keadaannya sejak waktu tak terhingga

lamanya sampai masa yang akan datang.

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 4/14

PEMBAHASAN

A. PANDANGAN TENTANG PEMBENTUKAN ALAM RAYA DARIBERBAGAI PERADABAN

Pemahaman manusia tentang alam semesta mempergunakan seluruh pengetahuan

di bumi, berbagai prinsip-prinsip, kepercayaan umum da-lam sains (seperti ketidakpastian

Heisenberg tentang pengukuran simul-tan dimensi ruang dan waktu), serta berbagai

aturan untuk keperluan praktis. Melalui sebuah kerangka besar gagasan yang

menghubungkan berbagai fenomena (teori relativitas umum, teori kinetik materi, teori

relativitas khusus) coba dikemukakan satu penjelasan. Berbagai hipotesa, gagasan awal

atau tentatif dikemukakan untuk menjelaskan fenomena. Tentu gagasan tersebut masih

 perlu diuji kebenarannya untuk dapat dikatakan sebuah hukum.

Pandangan dari bangsa Mesir Purba tentang alam raya, mereka percaya bahwa

alam raya ini dikuasai dikuasai Dewi Langit Nut yang tubuhnya bertaburan bintang,

memayungi alam raya sambil menopang langit agar tidak runtuh menekan bumi. Setiap

malam Dia menelan matahari dan memuntahkannya di pagi hari. Di antara pagi dan

malam hari matahari berlayar di langit dengan menggunakan perahu. Selain dewi Nut di

 bawahnya berkuasa Dewa Udara Syu, di bawah lagi ada Dewa bumi Geb.

Menurut pandangan bangsa Babilonia, mereka percaya bahwa bumi merupakan

 pusat alam semesta dan mereka beranggapan bumi sebagai suatu gunung yang berongga

di bawahnya dan ditopang oleh suatu samudera. Angkasa melengkung di atas bumi ,

 berdiri tegak di antara perairan abawah dan perairan atas samudra, yang kadang-kadang

turun ke bumi berupa hujan.

Sebagian besar bangsa Yunani Kuno percaya bahwa bumi adalah pusat alam raya,

Pada sekitar tahun 140 M muncul teori Ptolemaios tentang sistem tata surya di alam

semesta yang didasari oleh konsep geosentrisme. Ia beranggapan bahwa bumi tetap pada

tempatnya sedangkan bulan, merkurius, venus matahari, saturnus dan yupiter 

mengelilingi bumi dalam gerakan yang melingkar. Teori ini bertahan sampai akhir abad

ke- 18, walau demikian sebelum abad ke-18 yaitu tahun 1543 telah muncul teori

 Heliosentrisme yang dikemukakan oleh Copernicus, Ia beranggapan bahwa matahari

sebagai pusat tata surya yang dikelilingi oleh enam planet yang ketika itu baru diketahuiyaitu merkurius, venus, bumi, mars, yupiter dan saturnus . Menurutnya ke enam planet

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 5/14

tersebut mengitari matahari melewati lintasan berbentuk lingkaran. Namun terakhir 

 berdasarkan hasil penelitian  Johannes Kepler  memperkuat teori Heliosentrisme dengan

mengubah bentuk lintasan planet dari lingkaran menjadi elips.

Dengan majunya teknologi pembuatan teleskop, pada abad ke-18 astronom

Inggris Sir William Herschel dapat melihat bentuk gugus bintang Bima Sakti serta

mengamati bentuk-bentuk menyerupai awan yang terang di angkasa yang dinamakan

 Nebula. Pada tahun 1981 astronom Amerika Serikat  Edwin Powell Hubble menyatakan

 bahwa Nebula yang diamati oleh Herschel adalah galaksi juga yang letaknya lebih jauh

dari galaksi Bima Sakti.

Menurut Fowlet, kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu galaksi tidaklah seperti

sekarang ini. Pada saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat

 besar yang berada di ruang angkasa. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan-

lahan, berputar pada porosnya, sehingga berbentuk bulat. Berdasarkan pengamatan, dapat

dibedakan tiga macam galaksi :

1.  Galaksi Spiral (Spiral Galaxis)

Galaksi ini merupakan galaksi yang berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari

tiga bagian :

a. Pusat spiral galaksi yang terdiri dari gugusan bintang yang berbentuk bulat

 b. Lingkaran yang membungkus pusat spiral

c. Piringan dengan lengan spiral

Macam-macam galaksi spiral :

a. Galaksi Bima Sakti

Galaksi ini pernah disebut Susunan Kapteyn. Kapteyn adalah seorang astronom

yang mengemukakan bahwa matahari terdapat pada galaksi bima sakti ini.

 b. Galaksi Andromeda

Dengan mata telanjang, galaksi ini tampak seperti lilin dengan panjang 30 (garis

tengan bulan) dan lebar 15. dengan teleskop kecil sudah dapat dilihat intinya, di tengah-

tengah kabut dan bila menggunakan teleskop 100 inci yang telah dilakukan di

Observatory Mounts Wilson, ternyata galaksi Andromeda berbentuk spiral biasa.

c. Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)

Berupa galaksi spiral pipih, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya.

d. Galaksi Roda Biru (Blue pin Wheel)

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 6/14

Galaksi yang bergangsing (berputar) di daerah Trianggulum, kira-kira sejauh 2

 juta tahun cahaya.

e. Galaksi Pusaran Air 

Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring, yakni

sebuah galaksi tidak teratur.

f. Kabut Magellan (Magellanic Clouds)

Gugus bintang ini disebut kabut Magellan, karena ditemukan oleh Magellan pada

tahun 1519, berupa galaksi-galaksi yang terletak di konstelasi Dorado dan Tucan.

2. Galaksi Ellips (Elliptical Galaxis)

Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang sudah diketahui, galaksi

ini berbentuk ellips, merupakan bangunan yang sederhana karena hanya terdiri atas :

a. Pusat roda

 b. Selubung yang membungkus pusat

3. Galaksi tidak beraturan (Irregular Galaxis)

Galaksi ini berjumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah ditemukan.

Galaksi ini terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan bintang yang semakin

menebal, sebagian menipis dalam batas-batas yang tidak jelas.

Sekarang telah diketahui lebih dari seratus juta galaksi, yang masing-masing

galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang, masing-masing serupa dengan mmatahari. Dari

galaksi Bima Sakti sendiri diketahui bahwa bintang-bintang yang terdapat di dalamnya

termasuk matahari sekitar 100 milyard yang bertebaran dalam bentuk cakram, yang

 berdiameter  100 ribu tahun cahaya dan tebalnya 5 ribu tahun cahaya ( 1 tahun

cahaya = 9,46 x 1012 km. Matahari kita salah satu anggota galaksi yang letaknya 50

ribu tahun cahaya dari pusat galaksi Bima Sakti, jadi Matahari bukan pusat alam raya

 juga bukan pusat galaksi Bima sakti. Letak tata surya kita bahkan hampir ditepi galaksi

Bima sakti, sehingga dulu orang menyangka bahwa Bima Sakti itu lepas dari sistem

tatasurya. Dalam kenyataannya tatasurya kita sebagai anggota galaksi Bima Sakti ikut

 berputar disekitar pusat cakram galaksi Bima Sakti dengan satu putaran penuh 250 juta

tahun.

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 7/14

B. TEORI-TEORI TENTANG PEMBENTUKAN ALAM RAYA

1. Teori Kabut 

Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuwan yaitu  Imanuel Kant  (1724-

1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan  Piere Simon LaPlace (1749-1827) ahli

astronomi bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan

LaPlace mengemukakan pada tahun 1796 dengan nama Nebular Hypothes

Menurut Kant , pada awalnya alam raya merupakan gumpalan kabut ( nebula)

yang mengandung debu dan gas, terutama gas helium dan hidrogen. Kabut bergerak dan

 berputar dengan kecepatan yang sangat lambat sehingga lama kelamaan suhunya

menurun dan massanya terkonsentrasi. Kemudian perputaran nya menjadi lebih cepat

sehingga membentuk sebuah cakram dengan massa terpusat di tengah-tengah cakram.

Perputaran yang semakin cepat menyebabkan terbentuk cincin atau gelang-gelang gas

yang memisahkan diri dari bagian luar cakram sehingga terbentuk suatu cakram yang

Menurut LaPlace, tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin membentuk 

 bola besar. Kemudian terjadi proses pendinginan dan pengkerutan sehingga bola

mengecil membentuk cakram yang berputar makin cepat. Selanjutnya sebagian massa gas

 pada bagian luar cakram menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk cincin-cincin.

Cincin ini kemudian membentuk gumpalan padat sehingga terbentuklah planet-plenet dan

satelit, sedangkan bagian massa gas yang ditinggalkan di bagian pusat piringan pada inti

membentuk matahari.

Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James

Clerk-Maxwell yang memberikan kesimpulan bahwa, bila bahan pembentuk planet

terdistribusi di sekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya

yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegahterjadinya pembekuan planet.Pada abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan

terbentuknya cincin-cincin LaPlace, menunjukkan bahwa meadan magneat dan meadan

listrik matahari telah merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang

kuat untuk menyatakan bahwa cincin gas dapat mmeambeku membentuk planet.

2. Teori Bintang Kembar

Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan

(bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping. Akibat

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 8/14

 pengaruh gravitasi dari bintang kedua, maka keping-keping ini bergerak mengelilingi

 bintang tersebut dan berubah menjadi plnet-planet. Sedangkan bintang yang tidak 

meledak adalah matahari. Teori ini mempunyai kelemahan karena berdasarkan analisis

matematis yang dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa momentum anguler dalam

sistem tatasurya yang ada sekarang ini tidak mugkin dihasilkan oleh peristiwa tabrakan

dua buah bintang.

3. Teori Ledakan Maha Dahsyat (Big Bang)

Pendapat kaum materialis yang berlaku selama beberapa abad hingga awal abad

ke -20 menyatakan, bahwa alam semesta memiliki dimensi tak terbatas, tidak memiliki

awal, dan akan tetap ada untuk selamanya. Menurut pandangan ini yang disebut ”model

alam semesta yang statis”, alam semesta tidak memiliki awal maupun akhir. 

Dengan memberikan dasar bagi filosofi materialis, pandangan ini menyangkal

adanya Sang Pencipta, dengan menyatakan bahwa alam semesta ini adalah kumpulan

materi yang kostan, stabil , dan tidak berubah-ubah. Namun perkembangan ilmu

 pengetahuan dan teknologi abad ke-20 menghancurkan konsep-konsep primitif seperti

model-model alam yang stasis.

Pada awal abad ke-21 melalui sejumlah percobaan, pengamatan, dan perhitungan,

fisika modern telah mencapai kesimpulan bahwa keseluruhan alam semesta, beserta

dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa

yang terjadi dalam sekejap. Peristiwa ini dikenal dengan Ledakan Maha Dahsyat ”Big

Bang”, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat

raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal.Pada

awalnya alam semesta ini berupa satu massa mahapadat. Massa mahapadat ini dapat

dianggap satu atom mahapadat dengan ukuran maha kecil yang kemudian mengalamireaksi radioaktif dan akhirnya menghasilkan ledakan maha dahsyat .Kalangan ilmuwan

modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan

yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta

muncul menjadi ada. Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari

kondisi ketiadaan, di mana materi , energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya

mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi dan waktu.

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 9/14

C. PANDANGAN ISLAM TENTANG PEMBENTUKAN ALAM RAYA

Sangat menarik untuk membandingkan konsep pembentukan alam raya

 berdasarkan Islam dengan teori yang dikemukakan para ahli kosmologi akhir-akhir iniAllah menurunkan Al Quran kepada manusia empat belas abad yang lalu.

Beberapa fakta yang baru dapat diungkap dengan teknologi abad ke-21 ternyata telah

dinyatakan Allah dalam Al Quran empat belas abad yang lalu.

Dalam Al Quran, terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar 

mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa dalam Al

Quran tersebut sesuai dengan temuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal

 penting, karena keasesuaian ini menegaskan bahwa Al Quran adalah ” firman Allah”. 

Al Qur’an surat Fussilat (41:11) yang artinya: ”  Kemudian Dia menuju langit dan

langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bum i: ”

 Datanglah kamu keduanya menurut perintah- Ku dengan suka hati atau terpaksa”.

 Keduanya menjawab: ”Kami datang dengan suka hati”. Kata asap dalam ayat tersebut

menurut para ahli tafsir adalah merupakan kumpulan dari gas-gas dan partikel-partikel

halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada tempratur yang tinggi maupun rendah

dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil.

Salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta ( teori Big Bang), disebutkan

 bahwa alam semesta tercipta dari sebuah ledakan kosmis sekitar 10-20 milyar tahun yang

lalu mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta.Sebelum terjadinya

ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam sebuah titik.

Sekarang , mungkin ada di antara kita yang ingin tahu bagaimana Al Quran menjelaskan

tentang terbentuknya alam semesta ini. Dalam Al Quran surat Al-Anbiya (21:30)

disebutkan ” Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan

bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (sebingkah penuh), kemudian Kami

 pisahkan antara keduanya.Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka

mengapakah mereka tiada juga beriman?” . Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar 

Surin (1978:692) ditafsirkannya bahwa matahari adalah benda angkasa yang menyala-

nyala yang telah berputar keliling sumbuhnya sejak berjuta-juta tahun. Dalam proses

 perputarannya dengan kecepatan tinggi itu, maka terpelantinglah bingkah-bingkahan yang

akhirnya menjadi bumi dan beberapa benda angkasa lainnya dari bingkahan matahari itu.

Masing-masing bingkah beredar menurut garis tengah lingkaran matahari, semangkin

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 10/14

lama semangkin bertambah jauh juga, hingga masing-masingnya menempati garis

edarnya yang sekarang. Dan seterusnya akan tetap beredar dengan teratur sampai batas

waktu yang hanya diketahui oleh Allah S.W.T

Kemudian Surat Adz Dzaariyaat (51:47) ” Dan langit, dengan kekuasaan

 Kami,Kami bangun dan Kami akan memuaikannya selebar-lebarnya” 

Teori Ledakan Maha Dahsyat ( Big Bang ) juga mengatakan adanya pemuaian alam

semesta secara terus menerus dengan kecepatan maha dahsyat yang di umpamakan

mengembangnya permukaan balon yang sedang ditiup ,yang mengisyaratkan bahwa

galaksi akan hancur kembali. Isyarat ini sudah dijelaskan dalam surat Al-Anbiya (21:104)  

”(Yaitu) pada har i Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas.

Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan

mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang 

akan melaksanakannya” 

Dalam surat At-Talaq (65:12) yang artinya: ”  Allah lah yang menciptakan tujuh

langit dan seperti itu pulah bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu

mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah

ilmunya benar-benar meliputi segala sesuatu” Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang

angkasa terdiri dari 7 lapis

Dalam surat Al-Sajda (32:4) yang artinya : ” Allah lah yang menciptakan langit 

dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa...” . Uraian penciptaan

langit dan bumi dan apa-apa yang ada antara keduanya, terdapat dalam surat Fush-Shilat

ayat 9,10 dan 12. yang perincian tafsirannya sebagai berikut: Tahapan pertama penciptaan

 bumi 2 rangkaian waktu, tahapan kedia penyempurnaan aparat bumi....2 rangkaian

waktu, tahap ketiga penciptaan (angkasa raya) dan planet-planetnya 2 rangkaian waktu.

Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6 masa.

D. PROSES PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DALAM ENAM MASA

Pembentukan alam semesta dalam enam masa, sebagaimana disebutkan Al-

Qur’an atau kitab lainnya, sering menimbulkan permasalahan. Sebab, enam masa tersebut

ditafsirkan berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam periode, hingga enam tahapan. Oleh

karena itu, pembahasan berikut mencoba menjelaskan maksud enam masa tersebut dari

sudut pandang keilmuan, dengan mengacu pada beberapa ayat Al-Qur’an. 

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 11/14

Dari sejumlah ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan enam masa, Surat An-

 Nazi’at ayat 27-33 di atas tampaknya dapat menjelaskan tahapan enam masa secara

kronologis. Urutan masa tersebut sesuai dengan urutan ayatnya, sehingga kira-kira dapat

diuraikan sebagai berikut:

  Masa I (ayat 27): penciptaan langit pertama kali 

Pada Masa I, alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut

”big bang ”, kira-kira 13.7 milyar tahun lalu. Bukti dari teori ini ialah gelombang

mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit. Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari

ledakan tersebut (gambar 1a), terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang

terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Ketika temperatur 

dukhan mencapai 20 juta derajat celcius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian

atom hidrogen. Sebagian hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa pancaran

sinar infra-red. Perubahan wujud hidrogen ini mengikuti persamaan E=mc2, besarnya

energi yang dipancarkan sebanding dengan massa atom hidrogen yang berubah.

  Masa II (ayat 28): pengembangan dan penyempurnaan 

Dalam ayat 28 di atas terdapat kata ”meninggikan bangunan” dan

”menyempurnakan”. Kata ”meninggikan bangunan” dianalogikan dengan alam semesta

yang mengembang, sehingga galaksi-galaksi saling menjauh dan langit terlihat makin

tinggi. Ibaratnya sebuah roti kismis yang semakin mengembang, dimana kismis tersebut

dianggap sebagai galaksi. Jika roti tersebut mengembang maka kismis tersebut pun akan

semakin menjauh

Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang . Jadi, pada

dasarnya big bang bukanlah ledakan dalam ruang, melainkan proses pengembangan alam

semesta. Dengan menggunakan perhitungan efek  doppler sederhana, dapat diperkirakan

 berapa lama alam ini telah mengembang, yaitu sekitar 13.7 miliar tahun.Sedangkan kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta

merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan

kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau

kemungkinan lainnya akan mengerut.

  Masa III (ayat 29): pembentukan tata surya termasuk Bumi 

Surat An- Nazi’ayat 29 menyebutkan bahwa Allah menjadikan malam yang gelap

gulita dan siang yang terang benderang. Ayat tersebut dapat ditafsirkan sebagai

 penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan Bumi yang berotasi, sehingga terjadi

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 12/14

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 13/14

gunung dapat dilihat pada artikel sebelumnya yang ditulis oleh Dr.Eng. Ir. Teuku

Abdullah Sanny, M.Sc tentang fungsi gunung sebagai pasak bumi. Kemudian, setelah

gunung mulai terbentuk, terciptalah hewan dan akhirnya manusia sebagaimana

disebutkan dalam ayat 33 di atas. Jadi, usia manusia relatif masih sangat muda dalam

skala waktu geologi.

Jika diurutkan dari Masa III hingga Masa VI, maka empat masa tersebut dapat

dikorelasikan dengan empat masa dalam Surat Fushshilat ayat 10 yang berbunyi, ” Dan

dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya

dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat 

masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya”. 

Selain surat-surat tersebut di atas masih banyak lagi yang menjelaskan tentang

terbentuknya alam raya ini, namun dari yang telah kami sajikan dalam ringkasan ini

terlihat bahwa secara umum proses terciptanya alam raya ini berlangsung dalam 6 masa

dimana tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan juga bahwa

terciptanya alam raya ini terjadi melalui proses pemisahan massa yang tadinya satu .

7/27/2019 Tugas Teori Alam Semesta

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-teori-alam-semesta 14/14

PENUTUP

Dari pembahasan tentang perkembangan pemikiran tentang terbentuknya alam

raya, yang diungkapkan melalui pendapat/ pemikiran dari berbagai peradaban bangsa,teori-teori yang dikemukakan dari beberapa ilmuwan serta dari pandangan Islam

 berdasarkan Al Quran , maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan pemikiran tentang

terbentuknya alam semesta sudah sejak lama telah menjadi bagian pemikiran manusia,

 begitu banyak pendapat-pendapat dari berbagai peradaban bangsa, begitu banyak teori-

teori yang muncul tentang terbentuknya alam raya ini.

Dari sekian banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan ternyata

ilmuwan modern menyetujui bahwa Teori Ledakan Maha Dahsyat (Teori Big Bang)

merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal

mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Namun perlu kita

sadari bahwa jauh sebelum para ahli mengemukakan teori Big Bang , ayat- ayat Al Quran

telah secara jelas menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk dalam 6 masa.

REFERENSI

Achsan, Syutaridho, 2012. Perkembangan Pemikiran Tentang Pembentukan Alam

Semesta.

http://blog.unsri.ac.id/download_doc/download9_doc/doc-18106.doc  

(Diakses tanggal 1 September 2013)

Riyanto, B., dkk. 2008. Perkembangan Pemikiran Tentang Pembentukan Alam Raya.

http://bambangriyantomath.wordpress.com/2009/05/29/perkembangan-pemikiran-

tantang-terbentunya-alam-raya/ 

(Diakses tanggal 1 September 2013)