tugas tatacara pendirian koperasi
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
1/16
TATACARA PENDIRIAN KOPERASI
1. PENDAHULUAN
Sebagai organisasi ekonomi yang bertujuan memperjuangkan ekonomi
para anggotanya, serta masyarakat pada umumnya, kehadiran koperasi terutama
sangat dibutuhkan oleh masyarakat golongan ekonomi lemah. Tapi bila
diperhatikan kenyataan yang terdapat di lapangan, justru masyarakat golongan
ekonomi lemah inilah yang masih banyak belum memahami pentingnya arti
koperasi bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka. Mereka masih
cenderung memandang koperasi sebagai sebuah organisasi ekonomi yang hanya
bermanfaat bagi golongan masyarakat tertentu saja.
Bertolak dari kenyataan itu, dapat dilihat betapa besarnya tugas yang
dipikul oleh gerakan koperasi untuk menumbuhkan pengertian dan kepercayaan
masyarakat terhadap pentingnya arti koperasi. Dengan demikian, agar masyarakat
terdorong untuk mendirikan koperasi, kepada mereka perlu ditanamkan
pengertian dan kegunaan koperasi, baik bagi perwujudan perekonomian nasional
yang berasas kekeluargaan pada umumnya maupun bagi kesejahteraan ekonomi
masyarakat golongan ekonomi lemah pada khususnya.
Selain perlu menghayati pengertian dan kegunaan koperasi, untuk
mendorong pembentukan koperasi masyarakat juga perlu memahami cara-cara
yang harus ditempuh untuk mendirikan koperasi yaitu agar tidak timbul
hambatan-hambatan teknis yang berkaitan dengan pendirian koperasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Bila masyarakat memahami secara jelas cara-cara
yang harus ditempuh untuk mendirikan koperasi, maka pengurus pendirian
koperasi akan dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini jelas akan sangat membantuupaya menumbuhkan kesadaran berkoperasi pada seluruh masyarakat.
2. PENGERTIAN KOPERASI
Menurut Soedjono (2001:9) definisi koperasi adalah perkumpulan otonom dari
orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang
dimiliki bersama dan dikendalikan secara demokratis.
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
2/16
Definisi Koperasi menurut Baswir (2000:1) adalah suatu bentuk perusahaan
yang didirikan oleh orang-orang tertentu, untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu, berdasarkan ketentuan dan tujuan tertentu
Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang secara sukarela
mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatkan kesejahteraan ekonomi
mereka, melalui pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara
demokratis. Jadi koperasi adalah kumpulan dari orang-orang secara bersama-sama
bergotong royong berdasarkan persamaan kerja untuk memajukan kepentingan
perekonomian anggota dan masyarakat umum secara demokratis.
3. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip-prinsip koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
Tentang perkoperasian.
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian sisa basil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
f. Pendidikan perkoperasian.
g. Kerjasama antar koperasi.
Prinsip-prinsip koperasi menurut Soedjono (2001:23)
a. Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka.
Koperasi adalah perkumpulan sukarela, terbuka bagi semua orang yangmampu menggunakan jasa-jasa perkumpulan dan bersedia menerima tanggung
jawab keanggotaan, tanpa diskriminasi jender, sosial, politik dan agama.
b. Pengendalian Oleh Anggota-anggota Secara Demokratis.
Koperasi adalah perkumpulan demokratis dikendalikan oleh para anggota
secara aktif berpartisipasi dalam penetapan kebijakan-kebijakan perkumpulan
dan pengambilan keputusan-keputusan, laki-laki dan perempuan mengabdi
sebagai wakil-wakil yang dipilih, bertanggung jawab kepada para anggota.
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
3/16
Dalam koperasi primer anggota-anggota mempunyai hak suara yang sama
( satu anggota satu suara), dan koperasi-koperasi pada tingkat lain juga diatur
secara demokratis.
c. Partisipasi Anggota.
Anggota-anggota menyumbang secara adil bagi dan mengendalikan secara
demokratis, modal dari koperasi mereka sekurang-kurangnya sebagian dari
modal tersebut biasannya merupakan milik bersama dari koperasi. Anggota-
anggota biasanya menerima kompensansi yang terbatas, bilamana ada,
terhadap modal. Anggota-anggota membagi surplus-surplus untuk sesuatu atau
tujuan-tujuan sebagai berikut: pengembangan koperasi-koperasi mereka,
kemungkinan membentuk cadangan-cadangan sekurang-kurangnya sebagian
dari padannya tidak dapat dibagi-bagi, pembagian manfaat kepada naggota-
anggota sebanding dengan transaksi-transaksi mereka dengan koperasi, dan
mendukung kegiatan-kegiatan yang disetujui oleh anggota-anggota.
d. Otonomi dan Kebebasan
Koperasi bersifat otonom, mereka perkumpulan yang menolong diri sendiri
dan dikendalikan oleh anggota-anggotannya. Koperasi bila menggadakan
kesepakatan-kesepakatan dengan perkumpulan-perkumpulan lain, hal itu
dilakukan dengan persyaratan-persyaratan yang menjamin adanya
pengendalian oleh anggota-anggota serta dipertahankannya otonomi koperasi.
e. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi
Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota-
anggotanya, para wakil yang dipilih, manajerdan karyawan, sehingga mereka
dapat memberikan sumbangan yang efektif bagi perkembangan koperasi
mereka. Koperasi memberikan informasi kepada masyarakat umum, khususnyaorang-orang muda, dan pemimpin-pemimpin opini masyarakat mengenai sifat
dan kemanfaatan-kemanfaatan kerjasama.
f. Kerjasama Diantara Koperasi-koperasi
Koperasi akan memberikan pelayanan yang paling efektif kepada para anggota
dan memperkuat gerakan koperasi dengan cara bekerjasama melalui struktur-
struktur lokal, nasional, regional, dan internasional.
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
4/16
g. Kepedulian Terhadap Komunitas
Koperasi-koperasi bekerja bagi pembangunan yang berkesinambungan dari
komunitas-komunitas mereka melalui kebijakan-kebijakan yang disetujui
anggota-anggotannya.
Dari prinsip-prinsip di atas dapat di simpulkan, bahwa prinsip koperasi secara
kumulatif adalah darah kehidupan koperasi. Diperoleh dari nilai-nilai yang
mengisi gerakan koperasi sejak semula, prinsip-prinsip ini membentuk
struktur-struktur dan menentukan sikap hidup yang memberikan perspektif-
persepektif yang khas pada gerakan koperasi. Prinsip-prinsip ini merupakan
garis penuntun bagi para koperasiwan untuk berusaha dan bekerja keras untuk
mengembangkan organisasi koperasi mereka. Prinsip-prinsip ini dilihat dari
kandungannya merupakan prinsip-prinsip yang praktis, memperoleh banyak
pembaharuan menurut tuntutan jaman sebanyak yang dibangkit- kembangkan
oleh pengalaman dan pemikiran falsafah. Sebagai konsekuensinnya prinsip-
prinsip ini dapat diterapkan dengan tingkat-tingkat detail yang berbeda bagi
jenis-jenis koperasi yang berbeda dalam situasi yang berbeda pula. Lebih dari
itu prinsip-prinsip ini menghendaki koperasiwan-koperasiwan untuk
mengambil keputusan-keputusan, misalnya mengenai sifat demokratis dari
lembaga-lembaga mereka, peran berbagai pihak yang berkepentingan
(stakeholder), dan alokasi surplus yang tercipta. Prinsip-prinsip ini adalah
kualitas-kualitas yang esensial yang membuat koperasiwan berperan efektif.
Koperasi-koperasi menjadi berbeda, dan membuat gerakan koperasi menjadi
berharga.
4. TUJUAN PENDIRIAN KOPERASITujuan mendirikan koperasi menurut Pachta,dkk.(2005:81) adalah untuk
membangun sebuah organisasi usaha dalam memenuhi kepentingan bersama-dari
para pendiri dan anggotanya-di bidang ekonomi. Sebagai organisasi usaha,
penerapan asas ekonomi adalah memenuhi kebutuhan ekonomi dengan
menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam berusaha, sedangkan asas hukum
adalah memenuhi semua prinsip-prinsip hokum dalam usaha yang berbadan
hokum. Sedangkan tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
5/16
ekonomi para anggota, disini letak ke khususan koperasi dimana kesejahteraan
ekonomi para anggota yang menjadi tujuan utama.
5. FUNGSI KOPERASI
Fungsi Koperasi Menurut Chaniago (1985:25)
1. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
2. Alat pendemokrasian ekonomi nasional, koperasi sebagai salah satu wadah
penghimpunan kekuatan ekonomi yang lemah.
3. Salah satu urat nadi perekonomian bangsa
4. Alat Pembina insane masyarakat untuk memperkokoh kehidupan ekonomi
bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian
rakyat.
6. BENTUK DAN KEDUDUKAN
1. Koperasi terdiri dari dua bentuk, yaitu Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder.
2. Koperasi Primer adalah Koperasi yang beranggotakan orang seorang, yang
dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang.
3. Koperasi Sekuder adalah Koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum
koperasi, yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi yang telah
berbadan hukum.
4. Pembentukan Koperasi (Primer dan Sekunder) dilakukan dengan akta pendirian
yang memuat anggaran dasar.
5. Koperasi mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah negara Republik
Indonesia.
6. Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkanoleh Pemerintah.
7. Di Indonesia hanya ada 2 (dua) badan hukum yang diakui kedudukannya
sebagai badan hukum, yaitu Koperasi dan Perseroan Terbatas (PT). Oleh
karena itu kedudukan/status hukum Koperasi sama dengan Perseroan Terbatas
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
6/16
7. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
MENDIRIKAN KOPERASI
Beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh para pemrakarsa pendirian
koperasi yaitu
1. Tidak ada manfaatnya mendirikan koperasi jika para pendiri koperasi tidak
mengetahui persoalan-persoalan pokok tentang koperasi pada umumnya.
2. Walaupun koperasi dimulai dengan 20 orang, namun harus diusahakan
sedemikian rupa sehingga koperasi itu dapat menerima anggota-anggota
baru secara sukarela dan terbuka.
3. Koperasi tidak mungkin dapat mencapai tujuannya dalam jangka pendek,
melainkan memerlukan waktu yang cukup lama. Sebab itu, upaya
mengembangkan koperasi menuntut adanya ketekunan dan kesabaran.
4. Pembinaan koperasi di Indonesia sebagian merupakan tanggung jawab
pemerintah. Walaupun demikian koperasi tetap merupakan milik anggota-
anggotanya.
8. LANGKAH-LANGKAH PENDIRIAN KOPERASI
Untuk mendirikan koperasi langkah-langkah yang harus ditempuh adalah:
1. Mengadakan pertemuan pendahuluan diantara orang-orang yang ingin
mendirikan koperasi.
2. Mengadakan penelitian mengenai lingkungan daerah kerja koperasi
3. Mengadakan hubungan dengan kantor Departemen koperasi setempat
4. Membentuk panitia koperasi yang bertugas mempersiapkan anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga.
5. Mengadakan rapat pembentukan koperasi. Hal-hal yang perludilakukan
dalam rapat pembentukan koperasi ini adalah:
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
7/16
a. Memilih pengurus
Pengurus adalah pemegang kuasa Rapat Anggota untuk mengelola
koperasi, yang dipilih dari, oleh dan untuk anggota dalam RapatAnggota
b. Memilih pengawas
Pengawas adalah perangkat organisasi yang mendapat kuasa dari
Rapat Anggota untuk mengawasi pelaksanaan keputusan Rapat
Anggota yang khususnya menyangkut organisasi, kelembagaan,
pendidikan, serta penyuluhan
c. Menetapkan anggaran dasar dan anggran rumah tangga
6. Mengajukan permohonan status badan hokum koperasi dengan
melampirkan petikan berita acara rapat pembentukan koperasi serta daftar
nama anggota pengurus dan pengawas.
a. Pelopor Pendirian Koperasi
Upaya memilih orang-orang yang tepat untuk bertindak sebagai pelopordalam pembentukan koperasi adalah suatu hal yang sangat penting untuk
menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada koperasi. Yang dimaksud dengan
pelopor adalah orang-orang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman di
bidang perkoperasian serta mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam
kehidupan masyarakat.
Mengingat pentingnya kedudukan para pelopor dalam mendirikan koperasi maka
terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang pelopor yaitu:
1. Mempunyai minat yang besar, bercita-cita tinggi serta mempunyai jiwa
kemasyarakatan yang tebal untuk bekerja demi kepentingan orang banyak.
2. Menyadari peranan dan tugas koperasi antara lain untuk mewujudkan
demokrasi ekonomi dan mempertinggi taraf hidup rakyat.
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
8/16
3. Mempunyai keberanian, keuletan, dan keyakinan akan keberhasilan
koperasi dalam mencapai masyarakat adil dan makmur.
4. Memiliki integritas yang tinggi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mendirikan koperasi
tidak cukup hanya bermodal semangat. Apalagi jika kita menginginkan sebuah
koperasi yang benar-benar akan dijadikan sebagai wadah persatuan untuk
membperbaiki taraf hidup orang banyak. Tetapi semangat ini harus berkelanjutan
dan dibarengi dengan kemampuan-kemampuan yang lain untuk mendukung
keberhasilan usaha koperasi.
b. Meniliti Lingkungan Daerah Kerja Koperasi
Masalah-masalah yang perlu diteliti sehungan lingkungan daerah kerja koperasi
mencakup beberapa hal sebagai berikut:
1. Masalah rata tidaknya penghidupan ekonomi rakyat tempat koperasi akan
didirikan.
2. Masalah-masalah yang dialami rakyat dalam memenuhi kebutuhan sehari-
harinya. Selanjutnya perlu ditentukan pula masalah yang perlu
diprioritaskan pemecahannya. Hasil penilitian ini akan menghasilkan
petunjuk tentang bentuk dan jenis koperasi yang didirikan.
3. Masalah hambatan yang mungkin timbul yang dapat merintangi
pembentukan koperasi.
4. Masalah pernah atau belumnya koperasi berdiri di daerah kerja tersebut,
dan faktor apakah yang menyebabkan gagalnya koperasi tersebut jika
pernah ada, berkembang dengan baik.
Sedangkan masalah yang perlu diteliti sehubungan dengan calon anggota koperasi
adalah:
1. Apakah calon anggota koperasi mampu memenuhi persyaratan, yaitu
apakah para calon anggota tersebut merupakan satu kesatuan yang dapat
menjamin terselenggarannya usaha koperasi dengan baik.
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
9/16
2. Apakah kemampuan produksi dan atau daya beli anggota koperasi dapat
memenuhi syarat untuk menjamin kelancaran usaha koperasi sehingga
koperasi dapat menutup semua biaya operasinya dan mampu memperoleh
sisa hasil usaha.
3. Apakah tingkat hidup dan tingkat pendidikan para calon anggota yang
akan bergabung memungkinkan dimintanya bantuan modal dan tenaga
sehingga memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan usaha koperasi.
c. Menghubungi Intansi Perkoperasian
Bila dari haisl penelitian terlihat ada potensi untuk membentuk koperasi,
maka langkah selanjutnya adalah mengadakan hubungan dengan intansi
perkoperasian setempat. Hal ini berguna untuk memperoleh penjelasan yang lebih
terinci mengenai cara-cara mendirikan koperasi, dan untuk menyampaikan hasil
penelirian yang telah dilakukan oleh para calon pendiri koperasi mengenai
kelayakan usaha koperasi di wilayah tersebut. Pejabat di lingkunagn intansi
perkoperasian itu kemudian akan member petunjuk dan bimbingan yang
diperlukan untuk mendirikan koperasi.
Pejabat tersebut juga akan meminta keterangan lebih lanjut mengenai
maksut dan tujuan pendirian koperasi. Bila syarat -syarat pembentukan koperasi
telah dapat dipenuhi, maka ia akan menerangkan tentang penyusunan anggaran
dasar koperasi sesuai dengan ketentuan yang ada dalam undang -undang
perkoperasian.
Selain menyangkut masalah penyusunan anggaran dasar koperasi, kunjungan
konsultasi kepada pejabat intansi perkoperasian ini juga akan membahas masalah
hubungan pemerintah dengan koperasi pada umumnya.
d. Menyusun Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi
Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam pasal 8 Undang Undang No. 25
tahun 1992, anggaran dasar koperasi setidak tidaknya harus mencantumkan hal-
hal sebagai berikut:
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
10/16
1. daftar nama pendiri
2. nama dan tempat kedudukan koperasi
Nama Koperasi ditetapkan berdasarkan jenis Koperasi, bukan berdasarkan
fungsi anggota. Tempat kedudukan adalah alamat kantor pusat berikut
wilayah pelayanannya.
3. maksud dan tujuan serta usaha bidang koperasi
Maksud didirikannya koperasi adalah jawaban dari latar belakang dan cita-
cita didirikannya koperasi. Sedangkan tujuan adalah sesuatu yang
diinginkan sebagai jawaban maksud tersebut. Tujuan sebaiknya sesuatu
yang jelas dan dapat diukur. Dengan begitu, mudah bagi kita untuk
mengetahui, sejauh mana tujuan tersebut sudah tercapai.
4. ketentuan-ketentuan mengenai syarat keanggotaan
Mengatur tentang persyaratan keanggotaan, hak dan kewajiban anggota,
sanksi dan berakhirnya keanggotaan. Persyaratan keanggotaan adalah
syarat minimal yang harus dipenuhi oleh seseorang anggota bila hendakbergabung dengan koperasi. Syarat normatifnya, memiliki kegiatan dan
kepentingan ekonomi yang berkaitan dengan koperasinya. Hak adalah
sesuatu yang seharusnya diperoleh. Dan bila hak ini tidak terpenuhi, maka
yang bersangkutan dapat menuntut. Tetapi, bila hak tersebut tidak
digunakan, tidak dikenakan sanksi. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu
yang harus dilakukan, dan bila dilanggar, maka akan dikenakan sanksi.
Aturan tentang sanksi ini tercantum dalam AD dan ART. Sanksi adalah
ketentuan yang dikenakan bagi seseorang yang melanggar ketetapan yang
tertuang dalam AD dan ART. Berakhirnya keanggotaan adalah berupa
peristiwa yang menyebabkan seseorang kehilangan status keanggotaannya.
5. ketentuan-ketentuan mengenai rapat anggota
Didalam Koperasi, Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi.
Keputusan-keputusan penting dan strategis ditetapkan dalam Rapat
Anggota. Di sini diatur tentang kedudukan, mekanisme, hak suara,
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
11/16
pengambilan keputusan, jenis, fungsi, wewenang, tugas dan kuorum Rapat
Anggota.
6. ketentuan-ketentuan mengenai pengelolaan
7. ketentuan-ketentuan mengenai permodalan
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Sebaiknya,
modal sendiri lebih besar dari modal pinjaman. Semakin besar modal
sendiri, maka semakin sehat sebuah koperasi. Modal sendiri terdiri dari
simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan dan hibah.
8. ketentuan-ketentuan mengenai jangka waktu pendirinya
Lazimnya, sebuah koperasi didirikan dalam jangka waktu yang tidak
terbatas, selama masih seirama dengan maksud dan tujuan didirikannya
koperasi. Kecuali bagi koperasi-koperasi yang secara khusus dibatasi oleh
sumber daya produksi, misalnya. Sehingga jangka waktu berdirinya
koperasi juga menjadi terbatas.
9. ketentuan-ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha
Secara normatif, SHU adalah kelebihan yang diperoleh dari hasil efisiensi
biaya yang dilakukan koperasi atas pelayanannya kepada anggota. Secara
teknis, SHU adalah total pendapatan dikurangi total biaya.
10. ketentuan-ketentuan mengenai dan ketentuan mengenai sanksi.
Pengaturan tentang sanksi ini diperlukan untuk menegakkan disiplin
organisasi dan menjamin kepastian pelaksanaan organisasi dan usaha
koperasi. Saksi yang dijatuhkan, antara lain berupa :
Sanksi terhadap tidak dipenuhinya kewajiban oleh anggota, pengurus dan
pengawas.
Sanksi terhadap pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang dan tugas
yang telah dibebankan kepada pengurus dan pengawas
Sanksi terhdap kesengajaan dan atau kelalaian yang dilakukan oleh
pengurus dan pengawas yang menimbulkan kerugian koperasi.
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
12/16
Sedangkan anggaran rumah tangga memuat peraturan pelaksanaan dari
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam anggaran dasar. Dengan demikian,
anggaran rumah tangga juga dapat disebut sebagai penjabaran dari berbagai
ketentuan yang terdapat dalam anggaran dasar koperasi. Setiap kebijakan yang
diambil oleh para pengurus dan pengelola koperasi tidak boleh menyimpang dari
ketentuan yang terdapat dalam anggaran dasafr dan anggaran rumah tangga
koperasi.
e. Mengadakan Rapat Pembentukan Koperasi
Setelah mengadakan kunjungan konsultasi kepada pejabat koperasi, para
pendiri mempelajari pedoman penyusunan anggaran dasar koperasi . bila isinya
telah dipahami, makamereka membentuk sebuah panitia dari kalangan calon
anggota , yang bertugas mempersiapkan pembentukan koperasi. Tugas panitia ini
dalam garis besarnya adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan persiapan pembentukan koperasi
2. Mengundang calon-calon anggota koperasi yang memenuhi syarat
keanggotaan untuk menghadiri rapat pembentukan koperasi
3. Mengundang pemuka masyarakat di lingkungan kerja koperasi untuk turut
hadir pada pembentukan rapat tersebut.
4. Mengundang pejabat koperasi dan pejabat-pejabat pemerintah setempat
untuk memberikan pengaruh dalam rapat pembentukan koperasi.
5. Membagikan anggaran dasar koperasi untuk dipelajari oleh para calon
anggota, sehingga pada rapat pembentukan dapat menyampaikan
pertanyaan usulan yang diperlukan.
Sebagai upaya untuk menjamin ketertiban pelaksanaan rapat
pembentukan koperasi, maka panitia menetapkan urutan acara rapat yang
sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Pembukaan oleh panitia
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
13/16
2. Penjelasan panitia mengenai maksud pendirian koperasi dan hal-hal yang
ingin dicapai oleh koperasi.
3. Penjelasan oleh pejabat intansi perkoperasian
4. persetujuan anggota mengenai pendirian koperasi
5. membahas dan menetapkan anggaran dasar koperasi
6. menyusun rencana kerja dan anggaran belanja koperasi.
7. Pemilihan pengawas dan pengurus koperasi.
8. Penetapan orang-orang yang akan menandatangani akta pendirian koperasi
atas nama para pendiri.
9. Usul-usul
10. Pengambilan sumpah atau janji oleh pengawas dan pengurus koperasi
11. Penutup.
f. Mendapatkan Pengesahan Badan Hukum Koperasi
Walaupun rapat pembentukan koperasi sudah menetapkan anggaran
dasar, memilih pengawas dan pengurus koperasi, serta pejabat koperasi dan
pejabat-pejabat pemerintah lainnya sudah menyetujui berdirinnya koperasi
tersebut, tidak berarti bahwa koperasi yang telah dibentuk itu sudah mendapatkan
pengesahan sebagi badan hukum. Untuk mendapatkan pengesahan sebagai badan
hukum, maka pengurus koperasi harus melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Para pendiri Koperasi mengajukan perrnohonan pengesahan akta pendirian
secara tertulis kepada Dinas Koperasi Kabupaten/Kota, dengan melampirkan :
a. 2 (dua) rangkap Akta Pendirian, satu diantaranya bermeterai cukup
b. 2 (dua) rangkap petikan berita acara rapat beserta lampirannya.
c. 2 (dua) rangkap lembar Neraca Permulaan atau Bukti Setor Modal Awal.
d. Rencana awal kegiatan usaha.
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
14/16
e. Daftar hadir rapat pembentukan.
f. Foto Copy KTP dari masing-masing anggota pendiri.
g. Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan dan Refenrensi dari Forum
Komunikasi KPKM Kecamatan.
2. Permohonan pengesahan Akta Pendirian kepada Dinas Koperasi, tergantung
pada bentuk koperasi yang didirikan dan luasnya wilayah keanggotaan
koperasi yang bersangkutan, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kepala Dinas Koperasi Kabupaten/Kota mengesahkan akta pendirian
Koperasi primer dan sekunder yang anggotanya berdomisili dalam wilayah
Kabupaten.
b. Kepala Dinas Koperasi Propinsi/DI mengesahkan akta pendirian Koperasi
primer dan sekunder yang anggotanya berdomisili dalam wilayah Propinsi/DI
yang bersangkutan dan Koperasi Primer yang anggotanya berdomisili di
beberapa Propinsi/DI, namun koperasinya berdomisili di wilayah kerja
Propinsi/DI yang bersangkutan.
c. Sekretaris Menteri Koperasi mengesahkan akta pendirian Koperasi sekunder
yang anggotanya berdomisiliIi di beberapa Propinsi/DI.
3. Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak, alasan penolakan
diberitahukan oleh Pejabat kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan.
4. Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat mengajukan
permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya
penolakan.
5. Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya permintaan pengesahan.6. Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)
bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan.
7. Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Demikian secara garis besar enam langkah yang harus dilalui dalam
mendirikan koperasi. Di antara keenam langkah tersebut, langkah yang kedua
berupa penelitian lingkungan daerah kerja koperasi adalah yang paling
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
15/16
menentukan. Sebab langkah yang kedua itulah yang secara ekonomi dan sosial
yang akan menentukan layak atau tidaknya koperasi didirikan di daerah tersebut.
Langkah yang kedua ini sering kali harus di lakukan dengan melakukan studi
kelayakan secara mendalam yaitu untuk melihat baik bidang usaha koperasi,
manfaat ekonomi dan sosial pendirian koperasi dengan bidang usaha koperasi
dalam jangka panjang.
Bila berdasarkan hasil studi kelayakan ini diperoleh gambaran yang
cukup baik mengenai manfaat dan prospek usaha koperasi, berulah langkah-
langkah berikutnya perlu dilakukan. Sebaliknya, bila berdasarkan hasil studi
kelayakan tidak diperoleh gambaran yang mengembirakan mengenai manfaat dan
prospek usaha koperasi, maka upaya pendirian koperasi dengan bidang usaha
tertentu di daerah tersebut sebaiknya segera dipertimbangkan kembali. Bila
terdapat bidang usaha lain yang lebih berpeluang untuk dikembangkan maka
sebaiknya usaha koperasi di arahkan pada bidang usaha tersebut. Tapi bila sama
sekali tidak terdapat bidang usaha yang cukup berpotensi, maka mendirikan
koperasi di daerah tersebut sebaiknya dihentikan sama sekali.
DAFTAR RUJUKAN
Baswir, Reurisond. 2000.Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
-
7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi
16/16
Pachta, Andjar.,dkk. 2005.Hukum Koperasi Indonesia. Jakarta: Prenada Media
Soedjono, Ibnu. 2001.Jatidiri Koperasi. Jakarta: Lembaga Studi Pengemabangan
Perkoperasian Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian
Chaniago, Arifinal. 1985. Perkoperasian Indonesia. Bandung : ANGKASA
Bandung
---2009.Prosedur PendirianKoperasi.(Online),
(http://dologhuluan.simalungun.net, diakses 24 Januari2010)
-----------. Tata Cara Mendirikan Koperasi.(Online), (http://hvc-
cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-
t6.htm, diakases pada tanggal 24 Januari 2010)
http://dologhuluan.simalungun.net/http://hvc-cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-t6.htmhttp://hvc-cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-t6.htmhttp://hvc-cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-t6.htmhttp://dologhuluan.simalungun.net/http://hvc-cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-t6.htmhttp://hvc-cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-t6.htmhttp://hvc-cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-t6.htm