tugas ppt penyimpanan kelompok 2

Upload: emia-eduina-milala

Post on 31-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Kelompok B2-2Ahmad MadaniJ3G112020Niortika SinagaJ3G112037Putri Puji AstutiJ3G112045Asep SeptianaJ3G112094Fitriah PutriJ3G112086M. FahrizalJ3G112081

Teknologi Industri BenihPENDUGAAN VIGOR11.1 Latar BelakangPendugaan daya simpan benih dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pendugaan daya simpan benih secara kuantitatif digunakan untuk menduga berapa lama benih masih dapat disimpan dengan mutu yang dikehendaki. Pendugaan daya simpan benih secara kualitatif (vigor daya simpan) digunakan untuk menduga lot mana yang memiliki daya simpan lebih lama darpada lot lainnya. Pendugaan ini bersifat antara lain untuk menentukan lot benih yang sebaiknya secara dipasarkan atau dipasarkan lebih dahulu dan lot benih yang masih dapat disimpan lebih lama, terutama bila jenis varietas lot-lot tersebut sama dan saat panennya hampir bersamaan.

BAB IPENDAHULUANBeberapa lot benih yang pada awalnya penyimpanan memiliki nilai viabilitas potensial (ditunjukkan dengan nilai daya berkecambah) yang sama, setelah disimpan selama beberapa waktu tertentu mungkin akan memiliki daya berkecambah yang berbeda-beda meskipun disimpan pada kondisi penyimpanan yang sama. Kondisi benih selama pada tanaman induk dan penanganan saat pengolahan benih dapat mempengaruhi vigor daya simpan yang menyebabkan laju kemunduran benih yang satu lebih cepat dibandingkan yang lain.Pendugaan vigor daya simpan benih dapat dilakukan dengan metode pengusangan benih, baik pengusangan fisik maupun pengusangan kimiawi. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada percobaan ini digunakan metode pengusangan cepat kimiawi, menggunakan larutan etanol. Benih yang tahan terhadap pengusangan berarti lebih tahan disimpan.

1.2. Tujuan dapat melakukan pendugaan vigor daya simpan secara kualitatif terhadap beberapa lot benih.

2.1. Bahan dan AlatBahan :4 lot benih kacang panjangKantong plastikKertas merang PlastikLabelEtanol 20% Alat : IPB APB 72-1 stopwatch

BAB IIMETODE2.2 MetodeMetode pengusangan cepat secara kimia dilakukan dengan menggunakan larutan etanol pada konsentrasi 20%.Siapkan 3 lot benih kacang panjang, untuk perlakuan (kontrol, 45 menit, 90 menit)Selanjutnya benih direndam di dalam glassjar yang berisi larutan etanol 20% selama 45 menit dan 90 menit dengan perbandingan 25 butir kacang panjang dimasukkan ke dalam 10 ml larutan etanol.Benih yang elah direndam kemudian ditiriskan, kemudian dikecambahkan dengan metode Uji Kertas Digulung dalam Plastik (UKD-dp) pada germinator tipe IPB-72-1 dan diamati viabilitasnya.3.1. Data BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASANKelompokKontrolEtanol 20% 45Etanol 20% 90ABCDABCDABCD11001001001009610010096921009610028892100100848488967272928038896100889292100100929210084492100100889688889210080848859610010088849692100846496926929610010084801009280728480Rata-rata93971009489909596878092873. 2. Grafik

3.3. PembahasanDaya berkecambah pada Lot A perlakuan kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan Etanol 20% 45 dan perlakuan Etanol 20% 90.Daya berkecambah pada Lot B perlakuan kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan Etanol 20% 45 dan perlakuan Etanol 20% 90.Daya berkecambah pada Lot C perlakuan kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan Etanol 20% 45 dan perlakuan Etanol 20% 90.Daya berkecambah pada Lot D perlakuan kontrol dan perlakuan Etanol 20% 90 lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan Etanol 20% 45.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa benih yang tidak dilakukan perlakuan pengusangan bahan kimia (etanol) dapat mengahasilkan DB (daya berkecambah) yang tinggi dibandingkan dengan benih yang dilakukan pengusangan bahan kimia (etanol 20%, dengan waktu 45 menit dan 90 menit) karena benih yang diberi perlakukan bahan kimia (etanol) akan mengalami kemunduran viabilitas dan vigor benih dan semakin lama waktu pengusangan benih akan mengalami kemunduran viabilitas dan vigor benih akan semakin rendah.3. 4. KesimpulanLot benih yang baik untuk diuji perkecambahannya, sebaiknya menggunakan benih yang tidak diberi bahan kimia atau pengusangan, karena akan menghasilkan DB (daya berkecambah) yang tinggi, dibandingkan dengan benih yang dilakukan pengusangan akan menghasilkan DB (daya berkecambah) rendah karena viabilitas dan vigor benih mengalami kemunduran.Terima kasih