TUGAS RESENSI BUKU TUGAS RESENSI BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKANPSIKOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANILMU PENDIDIKAN

UNIVERSUTAS KUNINGANUNIVERSUTAS KUNINGAN

TUGAS INDIVIDUTUGAS INDIVIDUPsikologi PendidikanPsikologi Pendidikan

ESENSI dan RESENSI BUKUESENSI dan RESENSI BUKU

DenaDenaI C BiologiI C Biologi

ILMU DAN APLIKASI PENDIDIKANILMU DAN APLIKASI PENDIDIKAN“Teori Psikologi Pendidikan”“Teori Psikologi Pendidikan”

Pengarang :Pengarang : Tim Pengembang Tim Pengembang Ilmu PendidikanIlmu Pendidikan

FIP – UPI BandungFIP – UPI Bandung

Tahun terbit :Tahun terbit : 20072007

BAB IBAB I

Psikologi berasal dari kata “Psikologi berasal dari kata “psychepsyche“ yang “ yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan kata “berarti jiwa atau nafas hidup, dan kata “ logoslogos“ “ yang berarti ilmu. Dari gabungan dua kata itu yang berarti ilmu. Dari gabungan dua kata itu psikologi diartikan seolah – olah sebagai ilmu psikologi diartikan seolah – olah sebagai ilmu jiwa yaitu ilmu yang mempelajari jiwa. Tetapi jiwa yaitu ilmu yang mempelajari jiwa. Tetapi dalam kenyataannya psikologi tidak mengkaji dalam kenyataannya psikologi tidak mengkaji jiwa sebagai objeknya karena jiwa jiwa sebagai objeknya karena jiwa merupakankarena jiwa merupakan sesuatu merupakankarena jiwa merupakan sesuatu yang tidak dapat diamati secara konkrit. Jadi yang tidak dapat diamati secara konkrit. Jadi psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam yang mengkaji perilaku individu dalam interaksi dengan lingkungannya. interaksi dengan lingkungannya.

Perilaku tersebut dibagi kedalam :1. Perilaku motorik, perilaku dalam bentuk

gerakan seperti duduk, berjalan, berlari, atau berolahraga.

2. Perilaku kognitif, perilaku dalam bebtuk bagaimana individu mengenal alam disekitarnya seperti mengamati, memikirkan sesuatu, mengingat, dan mencipta.

3. Perilaku konatif, perilaku yang berupa dorongan dari dalam individu seperti kemauan, motif, kehendak, dan nafsu.

4. Perilaku afektif, perilaku dalam bentuk perasaan atau emosi seperti senang, nikmat, sedih, dan cinta.

RefleksiRefleksi

Psikologi mempelajari Psikologi mempelajari perilaku sebagai perilaku sebagai manifestasi hayati manifestasi hayati yang meliputi jenis yang meliputi jenis motorik, kognitif, dan motorik, kognitif, dan afektif.afektif.

BAB IIBAB IIOverview Psikologi Overview Psikologi

PendidikanPendidikanPsikologi pendidikanPsikologi pendidikan ialah cabang ialah cabang psikologi yang secara khusus mengkaji psikologi yang secara khusus mengkaji berbagai perilaku individu dalam kaitannya berbagai perilaku individu dalam kaitannya dengan situasi pendidikan yanfg bertujuan dengan situasi pendidikan yanfg bertujuan menemukan berbagai fakta, menetapkan menemukan berbagai fakta, menetapkan generalisasi dan teori–teori psikologis yang generalisasi dan teori–teori psikologis yang berkaitan dengan pendidikan upaya berkaitan dengan pendidikan upaya melaksanakan proses pendidikan yang efektif.melaksanakan proses pendidikan yang efektif.Walaupun mahasiswa calon pendidik Walaupun mahasiswa calon pendidik mempunyai berbagai pemahaman sebelum mempunyai berbagai pemahaman sebelum mereka memulai pendidikan profesionalnya, mereka memulai pendidikan profesionalnya, maka guru sebagai pengajar atau pendidik maka guru sebagai pengajar atau pendidik harus mempunyai pemahaman harus mempunyai pemahaman ((understandingunderstanding))

Guru harus mempunyai Guru harus mempunyai pemahaman, agar :pemahaman, agar :

1.1. Dapat melihat hubungan – hubungan Dapat melihat hubungan – hubungan perilaku manusia yang menurut perilaku manusia yang menurut pandangan sepintas tidak nampak.pandangan sepintas tidak nampak.

2.2. Menjelaskan perilaku dari barbagai Menjelaskan perilaku dari barbagai aspek dan titik pandang.aspek dan titik pandang.

3.3. Membuat prediksi – prediksi yang Membuat prediksi – prediksi yang akurat mengenai perilaku.akurat mengenai perilaku.

RefleksiRefleksi

Psikologi pendidikan banyak memusatkan Psikologi pendidikan banyak memusatkan pada psikologi pembelajaran dan pada psikologi pembelajaran dan pengajaran yang sangat besar pengajaran yang sangat besar kepeduliannya terhadap pemahaman kepeduliannya terhadap pemahaman mengenai masalah pokok yaitu anak didik, mengenai masalah pokok yaitu anak didik, proses belajar, dan kondisi belajar.proses belajar, dan kondisi belajar.

BAB IIIBAB IIIDefinisi dan Ruang Definisi dan Ruang

LingkupLingkup

Psikologi pendidikan berkembang Psikologi pendidikan berkembang dari ilmu – ilmu kognitif dan ilmu dari ilmu – ilmu kognitif dan ilmu – ilmu pembelajaran, tetapi – ilmu pembelajaran, tetapi sebaliknya psikologi pendidikan sebaliknya psikologi pendidikan memberikan dukungan kepada memberikan dukungan kepada kedua keilmuan tersebut.kedua keilmuan tersebut.

Bertolak dari pandangan Bertolak dari pandangan tersebut, dapat dikatakan bahwa tersebut, dapat dikatakan bahwa ruang lingkup psikologi ruang lingkup psikologi pendidikan meliputi pendidikan meliputi perkembangan masalah perkembangan masalah perkembangan anak didik dalam perkembangan anak didik dalam aspek sosial, moral, dan kognitif aspek sosial, moral, dan kognitif serta faktor – faktor yang serta faktor – faktor yang mempengaruhinya.mempengaruhinya.

RefleksiRefleksi

Bahwa dalam psikologi pendidikan mencakup pertanyaan - pertanyaan yaitu : apa, mengapa, dan bagaimana proses suatu kegiatan pendidikan tersebut

BAB IVBAB IVIsi Psikologi PendidikanIsi Psikologi Pendidikan

Materi pkok psikologi pendidikan Materi pkok psikologi pendidikan adalah masalah bagaimana manusia adalah masalah bagaimana manusia belajar yaitu aspek anak didik, belajar yaitu aspek anak didik, proses belajar, dan situsi belajar. proses belajar, dan situsi belajar. Namun tidak berarti masalah guru Namun tidak berarti masalah guru dan landasan filosofis pndidikan tidak dan landasan filosofis pndidikan tidak berperan didalamnya, karena guru berperan didalamnya, karena guru harus memahami hakekatmanusia harus memahami hakekatmanusia agar dapat memilih dan merumuskan agar dapat memilih dan merumuskan tujuan pendidikan.tujuan pendidikan.

keberhasilan anak didik dalam keberhasilan anak didik dalam belajarditopang oleh keluarga, belajarditopang oleh keluarga, taman sebaya, guru, dan sekolah taman sebaya, guru, dan sekolah yang mencakup masalah – masalah yang mencakup masalah – masalah perkembangan kognisi, moral, dan perkembangan kognisi, moral, dan sosial baik motivasi sosial baik motivasi belajar,perkembangan dan belajar,perkembangan dan perbedaan kecakapan, peran teman perbedaan kecakapan, peran teman sebaya ataupun proses belajar.sebaya ataupun proses belajar.

RefleksiRefleksi

Bahwa guru dan landasan filosofis sangat Bahwa guru dan landasan filosofis sangat berperan sekali dalam suatu proses berperan sekali dalam suatu proses pembelajaran atau stuasi pembelajaran.pembelajaran atau stuasi pembelajaran.

BAB VBAB VPerkembangan KognitifPerkembangan Kognitif

UUntuk melaksanakan proses belajar yang ntuk melaksanakan proses belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak didik, pertama sesuai dengan kebutuhan anak didik, pertama harus dipahami segala masalah yang berkaitan harus dipahami segala masalah yang berkaitan dengan anak didik.dengan anak didik.

perkembangan kognitif bertujuan untuk :perkembangan kognitif bertujuan untuk :

a.a. memisahkan kenyataan yang sebenarnya memisahkan kenyataan yang sebenarnya dengan fantasi.dengan fantasi.

b.b. menjelajah kenyataan dan menemukan hukum menjelajah kenyataan dan menemukan hukum – hukumnya .– hukumnya .

c.c. mmemilih kenyataan yang berguna bagi emilih kenyataan yang berguna bagi kehidupankehidupan

dd.. menentukan kenyataan yang sesungguhnya.menentukan kenyataan yang sesungguhnya.

Menurut Jean Piaget perkembangan kognitif Menurut Jean Piaget perkembangan kognitif merupakan sustu prosas dimana kemajuan merupakan sustu prosas dimana kemajuan individu malalui satu rangkaian yang secara individu malalui satu rangkaian yang secara kualitatif berbeda dalam berpikir.kualitatif berbeda dalam berpikir.

Implikasi perkembangan kognitif :Implikasi perkembangan kognitif :

a.Bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan a.Bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa.orang dewasa.

b.Anak – anak akan belajar lebih baik apabila b.Anak – anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapilingkugan dengan baik.dapat menghadapilingkugan dengan baik.

c.Memberi peluang agar anak belajar sesuai c.Memberi peluang agar anak belajar sesuai dengan peringkat perkembangannya.dengan peringkat perkembangannya.

RefleksiRefleksi

Perkembangan kognitif merupakan hasil Perkembangan kognitif merupakan hasil pemikiran seseorang yang berasal dari pemikiran seseorang yang berasal dari adaftasi biologis yaitu sustu individu adaftasi biologis yaitu sustu individu dengan lingkungannya sehingga dengan lingkungannya sehingga memperoleh pengetauan.memperoleh pengetauan.

BAB VIBAB VIPerkembangan MoralPerkembangan Moral

Kohlberg telah membuktikan bahwa pertumbuhan Kohlberg telah membuktikan bahwa pertumbuhan dalam pertimbangan moral ( dalam pertimbangan moral ( moral judgement moral judgement ) ) merupakan proses perkembangan.merupakan proses perkembangan.

Asumsi – asumsi dalam memahami teori Asumsi – asumsi dalam memahami teori perkembangan :perkembangan :

1.1. Perkembangan menyangkut perubahan – perubahan Perkembangan menyangkut perubahan – perubahan dasar dalam perkembangan.dasar dalam perkembangan.

2.2. Perkembangan merupakan hasil dari proses interaksi Perkembangan merupakan hasil dari proses interaksi antara struktur, organisme, dan lingkungan.antara struktur, organisme, dan lingkungan.

3.3. Perkembangan mengarah kepada terciptanya Perkembangan mengarah kepada terciptanya equilibrium.equilibrium.

Dari asumsi-asumsi teori perkembangan Dari asumsi-asumsi teori perkembangan tanpak jelas beberapa implikasi untuk tanpak jelas beberapa implikasi untuk pendidikan moral. Karena menyangkut pendidikan moral. Karena menyangkut perubahan struktur - struktur kognitif, perubahan struktur - struktur kognitif, perkembangan moral merupakan proses perkembangan moral merupakan proses yang perlahan, setahap demi setahap. yang perlahan, setahap demi setahap. Asumsi tersebut menyatakan bahwa Asumsi tersebut menyatakan bahwa perkembangan tidak terjdi secara otmatis.perkembangan tidak terjdi secara otmatis.

Tujuan pendidikan dalam pertimbangan Tujuan pendidikan dalam pertimbangan moral adalah untuk mengusahakan moral adalah untuk mengusahakan perkembangan yang optimal bagi setiap perkembangan yang optimal bagi setiap individu.individu.

RefleksiRefleksi

Perkembangan moral bukan hanya berasal Perkembangan moral bukan hanya berasal dari faktor internal pada dirinya sendiri, dari faktor internal pada dirinya sendiri, termasuk faktor eksternal yaitu, peranan termasuk faktor eksternal yaitu, peranan orang tua taupun pendidik didalam orang tua taupun pendidik didalam lingkungannya, sehingga dapat lingkungannya, sehingga dapat mengusahakan perkembangan yang mengusahakan perkembangan yang optimal bagi setiap individuoptimal bagi setiap individu

BAB VIIBAB VIITeori Sosial–kognitifTeori Sosial–kognitif

( teori Bandura )( teori Bandura )Teori bandura didasarkan atas tiga asumsi, Teori bandura didasarkan atas tiga asumsi, yaitu :yaitu :

1.1.Individu melakukan pembelajaran dengan Individu melakukan pembelajaran dengan meniru apa yang ada dilingkungannyameniru apa yang ada dilingkungannya

2.2.Terdapat keterkaitan yang erat antara Terdapat keterkaitan yang erat antara pelajar dengan lingkungannyapelajar dengan lingkungannya

3.3.Bahwa hasil pembelajaran adalah berupa Bahwa hasil pembelajaran adalah berupa kode perilaku visual dan verbal yang kode perilaku visual dan verbal yang diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.

Menurut Bandura, proses pembelajaran terjadi Menurut Bandura, proses pembelajaran terjadi dalam tiga komponen yaitu :dalam tiga komponen yaitu :a.a. Perilaku modelPerilaku model

b.b. Pengaruh perilaku modelPengaruh perilaku model

c.c. Proses internal pelajarProses internal pelajar

Adapun fungsi perilaku model adalah untuk Adapun fungsi perilaku model adalah untuk memindahakan informasi kedalam diri individu, memindahakan informasi kedalam diri individu, untuk memperkuat/memperlemah perilaku yang telah untuk memperkuat/memperlemah perilaku yang telah ada untuk memindahkan pola-pola perilaku yang ada untuk memindahkan pola-pola perilaku yang baru.baru.

Aplikasi didalam psikologi pendidikan, Aplikasi didalam psikologi pendidikan, guru hendaknya merupakan tokoh guru hendaknya merupakan tokoh perilaku bagi siswa-siswanya. Proses perilaku bagi siswa-siswanya. Proses kongnitif siswa hendaknya mendapat kongnitif siswa hendaknya mendapat perhatian dari guru, lingkungan perhatian dari guru, lingkungan hendaknya memberikan dukungan bagi hendaknya memberikan dukungan bagi proses pembelajaran, yang artinya apa proses pembelajaran, yang artinya apa yang dilakukan dalam pembelajaran harus yang dilakukan dalam pembelajaran harus memiliki keterkaitan dan padanan dengan memiliki keterkaitan dan padanan dengan kehidupan sosial nyata.kehidupan sosial nyata.

Refleksi Refleksi

Pembalaran sosilal-kognitif tergantung Pembalaran sosilal-kognitif tergantung pada faktor kualitas model dan kualitas pada faktor kualitas model dan kualitas individu tersebut dalam menyaring suatu individu tersebut dalam menyaring suatu proses pembelajaran dilingkungannya.proses pembelajaran dilingkungannya.

BAB VIIIBAB VIIIPerbedaan-perbedaan IndividualPerbedaan-perbedaan Individual

Setiap orang mempunyai profil Setiap orang mempunyai profil karakteristik, kecakapan, dan karakteristik, kecakapan, dan tantangan yang berbeda-beda. tantangan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut merupakan hasil Perbedaan tersebut merupakan hasil perkembangan faktor-faktor bawaan perkembangan faktor-faktor bawaan dan hasil belajar melalui latihan dan dan hasil belajar melalui latihan dan pengalaman.pengalaman.

Profil perorangan yang paling banyak Profil perorangan yang paling banyak menarik perhatian adalah Inteligensi, menarik perhatian adalah Inteligensi, yang oleh sementara orang yang oleh sementara orang kemampuan umum. kemampuan umum.

Dalam kegiatan praktis, negara-negara Dalam kegiatan praktis, negara-negara ekonomi maju menggunakan instrumen ekonomi maju menggunakan instrumen buku seperti tes IQ Standford-Binet buku seperti tes IQ Standford-Binet untuk mengidentifikasi perlakuan-untuk mengidentifikasi perlakuan-perlakuan edukatif individual. perlakuan edukatif individual.

RefleksiRefleksi

Profil atau inteligensi seseorang ditentukan Profil atau inteligensi seseorang ditentukan dalam prosesnya baik faktor bawaan, dalam prosesnya baik faktor bawaan, lingkungan, ataupun situasi pembelajaran lingkungan, ataupun situasi pembelajaran itu sendiri.itu sendiri.

BAB IXBAB IXPembelajaran dan KognisiPembelajaran dan Kognisi

Secara umum pembelajaran merupakan Secara umum pembelajaran merupakan suatau perubahan, yaitu perubahan suatau perubahan, yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil interaksi dalam perilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya dan lingkungannya dalam antara dirinya dan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut konsep fenomenologis Snygs Menurut konsep fenomenologis Snygs dan Combs memandang bahwa belajar dan Combs memandang bahwa belajar sebagai aktivitas normal dan alami yang sebagai aktivitas normal dan alami yang tidak tergantung pada simulasi dari gurutidak tergantung pada simulasi dari guru..

Prinsip – prinsip landasan pembelajaran :Prinsip – prinsip landasan pembelajaran :

1.1.Pembelajaran sebagai usaha memperoleh Pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilakuperubahan perilaku

2.2.Hasil pembelajaran ditandai dengan Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara keseluruhanperubahan perilaku secara keseluruhan

3.3.Pembelajaran merupakan suatu proses Pembelajaran merupakan suatu proses

4.4.Proses pembelajaran terjadi karena Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan ada adanya sesuatu yang mendorong dan ada sesuatu tujuan yang akan dicapai.sesuatu tujuan yang akan dicapai.

5.5.Pembelajaran merupakan bentuk Pembelajaran merupakan bentuk pengalamanpengalaman

RefleksiRefleksi

Didalam keseluruhan proses pendidikan, Didalam keseluruhan proses pendidikan, pembelajaran merupakan aktivitas yang pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama dalam proses pembelajaran paling utama dalam proses pembelajaran yang berlangsung secara efektif.yang berlangsung secara efektif.

BAB XBAB XMotivasi BelajarMotivasi Belajar

Motif mengandung unsur-unsur yaitu, Motif mengandung unsur-unsur yaitu, mendorong terus-menerus, memberikan mendorong terus-menerus, memberikan kekuatan pada suatu perilaku, mengatur kekuatan pada suatu perilaku, mengatur perilaku yaitu mempertahankan perilaku yang perilaku yaitu mempertahankan perilaku yang sudah dipilih. Dalam setiap motif terkandung sudah dipilih. Dalam setiap motif terkandung dua struktur dasar yaitu pengharapan akan dua struktur dasar yaitu pengharapan akan keberhasilan dan ketakutan akan kegagalan.keberhasilan dan ketakutan akan kegagalan.

Teori-teori motivasional juga menggambarkan Teori-teori motivasional juga menggambarkan bahwa tujuan atau keinginan anak didik bahwa tujuan atau keinginan anak didik mempengaruhi cara belajar sesuai dengan sifat mempengaruhi cara belajar sesuai dengan sifat tugas akademis yang ingin dicapainya.tugas akademis yang ingin dicapainya.

Prinsip - prinsip motivasi yang dapat Prinsip - prinsip motivasi yang dapat dijadikan acuan, antara lain :dijadikan acuan, antara lain :

Prinsip kompetisi Prinsip kompetisi Prinsip pemacuPrinsip pemacu Prinsip ganjaran dan hukuman Prinsip ganjaran dan hukuman Prinsip kejelasan dan kedekatan tujuan Prinsip kejelasan dan kedekatan tujuan Prinsip pemahaman hasil Prinsip pemahaman hasil Prinsip pengembangan minatPrinsip pengembangan minat Prinsip lingkungan yang kondusifPrinsip lingkungan yang kondusif Prinsip keteladananPrinsip keteladanan

RefleksiRefleksi

Gapailah keinginan setinggi mungkin, kita Gapailah keinginan setinggi mungkin, kita harus yakin bahwa kita pasti bisa dan harus yakin bahwa kita pasti bisa dan jangan pernah takut mengalami kegagalan, jangan pernah takut mengalami kegagalan, karena kegagalan tersebut dapat kita karena kegagalan tersebut dapat kita jadikan sebagai suatu pembelajaranjadikan sebagai suatu pembelajaran

BAB XIBAB XISejarah Psikologi PendidikanSejarah Psikologi Pendidikan

Pengujian, pengklasifikasian, dan penilaian Pengujian, pengklasifikasian, dan penilaian pertimbangan mtode-metode penddikan telah pertimbangan mtode-metode penddikan telah dilakukan beberapa abad sebelum lahirnya dilakukan beberapa abad sebelum lahirnya psikologi pada akhir tahun 1800-an yang psikologi pada akhir tahun 1800-an yang dilakukan oleh ahli-ahli filsafat pendidikan dilakukan oleh ahli-ahli filsafat pendidikan seperti Democritos, Quantilian, Vives, dan seperti Democritos, Quantilian, Vives, dan Cominius. Oleh karena itu, psikologi pendidikan Cominius. Oleh karena itu, psikologi pendidikan tidak dapat mengakui sebagai yang pertama tidak dapat mengakui sebagai yang pertama yang melakukan analisis sistematis proses yang melakukan analisis sistematis proses pendidikan.pendidikan.

Menurut William James, pemuka ahli psikologi Menurut William James, pemuka ahli psikologi Amerika, mengemukakan bahwa psikologi Amerika, mengemukakan bahwa psikologi adalah ilmu, sedangkan mengajar adalah seni adalah ilmu, sedangkan mengajar adalah seni atau kiat, dan ilmu tidak pernah menurunkan atau kiat, dan ilmu tidak pernah menurunkan langsung seni atau kiat diluar keilmuannya langsung seni atau kiat diluar keilmuannya sendiri. Suatu pemikiran Inventif Intermediet sendiri. Suatu pemikiran Inventif Intermediet harus membuat aplikasi itu, dengan harus membuat aplikasi itu, dengan menggunakan keasliannya sebagai sebuah ilmu menggunakan keasliannya sebagai sebuah ilmu pengetahuan.pengetahuan.

RefleksiRefleksi

Psikologi penididikan tidak langsung Psikologi penididikan tidak langsung menjadi ilmu yang utuh, melainkan melalui menjadi ilmu yang utuh, melainkan melalui proses pemikiran terlebih dahulu seperti proses pemikiran terlebih dahulu seperti adanya observasi atau eksperiment.adanya observasi atau eksperiment.