tugas sofkill etika bisnis (janu eka)

14
TUGAS SOFT SKILL ETIKA UTILITARIANISME DALAM BISNIS Nama : Janu Eka W NPM : 13210717 Kelas : 4EA21 S1 Manajemen Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA

Upload: janu-w

Post on 10-Jun-2015

108 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)

TUGAS SOFT SKILL

ETIKA UTILITARIANISME

DALAM BISNIS

Nama : Janu Eka W

NPM : 13210717

Kelas : 4EA21

S1 Manajemen Ekonomi

UNIVERSITAS GUNADARMA

2013

Page 2: Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)

I. PENDAHULUAN TEORITIKA ETIKA BISNIS

A. Teori Pengertian Etika

Etika berasal dari dari kata Yunani „Ethos‟ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika

berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu

masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan

segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu

generasi ke generasi yg lain.

Teori Etika Teologi Etika Teleologi berasal dari kata Yunani, telos = tujuan, Mengukur baik

buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau

berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.

Dua aliran etika teleologi :

- Egoisme Etis Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya

bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri

- Utilitarianisme berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini

suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut

bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Contoh : kewajiban

untuk menepati janji.

B. Bisnis Sebuah Profesi

1. Etika Terapan Secara umum kita dapat membagi etika menjadi etika umum dan etika

khusus. Etika umum berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisikondisi dasar bagi

manusia untuk bertindak secara etis, bagaimana manusia Teori Etika Deontologi Deontologi

( Deontology ) berasal dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu : deon yang artinya adalah

kewajiban. Dalam suatu perbuatan pasti ada konsekuensinya, dalam hal ini konsekuensi

perbuatan tidak boleh menjadi pertimbangan. Perbuatan menjadi baik bukan dilihat dari

hasilnya melainkan karena perbuatan tersebut wajib dilakukan. Deontologi menekankan

perbuatan tidak dihalalkan karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadi perbuatan itu

juga baik. Di sini kita tidak boleh melakukan suatu perbuatan jahat agar sesuatu yang

Page 3: Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)

dihasilkan itu baik, karena dalam Teori Deontologi kewajiban itu tidak bisa ditawar lagi karena

ini merupakan suatu keharusan. Contoh : kita tidak boleh mencuri, berbohong kepada orang

lain melalui ucapan dan perbuatan.

2. Norma Moral Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai

manusia. Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan

dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.

3. mengambil keputusan etis, teori-teori etika, lembaga-lembaga normative, dan semacamnya.

Etika umum sebagai ilmu atau filsafat moral dapat dianggap sebagai etika teoritis, kendati

istilah ini sesungguhnya tidak teat karena bagaimanapun juga etika selalu berkaitan dengan

perilaku dan kondisi praktis dan actual dari manusia dalam kehidupannya sehari-hari dan tidak

hanya semata-mata bersifat teoritis.

1. Etika khusus adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang

kehidupan yang khusus. Dalam hal ini, norma dan prinsip moral diteropongi dalam konteks

kekhususan bidang kehidupan manusia yang khusus tertentu. Dengan kata lain, etika sebagai

refleksi kritis rasional meneropongi dan merefleksi kehidupan manusia dengan mendasarkan

diri kepada norma dan nilai moral yang ada disatu pihak dan situasi khusus dari bidang

kehidupan dan kegiatan khusus yang dilakukan setiap orang atau kelompok orang dalam suatu

masyarakat. Dalam hal ini etika tidak lagi sekedar meneropong perilaku dan kehidupan manusia

sebagai manusia begitu saja, melainkan meneropong perilaku dan kehidupan manusia sebagai

manusia dalam bidang kehidupan dan egiatan khusus tertentu. Etika khusus dibagi lagi menjadi

tiga, yaitu etika individual, etika sosial, dan etika lingkungan hidup.

2. Etika Profesi Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti

karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan

konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan

yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.Etika merupakan sebuah cabang

filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia

dalam hidupnya. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk

menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Berdasarkan pengertian

tersebut dapat dijelaskan bahwa etika profesi dalah keterampilan seseorang dalam suatu

Page 4: Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)

pekerjaan utama yang diperoleh dari jalur pendidikan atau pengalaman dan dilaksanakan

secara kontinu yang merupakan sumber utama untuk mencari nafkah.

3. Menuju Bisnis Sebagai Profesi Luhur Berdasarkan pengertian profesi yang menekankan pada

keahlian dan ketrampilan yang tinggi serta komitmen moral yang mendalam, maka jelas kiranya

bahwa pekerjaan yang kotor tidak akan disebut sebagai profesi. Karena itu sesungguhnya bisnis

bukanlah merupakan profesi, kalau bisnis dianggap sebagai pekerjaan kotor, kendati kata

profesi, professional, dan profesionalisme sering begitu diobaral dalam kaitan dengan kegiatan

bisnis. Namun pihak lain tidak dapat disangkal bahwa ada banyak orang bisnis dan

4. juga perusahaan yang sangat menghayati pekerjaan dan kegiatan bisnisnya sebagai sebuah

profesi dalam pengertiannya sebagaimana kita jelaskan diatas. Mereka tidak hanya mempunyai

keahlian dan ketrampilan yang tinggi tapi punya komitmen morak yang mendalam. Karena itu,

bukan tiddak mungkin bahwa bisnis pun dapat menjadi sebuah professi dalam pengertiannya

yang sebenar-benarnya bahkan menjadi sebuah profesi luhur.

II. BISNIS DAN ETIKA

A. Mitos Bisnis Amoral

Mitos bisnis amoral mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau

etika tidak ada hubungan sama sekali. Bisnis tidak punya sangkut paut dengan etika dan

moralitas. Keduanya adalah dua bidang yang terpisah satu sama lain. Etika justru

bertenatangan dengan bisnis yang ketat, maka orang bisnis tiak perlu memperhatikan imbauan-

imbauan, norma-norma dan nilai-nilai moral. Bisnis memang sering diibaratkan dengan judi

bahkan sudah dianggap sebagai semacam judi atau permainan penuh persaingan yang ketat.

Tidak sepenuhnya benar bahwa sebagai sebuah permainan (judi ) Harus dibedakan antara

legalitas dan moralitas. Etika harus dibedakan dari ilmu empiris. Pemberitaan, surat pembaca,

dan berbagai aksi protes yang terjadi dimana-mana untuk mengecam berbagai pelanggaran

dalam kegiatan bisnis, atau mengecam kegiatan bisnis yang tidak baik, menunjukkan bahwa

masih banyak orang dan kelompok masyarakat menghendaki agar bisnis dijalankan secara baik

dan tetap mengindahkan norma-norma moral.

Page 5: Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)

B. Keutamaannya Etika Bisnis

Dalam bisnis modern, para pelaku bisnisdituntut untuk menjadi orangorang profesionaldi

bidangnyaPerusahaan yang unggul bukan hanya memilikikinerja dalam bisnis,manajerial dan

finansialyang baik akan tetapi juga kinerja etis dan etosbisnis yang baik. Dalam persaingan

bisnis yang sangatketat,maka konsumen benar-benar rajaKepercayaan konsumen dijaga

denganmemperlihatkan citra bisnis yang baik dan etis. Dalam sistem pasar terbuka dengan

peran pemerintah yang menjamin kepentingan dan hak bagi semua pihak, maka perusahaan

harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis. Perusahaan modern sangat menyadari

bahwa karyawan bukanlah tenaga yang harus dieksploitasi demi mendapat keuntungan

C. Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis

Tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis:

1) Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang

terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis.

2) Untuk menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh atau karyawan, dan

masyarakat luas pemilik asset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan

mereka yang tidak boleh dilanggar atau praktek bisnis siapa pun juga.

3) Etika bisnis juga membicarakan mengenai system ekonomi yang sangat menentukan etis

tidaknya suatu praktek bisnis.

D. Prinsip-prinsip Etika Bisnis

Beberapa prinsip umum dalam etika bisnis antara lain:

a. Prinsip Otonomi Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil

keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik

untuk dilakukan.

b. Prinsip Kejujuran Prinsip ini merupakan prinsip paling problematic karena masih banyak

pelaku bisnis yang mendasarkan kegiatan bisnisnya pada tipu-menipu atau tindakan curang.

Page 6: Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)

c. Prinsip Keadilan Yaitu menuntut setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan

aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

d. Prinsip Saling Menguntungkan Yaitu menuntut agar setiap bisnis dijalankan sedemikian rupa

sehingga menguntungkan semua pihak.

e. Prinsip Integritas Moral Yaitu dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau

perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik

perusahaan.

E. Etos Kerja

Etos kerja adalah respon yang dilakukan oleh seseorang, kelompok, atau masyarakat terhadap

kehidupan sesuai dengan keyakinannya masing-masing.Setiap keyakinan mempunyai sistem

nilai dan setiap orang yang menerima keyakinan tertentu berusaha untuk bertindak sesuai

dengan keyakinannya.

F. Realisasi Moral Bisnis

Tiga pandangan yang dianut, yaitu:

a. Norma etis berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain.

b. Norma sendirilah yang paling benar dan tepat.

c. Tidak ada norma moral yang perlu diikuti sama sekali

.

G. Pendekatan-pendekatan Stocholder

a) Kelompok primer Yaitu pemilik modal, saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen,

penyalur dan pesaing atau rekanan.

Page 7: Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)

b) Kelompok Sekunder Yaitu pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok social, media

massa, kelompok pendukung, dan masyarakat.

III. ETIKA UTILITARIANISME DALAM BISNIS

Utilitarianisme pertama kali dikembangkan oleh Jeremy Bentham (1748-1832). Persoalan yang

dihadapi oleh Bentham dan orang-orang sezamannya adalah bagaimana menilai baik buruknya

suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi, dan legal secara moral. Singkatnya, bagaimana

menilai sebuah kebijaksanaan publik, yaitu kebijaksanaan yang punya dampak bagi kepentingan

banyak orang, secara moral.

A. Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme

Kriteria pertama adalah manfaat , yaitu bahwa kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan

manfaat atau kegunaan tertentu. Jadi, kebijaksanaan atau tindakan yang baik adalah yang

menghasilkan hal yang baik. Sebaliknya, kebijaksanaan atau tindakan yang tidak baik adalah

yang mendatangkan kerugian tertentu. Criteria kedua adalah manfaat terbesar, yaitu bahwa

kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan manfaat terbesar (atau dalam situasi tertentu

lebih besar)dibandingkan dengan kebijaksanaan atau tindakan alternative lainnya. Criteria

ketiga adalah manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang, yaitu dengan kata lain suatu

kebijaksanaan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis menurut etika utilitarianisme

adalah kebijaksanaan atau tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin

orang atau sebaliknya membawa akibat merugikan yang sekecil mungkin bagi sedikit mungkin

orang. Secara padat ketiga prinsip itu dapat dirumuskan sebagai berikut: Bertindaklah

sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi

sebanyak mungkin orang.

Page 8: Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)

B. Nilai Positif Etika Utilitarianisme

a. Rasionalitas, prinsip moral yang diajukan oleh etika utilitarianisme ini tidak didasarkan pada

aturan-aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami dan yang tidak bias kita persoalkan

keabsahannya.

b. Dalam kaitannya dengan itu, utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku

moral. Setiap orang dibiarkan bebas untuk mengambil keputusan dan bertindak dengan hanya

memberinya ketiga criteria objektif dan rasional tadi.

c. Universalitas, yaitu berbeda dengan etika teleologi lainnya yang terutama menekankan

manfaat bagi diri sendiri atau kelompok sendiri, utilitarianisme justru mengutamakan manfaat

atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang.

C. Utilitarianisme sebagai Proses dan sebagai Standar Penilaian

- Etika utilitarianisme dipakai sebagai proses untuk mengambil sebuah keputusan,

kebijaksanaan, ataupun untuk bertindak. Dengan kata lain, etika utilitarianisme dipakai sebagai

prosedur untuk mengambil keputusan. Ia menjadi sebuah metode untuk bisa mengambil

keputusan yang tepat tentang tindakan atau kebijaksanaan yang akan dilakukan.

- Etika utilitarianisme juga dipakai sebagai standar penilaian bai tindakan atau kebijaksanaan

yang telah dilakukan. Dalam hal ini, ketiga criteria di atas lalu benar-benar dipakai sebagai

criteria untuk menilai apakah suatu tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan memang

baik atau tidak. Yang paling pokok adalah menilai tindakan atau kebijaksanaan yang telah

terjadi berdasarkan akibat atau konsekuensinya yaitu sejauh mana ia mendatangkan hasil

terbaik bagi banyak orang.

D. Analisis Keuntungan dan Kerugian

1) Keuntungan dan kerugian (cost and benefits) yang dianalisis jangan semata-mata

dipusatkan pada keuntungan dan kerugian bagi perusahaan, kendati benar bahwa ini sasaran

akhir. Yang juga perlu mendapat perhatian adalah keuntungan dan kerugian bagi banyak pihak

lain yang terkait dan berkepentingan, baik kelompok primer maupun sekunder. Jadi, dalam

analisis ini perlu juga diperhatikan bagaimana dan sejauh mana suatu kebijaksanaan dan

Page 9: Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)

kegiatan bisnis suatu perusahaan membawa akibat yang menguntungkan dan merugikan bagi

kreditor, konsumen, pemosok, penyalur, karyawan, masyarakat luas, dan seterusnya. Ini berarti

etika utilitarianisme sangat sejalan dengan apa yang telah kita bahas sebagai pendekatan

stakeholder.

2) Seringkali terjadi bahwa analisis keuntungan dan kerugian ditempatkan dalam kerangka

uang (satuan yang sangat mudah dikalkulasi). Yang juga perlu mendapat perhatian serius

adalah bahwa keuntungan dan kerugian disini tidak hanya menyangkut aspek financial,

melainkan juga aspek-aspek moral; hak dan kepentingan konsimen, hak karyawan, kepuasan

konsumen, dsb. Jadi, dalam kerangka klasik etika utilitarianisme, manfaat harus ditafsirkan

secara luas dalam kerangka kesejahteraan, kebahagiaan, keamanan sebanyak mungkin pihhak

terkait yang berkepentingan.

3) Bagi bisnis yang baik, hal yang juga mendapat perhatian dalam analisis keuntungan dan

krugian adalah keuntungan dan kerugian dalam jangka panjang. Ini penting karena bias saja

dalam jangka pendek sebuah kebijaksanaan dan tindakan bisnis tertentu sangat

menguntungkan, tapi ternyata dalam jangka panjang merugikan atau paling kurang tidak

memungkinkan perusahaan itu bertahan lama. Karena itu, benefits yang menjadi sasaran

utama semua perusahaan adalah long term net benefits. Sehubungan dengan ketiga hal

tersebut, langkah konkret yang perlu dilakukan dalam membuat sebuah kebijaksanaan bisnis

adalah mengumpulkan dan mempertimbangkan alternative kebijaksanaan bisnis sebanyak-

banyaknya. Semua alternative kebijaksanaan dan kegiatan itu terutama dipertimbangkan dan

dinilai dalam kaitan dengan manfaat bagi kelompok-kelompok terkait yang berkepentingan

atau paling kurang, alternatif yang tidak erugikan kepentingan semua kelompok terkait yang

berkepentingan. Kedua, semua alternative pilihan itu perlu dinilai berdasarkan keuntungan

yang akan dihasilkannya dalam kerangka luas menyangkut aspek-aspek moral. Ketiga, neraca

keuntungan dibandingkan dengan kerugian, dalam aspek itu, perlu dipertimbagkan dalam

kerangka jangka panjang. Kalau ini bias dilakukan, pada akhirnya ada kemungkinan besar sekali

bahwa kebijaksanaan atau kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan tidak hanya

menguntungkan secara financial, melainkan juga baik dan etis.

Page 10: Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)

E. Kelemahan Etika Utilitarianisme

Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan

menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit. Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius

nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan niali suatu tindakan sejauh

berkaitan dengan akibatnya. Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan

baik seseorang. Variable yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi. Seandainya ketiga

kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dalam

menentukan prioritas di antara ketiganya. Etika utilitarianisme membenarkan hak kelompok

minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas.

Sumber :

http://ennoasriani.wordpress.com/2012/10/22/etika-utilitarianisme-dalam-bisnis-tulisan-2-softskill-

etika-bisnis/

http://nuraini-maryadi.blogspot.com/2010/12/etika-utilitarianisme-dalam-bisnis.html

Sekian

TerimaKasih

Page 11: Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)

Nama : Janu Eka W

NPM : 13210717

Tanggal : 24 Oktober 2013

Tugas Soft Skill : My Puisi

Lupa Ingatan….Ku

Aku berawal dari gak ada menjadi ada

Aku berasal kerja keras dari Ibu dan ayahku

Aku berasal dari kecil menjadi besar

Aku berasal dari tidak mengerti apa apa menjadi tahu apa yang aku tau

Aku berasal dari bodoh menjadi pandai

Semua ini perjalanan yang harus aku jalani sebagai jalanku

Aku ingin dan Aku ingin ...ingin ….dan selalu ingin sampai ku lupa untuk apa semua keinginanku ini

Akhirnya aku lupa akan semua Etika kehidupan ini yang semestinya aku pegang erat….

Bahkan dalam Etika Berbisnis pun aku lupa…aku lupa….aku lupa ingatan

Akhir kata ……

Aku sangat mebutuhkan kehadiranMu untuk menemaniku …

Semoga Aku tidak melupakanMu yang selalu ada dihatiku…

Terima Kasih

Page 12: Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)