tugas perancangan struktur jembatan

7
TUGAS PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN PERHITUNGAN BEBAN MATI DODI IKHSANSHALEH 0606072181 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010

Upload: may1939

Post on 09-Dec-2015

199 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

tugas jembatan

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Perancangan Struktur Jembatan

TUGAS PERANCANGAN

STRUKTUR JEMBATAN

PERHITUNGAN BEBAN MATI

DODI IKHSANSHALEH

0606072181

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2010

Page 2: Tugas Perancangan Struktur Jembatan

PERHITUNGAN BEBAN MATI JEMBATAN

PENDAHULUAN

Jembatan merupakan suatu struktur yang dibuat untuk menyeberang rintangan seperti, sungai, rel kereta api, atau jalan raya dengan mengizinkan lalu lintas pejalan kaki, kendaraan atau kereta api berada di atas rintangan tersebut.

Salah satu jenis jembatan yang sering ditemui, khususnya di daerah perkotaan adalah jembatan jalan raya.

Tugas ini bertujuan untuk menghitung beban mati jembatan. Jembatan yang digunakan adalah jembatan tipe concrete girder I. Sebagai contoh yaitu jembatan jalan raya Jl Ahmad Yani, Bekasi yaitu jembatan untuk kendaraan bermotor yang melintas di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jembatan tersebut terdiri dari 4 lajur 2 arah.

Gambar 1. Jembatan Girder Jl Ahmad Yani, Bekasi

Gambar 2. Tampak Memanjang Jembatan

Page 3: Tugas Perancangan Struktur Jembatan

Gambar 3. Tampak Tipikal Melintang Jembatan

Definisi beban mati

Beban mati yaitu beban tetap yang berasal dari berat sendiri jembatan atau bagian jembatan yang ditinjau, termasuk segala unsur tambahan yang dianggap merupakan saru kesatuan tetap dengannya. Beban mati terdiri dari beban mati primer dan beban mati sekunder. Beban mati primer adalah berat sendiri pelat dan sistem lainnya yang dipikul langsung oleh masing-masing gelagar jembatan. Beban mati sekunder adalah beban utilitas seperti berat kerb, trotoar, tiang sandaran dan lain-lain yang dipasang setelah pelat di cor. Dalam perhitungan, berat mati sekunder dianggap sebagai beban terbagi merata di seluruh girder.

Perhitungan analisis beban mati dilakukan untuk satu buah girder, yaitu girder pada bentang tengah dengan bentang L = 16,8 m. Profil yang digunakan adalah profil I. Slab yang digunakan bertipe voided slab.

Beban Mati Primer

1. Beban Mati Gider

Gambar 4. Concrete Girder I

Page 4: Tugas Perancangan Struktur Jembatan

Gambar 5. Profil Penampang Girder I

Luas Penampang

Penampang A-A AA-A = 669.500 mm2 = 0,6695 m2

Penampang B-B AB-B = 502.950 mm2 = 0,503 m2

Untuk beton, berat jenis γconc = 25 kN/m3, beban terbagi merata akibat berat sendiri girder adalah

qgirder = berat jenis x luas permukaan

qgirder = (25 kN/m3) x (0,6695m2)

qgirder = 16,7375 kN/m per girder

Page 5: Tugas Perancangan Struktur Jembatan

2. SlabSlab yang digunakan adalah voided slab dengan tebal t = 700mm. Berikut adalah potongan penampang voided slab.

Gambar 6. Penampang Profil Voided Slab

Beban terbagi voided slab dalam arah melintangqslab = berat jenis x tebal penampangqslab = (25 kN/m3) x (0,7)qslab = 17,5 kN/m2

Gambar 7. Beban terbagi merata akibat berat sendiri voided slab dan reaksi perletakkan pada girder

Beban terbagi merata maksimum pada balok girder sebesarqslab = 36,51 kN/m

Beban Mati Sekunder

1. Perkerasan AspalTebal perkerasan, t = 150 mmBerat jenis Aspal = 22 kN/m3

Beban terbagi merata q = (22 kN/m3)(0,15m) = 3,3 kN/m2

Page 6: Tugas Perancangan Struktur Jembatan

Gambar8. Beban terbagi merata akibat berat sendiri perkerasan dan reaksi perletakkan pada girder

Beban terbagi merata maksimum pada balok girder sebesarqasphalt = 7,41 kN/m

Total beban terbagi merata pada balok girder akibat beban mati

qDL = beban mati primer + beban mati sekunder

qDL = 16,7375 + 36,51 + 7,41

qDL = 60,6575 kN/m

Gambar 9. Pembebanan Balok Girder dan Diagram Lintang dan Momen