tugas tatacara pendirian koperasi

Upload: vita-sari-putri

Post on 14-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    1/16

    TATACARA PENDIRIAN KOPERASI

    1. PENDAHULUAN

    Sebagai organisasi ekonomi yang bertujuan memperjuangkan ekonomi

    para anggotanya, serta masyarakat pada umumnya, kehadiran koperasi terutama

    sangat dibutuhkan oleh masyarakat golongan ekonomi lemah. Tapi bila

    diperhatikan kenyataan yang terdapat di lapangan, justru masyarakat golongan

    ekonomi lemah inilah yang masih banyak belum memahami pentingnya arti

    koperasi bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka. Mereka masih

    cenderung memandang koperasi sebagai sebuah organisasi ekonomi yang hanya

    bermanfaat bagi golongan masyarakat tertentu saja.

    Bertolak dari kenyataan itu, dapat dilihat betapa besarnya tugas yang

    dipikul oleh gerakan koperasi untuk menumbuhkan pengertian dan kepercayaan

    masyarakat terhadap pentingnya arti koperasi. Dengan demikian, agar masyarakat

    terdorong untuk mendirikan koperasi, kepada mereka perlu ditanamkan

    pengertian dan kegunaan koperasi, baik bagi perwujudan perekonomian nasional

    yang berasas kekeluargaan pada umumnya maupun bagi kesejahteraan ekonomi

    masyarakat golongan ekonomi lemah pada khususnya.

    Selain perlu menghayati pengertian dan kegunaan koperasi, untuk

    mendorong pembentukan koperasi masyarakat juga perlu memahami cara-cara

    yang harus ditempuh untuk mendirikan koperasi yaitu agar tidak timbul

    hambatan-hambatan teknis yang berkaitan dengan pendirian koperasi sesuai

    dengan ketentuan yang berlaku. Bila masyarakat memahami secara jelas cara-cara

    yang harus ditempuh untuk mendirikan koperasi, maka pengurus pendirian

    koperasi akan dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini jelas akan sangat membantuupaya menumbuhkan kesadaran berkoperasi pada seluruh masyarakat.

    2. PENGERTIAN KOPERASI

    Menurut Soedjono (2001:9) definisi koperasi adalah perkumpulan otonom dari

    orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

    dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang

    dimiliki bersama dan dikendalikan secara demokratis.

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    2/16

    Definisi Koperasi menurut Baswir (2000:1) adalah suatu bentuk perusahaan

    yang didirikan oleh orang-orang tertentu, untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

    tertentu, berdasarkan ketentuan dan tujuan tertentu

    Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang secara sukarela

    mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatkan kesejahteraan ekonomi

    mereka, melalui pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara

    demokratis. Jadi koperasi adalah kumpulan dari orang-orang secara bersama-sama

    bergotong royong berdasarkan persamaan kerja untuk memajukan kepentingan

    perekonomian anggota dan masyarakat umum secara demokratis.

    3. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

    Prinsip-prinsip koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992

    Tentang perkoperasian.

    a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

    b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

    c. Pembagian sisa basil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan

    besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

    d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

    e. Kemandirian.

    f. Pendidikan perkoperasian.

    g. Kerjasama antar koperasi.

    Prinsip-prinsip koperasi menurut Soedjono (2001:23)

    a. Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka.

    Koperasi adalah perkumpulan sukarela, terbuka bagi semua orang yangmampu menggunakan jasa-jasa perkumpulan dan bersedia menerima tanggung

    jawab keanggotaan, tanpa diskriminasi jender, sosial, politik dan agama.

    b. Pengendalian Oleh Anggota-anggota Secara Demokratis.

    Koperasi adalah perkumpulan demokratis dikendalikan oleh para anggota

    secara aktif berpartisipasi dalam penetapan kebijakan-kebijakan perkumpulan

    dan pengambilan keputusan-keputusan, laki-laki dan perempuan mengabdi

    sebagai wakil-wakil yang dipilih, bertanggung jawab kepada para anggota.

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    3/16

    Dalam koperasi primer anggota-anggota mempunyai hak suara yang sama

    ( satu anggota satu suara), dan koperasi-koperasi pada tingkat lain juga diatur

    secara demokratis.

    c. Partisipasi Anggota.

    Anggota-anggota menyumbang secara adil bagi dan mengendalikan secara

    demokratis, modal dari koperasi mereka sekurang-kurangnya sebagian dari

    modal tersebut biasannya merupakan milik bersama dari koperasi. Anggota-

    anggota biasanya menerima kompensansi yang terbatas, bilamana ada,

    terhadap modal. Anggota-anggota membagi surplus-surplus untuk sesuatu atau

    tujuan-tujuan sebagai berikut: pengembangan koperasi-koperasi mereka,

    kemungkinan membentuk cadangan-cadangan sekurang-kurangnya sebagian

    dari padannya tidak dapat dibagi-bagi, pembagian manfaat kepada naggota-

    anggota sebanding dengan transaksi-transaksi mereka dengan koperasi, dan

    mendukung kegiatan-kegiatan yang disetujui oleh anggota-anggota.

    d. Otonomi dan Kebebasan

    Koperasi bersifat otonom, mereka perkumpulan yang menolong diri sendiri

    dan dikendalikan oleh anggota-anggotannya. Koperasi bila menggadakan

    kesepakatan-kesepakatan dengan perkumpulan-perkumpulan lain, hal itu

    dilakukan dengan persyaratan-persyaratan yang menjamin adanya

    pengendalian oleh anggota-anggota serta dipertahankannya otonomi koperasi.

    e. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi

    Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota-

    anggotanya, para wakil yang dipilih, manajerdan karyawan, sehingga mereka

    dapat memberikan sumbangan yang efektif bagi perkembangan koperasi

    mereka. Koperasi memberikan informasi kepada masyarakat umum, khususnyaorang-orang muda, dan pemimpin-pemimpin opini masyarakat mengenai sifat

    dan kemanfaatan-kemanfaatan kerjasama.

    f. Kerjasama Diantara Koperasi-koperasi

    Koperasi akan memberikan pelayanan yang paling efektif kepada para anggota

    dan memperkuat gerakan koperasi dengan cara bekerjasama melalui struktur-

    struktur lokal, nasional, regional, dan internasional.

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    4/16

    g. Kepedulian Terhadap Komunitas

    Koperasi-koperasi bekerja bagi pembangunan yang berkesinambungan dari

    komunitas-komunitas mereka melalui kebijakan-kebijakan yang disetujui

    anggota-anggotannya.

    Dari prinsip-prinsip di atas dapat di simpulkan, bahwa prinsip koperasi secara

    kumulatif adalah darah kehidupan koperasi. Diperoleh dari nilai-nilai yang

    mengisi gerakan koperasi sejak semula, prinsip-prinsip ini membentuk

    struktur-struktur dan menentukan sikap hidup yang memberikan perspektif-

    persepektif yang khas pada gerakan koperasi. Prinsip-prinsip ini merupakan

    garis penuntun bagi para koperasiwan untuk berusaha dan bekerja keras untuk

    mengembangkan organisasi koperasi mereka. Prinsip-prinsip ini dilihat dari

    kandungannya merupakan prinsip-prinsip yang praktis, memperoleh banyak

    pembaharuan menurut tuntutan jaman sebanyak yang dibangkit- kembangkan

    oleh pengalaman dan pemikiran falsafah. Sebagai konsekuensinnya prinsip-

    prinsip ini dapat diterapkan dengan tingkat-tingkat detail yang berbeda bagi

    jenis-jenis koperasi yang berbeda dalam situasi yang berbeda pula. Lebih dari

    itu prinsip-prinsip ini menghendaki koperasiwan-koperasiwan untuk

    mengambil keputusan-keputusan, misalnya mengenai sifat demokratis dari

    lembaga-lembaga mereka, peran berbagai pihak yang berkepentingan

    (stakeholder), dan alokasi surplus yang tercipta. Prinsip-prinsip ini adalah

    kualitas-kualitas yang esensial yang membuat koperasiwan berperan efektif.

    Koperasi-koperasi menjadi berbeda, dan membuat gerakan koperasi menjadi

    berharga.

    4. TUJUAN PENDIRIAN KOPERASITujuan mendirikan koperasi menurut Pachta,dkk.(2005:81) adalah untuk

    membangun sebuah organisasi usaha dalam memenuhi kepentingan bersama-dari

    para pendiri dan anggotanya-di bidang ekonomi. Sebagai organisasi usaha,

    penerapan asas ekonomi adalah memenuhi kebutuhan ekonomi dengan

    menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam berusaha, sedangkan asas hukum

    adalah memenuhi semua prinsip-prinsip hokum dalam usaha yang berbadan

    hokum. Sedangkan tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    5/16

    ekonomi para anggota, disini letak ke khususan koperasi dimana kesejahteraan

    ekonomi para anggota yang menjadi tujuan utama.

    5. FUNGSI KOPERASI

    Fungsi Koperasi Menurut Chaniago (1985:25)

    1. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat

    2. Alat pendemokrasian ekonomi nasional, koperasi sebagai salah satu wadah

    penghimpunan kekuatan ekonomi yang lemah.

    3. Salah satu urat nadi perekonomian bangsa

    4. Alat Pembina insane masyarakat untuk memperkokoh kehidupan ekonomi

    bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian

    rakyat.

    6. BENTUK DAN KEDUDUKAN

    1. Koperasi terdiri dari dua bentuk, yaitu Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder.

    2. Koperasi Primer adalah Koperasi yang beranggotakan orang seorang, yang

    dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang.

    3. Koperasi Sekuder adalah Koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum

    koperasi, yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi yang telah

    berbadan hukum.

    4. Pembentukan Koperasi (Primer dan Sekunder) dilakukan dengan akta pendirian

    yang memuat anggaran dasar.

    5. Koperasi mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah negara Republik

    Indonesia.

    6. Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkanoleh Pemerintah.

    7. Di Indonesia hanya ada 2 (dua) badan hukum yang diakui kedudukannya

    sebagai badan hukum, yaitu Koperasi dan Perseroan Terbatas (PT). Oleh

    karena itu kedudukan/status hukum Koperasi sama dengan Perseroan Terbatas

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    6/16

    7. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM

    MENDIRIKAN KOPERASI

    Beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh para pemrakarsa pendirian

    koperasi yaitu

    1. Tidak ada manfaatnya mendirikan koperasi jika para pendiri koperasi tidak

    mengetahui persoalan-persoalan pokok tentang koperasi pada umumnya.

    2. Walaupun koperasi dimulai dengan 20 orang, namun harus diusahakan

    sedemikian rupa sehingga koperasi itu dapat menerima anggota-anggota

    baru secara sukarela dan terbuka.

    3. Koperasi tidak mungkin dapat mencapai tujuannya dalam jangka pendek,

    melainkan memerlukan waktu yang cukup lama. Sebab itu, upaya

    mengembangkan koperasi menuntut adanya ketekunan dan kesabaran.

    4. Pembinaan koperasi di Indonesia sebagian merupakan tanggung jawab

    pemerintah. Walaupun demikian koperasi tetap merupakan milik anggota-

    anggotanya.

    8. LANGKAH-LANGKAH PENDIRIAN KOPERASI

    Untuk mendirikan koperasi langkah-langkah yang harus ditempuh adalah:

    1. Mengadakan pertemuan pendahuluan diantara orang-orang yang ingin

    mendirikan koperasi.

    2. Mengadakan penelitian mengenai lingkungan daerah kerja koperasi

    3. Mengadakan hubungan dengan kantor Departemen koperasi setempat

    4. Membentuk panitia koperasi yang bertugas mempersiapkan anggaran

    dasar dan anggaran rumah tangga.

    5. Mengadakan rapat pembentukan koperasi. Hal-hal yang perludilakukan

    dalam rapat pembentukan koperasi ini adalah:

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    7/16

    a. Memilih pengurus

    Pengurus adalah pemegang kuasa Rapat Anggota untuk mengelola

    koperasi, yang dipilih dari, oleh dan untuk anggota dalam RapatAnggota

    b. Memilih pengawas

    Pengawas adalah perangkat organisasi yang mendapat kuasa dari

    Rapat Anggota untuk mengawasi pelaksanaan keputusan Rapat

    Anggota yang khususnya menyangkut organisasi, kelembagaan,

    pendidikan, serta penyuluhan

    c. Menetapkan anggaran dasar dan anggran rumah tangga

    6. Mengajukan permohonan status badan hokum koperasi dengan

    melampirkan petikan berita acara rapat pembentukan koperasi serta daftar

    nama anggota pengurus dan pengawas.

    a. Pelopor Pendirian Koperasi

    Upaya memilih orang-orang yang tepat untuk bertindak sebagai pelopordalam pembentukan koperasi adalah suatu hal yang sangat penting untuk

    menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada koperasi. Yang dimaksud dengan

    pelopor adalah orang-orang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman di

    bidang perkoperasian serta mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam

    kehidupan masyarakat.

    Mengingat pentingnya kedudukan para pelopor dalam mendirikan koperasi maka

    terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang pelopor yaitu:

    1. Mempunyai minat yang besar, bercita-cita tinggi serta mempunyai jiwa

    kemasyarakatan yang tebal untuk bekerja demi kepentingan orang banyak.

    2. Menyadari peranan dan tugas koperasi antara lain untuk mewujudkan

    demokrasi ekonomi dan mempertinggi taraf hidup rakyat.

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    8/16

    3. Mempunyai keberanian, keuletan, dan keyakinan akan keberhasilan

    koperasi dalam mencapai masyarakat adil dan makmur.

    4. Memiliki integritas yang tinggi.

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mendirikan koperasi

    tidak cukup hanya bermodal semangat. Apalagi jika kita menginginkan sebuah

    koperasi yang benar-benar akan dijadikan sebagai wadah persatuan untuk

    membperbaiki taraf hidup orang banyak. Tetapi semangat ini harus berkelanjutan

    dan dibarengi dengan kemampuan-kemampuan yang lain untuk mendukung

    keberhasilan usaha koperasi.

    b. Meniliti Lingkungan Daerah Kerja Koperasi

    Masalah-masalah yang perlu diteliti sehungan lingkungan daerah kerja koperasi

    mencakup beberapa hal sebagai berikut:

    1. Masalah rata tidaknya penghidupan ekonomi rakyat tempat koperasi akan

    didirikan.

    2. Masalah-masalah yang dialami rakyat dalam memenuhi kebutuhan sehari-

    harinya. Selanjutnya perlu ditentukan pula masalah yang perlu

    diprioritaskan pemecahannya. Hasil penilitian ini akan menghasilkan

    petunjuk tentang bentuk dan jenis koperasi yang didirikan.

    3. Masalah hambatan yang mungkin timbul yang dapat merintangi

    pembentukan koperasi.

    4. Masalah pernah atau belumnya koperasi berdiri di daerah kerja tersebut,

    dan faktor apakah yang menyebabkan gagalnya koperasi tersebut jika

    pernah ada, berkembang dengan baik.

    Sedangkan masalah yang perlu diteliti sehubungan dengan calon anggota koperasi

    adalah:

    1. Apakah calon anggota koperasi mampu memenuhi persyaratan, yaitu

    apakah para calon anggota tersebut merupakan satu kesatuan yang dapat

    menjamin terselenggarannya usaha koperasi dengan baik.

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    9/16

    2. Apakah kemampuan produksi dan atau daya beli anggota koperasi dapat

    memenuhi syarat untuk menjamin kelancaran usaha koperasi sehingga

    koperasi dapat menutup semua biaya operasinya dan mampu memperoleh

    sisa hasil usaha.

    3. Apakah tingkat hidup dan tingkat pendidikan para calon anggota yang

    akan bergabung memungkinkan dimintanya bantuan modal dan tenaga

    sehingga memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan usaha koperasi.

    c. Menghubungi Intansi Perkoperasian

    Bila dari haisl penelitian terlihat ada potensi untuk membentuk koperasi,

    maka langkah selanjutnya adalah mengadakan hubungan dengan intansi

    perkoperasian setempat. Hal ini berguna untuk memperoleh penjelasan yang lebih

    terinci mengenai cara-cara mendirikan koperasi, dan untuk menyampaikan hasil

    penelirian yang telah dilakukan oleh para calon pendiri koperasi mengenai

    kelayakan usaha koperasi di wilayah tersebut. Pejabat di lingkunagn intansi

    perkoperasian itu kemudian akan member petunjuk dan bimbingan yang

    diperlukan untuk mendirikan koperasi.

    Pejabat tersebut juga akan meminta keterangan lebih lanjut mengenai

    maksut dan tujuan pendirian koperasi. Bila syarat -syarat pembentukan koperasi

    telah dapat dipenuhi, maka ia akan menerangkan tentang penyusunan anggaran

    dasar koperasi sesuai dengan ketentuan yang ada dalam undang -undang

    perkoperasian.

    Selain menyangkut masalah penyusunan anggaran dasar koperasi, kunjungan

    konsultasi kepada pejabat intansi perkoperasian ini juga akan membahas masalah

    hubungan pemerintah dengan koperasi pada umumnya.

    d. Menyusun Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi

    Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam pasal 8 Undang Undang No. 25

    tahun 1992, anggaran dasar koperasi setidak tidaknya harus mencantumkan hal-

    hal sebagai berikut:

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    10/16

    1. daftar nama pendiri

    2. nama dan tempat kedudukan koperasi

    Nama Koperasi ditetapkan berdasarkan jenis Koperasi, bukan berdasarkan

    fungsi anggota. Tempat kedudukan adalah alamat kantor pusat berikut

    wilayah pelayanannya.

    3. maksud dan tujuan serta usaha bidang koperasi

    Maksud didirikannya koperasi adalah jawaban dari latar belakang dan cita-

    cita didirikannya koperasi. Sedangkan tujuan adalah sesuatu yang

    diinginkan sebagai jawaban maksud tersebut. Tujuan sebaiknya sesuatu

    yang jelas dan dapat diukur. Dengan begitu, mudah bagi kita untuk

    mengetahui, sejauh mana tujuan tersebut sudah tercapai.

    4. ketentuan-ketentuan mengenai syarat keanggotaan

    Mengatur tentang persyaratan keanggotaan, hak dan kewajiban anggota,

    sanksi dan berakhirnya keanggotaan. Persyaratan keanggotaan adalah

    syarat minimal yang harus dipenuhi oleh seseorang anggota bila hendakbergabung dengan koperasi. Syarat normatifnya, memiliki kegiatan dan

    kepentingan ekonomi yang berkaitan dengan koperasinya. Hak adalah

    sesuatu yang seharusnya diperoleh. Dan bila hak ini tidak terpenuhi, maka

    yang bersangkutan dapat menuntut. Tetapi, bila hak tersebut tidak

    digunakan, tidak dikenakan sanksi. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu

    yang harus dilakukan, dan bila dilanggar, maka akan dikenakan sanksi.

    Aturan tentang sanksi ini tercantum dalam AD dan ART. Sanksi adalah

    ketentuan yang dikenakan bagi seseorang yang melanggar ketetapan yang

    tertuang dalam AD dan ART. Berakhirnya keanggotaan adalah berupa

    peristiwa yang menyebabkan seseorang kehilangan status keanggotaannya.

    5. ketentuan-ketentuan mengenai rapat anggota

    Didalam Koperasi, Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi.

    Keputusan-keputusan penting dan strategis ditetapkan dalam Rapat

    Anggota. Di sini diatur tentang kedudukan, mekanisme, hak suara,

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    11/16

    pengambilan keputusan, jenis, fungsi, wewenang, tugas dan kuorum Rapat

    Anggota.

    6. ketentuan-ketentuan mengenai pengelolaan

    7. ketentuan-ketentuan mengenai permodalan

    Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Sebaiknya,

    modal sendiri lebih besar dari modal pinjaman. Semakin besar modal

    sendiri, maka semakin sehat sebuah koperasi. Modal sendiri terdiri dari

    simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan dan hibah.

    8. ketentuan-ketentuan mengenai jangka waktu pendirinya

    Lazimnya, sebuah koperasi didirikan dalam jangka waktu yang tidak

    terbatas, selama masih seirama dengan maksud dan tujuan didirikannya

    koperasi. Kecuali bagi koperasi-koperasi yang secara khusus dibatasi oleh

    sumber daya produksi, misalnya. Sehingga jangka waktu berdirinya

    koperasi juga menjadi terbatas.

    9. ketentuan-ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha

    Secara normatif, SHU adalah kelebihan yang diperoleh dari hasil efisiensi

    biaya yang dilakukan koperasi atas pelayanannya kepada anggota. Secara

    teknis, SHU adalah total pendapatan dikurangi total biaya.

    10. ketentuan-ketentuan mengenai dan ketentuan mengenai sanksi.

    Pengaturan tentang sanksi ini diperlukan untuk menegakkan disiplin

    organisasi dan menjamin kepastian pelaksanaan organisasi dan usaha

    koperasi. Saksi yang dijatuhkan, antara lain berupa :

    Sanksi terhadap tidak dipenuhinya kewajiban oleh anggota, pengurus dan

    pengawas.

    Sanksi terhadap pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang dan tugas

    yang telah dibebankan kepada pengurus dan pengawas

    Sanksi terhdap kesengajaan dan atau kelalaian yang dilakukan oleh

    pengurus dan pengawas yang menimbulkan kerugian koperasi.

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    12/16

    Sedangkan anggaran rumah tangga memuat peraturan pelaksanaan dari

    ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam anggaran dasar. Dengan demikian,

    anggaran rumah tangga juga dapat disebut sebagai penjabaran dari berbagai

    ketentuan yang terdapat dalam anggaran dasar koperasi. Setiap kebijakan yang

    diambil oleh para pengurus dan pengelola koperasi tidak boleh menyimpang dari

    ketentuan yang terdapat dalam anggaran dasafr dan anggaran rumah tangga

    koperasi.

    e. Mengadakan Rapat Pembentukan Koperasi

    Setelah mengadakan kunjungan konsultasi kepada pejabat koperasi, para

    pendiri mempelajari pedoman penyusunan anggaran dasar koperasi . bila isinya

    telah dipahami, makamereka membentuk sebuah panitia dari kalangan calon

    anggota , yang bertugas mempersiapkan pembentukan koperasi. Tugas panitia ini

    dalam garis besarnya adalah sebagai berikut:

    1. Mengadakan persiapan pembentukan koperasi

    2. Mengundang calon-calon anggota koperasi yang memenuhi syarat

    keanggotaan untuk menghadiri rapat pembentukan koperasi

    3. Mengundang pemuka masyarakat di lingkungan kerja koperasi untuk turut

    hadir pada pembentukan rapat tersebut.

    4. Mengundang pejabat koperasi dan pejabat-pejabat pemerintah setempat

    untuk memberikan pengaruh dalam rapat pembentukan koperasi.

    5. Membagikan anggaran dasar koperasi untuk dipelajari oleh para calon

    anggota, sehingga pada rapat pembentukan dapat menyampaikan

    pertanyaan usulan yang diperlukan.

    Sebagai upaya untuk menjamin ketertiban pelaksanaan rapat

    pembentukan koperasi, maka panitia menetapkan urutan acara rapat yang

    sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:

    1. Pembukaan oleh panitia

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    13/16

    2. Penjelasan panitia mengenai maksud pendirian koperasi dan hal-hal yang

    ingin dicapai oleh koperasi.

    3. Penjelasan oleh pejabat intansi perkoperasian

    4. persetujuan anggota mengenai pendirian koperasi

    5. membahas dan menetapkan anggaran dasar koperasi

    6. menyusun rencana kerja dan anggaran belanja koperasi.

    7. Pemilihan pengawas dan pengurus koperasi.

    8. Penetapan orang-orang yang akan menandatangani akta pendirian koperasi

    atas nama para pendiri.

    9. Usul-usul

    10. Pengambilan sumpah atau janji oleh pengawas dan pengurus koperasi

    11. Penutup.

    f. Mendapatkan Pengesahan Badan Hukum Koperasi

    Walaupun rapat pembentukan koperasi sudah menetapkan anggaran

    dasar, memilih pengawas dan pengurus koperasi, serta pejabat koperasi dan

    pejabat-pejabat pemerintah lainnya sudah menyetujui berdirinnya koperasi

    tersebut, tidak berarti bahwa koperasi yang telah dibentuk itu sudah mendapatkan

    pengesahan sebagi badan hukum. Untuk mendapatkan pengesahan sebagai badan

    hukum, maka pengurus koperasi harus melakukan langkah-langkah sebagai

    berikut:

    1. Para pendiri Koperasi mengajukan perrnohonan pengesahan akta pendirian

    secara tertulis kepada Dinas Koperasi Kabupaten/Kota, dengan melampirkan :

    a. 2 (dua) rangkap Akta Pendirian, satu diantaranya bermeterai cukup

    b. 2 (dua) rangkap petikan berita acara rapat beserta lampirannya.

    c. 2 (dua) rangkap lembar Neraca Permulaan atau Bukti Setor Modal Awal.

    d. Rencana awal kegiatan usaha.

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    14/16

    e. Daftar hadir rapat pembentukan.

    f. Foto Copy KTP dari masing-masing anggota pendiri.

    g. Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan dan Refenrensi dari Forum

    Komunikasi KPKM Kecamatan.

    2. Permohonan pengesahan Akta Pendirian kepada Dinas Koperasi, tergantung

    pada bentuk koperasi yang didirikan dan luasnya wilayah keanggotaan

    koperasi yang bersangkutan, dengan ketentuan sebagai berikut :

    a. Kepala Dinas Koperasi Kabupaten/Kota mengesahkan akta pendirian

    Koperasi primer dan sekunder yang anggotanya berdomisili dalam wilayah

    Kabupaten.

    b. Kepala Dinas Koperasi Propinsi/DI mengesahkan akta pendirian Koperasi

    primer dan sekunder yang anggotanya berdomisili dalam wilayah Propinsi/DI

    yang bersangkutan dan Koperasi Primer yang anggotanya berdomisili di

    beberapa Propinsi/DI, namun koperasinya berdomisili di wilayah kerja

    Propinsi/DI yang bersangkutan.

    c. Sekretaris Menteri Koperasi mengesahkan akta pendirian Koperasi sekunder

    yang anggotanya berdomisiliIi di beberapa Propinsi/DI.

    3. Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak, alasan penolakan

    diberitahukan oleh Pejabat kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu

    paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan.

    4. Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat mengajukan

    permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya

    penolakan.

    5. Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka waktu

    paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya permintaan pengesahan.6. Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)

    bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan.

    7. Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik

    Indonesia.

    Demikian secara garis besar enam langkah yang harus dilalui dalam

    mendirikan koperasi. Di antara keenam langkah tersebut, langkah yang kedua

    berupa penelitian lingkungan daerah kerja koperasi adalah yang paling

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    15/16

    menentukan. Sebab langkah yang kedua itulah yang secara ekonomi dan sosial

    yang akan menentukan layak atau tidaknya koperasi didirikan di daerah tersebut.

    Langkah yang kedua ini sering kali harus di lakukan dengan melakukan studi

    kelayakan secara mendalam yaitu untuk melihat baik bidang usaha koperasi,

    manfaat ekonomi dan sosial pendirian koperasi dengan bidang usaha koperasi

    dalam jangka panjang.

    Bila berdasarkan hasil studi kelayakan ini diperoleh gambaran yang

    cukup baik mengenai manfaat dan prospek usaha koperasi, berulah langkah-

    langkah berikutnya perlu dilakukan. Sebaliknya, bila berdasarkan hasil studi

    kelayakan tidak diperoleh gambaran yang mengembirakan mengenai manfaat dan

    prospek usaha koperasi, maka upaya pendirian koperasi dengan bidang usaha

    tertentu di daerah tersebut sebaiknya segera dipertimbangkan kembali. Bila

    terdapat bidang usaha lain yang lebih berpeluang untuk dikembangkan maka

    sebaiknya usaha koperasi di arahkan pada bidang usaha tersebut. Tapi bila sama

    sekali tidak terdapat bidang usaha yang cukup berpotensi, maka mendirikan

    koperasi di daerah tersebut sebaiknya dihentikan sama sekali.

    DAFTAR RUJUKAN

    Baswir, Reurisond. 2000.Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

  • 7/29/2019 Tugas Tatacara Pendirian Koperasi

    16/16

    Pachta, Andjar.,dkk. 2005.Hukum Koperasi Indonesia. Jakarta: Prenada Media

    Soedjono, Ibnu. 2001.Jatidiri Koperasi. Jakarta: Lembaga Studi Pengemabangan

    Perkoperasian Indonesia.

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang

    Perkoperasian

    Chaniago, Arifinal. 1985. Perkoperasian Indonesia. Bandung : ANGKASA

    Bandung

    ---2009.Prosedur PendirianKoperasi.(Online),

    (http://dologhuluan.simalungun.net, diakses 24 Januari2010)

    -----------. Tata Cara Mendirikan Koperasi.(Online), (http://hvc-

    cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-

    t6.htm, diakases pada tanggal 24 Januari 2010)

    http://dologhuluan.simalungun.net/http://hvc-cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-t6.htmhttp://hvc-cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-t6.htmhttp://hvc-cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-t6.htmhttp://dologhuluan.simalungun.net/http://hvc-cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-t6.htmhttp://hvc-cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-t6.htmhttp://hvc-cianjur.niceboard.com/bincang-bebas-f1/tatacara-mendirikan-koperasi-part-i-t6.htm