tugas rekayasa lalu lintas i (arlina phelia 0915011104)

20
MAKALAH rekayasa lalu lintas I OLEH : ARLINA PHELIA 0915011104 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

Upload: arlina-phelia-philliang

Post on 31-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

rekayasa jalan raya

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

MAKALAH rekayasa lalu lintas I

OLEH :

ARLINA PHELIA0915011104

JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG2013

Page 2: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

Pengaruh dan Efektifitas Jembatan Selat Sunda Pada Sistem Tranportasi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia yang saat

ini diperkirakan mencapai ± 255 juta jiwa. Namun kurang lebih 60%

penduduk tinggal di Pulau Jawa yang luasnya hanya sekitar 6% dari seluruh

wilayah Nusantara. Apalagi ditambah dengan Pulau Sumatera, maka dua

pulau besar di bagian Barat Indonesia ini tidak hanya membangkitkan

pergerakan barang dan manusia, tetapi juga kegiatan ekonomi.

Perhubungan antar pulau Jawa dan Sumatera dilakukan dengan kapal laut dan

pesawat terbang. Namun kedua sarana angkutan tersebut tidak lepas dari

pengaruh cuaca,angin, kabut, arus laut serta kondisi siang dan malam.

Banyaknya permasalahan transportasi terutama pada pada penyeberangan

Merak – Bakauheni karena hal tersebut sangat berpengaruh pada

perekonomian pulau Jawa dan Sumatera maka munculah gagasan mengenai

pembangunan Jembatan Selat Sunda.

Page 3: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

A. PENGERTIAN JEMBATAN SELAT SUNDA

Jembatan Selat Sunda adalah jembatan yang melintasi Selat Sunda yang

menghubungkan pulau Jawa dengan Sumatera, dengan panjang jembatan

diperkirakan sekitar 31 km dan lebar 60 m. Dana proyek Jembatan Selat

Sunda direncanakan berasal dari Konsorsium dan diperkirakan dapat

menelan biaya hingga sekitar 150 triliun rupiah. Pembangunan Jembatan

Selat Sunda diperkirakan akan dilaksanakan pada tahun 2014 dan dapat

dioperasikan sekitar tahun 2030.

B. ALASAN PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA

Jembatan Selat Sunda diperlukan untuk menjawab tingginya kebutuhan

akan aksesibilitas yang cepat dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera dan

sebaliknya akibat perkembangan wilayah dan ketergantungan produksi dan

konsumen yang sudah sangat tinggi antar kedua pulau dan ditambah

lagiberbagai permasalahan transportasi khususnya pada penyeberangan

Merak – Bakauheni pada saat ini dan waktu mendatang dengan tujuan

puncak adalah menciptakan prasarana penghubung Jawa Sumatera yang

dapat mendukung perkembangan perekonomian sosial dan budaya antara

kedua pulau tersebut.

Terbukti Transportasi barang dan jasa antara Jawa dan Sumatera saat ini,

melalui penyeberangan kapal feri pada Selat Sunda sudah sangat padat dan

juga sangat tergantung pada kondisi cuaca,kapasitas kapal feri yang

tersedia serta waktu tempuh yang cukup lama untuk menyeberang Selat

Sunda.

Page 4: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

Dari sisi infrastruktur juga pelabuhan penyeberangan Merak - Bakauheni

patut dipertanyakan. Sejak resmi beroperasi 1 juni 1981, lintasan

penyeberangan Merak – Bakauheni nyaris selalu gagal dalam

mengantisipasi perkenbangan dan penambahan volume kendaraan.

Sehingga munculah rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda sebagai

solusi dari berbagai permasalahan yang ada pada saat ini dan diharapkan

dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat pulau Jawa

dan Sumatera secara keseluruhan. 

C. MANFAAT JEMBATAN SELAT SUNDA

Jembatan Selat Sunda sangat diperlukan untuk menjaga ketahanan

nasional dan dalam berberapa aspek agar tetap terjaga dengan stabil. Kita

tahu bahwa Aspek aspek ketahanan nasional yang menjadi alasan

pembangunan Jembatan Selat Sunda tersebut mencakup beberapa aspek

berikut ini :

a. Aspek Geografi

Secara aspek geografi Jembatan Selat Sunda dapat menghubungkan

pulau Jawa dan pulau Sumatera dalam satu kesatuan yang dihubungkan

dalam jalur darat. Sehingga antara pulau jawa dan pulau sumatra batas

wilayahnya dapat ditentukan dengan batas darat.

b. Aspek Kependudukan

Jembatan Selat Sunda dapat mempermudah akses dalam perpindahan

penduduk dari pulau Jawa ke pulau Sumatera maupun sebaliknya dan

juga membuka akses darat integrasi antar-pulau yang berdekatan

Page 5: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

sehingga memperbesar peluang pembauran, pemerataan penduduk dan

kesejahteraan.

     c. Aspek Sumber Daya Alam

Pembangunan Jembatan Selat Sunda memberi peluang perolehan

untung ekonomi yang lebih besar karena distribusi hasil bumi dan

produk dari pulau Sumatera ke pulau Jawa atau sebaliknya.

          d. Aspek Politik dan Keamanan

Jembatan Selat Sunda dapat berperan sebagai perekat NKRI dalam hal

keseimbangan politis dan pertahanan keamanan sebagai dampak

pemerataan kegiatan ekonomi antara pulau Jawa dan Sumatera.

Jika berhasil pembangunan Jembatan Selat Sunda dinilai akan

membanggakan karena Jembatan Selat Sunda merupakan puncak

prestasi pembangunan Indonesia.

          e. Aspek Sosial dan Budaya

Secara aspek sosial dan budaya ,Jembatan Selat Sunda dapat

bermanfaat untuk memudahkan akses interaksi dan komunikasi antara

masyarakat pulau Jawa dan Sumatera sehingga masyarakat dapat saling

memahami nilai-nilai sosial dan budaya antar masing-masing pulau

Jawa dan Sumatera agar tidak mudah mengalami provokasi dari pihak-

pihak lain.

           f. Aspek Ekonomi

Jembatan Selat Sunda dapat meningkatkan dan mendorong

pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya pulau Jawa dan

Page 6: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

Sumatera. Jembatan Selat Sunda dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi karena aktivitas ekonomi terutama dalam bentuk pengiriman

barang,orang, dan jasa yang menggunakan alat angkut antara kedua

pulau tersebut dapat lebih cepat dan  efektif. Selain itu pada sepanjang

jalur,desa-desa dan kampung yang dilalui oleh alat angkut tersebut

dapat dijadikan tempat peristirahatan guna meningkatkan pemasukan

ekonomi baru.

Pertumbuhan ekonomi tersebut akan mendorong pemerataan

pembangunan karena pengembangan kegiatan industri yang

terkonsentrasi di Pulau Jawa dapat didistribusikan ke Pulau Sumatera.

Jembatan Selat Sunda diyakini mampu memompa potensi ekonomi di

Banten dan Lampung untuk mengeruk untung.Aktivitas utama itu akan

mengutamakan pengembangan ekonomi daerah, termasuk peluang kerja

dalam jumlah besar bagi masyarakat.

Keberadaan kawasan Jembatan Selat Sunda ini dapat menjadi sangat

strategis bagi tidak hanya dua pulau tersebut, tapi dalam arti

keseluruhan ekonomi Indonesia. Angkutan truk dari Medan atauAceh

sampai ke Lombok  melalui penyebrangan Feri mengalirkan berbagai

macam komoditi dan logistik-logistik yang merupakan bagian daripada

kebutuhan masyarakat untuk pembangunan ekonomi secara

keseluruhan.

Page 7: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

D. KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PEMBANGUNAN

JEMBATAN SELAT SUNDA

Pembangunan Jembatan Selat Sunda ini bukan berarti tanpa resiko. Para

insinyur perancang teknis jembatan ini sangat mencemaskan gangguan

angin yang terlalu kuat. Bila tidak dirancang sebaik-baiknya, badan

jembatan yang tergantung pada kabel-kabel baja bisa bergoyang-goyang

dan mengganggu lalu lintas di atasnya. Soalnya, badan jembatan itu

terletak cukup tinggi, yaitu 80 meter di atas permukaan laut sehingga

tekanan anginnya cukup besar.

Menurut konsultan perancangan teknis PT Bangungraha Sejahtera

Mulia,Agung Wibowo , mereka sudah menyiapkan lubang-lubang di bawah

penyangga landasan badan jembatan untuk sirkulasi angin. Mereka

memperkirakan jembatan ini masih stabil biarpun dihantam angin

berkecepatan 24 jam per kilometer.

Munculnya kendala dalam sosialisasi terkait pembebasan lahan pada

daerah-daerah yang masuk dalam rencana jalur jalan yang menghubungkan

ke proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda.

Selain itu terdapat juga Gunung Anak Krakatau yang masih aktif namun

para pakar teknik yang merancang Jembatan Selat Sunda itu justru mengaku

bersyukur dengan fakta bahwa Gunung Anak Krakatau meletus hampir

setiap tahun. Ini berarti energi dan timbunan lava di dalam kepundannya

dilepaskan secara teratur pula.

Page 8: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

Menurut Dr. Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana pada

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang harus

ditakutkan justru kalau Gunung Anak Krakatau diam saja, berati sedang

menimbun energi sangat besar.

Dengan pola letusan sekarang, Surono memperkirakan Gunung Anak

Krakatau tidak akan meletus dengan dahsyat dalam 200 tahun mendatang.

Krakatau, menurut dia, memiliki periodesasi letusan dahsyat selama 1500

tahun.

Selain itu, letusan Gunung Anak Krakatau selama ini juga hanya

mempunyai radius sekitar 2-3 km. Padahal letak Jembatan Selat Sunda

dengan Anak Krakatau jaraknya 50 kilometer. Namun Gunung tersebut

harus terus dipantau. Jika gunung berapi itu diam lebih lama dari

biasanya yang harus dilakukan adalah memancing letusan kecil dengan

‘menyuntikkan’ energi ke dalam kepundan  gunung berapi tersebut.

E. DAMPAK NEGATIF JEMBATAN SELAT SUNDA

Semua proyek pembangunan apalagi dalam skala besar tentu mempunyai

dampak positif maupun negatif begitu juga dengan pembangunan proyek

Jembatan Selat Sunda. Dampak yang muncul akibat adanya pembangunan

Jembatan Selat Sunda yaitu :

1.  Kemacetan dan meningkatnya kecelakaan lalu lintas akibat peningkatan

frekuensi dan durasi kendaraan.

Page 9: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

2. Menurunya kesehatan masyarakat sekitar (kebugaran fisik dan

kesehatan psikologis) yang disebabkan oleh polusi, kebisingan,

kepadatan, dan kelelahan akibat perjalanan panjang.

3.  Adanya kecenderungan untuk lebuh memilih transportasi darat daripada

transportasi laut (kapal feri) sehingga transportasi laut tersebut (kapal

feri) cenderung sepi dari pengguna jasa tersebut.

4.  Adanya penigkatan biaya perawatan jalan 

5.  Munculnya konflik antara penduduk datang dan penduduk asli salah

satunya dalam persaingan bidang usaha.

6.  Potensi kejahatan meningkat karena muncul titik-titik rawan kejahatan

baru

7.  Munculnya titik rawan kecelakaan baru.

8.  Munculnya tempat hiburan gelap di daerah sekitar Jembatan Selat

Sunda sehingga memberikan dampak sosial dengan masuknya alkohol,

hiburan malam (tempat prostitusi) sehinggaakan memunculkan konflik

dengan masyarakat, organisasi kepemudaan dan keagamaan setempat.

9. Rawanya kerusakan lingkungan seperti sampah yang pada daerah Selat

Sunda.

Page 10: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

Pro Kontra Jembatan Selat Sunda

OPINI | 06 August 2013 | 02:20

JSS (Jembatan Selat Sunda)

Siapakah bisa membantah fakta terjadinya kemacetan panjang kendaraan sampai

26 kilometer dari mulut dermaga penyeberangan Merak sampai mengular di

jalan tol Merak - Jakarta setiap tahun menjelang Hari Raya Idul Fitri ?

Siapakah bisa membantah fakta kemacetan itu menimbulkan rasa menyiksa

berkepanjangan, kadang lebih dari 48 jam, yang dialami oleh para penumpang

yang ingin menggunakan fery penyebrangan Merak - Bakauheni ?

Siapakah yang bisa membantah pemborosan yang ditimbulkan oleh setiap

peristiwa kemacetan yang sering dijuluki warga Merak, Serang, Banten sebagai

konvoi kendaraan terpanjang sedunia itu ? Siapakah yang merasakan semua

derita dan kerugian itu ?

Ketika pertama sekali rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS)

dibahas serius di tahun 1960an, semua pihak yang terlibat dalam rencana proyek

Page 11: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

itu menyadari bahwa moda transportasi laut dalam hal ini kapal ferry tidak

mungkin mampu memenuhi kebutuhan transportasi kendaraan, orang dan barang

pada masa mendatang. Pertumbuhan ekonomi yang dikuti dengan pertumbuhan

jumlah kendaraan dan jumah manusia di Pulau Jawa dan Sumatera dipastikan

membutuhkan moda transportasi yang lebih cepat, ekonomis, efisien, aman dan

nyaman. Kebutuhan tersebut hanya dapat dipenuhi oleh pembangunan JSS

sebagai moda trasportasi utama antara dua pulau dan tetap mempertahankan

moda trasportasi ferry sebagai pendukung sekaligus alternatif bagi pelintas pulau

sebagai pengguna jasa. Artinya, dengan ketersediaan dua moda transportasi itu,

konsumen memliki kebebasan memilih sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuannya.

Hampir 50 tahun berlalu rencana pembangunan JSS itu masih dalam bentuk

tuangan di atas kertas. Tidak ada progres dari rencana sebagai implementasinya.

Kebutuhan tersedianya dana yang sangat besar menyebabkan rencana yang

dimatangkan sejak puluhan tahun yang lalu itu tetap tidak terwujud. Pemerintah

Indonesia sampai pada hari ini tidak mungkin mampu membangun JSS karena

keterbatasan dana pembangunan. Meski jumlah APBN 2013 sudah mencapai Rp.

1.600 triliun,  namun dari total jumlah tersebut masih sangat minim yang

merupakan bagian dari anggaran pembangunan infrastruktur yang dapat

digunakan untuk membiayai JSS yang diperkirakan akan menghabiskan anggaran

sebesar Rp. 120 - 150 triliun.

Pemerintah Indonesia tidak mungkin menggunakan dana APBN untuk membiayai

pembangunan JSS. Struktur atau komposisi APBN Indonesia masih didominasi

Page 12: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

oleh peruntukan biaya rutin seperti gaji dan belanja pegawai, pembayaran utang

pemerintah yang terdiri dari luar negeri, utang domestik, utang BLBI dan utang

lain berikut dengan bunganya yang mencapai ratusan triliun per tahun.

APBN Indonesia masih terbebani biaya subsidi energi dan listrik, biaya subsidi

pupuk dan ketahanan pangan, biaya subsidi untuk kewajiban pelayanan publik

(public service obligation /PSO), biaya subsidi bunga untuk pengembangan usaha

koperasi dan UMKM  dan biaya subsidi - subsidi lainnnya.

APBN Republik Indonesia harus mengutamakan penyaluran anggaran ke daerah

-daerah seluruh Indonesia baik pemerintah propinsi, daerah otonom, daerah

khusus dan daerah istimewa. Termasuk juga dana hibah, bagi hasil dan

perimbangan pusat - daerah. Dengan kata lain, APBN  tahun 2013 sampai

setidaknya sepuluh tahun mendatang mustahil menyisihkan sebagian

portofolionya untuk membiayai proyek JSS.

Pembiayaan proyek JSS melalui skema utang pemerintah juga mustahil dilakukan

karena akan semakin memperbesar defisit APBN terhadap PDB (product

domestic bruto). Keadaan ini akan semakin melemahkan ketahanan ekonomi

nasional dan sangat riskan ditempuh sebagai solusi pembiayaan proyek JSS.

Sementara itu, urgensi keberadaan jembatan pemyeberangan yang

menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera itu semakin mendesak.

Peningkatan pengguna jasa ferry penyeberangan Merak - Bakauheni setiap tahun

semakin besar. Jumlah mobil pribadi, truck, bus dan sepeda motor serta orang

dan barang yang diangkut awalnya 41 kapal ferry kian tidak terlayani. Dari 41

kapal ferry itu pun hanya 25 - 30 unit kapal yang dapat dikatakan bisa beroperasi

Page 13: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

dengan baik. Penambahan unit kapal dan dermaga penyeberangan selain

membutuhkan biaya yang sangat besar, juga kurang diminati investor swasta.

Sedangkan BUMN PT. ASDP dan Pemerintah tidak memiliki dana yang cukup

untuk memenuhi kebutuhan pengadaan kapal dan dermaga tambahan tersebut.

Disamping itu, semua ahli transportasi sepakat, jika volume kendaraan dan

manusia yang diangkut kapal  ferry antar pulau sudah melebihi 1 juta kendaraan

atau 5 juta orang per tahun, moda transportasi ferry sudah tidak lagi memadai

dan ideal. Kondisi riel volume penumpang Merak - Bakauheni saat ini sudah

lebih 6 juta penumpang per tahun dan kendaraan lebih 1 juta unit per tahun.

Jumlah ini terus bertambah setiap tahunnya. Bahkan pada saat menjelang

lebaran jumlah kenderaan sudah lebih 10.000 unit per hari dan jumlah

penumpang sudah lebih 100.000 orang. Mobilisasi kendaraan dan manusia

sebanyak itu sudah tidak lagi ideal untuk dilayani moda kapal ferry. Terlalu

banyak kapal ferry yang dibutuhkan dan terlalu banyak dermaga penyeberangan

yang harus dibangun. Dampak sosial ekonominya akan cenderung destruktif dan

riskan bilamana terjadi kerusakan pada kapal ferry pengangkut dan fasilitas

dermaga.

Dalam 10 tahun ke depan, jumlah kendaraan dan penumpang akan melonjak

tajam lebih dari 100%. Kapal ferry yang tersedia tak akan mampu melayani

semua konsumen dan dipastikan akan menciptakan ledakan kemacetan yang

sangat parah dan membahayakan secara sosial, ekonomi dan politik. Dengan

volume 100.000 orang penumpang dan 10.000 unit kendaraan yang akan

melintasi selat Sunda seperti saat ini, kapal ferry dan dermaga Merak -

Page 14: Tugas Rekayasa Lalu Lintas I (Arlina Phelia 0915011104)

Bakauheni sudah tidak mampu melayani dan menimbulkan kemacetan sepajang

belasan hingga puluhan kilometer.

Proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) sepanjang 30 km dengan moda transportasi

jalan raya yang mampu dilintasi 600.000 unit mobil setiap hari dan jutaan orang

baik yang menumpang kendaraan mau pun kereta api dipastikan akan menjadi

solusi sampai puluhan bahkan seratus tahun ke depan. Sementara itu, moda kapal

ferry tetap difungsikan sebagai pilihan atau alternatif bagi para konsumen yang

membutuhkannya. Kedua sistem transportasi dengan tiga moda ini (ferry, kereta

dan tol) adalah solusi terbaik untuk rakyat dan negara Indonesia. Bahkan dengan

proyek JSS ini, pengembangan kawasan sekitar mulut jembatan di Lampung dan

Banten akan menjadi nilai tambah yang luar biasa di mana sektor transportasi

bisa diintegrasikan dengan sektor industri dalam satu kawasan terpadu.

Manfaat  luar biasa lain yang diperoleh dari proyek JSS yang dibiayai investor

swasta ini adalah multiplier effects yang sudah akan dinikmati oleh berbagai

pihak terutama masyarakat sekitar, belasan hingga puluhan ribu pekerja proyek

JSS, para subkontraktor, vendor, dan lain - lain. JSS adalah proyek raksasa

dengan manfaat yang luar biasa. JSS proyek megaraksasa yang menjadi ikon

kebanggaan nasional Indonesia. Selamat tinggal penderitaan jutaan pelintas

Jawa - Sumatera. Selamat  datang kenyamanan, keamanan, kemakmuran dan

kebanggaan kita sebagai rakyat Indonesia. Sekian.

(sebuah ulasan bersumber dari : ismail fahmi)