tugas risiko portofolio astra dan ptpp-1

Upload: liliana-dewi

Post on 01-Nov-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

return dan risiko asii dan ptpp

TRANSCRIPT

PORTOFOLIO SAHAM ASII DAN PTPP BERDASARKAN ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL BESERTA PERHITUNGAN RETURN DAN RISIKO

OLEH :

1. NYM. CHRISTIANA SILVANA DEWI(1215644038)2. SI LUH PUTU INDRAYANTI(1215644050)3. KADEK NOVIA AYU WIRYANI(1215644070)4. LUH PUTU LILIANA DEWI(1215644078)5. NI MADE DWI RATNANINGSIH(1215644082)

KELAS : VI B / D4 AKUNTANSI MANAJERIAL

PROGRAM STUDI DIV AKUNTANSI MANAJERIALJURUSAN AKUNTANSI - POLITEKNIK NEGERI BALITAHUN 2015

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGPasar modal di Indonesia semakin berkembang dengan pesat, hal ini dapat di lihat dengan semakin bertambah jumlah saham yang diperdagangkan dan semakin tingginya volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.Pasar Modal merupakan alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan keuntungan optimal bagi investor. Pasar modal dapat dipandang sebagai media yang efektif dalam pembangunan suatu negara, ini dimungkinkan karena pasar modal dapat digunakan sebagai alat untuk menghimpun dana jangka panjang dari para investor dan bahkan dari masyarakat yang kemudian dapat disalurkan untuk pembangunan suatu negara. Pasar modal mempunyai peran strategis dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatf bagi perusahaan perusahaan.Investor membutuhkan informasi yang bersifat teknikal dan fundamental.Informasi yang bersifat fundamental diperoleh dari internal perusahaan berupa laporan keuangan sedangkan informasi yang bersifat teknikal diperoleh dari eksternal perusahaan.Berkaitan dengan laporan keuangan para investor sangat memperhatikan laba perusahaan yang menjadi pertimbangan dalam melakukan investasi. Secara teoritis jika laba meningkat maka harga saham akan meningkat dan secara otomatis return akan meningkat (Husnan, 2001). Kedua informasi ini sangat diperlukan untuk memprediksi return, resiko atau ketidak pastian , jumlah dan waktu yang tepat dalam melakukan investasi di pasar modal. Keputusan investor dalam berinvestasi dalam bentuk sekuritas saham sangat dipengaruhi besarnya return yang diperoleh dari saham tersebut. Dalam pasar modal yang efisien, return saham merupakan informasi yang sangat relevan terhadap reaksi pasar.Untuk mengetahui return dan risiko dari portofolio, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu teori portofolio. Teori portofolio merupakan teori yang berhubungan mengenai pengembalian portofolio yang diharapkan dan tingkat risiko portofolio yang dapat diterima, serta menunjukkan cara pembentukan portofolio yang optimal.Teori portofolio ini saling berkaitan dengan teori pasar modal yang berdasar pada pengaruh keputusan investor terhadap harga sekuritas serta menunjukkan hubungan yang seharusnya terjadi antara pengembalian dan risiko sekuritas jika investor membentuk portofolio yang sesuai dengan teori portofolio.Berbagai macam saham diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, dan pada tugas sebelumnya kami telah melakukan analisis fundamental dan teknikal untuk beberapa sektor diantaranya, sektor industri lainnya dalam bidang otomotif dan sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan. Setelah melakukan perbandingan dari kedua sektor tersebut, kamitertarik untuk menghitung dari risiko portofolio pada PT Astra Internasional Tbk, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.PT Astra Internasioanl Tbk tergabung dalam sektor industri lainnya.PT Astra International Tbk bergerak dalam bidang industri otomotif, bisnis inti Astra International ini menguasai pangsa pasar domestik antara 50 dan 60 persen. Perusahaan induk investasi ini sering dianggap sebagai barometer perekonomian Indonesia. Mengingat meningkatnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan kebutuhan transportasi.Keadaan Indonesia yang tidak terpengaruh dari krisis yang melanda perekonomian global dalam beberapa tahun terakhir merangsang pertumbuhan yang meningkat di berbagai sektor.Pembangunan infrastruktur terus dipacu untuk menompang laju perekonomian dan diharapkan dapat merangsang investasi untuk bertumbuh di tahun-tahun berikutnya. Industri konstruksi di Indonesia yang termasuk pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pelopor berdirinya BUMN konstruksi di Indonesia adalah PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. PTPPdidirikan 26 Agustus 1953 dengan nama NV Pembangunan Perumahan, yang merupakan hasil peleburan suatu Perusahaan Bangunan bekas milik Bank Industri Negara ke dalam Bank Pembangunan Indonesia.Dari penjelasan tersebut di atas maka kami tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai pengembalian portofolio yang diharapkan dan tingkat risiko portofolio yang dapat diterima, serta menunjukkan cara pembentukan portofolio yang optimal.

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami ambil yaitu sebagai berikut :1. Bagaimana return dan risiko portofolio saham PT Astra Internasional Tbk, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk?

C. TUJUANBerdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari analisis ini adalah sebagai berikut :1. Mengetahui return dan resiko portofolio pada saham PT Astra Internasional Tbk, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

BAB IILANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN TEORI PORTOFOLIOTeori portofolio merupakan teori yang berhubungan mengenai pengembalian portofolio yang diharapkan dan tingkat risiko portofolio yang dapat diterima, serta menunjukkan cara pembentukan portofolio yang optimal.Teori portofolio ini saling berkaitan dengan teori pasar modal yang berdasar pada pengaruh keputusan investor terhadap harga sekuritas serta menunjukkan hubungan yang seharusnya terjadi antara pengembalian dan risiko sekuritas jika investor membentuk portofolio yang sesuai dengan teori portofolio.Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) adalah return yang yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang dan sifatnya belum terjadi. Dengan adanya ketidakpastian (uncertainty) tersebut, berarti investor akan memperoleh return di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya. Return ekspektasi dan tingkat risiko mempunyai hubungan yang positif. Semakin besar risiko suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan, dan sebaliknya.Konsep dari risiko portofolio pertama kali diperkenalkan oleh Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an. Kemudian dia memenangkan hadiah nobel di bidang ekonomi di tahun 1990 untuk hasil karyanya tersebut. Markowitz menunjukkan bahwa secara umum risiko mungkin dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio.Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar atau varian yang merupakan kuadrat dari deviasi standar.Risiko yang diukur dengan ukuran ini mengukur risiko dari seberapa besar nilai tiap-tiap item menyimpang dari rata- ratanya. Risiko portofolio juga dapat diukur dengan besarnya deviasi standar atau varian dari nilai return-return sekuritas tunggal di dalamnya.Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio adalah return untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna. Nilai dari koefisien korelasi berkisar dari +1 sampai dengan -1.Nilai koefisien korelasi +1 menunjukkan korelasi positif sempurna, nilai koefisien korelasi 0 menunjukkan tidak ada korelasi dan nilai koefisien korelasi -1 menunjukkan korelasi negatif sempurna.Jika dua buah aktiva memiliki return dengan koefisien korelasi +1 (positif sempurna), maka semua risikonya tidak dapat didiversifikasi atau risiko portofolio tidak akan berubah sama dengan risiko aktiva individualnya. Jika dua buah aktiva memiliki return dengan koefisien korelasi -1 (negative sempurna), maka semua risikonya dapat didiversifikasi atau risiko portofolio akan sama dengan nol. Jika koefisiennya di antara +1 dan -1, maka akan terjadi penurunan risiko di portofolio, tetapi tidak menghilangkan semua risikonya. Bagian dari risiko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio yang well-diversified disebut dengan risiko yang dapat didiversifikasikan (diversifiable risk) atau risiko perusahaan (company risk) atau risiko spesifik (specific risk) atau risiko unik (unique risk) atau risiko yang tidak sistematik (unsystematic risk).Karena risiko ini unik untuk suatu perusahaan, yaitu hal buruk terjadi di suatu perusahaan dapat diimbangi dengan hal baik yang terjadi di perusahaan lain, maka risiko ini dapat didiversifikasi di dalam portofolio.Contoh dari risiko ini adalah pemogokan buruh, tuntutan pihak lain, dan sebagainya. Sebaliknya, risiko yang tidak dapat didiversifikasikan oleh portofolio disebut dengan non-diversifiable risk atau risiko pasar (marke risk) atau risiko umum (general risk) atau risiko sistematik (systematic risk). Risiko ini terjadi karena kejadian-kejadian di luar kegiatn perusahaan, seperti inflasi, resesi, dan lain sebagainya.

B. RETURNReturn adalah hasil yang diperoleh dari investasi saham yang kita lakukan dengan pembagian saham dalam bentuk persentase dimana kita mengharapkan return dari investasi itu besar sehingga sesuai dengan yang kita harapkan dari suatu invesatasi yaitu keuntungan. Ada 2 jenis return saham yaitu:1. Return Realisasian yaitu return yang telah terjadi.2. Return Ekspaktasian yaitu return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang.1. Pengukuran Return RealisasiReturn realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return ini penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan juga sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa depan. Beberapa pengukuran return realisasi yang banyak digunakan adalah return total, relatif return, kumulatif return, dan return disesuaikan.a. Return TotalReturn total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu perioda tertentu. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield :1) Capital gain (loss) : merupakan selisih untung (rugi) dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga investasi periode lalu (Pt-1) berarti terjadi keuntungan modal (capital gain), dan sebaliknya terjadi kerugian modal (capital loss).2) Yield : merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham biasa yang membayar deviden periodik sebesar Dt rupiah per lembarnya, maka yield adalah sebesar Dt/Pt-1.Maka rumus dari return saham dapat ditulis sebagai berikut:Return = capital gain (loss) + yieldReturn = Pt Pt-1 Pt-1Keterangan :Pt = harga saham tahun ke-tPt-1= harga saham tahun ke t-1

Untuk obligasi, yield adalah adalah persentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap harga obligasi perioda sebelumnya.

b. Relatif ReturnReturn total dapat bernilai negatif dan positif. Kadangkala pada perhitungan rata-rata geometrik dibutuhkan suatu nilai yang positif, maka digunakan return relatif (relative return) yaitu dengan menambahkan nilai satu terhadap nilai return total sebagai berikut:Return Relatif = (Return Total+1)

c. Kumulatif ReturnUntuk mengetahui total kemakmuran, indeks kemakmuran kumulatif (cumulative wealth index) yang dapat mengukur akumulasi semua return muali dari kemakmuran awal (KK0), dapat digunakan. Rumus IKK adalah sebagai berikut:IKK = KKo (1 + R1) (1 + R2) . (1 + Rn)Keterangan :IKK= Indeks kemakmuran kumulatif mulai dari perioda pertama sampai ke-nKko= kekayaan awal biasanya digunakan nilai Rp. 1Rt= return periode ke-t, mulai dari awal periode (t=1) sampai ke akhir periode (t=n)

d. Return DisesuaikanReturn nominal perlu disesuaikan dengan tingkat inflasi yang ada. Return ini biasa disebut return riil (real return) atau return yang disesuaikan dengan inflasi (inflation adjusted return). Selain itu, diversifikasi internasional semakin dibicarakan, karena diversifikasi ini dapat menurunkan tingkat resiko yang sudah tidak dapat diturunkan lagi akibat diversifikasi domestik. Jika investasi dilakukan di luar negeri, return yang diperoleh perlu disesuaikan dengan kurs mata uang yang berlaku.

Keterangan :RIA= return disesuaikan dengan tingkat inflasiR= return nominalIF= tingkat inflasi

2. Pengukuran Return EkspektasiReturn Ekspektasi (expected return) merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ekspektasi dapat dihitung berdasarkan beberapa cara diantaranya sebagai berikut :a. Berdasarkan Nilai Ekspektasi Masa DepanDengan adanya ketidakpastian (uncertainty) berarti investor akan memperoleh return di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya. Maka, return yang akan diterima harus diestimasi nilainya dengan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Berarti bahwa tidak hanya sebuah hasil masa depan (outcome) yang akan diantisipasi, tetapi perlu diantisipasi beberapa hasil masa depan dengan kemungkinan probabilitas terjadinya. Oleh karena itu, probabilitas dari hasil-hasil masa depan perlu diketahui. Distribusi probabilitas ini dapat diperoleh dengan cara estimasi secara subyektif atau berdasarkan dari kejadian sejenis di masa lalu yang pernah terjadi. Return ekspektasi dapat dihitung dengan metode nilai ekspektasi (expected value method) yaitu mengalikan masing-masing hasil masa depan (outcome) dengan probabilitas kejadiannya dan menjumlah semua produk perkalian tersebut.

Keterangan :E (Ri)= Return EkspektasianRij= Hasil masa depan ke-j (untuk sekuritas ke-i)Pj= Probabilitas hasil masa depan ke-j (untuk sekuritas ke-i)N= Jumlah dari hasil masa depan

b. Berdasarkan Nilai-Nilai Return HistorisKetidakakuratan yang terjadi pada penghitungan hasil masa depan dapat dikurangi dengan menggunakan data historis untuk menghitung ekspektasi, yaitu sebagai berikut:1. Metode rata-rata (mean method): mengasumsikan bahwa return ekspektasi dapat dianggap sama dengan rata-rata nilai historisnya.2. Metode tren (trend method): dapat digunakan jika pertumbuhan akan diperhitungkan.3. Metode jalan acak (random walk method): beranggapan bahwa distribusi data return bersifat acak sehingga sulit digunakan untuk memprediksi, sehingga diperkirakan return terakhir akan terulang di masa depan.

c. Berdasarkan Model Return EkspektasiModel-model untuk menghitung hasil ekspektasi sangat dibutuhkan. Model yang tersedia yang populer dan banyak digunakan adalah Single Index Model dan model CAPM.

C. RISIKOReturn dan resiko merupakan hal yang tak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar resiko yang harus ditanggung semakin besar return yang harus dikompensasikan. Resiko merupakan variabilitas return terhadap return yang diharapkan. Untuk menghitung resiko, metode yang banyak digunakan adalah deviasi standar yang mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya.1. Risiko Berdasarkan ProbabilitasDeviasi standar dapat digunakan untuk menghitung resiko. Resiko juga dapat dinyatakan dalam bentuk varians (variance) yaitu kuadrat dari deviasi standar dan disubstitusikan dengan probabilitas.SDi = Var (Ri) = SDi2 = 2. Risiko Berdasarkan Data HistorisRisiko yang diukur dengan deviasi standar yang menggunakan data historis dinyatakan dengan fomula :a. Standard deviasiApabila data historis kurang dari 30 atau sama dengan 30 menggunakan rumus sebagai berikut :

Apabila data historis lebih dari 30 atau sama dengan 30 menggunakan rumus sebagai berikut :

b. VariansSelain standar deviasi risiko ugan dapat dinyatakan dalam bentuk varian, yaitu kuadrat dari deviasi standar (Standar Deviasi) yaitu dengan rumus sebagai berikut :Var = Sdi2Var =

Keterangan :SD= standard deviationXi= nilai ke-iE(Ri)= nilai ekspektasiann=jumlah obsevasi data historis untuk sampel besar dengan n (paling sedikit 30 observasi) dan untuk sampel kecil digunakan n-1)

D. RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO1. Return PortofolioSalah satu tujuan dari portofolio adalah menghindari resiko dan menghasilkan pendapatan (return) sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Return portofolio terdiri dari return realisasian dan return ekspektasian.a. Return Realisasian PortofolioReturn realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut. Return realisasian dapat dihitung :

Keterangan :Rp= Return realisasian dari portofolioWi= porsi dari sekuritas i terhadap seluruh sekuritas di portofolioRi= Return realisasian dari sekuritas ke-in= jumlah dari sekuritas tunggal

b. Return Ekspektasian PortofolioReturn ekspektarian portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasian masing-masing sekuritas tunggal didalam portofolio. Return ekspektarian portofolio dapat dinyatakan secara sistematis sebagai berikut:

Keterangan :E(Rp)= return realisasian dari portofolioWi= porsi dari sekuritas i terhadap seluruh sekuritas di portofolioE(Ri)= Return realisasian dari sekuritas ke-in= jumlah dari sekuritas tunggal

2. Risiko PortofolioTidak seperti return portofolio yang meupakan rata-rata tertimbang dari seluruh return sekuritas tunggal, risiko portofolio tidak merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh risiko sekuritas tunggal. Risiko portofolio mungkin dapat lebih kecil dari risiko rata-rata tertimbang masing-masing sekuritas tunggal.Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio ialah return untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna. Dengan menggunakan ukuran kovarians, kita dapat menghitung besarnya risiko portofolio, baik yang terdiri dari dua buah sekuritas maupun n sekuritas.Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu: Varians setiap sekuritas., Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya, Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas.a. KovariansDalam konteks manajemen portofolio, kovarians menunjukkan sejauhmana return dari dua sekuritas mempunyai kecenderungan bergerak bersama-sama. Kovarians bisa berbentuk positif, negatif, ataupun nol. Secara matematis, rumus untuk menghitung kovarians dua buah sekuritas A dan B adalah:1) Kovarian Dengan Cara Probabilitas

Keterangan :Cov (Ra,Rb) = Ra,I= return masa depan sekuritas ARb,I= return masa depan sekuritas BE(Ra)= return ekspektasi sekuritas AE(Rb)= return ekspektasi sekuritas BP= probabilitas terjadinya masa depan untuk kondisi ke i

2) Kovarian Menggunakan Data HistorisApabila data sampel kurang dari atau sama dengan 30, maka menggunakan rumus sebagai berikut :

Apabila data sampel melebihi atau diatas 30, maka menggunakan rumus sebagai berikut :

Keteragan :AB= kovarianantarasekuritas A dan BRA, I= return sekuritas A padasaatkondisike-iE(RA)= return ekspektasisekuritas AE(RB)= return ekspektasisekuritas BN= jumlah dari observasi data historis untuk sampel besar (minimal30 bservasi) dan untuk sampel kecil digunakan (n-1).

b. Koefisien KorelasiKonsep dari kovarians dapat dinyatakan dalam bentuk korelasi (correlation).Koefisien korelasi adalah suatu ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif antara dua variabel. Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini akan menjelaskan sejauh mana retur dari dua sekuritas terkait satu dengan lainnya. Ukuran tersebut biasanya dilambangkan dengan (i, j) dan berjarak (berkolerasi) antara +1,0 sampai -1,0, dimana :Jika i, j = +1,0 berarti korelasi positif sempurnaJika i, j = 0 berarti tidak ada korelasiJika i, j = -1,0 berarti korelasi negative sempurnaJika dua aktiva mempunyai return dengan koefisien korelasi +1 maka semua risikonya tidak dapat dideversifikasi, atau tidak akan berubah sama dengan risiko aktiva individualnya. Jika korelasinya -1 maka semua risikonya dapat dideversifikasi atau risiko portofolio sama dengan nol. Jika korelasinya antara +1 dan -1 maka akan terjadi penurunan risiko diportofolio tetapi tidak menghilangkan semua risikonya.Nilai koefisien keroleasi antara variabel A dan B (rA,B = A,B) dapat dihitung dengan membagi nilai kovarians dengan deviasi standar variabel variabelnya :

Keterangan :

Cov (Ra,Rb) = Kovarians

c. Risiko Portofolio Dengan Dua Aktiva (Sekuritas)Untuk mengukur risiko portofolio yang terdiri dari dua sekuritas, kita bisa menghitung deviasi standar return kedua sekuritas tersebut, dengan cara sebagai berikut :

Keterangan :

Wa/Wb= bobot portofolio pada asset A dan B

BAB IIIPEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN1. PT Astra Internasional TbkPT Astra International Tbk pertama kali didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 dengan nama PT. Astra International Incorporation (AII) Kantor pusat ASII berdomosili di Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta..Perusahaan ini didirikan oleh Drs. Tjia Kian Tie (Alm), Wiliam Soerjadja (Tjia Kiang Liong), dan E.Hariman (Liem Peng Hong). PT Astra International bergerak dalam bidang usaha ekspor-impor hasil bumi, inventaris alat-alat kereta api untuk PKA (sekarang PJKA), serta bahan-bahan untuk proyek pengembangan PLTA Jatiluhur.Pemegang saham terbesar Astra International Tbk adalah Jardine Cycle & Carriage Ltd (50,09%), perusahaan yang didirikan di Singapura.Jardine Cycle &Carriage Ltd merupakan entitas anak dari Jardine Matheson Holdings Ltd, perusahaan yang didirikan di Bermuda.Saat ini, Astra International Tbk memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), antara lain: Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Astra Graphia Tbk (ASGR), Astra Otoparts Tbk (AUTO) dan United Tractors Tbk (UNTR).Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ASII bergerak di bidang perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran mobil (Toyota, Daihatsu, Izusu, UD Trucks, Peugeot dan BMW), sepeda motor (Honda) berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.Pada tahun 1990, ASII memperoleh Pernyataan efektif BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ASII (IPO) kepada masyarakat sebanyak 30.000.000 saham dengan nominal Rp1.000,- per saham, dengan Harga Penawaran Perdana Rp14.850,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 04 April 1990.

2. PT Pembangunan Perumahan Persero TbkPembangunan Perumahan (PP) (Persero) Tbk (PTPP) didirikan 26 Agustus 1953 dengan nama NV Pembangunan Perumahan, yang merupakan hasil peleburan suatu Perusahaan Bangunan bekas milik Bank Industri Negara ke dalam Bank Pembangunan Indonesia, dan selanjutnya dilebur ke dalam P.N. Pembangunan Perumahan, suatu Perusahaan Negara yang didirikan tanggal 29 Maret 1961. Kantor pusat PTPP beralamat di Jl. Letjend. TB Simatupang No. 57, Pasar Rebo Jakarta Timur.Pemegang saham pengendali PP (Persero) Tbk adalah Pemerintah Republik Indonesia, dengan memiliki 1 Saham Preferen (Saham Seri A Dwiwarna) dan 51,00% di saham Seri B.Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan PTPP adalah turut serta melakukan usaha di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, Engineering Procurement dan Construction (EPC) perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi, kepariwisataan, perhotelan, jasa engineering dan perencanaan, pengembang untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Kegiatan usaha yang saat ini dilakukan adalah Jasa Konstruksi, Realti (Pengembang), Properti dan Investasi di bidang Infrastruktur dan Energi.Pada tanggal 29 Januari 2010, PTPP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PTPP (IPO) seri B kepada masyarakat sebanyak 1.038.976.500 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp560,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 09 Februari 2010.

B. PERHITUNGAN RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIOBerikut data harga dua buah saham yaitu saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dengan kode (PTPP) dan PT Astra Internasional Tbk dengan kode (ASII). Yang akan dibentuk suatu portofolio yang terdiri dari 50% saham PTPP dan 50% saham ASII.1. Return Ekspektasian Portofolio

E (Rp) = (50% * 0.00074 ) + (50% * -0.00032)= 0.00037 + -0.00016= 0.00021

2. Risiko Berdasarkan Data Historisa. Standard Deviasi PTPPKarena data historis lebih dari 30 maka standard deviasi dihitung dengan menggunakan rumus:

0.02308

Varians PTPPVar = Sdi2Var = (0.02308)2 = 0.00053

b. Standar Deviasi ASII

0.01638

Varians ASIIVar = SDi2Var = (0.01638)2 = 0.00027

3. Kovarian Menggunakan Data Historis

-0.00003

4. Koefisien Korelasi

5. Risiko Portofolio

6. Varians Risiko Portofolio

Var = (0.013532)2Var = 0.0001831257.

BAB IVPENUTUP

A. SIMPULAN 1. Berdasarkan perbandingan analisis return dan risiko portofolio atas sektor industry lainnya dan sektor properti, real estate dan konstruksi selama 3 bulan terakhir Mei, Juni, Juli dari PT Astra Internasional Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) maka dapat kami simpulkan bahwa hasil dari Return Ekspektasian Portofolio PT Astra Internasional Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) sejumlah 0.00021 yang artinya merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasian masing-masing sekuritas tunggal didalam portofolio. 2. Standar Deviasi dari PT Astra Internasional Tbk sejumlah 0.01638 dan variannya sebesar 0.00027. Sedangkan untuk PT Pembangunan Perumahan (Persero) standar deviasinya sebesar 0.02308 dan Variansnya sebesar 0.00053 3. Hasil Kovarian dari PT Astra Internasional Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) sebesar -0.00003 yang menunjukkan sejauhmana return dari dua sekuritas mempunyai kecenderungan bergerak bersama-sama. Koefisien Korelasi dari PT Astra Internasional Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) sebesar yang menjelaskan sejauh mana retur dari dua sekuritas terkait satu dengan lainnya. Risiko Portofolio PT Astra Internasional Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) sebesar dan Varians Risiko Portofolionya sebesar 0.000183125

B. SARANJhdsjhdks

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22635/4/Chapter%20II.pdf (Kamis, 16 Juli 2015 / 20:15 WITA)