tugas pharmaceutical care

Upload: eva-lovato

Post on 22-Jul-2015

109 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Rachmawati Martha Sari 09613157 TUGAS PHARMACEUTICAL CARE

Contoh Kasus Pasien-Integrasi dan Aplikasi Langkah-langkah yang termasuk ke dalam rencana terapeutik (identifikasi masalah, penyelesaian masalah, pemilihan obat yang spesifik untuk pasien dan intervensi non obat) merupakan gambaran dalam contoh kasus pasien. Kasus Pasien Tanggal : Akhir Agustus Lokasi : Klinik rawat jalan pasien CC : Harus ada sesuatu yang dapat Anda lakukan untuk alergi saya HPI : Louisa Sorensen adalah seorang perempuan berusia 31 tahun dengan riwayat alergi rhinitis musiman (SAR) > 20 tahun dan DM tipe 2. Dia mengalami alergi pada tumbuhan sejenis rumput-rumputan dan terdapat beberapa gejala yang menyertainya, tetapi klaim ini akan lebih buruk dari yang biasanya. Dia mengeluhkan beberapa hal yaitu bersin, pilek, kelelahan, iritabilita dan gatal pada mata, hidung dan tenggorokan. Gejala-gejala yang dialaminya akan memburuk ketika dia berada di luar dan akan membaik ketika dia di dalam raung berAC. Dia harus berdagang di luar jam istirahatnya saat bekerja dan tidak dapat mendatangi permainan sepak bola anaknya. Dia telah meminum antihistamin beresep, tetapi dia merasa tidak seefektif antihistamin tanpa resep. Namun, antihistamin tanpa resep membuatnya mengantuk ketika bekerja atau berkendaraan, jadi dia tidak meminum beberapa dosis. Dia telah mulai meminum natrium kromolin nasal 4xsehari sejak seminggu yang lalu. Dia telah meminum steroid oral kerja pendek sebelumnya, tetapi dia tidak meminumnya kembali saat ini. Dia mencoba untuk menghindari steroid karena membuat diabetesnya sulit dikontrol. Dia menyangkal adanya demam, radang tenggorokan, batuk, muntah dan diare. PMH : DM tipe 2 telah terkontrol selama 10 tahun dengan obat diabetes oral dan diet; S/P operasi usus buntu saat usia 16 tahun SH : Menikah, memiliki 4 anak (anak laki-laki 8 dan 10 tahun, anak perempuannya 4 dan 5 tahun). Dia tinggal di rumahnya di lantai 2 di tepi jalan raya. Tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak meminum obat lain. Bekerja sebagai guru SD (kelas 1 SD).

FH : M (50, +SAR, +asma), F (51, +SAR); 2 saudara kandung +SAR; semua anaknya +SAR ROS : Sebagai sejarah penyakit

Sejarah Pengobatan Pengobatan Saat Ini : Metformin (Glucophage) 1000 mg 2xsehari sejak 5 tahun Pengobatan yang Pernah Dijalani : Telah mecoba menggunakan antihistamin beresep. Dia mengatakan bahwa obat tersebut semacam kerja tetapi tidak seefektif antihistamin tanpa resep. Dia telah meminum obat yang berbeda untuk DM tipe 2, tetapi lupa nama obatnya. Dia juga harus menggunakan insulin bersamaan ketika meminum prednison. Meminum prednison beberapa hari ketika alerginya memburuk; tetapi dia lupa jumlah dosis dan tanggal ketika meminumnya. Antihistamin, antihistamin tanpa resep membuatnya terlalu mengantuk untuk bekerja ataupun mengendarai, yang membatasi penggunaanya; telah digunakan melalui hidung 4xsehari 2 minggu yang lalu; dahulunya telah diberikan steroid; menghindari steroid (membuat DMnya susah untuk dikontrol); tidak demam, sakit tenggorokan, batuk, muntah atau diare; + FH untuk SAR (orang tua, saudara, dan anak); alergi Benadryl 25 mg 1-2 x sehari selama kurang lebih 2 minggu, nasal Crom satu semprotan pada lubang hidung 4 kali sehari selama 2 minggu; ekstrak serbuk sari, echinacea tanpa perbaikan yang nyata, mengambil obatnya sebagai resep atau rekomendasi. Data objektif : + injeksi konjungtiva; + kemosis; + kongestif nasal; + rhinorrhea (clear, sekresi air); pucat, pembengkakan mukosa hidung; orofaring kecuali untuk postnasal ; + edema periobarbital; + mata alergi.

Grup diabetes Data subjektif : DM tipe 2 10 tahun, prednison meningkatkan glukosa darah, diet rendah lemak (kolesterol 400 mg/dl. Problem 3 : Obesitas Membandingkan pemberian orlistat mg 3x1 denga makanan yang mengandung lemak (selama atau diatas 1 jam setelah makan) Jika pasien tidak turun berat badannyasetelah beberapa bulan dengan diet dan olah raga. Problem 4 : Pencegahan Penyakit Primer Jika pasien terkena influenza, rekomendasikan aseltamivir ( Tamiflu) 75 mg 2x 1 selama 5 hari, jika terapi dapat diinisiasi dalam 48 jam dari onset gejala untuk menurunkan durasi gejala. Regimen Dosis initial Terapi farmakologi dan non farmakologi direkomendasikan untuk pasien :

1. Terapi inisiasi dengan triamcinolone acetonide 2 semprol( 220 mcg) setiap nostril 1x 1 dan loratadin (claritidine) 10 mg 1x 1. 2. Beri nasihat kepada pasien untuk menghindari activitas diluar ruangan dan menjaga agar jendela mobil dan rumah tertutup 3. Instruksikan kepada pasien untuk check-up dalam 2 minggu untuk peninjauan ulang terapi 4. Lanjutkan terapi metformin 1000 mg 2 x 1 5. Perhatikan asupan nutrisi 6. Beri nasihat pada pasien untuk mulai menjalankan program dengan target jalan 30 menit selama 5 hari per minggu 7. Buatlah perjanjian dengan opthalmologist,gynecologist, dan dentist 8. Diskuskan rekomendasi untuk pneumonia polisakarida pneumococcal dan vaksin herpes zoster dengan physician 9. Jadwalkan vaksin influenza dibulan November Aktivitas Aplikasi-Kasus Pasien Waktu : 9 AM Lokasi : UGD CC : Iggie menggigitku HPI : Markus berumur 29 tahun, menyatakan bahwa Iggie (iguana peliharaannya) yang berusia 4 tahun telah menggigit tangan kanannya pagi ini saat dia merogoh kandang Iggie untuk memberinya makan. Markus berkata bahwa lukanya tidak mengeluarkan darah begitu banyak, tetapi luka itu benar-benar menyakitkan. Dia menggambarkan bahwa rasa nyeri seperti bendenyut dengan tingkat rasa sakit 6 pada skala 10 (1angka 10 menunjukkan sebagai tingkat yang paling nyeri). Tangannya terasa lebih baik ketika diangkat ke atas. Dia mencuci luka gigitannya dengan sabun dan air, mengusapnya dengan handuk ke seluruh bagian tangannya dan memanggil dokternya yang kemudian menyuruhnya untuk pergi ke klinik gawat darurat (UGD). PMH : GERD selama 2 tahun. Gejalanya meliputi rasa terbakar pada dada dan sendawa, dan semakin memburuk jika dia memakan tomat-makanan berbahan dasar tomat atau berbaring setelah makan. Hipertensi adalah diagnosa pertama tahun lalu. Dia berolah raga secara teratur dan menghindari makanan yang asin, dia tidak meminum obat untuk hipertensi. S/P tonsillectomy saat berumur 5 tahun.

SH : Bekerja sebagai progammer komputer. Tinggal sendiri di rumah 3 lantai. Mulai minum alkohol ketika dia berusia 18 tahun dan saat ini hanya minum sekitar 6 pack-bir diakhir pekan. Tidak merokok dan menyangkal penggunaan narkoba. FH : telah menikah dan mempunyai dua anak (usia 3 tahun dan 6 bulan). M&F A&W. Kedua orang tua memiliki hpertensi Riwayat Pengobatan Terapi sekarang : Esomeprazole (Nexium) 20 mg/hari 2 tahun untuk GERD Terapi yang lalu : tidak ada Resep obat saat ini atau masa lalu : tidak ada Saat ini atau masa lalu komplementer dan alternatif terapi : tidak ada Imunisasi : Mendapat semua vaksin saat anak-anak. Vaksin terakhir adalah tetanus/vaksin dipteri 3 tahun yang lalu. Mendapatkan vaksin influenza setiap musim gugur. Alergi obat : Alergi penicillin. Diberikan penicilin ketika pengangkatan amandel. Tidak ingat apa yang terjadi, tetapi ibunya mengatakan bahwa dia hampir mati dan tidak boleh meminum penicillin Efek samping obat /ADR : tidak ada Kepatuhan : Mengatakan rasa terbakar di dada jika dia tidak meminum Nexium, sehingga dia berhati-hati dengan dosisnya ketika mengkonsumsinya Diet : Menghindari tomat dan makanan yang berbahan dasar tomat Uji Fisik yang Ditemukan General : Senang, laki-laki yang kooperatif dalam menjelaskan sakitnya 62, 82kg Tanda-tanda vital : Tekanan darah 140/90 mmHg, HR 140x/ menit, RR 12x/menit, Suhu tubuh 98,6F (oral) HEENT : PERRLA, EOMI, NCAT Dada dan Paru : CTAP CV : + S1 + S2 ; II/VI sistole murmur berada pada puncak ; tidak ada rub dan gallop Abdomen : NABS, NTND Ekstremitas : Luka tusukan yang dalam pada permukaan dorsal tangan kanan dekat ibu jari. Tangan merah dan bengkak. Tidak dapat merasakan denyut nadi radial di sebelah kanan Saraf : Ax3, refleks keseluruhan 2+, saraf kranial tidak diuji Labs : panel -7 WNL ; CBC WNL