tugas teknik antarmuka dan periferal 3

10
TEKNIK ANTARMUKA DAN PERIFERAL Tugas ke-3 Analisis Fungsi Komponen Antarmuka Nama Mahasiswa : Dika Wahyu Suryadi NIM/Rombel/Absen: 5301412007/02/03 Nama Dosen : Drs. Slamet Seno Adi M.Pd., M.T Tanggal Penyerahan : 25 September 2014

Upload: dika-wahyu-suryadi

Post on 19-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

unnes elektro

TRANSCRIPT

TEKNIK ANTARMUKA DAN PERIFERALTugas ke-3Analisis Fungsi Komponen Antarmuka

Nama Mahasiswa: Dika Wahyu SuryadiNIM/Rombel/Absen: 5301412007/02/03Nama Dosen: Drs. Slamet Seno Adi M.Pd., M.TTanggal Penyerahan: 25 September 2014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTROJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2014

Analisis Fungsi Komponen Antarmuka1. Mencari 2 buah rangkaian elektronika dan elektro, kemudian menganalisis perkomponen?a. Rangkaian Power Amplifier OCL 150 Watt

Fungsi masing masing komponen pada rangkaian Powe Amplifier OCL 150 WATT:1) R1 (100K), berfungsi meredam hum / sinyal liar yang mungkin timbul terutama pada saat amplifier dihidupkan tanpa rangkaian input.2) C1 (100nF), sebagai kopling, menyalurkan sinyal ac (lebih dari 20Hz) dan menahan sinyal dc.3) R2 (33K), memberi bias ke basis TR1 sekaligus membuat kapasitor resonansi C2 lebih aktif. Gain bas bisa 2 hingga 4 kali lipat (sekitar 6dB) lebih kuat dari amplifier lain.4) R6 (33K), resistor gain. Semakin besar nilainya semakin besar pula penguatannya. Penguatan dan kejernihan suara berbanding terbalik. Jika rangkaian amplifier ini harus disupply dengan tegangan rendah, misal 12V ct 12V, maka sebaiknya R6 ini diganti dengan yang lebih kecil, misalnya dari 33K menjadi 10-12K.5) R3 (560), kebalikan dari R6.6) C2 (47uF), kapasitor resonansi/kapasitor gain/kapasitor feed back, hanya bekerja pada arus ac. Menjamin R3 supaya hanya meneruskan sinyal audio (di atas 20Hz) & menahan arus dc.7) TR1, TR2 (A564), Stage input yang bekerja kebalikan. TR1 penguat non-inverting, sedangkan TR2 penguat inverting. Untungnya stage ini menggunakan transistor PNP. Transistor PNP biasanya jauh lebih linier, pemilihan komponen yang cerdas.8) D1, D2, R4, R7, TR4, membentuk rangkaian regulator arus untuk mensupply stage input. Dioda ini tidak harus high speed, yang penting kuat membentuk tegangan sekitar 1.3V, amplifier lain malah mengganti dua dioda ini dengan satu biji led.9) R4 (10K), Bias D1 & D2, Semakin kecil semakin panas, semakin panas semakin jernih. Menjamin TR1 & TR2 tidak kekurangan arus. Kejernihan suara salah satunya ditentukan dari sini. Berfungsi juga untuk membuang muatan kapasitor power supply, penting pada saat rangkaian dimatikan dipegang untuk diperbaiki.10) R10-R11 (100), C5-C6 (47uF), membentuk rangkaian filter dengung & osilasi yang mungkin terjadi dari kaki-kaki TR3 & TR4. Osilasi biasanya berupa sinyal ultra treble halus yang bisa membuat heatsink/transistor power lebih panas.11) D3 D4, D5, membentuk regulator tegangan bias untuk TR5 & TR6 (pengganti baterai 1,8-2,1v) yang nilainya 3 x dioda = 1,8V - 2,1V. Pada rangkaian amplifier yang lain biasanya V bias ini di paralel dengan kapasitor 100nF-2u2 agar lebih stabil saat terkena guncangan sinyal yang berlebihan.12) R12 (100), menjaga supaya nilai tegangan bias tidak lebih dari 2V. Tegangan bias ini bernilai tetap, berada di titik CT (kira kira -1V hingga +1V). Tegangan tetap ini terombang-ambing ke atas dan ke bawah seperti getaran daun speaker. Sebenarnya R ini bisa dihilangkan. Amplifier model ini bisa bekerja pada rating tegangan naik atau pun turun, tidak seperti amplifier yang menggunakan dioda zener, rewel.13) TR3 (D438), sebagai penguat sinyal tegangan (unbalanced). Menarik sinyal bias ke rel negatif supply. Sedangkan yang menjaga/ menarik sinyal bias ke rel positif supply secara otomatis adalah R8 (2K2) & R9 (4K7). Output antara rel positif dan rel negatif tegangannya mendekati simetris tetapi tidak sama kekuatan arusnya, oleh sebab itu perlu rangkaian penguat arus pertama (D313) sebelum diumpan ke transistor final. Untuk amplifier mosfet biasanya tidak perlu sepasang transistor ini (D313/B507) karena transistor final mosfet sudah cukup aktif diberi arus gate kecil, 0.1Ma14) C3, mengatasi noise & osilasi pada TR315) C4 (47u), Bootstrap, menyesuaikan getaran tegangan bias tadi, biasanya kapasitor ini bernilai 22uF atau lebih. Jalur referensi yang dipakai bukan ground tetapi jalur speaker untuk mengimbangi getaran tegangan bias. Menyesuaikan kekuatan getaran bass pada saat konus speaker bergerak ke depan. Membantu kerja transistor final supaya tidak panas sebelah. Dan memompa/menampung tenaga untuk Volt-Amp-Stage pada saat sinyal full berada dipuncak. Saya belum mengetahui nilai yang cocok untuk ini.16) TR5 (B507) & TR6 (D313), sebagai penguat arus pertama. Seringnya transistor ini diganti dengan TIP41C/tip42C.17) R13 & R14 (330), memberi supply arus ke TR5 & TR6 lewat emitornya masing-masing. Seringnya dua resistor ini hitam terbakar karena ketidaksesuaian antara getaran yang dikeluarkan kit amplifier dengan respon loudspeaker. Transistor final tidak mampu mempertahankan tegangan yang diberikan transistor driver, beban/speaker dianggap terlalu berat buat transistor power. Sebaiknya selain ganti transistor power dengan kualitas yang lebih baik, resistor 330 juga diganti dengan daya minimal 2 Watt karena terhubung seri terhadap beban/speaker.18) R15 & R16 (0,5/5W), memberi supply ke TR7 & Tr8 lewat kaki emitor. Resitor ini bernilai kecil karena kita menginginkan arus besar, biasanya bernilai tidak lebih dari 0.5 Ohm.19) TR7 (MJ2955) & TR8 (2N3055), transitor daya sebagai penguat arus terakhir. Sebenarnya transistor buatan ST ini sudah lebih dari cukup bagus, tetapi karena alasan model jadul, tegangan rating maksimum rendah (maksimal 32v ct), susah memasangnya & murah harganya banyak di antara kita memilih tranistor lain yang lebih mahal. Ada banyak keuntungan menggunakan transistor logam dari pada transistor plastik terutama untuk peralatan outdoor.20) L, menahan sinyal di atas 20Khz & memutus osilasi ke jalur speaker. Jika sinyal treble terhambat dengan adanya L maka Ra menyalurkannya ke speaker dengan nilai yang mendekati impedansi speaker, biasanya 8~10 Ohm.21) Rb & C, membantu kerja L & Ra. sinyal di atas 20KHz akan mengalir ke ground melalui Rb (10). Nilai C biasanya kurang dari 100nF. Sedangkan Rb biasanya mendekati nilai impedansi speaker 8 Ohm dengan daya minimal 2 Watt. Kalau Rb ini gosong berarti sinyal ultra treble/osilasi ada dan kerja . Jadi hati-hati dengan treble yang berlebihan! Ketiga komponen ini (L, Rb, C) adalah suatu cara yang tidak bersifat preventif/mencegah osilasi, dan sebenarnya lebih cocok diaplikasikan pada frekuensi tinggi dan sinyal rendah..Sinyal besar pada output amplifier besar cenderung sukar dikendalikan.

b. Rangkaian Flip Flop

Analisis fungsi perkomponen rangkaian LED : C1(100 u) dan C2 (100 u) pada rangkaian di atas untuk mempengruhi cepat lambatnya kerja LED. R1 (470 ohm) dan R4 (470 ohm) pada rangkaian di atas berfungsi sebagai pengaman LED agar arus yang masuk pada LED tidak melebihi batas arus kerja. R2 (10k ohm) dan R3 (10k ohm) pada rangkaian di atas untuk mempengaruhi pengisian dan pengosongan kapasito dan tegangan bias/basis pada Q1 dan Q2. Q1 (2SC1815) dan Q2 (2SC1815) pada rangakain di atas sebagai saklar untuk mengoperasikan LED pada rangkaian sesuai dengan waktu pengisian dan pengosongan kapasitor.