tugas rehab pascal

31

Click here to load reader

Upload: denny-firdaus

Post on 30-Nov-2015

71 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas rehab adalah

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Rehab Pascal

REFERAT

REHABILITASI MEDIK

Disusun oleh:

Pascallinda Thenia

071801170

Pembimbing:

dr. Sanjoto S., Sp.FKR

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI

INSTALASI REHABILITASI MEDIK

RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK

DESEMBER 2012

Page 2: Tugas Rehab Pascal

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Menurut WHO, Rehabilitasi Medik adalah ilmu pengetahuan kedokteran yang

mempelajari masalah atau semua tindakan yang ditujukan untuk mengurangi atau

menghilangkan dampak keadaan sakit, nyeri, cacat dan atau halangan serta

meningkatkan kemampuan pasien mencapai integrasi sosial.

WHO tahun 1969 : serangkaian upaya yang bersifat medik, sosial, edukasional dan

vokasional yang terkoordinasi untuk melatih atau melatih kembali penyandang cacat

untuk mencapai kemampuan semaksimal mungkin.

WHO tahun 1981 : semua upaya yang bertujuan untuk mengurangi dampak dari semua

keadaan yang menimbulkan disabilitas dan handicap yamg memungkinkan penyandang

cacat untuk berpartisipasi secara aktif dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.

Definisi lainnya menyebutkan, Rehabilitasi Medik adalah Upaya pelayanan medik

komprehensif, terkoordinasi yang bersifat medik, sosial, edukasional, vokasional untuk

melatih seseorang mencapai kemampuan fungsional yang maksimal, produktif,

memerlukan waktu lama dan dilaksanakan terus-menerus untuk mencapai tujuan yang

diharapkan.

Selain itu juga dikenal namanya rehabilitasi sosial, yaitu bagian rehabilitasi yang

bertujuan agar penderita cacat dapat berintegrasi kedalam masyarakat dengan

menyesuaikan diri pada keluarga, pekerjaan, dan masyarakat. Sedangkan rehabilitasi

kekayaan yaitu bagian dari rehabilitasi yang berusaha memulihkan kemampuan bekerja

dan daya guna penderita cacat dengan diadakan pelayanan kekaryaan.

2

Page 3: Tugas Rehab Pascal

2.2 SEJARAH

Rehabilitasi penderita cacat berkembang setelah PD I, terutama dititikberatkan pada

bidang ortopedi, fisioterapi, dan terapi kerja. Ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi

(Physical Medicine and Rehabilitation) diakui sebagai disiplin ilmu kedokteran spesialis

tahun 1947 di AS. Di Indonesia (1951) setelah PD ke II : profesor dr. Soeharso (ahli

bedah) àpusat rehabilitasi di Solo. Tahun 1978 : PRU (preventive Rehabilitation Unit) /

IRM di RSUP Dr. Karyadi Pusat pendidikan dokter spesialis Rehab Medik : UNDIP,

UNAIR, UI, UNSRAT, UNPAD

2.3 TUJUAN REHABILITASI

Mengatasi keadaan/kondisi sakit melalui paduan intervensi medic, keterapian

fisik, keteknisian medic dan tenaga lain yang terkait.

Mencegah komplikasi akibat tirah baring dan atau dampak penyakitnya yang

mungkin membawa kecacatan.

Memaksimalkan kemampuan fungsi, meningkatkan aktifitas dan partisipasi pada

difabel.

Mempertahankan kualitas hidup dan mengupayakan kehidupan yang berkualitas.

2.4 PRINSIP REHABILITASI

Menurut Harsono (1996), ada beberapa prinsip rehabilitasi, yaitu :

1. Rehabilitasi dimulai sedini mungkin, bahkan segera sejak dokter melihat penderita untuk

pertama kalinya.

2. Tidak ada seorang pun yang boleh berbaring lebih lama dari yang diperlukan, karena

dapat mengakibatkan komplikasi.

3. Rehabilitasi merupakan terapi multidisipliner terhadap seorang penderita

4. Faktor yang terpenting adalah kontinuitas perawatan

5. Perhatian untuk rehabilitasi diutamakan kepada sisa kemampuan yang masih dapat

diperbaiki dengan latihan

6. Fungsi lain rehabilitasi adalah pencegahan serangan berulang

7. Penderita merupakan subjek rehabilitasi, bukan sekedar objek.

Prinsip - prinsip dasar kegiatan rehabilitasi anak

3

Page 4: Tugas Rehab Pascal

Ada beberapa prinsip dasar kegiatan rehabilitasi anak berkebutuhan khusus, diantaranya:

1. Ditinjau dari tujuan rehabilitasi

Tujuan rehabilitasi bagi anak berkebutuhan khusus adalah agar mereka mampu

mengikuti pendidikan dengan baik, atau agar mereka mampu melaksanakan fungsi sosial

secara wajarn dalam kehidu-pan masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan rehabilitasi

tersebut, prinsip dasar kegiatan rehabilitasi adalah:

a. Prinsip menyeluruh

Kegiatan rehabilitasi dilakukan secara menyeluruh atau lengkap, baik pada aspek

fisik, psikhis, sosial maupun ketrampilan (total care concept rehabilitation). Seorang

anak yang mengalami amputasi, sedini mungkin ditangani bidang rehabilitasi medic

tidak terbatasl kepada mempercepat penyembuhan luka-penguatan ptot, tetapi juga

pembuatan kaki palsu, mempersiapkan mental agar yang bersangkutan menerima

alat tersebut, melatih ketrampilan sesuai dengan kemampuan yang ada, dsb.

b. Prinsip pelayanan segera atau pelayanan dini

Pelayanan rehabilitasi dilakukan mulai sejak usia dini atau segera setelah diketahui

kebutuhan rehabilitasi yang diperlukan masing-masing anak.

c. Prinsip prioritas

Kondisi kesehatan atau kecacatan yang menimbulkan rasa sakit dapat mengganggu

setiap aktivitas anak, maka kegiatan rehabilitasi medik bagi anak yang memerlukan,

perlu didahulukan/mendahului kegiatan rehabilitasi yang lain. pada kasus-kasus

tertentu yang memerlukan pelayanan segera, perlu memperoleh prioritas dalam

rehabilitasi.

d. Kegiatan berpusat pada anak

Kegiatan rehabilitasi yang dilakukan, lebih banyak memberikan kesempatan kepada

anak/peserta didik untuk mencoba sendiri, memecahkan masalahnya sendiri serta

melakukan latihan sendiri, sudah tentu setelah mereka memperoleh penjelasan

secukupnya dari provider.

e. Prinsip konsisten

Setiap kegiatan rehabilitasi didasarkan pada program yang telah disiapkan

sebelumnya, dan dievaluasisetiap kemajuan yang dicapai anak/peserta didik secara

konsisten.

f. Prinsip efektivitas dan penghargaan

4

Page 5: Tugas Rehab Pascal

Memberikan pujian dan penghargaan atas keberhasilan dan kemajuan kemampuan

anak/peserta didik.

g. Prinsip pentahapan.

Artinya bahwa kegiatan rehabilitasi dimulai dari kegiatan yang minimal (kecil,

sederhana, mudah) sampai pada yang maksimal (luas, besar, sukar), baik yang

berhubungan dengan bentuk, sifat maupun hasil yang diharapkan.

h. Prinsip kesinambungan, berulang dan terus menerus.

Artinya kegiatan terapi agar mencapai hasil maksimal perlu dilakukan

berkesinambungan, berulang-ulang, terus menerus. Jadi tidak berhenti sebelum

terlihat hasilnya yang lebih baik, menjadi bertambah meningkat kemampuannya,

menjadi berkurang kesulitan dan hambatannya, dsb.

i. Prinsip terintegrasi

Pelaksanaan kegiatan rehabilitasi tidak selalu terpisah dengan kegiatan proses

belajar mengajar dalam suatu bidang studi tertentu, misalnya ketrampilan, olahraga,

PMP, agama, kesenian, dsb.

2. Ditinjau dari jenis dan macam kelainan

a. Orientasi pada pengembalian fungsi

Kegiatan rehabilitasi dilakukan dengan berorientasi pada pengembalian fungsi.

Setiap anak berkelainan memiliki dampak primer tertentu sesuai dengan jenis

kecacatannya. Dampak primer tersebut sedapat mungkin dikembalikan fungsinya,

dan jika tidak mungkin dialihkan pada fungsi organ tubuh yang lain/ketrampilan

tertentu yang dapat menggantikan fungsi organ yang berkelainan. Misalnya:

tunanetra, dampak primer tidak dapat melihat, kegiatan rehabilitasi di bidang

pendidikan dengan tulisan braille, peragaan dengan bendy yang dapat diraba, dsb.

Anak tunadaksa jenis folio, dampak primer ambulasi terbatas, kegiatan rehabilitasi

melatih penggunaan kursi roda, kruk, brace, dsb.

b. Pinsip individualisasi

Kegiatan rehabilitasi berorientasi pada ketidakmampuan dan kemampuan setiap

anak/peserta didik. Pelaksanaan kegiatan rehabilitasi diperlukan pendekatan

individual.

c. Orientasi pada jenis kecacatan dan kasus

5

Page 6: Tugas Rehab Pascal

Ada kegiatan rehabilitasi yang dapat dilakukan secara kelompok berdasarkan atas

jenis kecacatan, macam kasus, tingkat kelas, kelompok usia, dsb. MisaInya: semua

anak tunanetra memerlukan latihan orientasi dan mobilitas, semua anak tunarungu

memerlukan latihan komunikasi, semua anak tuna grahita dan tunadaksa

memerlukan latihan ADL, dsb

3. Ditinjau dari kemampuan pelaksana ( provider )

a. Prinsip kerja tim

Pekerjaan rehabilitasi dilakukan oleh suatu tim yang masing-masing bekerja sesuai

dengan profesi dan kemampuannya. Kerjasama yang baik entar anggota tim

rehabilitasi akan sangat menentukan keberhasilan program rehabilitasi.

b. Prinsip kerja atas dasar profesi.

Tidak semua anggota tim rehabilitasi memiliki profesi yang sama, itulah sebabnya

bekerja atas dasar profesi akan lebih mampu mengurangi resiko kesalahan, di

samping itu juga akan memperbesar efektivitas kerja. Sebelum kegiatan rehabilitasi

dimulai, terlebih dahulu difahami batas-batas kewenangan masing-masing dan

disusun pembagian togas secara tertulis atas dasar kesepakatan pihak-pihak yang

tergabung dalam tim rehabiliasi yang ada di sekolah masing-masing.

Tindakan konsultatif dan penyelenggaraan pertemuan tim rehabilitasi secara

periodik perlu ditempuh di setup sekolah, demi kelancaran kegiatan rehabilitasi

dan menghindari kesalahan dalam memberikan pelayanan rehabilitasi yang dapat

menimbulkan parahnya permasalahan atau kecacatan yang disandang oleh

anak/peserta didik yang memperoleh pelayanan.

Seluruh program rehabilitasi berada di bawah tanggung jawab ketua tim yang

dibantu oleh tiga ahli di bidang medik, social psikologis dan ketrampilan. Dalam

pelaksanaannya dapat dilakukan oleh beberapa pelaksana rehabilitasi sesuai

dengan kemamputan dan kewenangannya.

Tindakan rujukan ke ahlinya perlu dilakukan oleh para guru dan petugas rehabilitasi

lainnya, agar anak segera terpecahkan permasalahannya. Dalam hal ini perlu

disertai administrasi seperlunya (buku rujukan).

6

Page 7: Tugas Rehab Pascal

4. Ditinjau dari tempat, waktu dan sarana rehabilitasi

a. Prinsip integritas

Kegiatan rehabilitasi pada dasarnya dapat dilakukan secara ber-saina-sama, kecuali

rehabilitasi ketrampilan sebaiknya dilakukan setelah anak/peserta didik selesai

mengikuti rehabilitasi medik dan sosial. Misalnya anak tunanetra untuk mengikuti

latihan ketrampilan massage, sebaiknya setelah menguasai orientasi mobilitas, tidak

sakit, dan setelah memiliki motivasi untuk bekerja bidang keahlian massage.

Pinsip ini juga menggariskan bahwa pelaksanaan rehabilitasi juga dapat dilakukan

bersama-sama saat penyafnpaian materi bidang studi tertentu di sekolah.

b. Prinsip keluwesan tempat dan waktu

Tempat pelaksanaan rehabilitasi dapat dilakukan dimana saja dan kapan raja,

terkecuali pada kasus-kasus tertentu. Misalnya operasi ortopedi harus dilakukan di

rumah sakit.

c. Prinsip kesederhanaan

Sarana rehabilitasi diutamakan yang sederhana, mudah didapat, murah harganya

dan disesuaikan dengan kemampuan lembaga/sekolah, kecuali pada kasuss-kasus

tertentu, seperti alat bantu untuk mendengar, alat bantu untuk melihat, prothese,

dsb.

d. Prinsip keterlibatan orangtua dan masyarakat

Artinya kegiatan rehabilitasi perlu menyertaka orangtua atau pembina asrama atau

masyarakat, baik dalam melakukan pelatihan, pengawasan dan pembinaan anak,

mengingat jumlah waktu anak kesehariannya lebih banyak di rumah atau diasrama.

2.5 RUANG LINGKUP PELAYANAN REHABILITASI MEDIK DI RS

Pelayanan Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit meliputi seluruh upaya kesehatan pada

umumnya, yaitu upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

1. Upaya Promotif

Penyuluhan, informasi dan edukasi tentang hidup sehat dan aktivitas yang tepat

untuk mencegah kondisi sakit

2. Upaya preventif

7

Page 8: Tugas Rehab Pascal

Edukasi dan penanganan yang tepat pada kondisi sakit/ penyakit untuk mencegah

dan atau meminimalkan gangguan fungsi atau risiko kecacatan.

3. Upaya kuratif

Penanganan melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik, dan upaya

rehabilitatif untuk mengatasi penyakit/kondisi sakit untuk mengembalikan dan

mempertahankan kemampuan fungsi.

4. Upaya rehabilitatif

Penanganan melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik, keteknisan medik dan

upaya rehabilitatif lainnya melalui pendekatan psiko-sosio-edukasi-okupasi-

vokasional untuk mengatasi penyakit/kondisi sakit yang bertujuan mengembalikan

dan mempertahankan kemampuan fungsi, meningkatkan aktivitas dan peran serta/

partisipasi di masyarakat.

2.6 TIM REHABILITASI MEDIK

Selama keseluruhan fase rehabilitasi dan penyembuhan, Anda akan selalu bekerja

dengan tim yang profesional dari berbagai bidang kesehatan yang berbeda. Penting

bagi Anda untuk mengetahui tim kesehatan Anda dan merasa nyaman untuk

menujukan tiap masalah kesembuhan Anda pada mereka. Lihat tabel di halaman

berikutnya untuk mendapatkan gambaran rinci dari tim rehabilitasi.

Physiatrist/ spesialis rehabilitasi medik

mendiagnosa dan menentukan/menyusun program. Khusus untuk rehabilitasi

lanjut luka, kecelakaan atau sakit

Spesialis saraf

Untuk pencegahan, diagnosis, dan perawatan stroke dan penyakit lain di otak

dan medulla spinalis

Perawat rehabilitasi

8

Page 9: Tugas Rehab Pascal

Khusus untuk menolong orang dengan disabilitas, membantu pasien mengelola

masalah yang mempengaruhi stroke (missal: diabetes, hipertensi) dan

menyesuaikan diri untuk hidup setelah stroke

Fisioterapis

Ahli yang ,memiliki ilmu dan seni pengobatan fisik dengan perantaraan unsur-

unsur alamiah (unsur panas, dingin, air, arus listrik) pemijatan dan manipulasi

serta latihan.

Tujuannya :

• Menghilangkan rasa sakit/mengurangi rasa sakit

• Mencegah dan mengoreksi kecacatan

• Memperbaiki sirkulasi darah

• Memulihkan kekuatan, mobilisasi serta koordinasi secara maksimal

Modalitas Fisioterapi (terapi)

1. Terapi panas : superfisial (infra red, parafin, air panas) dalam (SWD, MWD,

US)

2. Terapi dingin : kompres es, massase es, cryoterapi

3. Massage : vibrasi, friksi, dll

4. Traksi leher/traksi lumbal

5. Stimulasi Listrik : faradisasi, interferensi, tens

6. Penjaruman/terapi fisik dengan suntikan: Dry-needling pada trigger Point

7. Hidroterapi: kolam air, hubbard tank, whirlpool, contrast bath

8. Terapi latihan : penguatan, koordinasi, ROM/LGS, ketahanan, dengan

sasaran khusus.

Terapi panas.

Indikasi: nyeri, tendinitisis/ bursitis/ tenosynovitis dll, kontraktur, inflamasi

kronis

Kontraindikasi:

1. Radang dan trauma akut

2. Gangguan vaskular : obstruksi, iskemik

3. Diatethesa hemoragik/ gangguan koagulasi

9

Page 10: Tugas Rehab Pascal

4. Malignancy

5. Pemakaian implant logam( fraktur), kecuali dengan USD

6. Penyakit jantung koroner

7. Bayi (centrum pertumbuhan)atau orang tua

8. Gangguan sensasi

No 1-5 adalah KI absolut

No 6-8 adalah KI tidak absolut

Traksi cervical

Penderita duduk dengan agak fleksi 10-20 derajat atau berbaring terlentang

dengan 1 bantal. Beban + 5-10 kg, selama 10-20menit. Traksi dihentikan bila:

1. Nyeri bertambah di daerah servical

2. Nyeri menjalar atau kesemutan di lengan

3. Keluhan pusing

Indikasi :

1. Cervikal root syndrom(CRS)

2. Nyeri leher diluar CRS : nyeri atau spasme

Kontraindikasi:

1. Infeksi spinal : TBC, Osteomielitis

2. Malignancy

3. Kompresi mielum

4. Osteoporosis

5. Orang tua yang lemah

6. Kehamilan

7. RA servikal

8. Hipertensi dan PJK

Traksi lumbal

Upaya dokter agar penderita bed rest/istirahat. Beban tarikan tidak

dipersoalkan Perlu diperhatikan : -sendi paha dan lutut fleksi (diganjal, -

pengurangan lordose, -foramen Intervertebralis terbuka. Beban 25-50 kg,

selama 20 menit

10

Page 11: Tugas Rehab Pascal

Indikasi

• Nyeri pinggang bawah (NPB) : sprains (ligamen) atau strains

(otot/tendo)

• Diskogenik (HNP)

Kontaindikasi

Sama dengan traksi cervical.

Okupasi terapis /perawat okupasi

Ilmu dan seni untuk mengarahkan manusia kepada aktifitas selektif, agar

kesehatannya ditingkatkan dan dipertahankan, untuk mencegah cacat, menilai

kekakuan, memberi terapi atau latihan pada penderita

Tujuan = fisioterapi, hanya berbeda cara

Menggunakan aktifitas permainan/pekerjaan/kesibukan

Latihan aktifitas kehidupan sehari-hari

Penilaian vokasional, menentukan pekerjaan apa yang sesuai dengan

penderita tersebut

AKS/ADL

1. ADL personal 3. ADL avokasional

2. ADL vokasional 4. ADL instrumental

Perawat masalah bicara dan bahasa

Membantu penderita untuk mempelajari kembali kemampuan berbahasa

(berkata, membaca, dan menulis); member strategi untuk mengatasi masalah

menelan.

Ahli gizi

Mengajari penderita tentang makanan sehat dan diet khusus (seperti: rendah

garam, rendah lemak, rendah kalori)

Pekerja social

11

Page 12: Tugas Rehab Pascal

Membantu penderita untuk membuat keputusan tentang program rehab,

menyusun hidup selanjutnya, asuransi, dan fasilitas pendukung di rumah.

Melakukan pekerjaan sosial yang diterapkan dalam bidang pengobatan dan

kesehatan serta merupakan bagian pekerjaan sosial umum yang bergerak dalam

masalah sosial emosional penderita

Tugas :

1. Mancari dan mengumpulkan data yang berhubungan dengan latar

belakang sosial penderita

2. Sebagai penghubung dengan staf RS, keluarga, dan masyarakat

3. Memberikan bimbingan sosial/motivasi selama perawatan/rehabilitasi

medik

4. Membantu memecahkan masalah sosial yang dihadapi penderita

5. Memanfaatkan sumber bantuan yang ada dimasyarakat baik bersifat

instansi/lembaga sosial pemerintahan atau swasta

6. Mengadakan tindak lanjut dalam proses rehabilitasi

Psikolog

Mendiagnosa dan merawat penderita yang mungkin menghadapi perubahan

dalam berpikir, ingatan, dan perilaku. Tujuan utamanya agar penderita cacat

dapat menyesuaikan diri secara positif baik terhadap lingkungan sosialnya

maupun keadaan cacatnya sehingga dapat memberikan arti/makna baru dalam

kehidupannya

Melakukan psikoanalisa dan memberi motivasi pada penca agar mau

malaksanakan program rehabilitasi yang telah direncanakan, selain itu

melakukan tes IQ serta psikoterapi

Tahap penyesuaian:

a. Fase shock mental

b. Harapan untuk sembuhkembali

c. Kecewa/frustasi

d. Menerima keadaan/menyesuaikan diri

Tugas Psikologi

12

Page 13: Tugas Rehab Pascal

1) Mempersiapkan penderita secara mental selama menjalani perawatan

medis dan selama proses penyembuhan (operasi, amputasi)

2) Mengurangi ketegangan emosi

3) Membantu memecahkan problem-problem emosional yang timbul

4) Membantu mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri

5) Membantu mempersiapkan lingkungan sosial dimana penderita berada

(lingkungan keluarga, kerja, sekolah)

Pengelola kasus

Membantu penderita untuk mendapatkan perawatan fase akut, mengkoordinasi

perawatan dari berbagai penyedia jasa perawatan, dan menghubungkan dengan

pelayanan local

Petugas terapi rekreasi

Membantu penderita stroke mempelajari strategi untuk meningkatkan

kemampuan berpikir dan pergerakan yang dibutuhkan untuk mengikuti aktivitas

rekreasi

Layanan yang diberikan selama rehabilitasi meliputi terapi fisik, okupasi, bicara, dan bahasa,

terapi rekreasi, dan layanan khusus medis maupun psikologis.

Terapi Fisik

Terapi fisik membantu mengembalikan fungsi dan kemampuan fisik seperti berjalan,

lingkup gerak, dan masalah kelemahan satu sisi badan, keseimbangan yang cacat dan drop

foot. Baca bab 4 dari buku ini untuk contoh-contoh latihannya.

Terapi okupasi

Terapi okupasi meliputi mempelajari kembali kemampuan yang dibutuhkan untuk

aktivitas sehari-hari diantaranya makan, pergi ke kamar mandi, memakai pakaian, dan

perawatan diri sendiri.

Terapi wicara

13

Page 14: Tugas Rehab Pascal

Akibat dari stroke, Anda mungkin akan memiliki masalah dalam berkomunikasi,

berpikir atau menelan. Terapi wicara dan bahasa (speech language therapy (SLG) atau

speech therapy (ST)) akan meliputi teknik-teknik untuk mengurangi dan mengkompensasi

masalah ini.

Dua kondisi – disartri dan afasia – dapat menyebabkan masalah bicara diantara

penderita stroke. Seseorang dengan disartri tidak mampu lagi untuk mengucapkan kata-kata

secara jelas karena kelemahan atau masalah dalam kontrol otot-otot wajah dan mulut.

Seseorang dengan afasia (lihat secara rinci dalam appendix A) dapat berfikir dengan jelas

tetapi tidak mampu untuk menghasilkan bahasa, baik mengeluarkan suara maupun untuk

memahami orang lain. Terapi wicara dan bahasa dapat mengajari Anda dan keluarga Anda

metode untuk mengatasi tantangan komunikasi ini. Jika kesulitan komunikasi Anda berat,

terapis akan menyarankan alternative untuk berkomunikasi, seperti menggunakan bahasa

tubuh atau gambar.

Petugas terapi wicara dan bahasa juga mengatasi masalah hilangnya memori dan

masalah berpikir lain yang ditimbulkan oleh stroke. Terapis dapat mengajari Anda dan

keluarga Anda jalan untuk mengatasi masalah-masalah ini.

Terapi Rekreasi

Rekreasi yang bersifat terapeutik mengenalkan kembali kesenangan dan aktivitas

sosial dalam hidup Anda. Aktivitas dapat meliputi berenang, pergi ke museum, bermain dan

perpustakaan, atau mengambil kursus musik atau seni. Faktor penting dalam terapi ini

adalah mengembalikan Anda pada lingkungan dan membangun kembali kemampuan

interaksi sosial. Petugas rekreasi terapeutik dapat tersedia di rumah sakit Anda, organisasi/

program-program berbasis komunitas (missal: YMCA atau panti jompo), dan program-

program hari orang dewasa.

Jaminan Kesehatan

Program-program rehabilitasi dapat menghabiskan banyak biaya. Jadi penting untuk

mengetahui seberapa besar biaya yang akan ditanggung oleh asuransi Anda dan apa yang

Anda punya untuk membayar sisanya. Dan perlu diketahui bahwa Anda dapat memilih

dokter yang Anda mau. Penyembuhan stroke membutuhkan rehabilitasi yang menyeluruh.

Hal tersebut dapat meliputi banyak pelayanan di tempat-tempat yang berbeda. Periksa

14

Page 15: Tugas Rehab Pascal

bersama perusahaan asuransi kesehatan Anda untuk menemukan lokasi yang

diperbolehkan.

Jika Anda bekerja sebelum Anda mengalami stroke, penting bagi Anda untuk

mempergunakan keuntungan jangka pendek akibat disabilitas setelah stroke. Keuntungan

ini dapat membantu Anda secara financial sampai Anda dapat kembali bekerja.

Ada beberapa jenis keuntungan yang dapat Anda pergunakan, meliputi keuntungan

dari asuransi disabilitas swasta atau dari pemerintah. Keuntungan asuransi disabilitas swasta

disediakan oleh pekerja atau melalui rencana asuransi disabilitas yang yang Anda biayai

sendiri. Social Security Administration (SSA) memiliki dua program yang menyediakan dana

untuk orang-orang yang tidak mampu atau tidak dapat bekerja:

- Social Security Disability Insurance (SSDI)

- Supplemental Security Income (SSI)

Karena waktu yang dibutuhkan untuk membuat surat-surat, hubungilah mereka

sesegera mungkin. Manfaatkan keuntungan tersebut meskipun Anda berencana untuk

kembali bekerja. Dan juga, buatlah salinan dari dokumen-dokumen yang Anda kirimkan dan

surat jawaban yang mereka kirimkan pada Anda. Buatlah susunan nama-nama orang yang

mengajak bicara Anda, tanggal dan apa yang mereka beritahukan pada Anda. Jika Anda

ditolak, cari tahu apa pertimbangannya dan tantang penolakan Anda.

Setiap asuransi kesehatan memiliki keterbatasan jangkauan. Tapi Anda mungkin

memiliki banyak pilihan pelayanan rehabilitasi yang Anda butuhkan:

1. Cobalah untuk mernghubungi “pengecualian" departemen rencana kesehatan Anda.

2. Untuk informasi lebih lanjut tentang program kesehatan khusus asuransi pribadi Anda,

hubungi perusahaan asuransi Anda.

3. Mintalah untuk bekerja dengan seorang manajer untuk penyakit kronis.

4. Layangkan pengaduan jika Anda tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang Anda

inginkan.

5. Jika Anda perlu bantuan berbicara dengan perusahaan asuransi Anda tentang

perawatan kesehatan dan pemulihan Anda, pertimbangkan untuk menghubungi

sumber daya dalam komunitas Anda, termasuk pelayanan rehabilitasi, lembaga lansia,

proyek pembuatan hukum untuk orang yang cacat /lansia dan biro administrasi jaminan

social penyandang cacat. Tanyakan pada pekerja sosial atau perencana rehab rumah

sakit.

15

Page 16: Tugas Rehab Pascal

6. Bandingkan hari rawat inap ketika rehabilitasi dan hari rawat jalan. Beberapa plan

mempunyai hari rawat inap yang pendek dengan rawat jalan yang lama.

Program Pelepasan

Program pelepasan adalah proses mempersiapkan Anda untuk hidup mandiri di

rumah. Program ini bertujuan untuk membantu menjaga manfaat hasil terapi rehabilitasi

medik yang telah Anda dapatkan. Program ini dimulai sejak Anda mendapatkan terapi

rehabilitasi medik, melibatkan Anda, keluarga Anda dan tim rehabilitasi medik stroke. Anda

akan segera dibiarkan hidup mandiri begitu tujuan terapi Anda tercapai.

Program pelepasan dapat meliputi:

1. Memastikan Anda memiliki tempat yang aman untuk hidup setelah selesai terapi

2. Memutuskan apa perawatan, bantuan, atau peralatan khusus yang Anda perlukan.

3. Mengatur layanan rehabilitasi lebih lanjut atau layanan lainnya di rumah.

4. Memilih penyedia layanan kesehatan yang akan memantau kesehatan dan kebutuhan

medis Anda.

5. Menentukan perawatan harian, yang akan melakukan pengawasan, dan bantuan di

rumah

6. Menentukan pelayanan masyarakat yang dapat membantu sekarang atau setelah

beberapa waktu. Contohnya pengiriman makan, pengantar ke pusat rehabilitasi,

program kunjungan, dan bantuan pengasuh

Dukungan Sosial

Bersosialisasi dengan keluarga dan teman-teman adalah bagian penting dari

pemulihan stroke. Setiap orang membutuhkan dukungan tak terkecuali penderita stroke.

Ada banyak cara untuk mendapatkan dukungan yang Anda butuhkan.

Kelompok pendukung

Kelompok pendukung mengijinkan Anda untuk berinteraksi dengan pasien stroke

lainnya yang tahu apa yang Anda alami. Orang –orang dalam kelompok pendukung dapat:

1. Membantu Anda menemukan cara untuk memecahkan masalah yang berhubungan

dengan stroke Anda.

2. Berbagi informasi tentang produk yang dapat membantu pemulihan Anda.

16

Page 17: Tugas Rehab Pascal

3. Mendorong Anda untuk mencoba hal baru.

4. Dengarkan keluh kesah tentang rasa frustasi Anda

5. Memberikan Anda kesempatan untuk keluar dari rumah

6. Memberikan Anda kesempatan untuk berbagi cerita

7. Menjadi teman baru Anda.

Keluarga dan Teman

Teman dan keluarga juga dapat memberi dukungan, mereka dapat

1. Melibatkan Anda dalam kegiatan mereka

2. Mendorong Anda bergabung dengan program rekreasi atau kelompok pendukung

3. Merencanakan Anda untuk menghadiri pertemuan social dan kegiatan yang

menyenangkan.

4. Daftar semua nomor telepon orang yang sangat Anda pedulikan, sehingga

memungkinkan Anda untuk dapat menghubungi mereka dengan cepat ketika Anda

membutuhkan.

5. Membantu Anda membeli dan menulis kartu atau surat untuk dikirim ke orang.

6. Memberikan kesempatan kepada Anda untuk mengikuti kegiatan sosial.

Beberapa contoh penyakit beserta tindakan rehabilitasi medik

1. Stroke

Problem list pasien stroke:

a. Hemiplegia

b. Disartria dan afasia

c. Disfagia, drooling

d. Neurogenic bladder

e. Neurogenic bowel

f. Subluksasi dan nyeri bahu

Prinsip rehabilitasi pasien stroke ialah: tahapan latihan penderita haruslah mengikuti

tahapan perkembangan refleks. Awalnya refleks primitif mungkin dimanfaatkan,

namun kemudian ditekan dan selanjutkan digantikan dengan refleks/reaksi yang

lebih tinggi, yaitu reaksi tegak dan reaksi keseimbangan.

17

Page 18: Tugas Rehab Pascal

Kapan memulai rehabilitasi pada pasien stroke:

a. SNH: rehabilitasi sedini mungkin (hari 2-3) namun bila dengan komplikasi infark

(minggu 2-3)

b. SH: rehabilitasi mulai hari 8-9

Tindakan rehabilitasi:

a. Bed proper positioning: intinya ialah membuat pasien dalam kondisi yang

comfortable:

- Penderita diletakkan dalam posisi yang melawan spastisitas. Posisi ini dapat

dilakukan dalam posisi miring kanan-telentang-miring kiri (@2 jam).

Bahu tertarik ke belakang dan bawah Ganjal bantal di bawah bahu

Lengan atas endorotasi Lengan atas eksorotasi

Siku fleki Siku ekstensi

Lengan bawah pronasi Lengan bawah supinasi

Pergelangan tangan dan jari fleksi Ekstensi pergelangan tangan dan jari

sedikit fleksi serta abduksi ibu jari

(gunakan botol aqua)

Panggul retraksi Ganjal bantal di di bawah panggul agar

panggul protraksi

Paha eksorotasi Paha endorotasi

Sendi lutut ekstensi Sendi lutut fleksi

Pergelangan kaki plantar fleksi Pergelangan kaki dorsofleksi

b. Secara bertahap naikkan sandaran kepala tempat tidur sebelum memulai latihan

duduk. Mulai dari 30 derajat selama 30 menit dan setelah stabil (cek tensi tidak

ada hipotensi postural) naikkan 5-10 derajat lagi hingga posisi duduk. Inget

untuk latihan duduk harus melalui tahap perkembangan motorik anak melalui

latihan rolling: telentang-tengkurap-telentang.

c. Setelah duduk, lakukan sitting balance exercise: badan didorong ke kanan-kiri-

muka-belakang.

d. Lakukan latihan ROM secara pasif dan berlanjut aktif, latihan meliputi stretching-

strengthening-endurance.

18

Page 19: Tugas Rehab Pascal

e. Latih motorik kasar dan motorik halus pasien. Inget bahwa pasien stroke

hemiplegik cenderung untuk mengabaikan sisi sakit, oleh karena itu selalu

sertakan sisi yang sakit.

f. Latihan berdiri: tahapan latihan berdiri melalui jalur: lying (baring)-

rolling(tengkurap)-propping(tengkurap secara kuadripedal bertumpu pada kedua

siku dan lutut)-kneeling-sitting-standing (dibantu caranya latihan berdiri dari

posisi duduk). Inget syarat latihan berdiri hanya bila MMT otot ekstremitas

bawah 3 ke atas dan sudah mencapai keseimbangan duduk.

g. Latihan berjalan: di parallel bars dan walker bertujuan untuk melatih

keseimbangan, simetri, dan toleransi berdiri.

h. Latihan transfer pasien hemiplegia:

i. Latihan terapi wicara untuk problem kesulitan menelan, drooling dan disartria:

latihan mengatup dan membuka mulut, merapatkan bibir, mengunyah.

Masukkan makanan lunak minta pasien untuk mengunyah dapat dibantu secara

pasif.

j. Bladder training: kateterisasi berkala (clean unsterile)

k. Bowel training: evakuasi manual feses

l. Ankle pumping

m. Latihan nafas (breatthing exercise) selalu disertakan dalam setiap latihan yang

dilakukan.

2. Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain)

Etiologi:

1. Mekanik: deformitas, trauma yg menyebabkan cedera pada tulang, sendi,

ligamen

2. Degeneratif: osteoartritis

3. Infeksi: osteomyelitis, abses subarakhnoid, TB

4. Metabolik: osteoporosis, osteomalacia

5. Neoplasma: myeloma, hodgkin, ca pankreas, metastase ca dari mammae,

prostate, lung.

6. GI: pankreatitis, kolelitiasis, IBD

7. Renal: batu ginjal

19

Page 20: Tugas Rehab Pascal

8. Ginekologik: ca uterus dan ca ovarium, dismenorea

9. Psikogenik

10. Kelainan postur: akibat lordosis berlebihan

Anamnesa:

1. Tanyakan apa nyeri belokasi setempat atau menjalar ke ekstremitas bawah

2. Tanyakan tentang etiologi

3. Tanyakan ttg kebiasaan: memakai high heel

4. Tanyakan riwayat pekerjaan

Pemeriksaan fisik:

1. Inspeksi:

a. Leher: tortikolis

b. Bahu: asimetris

c. Pelvic obliquity

d. Café au lait, cicatrix, benjolan

2. Palpasi: nyeri tekan, spasme otot

3. Periksa LGS

4. Pemeriksaan neurologi: motorik dan sensorik

Pemeriksaan penunjang:

1. Lab : DL, UL

2. Foto polos: Ap/lateral/oblik

3. Mielografi

4. CT scan

Rehabilitasi:

1. Terapi panas: IR, UV, SWD.

2. Stimulasi listrik: memblok rangsang sakit

3. Traksi lumbal: menurut indikasi

4. Terapi latihan: stretching ligamen, strengthening otot (pelvic tilt, cat and camel,

gluteal stretch, dll)

5. Terapi edukasi: mengajarkan teknik pemeliharaan sendi dan cara gerak tubuh

yang benar

- Bagaimana cara mengangkat barang

20

Page 21: Tugas Rehab Pascal

- Bagaimana posisi berdiri (bersandar), duduk, dan tidur (tidak memakai bantal

ukuran besar)

6. Ortotik: alat bantu untuk imobiliasasi spt TLSO

3. Osteoartritis

Anamnesis:

a. Faktor resiko: obesitas, usia>50 tahun, wanita, trauma pekerjaan, kebiasaan

memakai sepatu hak tinggi.

b. Penyebab: OA primer idiopatik, OA sekunder penyebabnya antara lain: post

trauma, infeksi, avaskuler nekrosis, dll

c. Gejala: nyeri meningkat dengan pergerakan, asimetris, tanda radang.

PF:

a. Tanda radang

b. Abnormalitas anatomi sendi

c. LGS sendi yang terbatas karena nyeri

d. Kontraktur

PP:

a. Foto rontgen (osteofit dan penyempitan celah sendi)

b. Artroskopi

c. MRI

Terapi rehabilitasi:

a. Edukasi: kurangi BB, jangan pakai sepatu hak, jangan angkat berat, pegangan

saat naik tangga, jangan berdiri terlalu lama.

b. Terapi dingin untuk fase akut (24-48 jam)

c. Terapi panas (IR,dll) untuk mengurangu nyeri dan mencegah kekakuan sendi.

d. Terapi latihan untuk pasien artritis (referat amel):

1. Fase akut: sebaiknya bed rest dahulu selama 2 hari kemudian datang kontrol.

Kemudian dipasang bidai atau splint selama 2 hari juga untuk imobilisasi dan

dilakukan latihan isometrik. Setelah bidai dilepas lakukan latihan gentle joint

movement yakni latihan strengthening dan ROM exercise secara aktif

dibantu.

21

Page 22: Tugas Rehab Pascal

2. Fase subakut: merupakan periode antara fase akut dan kronik kekambuhan.

Penting untuk menjaga kesehatan umum dan mencegah kekambuhan pada

pasien. Latihan dilanjutkan dengan menggunakan alat bantu dengan

menggunakan kruk, crutches.

3. Fase kronik: pada tahap ini bila dibiarkan, pasien akan jatuh dalam kontraktur

sendi. Oleh karena itu pentingnya melakukan terapi latihan di fase akut dan

subakut agar tidak jatuh dalam kontraktur.

Intinya ada 2 terapi latihan artritis:

1. Terapi latihan stretching,strengthening, enduranceuntuk mencegah atrofi,

meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot.

2. Latihan ROM pasif dan aktif.

Inget Goal terapi artritis:

a. Kontrol pain

b. Increase mobility

c. Increase strength and endurance

4. Skoliosis

Faktor resiko:

a. Struktural: kongenital, CP, artritis

b. Non struktural: Leg length discrepancy, spasme otot punggung, habitual

asymmetric posture

Klasifikasi skoliosis:

a. Skoliosis ringan: kurva < 20

b. Skoliosis sedang: 20-50

c. Skoliosis berat >50

Diagnosis:

a. Anamnesis: riwayat etiologi, kebiasaan, postur, pekerjaan

b. PF: Postural assesment (inspeksi anterior, lateral dan posterior: level bahu

asimetris, skapula yang prominens di sisi konveks, protrusi hip satu sisi, pelvic

obliquity), flexibility of the curve (lateral dan forward bending untuk melihat

adanya hump), periksa chest ekspansi (total lung capasity)

c. PP: Radiologis.

22

Page 23: Tugas Rehab Pascal

Komplikasi skoliosis:

a. Deformitas

b. Kelainan jantung

c. Kelainan paru

Tujuan terapi:

a. Mencegah progresifitas dan mempertahankan keseimbangan

b. Mempertahankan fungsi respirasi

c. Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis

d. Kosmetik

Tiga kategori penanganan penderita skoliosis:

a. Skoliosis ringan: cukup diterapi dengan latihan, massage, dan modalitas

b. Skoliosis sedang: selain latihan, massage, modalitas, dan dianjurkan memakai

spinal brace.

c. Skoliosis berat: umunya uda gak dapat diatasi dengan terapi sebelumnya, jadi

perlu operasi.

23